visi misi yusuf benny

3
Visi Melihat kondisi saat ini, berbicara tentang mengejar mimpi akan takdir Indonesia di masa depan menjadi sangat jauh untuk diraih dengan masa kepemimpinan kami yang mungkin hanya satu tahun. Oleh karena itu mimpi tentang takdir Indonesia di masa depan tersebut harus dikejar secara estafet oleh tiap-tiap masa kepengurusan dengan semangatnya masing-masing. Sebagaimana kabinet sebelumnya telah menggaungkan kata- kata kebangkitan, maka kami akan meneruskan semangat itu menuju sebuah kemandirian. Di akhir kepengurusan, kami berharap bisa mewariskan semangat ini pada seluruh elemen KM ITB sehingga mekanisme estafet dalam perjuangan mewujudkan mimpi ini dapat berjalan : adanya benang merah yang menghubungkan capaian perjuangan tiap generasi di KM ITB. Untuk mengejar itu semua kami tidak mungkin bisa bergerak sendiri. Dibutuhkan sebuah gerakan massif dari seluruh elemen yang ada di KM ITB ini dengan modal rasa kepemilikan terhadap KM ITB yang telah dibangung oleh kepenguurusan saat ini. Karenanya, “MARI KITA BUAT INDONESIA TERSENYUM” Misi 1. Membangun kesolidan tim di internal Kabinet KM ITB Dibutuhkan orang-orang berkarakter yang memiliki kesabaran dan semangat rela berkorban agar Kabinet KM ITB memiliki suatu kekuatan tersendiri dalam memimpin kemahasiswaan di Kampus ITB. Namun, kekuatan masing-masing orang ini tidak akan efektif dan efisien tanpa kesolidan sebagai satu tim Kabinet KM ITB. Kesolidan tim di internal kabinet menjadi sebuah kunci penggerak dalam roda kemahasiswaan Pera n

Upload: syaeful-bahri

Post on 18-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Visi Misi Yusuf Benny

TRANSCRIPT

Visi

Melihat kondisi saat ini, berbicara tentang mengejar mimpi akan takdir Indonesia di masa depan menjadi sangat jauh untuk diraih dengan masa kepemimpinan kami yang mungkin hanya satu tahun. Oleh karena itu mimpi tentang takdir Indonesia di masa depan tersebut harus dikejar secara estafet oleh tiap-tiap masa kepengurusan dengan semangatnya masing-masing. Sebagaimana kabinet sebelumnya telah menggaungkan kata-kata kebangkitan, maka kami akan meneruskan semangat itu menuju sebuah kemandirian. Di akhir kepengurusan, kami berharap bisa mewariskan semangat ini pada seluruh elemen KM ITB sehingga mekanisme estafet dalam perjuangan mewujudkan mimpi ini dapat berjalan : adanya benang merah yang menghubungkan capaian perjuangan tiap generasi di KM ITB.

Untuk mengejar itu semua kami tidak mungkin bisa bergerak sendiri. Dibutuhkan sebuah gerakan massif dari seluruh elemen yang ada di KM ITB ini dengan modal rasa kepemilikan terhadap KM ITB yang telah dibangung oleh kepenguurusan saat ini. Karenanya,

MARI KITA BUAT INDONESIA TERSENYUMMisi1. Membangun kesolidan tim di internal Kabinet KM ITB

Dibutuhkan orang-orang berkarakter yang memiliki kesabaran dan semangat rela berkorban agar Kabinet KM ITB memiliki suatu kekuatan tersendiri dalam memimpin kemahasiswaan di Kampus ITB. Namun, kekuatan masing-masing orang ini tidak akan efektif dan efisien tanpa kesolidan sebagai satu tim Kabinet KM ITB. Kesolidan tim di internal kabinet menjadi sebuah kunci penggerak dalam roda kemahasiswaan terpusat. Kesolidan ini dipandang dari dua paramater, yakni kesesuaian kapasitas pribadi dengan tanggung jawab yang diberikan serta kesatuan hati dan visi diantara para anggota Kabinet KM ITB.

Dengan adanya kesolidan tim di Kabinet KM ITB, diharapkan Kabinet mendapatkan kepercayaan untuk memimpin dan menginspirasi semua mahasiswa di ITB dalam melakukan sebuah tindakan nyata kepada masyarakat. Jika Kabinet KM ITB sudah dipandang sebagai suatu simbol kepemimpinan kemahasiswaan terpusat di ITB, maka sudah sejatinya Kabinet KM ITB bisa merangkul dan berjalan bersama dengan seluruh anggota KM ITB untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat Indonesia.

2. Optimalisasi dan sinergisasi gerak lembaga kemahasiswaan

Sinergi adalah kombinasi usaha dari berbagai elemen KM ITB hingga mencapai kekuatan yang optimal, dan optimal adalah hasil terbaik yang bisa diwujudkan dengan memanfaatkan dan mengkombinasikan potensi yang tersedia.

Permasalahan Keluarga Mahasiswa adalah Obesitas Kemahasiswaan, yaitu adanya potensi besar dari semua lembaga kemahasiswaan kampus yang tidak terberdayakan dengan baik, yang pada akhirnya justru menghambat kemajuan sistem kemahasiswaan untuk kemashlahatan masyarakat ; boro boro ngomongin rakyat, sendiri aja sering kelahi. Penyakit ini disebabkan oleh : input yang terlalu banyak tapi tidak termanfaatkan dengan baik, output yang tidak bervariasi dan kuantitasnya sedikit, kurangnya variasi kegiatan dan sedikitnya partisipasi mahasiswa. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, dibutuhkan beberapa usaha, antara lain :1. Apresiasi hak dan kewajiban elemen KM ITB

2. Penjaminan peran lembaga kemahasiswaan

3. Advokasi konflik internal dengan kesepakatan bersama

4. Mengimplementasikan Konsepsi KM ITB

Usaha di atas diharapkan dapat mewujudkan optimalisasi fungsi dan peran serta sinergisasi gerak lembaga kemahasiswaan dalam KM ITB. Optimal dan sinergisnya lembaga kemahasiswaan menjadikan KM ITB bisa lebih banyak berpikir, berkata dan bertindak untuk masyarakat.

3. Mengembangkan lingkungan pendidikan karakter yang kondusif

Mahasiswa masa depan dituntut untuk tanggap dan mampu menghadapi tantangan yang dihadapi dengan baik. Mahasiswa juga diharapkan dapat peka dan kritis terhadap kondisi masyarakat di masa kini dan selalu berupaya membentuk tatanan masyarakat masa depan yang benar dengan dasar kebenaran ilmiah. Pendidikan kompetensi yang didapat di bangku kuliah perlu di tunjang dengan pendidikan non-akademik untuk membentuk mahasiswa yang memiliki karakter, dan karakter seseorang akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat ia beraktifitas. Oleh karena itu, diperlukan adanya usaha pengembangan lingkungan pendidikan karakter di kampus ITB. Suatu lingkungan yang dimana proses pembelajaran terjadi setiap saat, serta seorang mahasiswa menyadari peran dirinya sedang di kader dan mengkader dalam waktu bersamaan.

4. Apresiasi dan aktivasi potensi serta minat untuk pengabdian masyarakat

Apresiasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang kian individualis. Bentuk apresiasi yang tidak hanya sekedar ucapan terima kasih, akan tetapi suatu bentuk apresiasi yang dapat menginspirasi banyak orang untuk melakukan suatu kebaikan atau prestasi serupa. Pada dasarnya mahasiswa ITB memiliki banyak potensi untuk dikembangkan, dan jika potensi tersebut bisa dipertemukan dengan tantangan dan masalah yang ada di masyarakat, maka mahasiswa ITB dapat berkreasi dan berinovasi untuk perbaikan kesejahteraan masyarakat.

5. Memimpin opini masyarakat Indonesia

Masyarakat Indonesia sangat membutuhkan opinion leader dalam memutuskan langkah hidupnya, mahasiswa dapat memimpin opini yang ada di masyarakat selama itu berdasarkan kebenaran ilmiah serta pro terhadap rakyat. Kabinet KM ITB dituntut untuk dapat memiliki sudut pandang yang objektif dalam membawa suatu opini tertentu. Satu isu besar yang akan di usung adalah tentang kepemimpinan nasional. Isu ini tentu akan menjadi suatu isu besar di tahun 2009 hingga awal 2010 karena masa depan Indonesia kedepannya akan sangat dipengaruhi oleh kualitas pemimpinnya di masa yang akan datang. Indonesia akan bisa tersenyum jika masyarakat telah mendapatkan hak-haknya dengan baik. Salah satu cara agar masyarakat mendapatkan hak-haknya adalah dengan pemimpin yang adil.

Opini lain yang harus di bangun di masyarakat adalah cara pandangnya terhadap perubahan dan masa depan. Perlu diyakini bersama bahwa perubahan taraf hidup sangat mungkin terjadi oleh siapapun, seorang yang berasal dari keluarga kurang mampu, jika ia bisa mendapatkan cukup akses dan informasi untuk memperbaiki cara pandangnya tentang kehidupan dan perubahan, maka ia akan mempunyai kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup diri dan keluarganya.

6. Memimpin gerakan mahasiswa Indonesia

Gerakan kemahasiswaan ITB memiliki Identitas tersendiri yang bisa menjadi ke-khas-an dalam gerak kemahasiswaannya. Identitas yang dimiliki oleh gerakan kemahasiswaan ITB adalah :

a. Berbasis kebenaran ilmiah, dimana hal yang dipaparkan atau di suarakan oleh gerakan mahasiswa ITB selalu berdasarkan kajian berbasis ilmiah.

b. Dinamis, gerakan kemahasiswaan ITB bisa mengikuti kebutuhan dari isu yang berkembang di masyarakat, ia bisa reaktif maupun proaktif tergantung kebutuhan.

c. Kontinu, gerakan kemahasiswaan ITB memiliki visi jangka panjang dengan ekskalasi yang jelas.

Selain itu prinsip keseimbangan menjadi suatu prinsip yang dianut, yakni gerak KM ITB bisa melalui metode struktural dan kultural. Gerakan mahasiswa Indonesia yang saat ini semakin variatif dan diikuti pula dengan berbagai aliansi lembaga mahasiswa seperti Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia ( BEM-SI ). Memimpin gerakan ini bukan berarti memimpin secara de yure atau secara struktural, akan tetapi KM ITB diharapkan dapat menjadi bagian solusi, mensuplai ide, memberikan inspirasi dalam aliansi gerakan mahasiswa dimana KM ITB berada di dalamnyaPeran

KM ITB