wrap up skenario 1 blok etika, moral, dan profesionalisme

28
Kelompok : A-2 Ketua : Asep Aulia Rahman 1102014041 Sekretaris : Azura Asyahadati 1102014056 Anggota : Alya Nadhira 1102014015 Annisa Iftitahuljannah 1102014033 Citra Dinanti Amanda 1102014063 Desy Indriani 1102014069 Dhana Fitria Sari 1102014071 Farida Citra Permatasari 1102014094 Gery Aldilatama 1102014115 Indah Mutiara Agustilla 1102014129 1

Upload: faridacitra

Post on 18-Jul-2016

127 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

JAKARTA-MICOM: Tersangka kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu, Putri Aryanti Haryowibowo, 21, Masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.Agar cicit manta penguasa Orde Baru itu dapat kmbali kerutan narkoba Pold Metro Jaya, penyidik masih menunggu keterangan dari dokter soal kondisi

TRANSCRIPT

Page 1: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

Kelompok : A-2Ketua : Asep Aulia Rahman 1102014041Sekretaris : Azura Asyahadati 1102014056Anggota : Alya Nadhira 1102014015

Annisa Iftitahuljannah 1102014033 Citra Dinanti Amanda 1102014063

Desy Indriani 1102014069 Dhana Fitria Sari 1102014071

Farida Citra Permatasari 1102014094 Gery Aldilatama 1102014115 Indah Mutiara Agustilla 1102014129

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI

Jalan. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510Telp.62.21.4244574 Fax. 62.21.4244574

1

Page 2: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... . 1 SKENARIO................................................................................................. . 2IDENTIFIKASI KATA-KATA SULIT .................................................... . 3BRAINSTROMING................................................................................... . 4ANALISIS.................................................................................................... . 5HIPOTESA.................................................................................................. . 6SASARAN BELAJAR ............................................................................... . 7LI. 1 Mengetahui dan Menjelaskan Tentang Rekam Medis .................... 7

LO. 1. 1 Pengertian Rekam Medis ................................................ . 7LO. 1. 2 Isi Rekam Medis ............................................................... .8LO. 1. 3 Cara Membuat Rekam Medis ..........................................9LO. 1. 4 Fungsi Rekam Medis......................................................... 10LO. 1. 5 Waktu Pengungkapan Rekam Medis .............................. 11LO. 1. 6 Lama Penyimpanan Rekam Medis.................................. 11LO. 1. 7 UU yang Berhubungan dengan Rekam Medis .............. . 12LO. 1. 8 Pandangan Islam Tentang Membuka Rekam Medis ... . 15

LI. 2 Mengetahui dan Menjelaskan Tentang Rahasia Medis ................. . 15LO. 2. 1 Pengertian Rahasia Medis ............................................... . 15LO. 2. 2 UU yang Berhubungan dengan Rahasia Medis .............. 16LO. 2. 3 Pandangan Islam Tentang Membuka Rahasia Medis ... 17

KESIMPULAN ........................................................................................... . 18DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. . 19

2

Page 3: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

SKENARIO

JAKARTA-MICOM: Tersangka kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu, Putri Aryanti Haryowibowo, 21, Masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.Agar cicit manta penguasa Orde Baru itu dapat kmbali kerutan narkoba Pold Metro Jaya, penyidik masih menunggu keterangan dari dokter soal kondisi kesehatan Putri.“Sekarang masih di rumah sakit nani kalau sudah ada surat dari dokter, apakah dia sudah layak dikembalikan ke sini tentu penyidik segera menjemputnya,” terang Kepala Bidfang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar, Senin (11/4).

Baharudin mengatakan, penyidik Diektorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya sudah menerima rekam medis milik Putri.Namun, Baharudin berdalih bahwa hasil rekam medis itu tidak sepenuhnya harus diketahui oleh publik.

“kita kan ada, medical record kan kita ambil. Itu medical record kita dapat. Untuk yang pertama kali dia dimasukkan, dia dalam keadaan muntah-muntah dan tidak semua keadaan ini kita sampaikan pada publik,” kata Baharudin.

Seperti yang sudah diberitakan, Putri Aryanti Haryowibowo ditangkap Jajaran Reserse Narkoba Polda Metro Jaya karena mengonsusmsi narkotika jenis sabu di Hotel Maharani, Jakarta Selatan beberapa waktu yang lalu.

3

Page 4: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

IDENTIFIKASI KATA-KATA SULIT

1. Narkotika : Zat atau obat yang dapat menyebabkan seseorang berhalusinasi, mati rasa, jika dikonsumsi secara terus

menerus dapat kecanduan/ketergantungan.2. Medical Record : Berkas atau catatan yang mengandung 5W+1H keadaan

pasien untuk mendiagnosis, anamnesis, mengidentifikasi, identitas untuk tindakan pelayanan kesehatan

3. Reserse : Salah satu tugas atau fungsi kepolisian untuk pengawasan, penyelidikan kasus pidana menyelenggarakan identifikasi hingga otopsi

4. Penyidik : Pihak-pihak tertentu seperti polisi yang mempunyai wewenang untuk menyelidiki kasus-kasus kriminal

5. Sabu : Narkotika jenis bubuk cara pemakaiannya di hirup dapat menyebabakan berhalusinas, mati rasa dan ketergantungan

6. Kombes Polisi : Singkatan dari Komisi Besar Polisi yang memiliki pangkat mawar

7. Surat Dokter : Surat keterangan sakit yang diberikan oleh dokter8. Rutan : Rumah tahanan (penjara) bagi yang melakukan tindakan

kriminal9. Muntah : Respon dari saluran pencernaan dengan mengeluarkan

makanan yang sudah dimakan melalui mulut10. Orde Baru : Tatanan peri kehidupan bangsa negara yang diletakkan

kembali kepada pelaksana secara murni dan konsekwen11. Berdalih : Berbohong, menyangkal, menyampaikan alasan12. Tersangka : Orang yang terbukti bersalah melakukan tindakan

kriminal

4

Page 5: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

BRAIN STORMING

1. Mengapa rekam medis seseorang tidak boleh disebarkan ke publik?2. Apakah hukum merahasiakan rekam medis dan sanksinya?3. Siapa yang berhak menjaga rekam medis?4. Apa tujuan dan manfaat rekam medis?5. Apa perbedaan rekam medis dengan rahasia medis?6. Apa dampak pemakaian narkotika?7. Dalam keadaan apa saja rekam medis dapat dipublikasikan ke publik?8. Apa hukum pemakaian narkoba dalam agama?9. Apa bentuk penyalahgunaan narkotika?

5

Page 6: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

ANALISIS

1. Karena rekam medis bersifat pribadi2. Hukum merahasiakan rekam medis tercantum pada UU No. 23 tahun 1992

tentang kesehatan, UU no 29 tahun 2014 tentang praktik kedokteran, peraturan menteri kesehatan no 268/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis

3. Tenaga medis, rumah sakit, keluarga/orang-orang terdekat4. Berkas untuk mengindentifikasi identitas, anamnesis, diagnosis yang

digunakan untuk tindakan pelayanan dari pemberi layanan kesehatan pada pasien, catatan riwayat kesehatan, berhubungan dengan penanganan terhadap penyakit, bahan pembelajaran, adminstrasi dan alat bukti dalam persidangan

5. Rekam medis adalah rekaman pengetahuan tentang identitas pasien serta riwayat penyakit pasien. Sedangkan, rahasia medis adalah sesuatu yang harus dirahasiakan terkait dengan apa yang diketahui dokter tentang kondisi pasien

6. Menyebabkan halusinasi, ketergantungan, kerusakan sistem saraf, gangguan psikis serta menyebabkan kematian

7. Dalam persidangan8. Haram jika disalah gunakan 9. Digunakan dalam dosis berlebihan tanpa anjuran dari dokter

6

Page 7: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

HIPOTESA

Rekam medis merupakan berkas medis yang mencakup 5W+1H tentang pasien yang diberikan praktisi untuk mengidentifikasi identitas, anamnesis,laboratorium, pemeriksaan fisik dan diagnoseis yang digunakan untuk menentukan tindakan pelayanan.Rekam medis berfungsi untuk adminstarsi, bahan pembelajaran serta alat bukti dalam persidangan.Rekam medis tidak dapat dipublikasikan tanpa seizin pasien. Namun, rekam medis dapat dipublikasikan apabila mendapat persetujuan pasien dan akan dipergunakan untuk kepentingan pasien tersebut seperti asuransi bahkan dalam persidangan dipengadilan.

Apabila rekam medis dipublikasikan tanpa seizin pasien berdasarkan UU no.269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis, UU no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, UU no . 29 tahun 2014 tentang praktik kedokteran, akan mendapatkan sanksi hukum berdasarkan pasal-pasal dari UU tersebut.

7

Page 8: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

SASARAN BELAJAR

LI. 1 Memahami dan Menjelaskan Tentang Rekam MedisLO. 1. 1 Pengertian Rekam Medis

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008, Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Menurut Edna K Huffman, rekam medis adalah berkas yang menyatakan siapa, apa,mengapa, dimana, kapan, dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan. 

Menurut Dorland, rekam medis adalah laporan tentang sesuatu yang menetap atauberjangka panjang, selain itu rekam medis dapat pula diartikan sebagai catatan metodeperawatan penderita yang difokuskan pada masalah perawatan kesehatan secarakhusus dan penyusunan rencana perawatan kesehatan secara koperatif yang dirancanguntuk mengatasi masalah yang ditemukan.  

Menurut IDI, rekam medis merupakan rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas pelyananyang diberikan oleh pemberi pelayanan medik/kesehatan kepada seorang pasien.

Menurut Gemala Hatta, rekam medis merupakan kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.

Menurut Waters dan Murphy, rekam medis adalah sebagai compendium (ringkasan) yang berisi informasi tentang keadaan pasien selama perawatan atau selama pemeliharaan kesehatan yang disusun secara logical sequence (kronologis dan logis) 

Secara sederhana dikatakan bahwa rekam medis adalah kumpulan keterangan tentang identitas, hasil anamnesis, pemeriksaan, dan catatan segala kegiatan para medis ataspasien dari watu ke wakru.Catatan ini dapat berupa tulis ataupun gambar, rekaman elektronik, seperti komputer, mikrofilm, dan rekaman suara.

8

Page 9: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

LO. 1. 2 Isi Rekam Medis Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

269/MENKES/PER/III/2008 BAB II tentang Jenis dan Isi Rekam MedisPasal 3(1) Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan pada pelayanan kesehatan

sekurang-kurangnya memuat:a) Identitas pasienb) Tanggal dan waktuc) Hasil anamesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan

riwayat penyakitd) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medice) Diagnosisf) Rencana penatalaksanaang) Pengobatan dan/atau tindakanh) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasieni) Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinikj) Persetujuan tindakan bila diperlukan

(2) Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu nari sekurang-kurangnya memuat:a) Identitas pasienb) Tanggal dan waktuc) Hasil anamesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan

riwayat penyakitd) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medice) Diagnosisf) Rencana penatalaksanaang) Pengobatan dan/atau tindakanh) Persetujuan tindakan bila diperlukani) Catatan observasi klinis dan hasil pengobatanj) Ringkasan pulang (discharge summary)k) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan

tertentu yang memberikan pelayanan kesehatanl) Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentum) Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik

(3) Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya memuat:a) Identitas pasienb) Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatanc) Identitas pengantar pasiend) Tanggal dan waktue) Hasli anamesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan

riwayat penyakitf) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medicg) Diagnosish) Pengobatan dan/atau tindakan

9

Page 10: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

i) Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat darurat dan rencana tindak lanjut

j) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan

k) Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan lain

l) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

(4) Isi rekam medís pasien dalam keadaan bencana, selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditambah dengan:a) Jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukanb) Kategori kegawatan dan nomor pasien bencana masalc) Identitas yang menemukan pasien;

(5) Isi rekam medís untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

(6) Pelayanan yang díberikan dalam ambulans atau pengobatan masal dicatat dalam rekam medís sesuai ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (3) dan disimpan pada sarana pelayanan kesehatan yang merawatnya.

LO 1. 3 Cara Membuat Rekam Medis1. Pencatatan:

Data pasien dikelompokan menjadi dua, yaitu data medis dan data social.Data social didapat dari tempat pendaftaraan penerimaan pasien, sedangkan data medis didapat setelah pasien memasuki unit pelayanan kesehatan.

2. Pengelolaan:Dari hasil pencatatan, dilakukan pengolahan untuk

selanjutnya dipakai sebagai bahan laporan rumah sakit.Sebelum dilakukan pengolahan, berkas rekam medis diteliti kelengkapannya.

3. Penyimpanan:a. Sentralisasi:Menyimpan Rekam Medis pasien rawat jalan dan pasien dirawat inap yang dilakukan dalam satu kesatuan.b. Desentralisasi:Pemisahan antara Rekam Medis pasien rawat jalan dan Rekam Medis pasien dirawat inap. Rekam Medis poliklinik disimpan ditempat penyimpanan sedangkan Rekam Medis pasien dirawat disimpan pada bagaian pencatatan medis.

4. Prinsip percatatan Rekam Medis:a. Catatan secara tepat.b. Hindari pencatatan dengan sistem blok (mencatat

semuainformasi pasien dalam satu waktu).c. Catat segera setelah pemberian tindakan.

10

Page 11: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

d. Isi bagian format pencatatan yang masih kosong.

LO. 1. 4 Fungsi Rekam MedisMenurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

269/MENKES/PER/III/2008 BAB V tentang Kepemilikan, Pemanfaatan dan TanggungjawabPasal 13(1) Pemanfaatan rekam medis dapat dipakai sebagai:

a) Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasienb) Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan

kedokteran gigi dan penegakkan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi

c) Keperluan pendidikan dan penelitiand) Dasar pembayar biaya pelayanan kesehatane) Data Statistik kesehatan

(2) Pemanfaatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c yang menyebutkan identitas pasien harus mendapat persetujuan secara tertulis dari pasien atau ahli warisnya dan harus dijaga kerahasiaannya.

(3) Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan pendidikan dan penelitian tidak diperlukan persetujuan pasien, bila dilakukan untuk kepentingan negara.

Menurut Prof. Dr. M. Jusuf Hanafah dan Prof. Dr. Amri Amir (2008), Kegunaan Rekam medik antara lain:

1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang ikut ambil bagian dalam memberi pelayan, pegobatan, perwatan pasien

2. Sebagai dasar untuk perencanaan pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada pasien

3. Sebagai bukti tertulis atas segala pelayanan, perkembangan penyakit, dan pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di rumah sakit

4. Sebagai dasar analisis, studi, dan evaluasi terhadap mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien

5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien rumah sakit maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya

6. Menyediakan data – data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian dan pendidikan

7. Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik pasien

8. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan

LO. 1. 5 Waktu Pengungkapan Rekam Medis

11

Page 12: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 BAB IV tentang Penyimpanan, Pemusnahan, dan Kerahasiaan.Pasal 10(2) Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat

pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal:a) Untuk kepentingan kesehatan pasienb) Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka

penegakan hukum atas perintah pengadilanc) Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendirid) Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-

undangane) Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis,

sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien.

(3) Permintaan rekam medis untuk tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilakukan secara tertulis kepada pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

LO. 1. 6 Lama Penyimpanan Rekam MedisMenurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

269/MENKES/PER/III/2008 BAB IV tentang Penyimpanan, Pemusnahan, dan KerahasiaanPasal 8(1) Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan

sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitunug dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan.

(2) Setelah batas waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik.

(3) Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus disimpan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.

(4) Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan, ayat (3), dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

Pasal 9(1) Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib

disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat.

(2)Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan.

12

Page 13: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

LO.1. 7 UU Yang Berhubungan Dengan Rekam MedisDasar hukum:

1. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran2. Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen3. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008

tentang Rekam Medis5. Sanksi Pidana Pasal 322 KUHP6. Sanksi Perdata Pasal 1365 KUHP7. Sanksi Pidana pasal 48 KUHP8. Sanksi Pidana pasal 50 KUHP9. Sanksi Pidana pasal 51 KUHP10. Sanksi Pidana pasal 112 KUHP

Pengaturan mengenai rekam medis dapat dijumpai dalam Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (UU Praktik Kedokteran)

Pasal 46(1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran

wajib membuat rekam medis. Arti rekam medis itu sendiri menurut penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

 Pasal 47 UU Praktik Kedokteran diatur bahwa:(1) Dokumen rekam medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46

merupakan milik dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis merupakan milik pasien.

(2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

(3) Ketentuan mengenai rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

 Hak pasien atas isi rekam medis ini juga ditegaskan dalam UU

Praktik Kedokteran Pasal 52Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai hak:

a) Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3)

b) Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lainc) Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medisd) Menolak tindakan medise) Mendapatkan isi rekam medis.”

13

Page 14: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

Rumah sakit juga memiliki kewajiban yang berkaitan dengan rekam medis sebagaimana diatur dalam Pasal 29 ayat (1) huruf h Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (UU Rumah Sakit).

Masih berkaitan dengan hak pasien, sebagaimana yang pernah dijelaskan dalam artikel Hak Pasien Atas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit, pasien adalah konsumen.Oleh karena itu, hak-hak pasien sebagai konsumen juga dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (“UU Perlindungan Konsumen”). Penjelasan lebih lanjut mengenai apa saja hak-hak pasien dapat Anda simak dalam artikel tersebut.

Adapun mengenai isi rekam medis diatur lebih khusus dalam Pasal 12 ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis (“Permenkes 269/2008”). Pasal ini mengatakan bahwa isi rekam medis merupakan milik pasien yang dibuat dalam bentuk ringkasan rekam medis. 

Lebih lanjut, dalam Pasal 12 ayat (4) Permenkes 269/2008 dijelaskan bahwa ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat, atau dicopy olehpasien atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak untuk itu. 

Dari bunyi pasal Pasal 12 ayat (4) Permenkes 269/2008 dapat diketahui bahwa yang berhak mendapatkan ringkasan rekam medis adalah:

a) Pasienb) Keluarga pasienc) Orang yang diberi kuasa oleh pasien atau keluarga pasiend) Orang yang mendapat persetujuan tertulis dari pasien atau keluarga

pasien 

PERMENKES 269/2008 ini tidak mengatur siapa saja yang dimaksud dengan keluarga di sini. Aturan tersebut tidak mengatakan siapa anggota keluarga yang bisa mendapatkan ringkasan rekam medis atau yang dapat memberikan persetujuan tertulis kepada orang lain untuk mendapatkan ringkasan medis tersebut. 

Akan tetapi, untuk mengetahui anggota keluarga yang dimaksud kita dapat mengacu pada UU Praktik Kedokteran dalam pasal yang mengatur tentang persetujuan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi. Pasal yang dimaksud adalah Pasal 45 ayat (1) UU Praktik Kedokteran yang berbunyi:

“Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan.” 

14

Page 15: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

Menurut penjelasan Pasal 45 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, pada prinsipnya yang berhak memberikan persetujuan atau penolakan tindakan medis adalah pasien yang bersangkutan. Namun, apabila pasien yang bersangkutan berada di bawah pengampuan (under curatele), persetujuan atau penolakan tindakan medis dapat diberikan oleh keluarga terdekat antara lain suami/istri, ayah/ibu kandung, anak-anak kandung atausaudara-saudara kandung. 

Apabila kedudukan Anda termasuk dalam kategori keluarga terdekat seperti disebutkan penjelasan Pasal 45 ayat (1) UU Praktik Kedokteran di atas, maka ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat, atau dicopy oleh Anda. 

Jika pihak rumah sakit menolak memberikan ringkasan medis kepada Anda sebagai keluarga pasien yang berhak, usahakan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Namun, jika pihak rumah sakit tetap menolak memberikan rekam medis tersebut, maka pasien atau keluarganya dapat menempuh langkah-langkah yang diatur dalam UU Rumah Sakit, yaitu:

1. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit baik secara perdata maupun pidana (lihat Pasal 32 huruf q)

2. mengeluhkan pelayanan RS yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (lihat Pasal 32 huruf r) Penginformasian kepada media ini kemudian akan menimbulkan kewenangan bagi Rumah Sakit untuk mengungkap rahasia kedokteran pasien sebagai hak jawab Rumah Sakit (lihat Pasal 44 ayat (3)) .

 Selain itu, pasien atau keluarganya juga dapat mengajukan gugatan

kepada pelaku usaha, kepada lembaga yang secara khusus berwenang menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha (lihat Pasal 45 UU Perlindungan Konsumen).

LO. 1. 8 Pandangan Islam Tentang Membuka Rekam MedisRahasia adalah perkara tersembunyi yang terjadi di antara diri kita

dan orang lain. Menjaga rahasia adalah dengan tidak menyebarkannya atau bahkan sekedar menampakkannya.Menjaga rahasia hukum asalnya adalah wajib karena rahasia termasuk janji yang harus ditunaikan. Allah berfirman,

“Dan penuhilah janji, karena sesungguhnya janji itu akan ditanyakan.” (Al Isra': 34)

Penjagaan Para Sahabat terhadap Rahasia Nabi shallallahu ‘alaihi wasallamTermasuk yang perlu diteladani dalam penjagaan rahasia adalah penjagaan para sahabat terhadap rahasia Nabi Shallallahu ‘alahi wasallam.

15

Page 16: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

Dari Tsabit, dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangiku dan di waktu itu aku sedang bermain-main dengan beberapa orang anak. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengucapkan salam kepada kami, kemudian menyuruhku untuk sesuatu keperluannya. Oleh sebab itu aku terlambat mendatangi ibuku. Selanjutnya setelah aku datang, ibu lalu bertanya, ‘Apakah yang menahanmu?”Aku pun berkata, “Aku diperintah oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk sesuatu keperluannya.”Ibu bertanya, “Apakah hajatnya itu?”Aku menjawab, “Itu adalah rahasia.”Ibu berkata, “Kalau begitu jangan sekali-kali engkau memberitahukan rahasia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut kepada siapapun juga.”Anas berkata, “Demi Allah, andaikata rahasia itu pernah aku beritahukan kepada seseorang, sesungguhnya aku akan memberitahukan hal itu kepadamu pula, wahai Tsabit.” (HR. Muslim, diriwayatkan pula oleh Al Bukhari dengan ringkas)

Bila kita sudah tahu bahwa perkaranya adalah perkara rahasia, maka tidak halal bagi kita untuk menyampaikannya kepada orang lain.

Marilah kita menjaga rahasia dan aib saudara-saudara kita, semoga Allah menjaga pula rahasia-rahasia kita karena al jazaa’u min jinsil ‘amal, balasan itu sesuai dengan jenis perbuatan yang kita amalkan.Wallahu ta’ala a’lam.

LI. 2Mengetahui dan Menjelaskan Tentang Rahasia MedisLO. 2. 1 Pengertian Rahasia Medis

Rahasia medis adalah prinsip dalam etika kedokteran dimana keterangan yang diberikan penderita kepada dokter bersifat rahasia dan mempunyai batasan mengenai bagaimana dan kepan rahasia medis ini dapat dibuka oleh pihak ketiga (Dorland).

Rahasia medis bisa disebut juga sebagai rahasia kedokteran dan menurut PP No.10 tahun 1966 rahasia kedokteran adalah segala sesuatu yang harus dirahasiakan mengenai apa yang diketahui dan didapatkan selama menjalani praktek lapangan kedokteran, baik yang menyangkut masa sekarang maupun yang sudah lampau, baik pasien yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

LO. 2. 2 UU Yang Berhubungan Dengan Rahasia Medis1. Pasal 322 KUHP

(1) Barangsiapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatannya atau pencahariannya. Baik yang sekarang maupun yang dahulu, diancamdengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda sembilan ribu rupiah.

16

Page 17: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

(2) Kalau kejahatan dilakukan terhadap seorang tertentu, maka perbuatan itu hanyadapat dituntut atas pengaduan orang itu.

2. Paragraf 4 pasal 48 UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran(1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik

kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran.(2) Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan

kesehatan pasien,memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum,permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan PeraturanMenteri.

3. Pasal 47 UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran(1) Dokumen rekam medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46

merupakan milik dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medismerupakan milik pasien.

(2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disimpan dan dijagakerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

(3) Ketentuan mengenai rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri mengenai sampai mana batasan rahasia medis dapat dibuka kepada keluarga adalah hanya sebatas saudara kandung.Maksud saudara kandung disini adalah orang tua dan anak.Lebih dari itu harus atas seizing pasien.

4. Bab I Pasal 7 KODEKISeorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri.

5. Bab II Pasal 12 KODEKISetiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorangpasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

LO. 2. 3 Pandangan Islam Tentang Membuka Rahasia MedisPada dasarnya pandangan Islam tentang membuka rahasia medis

dan rekam medis adalah sama yaitu menyangkut menjaga rahasia yang hukumnya wajib bagi setiap umat Muslim karena rahasia termasuk janji yang harus ditunaikan. Sehingga kesimpulannya membuka rahasia media adalah hukumnya haram.Untuk kutipan AL-Quran dan hadist yang menyangkut menjaga rahasia sudah termuat di LO. 1. 7 Pandangan Islam tentang membuka rekam medis.

17

Page 18: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

KESIMPULAN

Rekam Medis merupakan salah satu rahasia medis.Secara sederhana dikatakan bahwa rekam medis adalah kumpulan keterangan tentang identitas, hasil anamnesis, pemeriksaan, dan catatan segala kegiatan para medis ataspasien dari watu ke wakru.Catatan ini dapat berupa tulis ataupun gambar, rekaman elektronik, seperti komputer, mikrofilm, dan rekaman suara.Semua yang berkenaan dengan rekam medis termuat dalam, peraturan kementrian kesehatan no 269/Menkes/Per/III/2008.

DAFTAR PUSTAKA

18

Page 19: wrap up skenario 1 Blok Etika, Moral, Dan Profesionalisme

Bankawy, A. (2012). Menjaga Rahasia. Retrieved from: http://salafy.or.id/blog/2012/05/10/menjaga-rahasia/ [Accessed on: Sunday, 28 September 2014]

Jusuf, M. (2008). Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, pp. 66

Moch A. (2013). Rahasia Kedokteran. Retrieved from: http://www.elib.fk.uwks.ac.id/ [Accessed on: Sunday, 28 September 2014]

Pramesti, T. (2013). Hak Pasien dan Keluarganya Atas Rekam Medis.Retrieved from: http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt51fe16f7d4473/hak-pasien-dan-keluarganya-atas-rekam-medis [Accesed on: Sunday, 28 September 2014]

Soeparto, R. (2008). Etik dan Hukum di Bidang Kedokteran. Surabaya: Airlangga University Press, pp. 170

Zainal.(2011).An Nawazil fil Asyribah. Unknown: Dar Kunuz Isybiliya, pp. 205-229

19