skripsieprints.umm.ac.id/26056/2/jiptummpp-gdl-nurilativa-37053-1... · dalam penyusunan skripsi...

22
i SKRIPSI NURI LATIVA STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN DM GANGREN (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

Upload: trinhnhu

Post on 09-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

SKRIPSI

NURI LATIVA

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN

KUINOLON PADA PASIEN DM GANGREN

(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014

ii

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN

KUINOLON PADA PASIEN DM GANGREN

(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2014

Oleh :

NURI LATIVA

201010410311043

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Drs. Didik Hasmono, Apt., Ms.

NIP 195809111986011011

Pembimbing II

Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M. Kes.

NIDN 0703086702

iii

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN

KUINOLON PADA PASIEN DM GANGREN

(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji

Pada tanggal 2 Mei 2014

2014

Oleh :

NURI LATIVA

201010410311043

Tim Penguji

Penguji I

Drs. Didik Hasmono, MS., Apt.

NIP 195809111986011011

Penguji II

Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M. Kes

NIDN 0703086702

Penguji III

Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS

NIDN 0714095802

Penguji IV

Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt.

NIDN 0727118602

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridhonya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN

ANTIBIOTIK GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN DM GANGREN

(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo).

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari

peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, tuhan semesta alam, atas limpahan rahmat, ridho, dan

hidayah kepada umatnya, Rasulullah SAW yang menuntun kita menuju

ke jalan yang lurus dan terang benderang.

2. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS., Apt. selaku dosen pembimbing I, dan

Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku dosen pembimbing II,

disela kesibukan beliau masih bisa meluangkan waktu untuk

membimbing, memberi pengarahan dan motivasi sampai

terselesaikannya skripsi ini.

3. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., selaku dosen penguji I dan Ibu

Naylis Syifa, S.Farm, Apt., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang

telah memberikan banyak saran dan masukan demi kesempurnaan

skripsi ini.

4. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis belajar di Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc, Apt. selaku Ketua Program Studi

Farmasi yang telah memberikan motivasi dan kesempatan penulis

belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

v

6. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur beserta

jajarannya bidang penelitian, survey dan research yang telah

memberikan rekomendasi penelitian pada penulis di RSUD Sidoarjo.

7. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sidoarjo beserta

jajarannya yang telah memberikan ijin penelitian pada penulis di RSUD

Sidoarjo.

8. Direktur RSUD Sidoarjo beserta jajarannya yang telah memberikan

kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian di RSUD Sidoarjo.

9. Staf pegawai Rekam Medik RSUD Sidoarjo yag banyak membantu

dalam proses pengambilan data skripsi.

10. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P. selaku doses pembimbing

akademik. Terima kasih banyak atas arahan dan motivasi yang bapak

berikan selama ini.

11. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang

sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat

bermanfaat. Terutama untuk Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt.

dan Ibu Sendi Lia Yunita, S.Farm., Apt., selaku biro skripsi yang telah

susah payah membantu jalannya ujian skripsi sehingga kami dapat

melaksanakan ujian dengan baik.

12. Untuk semua anggota tata usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah banyak

membantu untuk kebutuhan administrasi kelengkapan skripsi.

13. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Ir. Suwignyo, MT dan Ibu Dra.

Lestanti, yang tiada hentinya memberikan motivasi dalam segala hal,

yang terus menerus mendoakan untuk kesuksesan anak-anaknya. Terima

kasih untuk segala didikan, pengorbanan, dan kerja keras demi ingin

melihat putrinya bahagia serta mendapat serta mendapat ilmu yang

bermanfaat.

14. Saudariku tersayang, Amasida Imansari, terima kasih selalu memberi

motivasi, semangat dan doanya sehingga skripsi ini bisa selesai tepat

waktu.

vi

15. Sahabat sekaligus saudara seperjuangan gangren, Rian “nemo” dan Vety

“vetong” terima kasih atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat

dan kerja samanya selama mengerjakan skripsi, kita saling menguatkan,

memberi motivasi hingga akhirnya skripsi ini bisa terwujud,

Alhamdullilah.

16. Sahabati tersayang, Bitul, Ratih, Kurnia, Dina, terima kasih untuk

dukungan yang kalian berikan selama ini, sehingga skripsi ini dapat

selesai tepat waktu.

17. Teman seperjuangan klinis, Rendy, Mimi, Wona, Dipe, Indri, Cahya,

Fitri terima kasih sudah memberikaan semangat dan motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini.

18. Teman-teman Farmasi 2010, terima kasih atas 4 tahun yang kita lewati

bersama, terima kasih atas segala pelajaran hidup dalam melewati masa

kuliah.

19. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon

maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini

tak luput dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.

Jasa dari semua pihak yang membantu dalam penelitian ini, penulis tidak

mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat

imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat

berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Malang, 8 April 2014

Penyusun

(Nuri Lativa)

vii

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN

KUINOLON PADA PASIEN DM GANGREN

(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme dengan manifestasi

berupa hilangnya toleransi karbohidrat, yang ditandai dengan tingginya kadar gula

darah dalam darah. Komplikasi diabetes terjadi akibat kontrol glukosa darah yang

buruk menyebabkan gangguan metabolik akut serta kerusakan makrovaskular dan

mikrovaskular. Jenis komplikasi makrovaskular yang umum berkembang pada

penderita diabetes adalah penyakit jantung koroner (Coronary Heart Disease),

penyakit pembuluh darah otak, dan penyakit pembuluh darah perifer (Peripheral

Arterial Disease). Komplikasi mikrovaskular, antara lain retinopati, nefropati, dan

neuropati.

Gangren merupakan sebuah komplikasi kronis yang timbul akibat nekrosis

jaringan, yang dapat berkembang apabila suplai oksigen dan nutrisi terputus

akibat sumbatan di pembuluh darah ke bagian kaki, yang diperparah dengan

adanya kerentanan terhadap infeksi. Gangren yang tidak mendapatkan

penanganan tepat dapat mengakibatkan kematian jaringan. Gangren disebabkan

oleh infeksi polimikrobial, yaitu Gram-positif seperti Staphylococci, Streptococci,

Enterococci, Gram-negatif seperti Pseudomonas Aeruginosa, Proteus Vulgaris,

Klabsiella, Escherichia Coli, bakteri anaerob seperti Bacteroides Fragilis,

Clostridium Perfingens.

Pemberian antibiotik bertujuan untuk mencegah penyebaran infeksi. Pilihan

antibiotik tergantung pada tipe atau tingkat keparahan dari infeksi dan

kemungkinan organisme apa yang telah mengalami resisten. Antibiotik yang

dipilih harus sesuai dengan hasil tes kultur dan sensitivitas. Antibiotik golongan

kuinolon merupakan terapi antibiotik utama diberikan pada pasien yang terinfeksi

Pseudomonas (bakteri Gram negatif) dan banyak digunakan sebagai terapi

alternatif antibiotik, apabila ditemui pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap

penisilin pada jenis infeksi yang sedang dan berat. Antibiotik golongan kuinolon

memiliki spektrum yang luas terhadap bakteri aerob, yang dapat diberikan secara

intravena maupun per oral. Pemberian terapi dengan menggunakan antibiotik

golongan kuinolon tidak dipengaruhi oleh rute pemberian, karena obat tersebut

memiliki farmakokinetik yang hampir sama, baik diberikan secara intravena

maupun per oral.

Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik

pada pasien DM gangren di RSUD Sidoarjo. Mengetahui pola penggunaan

antibiotik golongan kuinolon terkait jenis, dosis yang diberikan, rute pemberian,

frekuensi pemberian, interval pemberian dan lama pemberian yang dikaitkan

dengan data klinik, data laboratorium, dan data mikrobiologi pasien DM gangren

di RSUD Sidoarjo.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak

memberikan perlakuan terhadap pasien. Rancangan penelitian ini bersifar

deskriptif yaitu berupa studi retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan

meninjau ke belakang) dan pengambilan data dilakukan dengan cara consequtive

viii

sampling. Kriteria inklusi meliputi pasien didiagnosis DM gangren di RSUD

Sidoarjo, dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) lengkap meliputi data

terapi antibiotik golongan kuinolon dan obat lain yang menyertai.

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Studi Penggunaan Antibiotik

Golongan Kuinolon pada Pasien DM Gangren” di RSUD Sidoarjo periode januari

2012 sampai desember 2013 yang memenuhi kriteria inklusi adalah 42 pasien

dengan data demografi jenis kelamin pasien 45,2% laki-laki dan 54,8%

perempuan, jumlah terbanyak terdapat pada rentang usia 51-60 tahun yaitu

sebanyak 45,2%, sedangkan berdasarkan status pasien, secara keseluruhan

didominasi oleh pasien dengan status umum yaitu sebanyak 50%. Didapatkan data

klasifikasi DM gangren berdasarkan tingkat keparahan infeksi terbanyak adalah

Moderate Infection (Grade III), dan sebanyak 10% pasien mengalami amputasi.

Pola terapi antibiotik yang diberikan kepada pasien DM gangren terdiri dari

terapi tunggal dan terapi kombinasi. Terapi antibiotik golongan kuinolon tunggal

sebanyak 15 pola penggunaan dengan jenis, dosis, frekuensi, dan rute paling

banyak adalah levofloxacin (1x500mg) secara IV sebanyak 7 pola penggunaan

(46,7%). Levofloxacin banyak digunakan pada mild infection, dimana bakteri

yang menginfeksi masih terbatas pada bakteri aerob. Levofloksasin memiliki

gugus benzoxazine yang meningkatkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram

positif. Walaupun golongan kuinolon memiliki bioavaibilatas peroral yang hampir

sama dengan rute IV, namun pada penelitian ini rute yang banyak diberikan

adalah IV karena onset dari IV lebih cepat daripada rute peroral. Penggunaan

kombinasi dua antibiotik sebanyak 39 pola penggunaan dengan jenis, dosis,

frekuensi, dan rute paling banyak adalah ciprofloxacin (2x400mg) dengan

metronidazol (3x500mg) secara IV sebanyak 18 pola penggunaan (46,2%),

penggunaan kombinasi tiga antibiotik sebanyak 15 pola penggunaan dengan jenis,

dosis, frekuensi, dan rute paling banyak adalah Ciprofloxacin (2x400mg),

Metronidazol (3x500mg) dan Ceftriaxone (2x1g), serta Levofloxacin (1x500mg),

Metronidazol (3x500mg) dan Ceftriaxone (2x1g) secara IV yaitu sebanyak 20,0%

dan kombinasi empat antibiotik sebanyak 1 pola penggunaan dengan jenis, dosis,

frekuensi dan rute paling banyak adalah Levofloxacin (2x500mg), Metronidazol

(3x500mg), Ceftriaxone (2x1g) secara IV dan Klindamisin (2x300mg) secara PO.

Penggunaan antibiotik golongan kuinolon yang diberikan pada pasien DM

gangren di rawat inap RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval dan

lama pemberian sudah sesuai dengan guideline yang ada.

Saran yang dapat penulis berikan adalah diperlukan penelitian lebih lanjut

dengan menggunakan metode prespektif agar peneliti dapat mengamati kondisi

pasien dan permasalahan terkait terapi secara langsung, dapat berinteraksi dengan

pasien, dokter dan para klinisi yang merawat serta dihasilkan penggunaan obat

yang lebih presentatif.

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Judul ...................................................................................................................... i

Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii

Lembar Pengujian ................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

RINGKASAN ....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................. 4

1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

1.4.1 Bagi Peneliti ................................................................................ 5

1.4.2 Bagi Rumah Sakit ....................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6

2.1 Tinjauan tentang Pankreas ..................................................................... 6

2.1.1 Anatomi Pankreas ........................................................................ 6

2.1.2 Fisiologi Pankreas Dalam Mengatur Metabolisme

Glukosa ....................................................................................... 6

2.2 Tinjauan tentang Diabetes Mellitus ....................................................... 8

2.2.1 Definisi Diabetes Mellitus ........................................................... 8

2.2.2 Epidemiologi Diabetes Mellitus .................................................. 8

2.2.3 Klasifikasi Diabetes Mellitus....................................................... 9

2.2.4 Etiologi Diabetes Mellitus ........................................................... 9

2.2.5 Patofisiologi Diabetes Mellitus ................................................... 11

x

2.2.6 Manifestasi Klinik Diabetes Mellitus .......................................... 13

2.2.7 Faktor Resiko Diabetes Mellitus ................................................. 14

2.2.8 Komplikasi Diabetes Mellitus ..................................................... 14

2.2.8.1 Komplikasi Akut ............................................................. 14

2.2.8.2 Komplikasi Kronik .......................................................... 16

2.2.9 Penatalaksanaan Terapi Diabetes Mellitus .................................. 18

2.3 Tinjauan tentang Gangren...................................................................... 24

2.3.1 Definisi Gangren ......................................................................... 24

2.3.2 Epidemiologi Gangren ................................................................. 24

2.3.3 Klasifikasi Gangren ..................................................................... 26

2.3.4 Etiologi dan Patofisiologi Gangren ............................................. 27

2.3.5 Manifestasi Klinik Gangren......................................................... 29

2.3.6 Penatalaksanaan Terapi Gangren................................................. 29

2.4 Tinjauan Tentang Antibiotik.................................................................. 31

2.4.1 Definisi ........................................................................................ 31

2.4.2 Klasifikasi Antibiotik .................................................................. 31

2.4.3 Pendekatan Terapi Antibiotik Secara Umum .............................. 33

2.4.4 Pendekatan Terapi Antibiotik pada Gangren............................... 33

2.5 Tinjauan Tentang Antibiotik Golongan Kuinolon ................................. 36

2.5.1 Definisi dan Jenis ........................................................................ 37

2.5.2 Mekanisme Kerja ......................................................................... 39

2.5.3 Indikasi ........................................................................................ 40

2.5.4 Efek Samping Obat ...................................................................... 41

2.5.5 Interksi ......................................................................................... 41

2.5.6 Farmakokinetika .......................................................................... 41

2.5.7 Studi Penggunaan Antibiotik Golongan Kuinolon pada Pasien

DM Gangren ............................................................................... 42

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................... 44

BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 46

4.1 Rancangan Penelitian............................................................................. 46

xi

4.2 Populasi Penelitian................................................................................. 46

4.2.1 Populasi ....................................................................................... 46

4.2.2 Sampel ......................................................................................... 46

4.2.3 Kriteria Data Inklusi .................................................................... 46

4.2.4 Kriteria Data Ekslusi ................................................................... 46

4.3 Bahan Peneltian ..................................................................................... 47

4.4 Instrument Peneltian .............................................................................. 47

4.5 Tempat dan Waktu Peneltian ................................................................. 47

4.6 Definisi Operasional .............................................................................. 47

4.7 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 48

4.8 Analisis Data .......................................................................................... 49

BAB V HASIL PENELITIAN… ......................................................................... 50

5.1 Data Demografi Pasien… ..................................................................... 51

5.1.1 Jenis Kelamin….. ........................................................................ 51

5.1.2 Usia…. ......................................................................................... 51

5.1.3 Status Pasien….. .......................................................................... 52

5.2 Klasifikasi DM Gangren….. ................................................................. 52

5.3 Diagnosis Penyerta Pasien DM Gangren….......................................... 53

5.4 Kultur Kuman dan Sensitivitas Antibiotik pada Pasien DM

Gangren ................................................................................................ 53

5.5 Tindakan pada Pasien DM Gangren ..................................................... 54

5.6 Penggunaan Antibiotik Golongan Kuinolon pada Pasien DM

Gangren ................................................................................................ 54

5.7 Distribusi dan Pola Terapi Antidiabetes Pasien DM Gangren.. ........... 59

5.8 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ....................................................... 60

5.9 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien ......................................... 61

5.10 Profil Pasien DM Gangren dengan Kondisi KRS Meninggal.. .......... 62

BAB VI PEMBAHASAN…. ................................................................................ 63

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN… ......................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Klasifikasi Diabetes ................................................................................... 9

II.2 Farmakokinetik Preparat Insulin ............................................................... 20

II.3 Klasifikasi Kaki Diabetik .......................................................................... 26

II.4 Kriteria Infeksi Menurut IDSA ................................................................. 27

II.5 Pola Antibiotik menurut Konsep PK/PD ................................................... 32

II.6 Antibiotik untuk Terapi Gangren Berdasarkan Bakteri Penyebabnya ...... 34

II.7 Tabel Pemilihan Antibiotik pada Infeksi Kaki Diabetik ........................... 35

II.8 Perbedaan antara Kuinolon Lama dan Baru .............................................. 37

II.9 Farmakokinetika Sediaan Ciprofloxacin ................................................... 39

II.10 Farmakokinetika Sediaan Levofloxacin .................................................. 40

II.11 Interaksi Obat dengan Antibiotik ............................................................ 42

V.1 Jenis Kelamin Pasien DM Gangren .......................................................... 51

V.2 Usia Pasien ................................................................................................ 51

V.3 Status Pasien DM Gangren ....................................................................... 52

V.4 Klasifikasi DM .......................................................................................... 52

V.5 Diagnosis Penyerta Pasien DM Gangren .................................................. 53

V.6 Kultur Kuman pada Pasien DM Gangren ................................................. 53

V.7 Kultur Kuman dan Sensitivitas Antibiotik ................................................ 54

V.8 Pasien DM yang Mendapat Tindakan ....................................................... 54

V.9 Pola Penggunaan Antibiotik Golongan Kuinolon ..................................... 55

V.10 Pola Penggunaan Terapi Antibiotik Golongan Kuinolon Tunggal ......... 55

V.11 Pola Penggunaan Kombinasi Dua Antibiotik.......................................... 56

V.12 Pola Penggunaan Kombinasi Tiga Antibiotik ......................................... 57

V.13 Pola Penggunaan Kombinasi Empat Antibiotik ...................................... 58

V.14 Pola Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Grade Infeksi ........................ 59

V.15 Pola Terapi Antidiabetes Pasien DM Gangren ....................................... 60

V.16 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) .......................................................... 61

V.17 Kondisi KRS ........................................................................................... 61

V.18 Profil Pasien DM Gangren dengan Kondisi KRS Meninggal ................. 62

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Anatomi Pankreas ...................................................................................... 6

2.2 Bagian Endokrin Pankreas ......................................................................... 7

2.3 Patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe I ....................................................... 11

2.4 Patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe II ...................................................... 12

2.5 Struktur Proinsulin dan Insulin Manusia ................................................... 19

2.6 Klasifikasi Wagner ..................................................................................... 26

2.7 Bagan Patofisiologi Gangren ..................................................................... 27

2.8 Struktur Kimia Ciprofloxacin .................................................................... 38

2.9 Struktur Kimia Levofloxacin ..................................................................... 39

3.1 Skema Kerangka Konseptual ..................................................................... 44

3.2 Skema Kerangka Operasional .................................................................... 45

5.1 Skema Inklusi dan Ekslusi Penelitian pada Pasien DM gangren ............... 50

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. 91

2. Surat Pernyataan........................................................................................... 92

3. Surat Rokemandasi Penelitian Bakesbangpol Prov. Jatim ........................... 93

4. Surat Ijin Penelitian Bakesbangpol Sidoarjo ............................................... 96

5. Keterangan Kelaiakan Etik .......................................................................... 97

6. Daftar Nilai Normal ..................................................................................... 98

7. Lembar Pengumpul Data ............................................................................. 99

8. Tabel Data Induk .......................................................................................... 116

9. Pola Pergantian Antibiotik ........................................................................... 130

xv

DAFTAR PUSTAKA

Aamir, Azizul Hasan., Nasir, Ahmed., Jadoon, Mohammad Zahid., Mehmood,

Khalid., Ali, Sobia Sabir., 2011. Diabetic Foot Infections and Their

Management In A Tertiary Care Hospital. J Ayub Med Coll Abbottabad,

Vol. 23 No. 1, p.58-62

Abdelghaffar, Shereen., 2013. Diabetic Ketoacidosis: Clinical Practice

Guidelines. Cairo: Pediatric Endocrinology and Diabetes, Cairo University,

p. 293-310

Access Medicine, 2010. McGraw Hill Education.

http://accessmedicine.com/wagner_grading_system diakses 11 November

2013

Alkaff, Raihana N., Febrianti., Wahyuni, Sri., 2011. Faktor-faktor yang

Berhubungan dengan Diabetes Mellitus Daerah Perkotaan di Indonesia

Tahun 2007 (Analisis Data Sekunder Riset Kesehatan Dasar 2007), JMI

Vol 6 No. 1, hal 8-12

Andarwanti, Lina., Khasanah, Uswatun., 2011. Pengaruh Senam Kaki Diabetes

terhadap Neuropati Sensorik pada Kaki Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah

Kerja Puskesmas Tegalrejo, JMI Vol. 6 No. 1, hal 3-7

Antimicrobial Agents Chemotherapy. 2005. American Society for

Microbiology. http://aac.asm.org/content/49/6/2429/F8.large.jpg diakses

tanggal 6 Januari 2014

Beckles, GLA., Thompson-Reid, PE., 2001. Diabetes and Women’s Health

Across the Life Stages: A Public Health Perspective. Atlanta: U.S.

Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and

Prevention, National Center for Chronic Disease Prevention and Health

Promotion, Division of Diabetes Translation, p. 9-10

Bharadwaj, R., Vidya, A., Dewan, B., Pal, A., 2003. An In Vitro Study To

Evaluate The Synergistic Activity Of Norfloxacin And Metronidazole.

Indian Journal of Pharmacology. Vol. 35, p. 220-226

xvi

Bronze, Michael Stuart., 2013. Medscape.

http://emedicine.medscape.com/article/237378-medication diakses 9 Januari

2014

Caudell, Brittany Stapp., 2008. Gangrene: Recognizing and treating cellular

necrosis. California: Association of Surgical Technologists, p. 547-549

Chang, Huan J., Lynm, Cassio., Glass, Richard M. 2010. Sepsis. The Journal of

the American Medical Association, Jama Patient Page, Vol 304, No. 16

Corwin, Elizabeth. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Anggota IKAPI, hal

538-539

Citron, DM., Goldstein, EJC., Merriam, CV., Lipsky, BA., Abramson, MA., 2007.

Bacteriology of moderate-to-severe diabetic foot infections and in vitro

activity of antimicrobial agents, J Clin Microbiol. Vol. 45, p. 2819–2828

Conila, Jean-Marie., Georgesa, Bernard., Lussya, Anne de., Khachmanc, Dalia.,

Seguina, Thierry., 2008. Ciprofloxacin Use In Critically Ill Patients:

Pharmacokinetic and Pharmacodynamic Approaches. International

Journal of Antimicrobial Agents, Vol. 32, p. 505-510

Davey, Patrick., 2006. At a Glance : Medicine. Jakarta: Erlangga, hal 266-269

Decroli, Eva., Karimi, Jazil., Manaf, Asman., Syahbuddin, Syafril., 2008. Profil

Ulkus Diabetik pada Penderita Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUP

Dr M. Djamil Padang. Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 58, hal. 3-7

DEPKES RI., 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus.

Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Direktorat Jenderal

Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI

Faroqi, Lida., Guberman, Ronald., Vernaleo, John., Carrasco, Byron., 2013.

Antibiotic Therapy and Culture Results for Diabetic versus Non-Diabetic

Foot Wounds. The Journal of Diabetic Foot Complications, Vol. 5, No. 4,

p. 24-28

xvii

Fatmawati, Ni Nengah Dwi., Cucunawangsih., 2009. Konsep Terapi Antibiotika

dalam Optimalisasi Terapi Penyakit Infeksi, Medicinus, Vol 3 No. 2, hal

26-33

Fauziyah, Siti., Radji, Maksum., A, Nurgani., 2011. Hubungan Penggunaan

Antibiotika Pada Terapi Empiris Dengan Kepekaan Bakteri di ICU RSUP

Fatmawati Jakarta, Jurnal Farmasi Indonesia, Vol. 5 No. 3, hal. 150-158

FDA., 2011. Food and Drug Association.

http://www.fda.gov/downloads/medicaldevices/newsevents/workshopsconfe

rences/ucm387625 diakses 4 Maret 2014

Foster, Daniel W., 2000. Harrison: Prinsip-Pinsip Ilmu Penyakit Dalam, Vol 5

Ed. 13. Jakarta: Penerbit buku EGC, hal 2196-2217

Frykberg, Robert G., Zgonis, Thomas., Armstrong, David G., Driver, Vickie R.,

Giurini, John M., Kravitz, Steven R., Landsman, Adam S., Lavery,

Lawrence A., Moore, J. Christopher., Schuberth, John M., Wukich, Dane

K., Andersen, Charles., Vanore, John V., 2006. Diabetic Foot Disorders: A

Clinical Practice Guideline. Phoenix: American College of Foot and Ankle

Surgeons, p. 32-34

Grace, Pierce A., Borley, Neil R., 2006. At a Glance : Ilmu Bedah, edisi ketiga.

Jakarta: Erlangga, hal 150-151

Grayson, M. Lindsay., Crow, Suzanne M., McCarth, James S., Mill, John.,

Mouton, Johan W. Norrby, S. Ragnar., Patterson, David L., Pfaller, Michael

A., 2010. Kutcers’ The Use of Antibiotics. London: Hodder Arnold, p.

1265-1401

Greenstein, Ben., Wood, Diana., At a Glance : Sistem Endokrin, edisi kedua,

Jakarta: Erlangga, hal 80-87

Hendromartono., 2003. Diabetes Mellitus dan Peripheral Arterial Disease.

Naskah Lengkap Symposium Practical Approach in The Management

of Diabetic Complications. Surabaya: Panitia Medik Farmasi dan Terapi

(PMFT) RSUD Dr. Soetomo, hal. 105-116.

xviii

Hermsen, Elizabeth D., Rupp, Mark E., VanSchooneveld, Trevor C., 2010.

Double Anaerobic Coverage: What is the role in clinical practice?. Omaha:

The Nebraska Mediacal Center, p. 1-4

IDF., 2012. International Diabetic Federation (IDF) Diabetes Atlas Update.

http://www.idf.org/diabetesatlas/5e/what-is-diabetes diakses 23 September

2013

Jude, E. B., Unsworth, P. F., 2004. Optimal Treatment of Infected Diabetic Fot

Ulcers. Drugs Aging. Vol 21 No. 13, p. 833-850

Katzung, Bertram G., 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi 8 buku 2.

Jakarta: Salemba Medika, hal 674-689

Katzung, Bertram G., 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi 8 buku 3.

Jakarta: Salemba Medika, hal 71-88

Koda-Kimble, Mary Anne; Young, Lloyd Yee; Alldredge, Brian K.; Corelli,

Robin L.; Guglielmo, B. Joseph; Kradjan, Wayne A.; Williams, Bradley R..,

2009. Applied Therapeutics: The Clinical Use Of Drugs, 9th Edition,

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins

Koh, G. C. K. W., Peacock, S. J., Poll, T. van der., Wiersinga, W. J. 2012. The

Impact of Diabetes on The Pathogenesis of Sepsis. Eur J Clin Microbiol

Infect Dis. Vol. 31, p. 379–388

Kumar, Vinay., Cotran, Ramzi S., Robbins, Stanley L., 2007. Robbins: Buku

Ajar Patologi, Volume 2, Ed. 7. Jakarta: EGC, hal 727-730

Leese, Graham., Nathwani, Dilip., Young, Matthew., Seaton, Andrew., Kennon,

Brian., Hopkinson, Helen., Stang, Duncan., Lipsky, Benjamin., Jeffcoate,

William., Berendt, Tony., 2009. Use of Antibiotics in People with Diabetic

Foot Disease: A Consensus Statement, The Diabetic Foot Journal, Vol 12

No. 12, p. 1-10

Lily., Kwang, Lee, Ling., Yeow, Susan., Tan, Thean. 2008. Anaerobic Culture of

Diabetic Foot Infections: Organisms and Antimicrobial Susceptibilities,

Singapore; Annals Academy of Medicine 2008, Vol. 37 No. 11, p. 936-939

xix

Lipsky, B. A., 2007. Empirical therapy for diabetic foot infections: are there

clinical clues to guide antibiotic selection?. CMI, Vol. 13, p. 351–353

Lipsky, Benjamin A., Armstrong, Berendt, Anthony R., Cornia, Paul B., Pile,

James C., Peters, Edgar J. G., David G., Deery, H. Gunner., Embil, John M.,

Joseph, Warren S., Karchmer, Adolf W., Pinzur, Michael S., Senneville,

Eric., 2012. Infectious Diseases Society of America Clinical Practice

Guideline for the Diagnosis and Treatment of Diabetic Foot Infections.

IDSA Guideline for Diabetic Foot Infections, No. 54, p. 132-164

Malik, Nagesh., Shinde, Vaibhav., 2013. Antibiotic Susceptibility Patterns of

Pathogens Isolated from Diabetic Foot Ulcers. J Emp Bio. Vol 1 (2). p. 49-

57

MedlinePlus., 2011. Health Information from the National Library of

Medicine.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/gangrene.html, diakses 23 September

2013

Mihardja, Laurentia., 2009. Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian Gula

Darah pada Penderita Diabetes Mellitus di Perkotaan Indonesia. Majalah

Kedokteran Indonesia. Vol. 59, No. 9, p. 418-424

Mohammadhosseini, Negar., Alipanahi, Zahra., Alipour, Eskandar., Emami,

Saeed., Faramarzi, Mohammad Ali., Samadi, Nasrin., Khoshnevis, Nika.,

Shafiee, Abbass., Foroumadi, Alireza. 2012. Synthesis And Antibacterial

Activity of Novel Levofloxacin Derivatives Containing a Substituted

Thienylethyl Moiety. Daru Journal of Pharmaceutical Sciences, p. 1-6

Mulla, Rohinton., Villalon, Celia Conde., 2007. Antibiotic Prescribing

Guidelines for Adult Patients. UK: NHS Foundation Trust

Mycek, Mary J., harvey, Richard A., Champe, Pamela C., 2001. Farmakologi:

Ulasan Bergambar, Ed. 2. Jakarta: Widya Medika, hal 327-328

News Medical., 2013. Creative Commons Attribution-ShareAlike License.

http://www.news-medical.net/health/What-Does-ThePancreas-Do.aspx

diakses 11 Januari 2014

xx

NHS., 2012. NHS Choices.

http://www.nhs.uk/Conditions/Gangrene/Pages/new_Treatment.aspx

diakses tanggal 13 Desember 2013

Pearce, Evelyn., 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT

Gramedia, Anggota IKAPI, hal 251-253

PERKENI., 2009. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Jakarta: Tim

Konsensus Insulin

PERKENI., 2011. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Jakarta: Tim

Konsensus Insulin

PERMENKES., 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia tentang

Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Menteri Kesehatan

Republik Indonesia

Putri, Corry S., Radji, Maksum., Fauziyah, Siti, 2012. Kerasionalan Penggunaan

Antibiotika pada Pasien Gangren Kaki Diabetes di RSAL dr. Mintohardjo

pada Tahun 2012. Jakarta : Skripsi Program Sarjana Universitas

Indonesia

RISKESDAS., 2007. Laporan Nasional Riskesdas. Jakarta: Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI

RISKESDAS., 2013. Laporan Nasional Riskesdas. Jakarta: Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI

Schaper, N. C., Dryden, M., Kujath, P., Nathwani, D., Arvis, P., Reimnitz, P.,

Alder, J., Gyssens, I. C., 2013. Efficacy and Safety of IV/PO Moxifloxacin

and IV Piperacillin/Tazobactam followed by PO Amoxicillin/Clavulanic

Acid in The Treatment of Diabetic Foot Infection : Results of The Relief

Study, Infection, Vol 41, p. 175-186

Schteingart, David E., 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit. In: Pierce, Sylvia A., Wilson, Lorraine M., Jakarta: Anggota

IKAPI, hal 1256-1270

xxi

Schmits, Gery., Lepper, Hans., Heidrich, Michael., 2009. Farmakologi dan

Toksikologi, Ed. 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EKG, p. 537-546

Setiabudy, Rianto., 2009. Farmakologi dan Terapi, edisi 5. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI, hal 718-722

Singh, Nalini., Armstrong, David G., Lipsky, Benjamin., 2005. Preventing Foot

Ulcer in Patients with Diabetes, Jama, Vol 293, p, 217-228

Siswandono., Soekardjo, Bambang., 2008. Kimia Medisinal, Ed. 2. Surabaya:

Airlangga University press, hal 56-57

Stringer, Janet L., 2009. Konsep Dasar Farmakologi: Panduan untuk

Mahasiswa. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, p. 270-272

Suherman, Suharti K., 2009. Farmakologi dan Terapi, edisi 5. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI, hal 481-495

Syaifuddin., 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan,

Edisi kedua. Jakarta: Salemba Medika, hal 299-300

Thondepu, Naresh., Kumar, P. Ranjith., Suneetha, P., Dhanapal, C. K.,

Manavalan, R., 2010. Linezolid Versus Ciprofloxacin - Metronidazole In

The Treatment of Diabetic Foot Infections. Pharmacie Globale (IJCP),

Vol. 01, Issue 04, p. 1-6

Tjokroprawiro, Askandar., Hendromartono., Sutjahjo, Ari., Pranoto, Agug.,

Murtiwi, Sri., Adi S, Soebagijo., Sony, Wibisono. 2003. Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Tjay, Tan Hoan., Rahardja, Kirana., 2007. Obat-Obat Penting, edisi keenam.

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, hal 738-746

Veves, Aristidis., Giurini, John M., LoGerfo, Frank W. 2006. The Diabetic Foot,

Second Ed. New Jersey: Huwana Press, p. 363-389

Waspadji, Sarwono., 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 3, edisi 4. Jakarta:

Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia, hal 1961-196

xxii

Wispelwey, Brian., 2005. Clinical Implications of Pharmacokinetics and

Pharmacodynamics of Fluoroquinolones. CID, Vol. 41, No. 2, p. 127-135

Wu, Stephanie C., Driver, Vickie R., Wrobel, James S., Armstrong, David G.,

2007. Foot Ulcers In The Diabetic Patient, Prevention And Treatment.

Vascular Health and Risk Management, Vol. 3, p. 65–76

Yuwono, Hendro S., 2010. Ilmu Bedah Vaskular: Sains dan Pengalaman

Praktis. Bandung: PT Refika Aditama, hal 176

Zhou, Juyan., Chen, Yunhua., Tabibi, Setareh., Alba, Luis., Garber, Elizabeth.,

Saiman, Lisa., 2007. Antimicrobial Susceptibility and Synergy Studies of

Burkholderia cepacia Complex Isolated from Patients with Cystic Fibrosis.,

Antimicrobial Agents and Chemotherapy, Vol. 51, No. 3, p. 1085–1088