warung pecel
TRANSCRIPT
PENGENDALIAN MUTU
“PECEL”
OLEH :
1. REZA ZAM ZAMI AMIN (J1A014103)
2. MUSSAWIR (J1A014069)
3. SATRIA WIRA PRAKASA (J1A014111)
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2015
WARUNG PECEL “A”
A. Bahan Baku
Dalam pembuatan pecel, bahan baku yang wajib ditemukan adalah
kangkung dan kacang tanah. Di warung pecel ini bahan baku yang digunakan
dibeli langsung di pasar tradisional setempat. Dalam perlakuan bahan baku
kami melihat bahwa bahan baku yang berupa kangkung yang belum diproses
atau direbus disimpan di sebuah baskom yang berisi air dengan pangkal
kangkung terendam di dalamnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesegaran
kangkung tersebut.
B. Lokasi
Tempat penjualan cukup bersih dan tidak terlihat adanya sampah di
sekitar tempat tersebut. Tempat berjualan Pecel yang ditempati terletak tepat
di pinggir jalan. Tempat ini cukup strategis karena dekat dengan kantor-kantor
pemerintahan sehingga warung ini ramai oleh pelanggan saat jam makan
siang. Namun karena tempatnya yang terletak dipinggir jalan sehingga tidak
menutup kemungkinan debu-debu dari kendaraan yang berlalu-lalang dapat
mencemari olahan pecel tersebut.
C. Penyajian
Dalam penyajiannya, penjual tersebut menggunakan tangan kosong
untuk mengambil bahan berupa kangkung dan sayur lainnya untuk membuat
pecel. Hal ini berpengaruh terhadap kehigienisan pecel tersebut karena tidak
menutup kemungkinan tangan penjual tersebut kurang bersih. Pecel tersebut di
kemas di atas kertas nasi sekali pakai dan dibumbui dengan sambal kacang
yang diulek manual.
D. Peralatan
Peralatan yang digunakan berupa baskom, sendok, pisau, wajan dan
ulekan atau cobek. Peralatan tersebut terlihat cukup bersih meskipun pada
baskom sambal kacangnya ditemukan sisa-sisa sambal kacang yang
mongering.
E. Bau
Aroma dari pecel yang dihasilkan biasa seperti pada umumnya. Tidak
ada aroma yang tidak enak atau bau tidak sedap.
F. Warna
Dalam hal warna, tidak diterlihat warna yang aneh dari kangkung
maupun bumbu kacangnya.
WARUNG PECEL “B”
Mutu produksi pecel di tempat ini hampir sama dengan Warung Pecel “A”.
Namun di tempat ini lebih higienis.
A. Bahan Baku
Di warung pecel ini bahan baku yang digunakan dibeli langsung di
pasar tradisional setempat. Dalam perlakuan bahan baku kami melihat bahwa
bahan baku yang berupa kangkung yang belum diproses atau direbus disimpan
di sebuah baskom yang berisi air dengan pangkal kangkung terendam di
dalamnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesegaran kangkung tersebut.
Bahan baku yang siap digunakan disimpan didalam sebuah etalase yang
ditutup rapat. Ini untuk mencegah kontaminasi dari serangga dan factor luar
yang dapat mengkontaminasi bahan tersebut.
B. Lokasi
Tempat penjualan cukup bersih dan tidak terlihat adanya sampah di
sekitar tempat tersebut. Tempat berjualan Pecel yang ditempati terletak tepat
di pinggir jalan. Tempat ini cukup strategis karena dekat dengan kantor-kantor
pemerintahan sehingga warung ini ramai oleh pelanggan saat jam makan
siang. Namun karena tempatnya yang terletak dipinggir jalan dan dekat
dengan lampu merah, udara jadi sedikit lebih tercemar dibandingkan dengan
Warung Pecel “A”
C. Penyajian
Dalam penyajiannya, penjual tersebut menggunakan sendok untuk
mengambil bahan berupa kangkung dan sayur lainnya untuk membuat pecel.
Hal ini menjaga kehigienisan pecel tersebut karena tidak bahan-bahan tersebut
tidak kontak langsung dengan tangan yang bisa saja mengandung mikroba.
Pecel tersebut di kemas di atas kertas nasi sekali pakai dan dibumbui dengan
sambal kacang yang diblender
D. Peralatan
Peralatan yang digunakan berupa baskom, sendok, pisau, wajan dan
blender. Peralatan tersebut terlihat cukup bersih. Wadah blender yang akan
digunakan dicuci lagi setelah digunakan untuk menghaluskan sambal kacang
sebelumnya.
E. Bau
Aroma dari pecel yang dihasilkan biasa seperti pada umumnya. Tidak
ada aroma yang tidak enak atau bau tidak sedap.
F. Warna
Dalam hal warna, tidak diterlihat warna yang aneh dari kangkung
maupun bumbu kacangnya.