zaniar li

5
Step 2 dan step 3 1. Apa yang menyebabkan daerah gusi dibwah GT merasa panas, dan mengapa GT nya goyang? 2. Manifestasi oral pada penyakit DM? (poin* dijelaskan) MANIFESTASI ORAL DM PERIODONTITIS : Manifestasi oral yang penting dr penyakit DM Resistensi jaringan gingiva dan jaringan periodontal menurun krn adanya : - Perubahan komposisi kolagen - Regulasi DM dan oral Hygiene FAKTOR PENCETUS : - Faktor infeksi - Angiopati diabetik - Neuropati diabetik MEKANISME ANGIOPATI PADA JARINGAN PERIODONTAL : Hiperglikemia --> angiopati --> Suplai darah dan O2 menurun --> rusaknya jaringan periodontal --> periodontal, edema gingiva, perdarahan gingiva, gigi tanggal, infeksi bakteri anaerob. NEUROPATI : ( xerostomia, gloosodynia, TMJ disorder) XEROSTOMIA : DM --> Saliva menurun --> SIg A menurun menyebabkan gigi karies, candidiasis PENGARUH INFEKSI RM terhadap DM : Infeksi RM --> pasien DM ( kadar glukosa sulit turun) TATA LAKSANA PASIEN DM DGN ORAL DIABETIK : 1. Terapi DM harus adekuat 2. Hindari stres, jangan buat / tindakan perawatan terlalu lama --> bila perlu gunakan penenang 3. Pemilihan Antibiotik 3 antibiotik yng menunjukkan kepekaan tinggi . SAS ( Sefalosforin, aminoglikosida, sulbensilin) Pada px DM dengan KGD > 250 mg/dl --> Perlu antibiotik dosis tinggi ( karna leukositnya terganggu) DM perlu dibedakan 3 golongan : 1. Resiko rendah : kadar glukosa <> 300 mg/dl GOLONGAN RESIKO RENDAH : ( KGD <> Tindakan : - Restorasi dan rehabilitasi - Tindakan bedah Bisa dilaksanakan --> adrenalin rendah GOLONGAN RESIKO SEDANG (KGD 200 - 300 mg/dl): Tindakan : - Regulasi KGD - Restorasi dan rehabilitasi - Tindakan bedah Perhatian : tunggu 1-2 minggu bisa dilaksanakan biasa, sedang (konsultasi) GOLONGAN RESIKO TINGGI (KGD > 300 mg/dl ) Tindakan : - Regulasi KGD - Restorasi dan rehabilitasi - Tindakan bedah Perhatian: - tunggu 1-3 minggu

Upload: auliya-ismawati

Post on 29-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: zaniar li

Step 2 dan step 31. Apa yang menyebabkan daerah gusi dibwah GT merasa panas, dan mengapa GT nya goyang?2. Manifestasi oral pada penyakit DM? (poin* dijelaskan)MANIFESTASI ORAL DM

PERIODONTITIS : Manifestasi oral yang penting dr penyakit DM

Resistensi jaringan gingiva dan jaringan periodontal menurun krn adanya :- Perubahan komposisi kolagen- Regulasi DM dan oral Hygiene

FAKTOR PENCETUS :- Faktor infeksi- Angiopati diabetik- Neuropati diabetik

MEKANISME ANGIOPATI PADA JARINGAN PERIODONTAL :

Hiperglikemia --> angiopati --> Suplai darah dan O2 menurun --> rusaknya jaringan periodontal --> periodontal, edema gingiva, perdarahan gingiva, gigi tanggal, infeksi bakteri anaerob.

NEUROPATI : ( xerostomia, gloosodynia, TMJ disorder)

XEROSTOMIA :DM --> Saliva menurun --> SIg A menurun menyebabkan gigi karies, candidiasis

PENGARUH INFEKSI RM terhadap DM :Infeksi RM --> pasien DM ( kadar glukosa sulit turun)

TATA LAKSANA PASIEN DM DGN ORAL DIABETIK :1. Terapi DM harus adekuat2. Hindari stres, jangan buat / tindakan perawatan terlalu lama --> bila perlu gunakan penenang3. Pemilihan Antibiotik3 antibiotik yng menunjukkan kepekaan tinggi .SAS ( Sefalosforin, aminoglikosida, sulbensilin)

Pada px DM dengan KGD > 250 mg/dl --> Perlu antibiotik dosis tinggi ( karna leukositnya terganggu)

DM perlu dibedakan 3 golongan :1. Resiko rendah : kadar glukosa <> 300 mg/dl

GOLONGAN RESIKO RENDAH : ( KGD <>Tindakan : - Restorasi dan rehabilitasi- Tindakan bedah

Bisa dilaksanakan --> adrenalin rendah

GOLONGAN RESIKO SEDANG (KGD 200 - 300 mg/dl):Tindakan :- Regulasi KGD- Restorasi dan rehabilitasi- Tindakan bedahPerhatian : tunggu 1-2 minggubisa dilaksanakan biasa, sedang (konsultasi)

GOLONGAN RESIKO TINGGI (KGD > 300 mg/dl )Tindakan : - Regulasi KGD- Restorasi dan rehabilitasi- Tindakan bedah

Perhatian:- tunggu 1-3 minggu- tunda (pemeriksaan aja)- rawat inap bila darurat

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH DRG DALAM MENGHADAPI PENDERITA DM DGN ORAL DIABETIK :1. DM gol. resiko rendah (KGD < style="font-weight: bold;">

Page 2: zaniar li

LESI RONGGA MULUT PADA PASIEN DIABETES

1. ANGULAR CHEILITIS

Merupakan suatu lesi kronis berupa fissure (celah pada sudut bibir, terasa nyeri krn sampai ke membran basalis, daerah sekitar eritema,berupa fisure yg dalam)... seringnya bilateral.

Etiologi : jamur candida albicans..

Faktor predisposisi : anemia, usia tua, kebiasaan OH (oral higiene) mulut yg jelek, penggunaan antibiotik yg luas, merupakan penurunan dimensi vertikal

Terapi :- tingkatakan kebersihan OH- Anti jamur topikal (nistatin, ketekonazol)- Vitamin B- ANtibiotik jika perlu

2. MEDIAN RHOMBOID GLOSSITIS

suatu bercak licin, gundul, lesi berwarna merah tanpa papilla filiformis, berbatas jelas, dengan tepi irreguler

Lokasi paling sering : garis tengah dorsum lidah

Etiologi : candida albicans

Predisposisi : pasien Dm, antibiotik spektrum luas, supresi imun

3. BURNING MOUTH SYNDROME

Rasa terbakar pada mulut.

Predisposisi : infeksi kronis, aliran balik asam lambung, obat2an, kelainan darah, defisiensi nutrisi, ketidak seimbangan hormonal, alergi.

4. MUCORMYCOSIS

5. FISSURED TOUNGE

6. ORAL LICHEN PLANUS

ciri khas lesi berbentuk seperti jala menyilang, dikenal sbagai "wickham striae"..Bersifat kronisDapat terjadi pada kulit, mukosa atau kulit dan mukosa

ETIOLOGI : Belum jelas

Predisposisi (faktor pencetus) :- Stress Emosi- Obat-obatan- gangguan imun- DM

6 gambarn LP : atrofik, erosif,papuler, bula (jarang), menyebar (retikuler) , plak

KELUHAN LICHEN PLANUS- Rasa kasar pada mukosa mulut-Sensitivitas thd makanan panas,berbumbu, asam atau pedas- Rasa nyeri yng hilang timbul pd mukosa mulut- Nyeri pada gingiva-Plak putih/ merah pada mukosa mulut- Ulserasi pada mukosa mulut- Gingiva kemerahan

POTENSI KEGANASANSguamouse Cell Carsinoma terutama pada OLP type erosif dan dlm jangka wktu panjang.

GAMBARAN HPA :- Hiperkeratosis/ Hiperortokeratosis- Stratum basalis lepas dr lamina propria --> terbentuk vakuola (degenerasi hidrofilik)

Page 3: zaniar li

- Infiltrasi sel2 limfosit pada corium bagian atas diduga sbg penyakit auto imun- Rete peg berbentuk seperti gergaji

TERAPI :1. Radikal --> dengan bedah2. Konservatif --> obat2anObat2an :- Analgesik topiksl/ obat kumur antihistamin- Kortikosteroid topikal ( bethametasone cream, triamcinolone acetonide)- Cryoterapi- Cauterisasi- Injeksi kortikosteroid ( intra oral)- Vitamin A

Pemilihan Terapi berdasarkan pada :- Umur pasien- Tipe dan luas lesi- Lokasi lesi

SARAN BAGI PASIEN OLP :- Hindari faktor predisposisi - Merokok dan konsumsi alkohol dihilangkan- Konsumsi makanan yang bergizi ( buah dan sayuran)- OH ditingkatkan- Kontrol ke drg

3. Pentingnya kontrol kadar gula darah dan hubungannya dengan GT nya dan rongga mulutnya?4. Penyebabnya bau mulut?Bau mulut (Halitosis) dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor fisiologis dan patologis.a. Faktor fisiologis terdiri dari :1) Kurangnya aliran ludah selama tidurAir liur sangat penting untuk menjaga kesegaran nafas. Pengeluaran air liur akan berkurang ketika tidur, hal ini menyebabkan mulut kering dan menimbulkan bau mulut.2) MakananBau mulut dapat terjadi karena pengaruh makanan. Beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan bau mulut (Halitosis), diantaranya adalah makanan yang mengandung sulfur seperti bawang putih, kubis, brokoli serta makanan yang berbau khas seperti petai, jengkol, dan durian .3) Minuman atau alkoholAlkohol dapat mengurangi produksi air ludah sehingga mengiritasi jaringan mulut yang akhirnya semakin memperparah bau mulut.4) Kebiasaan merokokMerokok dapat memperburuk status kebersihan gigi dan mulut sehingga bisa memicu terjadinya radang gusi dan dapat berakibat terjadinya bau mulut (Soemantri, 2008).5) MenstruasiWanita dalam masa haid (menstruasi) dapat mengalami bau mulut (halitosis) disebabkan karena sekresi air ludah dalam mulut berkurang sebagai akibat kekacauan endokrin yang pada kenyataannya menguntungkan pertumbuhan kuman anaerob, sehingga halitosis sudah pasti akan terjadib. Faktor patologis terdiri dari :1) Oral hygiene burukKebersihan mulut yang tidak baik dapat menyebabkan terjadinya halitosis, misalnya karena sisa-sisa makanan yang menempel dan sulit dibersihkan terutama pada gigi berjejal.2) PlakPlak adalah suatu deposit lunak yang terdiri atas kumpulan bakteri yang berkembangbiak diatas suatu matrik yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi apabila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya.3) KariesKaries gigi adalah suatu penyakit yang merupakan interaksi dari 4 faktor yaitu:Host (penjamu), Agent (penyebab), Enviorenment (lingkungan) dan Time (waktu) yang menghasilkan kerusakan pada jaringan keras gigi yang tidak bisa pulih kembali yaitu email, dentin dan sementum.Gigi yang terserang karies (rusak atau berlubang) dapat menjadi salah satu sumber bau mulut. Lubang pada gigi tersebut dapat menjadi penyimpanan makanan yang menjadi tempat kuman memperoleh media untuk proses makanan serta menjadi tempat kuman memperoleh media untuk proses pembusukan dan berkembangbiak. Bau dari gigi berlubang secara langsung dapat dirasakan sendiri oleh individu yang bersangkutan.

Page 4: zaniar li

6. Efek GT bila tidak diganti pada skenario dengan kondisi seperti itu?• Tambah parah, dan harusnya diganti krn optimalnya juga 3-5 tahun selain itu juga sudah kotor GTnya7. Hubungan diabetes dengan keluhan psien?• Poliuria, polidipsia dan polifagia8. Penanganan pada skenario?Hba1c Bagi diabetisi, pengendalian diabetes yang baik sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya dan mencegah terjadinya komplikasi di kemudian hari yang dapat mengusik kenyamanan hidupnya. Pengendalian diabetes yang baik dapat dicapai dengan pengaturan diet, olahraga, menggunakan obat sesuai petunjuk dokter, dan yang tak kalah pentingnya yakni dengan melakukan evaluasi kesehatan secara berkala di antaranya pemeriksaan kadar gula darah puasa dan 2 jam pp, serta HbA1c.

Apakah HbA1c itu ?

HbA1c adalah zat yang terbentuk dari reaksi antara glukosa dengan hemoglobin (bagian dari sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh). HbA1c yang terbentuk akan tersimpan dan tetap bertahan di dalam sel darah merah selama ± 3 bulan, sesuai masa hidup sel darah merah. Jumlah HbA1c yang terbentuk, tergantung kadar glukosa di dalam darah sehingga hasil pemeriksaan HbA1c dapat menggambarkan rata-rata kadar glukosa darah selama ± 3 bulan.

Mengapa diabetisi perlu periksa HbA1c ?

Diabetisi perlu melakukan pemeriksaan HbA1c untuk mengetahui rata-rata kadar glukosa darah dalam waktu 1-3 bulan sebelumnya. Dengan demikian, diabetisi dapat menilai pengendalian diabetesnya dengan tujuan untuk mencegah komplikasi diabetes. Selain itu, pemeriksaan HbA1c juga dapat digunakan untuk menilai efektivitas perubahan terapi setelah 2-3 bulan.

Apa tidak cukup periksa glukosa darah saja ?

Pemeriksaan glukosa darah hanya mencerminkan kadar glukosa darah pada saat diabetisi diperiksa, tetapi tidak menggambarkan pengendalian diabetes jangka panjang (± 3 bulan). Meski demikian, pemeriksaan glukosa darah tetap diperlukan dalam pengelolaan diabetes, terutama untuk mengatasi permasalahan yang mungkin timbul akibat perubahan kadar glukosa darah secara mendadak.

Jadi, pemeriksaan HbA1c tidak dapat menggantikan maupun digantikan oleh pemeriksaan glukosa darah, tetapi pemeriksaan ini saling menunjang untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai kualitas pengendalian diabetes seseorang.

Apa makna hasil pemeriksaan HbA1c ?

- Nilai HbA1c < 6.5 % berarti kendali diabetes baik.- Nilai HbA1c 6.5 – 8 % berarti kendali diabetes sedang.- Nilai HbA1c > 8 % berarti kendali diabetes buruk.

Kapan diabetisi perlu periksa HbA1c ?

Sebaiknya diabetisi melakukan pemeriksaan HbA1c pada evaluasi medis pertama kali semenjak terdiagnosa menderita diabetes, selanjutnya dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali sebagai bagian dari pengelolaan diabetes.

Bagaimana cara melakukan pemeriksaan HbA1c ?

Oleh karena hasil pemeriksaan HbA1c tidak dipengaruhi oleh asupan makanan, obat maupun olahraga, maka diabetisi dapat melakukannya kapan saja tanpa perlu persiapan khusus. Sampel yang diperlukan berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena (di lengan).

9. Patofisiologi diabet?10. Prevalensi DMLI

11. Bau mulut selainKonsep mapping

Pasien DM

penatalaksanaan

Page 5: zaniar li

patofisiologi

GT RA kotor, mukosa palatal merah, oh buruk, halitosis

IO

EO

Pemeriksaan

Tidak pernah kontrol

anamnesa

Pemakaian GT,

Referensi

Albrecht M, Banoczy J, Dinya E, Tamas IRG. Occurrence of Oral leukoplakia and lichen planus in diabetes mellitus. J oral Pathol Med 1992;21;364-6.Oslen I. Denture stomatitis. Occurrence and distribution of fungi. Acta Odont Scand 1974;32;329-33.Peters Rb, Bahn AR, Barens G. Candida albicans in the oral cavities of diabetics. J Debntal Res 1996;45;771-7.Russoto SB. a symptomatic parotid gland enlargement in diabetes mellitus. Oral surg oral med oral pathol 1981;52;594-8.Shrimali L, Astekar M, Sowmya GV. Research ArticleCorrelation of Oral Manifestations in Controlled and Uncontrolled Diabetes Mellitus. International Journl of Oral and Maxillofacial Pathology 2011;2(4):24-27.