vertikal inez

12
RENCANA OPERASI ODONTEKTOMI GIGI MOLAR KETIGA BAWAH KIRI YANG IMPAKSI SEBAGIAN DENGAN POSISI VERTIKAL Operator: FIRSTY INEZHATIE 091611101039 Instruktur: Drg. Abdul Rochim, M.Kes, M.MR LABORATORIUM BEDAH MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER

Upload: anis-vina

Post on 23-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Vertikal Inez

RENCANA OPERASI ODONTEKTOMIGIGI MOLAR KETIGA BAWAH KIRI YANG

IMPAKSI SEBAGIAN DENGAN POSISI VERTIKAL

Operator:FIRSTY INEZHATIE

091611101039

Instruktur:Drg. Abdul Rochim, M.Kes, M.MR

LABORATORIUM BEDAH MULUTFAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER2015

Page 2: Vertikal Inez

I. Identitas Penderita

Nama : Ihrom Caesar Ananta Putra

Umur : 24 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Mahasiswa Magister

Alamat : Perum Kembang Asri blok NN-15 Bondowoso

II Anamnesa

Gigi belakang bawah kiri tumbuh sebagian, terasa tidak nyaman untuk

makan dan sulit dibersihkan pada daerah tersebut, terkadang terasa sakit, keadaan

sekarang tidak sakit.

ii. Kajian Rontgenologis

Gambar:

1. Klasifikasi

Hubungan antara ramus mandibula dengan gigi molar kedua

Kelas I : Ruang diantara ramus dan sisi distal M2 yang potensial untuk

tempat erupsi mahkota gigi M3

2. Letak kedudukan gigi impaksi terhadap gigi molar kedua

Posisi A: Bagian yang paling tinggi dari gigi M3 terletak sejajar

dengan garis oklusal

3. Posisi sumbu panjang gigi impaksi terhadap sumbu panjang gigi

Molar kedua adalah posisi mesioangular.

4. Jumlah / bentuk akar gigi impaksi

Jumlah akar gigi impaksi 2

Page 3: Vertikal Inez

5. Indeks kesulitan

-Hubungan dengan rahang Nilai

vertikal 3

-Kedalaman

posisi A 1

-Ruangan yang tersedia

klas II 1

tingkat kesulitan 5 (kesulitan

sedang)

IV. Diagnosa

Impaksi sebagian pada gigi 8 bawah kiri dengan posisi vertikal, relasi

terhadap ramus klas II, dan kedalaman pada posisi A

V. Metode Odontektomi

Metode odontektomi dilakukan dengan cara menghilangkan jaringan

penghambat (jaringan lunak = gingiva, jaringan keras = tulang alveolar),

yang dilanjutkan dengan mengungkit gigi impaksi sampai keluar.

VI. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan:

- Alat dasar : kaca mulut, sonde, pinset kedokteran gigi, dan ekskavator

- Alat untuk anastesi : disposible spuit 2,5 ml

- Alat untuk membuat flap : handle dan scalpel, pinset

- Alat untuk membuang jaringan keras penghambat : high speed, long

shank bur, bur tulang, chisel dan hammer, pinset anatomis,

rasparatorium

- Alat pengungkit : bein bengkok, bein lurus (besar dan kecil) dan cryer

- Alat pencabutan : tang mahkota gigi molar rahang bawah, tang sisa

akar rahang bawah dan tang trismus / frontal

-Alat penjahitan : needle holder, needle cutting edge, gunting

dan pinset sirurgis

Page 4: Vertikal Inez

-Alat lain : neirbecken, cheek retraktor, knable tang, water syringe, tempat

alkohol, kain penutup wajah, lap dada, bone file, kuret, duck clamp,

petridish, suction, cotton roll, deppen glass dan arteri clamp.

Bahan yg digunakan:

Betadine antiseptik, pehacain, vaselin, alkohol 70%, larutan PZ,

aquadest steril, adrenalin, benang non absorbable, cotton pellet dan

tampon.

VII. Tahap pelaksanaan

1. Persiapan alat dan bahan operasi

2. Persiapan penderita, meliputi :informed consent meliputi komplikasi

yang kemungkinan terjadi seperti perdarahan dan rasa sakit,

pemeriksaan tanda-tanda vital, persiapan fisik dan psikis

3. Persiapan penderita, operator, dan asisten operasi

a. Ass. Op 1 :

- membantu operator saat operasi berlangsung

- memegang suction dan cheek retractor

b. Ass. Op 2 :

- mempersiapkan alat-alat operasi

- membantu mengambilkan alat pada saat operasi berlangsung

c. Ass. Op 3 :

- melaporkan semua tahapan dan kegiatan operasi kepada instruktur

- mencatat waktu tahapan-tahapan operasi

4. Asepsis daerah kerja dengan betadine antiseptik

5. Anastesi lokal dengan pehacain

-Blok N. Alveolaris Inferior 1 cc

-Blok N. Lingualis 0,5 cc

-Infiltrasi N. Buccalis longus 0,5 cc

Page 5: Vertikal Inez

6. Mengulas sudut mulut dan bibir dengan vaselin, kemudian menutup

muka penderita dengan kain penutup steril dan dijepit duck clamp

7. Pembuatan flap

-Tipe : Mukoperiosteal flap

-Bentuk : trapezoid

-Cara : insisi dimulai dari awal vertikal sebelah lingual dari

linea oblique externa dari ramus ascenden sepanjang 1-2 cm sebelah

distal gigi impaksi, diarahkan pada pertengahan sisi distal gigi tersebut.

Kemudian menyusuri tepi gingiva sebelah bukal mengelilingi gigi

impaksi dan berhenti pada sepertiga mesiodistal gigi molar kedua,

kemudian membentuk diagonal distomesial dan insisi berakhir pada

batas mukosa bergerak dan tidak bergerak, kemudian dipisahkan dengan

rasparatorium hingga tulang alveolar tampak..

Syarat insisi : tekanan terkontrol, full tickness flap, sekali sayat.

Gambar:

Page 6: Vertikal Inez

8. Menghilangkan jaringan penghambat dilakukan dengan memotong

tulang alveolar pada sisi distal , dan sisi bukal gigi impaksi hingga

kelengkungan terbesar gigi terbebaskan.

Gambar:

9. Apabila seluruh mahkota terbuka, maka gigi impaksi dikeluarkan

seluruhnya secara utuh dengan elevator, kemudian dengan

menggunakan tang.

Gambar:

10. Bila tidak berhasil maka sebagai tindakan alternatif dilakukan

pemotongan pada sisi distal gigi impaksi untuk menghilangkan

kelengkungan distal gigi

Gambar:

Page 7: Vertikal Inez

11. Bila tidak berhasil maka sebagai tindakan alternatif kedua dilakukan

pemotongan akar gigi menjadi dua bagian dan di keluarkan satu

persatu

Gambar:

12. Menghaluskan tulang-tulang yang tajam dengan bone file

13. Debridement yaitu:

- curretage untuk membersihkan serpihan tulang

- irigasi dengan aquadest steril dan larutan PZ untuk menghilangkan

serbuk gigi dan tulang sisa pengeboran.

14. Kontrol perdarahan:

- perdarahan normal, langsung dilakukan penjahitan

-perdarahan abnormal, druk dengan tampon + adrenalin, pemberian

vitamin dan bila terjadi perdarahan cukup besar, dilakukan cauterisasi

pembuluh darah ikat.

15. Menutup luka operasi:

Melakukan penjahitan 3 simpul yaitu:

-2 simpul didaerah oklusal gigi impaksi

-1 simpul didaerah bukal

Gambar:

16. Instruksi post odontektomi

- Penderita dianjurkan menggigit tampon selama 30-60 menit

Page 8: Vertikal Inez

- Penderita diberitahu kadang-kadang setelah tampon dilepas darah

masih merembes, maka sebaiknya dikompreses

- Daerah luka tidak boleh dimainkan dengan lidah dan dihisap-hisap

- Tidak boleh kumur kers-kers setelah operasi

- Selama 24 jam setelah operasi tidak boleh makan dan minum yang

panas

- Jika ada pembengkakan setelah 24 jam disarankan kumur-kumur

air garam hangat

- Disarankan untuk banyak istirahat

- Disarankan untuk meningkatkan kebersihan mulut

- Disarankan untuk minumobat secara teratur sesuai resep yang

diberikan

17 .Pemberian Resep

R/ Amoxycillin tab 500 mg No.XII

3 dd 1

R/ Asam mefenamat tab 500 mg No. XII

p. r. n. 1

18. Kontrol

I. 24 jam post odontektomi

tujuan untuk kontrol perdarahan, keradangann kebersihan daerah

operasi dan kontrol jahitan.

II. 4 hari post odontektomi

tujuan untuk mengetahui proses radang reda atau belum, kontrol

kebersihan daerah operasi

III. 7 hari post odontektomi

Page 9: Vertikal Inez

tujuan untuk mengetahui penyembuhan tulang dan membuka

jahitan.