upaya pemerintah kabupaten kepulauan anambas …repository.umrah.ac.id/2259/1/jurnal tiwi ok.pdf ·...
TRANSCRIPT
UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
DALAM MENYEDIAKAN SUMBER AIR BERSIH (Studi Di Desa Lidi,
Kecamatan Siantan Tengah)
JURNAL
OLEH
Pratiwi Sintia
140565201064
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2018
UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
DALAM MENYEDIAKAN SUMBER AIR BERSIH (Studi Di Desa Lidi,
Kecamatan Siantan Tengah)
Pratiwi Sintia1, Nur Aslamaturrahmah Dwi Putri 2, Handrisal 3
ABSTRAK
Kabupaten Kepulauan Anambas adalah salah satu Kabupaten yang sebagian
desanya mengalami krisis air, selama ini sumber air yang ada sangat terbatas.
Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas memanfaatkan musim hujan sebagai
sumber air kemudian beberapa wilayah di bangun sumur yang sangat terbatas
karena kurangnya sumber mata air, salah satunya di Desa Lidi, untuk
mendapatkan air bersih masyarakat Desa Lidi harus membeli air ke Desa lain
dengan menggunakan pompong, dan ada juga yang membeli air dari pedagang
keliling yang datang dari desa lain, karena tidak semua masyarakat Desa Lidi
memiliki pompong. Jika cuaca kurang bagus, maka warga Desa Lidi akan sulit
untuk mendapatkan air. Saat membeli air ke Desa lain tidak pula boleh membeli
banyak, sebab di batasi oleh pihak desa tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan upaya Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Anambas dalam menyediakan sumber air bersih (Studi di
Desa Lidi, Kecamatan Siantan Tengah). Pada penelitian ini penulis menggunakan
jenis penelitian Deskriptif kualtatif. Informan dalam penelitian ini adalah, KA.
BALITBANGPEDA KK, Kepala Bidang Sumber Daya Air, Staff Teknis SPAM
dan, masyarakat di Desa Lidi.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Upaya Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Anambas Dalam Menyediakan Sumber Air Bersih (Studi di Desa Lidi,
Kecamatan Siantan Tengah) belum berjalan optimal karena masih dalam tahap
perencanaan namun pelaksanaannya masih terbatas di Desa Lidi hingga saat ini
masih mengalami krisis air bersih, untuk itu perlu adanya pelaksanaan dari
perencanaan yang telah dibuat seperti yang sudah di rencanakan pada tahun 2016
dan 2017 harusnya sudah selesai dilakukan meliputi pembangunan embung dan
penampunga air lainnya, penyediaan prasarana dan sarana air limbah dan
pembangunan sistem distribusi air minum.
1 Alumni Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP UMRAH 2 Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UMRAH 3 Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UMRAH
ABSTRACT
Anambas Islands Regency is one of the districts where some of its villages have experienced a water crisis, so far the available water sources are very limited. The people of Anambas Islands District utilize the rainy season as a source of water, then some areas are built wells which are very limited due to lack of springs, one of them is in Lidi Village. also those who buy water from mobile traders who come from other villages, because not all Lidi villagers have pompong. If the weather is not good, the villagers of Lidi will find it difficult to get water. When buying water to another village, it is also not permissible to buy a lot, because it is limited by the village. The purpose of this study was to find out and explain the efforts of the Anambas Islands District Government in providing clean water sources (Study in Lidi Village, Central Siantan District). In this study the author uses qualitative descriptive research. The informants in this study were, KA. BALITBANGPEDA KK, Head of Water Resources, SPAM Technical Staff and, community in Lidi Village. The conclusion in this study is the effort of Anambas Islands District Government in Providing Clean Water Resources (Studies in Lidi Village, Central Siantan District) have not run optimally because it is still in the planning stage but its implementation is still limited in Lidi Village until now still experiencing a clean water crisis, for the need for implementation of the plans that have been made as planned in 2016 and 2017 should have been completed including the construction of ponds and other water reservoirs, the provision of wastewater infrastructure and facilities and the construction of a drinking water distribution system.
PENDAHULUAN
Peran Pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat sangatlah besar, salah
satu upaya mensejahterakan masyarakat adalah upaya pemerintah memelihara
sumber air bersih. Penyediaan air merupakan kebutuhan dasar dan hak sosial
ekonomi masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah pusat, pemerintah
daerah dan pemerintah desa di tingkat yang lebih rendah, sedangkan fungsi
pemerintah provinsi adalah menyediakan dukungan teknis kepada kota/kabupaten.
Air menjadi salah satu penentu dalam peningkatan kesehatan, kesejahteraan dan
produktitifitas masyarakat di bidang ekonomi.
Kabupaten Kepulauan Anambas adalah salah satu kabupaten yang sebagian
desanya mengalami krisis air, selama ini sumber air yang ada sangat terbatas
masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas memanfaatkan musim hujan sebagai
sumber air kemudian beberapa wilayah di bangun sumur yang sangat terbatas
karena kurangnya mata air, kemudian air yang mengalir dari gunung walaupun
tetap tidak mampu dijadikan sumber air karena jumlahnya juga terbatas dan tidak
bisa mengairi desa yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Untuk itu air bersih menjadi prioritas serta masuk ke dalam visi dan misi
Kabupaten Anambas. Adapun Visi Kabupaten Anambas yang sudah tertera di
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021
adalah “Kepulauan Anambas sebagai Kabupaten Maritim Terdepan yang Berdaya
Saing, Maju dan Berakhlakul karimah” dengan Misi Untuk mewujudkan visi
pembangunan Kabupaten Kepulauan Anambas 2016-2021 tersebut, dapat
ditempuh melalui 7 (tujuh) misi pembangunan sebagai berikut:
1. Mewujudkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau secara merata.
2. Membangun infrastruktur dasar air bersih dan listrik yang memadai serta
permukiman yang layak.
3. Membangun konektivitas (transportasi dan telekomunikasi) wilayah dan
sistem logistik daerah yang handal.
4. Mengembangkan perikanan dan pariwisata sebagai basis sektor maritim
serta pertanian yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan lokal dengan
lingkungan hidup yang lestari.
5. Menumbuhkembangkan kewirausahaan serta menciptakan iklim investasi
yang kondusif.
6. Membangun birokrasi yang bersih, profesional, dan melayani serta
memperkuat penyelenggaraan otonomi desa.
7. Mengembangkan kehidupan masyarakat yang berakhlakul karimah dan
berpayungkan budaya Melayu.
Tujuan dari misi membangun infrastruktur dasar air bersih dan listrik yang
memadai serta permukiman yang layak adalah membangun satuan permukiman
yang sehat dengan prasarana dasar yang berkualitas, meningkatkan cakupan
pelayanan sarana dan prasarana air bersih, meningkatkan pasokan dan jangkauan
pelayanan listrik.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 6
Tahun 2011 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Kepulauan Anambas dijelaskan bahwa permasalahan air di daerah di
menjadi tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum. Dinas Pekerjaan Umum
merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, urusan pemerintahan bidang
pekerjaan umum, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan
tugas berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah. Dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Pertanahan mempunyai fungsi salah satunya adalah penyelenggaraan
teknis operasional yang meliputi bidang sumber daya air, bidang bina marga,
bidang cipta karya dan bidang jasa konstruksi. Tugas dalam pengelolaan air
tersebut di jalankan oleh bidang sumber daya air, dimana Bidang Sumber Daya
Air mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pembangunan, pengawasan dan pengendalian pengelolaan sumber
daya air.
Arah kebijakan pembangunan infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tahun 2015-2019 dibidang Sumber Daya Air diantaranya
adalah untuk meningkatkan ketahanan air, kedaulatan pangan dan kedaulatan
energi guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam
rangka kemandirian ekonomi, akan dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan air
baku untuk segala kebutuhan peningkatan kinerja jaringan irigasi rawa,
peningkatan pengendalian daya rusak air, peningkatan upaya konservasi sumber
daya air, peningkatan kinerja operasi dan pemeliharaan sarana prasarana sumber
daya air.
Kebijakan dan strategi penetapan struktur ruang wilayah dan pola ruang
wilayah dalam RTRW Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2031 diantaranya
untuk pengoptimalisasian fungsi dan pelayanan prasarana sumber daya air dengan
strategi sebagai berikut: 1. melindungi sumber-sumber mata air dan daerah
resapan air; 2. mengembangkan waduk baru, bendung, dan cekdam dalam upaya
pengendalian sistem tata air; dan 3. mencegah terjadinya pendangkalan terhadap
saluran irigasi.
Kelangkaan air bersih yang terjadi disetiap desa di Kabupaten Kepulauan
Anambas akibat terbatasnya sumber air bersih termasuk di Desa lidi, kecamatan
Siantan tengah merupakan salah satu daerah di Kabupaten Kepulauan Anambas
yang kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Hingga kini mereka harus membeli
air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia Tentang Tata Cara Perencanaan
Sistem Plambing, 2005 menjelaskan bahwa Untuk memenuhi kebutuhan air bersih
yang tepat untuk suatu rumah tangga, harus direncanakan dengan benar agar
distribusi air dalam rumah berjalan lancar dan efisien. Sistem perpipaan yang
banyak belokannya kurang baik, karena akan mengurangi tekanan dan debit pada
ujung pipa. Oleh karena itu yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sistem
air bersih bagi suatu bangunan rumah tinggal adalah : Kebutuhan Air. Kebutuhan
yaitu menghitung berapa banyak kebutuhan air dalam rumah per hari. Sebagai
referensi adalah dengan menghitung kebutuhan air rata rata untuk satu orangnya
berkisar antara 80 – 200 liter per orang per hari. Suatu contoh, dalam satu rumah
tinggal dihuni oleh 5 orang, maka kebutuhan air bersihnya antara 400 – 1000
liter/hari.
Namun permasalahan di Desa Lidi yaitu berdasarkan data yang di dapatkan
jumlah penduduk di Desa Lidi adalah 318 dari 92 KK yang ada di Desa Lidi.
Jumlah rumah penduduk yang ada di Desa Lidi adalah 80 rumah, fasilitas yang
sudah diberikan pemerintah atas dasar aspirasi DPRD dan dari Dinas Pekerjaan
Umun Kabupaten Anambas, di Desa Lidi dibangun beberapa fasilitas untuk
menyediakan air bersih bagi masyarakat. Pemerintah menyediakan 1 tabung untuk
1 RT, tabung adalah benda yang memiliki ukuran besar sangat berguna untuk
menampung air terlebih dahulu sebelum dialirkan, jumlah tabung di Desa Lidi
adalah 4 tabung saat. Sedangkan sumur pribadi ada 5 dan sumur umum 2, sumur
ini juga di pasang pipa. Namun beberapa dari fasilitas yang dibangun ini yaitu
sumur umum dan tabung tidak mengalir air.
Sehingga untuk mendapatkan air bersih masyarakat Desa Lidi harus membeli
air ke desa lain dengan menggunakan pompong, dan ada juga yang membeli air
dari pedagang keliling yang datang dari desa lain, karena tidak semua masyarakat
desa Lidi memiliki pompong. Jika cuaca kurang bagus, maka warga desa Lidi
akan sulit untuk mendapatkan air. Saat membeli air ke desa lain tidak pula boleh
membeli banyak, sebab dibatasi oleh pihak desa tersebut, maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian yang dituangkan dalam usulan penelitian dengan
mengambil judul “UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN
ANAMBAS DALAM MENYEDIAKAN SUMBER AIR BERSIH (Studi di
Desa Lidi, Kecamatan Siantan Tengah)”.
BAHAN DAN METODE
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Kualitatif, yang
menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Anambas, Kantor Dinas Badan
Penelitian Pengembangan dan Perencanaan Daerah Kabupaten Kabupaten
Kepulauan Anambas, Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Anambas, dan di
Desa Lidi. Alasan atau petimbangan ditetapkannya Desa Lidi menjadi lokasi
penelitian adalah belum terpenuhinya kebutuhan air bersih untuk masyarakat desa
Lidi.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a) Pengumpulan data primer yaitu pengumpulan data yang dilakukan
untuk memperoleh data yang tidak terdapat di instansi melalui
pengumpulan secara langsung dari lapangan dan data yang diperoleh
secara langsung dilapangan melalui wawancara kepada responden.
b) Data sekunder yaitu diperoleh dari buku-buku kepustakaan dan
beberapa instansi yang terkait dan validitas datanya dapat
dipertanggungjawabkan. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui
survei ke instansi-instansi untuk mendapatkan data yang dikeluarkan
oleh instansi tersebut dan telaah dokumen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Perencanaan
Berdasarkan hasil penelitian maka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan
Daerah dilaksanakan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) melalui forum secara berjenjang mulai tingkat desa,
tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota dan tingkat provinsi, dimana seluruh
komponen daerah dituntut memberikan peranan secara nyata dan aktif. Sehingga
pada akhirnya dokumen perencanaan yang dibuat bersama-sama menjadi milik
bersama untuk dilaksanakan bersama oleh seluruh komponen tadi sesuai dengan
fungsinya.
Dari hal termasuk seharusnya untuk pengelolaan air bersih pemerintah daerah
berkerjasama serta berkoordinasi dengan pemerintah desa dan pihak-pihak terkait
seperti masyarakat, BPD dan tokoh masyarakat untuk mengetahui permasalahan
berkaitan dengan krisis air di Desa Lidi ini dan pembangunan prioritas di desa
Lidi ini untuk mencukupi pengelolaan air.
2. Pelaksanaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan maka dapat dianalisa bahwa
untuk pelaksanaan selama ini di tingkat desa masih berupa perencanaan,
sedangkan untuk pemerintah daerah yaitu membuat program untuk air baku di
Kabupaten Tarempa ini akan kami bangun Embung dan sudah di anggarkan.
Faktor geografi mempengaruhi lokasi dan jarak relatif sumber air serta distribusi
penduduk. Faktor ini akan sangat mempengaruhi dalam proses perencanaan dan
perancangan sistem penyediaan air bersih, biaya pelayanan/sambungan dan cara
pengelolaan sistem tersebut. Hal ini ikut mempengaruhi jumlah penduduk yang
terlayani.
3. Pengawasan
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa selama ini upaya pemerintah sudah
belum berjalan baik hal ini dikarenakan bahwa dari 3 rencana yang diajukan oleh
pemerintah yang dilaksanakan di Desa Lidi adalah pembangunan embung, dengan
dan Rp. 1.495.816.833. berikut pembangunan yang sudah di jalankan di Desa Lidi
tahun 2017. Kemudian sampai saat ini Desa Lidi masih kekurangan air dan
kesulitan mendapatkan air bersih. Pantauan di lapangan, di desa tersebut sudah
terpasang pipa SPAM dan sejumlah tabung juga sudah terpasang rapi. Sayangnya
pembangunan saluran itu tidak diimbangi dengan perencanaan yang matang dari
pemerintah daerah.
KESIMPULAN
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Upaya Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Anambas Dalam Menyediakan Sumber Air Bersih (Studi di Desa
Lidi, Kecamatan Siantan Tengah) yang dilaksanakan pada tahun 2016-2018
belum oprimal, ditemukan bahwa masyarakat Desa Lidi kesulitan air bersih
karena pengelolaan dari pemerintah kurang baik, pada tahun 2016 sudah di
bangun sumur yang sudah terpasang pipa SPAM dan sudah dipasang tabung
tempat penampunagn air, kemudian tahun 2017 sudah di buat embung, namun
pelaksanaannya masih terhambat, adanya sumur dan embun masih membuat desa
ini krisis air karena pasokan air yang tidak mencukupi sehingga Desa Lidi hingga
saat ini masih mengalami krisis air bersih, hal ini dapat dilihat dari hasil
penelitian:
1. Perencanaan ditemukan bahwa dalam rencana strategis Dinas Pekerjaan
Umum masih berkomitmen untuk menyediakan air bersih di sejumlah
wilayah dan desa di Kabupaten Kepulauan Anambas termasuk desa Lidi.
Kemudian perencanaan juga di buat untuk 5 tahun kedepan, Pengelolaan
sumber daya air dilaksanakan dengan memperhatikan keserasian antara
konservasi dan pendayagunaan, antara hulu dan hilir, antara pemanfaatan
air permukaan dan air tanah, serta antara pemenuhan kepentingan jangka
pendek dan kepentingan jangka panjang. Dalam hal ini pembangunan
ketersediaan air baku berskala kecil akan lebih diutamakan agar rakyat
kecil lebih dapat menikmatinya. Prioritas utama pada pemenuhan
kebutuhan pokok rumah tangga terutama di wilayah rawan defisit air,
wilayah tertinggal, dan wilayah strategis. Perencanaan yakni proses
kegiatan untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan secara
terkoordinasi dan terarah dalam rangka mencapai tujuan pengelolaan
sumber daya air.
2. Pelaksanaan ditemukan bahwa untuk pelaksanaan sementara ini
menggunakan embung, dan sumur selama ini di bantu secara manual
dengan desa-desa yang berdekatan dengan desa lidi, karena air dari
embung dan sumur tidak mengalir ke rumah masyarakat. Masyarakat desa
juga pastinya menginginkan sebuah pelayanan dari pemerintah yang
maksimal dan baik atau ramah. Salah satunya yaitu penyediaan air bersih
untuk masyarakat desa hal tersebut dilakukan agar masyarakat desa Lidi
tidak lagi menggunakan air yang kurang layak dikonsumsi.
3. Pengawasan ditemukan bahwa pengawasan ini berguna untuk mengetahui
akar dari permasalahan air di Desa Lidi salah satunya adalah, faktor
topografi, topografi akan berpengaruh terhadap pengoperasian air bersih.
Dampaknya adalah biaya pemasangan instalasi pengolahan air pada daerah
yang tinggi akan menjadi lebih mahal dibanding apabila instalasi dipasang
pada daerah relatif datar. Selain itu juga, topografi akan mempengaruhi
biaya produksi. Meningkatnya biaya produksi akan mempengaruhi tarif
dasar air dan kapasitas produksi yang dihasilkan oleh instalasi pengolahan
air.
A. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Perlu adanya perencanaan yang baik dengan melaksanakan musrenang
mulai dari tingkat desa hingga ke Kabupaten agar dapat diketahui
permasalahan di setiap daerah berkaitan dengan air bersih termasuk desa
Lidi.
2. Perlu adanya alternatif dari pemerintah untuk masalah krisis air seperti
bekerjasama dengan desa yang berdekatan dengan desa lidi yang bisa
dimanfaatkan untuk berbagi pasokan air.
3. Perlu adanya pengawasan terhadap pembangunan embung dan sumur yang
sudah dilakukan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa dengan
sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo, 2011, Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah,.
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Arikunto,2005. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.
Hasibuan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi Dan Pembangunan Daerah: Reformasi,.
Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Jakarta: Erlangga.
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja
Rosdakarya.
Ruslan, Rosady. 2005. Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi
(Konsepsi dan . Aplikasi). PT. Raja Grafindo Persada.
Siagian, SP.2000.,Pengawasan dan Pengendalian di Bidang Pemerintahan,
Jakarta: UI Press,
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Soerjono, Soekanto. 2002. Teori Peran. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Soeharto, Edi. 2002. Membangun Masyarakat memberdayakan Rakyat. Bandung :
PT. Refika Aditama
Jurnal
Chaerunnissa, Chika (2014) Partisipasi Masyarakat Dalam Program Penyediaan
Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Di Kabupaten
Brebes (Studi Kasus Desa Legok dan Desa Tambakserang Kecamatan
Bantarkawung). Jurnal Ilmu Politik. Vol 5 No 2
Endar Budi Sasongko, Endang Widyastuti, Rawuh Edy Priyono (2014). Kajian
Kualitas Air Dan Penggunaan Sumur Gali Oleh Masyarakat Di Sekitar
Sungai Kaliyasa Kabupaten Cilacap. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol 12 (2): 72-
82, 2014 ISSN : 1829-8907
Fitri Afrilya, Atik Rahmawati (2014) Program Penyediaan Air Minum Berbasis
Masyarakat di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo (Water
Supply Based On Community Programme at Tiris Village Tiris Sub-District
Probolinggo District). Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember. Repository.unej.ac.id
Naway, Ridean. 2013. Pengembangan Sistim Pelayanan Air Bersih. Jurnal Sipil
Statik Vol.1 No.6, Mei 2013 (444-451) ISSN: 2337-67
Saukani (2014) Upaya Pemerintah Desa Dalam Menyediakan Sumber Air Bersih
Di Desa Gunung Intan Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara.
eJournal Ilmu Pemerintahan, 2014, 2 (3) :2967-2979 ISSN 0000-0000,
ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id
Y. Yuliani. Mardwi Rahdriawan (2015). Kinerja Pelayanan Air Bersih Berbasis
Masyarakat Di Kelurahan Tugurejo Kota Semarang. Jurnal Pengembangan
Kota (2015) Volume 3 No. 1 (11–25)