uts kompem

6

Click here to load reader

Upload: eko-agustian

Post on 28-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Uts Kompem

TRANSCRIPT

1. Membuat Keputusan Komunikasi Pemasaran di Tingkat Merek

a. Struktur organisasi pemasaran suatu perusahaan merupakan instrumen yang menentukan seberapa baik ia dapat mengelola lingkungannya, memuaskan pelanggannya, dan mengimplementasi keputusan komunikasi pemasaran yang efektif.

b. Mengawasi dan Mengelola Lingkungan

Manajer komunikasi pemasaran harus terus memonitor perkembangan lingkungan untuk memungkinkan perusahaan mengelola terhadap kekuatan lingkungan tersebut

c. Pilihan Umum

Penetapan SasaranPemilihan sasaran segmen diperlukan untuk menyampaikan pesan dengan lebih tepat dan mencegah sampainya informasi ke konsumen yang bukan menjadi target pasar perusahaan

Penetapan tujuanPilihan umum dan spesifik dilakukan berdasarkan sasaran (goals) atau tujuan (objectives) yang ingin dicapai dari suatu merek

Penyusunan anggaran

Sumber keuangan suatu organisasi dianggarkan untuk membiayai komunikasi pemasaran yang spesifik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan bagi berbagai merek yang dimilikinya.d. Pilihan spesifik

Keputusan spesifik diperlukan untuk meraih tujuan yang ditetapkan bagi suatu merek

Membaurkan Elemen

Analisa nilai biaya (cost-value analysis) yang cermat untuk setiap usulan bauran Menciptakan PesanManajer dari setiap elemen komunikasi pemasaran harus memilih cara terbaik untuk meyampaikan argumen persuasif merek dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Memilih MediaSemua pesan komunikasi pemasaran membutuhkan instrumen atau media untuk melakukan transmisi. Walaupun istilah media umumnya digunakan untuk media iklan, konsep media relevan bagi semua alat MarCom.

Menentukan Momentumkonsep momentum ini adalah adanya kebuthan untuk mempertahankan upaya beriklaan dibandingkan mamulai atau menghentikannya sementara, kemudian menghentikannya untuk beberapa lama dan seterusnya.

Evaluasi Program

Evaluasi dilakukan dengan mengukur hasi dari usaha dan membandingkannya dengan tujuan-tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan.2. Gambar Bagan

Gambar diatas menunjukan suatu model komunikasi dengan Sembilan unsur. Dua unsur melambangkan pihak-pihak utama dalam suatu komunikasi pengirim dan penerima. Dua unsur melambangkan alat komunikasi utama pesan dan media. Empat unsur melambangkan fungsi komunikasi utama pengguna kode (encoding), penafsiran kode (Decoding), tanggapan (respone), dan umpan balik (feedback), unsur terakhir dalam sistem tersebut adalah kegaduhan (noise), yaitu pesan-pesan yang acak dan saling bertentangan yang mungkin akan mengganggu komunikasi yang dimaksudkan.

3. CPM dan HEMa. The Consumer Processing Model ( CPM ) Situasi pengolahan informasi yang dihadapi oleh konsumen dan keharusan komunikasi yang sesuai untuk komunikator pemasaran telah dijelaskan dalam hal ini : Konsumen terus-menerus dibombardir dengan informasi yang berpotensi relevan untuk membuat pilihan. Reaksi para konsumen terhadap informasi yang mungkin memiliki dampak penting pada pilihan. Oleh karena itu, ( komunikator marketing ) membuat keputusan tentang informasi apa yang tepat untuk diberikan kepada konsumen, berapa banyak untuk memberikan , dan bagaimana memberikan informasi yang memerlukan pengetahuan tentang bagaimana proses konsumen menafsirkan dan mengintegrasikan informasi dalam membuat pilihan. Pemrosesan informasi oleh konsumen dalam delapan tahap yang saling berkaitan:

1. Pemberian informasi

2. Memberikan perhatian

3. Memahami hadirnya informasi

4. Menyetujui dan memahami informasi

5. Penyimpanan informasi dalam memori

6. Mengambil kembali informasi dari memori

7. Memutuskan dari beberapa alternatif pilihan

8. Melaksanakan basis dari keputusan

b. Hedonic Experiential Model (HEM)

Model Hem mungkin lebih baik dalam menjelaskan bagaimana konsumen memproses informasi dan mengambil keputusan ketika mereka merasa bebas, bahagia, dan dihadapkan kepada informasi yang positif.

Dalam perspektif CPM, konsumen dianggap memeiliki tujuanmelakukan pembelian termuran, mendapatkan yang terbaik semurah mungkin dan memaksimalkan utilitas; sedangkan perspektif HEM melihat seseorang seringkali mengkonsumsi produk semata-mata hanya untuk kesenangan, atau mengejar fantasi atau stimulasi sensorik. Komunikasi produk dari perspektif hedonic menghasilakan antisipasi untuk bersenang-senang, memenuhi fantasi, atau memperoleh perasaan senang. Sebagai perbandingan, perilaku pemilihan produk dari perspektif CPM didasarkan pada evaluasi yang cermat, bahwa alternative yang dipilih akan bersiafat lebih fungsional atau memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan alternative lain yang tersedia.

4. Tipe Elaborasi Argumen

Menurut Petty & Cacioppo, 1986 dalam buku Dainton (2013:127) Penting untuk memahami khalayak yang akan menjadi target sebelum memilih rute penyampaian pesan, namun selain itu memahami target khalayak tersebut juga penting dalam menyusun / membentuk elaborasi argumen yang akan disampaikan.

Terdapat 3 tipe argumen dalam ELM :

a. Strong Arguments

Argumen yang menciptakan respon kognisi positif di dalam pikiran penerima pesan juga secara positif mempengaruhi keyakinan mereka dengan pandangan-pandangan dari pemberi argumen atau orang yang mengajak. Argumen yang kuat dapat menanamkan kepada khalayak dalam melawan penolakan dan kebanyakan mengubah perilaku jangka panjang menuju perilaku yang dapat diprediksi.

b. Neutral Arguments

Argumen yang menghasilkan respon kognisi yang tidak berkomitmen/ berpihak/memilih dari penerima pesan tau orang yang diajak. Dengan kata lain, tidak ada perubahan perilaku yang terjadi dan akibatnya penerima pesan mungkin menjadi beralih ke jalur pinggiran atau jalan pintas.

c. Weak Arguments

Argumen yang menghasilkan respon kognisi negatif terhadap pesan persuasif. Respon negatif ini akan tidak hanya mencegah perubahan perilaku tapi mungkin menimbulkan efek bumerang / membalikkan, kemudian memperkuat perlawanan pandangan