worldview pbl

13
PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DARI SISI WORLDVIEW DISUSUN OLEH : ADINDA ELISABETH SUGIO NIM : 102011057 [email protected] Fakultas Kedokteran Ukrida Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510

Upload: adinda-elisabeth

Post on 24-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pbl

TRANSCRIPT

PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DARI SISI WORLDVIEW

DISUSUN OLEH :ADINDA ELISABETH SUGIONIM:[email protected]

Fakultas Kedokteran UkridaJl. Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510Telephone : (021) 5694-2061 (hunting),fax: (021) 563-1731

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus karena atas berkat dan rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DARI SISI WORLDVIEW .Penulis ingin mengucapakan terimakasih kepada :1. dr. A. Aris Susanto, selaku tutor yang telah membimbing untuk penulis.1. Orang tua, yang telah memberi dukungan dan semangat kepada penulis baik secara materi maupun spiritual. 1. Teman-teman, yang membantu penulis dalam mencari berbagai referensi.

Makalah ini dibuat untuk memberi pengetahuan kepada para pembaca mengenai salah satu contoh kasus pelaksanaan penyelesaian masalah menggunakan worldview khususnya religious worldview rohani kristen di dalam kasus konflik sosial dan dampak pengaruhnya.Pada akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih dan Tuhan memberkati.

Penulis

DAFTAR ISI

Kata pengantar....................................................................................................1Daftar isi.............................................................................................................2Pendahuluan.......................................................................................................3Isi........................................................................................................................4Penutup...............................................................................................................7Daftar Pustaka....................................................................................................8

PENDAHULUAN Latar belakang

Dewasa ini, di jaman globalisasi, segala sesuatu nya sudah berkembang. Termasuk dalam bidang filsafat yang dewasa ini sudah banyak digunakan untuk mengatasi berbagai masalah yang ada. Pandangan hidup atau yang lebih dikenal dengan worldview sangat memberi banyak petunjuk dalam berbagai kondisi kehidupan ini. Worldview juga memusatkan segala sesuatunya kepada Tuhan sebagai sumber kebenaran. Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa kedokteran untuk memepelajari worldview karena dokter seharusnya tidak hanya pandai dalam mengobati pasien, namun dapat mengerti menguasai lingkungan dan kondisi sekitar.

Tujuan

Dapat mengidentifikasi ciri ciri pelaksanaan worldview dalam mengatasi suatu konflik sosial.

ISI

Worldview adalah suatu set ide / asumsi / kepercayaan tentang Allah. Kehidupan alam semesta dan apa yang ada di dalamnya. Worldview juga merupakan lensa yang melaluinya kita melihat kenyataan dan juga merupakan asumsi dasar dalam melihat realitas. Kitab suci juga menawarkan pandangan hidup (worldview), semacam filsafat awal yang yang memberi gambaran mengenai struktur dan sususan kenyataan, hierarki kekuasaan, atau semacam pengetahuan menyeluruh, yang menjadi pedoman perjalanan hidup manusia. Dalam keadaan yang masih utuh ini, penafsiran kitab suci sering masih bersifat harfiah dan pembacaan kitab suci masih mengandung getar daya yang bisa dirasakan.1Agama menjadi world view yang paling dominan diunakan manusia dalam memaknai realitas kehidupan. Simpulan ini bukan tanpa alasan, Haviland berpendapat bahwa selalu ada kelompok sejak 10.000 tahun yang lalu menjadikan agama sebagai pandangan hidup. Para ahli berpendapat, kemampuan agama menjadi sebuah pandangan hidup bagi manusia yang cukup lama ini dikarenakan agama menyajikan penjelasan akan tujuan hidup dan memeberikan jawaban akan sesuatu yanng tidak dapat dipahami secara logika. Haviland juga menyatakan fungsi sosial agama tidak kalah penting dengan fungsi psikologikal. Agama mendorong terciptanya norma kelompok, dan menyediakan sanksi sanksi moral atas perilaku individual. Tentunya aturan aturan ini hadir untuk keseimbangan hidup yang dibutuhkan manusia.2Setiap orang memiliki pandangan hidup, yakni cara melihat dan bertindak dalam dunia (worldview). Cara pandang ini memuat jawaban pribadi atas pelbagai pertanyaan, seperti apa yang paling bernilai di dunia, apa yang harus dikejar, bagaimana hidup yang baik, dan sebagainya. Pandangan hidup ini menjadi rujukan bagi seluruh tindakan kita. Misalnya, billa kita menganggap bahwa yang paling bernilai dan membahagiakan adalah uang, kita akan menngejar uang dengan segala cara, seraya menganggap bahwa nilai kesuksesan kita terletak pada kemampuan mendapatkan uang sebanyak banyaknya.3Melalui skenario yang dibahas mengenai penanganan konflik sosial melalui sisi worldview, kemungkinan penyebab terjadinya konflik sosial adalah adanya perbedaan pandangan mengenai suatu maslah atau dalam istilah pandangan dualistik. Pandangan dualistis adalah adanya dua pandangan yang berbeda dalam menghadapi suatu masalah.Dualisme antropologis tampak dalam konflik antara jiwa dan tubuh. Plato (427 347 SM), salah seorang tokoh dalam pandangan tentang dualisme diri manusia, mendukung kesatuan antara jiwa dan tubuh manusia yang bersifat kebetulan dan bukan substansial. Jiwa manusia bersifat kekal, sedangkan tubuh manusia dianggap sebagai penghalang dasariah dalam pengetahuan akan ide. Realitas sebenarnya dalam diri manusia adalah jiwa. Tubuh manusia dipandang sebagai bahan eksternal diri manusia. Plato meyakini bahwa jiwa manusia terpisah dari tubuhnya. Jiwa menjadi milik manusia yang paling agung yang terarah pada hal hal luhur. Jiwa terdiri dari unsur rasional, roh, dan hasrat. Tubuh manusia dianggap sebagi kapal, sedangkan jiwa manusia menjadi nahkoda.4Konflik merupakan suatu tindakan salah satu pihak yang berakibat menghalangi, menghambat atau mengganggu tindakan pihak lain. Pihak termaksud biasanya berhimpun dalam kelompok (group), sehingga ada ahli yang mengatakan bahwa kelompok merupakan suatu arena terjadinya konflik berkesinambungan.Akar konflik merupakan sebab sebab struktural, kultural, dan tindakan individual atas terjadinya konflik terbuka dalam berbagai bentuk ketika konflik berlangsung. Bentuknya bisa kesenjangan sosial ekonomi, kemiskinan, pengangguran, represi politik, alienasi budaya, polarisasi sosial, dan sebagainya. Pendorong konflik adalah faktor faktor yang membuat akar konflik mencuat ke permukaan menjadi konflik terbuka. Bentuknya bisa perubahan disengaja seperti kebijakan atau perubahan tidak sengaja di masyarakat. Dampak konflik adalah akibat akibat yang ditimbulkan konflik pada kehidupan sosial, seperti kekerasan, kerusakan, kesenjanagan berlanjut, segregasi sosial, kemiskinan dan pengangguran baru, dan sebagainya.5Konflik dapat terjadi saat individu atau kelompok gagal dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Apalagi kebutuhan tersebut terkait dengan kebutuhan prinsipil yang tidak dapat ditawar tawar atau dikenal dengan non negotiable principle. Menurut Galtung, ketika individu merasa terancam kelangsungan hidup (survive), kesejahteraan (wellbeing), harga diri (identity), dan kebebasannya (freedom), maka individu akan cenderung memperjuangkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, meskipun harus nyawa sebagai taruhannya.2

PENUTUP

Pada akhirnya, dapat penulis simpulkan bahwa melalui religious worldview kita dapat mengidentifikasi masalah serta berbagai penyebabnya dan juga kemungkinan solusi yang dapat diambil untuk menyelesaikan konflik tersebut. Dan kita sebagai orang yang membantu menyelesaikan masalah harus berpikir kritis serta sabar demi terciptanya kembali hubungan yang baik dan kondusif di daerah masyarakat tersebut.Demikianlah makalah ini dibuat. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis meminta maaf atas kekurangan maupun kesalahan yang ada didalam makalah ini.Penulis juga mengharapkan adanya kritik dan saran yang dapat membangun penulis supaya penulis dapat membuat karya tulis yang menjadi lebih baik lagi untuk ke depannya.

Penulis

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudiarja A. Agama (di zaman) yang berubah. 5th ed. Yogyakarta : Penerbit Kanisius; 2006: P. 952. Hasrullah. Dendam konflik poso. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama; 2009: P. 183. Tauhid AJ. Kompas ruhani. 1st ed. Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta; 2006: P. 205 64. Chang W. Bioetika sebuah pengantar. 5th ed. Yogyakarta : Penerbit Kanisius; 2009: P.225. Trijono L. Pembangunan sebagai perdamaian: rekonstruksi Indonesia pasca konflik. 1st ed. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia; 2007: P. 72

8