digilib.uns.ac.id/framing...digilib.uns.ac.id

194
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i FRAMING KASUS REKENING MENCURIGAKAN PERWIRA POLISI OLEH TEMPO (Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Rekening Mencurigakan Perwira Polisi di Majalah Tempo Periode Juni-Agustus 2010) Disusun Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prodi Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : Muhamad Yogie Suryo Swasono D0206068 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: others

Post on 02-Nov-2019

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

FRAMING KASUS REKENING MENCURIGAKAN PERWIRA POLISI OLEH TEMPO

(Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Rekening Mencurigakan Perwira Polisi di Majalah Tempo Periode Juni-Agustus 2010)

Disusun Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Prodi Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :

Muhamad Yogie Suryo Swasono

D0206068

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

Dan saat engkau menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu untuk

membantumu meraihnya

(Paulo Coelho)

***

Namun, begitulah kehebatan dunia akan lenyap. Maka berkawanlah dengan Iman.

(Seorang Kawan B.J. Marwoto)

***

Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali

orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati

supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

(QS. Al Ashr: 1-3)

Page 5: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Untuk:

Ibu dan Ayah tercinta.

Kakak dan Adikku.

Melody Maker.

Teman-teman dan Ilmu Pengetahuan.

-Terimakasih untuk yang terucap maupun tidak-

Page 6: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Di tengah proses pembuatan skripsi ini, tidak jarang ada halangan yang

membuat semangat saya turun, membuat saya terbengkalai beberapa saat. Tapi

berkat semangat yang selalu berhasil diberikan oleh teman-teman dan keluarga

tercinta, membuat saya sadar bahwa semakin besar mimpi yang ingin diraih, maka

semakin besar dan panjang pula proses yang akan saya lalui. Dan saya sangat

bersyukur, akhirnya skripsi ini rampung. Saya bersyukur penuh pada Tuhan Yang

Maha Esa atas proses ini.

Dalam me nyusun skripsi ini, Peneliti menyadari banyak pihak telah

membantu, memberi dukungan baik moral maupun material. Untuk itu, Peneliti

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) Surakarta.

2. Prahastiwi Utari, Ph.D, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Mursito BM, S. U. selaku Dosen Pembimbing, terima kasih atas

bimbingan dan pengarahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan

pembuatan Tugas Akhir ini.

4. Drs. H. Dwi Tiyanto, S. U. selaku Pembimbing Akademis, terima kasih

atas bimbingannya selama penulis menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi.

5. Seluruh staf pengajar dan karyawan di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP

UNS. Terima kasih telah memberikan ilmu, semoga semua ilmu yang

Page 7: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

diberikan dapat bermanfaat untuk hal yang positif. Terima kasih atas

segala bantuannya.

6. Ibu, Ayah, Kakak, Adik, dan Eyang yang selalu kukasihi dan kusayangi,

terima kasih atas dukungan doa, kasih sayang, dan perhatian yang tak

pernah putus diberikan kepada penulis.

7. Carpe diem dispasi Civita Patriana, terima kasih untuk hari yang kita

tangkap.

8. Sahabat dan keluarga saya di LPM Kentingan, terimakasih atas ilmu dan

persahabatan yang telah kita ukir.

9. Kawan Markas: Fajri, Jez, Gondo, Kukuh, Sidiq, Megi, Lukman, Patrek,

Kasican, Jaju, Surya, dan Grandong. Terimakasih atas keceriaan dan

motivasi yang membangun selama ini.

10. Seluruh teman seperjuangan Jurusan Ilmu Komunikasi 2006. Teman-

teman Ilmu Komunikasi angkatan 2006, terima kasih untuk

persahabatannya.

11. Kawan Komunitas PJ, terimakasih atas keberadaan kalian.

Penulis menyadari masih ada beberapa kekurangan dalam penulisan Tugas

Akhir ini, oleh karena itu penulis terbuka akan setiap kritik dan saran yang

membangun.

Surakarta, Oktober 2011

Penulis

Page 8: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii

HALAMAN KATA MUTIARA..........................................................................iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................v

KATA PENGANTAR...........................................................................................vi

DAFTAR ISI.......................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiii

DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xvi

ABSTRAK..........................................................................................................xvii

ABSTRACT.......................................................................................................xviii

Bab I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG..........................................................................1

B. PERUMUSAN MASALAH..................................................................7

C. TUJUAN PENELITIAN........................................................................7

D. MANFAAT PENELITIAN....................................................................7

E. LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

1. Efek Media Massa dalam Komunikasi Massa.................................8

2. Kebebasan dan Netralitas Pers.......................................................13

3. Berita sebagai Realitas Media........................................................16

Page 9: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

4. Framing sebagai Paradigma Konstruktivis....................................27

5. Kerangka Penelitian.......................................................................35

F. METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian...............................................................................36

2. Metode Penelitian...........................................................................36

3. Objek Penelitian.............................................................................47

4. Teknik Pengambilan Sampel..........................................................47

5. Teknik Pengumpulan Data.............................................................47

6. Validitas dan Reabilitas Data.........................................................48

7. Analisis Data..................................................................................49

Bab II DESKRIPSI MAJALAH TEMPO DAN RESPONDEN

PENELITIAN

A. DESKRIPSI MAJALAH TEMPO......................................................52

1. Sejarah Majalah Tempo..................................................................52

2. Pembredelan Pertama.....................................................................53

3. Pembredelan Kedua........................................................................54

4. Visi dan Misi..................................................................................60

5. Karakteristik Majalah Tempo.........................................................61

6. Struktur Organisasi.........................................................................63

7. Proses pembuatan Berita dan Kebijakan Redaksional...................65

8. Tempo dan Jurnalisme Investigasi.................................................66

Page 10: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Bab III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. PEMBERITAAN REKENING MENCURIGAKAN PERWIRA

POLISI DALAM MAJALAH TEMPO..............................................72

1. Indikasi Pencucian Uang dalam Kasus Rekening

Mencurigakan.................................................................................88

1.1. Analisis Tabel Bingkai Indikasi Pencucian Uang dalam

Kasus Rekening Mencurigakan...........................................108

1.1.1.

....................................................................108

1.1.2.

......................................................................114

2. Kesan Defensif Polri dalam Penanganan Kasus Rekening

Mencurigakan....................................................................................118

2.1. Analisis Tabel Bingkai Kesan Defensif Polri dalam

Penanganan Kasus Rekening Mencurigakan........................135

2.1.1.

....................................................................135

2.1.2.

.................................................................138

3. Tindakan Penyelesaian Kasus Rekening Mencurigakan Dinilai tak

Kredibel.............................................................................................148

3.1. Analisis Tabel Bingkai Tindakan Penyelesaian Kasus

Rekening Mencurigakan Dinilai Tak Kredibel.....................159

Page 11: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

3.1.1. Analisis Tabel Bi

...........................................159

3.1.2.

.........................................................................161

4. Ketidakpuasan dalam Hasil Penyelesaian Kasus Rekening

Mencurigakan Perwira Polisi............................................................166

4.1. Analisis Tabel Bingkai Ketidakpuasan Hasil Penyelesaian

Kasus Rekening Mencurigakan.............................................175

4.1.1. ......175

B. FRAME TEMPO DALAM BERITA...............................................203

1. Indikasi Pencucian Uang dalam Kasus Rekening

Mencurigakan...............................................................................203

2. Kesan defensif Polri dalam penanganan kasus rekening

mencurigakan................................................................................205

3. Tindakan penyelesaian kasus rekening mencurigakan dinilai tak

kredibel.........................................................................................206

4. Ketidakpuasan hasil penyelesaian kasus rekening

mencurigakan................................................................................207

Bab IV PENUTUP

A. KESIMPULAN.................................................................................173

B. KETERBATASAN PENELITIAN...................................................174

C. SARAN.............................................................................................175

Page 12: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................177

LAMPIRAN........................................................................................................180

Page 13: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proses Konstruksi Sosial Media Massa................................................21

Gambar 2. Model Proses Penelitian Framing........................................................32

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Penelitian............................................................35

Gambar 4. Analisis data Model Interaktif dari Miles dan huberman....................50

Page 14: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 PERANGKAT FRAMING PAN KOSICKI..........................................46

Tabel 2.1 RINGKASAN PERJALANAN TEMPO...............................................58

Tabel 2.2 RUBRIKASI MAJALAH TEMPO.......................................................62

Tabel 3.1 OBJEK TEMA PEMBERITAAN.........................................................73

Tabel 3.2 DAFTAR BERITA YANG DIANALISIS............................................74

Tabel 3.3 ALIRAN JANGGAL REKENING

JENDERAL .........................................................................................78

Tabel 3.4 ...........................88

Tabel 3.5 BERITA BERTEMA INDIKASI PENCUCIAN UANG DALAM

KASUS REKENING MENCURIGAKAN...........................................94

Tabel 3.6

.......................................................................................107

Tabel 3.7 .....................112

Tabel 3.8 BERITA BERTEMA KESAN DEFENSIF POLRI DALAM

PENANGANAN KASUS REKENING MENCURIGAKAN............121

Tabel 3.9 SAK KPK USUT REKENING

............................................................................137

Tabel 3.10 .............139

Tabel 3.11 BERITA BERTEMA TINDAKAN PENYELESAIAN KASUS

REKENING MENCURIGAKAN DINILAI TAK KREDIBEL......145

Tabel 3.12 ........................156

Page 15: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Tabel 3.13 BERITA BERTEMA KETIDAKPUASAN HASIL PENYELESAIAN

KASUS REKENING MENCURIGAKAN......................................161

Tabel 3.14 FRAME TEMPO DALAM BERITA................................................166

Page 16: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I:

Teks Berita yang dianalisis

Page 17: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

ABSTRAK

Muhamad Yogie Suryo Swasono, 2011, BINGKAI MEDIA TERHADAP KASUS REKENING MENCURIGAKAN PERWIRA POLISI (Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Rekening Mencurigakan Perwira Polisi di Majalah Tempo Periode Juni-Agustus 2010). Salah satu bentuk tanggung jawab pers adalah sebagai anjing pengawas bagi jalannya pemerintahan. Bentuk tanggung jawab tersebut termanifestasikan dalam bentuk penyajian berita yang disampaikan kepada khalayak. Perlu disadari bahwa berita tidak dapat benar-benar menggambarkan suatu realitas yang telah terjadi karena telah dikonstruksi melalui pemaknaan-pemaknaan tertentu oleh media. Media berperan mendefinisikan bagaimana realitas seharusnya dipahami dan dijelaskan dengan cara tertentu kepada khalayak. Tujuan utama penelitian ialah untuk mengetahui kecenderungan majalah Tempo dalam membingkai berita seputar kasus rekening mencurigakan perwira Polisi. Secara khusus, penelitian ini juga betujuan untuk menjelaskan strategi framing yang digunakan oleh Tempo dalam menyeleksi, menonjolkan, menyembunyikan, serta mempertautkan fakta agar lebih bermakna untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektif media.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang berusaha menggambarkan mengenai suatu realitas yang terjadi. Objek penelitian terdiri dari berita-berita seputar rekening mencurigakan perwira Polri dalam majalah Tempo periode (28 Juni- 10 Agustus 2010). Sedangkan pendekatan yang digunakan untuk menganalisis teks digunakan teknik analisis framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Teknik analisis ini digunakan untuk mencermati bagaimana media melakukan pengkonstruksian dalam tingkat wacana, fakta yang ditonjolkan dan mana yang disembunyikan, dan bagaimana cara yang digunakan media untuk menekankan fakta.

Berdasarkan hasil analisis, dapat diambil kesimpulan bahwa Tempo berusaha membangun kecenderungan kasus rekening mencurigakan polisi sebagai sebuah tindakan penegakan hukum yang lemah di kalangan para penegak hukum sendiri. Sebagai konsekuensi penonjolan fakta tertentu, dalam pemberitaannya, Tempo melupakan prinsip cover both side dalam melakukan pemilihan narasumber. Penonjolan fakta ini sesuai dengan pandangan konstruktivis dimana berita merupakan produk media dalam mengkonstruksi realitas, yang berisi fakta-fakta yang telah dipilih. Bagi Tempo, ketuntasan kasus rekening mencurigakan polisi merupakan sebuah hal yang sangat penting, oleh karena itu Tempo melakukan kebijakan redaksional dengan melakukan penempatan berita pada rubrik-rubrik utama majalah dan memberitakannya secara kontinyu serta konsisten dalam penekanan fakta melalui leksikon-leksikon yang gamblang menggambarkan misi Tempo sebagai media yang menjadi acuan dalam meningkatkan kebebasan rakyat untuk berpikir dan mengutarakan pendapat serta membangun suatu masyarakat yang menghargai kecerdasan dan perbedaan pendapat.

Page 18: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

ABSTRAK

Muhamad Yogie Suryo Swasono, 2011, MEDIA FRAMING CONCERNING

S SUSPICIOUS BANK ACCOUNTS. (Tempo

Magazine Audiences Framing Analysis on the News Releases about Police

-August 2010 Editions).

One of the press responsibilities is to position themselves as a watchdog on the running of the government. The form of responsibility is manifested in the presentation of news to the public. Even so, we must bear in mind that news cannot really depict a reality which has happened authentically because news itself has been constructed by the media using particular way in giving meaning. In this case, media plays roles on defining how realities should be understood and explained to the public by using particular way. This research is aimed to identify the tendency of Tempo Magazine in framing the In particular, this research is also aimed to explain the framing strategy used by Tempo Magazine in selecting, analyzing, accentuating, concealing, and also linking up the facts with the aim of giving more meaning to the news to drive the public interpretation according to the media perspective.

This research is done by using descriptive qualitative method which aims to depict an event that has occurred. The objects of this research are the news on

(June, 28 to August, 10, 2010). The approach used to analyze the texts is based on framing analysis technique from Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki models. The technique is applied to pay close attention on how media does the construction on the discourse level, selects the facts that should be accentuated or concealed, and emphasizes facts.

Based on the result of this research, the conclusion is that Tempo

as an act that shows frail law enforcement of the law upholders. As a consequence of the certain fact accentuation in its news releases, Tempo neglects the cover both side principle in selecting informants. The fact accentuation is in accordance with the constructivist view which points up news as a product of media in constructing reality that consist of selected facts. For Tempo Magazine, the

Therefore, Tempo Magazine does the policy of editing by placing the news on the magazine main columns and doing continuous and consistent reporting in emphasizing facts. This is done through obvious lexicons that depict Tempo Magazine mission as a referent media in raising the freedom of the citizen in thinking and delivering opinion altogether building a society which appraises intelligence and diverse opinions.

Page 19: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media massa (pers) sering disebut sebagai the fourth estate (kekuatan

keempat) dalam kehidupan bermasyarakat. Kemampuannya mengakses beragam

jejaring informasi, mendistribusikan berita tentang banyak hal, serta pengaruhnya

dalam membentuk opini publik menjadikannya sebuah institusi yang diharapkan

dapat menjadi sumber informasi dalam mengawasi segala kebijakan dan kinerja

pemerintah.

Dalam usahanya melakukan fungsi tersebut, pers menggunakan berita

sebagai sarana utamanya. Berita tidak dapat benar-benar menggambarkan suatu

peristiwa yang telah terjadi. Perlu disadari bahwa berita pada dasarnya

mempunyai bias, hal ini terjadi karena media massa tidak berada di ruang vakum.

Media sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai

kepentingan, konflik, dan fakta yang kompleks dan beragam.1

Salah satu institusi pemerintah yang sering mendapatkan sorotan

pemberitaan dari media ialah Polri. Sejak terpisah dari ABRI pada tahun 1999,

konsentrasi kegiatan Polri lebih mengarah ke rakyat sipil dengan mengurus

keamanan dalam negeri. Sebagai bagian dari pemerintah yang bertugas dalam

1 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal 30-31

Page 20: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mengayomi masyarakat dan menjaga ketertiban umum, posisi Polri akan terus

diawasi oleh masyarakat, terutama mengenai kinerja, etika, serta citra bersih yang

terus menjadi isu sensitif.

Saat ini Polri sedang berusaha memperbaiki kinerja dan citranya.

Perbaikan tersebut menyangkut kinerja Polri yang dinilai kurang memuaskan,

apalagi dengan citra Polri di mata masyarakat yang kurang baik dan belum sesuai

harapan karena masih banyak terjadi penyimpangan dalam penyalahgunaan

wewenang dan tindakan kriminal lainnya. Penyimpangan ini bahkan diaukui

mantan Kapolri Jendral Da`i Bachtiar dengan mengatakan bahwa masih ada

sejumlah penyimpangan di tubuh Polri mulai dari perdagangan jabatan, korupsi,

termasuk pungutan liar (pungli) yang merugikan masyarakat.2

Perilaku menyimpang tersebut tampaknya sudah bukan rahasia lagi bagi

masyarakat umum. Ini terjadi karena anggota Polri belum bisa menampilkan

dirinya sebagai aparat dan penegak hukum yang bisa memberikan rasa aman dan

pengayoman bagi masyarakat yang dilayaninya, serta belum mampu membangun

citra dan budaya positif bagi lembaga Polri.3

Usaha reformasi Polri yang selama ini dicanangkan guna memperbaiki

citra terus mendapatkan ujian, belum usai masalah mafia kasus yang melibatkan

anggotanya, Polri kembali dikejutkan dengan pemberitaan yang dikelurakan oleh

Tempo mengenai pengungkapan laporan rekening mencurigakan perwira polisi

2 Suwarni, Perilaku Polisi, Nusa Media, Bandung, 2009, hal 1 3 Ibid, hal 1-2

Page 21: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

berdasarkan dokumen hasil analisis dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan (PPATK).4

Laporan hasil analisis tersebut pada dasarnya merupakan laporan yang

bersifat rahasia yang hanya diketahui oleh pihak PPATK dan kepolisian.

Dokumen tersebut menyebutkan terdapat transaksi keuangan milyaran rupiah

mencurigakan yang diawasi oleh PPATK ke rekening para perwira polisi. Total

terdapat 21 rekening perwira Polri yang tidak sesuai dengan profil atau

pendapatan resminya, dari perwira berpangkat komisaris hingga komisaris jendral.

Sebelumnya pada tahun 2005 juga telah beredar data serupa berupa rekening 15

perwira polisi yang mencurigakan namun tak pernah diklarifikasi darimana

transaksi tersebut berasal.

Pemberitaan tersebut memunculkan dugaan terdapatnya kegiatan

pencucian uang serta korupsi yang dilakukan oleh perwira polisi, karena selain

memaparkan tentang jumlah uang yang tak wajar dalam rekening, dugaan tersebut

diperkuat dengan informasi bertendensi seputar latar belakang aliran dana

kekayaan para perwira polisi yang dicurigai mempunyai rekening mencurigakan.

Kasus rekening gendut juga mendapatkan perhatian khusus dari berbagai

media nasional. Harian Jawa Pos misalnya, memberitakan bahwa rekening

fantastis perwira polisi sebenarnya sudah berlangsung sejak lama dan

membudaya.5 Di sisi lain, Harian Republika menyoroti kasus rekening gendut

4 Aliran Janggal Rekening Jenderal Juni 2010 5 Rekening Gendut Perwira Polisi Sudah Vulgar

Page 22: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

yang terus berkembang dapat mengarah pada tindak pidana perpajakan, terkait

dengan jumlah kekayaan yang dimiliki para perwira.6

Dalam proses penyelesaian kasus, Presiden ikut turun tangan dengan

memerintahkan Kepala Kepolisian untuk menyelesaikan persoalan ini hingga

tanggal 16 Juni 2010. Presiden juga menyatakan tidak akan melakukan intervensi

dan menganggap belum perlunya pembentukkan tim independen untuk

menyelidiki kasus rekening gendut. Penyelesaian kasus tertutup secara internal

ini kemudian banyak menjadi sasaran kritik media karena dinilai sebagai tindakan

yang tak kredibel dan tak memuaskan.7

Hasil penyelidikan tim internal Polri tanggal 16 Juni 2010 menyatakan

bahwa dari 23 rekening mencurigakan, dua diantara laporan hasil analisis (LHA)

dinyatakan bermasalah, satu LHA tidak dapat diproses karena pemilik rekening

telah meninggal, tiga LHA masih dalam penyelidikan, sedangkan 17 diantaranya

diklaim wajar tanpa penjelasan lebih lanjut karena adanya UU Pencucian Uang

yang mengatur tentang kerahasiaan informasi tertentu. Pengumuman hasil

penyelidikan ini dinyatakan bersifat final oleh kapolri.8

Reza Syawawi dalam Kompas edisi 23 Agustus 2010 mengatakan bahwa

penyelesaian internal sama sekali tidak memberikan penyelesaian hukum karena

6 Kasus Rekening Gendut Perwira Polri Bisa Mengarah ke Pidana Perpajakan5 Juli 2010 7 Ibarat Jeruk Makan Jeruk 2010 8 http://nasional.kompas.com/read/2010/07/16/16040718/Polri -Klaim-17-Rekening-Perwira- Wajar.html diakses pada 31 Agustus 2010 pukul 20.50

Page 23: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

proses maupun hasilnya tidak memberikan kepastian hukum apa pun.9 Dan pada

30 Desember 2010, dua anggota Komisi III DPR RI, Nudirman Munir dan HM

Taslim menyatakan akan meminta kembali penjelasan langsung dari Kapolri

mengenai kasus rekening gendut yang hasil penjelasannya terdahulu dinilai belum

dapat diterima karena klarifikasi sepihak dari Polri.

Salah satu media massa yang menyoroti secara khusus dan berkelanjutan

kasus rekening tak wajar Polri ialah majalah Tempo. Melalui pemberitaannya,

Tempo berusaha mengkomunikasikan sebuah bentuk penyimpangan yang terjadi

pada sebuah lembaga negara yang seharusnya menjadi penegak hukum. Di luar

pembahasan utama rekening tak wajar, terdapat pula pemberitaan mengenai usaha

pemborongan majalah Tempo edisi rekening tak wajar perwira polisi di berbagai

kota besar oleh kalangan yang disebut Tempo sebagai jaringan teman para

perwira.

Sebuah realitas empirik, seperti kasus rekening tak wajar perwira polisi

pada akhirnya akan dikonstruksi kembali oleh Tempo menjadi berita atau realitas

media. Fakta-fakta yang didapat diseleksi dan disusun kembali dengan

mempertimbangkan aspek tertentu untuk kemudian disampaikan kepada audiens.

Pekerja Tempo secara sadar melakukan proses pengabaian dan penonjolan dari

konstruksi teks beritanya, proses tersebut mengarah dalam konsep yang disebut

dengan pembingkaian oleh media.

9 Ke Mana Rekening Gendut Polri? 23 Agustus 2010

Page 24: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Melalui proses konstruksi tersebut, dapat dipahami bahwa berita bukanlah

cerminan dari realitas. Berita merupakan hasil akhir dari proses konstruksi yang

berisi informasi yang diyakini oleh media kebenarannya, untuk kemudian

disajikan kepada khalayak. Pengaruh framing media berujung pada penerimaan

pesan oleh khalayak. Pendefinisan berita oleh khalayak akhirnya akan terbatas

oleh fakta-fakta yang telah disusun oleh media. Akibat pengaruh pendefinisian

terbatas tersebut akan terbentuk opini publik sesuai bingkai media serta adanya

penggiringan pada ingatan tertentu. Menarik untuk diteliti kemudian bagaimana

strategi Tempo mengkonstruksi realitas rekening tak wajar polisi hingga menjadi

sebuah berita.

Majalah Tempo menjadi satu-satunya media yang diteliti karena majalah

tersebut yang pertama kali mengangkat isu rekening tak wajar ke ranah publik

secara khusus dan berkelanjutan. Selain itu majalah Tempo secara jelas

menempatkan posisinya sebagai pengawas dengan berusaha mengkritik kebijakan

institusi Polri yang berat sebelah serta sebagai lembaga yang tidak tersentuh

hukum melalui konstruksi beritanya.

Page 25: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka didapatkan

rumusan masalah bagaimana konstruksi dan jenis perangkat bingkai media apa

yang tampil dalam pemberitaan seputar rekening mencurigakan perwira Polri?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi dan jenis

perangkat bingkai media apa saja yang digunakan majalah Tempo dalam

membingkai berita seputar rekening mencurigakan perwira Polri.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Memberikan gambaran tentang kecenderungan majalah Tempo dalam

membingkai berita seputar rekening mencurigakan perwira Polri, serta

mengetahui framing audiens majalah Tempo mengenai isu tersebut.

2. Secara praktis memberikan gambaran bahwa konstruksi berita media tidak

seluruhnya objektif, oleh karena itu khalayak diharapkan lebih bijaksana

dalam menyikapi seluruh produk berita.

Page 26: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

E. Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran

1. Efek Media Massa dalam Komunikasi Massa

Dengan perkembangan teknologi komunikasi yang cepat, saat ini

informasi menjadi suatu yang mudah didapatkan tanpa mengenal ruang dan

waktu. Informasi diproduksi dan disebarkan kepada publik secara luas

melalui organisasi media. Tingkatan komunikasi seperti ini telah menciptakan

peradaban baru yang disebut dengan masyarakat informasi. Jenis komunikasi

yang melibatkan proses penyampaian pesan dari organisasi media kepada

audiensnya ini disebut sebagai komunikasi massa.

Menurut LittleJohn, komunikasi massa adalah suatu proses dengan

mana organisasi-organisasi media memproduksi dan mentransmisikan pesan-

pesan kepada publik yang besar, melalui proses dimana pesan-pesan itu

dicari, digunakan, dimengerti, dan dipengaruhi oleh audiens.10

Komunikasi massa menaruh perhatian besar pada kajian tentang media

massa, jenis komunikasi ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut11:

a. Komunikasi massa berlangsung satu arah. Ini berarti tidak terdapat

arus balik dari komunikan kepada komunikator. Dan seandainya terdapat arus

balik (feedback), biasanya difatnya tertunda (delayed). Konsekuensinya

komunikator pada komunikasi massa harus melakukan perencanaan dan

10 Mursito BM, Memahami Institusi Media, Lindu Pustaka, Surakarta, 2006, hal 93 11 Syaiful Rohim, Ilmu Komunikasi: Perspektif, ragam, dan Aplikasi , Rineka Cipta, Jakarta, 2009, hal 20-25

Page 27: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

persiapan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikannya kepada

komunikan harus komunikatif.

b. Komunikator pada komunikasi massa melembaga. Media massa

sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga., yakni merupakan

suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu komunikatornya melembaga.

Sebagai konsekuensinya peranan lembaga dalam komunikasi ditunjang oleh

orang-orang lain.

c. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum. Ini desebabkan

komunikasi ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Hal

inilah yang membedakan media massa dengan media lainnya seperti surat,

telepon, telegram, dan lainnya.

d. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan.

Keserempakkan ini terdapat pada pihak yang menerima pesan -pesan yang

disebarkan.

e. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen. Keberadaan

komunikan terpencar-pencar, di mana satu sama lainnya tidak saling

mengenal dan berbeda dalam berbagai hal.

Melvin DeFleur (1966) dalam bukunnya Theories of Mass

Communication, mengembangkan dan mengaplikasikan model komunikasi

Shannon & Weaver ke dalam teori komunikasi massa. Dalam kaitannya

dengan makna dari pesan yang diciptakan dan diterima , dia mengemukakan

Page 28: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

diubah lagi oleh transmiter menjadi informasi dan kemudian disampaikan

melalui suatu saluran .12

Saluran informasi ini berbentuk sebuah institusi yang biasa disebut

media massa. Dalam prosesnya, informasi tidak langsung diterima khalayak,

tetapi melalui tahapan-tahapan. Dalam istilah Scott Ward, disebut information

processing. Tahapan-tahapan tersebut antara lain13:

a. Exposure to information, seseorang menerima terpaan informasi

melalui berbagai media, namun tidak akan begitu saja memanfaatkan akses

tersebut.

b. Information reception, filterisasi terjadi pada tahap ini. Filter itu

adalah tahap dimana seseorang secara rasio siap dan memeperhatikan terpaan

informasi tersebut.

c. Information comprehension, terjadi proses pencocokan dan

integrasi antara informasi yang baru datang dan informasi yang telah lama

diperoleh melalui berbagai sumber.

d. Information retention, melalui proses penetrasi kognitif dan terus-

menerus, melalui berbagai pertimbangan dan pengaruhlingkungan sosial

budaya, informasi itu bisa diterima.

Fungsi informasi adalah fungsi paling mendasar yang terdapat

dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi

12 Syaiful Rohim, Op.Cit, hal 164 13 Mursito BM, Op.Cit, 143-144

Page 29: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

informasi ini adalah berita-berita yang disajikan.14Selain mendapatkan pesan

atau informasi dari komunikator (media massa), khalayak juga mendapatkan

efek yang diharapkan dari komunikator melalui proses tersebut. Seperti yang

diungkapkan Keith R Stamm dan John E Bowes, terdapat dua efek dasar

yang timbul dari komunikasi massa, yakni efek primer dan efek sekunder.

Efek primer meliputi terpaan, perhatian, dan pemahaman. Sedang efek

sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan

sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan memilih).15

Sedangkan menurut Werner Severin dan James Tankard Jr, efek

komunikasi massa dapat dibedakan menjadi tiga, diantaranya16:

a. The Powerful Effect Model. Model ini berkaitan dengan instinctive

S-R, teori dari Melvin Defleur dan Bullet Theory. Dalam model ini media

menyajikan stimuli yang perkasa dan seragam diperhatikan oleh massa,

massa tersebut tidak berdaya ditembaki oleh stimuli media massa sehingga

disini terlihat betapa perkasanya media mempengaruhi massa.

b. Model Limited effect. Media massa memiliki fungsi lebih

memperteguh keyakinan yang ada, dimana khalayak bukan lagi tubuh pasif

karena khalayak menyaring informasi melalui proses yang disebut persepsi

selektif (selective perception), terpaan selektif (selective exposure), dan

ingatan selektif (selective retention). Ketiga proses tersebut menjadi perantara

14 Nurudin, Komunikasi Massa , Cespur, Malang, 2003, hal 64 15 Ibid, hal 192 16 Werner J. Severin and James W. Tankard, Teori Komunikasi Edisi V, Kencana, Jakarta, 2008, hal 311

Page 30: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dari efek komunikasi massa, sehingga disini menunjukkan terbatasnya efek

dari komunikasi massa.

c. Model moderate effect. Khalayak dianggap aktif menggunakan

media untuk memenuhi kebutuhannya, karena penggunaan media adalah

salah satu cara untuk memperoleh pemenuhan tercapainya kebutuhan. Media

massa memang tidak dapat merubah sikap seseorang, tetapi media massa

cukup berpengaruh terhadap apa yang diperkirakan orang. Model effect ini

Uses and Gratification Model

Penelitian ini menggunakan pendekatan Model moderate effect dengan

agenda setting theory yang mendapatkan pengaruh dari Uses and

Gratification Model. Seperti yang dikatakan oleh Delia C. Balaban, bahwa

perkembangan penelitian framing berkaitan dengan penelitian agenda

setting.17 McCombs, Shaw, dan Weaver bahkan mengatakan bahwa framing

merupakan second level agenda setting atau kepanjangan dari agenda

setting.18 Second level agenda setting seperti yang dijelaskan oleh Bonfadelli

ialah transisi dari pengaruh media sebagai pembentuk isu publik, ke pengaruh

bagaimana tema dari sebuah isu dipersepsi oleh khalayak.19 Agenda setting

sendiri menurut McCombs dan Shaw merupakan fungsi media memunculkan

dampak prioritas isu kepada khalayak. Khalayak yang paling terpengaruh

17 Delia C. Balaban, The Framing or the Interpretation Frame Theory, Journal of Media Research, Vol.2, 2008, hal 9 18 Dietram A. Scheufele, Framing as Theory of Media Effect, Journal of Communication, Vol. 49, International Communication Assosiation, 1999, hal 103 19 Delia C. Balaban, Op.Cit, hal 10

Page 31: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

oleh agenda media ialah yang mempunyai kebutuhan tinggi atas informasi

tertentu.20

2. Kebebasan dan Netralitas Pers

Jalaluddin Rakhmad menyatakan bahwa pers adalah universitas besar

dengan wartawan sebagai mahasiswanya. Pers bertugas mengamati realitas

sosial dan menyampaikannya pada masyarakat. Tidak hanya itu, pers juga

berfungsi sebagai pengubah keadaan ke arah yang lebih baik.21

Pers dalam arti sempit merupakan media massa yang melakukan

aktivitas penyiaran berita, sedangkan dalam kedudukannya dalam

masyarakat, menurut Onong Uchjana Effendy, pers adalah lembaga

kemasyarakatan (social institution) yang merupakan subsistem dari sistem

kemasyarakatan tempat ia beroperasi, bersama sama dengan subsistem

lainnya. Dengan demikian, maka pers tidak hidup secara mandiri, tetapi

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan

lainnya.22

Jika ditelisik dari asal-usulnya, hubungan fundamental antara

kebebasan pers dan peran masyarakat tidak dapat dilepaskan dari paham

kebebasan berpikir, berpendapat, dan berbicara yang dimotori oleh John

20 http://www.peoi.org/Courses/Coursesen/mass/mass2.html diakses pada 20 Januari 2011 pukul 22.54 21 Masduki, Kebebasan Pers dan kode Etik Jurnalistik, UII Pers, Yogyakarta, 2003, hal vi 22 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal 62

Page 32: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Milton tahun 1644, Voltaire, Thomas Jefferson, dan pemikir demokrasi lain

yang mempromosikan pentingnya demokratisasi di segala bidang kehidupan.

Kebebasan masyarakat berdemokrasi ini kemudian ditopang oleh media.

Peran media disini dimulai dengan memberikan informasi yang benar,

lengkap, dan bebas.23

Kebebasan pers sangat berhubungan dengan situasi politik. Media

massa akan dianggap sebagai kawan jika menyalurkan kepentingan politik

pemerintah, dan lawan jika beroposisi terhadap pemerintah.24 Di Indonesia,

kebebasan pers menjadi fenomenal ketika dimulai apa yang dikenal sebagai

Baru berakhir. Hingga kini reformasi dikatakan masih berlangsung, dengan

berbagai kendalanya, sehingga masa-masa ini masih merupakan masa

transisional.25

Ada lima prasyarat bagi bagi pers yang bebas dan bertanggung jawab

kepada publik menurut The Hutchins Commission, yaitu:[1] media harus

menyajikan berita peristiwa sehari-hari yang dapat dipercaya, lengkap, dan

cerdas dalam konteks yang memberikannya makna; [2] media harus berfungsi

sebagai forum pertukaran komentar dan kritik; [3] media harus

memproyeksikan gambaran yang benar-benar mewakili kelompok-kelompok

konstituen dalam masyarakat; [4] media harus menyajikan dan menjelaskan

23 Masduki, Muzadin Nazarrudin, Media, Jurnalisme, dan Budaya Populer, UII Press, Yogyakarta, 2008, hal 5-6 24 Juniarto Imam Prakoso, Sikap Netralitas Pers terhadap Pemerintahan Habibie, Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, No. 3, 1999, hal 100 25 Mursito BM, Op.Cit, hal 187

Page 33: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

tujuan-tujuan dan nilai-nilai masyarakat dan; [5] media harus menyediakan

akses penuh terhadap informasi-informasi yang tersembunyi pada suatu

saat.26

Kebebasan pers adalah hak milik publik yang harus diperoleh sebagai

konsekuensi dari hak memperoleh informasi (right to know) dan hak

menyampaikan pendapat (right to express). Konsep kebebasan pers berbeda

dari pers bebas. Kebebasan pers adalah norma kultural yang jadi acuan nilai

bersama (shared values) di ruang publik sedangkan pers bebas adalah kondisi

yang melandasi keberasaan institusi pers yang menjamin otonomi pers

menjalankan fungsi sosialnya.27

Secara politik kebebasan pers berarti hak warga untuk mengetahui

berbagai masalah publik dan mendeseminasikannya secara terbuka.28 Hak

publik untuk mengontrol perjalanan pemerintahan adalah mutlak. Media

merepresentasikan fungsi itu melalui beragam pemberitaan yang bertujuan

agar semua kebijakan yang dibuat negara berjalan dengan baik sesuai target.

Hak asasi manusia terlindungi melalui tindakan korektif dan re-memori atas

janji yang telah diungkapkan politisi di masa pemilihan umum 29

Melalui kebebasan pers , masyarakat dapat memperoleh apa yang

the avaibility of alternative and

26 Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006, hal 3 27 Masduki, Op.Cit, hal 7 28 Ibid, hal 7 29 Ibid, hal 9

Page 34: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

independence sources of information 30Sedangkan menurut Jakob Oetama

enlightened

understanding -persoalan publik hingga persoalan politik.

Melalui pers, masyarakat dapat berpartisipasi secara efektif mempengaruhi

agenda publik. Selain itu, lewat upaya pencerdasan, kesadaran masyarakat

terhadap hukum semakin tinggi dan tidak akan mudah menempuh jalan main

hakim sendiri.31

Salah satu fungsi pers ialah sebagai anjing pengawas. Fungsi kontrol

pers yang bertanggungjawab adalah masuk ke balik panggung kejadian untuk

menyelidiki pekerjaan pemerintah atau perusahaan. Pers harus memberitakan

fungsi kontrol ini harus dilakukan dengan lebih aktif oleh pers daripada oleh

kelompok masyarakat lainnya.32 Fungsi ini dilakukan Tempodengan

memberitakan kasus rekening gendut perwira polisi, yang mengandung

dugaan kegiatan penyimpangan kekuasaan oleh aparatur negara.

3. Berita sebagai Realitas Media

Berita merupakan salah satu produk media dalam mentransimiskan

informasi kepada khalayaknya. Berita haruslah berisikan fakta. Dean M. Lyle

Spencer, Williard C. Bleyer, William S. Maulsby, dan Eric C. Hepwood,

30 Masduki, Muzadin Nazarrudin, Op.Cit, hal 6 31 Ibid, hal 6-7 32 Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, Op.Cit, hal 27

Page 35: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

seperti dikutip Dja`far H. Assegaff (1983:5), mendefinisikan berita sebagai

laporan tentang suatu kejadian yang dapat menarik perhatian pembaca.33

Sedangkan Dean M Lyce Spencer mengartikan berita sebagai suatu kenyataan

atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar dari

pembaca.34

Tidak ada rumusan tunggal mengenai pengertian berita. Bahkan Earl

News is difficult to define, because

it involves many variable factors

komunikasi mencoba memberi batasan pengertian berita, dengan penekanan

yang berbeda terhadap unsur yang dikandung sebuah berita. Nothclife

misalnya, menekankan pengertian berita pada unsur ketidaklaziman, sehingga

menarik perhatian dan rasa ingin tahu.35

Berita berisi laporan bermakna tentang peristiwa yang menyangkut

pilihan beberapa orang (terutama wartawan) yang memilih nama,

menginterpretasikan, memberi bentuk kejadian yang diketahui.36Tidak setiap

peristiwa yang terjadi di masyarakat dapat diangkat sebagai berita. Peristiwa-

peristiwa tersebut harus mengandung apa yang disebut nilai berita agar dapat

layak muat di media massa.

Micthel V. Charnley mencoba memberikan pengertian berita lebih

lengkap dengan mengatakan bahwa berita adalah laporan tercepat dari suatu

33 Asep Syamsul MR, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, hal 4-5 34 Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, Remaja Rosdakarya, 2000, Bandung, hal: 47 35 Asep Syamsul MR , Op.Cit, hal 3-4 36 Juniarto Imam Prakoso, Op.Cit, hal 115

Page 36: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian

besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka. Dari pengertian

tersebut terdapat empat unsur yang dikenal dengan nilai berita (news value),

diantaranya37:

a. Cepat, yakni aktual atau ketepatan waktu. Dalam unsur ini

terkandung makna harfiah berita, yakni sesuatu yang baru.

b. Nyata (faktual), yakni informasi tentang sebuah fakta, bukan fiksi

atau karangan. Fakta dalam dunia jurnalistik terdiri dari kejadian nyata,

pendapat, dan pernyataan sumber berita. Dalam unsur ini terkandung pula

pengertian, sebuah berita harus merupakan informasi tentang sesuatu sesuai

dengan keadaan sebenarnya atau laporan mengenai fakta sebagaimana

adanya.

c. Penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak. Misalnya

peristiwa yang akan berpengaruh pada kehidupan mesyarakat secara luas,

atau dinilai perlu untuk diketahui dan diinformasikan kepada orang banyak.

d. Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang

ditulis. Berita yang menarik perhatian pembaca, di samping yang aktual dan

faktual serta menyangkut kepentingan orang banyak, juga beita yang bersifat

menghibur, mengandung keganjilan atau berita human interest yang

menggugah perasaan.

Nilai berita menjadi penting bagi sebuah berita karena menentukan

fakta mana yang layak untuk diangkat menjadi berita. Dan setiap berita yang

37 Asep Syamsul MR, Op.Cit, hal 5-6

Page 37: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

diproduksi harus dapat menjawab enam unsur pertanyaan: apa (what), siapa

(who), di mana (where), bilamana (why), dan bagaimana (how).38

Berita juga merupakan salah satu bentuk konstruksi realitas sosial yang

diproduksi oleh pers. Lebih lanjut seperti yang dijelaskan oleh Ericson,

menurutnya berita adalah produk sebuah transaksi antara jurnalis dan sumber

beritanya. Sumber utama realitas berita bukanlah apa yang disajikan atau apa

yang terjadi di dunia nyata. Realitas berita melekat pada sifat dan jenis relasi

sosial dan budaya yang berkembang diantara jurnalis dan sumber beritanya

dan dalam politik pengetahuan yang muncul pada berita tertentu.39

Realitas dalam penjelasan ontologi paradigma konstruktivis sendiri,

merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu. Namun demikian

, kebenaran suatu realitas sosial bersifat nisbi, yang berlaku sesuai konteks

spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku sosial.40

Istilah konstruksi atas realitas sosial (social construction of reality)

menjadi terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas

Luckmann melalui bukunya yang berjudul The Sociial Construction of

Reality: A Treatise in the Sociological of Knowledge (1966). Ia

menggambarkan proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, di mana

38 Mursito BM, Penulisan Jurnalistik, Spikom, Surakarta, 1999, hal 56-58 39 Gaye Tuchman, Metode Kualitatif dalam Studi Pemberitaan, Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, No.3, 1999, hal 80 40 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa , Kencana, Jakarta, 2008, hal 11

Page 38: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

individu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan

dialami bersama secara subjektif.41

Berger dan Luckmann menjelaskan realitas sosial dikonstruksi melalui

proses eksternalisasi, objektivitas, dan internalisasi. Proses yang disebut oleh

Frans M. Parera (Berger dan Luckmann, 1990:xx) sebagai dialektika yang

moment Pertama, eksternalisasi

(penyesuaian diri) dengan dunia sosiokultural sebagai produk manusia.

Kedua, objektivasi, yaitu interaksi sosial yang terjadi dalam dunia

intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi.

Sedangkan ketiga, internalisasi, yaitu proses di mana individu

mengindentifikasikan dirinya dengan lembaga-lembaga sosial atau organisasi

sosial tempat individu menjadi anggotanya.42

Parera menambahkan bahwa tiga momen dialektika itu memunculkan

suatu proses konstruksi sosial yang dilihat dari segi asal muasalnya

merupakan hasil ciptaan manusia, yaitu buatan interaksi subjektif.43

41 Ibid, hal 13 42 Ibid, hal 15 43 Ibid, hal 15

Page 39: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Gambar 1:

Skema Proses Konstruksi Sosial Media Massa

Sumber: Burhan Bungin.Konstruksi Sosial Media Massa. Kencana. Jakarta. 2008

Pada dasarnya pekerjaan media massa adalah mengkonstruksikan

realitas. Isi media adalah hasil para pekerja mengkonstruksikan berbagai

realitas yang dipilihnya.44Dalam konstruksi realitas sosial pemberitaan di

media massa, produksi realitas dilakukan oleh para pekerja media. Pekerja

media disini merupakan sekumpulan individu yang bertugas mengumpulkan

bahan kemudian mengolahnya dalam bentuk format tertentu untuk kemudian

disebarkan melalui media massa pada khalayak sebagai proses komunikasi

massa.

44 Alex Sobur, Op.Cit, hal 166

Page 40: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Ketika mengkonstruksi suatu realitas, wartawan (pekerja media)

cenderung menyertakan pengalaman serta pengetahuannya yang sudah

mengkristal menjadi skemata interpretasi (schemata of interpretation).

dengan skemata ini pula wartawan cenderung membatasi atau menyeleksi

sumber berita, menafsirkan komentar-komentar sumber berita, serta memberi

porsi yang berbeda terhadap tafsir atau perspektif yang muncul dalam wacana

media.45

Di hadapan khalayak, media massa memiliki kredibilitas yang tinggi.

Masyarakat percaya bahwa apa yang dikemukakan media massa adalah

realitas yang sepenuhnya berasal dari kebenaran fakta. Dengan perkataan lain,

realitas media dianggap sebagai representasi fakta. Oleh karena itu media

ruang kehidupannya sehari-hari.46

Produksi budaya media adalah simbol. Media memproduksi dan

menyiarkan realitas, realitas sosial, dalam bentuk simbol-simbol. Dalam

kehidupan sosial, manusia juga hidup dalam lingkungan simbolik. Tetapi

pada media, terutama televisi, simbol adalah utama.47

John Fiske, menjelaskan menjelaskan bagaimana sebuah peristiwa

-encode oleh kode-kode sosial,

yang dikonstruksi dalam tiga tahapan berikut. Pada tahap pertama, adalah

45 Ibid, hal 166 46 Mursito BM, Memahami Institusi Media, Lindu Pustaka, Surakarta, 2006, hal 117-118 47 Ibid, hal 93

Page 41: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

realitas (reality), yakni peristiwa yang ditandakan (encode) sebagai realitas

(tampilan, pakaian, lingkungan, perilaku, percakapan, gesture, ekspresi,

sound, dan sebagainya), Dalam bahasa tulis berupa; dokumen, transkrip

wawancara, dan sebagainya.

Pada tahap kedua disebut representasi (representation). Realitas yang

terencode dalam encoded electronically harus ditampakkan pada technical

codes seperti kamera, lighting, editing, music, sound. Dalam bahasa tulis ada

kata, kalimat, proposisi, foto, grafik, dsb.

Tahap ketiga adalah ideologi (ideology). Semua elemen diorganisasikan

dan dikategorikan dalam kode-kode ideologis (patriarkhi, individualisme, ras,

kelas, materialisme, kapitalisme, dan sebagainya). Ketika kita melakukan

representasi atas suatu realitas, menurut Fiske, tidak dapat dihindari adanya

kemungkinan memasukkan ideologi dalam konstruksi realitas.48

Jika kita setuju bahwa esensi komunikasi adalah makna, maka

representasi menjadi penting dalam konteks media, sebab makna bahkan

realitas media dibangun pada tahap ini-melalui narasi, proposisi. Di sisi lain

dalam cakupan yang lebih besar, media bisa mempengaruhi bahasa dan

makna di antaranya dengan mengembangkan kata-kata baru beserta makna

asosiatifnya, menggeser, memperluas, mempersempit, atau menyederhanakan

makna.49

48 Ibid, hal 114-115 49 Mursito BM, Konstruksi Realitas dalam (Bahasa) Media , Jurnal Komunikasi Massa, Vol. 1, No. 1, 2008, hal 28

Page 42: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Asumsi bahwa konstruksi sosial tidak dapat dilepaskan dari fungsi

simbol, terutama penggunaan bahasa, tidak jauh berbeda dengan asumsi para

penganut post strukturalis yang mengatakan bahwa bahasa diakui sebagai

model umum penjelasan sosial, atau pendirian bahwa masyarakat dan budaya

tersusun dalam suatu discourse (wacana). Dengan perkataan lain, bahasa

sangat dominan dan menjadi media utama dalam mengenkode realitas sosial

dan bisa dimengerti bila mereka lebih menyukai diterminisme linguis-tik

ketimbang, misalnya diterminisme psikologi atau diterminisme teknologi.50

Di sini, fungsi bahasa tidak hanya sebagai ekspresi diri, tetapi juga

sebagai media perantara fakta. Fakta-fakta dalam konstrusksi sosial hanya

dapat diketahui oleh khalayak bila dikomunikasikan dengan bahasa melalui

media massa.51Wartawan perlu menyadari bahwa pada hakikatnya bahasa itu

tidak netral. Di dalamnya ada muatan-muatan bersifat pribadi, sosio kultural,

atau ideologis, meski bersifat subtil. Karena itu tidak ada berita yang objektif

dalam pengertian murni atau mutlak. Berita merupakan (re)konstruksi pikiran

wartawan mengenai suatu peristiwa atau pernyataan yang telah lewat.52

Melalui pendekatan konstruksionis, relitas, berita, dan mediadapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Fakta/ peristiwa adalah hasil konstruksi. Realitas hadir karena

dihadirkan oleh konsep subyektif wartawan, tercipta lewat konstruksi, sudut

50 Ibid, hal 29 51 Mursito BM, Memahami Institusi Media, Lindu Pustaka, Surakarta, 2006, hal 117 52 Deddy Mulyana, Nuansa-Nuansa Komunikasi: Meneropong Politik dan Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001, hal 137

Page 43: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

pandang tertentu dari wartawan, tidak ada yang bersifat obyektif. Realitas

tergantung pada konsep pemahaman wartawan pada saat melihat sebuah

realitas atau peristiwa.

b. Media adalah agen konstruksi pesan. Media bukan hanya saluran

pesan yang bebas, ia secara aktif menafsirkan realitas untuk disajikan kepada

khalayak. Caranya dengan memilih, mana realitas yang akan diambil dan

mana realitas yang akan disembunyikan atau dibuang, siapa yang akan

dijadikan narasumber berita, dan mendefinisikan aktor atau peristiwa.

c. Berita bukan refleksi dari realitas, ia hanyalah konstruksi atas

realitas. Berita bisa diibaratkan sebagai sebuah sandiwara. Artinya, berita

bukan merupakan realitas yang sebenarnya, akan tetapi merupakan gambaran

pertarungan antar pihak yang memiliki kepentingan dalam sebuah isu. Oleh

pihak yang jahat.

d. Berita bersifat subyektif. Opini dalam penulisan berita tidak dapat

dihilangkan karena ketika meliput wartawan melihat dengan perspektif dan

pertimbangan subyektif. Oleh karena itu, sering kali terjadi perbedaan antara

fakta dengan penulisan berita oleh wartawan, dan hal ini tidak bisa

dipersalahkan karena memang demikianlah penafsiran wartawan tersebut

terhadap peristiwa.

e. Wartawan adalah agen konstruksi realitas. Wartawan adalah

partisipan yang menjembatani keragaman subyektifitas pelaku sosial. Dalam

Page 44: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

penulisan berita, wartawan ikut mendefinisikan apa yang terjadi berdasar

pemahaman individualnya terhadap realitas. Ketika seorang wartawan

menulis berita, maka sebetulnya dia membuat dan membentuk dunia,

membentuk realitas.

f. Nilai, etika dan pilihan moral, dan keberpihakan wartawan adalah

bagian yang integral dalam produksi berita.

g. Wartawan tidak saja menulis sesuai fakta atau realitas secara apa

adanya, tetapi ia akan melandaskan kepentingan moral dan nilai-nilai

kepercayaan tertentu yang ia yakini untuk mengkonstruksi berita.53

Konstruksi berita atas realitas sosial yang beredar, seperti pada kasus

rekening gendut tak wajar perwira polisi tidak hanya dipengaruhi oleh

struktur skema wartawan sebagai individu, namun juga mendapatkan

pengaruh besar dari rutinitas kerja dan institusi media. Perlu disadari bahwa

wartawan hidup dalam institusi media dengan seperangkat aturan, pola kerja,

dan aktivitas masing-masing. Dapat dimungkinkan pada akhirnya wartawan

menyerap nilai-nilai yang ada dalam komunitasnya. Oleh karena itu, berita

bersifat subjektif dan besar kemungkinan sebuah isu tidak akan dikonstruksi

sama oleh berbagai media yang memeberitakannya.

53 Eriyanto, Op.Cit, hal 19-36

Page 45: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

4. Framing sebagai Paradigma Konstruktivis

Pada dasarnya, analisis framing merupakan versi terbaru dari

pendekatan analisis wacana, khususnya untuk menganalisis teks media.

Gagasan mengenai framing, pertama kali dilontarkan oleh Beterson tahun

1955 (Sudibyo, 1999a:23). Mulanya, frame dimaknai sebagai struktur

konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan

politik, kebijakan, dan wacana, serta yang menyediakan kategori-kategori

standar untuk mengapresiasi realitas.54

Analisis framing termasuk ke dalam paradigma konstruksionis.

Paradigma ini mempunyai posisi dan pandangan tersendiri terhadap media

dan teks beritayang dihasilkannya.55 Teks berita tak bisa dilepaskan dari

proses pengolahan realitas. Bagi Peter L. Berger, realitas tidak dibentuk

secara alamiah, tidak juga sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan. Tapi

sebaliknya, ia dibentuk dan dikonstruksi. Dengan pemahaman semacam ini,

realitas berwajah ganda/plural. Setiap orang bisa mempunyai konstruski yang

berbeda-beda atas suatu realitas.56

Oleh Goffman pada tahun 1974, konsep framing kemudian

dikembangkan lebih jauh dengan mengandaikan frame sebagai kepingan-

kepingan perilaku (strips of behaviour) yang membimbing individu dalam

membaca realitas.57 Akhir-akhir ini, konsep framing telah digunakan secara

54 Alex Sobur, Op.Cit, hal 161 55 Eriyanto, Op.Cit, hal 13 56 Ibid, hal 15 57 Alex Sobur, Op.Cit, hal 162

Page 46: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses

penseleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh

media.58Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk

membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Analisis

ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam

berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat,

untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya.59

Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif

atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menseleksi isu dan

menulis berita.60Namun framing bukan hanya berkaitan dengan skema

individu (wartawan), melainkan juga berhubungan dengan proses produksi

berita-kerangka kerja dan rutinitas organisasi media.61Sedangkan definisi

framing menurut Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, didefinisikan

sebagai proses membuat pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih

daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut.62

Gitlin, dengan mengutip Erving Goffman menjelaskan bagaimana

frame media tersebut terbentuk. Kita setiap hari membingkai dan

membungkus realitas dalam aturan tertentu, kemasan tertentu, dan

menyederhanakannya, serta memilih apa yang tersedia dalam pikiran dan

tindakan. Menurut Gitlin, frame pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan

58 Ibid, hal 162 59 Ibid, hal 162 60 Eriyanto, Op.Cit, hal 68 61 Ibid, hal 99 62 Ibid, hal 252

Page 47: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

frame dalam pengertian sehari-hari yang seringkali kita lakukan. Setiap hari

jurnalis berhadapan dengan beragam peristiwa dengan berbagai pandangan

serta kompleksitasnya.63

Lewat frame, jurnalis mengemas peristiwa yang kompleks itu menjadi

peristiwa yang dapat dipahami, dengan perspektif tertentu dan lebih menarik

perhatian khalayak. Laporan berita pada akhirnya menampilkan apa yang

dianggap penting, apa yang perlu ditonjolkan, dan apa yang perlu

disampaikan oleh wartawan kepada khalayak pembaca.64

Media framing pada dasarnya adalah framing berita yang

mencerminkan produk media sekaligus produk dari wartawannya ketika harus

mengidentifikasi dan mengklasifikasi serta kemudian menyampaikan

informasi dan opini kepada khalayak. Dengan kata lain, media framing pada

hakikatnya merupakan konstruksi atau pendefinisian oleh media mengenai

realitas atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam masyarakat.65

Frame media dengan demikian merupakan bentuk yang muncul dari

pikiran (kognisi), penafsiran, dan penyajian dari seleksi, penekanan, dan

pengucilan dengan menggunakan simbol-simbol yang dilakukan secara

teratur dalam wacana yang teroganisir, baik dalam bentuk verbal maupun

visual.66

63 Ibid, hal 68-69 64 Ibid, hal 69 65 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, LKIS, Yogyakarta, 2008, hal 188 66 Eriyanto, Op.Cit, hal 69

Page 48: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Media framing, karena itu, dapat mempengaruhi secara sistematik

bagaimana khalayak memahami peristiwa-peristiwa atau untuk lebih luasnya

adalah realitas.67Untuk mengetahui bagaimana realitas dikonstruksi oleh

media maka digunakanlah analisis framing. Analisis framing secara

sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana

realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai oleh media.68

Ada dua aspek dalam framing. pertama, memilih fakta/realitas. Proses

memilih fakta ini didasarkan pada asumsi, wartawan tidak mungkin melihat

peristiwa tanpa perspektif. dalam memilih fakta ini selalu terkandung dua

kemungkinan: apa yang dipilih (included) dan apa yang dibuang (excluded).

Kedua, menuliskan fakta. Proses ini berhubungan dengan bagaimana

fakta yang dipilih itu disajikan kepada khalayak. Gagasan itu diungkapkan

dengan kata, kalimat, dan proposisi apa, dengan bantuan aksentuasi foto dan

gambar apa, dan sebagainya. Elemen menulis fakta ini berhubungan dengan

penonjolan realitas.69

Framing itu pada akhirnya menentukan bagaimana realitas itu hadir di

hadapan pembaca. Apa yang kita tahu tentang realitas sosial pada dasarnya

tergantung pada bagaimana kita melakukan frame atas peristiwa itu dan

memberikan pemahaman dan pemaknaan tertentu atas suatu peristiwa.70

67 Pawito, Op.Cit, hal 188 68 Eriyanto, Op.Cit, hal 3 69 Ibid, hal 69-70 70 Ibid, hal 82

Page 49: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Bila dikaji lagi, sebenarnya framing terdiri dari atas dua jenis, yaitu

framing media dan framing individu. Framing media dilakukan oleh

wartawan dan framing individu dilakukan oleh khalayak. Untuk framing

individu, ia akan menjadi dasar bagi khalayak untuk melakukan interpretasi

selektif dari pesan yang disampaikan berita. Bagi khalayak, posisi framing

individu merupakan kondisi mental dan cetusan ide yang membimbing

individu memproses informasi. Dari framing individu inilah khalayak

menangkap wacana yang disampaikan wartawan.71Secara lebih sederhana

Entman membedakan individual frames sebagai "skema pemrosesan

informasi" dari seorang individu, sedangkan media frames sebagai "atribut

yang terdapat dalam berita itu sendiri".72

Dietram Arend Scheufele dalam Eriyanto mengungkapkan bahwa

agenda penelitian mengenai framing di masa datang dapat dikaitkan dengan

bukan hanya pada tingkat frame media, melainkan juga di tingkat individu.

Pertama, bagaimana individu pembuat berita, mengorganisir pengalaman dan

pengetahuan sehingga membentuk berita tertentu.

Kedua, penelitian untuk melihat apa efek framing bagi penciptaan

skema makna dari individu. Bagaimana teks berita tertentu menyebabkan

struktur pemahaman tertentu bagi individu. Pandangan mereka tentang

realitas dibatasi sesuai dengan bingkai yang disediakan media. Bagaimana

teks berita tertentu menyebabkan struktur pemahaman tertentu bagi individu.

71 http://aliefnews.wordpress.com/2008/01/11/teknik-mem-framing-berita/.html diakses pada 31 Agustus 2010 pukul 20.54 72 Dietram A. Scheufele, Op.Cit, hal 106

Page 50: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Pandangan mereka tentang realitas dibatasi sesuai dengan bingkai yang

disediakan oleh media.73

Gambar 2:

Model Proses Penelitian Framing

Sumber: Dietram A. Scheufele. Framing as Theory of Media Effect, Journal of Communication.

Vol. 49. International Communication Assosiation. 1999

Dietram A. Scheufele berusaha menggambarkan proses framing media

dan audiens dengan menjelaskan empat proses yang dibedakan dalam sebuah

masukan (input), proses (process), dan hasil (outcomes). Empat proses tersebut

antara lain:74

73 Eriyanto, Op.Cit, hal 293 74 Ibid, hal 115-117

Page 51: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

a. Frame building, proses ini mempertanyakan jenis dan struktur

organisasi sistem media serta karakter apa saja yang mempengaruhi jurnalis

dalam membingkai isi berita. Proses seleksi berita pada tahap ini dipengaruhi

tiga hal. Pertama, pada diri jurnalis sendiri dimana jurnalis secara aktif

melakukan konstruksi fakta hingga memberikan makna dari informasi yang

diterimanya. Konstruksi ini dipengaruhi oleh perilaku, ideologi, dan etika

profesional. Kedua, pada hasil orientasi politik dari saluran, atau yang disebut

dengan rutinitas kerja media. Ketiga, pada faktor yang ada diluar media seperti

aktor politik, kekuasaan, kelompok kepentingan, dan elit lainnya. Jurnalis

menggunakan pandangan mereka untuk kemudian disampaikan kepada

audiens.

b. Frame setting, merupakan proses yang hampir sama dengan

agenda setting, dimana terdapat penonjolan dari isu-isu yang dianggap lebih

penting. Frame setting disebut juga level kedua dari agenda setting, yang

membedakannya dari agenda setting biasa ialah frame setting lebih

menonjolkan atribut-atribut penting tertentu dalam sebuah isu. Frame pada

akhirnya akan mempengaruhi opini individu dengan penekanan pada nilai,

fakta, dan pertimbangan tertentu lainnya, untuk menjelaskan relevansinya

dengan sebuah isu.

c. Individual level effect of framing, merupakan tingkatan pengaruh

individu dari audience frames dengan faktor dalam diri individu seperti

kebiasaan, ideologi, tanggung jawab, dan sebagainya.

Page 52: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

d. Journalist as audience, jurnalis sama halnya dengan audiens.

Jurnalis juga terpengaruh oleh bingkai yang mereka dapatkan dan pada

akhirnya mereka menggunakannya untuk menjelaskan suatu peristiwa atu isu.

Peristiwa mengenai rekening gendut perwira polisi dipandang berbeda-

beda oleh media yang memberitakannya, termasuk oleh Tempo. Perspektif itu

dilatar belakangi oleh proses konstruksi dari suatu relita empirik menjadi

realita media. Proses inilah yang disebut framing. Banyak faktor yang

dilibatkan dalam konstruksi tersebut, mulai dari ideologi media, etika

profesional, tingkah laku jurnalis, kebiasaan jurnalis, dan lainnya. Hasil dari

proses itu berupa realitas media yang akan disampaikan pada audiens.

Page 53: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

5. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan permasalahan dan kerangka teori, berikut kerangka

pemikiran penelitian yang akan dijadikan acuan oleh peneliti:

Gambar 3:

Sumber: Olahan Peneliti

Page 54: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif

hanya berusaha memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak

mencari atau menjelaskan hubungan, menguji hipotesa atau membuat

prediksi.75

Sedangkan metode dalam penelitian kualitatif lebih dimaksudkan untuk

mengemukakan gambaran dan atau pemahaman mengenai bagaimana dan

mengepa suatu gejala atau realitas terjadi.76

2. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Bogdan dan Taylor adalah proses, prinsip,

dan prosedur bagaimana peneliti memandang permasalahan dan mencari

jawabannya. Lebih lanjut Bogdan menjelaskan bahwa metodologi dalam

penelitian kualitatif pada dasarnya adalah prosedur prosedur penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan data deskriptif, yakni yang ditulis atau

diucapkan orang dan perilaku yang dapat diamati.77

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

framing. Framing adalah pendekatan untuk melihat bagaimana realitas itu

75 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1991, Hal 21 76 Pawito, Op.Cit, hal 35 77 Ibid, hal 83-84

Page 55: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

dibentuk dan dikonstruksi oleh media. Proses pembentukkan dan konstruksi

realitas itu hasil akhirnya, adalah adanya bagian tertentu dari realitas yang

lebih menonjol dan lebih mudah dikenal.78

Analisis framing merupakan salah satu metode analisis teks yang masuk

dalam paradigma konstruksionis. Paradigma ini melihat komunikasi sebagai

produksi dan pertukaran makna.79Fokus dari pendekatan ini adalah

bagaimana pesan politik dibuat/diciptakan oleh komunikator dan bagaimana

pesan itu secara aktif ditafsirkan oleh individu sebagai penerima.80Dalam

konteks penelitian ini, teks yang dimaksud ialah seluruh pemberitaan majalah

Tempo mengenai rekening mencurigakan perwira Polri.

Ada dua karakteristik penting dari pendekatan konstruksionis. Pertama,

pendekatan konstruksionis menekankan pada politik pemaknaan dan proses

bagaimana seseorang membuat gambaran tentang realitas. Makna bukanlah

sesuatu yang absolut, konsep statik yang ditemukan dalam suatu pesan.

Makna adalah suatu proses aktif yang ditafsirkan seseorang dalam suatu

pesan.81

Kedua, pendekatan konstruksionis memandang kegiatan komunikasi

sebagai proses yang dinamis. Pendekatan memeriksa bagaimana

pembentukan pesan dari sisi komunikator dan dalam sisi penerima ia

memeriksa bagaimana konstruksi makna individu ketika menerima pesan.

78 Eriyanto, Op.Cit, hal 66 79 Ibid, hal 40 80 Ibid, hal 40 81 Ibid, hal 40-41

Page 56: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Pesan dipandang bukan sebagai mirror of reality yang menampilkan fakta apa

adanya.82Framing pada akhirnya menentukan bagaimana realitas itu hadir di

hadapan para pembaca.83

Dalam melakukan penelitian framing ada beberapa karakteristik yang

harus diperhatikan, diantaranya:84

a. Tujuan penelitian adalah rekonstruksi realitas sosial secara

dialektis antara peneliti dengan pelaku sosial yang diteliti. Realitas sebagai

sesuatu yang bersifat relatif dan berada dalam konteksdari kerangka mental

bagaimana kita berpikir tentang sesuatu.

b. Dalam penelitian framing, peneliti berperan sebagai fasilitator yang

menjembatani berbagai pemaknaan subjek sosial yang beragam.

c. Negosiasi: Makna suatu teks adalah hasil negosiasi antara teks dan

peneliti. Makna pada dasarnya bukan ditransmisikan dari pengirim ke

penerima, melainkan dinegosiasikan antara teks, pengirim, dan penerima

pesan. Makna tidaklah inheren dalam setiap pesan, pemahaman dan

pemaknaan isi pesan pada akhirnya tergantung pada penerima pesan.

d. Transaksionalis: pemahaman tentang suatu realitas, atau temuan

suatu penelitian merupakan produk interaksi antara peneliti dengan yang

diteliti. Tugas peneliti adalah menemukan bagaimana kreasi pembentukkan

atau penciptaan makna dari apa yang dipikirkan.

82 Ibid, hal 41 83 Ibid, hal 82 84 Ibid, hal 44-63

Page 57: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

e. Subjektif: Penafsiran bagian tak terpisahkan dari penelitian teks.

Bahkan dasar dari analisis teks. Dalam penelitian bertipe konstruksionis,

penafsiran (hermeneutik) dan dialektika menjadi bagian yang inheren dalam

penelitian. Lewat hermeneutik, peneliti ingin menggambarkan bagaimana

individu mengkonstruksi realitas, dialektika digunakan untuk

membandingkan dan mempertentangkan keberadaan individuyang satu

dengan yang lain.

f. Reflektif/dialektik: Menekankan empati dan innteraksi dialektik

antara peneliti-teks untuk merekonstruksi realitas yang diteliti melalui metode

kualitatif. Secara metodologis, tujuan penelitian yang bertipe konstruksionis

adalah untuk mengerti dunia yang kompleks dari pengalaman kehidupan dari

sisi orang yang mengalaminya (verstehen). Untuk itu penelitian haruslah dari

bawah dengan membaca dulu teks berita, meresapi, dan mengerti ke dalam

surat kabar yang diteliti. Tujuannya bukan untuk menilai apakah pemberitaan

itu benar atau salah, objektif atau tudak, namun untuk berempati dan mask ke

dalam dunia media sambil berusaha menjelaskan bagaimana surat kabar

memahami dan memaknai realitas dalam pemberitaannya.

g. Kriteria kualitas penelitian: Otentisitas dan reflektivitas; Sejauh

mana temuan merupakan refleksi otentik dari realitas dihayati oleh para

pelaku sosial. Kualitas penelitian dalam paradigma konstruksionis tidak

diukur dari apakah instrumen dapat mengukur secara objektif dan

menghasilkan data yang konstan. Kualitas diukur dari sejauh mana peneliti

Page 58: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

mampu menyerap dan mengerti bagaimana individu atau objek

mengkonstruksi penelitian.

Peneliti menggunakan model framing yang dikembangkan oleh

Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki dalam menganalisis teks pemberitaan

dalam penelitian ini. Framing oleh Pan dan Kosicki merupakan hasil integrasi

secara bersama-sama konsepsi psikologis yang melihat frame semata sebagai

persoalan internal pikiran dengan konsep sosiologis yang lebih tertarik

melihat frame dari sisi bagaimana lingkungan sosial dikonstruksi seseorang.

Dalam media framing dipahami sebagai perangkat kognisi yang digunakan

dalam informasi untuk membuat kode, menafsirkan, dan menyimpannya

untuk dikomunikasikan dengan khalayak, yang kesemuanya dihubungkan

dengan konvensi, rutinitas, dan praktek kerja profesional wartawan. Framing

lalu dimaknai sebagai suatu strategi atau cara wartawan dalam

mengkonstruksi dan memproses peristiwa untuk disajikan kepada khalayak.85

Konsepsi psikologis dan sosiologis tersebut dijelaskan sebagai berikut.

Pertama, dalam konsepsi psikologis, dalam konsepsi ini lebih menekankan

pada bagaimana seseorang memproses informasi dalam dirinya. Framing

berkaitan dengan struktur dan proses kognitif, bagaimana seseorang

mengolah sejumlah informasi dan ditunjukkan dalam skema tertentu.

Framing disini dilihat sebagai penempatan informasi dalam suatu konteks

yang unik/khusus dan menempatkan elemen tertentu dari suatu isu dengan

penempatan lebih menonjol dalam kognisi seseorang. Elemen yang diseleksi

85 Ibid, hal 253

Page 59: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

dari suatu isu atau peristiwa tersebut lebih penting dalam mempengaruhi

pertimbangan dalam membuat keputusan tentang realitas.86

Kedua, konsepsi sosiologis, lebih melihat bagaimana individu secara

kognitif menafsirkan suatu peristiwa dalam cara pandang tertentu. Frame

disini dipahami sebagai proses bagaimana seseorang mengklarifikasikan,

mengorganisasikan, dan menafsirkan pengalaman sosialnya untuk mengerti

dirinya dan realitas diluar dirinya. Frame di sini berfungsi membuat suatu

realitas menjadi teridentifikasi, dipahami, dan dapat dimengerti karena sudah

dilabeli dengan label tertentu.87

Bagi Pan dan Kosicki, framing pada dasarnya melibatkan kedua

konsepsi tersebut. Dalam media, framing karenanya dipahami sebagai

perangkat kognisi yang digunakan dalam informasi untuk membuat kode,

menafsirkan, dan menyimpannya untuk dikomunikasikan dengan khalayak-

yang kesemuanya dihubungkan dengan konvensi, rutinitas, dan praktik kerja

wartawan. Framing lalu dimaknai sebagai suatu strategi atau cara wartawan

dalam mengkonstruksi dan memproses peristiwa untuk disajikan kepada

khalayak.88

Wartawan memakai secara strategis kata, kalimat, lead, hubungan

antarkalimat, foto, grafik, dan perangkat lain untuk membantu dirinya

mengungkapkan pemaknaan mereka sehingga dapat dipahami oleh pembaca.

86 Ibid, hal 252-253 87 Ibid, hal 253 88 Ibid, hal 253

Page 60: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Perangkat wacana tersebut juga dapat menjadi alat vital bagi peneliti untuk

memahami bagaimana media mengemas peristiwa.89

Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang

berfungsi sebagai pusat dari organisasi ide. Frame ini adalah suatu ide yang

dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita (seperti kutipan

sumber, latar informasi, pemakaian kata, kalimat tertentu) ke dalam teks

secara keseluruhan.90

Frame berhubungan dengan makna. Bagaimana seseorang memaknai

suatu peristiwa dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan dalam

teks. Elemen yang menandakan pemahaman seseorang mempunyai bentuk

yang terstruktur dalam bentuk aturan atau konvensi penulisan sehingga ia

terlihat.91Pemilihan kata atau simbol yang dibentuk melalui aturan atau

konvensi tertentu, menjadi perangkat suatu framing dari berita.

Perangkat framing dari Pan dan Kosicki terdiri atas empat struktur,

yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Pertama, sintaksis berhubungan

dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa-pernyataan, opini, kutipan,

pengamatan atas peristiwa-ke dalam bentuk susunan umum berita. Struktur

semantik ini dengan demikian dapat diamati dari bagan berita (lead yang

dipakai, latar headline, kutipan yang diambil, dan sebagainya). Intinya ia

89 Ibid, hal 254 90 Ibid, hal 254-255 91 Ibid, hal 255

Page 61: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

mengamati bagaimana wartawan memahami peristiwa yang dapat dilihat dari

cara ia menyusun fakta ke dalam bentuk umum berita. Berikut penjelasan

mengenai unit-unit pengamatan struktur sintaksis.

Headline merupakan aspek sintaksis dari wacana berita dengan tingkat

kemenonjolan yang tinggi yang menunjukkan kecenderungan berita.Pembaca

cenderung lebih mengingat headline yang dipakai dibandingkan berita.

Headline digunakan untuk menunjukkan bagaimana wartawan

mengkonstruksi suatu isu, seringkali dengan menggunakan makna tertentu

lewat pemaknaan tanda tanya untuk menunjukkan sebuah perubahan dan

tanda kutip untuk menunjukkan adanya jarak perbedaan.

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi makna yang

ingin ditampilkan wartawan. Latar yang dipilih menentukan ke arah mana

pandangan khalayak hendak dibawa. Latar umumnya ditampilkan di awal

sebelum pendapat wartawan yang sebenarnya muncul dengan maksud

mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat wartawan sangat

beralasan.

Kutipan merupakan bagian penting bagi berita, bagian ini dimaksudkan

untuk membangun objektivitas. Ia juga merupakan bagian berita yang

menekankan bahwa apa yang ditulis wartawan bukan semata pendapat

wartawan semata, melainkan pendapat dari orang yang memiliki otoritas

tertentu.

Page 62: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Kedua, skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan

mengisahkanatau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Struktur ini

melihat bagaimana stretegi cara bercerita atau bertutur yang dipakai oleh

wartawan dalam mengemas peristiwa ke dalam bentuk berita. Bentuk umum

dari struktur skrip adalah pola 5W + 1H - who, what, when, where, why, dan

how. Unsur kelengkapan berita ini menjadi penting , jika tidak terdapat salah

satu dari unsur ini maka makna berita akan menjadi lain. Penempatan unsur

ini dalam teks juga mempengaruhi penonjolan ataupun penyembunyian

informasi penting untuk menekankan sesuatu.

Ketiga, tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan

mengungkapka pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau

hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Struktur

ini akan melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan dalam bentuk yang

lebih kecil. Berikut penjelasan beberapa elemen-elemen tematik.

Koherensi sebab akibat, merupakan proposisi yang dipandang sebagai

akibat atau sebab dari proposisi lain. Koherensi penjelas, merupakan elemen

yang berusaha menjelaskan proposisi atau kalimat satu dilihat sebagai

penjelas kalimat yang lain. Sedangkan koherensi pembeda dipandang sebagai

kalimat yang menjadi kebalikan atau lawan dari kalimat lain. Proposisi sebab

kata hubung

Page 63: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Keempat, retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan

menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini kan melihat bagaimana

wartawan akan memakai pilihan kata idiom, grafik, dan gambar yang dipakai

bukan hanya mendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti tertentu

kepada pembaca.

Ada beberapa elemen struktur retoris yang dipakai oleh wartawan.

Yang paling penting adalah leksikon, pemilihan dan pemakaian kata-kata

tertentu untuk menandai atau menggambarkan peristiwa. Suatu fakta

umumnya terdiri dari beberapa kata yang merujuk pada fakta. Pilihan kata

yang dipakai media tidak semata-mata hanya karena kebetulan namun juga

secara ideologis menunjukkan bagaimana pemaknaan terhadap fakta realitas.

Selain lewat kata, penekanan pesan dalam berita juga dilakukan dengan

unsur grafis. Dalan wacana berita, grafis ini biasanya muncul lewat bagian

tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lainnya, Pemakaian huruf tebal,

huruf miring, huruf dengan ukuran lebih tebal, pemakaian garis bawah,

termasuk di dalamnya adalah pemakaian caption, raster, grafik, gambar, dan

tabel yang mendukung arti penting suatu pesan. Elemen grafik memberikan

efek kognitif, ia mengontrol perhatian dan ketertarikan secara intensif dan

menunjukkan apakah suatu informasi itu dianggap penting dan menarik untuk

difokuskan. 92

92 Ibid, hal 255-266

Page 64: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Pendekatan tersebut dapat digambar ke dalam bentuk skema sebagai

berikut:

TABEL 1.1

PERANGKAT FRAMING PAN KOSICKI

STRUKTUR PERANGKAT FRAMING UNIT YANG DIAMATI

SINTAKSIS

Cara wartawan

menyusun fakta

1. Skema Berita Headline, Lead, Latar,

Informasi, Kutipan

Sumber, Pernyataan,

Penutup.

SKRIP

Cara wartawan

mengisahkan fakta

2. Kelengkapan Berita Who, What, Why,

When, Where, How

TEMATIK

Cara wartawan menulis

fakta

3. Detail

4. Koherensi

5. Bentuk Kalimat

6. Kata Ganti

Paragraf, Proposisi,

Kalimat, Hubungan

Antarkalimat

RETORIS

Cara wartawan

menekankan fakta

7. Leksikon

8. Grafis

9. Metafora

Kata, Idiom,

Gambar/Foto, Grafik

Sumber: Eriyanto, Analisis Framing. LkiS. Yogyakarta. 2005

Keempat perangkat tersebut dapat menunjukkan framing dari suatu

berita serta memperlihatkan kecenderungan wartawan dalam memahami suatu

peristiwa. Dengan kata lain, ia dapat diamati dari bagaimana wartawan

Page 65: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

menyusun peristiwa ke dalam bentuk umum berita, cara wartawan

mengisahkan peristiwa, kalimat yang dipakai, dan pilihan kata atau idiom yang

dipilih. Ketika menulis berita dan menekankan makna atas peristiwa, wartawan

akan memakai semua strategi wacana itu untuk meyakinkan khalayak pembaca

bahwa berita yang dia tulis adalah benar.93

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini ialah berita-berita seputar rekening mencurigakan

perwira Polri dalam majalah Tempo edisi (28 Juni- 10 Agustus 2010).

4. Teknik Pengambilan Sampel

Logika sampel pada penelitian komunikasi kualitatif mendasarkan pada

prinsip representativitas informasi atau data dengan pertimbangan-

pertimbangan tertentu (purposeful selection) sesuai dengan tujuan penelitian.

Oleh karena itu sifat metode sampling dari penelitian kualitatif pada

hakekatnya dalah purposive sampling.94

5. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan dua cara teknik pengumpulan data, yaitu:

93 Ibid, hal 256 94 Ibid, hal 88

Page 66: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

a. Data Primer

Data primer dari penelitian ini adalah seluruh teks yang diterbitkan

oleh majalah Tempo sesuai dengan tema penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapat dari sumber lain baik

berupa buku, jurnal, dokumen resmi, harian, dan sebagainya yang

relevan dengan objek penelitian.

6. Validitas dan Reabilitas Data

Validitas (validity) data dalam penelitian komunikasi kualitatif

menunjuk pada tingkat sejauh mana data yang diperoleh telah secara akurat

mewakili realitas atau gejala yang diteliti. Sedangkan reabilitas berkenaan

dengan tingkat konsistensi hasil dari penggunaan cara pengumpulan data.95

Untuk kepentingan tersebut, peneliti disarankan menggunakan teknik-

teknik triangulasi tertentu. Triangulasi disini merupakan upaya untuk

menunjukkan bukti empirik untuk meningkatkan pemahaman terhadap

realitas atau gejala yang diteliti. Triangulasi yang akan digunakan oleh

peneliti dalam penelitian ini antara lain96:

a. Triangulasi Data, yakni upaya untuk mengakses sumber-sumber

yang lebih bervariasi guna memperoleh data berkenaan dengan persoalan

95 Ibid, hal 97 96 Ibid, hal 98-100

Page 67: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

yang sama. Triangulasi data penelitian ini diambil dari teks berita rekening

tak wajar perwira polisi dari Tempo.

b. Triangulasi Teori, yakni penggunaan perspektif teori yang

bervariasi dalam menginterpretasi data yang sama. Triangulasi teori yang

digunakan antara lain teori tentang framing sebagai paradigma konstruktivis.

7. Analisis Data

Analisis data dilakukan oleh peneliti untuk dapat menarik kesimpulan-

kesimpulan. Analisis data dalam penelitian komunikasi kualitatif pada

dasarnya dikembangkan dengan maksud hendak memberikan makna (making

sense of) terhadap data, menafsirkan (interpreting), atau mentransformasikan

(transforming) data ke dalam bentuk-bentuk narasi yang kemudian mengarah

pada temuan yang bernuansakan proposisi-proposisi ilmiah (thesis) yang

akhirnya sampai pada kesimpulan final.97

Secara umum penelitian ini menggunakan teknik analisis data interaktif

yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Teknik analisis ini menurut

Punch pada dasarnya terdiri dari tiga komponen: reduksi data, penyajian data,

dan penarikan serta pengujian kesimpulan.98

97 Ibid, hal 100-101 98 Ibid, hal 104

Page 68: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Gambar 4:

Analisis data Model Interaktif dari Miles dan huberman (1994:12)99

Langkah reduksi data melibatkan beberapa tahap. Tahap pertama,

melibatkan langkah-langkah editing, pengelompokkan, dan meringkas data.

Pada tahap kedua, peneliti-menyusun kode-kode dan catatan-catatan (memo)

mengenai berbagai hal.100

Kemudian pada tahap akhir dari reduksi data, peneliti meyusun

rancangan konsep konsep (mengupayakan konseptualisasi) serta penjelasan-

penjelasan berkenaan dengan tema, pola, atau kelompok data bersangkutan.

Dalam komponen reduksi data ini kelihatan bahwa peneliti akan mendapatkan

data yang sangat sulit untuk diidentifikasi pola serta temanya, atau mungkin

kurang relevan untuk tujuan penelitian sehingga data-data bersangkutan

99 Ibid, hal 105 100 Ibid, hal 104

Page 69: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

terpaksa harus disimpan (diredusir) dan tidak termasuk yang akan

dianalisis.101

Komponen kedua analisis interaktif dari Miles dan huberman, yakni

penyajian data (data display) melibatkan langkah-langkah mengorganisasikan

data, yakni menjalin (kelompok) data yang satu dengan (kelompok) data yang

lain sehingga seluruh data yang dianalisis benar-benar dilibatkan dalam satu

kesatuan karenadalam penelitian kualitatif data biasanya beraneka ragam

perspektif dan terasa bertumpuk, maka penyajian data (data display) pada

umumnya diyakini sangat membantu proses analisis.102

Pada komponen terakhir, yakni penarikan dan pengujian kesimpulan

(drawing and veryfying conclusions), peneliti pada dasarnya

mengimplementasikan prinsip induktif dengan mempertimbangkan pola-pola

data yang ada dan atau kecenderungan dari display data yang telah dibuat.

101 Ibid, hal 104-105 102 Ibid, hal 105-106

Page 70: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB II

DESKRIPSI MAJALAH TEMPO

A. DESKRIPSI MAJALAH TEMPO

1. Sejarah Majalah Tempo

Tempo merupakan majalah berita mingguan yang biasa menyajikan

laporan pemberitaan mendalam, selain menjadi media pelopor liputan

investigatif di Indonesia. Terbentuknya Tempo berawal dari pemberhentian

kerja para seniman dan wartawan berpengalaman yang dipecat atau keluar

dari tempat kerja sebelumnya karena perbedaan pendapat mengenai

kepengurusan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), yakni Ekspress,

Kompas, dan lainnya. Para seniman dan wartawan itu adalah Goenawan

Mohamad (Ketua Dewan Redaksi), Bur Rasuanto (Wakil Ketua), Usamah,

Fikri Jufri, Cristianto Wibisono, Toeti Kakiailatu, Harjoko Trisnadi, Lukman

Said, dan lainnya. Satu orang kepercayaan dari Yayasan Jaya Raya juga turut

serta mengelola Tempo, yaitu Eric Samola. Yayasan Jaya Raya milik

pengusaha Ciputra yang mengetahui pemberhentian tersebut kemudian

menawarkan kepada mereka untuk membentuk majalah baru untuk dengan

modal Rp. 20 juta;.103

103 http://sejarah.kompasiana.com/2011/01/07/sejarah-majalah-Tempo-konflik-dan-pembredelan diakses pada 17 Maret 2011 pukul 12.30

Page 71: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

2. Pembredelan Pertama

Pada edisi 24 Februari 1981, Tempo mengejutkan pembacanya karena

dua halaman rubrik nasionalnya ditutup tinta hitam. Konon, halaman itu

memuat laporan mengenai berita Santet di Jember, yang tak boleh disiarkan

sebelum ada keterangan dari Pangkoptibmas Sudomo.104

Terhitung 18 April 1982, SIT Tempo dibekukan oleh Menpen

berdasarkan SK Menpen No.76/Kep/menpen/1982. Hal itu dikarenakan

Deppen menilai pada pemberitaan Tempo Edisi 27 Maret (perihal pengacauan

di Lapangan Banteng), 3 April (perihal insiden kampanye di Solo dan Jogja),

dan 10 April (perihal pemogokan di UI) secara sengaja atau tidak telah

melanggar konsensus bersama antara pemerintah dan pers nasional. Atas

dukungan dari berbagai pihak, semisal penyatuan Advokat Indonesia, Wakil

Presiden Adam Malik , dan Persatuan Wartawan Indonesia, pada tanggal 29

Mei 1982, Menpen Ali Murtopo menyatakan SIT Tempo dicairkan. Pada

tanggal 9 Juni 1982 Tempo beredar kembali di kalangan pembacanya.105

Tempo terus tumbuh dan berkembang, namun tak lepas dari berbagai

cobaan. Salah satunya, pada tanggal 11 Juli 1981, 31 karyawan Tempo

bereksodus mendirikan penerbitan mingguan bernama Editor. Masih di tahun

yang sama, Tempo mendapat ujian karena tulisan Prit ... Awas, Roda Copot

104 Junaedhie Kurniawan, Rahasia dapur majalah di Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1995, hal 141 105 Ibid, hal 143

Page 72: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

mendapat gugatan ganti rugi sebesar 10 milyar dari Probosutedjo. Untunglah

perkara itu berakhir damai.106

3. Pembredelan Kedua

Pada 11 Juni 1994, Tempo menurunkan laporan utama mengenai

kontroversi pembelian 39 kapal bekas militer Jerman Timur oleh Pemerintah.

Beberapa hari setelah laporan ini muncul, Presiden Soeharto berpidato dalam

acara peresmian fasillitas TNI AL di Teluk Ratai, Lampung. Ia mengkritik

media yang mengangkat berita kontroversial itu karena dianggap mengancam

stabilitas nasional dan telah gagal melaksanakan prinsip Pers Pancasila.

Setelah itu, tanggal 21 Juni 1994, Departemen Penerangan mengeluarkan

surat pencabutan Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) Tempo (Steele,

2007: 215-218). Sebelum itu Tempo telah melakukan suksesi pasca

pengunduran diri Goenawan Mohamad sebagai pemimpin redaksi pada

pertengahan Juni 1993, posisinya digantikan oleh Fikri Juhri. Rumor yang

beredar waktu itu, Departemen Penerangan, terutama Harmoko (Menteri

Penerangan) tidak suka dengan Fikri Juhri.107

Setelah Tempo ditutup, Yayasan Jaya Raya (bekas pemilik Tempo)

bernegosiasi dengan Bob Hasan (kroni Soeharto). Beberapa bulan kemudian

muncullah Gatra. Menurut Goenawan Mohamad, awalnya pemerintah ingin

agar semua orang bergabung dengan Gatra. Rapat dewan pegawai Tempo

106 Ibid, hal 157 107 Janet Steele, Wars Within, Dian Rakyat, Jakarta, 2007, hal 215-218

Page 73: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

digelar di kantor Tempo di Kuningan. Sekitar 300 orang hadir. Ketika

diadakan voting, 70% memilih bergabung denga majalah yang baru (Steele,

2007: 229-230). Para pendukung Tempo mempercayai Gatra hanyalah

n Tempo yang bergabung dengan

majalah itu dianggap pengkhianat.108

7 September 1994 Goenawan Mohamad dan 43 wartawan eks- Tempo

memepertanyakan legalitas Menteri Penerangan Harmoko membredel SIUPP.

Tempo menggugat Departemen Penerangan di Pengadilan Tata Usaha Negara

Jakarta, karena keputusan Menteri mencabut izin terbit Tempo melanggar

Undang-Undang Pokok Pers. Inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah

Indonesia, sebuah media yang dibredel mengguggat Departemen

Penerangan.109

Pada 3 Mei 1995, hal yang mengejutkan pemerhati media terjadi,

Pengadilan Negeri Jakarta memenangkan guagatan Goenawan Mohamad eks-

karyawan Tempo. Departemen Penerangan mengajukan banding ke

Mahkamah Agung (MA). Namun pada 13 Juni 1996 MA mementahkan

semua, dan Tempo tetap dibredel. Kalangan pers Indonesia menyadari politik

bermain dalam mempengaruhi putusan hukum tersebut.110

Agar Tempo tetap dikenang saat tiada, Yusril Djalinus, Toriq Hadad,

Saiful Ridwan, Goenawan Mohamad, dan rekan-rekan dari Institut Studi Arus

108 Ibid, hal XXVII 109 Ibid, hal 236 110 Ibid, hal 247

Page 74: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Informasi (ISAI) yang bermarkas di utan kayu 68 H, merintis situs berita

berbahasa Indonesia pertama, Tempo Interaktif pada 1996.111 Di bawah nama

Tempo Interaktif, Tempo menjadi "heroik". Media on line ini menjadi simbol

perlawanan terhadap penguasa. Karena media di dunia maya dapat dikenai

surat izin dan SIUPP yang dekat dengan ancaman pembredelan.112

Jatuhnya Presiden Soeharto pada reformasi 21 Mei 1998 dan naiknya

BJ Habibie sebagai Presiden memberi angin segar bagi masa depan Tempo.

Ya, benar saja, BJ Habibie mencabut pembredelan Tempo dan

mengizinkannya untuk terbit kembali.. Maka, rapat demi rapat pun digelar.

Satu rapat yang banyak dikenang ialah pertemuan alumni di Utan kayu 68 H,

Jakarta Timur. Dari sanalah dicari kesepakatan apakah akan diterbitkan

kembali Tempo atau tidak. Sebelumnya Menteri Penerangan Kabinet Presiden

B.J. Habibie, Yunus Yosfiah, bertemu dengan eks petinggi Tempo untuk

mengembalikan SIUPP Tempo

Harmoko. Pendapat karyawan bekas Tempo terbelah. Yang tidak setuju

menginginkan Tempo teteap menjadi legenda perjuangan melawan Orde

Baru. Ketika ingin membuat majalah baru jangan diberi nama Tempo, karena

khawatir majalah yang baru tidak dapat mempertahan nama Tempo yang

sudah harum. Goenawan Mohamad sebenarnya juga termasuk orang yang

ragu Tempo terbit kembali, apalagi masih harus menggunakan SIUPP. tetapi

Goenawan Mohamad mendengar suara arus bawah, yang ingin Tempo

111 Ibid, hal 247 112 Diaspora itu...

Page 75: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

kembali hadir di tengah-tengah bangsa Indonesia yang mengalami perubahan.

Hasil pertemuan tersebut memutuskan untuk menerbitkan kembali Tempo.

Keputusan pertemuan Utan Kayu dengan radikal mengubah ritme hidup

sebuah ruko pucat berlantai empat, dengan cat sudah mengelupas, di Jalan

Proklamasi 72, Jakarta Pusat. Bangunan itu akan menjadi kantor majalah

Tempo baru. Awal September, kantor Tempo mulai buka. Ruang redaksi ada

di lantai tiga ruko. Lantai empat diisi oleh desk foto dan kreatif serta Tempo

Interaktif. Sejak 4 September 1998 redaksi bergerak mengumpulkan bahan

nomor perdana dengan tema Pemerkosaan: Cerita & fakta. Nomor perdana

direncanakan muncul Selasa, 6 Oktober 1998. Pada masa awal, majalah

masih terbit pada Selasa, mengikuti tradisi Tempo di Kuningan, sebelum

akhirnya berpindah ke hari Senin. 113

Tempo - r dan

tumbuh dari majalah Tempo. Koran Tempo, Tempo Interaktif, lahir Tempo

Edisi Bahasa Inggris, Tempo News Room, U Magazine yang mulai terbit

sejak Desember 2007.

113 Setelah Tidur Panjang Itu

Page 76: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berikut ringkasan perjalanan penting Tempo.114

TABEL 2.1

RINGKASAN PERJALANAN TEMPO

Waktu Peristiwa

6 Maret 1971 Majalah Tempo terbit.

31 Maret 1979 Divisi percetakan Tempo, Temprint, berdiri.

10 April 1982 Tempo dilarang terbit sebulan gara-gara pemberitaan tentang

pemilihan umum.

1985 Kantor Tempo pindah dari kawasan Proyek Senen ke

Kuningan. Tempo mendirikan Pusat Data dan Analisa Tempo

untuk membantu riset liputan berita dan foto.

21 Juni 1994 Tempo kembali dibredel, bersama Detik dan Editor, lantaran

pemberitaan soal pembelian kapal-kapal perang eks Jerman

Timur.

6 Maret 1996 Bekas wartawan Tempo menerbitkan Tempo Interaktif

setelah Surat Izin Usaha Penerbitan Majalah Tempo tak

kunjung terbit.

12 Oktober 1998 Majalah Tempo terbit kembali. Goenawan Mohamad,

pemimpin redaksi majalah ini sejak 1971, menjadi pemimpin

redaksi.

Juli 1999 Goenawan "pensiun", digantikan Bambang Harymurti.

7 Mei 2000 Majalah Tempo terbit full color.

114 Tempo (12 Oktober 1998-12 Oktober 2008)

Page 77: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

12 September

2000

Majalah Tempo edisi bahasa Inggris terbit.

September 2000 Tempo membeli saham Temprint yang semula dimiliki PT

Grafiti Pers.

24 Desember 2000 Tempo Go Public.

2 April 2001 Tempo menerbitkan Koran Tempo. Dua bulan sebelumnya,

Tempo mendirikan pusat pemberitaan Tempo News Room.

8 Maret 2003 Kantor Tempo digeruduk orang-orang yang marah terhadap

pemberitaan Tempo edisi 3-9 Maret 2003 yang berjudul

"Ada Tomy di 'Tenabang'?".

5 Juni 2003 Tomy Winata memasukkan empat gugatan perdata terhadap

Tempo terkait dengan berita "Ada Tomy di 'Tenabang'?".

Yang digugat: Goenawan Mohamad dan Koran Tempo

(Pengadilan Negeri Jakarta Timur), Koran Tempo

(Pengadilan Negeri Jakarta Selatan), serta majalah Tempo

dan wartawan Ahmad Taufik (Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat).

Juli 2004 Bambang Harymurti, Ahmad Taufik, dan Iskandar Ali

dituntut dua tahun penjara dalam kasus pencemaran nama

baik Tomy Winata.

16 September

2004

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan Ahmad Taufik

dan Iskandar Ali bebas dari hukuman, sementara Bambang

divonis satu tahun penjara dalam kasus pencemaran nama

Page 78: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

baik Tomy Winata.

10 Oktober 2004 Missouri School of Journalism menganugerahkan medali

kehormatan untuk majalah Tempo atas pengabdian di bidang

jurnalistik. Sekolah ini berdiri pada 1908 di Columbia,

Missouri, Amerika Serikat, dan menjadi sekolah jurnalistik

tertua di dunia.

Februari 2006 Mahkamah Agung memvonis bebas Bambang Harymurti

atas gugatan pencemaran nama baik yang diajukan Tomy

Winata.

15 Januari 2007 Majalah Tempo menurunkan laporan utama tentang dugaan

penggelapan pajak oleh PT Asian Agri, anak perusahaan

Grup Raja Garuda Mas milik taipan Sukanto Tanoto.

9 September 2008 Tempo dinyatakan bersalah dalam kasus Asian Agri. Tempo

mengajukan permohonan banding.

4. Visi dan Misi

4.1. Visi

Visi dari Tempo adalah menjadi acuan dalam meningkatkan

kebebasan rakyat untuk berpikir dan mengutarakan pendapat serta

membangun suatu masyarakat yang menghargai kecerdasan dan perbedaan

pendapat.

4.2 Misi

Page 79: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Visi tersebut diterjemahkan dalam beberapa misi sebagai berikut:

a. Menyumbangkan kepada masyarakat suatu prosuk multimedia yang

menampung dan menyalurkan secara adil suara yang berbeda-beda,

sebuah prosuk multimedia yang mandiri, bebas dari tekanan kekuasaan

modal dan politik.

b. Meningkatkan apresiasi terhadap ide-ide baru, bahasa, dan tampilan

visual yang secara baik dan terus menerus.

c. Menciptakan karya yang bermutu tinggi dan berpegang pada kode etik.

d. Menjadikan tempat kerja mencerminkan Indonesia yang beragam sesuai

kemajuan jaman.

e. Menerapkan suatu proses kerja yang menghargai kemitraan dari semua

sektor.

f. Menjadi lahan subur bagi kegiatan-kegiatan untuk memperkaya

khasanah artistik dan intelektual.

5. Karakteristik Majalah Tempo

5.1 Reguler

Majalah Tempo terbit setiap Senin. Majalah ini mempunyai jumlah

halaman yang berubah-ubah, rata-rata lebih dari 130 halaman. Isi di

dalamnya terdiri dari rubrik berita, rubrik non berita, dan iklan. Berikut

rubrikasi tiap minggunya.

Page 80: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

TABEL 2.2

RUBRIKASI MAJALAH TEMPO

No Rubrik Sub Rubrik

1 Prelude Daftar Isi, Surat, Album, Etalase, Inovasi, Kartun

2 Nasional Momen, Politik, Laporan Khusus, Laporan Utama

3 Hukum Hukum, Kriminalitas

4 Internasional Internasional, Momen

5 Ekonomi Ekonomi, Survei Ekonomi

6 Seni Seni Rupa, Musik, Sinema, Teater

7 Tokoh Sosok, Wawancara, Obituari

8 Opini Opini, Kolom, Catatan Pinggir, Bahasa

9 Gaya Hidup Kesehatan, Film, Hiburan, Perilaku, Sport, Media, Arsitektur

10 Sains Buku, Digital, Lingkungan, Pendidikan, Ilmu Teknologi

11 Iklan Info Tempo, Advetorial, Inforial, Iklan Cetak

5.2 Edisi Khusus

Selain menerbitkan edisi reguler, Tempo juga menerbitkan edisi

khusus pada momen-momen tertentu. Edisi khusus ini selalu diagendakan

sejak memasuki awal tahun, sehingga pengerjaannya benar-benar

terkonsep. Pengerjaannya dibuat oleh tim khusus yang bisa memakan

waktu sampai dengan tiga bulan. Isinya hampir sama dengan Tempo edisi

reguler, yang membedakan adalah adanya liputan khusus yang

mengahdirkan sisi yang lain dan mengupas lebih mendalam tentang suatu

Page 81: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

isu. Kebanyakan adalah untuk memperingati momen-momen tertentu, atau

mengangkat tokoh tertentu yang berjasa.

5.3 Oplah dan Segmentasi

Oplah cetak majalah Tempo mencapai 180.000 eksemplar dan 68%

pasar majalah mingguan dikuasai Tempo. Untuk segmentasi, 73%

pembaca Tempo merupakan khalayak yang telah berkeluarga dengan

57.5% menghuni rumah milik sendiri yang rata-rata mereka mapan secara

ekonomi. Segmentasi lain ialah golongan A1 dengan umur 35 55 tahun,

golongan ini menempati posisi teratas dengan 63.000 pembaca dari total

620.000 pembacanya. Sebagian besar dari mereka adalah profesional yang

menempati posisi sebagai eksekutif muda, pemilik perusahaan, CEO, dan

Top Management.115

6. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Majalah Tempo pada edisi 28 Juni-10 Agustus 2010

adalah sebagai berikut:

Pemimpin Redaksi: Wahyu Muryadi

Wakil Pemimpin Redaksi: Gendur Sudarsono

Pj. Redaktur Eksekutif: Arif Zulkifi

115 http://iklan-koran-tempo.blogspot.com/2011/01/sekilas-tempo-media.html diakses pada 17 Maret 2011 pukul 10.12

Page 82: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Redaktur Senior: Bambang Harymurti, Diah Purnomowati, Edi Rusti Adi,

M. Fikri Jufri, Goenawan Mohammad, Leila S. Chudori, Putu Setia, S.

Malela Mahargasarie, Toriq Hadad

Redaktur: Ahmad Taufik, Anne L. Handayani, Bagja Hidayat, Irfan

Budiman, Kurniawan, Padjar Iswara, Purwani Diyah Prabandari, Wahyu

Dhyatmika, Yandhrie Arvian,

Staf Redaksi: Adek Media, Anton Aprianto, Budi Riza, Dwidjo U. Maksum,

Muchamad Nafi, Nunuy Nurhayati, Ramidi, Retno Sulistyowati, Rini

Kustiani, Rr ariyani, Sapto Pradityo, Sunudyantoro, Yandi M. Rofiandi

Reporter: Cheta NilawatyErwin Dariyanto, Fery Firmansyah, Gunanto,

Harun Mahbub, Nieke Indrieta, Ninin P. Damayanti, Oktamandjaya, Rudy

Prasetyo, Suryani Ika Sari, Sutarto, Stefanus Teguh Edi Pramono, Yophiandi,

Yuliawati

Desain Visual: Gilang Rahadian, Eko Punto Pambudi, Hendy Prakasa,

Kendra H. Paramita, Kiagus Auliansyah, Aji Yuliarto

Tata Letak: Agus Darmawan Setiadi, Tri Watno Widodo

Fotografer: Bismo Agung, Aryus P. Soekarno, Dimas Aryo, Mazmur A.

Sembiring

Redaktur Bahasa: Uu Suhardi, Dewi Kartika Teguh W., Sapto Nugroho

Dokumentasi dan Riset: Priatna, Ade Subrata

Page 83: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

7. Proses pembuatan Berita dan Kebijakan Redaksional

Di Tempo,

data, melakukan wawancara dan menyerahkan transkrip wawancara plus

background reportase kepada penulis. Reporter Tempo harus melakukan

wawancara dengan persiapan. Jika wawancara tidak lengkap, berita juga tidak

lengkap. Angle setiap berita ditentuka oleh penulis yang membuat penugasan

dan nanti akan menulis berita. penulis Tempo meminjam mata reporter di

deskripsi sangat penting, tetapi jangan membosankan, dan jangan pelit

dengan detail.116

Dalam buku Seandainya Saya Wartawan Tempo Goenawan Mohamad

menuliskan bahwa Tempo mencoba menulis jujur, jelas, jernih, jenaka-pun

bisa (Mohamad, 2007 :x). Apapun temanya, artikel Tempo

Tempo menggunakan kata-kata yang biasanya untuk sajak, tanpa merasa

berat dan sok pintar. Pembaharuan yang dilakukan Tempo adalah dalam hal

sintaksis dan pengguaan struktur bahasa Jawa.117

Cara menulis Tempo berbeda dengan cara koran menulis (yang biasa

menulis hardnews) (Steele, 2007: 17). Aspek yang menarik dari Tempo

adalah kualitas naratifnya. Tempo tak menggunakan gaya piramida terbalik,

di mana bagian atas memuat yang paling penting dalam elemen 5W+1H.

116 Janet Steele, Op.Cit, hal 15-16 117 Ibid, hal 61-62

Page 84: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Sejak awal Goenawan memang menkankan kepada penulis muda bahwa

Tempo terpengaruh oleh karya-

sastra dalam jurnalistik.118

Mengenai kebijakan redaksional kepada Goenawan, Bambang

Harimurti pernah mengakui bahwa ia ingi Tempo menjadi cleaning house of

information-akurat, adil, seimbang, tak memihak. Goenawan setuju, tapi

iajuga ingin Tempo punya garis editorial yang jelas, apa adanya, keras, dan

terus terang.119

Tempo

posisinya yang berimbang di antara sekian banyak kekuatan sosial yang

berseteru. Ini dilakukan agar majalah itu terhindar dari teguran atau

kemungkinan lain yang lebih buruk.120

8. Tempo dan Jurnalisme Investigasi

Sejak pertama kali terbit kembali satu dasawarsa silam, jurnalisme

Tempo adalah jurnalisme investigasi. Menyajikan kabar di balik warta,

dengan mengintip dan membongkar apa yang selama ini disembunyikan dari

mata publik, sejak awal sudah ditahbiskan jadi nilai lebih media ini. Pada

periode 1999-2010 akhir, Tempo telah menerbitkan sekitar 110 investigasi

118 Ibid, hal 64 119 Ibid, hal XXXI 120 Ibid, hal 99

Page 85: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

atau rata-rata satu setengah bulan sekali. Pada setiap edisi, mantra di ruang

redaksi adalah "lebih dalam, lebih baru, lebih penting". Inilah cap dagang

yang diniatkan menjadi pembeda Tempo dengan media lain di Indonesia.121

Pada edisi perdana setelah pembredelan ketiga, Selasa, 6 Oktober 1998,

Tempo disokong 20 rubrik. dengan jumlah 90 halaman. Di nomor ini, rubrik

Tempo Tempo sepuluh tahun lalu

mengangkat isu pemerkosaan perempuan Tionghoa pada kerusuhan yang

membakar Jakarta pada Mei 1998. Topik itu dipilih karena kontroversial:

banyak orang masih ragu benar-tidaknya terjadi pemerkosaan massal pada

hari-hari menjelang kejatuhan Soeharto itu.122

Ternyata reaksi publik tak mengecewakan. Edisi perdana Tempo laris

manis, terjual di atas 100 ribu eksemplar. Dan dimulailah babak baru sejarah

media ini. Orang ramai berkomentar: moto "enak dibaca dan perlu" yang

pernah menjadi tagline majalah ini sebelum dibredel-dengan begitu-wajib

ditambahi label baru: "tuntas membongkar skandal".123

Tak puas menggebrak dengan membongkar kasus pemerkosaan massal

1998, pada edisi kedua pascaterbit kembali, Tempo menggeber liputan

panjang soal skandal 39 kapal perang eks Jerman Timur. Banyak orang tentu

masih ingat bagaimana empat tahun sebelumnya, liputan utama Tempo soal

121 Men edisi 7 Maret 2011 122 Setelah Tidur Panjang Itu 123 Mata, Mata, dan Mata

Page 86: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

pembelian kapal perang inilah yang memantik amarah Presiden Soeharto dan

menyungkurkan majalah ini dari orbit pers Indonesia.

Seakan hendak membayar waktu dan kesempatan yang hilang selama

dilarang terbit, kali ini dengan detail Tempo merunut kembali kisah ketika

gagasan pembelian kapal perang tua ini pertama kali muncul, juga menyelisik

siapa yang mendapat bonus jumbo dari proyek reparasinya. Majalah ini juga

menjawab pertanyaan terpenting: bagaimana nasib kapal-kapal rongsokan itu

kini. Terbukti, meski harganya memang murah, pengadaan kapal-kapal

perang itu ternyata lebih banyak merepotkan Tentara Nasional Indonesia.

Selain kondisi peralatannya yang ketinggalan zaman, mesinnya boros bahan

bakar. Peluit peringatan tanda bahaya yang dulu nyaring dibunyikan Tempo

saat kapal-kapal perang ini dibeli ternyata bukan pepesan kosong belaka.124

Dua berita investigasi yang mengawali penerbitan kembali Tempo itu

menjadi landasan bagi redaksi untuk terus menyempurnakan laporan-laporan

berikutnya. Setiap kali majalah ini terbit dengan laporan investigasi baru,

entah mengenai kasus korupsi di pemerintah, kongkalikong di lembaga

peradilan, entah suap di parlemen-angka penjualan Tempo melonjak.

Tampaknya publik menyambut jurus baru ini dengan hangat. Padahal jurus

itu pun bukan barang baru-baru amat. Sejak pertama kali terbit pada 1972,

jurnalisme Tempo sudah kental dengan warna investigasi. Simak, misalnya,

cerita wartawan Tempo, George Junus Aditjondro (sekarang peneliti masalah

korupsi), yang pada 1973 begadang siang-malam mengikuti proses bongkar-

124 Mengendus, Mengintip, Membongkar

Page 87: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Hasilnya: dia menemukan

26 pintu siluman yang bisa digunakan untuk menyelundupkan barang impor

masuk ilegal ke Indonesia. Semrawutnya bea-cukai di pelabuhan itu adalah

salah satu laporan investigasi pertama di Tempo.125

Tiga tahun kemudian, wartawan Tempo lainnya, Fikri Jufri (saat itu

redaktur pelaksana rubrik Ekonomi) membongkar skandal keuangan

perusahaan minyak negara, Pertamina. Seusai serah-terima Direktur Utama

Pertamina, dari Ibnu Sutowo ke Piet Haryono, pada Maret 1976, Fikri

menemukan data soal jumlah utang perusahaan itu yang sudah mencapai nilai

fantastis: US$ 10 miliar. Dengan utang sebesar itu, Pertamina praktis di

ambang bangkrut. Laporan Tempo soal ini dikutip di mana-mana sampai

masuk koran negara tetangga, The Asian Wall Street Journal.126

Pada Februari 1981, tenggelamnya kapal penumpang Tampomas II

menjadi kepala berita. Setelah liputan soal tragedi ini mereda, wartawan

Tempo, Susanto Pudjomartono (saat itu redaktur pelaksana rubrik Nasional),

mencium bau amis skandal. Ada keanehan pada dokumen pembelian kapal

bekas itu: tanggal penjualan dan pembelian tidak pas. Berbekal sepotong

kecurigaan itu, wartawan Tempo dikerahkan melacak pemilik kapal

Tampomas sebelumnya, dari London, Tokyo, sampai Hong Kong. Sampai

125 Mengendus, Mengintip, Membongkar Loc.Cit 126 Mengendus, Mengintip, Membongkar

Page 88: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

akhirnya, kongkalikong pemalsuan umur kapal dan penggelembungan

harganya terungkap tuntas.127

Tiga liputan itu hanya segelintir dari deretan panjang laporan

investigasi yang mewarnai perjalanan babak pertama Tempo sampai titik

pembredelan. Kepiawaian melacak sumber yang sulit ditembus, mendapatkan

dokumen-dokumen rahasia sampai merangkainya menjadi sebuah kisah yang

menarik dibaca ternyata sudah jadi jurus andalan Tempo sejak awal

berdirinya. "Semangat redaksi untuk go investigative pada dasarnya memang

adalah penguatan kembali atas apa yang sejak dulu sudah menjadi ciri khas

Tempo," kata Deputi Redaktur Eksekutif Tempo Hermien Y. Kleden. Karena

itu, kata dia, prinsip liputan investigasi tidak hanya diterapkan pada rubrik

Investigasi. "Semua rubrik kalau bisa investigatif," katanya. Dia

mencontohkan laporan Tempo pada September 2000 di rubrik Seni, yang

mengangkat isu pemalsuan lukisan.128

Redaktur Eksekutif Tempo Wahyu Muryadi bercerita bahwa seiring

dengan waktu, liputan investigasi majalah ini juga semakin terpola.

"Sekarang kita punya tema-tema sentral yang sering diinvestigasi, misalnya

soal good governance, korupsi, dan pengelolaan otonomi daerah," katanya.

"Posisi kita sebagai watchdog yang konsisten untuk membongkar semua

kejahatan yang disembunyikan juga makin diterima."129

127 Mengendus, Mengintip, Membongkar 128 Mengendus, Mengintip, Membongkar 129 Mengendus, Mengintip, Membongkar

Page 89: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Sejumlah laporan investigasi Tempo memang menuai gugatan hukum.

Sekarang saja, majalah ini sedang digugat taipan Sukanto Tanoto, yang

merasa nama baiknya dicemarkan setelah kasus dugaan penggelapan pajak

perusahaan miliknya, Asian Agri, ditulis Tempo. Sebelumnya, pada 2003,

Tempo juga pernah bersengketa dengan konglomerat lain, Tomy Winata,

terkait dengan berita kebakaran di Pasar Tanah Abang. Kasus yang disebut

pertama masih diadili, sedangkan pada kasus kedua, Mahkamah Agung

menyatakan Tempo tak bersalah.130

"Liputan investigasi memang membutuhkan waktu, usaha, dan

kewaspadaan ekstra," kata Wahyu Muryadi, Pemimpin redaksi majalah

Tempo. "Karena itulah, jika sebuah laporan belum sempurna, belum

mendapat konfirmasi, belum memenuhi kode etik jurnalistik, kami selalu

memilih menunda pemuatannya," ujar Wahyu lagi. Goenawan Mohamad

yang tetap menulis Catatan Pinggir setiap minggu-mengatakan investigasi itu

merupakan pencapaian yang penting. "Meskipun risikonya luar biasa besar,"

katanya. Melihat kembali sejarah majalah ini sepuluh tahun ke belakang,

tentu ada kisah manis, selain coreng-moreng yang pantas diperbaiki. Tapi ada

satu benang merah yang merangkai perjalanan Tempo sejauh ini: kesetiaan di

jalur jurnalisme investigasi.131

130 Mengendus, Mengintip, Membongkar Loc.Cit 131 Mengendus, Mengintip, Membongkar

Page 90: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Dalam bab ini, peneliti akan menyajikan data dokumentasi teks

pemberitaan kasus rekening mencurigakan perwira polisi, sekaligus

menyampaikan bentuk konstruksi Tempo dalam pemberitaan seputar kasus

tersebut. Penganalisisan teks akan dilakukan peneliti sesuai dengan model analisis

Pan Kosicki yang menyertakan tiga elemen analisis: makrostruktural,

mikrostruktural, dan retoris.

Penulisan bab ini dibagi dalam dua bagian. Pada bagian pertama peneliti

berusaha menyajikan sinopsis guna menjelaskan berbagai tema yang telah

ditentukan sebelumnya. . Pada bagian kedua, peneliti akan mengungkapkan frame

berita Tempo sesuai dengan tema-tema tersebut melalui analisis tabel perangkat

framing disertai dengan deskripsi penjelas.

A. PEMBERITAAN REKENING MENCURIGAKAN PERWIRA POLISI

DALAM MAJALAH TEMPO

Laporan pemberitaan mengenai kasus rekening mencuriakan perwira

pertama kali muncul pada majalah Tempo edisi 4 Juli 2010. Berita perdana ini

bersifat investigatif, diangkat berdasarkan laporan hasil analisis dari Pusat

Page 91: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang beredar luas di kalangan publik,

diduga sengaja dibocorkan. Hasil analisis laporan ini menampilkan transaksi

keuangan tak wajar pada rekening para perwira polisi pemegang jabatan penting.

Pemberitaan rekening mencurigakan dilakukan Tempo secara

berkesinambungan mulai dari bulan Juni - Desember 2010. Edisi perdana

pemberitaan rekening mencurigakan menempati rubrik Laporan Utama,

sedangkan pemberitaan selanjutnya banyak manempati rubrik Politik dan Momen.

Jenis berita yang ditampilkan Tempo diawali oleh reportase investigatif

yang disertai dengan banyaknya pengungkapan hal yang bersifat rahasia.

Sedangkan bentuk penulisan pemberitaan didominasi oleh feature news. Total

terdapat sembilan berita yang berhubungan dengan kasus rekening mencurigakan

mulai bulan Juni dampai Oktober 2010. Secara umum rangkaian pemberitaan

dapat dibagi menjadi empat objek tema.

TABEL 3.1

OBJEK TEMA PEMBERITAAN

Label Objek Tema

A Indikasi pencucian uang dalam kasus rekening mencurigakan

B Kesan defensif Polri dalam penanganan kasus rekening mencurigakan

C Tindakan penyelesaian kasus rekening mencurigakan dinilai tak

kredibel

D Ketidakpuasan hasil penyelesaian kasus rekening mencurigakan

Page 92: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Dari sembilan berita peneliti hanya akan menganalisis enam berita yang

dipandang relevan dengan objek tema besar sehingga mempermudah dalam

perumusan frame. Tabel berikut menunjukkan berita yang akan dianalisis.

TABEL 3.1

DAFTAR BERITA YANG DIANALISIS

No Edisi Judul Rubrik

1 4 Juli 2010 Aliran Janggal Rekening

Jenderal

Nasional:

Laporan Utama

2 4 Juli 2010 Relasi Mantan Ajudan Nasional:

Laporan Utama

3 4 Juli 2010 Ito Sumardi: Mereka Bukan

Penjahat

Nasional:

Laporan Utama

4 11 Juli 2010 Panas Dingin Trunojoyo Nasional: Politik

5 20 Juni 2010 ICW Desak KPK Unsut

Rekening Petinggi Polri

Nasional: Momen

6 25 Juli 2010 Ibarat Jeruk Makan Jeruk Nasional: Politik

7 8 Agustus

2010

Rekening Gendut Masih

Kusut

Nasional: Politik

1. Indikasi Pencucian Uang dalam Kasus Rekening Mencurigakan

Berawal dari bocornya data hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis

Transaksi Keuangan (PPATK), 60 perwira polisi diketahui melakukan

Page 93: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

transaksi yang mencurigakan. Dari penelusuran yang dilakukan majalah

Tempo, terungkap sejumlah petinggi polisi yang biasa menerima duit satu-dua

miliar rupiah dalam sehari. Ada seorang jenderal yang diguyur Rp 10 miliar

dalam sekali transfer. Bahkan ada perwira yang menyimpan uang Rp 54

miliar. Mengetahui gaji resmi perwira yang tak mencapai Rp 10 juta setiap

bulan, sulit dipercaya uang diperoleh secara legal. Sudah menjadi rahasia

umum, makelar kasus ada dalam lingkaran institusi penegak hukum, tak

terkecuali kepolisian. Sebenarnya pada 2005 telah beredar data rekening 15

perwira polisi yang mencurigakan namun tak pernah diselidiki, padahal data

tersebut telah dilaporkan ke Mabes Polri.132

Pengamat dan mantan polisi, Bambang Widodo Umar, mengatakan,

permasalahan rekening gendut kepolisian kini lebih vulgar dibandingkan pada

saat ia masih aktif di kepolisian. "Sekarang ini sepertinya lebih vulgar," kata

Bambang. Menurut Umar, bila tidak dibongkar sungguh-sungguh, berpotensi

terus terjadi proses pengumpulan uang dari berbagai sumber yang tidak

benar.133

Ada enam divisi dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia. Institute for

Defense, Securities, and Peace Studies (IDSPS) melansir berbagai jenis

penyimpangan yang mungkin terjadi di enam divisi Polri. Inilah

perinciannya.

132 Lihat Selengkapnya dalam majalah Tempo , Rekening Gendut Perwira Polisi, edisi 4 Juli 2010 133 http://metrotvnews.com/index.php/metromain/newscat/hukum/2010/07/01/22099/KPK-Telisik-Rekening-Gendut-Perwira-Polri diakses pada 6 Februari 2011 pukul 8.45

Page 94: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

a) Divisi Reserse Kriminal. Penyimpangan bisa terjadi pada prosedur

penangguhan penahanan, rekayasa penanganan/penindakan kasus illegal

logging, kolusi dengan penggelar praktek perjudian, penyimpangan prosedur

pinjam barang bukti, penyimpangan kasus penyidikan pidana, prostitusi,

narkoba, dan kasus lain yang berujung pungli.

b) Divisi Intelijen Keamanan. Jenis penyimpangan yang mungkin terjadi di

divisi ini adalah penerbitan surat izin keramaian, pungli Surat Keterangan

Kelakuan Catatan Kepolisian (SKCK), intimidasi dan kolusi terhadap TKI,

kolusi dengan perjudian, dan penyalahgunaan wewenang dalam tindak pidana

umum.

c) Divisi Samapta. Penyimpangan yang bisa terjadi adalah pelaksanaan

patroli polisi, penanganan illegal logging, diskriminasi tahanan, pungli

angkutan truk, penyimpangan dalam ekspor dan impor kayu.

d) Divisi Lalu Lintas. Penyimpangan yang mungkin terjadi adalah

pelaksanaan patroli polisi, menguangkan jaminan barang bukti, tidak ada

tindak lanjut proses kecelakaan, penyimpangan prosedur dengan pungutan

liar dalam pengurusan SIM dan STNK.

e) Biro Personel. Jenis penyimpangan yang bisa terjadi adalah penempatan

personel pada tingkat polres, pilih kasih dalam pengusulan pendidikan,

penyelewengan pada proses seleksi masuk Bintara dan Perwira, pengeluaran

tambahan yang dikutip dari murid (Sekolah Calon Perwira) Secapa,

penyimpangan penangguhan penahanan, dan diskriminasi dalam pelayanan

kesehatan di RS Soekanto.

Page 95: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

f) Biro Logistik. Jenis penyimpangan yang bisa muncul adalah distribusi

bahan bakar minyak, proses sewa-menyewa tanah milik Polri, penyimpangan

sistem distribusi anggaran, proses penggunaan dan penghunian rumah

dinas.134

Menanggapi isu dugaan pencucian uang yang terjadi dalam tubuh

kepolisian, pakar hukum Yenthi Garnasih mengatakan, jika laporan majalah

Tempo ihwal rekening para perwira itu benar, patut diduga para polisi

tersebut melakukan tindak pidana pencucian uang. "Kalau uang itu dari

perusahaan atau orang yang dalam proses disidik, itu indikasi penyuapan."

Indikasi penyuapan itu, kata Yenthi, adalah unsur kejahatan pertama. "Setelah

mereka menerima, lalu dibelanjakan, ditransfer, atau digunakan untuk

lainnya. Di situlah pencucian uangnya," ia menjelaskan.135

Lebih lengkapnya, dugaan adanya pencucian uang dalam kasus rekening

mencurigakan, dapat dilihat dalam teks berita Tempo berikut.

134 http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2010/07/01/brk,20100701-260010,id.html diakses pada 6 Februari 2011 pukul 8.56 135 http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2010/06/30/brk,20100630-259660,id.html diakses pada 6 Februari 2011 pukul 8.59

Page 96: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

TA

BE

L 3

.3

AL

IRA

N J

AN

GG

AL

RE

KE

NIN

G J

EN

DE

RA

L

Par

. Ke

Pro

pos

isi/K

alim

at

Sin

taks

is

Sk

rip

Tem

atik

R

etor

is

A

lira

n Ja

ngga

l Rek

enin

g Je

nder

al

Judu

l W

hat

Who

Lek

siko

n: ja

ngga

l

Par

1

Sej

umla

h pe

rwir

a ti

nggi

pol

isi d

ilap

orka

n m

elak

ukan

tran

saks

i keu

anga

n ya

ng

men

curi

gaka

n. B

eras

al d

ari s

umbe

r ta

k je

las,

pu

luha

n m

ilia

r di

gelo

ntor

kan

ke r

eken

ing

mer

eka.

Ada

yan

g m

enye

tor

ke a

nak

atau

aj

udan

.

Lea

d W

ho

Wha

t H

ow

Nom

inal

isas

i S

ub t

ema

1: D

ugaa

n ke

terl

ibat

an p

erw

ira

poli

si

dala

m k

egia

tan

lalu

lint

as

tran

saks

i keu

anga

n il

egal

K

oher

ensi

pen

jela

s

Lek

siko

n: s

umbe

r ta

k je

las

Par

2

Mem

egan

g sa

ku k

emej

a le

ngan

pan

jang

ba

tikn

ya, K

omis

aris

Jen

dera

l Ito

Sum

ardi

be

rtan

ya, "

Ber

apa

gaji

jend

eral

bin

tang

tiga

se

pert

i say

a?"

Sam

bil t

erse

nyum

, Kep

ala

Bad

an R

eser

se K

rim

inal

Mar

kas

Bes

ar

Kep

olis

ian

Rep

ublik

Ind

ones

ia it

u m

enja

wab

se

ndir

i per

tany

aann

ya, "

Han

ya s

embi

lan

juta

ru

piah

, sud

ah te

rmas

uk b

erba

gai t

unja

ngan

."

Kut

ipan

sum

ber

W

ho

Wha

t K

oher

ensi

pen

jela

s L

abel

jab

atan

sum

ber

Kep

olis

ian

Par

3

Ito

men

amba

hkan

, Kep

ala

Kep

olis

ian

RI,

pe

jaba

t ter

ting

gi d

i ins

titu

si i

tu, b

erga

ji

hany

a se

kita

r R

p 23

jut

a, s

udah

term

asuk

an

eka

tunj

anga

n. B

uat

biay

a pe

nang

anan

ka

sus,

ia m

elan

jutk

an, p

olis

i han

ya

mem

pero

leh

angg

aran

Rp

20 j

uta

per

perk

ara.

Set

iap

kepo

lisi

an s

ekto

r-un

it

kepo

lisi

an d

i tin

gkat

kec

amat

an h

anya

dib

eri

angg

aran

dua

per

kara

per

tah

un. "

Sel

ebih

nya

Par

afra

se

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Whe

n

Koh

eren

si p

enje

las

L

abel

jab

atan

sum

ber

Kep

olis

ian

Page 97: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

haru

s ca

ri a

ngga

ran

send

iri,"

kat

a In

spek

tur

Jend

eral

Dik

dik

Mul

yana

, Wak

il K

epal

a B

adan

Res

erse

Kri

min

al, y

ang

men

dam

ping

i It

o ke

tika

waw

anca

ra d

enga

n T

empo

, Jum

at

peka

n la

lu.

Par

4

Buk

an s

edan

g m

enge

luh,

Ito

men

yam

paik

an

"uru

san

dapu

r" p

ejab

at k

epol

isia

n it

u bu

at

men

angk

is t

udin

gan

terh

adap

sej

umla

h pe

rwir

a ya

ng d

idug

a m

emili

ki r

eken

ing

men

curi

gaka

n. D

okum

en y

ang

mem

uat

lalu

li

ntas

keu

anga

n pe

ting

gi P

olri

itu

bere

dar

di

tang

an p

ara

perw

ira

poli

si d

an ja

di b

ahan

gu

njin

gan

di T

runo

joyo

-Mar

kas

Bes

ar

Kep

olis

ian.

Dis

ebut

-seb

ut d

okum

en it

u ad

alah

rin

gkas

an a

tas

lapo

ran

hasi

l ana

lisi

s P

usat

Pel

apor

an d

an A

nali

sis

Tra

nsak

si

Keu

anga

n (P

PA

TK

). S

oal

ini,

juru

bic

ara

Pus

at P

elap

oran

, Nat

sir

Kon

gah,

tak

mau

be

rkom

enta

r. "

Saya

tid

ak b

isa

mem

beri

kan

konf

irm

asi

kare

na i

tu k

ewen

anga

n pe

nyid

ik,"

kat

anya

, Kam

is p

ekan

lalu

.

Lat

ar

Par

afra

se

Kut

ipan

sum

ber

Wha

t W

ho

Why

Koh

eren

si p

embe

da

Nom

inal

isas

i M

enol

ak s

ub te

ma

1 K

oher

ensi

pen

jela

s

Lek

siko

n: u

rusa

n da

pur

L

eksi

kon:

bah

an g

unji

ngan

L

eksi

kon:

dis

ebut

-seb

ut L

abel

ja

bata

n su

mbe

r P

PA

TK

Par

5

Men

urut

sal

inan

dok

umen

itu,

ena

m p

erw

ira

ting

gi s

erta

sej

umla

h pe

rwir

a m

enen

gah

mel

akuk

an "

tran

saks

i yan

g ti

dak

sesu

ai

prof

il" a

lias

mel

ampa

ui g

aji b

ulan

an m

erek

a.

Tra

nsak

si p

alin

g be

sar

dila

kuka

n pa

da

reke

ning

mil

ik I

nspe

ktur

Jen

dera

l Bud

i G

unaw

an, K

epal

a D

ivis

i P

rofe

si d

an

Pen

gam

anan

Pol

ri. P

ada

2006

, mel

alui

Lat

ar

Par

afra

se

Wha

t W

ho

Whe

n

Nom

inal

isas

i M

endu

kung

sub

tem

a 1

Koh

eren

si p

enje

las

Det

ail

Gra

fis:

tra

nsak

si y

ang

tida

k se

suai

pro

fil

Lab

el j

abat

an s

umbe

r T

erdu

ga

Lab

el s

tatu

s: m

anta

n aj

udan

Page 98: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

reke

ning

pri

badi

dan

rek

enin

g an

akny

a,

man

tan

ajud

an P

resi

den

Meg

awat

i S

oeka

rnop

utri

itu

men

dapa

tkan

set

oran

Rp

54 m

ilia

r, a

ntar

a la

in, d

ari

sebu

ah

peru

saha

an p

rope

rti.

P

ar 6

D

afta

r ya

ng s

ama

mem

uat,

anta

ra l

ain,

nam

a K

omis

aris

Jen

dera

l Sus

no D

uadj

i, m

anta

n K

epal

a B

adan

Res

erse

Kri

min

al y

ang

kini

di

taha

n se

baga

i te

rsan

gka

kasu

s ko

rups

i. A

da p

ula

Kep

ala

Kep

olis

ian

Dae

rah

Kal

iman

tan

Tim

ur I

nspe

ktur

Jen

dera

l M

athi

us S

alem

pang

, man

tan

Kep

ala

Kor

ps

Bri

gade

Mob

il I

nspe

ktur

Jen

dera

l Syl

vanu

s Y

ulia

n W

enas

, Ins

pekt

ur J

ende

ral

Bam

bang

S

upar

no, K

omis

aris

Bes

ar E

dwar

d S

yah

Per

nong

, jug

a K

omis

aris

Um

ar L

eha.

Par

afra

se

Wha

t W

ho

Whe

n

Koh

eren

si p

enje

las

Det

ail

Lab

el j

abat

an s

umbe

r T

erdu

ga

Lab

el s

tatu

s: t

ersa

ngka

Par

7

Dim

inta

i kon

firm

asi

soal

nam

a-na

ma

jend

eral

pol

isi p

emil

ik r

eken

ing

itu,

Ito

S

umar

di s

ecar

a ti

dak

lang

sung

m

embe

nark

an. M

enur

ut d

ia, p

erw

ira-

perw

ira

itu

term

asuk

dal

am d

afta

r 21

per

wir

a pe

mili

k re

keni

ng m

encu

riga

kan.

Ia

men

gata

kan

tela

h m

ener

ima

peri

ntah

Kep

ala

Kep

olis

ian

Jend

eral

Bam

bang

Hen

dars

o D

anur

i bua

t m

elak

ukan

kla

rifi

kasi

terh

adap

pa

ra p

erw

ira

ters

ebut

. "In

i pem

bukt

ian

terb

alik

, jad

i men

jadi

beb

an m

erek

a un

tuk

men

jela

skan

asa

l-us

ul tr

ansa

ksin

ya,"

ka

tany

a.

Lat

ar

Par

afra

se

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Koh

eren

si p

enje

las

Men

duku

ng s

ub te

ma

1 N

omin

alis

asi

Lek

siko

n: ti

dak

lang

sung

Page 99: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Par

8

Cer

ita

soal

rek

enin

g ja

ngga

l m

ilik

jend

eral

ke

poli

sian

jug

a pe

rnah

mun

cul p

ada

akhi

r Ju

li 2

005.

Seb

uah

reke

ning

bah

kan

dika

bark

an m

enam

pung

dan

a R

p 80

0 m

ilia

r.

Ket

ika

itu,

15

peti

nggi

kep

olis

ian

didu

ga

mem

ilik

i rek

enin

g ta

k w

ajar

. Ter

mua

t dal

am

doku

men

yan

g di

sera

hkan

Kep

ala

PP

AT

K

Yun

us H

usei

n ke

pada

Jen

dera

l Su

tant

o,

Kep

ala

Kep

olis

ian

keti

ka i

tu, s

ejum

lah

peti

nggi

kep

olis

ian

didu

ga m

ener

ima

alir

an

dana

dal

am j

umla

h be

sar

dan

dari

sum

ber

yang

tak

waj

ar. N

amun

kas

us in

i hil

ang

diba

wa

angi

n.

Lat

ar

Par

afra

se

Wha

t W

ho

Whe

n

Sub

tem

a 2:

kas

us

reke

ning

men

curi

gaka

n m

erup

akan

kas

us la

ma

yang

tak

ters

eles

aika

n D

etai

l K

oher

ensi

pen

jela

s K

oher

ensi

pem

beda

Lek

siko

n: d

ikab

arka

n

Lek

siko

n: ta

k w

ajar

M

ajas

: hil

ang

diba

wa

angi

n

Par

9

Ban

guna

n it

u te

rlih

at p

alin

g be

sar

diba

ndin

g se

kita

rnya

. Ter

leta

k di

Jal

an M

. Kah

fi I

, Ja

gaka

rsa,

Jak

arta

Sel

atan

, sat

u ru

mah

ut

ama,

tiga

rum

ah t

amba

han,

plu

s sa

tu

bang

unan

unt

uk p

etug

as k

eam

anan

ber

diri

di

tana

h se

luas

3.0

00 m

eter

per

segi

.

Lat

ar

Par

afra

se

Wha

t W

here

D

etai

l K

oher

ensi

pen

jela

s L

eksi

kon:

pal

ing

besa

r

Par

10

Di h

alam

an r

umah

ter

paja

ng u

kira

n be

rben

tuk

aksa

ra "

B"

seti

nggi

dua

met

er.

Par

a te

tang

ga m

enye

but

bang

unan

itu

seba

gai "

rum

ah P

ak K

apol

da".

Air

kol

am

rena

ng y

ang

cuku

p lu

as d

i hal

aman

bel

akan

g be

rkil

au m

eman

tulk

an s

inar

mat

ahar

i. In

ilah

ru

mah

Ins

pekt

ur J

ende

ral

Bad

rodi

n H

aiti

, ya

ng p

erna

h m

enja

di K

epal

a K

epol

isia

n D

aera

h S

umat

era

Uta

ra.

Lat

ar

Wha

t W

ho

Det

ail

Koh

eren

si p

enje

las

Gra

fis:

rum

ah p

ak k

apol

da

Lab

el j

abat

an s

umbe

r T

erdu

ga

Par

11

Bad

rodi

n, y

ang

kini

men

jaba

t Kep

ala

Div

isi

Lat

ar

Who

Det

ail

L

abel

jab

atan

sum

ber

Ter

duga

Page 100: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Pem

bina

an H

ukum

Kep

olis

ian,

ada

lah

satu

di

ant

ara

seju

mla

h pe

rwir

a ya

ng m

elak

ukan

tr

ansa

ksi m

encu

riga

kan.

Men

urut

sum

ber

Tem

po, B

adro

din

mem

beli

pol

is a

sura

nsi P

T

Pru

dent

ial L

ife

Ass

uran

ce d

enga

n pr

emi

Rp

1,1

mil

iar.

Dis

ebut

kan

dana

tun

ai

pem

baya

ran

prem

i ber

asal

dar

i pih

ak k

etig

a.

Par

afra

se

Wha

t W

hen

K

ata

gant

i

Men

duku

ng s

ub te

ma

1

Lab

el s

umbe

r an

onim

Par

12

M

enja

di K

epal

a K

epol

isia

n W

ilay

ah K

ota

Bes

ar M

edan

pad

a 20

00 h

ingg

a 2

003,

B

adro

din

juga

men

arik

tuna

i Rp

700

juta

di

Ban

k C

entr

al A

sia

Kan

tor

Cab

ang

Uta

ma

Buk

it B

aris

an, M

edan

, pad

a M

ei 2

006.

T

rans

aksi

ini,

kata

sum

ber

tadi

, din

ilai

"ti

dak

sesu

ai p

rofi

lnya

". S

ebab

, pen

ghas

ilan

B

adro

din

seti

ap b

ulan

ber

kisa

r R

p 22

juta

, te

rdir

i ata

s R

p 6

juta

gaj

i, R

p 6

juta

pe

ngha

sila

n da

ri b

isni

s, d

an R

p 10

juta

dar

i ke

giat

an i

nves

tasi

.

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Whe

re

Whe

n H

ow

D

etai

l

Koh

eren

si s

ebab

Kat

a ga

nti

M

endu

kung

sub

tem

a 1

L

abel

jab

atan

sum

ber

Ter

duga

Gra

fis:

tid

ak s

esua

i pr

ofil

nya

Par

13

Has

il a

nali

sis

reke

ning

Bad

rodi

n ju

ga

mem

uat

adan

ya s

etor

an d

ana

ruti

n R

p 50

ju

ta s

etia

p bu

lan

pada

per

iode

Jan

uari

200

4-

Juli

200

5. A

da p

ula

seto

ran

dana

Rp

120-

343

juta

. Dal

am l

apor

an it

u di

sebu

tkan

se

tora

n-se

tora

n ti

dak

mem

iliki

und

erly

ing

tran

sact

ion

yang

jela

s.

L

atar

Par

afra

se

Who

W

hat

Whe

n

D

etai

l

Men

duku

ng s

ub te

ma

1

K

oher

ensi

pen

jela

s

Par

14

Dim

inta

i kon

firm

asi,

Bad

rodi

n H

aiti

m

enga

ku t

idak

ber

wen

ang

men

jaw

ab.

"Itu

se

penu

hnya

kew

enan

gan

Kep

ala

Bad

an

Res

erse

Kri

min

al,"

kat

anya

. Kom

isar

is

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

P

erny

ataa

n

Who

W

hat

Koh

eren

si p

enje

las

Page 101: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Jend

eral

Ito

Sum

ardi

men

yata

kan

tim

nya

mas

ih m

enun

ggu

seju

mla

h do

kum

en

pele

ngka

p da

ri B

adro

din.

P

ar 1

5 K

eane

han

juga

ter

dapa

t pad

a re

keni

ng

Wen

as, B

amba

ng S

upar

no, M

athi

us

Sal

empa

ng, d

an S

usno

Dua

dji

sert

a se

jum

lah

perw

ira

men

enga

h. I

ndik

asi

di r

eken

ing

Wen

as m

uncu

l pa

da 2

005,

ket

ika

ia

men

jaba

t K

epal

a K

epol

isia

n D

aera

h K

alim

anta

n T

imur

. Pad

a 9

Agu

stus

, isi

re

keni

ng W

enas

men

gali

r be

rpin

dah

Rp

10,0

07 m

iliar

ke

reke

ning

ses

eora

ng y

ang

men

gaku

seb

agai

Dir

ektu

r P

T H

inro

yal

Gol

den

Win

g. S

ejak

per

tam

a ka

li m

embu

ka

reke

ning

, tra

nsak

si p

erba

nkan

Wen

as h

anya

be

rupa

tra

nsfe

r m

asuk

dar

i pi

hak

lain

tanp

a ad

a tr

ansa

ksi u

saha

(li

hat

"Rek

enin

g da

lam

S

orot

an")

.

L

atar

Par

afra

se

Who

W

hat

Whe

n

K

oher

ensi

pen

jela

s

Det

ail

M

endu

kung

sub

tem

a 1

L

eksi

kon:

kea

neha

n

L

abel

jab

atan

sum

ber

Ter

duga

Par

16

"Pro

fil"

Wen

as c

ukup

men

tere

ng.

Rum

ahny

a di

Per

umah

an A

rem

an B

aru,

T

ugu,

mew

ah, d

i ata

s ta

nah

seri

bu m

eter

pe

rseg

i. S

ejak

tiga

tahu

n la

lu, k

elua

rga

Wen

as p

inda

h ke

seb

uah

rum

ah d

i P

erum

ahan

Pes

ona

Kha

yang

an, D

epok

. T

empo

, yan

g m

enya

mba

ngi

rum

ah W

enas

di

peru

mah

an e

lite

di D

epok

, Kam

is p

ekan

la

lu, m

elih

at d

ua T

oyot

a A

lpha

rd d

an s

atu

seda

n T

oyot

a C

amry

terp

arki

r di

hal

aman

ru

mah

.

L

atar

Par

afra

se

Wha

t W

ho

Whe

n W

here

D

etai

l

Koh

eren

si p

enje

las

G

rafi

s: p

rofi

l

Lek

siko

n: m

ente

reng

Lek

siko

n: m

ewah

Page 102: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Par

17

Kep

ada

Tem

po y

ang

mew

awan

cara

inya

, W

enas

men

olak

tud

uhan

mel

akuk

an

tran

saks

i ile

gal

mel

alui

rek

enin

gnya

. "S

emua

itu

tidak

ben

ar,"

kat

anya

. "D

ana

itu

buka

n m

ilik

say

a."

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

M

enol

ak s

ub te

ma

1

K

oher

ensi

pen

jela

s

Par

18

Sus

no D

uadj

i, y

ang

geto

l m

embo

ngka

r pr

akte

k m

afia

huk

um d

i ins

titu

siny

a,

tern

yata

jug

a m

emil

iki t

rans

aksi

m

encu

riga

kan.

Man

tan

Kep

ala

Bad

an

Res

erse

Kri

min

al P

olri

ini

dis

ebut

kan

men

erim

a ki

rim

an d

ana

dari

seo

rang

pe

ngac

ara

beri

nisi

al J

S R

p 2,

62 m

ilia

r. I

a ju

ga m

ener

ima

kiri

man

dan

a da

ri s

eora

ng

peng

usah

a be

rini

sial

AS

dan

IZ

M (

Kep

ala

Din

as P

eker

jaan

Um

um B

engk

ulu)

. Sel

ama

peri

ode

2007

-200

9, S

usno

tela

h m

ener

ima

kiri

man

ful

us d

ari t

iga

oran

g it

u R

p 3,

97

mil

iar.

Ter

kait

den

gan

alir

an d

ana

ini,

M

arka

s B

esar

Pol

ri te

lah

men

etap

kan

JS

seba

gai t

ersa

ngka

.

L

atar

Par

afra

se

Who

W

hat

Whe

n

D

etai

l

Kat

a ga

nti

N

omin

alis

asi

K

oher

ensi

pen

jela

s

Men

duku

ng s

ub te

ma

1

L

eksi

kon:

get

ol

L

abel

jab

atan

sum

ber

Ter

duga

Lab

el j

abat

an s

umbe

r P

enga

cara

Lab

el j

abat

an s

umbe

r K

epal

a D

inas

Pek

erja

an U

mum

B

engk

ulu

Lab

el s

tatu

s: t

ersa

ngka

Par

19

Muh

amm

ad A

sseg

af, k

uasa

huk

um S

usno

, m

enya

taka

n ti

dak

pern

ah m

emba

has

soal

tr

ansa

ksi m

encu

riga

kan

puny

a kl

ienn

ya. D

i be

rbag

ai k

esem

pata

n se

belu

m d

itah

an,

Sus

no b

erka

li-k

ali m

emba

ntah

mel

akuk

an

tran

saks

i yan

g m

elan

ggar

atu

ran.

"S

emua

tr

ansa

ksi

itu

perd

ata,

" ka

tany

a.

L

atar

Per

nyat

aan

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Whe

n

K

oher

ensi

pen

jela

s

Men

olak

sub

tem

a 1

Par

20

Tak

han

ya p

erw

ira

ting

gi, t

rans

aksi

yan

g m

embu

at m

ata

terb

elal

ak p

un d

ilaku

kan

L

atar

Par

afra

se

Who

W

hat

Koh

eren

si p

enje

las

L

eksi

kon:

mat

a te

rbel

alak

Lab

el j

abat

an s

umbe

r T

erdu

ga

Page 103: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

poli

si d

enga

n pa

ngka

t di b

awah

nya.

C

onto

hnya

Um

ar L

eha,

tera

khir

ber

pang

kat

kom

isar

is b

esar

dan

per

nah

12 ta

hun

bert

ugas

seb

agai

Kep

ala

Sek

si S

urat

Tan

da

Nom

or K

enda

raan

Ber

mot

or S

amsa

t K

epol

isia

n D

aera

h S

ulaw

esi S

elat

an.

Whe

re

P a

r 21

M

enur

ut s

umbe

r T

empo

, Um

ar p

ada

Juni

20

05 m

emil

iki d

ana

Rp

4,5

mil

iar.

Dui

t di

sim

pan

dala

m b

entu

k re

ksa

dana

dan

de

posi

to d

i Ban

k M

andi

ri. S

umbe

r da

na,

men

urut

ana

lisi

s tr

ansa

ksin

ya, d

idug

a be

rasa

l da

ri s

etor

an-s

etor

an t

erka

it d

enga

n pe

ngur

usan

ST

NK

.

L

atar

Par

afra

se

Wha

t W

ho

D

etai

l

Kat

a ga

nti

M

endu

kung

sub

tem

a 1

K

oher

ensi

pen

jela

s

Lab

el s

umbe

r an

onim

Par

22

D

i Mak

assa

r, U

mar

mem

iliki

dua

rum

ah

besa

r da

n em

pat

mob

il. D

ua ta

hun

lalu

pe

rwir

a pe

rtam

a po

lisi

ini m

enca

lonk

an d

iri

dala

m p

emil

ihan

Bup

ati

Enr

ekan

g, S

ulaw

esi

Sel

atan

. Unt

uk it

u, i

a m

engu

ndur

kan

diri

da

ri k

epol

isia

n de

ngan

pan

gkat

tera

khir

aju

n ko

mis

aris

bes

ar p

olis

i. P

ada

pem

iliha

n ke

pala

dae

rah,

ia g

agal

.

L

atar

Par

afra

se

Whe

re

Who

W

hat

Whe

n

D

etai

l

Koh

eren

si p

enje

las

Lab

el j

abat

an s

umbe

r T

erdu

ga

Par

23

Soa

l tu

ding

an b

erm

ain

saat

mas

ih b

erdi

nas,

U

mar

mem

bant

ahny

a. "

Apa

lagi

m

enga

mbi

lnya

," u

jarn

ya.

Dia

men

gaku

tida

k pe

rnah

men

gelo

la l

angs

ung

uang

neg

ara

dari

pe

ngur

usan

ST

NK

. "S

aya

bena

r-be

nar

tida

k be

rani

men

yala

hgun

akan

am

anah

itu

."

Kut

ipan

sum

ber

P

araf

rase

W

ho

Wha

t

Koh

eren

si p

enje

las

M

enol

ak s

ub te

ma

1 L

eksi

kon:

ber

mai

n

Par

24

R

eken

ing

Edw

ard

Sya

h P

erno

ng, K

epal

a K

epol

isia

n W

ilay

ah K

ota

Bes

ar S

emar

ang,

Lat

ar

P

araf

rase

W

ho

Wha

t

Men

duku

ng s

ub te

ma

1

D

etai

l

Lab

el j

abat

an s

umbe

r T

erdu

ga

L

eksi

kon:

men

gund

ang

curi

ga

Page 104: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

pun

men

gund

ang

curi

ga. M

enur

ut s

umbe

r T

empo

, ket

ika

men

jaba

t K

epal

a K

epol

isia

n R

esor

Jak

arta

Bar

at, i

a m

ener

ima

seto

ran

Rp

470

juta

dan

Rp

442

juta

pad

a A

gust

us d

an

Sep

tem

ber

2005

dar

i Deu

tsch

e B

ank.

Pad

a 15

Sep

tem

ber

2005

, dia

men

utup

rek

enin

g de

ngan

sal

do te

rakh

ir R

p 5,

39 m

ilia

r.

Edw

ard

mem

pers

oalk

an a

sal-

usul

dat

a it

u.

"Dat

a it

u bo

hong

. Itu

fit

nah,

" k

atan

ya

kepa

da w

arta

wan

Tem

po, S

ohir

in, d

i S

emar

ang,

Kam

is p

ekan

lal

u. I

to S

umar

di

men

yata

kan

tak

mem

pers

oalk

an k

ekay

aan

Edw

ard.

"D

ia r

aja

Lam

pung

, ke

bun

saw

itny

a lu

as,"

kat

a It

o.

Per

nyat

aan

K

utip

an s

umbe

r W

hen

How

W

here

K

ata

gant

i

Koh

eren

si p

enje

las

M

enol

ak s

ub te

ma

1

L

abel

sum

ber

anon

im

Par

25

Ken

dati

dib

anta

h da

ri p

elba

gai p

enju

ru,

angg

ota

Kom

isi K

epol

isia

n, A

dnan

P

andu

prad

ja, m

enil

ai la

pora

n du

gaan

tr

ansa

ksi m

encu

riga

kan

haru

s m

enda

pat

perh

atia

n se

rius

dar

i Kep

ala

Kep

olis

ian.

T

anpa

kej

elas

an p

engu

suta

n re

keni

ng-

reke

ning

itu

, kat

a di

a, c

itra

kep

olis

ian

akan

se

mak

in te

rpur

uk.

L

atar

Per

nyat

aan

Wha

t W

ho

Why

K

oher

ensi

pen

jela

s

K

oher

ensi

aki

bat

L

eksi

kon:

har

us

L

eksi

kon:

per

hati

an s

eriu

s

L

eksi

kon:

sem

akin

terp

uruk

Par

26

N

eta

S. P

ane,

Ket

ua I

ndon

esia

Pol

ice

Wat

ch,

men

doro

ng u

paya

pem

bukt

ian

terb

alik

dar

i pe

rwir

a ya

ng m

emil

iki

reke

ning

m

encu

riga

kan.

Seb

ab, i

a m

enya

taka

n je

nder

al y

ang

mem

ilik

i kek

ayaa

n m

elim

pah

patu

t dip

erta

nyak

an. I

a m

enam

bahk

an, "

Jika

hi

dup

hany

a da

ri g

aji,

sam

pai

kiam

at m

erek

a

P

enut

up

K

utip

an s

umbe

r

Who

W

hat

Why

K

oher

ensi

seb

ab a

kiba

t

Koh

eren

si p

enje

las

L

eksi

kon:

men

doro

ng

L

eksi

kon:

mel

impa

h

Page 105: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

tida

k ak

an p

erna

h bi

sa k

aya.

"

Page 106: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

TA

BE

L 3

.4

RE

LA

SI M

AN

TA

N A

JUD

AN

Par

. Ke

Pro

pos

isi/K

alim

at

Sin

taks

is

Sk

rip

Tem

atik

R

etor

is

R

elas

i M

anta

n A

juda

n Ju

dul

Wha

t W

ho

L

abel

Sta

tus:

man

tan

ajud

an

Par

1

Dui

t m

encu

riga

kan

Rp

54 m

ilia

r m

asuk

re

keni

ng i

nspe

ktur

Jen

dera

l Bud

i G

unaw

an.

Dia

ngga

p ta

k ad

a m

asal

ah.

Lea

d W

hat

Who

Koh

eren

si p

enje

las

S

ub t

ema

1: D

ugaa

n ke

terl

ibat

an p

erw

ira

poli

si

dala

m k

egia

tan

lalu

lint

as

tran

saks

i keu

anga

n il

egal

Sub

tem

a 2:

pe

nyan

gkal

an

keti

dakw

ajar

an r

eken

ing

men

curi

gaka

n pe

rwir

a po

lisi

L

eksi

kon:

men

curi

ga

kan

Lek

siko

n: d

iang

gap

Par

2

Bel

asan

pek

erja

ber

topi

pro

yek

kuni

ng h

ilir

-m

udik

. Mat

ahar

i m

ulai

turu

n di

are

a pe

mba

ngun

an A

part

emen

Tam

ansa

ri

Sem

angg

i, te

pat

di b

elak

ang

bios

kop

Pla

net

Hol

lyw

ood,

Jal

an G

atot

Sub

roto

, Jak

arta

S

elat

an, J

umat

pek

an l

alu.

Par

a pe

kerj

a si

buk

mem

bena

hi j

alur

ped

estr

ian.

"B

aru

sebu

lan

tera

khir

akt

if d

iker

jaka

n la

gi,"

kat

a se

oran

g pe

kerj

a te

rsen

yum

leb

ar.

L

atar

Par

afra

se

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Whe

re

Whe

n

Koh

eren

si p

enje

las

Par

3

Pro

yek

ini

man

gkra

k le

bih

dari

lim

a ta

hun.

B

erna

ma

awal

Apa

rtem

en H

olly

woo

d R

esid

ence

, pro

yek

itu

tak

kunj

ung

sele

sai

diba

ngun

. Mei

200

7, r

atus

an p

embe

liny

a

L

atar

Par

afra

se

Wha

t W

ho

Whe

n

K

oher

ensi

pen

jela

s

Det

ail

Lek

siko

n: m

engg

elap

kan

Page 107: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

mel

apor

ke

poli

si. M

erek

a m

enud

uh P

T

Mas

indo

Lin

tas

Pra

tam

a, p

enge

mba

ng

proy

ek it

u, m

engg

elap

kan

dana

Rp

200

mil

iar

lebi

h. R

amai

dib

erita

kan,

Kep

olis

ian

Dae

rah

Met

ro J

aya

berj

anji

men

elis

ik

peng

adua

n it

u.

Par

4

Lam

a ta

k te

rden

gar

kaba

r, M

asin

do m

enja

di

sum

ber

beri

ta b

aru.

Pad

a N

ovem

ber

2006

, pe

rusa

haan

itu

dila

pork

an m

engg

elon

tork

an

duit

Rp

1,5

mil

iar

ke r

eken

ing

Her

vian

o W

idya

tam

a, p

utra

Bud

i G

unaw

an, k

etik

a it

u K

epal

a B

iro

Pem

bina

an K

arya

wan

K

epol

isia

n. B

udi k

ini b

erpa

ngka

t ins

pekt

ur

jend

eral

dan

men

dudu

ki ja

bata

n K

epal

a D

ivis

i P

rofe

si d

an P

enga

man

an M

arka

s B

esar

Kep

olis

ian

Rep

ubli

k In

done

sia.

L

atar

Par

afra

se

Whe

n W

ho

Wha

t H

ow

K

oher

ensi

pen

jela

s

Det

ail

M

endu

kung

sub

tem

a 1

L

eksi

kon:

sum

ber

beri

ta b

aru

Lab

el j

abat

an s

umbe

r T

erdu

ga

Par

5

Dan

a it

u m

erup

akan

bag

ian

dari

tota

l set

oran

se

nila

i sek

itar

Rp

54 m

ilia

r ke

rek

enin

g B

udi

Gun

awan

dan

ana

k le

laki

nya

itu.

Ind

ones

ia

Cor

rupt

ion

Wat

ch p

ekan

lalu

mel

apor

kan

tran

saks

i men

curi

gaka

n in

i ke

Sat

uan

Tug

as

Pem

bera

ntas

an M

afia

Huk

um d

an K

omis

i P

embe

rant

asan

Kor

upsi

. "A

kan

kam

i tun

ggu

resp

ons

mer

eka

sam

pai 3

0 ha

ri k

e de

pan,

" ka

ta E

mer

son

Yun

tho,

wak

il k

oord

inat

or

orga

nisa

si a

ntik

orup

si it

u.

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

Wha

t W

ho

Whe

n

Koh

eren

si p

enje

las

Lab

el j

abat

an s

umbe

r W

akil

ko

ordi

nato

r In

done

sia

Cor

rupt

ion

Wat

ch

Par

6

Bud

i Gun

awan

buk

an s

atu-

satu

nya

perw

ira

kepo

lisi

an p

emil

ik r

eken

ing

yang

m

encu

riga

kan.

Men

urut

Kep

ala

Bad

an

L

atar

P

erny

ataa

n

K

utip

an s

umbe

r

Who

W

hat

Whe

n

K

oher

ensi

pen

jela

s

D

etai

l

Koh

eren

si s

ebab

aki

bat

Lab

el j

abat

an s

umbe

r K

epol

isia

n

Page 108: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Res

erse

Kri

min

al K

omis

aris

Jen

dera

l It

o S

umar

di, a

da 2

1 pe

rwir

a ya

ng m

elak

ukan

tr

ansa

ksi m

encu

riga

kan

dan

dila

pork

an

Pus

at P

elap

oran

dan

Ana

lisi

s T

rans

aksi

K

euan

gan

ke K

epol

isia

n. "

Ata

s pe

rint

ah

Kap

olri

, kam

i sud

ah b

entu

k ti

m k

husu

s un

tuk

men

yeli

diki

ini,"

kat

a It

o, J

umat

pe

kan

lalu

.

Par

7

It

o m

enga

kui r

eken

ing

Bud

i m

enja

di

prio

rita

s ti

m p

enye

lidi

k. S

ebab

, men

urut

dia

, ju

mla

hnya

leb

ih b

esar

dib

andi

ng r

eken

ing

mil

ik p

erw

ira

lain

. Sel

ain

itu,

dug

aan

tran

saks

i di r

eken

ing

Bud

i sud

ah b

ered

ar d

i m

asya

raka

t. I

tu s

ebab

nya,

ia

men

yata

kan

Bud

i mer

upak

an p

erw

ira

pert

ama

yang

di

min

tai k

lari

fika

si.

L

atar

Par

afra

se

Wha

t W

ho

Why

K

oher

ensi

pen

jela

s

K

oher

ensi

seb

ab a

kiba

t

Lek

siko

n: p

rior

itas

L

eksi

kon:

ber

edar

Par

8

Sel

ain

Mas

indo

, seb

uah

peru

saha

an la

in

bern

ama

PT

Sum

ber

Jaya

Ind

ah d

ilap

orka

n m

enye

tork

an d

ana

ke r

eken

ing

Bud

i G

unaw

an. M

elal

ui r

eken

ing

anak

Bud

i,

peru

saha

an it

u m

engg

elon

tork

an h

ampi

r R

p 10

mil

iar.

L

atar

Par

afra

se

Who

W

hat

How

D

etai

l

Men

duku

ng s

ub te

ma

1

Par

9

Sum

ber

Jaya

ada

lah

sebu

ah p

erus

ahaa

n pe

nam

bang

tim

ah y

ang

men

guas

ai 7

5 he

ktar

e la

han

tam

bang

di

Ban

gka

Bel

itun

g.

Nam

a pe

rusa

haan

sem

pat

jadi

ber

ita

pada

D

esem

ber

2007

, ket

ika

poli

si s

etem

pat

men

yeto

p 13

truk

yan

g m

enga

ngku

t tim

ah

ileg

al m

ilik

per

usah

aan

itu.

"S

aya

inga

t

L

atar

Par

afra

se

K

utip

an s

umbe

r

Who

W

hat

Whe

n W

here

Det

ail

Page 109: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

kasu

s it

u. P

enyi

dika

n po

lisi

tida

k je

las

sam

pai s

ekar

ang,

" ka

ta Y

udho

Mar

hoed

, K

oord

inat

or W

ahan

a L

ingk

unga

n H

idup

In

done

sia

di B

angk

a B

elit

ung,

yan

g di

hub

ungi

pek

an la

lu.

Par

10

Dar

i ha

sil p

enel

usur

an T

empo

, ked

ua

peru

saha

an y

ang

dise

but-

sebu

t dal

am

lapo

ran

anal

isis

rek

enin

g B

udi i

ni b

ukan

pe

rusa

haan

fik

tif.

Sum

ber

Jaya

Ind

ah,

mis

alny

a, t

erda

ftar

res

mi

di s

ebua

h ka

ntor

no

tari

s di

Pan

gkal

pina

ng, s

ebag

ai

peru

saha

an p

erta

mba

ngan

den

gan

seto

ran

mod

al a

wal

Rp

1,5

mil

iar.

L

atar

Par

afra

se

Wha

t W

ho

Whe

re

K

oher

ensi

pen

jela

s

Det

ail

Par

11

Dem

ikia

n ju

ga d

enga

n M

asin

do, y

ang

terd

afta

r di

Kem

ente

rian

Huk

um d

an H

ak

Asa

si M

anus

ia s

ebag

ai b

adan

usa

ha, d

enga

n se

tora

n m

odal

aw

al R

p 50

mil

iar.

Ket

ika

Tem

po m

engu

njun

gi a

lam

at k

anto

r M

asin

do

di g

edun

g S

ampo

erna

Str

ateg

ic S

quar

e,

Jala

n S

udir

man

, Jak

arta

Sel

atan

, per

usah

aan

ini t

ampa

knya

sud

ah b

erga

nti

alam

at.

"Sud

ah la

ma

tida

k di

sin

i,"

kata

pet

ugas

di

gedu

ng i

tu.

L

atar

Par

afra

se

K

utip

an s

umbe

r

Who

W

here

W

hat

D

etai

l

Koh

eren

si p

enje

las

Par

12

Sel

ain

dua

peru

saha

an te

rseb

ut, a

da

seju

mla

h in

divi

du y

ang

terd

etek

si

men

tran

sfer

dan

a ke

rek

enin

g B

udi.

Ada

ju

ga s

etor

an tu

nai

dala

m j

umla

h m

ilia

ran

rupi

ah. S

ejum

lah

sum

ber

Tem

po

men

jela

skan

, pos

isi B

udi s

ebag

ai a

juda

n

L

atar

Par

afra

se

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Whe

n H

ow

D

etai

l

Nom

inal

isas

i

Men

duku

ng s

ub te

ma

1

Kat

a ga

nti

L

eksi

kon:

pen

umpu

kan

hart

a

Lab

el s

umbe

r an

onim

Page 110: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Meg

awat

i Soe

karn

oput

ri, w

akil

pre

side

n da

n ke

mud

ian

pres

iden

pad

a 19

99-2

004,

be

rper

an b

esar

dal

am p

enum

puka

n ha

rta

itu.

"A

da b

anya

k pe

ngus

aha

yang

, ket

ika

mau

be

rtem

u R

I-1,

suk

arel

a m

embe

ri. D

uit

Rp

100-

200

juta

itu

keci

l bu

at m

erek

a,"

kata

nya.

P

ar 1

3 D

iter

pa is

u ta

k se

dap,

lin

gkar

an d

alam

Bud

i G

unaw

an ta

k m

au b

erpa

ngku

tan

gan.

"M

enga

pa B

udi

Gun

awan

saj

a ya

ng

dibi

dik?

" ka

ta s

alah

sat

u or

ang

deka

t man

tan

Kep

ala

Kep

olis

ian

Dae

rah

Jam

bi it

u. M

erek

a ba

lik

men

udin

g ad

a ag

enda

ter

tent

u di

bal

ik

isu

ini.

Dia

jug

a m

enga

ku h

eran

ken

apa

kaba

r in

i m

uncu

l sek

aran

g, k

etik

a fu

lus

yang

di

ribu

tkan

, men

urut

ia, s

udah

tak

ada

lag

i di

reke

ning

Bud

i.

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

P

araf

rase

Wha

t W

ho

Why

K

ata

gant

i

Nom

inal

isas

i

Sub

tem

a 3:

ter

dapa

t ag

enda

lai

n da

lam

kas

us

reke

ning

men

curi

gaka

n K

oher

ensi

pen

jela

s

L

eksi

kon:

ling

kara

n da

lam

Lek

siko

n: a

gend

a te

rten

tu

Par

14

Dar

i se

mua

dok

umen

lapo

ran

hasi

l ana

lisi

s da

ri P

PA

TK

yan

g be

reda

r di

pub

lik,

m

eman

g ha

nya

lapo

ran

tran

saks

i m

encu

riga

kan

di r

eken

ing

Bud

i Gun

awan

ya

ng d

etai

l dan

run

ut, l

engk

ap d

enga

n kr

onol

ogi

dan

data

men

gena

i pi

hak-

piha

k ya

ng d

idug

a te

rlib

at. O

rang

dek

at B

udi

men

duga

bos

nya

diin

car

kare

na d

ekat

de

ngan

Ins

pekt

ur P

enga

was

an U

mum

Mab

es

Pol

ri K

omis

aris

Jen

dera

l Nan

an S

oeka

rna.

N

anan

san

ter

dise

but-

sebu

t seb

agai

sal

ah

satu

kan

dida

t Kep

ala

Kep

olis

ian,

m

engg

antik

an J

ende

ral

Bam

ban

g H

enda

rso

L

atar

P

erny

ataa

n

Par

afra

se

Who

W

hat

Why

W

hen

K

oher

ensi

pen

jela

s

Nom

inal

isas

i

Men

duku

ng s

ub te

ma

3

K

oher

ensi

seb

ab a

kiba

t

Lek

siko

n: d

iinc

ar

Page 111: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Dan

uri y

ang

akan

men

gakh

iri m

asa

tuga

snya

, Okt

ober

nan

ti.

Par

15

B

udi G

unaw

an m

emil

ih tu

tup

mul

ut.

Dit

emui

Tem

po d

i ka

ntor

nya,

Jum

at p

ekan

la

lu, d

ia h

anya

ter

seny

um d

an b

erko

men

tar

pend

ek, "

Nan

ti s

aja,

ya.

" B

elak

anga

n, le

wat

se

oran

g ba

wah

anny

a, B

udi G

unaw

an

men

gaku

sud

ah m

enye

rahk

an m

asal

ah i

ni k

e K

epal

a B

adan

Res

erse

Kri

min

al. "

Sem

ua

beri

ta it

u ti

dak

bena

r,"

kata

nya.

L

atar

K

utip

an s

umbe

r

P

araf

rase

Who

W

hat

Whe

re

Whe

n

K

oher

ensi

pen

jela

s

Men

olak

sub

tem

a 1

dan

3

Lek

siko

n: tu

tup

mul

ut

Par

16

Kom

isar

is J

ende

ral I

to S

umar

di m

enga

kui

bahw

a B

udi

Gun

awan

ada

lah

perw

ira

pert

ama

yang

men

jela

skan

ihw

al

reke

ning

nya.

Dit

anya

soa

l dua

per

usah

aan

peny

etor

dan

a ya

ng p

unya

kas

us d

i ke

poli

sian

, Ito

ang

kat

tang

an, "

Sem

ua s

udah

di

min

tai k

eter

anga

n. S

aya

tida

k bi

sa c

erit

a de

tail

kare

na i

ni m

erup

akan

pen

yidi

kan.

"

P

erny

ataa

n

Kut

ipan

sum

ber

P

araf

rase

Who

W

hat

K

oher

ensi

pen

jela

s

Men

olak

sub

tem

a 1

Koh

eren

si p

enje

las

L

eksi

kon:

cle

ar

L

eksi

kon:

ang

kat

tang

an

Par

17

Seb

agai

bek

as a

juda

n pr

esid

en, m

enur

ut I

to,

Bud

i Gun

awan

mem

ilik

i hub

unga

n lu

as. I

a m

endu

ga p

ara

kole

ga B

udi b

isa

saja

m

embe

rika

n ha

diah

. Kar

ena

tak

berk

aita

n de

ngan

per

kara

, men

urut

dia

, hal

itu

tidak

ad

a m

asal

ah. I

a la

lu m

enye

butk

an

"keb

aika

n" B

udi G

unaw

an. "

And

a li

hat,

gedu

ng D

ivis

i Pro

fesi

kin

i sa

ngat

bag

us,

jauh

lebi

h ba

gus

dari

pada

kan

tor

saya

," k

ata

Ito.

"A

nda

tahu

sia

pa y

ang

mem

bang

un?

Pak

B

udi G

unaw

an, d

enga

n da

na p

riba

di."

P

enut

up

K

utip

an s

umbe

r

Who

W

hat

D

etai

l

Koh

eren

si s

ebab

aki

bat

M

endu

kung

sub

tem

a 2

Koh

eren

si p

enje

las

L

abel

sta

tus:

man

tan

ajud

an

L

eksi

kon:

had

iah

Gra

fis:

keb

aika

n

Page 112: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

1.1. Analisis Tabel Bingkai Indikasi Pencucian Uang dalam Kasus

Rekening Mencurigakan

Terdapat dua berita Tempo yang bertemakan indikasi pencucian uang

dalam kasus rekening mencurigakan. Berikut dua berita yang akan dianalisis

peneliti.

TABEL 3.5 BERITA BERTEMA INDIKASI PENCUCIAN UANG DALAM KASUS

REKENING MENCURIGAKAN

No Judul Berita Tgl Terbit

1 Aliran Janggal Rekening Jenderal (1) 4 Juli 2010

2 Relasi Mantan Ajudan (2) 4 Juli 2010

1.1.1. Analisis Aliran Janggal Rekening Jenderal

Berita (1) diwali oleh ilustrasi yang menggambarkan seorang polisi

tengah menyebar uang pada celengan babi yang terkurung oleh garis

pembatas polisi. Ilustrasi ini dapat diartikan sebagai adanya fenomena

polisi dengan harta melimpah dan mempunyai banyak rekening dengan

jumlah besar untuk menyimpannya. Harta melimpah diwakili oleh gambar

polisi yang menyebar banyak uang. Sedangkan babi diartikan sebagai

rekening, seperti yang diungkapkan oleh pemimpin redaksi Tempo Wahyu

Muryadi berikut.

Menurut Wahyu, Tempo memiliki empat alasan memilih celengan babi

untuk menyimbolkan beberapa rekening Perwira Tinggi Kepolisian

Page 113: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

tersebut. Pertama, dari asal bahasa celengan diambil dari celeng yang

artinya babi hutan. Kedua, sejak zaman Majapahit terakota celengan

juga selalu dalam bentuk babi. Ketiga, piggy bank (celengan) di luar

negeri juga berbentuk babi. "Desain grafis Majalah yang masih muda-

muda mengikuti perkembangan tren saat ini. Di film Toys Story yang

sedang tren, artisnya si babi," katanya menjelaskan alasan

keempatnya.136

Berita berjudul Aliran Janggal Rekening Jenderal hanya

menggunakan unsur skrip what.

menunjuk pada sesuatu tidak wajar sehingga dapat dicurigai, dan sesuatu

itu dimiliki oleh orang yang menduduki jabatan tinggi (jenderal).

Dalam lead kemudian dikatakan secara jelas bahwa terdapat

kegiatan transaksi mencurigakan. Lead memperkokoh posisi judul dengan

menempatkan unsur who yaitu perwira tinggi dan sumber pemberi yang

tak jelas serta what yang menunjuk pada aliran dana. Penggunaan leksikon

unsur who dimaksudkan Tempo untuk menunjukkan

sesuatu yang perlu dikonfirmasi supaya menjadi jelas. Ketidakjelasan itu

juga menimbulkan dugaan keterlibatan perwira polisi dalam kegiatan

lalu lintas transaksi keuangan ilegal (sub tema 1). Berikut paragraf lead

dalam berita ini.

Sejumlah perwira tinggi polisi dilaporkan melakukan transaksi

keuangan yang mencurigakan. Berasal dari sumber tak jelas, puluhan

136 http://www.Tempointeraktif.com/hg/hukum/2010/07/01/brk,20100701-259993,id.html diakses pada 2 Februari 2010 pukul 8.27

Page 114: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

miliar digelontorkan ke rekening mereka. Ada yang menyetor ke anak

atau ajudan. (Par 1)

Tubuh berita diawalli oleh kutipan Kabareskrim Ito Sumardi dan

wakilnya yang secara runut menjelaskan kondisi keuangan yang dihadapi

oleh kepolisian secara institusi maupun individu yang serba terbatas.

Untuk memberi kesan kuat terahadap keterbatasan itu, Tempo berulangkali

diposisikan Tempo sebagai pematah tudingan dugaan kepemilikan

rekening perwira polisi dengan jumlah besar berdasar dokumen PPATK.

Dokumen tersebut merupakan dokumen yang memuat hasil analisis lalu

lintas keuangan para petinggi Polri yang akhirnya menjadi bahan

gunjingan di Markas Besar Polri.

Leksikon gunjingan dipakai Tempo guna menunjukkan akibat

ses

perwira pemilik rekening mencurigakan, Tempo hanya menampilkan enam

nama perwira, diantaranya Budi Gunawan, Badrodin Haiti, Sylvanus

Yulian Wenas, Susno Duadji, Umar Leha, dan Edward Syah Penong.

Dokumen sejenis disebutkan Tempo juga pernah muncul pada

mengungkap sebuah laporan yang terindikasi berkaitan dengan tindak

pidana pencucian uang yang terjadi dalam tubuh institusinya sendiri atau

Page 115: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

dengan kata lain kasus rekening mencurigakan merupakan kasus lama

yang tak terselesaikan (sub tema 2)

Pada bahasan berikutnya, Tempo menceritakan tentang latar

belakang kekayaan yang dimiliki oleh para perwira pemilik rekening

mencurigakan. Deskripsi dilakukan dengan penulisan hal-hal yang detail

mengenai harta benda para perwira disertai dengan foto tempat tinggal dari

tiga perwira diantaranya Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur

Inspektur Jenderal Mathius Salempang, Kepala Divisi Pembinaan Hukum

Kepolisian Badrodin Haiti, dan mantan Kepala Korps Brigade Mobil

Inspektur Jenderal Sylvanus Yulian Wenas.

Pengisahan kemudian diarahkan pada kronologi lalu lintas

transaksi keuangan yang terjadi pada rekening para perwira. Fakta-fakta

yang muncul dalam kronologi kemudian banyak mendukung dugaan

keterlibatan perwira polisi dalam kegiatan lalu lintas transaksi

keuangan ilegal (sub tema 1).

Sebagai bentuk keberimbangan, Tempo selanjutnya menampilkan

konfirmasi para pemilik rekening mencurigakan untuk memvalidasi data

yang sudah dipaparkan sebelumnya. Banyak diantara para perwira pemilik

rekening memberikan bantahan serta menghindar dari pertanyaan seputar

kepemilikan rekening dalam jumlah yang tidak wajar. Bantahan yang

dinyatakan oleh para perwira ini kemudian memperkokoh tangkisan yang

Page 116: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

dilakukan oleh Ito Sumardi sebelumnya. Berikut pernyataan yang

diberikan para pemilik rekening mencurigakan.

Kepada Tempo yang mewawancarainya, Wenas menolak tuduhan

(Par 17)

Muhamamad Assegaf, kuasa hukum Susno, menyatakan tidak pernah

membahas soal transaksi mencurigakan pada kliennya. Di berbagai

kesempatan sebelum ditahan, Susno berkali-kali membantah melakukan

katanya. (Par 19)

Dimintai konfirmasi, Badrodin Haiti mengaku tidak berwenang

sepenuhnya kewenangan Kepala Badan Reserse

. (Par 14)

Soal tudingan bermain saat masih berdinas, Umar membantahnya. Dia

mengaku tidak pernah mengelola langsung uang negara dari

nar-

(Par 23)

Rekening Edward Syah Pernong, Kepala Kepolisian Wilayah Kota

Besar Semarang, pun mengundang curiga. Menurut Sumber Tempo,

ketika menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Jakarta Barat, ia

menerima setoran Rp 470 juta dan Rp 442 juta pada Agustus dan

September 2005 Dari Deutsche Bank. Pada 15 September 2005, dia

menutup rekening dengan saldo terakhir Rp 5,39 miliar. Edward

mempersoalkan asal-

katanya kepada wartawan Tempo, Sohirin di Semarang. (Par 24)

Kendati banyak bantahan atas tudingan kepemilikan rekening

mencurigakan namun Tempo tetap berusaha menampilkan pandangan

Page 117: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

resolutifnya mengenai kasus ini melalui pernyataan Anggota Komisi

Kepolisian, Adnan Pandupradja serta Ketua Indonesia Police Watch, Neta

S. Pane.

Kendati dibantah dari berbagai penjuru, anggota Komisi Kepolisian

Adnan Pandupradja, menilai laporan dugaan transaksimencurigakan

harus mendapat perhatian serius dari Kepala Kepolisian. Tanpa

kejelasan pengusutan rekening-rekening itu, kata dia, citra kepolisian

akan semakin terpuruk. (Par 25)

Neta S. Pane, Ketua Indonesia Police Watch, mendorong upaya

pembuktian terbalik dari perwira yang memiliki rekening

mencurigakan. Sebab, ia menyatakan jenderal yang memiliki kekayaan

(Par 26)

Secara sintaksis, Tempo telah berusaha untuk menampilkan

narasumber sesuai prinsip cover both side. Dimulai dari konfirmasi lima

pemilik rekening mencurigakan antara lain yakni Badrodin Haiti, Sylvanus

Yulian Wenas, Muhammad Assegaf (penguasa hukum Susno Duadji),

Umar Leha, Edward Syah Penong. Pihak internal kepolisian sebagai

penangkis tudingan pencucian uang yang diwakili oleh Kepala Badan

Reserse Kriminal Markas Besar Kapolri Ito Sumardi dan Wakil Kepala

Badan Reserse Kriminal Dikdik Mulyana. Pihak pendorong pengungkapan

rekening janggal, Anggota Komisi Kepolisian, Adnan Pandupradja serta

Ketua Indonesia Police Watch, Neta S. Pane. Sedangkan PPATK, melalui

Natsir Kongah, sebagai institusi yang menemukan data rekening

mencurigakan ditampilkan sebagai pihak yang netral.

Page 118: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Sedangkan secara retoris Tempo banyak menggunakan kata-kata

yang mengarah pada pemberian kesan mencurigakan pada kekayaan yang

dimiliki oleh para perwira pemilik rekening mencurigakan diantaranya,

1.1.2. Analisis Tabel Bingkai Relasi Mantan Ajudan

Berita (2) kedua berjudul Relasi Mantan Ajudan, ditulis oleh

Wahyu Dhyatmika dan Jupernalis Samosir. Berita ini berjenis indepth

news yang mendampingi berita utama. Berita ini secara khusus

menggambarkan latar belakang kehidupan serta kronologi aliran uang

dalam rekening Inspektur Jenderal Budi Gunawan, Kepala Divisi Profesi

dan Pengamanan Polri, pemilik rekening mencurigakan dengan jumlah

terbesar diantara rekening mencurigakan lainnya.

Judul berita ini hanya menggunakan unsur who yaitu relasi, pihak

ini kemudian dijelaskan sebagai pihak yang mengalirkan dana pada Budi

Gunawan melalui rekening putranya. Berikut penjelasan aliran dana dari

relasi-relasi Budi Gunawan.

Lama tak terdengar kabar, Masindo menjadi sumber berita baru. Pada

November 2006, perusahaan itu dilaporkanmenggelontorkan duit Rp.

1,5 miliar ke rekening Herviano Widyatama, putra Budi Gunawan,

ketika itu Kepala Biro Pembinaan Karyawan Kepolisian. (Par 4)

Selain Masindo, sebuah perusahaan lain bernama PT Sumber Jaya

Indah dilaporkan menyetorkan dana ke rekening Bdi Gunawan, melalui

Page 119: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

anak Budi, perusahaan itu menggelontorkan hampir Rp 10 miliar. (Par

8)

Selain menjelaskan mengenai asal-usul aliran dana mencurigakan

yang masuk dalam rekening Budi Gunawan, lead ini juga berusaha

memperlihatkan sikap kewajaran pihak kepolisian terhadap kejanggalan

rekening tersebut. Aliran dana mencurigakan itu sendiri menggambarkan

dugaan keterlibatan perwira polisi dalam kegiatan lalu lintas

transaksi keuangan ilegal (sub tema 1). Sedangkan sikap tak

mempersoalkan kepolisian menggambarkan bentuk penyangkalan

ketidakwajaran rekening mencurigakan perwira polisi (sub tema 2).

Duit mencurigakan Rp 54 miliar masuk rekening Inspektur Jenderal

Budi Gunawan. Dianggap tak ada masalah. (Par 1)

Tempo menggambarkan ketidakwajaran rekening milik Budi

Gunawan tidak hanya berdasarkan jumlahnya yang besar tetapi juga pada

dari siapa uang itu berasal. Aliran dana yang masuk ke rekening Budi

Gunawan disebutkan melalui dua perusahaan besar, PT Masindo Lintas

Pratama dan PT Sumber Jaya Indah yang dideskripsikan Tempo melalui

penonjolan retorisnya sebagai perusahaan bermasalah . Selain itu aliran

dana juga didapatkan Budi Gunawan melalui relasinya yang lain yakni

sejumlah pengusaha, dana ini diduga didapatnya ketika menjadi ajudan

Presiden Megawati Soekarnoputri. Mendukung sub tema 1.

Berita mengenai kejanggalan rekening milik Budi ini dimulai

dengan kisah mengenai latar belakang dua perusahaan bermasalah yang

Page 120: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

terdeteksi melakukan aktivitas transaksi keuangan dengan Budi.

Perusahaan tersebut ialah PT Masindo Lintas Pratama, perusahaan

pembelinya pada Mei 2007. Perusahaan lainnya yaitu PT Sumber Jaya

Indah, perusahaan penambang timah yang terjerat kasus pengangkutan

dua perusahaan ini disebutkan tidak jelas pada akhirnya, seperti yang

diungkapkan oleh Yudho Marhoed, Koordinator Wahana Lingkungan

Hidup Indonesia di Bangka Belitung mengenai kasus PT Sumber Jaya

Indah.

"Saya ingat kasus itu. Penyidikan polisi tidak jelas sampai sekarang,"

(Par 9)

Berita kemudian berlanjut tindakan kepolisian yang

memprioritaskan penyelesaian kasus rekening Budi. Pendahuluan

penyelesaian ini disebabkan oleh jumlah rekeningnya paling besar

dibanding milik perwira lain, selain dugaan rekening Budi yang telah

tersebar luas di kalangan masyarakat, terutama atas laporan Indonesia

Corruption Watch yang telah melaporkan Budi ke Satuan Tugas

Pemberantasan Mafia Hukum dan Komisi Pemberantasan Korupsi atas

dasar bukti transaksi yang melibatkan PT Masindo Lintas Pratama dan PT

Sumber Jaya Indah.

Diterpa isu tak sedap, lingkaran dalam Budi Gunawan tak mau

berpangku tangan. Mereka balik menuding ada agenda tertentu di balik

Page 121: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

isu ini. "Mengapa Budi Gunawan saja yang dibidik?" kata salah satu

orang dekat mantan Kepala Kepolisian Daerah Jambi itu. Dia juga

mengaku heran kenapa kabar ini muncul sekarang, ketika fulus yang

diributkan, menurut ia, sudah tak ada lagi di rekening Budi. (Par 13)

Paragraf diatas digunakan Tempo untuk menjelaskan secara lebih

dalam reaksi pihak Budi Gunawan atas kasus yang menimpanya.

Budi atau orang-orang yang dekat dengan Budi, mereka mencurigai

adanya agenda lain dalam kasus rekening mencurigakan yang

menimpa Bud i (sub tema 3). Alasan mereka kasus baru muncul setelah

uang tak ada lagi di rekening. Selain itu ada pula dugaan bahwa Budi

Gunawan sengaja ingin dijatuhkan, karena dekat dengan Inspektur

Pengawasan Umum Mabes Polri Komisaris Jenderal Nanan Soekarna yang

disebut-sebut sebagai salah satu kandidat Kepala Kepolisian,

menggantikan Jenderal Bambang Hendarso Danuri.

Dimintai konfirmasi oleh Tempo mengenai dugaan-dugaan yang

mengarah pada dirinya Budi Gunawan menyangkalnya. Penyangkalan ini

menjadi sebuah penolakan atas sub tema1 dan 3. Penyangkalan Budi

selanjutnya dipertegas oleh kutipan Ito Sumardi sebagai berikut.

"Masih ada bukti-bukti formal yang belum lengkap, karena sudah lama

kejadiannya. Tapi prinsipnya, ini sudah clear," katanya. Ditanya soal

dua perusahaan penyetor dana yang punya kasus di kepolisian, Ito

angkat tangan, "Semua sudah dimintai keterangan. Saya tidak bisa

cerita detail karena ini merupakan penyidikan." (Par 16)

Page 122: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Sikap wajar kepolisian atas kekayaan yang terdapat dalam rekening

yang dimiliki Budi Gunawan kembali dikatakan oleh Ito Sumardi.

Sebagai bekas ajudan presiden, menurut Ito, Budi Gunawan memiliki

hubungan luas. Ia menduga para kolega Budi bisa saja memberikan

hadiah. Karena tak berkaitan dengan perkara, menurut dia, hal itu

tidak ada masalah. (Par 17)

Dalam kutipan tersebut Tempo berusaha menonjolkan unsur retoris

yang diterima Budi dari para koleganya ketika menjadi ajudan

presiden. Hadiah mempunyai arti pemberian atau ganjaran atas sebuah

jasa, dan hal tersebut tidak menjadi soal karena tak berkaitan dengan

perkara. Selain itu pada paragraf penutup Tempo juga menonjolkan unsur

membangun gedung Divisi Profesi. Kebaikan yang dinilai Tempo sebagai

suatu yang mencurigakan.

2. Kesan Defensif Polri dalam Penanganan Kasus Rekening

Mencurigakan

Kepolisian banyak memberikan keterangan dan tindakan yang

memberikan kesan pembelaan diri terhadap kasus rekening mencurigakan

perwiranya. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Polri Jenderal

Polisi Bambang Hendarso Danuri menilai pemberitaan soal rekening gendut

tidak relevan lagi. Lebih lanjut pernyataan Bambang diperkuat oleh Ito

Sumardi yang menjelaskan laporan hasil analisa (LHA) transaksi keuangan

Page 123: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

dari PPATK merupakan temuan 2003 silam. Misalnya, ada perwira yang

disebut dalam laporan masih berpangkat komisaris besar, padahal sekarang

sudah jenderal bintang dua. Ada yang sudah purnawirawan, bahkan ada yang

sudah meninggal. Hal ini lalu menyulitkan penyelidikan karena para pemilik

rekening tersebut juga sudah lupa detail transaksi mereka dua-tiga tahun lalu

itu. Melalui Ito, kepolisian meminta semua pihak agar dapat memahami ini.

Tersendatnya penyelidikan tidak dimaksudkan untuk menutup-nutupi fakta

guna melindungi para perwira yang masuk dalam daftar rekening

mencurigakan.137

Selain pernyataan mengenai tidak relevannya data yang menjerat para

perwira, kesan defensif Polri juga muncul pada pengusutan aliran kebocoran

data dan ketidakjelasan proses penyelidikan. Pencarian sumber kebocoran ini

dinilai banyak pihak merupakan upaya pengalihan isu utama, yakni

pengusutan rekening gendut para perwira. Sedangakan ketidakjelasan proses

penyelidikan seperti yang diungkapkan oleh Juru Bicara ICW Danang

Widoyoko usai audiensi dengan Fraksi PDI Perjuangan di Gedung DPR/MPR

RI, tanggal 22 Juli, bahwa verifikasi yang dilakukan Polri atas kasus rekening

gendut tidak jelas, tertutup, sehingga menimbulkan kesan ada upaya

perlindungan terhadap oknum Polri yang diduga bermasalah.

Kesan defensif Polri kembali muncul setelah Kapolri Jenderal Polisi

Bambang Hendarso Danuri menyatakan, dari 23 rekening mencurigakan, 17

rekening dinyatakan tidak bermasalah dan dinyatakan selesai. Dalam 137 Lihat Selengkapnya dalam majalah Tempo, Ito Sumardi: Mereka Bukan Penjahat, edisi 4 Juli

2010

Page 124: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

pengumumannya, Polri tidak berusaha menjelaskan kepada publik mengenai

kewajaran yang dimaksud, proses klarifikasi juga tidak menelusuri asal

muasal transaksi rekening yang mencurigakan ataupun memeriksa saksi yang

diduga mentransfer sejumlah dana. Menurut Danang Widyoko, proses ini

berbeda dan diskriminatif dengan kasus pencucian uang yang menimpa

Vincentius Amin Santoso dan Gayus Tambunan. Dalam kedua kasus ini,

Polri langsung mengambil tindakan penyelidikan dan penyidikan.138

138 http://www.metrotvnews.com/mobile-site/text-detail.php?read=24001&tgl=2010-07-22 diakses pada 6 Februari 2011 pukul 8.37

Page 125: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

TA

BE

L 3

.6

Par

. Ke

Pro

pos

isi/K

alim

at

Sin

taks

is

Sk

rip

Tem

atik

R

etor

is

It

o S

umar

di: M

erek

a B

ukan

Pen

jaha

t Ju

dul

Who

W

hat

Nom

inal

isas

i L

eksi

kon:

buk

an

Par

1

Sej

ak M

ei la

lu, K

epal

a B

adan

Res

erse

K

rim

inal

Kep

olis

ian

Rep

ubli

k In

done

sia

Kom

isar

is J

ende

ral I

to S

umar

di p

unya

ta

mba

han

peke

rjaa

n. D

ia d

iper

inta

hkan

K

epal

a K

epol

isia

n Je

nder

al B

amba

ng

Hen

dars

o D

anur

i mel

akuk

an k

lari

fika

si

ihw

al d

ugaa

n tr

ansa

ksi k

euan

gan

men

curi

gaka

n di

rek

enin

g se

jum

lah

perw

ira

poli

si. "

Kal

au s

ekar

ang

tida

k tu

ntas

, pas

ti i

su

ini a

kan

mun

cul

lagi

, mun

cul l

agi,"

kat

a It

o.

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Whe

n

K

oher

ensi

pen

jela

s

Nom

inal

isas

i L

abel

sum

ber

kepo

lisia

n

Par

2

Ito

men

yata

kan

tela

h m

eman

ggil

par

a pe

rwir

a ya

ng d

iseb

ut m

emil

iki t

rans

aksi

m

encu

riga

kan.

Mer

eka

dim

inta

men

jela

skan

as

al-u

sul d

ana,

term

asuk

mel

engk

apin

ya

deng

an d

okum

en d

an b

ukti

. Ins

pekt

ur

Jend

eral

Bud

i Gun

awan

, Kep

ala

Div

isi

Pro

fesi

dan

Pen

gam

anan

, men

urut

dia

, yan

g pe

rtam

a ka

li d

ipan

ggil

. "S

ebab

, nam

anya

ya

ng p

alin

g aw

al d

iseb

ut m

asya

raka

t,"

ujar

nya.

Sam

bil

men

unju

k m

eja

kerj

anya

, ia

beru

jar,

"D

ia d

atan

g ke

sit

u, s

aya

send

iri

yang

mem

inta

ket

eran

gan.

"

P

araf

rase

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Why

H

ow

N

omin

alis

asi

K

oher

ensi

seb

ab

Koh

eren

si p

enje

las

Par

3

Yun

us H

usei

n, K

epal

a P

usat

Pel

apor

an d

an

P

erny

ataa

n W

ho

Koh

eren

si p

enje

las

Lab

el s

umbe

r P

PA

TK

Page 126: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Ana

lisi

s T

rans

aksi

Keu

anga

n, m

enya

taka

n te

lah

men

giri

m r

ibua

n an

alis

is t

rans

aksi

m

encu

riga

kan

ke k

epol

isia

n. T

emua

n it

u te

rnya

ta ta

k pe

rnah

dit

anga

ni p

olis

i. P

ada

Mei

lal

u, Y

unus

kem

udia

n m

enem

ui K

epal

a K

epol

isia

n m

emba

has

soal

ini.

Sat

u ha

l yan

g di

baha

s ih

wal

ban

yakn

ya t

rans

aksi

m

encu

riga

kan

di r

eken

ing

seju

mla

h pe

rwir

a ti

nggi

pol

isi.

P

araf

rase

Wha

t W

hen

Par

4

Set

elah

per

tem

uan

itul

ah, J

ende

ral B

amba

ng

mem

erin

tahk

an I

to d

an w

akil

nya,

Ins

pekt

ur

Jend

eral

Dik

dik

Mul

yana

, tur

un ta

ngan

. "M

enga

pa k

ami

yang

dip

erin

tahk

an?"

ka

tany

a ke

pada

war

taw

an T

empo

, Bud

i S

etya

rso,

Set

ri Y

asra

, dan

Wah

yu D

yatm

ika

yang

mew

awan

cara

inya

Jum

at p

ekan

lal

u.

Lal

u sa

mbi

l te

rtaw

a ia

men

jaw

ab

pert

anya

anny

a se

ndir

i, "K

aren

a ka

mi t

idak

te

rmas

uk d

alam

daf

tar

nam

a ya

ng d

icur

igai

."

Dik

dik

Mul

yana

, yan

g m

enem

ani I

to s

elam

a w

awan

cara

den

gan

Tem

po, J

umat

pek

an

lalu

, men

impa

li, "

Bar

angk

ali b

elum

...."

P

araf

rase

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Whe

n W

hy

K

oher

ensi

pen

jela

s

Koh

eren

si s

ebab

aki

bat

Lab

el s

umbe

r ke

polis

ian

Par

5

Sej

auh

man

a h

asil

pen

elu

sura

n A

nd

a at

as

lap

oran

tra

nsa

ksi

men

curi

gak

an i

tu?

D

ari

ribu

an y

ang

dise

butk

an, t

erny

ata

800

lapo

ran

yang

bis

a di

telu

suri

. Di

anta

ra

lapo

ran

itu, a

da 6

0-an

men

gena

i rek

enin

g pe

rwir

a po

lisi

. Sud

ah k

ami t

elus

uri,

dan

seka

rang

tin

ggal

21

lapo

ran

yang

bel

um

L

atar

Par

afra

se

Wha

t W

ho

D

etai

l

Koh

eren

si p

enje

las

Page 127: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

sele

sai

dikl

arif

ikas

i.

Par

6

Kep

olis

ian

ter

kes

an d

efen

sif

men

anga

ni

soal

ini?

Har

us A

nda

paha

mi,

keba

nyak

an

itu

data

lam

a, 2

003-

2005

. Rat

a-ra

ta d

ua

tahu

n la

lu. M

isal

nya,

ada

per

wir

a ya

ng

dise

but d

alam

lapo

ran

mas

ih b

erpa

ngka

t ko

mis

aris

bes

ar. P

adah

al d

ia s

ekar

ang

suda

h je

nder

al b

inta

ng d

ua. A

da y

ang

suda

h pu

rnaw

iraw

an, b

ahka

n ad

a ya

ng s

udah

m

enin

ggal

. Ini

men

yuli

tkan

, kar

ena

para

pe

mili

k re

keni

ng te

rseb

ut ju

ga s

udah

lupa

de

tail

tran

saks

i m

erek

a du

a-ti

ga t

ahun

lalu

it

u. T

olon

g in

i dip

aham

i. K

ami t

idak

be

rmak

sud

men

utup

-nut

upi.

P

erny

ataa

n

Par

afra

se

Who

W

hat

Whe

n W

hy

K

oher

ensi

pen

jela

s

Det

ail

S

ub t

ema

1: U

paya

de

fens

if k

epol

isia

n da

lam

ka

sus

reke

ning

m

encu

riga

kan

S

ub t

ema

2: k

asus

re

keni

ng m

encu

riga

kan

mer

upak

an k

asus

lam

a ya

ng ta

k te

rsel

esai

kan

M

enol

ak s

ub te

ma

1

Lek

siko

n: m

enyu

litk

an

Par

7

Jad

i in

i lap

oran

lam

a? I

ya. L

apor

anny

a sa

ma

deng

an y

ang

pern

ah r

amai

pad

a 20

05.

Ini

men

yuli

tkan

pen

yeli

dika

n. N

ama-

nam

anya

sam

a, t

rans

aksi

nya

sam

a.

Seb

enar

nya

dulu

pun

sud

ah a

da u

paya

kl

arif

ikas

i dar

i Bad

an R

eser

se K

rim

inal

. N

amun

, kar

ena

sist

em p

enda

taan

kur

ang

rapi

, tak

terc

atat

. Sek

aran

g ka

mi

dim

inta

K

epal

a P

olri

unt

uk m

elak

ukan

.

Par

afra

se

W

hat

Who

Koh

eren

si p

enje

las

M

endu

kung

sub

tem

a 2

Par

8

Ben

ark

ah d

ana

di

rek

enin

g p

ara

per

wir

a in

i ba

gian

dar

i da

na

oper

asio

nal

pol

isi

sum

ban

gan

pen

gusa

ha?

Say

a be

lum

tahu

ad

a in

form

asi

sepe

rti

itu.

Soa

l su

mba

ngan

su

kare

la it

u, k

an, b

erga

ntun

g pa

da m

asin

g-

Lat

ar

Wha

t W

ho

K

oher

ensi

pen

jela

s

Nom

inal

isas

i

Lek

siko

n: r

eali

stis

Lek

siko

n: j

auh

dari

m

encu

kupi

Page 128: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

mas

ing

indi

vidu

nya.

Kal

au a

da

bant

uan,

se

panj

ang

itu

tida

k ad

a pe

nyal

ahgu

naan

w

ewen

ang

yang

mem

peng

aruh

i pel

aksa

naan

tu

gas,

bol

eh s

aja,

kan

? K

ita

haru

s re

alis

tis.

K

ehid

upan

pol

isi j

auh

dari

men

cuku

pi.

Par

9

Jad

i tid

ak a

da

mas

alah

? S

aya

min

ta

mas

yara

kat

tida

k pr

ejud

ice

dulu

. Seb

agia

n or

ang

berp

ikir

ini l

apor

an tr

ansa

ksi

men

curi

gaka

n se

nila

i ber

mil

iar-

mil

iar

rupi

ah. P

adah

al ti

dak

begi

tu. M

isal

nya,

ada

se

oran

g aj

un k

omis

aris

bes

ar y

ang

men

yeto

r pr

emi a

sura

nsi R

p 50

juta

. Kar

ena

tida

k se

suai

den

gan

prof

ilny

a-ka

rena

gaj

inya

ke

cil-

lang

sung

terd

etek

si s

ebag

ai tr

ansa

ksi

men

curi

gaka

n. B

egit

u di

klar

ifik

asi,

ya

sele

sai.

Par

afra

se

Wha

t W

ho

N

omin

alis

asi

K

oher

ensi

pem

beda

Koh

eren

si p

enje

las

Par

10

Ad

a in

dik

asi

pid

ana

dar

i 21

lapo

ran

tr

ansa

ksi

men

curi

gak

an y

ang

mas

ih

dip

erik

sa?

Mas

ih d

itel

usur

i. A

da ti

m

peny

idik

ind

epen

den.

Tap

i ing

at a

sas

prad

uga

tak

bers

alah

. Mer

eka

buka

n pe

njah

at. S

emua

yan

g di

sebu

t dal

am la

pora

n su

dah

kam

i und

ang

untu

k kl

arif

ikas

i. B

eban

pe

mbu

ktia

n ad

a pa

ra m

erek

a, k

aren

a in

i m

engg

unak

an a

sas

pem

bukt

ian

terb

alik

. K

ami m

inta

pen

jela

san

asal

dan

a be

sert

a bu

kti-

bukt

inya

.

L

atar

Par

afra

se

Wha

t W

ho

How

K

oher

ensi

pen

jela

s

Koh

eren

si p

embe

da

D

etai

l

Lek

siko

n: m

erek

a bu

kan

penj

ahat

Par

11

An

da

ber

i ten

ggat

sa

mp

ai k

apan

? M

udah

-m

udah

an b

ulan

dep

an s

udah

sel

esai

. P

araf

rase

W

ho

Wha

t K

oher

ensi

pen

jela

s

Page 129: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Whe

n

Par

12

Bis

a d

iber

i gam

bar

an, k

ira-

kir

a ap

a b

entu

k h

asil

kla

rifi

kasi

ini

? K

ami a

kan

mem

beri

kan

penj

elas

an k

epad

a P

PA

TK

. K

alau

ada

yan

g m

encu

riga

kan,

nan

ti a

kan

diti

ndak

lanj

uti.

Kal

au p

emil

ik r

eken

ing

yang

di

curi

gai m

asih

ber

dina

s, k

ami a

kan

mel

ibat

kan

Div

isi P

rofe

si d

an P

enga

man

an.

L

atar

Par

afra

se

Wha

t H

ow

Who

K

oher

ensi

pen

jela

s

Det

ail

Page 130: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

TA

BE

L 3

.7

PA

NA

S D

ING

IN T

RU

NO

JOY

O

Par

. Ke

Pro

pos

isi/K

alim

at

Sin

taks

is

Sk

rip

Tem

atik

R

etor

is

P

anas

Din

gin

Tru

nojo

yo

Judu

l W

hat

Idio

m :

pana

s di

ngin

Par

1

Ali

h-al

ih m

empr

oses

kej

angg

alan

tran

saks

i se

jum

lah

perw

ira

ting

gi, M

arka

s B

esar

info

rmas

i. P

enye

lidi

k di

buba

rkan

, tim

pi

mpi

nan

Mat

hius

Sal

empa

ng d

irek

rut.

Lea

d

Who

W

hat

K

oher

ensi

pem

beda

Sub

tem

a 1:

Upa

ya

defe

nsif

kep

olis

ian

dala

m

kasu

s re

keni

ng

men

curi

gaka

n

Koh

eren

si p

enje

las

Lek

siko

n: k

eboc

oran

Par

2

R

apat

koo

rdin

asi

ruti

n se

tiap

aw

al p

ekan

ti

ba-t

iba

tera

sa g

enti

ng. S

emua

pej

abat

ut

ama

dim

inta

dat

ang.

Ket

egan

gan

tela

h m

erua

p di

Mar

kas

Bes

ar K

epol

isia

n R

epub

lik

Indo

nesi

a di

Jal

an T

runo

joyo

, Ja

kart

a S

elat

an, s

ejak

Sen

in p

agi p

ekan

lal

u.

Buk

an a

ksi t

eror

ism

e at

au k

eam

anan

yan

g m

embu

ruk,

par

a pe

ting

gi k

epol

isia

n m

emba

has

"keb

ocor

an"

data

rek

enin

g se

jum

lah

perw

ira

ting

gi.

L

atar

Par

afra

se

Wha

t W

ho

Whe

n W

here

D

etai

l

Koh

eren

si p

enje

las

Koh

eren

si s

ebab

aki

bat

M

endu

kung

sub

tem

a 1

L

eksi

kon:

gen

ting

L

eksi

kon:

mer

uap

Lek

siko

n: k

eboc

oran

Par

3

Dim

ulai

puk

ul 1

0.00

, ham

pir

sem

ua p

etin

ggi

hadi

r di

rua

ng r

apat

kep

ala

kepo

lisia

n it

u.

Han

ya K

epal

a B

adan

Res

erse

Kri

min

al

Kom

isar

is J

ende

ral I

to S

umar

di y

ang

abse

n.

Ia s

edan

g be

rkun

jung

ke

Ceb

u, F

ilipi

na. I

to

diw

akili

wak

ilny

a, I

nspe

ktur

Jen

dera

l D

ikdi

k M

ulya

na A

rief

. Kep

ala

Kep

olis

ian

Par

afra

se

W

ho

Wha

t W

hen

Whe

re

K

oher

ensi

pen

jela

s

K

oher

ensi

pem

beda

Lab

el j

abat

an s

umbe

r K

epol

isia

n

Page 131: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Jend

eral

Bam

bang

Hen

dars

o D

anur

i m

emim

pin

rapa

t, di

dam

ping

i w

akil

nya,

K

omis

aris

Jen

dera

l Jus

uf M

angg

abar

ani.

Pej

abat

uta

ma

dudu

k di

der

etan

mej

a ka

nan

dan

kiri

. P

ar 4

P

angk

alny

a ad

alah

tuli

san

tent

ang

anek

a tr

ansa

ksi m

encu

riga

kan

di r

eken

ing

seju

mla

h pe

rwir

a ke

poli

sian

. B

erju

dul

sam

pul "

Rek

enin

g G

endu

t Per

wir

a P

olis

i",

maj

alah

Tem

po m

emap

arka

n tr

ansa

ksi d

i re

keni

ng e

nam

per

wir

a ti

nggi

ser

ta s

ejum

lah

perw

ira

men

enga

h ya

ng "

tida

k se

suai

pro

fil"

al

ias

mel

ampa

ui g

aji

bula

nan

mer

eka.

T

rans

aksi

pal

ing

besa

r di

laku

kan

pada

re

keni

ng m

ilik

Ins

pekt

ur J

ende

ral B

udi

Gun

awan

, Kep

ala

Div

isi

Pro

fesi

dan

P

enga

man

an P

olri

.

Par

afra

se

W

hat

Who

Ben

tuk

kali

mat

indu

ktif

Nom

inal

isas

i

Koh

eren

si p

enje

las

G

rafi

s: t

idak

ses

uai

prof

il

Lab

el j

abat

an s

umbe

r T

erdu

ga

Par

5

Ada

pul

a da

ta t

rans

aksi

Kom

isar

is J

ende

ral

Sus

no D

uadj

i, m

anta

n K

epal

a B

adan

R

eser

se K

rim

inal

yan

g ki

ni d

itah

an s

ebag

ai

ters

angk

a ka

sus

koru

psi,

lalu

Kep

ala

Kep

olis

ian

Dae

rah

Kal

iman

tan

Tim

ur

Insp

ektu

r Je

nder

al M

athi

us S

alem

pang

, m

anta

n K

epal

a K

orps

Bri

gade

Mob

il

Insp

ektu

r Je

nder

al S

ylva

nus

Yul

ian

Wen

as,

Insp

ektu

r Je

nder

al B

amba

ng S

upar

no,

Kom

isar

is B

esar

Edw

ard

Sya

h P

erno

ng, j

uga

Kom

isar

is U

mar

Leh

a.

Par

afra

se

W

hat

K

oher

ensi

pen

jela

s

L

abel

jab

atan

sum

ber

Ter

duga

Lab

el s

tatu

s: te

rsan

gka

Par

6

Ket

egan

gan

tera

sa k

aren

a di

luar

ber

edar

Lat

ar

Wha

t

Koh

eren

si s

ebab

aki

bat

Page 132: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

kaba

r, m

ajal

ah T

empo

edi

si 2

8 Ju

ni 2

010

itu

dibo

rong

hab

is. S

ebag

ian

pem

boro

ng

men

gena

kan

sera

gam

pol

isi,

men

gend

arai

m

obil

pat

roli

resm

i. B

eber

apa

agen

m

enya

taka

n, p

ara

pem

boro

ng m

enga

taka

n di

suru

h at

asan

nya

buat

mem

beli

sem

ua

maj

alah

yan

g te

rbit

set

iap

Sen

in p

agi i

tu

(lih

at "

Ope

rasi

Seb

elum

Sub

uh")

.

P

araf

rase

W

hy

Who

Nom

inal

isas

i

Par

7

Sum

ber

Tem

po m

enga

taka

n, s

esaa

t set

elah

ra

pat d

ibuk

a, p

ara

jend

eral

lang

sung

m

empe

rsoa

lkan

keb

ocor

an d

ata

yang

dis

ebut

se

baga

i "L

apor

an H

asil

Ana

lisi

s da

ri P

usat

P

elap

oran

dan

Ana

lisi

s T

rans

aksi

K

euan

gan"

itu

. Jen

dera

l Bam

bang

m

embe

rika

n ke

sem

pata

n ke

pada

sem

ua

pese

rta

rapa

t men

yam

paik

an p

enda

pat.

Sej

umla

h je

nder

al m

enud

ing

Bad

an R

eser

se

seba

gai s

umbe

r ke

boco

ran.

Men

urut

sum

ber

yang

sam

a, m

erek

a m

enye

mpr

ot D

ikdi

k.

Jend

eral

bin

tang

dua

itu

berk

eras

, kan

torn

ya

tak

pern

ah m

embo

cork

an d

ata

itu.

Par

afra

se

Who

W

hat

N

omin

alis

asi

K

ata

gant

i

Men

duku

ng s

ub te

ma

1

Koh

eren

si p

enje

las

L

eksi

kon:

keb

ocor

an

L

abel

sum

ber

anon

im

L

eksi

kon:

men

udin

g

L

eksi

kon:

men

yem

prot

Lek

siko

n: m

embo

cork

an

Par

8

Dik

dik

belu

m b

isa

dim

inta

i kom

enta

rnya

so

al i

ni. N

amun

Ito

Sum

ardi

, yan

g di

tem

ui

seus

ai p

erin

gata

n H

ari B

haya

ngka

ra d

i M

arka

s K

om

ando

Bri

gade

Mob

il, K

elap

a D

ua, D

epok

, Kam

is p

ekan

lalu

, mem

bant

ah

wak

ilny

a it

u di

mar

ahi p

ara

kole

ga s

esam

a je

nder

al. "

Kam

i bai

k-ba

ik s

aja,

" uj

arny

a.

Par

afra

se

W

ho

Wha

t W

hen

Whe

re

Koh

eren

si p

embe

da

Par

9

Set

elah

ber

jala

n ha

mpi

r sa

tu ja

m, p

erte

mua

n P

araf

rase

W

hat

K

oher

ensi

pen

jela

s

Lek

siko

n: p

enti

ng

Page 133: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

bera

khir

. Dua

kep

utus

an p

enti

ng d

iam

bil.

P

erta

ma,

men

guba

h fo

rmas

i ti

m

peny

eles

aian

tung

gaka

n la

pora

n ha

sil

anal

isis

yan

g di

kiri

mka

n ol

eh P

usat

P

elap

oran

dan

Ana

lisi

s T

rans

aksi

Keu

anga

n.

Tet

ap d

ipim

pin

Kep

ala

Bad

an R

eser

se

Kri

min

al, t

im m

enda

pat t

amba

han

angg

ota

dari

"ti

m i

ndep

ende

n" u

ntuk

kas

us S

usno

D

uadj

i pim

pina

n M

athi

us S

alem

pang

-sat

u da

ri e

nam

jen

dera

l pem

ilik

rek

enin

g ya

ng

didu

ga b

erm

asal

ah.

W

ho

D

etai

l

Gra

fis:

tim

ind

epen

den

Par

10

Rap

at ju

ga m

emut

uska

n m

engk

aji l

angk

ah

huku

m m

empe

rsoa

lkan

sam

pul m

ajal

ah

Tem

po, y

ang

men

ampi

lkan

ora

ng

bers

erag

am m

irip

pol

isi

men

ghel

a ti

ga

cele

ngan

mer

ah m

uda.

Par

a je

nder

al

men

gang

gap

kary

a ar

tisti

k it

u m

eren

dahk

an

mar

taba

t kep

olis

ian.

Par

afra

se

W

hat

Who

W

hy

B

entu

k ka

lim

at d

eduk

tif

M

endu

kung

sub

tem

a 1

N

omin

alis

asi

Par

11

Kep

ala

Div

isi H

ubun

gan

Mas

yara

kat

Insp

ektu

r Je

nder

al E

dwar

d A

rito

nang

m

emas

tika

n K

epal

a K

epol

isia

n ti

dak

reak

tif

men

angg

api t

ulis

an t

enta

ng r

eken

ing

gend

ut

jend

eral

pol

isi.

"Bel

iau

men

yera

hkan

kep

ada

kam

i unt

uk m

enye

lesa

ikan

nya,

" ka

ta

Edw

ard.

Ada

pun

peru

baha

n fo

rmas

i ti

m

pene

liti

data

Pus

at P

elap

oran

dan

Ana

lisi

s T

rans

aksi

Keu

anga

n di

laku

kan

kare

na

adan

ya p

erga

ntia

n pe

jaba

t Dir

ektu

r II

E

kono

mi K

husu

s da

ri B

riga

dir

Jend

eral

Raj

a

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

L

abel

jab

atan

sum

ber

Kep

olis

ian

Page 134: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Eri

zman

ke

Kom

isar

is B

esar

Ari

ef S

ulis

tyo.

"S

ecar

a fu

ngsi

onal

tan

ggun

g ja

wab

teta

p di

K

epal

a B

adan

Res

erse

Kri

min

al,"

kat

anya

. P

ar 1

2 D

ia m

eneg

aska

n ti

m a

kan

sege

ra

men

yele

saik

an p

enel

itia

n 1.

100

data

tr

ansa

ksi y

ang

disa

mpa

ikan

Pus

at P

elap

oran

. "D

ari j

umla

h it

u ya

ng m

enya

ngku

t pej

abat

ke

poli

sian

han

ya 2

1 la

pora

n ha

sil a

nali

sis,

" ia

men

jela

skan

.

P

erny

ataa

n

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Kat

a ga

nti

L

eksi

kon

: men

egas

kan

Par

13

Pen

yele

saia

n r

eken

ing

di "

rum

ah s

endi

ri"

itu

men

dapa

t kri

tik

seju

mla

h pi

hak.

Pen

gaja

r P

ergu

ruan

Tin

ggi I

lmu

Kep

olis

ian,

B

amba

ng W

idod

o U

mar

, mer

aguk

an ti

m

akan

bis

a m

enye

lesa

ikan

kas

us r

eken

ing

jang

gal m

ilik

par

a je

nder

al i

tu.

L

atar

Par

afra

se

Who

W

hat

B

entu

k ka

lim

at d

eduk

tif

S

ub t

ema

2: I

su

keti

dakp

erca

yaan

dal

am

peny

eles

aian

kas

us

Lek

siko

n: r

umah

sen

diri

Par

14

Men

urut

dia

, sis

tem

huk

um I

ndon

esia

yan

g m

embe

rika

n m

onop

oli p

enye

lidi

kan

terh

adap

kep

olis

ian

akan

men

gham

bat

pros

es p

engu

suta

n ka

sus.

"B

isa

diba

yang

kan,

per

wir

a m

enen

gah

haru

s m

emer

iksa

jend

eral

bin

tang

dua

ata

u ti

ga,"

ka

tany

a. "

Pas

ti a

kan

mun

cul

suby

ekti

vita

s."

P

erny

ataa

n

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

K

ata

gant

i

Men

duku

ng s

ub te

ma

2

Lek

siko

n: m

onop

oli

Par

15

Sta

f kh

usus

kep

resi

dena

n bi

dang

huk

um,

Den

ny I

ndra

yana

, jug

a m

enga

taka

n pe

rlun

ya

dibe

ntuk

tim

gab

unga

n un

tuk

mel

akuk

an

veri

fika

si d

ata

reke

ning

gen

dut p

ara

peti

nggi

ke

poli

sian

. "A

kan

men

jadi

pro

blem

kal

au

veri

fika

si d

ilak

ukan

han

ya o

leh

kepo

lisi

an,"

ka

tany

a. L

emba

ga y

ang

perl

u di

libat

kan,

P

erny

ataa

n

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

K

ata

gant

i

Det

ail

M

endu

kung

sub

tem

a 2

Page 135: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

men

urut

dia

, ant

ara

lain

Kom

isi K

epol

isia

n N

asio

nal,

keja

ksaa

n, d

an K

omis

i P

embe

rant

asan

Kor

upsi

. P

ar 1

6 A

dapu

n K

etua

Kom

isi

Huk

um D

ewan

P

erw

akil

an R

akya

t Ben

ny K

abur

Har

man

m

emin

ta P

resi

den

Sus

ilo B

amba

ng

Yud

hoyo

no m

embe

ntuk

Dew

an K

ehor

mat

an

Pol

ri u

ntuk

men

yeli

diki

keb

enar

an la

pora

n da

n pe

mbe

rita

an m

enge

nai r

eken

ing-

reke

ning

men

curi

gaka

n pa

ra p

erw

ira

ting

gi

kepo

lisi

an. "

Seb

ab, i

ni c

erit

a la

ma

yang

pe

rnah

diu

ngka

p ke

pub

lik

oleh

Pus

at

Pel

apor

an d

an A

nali

sis

Tra

nsak

si K

euan

gan,

se

rta

Sus

no D

uadj

i," u

jarn

ya.

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Why

K

oher

ensi

seb

ab

S

ub t

ema

3: k

asus

re

keni

ng m

encu

riga

kan

mer

upak

an k

asus

lam

a ya

ng ta

k te

rsel

esai

kan

L

abel

jab

atan

sum

ber

DP

R R

I

Lek

siko

n: m

emin

ta

Lek

siko

n: c

erit

a la

ma

Par

17

Di l

uar

subs

tans

i kas

us, p

enaf

sira

n be

rkem

bang

di b

erba

gai

kala

ngan

. W

akil

K

etua

Dew

an P

erw

akil

an R

akya

t Pra

mon

o A

nung

men

gata

kan

boco

ran

data

rek

enin

g ge

ndut

ini

berk

aita

n de

ngan

per

taru

ngan

in

tern

al k

epol

isia

n. "

Sel

alu

mun

cul k

alau

m

au a

da p

erga

ntia

n K

epal

a P

olri

," k

ata

poli

tikus

Par

tai B

ante

ng it

u.

L

atar

Per

nyat

aan

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

S

ub t

ema

4: t

erda

pat

agen

da l

ain

dala

m k

asus

re

keni

ng m

encu

riga

kan

Koh

eren

si p

enje

las

L

abel

jab

atan

sum

ber

DP

R R

I

Lek

siko

n: b

ocor

an

L

eksi

kon:

sel

alu

Par

18

Seo

rang

per

wir

a ti

nggi

kep

olis

ian

men

cibi

r an

alis

is P

ram

ono

Anu

ng. S

ebab

, par

a je

nder

al y

ang

bera

da d

alam

daf

tar

mew

akil

i "f

aksi

-fak

si"

yang

ber

sain

g da

lam

men

uju

posi

si p

unca

k ke

poli

sian

. Seb

agia

n ka

lang

an

men

uduh

sum

ber

doku

men

dar

i Sus

no

Dua

dji,

yang

per

nah

men

jadi

Wak

il K

etua

P

araf

rase

Per

nyat

aan

K

utip

an s

umbe

r

Who

W

hat

K

oher

ensi

pen

jela

s

Men

duku

ng s

ub te

ma

4

K

oher

ensi

seb

ab a

kiba

t

Nom

inal

isas

i

L

eksi

kon:

bin

gung

Lek

siko

n: f

aksi

-fak

si

L

abel

jab

atan

sum

ber

Ter

duga

Page 136: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Pus

at P

elap

oran

. "T

api i

tu te

rban

tah

kare

na

data

rek

enin

g S

usno

juga

ada

dit

ampi

lkan

,"

kata

nya.

P

ar 1

9 A

nggo

ta K

omis

i Kep

olis

ian,

Adn

an

Pan

dupr

adja

, men

ilai

terl

alu

jauh

m

enga

itka

n da

ta r

eken

ing

jend

eral

den

gan

perg

anti

an p

emim

pin

kepo

lisi

an. R

eken

ing

gend

ut p

ara

jend

eral

pol

isi,

men

urut

dia

, m

erup

akan

per

soal

an l

ama

seja

k 20

05 d

an

teru

s m

enum

puk.

"In

i ada

lah

akum

ulas

i pe

rsoa

lan

yang

tak

pern

ah d

itun

task

an,"

uj

arny

a.

L

atar

Per

nyat

aan

K

utip

an s

umbe

r

Who

W

hat

Whe

n

M

enol

ak s

ub te

ma

4

N

omin

alis

asi

K

oher

ensi

pen

jela

s

L

eksi

kon:

aku

mul

asi

L

eksi

kon:

tak

pern

ah

ditu

ntas

kan

Par

20

Wah

yu M

urya

di, P

emim

pin

Red

aksi

M

ajal

ah T

empo

, mem

asti

kan

maj

alah

nya

tak

mem

ilik

i kep

enti

ngan

apa

pun

dal

am

men

erbi

tkan

ber

ita it

u. "

Kam

i m

enja

lank

an

tuga

s se

suai

den

gan

unda

ng-u

ndan

g,

mem

enuh

i keb

utuh

an in

form

asi p

ubli

k,"

kata

nya.

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Koh

eren

si p

enje

las

L

abel

jab

atan

sum

ber

Red

aksi

T

empo

Lek

siko

n: k

epen

ting

an

Par

21

Ali

h-al

ih m

empe

rsoa

lkan

sub

stan

si, M

arka

s B

esar

Kep

olis

ian

just

ru m

empe

rsoa

lkan

sa

mpu

l maj

alah

. Men

urut

dia

, gam

bar

sam

pul i

tu "

sang

at m

engh

ina

kepo

lisi

an".

K

epal

a K

epol

isia

n Je

nder

al B

amba

ng

Hen

dars

o ju

ga m

enya

taka

n ke

cew

a at

as

gam

bar

pada

sam

pul

itu. D

ia m

enga

taka

n ce

leng

an i

tu m

erup

akan

pen

ghin

aan

terh

adap

ang

gota

kep

olis

ian.

"Ja

ngan

ga

mba

rkan

ang

gota

pol

isi

deng

an s

esua

tu

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

P

araf

rase

Who

W

hat

M

endu

kung

sub

tem

a 1

K

oher

ensi

pen

jela

s

G

rafis

: san

gat m

engh

ina

kepo

lisi

an

L

eksi

kon:

kec

ewa

Page 137: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

yang

har

am, b

abi,"

uja

rnya

. P

ar 2

2 S

etel

ah b

erul

ang

kali

men

gung

kapk

an

keke

cew

aann

ya,

Rab

u pe

kan

lalu

Mab

es

Pol

ri m

elay

angk

an s

urat

tegu

ran

kepa

da

Tem

po. D

alam

sur

at it

u te

rdap

at k

alim

at,

"Kam

i ber

ikan

tegu

ran

kera

s ke

pada

pih

ak

reda

ksi y

ang

tela

h m

ener

bitk

an m

ajal

ah

ters

ebut

dan

mas

alah

ini a

kan

kam

i baw

a ke

ja

lur

huku

m."

Par

afra

se

W

ho

Wha

t W

hen

B

entu

k ka

lim

at in

dukt

if

D

etai

l G

rafi

s: k

ami b

erik

an te

gura

n ke

ras

kepa

da p

ihak

red

aksi

yan

g te

lah

men

erbi

tkan

maj

alah

te

rseb

ut d

an m

asal

ah in

i aka

n ka

mi b

awa

ke j

alur

huk

um

Par

23

Ket

ua K

om

isi P

enga

duan

Mas

yara

kat

dan

Pen

egak

an E

tika

Dew

an P

ers

Agu

s S

udib

yo

men

ilai s

urat

teg

uran

seb

agai

lan

gkah

kel

iru.

"T

idak

bol

eh k

epol

isia

n m

engi

rim

kan

tegu

ran

kepa

da T

empo

itu

baru

bol

eh,"

kat

anya

.

P

erny

ataa

n

K

utip

an s

umbe

r

Who

W

hat

Koh

eren

si p

enje

las

Lab

el j

abat

an s

umbe

r D

ewan

P

ers

L

eksi

kon:

lang

kah

keli

ru

Par

24

Agu

s m

engu

ngka

pkan

, pen

giri

man

tegu

ran

kepa

da m

edia

mer

upak

an w

ewen

ang

Dew

an

Per

s, b

ukan

wew

enan

g ke

polis

ian.

M

ekan

ism

enya

, pih

ak y

ang

tida

k pu

as a

tas

pem

beri

taan

men

gadu

ke

Dew

an P

ers

terl

ebih

dul

u. K

emud

ian

Dew

an P

ers

yang

m

elay

angk

an s

urat

tegu

ran

kepa

da m

edia

.

P

erny

ataa

n

Par

afra

se

Who

W

hat

How

Koh

eren

si p

enje

las

Par

25

Ren

cana

kep

olis

ian

men

ggug

at T

empo

m

enua

i kri

tik

dari

pel

baga

i pen

juru

. Ang

gota

D

ewan

Per

s, U

ni Z

. Lub

is, m

enya

yang

kan

sika

p ke

poli

sian

dan

men

gang

gap

lang

kah

ters

ebut

mer

upak

an k

emun

dura

n ba

gi p

olis

i. "S

elam

a in

i, D

ewan

Per

s se

lalu

m

enga

pres

iasi

pol

isi k

aren

a m

erek

a se

lalu

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

N

omin

alis

asi

K

oher

ensi

pen

jela

s

Lek

siko

n: k

emun

dura

n

Page 138: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

beru

saha

men

yele

saik

an s

engk

eta

pers

m

elal

ui D

ewan

Per

s,"

kata

nya.

P

ar 2

6 S

ejum

lah

toko

h da

n ak

tivi

s an

tiko

rups

i,

Kam

is p

ekan

lal

u, d

atan

g ke

kan

tor

maj

alah

T

empo

. Mer

eka

men

yam

paik

an d

ukun

gan

untu

k be

rsam

a-sa

ma

mem

eran

gi k

orup

si.

"Kit

a se

mua

men

cint

ai p

olis

i,"

kata

Err

y R

iyan

a H

ardj

apam

ekas

, man

tan

Wak

il

Ket

ua K

om

isi P

embe

rant

asan

Kor

upsi

yan

g ha

dir.

"Y

ang

kita

law

an b

ukan

pol

isi,

tapi

m

erek

a ya

ng m

elak

ukan

kor

upsi

."

P

enut

up

K

utip

an s

umbe

r W

ho

Wha

t W

hen

Whe

re

N

omin

al i

sasi

Koh

eren

si p

enje

las

L

eksi

kon:

duk

unga

n

L

abel

jab

atan

sum

ber

Man

tan

Wak

il K

etua

Kom

isi

Pem

bera

ntas

an K

orup

si

Par

27

Akt

ivis

Nur

syah

bani

Kat

jasu

ngka

na

men

gata

kan

poli

si s

ehar

usny

a m

enja

dika

n te

rung

kapn

ya k

asus

ini s

ebag

ai m

omen

tum

un

tuk

mer

efor

mas

i ins

titu

siny

a. R

ekto

r U

nive

rsit

as P

aram

adin

a A

nies

Bas

wed

an

men

amba

hkan

, pem

bung

kam

an p

ers

buka

n za

man

nya

lagi

. Set

iap

peng

ungk

apan

kas

us

koru

psi,

ia m

enya

taka

n, m

erup

akan

usa

ha

mem

perb

aiki

neg

eri

ini.

"Jan

gan

diar

tika

n m

enja

di p

engh

inaa

n."

P

enut

up

K

utip

an s

umbe

r W

ho

Wha

t K

oher

ensi

pen

jela

s

L

eksi

kon:

seh

arus

nya

L

eksi

kon:

mer

efor

mas

i

Lab

el j

abat

an s

umbe

r A

ktiv

is

L

abel

jab

atan

sum

ber

Rek

tor

Uni

vers

itas

Par

amad

ina

Lek

siko

n: p

embu

ngka

man

Page 139: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

2.1. Analisis Tabel Bingkai Kesan Defensif Polri dalam Penanganan

Kasus Rekening Mencurigakan

Terdapat dua berita Tempo yang bertemakan kesan defensif Polri dalam

penanganan kasus rekening mencurigakan. Berikut dua berita yang akan

dianalisis peneliti.

TABEL 3.8 BERITA BERTEMA KESAN DEFENSIF POLRI DALAM PENANGANAN

KASUS REKENING MENCURIGAKAN

No Judul Berita Tgl Terbit

1 Ito Sumardi: Mereka Bukan Penjahat (1) 4 Juli 2010

2 Panas Dingin Trunojoyo (2) 11 Juli 2010

2.1.1. Ito Sumardi: Mereka Bukan

Berita (1) berjudul Ito Sumardi: Mereka Bukan Penjahat. Judul

mengandung unsur Who dan What. Who untuk menyatakan Ito Sumardi

yang mengatakan What, mereka bukan penjahat. Bentukan kata

menegaskan suatu sangkalan terhadap prasangka yang berkembang di

masyarakat pada para perwira yang tersangkut kasus.

Tempo menurunkan berita 2.1 ini merupakan hasil wawancaranya

dengan Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia

yang sudah sejak bulan Mei 2010 mendapatkan tambahan pekerjaan dari

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Bambang Hendarso Danuri untuk

Page 140: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

melakukan klarifikasi terkait dugaan transaksi keuangan mencurigakan di

rekening sejumlah perwira polisi. Hal itulah yang menjadi Latar berita 2.1

yang ditulis Tempo. Secara utuh, penuturan Tempo dapat dilihat dalam

tabel paragraf 1.

Dalam melaksanakan tugasnya, Ito memanggil para perwira yang

disebut-sebut memilki transaksi mencurigakan. Kepada mereka itulah Ito

meminta penjelasan mengenai asal-usul dana, sekaligus meminta untuk

melengkapinya dengan dokumen dan bukti. Perwira pertama yang

dipanggil Ito adalah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Budi

Ito.

Penunjukkan Ito Sumardi (berdua dengan wakilnya, Inspektur

Jenderal Dikdik Mulyana) oleh Kapolri untuk turun tangan bermula dari

pertemuan Kapolri dengan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan Yunus Husein pada bulan Mei. Pertemuan itu membahas

masalah terkait banyaknya transaksi mencurigakan di rekening sejumlah

perwira tinggi polisi. Sebelum pertemuan itu, PPATK telah mengirimkan

ribuan analisis transaksi mencurigakan ke kepolisian. Namun, ternyata

temuan itu tak pernah ditangani polisi. Fakta yang ditampilkan Tempo ini

digunakan untuk menunjukkan kinerja kepolisian yang tidak sesuai

harapan.

Page 141: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Dari hasil penyelidikannya, ito mendapati bahwa dari ribuan

transaksi yang disebutkan, hanya 800 yang bisa ditelusuri dan 60-an

diantaranya menyangkut rekening perwira polisi. Dalam proses

penyelidikan yang sedang berlangsung, tersisa 21 laporan yang belum

selesai diklarifikasi.

Pandangan Tempo mengenai upaya kepolisian yang terkesan

defensif dibantah oleh Ito. Ito menegaskan bahwa data yang ada adalah

data lama antara tahun 2003-2005. Terbukti dengan nama dan transaksi

yang sama. Bahkan, upaya klarifikasi pun sudah pernah dilakukan oleh

Badan Reserse Kriminal saat itu.

Sikap Tempo yang meyakini adanya transaksi mencurigakan pada

rekening sejumlah perwira polisi mendapatkan sangkalan dari Ito. Ito

menyatakan tim penyelidik masih menelusurinya. Tim penyelidik

menggunakan asas pembuktian terbalik terhadap semua nama-nama yang

diundang untuk melakukan klarifikasi dengan tetap patuh pada asas

praduga tak bersalah. Pembuktian terbalik menyebabkan beban

pembuktian ada pada terduga untuk menjelaskan asal dana beserta bukti-

buktinya. Ito juga meminta kepada masyarakat untuk tidak berburuk

sangka terhadap rekening-rekening yang berjumlah miliaran.

Ito memberikan keterangan yang bersifat netral, dengan mengaku

tidak mengetahui, saat Tempo menanyakan dugaannya bahwa rekening

para perwira ini merupakan bagian dari dana operasional polisi sumbangan

Page 142: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

dari pengusaha. Namun, Ito mengakui kalau ada bantuan, selama tidak ada

penyalahgunaan wewenang yang mempengaruhi pelaksanaan tugas, itu

boleh saja. Dalam menjawab pertanyaan ini Ito menggunakan kata

digunakan sikap polisi

yang tidak menutup diri terhadap bantuan dana dari luar, realistis juga

secara tersirat mengajak lawan bicara untuk ikut memikirkan kondisi yang

ada atau minimal dengan menghadirkan empatinya. Sedangkan leksikon

yang dimilliki oleh kepolisian.

Tempo menutup beritanya dengan pernyataan Ito mengenai hasil

klarifikasi dan tenggat waktu bahwa Ito (Kepolisian) akan memberikan

penjelasan kepada PPATK dan menindaklanjuti semua rekening yang

mencurigakan. Ito juga akan melibatkan Divisi Profesi dan Pengamanan

jika pemilik rekening masih berdinas. Pernyataan ini sekaligus

memberikan penjelasan mengenai sikap kepolisian terhadap penyelesaian

kasus yang dilakukan oleh anggotanya. Kedua tahap penyelesaian kasus

akan dilakukan secara internal tanpa melibatkan pihak yang lebih

independen.

2.1.2. Analisis Tabel Bingkai Panas Dingin Trunojoyo

Berita (2) bertajuk Panas Dingin Trunojoyo. Bagian muka berita

ini menampilkan ilustrasi grafis barisan polisi yang berdiri tegap dalam

posisi hormat. Namun tidak semua polisi dalam posisi hormat, terlihat

Page 143: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

beberapa polisi sedang kasak-kusuk dengan polisi lain, seperti sedang

membicarakan sesuatu yang rahasia. Ilustrasi ini berusaha menggambarkan

apa yang sedang terjadi di Trunojoyo.

Judul berita mengandung unsure skrip What dan Who. What

terbentuk dari Idiom yang menerangkan Trunojoyo (Who).

Trunojoyo adalah nama lain untuk menyebut Markas Besar Kepolisian RI.

Nama ini diambil dari nama jalan yang mejadi alamat markas. Penggunaan

digunakan untuk mendeskripsikan situasi yang tengah

terjadi di Ma

menandakan sedang sakit, demam atau tidak enak badan. Itulah yang yang

ingin disampaikan Tempo dalam beritanya kali ini.

kepolisian dijelaskan dalam lead berita. Disebutkan bahwa Mabes Polri

bukannya memproses kejanggalan transaksi sejumlah perwira tinggi

sehingga menimbulkan kesan upaya defensif kepolisian dalam kasus

rekening mencurigakan (sub tema 1). Langkah yang dilakukan Polri

yaitu membubarkan tim penyelidik, dan mengangkat tim pimpinan

Mathius Salempang.

Dalam lead tersebut Tempo menggunakan retoris berbentuk

ng tidak

inginkan atau dijaga oleh kepolisian. Unsur retoris selanjutnya juga

Page 144: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

ditampilkan awak Tempo dalam mendeskripsikan ketegangan yang

dirasakan ketika rapat koordinasi rutin berlangsung dengan penggunaan

Rapat koordinasi tersebut dipimpin oleh Kepala Kepokisian RI

Bambang Hendarso Danuri didampingi wakilnya Komisaris Jenderal Jusuf

Manggabarani. Hampir semua petinggi Polri hadir kecuali Kepala Badan

Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Polisi Ito Sumardi. Wakilnya,

Inspektur Jenderal Dikdik Mulyana Arief hadir mewakili Ito yang tengah

berkuinjung ke Cebu, Filipina. Kehadiran semua petinggi Polri ini

menunjukkan pentingnya perihal yang akan dibahas.

Perihal itu bermula dari tulisan pada majalah Tempo edisi 28 Juni

2010

transaksi mencurigakan di rekening sejumlah perwira kepolisian. Sesaat

setelah rapat dibuka, para jenderal langsung mempersoalkan kebocoran

Pusat Pelaporan

Kapolri memberikan kesempatan kepada semua peserta rapat

menyampaikan pendapat. sejumlah jenderal justru menuding Badan

Reserse Kriminal sebagai sumber kebocoran data itu. menurut sumber

anonim Tempo, mereka menyemprot Dikdik. Namun, jenderal bintang dua

itu membantah jika kantornya telah membocorkan data itu. Dalam

kronologi rapat ini ada informasi yang sepertinya ditutupi oleh Tempo,

Page 145: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

yaitu siapa pihak yang menuduh dan alasan dibalik tuduhan yang

mengarah pada Badan Reserse Kriminal.

Pembahasan tindakan saling tuding dalam rapat koordinasi

mengenai kebocoran data PPATK tersebut sengaja ditonjolkan Tempo.

Penonjolan ini bertujuan untuk mendapatkan kesan prioritas yang kurang

tepat, yang dilakukan oleh kepolisian dengan mengabaikan isu utama

penyelidikan rekening mencurigakan anggota-anggotanya (mendukung

sub tema 1).

Dalam rangkaian kalimat yang mengisahkan ketegangan itu

terdapat penggunaan l , membocorkan , dan

me leksikon-leksikon itu mengandung makna yang metaforis.

kata dasar yang sama yang secara garafiah diartikan sebagai keluarnya

suatu zat, ini digunakan Tempo untuk menggambarkan keluarnya

informasi baik itu secara sengaja maupun tidak.

Rapat koordinasi tersebut menghasilkan keputusan antara lain:

mengubah formasi tim tunggakan laporan hasil analisis yang dikirimkan

oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Tetap dipimpin

Kepala Badan Reserse Kriminal, tim mendapat tambahan anggota dari

"tim independen" untuk kasus Susno Duadji pimpinan Mathius

Salempang-satu dari enam jenderal pemilik rekening yang diduga

Page 146: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

bermasalah. Kedua, mengkaji langkah hukum mempersoalkan sampul

majalah Tempo, yang menampilkan orang berseragam mirip polisi

menghela tiga celengan merah muda. Para jenderal menganggap karya

artistik itu merendahkan martabat kepolisian.

Hasil rapat yang ditulis Tempo dapat dijumpai dalam kalimat (Par

9-10). Kalimat-kalimat tersebut memilki koherensi penjelas sebab

merupakan bentuk kalimat deduktif. Dalam penjelasan tersebut ditonjolkan

pula yang penulisannya diapit tanda

kutip. Tempo menggunakan tanda kutip tersebut mewakili sikap Tempo

yang meragukan independensi

Hasil rapat lainnya berupa perngkajian langkah

hukum yang mempersoalkan sampul majalah Tempo. Sikap ini

memperkuat kesan sub tema 1.

Tempo secara berimbang menuliskan keterangan dari otoritas

kepolisian mengenai hasil rapat koodiansi rutin. Kepolisian melalui Kepala

Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Edward Aritonang

membantah dan memastikan bahwa kepolisian tidak reaktif terhadap

tulisan tentang rekening gendut jenderal polisi. Edward menambahkan,

perubahan formasi tim peneliti data PPATK dilakukan karena adanya

pergantian pejabat Direktur II Ekonomi Khusus dari Brigadir Jenderal

Raja Erizman ke Komisaris Besar Arief Sulistyo. Edward menegaskan,

dari 1100 data transaksi yang ada, hanya 21 laporan yang menyangkut

pejabat kepolisian dan memastikan tim akan segera menyelesaikan

Page 147: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

penelitian data tersebut. Edward menjelaskan, secara fungsional tanggung

jawab tetap di Kepala Badan Reserse Kriminal.

Kalimat (Par 11-12) terdiri dari sintaksis pernyataan dan kutipan

langsung oleh sumber. Terdapat pula retoris yang menghadirkan leksikon

ta ini dapat dimaknai sebagai tindakan pasti

dan perlu diragukan lagi kebenarannya.

Fokus pemberitaan selanjutnya berkisar pada memaparkan tentang

kritik sejumlah pihak terhadap kasus yang terjadi di tubuh kepolisian,

terutama pada tindakan penyelesaian rekening di "rumah sendiri". Tempo

memilih sumber-sumber yang memliki pernyataan yang mendukung sikap

Tempo sendiri, yakni isu ketidakpercayaan dalam penyelesaian kasus

(sub tema 2). Sumber-sumber yang dipakai Tempo antara lain: Pengajar

Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Bambang Widodo Umar, Staf khusus

kepresidenan bidang hukum Denny Indrayana, dan Ketua Komisi Hukum

Dewan Perwakilan Rakyat Benny Kabur Harman.

Kritik pertama datang dari pengajar Perguruan Tinggi Ilmu

Kepolisian Bambang Widodo Umar yang menyatakan keraguannya

terhadap kinerja tim akan menyelesaikan kasus rekening janggal milik

Bambang, sistem hukum Indonesia yang memberikan monopoli

penyelidikan terhadap kepolisian akan menghambat proses pengusutan

kasus sebab pasti akan muncul.

Page 148: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Pernyataan Bambang didukung oleh Denny Indrayana yang

mengatakan perlunya dibentuk tim gabungan untuk melakukan verifikasi

data para perwira petinggi kepolisian. Tim gabungan tersebut teridir atas

Komisi Kepolisian Nasional, kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan

Kepolisian.

Dukungan yang sama juga diungkapkan oleh Benny Kabur

Harman. Ia meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk

Dewan Kehormatan Polri untuk menyelidiki kebenaran laporan dan

pemberitaan mengenai rekening-rekening mencurigakan para perwira

tinggi kepolisian. Sebab, kasus ini merupakan cerita lama yang pernah

diungkap ke publik. Pernyataan terakhir dari Benny ini memperlihatkan

bahwa kasus rekening mencurigakan merupakan kasus lama yang tak

terselesaikan (sub tema 3).

Opini-opini ketiga tokoh ini sengaja dipakai Tempo dan

ditempatkan berurutan untuk memperkuat validitas pandangan Tempo

pada sub tema 2. Pengutipan ini sekaligus memberi bobot terhadap

pandangan Tempo karena kompetensi mereka.

Sementara itu isu rekening mencurigakan melebar, salah satunya

spekulasi yang datang dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat

Pramono Anung yakni terdapat agenda lain dalam kasus rekening

mencurigakan (sub tema 4). Ia menyatakan kebocoran data rekening

gendut berkaitan dengan pertarungan internal kepolisian yang dihadapkan

Page 149: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

pada pergantian kepala Polri. Dalam kalimat tersebut terdapat Leksikon

ke ke skan lepasnya

suatu zat melalui tempat yang tidak semestinya. Namun, Tempo

menggunakannya untuk menjelaskan lepasnya informasi. Termasuk

kebiasaan kemunculan kasus dalam upaya persaingan antar anggota

kepolisian memperebutkan posisi Kapolri yang akan segera habis masa

jabatannya.

Pernyataan Pramono Anung tadi mendapatkan cibiran seorang

perwira tinggi kepolisian. mempunyai arti mengejek,

namun cibiran ini dapat dinilai tak terlalu jelas apakah ditujukan untuk

menolak pernyataan Pramono Anung atau bukan, karena kemudian

dikatakan bahwa para jenderal kebingungan menduga motif pengungkapan

kasus. Sebab, para jenderal yang berada dalam daftar rekening

mencurigakan berada dalam "faksi-faksi" yang bersaing dalam menuju

posisi puncak kepolisian. Penempatan faksi oleh para jenderal ini

memperkuat spekulasi Pramono Anung.

Pernyataan diatas merupakan isi kalimat (Par 19). Bangunan

kalimat ini menggunakan koherensi sebab akibat dan mengandung

l -fak -kelompok

tertentu. Kelompok-kelompok yang dimaksud adalah pengelompokkan

yang terjadi sebagai akibat dukung-mendukung dalam mendapatkan

jabatan Kapolri.

Page 150: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Di lain pihak sebagian kalangan menuduh sumber kebocoran

dokumen dilakukan Susno Duadji, yang pernah menjadi Wakil Ketua

Pusat Pelaporan. Namun, dugaan tersebut terbantahkan karena nama Susno

Duadji juga tercantum dalam daftar.

Tempo menurunkan pendapat Anggota Kepolisian Nasional Adnan

Pandupraja yang menilai terlalu jauh mengaitkan data rekening jenderal

dengan pergantian pemimpin kepolisian. Menolak sub tema 4. Lebih

lanjut dia mendukung pernyataan Benny K. Harman dengan menjelaskan

bahwa kasus ini merupakan kasus yang menumpuk sejak 2005 yang tak

pernah dituntaskan. Mendukung sub tema 3.

Tempo menyayangkan sikap Kapolri yang lebih reaktif terhadap

sampul majalah Tempo daripada tanggap untuk segera menuntaskan kasus

yang terjadi di tubuh Polri. Sampul majalah Tempo sendiri

menggambarkan orang berseragam mirip polisi yang menggiring babi,

sedangkan babi sering dikaitkan dengan sifat rakus dan haram.

Kekecewaan Kapolri lalu dilanjutkan dengan mengirimkan surat teguran

kepada redaksi Tempo dan mengancam akan dibawa ke jalur hukum.

Sikap Kapolri tersebut mendapatkan tanggapan dari Pemimpin

Redaksi Majalah Tempo Wahyu Muryadi. Wahyu memastikan majalahnya

tak memiliki kepentingan apa pun dalam menerbitkan berita itu.Ia

berdalih, pihaknya hanya menjalankan tugas sesuai dengan undang-undang

yaitu memenuhi kebutuhan informasi publik.

Page 151: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Sikap kepolisian melayangkan surat teguran itu merupakan

langkah yang keliru. Demikian kata Ketua Komisi Pengaduan dan

Penegakan Etika Dewan Pers Agus Sudibyo. Agus justru membenarkan

jika kepolisian menyampaikan komplain saja ke Tempo sebab pengiriman

teguran kepada media merupakan wewenang Dewan Pers. Mekanismenya,

pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan mengadu ke Dewan Pers.

Kemudian Dewan Perslah yang melayangkan surat teguran kepada media.

Untuk mengokohkan tindakan Tempo dalam pemberitaanya dan

melemahkan tindakan Polri menuntut Tempo ke jalur hokum. Tempo

mengutip pernyataan dukungan dari sejumlah pihak seperti: Dewan Pers,

aktivis, dan akademisi. Dukungan-dukungan ini Tempo cantumkan dalam

beritanya sebagai penutup.

Sikap Dewan Pers diwakili oleh pernyataan dari Uni Z. Lubis. Uni

menyayangkan sikap kepolisian dan menganggap langkah tersebut

merupakan kemunduran bagi polisi. Dukungan yang lain datang dari

mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Erry Riyana yang

bertandang ke kantor majalah Tempo. Erry mengatakan bahwa yang

dilawan bukanlah polisi melainkan mereka yang melakukan korupsi.

Dukungan lain juga mengalir dari aktivis Nursyahbani

Katjasungkana yang mengatakan bahwa polisi seharusnya menjadikan

terungkapanya kasus ini sebagai momentum untuk mereformasi

institusinya. Ungakapan Nursyahbani diamini oleh Rektor Universitas

Page 152: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Paramadina Anis Baswedan. Menurutnya, setiap pengungkapan kasus

korupsi merupakan usaha untuk memperbaiki negeri ini. jangan diartikan

sebagai penghinaan. Ia juga menambahkan pembungkaman pers sudah

bukan zamannya lagi.

Dalam sintaksis penutup tersebut terekandung beberapa leksikon

Penggunaannya dipakai agar pihak yang ditunjuk melakukan apa yang

diperintahkan oleh yang memerintah.

diartikan sebagai memperbaharui, mengubah susunan dengan yang baru.

ertentu untuk tidak

bersuara. Leksikon ini marak terungkap pada saat Orde Baru. Bentuk

pembungkaman yang jamak dilakukan kala itu adalah pembredelan media.

3. Tindakan Penyelesaian Kasus Rekening Mencurigakan Dinilai tak

Kredibel

Dalam pengantarnya sebelum memulai rapat kabinet terbatas, dua pekan

sebelum pengumuman hasil penyelidikan kasus rekening mencurigakan,

Presiden mengatakan kepada peserta rapat bahwa penyelesaian isu rekening

gendut harus dilakukan dengan tuntas agar ketidakpercayaan publik terhadap

Page 153: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

lembaga penegak hukum tidak semakin meluas. Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono selanjutnya memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Bambang

Hendarso Danuri untuk segera menuntaskan dugaan kepemilikan rekening

mencurigakan yang melibatkan sejumlah perwira tinggi Polri.

Merespons perintah Presiden, kepolisian berjanji menyelesaikan

penyelidikan kasus dalam waktu dua minggu. Dalam penyelidikannya

kepolisian kemudian memutuskan untuk menggunakan jasa penyelidik internal.

Tindakan ini banyak dikritik karena rentan konflik kepentingan. Tindakan

Kapolri menolak pembentukan tim khusus untuk menelusuri dugaan

kepemilikan rekening mencurigakan dilandasi alasan bahwa persoalan tersebut

merupakan masalah internal Polri.139

Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Didi Irawadi

Syamsudin, menilai tim independen di luar kepolisian diperlukan untuk

mengusut kasus rekening gendut para perwira polisi. Didi mengatakan

masyarakat tidak yakin dengan penjelasan dari kepolisian. Menurut dia, dua

institusi yang bisa mengambil alih kasus ini adalah Komisi Pemberantasan

Korupsi dan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum.140

Di pihak lain, Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia Teten

Masduki juga meragukan penuntasan kasus kepemilikan rekening polisi oleh

Mabes Polri karena peyelidiknya dilakukan polisi sendiri sedangkan yang

diusut para perwira yang punya posisi tinggi di kepolisian. Teten

139 http://metrotvnews.com/read/news/2011/01/19/39915/Serial-Rekening-Gendut-Polisi-Berlanjut diakses pada 6 Februari 2011 pukul 8.00 140 http://www.Tempointeraktif.com/hg/hukum/2010/08/07/brk,20100807-269417,id.html diakses 6 Februari 2011 pukul 8.31

Page 154: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

menyangsikan penyelidik dapat melakukan tugasnya tanpa tekanan, oleh

karena ituTeten menyarankan penanganan sebaiknya dilakukan oleh tim yang

lebih independen.

Sementara itu walaupun menuai banyak kritik, Kepala Polri Jenderal

Bambang Hendarso Danuri tetap teguh menyatakan bahwa kasus rekening

gendut akan ditangani secara internal oleh kepolisian dan menjamin kasus

bakal dituntaskan lembaganya.141

141 http://www.Tempointeraktif.com/hg/hukum/2010/07/09/brk,20100709-262162,id.html diakses 6 Februari 2011 pukul 8.40

Page 155: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

TA

BE

L 3

.9

ICW

DE

SAK

KP

K U

SUT

RE

KE

NIN

G P

ET

ING

GI

PO

LR

I

Par

. Ke

Pro

pos

isi/K

alim

at

Sin

taks

is

Sk

rip

Tem

atik

R

etor

is

IC

W D

esak

KP

K U

sut R

eken

ing

Pet

ingg

i P

olri

Ju

dul

Who

W

hat

Lek

siko

n: d

esak

Lek

siko

n: u

sut

Par

1

Indo

nesi

a C

orru

ptio

n W

atch

men

desa

k K

omis

i Pem

bera

ntas

an K

orup

si m

engu

sut

reke

ning

pet

ingg

i Kep

olis

ian

RI,

dia

ntar

anya

be

rini

sisa

l BG

, yan

g di

duga

ter

liba

t kas

us

maf

ia p

ajak

.

koor

dina

tor

ICW

Dan

ang

Wid

oyo

ko, R

abu

peka

n la

lu.

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Whe

n

K

oher

ensi

seb

ab a

kiba

t

Sub

tem

a 1:

Dug

aan

kete

rlib

atan

per

wir

a po

lisi

da

lam

keg

iata

n la

lu li

ntas

tr

ansa

ksi k

euan

gan

ileg

al

K

oher

ensi

pen

jela

s

Sub

tem

a 2:

Isu

ke

tida

kper

caya

an d

alam

pe

nyel

esai

an k

asus

Lek

siko

n: ja

ngan

sam

pai

Par

2

Tam

a S

. Lan

kung

dar

i D

ivis

i Inv

esti

gasi

IC

W m

enye

butk

an K

epol

isia

n te

lah

men

gaku

i keb

enar

an a

dany

a re

keni

ng R

p 95

m

ilia

r it

u, y

ang

dipe

role

h da

ri c

ara

lega

l. P

adah

al to

tal

reke

ning

yan

g di

lapo

rkan

reke

ning

dan

tot

al k

ekay

aan

seli

sihn

ya ja

uh

P

araf

rase

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

D

etai

l

Koh

eren

si p

enje

las

Par

3

Dar

i ha

sil i

nves

tiga

si I

CW

, dal

am r

eken

ing

BG

pad

a ku

run

2005

-200

9 te

rdap

at t

iga

tran

saks

i dar

i du

a pe

rusa

haan

yan

g te

rkai

t ka

sus

paja

k. N

amun

IC

W e

ngga

n m

erin

ci

jum

lahn

ya, m

elai

nkan

per

inci

an y

ang

L

atar

Par

afra

se

K

utip

an s

umbe

r

Wha

t W

ho

M

endu

kung

sub

tem

a 1

Koh

eren

si p

embe

da

K

oher

ensi

pen

jela

s

Page 156: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

P

ar 4

IC

W j

uga

mem

inta

Kom

isi b

eker

ja s

ama

deng

an P

usat

Pel

apor

an d

an A

nali

sis

Tra

nsak

si K

euan

gan.

la

pora

n PP

AT

K s

oal

reke

ning

pej

abat

pe

ting

gi P

olri

bis

a di

tunt

aska

n ol

eh in

tern

al

P

enut

up

K

utip

an s

umbe

r W

ho

Wha

t W

hy

K

oher

ensi

seb

ab a

kiba

t.

Men

duku

ng s

ub te

ma

2

Page 157: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

TA

BE

L 3

.10

IBA

RA

T J

ER

UK

MA

KA

N J

ER

UK

Par

. Ke

Pro

pos

isi/K

alim

at

Sin

taks

is

Sk

rip

Tem

atik

R

etor

is

Ib

arat

Jer

uk M

akan

Jer

uk

Judu

l W

hat

M

etaf

ora:

jer

uk m

akan

jer

uk

Par

1

P

enye

lesa

ian

kasu

s tr

ansa

ksi

men

curi

gaka

n di

rek

enin

g se

jum

lah

perw

ira

kepo

lisi

an ta

k m

emua

skan

. Din

ilai

tak

kre

dibe

l.

Lea

d W

hat

Sub

tem

a 1:

Isu

ke

tida

kper

caya

an d

alam

pe

nyel

esai

an k

asus

L

eksi

kon:

tak

mem

uask

an

L

eksi

kon:

tak

kred

ibel

Par

2

Di r

uang

rap

at k

abin

et t

erba

tas,

Pre

side

n S

usil

o B

amba

ng Y

udho

yono

mem

oton

g pr

esen

tasi

Jen

dera

l Bam

bang

Hen

dars

o D

anur

i. K

epal

a K

epol

isia

n R

epub

lik

Indo

nesi

a it

u be

lum

sel

esai

mem

apar

kan

kasu

s du

gaan

tran

saks

i men

curi

gaka

n di

re

keni

ng s

ejum

lah

perw

ira

ting

gi p

olis

i. Ia

m

enga

taka

n tr

ansa

ksi

yang

dip

erso

alka

n m

erup

akan

dat

a la

ma.

L

atar

Par

afra

se

P

erny

ataa

n

Whe

re

Who

W

hat

K

oher

ensi

pen

jela

s

N

omin

al

S

ub t

ema

2: k

asus

re

keni

ng m

encu

riga

kan

mer

upak

an k

asus

lam

a ya

ng ta

k te

rsel

esai

kan

Lab

el j

abat

an s

umbe

r K

epol

isia

n

Par

3

Men

urut

seo

rang

pej

abat

yan

g m

engi

kuti

ra

pat d

ua p

ekan

lalu

itu,

Pre

side

n m

enga

taka

n, "

Ada

dat

a ya

ng b

aru,

tahu

n

2010

." P

ada

data

Pus

at P

elap

oran

dan

A

nali

sis

Tra

nsak

si K

euan

gan,

mem

ang

ada

data

tran

saks

i m

encu

riga

kan

yang

dil

akuk

an

seor

ang

perw

ira

berp

angk

at in

spek

tur

jend

eral

pad

a M

aret

201

0.

K

utip

an s

umbe

r

P

araf

rase

W

ho

Wha

t W

hen

Whe

re

K

oher

ensi

pen

jela

s

K

ata

gant

i

Lab

el j

abat

an s

umbe

r P

ejab

at

nega

ra

Par

4

Pad

a aw

al r

apat

, ket

ika

war

taw

an d

iizi

nkan

m

elip

ut, P

resi

den

Yud

hoyo

no

mem

erin

tahk

an K

epal

a K

epol

isia

n un

tuk

men

gusu

t tu

ntas

per

soal

an i

ni. R

apat

dig

elar

L

atar

Par

afra

se

Who

W

hat

Whe

n W

hy

K

oher

ensi

pen

jela

s

Men

duku

ng s

ub te

ma

2

Lek

siko

n: m

emer

inta

hkan

Lek

siko

n: m

eres

pons

Page 158: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

buat

mer

espo

ns k

ontr

over

si m

enge

nai

reke

ning

men

curi

gaka

n ya

ng m

uncu

l set

elah

T

empo

men

erbi

tkan

lapo

ran

utam

a "R

eken

ing

Gen

dut P

erw

ira

Pol

isi"

pad

a aw

al

Juli

. P

ar 5

M

enur

ut j

uru

bica

ra k

epre

side

nan,

Jul

ian

Ald

rin

Pas

ha, P

resi

den

mem

erin

tahk

an

Kep

ala

Kep

olis

ian

men

yele

saik

an s

oal i

ni.

Tap

i ia

men

amba

hkan

, Pre

sid

en ju

ga

men

yata

kan

tida

k ak

an m

elak

ukan

in

terv

ensi

. Itu

seb

abny

a, k

ata

dia,

Pre

side

n m

enga

ngga

p be

lum

per

lu p

embe

ntuk

an t

im

inde

pend

en d

ari l

uar

kepo

lisi

an.

Per

nyat

aan

W

ho

Wha

t

K

oher

ensi

pen

jela

s

Koh

eren

si p

embe

da

Koh

eren

si s

ebab

L

abel

jab

atan

sum

ber

Juru

bi

cara

kep

resi

dena

n

Lek

siko

n: in

terv

ensi

Lek

siko

n: b

elum

per

lu

Par

6

Ber

janj

i men

yele

saik

anny

a da

lam

dua

pe

kan,

Mar

kas

Bes

ar K

epol

isia

n m

engu

mum

kan

hasi

l "pe

nyel

idik

an"-

nya

pada

Jum

at p

ekan

lalu

. Men

urut

Kep

ala

Div

isi

Hub

unga

n M

asya

raka

t Ins

pekt

ur

Jend

eral

Edw

ard

Ari

tona

ng, s

ejak

200

5 ke

poli

sian

men

erim

a 83

1 da

ta tr

ansa

ksi

men

curi

gaka

n da

ri P

usat

Pel

apor

an d

an

Ana

lisi

s T

rans

aksi

Keu

anga

n. S

eban

yak

23

di a

ntar

anya

rek

enin

g m

ilik

ang

gota

ke

poli

sian

em

pat

lapo

ran

bert

ahun

201

0 da

n si

sany

a 20

05.

P

araf

rase

Per

nyat

aan

Who

W

hat

Whe

n

K

oher

ensi

pen

jela

s

Det

ail

G

rafi

s: p

enye

lidi

kan

Lab

el j

abat

an s

umbe

r K

epol

isia

n

Par

7

K

epol

isia

n te

lah

mem

bent

uk ti

m b

uat

mel

akuk

an k

lari

fika

si te

rhad

ap 8

31 r

eken

ing

men

curi

gaka

n. T

im it

u di

pim

pin

Kep

ala

Bad

an R

eser

se K

rim

inal

Kom

isar

is J

ende

ral

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Whe

n

Koh

eren

si p

enje

las

Page 159: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Ito

Sum

ardi

. "H

asil

resm

inya

aka

n ka

mi

sam

paik

an p

ada

akhi

r Ju

li 20

10 a

tas

izin

P

usat

Pel

apor

an d

an A

nali

sis

Tra

nsak

si

Keu

anga

n,"

kata

Edw

ard.

P

ar 8

K

husu

s tr

ansa

ksi

men

curi

gaka

n pa

da

reke

ning

23

angg

ota

kepo

lisi

an, m

enur

ut

Edw

ard,

17

di a

ntar

anya

din

yata

kan

tak

ada

mas

alah

. "B

isa

dibu

ktik

an, r

eken

ing

itu

waj

ar,"

kat

anya

. Men

urut

dia

, tra

nsak

si

dila

kuka

n an

tara

lai

n m

elal

ui p

enut

upan

re

keni

ng d

an m

emin

dahk

anny

a ke

val

uta

asin

g, p

engh

asil

an i

nves

tasi

kel

uarg

a, b

ayar

pr

emi a

sura

nsi,

hart

a ke

luar

ga, t

rans

aksi

pe

jaba

t keu

anga

n de

ngan

men

ggun

akan

ua

ng d

inas

, bay

ar u

tang

, dan

bia

ya b

erob

at.

"Sem

ua j

uga

suda

h di

lapo

rkan

dal

am

lapo

ran

hart

a ke

kaya

an,"

ia

men

amb

ahka

n.

Sat

u re

keni

ng m

ilik

seo

rang

per

wir

a ta

k da

pat d

itel

usur

i ka

rena

pem

ilik

nya

tela

h m

enin

ggal

. Dua

rek

enin

g be

lum

bis

a di

sim

pulk

an k

aren

a pe

nyid

ik m

asih

men

elit

i do

kum

en p

endu

kung

nya.

P

erny

ataa

n

Kut

ipan

sum

ber

P

araf

rase

Who

W

hat

How

D

etai

l

Koh

eren

si p

enje

las

K

oher

ensi

seb

ab a

kiba

t

Par

9

Sat

u re

keni

ng b

elum

bis

a di

pros

es k

aren

a pe

mili

knya

sed

ang

men

giku

ti p

emil

ihan

bu

pati

. Dua

pem

ilik

rek

enin

g la

inny

a di

sebu

tkan

ter

kait

deng

an p

idan

a: s

atu

tela

h di

voni

s pe

ngad

ilan

dan

lain

nya

dala

m p

rose

s hu

kum

.

Par

afra

se

Wha

t W

ho

K

oher

ensi

seb

ab a

kiba

t

Det

ail

Par

10

"Say

a ta

k bi

sa m

enye

but

nam

a m

erek

a

Lat

ar

Who

Koh

eren

si s

ebab

aki

bat

Page 160: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

kare

na ta

k in

gin

mel

angg

ar h

ukum

," k

ata

Edw

ard.

Dia

mer

ujuk

pad

a U

ndan

g-U

ndan

g N

omor

25

Tah

un 2

003

tent

ang

Tin

dak

Pid

ana

Pen

cuci

an U

ang

dan

Und

ang-

Und

ang

Nom

or 1

4 T

ahun

200

8 te

ntan

g K

eter

buka

an I

nfor

mas

i Pub

lik.

"S

iapa

pun

ta

k bo

leh

mem

buka

dat

a ap

a pu

n ka

rena

itu

doku

men

rah

asia

," k

ata

Edw

ard.

K

utip

an s

umbe

r

Wha

t

K

oher

ensi

pen

jela

s

Par

11

Sum

ber

di k

epol

isia

n m

enye

butk

an p

emil

ik

reke

ning

yan

g te

lah

divo

nis

pida

na a

dala

h K

omis

aris

Mar

tin

Ren

o. K

epal

a Sa

tuan

T

inda

k P

idan

a T

erte

ntu

Kep

olis

ian

Dae

rah

Pap

ua it

u pa

da 2

005

diny

atak

an t

erbu

kti

terl

ibat

kas

us p

emba

laka

n li

ar. S

atu

perw

ira

lain

pem

ilik

rek

enin

g ya

ng d

iseb

utka

n m

asih

da

lam

pro

ses

huku

m ta

k la

in a

dala

h K

omis

aris

Jen

dera

l Sus

no D

uadj

i, m

anta

n K

epal

a B

adan

Res

erse

Kri

min

al y

ang

kini

di

taha

n da

lam

kas

us k

orup

si.

P

erny

ataa

n

Par

afra

se

Who

W

hat

Whe

n

Koh

eren

si p

renj

elas

Lab

el s

umbe

r an

onim

Lab

el j

abat

an s

umbe

r T

erbu

kti b

ersa

lah

Lab

el j

abat

an s

umbe

r T

erdu

ga

Par

12

Sus

no te

rmas

uk d

alam

daf

tar

pem

ilik

re

keni

ng g

endu

t. D

alam

dok

umen

ana

lisi

s,

terd

apat

ena

m p

erw

ira

ting

gi s

erta

sej

umla

h pe

rwir

a m

enen

gah

yang

dic

urig

ai m

elak

ukan

"t

rans

aksi

yan

g ti

dak

sesu

ai p

rofi

l" a

lias

m

elam

paui

gaj

i bul

anan

mer

eka.

Tra

nsak

si

pali

ng b

esar

dila

kuka

n pa

da r

eken

ing

mil

ik

Insp

ektu

r Je

nder

al B

udi

Gun

awan

, Kep

ala

Div

isi P

rofe

si d

an P

enga

man

an P

olri

. Pad

a 20

06, m

elal

ui r

eken

ing

prib

adi

dan

reke

ning

L

atar

Per

nyat

aan

Who

W

hat

Whe

n H

ow

N

omin

alis

asi

D

etai

l

Koh

eren

si p

enje

las

G

rafi

s: tr

ansa

ksi

yang

tid

ak

sesu

ai p

rofi

l

Lab

el j

abat

an s

umbe

r T

erdu

ga

L

abel

sta

tus:

man

tan

ajud

an

Page 161: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

anak

nya,

man

tan

ajud

an P

resi

den

Meg

awat

i S

oeka

rnop

utri

itu

men

dapa

tkan

set

oran

Rp

54 m

ilia

r an

tara

lain

dar

i seb

uah

peru

saha

an

prop

erti

. P

ar 1

3 D

afta

r ya

ng s

ama

mem

uat a

ntar

a la

in n

ama

Sus

no, K

epal

a K

epol

isia

n D

aera

h K

alim

anta

n T

imur

Ins

pekt

ur J

ende

ral

Mat

hius

Sal

empa

ng, m

anta

n K

epal

a K

orps

B

riga

de M

obil

Ins

pekt

ur J

ende

ral S

ylva

nus

Yul

ian

Wen

as, I

nspe

ktur

Jen

dera

l B

amba

ng

Sup

arno

, Kom

isar

is B

esar

Edw

ard

Sya

h P

erno

ng, j

uga

Kom

isar

is U

mar

Leh

a.

Par

afra

se

Wha

t W

ho

Det

ail

Par

14

"Ini

pem

bukt

ian

terb

alik

, jad

i men

jadi

beb

an

mer

eka

untu

k m

enje

lask

an a

sal-

usul

tr

ansa

ksin

ya,"

kat

a di

a.

P

erny

ataa

n

K

utip

an s

umbe

r W

ho

Wha

t W

hen

Koh

eren

si p

enje

las

Lab

el j

abat

an s

umbe

r K

epol

isia

n

Par

15

Ali

h-al

ih m

enye

lidi

ki k

asus

yan

g ad

a ke

mun

gkin

an b

erka

itan

deng

an t

rans

aksi

, kl

arif

ikas

i dil

akuk

an d

enga

n m

eman

ggil

para

per

wir

a. M

erek

a di

min

ta d

atan

g m

emba

wa

doku

men

yan

g m

enje

lask

an

tran

saks

i. In

spek

tur

Jend

eral

Bud

i Gun

awan

, m

isal

nya,

diu

ndan

g ke

rua

ng k

erja

Ito

. "D

ia

suda

h m

enye

rahk

an s

emua

dat

a, a

da y

ang

haru

s di

perk

uat,

" ka

ta I

to k

etik

a it

u.

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

Wha

t W

ho

K

oher

ensi

pem

beda

Koh

eren

si p

enje

las

Kat

a ga

nti

M

endu

kung

sub

tem

a 1

Par

16

Set

elah

men

jadi

kon

trov

ersi

, pen

gum

uman

ha

sil

peny

elid

ikan

pun

dila

kuka

n. S

eper

ti

bany

ak d

iper

kira

kan,

tak

ada

keju

tan

dala

m

peng

umum

an y

ang

dila

kuka

n E

dwar

d

L

atar

Per

nyat

aan

Wha

t W

ho

K

oher

ensi

pen

jela

s

K

oher

ensi

seb

ab a

kiba

t

Nom

inal

isas

i

L

eksi

kon:

set

elah

men

jadi

ko

ntro

vers

i

L

eksi

kon:

ban

yak

dipe

rkir

akan

Page 162: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

Ari

tona

ng it

u. M

enur

ut s

eora

ng s

umbe

r di

ke

poli

sian

, ini

mer

upak

an b

entu

k ko

mpr

omi.

S

oaln

ya, p

erw

ira-

perw

ira

itu

bera

sal

dari

se

mua

fak

si y

ang

kini

ber

sain

g m

enuj

u ku

rsi

Kep

ala

Kep

olis

ian.

L

abel

sum

ber

anon

im

L

eksi

kon:

kom

prom

i

Lek

siko

n: k

ursi

Par

17

Kar

ena

dian

ggap

bel

um m

emua

skan

, Ket

ua

Dew

an P

erw

akil

an R

akya

t Mar

zuki

Ali

e m

emin

ta K

epal

a K

epol

isia

n ta

k ra

gu-r

agu

men

gusu

t re

keni

ng a

nak

buah

nya.

Kom

isi

Huk

um D

ewan

juga

sud

ah m

elay

angk

an

pang

gila

n ke

pada

Kep

ala

Kep

olis

ian

RI

Jend

eral

Bam

bang

Hen

dars

o, K

epal

a P

usat

P

elap

oran

dan

Ana

lisi

s T

rans

aksi

Keu

anga

n,

dan

Gub

ernu

r B

ank

Indo

nesi

a un

tuk

men

jela

skan

rek

enin

g m

encu

riga

kan

itu.

L

atar

Par

afra

se

Who

W

hat

Why

K

oher

ensi

seb

ab a

kiba

t

Koh

eren

si p

enje

las

Lab

el j

abat

an s

umbe

r D

PR

RI

Par

18

Wak

il K

oord

inat

or I

ndon

esia

Cor

rupt

ion

Wat

ch A

dnan

Top

as H

usod

o ju

ga

men

gang

gap

klar

ifik

asi r

eken

ing

men

curi

gaka

n it

u ta

k je

las.

"W

ajar

itu

yan

g ba

gaim

ana?

Apa

kah

jum

lahn

ya a

tau

cara

m

enda

patk

anny

a,"

kata

nya.

Den

gan

kera

s,

Bam

bang

Wid

odo

Um

ar, p

ensi

unan

per

wir

a po

lisi

yan

g di

kena

l kr

itis

terh

adap

in

stit

usin

ya, m

enil

ai p

enye

lidi

kan

kasu

s re

keni

ng s

ecar

a in

tern

al it

u se

baga

i "j

eruk

m

akan

jeru

k". I

a m

enam

bahk

an,

"Pen

yelid

ikan

itu

mem

buat

mas

yara

kat

mas

ih t

erus

ber

tany

a-ta

nya.

"

P

enut

up

K

utip

an s

umbe

r

Who

W

hat

K

oher

ensi

pen

jela

s

M

endu

kung

sub

tem

a 1

L

abel

jab

atan

sum

ber

Wak

il

Koo

rdin

ator

Ind

ones

ia

Cor

rupt

ion

Wat

ch

L

eksi

kon:

tak

jela

s

L

abel

jab

atan

sum

ber

Pen

siun

an p

erw

ira

poli

si

M

etaf

ora:

jer

uk m

akan

jer

uk

Page 163: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

3.1. Analisis Tabel Bingkai Tindakan Penyelesaian Kasus Rekening

Mencurigakan Dinilai Tak Kredibel

Terdapat dua berita Tempo yang bertemakan tindakan penyelesaian kasus

rekening mencurigakan dinilai tak kredibel. Berikut dua berita yang akan

dianalisis peneliti.

TABEL 3.11 BERITA BERTEMA TINDAKAN PENYELESAIAN KASUS REKENING

MENCURIGAKAN DINILAI TAK KREDIBEL

No Judul Berita Tgl Terbit

1 ICW Desak KPK Unsut Rekening Petinggi Polri (1) 20 Juni 2010

2 Ibarat Jeruk Makan Jeruk (2) 25 Juli 2010

3.1.1. ICW Desak KPK Usut Rekening Petinggi Polri

Berita pertama (1) pada subtema ketiga berjudul ICW Desak KPK

Usut Rekening Petinggi Polri. Berita ini disajikan ke dalam jenis feature

news.

Judul berita 3.1 memiliki unsur who dan what. What untuk

menunjuk rekening petinggi polisi, sedangkan who kepada ICW dan KPK.

judul menunjukkan hal penting yang

harus segera dilaksanakan. Sedangkan yang memberikan

makna untuk melakukan tindakan penyelidikan terhadap kasus rekening

mencurigakan.

Page 164: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

Berita diawali oleh pernyataan mengenai desakan Indonesia

Corruption Watch (ICW) terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

untuk mengusut rekening petinggi Kepolisian RI, terutama BG yang

diduga terlibat kasus mafia pajak. Desakan berdasar dugaan tersebut

memunculkan sub tema mengenai dugaan keterlibatan perwira polisi

dalam kegiatan lalu lintas transaksi keuangan ilegal (sub tema 1). Sub

tema ini kemudian didukung oleh latar P3K1 yang mengungkapkan hasil

investigasi ICW yang menemukan tiga transaksi mencurigakan dari dua

perusahaan bermasalah yang terjerat perkara pajak.

Berdasar bukti tersebut ICW menaruh harapan besar agar kasus

rekening mencurigakan diambil alih oleh KPK. Koordinator ICW Danang

Widoyoko bahkan menggunakan k sampai untuk

menunjukkan kekhawatirannya apabila kasus ini ditangani oleh kepolisian.

Kekhawatiran Danang juga dapat dipahami sebagai buah isu

ketidakpercayaan dalam penyelesaian kasus (sub tema 2).

koordinator ICW Danang Widoyoko, Rabu pekan lalu. (Par 1)

Tindakan ICW tersebut beralasan kuat setelah mendapatkan

keterangan bahwa kepolisian mengakui kebenaran terkait adanya rekening

senilai RP 95 miliar, seperti yang diutarakan Tama S. Lankung, Divisi

Investigasi ICW. Namun, ICW menyangsikan alasan kepolisian yang

menyebutkan bahwa dana tersebut diperoleh secara legal karena total

Page 165: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

kekayaan yang dilaporkan kepada Komisi hanya sebesar Rp 4,68 miliar.

Seperti yang dapat dilihat pada tabel (Par 2).

Dalam berita ini Tempo menutupnya tanpa menuliskan satu

pendapatpun dari pihak kepolisian sebagai upaya cover both side . Tempo

justru menutup beritanya dengan permintaan ICW kepada KPK agar

bekerja sama dengan PPATK. Tempo juga memperkuat sub tema 2

dengan menampilkan kutipan soal ketidaktuntasan Polri menyelesaikan

kasus rekening mencurigakan. Demikian tulis Tempo.

soal rekening pejabat petinggi Polri bisa dituntaskan oleh internal

(Par 4)

3.1.2. Analisis Tabel Bingkai Ibarat Jeruk Makan Jeruk

Berita (2) dengan judul Ibarat Jeruk Makan Jeruk ditulis oleh

Dwijo U. Maksum, Sandy Indra Pratama, dan Puti Noviya. Judul berita ini

mengandung unsur What yang menunjukkan retoris berupa metafora

, metafora yang diambil dari pernyataan

narasumber dalam penutup berita. Metafora yang bersifat sinis untuk

menggambarkan tindakan penyelesaian kasus rekening mencurigakan

perwira polisi yang diselesaikan secara internal oleh polisi sendiri.

Penggambaran isi dan sudut pandang berita (2) yang diturunkan

Tempo masih seputar rekening perwira. Kali ini menyoroti tentang

Page 166: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

penyelesaian kasus yang dinilai tak memuaskan. Lebih tegas lagi, Tempo

menilai tak kredibel, untuk memunculkan Isu ketidakpercayaan dalam

penyelesaian kasus (sub tema 1). Pernyataan tersebut terdapat dalam

kalimat (Par 1) yang merupakan Lead berita. Lead yang ditampilkan

Tempo secara gamblang menjelaskan isi berita dan sudut pandang berita

yang sebelumnya agak tersamar dengan judul yang idiomatis.

Bermula dari digelarnya rapat yang dihadiri oleh Presiden

Yudhoyono bertujuan untuk merespons mengenai kontroversi rekening

mencurigakan setelah Tempo Perwira

Kapolri untuk mengusut tuntas persoalan tersebut. Kapolri kemudian

memaparkan kasus dugaan rekening mencurigakan itu dan mengatakan

bahwa transaksi yang dipersoalkan adalah data lama. Namun presiden

menolak pernyataan Kapolri itu karena dalam laporan PPATK juga

terdapat data baru tahun 2010. Persoalan data lama yang disampaikan

Kapolri memperlihatkan bahwa kasus rekening mencurigakan

merupakan kasus lama yang tak terselesaikan (sub tema 2).

Pada awal rapat, ketika wartawan diizinkan meliput, Presiden

Yudhoyono memerintahkan Kepala Kepolisian untuk mengusut tuntas

rekening mencurigakan. Pernyataan Presiden tersebut dapat dipahami lain

bahwa kasus rekening mencurigakan merupakan kasus lama yang tak

terselesaikan (sub tema 2) dan kemudian muncul kembali. Walaupun

begitu seperti yang disampaikan oleh juru bicara kepresidenan Julian

Page 167: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

Aldrin Pasha, Presiden tak ingin ikut campur tangan dalam penyelesaian

kasus, Berikut kutipan lengkapnya.

Menurut juru bicara kepresidenan ,Julian Aldrin Pasha, Presiden

memerintahkan Kepala Kepolisian menyelesaikan soal ini. Tapi ia

menambahkan, Presiden juga menyatakan tidak akan melakukan

intervensi. Itu sebabnya, kata dia, Presiden menganggap belum perlu

pembentukan tim independen dari luar kepolisian. (Par 5)

Tempo lalu menghadirkan respon Markas Besar Kepolisian atas

perintah yang diberikan presiden. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat

Inspektur Jenderal Edward Aritonang menyatakan bahwa kepolisian telah

membentuk tim yang dipimpin oleh Kepala Badan Reserse Kriminal

Komisaris Besar Ito Sumardi untuk melakukan klarifikasi terhadap 831

(23 diantaranya milik anggota kepolisian) rekening mencurigakan dalam

Tempo waktu dua minggu.

Berjanji menyelesaikannya dalam dua pekan, Markas Besar Kepolisian

mengumumkan hasil "penyelidikan"-nya pada Jumat pekan lalu. (Par 6)

Sikap Tempo terhadap hasil penyelidikan kepolisian terlihat dalam

bentukan kalimat (Par -

-

kepolisian yang melakukan usaha memperoleh data dan fakta, proses

penyelidikan internal seperti ini dikhawatirkan akan berlangsung penuh

tekanan dan kompromi.

Page 168: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

Mabes Polri akhirnya mengumumkan hasil penyelidikannya. Dan

ternyata seperti dugaan majalah ini bahwa tak ada kejutan dalam

pengumuman yang dilakukan Edward Aritonang.

Menurut seorang sumber di kepolisian, ini merupakan bentuk

kompromi. Soalnya, perwira-perwira itu berasal dari semua faksi yang

kini bersaing menuju kursi Kepala Kepolisian. (Par 15)

Tempo dari sumber

anonimnya mempunyai arti bahwa proses penyelidikan dilakukan dengan

solusi saling menguntungkan. Pernyataan tindakan kompromi oleh sumber

tersebut sekaligus mendukung sub tema 1.

Dari 23 transaksi mencurigakan, 17 transaksi dinyatakan tak ada

masalah. secara detail Edward menerangkan transaksi tersebut dilakukan

antara lain melalui penutupan rekening dan memindahkannya ke valuta

asing, penghasilan investasi keluarga, bayar premi asuransi, harta

keluarga, transaksi pejabat keuangan dengan menggunakan uang, bayar

utang, dan biaya berobat. semua data-data itu telah dilaporkan dalam

laporan harta kekayaan.

Lebih detail Edward memaparkan, satu rekening milik seorang

perwira tak dapat ditelusuri karena pemiliknya telah meninggal. Dua

rekening belum bisa disimpulkan karena penyidik masih meneliti dokumen

pendukungnya. Satu rekening belum bisa diproses karena pemiliknya

sedang mengikuti pemilihan bupati. Dua pemilik rekening lainnya

Page 169: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

disebutkan terkait dengan pidana: satu telah divonis pengadilan dan

lainnya dalam proses hukum.

Dimintai konfirmasi mengenai nama anggota yang telah divonis,

Edward enggan menjawabnya dengan alasan tak ingin melanggar hukum

Keterbukaan Informasi Publik. Namun berdasarkan narasumber anonim

Tempo, pemilik rekening yang telah divonis pidana adalah Komisaris

Martin Reno.

Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Besar Ito Sumardi

yang memimpin peyelidikan mengungkapkan penyelidikannya

menggunakan asas pembuktian terbalik jadi beban pembuktian ada pada

terduga untuk menjelaskan asal-usul transaksi lengkap dengan bukti dan

data.

Namun, menurut Tempo, kepolisian seolah enggan melakukan

penyelidikan yang lebih mendalam seperti menyelidiki hubungan anggota

kepolisian yang terlibat kasus rekening mencurigakan dengan pengirim

dana. Pihak kepolisian lebih memilih memanggil para perwira untuk

melakukan klarifikasi. Mereka diminta membawa dokumen yang

menjelaskan transaksi, seperti yang dilakukan Inspektur Jenderal Budi

Gunawan. Konstruksi Tempo ini kembali memperkuat sub tema 1.

Sikap Tempo yang menyangsikan hasil penyelidikan kepolisian

ditampilkan melalui pendapat-pendapat sumber yang dipilih oleh Tempo,

seperti: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Ali, Wakil Koordinator

Page 170: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

Indonesia Cooruption Watch Adnan Topas Husodo, dan pensiunan perwira

polisi Bambang Widodo Umar.

Tidak puas dengan lapoaran Edward, Marzuki Ali mengatakan,

pihaknya (DPR) telah melayangkan panggilan kepada Kepala Kepolisian

RI Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Kepala PPATK, dan Gubernur

Bank Indonesia untuk menjelaskan rekening mencurigakan itu.

Adnan pun mempertanyakan kewajaran yang diungkapkan dalam

laporan Edward, apakah yang wajar itu jumlahnya atau cara

mendapatkanny. Lebih keras lagi Bambang Widodo Umar menilai

-

tanya.

4. Ketidakpuasan dalam Hasil Penyelesaian Kasus Rekening

Mencurigakan Perwira Polisi

Setelah Mabes Polri menyatakan kewajaran rekening perwiranya pada 23

Juli, banyak pihak masih meragukan klaim wajar tersebut dan menginginkan

agar kasus dibuka kembali untuk diadakan penyelidikan ulang dengan tim

penyelidik independen. Namun kepolisian menolak untuk membuka kasus ini

kembali karena dianggap akan mengangganggu proses penyelidikan yang

belum selesai (rekening Susno Duadji).

Page 171: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

Salah satu pihak yang meragukan kewajaran tersebut ialah Ketua Satuan

Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Kuntoro Mangkusubroto yang

menyatakan pihaknya akan mengkaji apakah akan mengambil alih kasus

rekening gendut sejumlah perwira tinggi Polri. Di pihak lain, kepolisian

melalui Kapolri Bambang Hendarso Danuri menolak untuk memberikan data

rekening gendut Polri kepada Satgas untuk diselidiki kembali. Bahkan

ditegaskan kembali oleh Kapolri bahwa persoalan rekening gendut jajaran

pejabat Polri sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang. Penegasan Kapolri

yang kukuh menyatakan kasus sudah selesai bertolak belakang dengan apa

yang dikatakan oleh Kasubdit Pencucian Uang Mabes Polri Kombes Agung

Setya. Agung mengatakan batas suatu kasus dinyatakan selesai ialah saat

penyidik mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3).

Menurut dia, UU tidak mengatur batas waktu kapan SP3 itu harus

dikeluarkan. Saat ini Kepolisian sedang menggantungkan kasus tersebut

karena penyidik masih meyakini ada hal-hal baru yang bisa terungkap tetapi

belum terlihat pada masa kini. 142

Penghentian penyidikan oleh kepolisian dianggap Masyarakat Anti

Korupsi Indonesia (MAKI) tidak sah karena tak sesuai dasar hukum yang

tertuang dalam pasal 109 KUHAP. MAKI melalui koordinatornya, Boyamin

Saiman bahkan melakukan gugatan terhadap Polri. Ia menilai Polri

seharusnya menindaklanjuti LHA PPATK dengan serangkaian proses

penyelidikan dan penyidikan kasus rekening gendut untuk selanjutnya 142http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newscat/hukum/2010/08/06/25385/Kasus-Rekening-Gendut-Polri-Tolak-Diambil diakses pada 6 Februari 2011 pukul 8.32

Page 172: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

dilimpahkan pada Kejaksaan. Namun kenyataannya Polri tak juga

menyampaikan Surat Pemberitahuan dimulainya penyidikan pada Kejaksaan

dalam perkara a quo, dan malah menyatakan masalah rekening gendut sudah

selesai. MAKI dalam gugatannya lantas memohon PN Jaksel menyatakan

secara hukum, bahwa tindakan penghentian penyidikan yang dilakukan

Termohon tidak sah dan batal demi hukum, serta melanjutkan proses hukum

selanjutnya.143

Sebulan setelah pengumuman hasil penyelidikan pada tanggal 25 Agustus

2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali meminta agar kasus

rekening gendut milik perwira tinggi kepolisian diusut tuntas, permintaan

Presiden ini ditafsirkan sebagai sikap tidak puas terhadap hasil penyelidikan

yang telah dilakukan. Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Denny

Indrayana, Presiden secara khusus telah menegaskan pentingnya pengusutan

kasus rekening gendut dan mendukung petisi reformasi Kepolisian RI.

Presiden Yudhoyono bahkan menegur Kepala Polri Jenderal Bambang

Hendarso Danuri. Ia dinilai tidak tegas menerangkan kasus mafia hukum dan

soal rekening gendut sejumlah perwira polisi. Presiden kemudian

memerintahkan kepolisian memperjelas, mempertegas, dan menuntaskan

kasus tersebut. Presiden juga mengingatkan Bambang Hendarso agar lebih

143 http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2010/08/24/brk,20100824-273602,id.html diakses pada 6 Februari 2011 pukul 8.50

Page 173: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

peka terhadap masukan dari masyarakat, agar masyarakat tidak kehilangan

kepercayaan terhadap kepolisian.144

144 http://www.Tempointeraktif.com/hg/politik/2010/08/25/brk,20100825-273727,id.html diakses pada 6 Februari 2011 pukul 8.32

Page 174: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

TA

BE

L 3

.12

RE

KE

NIN

G G

EN

DU

T M

ASI

H K

USU

T

Par

. Ke

Pro

pos

isi/K

alim

at

Sin

taks

is

Sk

rip

Tem

atik

R

etor

is

R

eken

ing

Gen

dut M

asih

Kus

ut

Judu

l W

hat

L

eksi

kon:

kus

ut

Par

1

Bel

um a

da p

erw

ira

poli

si p

emili

k re

keni

ng

men

curi

gaka

n ya

ng d

ijat

uhi h

ukum

an.

Pre

side

n m

empe

rtan

yaka

n pe

nang

anan

nya.

Lea

d W

ho

Wha

t

Det

ail

K

oher

ensi

pen

jela

s

Sub

tem

a 1:

Isu

ke

tida

kper

caya

an d

alam

pe

nyel

esai

an k

asus

Par

2

Sud

ah!

Kam

u lo

yal

saja

!" P

enyi

dik

men

ghar

dik

Kom

isar

is M

arth

en R

eno.

D

isan

gka

men

erim

a se

tora

n da

ri p

ara

pem

bala

k li

ar, m

anta

n K

epal

a S

atua

n T

inda

k P

idan

a T

erte

ntu

Kep

olis

ian

Dae

rah

Pap

ua

itu

mem

pers

oalk

an p

rose

dur

pena

ngan

an

kasu

snya

.

L

atar

Par

afra

se

Who

W

hat

Koh

eren

si p

enje

las

L

eksi

kon:

men

ghar

dik

Lek

siko

n: d

isan

gka

Lab

el j

abat

an s

umbe

r T

erbu

kti b

ersa

lah

Par

3

M

arth

en m

emin

ta k

asus

nya

lebi

h du

lu

dita

ngan

i Div

isi P

rofe

si d

an P

enga

man

an

Kep

olis

ian,

tid

ak l

angs

ung

diba

wa

ke

perk

ara

pida

na. T

erny

ata

ia d

iben

tak

begi

tu

rupa

. Kej

adia

n pa

da A

gust

us li

ma

tahu

n la

lu

itu

dice

rita

kan

kem

bali

sum

ber

Tem

po y

ang

men

geta

hui p

rose

s pe

nyid

ikan

, Sel

asa

dua

peka

n la

lu. D

imin

tai k

onfi

rmas

i, M

arth

en

tida

k m

emba

ntah

. "S

aya

tahu

pro

sedu

rnya

, ta

pi s

aya

patu

h sa

ja p

erin

tah

atas

an,"

ka

tany

a pe

kan

lalu

.

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Whe

n

K

oher

ensi

pen

jela

s

Kat

a ga

nti

Lab

el s

umbe

r an

onim

Par

4

Pad

a pe

rten

gaha

n bu

lan

ini,

Kep

ala

Div

isi

L

atar

W

hen

D

etai

l L

abel

jab

atan

sum

ber

Page 175: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

Hub

unga

n M

asya

raka

t Mar

kas

Bes

ar

Kep

olis

ian

Insp

ektu

r Je

nder

al E

dwar

d A

rito

nang

men

gum

umka

n se

jak

2005

ke

poli

sian

men

erim

a 83

1 da

ta tr

ansa

ksi

men

curi

gaka

n da

ri P

usat

Pel

apor

an d

an

Ana

lisi

s T

rans

aksi

Keu

anga

n. D

ari 2

3 re

keni

ng m

ilik

ang

gota

kep

olis

ian,

17

diny

atak

an ta

k ad

a m

asal

ah.

P

araf

rase

W

ho

Wha

t

Nom

inal

isas

i K

epol

isia

n

Par

5

Sat

u re

keni

ng ta

k da

pat

dite

lusu

ri k

aren

a pe

mili

knya

tela

h m

enin

ggal

. Dua

pem

ilik

re

keni

ng t

erka

it k

asus

pid

ana:

sat

u te

lah

divo

nis

peng

adil

an, d

an la

inny

a da

lam

pr

oses

huk

um. N

ah, M

arth

en m

erup

akan

pe

mili

k re

keni

ng y

ang,

men

urut

Ed

war

d,

tela

h di

voni

s it

u.

L

atar

Par

afra

se

Wha

t W

ho

D

etai

l

Koh

eren

si p

enje

las

Par

6

Mar

then

mem

ang

tela

h di

voni

s. B

ukan

di

mas

ukka

n bu

i, pr

ia b

erus

ia 5

3 ta

hun

ini

diny

atak

an b

ebas

dar

i dak

waa

n. M

enur

ut

maj

elis

hak

im P

enga

dila

n N

eger

i Jay

apur

a,

ia ta

k te

rbuk

ti m

ener

ima

suap

Rp

1,06

5 m

ilia

r, s

eper

ti di

dakw

akan

jak

sa. A

lasa

nnya

, ja

ksa

tak

mam

pu m

engh

adir

kan

saks

i kun

ci:

sang

pen

yuap

.

L

atar

Par

afra

se

Who

W

hat

K

oher

ensi

pen

jela

s

D

etai

l

Men

duku

ng s

ub te

ma

2

Kat

a ga

nti

Lek

siko

n: ta

k m

ampu

Par

7

Mer

eka

dire

ksi P

T S

anja

ya M

akm

ur d

an P

T

Mar

indo

Uta

ma,

per

usah

aan

yang

dit

enga

rai

men

eban

g li

ar d

i kaw

asan

Bin

tuni

, M

anok

war

i. M

enur

ut j

aksa

, sep

anja

ng

Sep

tem

ber

2002

hin

gga

Des

embe

r 20

03,

Mar

then

men

erim

a 16

kal

i ki

rim

an d

ari

lim

a

L

atar

Par

afra

se

Wha

t W

ho

Whe

n W

here

H

ow

Det

ail

Lek

siko

n: d

iten

gara

i

Page 176: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

oran

g it

u, a

ntar

a la

in m

elal

ui B

NI

Cab

ang

Man

okw

ari,

Pap

ua; B

NI

Cab

ang

Har

mon

i, B

NI

Cab

ang

Jaka

rta

Kot

a, d

an B

NI

Cab

ang

Roa

Mal

aka,

Jak

arta

. P

ar 8

D

i rua

ng s

idan

g, M

arth

en m

emba

ntah

uan

g it

u m

erup

akan

im

bala

n ag

ar p

olis

i tid

ak

men

gusu

t ka

sus

pene

bang

an l

iar

yang

di

laku

kan

San

jaya

dan

Mar

ind

o. U

ang

itu,

ka

tany

a, d

ipak

ai u

ntuk

dan

a op

eras

iona

l pe

mbe

rant

asan

pen

curi

an k

ayu

di P

apua

pa

da 2

003,

ant

ara

lain

men

yew

a sp

eedb

oat,

he

liko

pter

, dan

pes

awat

terb

ang.

Ia

"mem

inja

m"

uang

kar

ena

atas

anny

a ta

k m

enye

diak

an a

ngga

ran

oper

asio

nal.

L

atar

Par

afra

se

Whe

re

Who

W

hat

Whe

n W

hy

K

oher

ensi

pen

jela

s

Koh

eren

si s

ebab

aki

bat

M

endu

kung

sub

tem

a 2

Gra

fis:

mem

inja

m

Par

9

Kep

ada

Tem

po, p

ekan

lal

u, M

arth

en

kem

bali

men

jela

skan

asa

l-us

ul d

ana

"pin

jam

an"

itu. M

enur

ut d

ia, p

emba

laka

n li

ar y

ang

dulu

dia

tan

gani

mer

upak

an t

inda

k pi

dana

yan

g di

anca

m h

ukum

an 1

5 ta

hun

lebi

h. U

ntuk

per

kara

sep

enti

ng it

u, p

olis

i ha

nya

dibe

ri j

atah

Rp

2,5

juta

dar

i pr

oses

pe

nyel

idik

an h

ingg

a pe

nyid

ikan

. Pad

ahal

, un

tuk

men

geja

r pe

laku

, dip

erlu

kan

ratu

san

juta

rup

iah.

L

atar

Par

afra

se

Who

W

hat

Whe

n

K

oher

ensi

pen

jela

s

Det

ail

K

oher

ensi

pem

beda

Gra

fis:

pin

jam

an

Par

10

Kar

ena

jaks

a ta

k bi

sa m

engh

adir

kan

peng

irim

uan

g, h

akim

mem

utus

kan

Mar

then

ta

k be

rsal

ah. D

i pen

gadi

lan

pert

ama,

per

kara

in

i lan

gsun

g be

rkek

uata

n hu

kum

tet

ap.

Pen

yeba

bnya

, jak

sa "

terl

amba

t" m

enga

juka

n

L

atar

Par

afra

se

Who

W

hat

Whe

re

K

oher

ensi

pen

jela

s

Koh

eren

si s

ebab

aki

bat

D

etai

l

Sub

tem

a 2:

tid

ak a

da

perw

ira

poli

si y

ang

L

eksi

kon:

pen

giri

m u

ang

L

eksi

kon:

ter

lam

bat

L

eksi

kon:

ber

sih

L

eksi

kon:

tak

sepe

nuhn

ya

tepa

t

Page 177: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

mem

ori

kasa

si. M

arth

en p

un b

ersi

h da

ri

dakw

aan.

Wal

hasi

l, kl

aim

Mar

kas

Bes

ar

Kep

olis

ian,

bah

wa

satu

pem

ilik

rek

enin

g ge

ndut

tela

h di

voni

s, t

ak s

epen

uhny

a te

pat.

terb

ukti

ber

sala

h da

kam

ka

sus

reke

ning

m

encu

riga

kan

Par

11

Kar

ena

pena

ngan

an r

eken

ing

berm

asal

ah ta

k m

emua

skan

, Pre

side

n S

usil

o B

amba

ng

Yud

hoyo

no m

emin

ta p

enje

lasa

n K

epal

a K

epol

isia

n Je

nder

al B

amba

ng H

enda

rso

Dan

uri.

Men

urut

Den

ny I

ndra

yana

, sta

f kh

usus

Pre

side

n bi

dang

huk

um, J

ende

ral

Bam

bang

Hen

dars

o di

pang

gil k

e P

uri

Cik

eas,

Bog

or, S

abtu

dua

pek

an la

lu.

Lat

ar

Wha

t W

ho

Whe

re

Whe

n

D

etai

l

Koh

eren

si s

ebab

aki

bat

S

ub t

ema

3:

keti

dakp

uasa

n da

lam

pe

nyel

esai

an r

eken

ing

men

curi

gaka

n ka

rena

di

nila

i ta

k tu

ntas

Lek

siko

n: ta

k m

emua

skan

Par

12

Men

urut

Den

ny, P

resi

den

Yud

hoyo

no

men

ilai p

enje

lasa

n m

enge

nai

reke

ning

m

encu

riga

kan

itu

tak

mem

uask

an. "

Pre

side

n m

emer

inta

hkan

rek

enin

g be

rmas

alah

ini

dibe

resk

an k

aren

a te

rus

men

gund

ang

pert

anya

an m

asya

raka

t," k

ata

Den

ny.

P

erny

ataa

n

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

Koh

eren

si p

enje

las

M

endu

kung

sub

tem

a 3

L

eksi

kon:

tak

mem

uask

an

L

eksi

kon:

dib

eres

kan

L

eksi

kon:

men

gund

ang

pert

anya

an

Par

13

Sum

ber

Tem

po b

erce

rita

, Pre

side

n Y

udho

yono

men

erim

a pa

soka

n in

form

asi

bahw

a pe

ngus

utan

rek

enin

g pa

ra p

erw

ira

poli

si i

tu ta

k di

laku

kan

men

dala

m.

Pen

yelid

ikan

, kat

a su

mbe

r it

u, h

anya

mel

ihat

as

pek

tind

ak p

idan

a pe

ncuc

ian

uang

. "P

olis

i ti

dak

men

elus

uri

sisi

kor

upsi

nya.

"

L

atar

Kut

ipan

sum

ber

Who

W

hat

K

oher

ensi

pen

jela

s

D

etai

l

Kat

a ga

nti

M

endu

kung

sub

tem

a 3

L

eksi

kon:

tak

dila

kuka

n m

enda

lam

Lek

siko

n: h

anya

Lab

el s

umbe

r an

onim

Par

14

Ket

idak

puas

an P

resi

den

bert

amba

h se

tela

h ke

tahu

an p

ara

pem

ilik

reke

ning

tak

mel

apor

kan

hart

a ke

kaya

an m

erek

a ke

K

omis

i Pem

bera

ntas

an K

orup

si. S

ebag

ian

P

enut

up

K

utip

an s

umbe

r

Who

W

hat

K

oher

ensi

seb

ab a

kiba

t

Nom

inal

isas

i

Kat

a ga

nti

M

endu

kung

sub

tem

a 3

L

eksi

kon:

ber

tam

bah

L

eksi

kon:

terl

alu

prem

atur

Lab

el s

umbe

r an

onim

Page 178: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

besa

r da

ri m

erek

a ju

ga t

ak p

erna

h m

elap

orka

n pe

mba

yara

n pa

jak

peng

hasi

lan

tahu

nan.

"Ja

di, t

erla

lu p

rem

atur

kal

au

dian

ggap

sud

ah c

lear

," k

ata

sum

ber

itu.

Page 179: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 161

4.1. Analisis Tabel Bingkai Ketidakpuasan Hasil Penyelesaian Kasus

Rekening Mencurigakan

Hanya satu berita Tempo yang bertemakan ketidakpuasan hasil

penyelesaian kasus rekening mencurigakan. Berikut berita yang akan

dianalisis.

TABEL 3.13 BERITA BERTEMA KETIDAKPUASAN HASIL PENYELESAIAN

KASUS REKENING MENCURIGAKAN

No Judul Berita Tgl Terbit

1 Rekening Gendut Masih Kusut (1) 8 Agustus

2010

4.1.1. Analisis Tabel Rekening Gendut Masih Kusut

Feature news berjudul ini

muncul setelah hasil penyelidikan mengenai kasus rekening mencurigakan

diumumkan oleh pihak kepolisisan. Melalui berita ini Tempo ingin

mengungkapkan ketidakpuasan atas hasil penyelidikan, ketidakpuasan ini

terlihat dari judul berita yang dibuat dengan pemilihan

membuat kesan suatu yang masih rumit atau belum jelas.

Ketidakpuasan diperjelas dalam teras berita berjenis who lead

untuk menonjolkan pihak yang tidak puas, yakni Presiden. Penggunaan

Presiden sebagai pihak yang tidak puas digunakan Tempo untuk

memperkuat nilai berita yang dibuatnya. Ketidakpuasan tersebut

Page 180: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 162

disebabkan oleh kenyataan bahwa tidak ada perwira yang dinyatakan

bersalah sehingga Presiden penanganannya. Kata

isu

ketidakpercayaan dalam penyelesaian kasus (sub tema 1) disamping

mempertanyakan hal yang dianggap kurang tak jelas. Berikut paragraf

teras berita tersebut.

Belum ada perwira polisi pemilik rekening mencurigakan yang dijatuhi

hukuman. Presiden mempertanyakan penanganannya. (Par 1)

Berita dimulai dari narasi kejadian yang dialami oleh salah seorang

pemilik rekening mencurigakan, Komisaris Marthen Reno yang dibentak

oleh Penyidik ketika mempersoalkan penanganan kasusnya. Kasus tersebut

berupa dugaan suap dari para pembalak liar. Sedangkan di tempat lain

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Inspektur

Jenderal Edward Aritonang mengumumkan hasil penyelidikan 23 rekening

mencurigakan milik anggota kepolisian. Dari hasil penyelidikan tersebut

hanya satu anggota yang telah divonis, dengan vonis bebas dakwaan,

anggota tersebut adalah Marthen Reno.

Dari 23 rekening milik anggota kepolisian, 17 dinyatakan tak ada

masalah.Satu rekening tak dapat ditelusuri karena pemiliknya telah

meninggal. Dua pemilik rekening terkait kasus pidana: satu telah

divonis pengadilan, dan lainnya dalam proses hukum. (Par 4-5)

Kisah Marthen Reno kemudian diceritakan kembali oleh Tempo

mulai dari kronologi penyelidikan hingga vonis yang dialami oleh

Page 181: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 163

Marthen. Dalam pengisahan ini, Tempo menggunakan dua narasumber

yang saling menjelaskan dan mengkonfirmasi unsur kronologi, yakni

Komisaris Marthen Reno sendiri serta jaksa yang terlibat proses

pengadilannya.

Kisah Marthen dalam berita ini pada akhirnnya digunakan Tempo

sebagai pembantah klaim vonis seperti yang dikatakan oleh pihak Markas

Besar Kepolisian. Tempo memberikan penonjolan mengenai penolakan

klaim mengenai vonis Marthen dengan

P10 K5. Vonis bebas Marthen

menunjukkan tidak ada perwira polisi yang terbukti bersalah dakam

kasus rekening mencurigakan (sub tema 2), termasuk satu rekening

milik Susni Suadji yang akhirnya dibebaskan dan bekerja kembali pada

walaupun proses persidangannya belum tuntas.

Ketidaktepatan klaim vonis dipandang sebagai akibat

ketidakseriusan jaksa penuntut umum dalam melaksanakan tugasnya. Hal

am

memori kasasi atas dakwaan suap Marthen. Dua hal inilah yang

ditonjolkan Tempo untuk menolak klaim vonis kepolisian sekaligus

menunjukkan ketidakpuasan dalam penyelesaian rekening

mencurigakan karena dinilai tak tuntas (sub tema 3).

Page 182: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 164

Marthen sendiri membantah melakukan tindakan penerimaan suap

atas kegiatan transaksi yang terdapat dalam rekeningnya, namun Tempo

tetap mempertanyakan tindakan Marthen, dengan beberapa kali

menonjolkan le

Pinjaman yang diartikan Tempo sebagai pinjaman yang mencurigakan.

Selain itu Tempo juga mencoba untuk menunjukkan pembenaran dibalik

peminjaman tersebut melalui bentuk koherensi sebab akibat, walaupun

tidak menampilkan konfirmasi balik dari pihak kepolisian atas legalitas

pinjaman Marthen. Lebih jelasnya berikut paragraf tersebut.

Di ruang sidang, Marthen membantah uang itu merupakan imbalan

agar polisi tidak mengusut kasus penebang an liar yang dilakukan

Sanjaya dan Marindo. Uang itu, katanya, dipakai untuk dana

operasional pemberantasan pencurian kayu di Papua pada 2003,

antara lain menyewa speedboat, helikopter, dan pesawat terbang. Ia

"meminjam" uang karena atasannya tak menyediakan anggaran

operasional. (Par 8)

Bentuk koherensi sebab akibat juga dimunculkan kembali oleh

Tempo ketika menuliskan mengenai ketidakpuasan Presiden terhadap

penanganan rekening bermasalah perwira polisi. Ketidakpuasan yang

mendukung sub tema 3.

Karena penanganan rekening bermasalah tak memuaskan, Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono meminta penjelas an Kepala Kepolisian

Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Menurut Denny Indrayana, staf

khusus Presiden bidang hukum, Jenderal Bambang Hendarso dipanggil

ke Puri Cikeas, Bogor, Sabtu dua pekan lalu. (Par 11)

Page 183: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 165

Sikap tidak puas Presiden tersebut dikuatkan kembali oleh

pernyataan staf khusus Presiden Denny Indrayana bahwa penyelesaian

kasus masih banyak mengundang pertanyaan masyarakat. Dan pada bagian

penutup, Tempo kembali ingin memberikan kesan kuat mengenai

ketidakpuasan Presiden dengan menampilkan pernyataan dari narasumber

anonim, diantaranya pengusutan rekening para perwira polisi yang tak

dilakukan mendalam, penyelidikan yang hanya melihat aspek tindak

pidana pencucian uang tanpa menelusuri sisi korupsi, dan laporan yang

menyebutkan para perwira yang tak pernah melaporkan harta kekayaan

serta pembayaran pajak penghasilan tahunan.

Keseluruhan berita didominasi oleh pernyataan sumber anonim

Tempo yang sebenarnya dapat dipertanyakan kompetensinya, namun diluar

itu penggunaan sumber anonim juga mencerminkan mengenai sesuatu

yang bersifat sensitif dan tertutup. Mengenai unsur retoris, awak Tempo

banyak menggunakan kata bersifat kritis untuk menunjukkan kinerja

Page 184: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 166

B. FRAME TEMPO DALAM BERITA

Pada dasarnya framing adalah metode untuk melihat cara media bercerita

dimanifestasikan melalui penonjolan dan penghilangan unsur-unsur tertentu.

Dengan menggunakan model Pan dan Kosicki, peneliti melakukan analisis berita

yang sebelumnya telah dibagi dalam empat tema untuk memudahkan pengamatan

frame media. Berikut peneliti sajikan hasil frame media melalui tabel frame media

berdasar masing-masing berita.

TABEL 3.14

FRAME TEMPO DALAM BERITA

Tema Judul Frame Media

1. Indikasi pencucian

uang dalam kasus

rekening

mencurigakan

Aliran Janggal

Rekening Jenderal

Ada kecurigaan para perwira polisi

terlibat dalam kegiatan lalu lintas

transaksi keuangan illegal.

Relasi Mantan

Ajudan

Mempertanyakan aliran kekayaan

Budi Gunawan yang diduga

bermasalah.

2. Kesan defensif Polri

dalam penanganan

kasus rekening

mencurigakan

Ito Sumardi: Mereka

Bukan Penjahat

Penyangkalan Mabes Polri terhadap

tuduhan dugaan indikasi pencucian

uang.

Panas Dingin

Trunojoyo

Kasus rekening mencurigakan

merupakan kasus lama yang tak

terselesaikan.

Page 185: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 167

3. Tindakan

penyelesaian kasus

rekening

mencurigakan dinilai

tak kredibel

ICW Desak KPK

Unsut Rekening

Petinggi Polri

Desakan proses penyelesaian kasus

untuk diambil alih oleh institusi yang

lebih netral.

Ibarat Jeruk Makan

Jeruk

Meragukan penuntasan kasus

kepemilikan rekening mencurigakan

polisi.

4. Ketidakpuasan hasil

penyelesaian kasus

rekening

mencurigakan

Rekening Gendut

Masih Kusut

Menilai penyelesaian kasus belum

tuntas dan hasil penyelidikan sudah

dapat ditebak.

Sumber : Olahan peneliti

Berdasarkan tabel diatas, tampak kecenderungan pemberitaan Tempo atas kasus

rekening mencurigakan. Dalam tema pertama, Tempo hendak mengatakan bahwa

terdapat indikasi pencucian uang yang terlihat pada rekening para perwira polisi.

Dalam pandangan ini, selain mengungkapkan fakta melalui teks, Tempo juga

mengungkapkannya melalui ilustrasi gambar, foto, dan sketsa. Pada teks berita,

Tempo berulangkali menampilkan kata yang menunjukkan kekagetan dan nada

mata

-kata tersebut tidak menggunakan

tanda kutip, sehingga secara terbuka Tempo ingin mengatakan kecurigaannya.

Sedangkan untuk tanda penggunaan tanda kutip digunakan Tempo pada kata

oleh salah satu perwira dengan jumlah rekening

Page 186: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 168

terbesar. Secara konotatif penggunaan tanda kutip tersebut menunjukkan

kecurigaan. usaha untuk menjaga obyektivitas dan netralitas berita dengan prinsip

cover both sides telah berusaha dilakukan Tempo dengan menampilkan

konfirmasi lima pemilik rekening mencurigakan yang diceritakan kisahnya oleh

Tempo. Selain itu pihak yang berseberangan pendapat seperti Ito Sumardi, Dikdik

Mulyana dengan Neta S. Pane juga dimunculkan Tempo.

Tempo menjelaskan, terungkapnya data rekening sejumlah perwira polisi

melalui bocornya dokumen PPATK menimbulkan adanya dugaan pencucian

uang. Menurut Tempo, dugaan dapat dilihat melalui kegiatan lalu lintas transaksi

para perwira yang mendapatkan setoran dana senilai puluhan miliar dari sumber

tak jelas, hingga kemudian memecahnya ke rekening orang lain. Dugaan Tempo

lalu dijelaskan oleh profil harta benda enam perwira yang mempunyai fasilitas

hidup mewah serta kronologi lalu lintas transaksi keuangan yang terjadi pada

rekening mereka, dimana terdapat ketidakwajaran jumlah yang dianggap tidak

wajar karena terlampau besar, tidak sesuai dengan profil pendapatan mereka.

Kecurigaan juga diungkapkan Tempo melalui ketidakjelasan sumber pengirim

dana beberapa perwira yang ternyata pernah bermasalah dengan kasus

pelanggaran hukum. Selain itu sumber dana rekening para perwira juga disebut

Tempo berasal dari kolega mereka ketika menjalankan tugas, relasi tersebut

kemudian berbuah hadiah berupa dana tanpa diketahui motivasi pemberiannya.

Kendati banyak tudingan yang mengarah pada dugaan pencucian uang, namun

Tempo juga tak lupa untuk melakukan konfirmasi atas segala dugaan tersebut.

Page 187: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 169

Kebocoran dokumen PPATK yang penuh pertanyaan coba ditangkap

Tempo melalui narasumbernya sebagai suatu tindakan penjatuhan beberapa profil

perwira dalam rangka pergantian Kapolri baru. Agenda lain ini orang terdekat

perwira-perwira yang terlibat. Bahkan munculnya kasus disebut oleh salah satu

pejebat publik sebagai hal biasa menjelang pergantian Kapolri.

Pada tema kedua, Tempo menyesalkan tindakan defensif polisi yang

berusaha menghilangkan nilai penting kasus dengan mengatakan dokumen

merupakan data lama dan tidak segera merespon ketidakwajaran rekening para

perwiranya. Penyesalan juga terletak pada tindakan polisi yang mempersoalkan

ilustrasi sampul Tempo. Pada pandangannya, Tempo secara khusus menyertakan

sikap kepolisian melalui wawancara khusus dengan Kabareskrim Ito Sumardi

yang terkesan menyangkal adanya indikasi pencucian uang. Namun pada naskah

selanjutnya Tempo menampilkan pandangan lain dari anggota kepolisian, yakni

Pengajar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Bambang Widodo Umar yang

meragukan keputusan untuk menyelidiki kasus secara internal. Pada teks berita ini

Tempo berusaha untuk menunjukkan penilaiannya melalui narasumber yang

ditampilkannya pada akhir tulisan.

Disamping itu Tempo juga memaknai lambatnya penanganan kasus oleh

Mabes Polri yang tidak segera memproses laporan kejanggalan transaksi sejumlah

perwira tinggi dan lebih memilih mengusut perihal kebocoran informasi dokumen

PPATK sebagai gambaran adanya tindakan untuk mengulur-ulur penyelesaian

kasus. Selain mendahulukan pengusutan perihal kebocoran informasi, selanjutnya

Page 188: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 170

kepolisian juga berusaha untuk melakukan pengkajian langkah hukum yang

mempersoalkan sampul majalah. Bagi Tempo, langkah tersebut menunjukkan

kepolisian telah kehilangan fokus dan mencoba menyerang balik Tempo sehingga

menciptakan isu lain. Kasus rekening mencurigakan disebut Tempo merupakan

kasus lama yang tak terselesaikan, karena dokumen sejenis juga pernah muncul

pada tahun 2005 namun kelanjutannya tidak jelas. Kemunculannya pada tahun

2010 kemudian dikatakan sebagai akibat penumpukkan kasus karena tidak pernah

terselesaikan.

Pembicaraan mengenai kebocoran dokumen tersebut ditampilkan Tempo

Dalam penyusunan gambaran situasi kepolisian saat diterpa kasus yang

mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, Tempo seringkali menggunakan

leksikon-leksikon yang mengarah pada kepanikan yang diperkuat oleh elemen

grafis yang juga mennggambarkan sikap kasak-kusuk para perwira.

Dalam tema ketiga, Tempo menonjolkan perspektifnya pada proses

penyelidikan kepolisian yang kemudian memutuskan untuk menggunakan jasa

penyelidik internal. Tindakan ini dinilai Tempo tak kredibel karena rentan konflik

kepentingan. Selain itu Tempo sepakat dengan ICW yang memandang lebih baik

jika pengusutan rekening gendut dilakukan oleh tim diluar kepolisian karena

selain bebas tekanan kepolisian juga bisa memenangkan kembali kepercayaan

publik. Untuk menggambarkan tindakan kepolisian tersebut Tempo memakai

. P

Page 189: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 171

M dimaknai sebagai sebuah bentuk sindiran

kepada kepolisian yang melakukan tindakan tak masuk akal.

Sedangkan dalam proses penyelidikannnya, Tempo menggambarkan

kepolisian seolah enggan melakukan penyelidikan yang lebih mendalam seperti

menyelidiki hubungan anggota kepolisian yang terlibat kasus rekening

mencurigakan dengan pengirim dana. Pihak kepolisian lebih memilih memanggil

para perwira untuk melakukan klarifikasi. Bagi Tempo, penyelidikan akan lebih

baik jika dilakukan oleh pihak diluar kepolisian yang lebih netral. Dalam tema ini

Tempo terlihat berusaha menonjolkan perspektifnya dengan tidak menyertakan

satu pendapatpun dari pihak kepolisian sebagai upaya cover both side. Tempo

justru menutup beritanya dengan permintaan ICW kepada KPK agar bekerja sama

dengan PPATK..

Pada tema keempat, Tempo secara jelas berusaha mengatakan bahwa

banyak pihak yang masih meragukan klaim wajar yang dilakukan Polri usai

klarifikasi yang dilakukan, keraguan ini dapat dilihat pada headline yang

. Walaupun begitu kepolisian menolak untuk membuka

kasus ini kembali karena dianggap akan mengangganggu proses penyelidikan lain.

Penanganan rekening bermasalah dinilai tak memuaskan oleh Tempo, dengan

hasil penyelidikan yang sudah dapat ditebak karena dalam prosesnya rentan

adanya kompromi. Ketidakpuasan akan hasil penyelidikan ditampilkan Tempo

melalui tindakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyonoyang meminta penjelasan

Kepala Kepolisian Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Presiden

Page 190: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 172

mempertanyakan penanganan kasus yang dilakukan Mabes Polri dengan hasil

tidak ada pemilik rekening yang dinyatakan bersalah.

Ketidakpuasan lain yang dijelaskan Tempo ialah mengenai proses hukum

yang dialami oleh salah satu perwira yang dinyatakan bermasalah, yakni Marthen

Reno. Dikatakan oleh Polri bahwa Marthen Reno telah divonis oleh pengadilan

perkara kejanggalan rekeningnya, namun Tempo menolak klaim vonis tersebut.

Penolakan klaim tersebut didasarkan pada putusan vonis bebas pengadilan yang

diakibatkan ketidakseriusan jaksa penuntut umum dalam melaksanakan tugasnya.

Jaksa penuntut umum dalam kasus Marthen Reno tidak mampu menghadirkan

saksi kunci serta terlambat dalam melakukan memori kasasi sehingga pengadilan

memutuskan vonis bebas bagi Marthen. Dalam unsur skrip, Tempo berusaha

menonjolkan beritanya yang hanya menggunakan satu unit kelengakapan berita-

why. Unit ini muncul pada kisah Marthen Reno yang beralasan menggunakan

dari para tersangka pembalakan liar untuk digunakan sebagai

biaya operasional.

Page 191: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 173

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah menganalisis tujuh teks berita mengenai kasus rekening mencurigakan

pada edisi 28 Juni hingga 10 Agustus 2010, dapat disimpulkan konstruksi pemberitaan

Tempo sebagai berikut. Pertama, Tempo membangun kecenderungan kasus rekening

mencurigakan polisi sebagai sebuah tindakan penegakan hukum yang lemah di kalangan

para penegak hukum sendiri. Sebagai bukti, Tempo secara konsisten melakukan kritik

bahkan sindiran melalui pemilihan sudut pandangnya yang dapat diketahui melalui judul

Tempo menampilkan pandangannya mengenai

keganjilan tindakan kepolisian dalam melakukan penyelidikan kasus, sedangkan pada

Tempo mengungkapkan masih banyaknya hal

yang belum terselesaikan dalam kasus.

Kedua, Tempo cenderung tidak memegang prinsip cover both side dalam

melakukan pemilihan narasumber. Kecenderungan ini dapat salah satunya dilihat pada

ICW Desak KPK Unsut Rekening Petinggi Polri

satupun sumber dari pihak kepolisian sebagai bentuk konfirmasi. Kecenderungan ini

sesuai dengan pandangan konstruktivis dimana berita merupakan produk media dalam

mengkonstruksi realitas, yang berisi fakta-fakta yang telah dipilih.

Page 192: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 174

Ketiga, bagi Tempo, ketuntasan kasus rekening mencurigakan polisi merupakan

sebuah hal yang sangat penting. Buktinya Tempo menempatkan pemberitaan kasus edisi

perdana dalam rubrik laporan utama investigatif dan secara kontinyu memberitakan

kelanjutan kasus bahkan setelah dinyatakan selesai dan tidak akan dibuka kembali oleh

kepolisian. Pentingnya ketuntasan kasus juga ditunjukkan Tempo melalui penggunaan

kata-

Penggunaan kata-kata tersebut menunjukkan

keberanian Tempo berpendapat dalam isu-isu yang sensitif sekalipun. Ini sesuai dengan

misi Tempo yakni menjadi acuan dalam meningkatkan kebebasan rakyat untuk berpikir

dan mengutarakan pendapat serta membangun suatu masyarakat yang menghargai

kecerdasan dan perbedaan pendapat.

B. Keterbatasan Penelitian

Terdapat keterbatasan dalam penyusunan penelitian ini. Penelitian ini tidak

mempergunakan wawancara mendalam terhadap praktisi media sebagai salah satu

instrumen yang dapat digunakan sebagai pelengkap analisis. Tidak dipergunakannya

wawancara praktisi media dikarenakan keterbatasan peneliti akan biaya serta waktu.

C. Saran

1. Saran Bagi Praktisi Media

a. Sebagai bagian dari lembaga masyarakat, secara bertanggungjawab, praktisi

media sebaiknya selalu berusaha aktif mengawasi keberlangsungan

Page 193: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 175

pemerintahan. Melalui pengawasan ini diharapkan akan tercipta kehidupan

yang lebih baik dan adil untuk masyarakat.

b. Karena media massa sudah menjadi ruang khalayak untuk mendapatkan

berbagai informasi, praktisi media sepatutnya berusaha menjaga obyektivitas

dan netralitas berita dengan prinsip cover both sides agar dapat memberikan

gambaran sebuah isu tanpa sejelas mungkin, kepentingan apapun.

2. Bagi Audiens Media

a. Audiens media hendaknya lebih kritis dalam memahami informasi yang

disajikan oleh media massa, sebab realita yang dihadirkan oleh media tidak

sama dengan realita empirik. Realita empirik telah mendapatkan pengaruh

ideologi media, etika profesional, kebiasaan jurnalis, dan lainnya ketika

informasi melalui tahapan konstruksi hingga disajikan dalam bentuk berita.

b. Fakta yang diberikan oleh sebuah pemberitaan tidak akan mampu untuk

menjawab keingintahuan pembaca karena keterbatasan informasinya. Oleh

karena itu untuk mengetahui kedalaman sebuah isu, pembaca hendaknya

mengikuti rangkaian berita yang disajikan oleh media massa yang lain atau

berbagi informasi dengan sesama pembaca lainnya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya sebaiknya mencoba menggunakan model analisis

lainnya yang dapat menjelasan pembentukkan bingkai media massa

berdasarkan masing-masing tahapan pemrosesan informasi yang dilaluinya,

sehingga diharapkan akan mendapatkan hasil analisis yang lebih detail dan

lengkap.

Page 194: digilib.uns.ac.id/Framing...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 176

b. Selain menganalisis teks berita untuk mendapatkan konstruksi pandangan

media massa terhadap sebuah isu. Agar lebih terintegrasi, diharapkan peneliti

selanjutnya dapat melakukan wawancara mendalam (depth interview) terhadap

awak media massa yang melakukan proses produksi berita.