universitas sumatera utara fakultas ekonomi medan

98
Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA DI PT. BRI PERSERO Tbk CABANG BALIGE SKRIPSI Diajukan Oleh : ISABELLA HUTASOIT 050501077 EKONOMI PEMBANGUNAN Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Medan 2009

Upload: dangque

Post on 16-Jan-2017

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI

TERHADAP PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA DI PT. BRI

PERSERO Tbk CABANG BALIGE

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

ISABELLA HUTASOIT

050501077

EKONOMI PEMBANGUNAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Medan

2009

Page 2: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the effect of rate of interest and

inflation rate to third party fund at BRI Branch Balige. The data in this research are

collected from the BRI (Bank Rakyat Indonesia) and BPS (Badan Pusat Statistik)

with use the annual time series data in the period January 2006 until December 2007.

The model analysis is linier regression with employs the OLS (Ordinary Least

Squere) method.

In the equation model, the third party fund is the dependent variable but

interest of rate and inflation are independent variable. The quantitative analysis show

that third party fund significantly to influenced by rate of interest and inflation. The

estimation result shows t-test of interest rate equal to 8.420348 and t-test of inflation

equal to 82.268297. The overall test shows that the third variable in a confidence

interval 99% (α = 1%).

The result of this study shows that rate of interest and inflation have positive

effect (not significant) on the third party fund at PT.BRI Persero Tbk Cabang Balige.

Keyword : Rate of interest, Inflation, and Third party fund.

Page 3: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh dari tingkat

suku bunga dan inflasi terhadap jumlah dana pihak ketiga di PT. BRI Persero Tbk

Cabang Balige. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari BRI

(Bank Rakyat Indonesia) dan BPS (Badan Pusat Statistik) dengan menggunakan

urutan waktu periode Januari 2006 sampai dengan Desember 2007. Model analisis

data adalah regresi linier berganda dengan menggunakan metode OLS (Ordinary

Least Squere).

Dalam persamaan model, jumlah dana pihak ketiga adalah sebagai variabel

terikat sedangkan tingkat suku bunga dan inflasi adalah sebagai variabel bebas.

Analisis perhitungan menunjukkan bahwa jumlah dana pihak ketiga secara signifikan

dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan inflasi. Hasil estimasi menunjukkan bahwa

t-stat dari tingkat suku bunga sebesar 8.420348 dan t-stat dari inflasi sebesar

2.268297. Hasil tes keseluruhan menunjukkan bahwa ketiga variabel ini berada pada

tingkat kepercayaan 99% (α = 1%).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat suku bunga dan inflasi

berpengaruh positif (tidak signifikan) terhadap jumlah jumlah dana pihak ketiga di

PT. BRI Persero Tbk Cabang Balige.

Kata Kunci : Tingkat suku bunga, Inflasi, dan Jumlah dana pihak ketiga.

Page 4: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

karena atas berkat rahmat dan karuniaNya-lah penulis dapat menyelesaikan

perkuliahan dan juga penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini merupakan kewajiban bagi para mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara guna memenuhi syarat dalam memperoleh gelar

sarjana. Untuk memenuhi kewajiban tersebut maka penulis menyusun skripsi yang

berjudul “ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI

TERHADAP PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA DI PT. BRI

PERSERO Tbk CABANG BALIGE”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para

pembaca demi penulisan yang lebih sempurna di masa yang akan datang.

Hal yang paling indah dalam kesempatan ini adalah bahwa penulis tidak lupa

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik dalam dukungan doa, moril

maupun materil, yaitu kepada :

1. Bapak Drs. John Tafbu Ritonga, MEc, selaku dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, MEc, selaku ketua jurusan Departemen

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Page 5: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

3. Bapak Drs. Aman Tarigan, SU, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan bimbingan dari awal

pengerjaan sampai dengan selesainya skripsi ini.

4. Bapak Drs. Rahmat Sumanjaya. Msi dan Bapak Paidi Hidayat, selaku dosen

pembanding yang telah banyak memberikan petunjuk yang berguna bagi

penyelesaian skripsi ini.

5. Seluruh Staf Pengajar dan Staf Pegawai di Fakultas Ekonomi terutama

Departemen Ekonomi Pembanguan yang telah mengajar dan membimbing

penulis selama masa perkuliahan.

6. Teristimewa kepada orang tua tercinta Bapak R.P. Hutasoit dan Mama R.

Sianipar dan juga seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada

penulis dan tidak pernah lelah memberikan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepala Bank BRI Balige dan seluruh Staf Pegawai di Bank BRI Balige yang

telah membantu saya dalam menulis skripsi ini.

8. Buat sahabat-sahabat “KASIH” (Lisna, Resy, Yuyun, Sinta dan Enni) yang

banyak membantu penulis setiap saat. Semoga persahabatan kita tetap indah

dan selalu penuh kasih.

9. Buat teman-teman seperjuangan EPO5 yang namanya tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu, terima kasih buat kebersamaan kita selama ini. Tetap

Semangat ya! EP SALUTE!!!.

Page 6: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

10. Buat teman-teman di Wisma TaraBunga (Kardo “dkk”, B'Fery, B'Tono,

Franklin, Riven, Riko, Charles) yang selalu memberi dukungan dan

keceriaan.

11. Buat Teman SMU aku “DISKET” (Eta, Ika, Deby), thanx buat

persahabatannya.

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkat dan

damai sejahteraNya bagi kita semua dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

para pembaca.

Medan, 08 Maret 2009

Penulis

(Isabella. R. Hutasoit)

Page 7: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

ABSTRACT ................................................................................................ i ABSTRAK ................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ............................................................................................... v DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah ..................................................................... 5 1.3 Hipotesis...................................................................................... 5 1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 6 1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 6 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank ................................................................. 7 2.1.2 Fungsi dan Usaha Bank Umum .......................................... 7 2.2 Sumber-sumber Dana Bank 2.2.1 Tabungan ........................................................................... 9 2.2.2 Deposito............................................................................. 12 2.2.3 Giro ................................................................................... 16 2.3 Suku Bunga 2.3.1 Pengertian Suku Bunga ...................................................... 16 2.3.2 Teori Tingkat Suku Bunga ................................................. 18 2.3.3 Perubahan Penawaran Uang dan Suku Bunga ..................... 23 2.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga ................. 24 2.4 Inflasi 2.4.1 Pengertian Inflasi ............................................................... 27 2.4.2 Jenis-jenis Inflasi ............................................................... 27 2.4.3 Penyebab Timbulnya Inflasi dan Dampaknya ..................... 30 2.4.4 Model Teori Inflasi ............................................................ 32 2.4.5 Kebijakan Dalam Menanggulangi Inflasi............................ 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ......................................................................... 39

Page 8: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

3.2 Ruang Lingkup ............................................................................ 39 3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................. 40 3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ........................................ 40 3.5 Pengolahan Data .......................................................................... 40 3.6 Model Analisis Data .................................................................... 40 3.7 Test of Goodness of Fit 3.7.1 Koefisian Determinasi (R-Squere) ...................................... 42 3.7.2 Uji t-statistik ...................................................................... 42 3.7.3 Uji F-statistik ..................................................................... 44 3.8 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.8.1 Multikolinearitas ................................................................ 46 3.8.2 Autokorelasi....................................................................... 47 3.9 Defenisi Operasional 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Daerah Penelitian 4.1.1 Gambran Umum Wilayah Balige ....................................... 50 4.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan ................................................ 52 4.1.3 Visi dan Misi PT. BRI Balige ............................................. 54 4.1.4 Jati Diri PT. BRI Balige ..................................................... 55 4.1.5 Struktur Organisasi PT. BRI Balige .................................... 56 4.1.6 Produk dan Jasa BRI .......................................................... 63 4.1.7 Perkembangan Teknologi ................................................... 65 4.1.8 Operational BRI Balige ...................................................... 67 4.2 Perkembangan Variabel-variabel ................................................. 68 4.3 Analisis dan Pembahasan ............................................................. 74 4.3.1 Analisis dan Pengumpulan Data ................................................ 75 4.3.2 Interpretasi Model .............................................................. 76 4.3.3 Test of Goodness of Fit ...................................................... 76 4.3.4 Uji Penyimpangan Klasik ................................................... 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ................................................................................. 83 5.2 Saran ........................................................................................... 84 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Surat Permohonan Riset Surat Keterangan Riset

Page 9: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Luas wilayah dan rasio terhadap luas kecamatan

Desa/Kelurahan Tahun 2007

2. Tabel 4.2 Jumlah dana pihak ketiga di PT. BRI Cabang Balige Januari

2005 - Desember 2007

3. Tabel 4.3 Jumlah tingkat suku bunga simpanan di BRI Balige Januari

2005 – Desember 2007

4. Tabel 4.4 Tingkat inflasi Sumatera Utara Januari 2005 – Desember 2007

5. Tabel 4.5 Hasil Regresi

Page 10: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Tingkat bunga menurut Klasik

2. Gambar 2.2 Tingkat bunga menurut Keynes

3. Gambar 3.1 Kurva Uji t-Statistik

4. Gambar 3.2 Kurva Uji F-Statistik

5. Gambar 3.3 Kurva Durbin-Watson

6. Gambar 4.1 Uji F-statistik

7. Gambar 4.2 Uji t-statistik terhadap Tingkat Suku Bunga

8. Gambar 4.3 Uji t-statistik terhadap Inflasi

9. Gambar 4.4 Kurva Uji Durbin-Watson

Page 11: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan

merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi, yang dengan

sendirinya akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonomi. Di

dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), dinyatakan secara explisit bahwa

pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting daripada pembangunan

nasional secara keseluruhan dangan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian bahu membahu menggerakkan semua

potensi ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Lembaga keuangan

khususnya lembaga perbankan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam

menggerakkan pola perekonomian suatu negara.

Bank sebagai mitra usaha bagi masyarakat karena peranannya yang dapat

membantu memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat. Bank juga merupakan tempat

yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan

keuangan seperti, tempat menyimpan uang,melakukan pengiriman uang, melakukan

pembayaran, melakukan investasi.

Page 12: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Secara sederhana bank dapat diartikan sebagai badan usaha yang kegiatan

usahanya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta

memberikan jasa-jasa bank lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak (Suyatno,2001).

Oleh karena itu bank memegang peranan penting dalam pembangunan. Peranan

perbankan mempunyai pengruh yang sangat besar bagi perekonomian suatu negara.

Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu

membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu kemajuan suatu bank disuatu negara dapat

pula dijadikan sebagai ukuran bagi kemajuan negara tersebut. Semakin maju suatu

negara, maka semakin besar pula peranan perbankan dalam mengendalikan

perekonomian negara tersebut (Kasmir,2002).

Sebagai badan usaha bank tentunya mempunyai strategi dalam rangka

memobilisasi dana dari masyarakat seperti pengembangan dan pemasaran produk-

poduk baru yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah dan dunia perbankan juga

menunjukkan peningkatan yang lebih nyata dalam mendukung keberhasilan garis-

garis kebijakan usaha suatu perusahaan maupun dalam kehidupan ekonomi

masyarakat secara umum. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya penggunaan

fasilitas secara langsung maupun tidak langsung yang terdapat pada bidang

perbankan baik fasilitas teknologi perbankan dalam pelaksanaan transaksi

perdagangan maupun pemanfaatan produk-produk perbankan.

Page 13: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Sebagai institusi yang amat penting peranannya dalam masyarakat, bank

adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-

jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang, sehingga dengan demikian

erat kaitannya antara bank dengan uang tersebut. Maka bank disebut juga sebagai

lembaga yang berniaga uang. Bank menerima simpanan uang masyarakat dalam

bentuk tabungan, giro, dan deposito. Kemudian uang tersebut dikembalikan lagi pada

masyarakat dalam bentuk kredit. Seperti kita ketahui bahwa penghimpunan dana dari

masyarakat merupakan sumber dana yang terbesar yang paling diandalkan bank, yang

dikenal sebagai Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari tige jenis yaitu : tabungan, giro,

dan deposito. Sumber-sumber dana bank dalam bentuk simpanan tersebut berasal dari

pihak ketiga bukan bank termasuk antara lain dana milik pemerintah pusat ,

pemerintah daerah, masyarakat maupun dari nasabah instansi. Ketiga jenis dana ini

dihimpun oleh bank melalui berbagai macam produk yang ditawarkan kepada

masyarakat luas yang menaruh kepercayaan terhadap bank yang bersangkutan untuk

menghimpun dana dan memutarkan uangnya untuk kemudian ditarik kembali pada

saat jatuh tempo dengan imbalan bunga dari bank.

Dana pihak ketiga bagi bank merupakan sumber dana yang cukup besar,

khususnya untuk penyaluran kredit. Ini juga merupakan mobilisasi dana yang

diperlukan untuk pembangunan, disamping juga sebagai salah satu pengaturan –

pengaturan jumlah uang beredar. Dalam halnya dana pihak ketiga dimana banyak

faktor – faktor penentu yang bisa mempengaruhi bank diantaranya tingkat inflasi,

tingkat suku bunga, keamanan, pelayanan, marketing, dan manajemen. Salah satu

Page 14: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

daya tarik seseorang untuk menabung di bank adalah suku bunga yang ditawarkan.

Naik turunnya suku bunga biasanya ditentukan oleh berbagai faktor ekonomi salah

satunya adalah inflasi. Inflasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan adanya

kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum yang terjadi secara terus

menerus. Tingkat inflasi yang tinggi akan mengakibatkan kenaikan biaya hidup

masyarakat. Kenaikan biaya hidup masyarakat ini tentunya akan mengurangi

pendapata reelnya, karena pendapatan mereka telah diserap oleh kenaikan harga.

Dengan semakin kecilnya sisa pendapatan setelah dikurangi maka pihak bank akan

menaikkan tingkat suku bunga bank. Jika suku bunga yang diberikan bank kepada

nasabah tinggi, berarti suku bunga yang diberikan para peminjam juga tinggi.

Peminjam yang juga merupakan produsen, tentunya akan terbebani oleh suku bunga

yang tinggi tersebut. Maka untuk menanggulangi permasalahan tersebut, produsen

akan meningkatkan harga produknya. Dengan meningkatnya harga – harga barang

dan jasa maka pengeluaran rumah tangga atau pribadi juga akan mengalami

peningkatan. Bila seseorang memiliki pendapatan yang tetap, dapat diduga bahwa

jumlah uang yang ditabung rumah tangga justru akan mengalami penurunan atau

bahkan rumah tangga akan menarik tabungannya untuk memenuhi kebutuhan pribadi

tersebut.

Melihat betapa pentingnya tingkat suku bunga bagi bank dalam menghimpun

dana dari masyarakat khususnya dana pihak ketiga dan juga karena adanya pengaruh

inflasi terhadap penghimpunan dana pihak ketiga, maka penulis dalam penelitian ini

Page 15: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

ingin mencoba menganalisis pengaruh tingkat suku bunga dan inflasi yang

mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga.

Berdasarkan pada permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk memilih

judul ”Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Inflasi Terhadap

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk Cabang Balige ”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan yang

akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimanakah pengaruh tingkat suku bunga terhadap penghimpuana

dana pihak ketiga di PT. BRI (Persero) Tbk Cabang Balige?

b. Bagaimanakah pengaruh inflasi terhadap penghimpunan dana pihak

ketiga di PT. BRI (Persero) Tbk Cabang Balige?

1.3 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari hasil pembahasan terhadap

permasalahan yang menjadi objek penelitian. Dimana kebenarannya masih harus

diuji. Dari permasalahan di atas maka penulis memberikan hipotesa sebagai berikut :

a. Tingkat suku bunga memberikan pengaruh positif terhadap jumlah

dana pihak ketiga di PT. BRI (Persero) Tbk Cabang Balige, ceteris

paribus.

Page 16: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

b. Tingkat inflasi memberikan pengaruh positif terhadap jumlah dana

pihak ketiga di PT. BRI (Persero) Tbk Cabang Balige, ceteris paribus.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tingkat suku bunga

terhadap penghimpuana dana pihak ketiga di PT. BRI (Persero)

Tbk Cabang Balige.

b. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh inflasi terhadap

penghimpunan dana pihak ketiga di PT. BRI (Persero) Tbk Cabang

Balige.

Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah :

a. Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi

mahasiswa Fakultas Ekonomi terutama Departemen Ekonomi

Pembangunan yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.

b. Sebagai tambahan wawasan ilmiah dan ilmu pengetahuan penulis

dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni.

c. Sebagai masukan atau bahan kajian bagi kalangan akademis dan

peneliti yang tertarik membahas topik yang sama.

Page 17: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 BANK

2.1.1 Pengertian Bank

Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan

penghimpunan dana ini, bank sering pula disebut sebagai lembaga kepercayaan.

Sejalan dengan karakteristik usahanya tersebut, maka bank merupakan suatu sekmen

usaha yang kegiatannya banyak diatur oleh pemerintah.

Bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatakan taraf hidup orang

banyak.

2.1.2 Fungsi dan Usaha Bank Umum

Fungsi pokok bank umum adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam

kegiatan ekonomi

b. Menciptakan uang

c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

Page 18: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

d. Menawarakn jasa-jasa keuangan lainnya

Usaha bank

Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank menurut Undang-undang No.

10 tahun 1998 tentang perbankan adalah sebagai berikut:

a. Menghimpun dana dari masyarakat

b. Memberikan kredit

c. Menerbitkan surat pengakuan hutang

d. Membeli, menjual, atau menjamin resiko sendiri maupun untuk kepentingan

dan atas perintah nasabahnya

e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah

f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana

kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi

maupun dengan wesel unjuk cek atau sarana lainnya

g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan

perhitungan dengan ataun antara pihak ketiga

h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga

i. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal

debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan

agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya

j. Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

Page 19: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

k. Melakukan kegiatan lain misalnya kegiatan dalam valuta asing melakukan

penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain dibanding keuangan seperti

sewa guna usaha, modal ventura, asuransi, dan melakukan penyertaan modal

sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit

l. Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan

dengan Undang-undang.

2.2 SUMBER - SUMBER DANA BANK

Dana - dana bank yang digunakan sebagai modal operasional, bersumner dari:

a. Dana dari modal sendiri (sering juga disebut dana pihak pertama yaitu dana

dari modal itu sendiri yang berasal dari para pemegang saham).

b. Dana pinjaman dari pihak luar (sering disebut dengan dana pihak kedua).

c. Dana dari masyarakat (sering disebut dengan dana pihak ketiga).

Dari ketiga sumber dana bank tersebut, yang merupakan sumber utama dana bank

yang berasal dari masyarakat terdiri dari tiga jenis, yaitu:

2.2.1 Tabungan

2.2.1.1 Pengertian Tabungan

Pengertian tabungan menurut Undang-undang Perbankan No. 10 tahun 1998

“Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

syarat–syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet

giro, dan atau alat pembayaran lainnya yang dipersamakan dengan itu.”

Page 20: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

2.2.1.2 Jenis – jenis Tabungan

Pada dewasa ini terdapat empat jenis tabungan, yaitu:

a. Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas)

Tabanas adalah bentuk-bentuk tabungan yang tidak terikat oleh jangka waktu

dengan syarat penyetoran dan pengambilan, untuk pertama kalinya diatur pada tahun

1971.

Tabanas tersebut terdiri dari:

1. Tabanas umum, yaitu tabanas yang berlaku bagi perorangan

dilaksanakan secara sendiri–sendiri oleh penabung yang bersangkutan.

Kegunaan tabanas:

a. Membantu program pemerintah dalam rangka pembangunan

b. Membiasakan masyrakat untuk menyisihkan atau menghimpun

sebagian dananya untuk keperluan masa depan.

c. Dapat digunakan untuk jaminan atas kredit

Jasa yang diberikan bank:

a. Simpanan s/d Rp 1.000.000 diberikan jasa 15% atau 1,25%

b. Diatas Rp 1.000.000 diberikan jasa 12% atau 1%

Syarat-syarat Tabanas:

a. Menyetor uang tunai (minimum Rp 250), cek atau bilyet giro

b. Dalam satu bulan dapat diambil hanya 2 kali

c. Penabung hanya dapat memiliki satu buku tabungan.

1. Tabungan Pemuda, Pelajar, dan Pramuka (Tapelpram)

Page 21: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Yaitu tabanas khusus yang dilaksanakan secara kolektif melalui

organisasi pemuda, sekolah dan satuan pramuka.

2. Tabanas Pegawai

Yaitu tabanas khusus para pegawai dari semua golongan kepangkatan

di lingkungan, departemen, lembaga, instansi pemerintah dan

perusahaan pemerintah maupun swasta yang pelaksanaannya

dilakukan secara kolektif.

b. Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH)

Tabungan ongkos naik haji (ONH), yaitu setoran ongkos naik haji atas nama

calon jemaah haji untuk setiap musim haji yang bersangkutan. Besarnya ongkos naik

haji untuk setiap tahun atau musim haji ditetapkan untuk pertama kalinya Keputusan

Presiden tahun 1969.

c. Tabungan lainnya

Tabungan lainnya yaitu tabungan selain tabanas dan taska, misalnya tabungan

yang diterima oleh bank dari pegawai bank sendiri yang bukan dalam bentuk tabanas

dan taska, dan tabungan yang diterima oleh bank yang bukan penyelenggara tabanas

dan taska.

2.2.2 Deposito

2.2.2.1 Pengertian Deposito

Menurut Undang-undang No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan

Indonesia “Deposito adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya

Page 22: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

hanya dapat dilakukan dengan jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak

ketiga dengan bank yang bersangkutan.”

Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan Indonesia

“Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.”

2.2.2.2 Jenis – jenis Deposito

1) Deposito Berjangka (Time Deposit)

Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang duiperjanjikan antara deposan dan

bank. Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan dengan jenis jangka

waktu tertentu. Jangka waktu deposito berjangka biasanya bervariasi mulai dari 1

bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan s/d 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas

nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum

nama seseorang atau lembaga sipemilik deposito berjangka. Penarikan bunga

deposito berjangka dapat dilakukan secara tunai maupun pemindahbukuan dan setiap

bunga deposito dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterimanya.

Untuk menarik minat masyarakat, pihak bank dapat memberikan berbagai

insentif seperti hadiah atau ransangan. Insentif biasanya diberikan untuk jumlah

nominal yang besar baik berupa bunga khusus maupun insentif seperti hadiah atau

cendera mata lainnya. Insentif juga dapat diberikan kepada nasabah yang loyal

Page 23: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

terhadap bank tersebut. Artinya deposito berjangka dengan nominal besar dan terus

dipertahankan untuk jangka waktu yang relatif lama.

2) Deposito Automatic Roll Over

Deposito automatic roll over adalah suatu bentuk lain dari deposito berjangka

dimana simpanan masyarakat (dalam bentuk deposito) yang telah jatuh tempo sesuai

dengan jangka waktu yang diperjanjikan, namun pihak deposan belum mengambilnya

maka secara otomatis terhadap simpanan tadi dilakukan perpanjangan waktu tanpa

menunggu persetujuan dari deposan.

3) Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito merupakan hasil pengembangan dari deposito berjangka.

Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat

diperjualbelikan. Agar simpanan ini dapat diperjualbelikan dengan mudah maka

penarikan pada saat jatuh tempo dapat dilakukan atas unjuk, sehingga siapapun yang

memegang bukti simpanan tersebut dapat menguangkannya pada saat jatuh tempo.

Hal lain yang menjadi ciri dari sertifikat deposito adalah dalam hal pembayaran

bunganya. Apabila deposito berjangka bunga dibayarkan setelah dana mengendap,

maka bunga sertifikat deposito ini dibayarkan dimuka yaitu pada saat nasabah

menempatkan dananya dalam bentuk deposito.

4) Deposit on Call

Deposit on call adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

dengan pemberitahuan lebih dahulu dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan

kesepakatan antara pihak bank dengan nasabah. Deposit on call biasanya digunakan

Page 24: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

oleh nasabah yang tidak setiap saat perlu menarik dananya dan keperluan penarikan

dana itu dapat diprediksi oleh nasabah dalam jangka waktu tertentu.

2.2.2.3 Fungsi dan Manfaat Deposito

Fungsi deposito dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:

1. Fungsi Intern

Maksudnya fungsi deposito ini sangat strategis dalam membantu kegiatan

operasional bank khususnya ruang lingkup bank itu sendiri. Jenis simpanan ini

merupakan salah satu sumber utama modal bank yang praktis penggunaannya karena

mempunyai limit waktu. Deposito ini bagi suatu bank berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan modal suatu bank, dan disamping itu juga membantu menjaga posisi

likuiditas bank. Kebutuhan akan modal kerja suatu bank harus selalu dipenuhi setiap

saat sehubungan dengan salah satu fungsi utamanya yakni sebagai lembaga yang

menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau sebagai lembaga

pemberi kredit.

2. Fungsi Ekstern

Fungsi ekstern ini dikaitkan dengan fungsi yang ada diluar perusahaan bank

yakni sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang jasa yang memeperlancar arus

pembayaran uang. Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan nasional diharapkan

lembaga perbankan dapat berperan dalam mendukung peningkatan pertumbuhan

ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan perkembangan erekonomian

Page 25: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

nasional maupun internasional yang senantiasa bergerak cepat disertai tantangan yang

semakin luas, untuk itu bank harus mampu menghadapi persaingan yang sehat dan

efisien. Depositi ini merupakan sarana penghimpunan dana dalam jumlah yang besar,

dengan demikian pemerintah sangat mengharapkan inisiatif dari masyarakat untuk

menanamkan dana yang lebih ini melalui deposito demi meununjang pembangunan

yang senantiasa membutuhkan dana yang relatif besar.

Manfaat deposito adalah sebagai berikut

Setiap bank tentunya menginginkan memperoleh simpanan masyarakat dalam

jumlah yang besar, dengan banyaknya simpanan masyarakat di bank, maka bank akan

dapat memenuhi kebutuhan dari nasabah yang dapat memberikan lebih banyak

pinjaman kepada mereka yang membutuhkan.

Persaingan yang tajam menuntut setiap bank dapat mencari dan memperoleh

cara yang khusus serta menarik simpanan masyarakat ini. Dana deposito ini

disamping bermanfaat dalam pembiayaan aktifitas bank, juga berguna untuk

memenuhi kebutuhan dana pembangunan yang ditujukan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

2.2.3 Giro

2.2.3.1 Pengertian Giro

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya

Page 26: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

atau dengan cara pemindahbukuan. Dalam pelaksanaan tata usaha giro dilakukan

melalui suatu rekening yang disebut rekening koran. Rekening ini digunakan juga

untuk menatausahakan kredit yang diberikan melalui rekening koran. Perkembangan

rekening giro pada bank tidak hanya melalui berdasarkan kepentingan bank semata

tetapi juga kepentingan masyarakat modern karena giro adalah uang giral yang juga

dipergunakan sebagai alat pembayaran yaitu melalui penggunaan cek.

Bagi pengusaha (kecil, menengah, ataupun besar, dan kaum menengah

keatas), mempunyai rekening giro pada bank sudah merupakan kebutuhan mutlak

demi kelancaran berbagai urusan bisnis dan urusan pembayaran. Salah satu segi yang

amat penting dalam peningkatan jumlah pemegang giro adalah kepercayaan

masyarakat terhadap bank tersebut dan pelayanan (service) yang menyenangkan

nasabah.

2.3 SUKU BUNGA

2.3.1 Pengertian Suku Bunga

Suku bunga adalah harga dari penggunaan uang atau bias juga dipandang

sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Atau harga dari

meminjam uang untuk menggunakan daya belinya dan biasanya dinyatakan dalam

persen (%).

Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang

berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual

produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada

Page 27: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada

bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).

(Kasmir, 2002: 121)

Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan

kepada nasabahnya, yaitu:

1. Bunga Simpanan yaitu bunga yang diberikan sebagai ransangan atau balas

jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan

merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Contoh: jasa.

2. Bunga Pinjaman yaitu bunga yang diberikan kepada para peminjam atau

harga yang harus dibayar oleh nasabah pinjaman kepada bank. Contoh: bunga

kredit.

Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan

pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus

dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang

diterima nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga bunga pinjaman masing-

masing saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga

pinjaman tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga berpengaruh naik dan

demikian sebaliknya.

Page 28: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

2.3.2 Teori Tingkat Suku Bunga

2.3.2.1 Teori Klasik

Teori bunga aliran klasik dinamakan “The Pure Theory of Interest”. Menurut

teori ini, tinggi rendahnya tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran

akan modal. Jadi modal telah dianggap sebagai harga dari kesempatan penggunaan

modal. Sama seperti harga barang-barang dan jasa , tinggi rendahnya ditentukan oleh

permintaan dan penawaran, demikian pula tinggi rendahnya bunga modal ditentukan

oleh permintaan dan penawaran modal.

Menurut teori klasik, tabungan merupakan fungsi dari tingkat bunga pada

perekonomian akan mempengaruhi tabungan (saving) yang terjadi. Berarti keinginan

masyarakat untuk menabung sangat tergantung pada tingkat bunga. Makin tinggi

tingkat bunga, semakin besar keinginan masyarakat untuk menabung atau masyarakat

akan terdorong untuk mengorbankan pengeluaran guna menambah besarnya

tabungan. Jadi tingkat suku bunga menurut klasik adalah balas jasa yang diterima

seseorang karena menabung atau hadiah yang diterima seseorang karena menunda

konsumsinya.

Investasi merupakan fungsi tingkat suku bunga. Semakin tinggi tingkat bunga,

semakin kecil keinginan masyarakat untuk mengadakan investasi. Karena keuntungan

yang diharapkan dari investasi tersebut akan lebih dari tingkat bunga (biaya

penggunaan pinjaman tersebut). Bilamana terjadi kondisi tingkat bunga dalam

keseimbangan, artinya tidak ada dorongan untuk menabung akan sama dengan

dorongan pengusaha untuk melakukan investasi.

Page 29: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Tingkat keseimbangan bunga berada pada io dimana pada tingkat bunga ini

tingkat tabungan yang terjadi sama dengan tingkat investasi. Bilaman tingkat bunga

bergerak naik (berpindah dari io ke i1), maka jumlah investasi (keinginan investor

guna melakukan investasi) berkurang. Kondisi yang terjadi pada tingkat bunga i1

dananya (mereka akan bersaing menawarkan sehingga tingkat bunga pada i1) akan

bergerak turun atau kembali pada tingkat bunga io.

Interest

Saving

i1

i0

i2 i1

i2 i0

0 S2 S0 S1

Gambar 2.1

Tingkat Bunga Menurut Klasik

Apabila tingkat bunga io bergerak turun pada tingkat bunga i2, para investor

(pengusaha) akan bersaing guna memperoleh dana (tabungan) yang jumlahnya kecil

dibandingkan keinginan untuk investasi. Tingkat bunga keseimbangan terjadi di pasar

Page 30: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

sama dengan interaksi antara penawaran dengan permintaan suatu barang. Sejalan

dengan proses terjadinya harga pasar suatu barang, maka tingkat bungapun ditentukan

antara keseimbangan penawaran tabungan dan permintaan tabungan. Jadi tingkat

bungalah sebagai penggerak antara keseimbangan tabungan dan investasi.

Pendapat klasik tentang tingkat bunga ini didasarkan pada Hukum Say

(pendapat Baptis Say) bahwa penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri.

Dengan berttitik tolak dari Hukum Say ini maka setiap tabungan akan otomatis sama

dengan investasi. Tingkat bunga yang mengalami penurunan dan kenaikan atau

bergerak naik turun dari titik keseimbangan, maka pergerakan naik turunnya tingkat

bunga hanya bersifat sementara. Bilamana telah tejadi tarik menarik penawaran dan

permintaan atau bekerjanya mekanisme harga (aeperti pada pasar barang) tingkat

bunga keseimbangan akan tercipta kembali.

2.3.2.2 Teori Keynes

Teori ini dikemukakan oleh Keynes dan dinamakan “Liqudity Preference

Theory of Interest”. Menurut Keynes tingkat bunga ditentukan oleh preference dan

suplly of money. Liquidity preference adalah keinginan memegang atau menahan

uang didasarkan tiga alasan yaitu motif transaksi, berjaga-jaga dan motif spekulasi.

Ahli-ahli ekonomi sesudah klasik pada umumnya memberikan sokongan pada

pandangan Keynes yang berkeyakinan bahwa tingakat bunga merupakan balas jasa

yang diterima seseorang karena orang tersebut mengorbankan liquidity preferencenya

(permintaan uang).

Page 31: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Permintaan uang mempunyai hubungan yang negative dengan tingkat bunga.

Hubungan yang negative antara permintaan uang dengan tingkat bunga ini dapat

diterangkan Keynes, dia mengatakan bahwa masyarakat mempunyai pendapat tentang

adanya tingkat bunga nominal (natural rate). Bilamana tingkat bunga turun dari

tingkat bunga nominal dalam masyarakat ada suatu keyakinan memegang obligasi

(surat berharga) pada saat suku bunga naik (harga obligasi mengalami penurunan)

pemegang obligasi tersebut akan menderita kerugian (capital loss). Guna

menghindari kerugian ini, tindakan yang dilakukan adalah menjual obligasi denga

sendirinya akan mendapatkan uang kas, dan uang kas ini yang akan dipegang pada

saat suku bunga naik. Hubungan inilah yang disebut motif spekulasi permintaan uang

karena masyarakat akan melakukan spekulasi tentang obligasi dimasa yang akan

datang.

Tanggapan Keynes yang kedua adalah berhubungan dengan ongkos (harga)

memegang uang kas, karena makin tinggi tingkat bunga makin besar ongkos

memegang uang kas. Hal ini akan menyebabkan keinginan memegang uang kas juga

akan makin menurun. Bila tingkat bunga turun berarti ongkos memegang uang

rendah, sehingga permintaan uang kas naik. Permintaan ini akan menentukan tingkat

bunga. Tingkat bunga keseimbangan pada io terjadi bila jumlah kas yang ditawarkan

(uang beredar) sama dengan yang diminta. Bila terjadi peningkatan suku bunga (di

atas io) masyarakat akan menginginkan uang kas lebih sedikit dengan membeli

obligasi (tingkat bunga turun) sampai kembali pada tingkat keseimbangan.

Page 32: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Bilamana tingkat bunga yang terjadi berada dibawah keseimbangan (io)

masyarakat akan menginginkan uang kas lebih besar. Ini perlu agar menjual obligasi

yang dipegang. Tindakan untuk menjual inilah yang mendesak harganya turun dan

tingkat bunga akan bergerak naik.

Tingkat bunga Jumlah uang

io

liquidity preference

0 M3 Permintaan uang

Gambar 2.2 Tingkat Bunga Menurut Keynes

2.3.3 Perubahan Penawaran Uang dan Suku Bunga

Menurut Teori Ferri Fabozzi dalam bukunya yang berjudul “Pasar dan

Lembaga Keuangan” pada tahun 1999, perubahan penawaran uang memiliki tiga efek

yang berbeda atas suku bunga yaitu;

Page 33: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

1. Efek Likuiditas

Efek ini merupakan reaksi awal suku bunga terhadap perubahan

penawaran uang. Jika penurunan uang meningkat, reaksi awalnya

adalah turunnya suku bunga. Alasan bagi penurunan tersebut adalah

bahwa kenaikan penawaran uang mewakili pergerakan kurva

panawaran.

2. Efek Pendapatan

Perubahan-perubahan dalam penawaran uang jelas mempengaruhi

perekonomian. Secara umum peningkatan uang beredar menyebabkan

ekspansi ekonomi, yaitu lebih banyak pinjaman yang tersedia, maka

akan lebih banyak individu yang dipekerjakan dan bekerja lebih lama,

serta lebih banyak barang dan jasa yang dibeli oleh kensumen dan

produsen. Jadi perubahan uang beredar bias menyebabkan pendapatan

berubah.

3. Efek Ekspektasi Harga

Efek ekspektasi harga biasanya terjadi jika pertumbuhan uang beredar

terjadi pada saat output tinggi. Karena tingkat harga mempengaruhi

fungsi permintaanuang, efek ekspektasi harganya adalah peningkatan

suku bunga. Kenaikan tersebut. Karena permintaan terhadap saldo

uang bergerak keatas. Efek positif ini menggerakkan suku bunga

dalam arah yang sama dengan efek pendapatan, dan berlawanan arah

dengan efek likuiditas.

Page 34: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

2.3.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga

Agar keuntungan yang diperoleh bank dapat maksimal, maka pihak manajemen

bank harus pandai dalam menetukan besar kecilnya komponen suku bunga. Hal ini

disebabkan apabila salah dalam menentukan besar kecilnya komponen suku bunga

maka akan dapat merugikan bank itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi

penentuan suku bungs yaitu:

1. Kebutuhan Dana

Faktor kebutuhan dana dikhususkan untuk dana simpanan yaitu,

seberapa besar kebutuhan dana yang diinginkan. Apabila bank

kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka

yang dilakukan oleh bank agar dan tersebut cepat terpenuhi adalah

dengan meningkatakan suku bunga simpanan. Namun peningkatan

suku bunga simpanan juga akan meningkatkan suku bunga pinjaman.

Sebaliknya apabila dana yang ada dalam simpanan di bank banyak,

sementara permohonan pinjaman sedikit maka bung simpanan akan

turun.

2. Target Laba yang Diinginkan

Faktor ini dikhususkan untuk bunga pinjaman. Hal ini disebabkan

target laba merupakan salah satu komponen dalam menentukan besar

kecilnya suku bunga pinjaman. Jika laba yang diinginkan besar maka

Page 35: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

bunga pinjaman juga besar dan demikian sebaliknya. Namun untuk

menghadapi pesaing target laba dapat diturunkan seminimal mungkin.

3. Kualitas Jaminan

Kualitas jaminan juga diperuntukkan untuk bunga. Semakin likuid

jaminan (mudah dicairkan) yang diberikan, maka semakin rendah

bunga kredit yang dibebankan dan demikian sebaliknya.

4. Kebijaksanaan Pemerintah

Dalam menentukan bunga simpanan maupun bunga pinjaman, bank

tidak boleh mlebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Artinya ada batasan maksimal dan ada batasan minimal.untuk suku

bunga yang diizinkan. Tujuannya adalah agar bank dapat bersing

sacara sehat.

5. Jangka Waktu

Baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman, faktor jangka

waktu sangat menentukan. Semakin panjang jangka waktu pinjaman,

maka semakin tinggi bunganya. Hal ini disebabkan besarnya

kemungkinan resiko macet dimasa mendatang. Demikian pula

sebaliknya jika pinjaman berjangka waktu pendek, maka bunganya

relatif rendah. Akan tetapi untuk bunga simpanan berlaku sebaliknya,

semakin panjang jangka waktu maka bunga simpanan semakin rendah

dan sebaliknya.

Page 36: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

6. Reputasi Perusahaan

Reputasi perusahaan juga sangat menentukan suku bunga terutama

untuk bunga pinjaman. Bonafiditas suatu perusahaan yang akan

memperoleh kredit sangat menentukan tungkata suku bunga yang akan

dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid

kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang relatif kecil dan

demikian sebaliknya perusahaan yang kurang bonafid factor resiko

kredit macet cukup besar.

7. Produk yang Kompetitif

Produk yang kompetitif sangat menentukan besar kecilnya pinjaman.

Kompetitif maksudnya adalah produk yang dibiayai sangat laku di

pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan

relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang

kompetitif. Hal ini disebabkan produk yang kompetitif tingkat

perputaran produknya tinggi sehingga pembayarannya diharapkan

lancar.

8. Hubungan Baik

Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan factor kepercayaan kepada

seseorang atau lembaga. Dalam prakteknya, bank menggolongkan

nasabahnya antara nasabah uatam (primer) dan nasabah biasa

(sekunder).

9. Persaingan

Page 37: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana sementara maka

tingkat persaingan dalam memperebutkan dana simpanan cukup ketat,

maka bank harus bersaing ketat dengan bank lainnya.

2.4. INFLASI

2.4.1 Pengertian Inflasi

Inflasi adalah suatu proses kenaikan tingkat harga yang terjadi terus menerus

dan pada arah yang tetap menaik yang disebapkan oleh kelebihan permintaan diatas

kapasitas penawaran.

2.4.2 Jenis-jenis Inflasi

2.4.2.1 Berdasarkan Penyebabnya

1. Demand Pull Inflation

Inflasi ini timbul karena adanya permintaan keseluruhan yang tinggi disatu

pihak, di pihak lain kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh ( full

employment ). Jika kondisi produksi telah berada pada kesempatan kerja penuh, maka

kenaikan permintaan tidak lagi mendorong kenaikan output ( produksi ), tetapi hanya

mendorong kenaikan harga-harga yang biasa akibatnya sesuai dengan hukum

permintaan, bila permintaan banyak sementara penawaran tetap maka harga akan

naik. Dan bila ini berlangsung terus menerus akan mengakibatkan inflasi yang

berkepanjangan. Oleh karenanya untuk membatasi itu diperlukan adanya pembukaan

kapasitas produksi baru dengan penambahan tenaga kerja yang baru.

Page 38: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

2. Cosh Push Inflation

Cosh Push Inflation adalah yang terjadi akibat pergeseran kurva penawaran

agrebat. Pada kondisi Cosh Push Inflation, penawaran lebih rendah jika dibandingkan

dengan tingkat permintaan. Ini terjadi karena kenaikan harga faktor produksi

sehingga produsen terpaksa mengurangi produksinya sampai pada jumlah tertentu.

Penawaran total terus menurun karena semakin mahalnya biaya produksi. Apabila

keadaan tersebut berlangsung cukup lama maka terjadilah inflasi. Karena biaya

produksi yang menimbulkan cosh push inflation didorong oleh beberpa faktor sebagai

berikut :

a. Adanya tuntutan kenaikan upah dari para pekerja yang biasanya dikordinir

oleh organisasi serikat buruh.

b. Adanya industri yang monopolis, yang memberi kekuatan kepada pengusaha

untuk menguasai pasar dan selanjutnya menaikkan harga lebih tinggi.

c. Kenaikan harga bahan baku industri.

2.4.2.2 Berdasarkan Asal Terjadinya

1. Domestic Inflation (Inflasi Domestik)

Inflasi domestik adalah inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestik).

Kenaikan harga disebapkan karena adanya kejutan dari dalam negeri, baik karena

perilaku masyarakat maupun perilaku pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan-

kebijakan. Kenaikan harga terjadi secara absolut, akibatnya terjadilah inflasi atau

semakin meningkatnya angka inflasi.

Page 39: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

2. Imported Inflation (Inflasi Luar Negeri)

Imported Inflation adalah inflasi yang terjadi di dalam negeri karena adanya

pengaruh harga dari luar negeri, terutama barang-barang impor atau bahan baku

industri yang masih belum dapat diproduksi di dalam negeri.

2.4.2.3 Berdasarkan Intensitasnya

1. Creeping Inflation

Creeping Inflation adalah Inflasi yang terjadi dengan laju pertumbuhan

berlangsung lambat.

2. Hyper Inflation

Infalasi ini sangat berat yang timbul akibat adanya kenaikan harga-harga yang

umum yang berlangsung sangat cepat. Inflasi jenis ini dapat merusak struktur

perekonomian negara.

2.4.2.4 Berdasarkan Sudut Bobotnya

1. Inflasi Ringan

Yaitu inflasi yabng ditandai dengan kenaikan harga berjalan secara lambat

dengan persentase yang kecil serta dalam jangka waktu yang relatif lama.

2. Inflasi Sedang

Yaitu inflasi yang ditandai dengan kenaikan harga yang lebih cepat dan perlu

diwaspadai dampaknya bagi perekonomian.

Page 40: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

3. Inflasi Berat

Yaitu inflasi yang ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan

kadang-kadang berjalan dalam waktu yang relatif pendek.

4. Inflasi Sangat Berat

Yaitu inflasi dengan laju pertumbuhan melampaui 100% per tahun.

2.4.3 Penyebab Timbulnya Inflasi dan Dampaknya

Adapun yang menjadi penyebab timbulnya inflasi antara lain :

1. Pemerintah telah berambisi untuk menguasai sumber-sumber ekonomi dalam

jumlah besar yang seharusnya diserahkan pada pihak swasta.

2. Adanya efek phisikologi di kalangan masyarakat, seperti isu devaluasi yang

menyebapkan permintaan masyarakat terhadap produk barang melonjak

drastis

3. Berbagai golongan dan pelaku ekonomi berusaha memperoleh tambahan

pendapatan yang lebih besar dengan cara menaikkan tingkat produktivitas

mereka.

4. Adanya kebijakan pemerintah, baik yang bersifat ekonomi maupun non

ekonomi yang dapat memicu kenaikan harga.

5. Pengaruh alam yang dapat menurunkan produksi dan menaikkan harga,

seperti kemarau panjang yang mengakibatkan kegagalan permintaan.

Page 41: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

6. Pengaruh inflasi dari luar negeri, seperti meningkatnya harga barang-barang

impor dan komponem atau bahan-bahan baru yang belum sanggup diproduksi

di dalam negeri.

Dampak inflasi sangat luas dan beraneka ragam serta menurunkan tingkat

kesejahteraan hidup masyarakat. Laju tingkat pertumbuhan inflasi yang tinggi akan

merusak struktur ekonomi dan akan melemahkan kinerja perekonomian suatu negara.

Dampak inflasi tidak hanya dibidang ekonomi, tetapi juga dapat mempengaruhi sosial

politik suatu negara.

Dampak inflasi antara lain :

1. Equity Effect

Equity Effect adalah dampak inflasi terhadap pendapatan. Dampak inflasi

terhadap pendapatan bersifat tidak merata, ada yang mengalami kerugian terutama

mereka yang berpenghasilan tetap dan ada pula yang mengalami keuntungan dengan

adanya inflasi. Mereka yang berpenghasilan tetap akan mengalami penurunan nilai

riil dari penghasilannya, sehingga daya belinya menjadi lemah. Sebaliknya dengan

terjadinya inflasi, kelompok- kelompok yang mendapatkan keuntungan adalah

mereka yang memperoleh kenaikan atau peningkatan pendapatan dengan dengan

tingkat persentase yang lebih besar daripada tingkat inflasi. Selain itu inflasi akan

mengakibatkan terjadinya perubahan pada distribusi pendapatan dan kekayaan

masyarakat. Inflasi seolah-olah berfungsi sebagai pajak bagi seseorang dan

merupakan subsidi bagi orang yang berpenghasilan rendah. Namun jika keadaan

tersebut tidak segera diatasi, dalam jangka panjang akan semakin memperlebar

Page 42: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

kesenjangan antara kelompok yang berpenghasilan tinggi dan kelompok yang

berpenghasilan menengah kebawah, antara kelompok kaya dan miskin dan antara

kelompok konglomerat dan kelompok pengusaha menengah kebawah yang semakin

lama akan merusak tatanan perekonomian dan melumpuhkan sektor ekonomi.

2. Efficiency Effect

Inflasi juga dapat mengubah pola alokasi faktor-faktor produksi. Harga-harga

faktor produksi semakin meningkat. Perubahan tersebut dapat terjadi melalui

kenaikan permintaan akan berbagai macam barang yang selanjutnya akan mendorong

perubahan dalam produksi beberapa barang tertentu. Dengan adanya inflasi,

permintaan barang-barang tertentu akan mendorong peningkatan produksi terhadap

barang-barang tersebut. Kenaikan produksi yang demikian akan mengubah pola

alokasi faktor produksi barang-barang tersebut akan menjadi lebih efisien.

2.4.4 Model Teori Inflasi

2.4.4.1 Teori Kuantitas

Teori ini merupakan teori yang paling tua dan merupakan teori yang

mendekati inflasi dari segi permintaan. Teori ini kemudian dikembangkan lebih lanjut

oleh sekelompok ekonom dari Chicago University, yang juga dikenal sebagai

kelompok monetaris.

Menurut toeri kuantitas ada dua faktor yang berperan dalam terjadinya inflasi,

yaitu :

Page 43: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

1. Jumlah Uang Beredar

Inflasi hanya akan terjadi kalau ada pertambahan uang yang beredar baik uang

kartal maupun uang giral. Bila jumlah uang tidak ditambah, inflasi akan berhenti

dengan sendirinya.

2. Psikolog (harapan masyarakat mengenai kenaikan harga-harga pada masa yang

akan datang). Hal ini dapat mempercepat laju inflasi.

2.4.4.2 Teori Keynes

Teori inflasi menurut pendakatan ini mengatakan bahwa inflasi terjadi karena

sesuatu kelompok masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuan ekonominya,

sehingga proses inflasi merupakan proses tarik menarik antar golongan masyarakat

untuk memperoleh bagian dana masyarakat yang lebih besar daripada yang mampu

disediakan oleh masyarakat sendiri. Kalau hal ini selalu terjadi maka kan timbul

kesenjangan inflasi/inflationary gap. Tekanan dari golongan ini akan mengakibatkan

kenaikan biaya. Inflationary Gap ini dapat ditimbulkan oleh pemerintah yang

menjalankan defisit dalam anggaran belanjanya yang dibiayai untuk mencetak uang

baru. Selain itu dapat ditimbulkan oleh pengusaha swasta yang ingin melakukan

investasi baru dan memperoleh pembiayaan dari kredit bank dan serikat buruh yang

berusaha untuk memperoleh kenaikan gaji yang lebih produktifits buruh.

Page 44: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

2.4.4.3 Teori Strukturalis

Teori ini merupakan teori inflasi yang didasarkan pada pengalaman di negara-

negara Amerika latin dan mengaitkan timbulnya inflasi. Dan karenanya sering pula

disebut toeri inflasi jangka panjang.

Inflasi ini timbul disebapkan oleh adanya kelemahan dan hambatan struktural

dalam struktur ekonomi. Hambatan-hambatan struktural tersebut bisa berupa tidak

elastisnya penawaran bahan makanan yang disebapkan oleh cukup besarnya peran

faktor musim atau cuaca, disamping masih tradisionalnya proses produksi bahan

makanan serta rendahnya produktivitas petani. Keadaan ini juga dipengaruhi oleh

adanya urbanisasi yang cepat, yang disatu pihak menyebapkan tenaga penghasil

bahan makanan berkurang, dilain pihak dengan meningkatnya pendapatan juga akan

mendorong kenaikan daripada permintaan akan bahan makanan, padahal penawaran

tidak mencukupi.

2.4.5 Kebijakan Dalam Menanggulangi Inflasi

Inflasi yang terus menerus bisa mengakibatkan kondisi perekonomian

semakin hancur. Kebijakan pemerintah dalam menanggulangi inflasi tersebut adalah:

2.4.5.1 Kebijakan Moneter

Yaitu langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank Sentral/Bank

Indonesia untuk mempengaruhi (merubah) penawaran uang dalam perekonomian atau

merubah tingkat bunga untuk mempengaruhi pengeluaran. Adapun langkah-langkah

yang diambil dalam kebijakan moneter adalah :

Page 45: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

1. Tight Money Policy (Kebijakan Uang Ketat)

Tight Money Policy adalah kebijakan untuk mengurangi jumlah uang beredar.

Kebijakan ini merupakan suatu kebijakan dari Bank untuk menjual surat-surat

berharga ini ditujukan kepada bank-bank, maka hal ini selain berakibat berkurangnya

uang dari tangan masyarakat, tetapi berkurangnya uang di tangan badan-badan kredit

juga. Berkurangnya jumlah uang ditangan masyarakat menyebapkan permintaan

terhadap barang berkurang dan barang-barang di pasar hanya dapat dijual seluruhnya

apabila harga diturunkan dan dengan telah terealisasinya hal ini, tekanan inflasipun

dapat dikurangi.

2. Menaikkan Suku Bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia)

Keinginan dari orang-orang atau badan-badan usaha untuk mengadakan

pinjaman kepada badan-badan kredit berhubungan erat dengan keuntungan yang

diharapkan dri investasi yang akan dijalankannya dan besarnya bunga yang harus

dibayar dari modal yang dipinjam. Bilamana bunga pinjaman semakin besar, maka

ada kecenderungantertahannya aktiva yang besar yang pembiayaannya didasarkan

atas peminjaman dari badan kredit. Dengan demikian jelaslah bahwa kenaikan tinkat

bunga dari bank akan mengurangi keinginan badan-badan kredit untuk mengadakan

peminjaman untuk memenuhi permintaan pinjaman masyarakat, yang berarti

besarnya kredit dari badan kredit berkurang, yang berarti pula mengurangi tekanan

inflasi.

Page 46: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

3. Menurunkan Nilai Tukar Mata Uang

Dengan melakukan intervensi terhadap mata uang asing, maka nilai tukar

akan dapat diatur, sehingga akan mempermudah biaya impor barang-barang material

(input).

2.4.5.2 Kebijakan Fiskal

Yaitu langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang

perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk mempengaruhi

pengeluaran dalam perekonomian. Dalam menaggulangi inlasi pemerintah dapat

melakukan kebijakan fiskal antara lain:

1. Menaikkan Pajak

Dengan menaikkan pajak maka pemerintah akan dapat mengurangi jumlah

uang beredar. Karena dengan menaikkan pajak berarti penghasilan seseorang akan

berkurang, karena sebagian dari penghasilannya itu dalam bentuk pajak telah

diberikan kepada pemerintah. Apabila penghasilan seseoang berkurang maka tenaga

pebelanjaan juga berkurang, dan apabila pembeli berkurang, maka harga barang-

barang tidak mungkin naik lagi, melainkan akan turun seimbang dengan jumlah uang

yang ada di masyarakat.

Page 47: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

2. Menurunkan Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah harus diperkecil sedikit demi sedikit, walaupun

begitu sulit. Salah satu usaha dalam melakukan penurunan pengeluaran pemerintah

yakni dengan menetralisisr kenaikan pengeluaran swasta sehingga pengeluaran dalam

perekonomian dapat dikendalikan. Selain itu dengan menaikkan pajak dan

mengadakan pinjaman pemerintah juga diharapkan dapat memperkecil pengeluaran

pemerintah.

3. Mengurangi Biaya Ekonomi Yang Tinggi

Dengan melakukan deregulasi-deredulasi dalam perizinan serta kemudahan

dalam pendistribusian barang dapat mengakibatkan harga barang menjadi turun atau

palin tidak tetap, sehingga perekonomian tidak berada dalam keadaan inflasi.

2.4.5.3 Kebijakan Non Moneter

1. Menaikkan Hasil Produksi

Cara ini cukup efektif karena inflasi pada dasarnya terjadi karena kenaikan jumlah

barang yang dihasilkan tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar di

masyarakat. Melalui kegiatan ini diupayakan dengan mengerjakan factor-faktor

produksi pada kapasitas penuh, dan memberi prioritas/subsidi kepada factor produksi

yang sangat sensitive terhadap inflasi artinya memberi bantuan kepada usaha-usaha

untuk memproduksikan barang yang persediaannya terbatas dan sangat dibutukan

oleh masyarakat banyak.

Page 48: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

2. Kebijaksanaan Gaji/Upah

Kenaikan gaji/upah dapat dilakukan hanya apabila produktivitas umum bertambah.

Jadi sejalan dengan naiknya hasil produksi para pekerja, upah boleh dinaikkan

sebanding dengan peningkatan produktivitas tersebut. Dengan menstabilisasikan gaji

maka inflasi dapat dikurangi.

Page 49: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam

pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan

menguji hipotesa penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam

penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan cara sebagai berikut:

3.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Cabang Balige yang terletak di jalan Sisingamangaraja No. 188 Balige Kabupaten

Toba Samosir.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisa pengaruh tingkat suku bunga

dan inflasi terhadap penghimpunan dana pihak ketiga di PT. BRI (Persero) Tbk

Cabang Balige.

3.3 Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

data yang sudah ada obyek penelitiannya yang dapat diperoleh dari hasil kepustakaan,

Page 50: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

buku literatur serta sumber lain yang berhubungan dengan penelitian, dalam bentuk

time series yang bersifat kuantitatif yaitu berupa data bulanan dalam bentuk angka

dalam ukuran waktu 24 bulan dari Januari 2006 sampai dengan Desember 2007 yang

diperoleh dari Bank Rakyat Indonsia Cabang Balige.

3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode pengumpulan

data yang diperoleh dari instansi yang terkait yang diperoleh dari publikasi resmi

yang berhubungan dengan penelitian. Data yang dipergunakan adalah dengan

melakukan pencatatan langsung yang diperoleh dari laporan BRI Cabang Balige

dengan kurun waktu 24 bulan.

3.5 Pengolahan Data

Penulis melakukan pengolahan data dengan metode statistika mengunakan

program E-views 4.1 dalam penulisan skripsi ini.

3.6 Model Analisis Data

Model analisis yang digunakan dalam menganalisis data adalah model

Ekonometrika. Dalam menganalisis data yang diperoleh untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan

model ekonometrik dengan meregresikan variabel-variabel yang ada dengan

menggunakan metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Squere). Data yang

Page 51: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

digunakan dianalisis secara kwantitatif dengan menggunakan analisis statistika yaitu

persamaan regresi linear berganda.

Model persamaannya adalah sebagai berikut:

Y = f (X1,X2)………………………….(1)

Kemudian fungsi tersebut dispesipikasikan kedalam bentuk model persamaan

regresi linier sebagai berikut:

Y = ⍺ µββ +++ 2211 XX ………………………(2)

Dimana:

Y = Jumlah dana pihak ke tiga dalam bentuk tabungan Giro dan

Deposito (Milyar Rupiah)

X1 = Tingkat suku bunga (%)

X2 = Inflasi (%)

⍺ = Intercept/ Konstanta

21 , ββ = Koefisien regresi

µ = Term of Error ( Kesalahan pengganggu)

Bentuk hipotesis di atas secara matematis dapat dinyatakan sebagai beikut:

,01

>∂∂XY Artinya jika X1 tersebut meningkat maka Y (jumlah dana pihak

ketiga) akan mengalami peningkatan, ceteris paribus.

Page 52: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

,02

<∂∂XY Artinya jika X2 (inflasi) meningkat maka Y (jumlah dana pihak

ketiga) akan mengalami peningkatan, ceteris paribus.

3.7 Test Goodness of Fit (Uji kesesuaian)

3.7.1 Koefisien Determinasi (R- Squere)

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan

variabel independen secara bersama-sama memberi penjelasan terhadap variabel-

variabel dependen. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1 (0≤R2≤1).

3.7.2 Uji t-statistik

Uji t-statistik merupakan suatu pengujian secara parsial yang bertujuan untuk

mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap

variable dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan. Dalam uji ini

digunakan hipotesis sebagai berikut:

Ho : bi = b

Ha : bi ≠ b

Dimana bi adalah koefisien variabel independen ke-i nilai para meter

hipotesis, biasanya b dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel X terhadap

Y. Bila nilai t-hitung > t-tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu Ho ditolak. Hal

ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata

(signifikan) terhadap variabel depenen. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus:

Page 53: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

t-hitung = ( )Sbi

bbi −

Dimana :

bi = Koefisien variabel independen ke-i

b = Nilai hipotesis nol

Sbi = Simpangan baku dari variabel independen ke-i

Kriteria pengambilan keputusan

H0: 0=β H0 diterima (t*<t-tabel) artinya variabel independen secara

parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pariabel dependen.

Ha: 0≠β Ha diterima (t*>t-tabel) artinya variabel independen secara

parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Page 54: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

3.7.3 Uji F-statistik

Uji f-statistik ini adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh koefisien regresi secara bersama-sama terhadap variable dependen.

Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut :

Ho : b1 ≠ b2 ………………………. bk = 0 ( tidak ada pengaruh )

Ha : b2 = 0 ……………………………... i = 1 (ada pengaruh)

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-statistik dengan

F-tabel . Jika F-hitung>F-tabel maka H0 ditolak, yang berarti variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dpenden, Nilai F-hitung dapat diperoleh

dengan rumus :

F-hitung = ( )( ) ( )knR

kR−−

−/1

1/2

2

Dimana:

R2 = Koefisien determinasi

k = Jumlah Variabel independen

n = Jumlah sampel

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 : 021 == ββ H0 diterima (F*<F-tabel) artinya variabel independen

secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap

variabel dependen

Page 55: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Ha : 021 ≠≠ ββ H0 diterima (F*>F-tabel) artinya variabel independen

secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel

dependen.

3.8 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

3.8.1 Multikolinearity

Multikolinearity adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi apakah terdapat

korelasi variabel indepenen diantara satu sama lainnya.Untuk mengetahui ada

tidaknya multikolinearity dapat dilihat dari nilai R2 , F-hitung,t-hitung , dan standart

error .

Adanya multikolinearity ditandai dengan :

• Standart error tidak terhingga

Page 56: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

• Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada =α 1 %. ⍺ = 5 %, ⍺ =10 %

• Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori

• R2 sangat tinggi.

3.8.2 Autokorelasi (Serial Correlation)

Serial correlation didefenisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian

observasi yang diurutkan menurut waktu dan ruang. Model regresi linear klasik

mengasumsikan autokorelasi tidak terdapat didalamnya distribusi atau gangguan µi

dilambangkan dengan :

( ) jiE ji ≠= 0: µµ

Ada beberapa cara untuk menguji keberadaan autokorrelasi, yaitu:

1. Dengan menggunakan atau memplot grafik

2. Dengan D-W Test (Uji Durbin-Watson ) Uji D-W ini dirumuskan sebagai

berikut:

D-W = ( )∑

∑ −−

teee t2

211

Dengan Hipotesis sebagai berikut :

H0 : ,0=ρ Artinya tidak ada autokorelasi

Ha : ,0≠ρ Artinya ada autokorelasi

Page 57: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independen tertentu

diperoleh nilai kritis dl dan du dalam tabel distribusi Durbin-Watson untuk berbagai

nilai ⍺. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3 Kurva Durbin Watson

Keterangan:

H0 : Tidak ada korelasi

DW<dl : Tolak H0 (ada korelasi positif)

DW>4-dl : Tolak H0 (ada kolerasi negatif)

Du<DW<4-du : Tolak H0 (tidak ada kolerasi)

dl≤DW<4-du : Tidak bisa disimpulkan (inconclusive)

(4-du)≤DW≤ (4-dl) : Tidak bisa disimpulkan (inconclusive)

Page 58: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

3.9 Defenisi Operasional

1. Dana pihak ketiga adalah sumber dana yang terbesar yang paling diandalkan

bank yang terdiri dari tabungan, giro, dan deposito.

2. Bunga adalah balas jasa yang diberikan kepada nasabah yang membeli atau

menjual produknya. Bunga bagi bank juga dapat diartikan sebagai harga yang

harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang

harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh

pinjaman). Tingkat suku bunga dinyatakan dalam bentuk persentase.

3. Inflasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan adanya kenaikan tingkat

harga barang dan jasa secara umum yang terjadi secara terus menerus dan

berlangsung dalam waktu yang relatif lama. Tingkat inflasi dinyatakan dalam

bentuk persentase.

Page 59: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Daerah Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Balige

Kecamatan Balige terletak pada ketinggian 905 – 1000 m dari pemukaan laut

sehingga suhu udara cukup lembab tidak heran jika curah hujan di kecamatan ini

cukup tinggi berkisar antara 143-337 mm yang terjadi pada bulan Januari, April,

Agustus, Oktober, dan Desember. Balige berbatasan dengan

Sebelah Utara : Danau Toba

Sebelah Selatan : Tapanuli Utara

Sebelah Barat : Kec. Pakpahan

Sebelah Timur : Laguboti

Luas wilayah mencapai 91,05 km2 dan tersebar di 33 desa. Ketersediaan lahan

di kecamatan Balige ada seluas 9.105 Ha dan dimanfaatkan untuk lahan sawah

sebanyak 2.924 Ha dan sisanya merupakan lahan kering, lokasi bangunan/perumahan

dan lainnya.

Kecamatan Balige beribukota Napitupulu Bagasan yang terdiri dari 33 desa,

dimana 2 desa masih merupakan desa swadaya, 27 desa swakarya dan 4 desa sudah

berhasil swasembada. 4 desa yang telah berhasil swasembada antara lain desa

Page 60: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Sangkar Nihuta, Pardede Onan, Napitupulu Bagasan,dan Desa Balige III. Desa

dikecamatan ini dibagi atas 93 dusun dan 31 lingkungan.

Tabel 4.1 Luas Wilayah dan Rasio terhadap luas kecamatan

Desa / Kelurahan 2007

No Desa / Kelurahan Luas Wilayah (km2) 1 Aek Bolon Julu 5,33 2 Aek Bolon Jae 3,16 3 Siboruon 5,39 4 Hutagaol 10,32 5 Bonan Dolok II 3,75 6 Hutanamora 13,67 7 Hutadame 3,68 8 Bonan Dolok I 3,80 9 Bonan Dolok III 3,39

10 Sibuntuon 2,66 11 Lumban Gorat 0,81 12 Sianipar Sihail-hail 2,85 13 Silalahi Pagar Batu 6,14 14 Hinalang Bagasan 2,04 15 Sangkar Nihuta 0,93 16 Pardede Onan 0,72 17 Napitupulu Bagasan 0,48 18 Balige III 0,69 19 Balige II 0,61 20 Paindoan 1,03 21 Parsuratan 0,64 22 Huta Bulu 1,15 23 Saribu Raja Janji Maria 0,85 24 Baruara 3,29 25 Matio 2,38 26 Lumban Pea 3,39 27 Lumban Gaol 1,88

Page 61: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

28 Sibola Hotang 1,44 29 Lumban Bulbul 0,71 30 Balige I 0,45 31 Lumban Dolok 0,63 32 Longat 1,05 33 Lumban Silintong 1,74 Jumlah 91,05

(Sumber: BPS Medan) 4.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan

Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank tertua di Indonesia yang

merupakan milik negara dan mempunyai sejarah yang cukup panjang. Pada tanggal

16 Desember 1895 Raden Wiriaatmadja dan kawan-kawan mendirikan “De

Poerwokerto Hu-en Spaarbank der Indlandsche Hoofden (Bank Priyayi Purwokerto)”.

Kemudian tahun 1896 seorang Asisten Residen Poerwokerto mendirikan “De

Poerwoketose Hulp Spaaren Lanbouwcredietbank” sebagai kelanjutan dari “De

Poerwokerto Hu-en Spaarbank der Indlandsche Hoofden”, (Suyatno,2001).

Pada zaman tersebut dunia perbankan sudah bersaing satu sama lain untuk

mencari nasabah. Selain dari Bank Priyayi Powerwokerto juga terdapat De Javasche

Bank yang beroperasi sebagai bank komersil. Pada tahun 1898 didirikan

Volksbanken atau yang lebih dikenal dengan Bank Rakyat yang didirikan atas

bantuan Hindia Belanda, ketika Bank Rakyat mengalami kesulitan, pemerintah

Hindia Belanda turut campur dalam menanganinya yaitu dengan dididrikannya Dienst

der Volkscredietewesen (Dinas Perkreditan Rakyat).

Page 62: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Untuk mengendalikan dan mengembangkan usaha perbankan, pada tahun

1912 pemerintah Hindia Belanda mendirikan Centrale Kas dibawah naungan

Departemen Dalam Negeri yang berfungsi sebagai Bank Sentral bagi Dients der

Volkscredietewesen. Pendirian Centrale Kas ini tidak juga membawa perubahan pada

usaha perbankan, hal ini karena terjadi resesi dunia pada tahun 1929 sampai 1932 dan

akibatnya Volkscredietewesen tidak dapat berjalan dengan baik. Akhirnya Centrale

Kas dibubarkan. Bersamaan dengan itu didirikanlah Algemene Volkscrediet Bank

pada tahun 1934.

Setelah Jepang masuk pada tahun 1942 Algemene Volkscrediet Bank diganti

namanya menjadi Syoomin Ginko (Bank Rakyat) dan pada tanggal 22 Maret 1946

melalui Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1946 Bank Rakyat tidak mau bekerja

sama dengan Belanda. Setelah perjanjian Royem Royen Bank Rakyat diaktifkan

kembali. Pada tanggal 21 April 1951 Bank Rakyat ditetapkan menjadi Bank

menengah (Ibid).

Pada bulan Agustus 1965 semua bank milik pemerintah dilebur menjadi satu

dan diberi nama Bank Negara Indonesia, dimana Bank Rakyat Indonesia masuk

kedalam Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1982 Dewan Direksi membentuk

tim tentang sejarah Bank Rakyat Indonesia dan menetapkan melalui Surat Keputusan

Direksi BRI NOKED: 67/DIR/12/1982 tentabg berdirinya Bank Rakyat Indonesia

dan menetapkan bahwa pada tanggal 16 Desember 1985 sebagai hari lahirnya Bank

Rakyat Indonesia.

Page 63: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Bank Rakyat Indonesia berkembang menjadi bank devisa sejak tahun 1957 dan

berubah status menjadi perseroan sejak tanggal 1 Juli 1992 dengan nama PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero). Sejak tahun 2003 Bank BRI telah melakukan penawaran

dan penjualan sahamnya kepada masyarakat dan telah berubah statusnya menjadi PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

4.1.3 Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

a. Visi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan

nasabah (customer is a king).

b. Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan

pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang

perkembangan ekonomi masyarakat.

2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang

tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profersional

dengan semangat kerja BRI yaitu integritas, profesionalisme, kepuasan

nasabah. Keteladanan dan penghargaan terhadap SDM.

3. Melaksanakan praktek Good Corporate Governance secara

berkesinambungan.

4. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak

yang berkepentingan.

Page 64: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

4.1.4 Jati diri PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

a. Semboyan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

“Swadharma Bhakti Nagara” artinya berbakti kepada negara sesuai dengan

kewajiban yang dipikul. Bank BRI memiliki tanggung jawab terhadap

kepercayaan masyarakat.

b. Motto PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

“Terpercaya, kokoh dan bersahabat” artinya menjadi yang terpercaya

ditengah-tengah riak gelombang dan kemajuan zaman. Bank BRI senantiasa

fitrah perjuangannya yang diwariskan sejak masa revolusi.

c. Dua Pilar Budaya Kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

1. Bank BRI adalah Bank Umum Milik Negara berstatus Perusahaan

Perseroan (Persero).

2. Bank BRI berorientasi kepada pasar dan perkembangan masyarakat.

4.1.5 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Struktur organisasi BRI cabang Balige adalah berbentuk garis, dimana setiap

bawahan bertanggung jawab langsung kepada seorang atasan saja. Tiap-tiap bagian

terpisah antara satu dengan yang lainnya berdasarkan fungsi dan tugasnya.

Susunan dan struktur organisasi ini adalah tingkatan dari berbagai bagian agar

dapat menghindari timbulnya protaksi dalam lembaga-lembaga tersebut. Struktur

Page 65: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

organisasi tersebut merupakan tujuan dari badan usaha untuk membantu berhasilnya

organisasi tersebut dalam mencapai tujuannya.

Adapun mengenai tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi

dijelaskan antara lain:

1. Pimpinan Cabang

a. Memimpin kantor cabang sesuai tugas pokoknya yand diterima dan

ditetapkan serta membina kantor dalam meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat

b. Mewakili dan menandatangani untuk masing-masing dan atas nama bank

guna menyelenggarakan urusan kantor cabang dengan melakukan

tindakan sebagaiman dimaksud dalam surat direksi

c. Mengambil keputusan dalam batas wewenangnya serta menentukan dan

mengatur operasional kantor cabang sesuai dengan kebijaksanaan

pelaksanaan kantor wilayah

d. Memelihara hubungan kerja yang baik dengan nama sub unit organisasi

bank dan instansi lainnya sesuai dengan tugas pokok cabang dalam batas-

batas wewenang yang dimilikinya

e. Melaksanakan internal kontrol terhadap seluruh kegiatan operasional

pada kantor cabang BRI unit

Selain tugas tersebut diatas, pimpinan cabang mempunyai tugas sebagai

berikut:

Page 66: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

• Menyusun program usaha bank sesuai dengan kebijaksanaan kanwil/direksi

• Melaksanakan usaha bank pada umumnya dengan memberikan kredit,

menerima dana, menarik dana, memberikan jasa-jasa bank kepada pemerintah

dan masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan.

• Menyelenggarakan pengurusan kas

• Membina dan memelihara personil agar dapat digunakan semaksimal

mungkin

2. Marketing and Lending Officer

a. Menjalankan, merencanakan, mengorganisir, dan mengawasi aktivitas bisnis

kantor cabang (kredit, pengerahan dana, dan produk jasa bank lainnya)

b. Membina, mengarahkan, dan mengkoordinir pelaksanaan kerja setiap

anggota

c. Membina secara aktif dan proporsional serta hubungan social dengan

nasabah dan instansi lainnya

d. Mencari dan menetapkan pasar sasaran dan batas resiko untuk kantor cabang

dengan petunjuk teknis perbankan

3. Operational Manager

a. Menerima nasabah dalam menyampaikan pelksanaan pelayanan yang tidak

dapat diselesaikan oleh operasional officer

Page 67: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

b. Memberikan perubahan dalam meningkatkan kepuasan pada nasabah dalam

bidang pelayanan perbankan

c. Memberikan persetujuan dalam hal pemberian pelayanan tambahan kas di

kantor cabang

d. Melaksanakan pengawasan di bidang pelayanan administaratif kredit,

pembukuan dan pelayanan intern

e. Membina, mengkoordinir pekerjaandi bidang operasional agar dapat berjalan

dengan lancer

4. Senior Account Officer

a. Memberi pengarahan kepada nasabah tentang bagaimana membuat rencana

dan anggaran kerja

b. Mengadakan pemeriksaan untuk pembinaan/pengawasan terhadap nasabah

c. Setiap bulan mengadakan evaluasi terhadap realisasi anggaran dan

menyampaikan kepada Pimpinan Cabang

d. Memberikan pelayanan kepada nasabah atau calon nasabah yang hendaka

mengajukan kredit

e. Melaksanakan pemberian kredit, analisa warkat-warkat keuangan dan tata

keuangan lainnya

f. Mengadakan hubungan baik dengan pihak ketiga baik pemerintah maupun

swasta dalam hubungan pengumpulan dan penyerahan dana

Page 68: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

5. Tenaga Teknis Administartif Usaha Lain

a. Membimbing petugas KUD dalam menyajikan berkas permohonnan kredit

usaha tani

b. Membimbing petugas KUD dan menatausahakan kredit usaha tani

6. Kredit Administrasi Officer

a. Menjamin jalannya kebijaksanaan prosedur perkreditan dan prosedur baru

b. Menjamin bahwa kantor cabang telah mengetahui kebijaksanaan prosedur

kredit baru

c. Menjamin pemilihan dan kebijaksanaan serta prosedur kredit

d. Menjamin laporan yang cermat dan portofolio kantor cabang

7. Unit Desa Officer

Yaitu memberi perhitungan dan pembinaan kerja BRI Unit Desa dalam

mengembangkan kegiatan sesuai dengan kebijaksanaan kredit.

8. Accounting Officer

a. Mengelola dan meng koordinir seluruh kegiatan dan proses akuntansi di

kantor cabang untuk menjamin kelancaran operasional sehari-hari,

keakuratan dan ketepatan waktu pembukuan serta laporan

b. Menjamin bahwa setiap transaksi telah dibikukan masing-masing sebesar

buku pada waktunya

Page 69: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

c. Memantau bahwa laporan-laporan yang harus dibuat setelh benar-benar

dikirim pada waktu dan alamatnya

d. Menjamin tingkat keamanan dan kekuatan sistem catatan akuntasi kantor

cabang

e. Menjamin bahwa setiap transaksi telah di-review proses akhir jadi

9. Operation Officer

a. Menyelenggarakan pelayanan nasabah dalam melakukan penyetoran,

pengambilan, dan pembukaan rekening

b. Menyelenggarakan pembukuan atas transaksi yang telah terjadi berdasarkan

bukti-bukti pembukuan serta menyusun laporan

c. Memeriksa bukti-bukti pembukuan atas transaksi yang telah terjadi dengan

rekening masing-masing

10. Unit Bisnis Manager

a. Melaksanakan dan memonitor perkembangan bisnis di masing-masing unit

b. Melakukan/melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan bisnis dan

operational di BRI Unit

c. Memberikan pertimbangan kepada pimpinan cabang terhadap kondisi usaha

di BRI Unit

Page 70: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

11. Seksi-Seksi

a. Seksi Pengawasan/Pemberian Kredit

Dalam seksi ini terdiri dari petugas administrasi kredit dan sebagai

pengawasan dari semua lalu lintas kerdit yang bertanggung jawab kepada

Kredit Officer dalam pelaksanaan administrasi kredit.

b. Seksi Kebijaksanaan dan Prosedur Kredit

Seksi ini dikepalai oleh seorang Kepala Seksi untuk fungsi pemeliharaan dan

perbaikan terhadap prosedur serta pelaksanaannya.

c. Seksi Portofolio

Seksi ini terdiri dari petugas administrasi yang bertugas untuk memelihara dan

pelayanan informasi kredit dan jasa yang ada kaitannya dengan pelaksanaan

penghapusan pinjaman.

d. Seksi Keuangan

Seksi ini dikepalai oleh seorang yang bertugas untuk pemeliharaan dan

perbaikan terhadap prosedur kredit dan pelaksanaannya.

e. Seksi Pelayanan dan Jasa Bank

Seksi ini bertugas untuk melaksanakan pelayanan jasa simpanan dan jasa

pengiriman uang serta pelayanan Tabanas.

f. Seksi Pelayanan Kredit

Seksi ini merealisir kredit dan rekening koran serta bunga pinjaman.

g. Seksi Unit Desa

Page 71: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Seksi ini terdiri dari petugas administrasi dan sebagai pengawas dari semua

unit desa yang dibawahi oleh kantor cabang yang bertanggung jawab pada

Unit Desa Officer.

h. Seksi Rumah Tangga

Seksi ini dikepalai seksi yang bertanggung jawab langsung pada Operatio

Manager.

i. Sekretaris

Menata usahakan surat-surat keluar dan masuk, begitu juga pengarsipan surat

serta dokumen yang sewaktu-waktu dapat disediakan segera.

j. Personalia

Personalia bertugas mengadminstrasikan segala sesuatu yang berhubungan

dengan kepegawaian seperti:

• Membuat daftar, catatan atau jumlah pegawai

• Mengurus bidang kepegawaian, seperti cuti pegawai, cuti hamil, yang

berhubungan dengan kepegawaian serta membuat teguran via pimpinan

terhadap pegawai

• Mengadministrasikan isi laporan-laporan di atas kanwil dalam bahan

pertimbangan untuk mengambil tindakan selanjutnya

k. Logistik

Bertugas mengadministrasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan

aktiva tetap seperti mesin-mesin kendaraan bermotor. Semua barang-barang

Page 72: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

investasi di bawah pengawasan domestik serta bertanggung jawab di dalam

pemeliharaan maupun perbaikan dan juga melaporkan kepada direksi atas hal-

hal yang dianggap perlu.

l. Supir/PramubaktiPenjaga Malam

• Supir bertugas mengemudi dan memelihara mabil yang dibawahinya dan

menjalankan mobil sesuai dengan perintah pimpinan

• Pramubakti bertugas sesuai dengan tugasnya yang terdiri dari kebersihan

lingkungan dan memelihara rumah dinas

• Satpam bertugas untuk keamanan kantor

4.1.6 Produk Dan Jasa BRI

Produk yang ditawarkan BRI yaitu:

1. Simpedes

Simpedes merupakan simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan yang

dilayani oleh BRI unit, yang penyetorannya dapat dilakukan setiap saat dan frekuensi

serta jumlah pengambilan yang tidak dibatasi selama saldo mencukupi.

2. Simaskot

Simaskot adalah simpanan masyarakat perkotaan dimana pelaksanaan

simaskot yang tergolong dalam kelompok tabungan yang pengambilannya dapat

dilakukan setiap saat selama saldonya mencukupi.

Page 73: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

3. Britama

Britama merupakan salah satu jenis tabungan yang hanya tersedia dikantor

cabang pembantu baik yang sudah on-line maupun yang belum. Britama merupakan

produk unggulan BRI dimana pengambilan dapat dilakukan pada BRI diseluruh

Indonesia yang melayani Britama.

4. Deposito BRI

Deposito yang ditawarkan oleh BRI yang merupakan simpanan berjangka

yang dikeluarkan oleh BRI yang penarikannya hanya dapat dilakukan apabila sudah

jatuh tempo sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

5. Giro BRI

Giro BRI adalah simpanan pihak ketiga kepada Bank yang penarikannya

dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran

lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Jasa yang ditawarkan oleh BRI, yaitu:

1. Penerimaan Uang / Transfer

Transfer adalah kegiatan untuk melayani permintaan pengiriman uang yang

dilakukan melalui bank, atas permintaan nasabah untuk mengirimkan

sejumlah uang ketempat lain baik pada bank sama ataupun pada bank lainnya.

2. Inkaso

Inkaso merupakan permintaan nasabah kepada BRI (Bank Penarik) untuk

menagihkan pembayaran warkat yang dimilikinya kepada Bank Lain (Bank

Tertarik) yang berdomisili diluar wilayah kliringnya.

Page 74: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

3. Kliring

Secara Teknis operasional, pelaksanaan kliring tetap dilakukan di kantor

Cabang BRI.

4. Money Changer

Dalam hal ini BRI Cabang Balige hanya melayani tranksaksi Money Changer

yang meliputi jual beli Uang Kertas Asing (KUA) dan pembelian atau

pengambilan traveller’s cheque (TC).

5. Penerimaan Setoran Titipan (Payment Point)

1. Penerimaan Setoran Pajak (PBB)

2. Penerimaan Setoran PLN dan Telkom

3. Pelayanan Setoran Surat Izin Mengemudi (SIM)

4.1.7 Perkembangan Teknologi di BRI

Penggunaan mesin pembukuan di BRI dimulai sejak tiga dasawarsa silam

ketika tahun 1976 Kanca BRI menggunakan Hardware Ovliveti dan BCS, sedangkan

untuk konsolidasi data di Kanpus dan Kanwil menggunakan IBMMF untuk aplikasi

neraca. Dalam periode 1985 hingga 1988 operasional Kanca BRI dengan aplikasi

induk OLBS menggunakan perangkat keras Wang dan Philips.

Adapun aplikasi BULOG yang diciptakan sesuai dengan namanya diciptakan

khusus untuk melayani instansi ini, saat itu telah ada dengan menggunakan PC.

Dalam periode itu, aplikasi untuk konsolidasi data di kanpus dan kanwil disamping

Page 75: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

neraca juga dilengkapi dengan RAK, gaji yang menggunakan PC serta PKK dengan

H/W Philips.

Khusus untuk BRI unit yang dari awalnya mencatat pembukuan secara

manual sejak 1987 mulai menggunakan komputer, yaitu menggunakan Sistem Teller

Unit (STU) yang masih kita kenal hingga saat ini. Sejak saat itu dalam rangka

pelayanan di kanca muncul beragam aplikasi yang lebih baik lagi.

Adapun aplikasi SDM/LOG yang juga menggunakan PC digunakan di kanpus

dan kanwil dalam rangka pengembangan informasi sejak tahun 1994. Automated

Teller Machine (ATM) yang didomestikkan menjadi Anjungan Tunai Mandiri itu,

juga Transaksi Antar Cabang (TAC) dan siskohat adalah aplikasi-aplikasi untuk

operasional kanca yang digunakan sejak tahun 1995.

Bank sebesar BRI tentu harus tampil dengan tidak gagap teknologi. Adanya

Information Technologi (IT) Plan adalah salah satu cerminan akan hal itu. Citra ini

dipertegas ketika pada 1997 Bank BRI menyusun IT-Plan dan setahun kemudian

mengimplementasikannya. Seleksi software pun dilakukan pada tahun 1999 dengan

tidak lanjut pengembangan silverlake Integrated dilanjutkan dengan pengenalan

BRINETS.

Bank Rakyat Indonesia yang masih berstatus PT (Persero) saat ini melayani

nasabahnya dengan tiga jenis sistem operasional yaitu:

1. OLSIB

Sistem operasional ini hanya digunakan untuk Kantor Cabang dan cabang

Pembantu.

Page 76: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

2. STU

Sistem operasional ini digunakan hanya pada BRI unit.

3. BRINETS

Sedangkan sistem ini secara bertahap akan menggantikan kedua sistem yang

disebut terdahulu. Komposisi penggunaan OLSIB BRINETS dan STU serta

dukungan infastruktur dalam rangka pelayanan nasabah BRI.

4.1.8 Operational BRI Cabang Balige

Aktivitas BRI Cabang Balige akan mengumpulkan dana simpanan bank

dalam bentuk tabungan, deposito, giro, maupun bentuk lainnya. Bank juga

memberikan pinjaman dalam kredit kepada masyarakat.

Sesuai dengan instruksi Presiden No. 28 tahun 1968 gerakan deposito usaha

perbankan yang dilakukan oleh BRI Cabang Balige sebagai berikut:

1. Operational Pasif

Yaitu bank menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa Deposito

Berjangka, Tabanas, Simpedes, Tabungan Pegawai, ONH, Deposito

Berjangka On Call, Deposito Multi Guna, Simaskot.

2. Operational Aktif

Yaitu bank menyalurkan dana yang dihimpun/disimpan berupa kredit

rekening Koran, pinjaman kepada masyarakat.

Page 77: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

3. Menyediakan jasa dalam negeri untuk kelancaran lalu lintas keuangan daerah,

misalnya kiriman uang wesel inkaso dan jaminan bank serta dasar bank lain

yaitu serta bank koperasi.

4. Menyediakan service/pelayanan pada nasabah baru maupun pada nasabah

yang lama.

4.2 Perkembangan Variabel-variabel

4.2.1 Perkembangan Jumlah Dana Pihak Ketiga

Bank selain berfungsi sebagai pemberi kredit kepada masarakat juga berfungsi

sebagai penerima simpanan dari masyarakat yang sering disebut sebagai dana pihak

ketiga. Dalam menghimpun dana dari masyarakat, pihak bank mempunyai

kemampuan untuk menarik nasabah yaitu dengan cara meningkatkan suku bunga

yang akan menjadikan nasabah mempunyai keinginan yang besar untuk menyimpan

kekayaan dalam bentuk uang dengan tujuan untuk mendapat keuntungan. Jumlah

simpanan masyarakat suatu daerah pada bank merupakan salah satu indikator tingkat

kasejahteraan masyarakat itu sendiri. Sebab semakin banyak uang yang ditabung oleh

masyarakat, maka itu menunjukkan bahwa masyarakat tersebut sudah semakin

sejahtera.

Page 78: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 4.2 Jumlah Dana Pihak Ketiga di PT. BRI Cabang Balige

Periode Januari 2006 - Desember 2007

2006/Bulan Tabungan (Milyar Rp)

Deposito (Milyar Rp)

Giro (Milyar Rp)

Jumlah (Milyar Rp)

Januari 23,718 4,890 17,733 46,341 Februari 22,500 4,514 17,741 44,755 Maret 21,337 5,162 13,245 39,744 April 20,738 5,132 12,293 38,163 Mei 22,227 4,907 12,072 39,206 Juni 19,078 6,144 35,414 60,636 Juli 20,139 5,187 17,732 43,058

Agustus 20,095 5,249 19,861 45,205 September 22,421 5,187 24,871 52,479 Oktober 21,786 5,115 18,253 45,154

November 22,767 5,461 16,189 44,597 Desember 25,218 7,776 24,199 57,193

2007/Bulan Tabungan

(Milyar Rp) Deposito

(Milyar Rp) Giro

(Milyar Rp) Jumlah

(Milyar Rp) Januari 23,619 8,690 27,907 60,216

Februari 22,646 9,346 23,841 55,833 Maret 22,129 9,359 19,957 51,445 April 22,618 9,389 17,932 49,939 Mei 22,131 9,452 24,214 55,797 Juni 23,695 9,155 16,826 49,676 Juli 23,103 9,123 19,249 51,475

Agustus 24,417 9,225 43,612 77,254 September 25,284 8,657 35,096 69,037 Oktober 24,449 7,808 35,217 67,474

November 26,022 6,721 31,146 63,889 Desember 29,935 7,221 87,204 124,36

(Sumber : BRI Cabang Balige)

Page 79: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Jumlah dana pihak ketiga di PT. BRI Balige mengalami fluktuasi yang naik turun, hal

ini terlihat dari jumlah dana pihak ketiga pada bulan Januari 2006 sebesar 46,341

Milyar Rupiah turun menjadi 38,163 Milyar Rupiah di bulan April 2006. Kemudian

pada bulan Juni 2006 meningkat banyak yaitu sebesar 60,636 Milyar Rupiah. Namun

kemudian menurun lagi sampai ke bulan Juli 2007 sebesar 51,475 Milyar Rupiah.

Dan setelah itu langsung meningkat tinggi pada bulan Agustus 2007 sebesar 77,254

Milyar Rupiah namun menurun lagi sampai bulan November 2007 sebesar 63,889

Milyar Rupiah dan pada Desember 2007 jumlah dan pihak ketiga meningkat secara

tajam yaitu sebesar 124,36 Milyar Rupiah, hal ini karena tingginya tingkat suku

bunga yang diberikan oleh BRI Balige tersebut.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah dana pihak ketiga paling rendah adalah

bulan April 2006 sebesar 38,163 Milyar Rupiah, sedangkan yang tertinggi adalah

bulan Desember 2007 sebesar 124,36 Milyar Rupiah.

4.2.2 Perkembangan Tingkat Suku Bunga

Dalam penghimpunan dana pihak ketiga, suku bunga merupakan andil yang

besar. Menurut teori klasik tabungan merupakan fungsi dari tingkat bunga. Dimana

makin tinggi tingkat bunga maka makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk

menabung (Nopirin, 2000: 70). Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat bunga

dimana makin tinggi tingkat bunga maka keinginan masyarakat untuk berinvestasi

makin kecil. Makin rendah bunga maka akan mendorong para investor untuk

Page 80: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

berinvestasi karena biaya yang ditanggung semakin kecil dengan harapan profit yang

maksimum.

Tabel 4.3 Jumlah Tingkat Suku Bunga Simpanan BRI Balige

Periode Januari 2006 – Desember 2007 2006/Bulan Tabungan

(Persen) Deposito (Persen)

Giro (Persen)

Rata-rata (Persen)

Januari 4,4 10,2 2,5 5,7 Februari 4 10 2,5 5,5 Maret 4 9 2,5 5 April 4 9 2.5 5 Mei 4,5 9,5 2,5 5,5 Juni 4,5 11 2,5 6 Juli 4,2 10 2,5 5,3

Agustus 4,2 9,8 2,5 5,5 September 4,5 10 2,5 5,7 Oktober 4 9,5 2,5 5,3

November 4 9,7 2,5 5,4 Desember 4,5 10,5 2,5 5,8

2007/Bulan Tabungan

(Persen) Deposito (Persen)

Giro (Persen)

Rata-rata (Persen)

Januari 4,5 11 2,5 6 Februari 4 10,2 2,5 5,7 Maret 4 10 2,5 5,5 April 4 8,2 2,5 4,9 Mei 4,3 10,3 2,5 5,7 Juni 4,3 8 2,5 4,8 Juli 4,3 9,7 2,5 5,5

Agustus 4,5 14 2,5 7 September 4,5 13,5 2,5 6,8 Oktober 4,5 12,7 2,5 6,5

November 5 11,5 2,5 6,3 Desember 6 14 2,5 7,5

(Sumber : BRI Cabang Balige)

Page 81: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Dalam kurun waktu 24 bulan (Januari 2005 - Desember 2007) tingkat suku bunga di

BRI Balige mengalami fluktuasi. Artinya terjadi kenaikan dan penurunan yang tajam

disetiap bulannya. Dimana jika dilihat rata-rata suku bunga terendah terjadi bulan

Juni 2007 yaitu sebesar 4,8 persen, hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat suku

bunga deposito yaitu sebesar 8 persen. Sedangkan rata-rata suku bunga tertinggi

terjadi pada bulan Desember 2007 yaitu sebesar 7,5 persen, disebabkan karena

tingginya suku bunga deposito yaitu sebesar 14 persen.

Apabila dilihat dari tingkat suku bunga tabungan, maka suku bunga tertinggi terjadi

pada bulan Desember 2007 yaitu sebesar 6 persen, hal ini terjadi karena tingginya

tingkat inflasi yaitu sebesar 1,58. Seadangkan suku bunga giro selalu stabil yaitu

sebesar 2,5 persen.

4.2.3 Perkembangan Inflasi Sumatera Utara

Angka inflasi sebagai salah satu indikator stabilitas ekonomi selalu menjadi

pusat perhatian orang. Inflasi menggambarkan gejolak ekonomi, dan selalu mengikuti

perjalanan sebuah perekonomian negara yang berkembang dan dinamis. Inflasi bisa

muncul jika suatu permintaan lebih tinggi dibandingkan penawaran dan juga karena

faktor lain. Naik turunnya angka ini menggambarkan seberapa besar kemampuan

daya beli masyarkat terhadap barang-barang dipasaran. Dalam penulisan skripsi ini,

penulis menggunakan inflasi Sumatera Utara.

Page 82: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 4.4 Tingkat Inflasi Sumatera Utara

Januari 2006-Desember 2007

Tahun Bulan Tingkat Inflasi (Persen)

2006 Januari 0,12 Februari 0,81 Maret 0,46 April 0,47 Mei 0,63 Juni 0,18 Juli 0,68 Agustus 0,14 September 0,49 Oktober 0,95 November 0,58 Desember 1,92

Tahun Bulan Tingkat Inflasi

(Persen) 2007 Januari 1,13

Februari 0,47 Maret 0,22 April 1,10 Mei 0,30 Juni 0,82 Juli 0,88 Agustus 0,31 September 0,97 Oktober 0,59 November 0,87 Desember 1,58

(Sumber : BPS Sumut)

Bulan Januari 2006, Sumatera Utara mengalami inflasi sebesar 0,12 persen.

Sedangkan Nasional mengalami inflasi sebesar 1,36 persen. Secara Nasional,

kelompok-kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi adalah sebagai berikut:

Page 83: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

kelompok bahan makanan 4,29 persen, kelompok kesehatan 1,06 persen, kelompok

makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,94 persen, kelompok sandang 0,73

persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,70 persen, dan

kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,20 persen. Sedangkan kelompok

transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi -0,05 persen.

Bulan Maret 2006, Sumatera Utara mengalami inflasi sebesar 0,46 persen. Sedangkan

Nasional mengalami inflasi sebesar 0,03 persen. Secara Nasional, kelompok-

kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi adalah sebagai berikut: kelompok

makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,58 persen, kelompok kesehatan 0,39

persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,36 persen, kelompok

sandang 0,15 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,13 persen,

kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,12 persen. Sedangkan kelompok

bahan makanan mengalami deflasi -0,88 persen.

Bulan Desember 2007, Sumatera Utara mengalami inflasi sebesar 1,58 persen.

Komoditas utama penyumbang inflasi bulan Oktober di Sumatera Utara antara lain:

cabe merah, emas perhiasan, roti manis, ikan dencis, ikan kembung/gembung, tarif

angkutan udara, gula pasir, kentang, beras, dan minyak goreng.

Tingkat inflasi di Sumatera Utara pada bulan Januari 2006 sampai bulan Desember

2007 mengalami fluktuasi. Dapat dilihat pada bulan Januari 2006 merupakan tingkat

laju inflasi yang terendah yaitu 0.12 % sedangkan pada Desember 2006 laju inflasi

cukup tinggi yaitu sebesar 1,92 %.

Page 84: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

4.3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.3.1 Analisis dan Pengumpulan Data

Dengan melihat hubungan antar variabel bebas (independent variable) yaitu

tingkat suku bunga dan inflasi terhadap variabel terikat dependent variable) yaitu

jumlah dana pihak ketiga, maka digunakan model regresi linear berganda.

Analisa dan pembahasan dimaksudkan untuk mengetahui korelasi variabel

terikat dan variabel bebas. Untuk menguji kebenaran hipotesis yang dibuat, penulis

akan menyajikan dalam bentuk analisa matematik bagaimana jumlah dan pihak ketiga

dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan inflasi. Dan selanjutnya akan dijelaskan

perhitungan serta pengujian terhadap masing-masing koefisien regresi yaitu uji t dan

uji F, dan uji D-W yang diperoleh dengan menggunakan alat bantu komputer. Untuk

menjelaskan hal tersebut berikut disajikan tabel analisa regresi pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.5 Hasil Regresi

Y = -76.22001 + 21.85761 X1 + 8.884455 X2 Std.Error = (14.64204) (2.595755) (3.916795)

t- Statistik= (8.420348)*** (2.268297)**

R2 = 0.80 F-statistik = 44.55489

Adjusted R2 = 0.79 Prob.Statistik = 0.000000

DW- stat = 1.444058

Keterangan: ***) Signifikan pada α = 1% **) Signifikan pada α = 5%

Page 85: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

4.3.2 Interpretasi Model

Berdasarkan hasil regresi diatas dapat dijelaskan pengaruh variabel

independen yaitu tingkat suku bunga dan tingkat inflasi terhadap jumlah dana pihak

ketiga adalah sebagai berikut :

1. Tingkat suku bunga berpengaruh positif terhadap jumlah dana pihak ketiga

pada PT. BRI Cabang Balige. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi

tingkat suku bunga yaitu sebesar 21.85761. Artinya setiap kenaikan tingkat

suku bunga 1 persen maka jumlah dana pihak ketiga akan naik sebesar

21.85761 persen, ceteris paribus.

2. Tingkat inflasi berpengaruh positif terhadap jumlah dana pihak ketiga pada

PT. BRI Cabang Balige. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi tingkat

inflasi yaitu sebesar 8.884455. Artinya setiap kenaikan tingkat inflasi 1 persen

maka jumlah dana pihak ketiga akan naik sebesar 8.884455 persen, ceteris

paribus.

4.3.3 Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian)

1. Koefisien Determinasi (R-Square)

Dari tabel regresi diatas dapat diperoleh koefesien Determinasi (R-square)

sebesar 0.80 atau 80%, hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan variasi yang

terjadi pada variabel independen (tingkat suku bunga dan inflasi) dapat menjelaskan

variabel dependen (jumlah dana pihak ketiga) PT BRI Cabang Balige sebesar 80%

Page 86: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

sedangkan sisanya sebanyak 20% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan

dalam model estimasi.

2. Uji F-Statistik

Uji F ini adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

independen mampu secara bersama-sama mempengaruhi peningkatan variabel

dependen. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut:

Ho:bi = 0 ........................................................ Tidak signifikan

Ha: bi ≠ 0 ........................................................ Signifikan

Dengan kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima: jika F hitung < F tabel artinya variabel independen secara parsial tidak

berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Ha diterima: jika F hitung > F tabel artinya variabel independen secara parsial

berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Dari hasil analisis regresi diketahui F-hitung = 44.55489

Dimana, α = 1%

V1 = k = 2

V2 = 24 – 2 – 1 = 21

Maka F- tabel = 6.01

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh bahwa F-hitung > F-tabel (44.55489 >

6.01). Dengan demikian Ha diterima yang artinya bahwa variabel tingkat suku bunga

Page 87: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

(X1), inflasi (X2) secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap jumlah dana pihak

ketiga di PT. BRI Persero Tbk Cabang Balige pada tingkat kepercayaan sebesar 99%.

Ho diterima

Ha diterima

0 5.78 44.55489

Gambar 4.1 Uji F-Statistik

3. Uji t-statistik (Uji Parsial)

Uji t-statistik dilakukan untuk menguji apakah variabel independen diatas

secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Hipotesis: Ho:bi = 0 Tidak signifikan

Ha:bi ≠ 0 Signifikan

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho:β1 = 0 Ho diterima, artinya variabel independen secara parsial tidak

berpengaruh nyata terhadap variabel dependen (t* < t-tabel).

Ha: β2 ≠ 0 Ha diterima, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh

nyata terhadap variabel dependen (t* > t-tabel).

Page 88: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

1. Variabel Tingkat Suku Bunga

Dari analisis regresi diketahui t-hitung = 8.4

α = 1%, df = n-k-1 = 24-2-1

df = 21

maka t-tabel = 2.831

Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui tingkat suku bunga (X1) signifikan

pada α = 1% dengan t-hitung > t-tabel (8.4 > 2.831). Dengan demikian Ha diterima,

artinya variable tingkat suku bunga (X1) berpengaruh nyata terhadap variable

dependen (Y) jumlah dana pihak ketiga di PT. BRI Persero Tbk Cabang Balige pada

tingkat kepercayaan 99%.

Ha diterima

Ho diterima

-2.831 2.831 8.4

Gambar 4.2

Uji t-statistik terhadap tingkat suku bunga

2. Variabel Inflasi (X2)

Dari analisis regresi diketahui t-hitung = 2.26

α = 5%, df = n-k-1 = 22-2-1

Page 89: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

df = 21

maka t-tabel = 2.080

Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui inflasi (X2) signifikan pada α = 5%

dengan t-hitung > t-tabel (2.26 > 2.080). Dengan demikian Ha diterima, artinya

variabel inflasi (X2) berpengaruh nyata terhadap variabel dependen (Y) jumlah dana

pihak ketiga di PT. BRI Persero Tbk Cabang Balige pada tingkat kepercayaan 95%.

Ha diterima Ha diterima

Ho diterima

-2.080 2.080 2.26

Gambar 4.3

Uji t-statistik terhadap inflasi

4.3.4. Uji Penyimpangan Klasik

1. Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu kondisi dimana terdapat hubungan variabel

independen diantara satu dengan lainnya. Dalam penelitian ini tidak terdapat

Page 90: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

multikolinearitas diantara variabel independen. Hal ini dapat dilihat dari setiap

koefesien masing-masing variabel sesuai dengan hipotesa yang telah ditentukan.

Dari model analisa:

LY = α + β1X1 + β2X2 + µ .................................................... (1)

R2 = 0.80

Maka dilakukan pengujian diantara masing-masing variabel independen. Hal

ini dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara masing-masing variabel

independen.

Tingkat Suku Bunga (X1) = f (Inflasi (X2))

β1X1= α + β2X2 + µ ..................................................................(2)

Maka didapat R2 = 0.050374 artinya variabel tingkat suku bunga (X1) mampu

memberi penjelasan sebesar 5 persen terhadap variabel inflasi (X2). Dari hasil R2

persamaan (2) ini dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antara variabel

independen. Karena R2 persamaan (2) lebih kecil dari R2 model analisis persamaan

(1) yaitu (0.050 < 0.80).

2. Autokorelasi (Serial Correlation)

Uji Durbin-Watson (Uji D-W) digunakan untuk mengetahui apakah didalam

model yang digunakan terdapat autokorelasi diantara variabel-variabel yang diamati.

Hipotesa:

Page 91: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Autokolerasi(-)

Ho : ρ = 0, artinya tidak ada autokorelasi

Ha : ρ ≠ 0, artinya ada autokorelasi

Dari hasil analisa regresi diketahui DW-hitung = 1.45

K = 2; n = 24; α = 1%

dl = 0.96 ; 4-dl = 4-0.96 = 3.04

du =1.30 ; 4-du = 4-1.30 = 2.7

Ho diterima

(no serial correlation)

0 0.96 1.30 1.45 2 2.7 3.04

Gambar 4.4

Kurva Uji Durbin Watson

Berdasarkan hasil regresi dapat diperoleh bahwa DW-hitung = 1.444058,

berada pada posisi du< dw < 4-du. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak

ada autokorelasi dalam pengujian dengan tingkat kepercayaan 99%.

Autokorelasi (+)

Page 92: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis regresi terhadap data-data di dalam penelitian atas

permasalahan dan hipotesis yang ditulis dalam skripsi ini, maka penulis dapat

mengambil beberapa kesimpulan yang dapat memperjelas hubungan antar variable

yang penulis sajikan. Adapun kesimpulan tersebut adalah :

1. Variabel tingkat suku bunga berpengaruh positif terhadap jumlah penduduk

miskin di Indonesia. Ini berarti variabel tingkat suku bunga berpengaruh

signifikan terhadap peningkatan jumlah dana pihak ketiga di PT. BRI Persero

Tbk Cabang Balige. Tingkat suku bunga signifikan pada α = 1 % dengan

tingkat kepercayaan 99%.

2. Variabel inflasi berpengaruh positif terhadap jumlah dana pihak ketiga di PT.

BRI Persero Tbk Cabang Balige. Ini berarti variabel inflasi berpengaruh

signifikan terhadap peningkatan jumlah dana pihak ketiga di PT. BRI Persero

Tbk Cabang Balige. Inflasi signifikan pada α = 5% dengan tingkat

kepercayaan 95%.

Page 93: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

5.2 Saran

Berdasarkan evaluasi analisis dari hasil penelitian serta kesimpulan yang telah

dirumuskan di atas, maka perlu untuk mengajukan saran-saran yang relevan sebagai

usaha untuk memecahkan permasalahan yang ditentukan dalam analisis serta

diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang terkait. Adapun saran-saran tersebut

adalah :

1. Pemerintah hendaknya melakukan suatu upaya yang dapat mengatasi

permasalahan ekonomi, khususnya inflasi sehingga masyarakat mempunyai

kemampuan menabung yang tinggi sehingga bank semakin mampu untuk

menyerap dana simpanan dari masyarakat.

2. Pemerintah dan lembaga perbankan hendaknya berusaha untuk berhemat

dalam arti mengurangi konsumsinya, sehingga dapat menyimpan kelebihan

pendapatannya pada bank dalam bentuk simpanan.

3. Pemerintah dan lembaga perbankan hendaknya berusaha untuk menciptakan

tingkat suku bunga yang stabil sehingga masyarakat penabung merasa tertarik

untuk menyimpan dananya di bank, dan pihak pengusaha juga semakin

tertarik untuk melakukan pinjaman/kredit. Sehingga dunia usaha lambat laun

menjadi lebih berkembang.

4. Pemerintah hendaknya selalu berusaha untuk mmbuat keputusan/kebijakan

yang terhadap dunia perbankan, khususnya keputusan tingkat suku bunga.

Karena keputusan yang tidak tepat hanya akan menghancurkan perekonomian

Indonesia dimana sangat banyak terkait terhadap banyak sektor usaha.

Page 94: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Sritua, 1993. “Metodologi Penelitian”, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia: Jakarta.

Anwari, Achmad, 1983. “Praktek Perbankan Di Indonesia”, Edisi Dua, Balai Aksara:

Jakarta.

Boediono, 1999, “Ekonomi Moneter”, BPFE-Yogyakarta: Yogyakarta.

Gujarati, Damodar, 1999, “Ekonometrika Dasar, Edisi Keenam”, Jakarta, Erlangga.

Kasmir, 2004, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Edisi Keenam, PT. Raja

Grafindo: Jakarta.

Kasmir, 2002, “Manajemen Perbankan”, Edisi Satu, PT. Raja Grafindo: Jakarta.

Mandala, Manurung, 1999, “Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter”, Fakultas

Ekonomi, Universitas Sumatera Utara: Jakarta.

Nanga, Muana, 2001, “Makro Ekonomi, Teori, Masalah dan Kebijakan”, Edisi

Perdana, PT. Raja Grafindo: Jakarta.

Nopirin, 2000, “Ekonomi Moneter”, BPFE-Yogyakarta: Yogyakarta.

Pratomo, Wahyu Ario dan Paidi Hidayat, 2007, “Pedoman Praktis Penggunaan

Eviews dalam Ekonometrika”, USU Press: Medan.

Sukirno, Sadono, 2004. Pengantar Teori Mikroekonomi Edisi Ketiga, Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

Page 95: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Siamat, Dahlan, 2004, “Manajemen Lembaga Keuangan”, Edisi Keempat, LPFE, UI:

Jakarta.

Sinungan, Muchdarsyah, Drs, 1992, “Strategi Manajemen Bank”, Rineka Cipta:

Jakarta.

………, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Balige.

----------, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan” Perkembangan Inflasi Nasional”

www. Google.co.id

Page 96: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 1

Hasil Regresi Tingkat Suku Bunga (X1) dan Inflasi (X2)

Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (X3)

Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 15/02/09 Time: 13:28 Sample: 2006M01 2007M12 Included observations: 24

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -76.22001 14.64204 -5.205561 0.0000

X1 21.85716 2.595755 8.420348 0.0000 X2 8.884455 3.916795 2.268297 0.0340

R-squared 0.809281 Mean dependent var 55.53858

Adjusted R-squared 0.791118 S.D. dependent var 17.77953 S.E. of regression 8.125895 Akaike info criterion 7.144457 Sum squared resid 1386.633 Schwarz criterion 7.291714 Log likelihood -82.73349 F-statistic 44.55489 Durbin-Watson stat 1.444058 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 97: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 2 Uji Multikolinearitas

Tingkat Suku Bunga Terhadap Inflasi Dependent Variable: X1 Method: Least Squares Date: 15/02/09 Time: 13:31 Sample: 2006M01 2007M12 Included observations: 24

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 5.510603 0.256856 21.45408 0.0000

X2 0.338664 0.313496 1.080281 0.2917 R-squared 0.050374 Mean dependent var 5.745833

Adjusted R-squared 0.007209 S.D. dependent var 0.669834 S.E. of regression 0.667415 Akaike info criterion 2.108847 Sum squared resid 9.799749 Schwarz criterion 2.207018 Log likelihood -23.30616 F-statistic 1.167006 Durbin-Watson stat 1.017503 Prob(F-statistic) 0.291718

Page 98: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

Isabella Hutasoit : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Di PT. Bri Persero Tbk Cabang Balige, 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 3

Uji Multikolinearitas Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga

Dependent Variable: X2 Method: Least Squares Date: 15/02/09 Time: 13:31 Sample: 2006M01 2007M12 Included observations: 24

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.160065 0.796271 -0.201018 0.8425

X1 0.148742 0.137689 1.080281 0.2917 R-squared 0.050374 Mean dependent var 0.694583

Adjusted R-squared 0.007209 S.D. dependent var 0.443915 S.E. of regression 0.442312 Akaike info criterion 1.286054 Sum squared resid 4.304083 Schwarz criterion 1.384225 Log likelihood -13.43265 F-statistic 1.167006 Durbin-Watson stat 1.988690 Prob(F-statistic) 0.291718