wrap up sk2 a08 blok kedkel
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
1/29
1
Skenario 2
Seorang dokter berkunjung ke rumah pasien anak laki-laki, berumur 8 tahun dengan
keluhan sesak nafas berulang. Keluhan seperti ini timbul hampir setiap hari sehingga dokter
ingin mengunjungi rumah pasien untuk mengetahui lebih jauh tentang kondisi pasien dan
keluarganya
Pasien tinggal disebuah rumah di kawasan padat penduduk dengan ukuran 4x7 m
bersama keluarganya.Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, pasien dan dua orang kakak yang
berumur 12 tahun dan 14 tahun.Selain itu, bersama keluarga ini tinggal kakek dan neneknya
(orang tua dari ayah). Kondisi dalam rumah kurang rapih, kurang bersih, kurang pencahayaan
dan ventilasi.
Kakek dan ibu pasien mempunyai riwayat asmabronkial.Kakek dan ayah pasien
adalah perokok berat. Ayah pasien adalah seorang lulusan SMP yang bekerja sebagai seorang
buruh bangunan yang merupakan sumber pencari nafkah dalam keluarga. Ibu pasien adalah
seorang lulusan SD yang bekerja sebagai tukang cuci pakaian dirumah tetangganya,
sedangkan kakek dan neneknya tidak bekerja.Kedua orang tua pasien sibuk dengan
pekerjaannya sehingga pasien kurang mendapat perhatian yang baik.Karena kondisi ekonomi
yang kurang pasien sering terlambat berobat ke dokter.
Sebagai dokter keluarga bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini,
dan bagaimana kaitannya dengan penyakit yang diderita anggota keluarga tersebut?
Sebagai dokter muslim, bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini dan
bagaimana hak dan kewajiban pasien baik sebagai individu maupun sebagai anggota
keluarga?
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
2/29
2
Brainstorming
Kata Sulit
Keluarga Adanya hubungan darah dan pernikahan. Terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dan
merupakan unit terkecil dalam masyarakat.
Pertanyaan-pertanyaan
1. Sebutkan contoh perhatian yang diberikan orang tua untuk anaknya!
2. Bagaimana kaitan lingkungan rumah pasien terhadap penyakit yang dideritanya?
3.
Apa saja fungsi keluarga?
4. Bagaimana peran keluarga dalam menjaga kesehatan anggota keluarga yang lain?
5.
Kondisi rumah sehat itu seperti apa?
6. Apa yang dokter lakukan setelah mengunjungi rumah pasien?
7.
Apa hak dan kewajiban sebagai individu dan anggota keluarga dalam Islam?
8.
Faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan keluarga?
9.
Apa kewajian orang tua terhadap anak dan anak terhadap orang tua dalam Islam?10.
Bagaimana kewajiban orang tua jika ada anggota keluarga yang sakit?
Jawaban Pertanyaan
1.
Membuat sarapan sebelum anak berangkat sekolah, mengantarkan anak sekolah,
memberikan pendidikan, membawa ke dokter jika anak sakit, dll
2.
Kakek dan ayah pasien yang perokok berat dapat memperburuk keadaan penyakit
pasien, selain itu ventilasi yang jelek dan rumah yang padat dapat berdampak buruk
untuk kesehatan. Sehingga sehingga keluhan sesak napasnya tidak sembuh-sembuh.
3. Fungsi keluarga adalah fungsi pendidikan, memberikan kasih sayang, fungsi
sosialisasi dengan lingkungan luar, fungsi perlindungan, dll4. Saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan merawat anggota keluarga jika ada
yang sakit
5.
Rumah dengan ventilasi yang baik, jumlah penghuni rumah sesuai dengan luas
rumah, adanya fasilitas MCK yang baik dan sumber air yang bersih, pencahayaan
yang baik, dll
6. Memberikan penyuluhan tentang rumah yang sehat serta memberikan pengobatan
kepada pasien
7. Mendapatkan pendidikan dan perhatian dari keluarga, menjaga kesehatan
8. Faktor internal: gaya hidup yang tidak sehat, makan makanan yang tidak sehat dan
tidak teratur. Faktor eksternal: lingkungan yang tidak sehat, orang tua yang tidak
peduli dengan kesehatan, sosioekonomi, dll9. Kewajiban orang tua terhadap anak: memberikan pendidikan, memberikan perhatian
dan kasih sayang, memberikan perlindungan, mengajari cara hidup yang sehat.
Kewajiban anak terhadap orang tua: memberikan perhatian kepada orang tua, tidak
membantah perintahnya, merawat mereka
10.Membawanya ke dokter, merawatnya, menjenguknya jika anggota keluarga yang lain
sakit
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
3/29
3
Hipotesis
Keluarga
Fungsi
Pendidikan dan
kesehatan
Fungsi
Perlindun an
Fungsi sosialisasi
Memberikan
kasih sayangBentuk keluarga
Anggota keluarga
Jika ada anggota keluarga yang
sakit
Sebab sakit dikarenakan apa. Cari
faktor internal dan faktor
eksternal
Berobat tapi tidak kunjung
sembuh sembuh
Dokter berkunjung ke rumah
pasien
Dokter melakukan pengoatan dan
penyuluhan tentang rumah sehat
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
4/29
4
Sasaran Belajar
1. Mempelajari dan Memahami Konsep Keluarga
1.1.Mempelajari dan Memahami Definisi dan Bentuk Keluarga
1.2.
Mempelajari dan Memahami Peran dan Fungsi Keluarga
1.3.
Mempelajari dan Memahami Siklus Keluarga dan Genogram
1.4.Mempelajari dan Memahami Dinamika Keluarga
2. Mempelajari dan Memahami Faktor-Faktor Masalah Kesehatan Keluarga
2.1.
Mempelajari dan Memahami Faktor Internal
2.2.Mempelajari dan Memahami Faktor Eksternal
3. Mempelajari dan Memahami Konsep Rumah Sehat
4.
Mempelajari dan Memahami Konsep Keluarga Islami
5. Mempelajari dan Memahami Hak dan Kewajiban Anggota Keluarga Terhadap Anggota
Keluarga yang sedang Sakit Dalam Islam
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
5/29
5
1. Mempelajari dan Memahami Konsep Keluarga
1.1Definisi dan Bentuk Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan, emosional, dan individu mempunyai peran masing-masing yangmerupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan
anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004)
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kulaberarti "ras" dan
wargayang berarti "anggota".Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa
orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri
dari sejumlahindividu,memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban,
tanggung jawab di antara individu tersebut. Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Struktur keluarga
1. Dominasi jalur hubungan darah
a. Patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah. Suku-
suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga Patrilineal.
b.
Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku
padang salah satu suku yang menggunakan struktur keluarga matrilineal.
2. Dominasi keberadaan tempat tinggal
a.
PatrilokalKeberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga
sedarah dari pihak suami.
b. Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga
sedarah dari istri.
3. Dominasi pengambilan keputusan
a.
Patriakal
Dominasi pengambil keputusan ada pada pihak suami.
b. Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri.
Ciri-ciri struktur keluarga
1. Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan sebuah organisasi, dimana masing-masing anggota
keluarga memiliki peran dan fungsinya masing-masing sehingga tujuan
keluarga dapat tercapai. Organisasi yang baik ditandai dengan adanya
hubungan yang kuat antar anggota sebagai bentuk saling ketergantungan
dalam mencapai tujuan.
2. Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung
jawabnya masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak
bisa semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi olehtanggung jawab masing-masing oleh anggota keluarga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sansekertahttp://id.wikipedia.org/wiki/Individuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Individuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sansekerta -
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
6/29
6
3. Perbedaan dan kekhususan
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan masing-masing
anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas seperti
halnya peran ayah sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat
anak-anak.
(Friedman, M.M. 1998)
Bentuk-Bentuk Keluarga
A. TRADISIONAL :
a. The nuclear family (keluarga inti)Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
b. The dyad familyKeluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama
dalam satu rumah
c. Keluarga usilaKeluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri
d. The chil dless fami lyKeluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan
anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar
karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
e. The extended fami ly(keluarga luas/besar)Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu
rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-
nenek), keponakan, dll)
f. The single-parent fami ly(keluarga duda/janda)Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal
ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan
(menyalahi hukum pernikahan)
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa
berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)
h. Multigenerational familyKeluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah
i. Kin-network familyBeberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang
sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)
j. Blended famil yKeluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
k. The single adult l iving alone / single-adult familyKeluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal
mati
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
7/29
7
B. NON-TRADISIONAL :
a. The unmarried teenage motherKeluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah
b. The stepparent fami ly
Keluarga dengan orangtua tiric. Commune famil y
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang
sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok / membesarkan anak bersama
d. The nonmar ital heterosexual cohabiting famil yKeluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan
e. Gay and lesbian f amil iesSeseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
pasangan suami-istri (marital partners)f. Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu
g. Group-marr iage famil yBeberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,
berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya
h. Group network familyKeluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu
sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama,
pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya
i. Foster famil yKeluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam
waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan
bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya
j. Homeless famil yKeluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yangmencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
1.2Peranan Dan Fungsi Keluarga
Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
8/29
8
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan ayah :
Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota
dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat darilingkungannya
2. Peranan ibu :
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan anak :
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
Fungsi keluarga menurut WHO (1978)
1. Fungsi Biologis
a.
Untuk meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c.
Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2.Fungsi Psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d.
Memberikan identitas keluarga
3.
Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah perkembangan
anak
c. Meneruskan nilainilai keluarga
4. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
b. Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluargac. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan
datang, Misalnya: Pendidikan anak , jaminan hari tua.
5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
membentuk prilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Fungsi keluarga menurut Friedman (1998)
1.
Fungsi Affective
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
9/29
9
a. Menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan sehat secara mental
saling mengasuh, menghargai, terikat, dan berhubungan.
b. Mengenal identitas individu
c.
Rasa aman
2.Fungsi Sosialisasi Peran
a.
Proses perubahan dan perkembangan individu untuk menghasilkan interaksisosial dan belajar berperan,
b. Fungsi dan peran di masyarakat
c. Sasaran untuk kontak sosial di dalam atau di luar rumah
3. Fungsi Reproduksi
Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup masyarakat
4. Fungsi ekonomi
a.
Memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga
b. Menambah penghasilan keluarga sampai dengan pengalokasian dana
c.
Fungsi perawatan Kesehatan
d. Konsep sehat sakit keluarga
Pengetahuan dan keyakinan tentang sakittujuan kesehatan keluargakeluarga mandiri.
Fungsi keluaga menurut Undang-undang 1992
1. Fungsi keagamaan
a.
membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh
anggota keluarga,
b.
menerjemahkan ajaran dan norma agama kedalam tingkah laku hidup
sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga,
c. memberi contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari dalam pengalaman
ajaran agama,
d.
melengkapi dan menambah proses belajar anak tentang keagamaan yangtidak/kurang diperoleh disekolah atau masyarakat,
e. membina rasa, sikap ,dan praktik kehidupan beragama.
f.
Fungsi Budaya adalah
g. membina tugas keluarga sebagai sarana untuk meneruskan norma budaya
masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan,
h. membina tugas keluarga untuk menyaring norma dan budaya asing yang
tidak sesuai,
i. membina tugas keluarga sebagai saran anggota nya untuk mencari
pemecahan masalah dari berbagai pengaruh negatif globalisasi dunia,
j. membina tugas keluarga sebagai sarana bagi anggotanya untuk
mengadakan kompromi/adaptasi dan praktik (positif) serta globalisasi
dunia ,
k. membina budaya keluarga yang sesuai ,selaras , dan seimbang dengan
budaya masyarakat /bangsa untuk menunjang terwujudnnya norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
l. Fungsi Cinta kasih adalah
m.
menumbuhkembangkan potensi simbol cinta kasih sayang yang telah ada
diantara anggota keluarga dalam simbol yang nyata, seperti ucapan dan
tingkah laku secara optimal dan terus menerus ,
n. membina tingkah laku ,saling menyayangi diantara anggota keluarga
maupun antara keluarga yang satu dengan yang lainnya secara kuantitatifdan kualitatif.
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
10/29
10
o. membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan uhkrawi
dalam keluarga secara serasi, selaras , dan seimbang,
p. membina rasa ,sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu
memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju
keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
2.
Fungsi perlindungana. memenuhi kebutuhan akan rasa aman diantara anggota keluarga.Bebas
dari rasa tidak aman yang tumbuh dari dalam maupun dari luar keluarga,
b. membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai
bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar maupun dalam,
c. membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal
menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
3.
Fungsi reproduksi
a. membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat
baik bagi anggota keluarga maupun keluarga sekitarnya.
b. memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembetukan keluarga
dalam hal usia , kedewasaan fisik dan mental,c.
mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat baik yang berkaitan dengan
jangka waktu melahirkan, jarak antara kelahiran dua anak , dan jumlah
ideal anak yang diinginkan dalam keluarga,
d. mengembang kan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang
kondusif menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
4. Fungsi sosialisasi
a. menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai
wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama,
b. menyadari ,merencanakan , dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai
pusat tempat anak dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai konflik
dan permasalahan yang dijumpainya baik lingkungan masyarakat maupun
sekolahnya. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal
yang perlu dilakukannya untuk meningkatkan kemantangan dan
kedewasaan baik fisik maupun mental, yang tidak/kurang diberikan
lingkungan sekolah maupun masyarakat.
c. membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga
sehingga tidak saja bermamfaat positif bagi anak, tetapi juga orang tua
untuk perkembangan dan kematangan hidup bersama menuju keluarga
kecil bahagia dan sejahtera.
5. Fungsi Ekonomi adalah melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun
didalam kehidupan keluarga dalam rangka menopang perkembangan hidupkeluarga, mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian ,
keselamatan dan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga,
mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar rumah dan perhatiaanya
terhadap anggota rumah tangga bejalan serasi , selaras ,dan seimbang ,
membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk
mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
6.
Fungsi pelestarian lingkungan adalah membina kesadaran dan praktik
kelestarian lingkungan internal keluarga , membina kesadaran, sikap, dan
praktik pelestarian lingkunga hidup yang serasi , selaras, dan seimbang antara
lingkungan keluarga dan lingkungan hidup sekitarnya.
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
11/29
11
Hak dan Kewajiban anatara orang tua dan anak serta hak kewajiban antara orang tua
menurut undang RI no 1 tahun 1974 tentang perkawinan
Pasal 45
1.
Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik-
baiknya.
2.
Kewajiban orang tua yang di maksud ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak inikawin atau dapat berdiri sendiri. Kewajiban mana berlaku terus meskipun
perkawinan antara kedua orang tua putus.
Pasal 46
1. Anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka yang baik.
2. Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya,orang
tua dan keluarga dalam garis lurus ke atas,bila mereka itu memerlukan
bantuannya.
Pasal 47
1.
Anak yang belum mencapai umur 18(delapan belas) tahun atau belum pernahmelangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan orang tuanya selama
mereka tidak di cabut dari kekuasaannya.
2. Orang tua mewakili anak tersebut mengenai perbuatan hukum di dalam dan di
luar pengadilan.
Pasal 48
1.
Orang tua tidak di perbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan barang-
barang tetap yang di miliki anaknya yang belum berumur 18(delapan belas)
tahun atau belum melangsungkan perkawinan kecuali apabila kepentingan
anak itu menghendakinya.
Pasal 49
1. Salah seorang atau kedua orang tua dapat di cabut kekuasaannya terhadap
seorang anak atau lebih untuk waktu yang tertentu atas permintaan orang tua
yang lain keluarga anak dalam garis lurus keatas dan saudara kandung yang
telah dewasa atau pejabat yang berwenang dengan keputusan Pengadilan
dalam hal-hal:
a.Ia sangat melalaikan kewajiban nya terhadap anaknya;
b. Ia berkelakuan buruk sekali.
2. Meskipun orang tua di cabut kekusaannya, mereka masih berkewajiban untuk
memberi biaya pemeliharaan kepada anak tersebut.
1.3Siklus Keluarga dan Genogram
Keluarga berkembang mengikuti sebuah siklus. Meskipun setiap keluarga
memiliki riwayat yang unik dalam mengalami setiap tahap perkembangannya, semua
keluarga dianggap sebagai contoh dari seluruh pola normatif dan mengikuti urut-
urutan perkembangan yang universal.
Dalam setiap tahap perkembangan ada tugas-tugas yang harus dicapai. Tugas-tugas
perkembangan keluarga adalah tanggung jawab yang harus dicapai oleh keluarga
selama setiap tahap perkembangannya sehingga dapat memenuhi kebutuhan afektif,
sosial, perawatan kesehatan, reproduksi, dan ekonomi dalam keluarga.
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
12/29
12
Menurut Duval (Niacholas 1984) ada 8 tingkat/siklus perkembangan keluarga:
a. Tahap I, Keluarga pemula (pasangan pada tahap pernikahan)
b. Tahap II,Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi-30 bln).
c.
Tahap III, Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berusia 2-6
tahun).
d. Tahap IV, Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6-13
tahun)
e. Tahap V, Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13-20 tahun).
f.
Tahap VI, Keluarga melepas anak usia dewasa muda (anak yang
meninggalkan rumah).
g. Tahap VII, Orangtua usia pertengahan (pensiunan).
h.
Tahap VIII, Keluarga dalam masa pensiun dan lansia
Menurut Carter & McGoldrik ada 6 tingkat perkembangan keluarga:
a.
Keluarga antara: dewasa muda, belum menikah.
b. Penyatuan dengan pernikahan (pasangan baru menikah)
c.
Keluarga dengan anak kecil (bayi sampai usia sekolah).
d. Keluarga dengan anak remaja.
e.
Keluarga Melepaskan anak dan pindah.
f. Keluarga dalam kehidupan terakhir. Tidak ada tahap yang diidentifikasi.
Menurut Carter dan McGodrik 1985 mengatakan sistem keluarga sekurang-kurangnya
tiga generasi yaitu kakek-nenek, ayah-ibu, anak-anak.
Tabel 1. Tahap-tahap dari siklus hidup sebuah keluarga tradisional adalah sebagai berikut:
Tahapan Tugas
Pengalaman dari
keluarga asal
Membangun hubungan dengan orang tua, saudara dan
teman-teman
Menyelesaikan sekolah
Meninggalkan
rumah
Membedakan diri dengan keluaga asal dan mengembangkan hubungan
sesama
dewasa dengan orang tua
Membantung hubungan pertemanan yang intim
Memulai karir/pekerjaan
Tahap pra
pernikahan
Memilih pasangan
Mengembangkan hubungan
Memutuskan untuk menikah
Tahap pasangat
tanpa anak
Mengembangkan cara hidup bersama yang didasarkan atas realitas dan
bukannya proyeksi bersama
Mengatur kembali hubungan dengan keluarga asal dan teman-teman, dan
melibatkan pasangan
Keluarga dengan
anak kecil
Mengatur kembali sistem pernikahan dengan memberi tempat
pada keberadaan anakMemulai peran sebagai orang tua
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
13/29
13
Mengatur kembali hubungan dengan keluarga asal dengan melibatkan
peran saudara dan kakek/nenek
Keluarga dengan
anak remaja
Mengatur kembali hubungan orang tua-anak untuk memberikan tempat
pada kebebasan yang lebih besar
Mengatur kembali hubungan pernikahan dan memusatkan pada masalah
tengah baya dan karirMelepas anak Membereskan masalah paruh baya
Mengatur ulang hubungan orang tua anak secara lebih dewasa
Mengatur kembali hubungan dengan pasangan
Mengatur kembali hubungan dengan besan, menantu, cucu dll.
Berurusan dengan kelemahan dan kematian, terutama pada keluarga asal
Kehidupan usia
lanjut
Mengatasi penuaan fisik
Menangani peran anak yang lebih besar dalam mengatur keluarga besar
Menangani kehilangan karena kematian pasangan dan teman-teman
Mempersiapkan kematian, kilas balik kehidupan dan integrasi
Genogram
Definisi genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari
silsilah keluarga pasien yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk segera
mendapatkan informasi tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas hubungan antar
anggota keluarga. Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga, yang mencatat
tentang siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di dalam keluarga serta hubungan antar
anggota keluarga.
Di dalam genogram berisi : nama, umur, status menikah, riwayat perkawinan, anak-
anak, keluarga satu rumah, penyakit-penyakit spesifik, tahun meninggal, dan
pekerjaan. Juga terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau konflik antaranggota keluarga, hubungan penting dengan profesional yang lain serta informasi-
informasi lain yang relevan. Dengan genogram dapat digunakan juga untuk
menyaring kemungkinan adanya kekerasan (abuse) di dalam keluarga.
Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan selalu
dilengkapi (update) setiap ada informasi baru tentang anggota keluarga pada
kunjungan-kunjungan selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa
keluarga sebagai sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap
kejadian emosional keluarga dapat mempengaruhi atau melibatkan sediktnya generasi
keluarga. Sehingga idealnya, genogram dibuat minimal untuk 3 generasi.
Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk :1.
Mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara
kesehatan fisik dan mental di dalam keluarga
2.
Pola multigenerasi dari penyakit dan disfungsi
Fungsi Genogram
1. Bagaimana proses traingulasi terjadi dalam keluarga; mencari dimana
komunikasi mengalami masalah.
2. Memahami label/julukan apa saja yang pernah diungkapkan orangtua dan
cukup membentuk karakter diri kita sendiri.
3. Memahami ikatan ganda yang pernah dilakukan orangtua yang mungkin
membuat diri sendiri tidak bisa mandiri melainkan takut berdiri sendiri tanpa
bantuan (dukungan) orangtua
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
14/29
14
Simbol-simbol yang digunakan dalam GENOGRAM
Bentuk-bentuk hubungan
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
15/29
15
(Sloane PD dkk, 2002; McDaniel dkk. 2005. Gan LG dkk, 2004)
1.4Dinamika Keluarga
Adanya interaksi (hubungan) antara individu dengan lingkungan sehingga tersebut
dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalam lingkungan keluarga
maupunkelompok sosial yang sama.
Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan pasien dengan anggota
keluarganya dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di lingkungan
sekitarnya.Keluarga diharapkan mampu memberikan dukungan dalam upaya
kesembuhan pasien. Ada empat aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga- Pertama, tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang diri
sendiriyang biasa dikenal dengan harga diri atau self-esteem.
- Kedua, tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan pendapatdan
pikiran mereka yang dikenal dengan komunikasi.
- Ketiga, tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur
bagaimanamereka seharusnya merasa dan bertindak yang berkembang sebagai
sistemnilai keluarga.
- Yang terakhir, tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang
luar dan institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke masyarakat.
2.Mempelajari dan Memahami Identifikasi Faktor-faktor Masalah
Kesehatan keluarga
2.1.Faktor Internal
a. Pola makan tidak sehat
Dengan semakin majunya budaya dan teknologi, semakin membuat orang-orang
harus bekerja dan bergerak dengan cepat. Hal ini membuat pola makan kitamenjadi tidak sehat, dengan mengkonsumsi makanan cepat saji, yang sangat
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
16/29
16
menggiurkan ketika menyantapnya. Mie instant ketika malas untuk memasak
makanan yang sesungguhnya.Belum lagi ketika mengkonsumsi minuman
berkarbonasi.
b. Kelelahan
Ketika bekerja dalam mencukupi kebutuhan hidup, apalagi yang sudahberkeluarga, beban itu semakin berlipat, terkadang sampai tidak memperdulikan
tanda-tanda tubuh yang menyatakan kalau tubuh sudah waktunya untuk
berisitirahat.Sehingga membuat kondisi kesehatan kita menjadi turun dan rentan
terkena penyakit.
c. Stress /tertekan
Dalam menghadapi tuntutan hidup yang membuat kita harus bekerja lebih keras
lagi, manusia tidak luput dari rasa tertekan, stress, putus asa, dan sebagainya.
d. Gaya hidup tidak sehat
Dengan masuknya budaya dari luar, dan pergaulan, membuat gaya hidup tidaksehat, dengan merokok, dugem sampai dengan mengkonsumsi obat-obatan
terlarang, hal tersebut terkadang merupakan salah satu cara pelarian.
e. Kurang istirahat dan olahraga
Dengan adanya tuntutan pekerjaan, problema hidup, stress yang berkepanjangan,
tak jarang manusia selalu memikirkannya, bekerja sampai larut malam, sehingga
membuat kurang isitrahat dan juga kurang berolah raga untuk membuat tubuh
tetap fit.
f. Obat-obatan kimia
Pada saat sakit tidak jarang orang-orang minum obat untuk meredakan sakit yang
di derita, baik itu dengan menggunakan resep dokter atau dengan obat bebas.
Untuk menunjang kesehatan pun, terkadang mengkonsumsi vitamin-vitamin.
2.2. Faktor Eksternal
a. Radiasi ponsel
Semua orang baik tua maupun muda, 90% menggunakan handphone, menurutpenelitian, radiasi yang dikeluarkan dari handphone, lama kelamaan dapat
mengakibatkan efek yang negative terhadap otak kita.
b. Polusi udara
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan bertambahnya penduduk dunia,
membuat polusi udara semakin meningkat, mengapa begitu ?Karena semakin
banyak dibangun pabrik untuk memenuhi kebutuhan dari pasar, kendaraan
semakin banyak, dari hari ke hari jalanan semakin macet.Asap knalpot kendaraan
dan pabrik mengandung karbon monoksida.
c.
Jadi perokok pasif
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
17/29
17
Perokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang yang sedang
merokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif.Bahkan bahaya
yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.
Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)
mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok
masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yangberisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya. Konsentrasi zat berbahaya di
dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap
rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok
aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun
perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok
yang ia hembuskan.Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul
dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari
pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Dapat anda bayangkan seberapa
beresikonya perokok pasif.
d.
Efek rumah kacaDari asap pabrik, kendaraan bermotor, asap rokok, asap pembakaran sampah, hal
ini memicu terjadinya efek rumah kaca. Meningkatnya kadar karbondioksida
diudara merupakan permasalahan yang sangat serius dan mesti diperhatikan sejak
dari sekarang. Jika hal ini dibiarkan berlarut, justru akan mengancam kehidupan
makhluk hidup. Meningkatnya kadar karbondioksida di atmosfer dapat
menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (green house effect) atau lebih dikenal
dengan pemanasan global suhu bumi. Pada dasarnya, karbondioksida tidak
berbahaya bagi manusia. Namun, kenaikan kadar karbondioksida diudara dapat
mengakibatkan peningkatansuhu permukaan bumi. Efek rumah kaca terjadi
dikarenakan karbondioksida yang ada di atmosfer melebihi ambang batas.Gas
karbondioksida dapat dilewati oleh semua sinar/cahaya yang dipancarkan oleh
matahari. Akan tetapi ketika memantul dipermukaan bumi dan kembali
keatmosfer, sinar tertentu akan tertahan dan terperangkap kemudian dipantulkan
lagi ke bumi. Fenomena ini persis seperti sebuah rumah yang terbuat dari kaca,
dimana suhu didalamnya sangat panas.
3. Mempelajari dan Memahami Konsep Rumah Sehat
Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,
yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian
rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.
Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:
1. Bahan Bangunan
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat
membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :o Debu Total tidak lebih dari 150 g m
3
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
18/29
18
o Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam
o Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme patogen.
2. Komponen dan penataan ruang rumahKomponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b. Dinding
o Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi
untuk pengaturan sirkulasi udara
o Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah
dibersihkan
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi
dengan penangkal petir
e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruangkeluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang
bermain anak.
f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.
3. Pencahayaan
Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi
seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.
4. Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a.
Suhu udara nyaman berkisar antara l8C sampai 30C
b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
d. Pertukaran udara
e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam
f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3
5. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas
lantai.
6. Binatang penular penyakit
Tidak ada tikus bersarang di rumah.
7. Air
a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.
9. Limbah
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
19/29
19
a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak
menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan
pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.
10. Kepadatan hunian ruang tidurLuas ruang tidur minimal 8m2dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua
orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.
Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentangperumahan dan pemukiman No.4/l992 bab IIIpasal 5 ayat l yang berbunyi Setiap
warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki
rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur
Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat
menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempattinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsi
sebagai :
1. Mencegah terjadinya penyakit
2. Mencegah terjadinya kecelakaan
3. Aman dan nyaman bagi penghuninya
4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial
4. Mempelajari dan Memahami Konsep Keluarga Islami
4.1.Hak dan Kewajiban Anak
Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua
Pada dasarnya, kewajiban seorang anak merupakan hak bagi orang tua begitu pula
sebaliknya hak anak adalah merupakan kewajiban dari orang tua sendiri.Diantara
kewajiban anak untuk berbakti pada orang tuanya dibagi menjadi dua yaitu ketika
mereka masih hidup dan sesudah mereka wafat.
A. Saat Orang Tua Masih Hidup
1) Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah.
Taat, patuh dan hormat pada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap
anak Adam(manusia). Sedangkan mendurhakai keduanya merupakan perbuatan
yang diharamkan, kecuali jika mereka menyuruh untuk berbuat syirik atau
bermaksiat kepada Allah. Allah berfirman, artinya, Dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
20/29
20
Rasulullah SAW. bersabda, Tidak ada ketaatan untuk mendurhakai Allah.
Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam melakukan kebaikan. Adapun contoh
bentuk ketaatan pada orang tua diantaranya:
a)
Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikan
b) Memberikan sesuatu yang diinginkan orang tua baik yang diminta atupun
tidakc) Segera mendatangi panggilan orang tua
d) Melaksanakan semua perintah orang tua asalkan buka perintah maksiat
e) Tidak membentak, menghardik, memukul bahkan membunuh orang tua
meskipun orang tua salah
Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagia
bentuk. Di antara bakti terhadap kedua orang tua adalah menjauhkan ucapan dan
perbuatan yang dapat menyakiti mereka, walaupun berupa isyarat atau dengan
ucapan ah, tidak mengeraskan suara melebihi suara mereka, mendahulukan
keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi.
2)
Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagai
bentuk. Diantara wujud lain dari pada bakti pada orang tua diantaranya:
a)
Tidak berkata ah dan tidak mengeraskan suara melebihi suara orang tua
b) Tidak mendahului jalan orang tua
c)
Mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi
d) Tidak berkata kasar
3) Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya.
Amat penting kedudukan izin kepada orang tua dalam masalahjihad. Seorang laki-
laki datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan bertanya, Wahai
Rasulullah apakah aku boleh ikut berjihad?Beliau balik bertanya, Apakah kamu
masih mempunyai kedua orangtua?Laki-laki tersebut menjawab, Masih. Beliau
bersabda, Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya.
4) Memberikan nafkah kepada orang tua
Beberapa ayat dalam Al Quran yang membahas tentang hal ini adalah Al Baqarah
ayat 15 dan Ar-Rum ayat 38. Rasulullah SAW. pernah bersabda kepada seorang
laki-laki ketika ia berkata, Ayahku ingin mengambil hartaku. Nabi SAW.
bersabda, Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.
Oleh sebab itu, hendaknya seorang anak tidak bersikap bakhil (kikir) terhadap
orang yang menyebabkan keberadaan dirinyaatas izin Allah, memeliharanyaketika kecil, serta telah berbuat baik kepadanya.
5) Memenuhi sumpah/nadzar kedua orang tua
Jika kedua orang tua bersumpah untuk suatu perkara tertentu yang di
dalamnya tidak terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak untuk
memenuhi sumpah keduanya karena hal itu termasuk hak mereka.
6) Mendahulukan berbakti kepada ibu dari pada ayah.
:
:
:
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
21/29
21
: (. ( : : ( :(. ( : : (. ( :
.)
.
:
:
Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku? beliau
menjawab, Ibumu.Lelaki itu bertanya lagi, Kemudian siapa lagi?Beliaukembali menjawab, Ibumu.Lelaki itu kembali bertanya, Kemudian siapa
lagi?Beliau menjawab, Ibumu.Lalu siapa lagi?Tanyanya.Ayahmu, jawab
beliau.
Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu dari pada ayah. Sebab, menaati
ayah lebih didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan
dalam hal yang dibolehkan syariat. Alasannya, ibu sendiri diwajibkan taat
kepada suaminya.
7) Mendahulukan berbakti pada orang tua dari pada berbuat baik pada istri
Di antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga orang yang
terjebak di dalam gua lalu mereka tidak bisa keluar kemudian mereka bertawasul
dengan amal baik mereka, di antara amal mereka, ada yang mendahulukan
memberi susu untuk kedua orang tuanya, walaupun anak dan istrinya
membutuhkan. Begitupula dengan kisah Alqomah
8) Mendoakan kedua orang tua.
Merupakan perihal yang sangat urgen sebab doa juga merupakan wujud
ungkapan terimakasih anak terhadap orang tua. Ayat Al-Quran yang membahas
tentang kewajiban mendoakan keduanya salah satunya adalah firman Allah SWT
:
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan
dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
9) Memelihara orang tua
Ayat yang membahas tentang hal ini adalah surat Al-Isra ayat 23 dan Al-Ahqaf
ayat 15
B. Ketika Orang Tua Telah Meninggal
Ada beberapa kewajiban yang dilakukan anak terhadap orang tuanya ketika
mereka sudah tiada diantaranya:
1) Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan untuknya, karena ini merupaka
bukti kebaktian anak terhadap orang tuanya sebelum dikebumikan.
2) Memohonkan ampun untuk keduanya. Karena doa yang yang masih bisa menjadi
amal jariyah adalah doa anak sholeh terhadap orang tuanya. Namun anak yang
dimaksud anak di sini tidak hanya anak kandung saja tapi anak tiri, ataupun anak
angkatpun bisa. Karena dalam doa kita juga dianjurkan untuk mendoakan semua
orang muslim.
3) Melanjutkan amalan baik yang belum sempat dilakukan mereka semasa hidup
karena demikian itu akan menjadi amalan jariyah bagi orang tua meskipun telah
memenuhi panggilanya.
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
22/29
22
4) Menunaikan janji, hutang dan wasiat orang tua yang belum terlaksana.
5)
Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tua
Rasulullah SAW pernah bersabda, Sesungguhnya bakti anak yang terbaik adalah
seorang anak yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman
ayahnya setelah ayahnya meninggal.
6)
Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat ibu dan ayahRasulullah SAW. bersabda, Barang siapa yang ingin menyambung silaturrahim
ayahnya yang ada dikuburannya, maka sambunglah tali silaturrahim dengan
saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal.
Hak-hak yang harus diperoleh anak
1)
Hak Mendapatkan Rasa Kasih Sayang
Banyak hal yang bisa menjadi ungkapan kasih sayang, hal yang demikian tak
ditinggalkan oleh syariat, hingga didapati banyak contoh dari Rasulullah
SAW, bagaimana beliau mengungkapkan kasih sayang kepada anak-anak.
Satu contoh yang beliau berikan adalah mencium anak-anak.Bahkan beliau
mencela orang yang tidak pernah mencium anak-anaknya.Kisah-kisah tentang
ini bukan hanya satu dua. Di antaranya dituturkan oleh shahabat yang mulia,
Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:
:
.
:
.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium Al-Hasan bin 'Ali,sementara Al-Aqra' bin Habis At-Tamimi sedang duduk di sisi beliau.Maka
Al-Aqra' berkata, "Aku memiliki 10 anak, namun tidak ada satu pun dari
mereka yang kucium."Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memandangnya, lalu bersabda, "Siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak
akan disayangi."
Kalaulah dibuka perjalanan para pendahulu yang shalih dari kalangan
shahabat radhiallahu 'anhum, hal ini pun ditemukan di kalangan
mereka.Bahkan dilakukan oleh shahabat yang paling mulia, Abu Bakr Ash-
Shiddiqradhiallahu 'anhu. Ketika Abu Bakr radhiallahu 'anhu tiba di Madinah
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hijrah, dia mendapatiputrinya, 'Aisyah radhiallahu 'anha sakit panas. Al-Barra' bin 'Azibradhiallahu
'anhu yang menyertai Abu Bakr saat menemui putrinya mengatakan:
:
"Kemudian aku masuk bersama Abu Bakr menemui keluarganya.Ternyata
'Aisyah putrinya sedang berbaring, terserang penyakit panas.Maka aku melihat
ayah 'Aisyah mencium pipinya dan berkata, 'Bagaimana keadaanmu, wahai
putriku?'."
Inilah kasih sayang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang ayah yangpaling mulia di antara seluruh manusia.Tak segan-segan beliau mendekap dan
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
23/29
23
mencium putra-putri dan cucu-cucunya.Begitu pun yang beliau ajarkan kepada
seluruh manusia.
2) Hak untuk memperoleh kehidupan
Problematika perekonomian seakan menjadi momok yang menakutkan bagi
calon orang tua bahkan orang tua sekalipun.Banyak sekali orang tua yang
mnelantarkan anak yang telah dilahirkan sendiri dari rahimnya.Bahkan tak
sedikit pula yang membiarkan anaknya merasakan kehidupan dunia ini.
Allah berfirman:
Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin.Kami akan
memberikan rizqi kepadamu dan kepada mereka.
3) Hak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)
Wajib bagi seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana
firman Allah yang artinya: Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama
dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.
Sebuah riwayat disampaikan oleh 'Umar bin Al-Khaththab radhiallahu 'anhu:
:
.
. : :
.
"Datang para tawanan di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Ternyata di antara para tawanan ada seorang wanita yang buah dadanya penuh
dengan air susu. Setiap dia dapati anak kecil di antara tawanan, diambilnya,didekap di perutnya dan disusuinya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya, "Apakah kalian menganggap wanita ini akan melemparkan anaknya
ke dalam api?" Kami pun menjawab, "Tidak. Bahkan dia tak akan kuasa untuk
melemparkan anaknya ke dalam api." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, "Sungguh Allah lebih penyayang daripada wanita ini terhadap
anaknya."
4) Hak untuk mendapat nama yang baik dari orang tua
Pemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya
pendidikan terhadap anak anak. Ada yang mengatakan; apa arti sebuahnama. Ungkapan ini tidak selamanya benar. Islam mengajarkan bahwa nama
bagi seorang anak adalah sebuah doa.Dengan memberi nama yang baik,
diharapkan anak mampu berperilaku baik sesuai dengan namanya. Adapun
setelah kita berusaha memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya dengan
baik pula, namun anak kita tetap tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka
kita kembalikan kepada Allah SWT. Nama yang baik dengan akhlak yang
baik, itulah yang diharapkan oleh setiap orang tua.
5) Hak mendapat aqiqohan dari orang tua.
Aqiqah hukumnya sunnah muakkadh (sangat dianjurkan) bagi yang mampu
melakukannya, berdasarkan sabda Nabi SAW
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
24/29
24
." : "
Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih paa hari ketujuh
(sejak kelahiran anaknya), lalu dinamai dan dicukur rambutnya.
6) Hak mendapat pendidikan
Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu
muslimah. Bahkan ibu merupakan madrasah awal bagi putra putrinya. Dia
senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak
Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah
sekedar kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan tetapi
merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.
Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara
lainnya, seperti mencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja.
Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak
merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkanmenjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan,
hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan. Bak dan tidaknya seorang anak juga
ada pengaruhnya terhadap peran orang tua. Karena pada dasarnya anak itu
terlahir dalam keadaan fitrah, jadi yang menjadikan anak tersebut islam
ataupun kafir adalah orang tuanya.
4.2.Hak dan Kewajiban Orang Tua
Kewajiban Orang tua kepada Anak1) Berdoa sebelum bercampur dengan istri, sehingga jika Allah takdirkan dari
pencampuran tadi, si istri hamil, maka anaknya menjadi anak yang soleh.
2) Mengikuti rosulullah dalam menyambut kelahiran anak.
3)
tinggal di lingkungan yang islami
4) Memberi nama yang baik
5) Ibu hendaknya Menyusui anaknya
6) Mengasuh dan membimbing anak (bukan diasuh oleh pembantu).
7)
Mengkhitan si anak
8) Mengajari alquran, sholat,puasa, adab dan etika
9) Mengajari anak naik kuda, berenang dan memanah.
10)Memberi nafkah dari rezeki yang halal sampai si anak mandiri atau menikah.
11)Memilihkan teman yang baik.
12)berbuat adil kepada semua anak anaknya.
13)
Menjadi contoh yang baik bagi anaknya.
14)Mencarikan pendamping hidup yang sholeh bagi anaknya.
Hak-hak Orang Tua
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
25/29
25
Yang dimaksud dengan hak-hak orang tua di sini adalah kewajiban-kewajiban yang
harus ditunaikan seorang anak terhadap orang tuanya. Ada banyak hak orang tua atas
anak, yang paling penting di antaranya adalah :
1)
Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Hal itu ditunjukkan melalui
perkataan, perbuatan, harta, dan badan.
2)
Menaati perintah keduanya kecuali dalam hal-hal yang sifatnya maksiat.3) Berbicara kepada mereka berdua dengan penuh kelembutan dan sopan santun.
4) Tawadhu (rendah diri) dan tidka boleh bersikap sombong di hadapan
keduanya.
5) Banyak berdoa dan memohon ampun untuk mereka berdua, terlebih di saat
keduanya telah meninggal dunia.
6) Memelihara nama baik, kehormatan, dan harta mereka berdua.
7)
Melakukan perbuatan yang membuat mereka senang tanpa harus ada perintah
terlebih dahulu.
8)
Menghormati teman-teman mereka berdua semasa mereka masih hidup, dan
begitu juga setelah matinya.
9)
Segera memenuhi panggilan mereka berdua
4.3.Hak dan Kewajiban Antar Keluarga
Hak Kerabat dan Sanak Keluarga
1)
Dikunjungi/silaturahim
Dalil hadits: Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya
maka hendaklah dia takut kepada Allah dan bersilaturahim kepada kerabat.
(HR. Ahmad dan Al Hakim)
2)
Selamat dari tangan dan lisannya. Maksudnya adalah tidak digunjingkan dandianiaya.
3) Bersedekah/memberi hadiah
Shadaqah yang paling utama adalah kepada kerabat yang memutuskan
kekerabatan. (HR. Ahmad, Thabrani dan Baihaqi)
5. Mempelajari dan Memahami Hak dan Kewajiban Anggota Keluarga
Terhadap Anggota Keluarga yang sedang Sakit dalam Islam
Kewajiban-Kewajiban Orang yg Sakit:
1)
Orang yang sakit memiliki kewajiban untuk senantiasa ridha terhadap qadha
Allah Subhanahu wa Taala, bersabar atas taqdir-Nya serta berbaik sangka
kepada Rabbnya. Itu yang lebih baik baginya.
2) Seyogyanya orang yang sedang sakit memiliki perasaan antara rasa takut dan
harap, yaitu takut akan siksa Allah Azza wa Jalla atas dosa-dosanya dan
berharap akan rahmat Allah Azza wa Jalla kepadanya.Sikap ini didasarkan
pada hadits dari Anas bin MalikRadhiyallahuanhuyang mengatakan:
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
26/29
26
3) Seberat apapun sakit yang diderita, tidak boleh baginya untuk berangan-angan
ingin mati. Hal ini karena ada hadits Ummul FadhlRadhiyallahuanha, bahwa
Rasulullah Shallallahualaihi wa Sallampernah datang kepada mereka tatkala
AbbasRadhiyallahuanhu(paman Rasulullah) menderita sakit, hingga
Abbas berangan-angan ingin mati.
4) Jika ia masih memiliki tanggungan atas hak-hak orang lain, hendaklah ia
tunaikan kepada yang berhak apabila hal itu mudah baginya. Jika tidak mudah,
hendaklah ia berwasiat (kepada keluarganya). Sesungguhnya
Nabi Shallallahualaihi wa Sallamberkata:
Barang siapa pernah mendhalimi hak saudaranya dalam hal harga diri[1]
atau hartanya, hendaklah ia selesaikan sebelum datang hari kiamat, hari yangtidak diterima dinar tidak pula dirham. Jika ia punya amalan shalih maka
diambil darinya lalu diberikan kepada orang yang punya hak. Jika ia tidak
punya amalan shalih, maka diambil dosa-dosa orang yang bersangkutan lalu
dibebankan kepadanya.
5) Orang yang sakit hendaknya bersegera untuk menyiapkan wasiat karena ada
sabda RasulullahShallallahualaihi wa Sallam:
Tidak benar bagi seorang muslim yang bermalam dua malam sedangkan ia
punya sesuatu yang ingin diwasiatkannya kecuali semestinya wasiat itu telahditulis di sisinya.
Ibnu UmarRadhiyallahuanhumaberkata: Tidaklah berlalu satu malam sejak
aku mendengar RasulullahShallallahualaihi wa Sallammengatakan itu
kecuali sudah kutulis wasiatku.Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam
Muslim juga Ashabus Sunan maupun yang lain.
6) Wajib baginya untuk memberikan wasiat kepada sanak kerabatnya yang tidak
menerima warisan darinya. Allah Azza wa Jalla berfirman:
Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-
tanda) kematian, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiatlah untuk
ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma`ruf, (ini adalah) kewajiban atas
orang-orang yang bertakwa.(Al-Baqarah: 180)
7)
Boleh baginya untuk berwasiat dengan sepertiga hartanya, tidak boleh lebih.
8)
Hendaklah dalam berwasiat ini disaksikan oleh dua orang yang jujur yang
muslim. Jika tidak ada maka bisa dengan dua orang (yang jujur) non muslim
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
27/29
27
dengan diminta agar keduanya bersumpah untuk bisa dipercaya apabila ragu
akan persaksiannya
9) Adapun berwasiat agar hartanya diberikan kepada kedua orang tua dan sanak
kerabat yang berhak menerima warisan dari orang yang meninggalkan warisanitu, maka ini tidak boleh dilakukan. Karena hal ini sudah dimansukh dengan
ayat tentang warisan. Dan telah dijelaskan pula oleh
RasulullahShallallahualaihi wa Sallamdengan penjelasan yang paling
sempurna, ketika beliau berkhutbah pada haji Wada. Kata beliau:
Sesungguhnya Allah telah memberikan hak kepada setiap yang punya hak,
dan tidak ada wasiat bagi ahli waris.
10)
Diharamkan membuat wasiat yang mendatangkan mudharat (kerugian) bagiorang lain, seperti berwasiat agar sebagian ahli waris jangan diberikan hak
warisnya atau berwasiat agar melebihkan sebagian ahli waris atas sebagian
yang lain. Hal ini disebabkan adanya firman AllahSubhanahu wa Taala:
Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan
kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan
ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang
telah ditetapkan.(An-Nisaa: 7)
11)Wasiat yang lalim (tidak adil) hukumnya batil lagi tertolak, karena adanya
sabda RasulullahShallallahualaihi wa Sallam:
Barang siapa yang mengada-adakan perkara baru dalam (agama) kami ini
yang tidak ada asal darinya, maka ia tertolak.
12)Ketika banyak terjadi kebidahan pada sebagian besar kaum muslimin di masa
ini. Begitu pula dalam permasalahan yang berkaitan dengan jenazah. Maka
termasuk kewajiban seorang muslim adalah untuk berwasiat agar disiapkan(urusan kematiannya) dan agar dikuburkan berdasarkan Sunnah (tuntunan
Nabi Shallallahualaihi wa Sallam),sebagai pengamalan terhadap firman
Allah Subhanahu wa Taala(At-Tahrim: 6)
Kewajiban Keluarga Terhadap Orang Sakit
Menjenguk Orang Sakit dan Hukumnya
Orang sakit adalah orang yang lemah, yang memerlukan perlindungan
dan sandaran. Perlindungan (pemeliharaan, penjagaan) atau sandaran itu
tidak hanya berupa materiil sebagaimana anggapan banyak orang,
melainkan dalam bentuk materiil dan spiritual sekaligus.
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
28/29
28
Karena itulah menjenguk orang sakit termasuk dalam bab tersebut.
Menjenguk si sakit ini memberi perasaan kepadanya bahwa orang di
sekitarnya (yang menjenguknya) menaruhperhatian kepadanya, cinta
kepadanya, menaruh keinginan kepadanya, dan mengharapkan agar dia
segera sembuh. Faktor-faktor spiritual ini akan memberikan kekuatan
dalam jiwanya untuk melawan serangan penyakit lahiriah. Oleh sebab itu,menjenguk orang sakit, menanyakan keadaannya, dan mendoakannya
merupakan bagian dari pengobatan menurut orang-orang yang mengert.
Maka pengobatan tidak seluruhnya bersifat materiil (kebendaan). Karena itu,
hadits-hadits Nabawi menganjurkan "menjenguk orang sakit"
Dari abu musa r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw.: jenguklah orang sakit,
dan berikanlah makanan kepada orang yang lapar, dan bebaskanlah tawanan.
(h.r. bukhari)
Hak orang islam terhadap orang islam lainnya ada enam: 1. Apabila engkau
berjumpa dengannya berilah salam kepadanya. 2. Apabila ia mengundangmupenuhilah undangnnya itu. 3. Apabila ia meminta nasehat kepadamu,
nasehatilah dia. 4. Apabila iabersin, lalu memuji allah, maka doakanlah ia
olehmu. 5. Apabila ia sakit, tengoklah ia, dan apabila ia meninggal dunia,
maka iringkanlah dia. (h.r. muslim)
Menjenguk orang yang terbaring sakit.Sebagian ulama telah menetapkan
menjenguk orang sakit ini sebagai fardhu kifayah, seperti halnya memberi
makan orang yang kelaparan dan membebaskan tawanan. Jumhur ulama
berpendapat bahwa menjenguk ini pada dasarnya hukumnya sunnah. Namun
pada perkembangannya ia menjadi wajib di beberapa kalangan tertentu.
Perintah menjenguk orang sakit mengandung hikmah, dapat meringankanbeban mental keluarganya, sebagai ungkapan kasih sayang, mengingatkan
manusia akan mati, memberikan dorongan kejiwaan dan menghibur, dan lain-
lain.
-
8/10/2019 Wrap Up Sk2 a08 Blok Kedkel
29/29
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M. Marilyn.( 1998).Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik.Jakarta : EGC.
McDaniel, S., Campbell, T.L., Hepworth, J., & Lorenz, A. (2005). Family - OrientedPrimary Care (2nd Ed.). New York: Springer Goldenberg, I., & Goldenberg, H.
(2008).Family therapy: An overview.Belmont, CA: Thomson Brooks/Cole.
Sloane, P.D., Slatt, L.M., Ebell, M.H., & Jacques, L.B. (2002). Essential ofFamily
Medicine(4th Ed.). Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins
Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural. Jakarta:EGC.
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.
Undang-Undang RI no 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Diakses melaluihttp://www.bkn.go.id/bapek/peraturan/undang-undang-uu/82-uu-no-1-tahun-1974-
tentang-perkawinan.htmlpada tanggal 10 Desember 2014
Hak dan Kewajiban Orang Tua. Diakses melalui
http://roudhotulilmi.blogspot.com/2011/11/hak-dan-kewajiban-orang-tua.html pada
tangal 10 Desember 2014
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan
Kesehatan Perumahan. Diakses melalui http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-
1-04.pdfpada tanggal 10 Desember 2014
Kewajiban Orang Tua dan Anak dalam Islam. Diakses melalui http://al-islam-
indonesia.blogspot.com/2012/05/kewajiban-orang-tua-dan-anak-dalam.html (Last Update
2012, December 20) pada tanggak 10 Desember 2014
Tahap Siklus Hidup Keluarga. Diakses melalui
http://teesasisuseso.blogspot.com/2013/01/tahap-siklus-hidup-keluarga-family-life.html
pada tanggal 10 Desember 2014
http://www.bkn.go.id/bapek/peraturan/undang-undang-uu/82-uu-no-1-tahun-1974-tentang-perkawinan.htmlhttp://www.bkn.go.id/bapek/peraturan/undang-undang-uu/82-uu-no-1-tahun-1974-tentang-perkawinan.htmlhttp://roudhotulilmi.blogspot.com/2011/11/hak-dan-kewajiban-orang-tua.htmlhttp://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-04.pdfhttp://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-04.pdfhttp://al-islam-indonesia.blogspot.com/2012/05/kewajiban-orang-tua-dan-anak-dalam.htmlhttp://al-islam-indonesia.blogspot.com/2012/05/kewajiban-orang-tua-dan-anak-dalam.htmlhttp://teesasisuseso.blogspot.com/2013/01/tahap-siklus-hidup-keluarga-family-life.htmlhttp://teesasisuseso.blogspot.com/2013/01/tahap-siklus-hidup-keluarga-family-life.htmlhttp://al-islam-indonesia.blogspot.com/2012/05/kewajiban-orang-tua-dan-anak-dalam.htmlhttp://al-islam-indonesia.blogspot.com/2012/05/kewajiban-orang-tua-dan-anak-dalam.htmlhttp://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-04.pdfhttp://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-04.pdfhttp://roudhotulilmi.blogspot.com/2011/11/hak-dan-kewajiban-orang-tua.htmlhttp://www.bkn.go.id/bapek/peraturan/undang-undang-uu/82-uu-no-1-tahun-1974-tentang-perkawinan.htmlhttp://www.bkn.go.id/bapek/peraturan/undang-undang-uu/82-uu-no-1-tahun-1974-tentang-perkawinan.html