大馬教長來台交流 為信眾解感

1
23 Acara edisi 033 Mei.2015 活動 來西亞籍的伊斯蘭教教長Shaykh Hussain Yee 應國立交通大學穆斯林學生社團 (NCTU-MSC)邀請來台,與國立臺灣科技 大學國際穆斯林學生協會(NTUST-IMSA) 合作,3月16日在臺科大舉行座談會,與台灣 學生、民眾作交流,講題是「只有一個造物 主,但為何有如此多宗教?」。 Hussain Yee教長出生於佛教家庭,從小跟 隨父母的信仰,後來改信基督教,到了1968 年(18歲),他成為一位穆斯林。對自己追 尋信仰過程,Hussain Yee表示,古蘭經上說子 女是純潔、天真的,跟著原生家庭的信仰並 無所謂對錯。Hussain Yee說,自己喜歡探索靈 性領域,對人類精神層面感到好奇,過程中 他不斷問自己,到底那一位才是真正的造物 主?終於在伊斯蘭找到信仰歸屬。 座談會上,Hussain Yee回應許多人都會有的 疑問提出他的看法,例如:我們為何要相信 神?又要相信哪些神?猶太教、基督教、伊 斯蘭都是一神教,堅信唯一造物主,為何又 有這麼多宗教?Hussain Yee也為現場觀眾提問 一一回應。 和平是伊斯蘭真諦 近來受到國際關注的「伊斯蘭國」(ISIS) 暴力攻擊事件,讓很多人對穆斯林觀感不 佳,懷疑IS暴行是否合乎穆斯林規範。Hussain Yee強調,宗教和追隨者是不能畫上等號。 「IS成員是信仰者,伊斯蘭是宗教。」他認 為,要區分人為和教義(teaching)的差別, 有人犯罪,應該就個人犯罪行為來看,不可 將其信仰身份混為一談。 伊斯蘭崇尚和平、謙遜、愛世人的精神,IS 卻認為殺戮和暴力可以解決問題,他們的行為 與伊斯蘭教義背道而馳。「我們不否認在宗教 圈子總會有部分人做了逾越規範的事(do more them should do),這跟個人對宗教理解不同有 關。」Hussain Yee說明,伊斯蘭是友善寬容的 宗教,即便在伊斯蘭國家,也會讓其他宗教進 行文化慶典,人民有信仰宗教的自由。 伊斯蘭的「聖戰」(Jihad)一詞,普遍被誤 解為捍衛伊斯蘭而進行軍事戰爭,Hussain Yee 對此說明,「Jihad」指的是一個人傾注心力、 努力不懈地去完成一個正向的目標,並非進 行殺戮與戰爭。 宗教引導人走向正途 Hussain Yee認為,當我們談論宗教時,不外 乎規則(rule)和規章(regulation)兩者,而宗 教分為人造的宗教(man-made religion)和神 的宗教(God-made(divine)religion),分別 由人、神訂下規範,但是人造的宗教可以設 立對自己有利的規範,超出神允許的範圍。 Hussain Yee強調,神降下的信仰必有經典可 循,所有神的指示都在其中找到證據,例如 《聖經》、《古蘭經》、《希伯來聖經》, 他認為有智的人會選擇神的宗教。 Hussain Yee表示,宗教是引導人類, 告訴人們什麼是可做(DO)和不能做 (DON’T),因為沒有人可以不依循規範 在社會生活,例如遵守交通規則確保人身安 全。神洞察人性弱點,因此訂定了規範保護 人類,有了規範可以避免帶來問題,防止人 們傷害別人、自己。因此穆斯林不分男女老 幼、貧富貴賤都要禱告,請神引領走向正確 途徑,生命才有意義。 現場也有非穆斯林聽眾提出問題,來自捷 克的Catharina問,伊斯蘭規範為何有不同標 準?例如穆斯林必須男女分坐,穆斯林女性 為何要穿戴頭巾?Hussain Yee回答,造物主 的規範,都有預防之意,而男女生理構造不 同,為了個人安全利益,女性身體必須有更 多的遮蓋。 Hussain Yee進一步解釋,雖然現在環境與以 前不同,回溯歷史,早期基督教也有分男女 校,是為了讓男性、女性在同性別空間裡感 到自在、放鬆,進而可以充份發表意見,勇 於表達自我,及為自己發聲,而不會有其他 顧慮。 就讀台科大博班的印尼穆斯林學生Lilik表 示,透過座談會更明白宗教之於人類的意涵, 對穆斯林和非穆斯林聽眾都是了解伊斯蘭很好 的機會,自己則希望透過不斷學習,尋求對伊 斯蘭最好的理解,信仰也能更加堅定。 Ustad Malaysia Ke Taiwan Untuk Menjawab Keraguan Masyarakat U stad Shaykh Hussain Yee dari Malaysia di undang ke Taiwan oleh National Chiao Tung University Muslim Student Club (NCTU-MSC) yang bekerjasama dengan National Taiwan University of Science and Technology International Muslim Student Association (NTUST-IMSA), pada tanggal 16 Maret mengadakan seminar di NTUST, berinteraksi dengan mahasiswa dan masyarakat Taiwan, tema seminar adalah “Hanya satu Allah, tetapi mengapa begitu banyak agama?” Ustad Hussain Yee lahir dari keluarga yang menganut agama Budha, dan beliau juga mengikuti kepercayaan orang tuanya, dan kemudian menjadi penganut Kristen, hingga tahun 1968 saat beliau berumur 18 tahun dia menjadi muslim. Dalam proses pencarian keyakinan, Ustad Hussain Yee menyatakan, dalam Alquran tertulis anak adalah makhluk suci dan polos, tidak ada istilah benar atau salah dalam mengikuti keyakinan asal dalam keluarga. Ustad Hussain Yee berkata, beliau suka bereksplorasi dalam alam spiritual, merasa ingin tahu terhadap tingkat kejiwaan manusia, dan dalam proses tersebut, beliau tiada hentinya bertanya kepada diri sendiri, 大馬教長來台交流 為信眾解惑 圖文/賴品潔 譯/葉又珊 Foto & Artikel: Lai Pinjie Penerjemah: Susan Yeh Ustad Shaykh Hussain Yee menyambut pendengar non muslim untuk mengajukan pertanyaan, sehingga lebih banyak orang memahami budaya Islam. 教長 Shaykh Hussain Yee 表示歡迎非穆斯林聽 眾提問,讓更多人了解伊斯蘭文化。 sesungguhnya yang mana yang merupakan Allah yang sebenarnya? Terakhir dalam ajaran Islam beliau menemukan keyakinannya, kata Ustad Hussain Yee. Dalam seminar, Ustad Hussain Yee mengemukakan pandangannya terhadap pertanyaan yang dimiliki oleh kebanyakan orang, contohnya: mengapa kita harus percaya Tuhan? Dan Tuhan mana yang harus kita percayai? Agama Yahudi, Kristen dan Islam merupakan ajaran monoteisme, yang percaya bahwa Tuhan adalah satu/tunggal dan berkuasa penuh atas segala sesuatu, namun mengapa tetap saja banyak perbedaan agama? Ustad Hussain Yee menjawab semua pertanyaan peserta seminar yang hadir. Perdamaian adalah arti sebenarnya dari Islam ISIS kelompok teroris yang belakangan ini mendapat perhatian internasional, membuat banyak orang memiliki pandangan negatif terhadap muslim, banyak yang mempertanyakan apakah kelakuan ISIS sejalan dengan ajaran Islam. Ustad Hussain Yee menegaskan, agama dan pengikutnya tidak bisa disamakan. “Anggota ISIS adalah pengikut, sedangkan Islam adalah agama.” Beliau beranggapan, harus bisa membedakan antara tindakan manusia dan ajaran keyakinan, ada orang yang berbuat kejahatan, seharusnya dilihat dari sudut pandang perbuatan pelaku kejahatan, dan tidak boleh menyamakannya dengan identitas agama pelaku kejahatan tersebut. Agama Islam cinta perdamaian, rendah hati dan memiliki semangat mengasihi umat manusia, sedangkan ISIS memiliki pandangan membunuh dan kekerasan dapat mengatasi masalah, tindakan mereka bertentangan dengan ajaran Islam. “kita tidak menyangkal dalam lingkaran keagamaan, selalu ada beberapa orang yang melakukan hal-hal diluar ajaran agama, hal ini berkaitan dengan pemahaman agama yang berbeda.” Ustad Hussain Yee menjelaskan, Agama Islam adalah agama yang ramah dan bertoleransi, meskipun di Negara Islam, juga mengijinkan agama lain menjalankan perayaan budaya keagamaan, dan memiliki hak untuk kebebasan beragama. Istilah kata Jihad dalam Agama Islam, sering disalah artikan sebagai perang untuk membela Islam, dalam hal ini Ustad Hussain Yee menjelaskan yang dimaksud dengan “Jihad” adalah upaya pengabdian dan berjuang tanpa lelah untuk mencapai tujuan positif, bukan untuk membunuh dan perang. Agama untuk membimbing orang menuju jalan yang benar Ustad Hussain Yee beranggapan, saat kita membahas masalah agama, tidak lebih hanyalah mengenai aturan dan ketentuan, sedangkan agama dibagi menjadi agama buatan manusia dan buatan Tuhan (Ilahi), yang merupakan norma-norma yang ditetapkan manusia dan Tuhan, namun agama buatan manusia membuat norma-norma yang menguntungkan terhadap diri sendiri, diluar dari batas yang diijinkan oleh Tuhan. Ustad Hussain Yee menegaskan, agama yang diturunkan oleh Tuhan ada bukti nyata, seperti Alkitab, Alquran, Alkitab Ibrani, beliau beranggapan orang-orang yang bijaksana akan memilih agama buatan Tuhan. Ustad Hussain Yee mengatakan, agama merupakan pembimbing manusia, memberitahukan kepada manusia apa yang boleh dan tidak boleh diperbuat, karena tidak ada manusia yang tidak boleh tidak mengikuti norma-norma dalam kehidupan sosial, contohnya patuhi peraturan lalu lintas untuk memastikan keselamatan pribadi. Tuhan memahami kelemahan manusia, oleh karena itu Tuhan mengatur norma-norma untuk melindungi manusia, dengan adanya norma-norma dapat terhindari dari masalah, mencegah manusia dari menyakiti orang lain dan diri sendiri. Maka dari itu umat muslim dari segala usia, kaya dan miskin, tetap harus berdoa, meminta Allah membimbing ke jalan yang benar, dengan begitu hidup baru terasa bermakna. Di ruang seminar juga terdapat peserta seminar non muslim yang mengajukan pertanyaan, Catharinacze yang berasal Czechoslovakia bertanya, mengapa standar norma-norma Agama Islam tidak sama? Contohnya perempuan dan laki-laki umat muslim harus duduk terpisah, mengapa perempuan muslim mesti berhijab? Ustad Hussain Yee menjawab, semua ajaran dari Allah memiliki makna mencegah, sedangkan laki-laki dan perempuan memiliki struktur fisik yang berbeda, demi kepentingan keamanan pribadi, perempuan harus menutup aurat. Ustad Hussain Yee menjelaskan lebih lanjut, meskipun kondisi lingkungan sekarang berbeda dengan dulu, menginggat sejarah lama, sekolah Kristen dahulu juga terbagi menjadi sekolah khusus laki-laki dan khusus perempuan, agar kaum laki- laki dan perempuan dalam lingkup ruang jenis kelamin yang sama dapat merasa nyaman dan santai, yang selanjutnya dapat sepenuhnya menyatakan pandangan mereka, berani mengekspresikan diri, bersuara untuk kepentingan diri sendiri, sehingga tidak perlu mengkhawatirkan masalah lain. Lilik mahasiswa muslim NTUST asal Indonesia berkata, melalui seminar ini dapat lebih memahami makna agama bagi umat manusia, merupakan kesempatan baik dalam memahami Islam bagi peserta seminar muslim dan non muslim, sedangkan dia sendiri berharap dengan melalui tiada henti belajar, dapat mencari pemahaman terbaik dari Islam, maka keyakinan dan iman juga dapat lebih teguh.

Upload: hadziq-fabroyir

Post on 27-Sep-2015

36 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Ustadz Malaysia ke Taiwan untuk Menjawab Keraguan Masyarakat- by: Media Empat Arah, Taiwan

TRANSCRIPT

  • 23Acaraedisi 033 Mei.2015

    Shaykh Hussain Yee NCTU-MSC

    NTUST-IMSA

    316

    Hussain Yee

    1968

    18

    Hussain Yee

    Hussain Yee

    Hussain Yee

    Hussain Yee

    ISIS

    ISHussain

    Yee

    IS

    teaching

    IS

    do more

    them should do

    Hussain Yee

    Jihad

    Hussain Yee

    Jihad

    Hussain Yee

    ruleregulation

    man-made religion

    God-madedivinereligion

    Hussain Yee

    Hussain Yee

    DO

    DONT

    Catharina

    Hussain Yee

    Hussain Yee

    Lilik

    Ustad Malaysia Ke Taiwan Untuk Menjawab Keraguan MasyarakatUstad Shaykh Hussain Yee dari Malaysia di undang ke Taiwan oleh National Chiao Tung University Muslim Student Club (NCTU-MSC) yang bekerjasama dengan National Taiwan University of Science and Technology International Muslim Student Association (NTUST-IMSA), pada tanggal 16 Maret mengadakan seminar di NTUST, berinteraksi dengan mahasiswa dan masyarakat Taiwan, tema seminar adalah Hanya satu Allah, tetapi mengapa begitu banyak agama?

    Ustad Hussain Yee lahir dari keluarga yang menganut agama Budha, dan beliau juga mengikuti kepercayaan orang tuanya, dan kemudian menjadi penganut Kristen, hingga tahun 1968 saat beliau berumur 18 tahun dia menjadi muslim. Dalam proses pencarian keyakinan, Ustad Hussain Yee menyatakan, dalam Alquran tertulis anak adalah makhluk suci dan polos, tidak ada istilah benar atau salah dalam mengikuti keyakinan asal dalam keluarga. Ustad Hussain Yee berkata, beliau suka bereksplorasi dalam alam spiritual, merasa ingin tahu terhadap tingkat kejiwaan manusia, dan dalam proses tersebut, beliau tiada hentinya bertanya kepada diri sendiri,

    Foto & Artikel: Lai Pinjie Penerjemah: Susan Yeh

    Ustad Shaykh Hussain Yee menyambut pendengar non muslim untuk mengajukan pertanyaan, sehingga lebih banyak orang memahami budaya Islam. Shaykh Hussain Yee

    sesungguhnya yang mana yang merupakan Allah yang sebenarnya? Terakhir dalam ajaran Islam beliau menemukan keyakinannya, kata Ustad Hussain Yee.

    Dalam seminar, Ustad Hussain Yee mengemukakan pandangannya terhadap pertanyaan yang dimiliki oleh kebanyakan orang, contohnya: mengapa kita harus percaya Tuhan? Dan Tuhan mana yang harus kita percayai? Agama Yahudi, Kristen dan Islam merupakan ajaran monoteisme, yang percaya bahwa Tuhan adalah satu/tunggal dan berkuasa penuh atas segala sesuatu, namun mengapa tetap saja banyak perbedaan agama? Ustad Hussain Yee menjawab semua pertanyaan peserta seminar yang hadir.

    Perdamaian adalah arti sebenarnya

    dari Islam

    ISIS kelompok teroris yang belakangan ini mendapat perhatian internasional, membuat banyak orang memiliki pandangan negatif terhadap muslim, banyak yang mempertanyakan apakah kelakuan ISIS sejalan dengan ajaran Islam. Ustad Hussain Yee menegaskan, agama dan pengikutnya tidak bisa disamakan. Anggota ISIS adalah pengikut, sedangkan Islam adalah agama. Beliau beranggapan, harus bisa membedakan antara tindakan manusia dan ajaran keyakinan, ada orang yang berbuat kejahatan, seharusnya dilihat dari sudut pandang perbuatan pelaku kejahatan, dan tidak boleh menyamakannya dengan identitas agama pelaku kejahatan tersebut.

    Agama Islam cinta perdamaian, rendah hati dan memiliki semangat mengasihi umat manusia, sedangkan ISIS memiliki pandangan membunuh dan kekerasan dapat mengatasi masalah, tindakan mereka bertentangan dengan ajaran Islam. kita tidak menyangkal dalam lingkaran keagamaan, selalu ada beberapa orang yang melakukan hal-hal

    diluar ajaran agama, hal ini berkaitan dengan pemahaman agama yang berbeda. Ustad Hussain Yee menjelaskan, Agama Islam adalah agama yang ramah dan bertoleransi, meskipun di Negara Islam, juga mengijinkan agama lain menjalankan perayaan budaya keagamaan, dan memiliki hak untuk kebebasan beragama.

    Istilah kata Jihad dalam Agama Islam, sering disalah artikan sebagai perang untuk membela Islam, dalam hal ini Ustad Hussain Yee menjelaskan yang dimaksud dengan Jihad adalah upaya pengabdian dan berjuang tanpa lelah untuk mencapai tujuan positif, bukan untuk membunuh dan perang.

    Agama untuk membimbing orang menuju

    jalan yang benar

    Ustad Hussain Yee beranggapan, saat kita membahas masalah agama, tidak lebih hanyalah mengenai aturan dan ketentuan, sedangkan agama dibagi menjadi agama buatan manusia dan buatan Tuhan (Ilahi), yang merupakan norma-norma yang ditetapkan manusia dan Tuhan, namun agama buatan manusia membuat norma-norma yang menguntungkan terhadap diri sendiri, diluar dari batas yang diijinkan oleh Tuhan. Ustad Hussain Yee menegaskan, agama yang diturunkan oleh Tuhan ada bukti nyata, seperti Alkitab, Alquran, Alkitab Ibrani, beliau beranggapan orang-orang yang bijaksana akan memilih agama buatan Tuhan.

    Ustad Hussain Yee mengatakan, agama merupakan pembimbing manusia, memberitahukan kepada manusia apa yang boleh dan tidak boleh diperbuat, karena tidak ada manusia yang tidak boleh tidak mengikuti norma-norma dalam kehidupan sosial, contohnya patuhi peraturan lalu lintas untuk memastikan keselamatan pribadi. Tuhan memahami kelemahan manusia, oleh karena itu Tuhan

    mengatur norma-norma untuk melindungi manusia, dengan adanya norma-norma dapat terhindari dari masalah, mencegah manusia dari menyakiti orang lain dan diri sendiri. Maka dari itu umat muslim dari segala usia, kaya dan miskin, tetap harus berdoa, meminta Allah membimbing ke jalan yang benar, dengan begitu hidup baru terasa bermakna.

    Di ruang seminar juga terdapat peserta seminar non muslim yang mengajukan pertanyaan, Catharinacze yang berasal Czechoslovakia bertanya, mengapa standar norma-norma Agama Islam tidak sama? Contohnya perempuan dan laki-laki umat muslim harus duduk terpisah, mengapa perempuan muslim mesti berhijab? Ustad Hussain Yee menjawab, semua ajaran dari Allah memiliki makna mencegah, sedangkan laki-laki dan perempuan memiliki struktur fisik yang berbeda, demi kepentingan keamanan pribadi, perempuan harus menutup aurat.

    Ustad Hussain Yee menjelaskan lebih lanjut, meskipun kondisi lingkungan sekarang berbeda dengan dulu, menginggat sejarah lama, sekolah Kristen dahulu juga terbagi menjadi sekolah khusus laki-laki dan khusus perempuan, agar kaum laki-laki dan perempuan dalam lingkup ruang jenis kelamin yang sama dapat merasa nyaman dan santai, yang selanjutnya dapat sepenuhnya menyatakan pandangan mereka, berani mengekspresikan diri, bersuara untuk kepentingan diri sendiri, sehingga tidak perlu mengkhawatirkan masalah lain.

    Lilik mahasiswa muslim NTUST asal Indonesia berkata, melalui seminar ini dapat lebih memahami makna agama bagi umat manusia, merupakan kesempatan baik dalam memahami Islam bagi peserta seminar muslim dan non muslim, sedangkan dia sendiri berharap dengan melalui tiada henti belajar, dapat mencari pemahaman terbaik dari Islam, maka keyakinan dan iman juga dapat lebih teguh.