Ḥ anak dalam keluarga single parent di desa pulus ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/hajar...

105
i AD{A<NAH ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Oleh : HAJAR LATIFAH NUR HARDIYANTI NIM. 1522302015 PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM FAKUTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2019

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

i

ḤAD{A<NAH ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI

DESA PULUS KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN

WONOSOBO

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Purwokerto

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Hukum (S.H.)

Oleh :

HAJAR LATIFAH NUR HARDIYANTI

NIM. 1522302015

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKUTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

2019

Page 2: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

ii

Page 3: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

iii

Page 4: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

iv

Page 5: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

v

H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa Pulus Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Wonosobo

ABSTRAK

Hajar Latifah Nur Hardiyanti

NIM: 1522302015

Jurusan Hukum Keluarga Islam. Program Studi Hukum Keluarga Islam

Fakultas Syari’ahInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto

H>>{ad{a>nah anak merupakan sebagai usaha mendidik, memelihara dan mengasuh anak hingga dewasa atau berdiri sendiri. Dalam keluarga single parent

pengasuhan yang diterapkan kepada anak tentu tidak sama dengan pengasuhan

yang diterapkan pada keluarga utuh pada umumnya, karena keluarga single parent

harus menjalankan peran ganda untuk keberlangsungan hidup keluarganya,

Tanggung jawab seorang single parent bukanlah hal yang mudah mereka harus

bekerja keras untuk kebutuhan keluarganya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui H>>{ad{a>nah anak dalam keluarga single parent, Jenis Penelitian ini menggunakana penelitian dalam bentuk

deskriptif dimana pengambilan data yang digunakan berupa wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan

yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan atau verifikasi kesimpulan.

Penelitian ini dilakukan di Desa Pulus Kecamtan Sukoharjo Kabupaten

Wonosobo

Kesimpulan dari hasil penelitian keluarga single parent mereka lebih

bertanggung jawab terhadap anak-anak mereka dalam hal nafkah saja, tetapi dari

segi pendidikannya dan kasih sayangnya belum terpenuhi serta cara mendidik

kurang disiplin sehingga dari sisi sikap dan tingkah laku sering membantah dan

sering mengabaikan perkataan orangtuanya dalam sehari-hari, serta keluarga

single parent tidak hanya terjadi perubahan peran tetapi juga perubahan pola pikir

khususnya dalam mengambil keputusan serta waktu yang dilakukan oleh para

single parent adalah mereka berusaha untuk mengerjakan pekerjaan demi

tercukupnya kebutuhan keluarga dan mengasuh, mendidik, memelihara anak

anaknya

Kata kunci : H>>{ad{a>nah, anak, single parent .

Page 6: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

vi

MOTTO

“....Dan Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan kebijakan dan takwa,

dan jangan tolong-menolonglah berbuat dosa dan pelanggaran dan bertakwalah

kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (Q.S Al

Maidah:2)

Page 7: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Sujud Syukur Kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Alm. Bapak Sarjono S.Pd, Bapak Suroso S.H, dan Ibu Turni yang saya

cintai dan saya sayangi selaku kedua orang tuaku sekaligus menjadi guru

dunia akhirat serta penyemangat dalam hal apapun. Aku bangga menjadi

anakmu. Berkat do‟a, pendidikan dan usaha bapak ibu yang selalu

istiqomah skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Almamaterku IAIN Purwokerto.

3. Fakultas Syariah IAIN Purwokerto

Page 8: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor 158/ 1987 dan Nomor 0543b/U/1987.

Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا

ba’ B Be ب

ta’ T Te ت

ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ث

Jim J Je ج

ḥa ḥ ha (dengan titik di bawah) ح

kha’ Kh ka dan ha خ

Dal D De د

ẑal ẑ zet (dengan titik di atas) ذ

ra´ R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Syin Sy es dan ye ش

ṣad ṣ es (dengan titik di bawah) ص

d{ad d{ de (dengan titik di bawah) ض

ṭa’ ṭ te (dengan titik di bawah) ط

Page 9: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

ix

ẓa’ ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ

ain ‘ koma terbalik ke atas‘ ع

Gain G Ge غ

fa´ F Ef ؼ

Qaf Q Qi ؽ

Kaf K Ka ؾ

Lam L „el ؿ

Mim M „em ـ

Nun N „en ف

Waw W W ك

ha’ H Ha ق

hamzah ' Apostrof ء

ya' Y Ye م

Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

نادثح Ditulis h{addas|ana>

Ditulis ‘iddah عدة

Ta‟marbu>ţhah diakhir kata bila dimatikan tulis h

Ditulis ḥikmah حكمة

Ditulis Jizyah جزية

Page 10: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

x

(Ketentuan ini tidak diperlakukan pada kata-kata arab yang sudah diserap ke

dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salat dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya)

a. Bila diikuti dengan kata sandang ”al” serta bacan kedua itu terpisah, maka

ditulis dengan h.

’Ditulis karāmah al-auliyā كرامة األكلياء

b. Bila ta’marbu >t }ah hidup atau dengan harakat, fatĥah atau kasrah atau d'ammah

ditulis dengan t

Ditulis zakāt al-fiṭr زكاة الفطر

Vokal Pendek

– – Fatĥah Ditulis A

– – Kasrah Ditulis I

– – d'ammah Ditulis U

Vokal Panjang

1. Faṭhah + alif Ditulis Ā

Ditulis Jāhiliyah جاهلية

2. Faṭhah + ya‟ mati Ditulis Ā

Ditulis Tansā تنسي

3. Kasrah + ya‟ mati Ditulis

Ditulis kar m كػرمي

4. Ḍammah + wāwu mati Ditulis

Ditulis fur فركض

Vokal Rangkap

Page 11: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

xi

1. Faṭhah + ya‟ mati Ditulis Ai

Ditulis Bainakum بينكم

2. Faṭhah + wawu mati Ditulis Au

Ditulis Qaul قوؿ

Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

Ditulis a´antum أأنتم

Ditulis u´iddat أعدت

Ditulis la´in syakartum لئن شكرمت

Kata Sandang Alif + Lam

a. Bila diikuti huruf Qomariyyah

Ditulis al-Qur’ān القرآف

قياسال Ditulis al-Qiyās

b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah

yang mengikutinya, serta menghilangkannya l (el)nya

{Ditulis An-nika>h النكاح

Ditulis asy-Syams الشمس

Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya

Ditulis a al-fur ذكل الفركض

Ditulis ahl as-Sunnah أهل السنة

Page 12: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

xii

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT karena atas segala nikmat dan

karunia-Nya,penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tinjauan Hukum

Islam Terhadap Pandangan Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam

FakultasSyariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto Tentang Kafa>’ah

Dalam Pernikahan”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan pengikutnya sampai

akhir zaman.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat dalam rangka

memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H.) Fakultas Syariah Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Purwokerto.

Dengan selesainya skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak

dan saya hanya dapat mengucapkan terima kasih atas berbagai motivasi dan

pengarahannya kepada:

1. Segenap jajaran mulai dari Rektor, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II dan Wakil

Rektor III Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

2. Segenap jajaran mulai dari Dekan, Wakil Dekan I, Wakil Dekan II dan Wakil

Dekan III Fakultas Syari‟ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

3. Kepada Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi Hukum Keluarga Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

4. Kepada Bapak Dr. H. Syufa‟at, M. Ag selaku pembimbing skripsi yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 13: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

xiii

Page 14: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING............................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

MOTTO ......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ......................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ............................................................................. 1

B. Definisi Operasional..................................................................... 13

C. Rumusan masalah ........................................................................ 16

D. Tujuan dan manfaat penelitian .................................................... 16

E. Kajian pustaka .............................................................................. 17

F. Sistematika pembahasan ............................................................. 19

BAB II ḤAD{A<NAH ANAK DAN SINGLE PARENT MENURUT HUKUM

ISLAM

A. Pengertian H>>{ad{a>nah........................................................................ 21

B. Dasar H>>{ad{a>nah Qur‟an dan Hadits................................................. 26

C. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan

Kompilasi Hukum........................................................................... 30

D. Syarat- Syarat H>>{ad{a>nah dan Waktu Berlakunya H>>{ad{a>nah ............. 33

E. Pengasuhan Anak Terhadap Keluarga Single Parent ..................... 38

Page 15: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

xv

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 48

B. Lokasi Penelitian ......................................................................... 48

C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 48

D. Sumber Data .............................................................................. 49

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 50

F. Metode Analisis Data .................................................................. 52

BAB IV PELAKSANAAN ḤAD{A<NAH ANAK MENURUT HUKUM

ISLAM DI DESA PULUS KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN

WONOSOBO

A. Gambaran Umum Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Wonosobo ................................................................................... 56

B. Profil Tujuh Keluarga Single Parent........................................... 60

C. H>>{ad{a>nah Anak dalam Keluarga Single Parent di Desa Pulus

Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo ............................. 67

D. H>>{ad{a>nah Anak dalam Keluarga Single Parent di Desa Pulus

Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo Perspektif Hukum

Islam ............................................................................................ 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 83

B. Saran-saran .................................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 16: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

xvi

DAFTAR SINGKATAN

SWT : Subh{a>nahu> wa ta’a>la>

SAW : Sallala>hu ‘alaihi wa sallama

QS : Qur‟an Surat

UU : Undang-Undang

KHI : Kompilasi Hukum Islam

HKI : Hukum Keluarga Islam

IAIN : Institut Agama Islam Negeri

HES : Hukum Ekonomi Syariah

HTN : Hukum Tata Negara

PM : Perbandingan Mazhab

Page 17: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara

Lampiran 2 Dokumentasi Wawancara

Lampiran 3 Usulan Menjadi Pembimbing Skripsi

Lampiran 4 Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Pembimbing

Lampiran 5 Surat Keterangan Lulus Seminar

Lampiran 6 Surat Keterangan Lulus Ujian Komprehensif

Lampiran 7 Blangko/ Kartu Bimbingan

Lampiran 8 Surat Keterangan Wakaf Buku Perpustakaan

Lampiran 9 Surat Rekomendasi Ujian Skripsi (Munaqosyah)

Lampiran 10 Sertifikat BTA PPI

Lampiran 11 Sertifikat Pengembangan Bahasa Arab

Lampiran 12 Sertifikat Pengembangan Bahasa Inggris

Lampiran 13 Sertifikat Komputer

Lampiran 14 Sertifikat Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Lampiran 15 Sertifikat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)

Page 18: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga adalah suatu bangunan tertentu (tersendiri) dalam struktur

sosial. Kesuksesan dan efisiensi dari tatanan sosial betapapun besarnya

bergantung pada stabilitas keluarga dan harmonisasi internal rumah tangga.

Padahal semua orang tahu bahwa stabilitas dan harmonisasi keluarga itu

sangat bergantung pada kebaikan setiap anggota keluarga dalam memenuhi

kewajibannya terhadap anggota keluarga yang lain. Begitu penting arti dari

keberadaan unit-unit keluarga dalam sebuah masyarakat, dan begitu

menentukan baik buruknya sebuah tatanan sosial yang ingin dibangun secara

bersama-sama. Di samping memberikan ketentraman serta dukungan timbal

balik yanng menimbulkan rasa saling pengertian antara suami isteri.1

Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang

wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)

yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini

tertuang pada pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1974

Tentang Perkawinan.2 Jadi, perkawinan merupakan “perikatan keagamaan”,

karena akibat hukumnya adalah mengikat pria dan wanita dalam suatu ikatan

lahir dan batin sebagai suami istri dengan tujuan yang suci dan mulia yang

didasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa itu mempunyai hubungan yang

1 Muhammad Amin Suma, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, (Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada, 2004),hlm.34. 2 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia (Antara Fiqh Munakahat

Dan Undang Undang Perkawinan). (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 40.

Page 19: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

2

erat sekali dengan agama atau kerohanian dan bukan saja unsur lahiriah atau

jasmaniah.3

Perkawinan hanya digunakan pada manusia karena mengandung

keabsahan secara umum nasional, adat istiadat, dan terutama menurut agama.

Maka nikah adalah akad atau ikatan, karena dalam suatu proses pernikahan

terdapat ijab (pernyataan penyerahan dari pihak perempuan) dan kabul

(pernyataan penerimaan dari pihak lelaki). Selain itu, nikah bisa juga diartikan

sebagai bersetubuh.4

H>>{ad{a>nah menurut bahasa berarti “meletakan sesuatu dekat dengan

tulang rusuk atau di pangkuan”, karena ibu waktu menyusukan anaknya

meletakkan anak itu di pangkuannya, seakan-akan ibu disaat itu melindungi

dan memelihara anaknya, sehingga “h{ad{a>nah” dijadikan istilah yang lahir

sampai sanggup berdiri sendiri mengurus dirinya yang dilakukan oleh kerabat

anak itu.5

H>>{ad{a>nah sikap pemeliharaan anak-anak yang masih kecil. Baik laki-

laki maupun perempuan atau yang sudah besar tetapi belum mu>mayi>z

menyediakan sesuatu yang menjadikan kebaikannya, menjaganya dari sesuatu

yang menyakiti dan merusaknya, mendidik jasmani, rohni dan akalnya, agar

mampu berdiri sendiri menghadapi hidup dan memikul tangung jawab.6

3 Muhammad Syaifuddin, “dkk.”, Hukum Perceraian. (Jakarta: Sinar Grafika, 2013),

hlm. 2. 4Tihami, Sohari Sahrani, Fikih Munakahat, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2010),

hlm.7. 5 Zakiah Drajat, Ilmu Fiqh.jilid 2.(….) Dalam bukunya Abdul Rahman Ghozali, Fiqh

Munakahat (Jakarta : Kencana, 2015), hlm. 175. 6Tihami, Sohari Sahrani, Fikih Munakahat, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,

2010),hlm.215.

Page 20: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

3

Terdapat beberapa pendapat dari kalangan Ulama Fikih terkait dengan

lamanya masa h{ad{a>nah yang dikemukakan oleh beberapa Imam mazhab.

1. Imam Asy-Syafi dan Ishak mengatakan bahwa lama masa mengasuh

adalah sampai 7 (tujuh) atau 8 (delapan) tahun.

2. Ulama Hanafiyah, dan ats-Tsauri mengatakan bahwa Ibu lebih berhak

mengasuh anak laki-laki sampai ia pandai makan sendiri dan berpakaian

sendiri, sedangkan anak-anak perempuan sampai haid, sesudah itu baru

bapaknya yang berhak atas keduanya.

3. Imam Malik mengatakan bahwa ibu berhak mengasuh anak perempuan

sampai ia menikah, sedangkan bapak berhak mengasuh anak laki-laki

sampai baligh.7

Ada dua hal yang harus di perhatikan orang tua dalam memelihara atau

mengasuh anak-anaknya, pertama kebutuhan materi dan kedua kebutuhan

nonmateri. Pendidikan yang lebih penting adalah pendidikan anak dalam

pangkuan ibu bapaknya, karena adanya pengawasan dan perlakuan akan dapat

menumbuhkan jasmani dan akalnya, memberishkan jiwanya, serta

mempersiapkan diri anak dalam menghadapi kehidupannya di masa yang akan

datang mengenai hal ini Allah S.W.T memperingatkan dalam al Qur’an surat

at- Tahrim ayat 6 :

7 Supriatna dkk, Fiqh Munakahat II (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 82.

Page 21: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

4

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia

dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan

tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”8

Pada ayat ini, orang tua diperintahkan Allah Swt. Untuk

memelihara keluarganya dari api neraka, dengan berusaha agar seluruh

anggota keluarganya itu melaksanakan perintah-perintah dan larangan-

larangan Allah, termasuk anggota keluarga dalam ayat ini adalah anak.9

Mengasuh anak-anak yang masih kecil hukumnya wajib, sebab

mengabaikannya berarti menghadapkan anak-anak yang masih kecil

kepada bahaya kebinasaan. H>>{ad{a>nah merupakan hak bagi anak-anak yang

masih kecil, karena ia membutuhkan pengawasan, penjagaan, pelaksanaan

urusanya, dan ibunyalah yang berkewajiban melakukan had{a>nah.

Rasulullah Saw., bersabda, yang artinya: “Engkaulah (ibu) yang berhak

terhadap anaknya.”

Undang-Undang RI nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan, dan

tentang hak dan kewajiban antara orang tua dan anak, menyebutkan :

Pasal 45

8 Departemen Agama RI. Al-Hikmah (Al-Qur’an dan Terjemahnya). (Bandung:

Diponegoro 2011), hlm. 560. 9Tihami, Sohari Sahrani, Fikih Munakahat, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,

2010),hlm 216.

Page 22: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

5

1. Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak

mereka sebaik-baiknya.

2. Kewajiban orang tua yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini

berlaku sampai anak itu kawin atau dapat beridiri sendiri.

Kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara

kedua orang tua putus.10

Pasal 46

1. Anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak

mereka yang baik.

2. Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut

kemampuannya, orang tua dan keluarga dalam garis lurus

keatas, bila mereka itu memerlukan bantuannya.

Pasal 47

1. Anak yang belum mencapai umur 18 tahun (delapan belas)

tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan ada

dibawah kekuasaan orang tuanya selama mereka tidak dicabut

dari kekuasaannya.

2. Orangtua mewakili anak tersebut mengenai perbuatan hukum

di dalam dan di luar pengadilan.

Adapun dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) pengertian h{ad{a>nah

juga telah dirumuskan di dalam pasal 1 huruf (g) bahwa yang dimaksud

10

Depertemen Agama RI, Himpunan Perundang-undangan Perkawinan, (Jakarta: Aneka

Ilmu, 2001), hlm.22.

Page 23: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

6

dengan pemeliharaan dan mendidik anak hingga dewasa atau mampu

berdiri sendiri.11

Kompilasi Hukum Islam menjelaskan dan mengatur pada Bab XIV

tentang pemeliharaan anak sebagai berikut:

Pasal 98

1. Batas usia anak yang mampu berdiri sendiri atau dewasa adalah

21 tahun, sepanjang anak tersebut tidak bercacat fisik maupun

mental atau belum pernah melangsungkan perkawinan.

2. Orang tuanya mewakili anak tersebut mengenai segala

perbuatan hukum di dalam dan di luar Pengadilan.

3. Pengadilan Agama dapat menunjuk salah seorang kerabat

terdekat yang mampu menunaikan kewajiban tersebut apabila

kedua orangtuanya tidak mampu.

Pasal 104

1. Semua biaya penyusuan anak dipertanggungjawabkan kepada

ayahnya. Apabila ayahya stelah meninggal dunia, maka biaya

penyusuan dibebankan kepada orang yang berkewajiban

memberi nafkah kepada ayahnya atau walinya.

2. Penyusuan dilakukan untuk paling lama dua tahun, dan dapat

dilakukan penyapihan dalam masa kurang dua tahun dengan

persetujuan ayah dan ibunya.

11

Daud Ali, Kompilasi Hukum Islam Dalam Sistem Hukum Nasional (Ciputat: Logos,

1999), hlm. 139.

Page 24: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

7

Pasal 106 :

1. Orang tua berkewajiban merawat dan mengembangkan harta

anaknya yang belum dewasa atau di bawah pengampuan, dan

tidak diperbolehkan memindahkan atau menggadaikannya

kecuali karena keperluan yang mendesak jika kepentingan dan

kemaslahatan anak itu menghendaki atau suatu kenyataan yang

tidak dapat dihindarkan lagi.

2. Orang tua bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan

karena kesalahan dan kelalaian dari kewajiban tersebut pada

ayat (1).12

Perkembangan Sosial anak sangat pengaruhi oleh proses perlakuan

atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan

sosial, atau norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan

memberikan contoh kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma

dalam kehidupan sehari-hari.13

Single Parent adalah gambaran seorang perumpuan tangguh. Segala

hal berkenaan rumah tangga ditanggung sendiri. Mulai dari membesarkan

rumah mencari nafkah, dilakoni sendiri. Dalam posisi ini seorang wanita

diharuskan untuk berperan ganda, menjadi ibu sekaligus ayah bagi ana-

anakya. Tugas pun semakin besar, yang menggasuh, membesarkan, dan

12

Mardani, Kumpul Peraturan tentang Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana,

2015), hlm. 156- 157. 13

Fauzi, Pendidikan Komunikasi Anak Usia Dini, (Purwokerto: STAIN Press,

2013),hlm.40

Page 25: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

8

mendidik anak-anak, juga ia harus menjadi tulang punggung keluarga dalam

mencari nafkah.14

Salah satu kewajiban single parent didalam keluarga adalah

pendidikan keluarga atau mendidik, mengasuh anak didalam keluarga. Ibu

single parent karena kematian ternyata tetap memiliki problem atau

permasalahan yang kompleks. Problem tersebut tidak terbatas dialami ibu saja,

tetapi dirasakan oleh anak-anaknya. Dengan status single parent seorang ibu

harus memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri, mencari uang untuk

menafkahi keluarganya dan juga memenuhi kebutuhan kasih sayang

keluarganya, ia haruslah melakukan perencanaan yang matang dalam

mejalankan peran ganda, keadaan inilah yang menyebabkan permasalahan

dalam menjalankan pengasuhan pada anak.

Anak adalah amanat dari Allah SWT. Anak perlu untuk mendapat

perlakuan yang sama, tanggung jawab anak adaah orangtua dan bagi anak

yang tidak memiliki orangta (yatim) adalah tanggung jawab bersama

masyarakat untuk meningktkan dan mencukupi kebutuhan anak yatim secara

holistik baik material, sosial maupun spritual anak yatim.15

Keluarga adalah lingkungan pertama yang memberikan pengaruh

terhadap berbagai aspek perkembangan anak.16

Keluarga berperan penting

dalam perkembangan anak-anak karena faktor yang paling dominan terhadap

14

Zahrotul Layliyah, Perjuagan Hidup Single Parent,

http://jsi.uinsby.ac.id/index.php/jsi/article/view/35, Jurnal Sosiologi Islam, Vol 3. No.1, 2013

diakses pada tanggal 24 April 2019 Pukul 21.55 WIB. 15

Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak, (Yogyakarta: UIN Malang Press, 2009),

hlm. 54. 16

Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak, (Yogyakarta: UIN Malang Press, 2009),

hlm. 55.

Page 26: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

9

perilaku anak adalah dalam ruang lingkup itu sendiri. Setiap orang yang sudah

berkeluarga memiliki tugas dan peran masing-masing biasanya sorang ayah

mencari nafkah untuk anak dan isterinya, sedangkan ibu bertugas mengurus

rumah tangga. Namun ketika terjadi perubahan yang menjadi keluarga tidak

utuh akan berpengaruh negatif terhadap perkembangan anak.

Dalam Masa perkembangan seorang anak membutuhkan suasana

keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang. Di dalam keluarga yang tidak

utuh ini tidak didapatkan secara memuaskan. Hilangnya figur ayah akibat

kematian mengakibatkan anak kehilangan tokoh pelindung bagi kehidupan

keluarganya dan berkurangnya hak-hak yang seharusnya didapatkan oleh

seorang anak, Tetapi banyak juga anak dari keluarga single parent yang

sukses.

Data Single Parent di Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Wonosobo.17

No Nama Pekerjaan Umur Suami Anak

1. Erna Petani 47 Heri 1. Andri

2. Dani

3. Lela

4. Kukuh

L Tuyem Petani 42 Diyono 1. Pawit

2. Tumpul

3. Beti Petani 31 Endar 1. Salsa

2. Nelin

4. Napsiah Petani 37 Arifin 1. Suradi

2. Mustamar

5. Urip Penjual

gorengan

43 Yutin 1. Riyan

2. Dodi

6. Marsodi Petani 53 Kasmin 1. Sukur

2. Sipari

17

Wawancara dengan Bapak Purnoto selaku Kepala Desa Pulus pada tanggal 26 Juni

2019 pukul 12.45 WIB.

Page 27: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

10

7. Suprih Petani 35 Pawit 1. Devi

2. Dimas

Suhubungan dengan single parent, Dalam penelitian ini penulis

mengungkapkan pada kasus h{ad{a>nah Anak dalam keluarga single parent yang

terjadi di Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo.

Berdasarkan wawancara awal bahwa ada beberapa faktor mengenai single

parent tetapi penulis lebih fokus single parent karena kematian. terdapat 15

orang tua single parent tetapi yang bersedia di ambil datanya 7 orang tua

single parent akibat kematian. di Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Wonosobo. Pengasuhan yang diterapkan tidak sama dengan pengasuhan yang

diterapkan pada keluarga utuh pada umumnya. Di dalam suatu keluarga

seorang single parent adalah satu-satunya orang tua yang paling dibutuhkan

dan paling berperan penting bagi anak-anaknya yaitu harus menjalankan

kehidupan berkeluarga tanpa bantuan suami, jadi harus mandiri:18

Kesibukan keluarga single parent di desa pulus ketika kerja akan

bermasalah didalam keluarga, karena waktu yang dihabiskan bersama

keluarga sedikit. Kebersamaan keluarga penting untuk anak karena semua

yang dilakukan itu butuh bimbingan atau pengawasan dari orang tua. orang

tua single parent harus memberi contoh nyata atau keteladanan yang baik pada

anak-anak. Karena apa yang diucapkan dan dilakukan orang tua akan ditiru

oleh anak. Orang tua single parent disini beranggapan menjadi seorang tegas

disiplin dan berwibawa seperti sifat seorang ayah didepan anak tidak lah

18

Wawancara dengan Ibu Erna (Hadhanah Anak). Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Senin, 17 Agustus 2019. Jam. 14.00 WIB.

Page 28: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

11

mudah. Karena orang tua single parent di desa pulus cenderung membebaskan

anak akibatnya anak berwatak kasar, tidak mengikuti printah ibu, anak dari

keluarga single parent dalam hal pendidikan rendah hanya sampai SD atau

SMP. Karena kebutuhan ekonomi. peran seorang ibu yang seharusnya berada

dirumah mengasuh dan mendidik anaknya, menggantikan peran ayah dalam

mencari nafkah. Sehingga ibu tidak maksimal dalam berkomunikasi dan

mengasuh anak.

Dari fenomena di atas dapat diketahui bahwa anak tersebut sekarang

diasuh oleh Ibu Single Parent. Di dalam kepengasuhan ada yang menjadi

perhatian yang menarik untuk diteliti yaitu ada permasalahan ketika anak

diasuh oleh Ibu Single Parent bahwa ada anak dari keluarga tersebut dari segi

pendidikannya tidak terpenuhi dan tidak melanjutkan ke Sekolah yang lebih

tinggi karena faktor ekonomi, Anak dari keluarga single parent ada beberapa

yang terlalu memanjakan anak dan ada beberapa kurang terkontrol dan susah

untuk diatur, berbeda dengan sikap Ayah yang Displin dan Tegas. Dari aspek

psikologisnya anak itu kurang merasakan kasih sayang dari seorang seorang

ayah, karena tidak lengkapnya orang tua sehingga berpengaruh pada

kehidupnya baik dari segi sosial, spiritual, pendidikannya, psikologisnya

sehingga anak terkadang terlalu berhati-hati pada pergaulannya.

Dibandingkan dengan anak yang diasuh oleh Ayah, pengasuhan anak

yang diasuh Ayah pada umumnya anak akan lebih terkontrol baik

pendidikannya juga lebih diperhatikan, Dalam pergaulannya di lingkungan

sosial maupun di rumah juga di perhatikan. Kemudian dari segi spiritual,

Page 29: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

12

ahlaknya, kepatuhannya dan kedisiplinanya. Karena pada dasarnya ayah lebih

paham dan mengerti akan kebutuhan anaknya, ayah juga memiliki sifat Tegas,

Displin.

Seorang ibu (single parent) menjadi tidak ada kesempatan untuk

mempelajari dan memahami kemauan anaknya, maka orang tua akan kesulitan

dalam menentukan apa yang terbaik bagi anaknya. Berbeda dengan keluarga

yang masih utuh, yang bisa mengasuh dan mendidik anak secara bertahap.

Anak dari keluarga single parent lebih memilih tidak menonjol dibandingkan

dengan para teman-temanya dalam bidang apapun. meskipun sebenarnya

mampu. Keluarga single parent lebih memilih menjadi bagian dari anggota

kelompok lebih berhati-hati dan dalam melakukan sebuah tindakan karena

terdapat rasa takut dalam menanggung resiko dari perbuatannya. Sedangkan

dari keluarga yang masih utuh cenderung melakukan tindakan seperti yang

mereka inginkan, selalu memaksimalkan kesempatan yang diberikan agar

terlihat lebih menojol dibandingkan teman-temannya.

Berbeda halnya dengan keluarga yang mengalami perceraian karena

anak masih bisa diasuh kedua orangtuanya walaupun kedua orangtuanya

sudah bercerai, walaupun terkadang anak menjadi suka menyendiri dan suka

bengong tetapi dalam segi kasih sayang masih terpenuhi tetapi dalam masalah

ekonomi yang menanggung adalah ayahnya dan pergaulan anak masih

terkontrol oleh kedua orangtuanya.

Page 30: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

13

Berdasarkan penjelasan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk secara

mendalam meneliti tentang “H>>{ad{a>nah Anak Dalam Keluarga Single Parent”

(Studi Kasus di Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo).

B. Definisi Operasional

Penulis akan menjelaskan mengenai istilah-istilah yang digunakan agar

tidak terjadi perbedaan penafsiran. Juga memberikan arah, tujuan, dan apa

yang ingin dicapai dalam penelitian, antara lain.

H>>{ad{a>nah berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti antara lain:

Hal memelihara, mendidik, mengatur, mengurus segala kepentingan atau

urusan anak-anak yang belum mu>mayi>z (belum dapat mmbedakan baik dan

buruknya sesuatu atau tindakan bagi dirinya). H>>{ad{a>nah menurut bahasa berarti

meletakan sesuatu di dekat tulang rusuk atau di pangkuan, karena ibu waktu

menyusukan anaknya meletakkan anak itu di pangkuannya , seakan-akan ibu

di saat itu melindungi danmmelihara ananknya seh ingga “H>>{ad{a>nah” dijadikan

istilah yang maksudnya “pendidikan dan pemeliharaan ana sejak sejak dari

lahir sampai sanggup berdiri sendiri mengurus dirinya yang dilakukan oleh

kerabat anak itu.19

Para Ulama Fiqh mendefinisikan: h{ad{a>nah yaitu melakukan

pemeliharaan anak-anak yang masih kecil, baik laki-laki maupun perempuan,

atau yang sudah besar tetapi belum, menyediakan sesuatu yang menjadikan

kebaikannya, menjaganya dari sesuatu yang menyakiti dan merusaknya,

19

Tihami, Sohari Sahrani, Fikih Munakahat, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,

2010),hlm.215.

Page 31: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

14

mendidik jasmani, rohani dan akalnya, agar mampu berdiri sendiri

menghadapi hidup dan memenuhi tanggung jawab.

Dalam h{ad{a>nah terkandung pengertian pemeliharaan jasmani dan

rohani, disamping terkandung pengertian pendidikan terhadap anak. Pendidik

mungkin terdiri dari keluarga si anak dan mungkin pula bukan dari keluarga si

anak dan ia merupakan pekerjaan professional, sedangkan h{ad{a>nah

dilaksanakan dan dilakukan oleh keluarga si anak, kecuali jika anak tidak

mempunyai keluarga serta ia bukan pofesional; dilakukan oleh setiap ibu, serta

anggota kerabat yang lain. h{ad{a>nah merupakan hak dari hadhin, sedangkan

pendidikan belum tentu merupakan hak dari pendidik.20

Pengasuhan atau mengasuh merupakan tuugas membimbing,

memimpin atau mengelola yang artinya mendidik dan memelihara anak,

mengurusi makan minum, pakaiannya dan keberhasilan anak Kaitanya dengan

kemampuan suatu keluarga dalam hal memberikan perhatian, waktu dan

dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial anak-anak

yang sedang dalam masa pertumbuhan.21

Merawat anak merupakan upaya memenuhi kebutuhan anak (kasih

sayang, perawatan diri, komuikasi, belajar, sosialisasi dan spritual anak) tugas

ibu dalam menjalankan peran keluarga yaitu memenuhi kebutuhan fisiologis

dan psikologis anak.

Mendidik adalah memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak

dan kecerdasan pikiran. Mendidik dapat diartikan sebagai sesuatu usaha untuk

20 Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat (Jakarta : Kencana, 2015), hlm. 175-177.

21 Intan Rakhmawati, Peran Keluarga Dalam Pengasuhan Anak, Jurnal Vol. 6, No.1, Juni

2015. Hlm. 4.

Page 32: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

15

mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan baik secara jasmani maupun

rohani. Oleh karena itu mendidik dikatakan sebagai upaya pembinaan pribadi,

sikap mental dan akhlak anak.

Single Parent adalah orang tua tunggal. Single parent mengasuh dan

membesarkan anak-anak mereka sendiri tanpa bantuan pasangan, baik itu

pihak suami maupun pihak istri. Single parent memiliki kewajiban yang

sangat besar dalam mengatur keluarganya, keluarga single parent memiliki

permasalahan-permasalahan paling rumit dibandingkan keluarga yang

memiliki ayah dan ibu. Single parent dapat terjadi akibat kematian ataupun

perceraian.22

Single parent disini yaitu single mother yang artinya sebagai orang tua

tunggal harus menggantikan ayah peran ayah sebagai kepala keluarga,

pengambil keputusan, pencari nafkah disamping peranya mengurus rumah

tangga, membesarkan, membimbing dan memenuhi kebutuhan psikis anak.

Wanita Single parent harus pandai membagi waktu, melengkapi

statusnya sebagai ayah dan ibu sekaligus. Perannya sebagai ayah sebagai

pemimpin keluarga kecil yang dimilikinya. Kemandirian dalam mengambil

keputusan dan membuat kebijakan secara mandiri untuk keluarga kecilnya.

Selain itu harus menafkahi kebutuhan hidup dalam keluarganya.

Perannya sebagai ibu, yaitu mejalankan kodratnya sebagai perempuan,

meliputi mengasuh dan membesarkan anaknya, serta hal-hal yang ada dalam

rumah. Walaupun dalam kondisi bekerja, tetap harus memonitor apa yang

22

Zahrotul Layliyah, Perjuagan Hidup Single Parent,

http://jsi.uinsby.ac.id/index.php/jsi/article/view/35, Jurnal Sosiologi Islam, Vol 3. No.1, 2013

diakses pada tanggal 24 April 2019 Pukul 21.55 WIB.

Page 33: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

16

terjadi di dalam rumah. Mempersiapkan kemandirian untuk mental anak

sangat perlu, kasih sayang adalah kunci segalanya memberi pengertian kepada

anak pelan-pelan dengan menyesuaikan usianya. Menumbuhkan kepercayaan

dirinya dan meningkatkan rasa nyaman merupakn tugas utama. Anak

merupakan skala prioritas, karena tanpa itu semua karir dan peran yang

dijalani akan sia-sia.23

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam

penelitin ini adalah:

1. Bagaimana H>>{ad{a>nah anak dalam keluarga single parent di Desa Pulus

Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo?

2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap H>>{ad{a>nah anak dalam

keluarga single parent di Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Wonosobo?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana H>>{ad{a>nah anak dalam keluarga single

parent di Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo

b. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap H>>{ad{a>nah

anak. Untuk dapat lebih mengkaji kesesuaian H>>{ad{a>nah anak dalam

23

Zahrotul Layliyah, Perjuagan Hidup Single Parent,

http://jsi.uinsby.ac.id/index.php/jsi/article/view/35, Jurnal Sosiologi Islam, Vol 3. No.1, 2013

diakses pada tanggal 24 April 2019 Pukul 21.55 WIB.

Page 34: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

17

keluarga single parent yang berada di Desa Pulus Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Wonosobo

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat Untuk Menambah

ilmu pengetahuan, dan dapat membawa manfaat bagi penulis dalam

memperluas wawasan dalam pengalaman terkait H>>{ad{a>nah anak dalam

keluaraga Single Parent yang terjadi di Desa Pulus Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Wonosobo

b. Manfaat Praktis Bagi peneliti, dengan melakukan penelitian ini maka

penulis memperoleh pengalaman dan Memperluas informasi meneliti

menggunakan tinjauan Hukum Islam terhadap H>>{ad{a>nah Anak dalam

keluaraga Single Parent di Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Wonosobo. Dan diharapkan dapat menjadi rujukan bagi

penelitain selanjutnya untuk lebih memperdalam pembahasan

mengenai H>>{ad{a>nah anak keluarga single parent.

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah mendalami, mencermati, menelaah dan

mengidentifikasi pengetahuan, atau hal-hal yang telah ada untuk mengetahui

apa yang ada dan yang belum ada. 24

Dalam Penelitian ini, peneliti menemukan

beberapa sumber yang senada dengan tema penelitian yang dilakukan oleh

peneliti diantaranya adalah:

No Nama peneliti

dan tahun

Judul Persamaan Perbedaan

24

Suharsini Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta : Rineka Cipta 2000), hlm. 75.

Page 35: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

18

1. Mohammad

Subkhan

Tahun 2009

“Hak pemeliharaan

anak (hadhanah)

bagi ibu yang

sudah menikah lagi

(studi persepsi kyai

dan masyarakat

Desa Jatirejo

Kecamatan

Karanganyar

Kabupaten

Demak).”

pembahasannya

sama-sama

membahas

mengenai hak

asuh anak

perbedaannya

dengan skripsi

penulis terletak

pada subjek

penelitiannya

karena skripsi

diatas

memfokuskan

pada hak

pemeliharaan

anak

(hadhanah)

bagi ibu yang

sudah menikah

lagi.25

2. Dwi Indriyani

Tahun 2018

Pola Asuh Dalam

Pembentukan

Karakter Anak

(Studi kasus

Keluarga TKW di

Desa Patut Rejo

Kecamatan Grabag

Kabupaten

Purworejo).26

Pembahasan isi

sekaligus

persamaan dari

skripsi ini dan

skripsi peneliti

adalah sama-

sama

mengunakan

pendektan

kualitatif

perbedaannya

terletak pada

fokus

penelitiannya

yang

berorientasi

pada

pembentukan

karakter anak.

3. Taufik

tahun 2010

Dampak Pola Asuh

Single Parent

Terhadap Tingkah

Laku Beragama

Remaja (Studi

Kasus Dua Remaja

pada Dua Keluarga

Single Parent di

Dusun Sitimulyo,

Piyungan,Bantul).27

persamaannya

sama-sama

membahas

tentang pola

asuh anak di

keluarga single

parent

perbedaanya

penelitian ini

dengan

penelitian

penulis terletak

pada fokus

penelitian di

atas lebih

berorientasi

pada dampak

pola asuh dan

subjeknya

hanya dua

25

Mohammad Subkhan, Hak Pemeliharaan Anak (Hadhnah) Bagi Ibu yang Sudah

Menikah Lagi (Studi Presepsi Kyai dan Masysrakat Desa Jatirejo Kecamatan Karanganyar

Kabupaten Demak), Skripsi UIN Semarang, 2009. 26

Dwi Indriyani, Pola Asuh Dalam Pembentukan Karakter Anak (Studi kasus Keluarga

TKW di Desa Patut Rejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo), Skripsi IAIN Salatiga, 2018. 27

Taufik, Dampak Pola Asuh Single Parent Terhadap Tingkah Laku Beragama Remaja

(Studi Kasus Dua Remaja pada Dua Keluarga Single Parent di Dusun Kuden Sitimulyo,

Piyungan, Bantul), Skripsi UIN Yogyakarta, 2010.

Page 36: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

19

keluarga.

4. Indra Syuhada

Tahun 2016

Peran pola asuh

single parent

terhadap

perkembangn anak.

(Studi kasus

keluarga single

parent di Desa

Tangkilkulon

Kecamatan

Kedungwuni

Kabupaten

Pekalongan).28

Membahas

tentang peran

single parent

dalam

mengasuh anak

Penelitian ini

lebih fokus

pada

perkembangan

anak,

sedangkan

yang peneliti

teliti lebih

membahas

tentang pola

asuh anak

5 Erma Hartanti

Taun 2017

Pola Asuh single

parent dalam

perkembagan

kepribadian anak di

Desa jetis

Kecamatan

Selopang

Kabupaten

Temanggung.29

Sama-sama

Membahas

tentang pola

asuh anak

Penelitian ini

Lebih fokus

pengasuhan

anak pada

yang

orangtuanya

bercerai.

Dari beberapa Pembahasan Karya tulis dan kajian yang ada,stelah

peneliti mengamati dan menulusurinya, sejauh yang peneliti ketahui, tidak

adanya pembahasan atau penelitian mengenai h{ad{a>nah anak dalam keluarga

single parent di Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo.

F. Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasan ini dibagi menjadi lima bab:

Bab pertama, menjelaskan tentang pendahuluan, yang meliputi latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian

pustaka dan Sistematika Pembahasan

28

Indra Syuhada, Peran pola asuh single parent terhadap perkembangan anak( Studi

kasus keluarga single parent di Desa Tangkilkulon Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pekalongan,

Skripsi IAIN Surakarta, 2016. 29

Erma Hartanti, Pola Asuh Single Parent dalam perkembangan kepribadian anak di

Desa Jetis Kecamatan Selopang Kabupaten Temanggung, Skripsi UIN Yogyakarta, 2017.

Page 37: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

20

Bab kedua menjelaskan Landasan teori, yang akan dibahas meliputi,

H>>{ad{a>nah anak dan hukum islam, mengenai keluarga single parent

Bab ketiga. Metodologi penelitian membahas tentang jenis penelitian,

waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data,

metode pengumpulan data, analisis data.

Bab keempat membahas tentang hasil penelitian dan analisis data

mengenai H>>{ad{a>nah anak dalam keluarga single parent di Desa Pulus

Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo

Bab kelima terdiri dari penutup yang berisi kesimpulan dan saran

Page 38: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

21

BAB II

H>>{AD{A>NAH ANAK DAN SINGLE PARENT MENURUT

HUKUM ISLAM

A. Pengetian H>>{ad{a>nah

“H>>{ad{a>nah” berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti antara lain: Hal

memelihara, mendidik, mengatur mengurus segala kepentingan/ urusan anak-

anak yang belum mu>mayi>z (belum dapat membedakan baik dan buruknya

sesuatu atau tindakan bagi dirinya).1

H>>{ad{a>nah menurut bahasa berarti “meletakan sesuatu dekat dengan

tulang rusuk atau di pangkuan”, karena ibu waktu menyusukan anaknya

meletakkan anak itu di pangkuannya, seakan-akan ibu disaat itu melindungi

dan memelihara anaknya, sehingga “h{ad{a>nah” dijadikan istilah yang lahir

sampai sanggup berdiri sendiri mengurus dirinya yang dilakukan oleh kerabat

anak itu.2 Seorang ibu waktu menyusukan, meletakkan anak dipangkuannya,

dan melindunginya dari segala yang meyakitinya. Erat hubungannya dengan

pengertian tersebut, h{ad{a>nah menurut istilah ialah tugas menjaga dan

mengasuh atau mendidik bayi atau anak kecil sejak ia lahir sampai ia mampu

menjaga dan mengatur dirinya sendiri.3

Menurut ulama fiqih medefinidikan H>>{ad{a>nah yaitu memelihara anak-

anak yang masih kecil, baik laki-laki maupun perempuan, atau yang sudah

1 H.M.A. Tihami dan Sohari Sahrani, Munakahat : Kajian Nikah Lengkap. (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 215. 2 Zakiah Drajat, Ilmu Fiqh.jilid 2.(….) Dalam bukunya Abdul Rahman Ghozali, Fiqh

Munakahat (Jakarta : Kencana, 2015), hlm. 175. 3 Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer (Jakarta :

Kencana, 2004), hlm. 166.

Page 39: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

22

besar tetapi belum mu>mayi>z, menyediakan sesuatu yang menjadikannya

kebaikan, menjaganya dari sesuatu yang menyakiti dan merusaknya mendidik

jasmani, rohani dan akalnya, agar mampu berdiri sendiri menghadapi hidup

dan tanggung jawab.4

Dalam istilah fiqh digunakan dua kata namun ditujukan untuk maksud

yang sama yaitu kaffalah dan h{ad{a>nah . Yang dimaksud dengan h{ad{a>nah atau

kaffalah dalam arti sederhana ialah “pemeliharaan” atau “pengasuhan”.

Dalam arti yang lebih lengkap adalah pemeliharaan anak yang masih kecil

setelah terjadinya putus perkawinan. Hal ini dibicarakan dalam fiqh karena

secara praktis antara suami dan istri telah terjadi perpisahan sedangkan anak-

anak memerlukan bantuan dari ayah dan ibunya.5

Dalam Kompilasi Hukum Islam disebutkan pengertian H>>{ad{a>nah

sebagai kegiatan mengasuh, memelihara, dan mendidik anak hingga dewasa

atau berdiri sendiri. Seorang anak pada permulaan hidupnya sampai umur

tertentu memerlukan orang lain dalam kehidupannya, baik dalam pengaturan

fisiknya, maupun dalam pembentukan akhlaknya. Seseorang yang melakukan

tugas H>>{ad{a>nah sangat berperan dalam hal tersebut. Oleh sebab itu masalah

H>>{ad{a>nah mendapat perhatian khusus dalam ajaran Islam.

Kompilasi Hukum Islam Pasal 105 (a) menyebutkan bahwa batas

mūmayyīz seorang anak adalah berumur 12 tahun.6 Sedangkan Undang-Undang

RI Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan menyebutkan bahwa anak

4 Abd. Rahman Ghazaly, Fiqih Munakahat, (Bogor: Kencana, 2003), hlm. 175.

5 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia (Antara Fiqh Munakahat

Dan Undang Undang Perkawinan). (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 327-328. 6 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo,

2007), hlm. 138.

Page 40: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

23

dikatakan mūmayyīz jika sudah berusia 18 tahun atau telah melangsungkan

pernikahan.7

Pengasuhan atau mengasuh merupakan tuugas membimbing,

memimpin atau mengelola yang artinya mendidik dan memelihara anak,

mengurusi makan minum, pakaiannya dan keberhasilan anak kaitanya dengan

kemampuan suatu keluarga dalam hal memberikan perhatian, waktu dan

dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial anak-anak

yang sedang dalam masa pertumbuhan.8

Merawat anak merupakan upaya memenuhi kebutuhan anak (kasih

sayang, perawatan diri, komuikasi, belajar, sosialisasi dan spritual anak) tugas

ibu dalam menjalankan peran keluarga yaitu memenuhi kebutuhan fisiologis

dan psikologis anak.

Mendidik adalah memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak

dan kecerdasan pikiran. Mendidik dapat diartikan sebagai sesuatu usaha untuk

mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan baik secara jasmani maupun

rohani. Oleh karena itu mendidik dikatakan sebagai upaya pembinaan pribadi,

sikap mental dan akhlak anak.

Keluarga adalah lingkungan pertama yang memberikan pengaruh

terhadap berbagai aspek perkembangan anak. Kondisi dan tata cara kehidupa

keluarga merupakan lingkungan yang kondusif baik anak. Orangtua memegang

peran yang istimewa dalam hal informasi dan cermin tentang diri seseorang.9

7 Tim Penyusun. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang

Perkawinan & Kompilasi Hukum Islam. Bandung : Citra Umbara. 2012., hlm. 15. 8 Intan Rakhmawati, Peran Keluarga Dalam Pengasuhan Anak, Jurnal Vol. 6, No.1, Juni

2015. Hlm. 4. 9 Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak, (Yogyakarta: UIN Malang Press, 2009),

hlm. 54.

Page 41: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

24

Anak adalah amanat dari Allah SWT. Anak perlu untuk mendapat

perlakuan yang sama, tanggung jawab anak adaah orangtua dan bagi anak yang

tidak memiliki orangta (yatim) adalah tanggung jawab bersama masyarakat

untuk meningktkan dan mencukupi kebutuhan anak yatim secara holistik baik

material, sosial maupun spritual anak yatim.10

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa anak merupakan

amanah atau titipan dari allah swt yang harus dijaga, dirawat dan dipelihara

setiap orang tua. Karena anak membutuhkan pendidikan dari orang tua,

pendidikan anak yang dilakukan dengan bertahap.

Pemeliharaan anak atau juga disebut pengasuhan anak dan dalam islam

dinamakan “H>>{ad{a>nah”. H>>{ad{a>nah mempunyai arti secara etimologis, hadhanah

berasal dari kata hadhana-yahduu-hadhnan yang memeliki arti mengasuh anak

atau memeluk anak. Dari segi terminologis hadhanah memiliki definisi yang

variatif seperti yang diutarakan dari beberapa mazhab:

1. Fukaha Hanafiah mendefinisikan H>>{ad{a>nah sebagai usaha mendidik anak

yang dilakukan oleh seorang yang memepunyai hak mengasuh.

2. Ulama Syafi‟iyah, H>>{ad{a>nah adalah mendidik orang yang tidak dapat

mengurus dirinya sediri dengan apa yang bermaslahat baginya da

memeliharanya dari apa yang membahayakannya, meskipun orrang

tersebut telah dewasa, seperti memebantu dalam hal membersihkan

jasadnya mecucikan pakainnya, meminyaki rambutnya dan lain-lainnya.

10

Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak, (Yogyakarta: UIN Malang Press, 2009),

hlm. 80.

Page 42: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

25

Demikian pula menggendong anak dalm buaian dan mengayun-

ngayunkannya supaya dapat tidur.

3. Sayyid Sabiq mengungkapkan bahwa H>>{ad{a>nah adalah suatu sikap

pemeliharaan terhadap anak kecil baik laki-laki maupun perempuan atau

yang kurang akal, belum dapat membedakan anatara baik dan buruk, belum

mampu dengan bebas mengurus diri sendiri dan belum tahu egerjakan

sesuatu yang menyakiti dan membahayakannya mendidik serta

mengasuhnya, baik fisik, mentall maupun akal, agar mampu menegakan

kehidupan yang sempurna dan bertanggung jawab, Tentang pemeliharaan

anak yang belum mu>mayi>z.11

Pemeliharaan anak permulaan hidupnya sampai pada umur tetantu

memerlukan orang lain untuk membantunya dalam kehidupannya, seperti

makan, pakaian, membersihkan diri, bahkan sampai pengaturan bngun dan

tidur krena itu, orang yang menjaganya perlu mempunyai ras kasih sayang,

kesabaran, dan memepunyai keinginan agar anak itu baik atau shaleh di

kemudian hari di samping itu harus mempunyai waktu yang cukup pula untuk

melakukan tugas itu. Dan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah wanita.

Dalam islam, tanggung jawab ibu adalah mengasuh anak-anaknya,

dimana tanggung jawab pengasuhan anak-anaknya dimulai pada saat

kehamilan, dengan seperti itu berarti keamanan anak dan segala sesuatu yang

bersifat keduniawian pada saat dalam kandungan. Pengasuhan anak dari ibu

terus berlanjut sampai anak dewasa. Begitu juga dengan ayah, ayah

11

Achmad Muhajir, Hadhanah Dalam Islam, jurnal Vol 2, No 2 2017,

https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/SAP/article/download/2089/1588, diakses pada

tanggal 17 Sep. 19 pukul 11:16 WIB.

Page 43: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

26

bertanggung jawab dengan istri dan anakanaknya terhadap kesejahteraan

anggota keluarga.12

Dasar urutan orang-orang yang berhak melakukan H>>{ad{a>nah adalah:

Kerabat pihak Ibu didahulukan atas kerabat pihak bapak jika tingkatannya

dalam kerabat adalah sama.

1. Nenek perempuan didahulukan atas saudara perempuan karena anak

merupakan bagian dari kakek, karena itu nenek lebih berhak dibanding

dengan saudara perempuan

2. Kerabat sekandung didahulukan dari kerabat yang bukan sekandung dan

kerabat seIbu lebih didahulukan atas kerabat seayah.

3. Dasar urutan ini ialah urut kerabat yag ada hubungan mahram, dengan

ketentuan bahwa pada tingkat yang sma pihak Ibu didahulukan atas

pihak bapak.

4. Apabila kerabat yang ada hubungan mahram tidak ada maka hak H>>{ad{a>nah

pindah kepada kerabat yang tidak ada hubungan mahram.13

B. Dasar H>>{ad{a>nah Qur’an dan Hadits

Al-Qur‟an Surat At- Tahrim ayat 6

12

M. Nipan Abdul Halim, Anak Shaleh Dambaan Keluarga, (Yogyakarta: Mitra Pustaka,

2003), hlm. 86. 13

13

Abd. Rahman Ghazaly, Fiqih Munakahat, (Bogor: Kencana, 2003), hlm. 180.

Page 44: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

27

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia

dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan

tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”14

Dasar ajaran tentang h{ad{a>nah ini bisa diambil antara lain dari

Qs. An-Nisa‟ (4) : 9

Artinya “Dan Hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang

seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah

yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu

hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hedaklah mereka

mengucapkan perkataan yang benar .” 15

Qur‟an Surat al-Anfal (8): 27 :

Artinya “Hai Orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati

Allah dan Rasulnya dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat

yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahuinya.” 16

Al-Qur‟an Surat Luqman ayat 14

14

Departemen Agama RI. Al-Hikmah (Al-Qur’an dan Terjemahnya). (Bandung:

Diponegoro 2011), hlm. 560. 15

Departemen Agama RI. Al-Hikmah (Al-Qura’an dan Terjemahnya). (Bandung:

Diponegoro 2011), hlm. 78. 16

Departemen Agama RI. Al-Hikmah (Al-Qura’an dan Terjemahnya). (Bandung:

Diponegoro 2011), hlm. 180.

Page 45: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

28

Artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada

dua orang Ibu - bapanya; Ibu nya telah mengandungnya dalam

Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua

tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang Ibu bapakmu,

hanya kepada-Kulah kembalimu.”17

Dari beberapa ayat diatas menjelaskan, bahwa Allah memerintahakan

bagi orang-orang yang beriman untuk saling menjaga keluarganya dari api

neraka. Orang tua bertugas untuk mndidi dan mengajarkan anak-anaknya

kepada kebaikan dan berperilaku sesuai dengan peritah agama serta

memerintahkan anak untuk mengajarkan shalat. Begitupun sebaiknya

kewajiban anak kepada orang tua yaitu harus sopan santun dan berbuat baik

kepada kedua orng tua.

Merawat dan mendidik anak merupakan bagian dari tugas domestik

yang selama ini diangap segabai tugas isteri Argumen yang senantiasa

menyertainya adalah kesesuaian tugas tersebut dengan kodrat perempuan

yang lembut, penyayang dan ke Ibuan

Mengasuh anak-anak yang masih kecil hukumnya wajib, sebab

mengabaikannya berarti menghadapkan anak-anak yang masih kecil kepada

bahaya kebinasaan. H{ad{a>nah merupakan hak bagi anak-anak yang masih

kecil, karena ia membutuhkan pengawasan, penjagaan, pelaksanaan

urusannya, dan orang yang mendidiknya. Dalam kaitan ini, terutama,

ibunyalah yang berkewajiban melakukan h{ad{a>nah. Sebagaimana diterangkan

dalam Hadits Rasulullah Saw bersabda :

17

Departemen Agama RI. Al-Hikmah (Al-Qura’an dan Terjemahnya). (Bandung:

Diponegoro 2011), hlm. 412.

Page 46: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

29

ث نا ابن جريج عن عمروبن شعيب عن ث نا روح، حد ثن أب،حد ثنا عبداللو، حد حده عبد اللو ابن عمرو: أ ن امر أة أتت النب صالهلل عليو وسلم أ بيو عن جد

فقالت: يارسول اللو ان ابن ىذا كان بطن لو وعاء وحجري لو حوا ء وثدي لو ، قال: أنت أحق مال ت نكحى(( .سقاء، وز عم أب وه انو ي نزعو من

18

“Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Khalid As Sulami,

Tela menceritakan kepadaku „Amr bin Syu‟aib, dari ayahnya dari

kakeknya yaitu Abdullah bin „Amr bahwa seorang wanita berkata:

Wahai Rasulullah sesungguhnya anakku ini Perutku adalah

tempatnya, dan putting susuku adalah tempat minumnya dan

pangkuanku adalah rumahnya sedangkan ayahnya tela

menceraikannya dan ingin merampasnya dariku, kemudian

Rasulullah shallallahu „alaihi wasalam berkata kepadanya, engkau

lebih berhak terhadapnya selama engkau belum menikah. (Hadits

Riwayat Ahmad dan Abu Dawud.)

Hadis ini menjelaskan bahwa ibu lebih berhak dari pada bapak selama

ibunya belum menikah lagi. Ibu lebih diutamakan karena mempunyai

kelayakan mengasuh dan menyusui, mengingat ibu lebih mengerti dan

mampu mendidik anak, kesabaran ibu dalam hal ini lebih besar daripada

bapak. Waktu yang dimiliki ibu lebih lapang daripada bapak. Karena itu, ibu

lebih diutamakan demi menjaga kemaslahatan anak. Jika ibu menikah dengan

laki-laki lain, maka hak h{ad{a>nah menjadi hilang.

Anak dilatih untuk bersikap obyektif, dan menghargai diri sendiri,

mengenali diri sendiri, dengan sellu bersikap positif untuk diri mereka

sendiri, dengan mencoba bergaul dengan teman yang lebih banyak artinya

masyarakat pun harus menerima dan memberi keempatan pada anak bergaul

18

Ahmad bin Hanbal . Musnad Ahmad bin Hanbal. (Lebanon Dar : Al-Kitab Al-

Ilmiyah, 2008), hlm.587. Nomor Hadits 6678.

Page 47: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

30

dengan masyarakat secara luas tanpa pilih kasih mekipun bukan bergaul

dengan golongannya.19

Masyarakat jangan hanya memberi belas kasihan pada anak, tetapi yang

terpenting adalah bagaimana kasih sayang orangtua kandung yang telah tiada

biasa digantika oleh orang lain yang benar-benar memiliki kepedulian kepada

anak dalam segala aspek dan bukan saja pada kecukupan materi.

Pendidikan yang lebih penting adalah pendidikan anak dalam pangkuan

ibu bapaknya, karena dengan adanya pengawasan dan perlakuan akan dapat

menumbuhkan jasmani dan akalnya, membersihkan jiwanya, serta

mempersiapkan diri anak dalam mengahadapi kehidupannya di masa yang

akan datang. 20

C. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan

Kompilasi Hukum Islam

Undang-Undang RI nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan, dan

tentang hak dan kewajiban antara orang tua dan anak, menyebutkan :

Pasal 45

1. Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak

mereka sebaik-baiknya.

2. Kewajiban orang tua yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini

berlaku sampai anak itu kawin atau dapat beridiri sendiri.

19

Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak, (Yogyakarta: UIN Malang Press, 2009),

hlm. 16. 20

H.M.A. Tihami dan Sohari Sahrani, Munakahat : Kajian Nikah Lengkap. (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 216-217.

Page 48: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

31

Kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua

orang tua putus.21

Pasal 46

1. Anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka

yang baik.

2. Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut

kemampuannya, orang tua dan keluarga dalam garis lurus keatas,

bila mereka itu memerlukan bantuannya.

Pasal 47

1. Anak yang belum mencapai umur 18 tahun (delapan belas) tahun

atau belum pernah melangsungkan perkawinan ada dibawah

kekuasaan orang tuanya selama mereka tidak dicabut dari

kekuasaannya.

2. Orangtua mewakili anak tersebut mengenai perbuatan hukum di

dalam dan di luar pengadilan.

Adapun dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) pengertian h{ad{a>nah

juga telah dirumuskan di dalam pasal 1 huruf (g) bahwa yang dimaksud

dengan pemeliharaan dan mendidik anak hingga dewasa atau mampu berdiri

sendiri.22

Kompilasi Hukum Islam menjelaskan dan mengatur pada Bab XIV

tentang pemeliharaan anak sebagai berikut:

21

Depertemen Agama RI, Himpunan Perundang-undangan Perkawinan, (Jakarta: Aneka

Ilmu, 2001), hlm.22. 22

Daud Ali, Kompilasi Hukum Islam Dalam Sistem Hukum Nasional (Ciputat: Logos,

1999), hlm. 139.

Page 49: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

32

Pasal 98

1. Batas usia anak yang mampu berdiri sendiri atau dewasa adalah 21

tahun, sepanjang anak tersebut tidak bercacat fisik maupun mental

atau belum pernah melangsungkan perkawinan.

2. Orang tuanya mewakili anak tersebut mengenai segala perbuatan

hukum di dalam dan di luar Pengadilan.

3. Pengadilan Agama dapat menunjuk salah seorang kerabat terdekat

yang mampu menunaikan kewajiban tersebut apabila kedua

orangtuanya tidak mampu.

Pasal 104

1. Semua biaya penyusuan anak dipertanggungkawabkan kepada

ayahnya. Apabila ayahya stelah meninggal dunia, maka biaya

penyusuan dibebankan kepada orang yang berkewajiban memberi

nafkah kepada ayahnya atau walinya.

2. Penyusuan dilakukan untuk paling lama dua tahun, dan dapat

dilakukan penyapihan dalam masa kurang dua tahun dengan

persetujuan ayah dan ibunya.

Pasal 106 :

1. Orang tua berkewajiban merawat dan mengembangkan harta

anaknya yang belum dewasa atau di bawah pengampuan, dan tidak

diperbolehkan memindahkan atau menggadaikannya kecuali

karena keperluan yang mendesak jika kepentingan dan

Page 50: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

33

kemaslahatan anak itu menghendaki atau suatu kenyataan yang

tidak dapat dihindarkan lagi.

2. Orang tua bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan

karena kesalahan dan kelalaian dari kewajiban tersebut pada ayat

(1).23

D. Syarat- Syarat H{ad{a>nah dan Waktu Berlakunya H>>{ad{a>nah

Syarat-syarat, h{ad{a>nah Seorang yang menangani dan

menyelenggarakan kepentingan anak kecil yang diasuhnya, yaitu adanya

kecukupan dan kecakapan yang memerlukan syarat-syarat tertentu. Jika

syarat-syarat itu tidak terpenuhi satu saja maka gugurlah kebolehan

menyelenggarakan hadhanah. Adapun syarat-syarat hadhanah, antara lain:

1. Baligh dan berakal sehat; hak h{ad{a>nah anak diberikan kepada orang

yang berakal sehat dan tidak terganggu ingatannya, sebab h{ad{a>nah itu

merupakan pekerjaan yang penuh tanggung jawab. Oleh karena itu,

seorang ibu yang mendapat gangguan jiwa atau gangguan ingatan

tidak layak melakukan tugas h{ad{a>nah. Imam Ahmad bin Hanbal

menambahkan agar yang melakukan hadhanah tidak mengidap penyakit

menular.24

2. Berakal sehat. Orang yang kurang akalnya seperti idiot tidak mampu

berbuat untuk dirinya sendiri dan dengan keadaannya itu tertentu tidak akan

mampu berbuat untuk orang lain.

23

Mardani, Kumpul Peraturan tentang Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana,

2015), hlm. 156- 157. 24

Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer,

(Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 172.

Page 51: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

34

3. Beragama Islam. Ini adalah pendapat yang dianut oleh jumhur ulama,

karena tugas pengasuhan itu termasuk tugas pendidikan yang akan

mengarahkan agama anak yang diasuh. Kalau diasuh oleh orang yang

bukan islam dikhawatirkan anak yang diasuh akan jauh dari agamanya.

4. Adil dalam arti menjalankan agama secara baik, dengan meninggalkan dosa

besar dan menjauhi dosa kecil. Kebalikan dari adil dalam hal ini disebut

fasiq yaitu tidak konsisten dalam beragama. Orang yang komitmen

agamanya rendah tidak dapat diharapkan untuk mengasuh dan memelihara

anak yang masih kecil.25

Sedangkan Imam al-Syafi‟i berpendapat bahwa anak perempuan itu

diberi pilihan untuk hidup bersama ayahnya atau ibunya, sebagaimana

yang berlaku pada anak laki-laki. Abu Hanifah berpendapat bahwa ibu

lebih berhak untuk melaksanakan h{ad{a>nah sampai dia kawin atau haid.

Menurut Imam Malik ibu lebih berhak sampai dia kawin atau bergaul

dengan suaminya, Karena anak dalam usia tersebut tidak mampu untuk

memilih.26

Tidak terdapat ayat-ayat Alqur‟an dan hadits yang menerangkan

dengan tegas tentang masa h{ad{a>nah, hanya terdapat isyarat-isyarat yang

menerangkan ayat tersebut. Karena itu para ulama berijtihad sendiri-sendiri

dalam menetapkannya dengan berpedoman kepada isyarat-isyarat itu.

beberapa mazhab berpendapat sebagai berikut :

25

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia (Antara Fiqh Munakahat

Dan Undang Undang Perkawinan). (Jakarta: Kencana, 2006), hlm.328-329. 26

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia (Antara Fiqh Munakahat

Dan Undang Undang Perkawinan). (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 329-334.

Page 52: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

35

1. Menurut mazhab Hanafi, h{ad{a>nah anak laki-laki berakhir pada saat

anak itu tidak ada lagi memerlukan penjagaan dan telah dapat mengurus

keperluannya sehari-hari, seperti makan, minum, mengatur pakaian,

membersihkan tempatnya, dan sebagainya. Sedangkan masa h{ad{a>nah

wanita berakhir apabila ia telah baligh, atau telah datang masa haid

pertamanya, menurut mazhab Hanafi generasi akhir ada yang

menetapkan bahwa masa h{ad{a>nah itu berakhir umur 19 tahun bagi laki-

laki, dan umur 11 tahun bagi wanita.27

2. Mazhab Syafi‟i berpendapat bahwa masa h{ad{a>nah itu berakhir setelah

anak sudah mu>mayi>z yakni berumur 5 dan 6 tahun. Dengan dasar

hadits:

و كما خي ر قل رسو ل اهلل صل اهلل عليو وسلم : خي ر غل ما ب ي أبيو و أمها وامها .بيتا ب نن أبي

Artinya: Rasulullah SAW. Bersabda: “Anak ditetapkan

antara bapak dan ibunya sebagaimana anak (anak yang belum

mumayyiz) perempuan ditetapkan antara bapak dan ibunya.28

3. Menurut ulama Mazhab Maliki, hak pengasuhan anak laki-laki berakhir

apabila anak itu sudah baligh yang ditandai dengan keluarnya mani

pertama dalam mimpi. Adapun untuk anak perempuan, hak

pengasuhannya akan berakhir disaat memasuki jenjang perkawinan. 29

Menurut Kompilasi Hukum Islam Dalam kompilasi Hukum Islam,

masa pemeliharaan anak adalah sampai anak itu dewasa dan dapat

27

Tihami, dan Sohari, Fikih Munakahat: Kajian Fiikih lengkap, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2009), hlm. 224. 28

Tihami, dan Sohari, Fikih Munakahat: Kajian Fiikih lengkap, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2009), hlm. 224. 29

Huzaemah, op.cit.hlm. 108-109. dalam Bukunya Andi Syamsu Alam, dan M. Fauzan.

Hukum Pengangkatan Anak Perspektif Islam.(Jakarta: Kencana, 2008), hlm.127.

Page 53: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

36

mengurus dirinya sendiri. Batas usianya adalah ketika anak sudah

mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun sebagaimana bunyi dari pasal

156 poin d. Semua biaya hahanah dan nafkah anak menjadi tanggungan

ayah menurut kemampuannya, sekurang-kurangnya, sampai anak tersebut

dewasa dan dapat mengurus diri sendiri (21 tahun) [10]. Mengenai hal ini

sebenarnya telah dijelaskan dalam pasal sebelumnya, yaitu pasal 98 ayat

(1) yang berbunyi : “Batas usia anak yang mampu berdiri sendiri atau

dewasa adalah 21 tahun, sepanjang anak tersebut tidak bercacat fisik

maupun mental atau belum pernah melakukan perkawinan.30

Jadi menurut Kompilasi Hukum Islam batas usia anak dalam

hadhanah adalah 21 tahun, pada usia tersebut anak dianggap telah dewasa

dan dapat mengurus dirinya sendiri sepanjang anak tersebut tidak cacat

fisik maupun mental, selain itu anak yang telah melangsungkan

perkawinan dianggap telah dewasa, dan pada masa tersebut orang tua tidak

mempunyai kewajiban lagi memelihara atau mengasuh kepada anak.

Sedangkan dalam Kompilasi Hukum Islam dijelaskan pada pasal 105

bahwa: “Pemeliharaan anak yang belum mu>mayi>z atau belum berumur 12

tahun adalah hak ibunya. Pemeliharaan anak yang sudah mu>mayi>z

diserahkan kepada anak untuk memilih diantara ayah atau ibunya sebagai

pemegang hak pemeliharaannya.31

30

Achmad Muhajir, Hadhanah Dalam Islam, jurnal Vol 2, No 2 2017,

https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/SAP/article/download/2089/1588, diakses pada

tanggal 17 Sep. 19 pukul 11:16 WIB. 31

Mardani, Kumpul Peraturan tentang Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana,

2015), hlm. 156- 157.

Page 54: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

37

Akibat hukum dari perbedaan pendapat tentang hak h{ad{a>nah ini

adalah sebagai berikut:

1. Apabila kedua ibu bapak enggan untuk mengasuh anaknya, maka

mereka bisa dipaksa, selama tidak ada yang mewakili mereka

mengasuh anak tersebut. Hal ini disepakati oleh seluruh ulama.

2. Apabila ada wanita lain yang berhak mengasuh anak tersebut, seperti

nenek dan bibinya, maka ibu tidak boleh dipaksa. Hal ini juga

disepakati oleh seluruh ulama, karena seseorang tidak boleh dipaksa

untuk menggunakan haknya.

3. Meunurut ulama Mazhab Hanafi, apabila istri menuntut khulu’ pada

suaminya dengan syarat anak dipelihara suaminya, maka khulu-nya

sah, tetapi syaratnya batal, karena pengasuh anak merupakan hak ibu.

Jumhur ulama tidak sependapat dengan ulama mazhab Hanafi,

karena menurut mereka hak pengasuhan anak adalah hak berserikat

yang tidak bisa digugurkan. Apabila terjadi perpisahan antara suami

istri, boleh saja anak berada dibawah asuhan ibu. Tetapi biaya

pengasuhan harus ditanggung ayah. Menurut mereka dalam kasus

seperti ini, anak lebih berhak tinggal pada ibunya sampai ia cerdas

dan bisa memilih apakah akan tinggal dengan ayah atau ibunya.

4. Ulama juga sepakat menyatakan bahwa ayah tidak bisa mengambil

anak dari ibunya apabila mereka bercerai, kecuali ada alasan syara’

yang membolehkannya, seperti ibu itu gila atau di penjara.32

32

Andi Syamsu Alam, dan M. Fauzan. Hukum Pengangkatan Anak Perspektif Islam.

(Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 116-118.

Page 55: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

38

E. Pengasuhan Anak Terhadap Keluarga Single Parent

Keluarga sebagai unit terkecil dalam kehidupan sosial sangat besar

perananya dalam membentuk pertahanan seseorang terhadap serangan

penyakit sosial sejak dini. Orang tua yang sibuk dengan kegiatannya sendiri

tanpa mempedulikan bagaimana perkembangan anak-anaknya merupakan

awal dari rapuhnya pertahanan anak terhadap serangan penyakit sosial. Sering

kali orang tua hanya cenderung memikirkan kebutuhan lahiriah anaknya

dengan bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana anak-anaknya tumbuh

dan berkembang.33

Namun peran orang tua dalam pengasuhan anak berubah seiring

pertumbuhan dan perkembangan anak. Ayah dan ibu sama-sama memiliki

peran yang penting sejak anak dalam kandungan. Namun ada sedikit

perbedaan sentuhan dari apa yang ditampilkan oleh ayah dan ibu Ibu

cenderung menumbuhkan perasaan mencintai dan mengasihi anak melalui

interaksi yang melibatkan sentuhan fisik dan kasih sayang. Sedangkan ayah

cenderung menumbuhkan rasa percaya diri dan kompeten pada anak melalui

kegiatan bermain yang melibatkan fisik. Orang tua memiliki peran penting

dalam pengasuhan dan pembinaan terhadap perilaku anaknya. Dalam

perkembangan anak orang tua berperan sebagai pemuas kebutuhan anak,

tumbuh kembang anak, teladan bagi anak, dan pembentuk konsep diri dalam

keluarga.

Dengan fungsi sosial keluarga mempunyai peran yang sangat penting

33

Nunung Sri Rochaniningsih, Dampak Pergeseran Peran dan Fungsi Keluarga Pada

Perilaku Menyimpang Remaja, Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi Vol.2, No.1

2014.

Page 56: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

39

dalam pembentukan individu yang bermoral. Keterlibatan keluarga secara

aktif dalam pengasuhan anak dilaksanakan melalui fungsi keluarga yaitu :

1. Fungsi Keagamaan dengan memberikan contoh ritual keagamaan yang

dianut keluarga kepada anak.

2. Fungsi Biologis pemenuhan kebutuhan agar keberlangsungan hidupnya

tetep terjaga. Masudnya pemenuhan kebutuhan yang berhubungan dangan

jasmsni manusia. Suami sebagai rumah tangga memiliki kewajiban untuk

mencari nafkah sebagai sehingga kebutuhan dasar dalam keluarganya

berupa pangan, sandan, dan papan dapat terpenuhi. Dan seorang istri

berkewajiban menjalankan fungsinya sebagai pendamping dan mengelola

keluarga dengan baik

3. Fungsi Ekonomi Fungsi ini berhubungan dengan bagaimana pengaturan

pengasilan yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah

tangga. Kebutuhan keluarga terpenuhi seorang suami hendaknya

mempunyai penghasilan yang memadai untuk memenuhi kehutuhan utama

dalam keluarga.

4. Fungsi Kasih Sayang Setiap anggota keluarga harus menyayangi satu sama

lain. Dan jika telah memiliki anak maka orang tua hendaknya menunjukan

dan mencurahkan kasih sayang kepada anaknya secara tepat.

5. Fungsi Pelindung Anggota keluarga hendaknya mendapatkan pelindungan

dari anggota lainnya. Pelindungan didunia meliputi keamanan atas apa

yang dimakan atau dipakai dan tempat tinggal keluarga.

6. Fungsi Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat

Page 57: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

40

penting untuk meningkatkan martabat dan peradapan manusia. Sebagai

pemimpin keluarga memberikan bimbingan dan pendidikan bagi setiap

anggota keluarga.

Berdasarkan fungsi keluarga diatas berusaha untuk mempersiapkan

anak-anaknya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap yang selaras

sesuai dengan norma yang berlaku dikeluarga dan masyarakat. Ketika

fungsi tersebut diterapkan dengan baik maka akan membentuk keluarga

yang harmonis.34

Beberapa peran keluarga dalam pengsuhan anak adalah:

Terjalinnya hubungan yang harmonis dalam keluarga melalui penerapan

pola asuh islami sejak dini, yakni:

a. Pengasuhan dan pemeliharaan anak dimulai sejak pra kon-sepsi

pernikahan. Ada tuntutan bagi orangtua laki-laki maupun perempuan

untuk memilih pasangan yang terbaik sesuai tuntutan agama dengan

maksud bawa orangtua yang baik kemungkinan besar akan mampu

mengasu anak dengan bai pula.

b. Pengasuhan dan perawatan anak saat dalam kandungan stelah lahir dan

sampai masa masa dewasa dan seterusnya diberikan dengan

memberikan kasih sayang sepenunya dan embimbing ana beragama

menyembah Allah SWT.

c. Memberikan pendidikan yag terbaik pada anak, terutma pendidikan

agama, orangtua yang salih adalah modal terbaik untuk memberikan

34

Nunung Sri Rochaniningsih, Dampak Pergeseran Peran dan Fungsi Keluarga Pada

Perilaku Menyimpang Remaja, Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi Vol.2, No.1

2014.

Page 58: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

41

pendidikan agama kepada anak-anak penanaman jiwa agama yang

dimulai dari keluarga, semenjak anak masih kecil dengan cara

membiasakan anak dengan tingkah laku yang baik. Dengan

mencontoh keteladanan Rasulullah saw, sebagai keteladanan yang

terbaik, orangtua hendaknya memberikan keteladanan bgi anak. Salah

satu contoh keteladanan Rasulullah saw adalah dengan menanamkan

nilai-nilai akhlakul karimah.35

Ada 4 (empat) pola pengasuhan yang berpengaruh pada anak:

a. Pola Pegasuhan autotiratif. Pola pengasuhan ini memeperioritaskan

kepentingan anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya sendiri,

namun mereka tidak ragu-ragu mengendalikan anak. Hal ini dapat

membimbing anak untuk mandiri dan independen.

b. Pola pengasuhan Otoriter. Orangtua menilai menuntut anak untuk

mematuhi standar mutlak yang ditentukan sepihak oleh orangtua atau

pengasuh, memutlakkan kepatuhan dan rasa hormat atau sopan

santun. Anak-anak dalam pengasuhan ini cenderung menarik diri

secara sosial kurang sepontan dan kurang percaya diri

c. Pola pengasuhan penyabar atau pemanja. Segala sesuatunya justru

berpusat kepada kepentingan anak, sedangka para orngtua tidak

mengendalikan perilaku anak sesuai kebutuhan perkembangan

kepribadian anak. Anak-anak akan tumbuh dengan kepribadian

kurang matang secara sosial (manja), impulsive, mementingkan diri

35

Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak, (Yogyakarta: UIN Malang Press, 2009),

hlm. 21.

Page 59: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

42

dan kurang percaya diri (Cengeng).

d. Pola Pengasuhan Penelantar.36

Pengertian Single parent secara umum adalah orang tua tunggal.

Single parent mengasuh dan membesarkan anak-anak mereka sendiri

tanpa bantuan pasangan, baik itu pihak suami maupun istri. Single

parent memiliki kewajiban yang sangat besar dalam mengatur

keluarganya. Keluarga single parent memiliki permasalahan-

permasalahan paling rumit dibandingkan keluarga yang memiliki

ayah atau Ibu single parent dapat terjadi akibat kematian ataupun

perceraian.

Single parent adalah gambaran seorang perempuan tangguh. Segala

hal berkenan rumah tangga ditanggung sendiri. Dalam posisi ini, seorang

wanita diharuskan untuk bisa berperan ganda, menjadi Ibu sekaligus ayah

bagi anak-anaknya.37

Keluarga adalah lingkungan pertama yang memberikan pengaruh

terhadap berbagai aspek perkembangan anak. Kondisi dan tata cara

kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif baik anak.

Orangtua memegang peran yang istimewa dalam hal informasi dan cermin

tentang diri seseorang.38

Seseorang yang memiliki keluarga yang lengkap pasti juga memiliki

36

Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak, (Yogyakarta: UIN Malang Press, 2009),

hlm. 55. 37

Zahrotul Layliyah, Perjuagan Hidup Single Parent,

http://jsi.uinsby.ac.id/index.php/jsi/article/view/35, Jurnal Sosiologi Islam, Vol 3. No.1, 2013

diakses pada tanggal 24 April 2019 Pukul 21.55 WIB. 38

Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak, (Yogyakarta: UIN Malang Press, 2009),

hlm. 54.

Page 60: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

43

masalah dan kebutuhannya sendiri, tetapi masalah dan kebutuhan tersebut

bisa dibagi dan ditanggung bersama pasangannya, sehingga terasa lebih

ringan. Selain itu masalah dan kebutuhan dalam keluarga juga bisa

ditanggung dan dihadapi berdua dengan pasangannya. Lain cerita dengan

seseorang yang hidup sebagai orang tua tunggal, ia harus menghadapi serta

mengatasi masalah dan kebutuhan yang ada pada dirinya serta masalah

dan kebutuhan yang ada dalam keluarganya seorang diri. Hal ini berarti

seseorang yang menjadi orang tua tunggal harus memiliki hati yang tahan

banting dan kekuatan yang ekstra untuk menjalankan Keluarga dengan

single parent dalah keluarga yang hanya terdiri dari anak tua orangtua

yang dimana mereka secara sendirian membesarkan anak-anaknya tanpa

kehadiran, dukungan, tanggungjawab pasangannya dan hidup bersama

dengan anak-anaknya dalam satu rumah.

Pola asuh yang diberikan single parent kepada anak bergantung pada

sejauh mana pemahaman orang tua itu sendiri. Ketika tidak ada pasangan

untuk berbagi fungsi, single parent cenderung membentuk sikap

kemandirian kepada anaknya. Pembagian tugas atau job sharing akan

mendidik anak untuk mandiri dan prihatin.

Akan tetapi, dampak yang akan timbul sangatlah berat bagi sang

anak. Tidak ada manusia yang bisa meng-cover segalanya dalam

hidupnya. Jika sala satu figur hilang, akan ada perkembangan yang tidak

seimbang atau pincang. Peran ayah dan Ibu masing-masing berbeda.

Meskipun secara material Ibu bisa menjadi ayah, tetap secara psikologi,

Page 61: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

44

anak tetap tidak bisa menerimanya.39

Jadi, dari beberapa penjelasan diatas bahwa keluarga single parent

adalah orang tua yang mengasuh anak tanpa ada pasangan baik itu ayah

atau ibu dalam mengasuh, mendidik, dan membesarkan anak hingga

mencukupi kebutuhan anak secara sendirian, Dalam hal ini orang tua

tunggal (single parent) memiliki peran ganda terhadap keluarganya yakni

seagai serang ayah sekaligus seorang Ibu dan mempunyai tugas selain

mencari nafkah juga mengasuh anak. Keduanya itu harus sembang agar

kebutuhan anak terpenuhi.

Hidup yang ideal bagi seorang anak adalah kehidupan yang

dikelilingi oleh kedua orang tua, yakni ayah dan Ibu. Adanya kedua orang

tua yang selalu menemani anak dalam keseharian adalah impian semua

anak yang ingin tumbuh sehat, normal, cerdas dan salih. Akan tetapi tidak

semua anak dapat hidup dalam dunia yang ideal. Tidak sedikit anak yang

hanya dididik oleh single parent. Single parent adalah orang tua tunggal,

jadi anak yang hidup bersama atau diasuh oleh satu orang tua, ayah saja

atau Ibu saja, disebut anak single parent.40

Putusnya perkawinan karena adanya sebab kematian salah satu dari

suami atau isteri, maka pihak lain bisa dan berhak mewarisi atas harta

peninggalan yang meninggal, karena adanya kesepakatan yang umum

39

Zahrotul Layliyah, Perjuagan Hidup Single Parent,

http://jsi.uinsby.ac.id/index.php/jsi/article/view/35, Jurnal Sosiologi Islam, Vol 3. No.1, 2013

diakses pada tanggal 24 April 2019 Pukul 21.55 WIB. 40

Zahrotul Layliyah, Perjuagan Hidup Single Parent,

http://jsi.uinsby.ac.id/index.php/jsi/article/view/35, Jurnal Sosiologi Islam, Vol 3. No.1, 2013

diakses pada tanggal 24 April 2019 Pukul 21.55 WIB.

Page 62: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

45

dikalangan ulama tentang sebab-sebab kewarisan yakni karena adanya

hubungan perkawinan.41

Jika salah seorang dari suami atau isteri meninggal dunia, menjadi

sebab putusnya perkawinan dalam hal ini meliputi baik mati secara fisik,

yakni memang dengan kematian itu di ketahui jenazahnya, sehingga

kematian benar- benar secara biologis, maupun kematian secara yuridis,

yaitu dalam kasus suami yang mafqud (hilang tidak diketahui apakah ia

masih hidup atau meninggal dunia), lalu melalui proses pengadilan hakim

dapat menetapkan kematian suami. 42

Jika seorang isteri telah di tinggal mati oleh suaminya maka ada masa

„iddah, menurut Syaikh Kami Muhammad Uwaidah, mengkategorikan

perempuan yang beriddah (al Mu‟taddah) menjadi dua macam kategori,

yaitu : Pertama, perempuan yang ber‟iddah karena ditinggal mati oleh

suaminya. Ketentuan masa „iddahnya adalah empat bulan sepuluh hari,

dengan catatan tidak hamil, baik pernah dukhul atau tidak. Kedua,

perempuan yang beriddah bukan karena ditinggal mati suaminya.

Ketentuanmasa „iddahnya adalah : sampai melahirkan jika kehamilannya

dinisbatkan kepada shahib al „iddah, atau tiga kali suci jika ia pernah

menstruasi, atau tiga bulan, jika belum menstruasi atau sudah putus dari

periode haidh (ya‟isah).43

Abu Yahya Zakariya al-Anshari, memberikan definisi „iddah sebagai

41

Sukris Sarmadi, Trasendensi Keadilan Hukum Waris Islam Transformatif, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 1997), Hlm. 166. 42

Zakiah Daradjat, Ilmu Fiqh, (Yogyakarta: PT.Dhana Bakti Wakaf,1995), hlm.209. 43

Ahmad Muslimin, Idda dan Ihdad Wanita Modern, Junal Iddah dan Ihdahd Vol.2, No.2

2017.

Page 63: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

46

masa tunggu seorang perempuan untuk mengetahui kebersihan rahim,

untuk beribadah, atau untuk berkabung (tafajju‟) atas kematian suaminya.

Jadi, „iddah merupakan masa tunggu yang harus dilalui oleh seorang

perempuan disebabkan karena perceraian atau kematian suami, yang mana

ketentuan hukum Islam mengharuskan perempuan pada masa „iddah untuk

menahan diri agar tidak menikah dalam waktu tersebut. Dengan kata lain,

„iddah hukumnya wajib bagi setiap perempuan yang cerai mati maupun

cerai hidup. Kecuali yang cerai qabla al mass.

Adapun masa ihdad telah ditetapkan oleh firman Allah SWT dalam

surat Al-Baqarah ayat 234:

والذ ين ي ت و فون منك ويدرون أزوجا ي ت ر بصن بأن فسهن أرب عة أشهر وعشرا ا فإذا ب لغن اجلهن فال جناح عليكم فيما ف علن ف أن فسهن بالمعرف واهلل ب

ت عملون خبي.

Artinya: “Orang-orang yang meninggal dunia diantaramu

dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

menangguhkan dirinya (ber’iddah) empat bulan sepuluh hari.

Kemudian apabila telah habis ‘iddahnya, maka tiada dosa

bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri

mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu

perbuat” . 44

„Iddah bagi isteri yang ditinggal mati suaminya adalah dalam rangka

berbelasungkawa dan sebagai tanda setia kepada suami yang dicintainya

itu, menormalisir kegoncangan jiwa isteri akibat ditinggalkan oleh

kekasihnya itu, selama „iddah tersedia waktu yang cukup dan dalam

suasana yang tenang bagi isteri dan keluarga suami untuk menyelesaikan

44

Zakiah Daradjat, Ilmu Fiqh, (Yogyakarta: PT.Dhana Bakti Wakaf,1995), hlm.214.

Page 64: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

47

segala hak, dan kewajiban yang bertalian dengan suaminya, merencanakan

dan memikirkan secara matang nasib anak-anak yang ditinggal mati itu,

sebab susah dan gundah hati itu memerlukan waktu untuk menjadi hilang

dan putih kembali.

Menurut firman Allah ini isteri yang ditinggal mati oleh suaminya

setelah mengakhiri masa „iddahnya di bolehkan berbuat sesuatu yang patut

bagi dirinya semisal berhias, memakai wangi-wangian, berpakaian atau

menerima peminangan. Perhitungan bulan dalam „iddah dibulatkan dengan

30 hari sehingga empat bulan sepuluh hari berarti 130 (seratus tiga puluh)

hari. 45

45

Zakiah Daradjat, Ilmu Fiqh, (Yogyakarta: PT.Dhana Bakti Wakaf,1995), hlm.214.

Page 65: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian

lapangan adalah mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir, dan

interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial seperti individu,

kelompok, lembaga, atau komunitas.1

Dalam penelitian ini peneliti menggambarkan H>>{ad{a>nah anak dalam

keluarga single parent di desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Wonosobo kemudian dari data-data yang diperoleh peneliti sesuaikan dengan

ketentuan yang terdapat dalam hukum islam yang bersumber pada Al-Qur’an,

As-Sunnah, Serta dari kitab-kitab fikih lainnya.

B. Lokasi Penelitian

Peneliti mengambil lokasi di desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Wonosobo. Waktu Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan mulai

tanggal 13 Mei sampai 10 September

C. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang atau pelaku yang dituju untuk diteliti

atau diharapkan memberikan informasi terhadap permasalahan yang akan

diteliti yang disebut narasumber..2 Dalam penelitian ini yang menjadi subyek

penelitian adalah ibu yang telah mengasuh anaknya sendiri karena telah di

1Saifuddin Azwar, Metode Penlitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 8.

2Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT RemajaRosdakarya,

2012), hlm. 90.

Page 66: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

49

tinggal suami meninggal dunia, di desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Wonosobo

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam

suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

mendapatkan jawaban maupun solusi dari permasalahan yang terjadi.3 Dalam

penelitian ini adalah mengenai H>>{ad{a>nah anak dlam keluarga single parent.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini didasarkan pada dua sumber, yaitu

data primer dan sekunder.

1. Data primer

yaitu data yang secara langsung diperoleh atau dikumpulkan oleh

peneliti dari sumber penelitian.4 Karena penelitian ini merupakan penelitian

lapangan atau field research, maka yang dijadikan acuan dalam penelitian

ini adalah data-data yang didapat dari subyek penelitian yaitu ibu single

parent yang mengasuh anaknya dan keluarga. Data yang berkaitan dengan

H>>{ad{a>nah anak dalam keluarga single parent di desa Pulus Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Wonosobo yaitu data-data wawancara.

Wawancara dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data

dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan

berlandaskan kepada tujuan penelitian.5 Kemudian, dalam melakukan

wawancara peneliti menggunakan teknik pengambilan sampling dengan

3Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT RemajaRosdakarya,

2012), hlm. 91. 4Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 39.

5 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi offet, 1989), jilid 2, hlm. 218.

Page 67: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

50

cluster sampling (area sampling), digunakan untuk menentukan untuk

menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat

luas.6 Dalam hal ini, peneliti mengambil data primer melalui wawancara

terhadap narasumber, dari data yang peneliti dapat di desa Pulus Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Wonosobo terdapat 15 keluarga single parent yang di

tinggal mati suaminya. Peneliti akan mengambil data dari narasumber yaitu

7 orang tua single parent dalam mengasuh anaknya.

2. Data sekunder

yaitu sumber yang mengutip dari sumber lain, yang bertujuan untuk

menunjang dan memberi masukan yang mendukung untuk lebih

menguatkan data peneliti.7 Dalam hal ini peneliti memperoleh data dari

buku-buku jurnal maupun artikel yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu

fiqh munakahat, fiqh munakahat 2, Psikologi pengasuhan anak, Hukum

kelurga islam di Dunia, Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang RI

No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah data penelitian yang dikumpulkan

baik lewat instrumen observasi, wawancara, maupun lewat data dokumentasi.8

Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan relevan dengan penelitian,

maka digunakan beberapa metode sebagai berikut:

6Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D)

(Bandung:Alfabeta, 2013), hlm. 121. 7Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar (Bandung: Tarsito, 1994), hlm. 134.

8Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 37.

Page 68: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

51

1. Observasi

Observasi adalah cara untuk mengumpulkan data dengan

mengamati terhadap objek penelitian atau peristiwa baik berupa

manusia, benda mati, maupun alam.9 Dalam hal ini peneliti akan

mengobservasi H>>{ad{a>nah anak dalam keluarga single parent di desa

Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo, dari mengasuh,

medidik merawat, menyediakan sesuatu kebaikannya baik kebutuhan

materil maupun non materil, jasmani dan rohani, dari segi spiritual. Dari

segi pedidikannya dan pergaulan anak di lingkungan sekitar maupun di

sekolah. Metode ini bermanfaat untuk mengumpulkan data-data

lapangan, atau hal-hal yang diperoleh di lapangan.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan interview

pada satu atau beberapa orang yang bersangkutan.10

Dalam hal ini

penulis akan melakukan dengan keluarga yang menjadi objek penelitian

khususnya ibu single parent sebagai orang tua yang mengasuh anaknya.

Ada 7 keluarga single parent yang akan diwawancara di desa Pulus

Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo.

3. Dokumentasi

Teknik Dokumentasi ini dimaksudkan untuk melengkapi data dari

hasil wawancara dan observasi. Dokumentasi yang dimaksudkan

berbentuk surat-surat gambar atau foto dan catatan lain yang

9 Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 84.

10Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis……………,hlm. 89.

Page 69: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

52

berhubungan dengan fokus penelitian.11

Adapun yang menjadi buku

utama penulis dalam mengumpulkan data yaitu buku-buku fiqh

munakahat, hukum keluarga islam dan dokumen yang peyusun peroleh

dari lapangan.

4. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,

menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

maupun orang lain.12

Teknik yang digunakan dalam analisis data ini adalah metode

analisis deskriptif kualitatif, yaitu metode yang dipakai untuk

memberikan deskripsi mengenai subyek penelitian berdasarkan data

variabel yang diperoleh dari kelompok subyek yang diteliti dan tidak

dimaksudkan untuk pengujian hipotesis.13

Dalam penelitian ini peneliti

akan Fokus pada H>>{ad{a>nah anak dalam keluarga single parent di desa

Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo. kemudian peneliti

menganalisis dengan menggunakan parameter hukum Islam.

Penganalisisan ini menggunakan pendekatan sumber hukum utama dari

11 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 185. 12

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D)

(Bandung:Alfabeta, 2013), hlm. 335. 13

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 126.

Page 70: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

53

hukum Islam yakni al-Qur’an dan as-Sunnah serta metode pengambilan

hukum Islam lainnya. Sedangkan paradigma penelitian yang dipilih

adalah kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang dapat

diamati.14

Dalam penelitian ini, peneliti dalam menganalisis data

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar

yang muncul dari catatan-catatan tertulis dari lapangan. Pada proses

reduksi data, semua data umum yang telah dikumpulkan dalam

proses pengumpulan data sebelumnya dipilih-pilih sedemikian rupa,

sehingga peneliti dapat mengenali mana data yang sesuai dengan

tujuan penelitian. Pendekatan dalam tahap ini peneliti memilih mana

fakta yang diperlukan dan mana fakta yang tidak diperlukan. Reduksi

data ini dalam proses penelitian akan menghasilkan ringkasan catatan

data dari lapangan. Proses reduksi data akan dapat memperpendek,

mempertegas, membuat fokus, dan membuang hal yang tidak perlu.15

Data yang direduksi dalam penelitian ini berupa data hasil

wawancara dengan narasumber yang menjadi subjek penelitian ini

dan data-data hasil wawancara dengan para pihak ibu single parent

14

Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 100. 15

Moh. Soehadha, Metodologi Penelitian Sosiologi Agama (Kualitatif) (Yogyakarta:

Teras, 2008), hlm. 114.

Page 71: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

54

yang mengasuh anaknya di desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Wonosobo. Ibu dingle parent harus mengasuh anaknya

yang masih berusia 3 tahun sampai 20 tahun serta harus menanggung

semua biaya anak yang hanya mengandalkan buah salak dan

berdagang.

Adapun tahap awal yang dilakukan peneliti dalam mereduksi

data hasil wawancara adalah mencatat semua jawaban narasumber

pada saat wawancara. Kemudian dari catatan hasil wawancara,

peneliti pilih mana yang berkaitan dengan sasaran dalam penelitian

ini. Setelah itu, peneliti meringkas data yang telah dipilih menjadi

ringkasan singkat yang berisi ulasan hasil wawancara. Kemudian

ringkasan singkat tersebut peneliti sajikan dalam penyajian data.

b. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Melalui data yang disajikan, maka dapat

melihat dan memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus

dilakukan lebih jauh antara menganalisis atau mengambil tindakan

berdasarkan pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian data

tersebut.

Data-data yang telah direduksi, peneliti sajikan dalam bentuk

penjelasan yang menggambarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti. Dalam penyajian data peneliti jelaskan dan

Page 72: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

55

gambarkan tentang H>>{ad{a>nah anak dalam keluarga single parent di

desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo.

c. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing) / Verifikasi

(Verification)

Kegiatan ketiga dalam menganalisis data adalah menarik

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan itu mula-mula masih sangat

tentative, kabur, diragukan, akan tetapi dengan bertambahnya data,

maka kesimpulan itu lebih “grounded”. Jadi, kesimpulan itu harus

senantiasa harus diverifikasi selama penelitian berlangsung.

Verifikasi dapat singkat dengan mencari data baru, dapat pula lebih

mendalam bila penelitian dilakukan oleh suatu tim untuk mencapai

“Inter-subjective consensus” yakni persetujuan bersama agar lebih

menjamin validitas atau “confirmability”.16

Semua hasil data yang diperoleh dari observasi dan wawancara.

Dianalisis dengan cermat, valid dan terpercaya keabsahannya. Sesuai

dengan data yang sudah direduksi dan disajikan, kemudian akan

ditarik kesimpulannya yaitu pengujian data hasil penelitian dengan

teori yang berkaitan H>>{ad{a>nah anak dalam keluarga single parent di

desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo.

16

Aji Damanuri, Metodologi Penelitian Mu’amalah (Yogyakarta: Nadi Offset, 2010),

hlm. 86.

Page 73: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

56

BAB IV

H>>{AD{A>NAH ANAK MENURUT HUKUM ISLAM DI DESA PULUS

KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO

A. Analisis data Gambaran Umum Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Wonosobo

Desa Pulus memiliki Jumlah Penduduk 1150 jiwa, Luas wilayah Desa

Pulus 2,17 km. Pengunaan Lahan di Desa Pulus untuk kebun salak 55 Ha,

Perkebuan rakyat 23 Ha, Pemukiman 116 Ha, Perkebunan negara 13 Ha, dan

untuk lain-lain 10 Ha.1

1. Tinjauan Geografis

Batas Desa Pulus Kecamatan Suoharjo Kabupaten Wonosobo sebagai

berikut:

a. Sebelah Utara : Desa Tlogo

b. Sebelah Timur : Desa Tlodas

c. Sebelah Selatan : Desa Pucung Wetan

d. Sebelah Barat : Desa Gunung Tugel

2. Penduduk

Desa Pulus memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak. Dibawah

ini merupakan deskripsi penduduk Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Kabupate Wonsobo melalui sekretaris Desa Pulus Kecamatan sukoharjo

Kabupaten Wnosobo yang berdasrkan golongan penduduk dan jenis

kelamin

1 Wawancara dengan Kepala Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Minggu, 14 Juli 2019.

Jam. 10.00 WIB.

Page 74: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

57

Keadaan Demografi merupakan keadaan yang terkait dengan masalah

kependudukan susunan penduduk atau komposisi penduduk yang

merupakan penggolongan penduduk berdasarkan umur, jenis kelamin,

mata pencaharian, kebangsaan, suku bangsa, agama, pendidikan, untuk

lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel

Penduduk Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Wonosobo2

Penduduk Jumlah

Perempuan 550 Jiwa

Laki-Laki 500 Jiwa

Jumlah 1050 Jiwa

Jumlah Penduduk Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Wonosobo Sebanyak 1050 jiwa yang terdiri dari perempuan 550 jiwa dan

laki-laki 500 jiwa.

3. Mata Pencaharian

Berdasarkan mata pencaharian penduduk, di Desa Pulus Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Wonosobo sebagian besar merupakan petani, ibu

rumah tangga dan pedagang salak. adapun rincianya adalah sebagai

berikut:

NO MATA PENCAHARIAN Jumlah

1. Pegawai Negeri Sipil 5

2. TNI -

3. POLRI 1

4. Pensiunan PNS 3

5. Guru swasta ( Guru Honorer) 9

6. Pensiunan TNI/POLRI -

9. Pembantu rumah tangga 130

10 Pemilik usaha warung 13

2 Dokumentasi Hasil Penelitian Di Balai Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Wonosobo, Senin 15 Juli 2019. 11.00 WIB.

Page 75: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

58

11. Sopir 21

12. Petani 642

13. Pedagang Salak 19

4. Agama

Agama yang dianut penduduk Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Wonosobo.

NO Agama Jumlah

1. Islam 1050 orang

2. Kristen -

3. Kristen Katolik -

4. Kristen Protestan -

5. Lainnya -

Dari data diatas dapat diketahui bahwa penduduk Desa Pulus

Keacamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo menganut agama islam.

5. Pendidikan

Sampai Tahun ini Penduduk Desa Pulus Pendidikanya beragam dalam

berbagai jejang seolah. Berdasarkan tingkat pendidikan penduduk dapat

dilihat dari tabel berikut:

NO Tingkat Pendidikan Jumlah

1. Akademi/Perguruan Tinggi 5

2. SLTA 15

3. SLTP 533

4. SD/MI 250

5. Tidak Tamat SD 300

6. Tidak Sekolah 133

6. Sarana Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdiri di Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Wonosobo tediri dari sarana pendidikan, sarana peribadatan,

dan sarana kesehatan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 76: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

59

a. Sarana Pendidikan

No Kelembagaan Pendidikan Masyarakat Jumlah

1. Sekolah Dasar 1

2. Taman Kanak-kanak 1

3. Kelurahan 1

b. Sarana Peribadatan

No. Peribadatan Jumlah

1. Masjid 1

2. Musola 2

c. Sarana Kesehatan

No. Sarana Prasarana Kesehatan Masyarakat Jumlah

1. Puskesmas 1

2. Klinik Bidan Desa 1

3. Posyandu 1

7. Gambaran Lokasi Penelitian Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Wonosobo

Lokasi Penelitian sendiri di Desa Pulus berjarak 5 Km dari

Kecamatan Sukoharjo dan jika dari kabupaten Wonosobo ke lokasi

penelitian berjarak 12 Km Desa Pulus terletak di perbukitan desa Pulus

juga bisa di capai dengan kendaraan bermotor, mikro bus, mobil pribadi,

truk. Warga Desa Pulus salah satunya bermta pencahaharian buah salak.

a. Gambaran Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini terdiri dari single parent Ibu dan anak-anak

dari single parent Ibu yang ada di Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Wonosobo. Dalam penelitian ini peneliti mengambil

informan/responden sebanyak delapan (7) orang tua single parent Ibu

dapat di liht dari tabel berikut:3

3 Hasil Observasi pada hari Rabu, 17 Juli 2019.

Page 77: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

60

No Nama Pekerjaan Umur Suami Anak Pendidikan

Terakhir

Ibu

1. Erna Petani 47 Heri 1. Andri

2. Dani

3. Lela

4. Kukuh

Tidak

Tamat SD

2. Tuyem Petani 42 Diyono 1. Pawit

2. Tumpul

SD

3. Beti Petani 31 Endar 1. Salsa

2. Nelin

SD

4. Napsiah Petani 37 Arifin 1. Suradi

2. Mustam

ar

SMP

5. Urip Penjual

Gorengan

43 Yutin 1. Riyan

2. Dodi

SMP

6. Marsodi Petani 53 Kasmin 1. Sukur

2. Sipari

SD

7. Suprih Petani 35 Pawit 1. Devi

2. Dimas

SMP

Dari Hasil data diatas, dapat disimpulkan bahwa peneliti mengambil

informan Ibu single parent sejumlah 7 orang. Tingkat pendidikan terkahir

dari Ibu single parent yakni Tidak tamat SD, SD, SMP. Dengan Jumlah

Single Parent di atas, sebagian besar pekerjaan mereka yaitu buruh tani

dikarenakan pendidikan yang rendah dan lapangan pekerjaan yang sempit.

B. Profil Tujuh Keluarga Single Parent

Single parent adalah keluarga yang hanya terdiri ayah saja atau Ibu

saja memegang tanggung jawab seorang diri menjadi tulang punggung

keluarga mendidik dan mengurus anak seorang diri.4 Pada Penelitian ini

4 Zahrotul Layliyah, Perjuagan Hidup Single Parent, Jurnal Sosiologi Islam, Vol 3. No.1,

2013 diakses pada tanggal 24 juli 2019 Pukul 21.55 WIB.

Page 78: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

61

menggunakan metode kualitatif jadi peneliti mengamati secara langsung

masyarakat yang ada di Desa Plus Kecmatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo

Selain mengadakan pengamatan secara langsung peneliti juga

menggunakan metode wawancara dokumentasi untuk menambah validnya

penelitian yang dilakuan. Dalam melaksanakan observasi ini peneliti

mengamati ke rumah-rumah yang ada di Desa Pulus Kecamatan Sokoharjo

Kabupaten Wonosobo yang di dalamnya terdapat keluarga single parent,

karena sesuai dengan judul yang dambil dengan tujuan agar dapat melihat

secara langsung hadhanah anak dalam keluarga single parent

Di bawah ini nama-nama keluarga yang peneliti teliti diantaranya

yaitu:

1. Wawancara dengan Ibu Erna

Single parent ini bernama Ibu Erna Pendidikan terakhirnya tidak

sampai menyelesaikan sekolahnya di bangku SD (Sekolah Dasar). Ibu

Erna menikah dengan bapak Heri Dari Pernikahannya ia dikaruniai 4

orang anak yang masing-masing bernama Andri, Deni, Lela, Kukuh. Ibu

Erna adalah seorang single parent karena kematian suamainya, takdir

memang tidak ada yang tau, ia ditinggal suaminya meninggal dunia pada

tahun 2017.

Saat ini berusia 47 tahun, Ia bekerja sebagai petani salak dan juga

mengurus anaknya yang masih kecil yang perlu bimbingan dan pendidikan

agar kelak anaknya bisa mejandi anak yang lebih baik. Dalam wawancara

Page 79: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

62

kepada Ibu, beliau mengungkapkan bahwa:5

”Anak Saya Ada Empat mba namanya Andri, Deni, Lela,

Kukuh, Semuaya saya yang mengasuh, mendidik mbak, yang

menyiapakan kebutuhan juga saya,anak saya yang masih

sekolah dua, anak yang pertama dan Kedua sudah bekerja

Dan menikah membantu saya mengurus buah salak

walaupun hanya pendidikannya SD. karena saya tidak

mempunyai biaya untuk melanjutkan sekolah SMP, setiap

pagi saya membangunkan anak saya untuk berangkat

sekolah, berangkat sekolah jalan kaki sendiri terkadang

bersama teman-teman. jika ada pr saya cuma mendampingi

karena saya tidak begitu paham pelajaran jaman sekarang

Apalagi saya membacanya kurang lancar, jika ada yang

bisa saya membantu mengerjakan pr. Dalam berkomunikasi

dengan anak bagi saya adalah hal yang sangat penting mba,

karena dengan komunikasi sesering mungkin saya bisa

mengerti dan tau keadaan anak saya sehingga saya bisa

mengarahkan jika anak saya salah, saya prbadi selalu

memperhatikan ketika anak saya sedang bercerita tentang

hal-hal apa saja yang dialami atau dilakukan oleh anak saya

saat bermain sehari-hari mba,karena disinilah saya bisa

mengambil kesimpulan dan mengerti bagaimana anak saya

bergaul dan bermain dengan teman-temannya,setiap sore

saya selalu mengigatkan sholat dan mengaji tetapi selalu

menjawab nanti dan suka bermalas-malasan, posisi saya

sebagai Ibu sekaligus ayah harus berusaha membagi waktu

antara bekerja mencari nafkah dan mendidik anak-anaknya

dirumah, jika ada saudara dekat atau tetangga maka ketika

saya bekerja anak-anak saya titipkan sementara pada

keluarganya. Saya bekerja sebagai petani salak dengan

pendapatan secukupnya, untuk itu tidak banyak anak-anak

saya tidak melajutkan sekolah kejejang yang lebbih tinggi,

hanya pendidikan maksimal anak saya sampai Sekolah

menengah Pertama.

2. Wawancara dengan Ibu Tuyem

Ibu Tuyem yang hanya mengenyam pendidikan terakhirnya sampai

SD. Ibu Tuyem menikah dengan bapak Sodri dari Pernikahannya ia

dikaruniai 2 orang anak yang masing-masing bernama Pawit dan Tumpul

5 Wawancara dengan Ibu Erna (Hadhanah Anak). Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Senin, 17 Agustus 2019. Jam. 14.00 WIB.

Page 80: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

63

Ibu Tuyem adalah seorang single parent karena kematian suamainya, ia

ditinggal suaminya meninggal dunia pada tahun 2015. Bu Iyem sapaan

akrabnya Ia berjualan gorengan di rumahnya dan juga mengurus anaknya

yang masih kecil.

Dalam wawancara kepada Ibu iyem beliau mengungatakan bahwa:6

”Saya mempunyai anak bernama pawit dan tumpul mbak. anak

saya yang pertama sudah bekerja walaupun lulusan SMP. karena

saya tak mempunyai biayaya untuk sekolah anak saya, saya

mengasuh anak sendirian di rumah terkadang jika saya pergi saya

ajak Anak saya yang masih sekolah hanya anak yang kedua. dalam

kesehariannya saya selalu menjaga komunikasi dengan anak. Saya

juga selalu memberikan nasihat buat anak agar berlatih sopan

tetapi anak saya selalu membantah dan tidak pernah mengikuti

nasehat saya. Dalam mencari nafkah, saya di bantu anak pertama

meski anak saya masih berusia muda dibawah 21 tahun, Begitu

pula dalam hal mencari ilmu agama, tidak perlu mengeluarkan

biaya begitu besar, cukup belajar mengaji dan mendalami ilmu

agama saja anak saya susah untuk mengaji.mengaji terkadang jika

saya memberi batasan waktu bermain kepada anak saya. Dia

selalu menurut, tetapi kadang dia telat waktu dan kalau dia talat

waktu karna keasyikan bermain biasanya saya bertanya ke

tetangga atau mencarinya,di desa saya ada mbak pengajian setiap

minggu sekali tapi saya tidak pernah ikut karena sibuk di kebun.

3. Wawancara dengan Ibu Beti

Beliau pendidikan terakhirnya sampai SMP. Ibu Beti menikah

dengan bapak Endar Dari Pernikahannya ia dikaruniai 2 orang anak yang

bernama Salsa nelin Mendapat sebutan sebagai seorang single parent

karena kematian suamainya yang mempunyai penyakit. ia ditinggal

suaminya meninggal dunia pada tahun 2018.

6 Wawancara dengan Ibu Tuyem (Hadhanah Anak).). Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Selasa, 19 Agustus 2019. Jam. 11.00 WIB.

Page 81: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

64

Bu beti sendiri merupakan seorang petani salak. Dalam wawancara

kepada Ibu beti beliau mengungakapakan bahwa:7

“Setiap hari anak saya berangkat sekolah sendiri, anak saya

alhamdulillah mandiri mbak, berangkat sekolah dan pulang

sekolah sendiri tanpa di jemput saya, ataupun nenek saya, di

rumah yang mengasuh anak-anak bersama nenek jika saya sedang

bekerja mencari buah salak maka anak saya bersama nenek saya,

anak saya pun mengerti kondisi keluarga, walaupun anak saya

lebih dekat dengan nenek. karena saya sering berkebun salak

berangkat pagi pulang sore, saya juga juga meluangkan waktu

bersama anak saya mbak, untuk mengobrol bermain bersama anak

dirumah agar anak tidak kurang rasa kasih sayang.komunikasi

dengan anak bagi saya adalah hal yang sangat penting mba,

karena dengan adanya komunikasi sesering mungkin saya bisa

mengerti dan tau keadaan anak saya, sehingga saya bisa

mengarahkan jika anak saya salah dalam mengambil keputusan.

4. Wawancara Dengan Ibu Napsiah

Nama Napsiah pendidikan terakhirnya hanya sampai sekolah dasar

(SD). Ibu Napsiah menikah dengan bapak Arifin dari Pernikahannya ia

dikaruniai 2 orang anak yang masing-masing bernama mustamar dan

suryadi. Ibu Napsiah adalah seorang single parent karena kematian

suamainya, ia ditinggal suaminya meninggal dunia pada tahun 2017.

Saat ini berusia 37 tahun, Ia bekerja sebagai berjualan gorengan di

rumahnya dan juga mengurus anaknya yang masih kecil. Dalam

wawancara kepada Ibu Napsiah beliau banyak bercerita dan

mengungkapkan bahwa:8

“Saya mengasuh anak saya dibantu oleh adik saya mbak,

karena saya sibuk bertani salak. Saya dalam mengasuh anak tidak

membatasi anak dalam bermain untuk mengawasi anak yang lebih

7 Wawancara dengan Beti (Hadhanah Anak) Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Rabu, 28

Agustus 2019. Jam. 20.00 WIB. 8 Wawancara dengan Ibu Napsiah (Hadhanah Anak). Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Kamis, 29 Agustus 2019. Jam. 13.00 WIB.

Page 82: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

65

banyak yaitu buleknya atau adik saya, apalagi masalah sekolah

saya pasrahkan semua kepada adikk saya. Namun saya tetap

memantau perkembangan anak saya. Jika anak saya berprestasi

saya selalu memberikan hadiah untuk anak saya, jika anak saya

melakukan kesalahan saya tidak pernah kasih hukuman saya

hanya menasehati, setiap hari saya selalu mengingatkan anak saya

untuk mengaji, jika anak saya belum pulang karna bermain terlalu

sore jika saya dalam bekerja sudah selesai saya cari tetapi jika

belum adik saya yang mencari untuk segera pulang ke rumah. saya

juga selalu mendorong anak saya untuk mengungkapkan perasaan,

pendapat dan hal apa saja yang ingin dia ungkapkan kepada saya,

karena disinilah salah satu tugas orangtua untuk menyediakan

ruang anak agar bisa berkomunikasi.jika anak saya melakukan

kesalahan dalam segala apapun saya jarang marah mba.”

5. Wawancara dengan Ibu urip

Nama Lengkap Urip, Pendidikan terakhirnya smapai SD. Ibu Urip

menikah dengan bapak Yutin, Dari Pernikahannya ia dikaruniai 2 orang

anak yang masing-masing bernama Riyan dan Dodi Ibu Urip, adalah

seorang single parent karena kematian suamainya, ia ditinggal suaminya

meninggal dunia pada tahun 2017

Ibu Urip, Saat ini berusia 32 tahun, Ia bekerja sebagai petani salak

dan juga mengurus anaknya yang masih kecil. Dalam wawancara kepada

Ibu Urip beliau mengungakapakan bahwa:9

”Mengasuh, mengurus, mengawasi anak saya sendiri mbak,

tanpa bantuan orang lain sampai menyiapkan kebutuhan anak

saya, dari mulai saya membangunkan tidur anak saya menyiapkan

makanan pagi hari, kadang saya latih sendiri untuk meyiapkan

keperluan sekolah, jika anak saya pulang sekolah di rumah saya

mengontrol sendiri anak saya, saya tidak pernah menyuruh anak

saya membantu membersihkan pekeraan rumah mba, yang penting

bagi saya sekolah yang utama, Anak saya untuk bermain keluar

rumah saya batasin waktunya mbak, saya juga tidak membebaskan

dia bermaian dengan siapa saja, takut dia tidak bisa menjaga diri

9 Wawancara dengan Ibu Urip (Hadhanah Anak). Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Sabtu, 31 Agustus 2019. Jam. 20.00 WIB.

Page 83: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

66

dan terpengaruh hal-hal yang buruk mbak. Jika anak saya ceroboh

didalam mengerjakan tugasnya saya cukup memeberi arahan

kepadanya agar dia lebih berhati-hati lagi mba terkadang saya

juga di ajak oleh tetangga untuk pengajian majlis ta’lim tapi saya

kadang males mba, walapun dalam hati ingin.”

6. Nama Lengkap Marsodi. Pendidikan terakhirnya smapai SD. Ibu Marsodi,

menikah dengan bapak Kasmin. Dari Pernikahannya ia dikaruniai 2 orang

anak yang masing-masing bernama Sukur dan Sipari. Ibu Marsodi,,

adalah seorang single parent karena kematian suamainya, ia ditinggal

suaminya meninggal dunia pada tahun 2017. Ibu Marsodi, saat ini berusia,

53 tahun, Ia bekerja sebagai berjualan gorengan di rumahnya dan juga

mengurus anaknya yang masih kecil. Dalam wawancara kepada Ibu

Marsodi, beliau mengungakapakan bahwa:10

”Kalau saya mengasuh ana itu sendirian mbak, jadi kalau ada

kesulitan atau kerepotan dalam mengasuh anak ya saya selesaikan

sendiri mbak, saya berusaha menyelesaikan sendiri dan berusaha

memahami anak mbak, anak juga membutuhan perhatian penuh

apalagi tidak ada ayahnya, kalau anak melakukan kesalahan anak

saya beri nasihat mbak, untuk memotivsi anak untuk rajin belajar

saya berusaha memberikan hadiah walaupun itu sederhana mbak,

saya tidak meminta bantuan orang lain karena saya tidak mau

merepotkan orang lain mbak, sejauh ini saya juga masih bisa dan

tidak kewalahan dalam mengasuh anak mbak, saya selalu

memperhatikan dan memberi kesempatan pada anak saya untuk

mengungkapkan pendapatnya mba, karena biasanya anak saya

meminta sesuatu dan saya berusaha terpenuhi jika saya ada uang,

terkadang hal yang saya membuat sedih anak saya kadang susah

untuk saya atur buat mengaji, walaupun kadang-kadang anak saya

saya suruh buat sholat kadang sholat walaupun tidak tepat waktu”

7. Nama Lengkap Suprih. pendidikan terakhirnya sampai SD. Ibu

Suprih menikah dengan bapak Pawit, Dari Pernikahannya ia

dikaruniai 2 orang anak yang masing-masing bernama Devi dan

10

Wawancara dengan Ibu Marsodi (Hadhanah Anak). Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

minggu, 01 September 2019. Jam. 20.00 WIB.

Page 84: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

67

Dimas Ibu Suprih, adalah seorang single parent karena kematian

suamainya, ia ditinggal suaminya meninggal dunia pada tahun 2017.

Ibu Suprih saat ini berusia 35 tahun, Ia bekerja sebagai berjualan

gorengan di rumahnya dan juga mengurus anaknya yang masih

kecil. Dalam wawancara kepada Ibu Suprih beliau

mengungakapakan bahwa:11

“Saya mengasuh anak saya ini dibantu oleh kakek dan nenek

saya mbak, jadi kalau ada masalah atau kesulita dalam mengasuh

anak saya, saya minta bantuan nenek dan kakek, jadi tidak telalu

repot untuk mengurus anak saya, ada yang bisa saya ajak cerita

dan minta sara bagaimana baiknya, apalagi anak saya lumaya

nakal mbak, jai saya butuh teman untuk mengasuh dan mengontrol

sedikit-sedikit saya juga selalu memberikan contoh yang baik

kepada anak untuk rajin sholat, mengaji supaya anak saya bisa

menjadi anak yang lebih baik, terkadang jika anak saya belajarnya

kurang saya menegurnya tapi kalo saya paksa untuk belajar dia

marah-marah”

C. H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa Pulus Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Wonosobo

Dari Hasil penelitian diketahui bahwa jumlah single parent perempuan

(janda) yaitu sebanyak 15 orang. Penelitian ini hanya terbatas pada single

parent perempuan, dimana penulis hanya mewawancarai 7 orang single parent

perempuan yang ada di Desa Pulus terebut mengenai seputar hadhanah anak

dalam keluarga Single Parent. beserta aparat pemerintah setempat.

Menurut pendapat peneliti ketika seorang ibu single parent yang

mengasuh anaknya pasca kematian tidak masalah, karena memang sudah

menjadi takdir yang memang demikian, seorang ibu yang dalam hal ini

11

Wawancara dengan Ibu Suprih (Hadhanah Anak). Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Rabu, 04 September 2019. Jam. 20.00 WIB.

Page 85: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

68

menjadi seorang single parent, mengasuh dan bertanggungjawab akan

pendidikan, menjaga, melindungi dan memberi kasih sayang yang cukup.

karena kasih sayang orangtua sangat di perlukan anak, karena anak perlu

sandaran ibu walaupun ayahnya telah meninggal dunia.

Dalam hukum islam diterangkan bahwa kepengasuhan dilaksanakan

oleh ibu. Jika ibu tidak ada, yang berhak menjadi h{ad{i>n (pemelihara, pendidik)

adalah ibu dari ibu (nenek) dan seterusnya ke atas, kemudian ibu dari bapak

(nenek) dan seterusnya keatas. Kemudian, saudara ibu yang perempuan

sekandung, saudara ibu perempuan seibu dan saudara ibu yang perempuan

seayah. Kemudian, anak perempuan dari saudara perempuan sekandung, anak

perempuan dari saudara perempuan seibu dan anak perempuan dari saudara

perempuan seayah. Kemudian, bibi ibu yang sekandung dengan ibunya.

Kemudian, anak perempuan dari saudara laki-laki sekandung, anak perempuan

dari saudara laki-laki seibu dan anak perempuan dari saudara laki-laki seayah.

Kemudian, bibi yang sekandung dengan bapak, bibi yang sebapak dengan

bapak. Kemudian, bibi dari ibu yang sekandung dengan ibunya, bibi dari ibu

yang seayah dari ibunya dan bibi dari yang seayah dengan ibunya. Kemudian,

bibi dari bapak yang sekandung dengan ibunya, bibi dari bapak yang seibu

dengan ibunya dan bibi dari bapak yang seayah dengan ibunya. Demikianlah

seterusnya. Jika tidak ada yang akan melakukan h{ad{a>nah pada tingkat

perempuan maka yang melakukan h{ad{a>nah ialah pihak laki-laki yang

urutannya sesuai dengan urutan perempuan di atas.

Page 86: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

69

Dasar urutan orang-orang yang berhak melakukan h{ad{a>nah diatas

ialah :

1. Kerabat pihak ibu didahulukan atas kerabat pihak bapak jika tingkatannya

dalam kerabat adalah sama.

2. Nenek perempuan didahulukan atas saudara permpuan, karena anak

merupakan bagian dari kakek, karena itu nenek lebih berhak dibanding

dengan saudara perempuan.

3. Kerabat sekandung didahulukan dari kerabat yang bukan sekandung dan

kerabat seibu lebih didahulukan atas kerabat seayah.

4. Dasar urutan ini ialah urutan kerabat yang ada hubungan mahram, dengan

ketentuan bahwa pada tingkat yang sama pihak ibu didahulukan atas pihak

bapak.

5. Apabila kerabat yang ada hubungan mahram tidak ada maka hak h{ad{a>nah

pindah kepada kerabat yang tidak ada hubungan mahram.12

Ibu sebagai single parent menanggung banyak beban dalam

menjaga ketahanan keluarganya, mereka harus mampu berperan ganda

yaitu sebagai ayah yang fungsinya mencari nafkah, dan sebagai Ibu yang

berperan membesarkan dengan penuh kasih serta mendidik anak. Menjadi

single parent sangatlah tidak mudah, harus membagi waktu untuk mencari

nafkah juga mendidik anak-anaknya, tidak banyak para single parent

di Desa Pulus ini menciptakan anak-anaknya yang sukses, kebanyakan

mereka hanya mampu memberi makan saja, untuk hal pendidikan itu masih

terasa berat.

12

Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat (Jakarta : Kencana, 2015), hlm.180.

Page 87: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

70

Ketika para single parent bekerja untuk mencari nafkah maka

terpaksa harus meminta bantuan tetangga sekitar yang mayoritanya sebagai

keluarga dekat, ia harus menitipkan anak-anaknya selama ia bekerja,

terutama bagi anak-anaknya yang masi kecil, yang masih belita atau yang

duduk di kelas SD, SMP, Karena bagaimanapun seorang anak tidak boleh

dibiarkan begitu saja, harus tetap ada yang mengurusnya ketika ia sedang

bekerja.

Memiliki tetangga yang baik dan mengerti kondisi para single

parent merupakan suatu keberuntungan dan serta kemudahan bagi

kehidupan single parent tersebut. Tetapi terkadang para single parent

tersebut tidak ingin terus menerus bergantung kepada tetangganya, untuk

itu jika anak-anaknya ada yang sudah besar, atau dirasa sudah cukup untuk

bisa bekerja, maka memilih untuk membiarkan anak-anaknya bekerja,

meskipun hanya tamatan SD maupun SMP, dikarenakan kodisi ekonomi

yang tidak memadai. Mereka harus membiayai kehidupan adik-adiknya

ada pula yang memilih untuk menikah muda agar ada yang menjamin

untuk kehiduannya.

Single parent adalah gambaran seorang perempuan tangguh. Segala

hal berkenan rumah tangga ditanggung sendiri. Dalam posisi ini, seorang

wanita diharuskan untuk bisa berperan ganda, menjadi Ibu sekaligus ayah

bagi anak-anaknya.13

Menjadi single parent sangatlah sulit dan berat,

terutama permasalahan anak, banyak yang harus diperhatikan dalam

13

Zahrotul Layliyah, Perjuagan Hidup Single Parent, Jurnal Sosiologi Islam, Vol 3. No.1,

2013 diakses pada tanggal 24 April 2019 Pukul 21.55 WIB.

Page 88: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

71

mengasuh anak agar menjadi anak yang shalih, kerana anak merupakan

amanah dari Allah SWT.

Upaya-upaya pengasuhan anak yang telah dilakukan oleh para

single parent di Desa Pulus hampir keseluruhan mempunyai cara

pengasuhan yang sama, dalam posisinya sebagai Ibu sekaligus ayah meraka

harus berusaha membagi waktu anatara bekerja mencari nafkah dan

mendidik anak-anaknya dirumah, jka ada saudara dekat, atau nenek

kakeknya maka ketika mereka bekerja anak-anaknya tersebut dititipkan

sementara pada keluarganya.

Pekerjaan single parent tersebut rata-rata sebagai petani salak

dengan pendapatan secukupnya, untuk itu tidak banyak anak-anak dari

mereka tidak melajutkan sekolah kejejang yang lebih tinggi.

D. h{ad{a>nah anak dalam Deluarga Single Parent di Desa Pulus Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Wonosobo Menurut Hukum Islam

Menjadi single parent sangatlah sulit dan berat, terutama

permasalahan anak, banyak yang harus diperhatikan dalam memelihara anak

agar menjadi anak yang shalih.

Didalam kompilasi Hukum Islam juga dikuatkan tentang

pemeliharaan anak yang belum mu>mayi>z , yang mengatur tentang hak asuh

anak kompilasi hukum islam sebagai berikut:

Pasal 104

1. Semua biaya penyusuan anak dipertanggungkawabkan kepada

ayahnya. Apabila ayahya stelah meninggal dunia, maka biaya

Page 89: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

72

penyusuan dibebankan kepada orang yang berkewajiban memberi

nafkah kepada ayahnya atau walinya.

2. Penyusuan dilakukan untuk paling lama dua tahun, dan dapat

dilakukan penyapihan dalam masa kurang dua tahun dengan

persetujuan ayah dan ibunya.

Pasal 106 :

1. Orang tua berkewajiban merawat dan mengembangkan harta

anaknya yang belum dewasa atau di bawah pengampuan, dan tidak

diperbolehkan memindahkan atau menggadaikannya kecuali

karena keperluan yang mendesak jika kepentingan dan

kemaslahatan anak itu menghendaki atau suatu kenyataan yang

tidak dapat dihindarkan lagi.

2. Orang tua bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan

karena kesalahan dan kelalaian dari kewajiban tersebut pada ayat

(1).14

Dari Pejelasan diatas meskipun ibu yang menyusui anaknya tetapi

dapat diganti dengan susu kaleng atau anak disusukan oleh seseorang ibu

yang bukan ibunya sendiri. Ketentuan ini juga dengan hal yang terdapat

dalam ayat 233 surat Al-Baqarah yang menjadi acuan dalam hal pemeliharaan

anak.

14

Mardani, Kumpul Peraturan tentang Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana,

2015), hlm. 156- 157.

Page 90: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

73

QS. Al-Baqarah : 233 :

“Dan ibu-ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun

penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah

menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut.

Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.

Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula

seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban)

seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun)

dengan persetujuan dan permusyawaratan anatara keduanya, maka tidak

ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu

kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran

dengan cara yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah

bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”15

Dapat dijelaskan pada ayat di atas bahwa melakukan pemeliharaan anak-

anak yang masih kecil, baik laki-laki maupun perempuan atau sudah yang

sudah besar tetapi belum mu>mayi>z menyediakan sesuatu menjadikan

kebaikannya. Menjagaya dari sesuatu yang menyakitinya dan merusaknya,

mendidik jasmani, rohani dan akalnya agar mampu berdiri sendiri

menghadapi hidup dan memikul tanggung jawabnya. jawab.16

15

Departemen Agama RI.AL-HIKMAH (Al-Qura’ an dan Terjemahnya). (Bandung:

Diponegoro 2011), hlm. 37. 16

Tihami, Sohari Sahrani, Fikih Munakahat, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,

2010),hlm.215.

Page 91: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

74

Untuk itu, orang tua berkewajiban bertanggung jawab memberi

nafkah serta memenuhi kebutuhan anak, baik material maupun spiritual,

dalam bentuk kasih sayang, perhatian, pemenuhan sandang, pangan, tempat

tinggal, pendidikan dan kesehatan sampai anak itu mencapai usia dewasa.

h{ad{a>nah anak dalam keluarga single parent yang dilakukan oleh para

single parent di Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo ini

tidak begitu menerapi aturan-aturan yang diajarkan oleh agama islam itu

sendiri, padahal setelah penulis melakukan wawancara hampir semua single

parent itu tidak ikut aktif dalam pengajian majlis ta’lim dan kelompok Ibu -

Ibu PKK.

Kebiasaan yang terjadi dalam keluarga single parent di Desa Pulus

dalam hal mencari nafkah, akan turun kepada anak pertama meski anak itu

masih berusia muda dibawah 21 tahun, tetapi bukan hanya anak pertama saja

yang mengorbankan pendidikan, melainkan anak-anak ke dua, ke tiga, dan

seterusnya mengalami hal sama, jika anak tersebut laki-laki maka anak itu

mulai bekerja meski baru lulus dari Sekolah Dasar (SD) dan jika anak itu

perempuan maka mereka memilih untuk menikah dini dengan alasan

ekonomi.

Begitu pula dalam hal mencari ilmu agama, tidak perlu mengeluarkan

biaya begitu besar, cukup belajar mengaji dan mendalami ilmu agama saja

hanya beberapa anak dalam keluarga single parent yang masih sering aktif

mengaji di ustadz setempat, tetapi sebagiannya ada yang tidak mau mengaji

dengan alasan kerja, lelah, dan malas. Ilmu agama dan ilmu umum sangatlah

Page 92: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

75

penting untuk kehidupan kita, dikarenakan hal tersebut dapat berjalan

beriringan menemani kita kejalan kesuksesan.

Dalam lingkungan keluarga, seorang anak belajar bagaimana berkasih

sayang terhadap sesama. Perasaan marah dan kasih seorang anak diwarnai

dari rumah dan tempat tinggalnya. Berbagai macam perasaan dasar, karakter

yang merupakan dasar dalam interaksi dan hubungan dengan sesama

manusia, berawal dari ligkungan rumah tangga.

Dalam hal ini peran Ibu sebagai orang tua tunggal (single parent)

adalah satu-satunya inspirasi bagi anak-anaknya untuk tetap menjadi anak

yang berakhlak shalih, maka oleh karena itu seorang Ibu harus pintar- pintar

dalam menjaga hubungan dengan anak, saling terbuka antara satu sama lain,

menasihati anaknya jika salah dan selalu menjadi contoh yang baik untuk

anak-anaknya.

Seorang Ibu single parent tentunya bersusah keras mencari nafkah,

seorang diri, terlepas dari kondisinya yang kurang mampu, keberadaan

perempuan sebagai kepala keluarga menujukan bahwa perempuan mampu

menjadi kepala keluarga untuk memelihara kesejahteraan dan melakukan

pengasuhan anak di dalam keluarga.17

para single parent di Desa Pulus

Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo in lebih banyak bekerja sebagai

tani salak, penjual tempe dan gorengan mereka mencari nafkah pagi hingga

sore hari, dengan pengasilan cukup untuk memberi anak-anak makan,

dikarenakan tidak ada lagi lapagan pekerjaan di Desa Pulus, Hal ini

17

Jurnal Perempuan, ed. Perkawinan dan Keluarga, (Jakarta: yayasan Jurnal Perempuan,

2012), hlm 15.

Page 93: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

76

merupakan salah satu faktor rendanya pendidikan mereka, dengan lulusan

sekolah dasar (SD) ataupun sekolah menenga pertma (SMP), sehingga

bekerja sebagai petani salak.

Para single parent telah berupaya untuk selalu memberikan yang

terbaik untuk anak-anaknya, berikut merupakan upaya-upaya

dilakukan para single parent di Desa Pulus dalam memenuhi hak- hak anak:

1. Memberikan Nafkah

Memberikan nafkah.18

sandang, pangan, dan papan. Mereka lakukan

dengan kerja keras dan tanpa adanya sabuah keluhan. Hasil mencari

nafkahnya selalu untuk kepentingan sang anak, agar anak tidak merasa

terlantar ataupun kelaparan. Terus berupaya untuk selalu mengatur waktu

antara mengurus anak-anaknya dengan mencari nafkah meskipun

perolehannya tidak seberapa dikarenakan harus bekerja sebagai buruh tani,

pekerja rumah tangga, dan petani salak.

2. Memberikan Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan wajib,

pendidikanlah yang nantinya akan membuka gerbang kesuksesan seorang

anak, beberapa dari ibu single paret yang berada di Desa Pulus Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Wonosobo tersebut yang masih belum bisa

membaca dan menulis disebabkan tidak mamenamatkan sekolahnya dan

raat-rata kebanyakan tidak menamatkan pendidikan Sekolah Dasar (SD),

Sehingga para single parent pun tidak menginginkan hal itu terjadi kepada

18

Wawancara Pribadi dengan Ibu Erna , Single Parent desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Wonosobo pada tanggal 01 September 2019

Page 94: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

77

anak-anaknya, akan tetapi dalam hal pendidikan agama para single parent

selalu memberikan anak-anaknya untuk ikut mengaji di beberapa ustadz

setempat, agar pengetahuan agama merekapun tidak tetinggal.

3. Memberi nasihat

Memberi nasihat selalu disampaikan oleh para single parent agar

anak-anaknya mampu bertingkah laku dengan baik di dakam keluarga

maupun masyarakat. Nasihat ini juga digunakan sebagai kontrol single

partent (Ibu) dalam mengawasi perbuatan anaknya.

4. Memberikan Batasan Pergaulan dengan Lingkungan Sekitar

Kenakalan remaja dan semakin berkembangnya tekhnologi

membuat anak menjadi seusah diatur terutama dalam hal pergaulan dalam

kehidupan sehari-hari. Memberikan batasan kepada anak-anaknya adalah

salah satu hal yang penting, karena di lingkungan pemukiman mereka,

masih banyak sekali pergaulan bebas, oleh karena itu para single parent

sangat berhati-hati dalam membatasi pertemanan si anak untuk tidak

melampaui batas.19

Pembatasan pergaulan para single parent terhadap anaknya

merupakan data yang penulis dapatkan pada saat meneliti di lapangan.

Pembatasan prrgaulan dalam lingkungan sekitar tidak lain adalah untuk

menjadi anak mereka sebagai harapan masa depan untuk anak itu sendiri

maupun untuk keluarganya.

19

Wawancara Pribadi dengan Ibu Erna , Single Parent desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Wonosobo pada tanggal 01 September 2019

Page 95: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

78

Peran ganda sebagai single parent memang karena mereka harus

menjadi tulang punggung keluarga sekaligus sebagai pengawas terhadap

perkembangan seorang anak. Senantiasa menyempatkan waktu untuk

mendengarkan curhatan dan keluahan seorang anak adalah hal yang harus

dilakukan setiap saat. Oleh karena itu wajib dilakukan karena hubungan

orang tua dengan anaknya dalam hubungan edukatif mengandung dua

unsur dasar, yaitu kasih sayang kepada anak-anaknya dan tanggung jawab

mendidik anak- anaknya. Tangnggung jawab orang tua dalam

mengupayakan anak- anaknya adalah tanggung jawab yang besar dan

sangat penting, sebab tanggung jawab dimulai dari sejak masa kelahiran

sampai dewasa yang wajib memikul segala kewajiban. Dengan demikin

semuanya mengarah kepada ushanya untuk membina anak dengan segala

keistimewaannya

Kurang terpenuhinya hak-hak anak dalam keluarga single parent di

Desa Pulus dikarenakan beberapa faktor yaitu:

a. Pendidikan Orang Tua.

Latar belakang pendidikan keluarga single parent yang ada di

Desa Pulus ini yang hanya dapat mengenyam pendidikan setingkat

Sekolah Dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), bahkan

tidak sampai menamatkan pendidikan Sekolah Dasarnya, sehingga

dampaknya sampai kepada anak-anaknya.20

20

Wawancara Pribadi dengan Bapak Kepala Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Wonosobo pada tanggal 3 September 2019

Page 96: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

79

Pendidikan orang tua tersebut sangat berpengaruh untuk masa

depan anak-anaknya, Latar belakang pendidikan orang tua tersebut

sangat berpengaruh untuk masa depan anak-anaknya, pengetahuan

orang tua single parent yang tidak menitik beratkan kepada anaknya

secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap keberlangsungan

masa depan anak-anaknya.

b. Ekonomi

Ekonomi merupakan hal yang sangat vital dalam keluarga karena

sebagai penpang kehidupan berumah tangga. Masalah ekonomi

merupakan faktor utama pada keluarga single parent, dimana seorang

Ibu harus mencari nafkah sendiri demi mencukupi kebutuhan kelurga.

Pendapat keluarga bagi para single parent sangat berkaitan dengan

pendidikan anak sehingga pendidikan anak tidak begitu diperhatikan

mereka lebih mementingkan pendapatan untuk mencukupi kebutuhan

sehari-hari untuk keluarga.

c. Lapangan Pekerjaan

Lapangan pekerjaan yang kurang di Desa Pulus Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Wonosobo membuat para single parent hanya

menjadi pekerja serabutan atau buruh, pembantu rumah tangga dan

petani salak tidak ada lapangan pekerjaan yang memadai bagi mereka

untuk mendapatkan upah layak, hal ini mengakibatkan kebutuhan

mereka serba kekurangan. Hal ini berdampak banyak anak keluarga

single parent yang anaknya lebih memilih bekerja daripada sekolah.

Page 97: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

80

d. Ligkungan Sekitar.21

Lingkungan Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Wonosobo sangat mempengaruhi pola pikir single parent itu sendiri

maupun anak-anak terutama dalam hal mengasuh anak dan mendidik

anak. Lingkungan yang tidak begitu memperhatikan kepentingan anak

membuat banyak anak dari keluarga single parent yang memilih

jalanya sendiri untuk masa depan mereka.

e. Faktor Agama

Pengetahuan agama masyarakat Desa Pulus khususnya para single

parent disana sangat minim, mereka sering mengikuti kegiatan

keagamaan seperti pengajian Ibu-ibu, Majlis ta’lim, dan pengajian

umum yang sering dilakukan masjid atau Mushola di dekat lingkungan

tersebut tetapi hanya sekedar mengikuti tidak begitu memahami nilai

dan makna dari pengajian tersebut, sehingga mereka masih

kebingungan dan merasa biasa saja dalam mengamalkan ajaran agama

Islam yang mereka jadikan pedoman baik untuk diri mereka sendiri

maupun untuk anak-anaknya.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa upaya dari para single

parent dalam memenuhi hak-hak anak masih terbilang belum cukup

memunuhi, dalam hal ini, peran orang tua (single parent) adalah

membangun hubungan yang baik dan harmonis dengan anak-anak.

Ibu single parent dapat memberikan saran atapun masukan-masukan

21 Wawancara pribadi dengan 7 dari 15 Ibu single Parent.

Page 98: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

81

kepada anak-anaknya untuk selalau menjadi motivasi agar tetap

semangat mejalani kehidupan dan mempunyi keinginan untuk meraih

masa depan yang lebih baik dan mampu hidup mandiri.

Pendidikan lebih tinggi serta membahagiakan keluarganya. Tidak

banyak para single parent disana yang mampu dan berhasil dalam

memotivasi anak-anak mereka agar menjadi anak yang sukses, yang

begitu perduli dengan pendidikan baik agama maupun umum,

sehingga anak-anak tersebut lebih memilih jalan untuk berhenti

mengemban pendidikan dan akhirnya mencari pekerjan demi

mendapatkan uang untuk membantu ibunya.

Selain permasalahan diatas, permasalahan anak-anak yang belum

siap menjadi anak dari keluarga single parent. Bimbingan keluarga

sangatlah penting dikala sang anak membutuhkan perhatian dan kasih

sayang dari sebuah kelurga dan juga untuk mengarahkan mereka

menjadi pribadi yang kuat dan mandiri demi meraih kebahgiaan dunia

dan akhirat.

Ibu single parent yang penulis wawancarai mereka berusaha tegar

dan pasrah dan tabah terhadap apa yang telah terjadi dalam kehidupan

mereka, meskipun pasti ada rasa tidak puas karena apa yang mereka

butuhkan tidak selalu terpenuhi dibandingkan dengan adanya seorang

ayah. Kemauan mereka harus ditunda bahkan sampai diabaikan karena

tidak mampu mewujudkanya. keluarga single parent di Desa Pulus

Kecamatan Sukohrjo tidak begitu banyak keingian untuk kehidupan

Page 99: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

82

yang telah mereka cita-citakan mereka menyadari bahwa dengan

ketidakadaan ayah saat ini membuatmereka sudh tidak ada harapan

besar lagi untuk mencapai cita-citanya tersebut, jika telh lulus ekolah

dan bisa mencari uang sendiri, maka apa yang mreka inginan akan

mereka dapatkan sendirinya tanpa memberatkan orang tuanya.22

22

Wawancara pribadi dengan 7 Ibu single Parent.

Page 100: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian serta analisis yang telah dilaksanakan, maka

penulis memberi kesimpulan bahwa:

1. H>>{ad{a>nah dalam keluarga single parent yang terjadi di Desa Pulus

Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo sebagian besar memiliki

pengasuhan yang sama, dapat diketahui bahwa terdapat 7 ibu single

parent yang mengasuh, mendidik, memelihara dan merawat anaknya. Ibu

single parent disana kebanyakan bekerja sebagai Petani salak, pedagang,

ibu rumah tangga. telah tergambarkan bahwa keadaan ekonomi mereka

dan pendidikannya sangat minim. Dikarenakan beberapa faktor salah

satunya adalah ekonomi, untuk itu para singel parent tersebut tidak

cukup jika hanya mereka sendiri yang mencari nafkah, hal ini

mengakibatkan ketertinggalan dalam hal pendidikan, baik pendidikan

agama maupun pendidikan umum.

Ibu single Parent, dalam mengasuh terkadang di bantu oleh

keluarga, nenek, dan tetangga karena harus bekerja mencari pundi-pundi

agar bisa mencukupi kebutuhan keluarga, walaupun ada sebagian anak

single parent yang sudah bekerja dan menikah untuk membantu ekonomi

keluarga.

2. Dalam ajaran hukum Islam maupun Kompilasi Hukum Islam (KHI)

banyak uraian mengenai H>>{ad{a>nah anak, diantaranya yaitu batas usia

Page 101: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

84

dewasa yang dapat dikatakan anak tersebut bisa berdiri dengan sendiri

dan sudah lepas dari kekuasaan orang tua yaitu umur 21 tahun, dan dilihat

dari kaidah-kaidah fiqhiyyah dikatakan bahwa H>>{ad{a>nah anak yang terjadi

dalam keluarga single parent di Desa Pulus Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Wonosobo belumlah sesuai, dikarenakan masih banyaknya

anak-anak dibawah umur yang sudah mulai dipekerjakan, dan juga

menikah dalam usia dini, dengan alasan demi tercukupinya kebutuhan

hidup dalam keluarga mereka.

Mengenai hak-hak anak yang semestinya didapatkan yaitu

mengenai nafkah, Kasih sayang. dan pendidikan, kebanyakan orang tua

single parent disana dapat memenuhi kebutuhan di bagian nafkah, tetapi

untuk pendidikan masih sebagian besar belum begitu memenuhinya,

dikarenakan factor ekonomi keluarga dan juga pendidikan para single

parent tersebut

B. Saran

Ada beberapa saran yang dikemukakan penulis mengenai pola

H>>{ad{a>nah anak yang terjadi pada keluarga single parent di Desa Pulus

Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo

1. Bagi Ibu, menjadi seorang single parent tidaklah mudah, beban berat

ditanggungnya seorang diri, oleh karena itu seorang single parent kuat

dalam situasi dan kondisi apapun, harus bisa menyesuaikan diri dengan

kebutuhan yang semestinya dibutuhkan pada era saat ini, bukan

hanya mencari uang saja. melainkan dalam hal mengasuh anak

Page 102: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

84

hendaknya anak di ajarkan ilmu keagamaan dan mengemban pendidikan

untuk anak-anaknya itu sangat penting demi kehidupan yang lebih baik

kedepannya.

2. Kepada Masyarakat setempat harusnya memberikan pemahaman kepada

Keluarga single parent dalam mengasuh anak. Serta sebagai anak dari

single parent harus pintar dalam memilih suatu keputusan yang

nantinya akan membawa pada kebahagian, bukan pada kesengsaraan,

bekerja dan menikah di usia dini bukanlah solusi yang tepat untuk keluar

dari kepedihan ekonomi, karena dengan kondisi yang seperti itu tidak

akan bisa membuat berkembang ke arah yang lebih maju.

Page 103: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Akademika

Pressindo. 2007.

Ali, Daud. Kompilasi Hukum Islam Dalam Sistem Hukum Nasional. Ciputat:

Logos. 1999.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta. 2002.

Damanuri, Aji. Metodologi Penelitian Mu’amalah. Yogyakarta: Nadi Offset.

2010.

Departemen Agama RI. Al-Hikmah (Al-Qur’an dan Terjemahnya). Bandung:

Diponegoro. 2011.

Departemen Agama RI. Himpunan Perundang-undangan Perkawinan. Jakarta:

Aneka Ilmu. 2001.

Drajat, Zakiah. Ilmu Fiqh Jilid 2 Dalam Bukunya Abdul Rahman Ghozali Fiqh

Munakahat. Jakarta: Kencana. 2015.

Fauzan, M. dan Andi Syamsu Alam. Hukum Pengangkatan Anak Perspektif

Islam. Jakarta: Kencana. 2008.

Fauzi. Pendidikan Komunikasi Anak Usia Dini. Purwokerto: STAIN Press. 2013.

Ghazaly, Abd. Rahman. Fiqih Munakahat. Bogor: Kencana. 2003.

Ghozali, Abdul Rahman. Fiqh Munakahat. Jakarta : Kencana. 2015.

Halim, M. Nipan Abdul. Anak Shaleh Dambaan Keluarga. Yogyakarta: Mitra

Pustaka. 2003.

Hanbal, bin Ahmad. Musnad Ahmad bin Hanbal. Lebanon Dar: Al-Kitab Al-

Ilmiyah. 2008.

Hartanti, Erma. Pola Asuh Single Parent dalam Perkembangan Kepribadian

Anak di Desa Jetis Kecamatan Selopang Kabupaten Temanggung.

Yogyakarta: Skripsi UIN Yogyakarta. 2017.

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika. 2014.

Hidayah, Rifa. Psikologi Pengasuhan Anak, Yogyakarta: UIN Malang Press.

2009.

Page 104: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

https://kemenag.go.id/file/dokumen/UU. Perkawinan.pdf.pada 24 September

2018.

Indriyani, Dwi. Pola Asuh Dalam Pembentukan Karakter Anak (Studi kasus

Keluarga TKW di Desa Patut Rejo Kecamatan Grabag Kabupaten

Purworejo). Salatiga: Skripsi IAIN Salatiga. 2018.

Jurnal Perempuan. Perkawinan dan Keluarga. Jakarta: Yayasan Jurnal

Perempuan. 2012.

Jurnal Perempuan. Perkawinan dan Keluarga. Jakarta: Yayasan Jurnal

Perempuan. 2015.

Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. Malang: UIN-Maliki

Press (Anggota IKAPI). 2010.

Layliyah, Zahrotul. Perjuagan Hidup Single Parent. Vol 3. No. 1. 2013.

Mardani. Kumpulan Peraturan tentang Hukum Islam di Indonesia. Jakarta:

Kencana. 2015.

Muhajir, Achmad. Hadhanah Dalam Islam, Vol 2. No 2. 2017.

Rukaesih, Maolani. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

2015.

Sarmadi, Sukris. Trasendensi Keadilan Hukum Waris Islam Transformatif.

Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1997.

Slamet Abidin dan Aminuddin. Fiqih Munakahat 2. Bandung: CV Pustaka

Setia. 1999.

Soehadha, Moh. Metodologi Penelitian Sosiologi Agama (Kualitatif). Yogyakarta:

Teras. 2008.

Subkhan, Mohammad. Hak Pemeliharaan Anak (Hadhanah) Bagi Ibu yang Sudah

Menikah Lagi (Studi Presepsi Kyai dan Masyarakat Desa Jatirejo

Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak). Semarang: Skripsi UIN

Semarang. 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif, dan

R & D. Bandung: Alfabeta. 2015.

Suma, Muhammad Amin. Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada. 2004.

Supriatna, dkk. Fiqh Munakahat II. Yogyakarta: Teras. 2009.

Suryabrata, Sumardi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.

Syaifuddin, Muhammad dkk. Hukum Perceraian. Jakarta: Sinar Grafika. 2013.

Page 105: Ḥ ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA PULUS ...repository.iainpurwokerto.ac.id/6348/2/HAJAR LATIFAH NUR HARDIY… · v H>>{ad{a>nah anak dalam Keluarga Single Parent di Desa

Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia (Antara Fiqh

Munakahat Dan Undang Undang Perkawinan). Jakarta: Kencana. 2006.

Syuhada, Indra. Peran Pola Asuh Single Parent terhadap Perkembangan Anak (

Studi Kasus Keluarga Single Parent di Desa Tangkilkulon Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Pekalongan. Surakarta: Skripsi IAIN Surakarta. 2016.

Tanzeh, Ahmad. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras. 2011.

Taufik. Dampak Pola Asuh Single Parent Terhadap Tingkah Laku Beragama

Remaja (Studi Kasus Dua Remaja pada Dua Keluarga Single Parent di

Dusun Kuden Sitimulyo, Piyungan, Bantul). Yogyakarta: Skripsi UIN

Yogyakarta. 2010.

Tihami dan Sohari Sahrani. Fikih Munakahat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

2010.

Tihami, H.M.A dan Sohari Sahrani. Munakahat Kajian Nikah Lengkap. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada. 2014.

Tim Penyusun. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974

tentang Perkawinan & Kompilasi Hukum Islam. Bandung: Citra Umbara.

2012.

Zein, Satria Effendi M. Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer .

Jakarta: Kencana. 2004.

.