validity and reliability2

Upload: puji-siswanto

Post on 01-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

TRANSCRIPT

  • UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIANOlehSupriyadi HS, MN

  • Kedudukan Instrumen PenelitianPenting dan strategis kedudukannya dalam keseluruhan penelitian. Melalui instrumen akan diperoleh data yang berhubungan dengan latar belakang, permasalahan, identifikasi, untuk menjawab permasalahan, tujuan, kerangka pemikiran, asumsi, dan hipotesis.Mutu instrumen akan menentukan mutu data yang terkumpul

  • Instrumen adalah baik jika dapat: Mengukur sesuai dengan apa yang akan diukur (berkaitan dengan validitas)Memberikan keajegan hasil pengukuran pada obyek yang sama meskipun waktu pengukuran berbeda (berkaitan dengan reliabilitas)Menangkap sebanyak mungkin indikator kosep yang diukur.

  • Langkah-langkah penyusunan instrumenIdentiIfikasi variabel dalam rumusan judul penelitian.Jabarkan variabel tersebut menjadi sub variabel atau dimensiCari indikator/aspek setiap subvariabelMenderetkan deskriptor dari setiap indikatorRumuskan setiap deskriptor menjadi butir instrumen.Lengkapi instrumen dg petunjuk pengisian dan kata pengantar.

  • Dua pertimbangan dalam pembuatan instrumen

    1. Pertimbangan dari peneliti

    2. Pertimbangan dari responden

  • Pertimbangan dari penelitiJenis instrumen yang digunakanTersedianya tenaga, waktu, dana, kesulitan analisisTeknik pengujian instrumen. Misalnya bentuk paralel, test-retest, belah dua (split half)Gunakanlah bahasa Indonesia yang baku dg ejaan yang sudah disempurnakan.

  • Pertimbangan dari respondenPemahaman responden atas item-item yang digunakan. Lihat usia, pendidikan, sosial ekonomi dst.Kesibukan responden. Ini penting untuk melihat jumlah item yang digunakan, kemudahan administrasi dan pengisian. Profesi seseorang sangat menentukan kesibukannya.

  • Jumlah item pada setiap dimensiTidak mutlak bahwa jumlah item pada setiap dimensi adalah sama.Jika ada dimensi yang itemnya banyak, cobalah pilih indikator yang inti saja.Contoh:Ortu melarang saya membeli makanan kecil apapun di sekolah.Ortu melarang saya membeli makanan apapun di pasar. Ortu melarang saya membeli minum di sekolah.

    Ketiga item tsb dapat dibuat manjadi sbb:

    Ortu melarang saya membeli makanan dan minuman di luar rumah.

  • Uji Validitas Instrumen Pengertian: Suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2002)Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat.

  • Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sampai sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang diteliti. Dalam survey uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor setiap item dengan total skor.

  • Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur validitas : (1) content validity, (2) criterion-related validity dan (3) construct validity Content Validity:Salah satu konsep pengukuran validitas dimana suatu instrumen dinilai memiliki content validity jika mengandung butir-butir pertanyaan yang memadai dan representatif untuk mengukur construct sesuai dengan yang diinginkan peneliti

  • Content Validity adalah seberapa besar derajat tes mengukur representasi isi yang dikehendaki untuk diukur. Validitas item berkaitan dengan apakah item mewakili pengukuran dalam area isi sasaran yang diukur. Biasanya dinilai dengan menggunakan pertimbangan pakar/ahli sebanyak tiga orang.

  • Jika apa yang terkandung dalam suatu instrumen menunjukan secara jelas apa yang ingin diukur, maka instrumen tersebut memiliki content (face) validity yang tinggi. Misal, instrumen yang berisi pertanyaan : berapa jumlah anak yang anda miliki ? merupakan butir pertanyaan yang jelas dan dari pertanyaan tersebut menunjukan apa yang ingin diukur

  • Criterion-related Validity adalah konsep pengukuran validitas yang menguji tingkat akurasi dari instrumen yang baru dikembangkan. Uji criterion-related validity dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara skor yang diperoleh dari penggunaan instrumen baru dengan skor dari penggunaan instrumen lain yang telah ada sebelumnya yang memiliki criteria relevan. Instrumen baru yang memiliki validitas yang tinggi jika koefisien korelasinya tinggi.

  • Ada dua jenis criterion-related validity, yaitu : (1) concurrent validity, jika pengujian korelasi dilakukan terhadap skor instrumen baru dengan instrumen yang mempunyai kriteria relevan, dimana penggunaan keduanya dilakukan pada saat bersamaan, dan (2) predictive validity, jika korelasi skor kedua instrumen merupakan hasil pengukuran pada saat yang berbeda, dimana pengukuran instrumen yang baru dilakukan sebelum pengukuran instrumen lain yang memiliki kriteria relevan.

  • Validitas Konstruk/Teoretik Adalah seberapa besar derajat tes mengukur konstruk hipotesis yang dikehendaki untuk diukur. Konstruk adalah perangai yang tidak dapat diamati, yang menjelaskan perilaku. Menguji validitas konstruk mencakup uji hipotesis yang dideduksi dari suatu teori yang mengajukan konstruk tersebut

  • Construct Validity, suatu instrumen dirancang untuk mengukur construct tertentu. Construct validity merupakan konsep pengukuran validitas dengan cara menguji apakah suatu instrumen mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan. Ada dua cara pengujian construct validity, yaitu : (1) convergent validity, dimana validitas suatu instrumen ditentukan berdasarkan konvergensinya dengan instrumen lain yang sejenis dalam mengukur construct dan (2) discriminant validity, dimana validitas suatu instrumen ditentukan berdasarkan rendahnya korelasi dengan instrumen lain yang digunakan untuk mengukur construct lain.

  • Dalam survey uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor setiap item dengan total skor Teknik korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment, dimana instrumen dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasinya (r) > r tabel

  • Contoh: Uji ValiditasPengetahuan Imunisasi TTApakah ibu pernah mendengar imunisasi TT?Bila pernah, untuk siapa imunisasi itu diberikan?Apa manfaat imunisasi itu diberikan?Berapa kali imunisasi tsb hrs diberikan?Penyakit apa yang dpt dicegah dengan imunisasi TT?Dimana ibu dapat memperoleh imuniasi tsb?....................................

  • Sistem penilaian:2 untuk jawaban yang paling benar1 untuk jawaban yang mendekati benar0 untuk jawaban yang salah

  • RespP1e2r3t4a5n6y7a8a9n10TotalA211201221114B222112211115C211102121013D221212122116E122222121013F212102121012G122101221113H222212221016I222110211012J222202121014

  • RespXYX Y XYA214419628B215422530C213416926D216425632E113116913F212414424G113116913H216425632I212414424J214419628N=10 18 138 34 1924 250

  • R= N(XY) (X Y) {NX -( X)} {NY - (Y)}X = pertanyaan nomor 1Y = skor totalXY= skor pertanyaan nomor 1 dikali skor total

  • Uji Reliabilitas Reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefisien. Koefisien tinggi berarti reliabilitas tinggi

  • Reliabitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

  • Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : Repeated Measure atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama perlu waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

  • One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi atau jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpa (a). Suatu konstrak atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpa > 0,60 (Nunally, 1969).

  • Notoatmodjo (2002):ada tiga tehnik uji reliabilitas 1. Tehnik tes-tes ulang/test-retest2. Tehnik Belah dua3. Tehnik Paralel