- mixing - mekanika fluida dan partikel.pdf
DESCRIPTION
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA DAN PARTIKELV. MIXINGTRANSCRIPT
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA DAN PARTIKEL
V. MIXING
Semester : III (Tiga)
Tahun Ajaran : 2013/2014
Kelompok : V (Lima)
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
NAMA NIM
SULASTRI DEWANTI N. 090405028
ROTUA ADRYANI S. 090405050
MUHAMMAD ZULFADHLI 120405002
PUTRI RETNO WAHYU NINGSIH 120405006
YENNI LISTIANA 120405008
BRIGITTA ALPHANTARIA 120405086
NIKE TARUNA 120405088
MICHAEL PREDLY SEMBIRING 120405090
VERONICA SIRAIT 120405116
DERALISA GINTING 120405124
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sebuah industri, mesin merupakan peralatan yang sangat vital dimana mesin-
mesin tersebut mmenentukan kualitas dan optimalitas suatu industri. Untuk dapat bersaing
dalam pemasaran produk, dan untuk dapat memperoleh keuntungan yang layak, industri
harus bekerja secara efekif dan efisien. Cara kerja demikian hanya dapat dicapai bila
industri tersebut didukung oleh sistem manajemen yang baik dan juga bantuan mesin dan
alat penunjang produksi yang tepat (Rizkiana dan Putra, 2012).
Proses pencampuran adalah suatu proses yang penting dilakukan dalam industri,
bahkan mesin pencampur ditemukan di hampir semua industri pengolahan pangan maupun
non pangan mulai dari pencampuran yang sederhana sampai pencampuran yang rumit
seperti pada industri farmasi. Mesin pencampur dapat digolongkan dalam kategori mesin
pengolah dalam suatu industri yang menunjang proses pengolahan bahan menjadi produk
(Rizkiana dan Putra, 2012).
Pencampuran diartikan sebagai suatu proses menghimpun dan membaurkan bahan-
bahan. Dalam hal ini diperlukan gaya mekanik untuk menggerakkan alat pencampur supaya
pencampuran dapat berlangsung dengan baik (Lubis, 2012).
1.2 Perumusan Masalah
Masalah yang menjadi objek pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Defenisi mixing.
2. Prinsip kerja pada mixing.
3. Jenis-jenis atau alat pada mixing.
4. Aplikasi proses mixing.
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
2
1.3 Tujuan Makalah
Tujuan makalah ini untuk menambah pengetahuan mahasiswa mengenai apa yang
dimaksud dengan mixing, prinsip kerja mixing, jenis-jenis atau alat yang digunakan pada
proses mixing, serta aplikasi proses mixing dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam
industri.
1.4 Manfaat Makalah
Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan mixing.
2. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja pada proses mixing.
3. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai jenis-jenis ataupun alat yang digunakan
pada proses mixing.
4. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui aplikasi proses mixing baik dalam
skala laboratorium maupun industri.
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Mixing
Proses pencampuran adalah suatu
proses yang penting dilakukan dalam
industri, bahkan mesin pencampur
ditemukan di hampir semua industri
pengolahan pangan maupun non pangan
mulai dari pencampuran yang sederhana
sampai pencampuran yang rumit seperti
pada industri farmasi. Mesin pencampur
dapat digolongkan dalam kategori mesin
pengolah dalam suatu industri yang
menunjang proses pengolahan bahan
menjadi produk (Rizkiana dan Putra,
2012).
Pencampuran diartikan sebagai suatu proses menghimpun dan membaurkan bahan-
bahan. Dalam hal ini diperlukan gaya mekanik untuk menggerakkan alat pencampur supaya
pencampuran dapat berlangsung dengan baik (Lubis, 2012).
Proses pencampuran banyak dilakukan di dalam industri pangan, seperti
pencampuran susu dengan coklat, tepung dengan gula, larutan gula dengan konsentrat
buah-buahan, atau CO2 dengan air, dan kegiatan pencampuran melibatkan berbagai jenis
alat pencampur. Derajat keseragaman pencampuran diukur dari sampel yang diambil
selama pencampuran, jika komponen yang dicampur telah terdistribusi melalui komponen
lain secara random, maka dikatakan pencampuran telah berlangsung dengan baik
(Wirakartakusumah, 1992 dalam Hilmawan, 2011).
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
4
2.2 Jenis-jenis Alat pada Proses Mixing
2.2.1 Tumble Blenders
Batch tumble blenders berputar, menggulingkan material untuk mencapai
pencampuran. Blender ini tersedia dalam berbagai
geometri, mempengaruhi pergerakan tiap unit material, efisiensi proses mixing dan
mempermudah pembersihan antar batch.
Tumbling blenders paling baik digunakan untuk mencampur serbuk kering
dan granul dan dapat termasuk komponen cairan tambahan untuk coating dan
beberapa aplikasi yang mirip. Akan tetapi, kelembaban berlebih dapat menyebabkan
material mengelompok dan membentuk gumpalan yang akan
menghalangi pencampuran. Untuk memisahkan gumpalan, mixer ini dapat
dilengkapi dengan komponen anti gumpal (seperti internal baffles atau agitators).
Sebuah tumbling batch blender dapat berupa satu dari dua tipe dasar:
•Double-cone blender
Rota-Cone Blender terdiri dari dua bagian bentuk kerucut dengan
kemiringan 45 derajat.Bentuk kerucut dibuat dengan menyambung dari bagian lebar
mereka ke titik pusat. Unit blender terletak diantara dua titik putar yang dapat
membuat blender tersebut berguling. Sebuah bagian di ujung kerucut dapat digunakan
sebagai inlet maupun outlet, atau dapat jugabagian inlet pada satu ujung kerucut
dan outlet pada ujung kerucut yang lainnya. Akses pembersihan melalui bagian outlet.
Sama seperti tumble blender lainnya, unit ini dapat dilengkapi dengan jalur spray
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
5
untuk cairan tambahan dan sebuah agitator untuk memecah gumpalan atau
penambahan high shear jika diperlukan (misalnya untuk granulasi). Jalur spray
dengan berbagai nozzle dirancang untuk atomisasi yang akurat pada viskositas yang
berbedadan agitator yang memanjang dari satu titik putar ke bagian tengah. Tiap-
tiap fungsi dikendalikan secara terpisah untuk kendali proses yang maksimum.
Dalam pengoperasian, material biasanya diisikan hingga 50 hingga 60
persen dari kapasitas blender. Blender berguling, dan material yang ada di
dalam mulai menyebar. Area transisi pada daerah diantara dua kerucut mencegah
material meluncur pada dinding bagian dalam dan malahan menyebabkan
material tersebut tercampur sendiri. Alat ini menyediakan pencampuran yang baik
dengan hanya shear yang tipis.Pada 50 hingga 60 persen tingkat pengisian, blender
ini biasanya mencapai sebuah campuran dalam 5 hingga 10 menit dengan
homogenitas 95 persen atau lebih baik.
Tetapi pada sembarang pengisian antara 35 dan 75 persen (atau pada
titik pusat blender), blender ini akhirnya akan mencapai campuran yang dapat
diterima (Untuk sebuah batch mixer, tingkat pengisian menentukan kapasitas batch).
Blender ini ideal digunakan untuk serbuk yang lembut atau granul
halus. Pada tingkat pengisian 50 persen atau lebih, agitator dapat memecah
material teraglomerasi secara biasa selama proses pencampuran. Area
transisi yang halus pada bagian pusat juga menyederhanakan proses pembersihan
karena tidak ada area yang menyebabkan material terjebak dan menyebabkan
kontaminasi silang antar batch.
Sebuah varian dari double cone blender standar adalah Off-Set Rota-Cone
Blender mempergunakan dasar geometri yang sama seperti Rota-Cone tetapi
dengan titik pusat merosot untuk memastikan bahwa sepanjang dinding bergerak
dari dinding alat untuk memberikan efek pergerakan angka 8 selama alat berguling
yang menyebabkan sedikit lebih banyak tingkat pengisiannya dibanding dalam desain
standar Rota-Cone. Fitur-fitur yang lain sama seperti Rota-Cone standar.
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
6
• V-shaped blender.
Rota-Vee Blender hampir sama dengan unit double-cone tetapi
terdiri dari dua pipa berdiameter besar yang dipotong dengan sudut 60 derajat dan
disambung untuk membentuk V. Tempat masuk bahan biasanya terletak di atas pada
masing-masing kaki dari V, sebuah tempat keluar bahan terletak di bawah
pada titik V dimana terjadi perpindahan dari aliran elliptical menjadi cylindrical
(circular). Unit ini juga terpasang pada titik putar agar dapatberguling dan dapat
diperlengkapi dengan jalur spray untuk cairan tambahan dan sebuahagitator untuk
memecah gumpalan, setiap pengoperasian dari titik putar ke
dalam unti. Aksespembersihan melalui kedua tempat pemasukan.
Dalam pengoperasiannya, bahan dimasukkan biasanya hingga
mencapai tingkat pemasukan50-60 persen dari kapasitas blender. Alat ini berguling
seperti double-cone blender, tapi sifat pencampuran berbeda karena
benntuk dari unitnya. Seperti blender bentuk V berguling, bahan secara kontinyu
terpisah dan menjadi satu kembali. Proses pencampuran mencapai 5 hingga15 menit
dengan homogenitas 95 persen atau lebih baik mesin pencampur ini cocok digunakan
pada kebanyakan serbuk dan biasa digunakan difarmasi, tetapi mixer ini kurang
cocok digunakan untuk serbuk yang sangat halus ataupungranul. Pembersihan antar
proses membutuhkan waktu yang lebih lama di banding double-cone unit (Gardjito,
2010).
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
7
2.2.2 HF Series Square-Cone Mixing Machine
Mesin HF series square-cone mixing adalah mixer baru yang digunakan
secara luas dalamfarmasi, kimia metalurgi, pangan, dan industri pakan. Mesin
ini dapat berfungsi baik dalamproses pencampuran serbuk atau granul sehingga
bahan yang dihasilkan dapat tercampurdengan baik.
Prinsip Kerja :
Bahan material dimasukkan melalui bagian berbentuk
persegi empat. Sumbu yang simetris dari Hopper dan sumbu dari perputaran
membentuk sudut, material dengan komposisi yangberbeda dengan kuat
berputar terus menerus dan menghasilkan high shear untuk mendapatkan efek
terbaik dari proses pencampuran.
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
8
Fitur:
Keseluruhan mesin menampilkan tanpa sudut, struktur yang kompak,
tampilan yangbagus, dan mencapai homogenitas 99% dan mencapai koefisien 0.8
untuk pengisian. Tinggi rotasi rendah, halus, stabil dan mudah dioperasikan.
2.2.3 HZD Automatic Lifting Barrel Mixer
HZD Automatic Barrel Mixer adalah mesin pencampur yang sangat efisien
dan hemat tenagayang digunakan untuk mencampur serbuk dengan serbuk dengan
konstituen yang berbeda,serbuk kering dan butiran, butiran
dengan butiran dalam industri farmasi. Mixer ini jugadigunakan dalam industri lampu
dan industri kimia.
Prinsip Kerja:
Bahan-bahan yang akan dicampur dimasukkan ke dalam barrel bertutup
dengan bentuk khusus, barrel tersebut lalu dipasang pada mesin pencampuran dengan
menggunakan suatu alat pengangkat khusus. Setelah barrel diangkat
hingga posisi tinggi tertentu, barrel ditempelkan dan dikunci. Mesin pencampuran
mulai untuk berputar pada suatu kecepatan dibawah 50% dari kecepatan kritis
menurut parameter-parameter teknologi saat ini, bahan-bahan dengan unsur-unsur
yang berbeda menghasilkan gerakan ruang 3-dimensional dalam bentuk khusus yang
menghasilkan efek mixing yang optimal.
Fitur:
Efek pencampuran baik, dengan homogenitas lebih tinggi dari 99%.
Koefisien beban 85%.
Barrel pencampuran dengan bentuk yang khusus dapat digunakan sebagai suatu
barreldalam prosedur proses hulu, dan prosedur ini dapat juga digunakan
sebagai barrel dalamproses hilir tanpa pengeluaran material setelah
pencampuran, yang berguna menghindari polusi dari lingkungan
produksi selama proses dan mencegah polusi silang pada pabrikobat.
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
9
Setelah pencampuran bahan-bahan, barrel pencampuran dapat diturunkan
dari mesin pencampuran, dan barrel pencampuran yang lain yang berisi bahan-
bahan dapat dipasang untuk proses pencampuran
berikutnya, hal ini dapat meningkatkan rasiomanfaat mesin pencampuran.
Barrel pencampuran yang secara khusus dirancang tidak memiliki sudut-sudut
mati, dinding bagian dalam dengan sempurna dipolish, ketika bahan-bahan
dikeluarkan, klepitu dibuka dan bahan-bahan itu akan dengan
lembut dikeluarkan karena gaya gravitasi, jadi mesin ini
mempunyai kelebihan antar lain pengeluaran bahan yang gampang, tanparesid
u, tidak ada polusi lingkungan, dan pembersihan yang mudah.
(Kunstanti, 2012)
2.2.4 SYH Series Three Dimensional Mixing Machine
Barrel pencampuran dari mesin ini bergerak ke semua arah. Untuk bahan-
bahan, tidak ada fungsi sentrifugal, tanpa pemisahan bobot jenis dan divisi lapisan.
Tingkat pencampuran dapatmencapai 100%. Saat ini mesin ini adalah produk yang
diinginkan dalam berbagai proses pencampuran. Tingkat pengisian material
pada barrel ini besar. Tingkat maksimum pengisia ndapat mencapai 90% (kebanyakan
mixer hanya mempunyai tingkat pengisian sebesar 40%). Alat
ini mempunyai efisiensi tinggi dan waktu pencampuran yang singkat. Barrel
ini menggunakan hubungan kurva.
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
10
Barrel ini telah melewati perlakuan polish yang baik. Mesin ini digunakan
untuk mencampur bentuk serbuk dan butiran dengan keseragamantinggi dalam
farmasi, kimia, makanan, industri lampu, elektronik, mekanikal,
metalurgi,industri militer dan institut ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya
Fitur:
Barrel untuk menampung bahan-bahan digerakkan oleh poros penggerak. Tubuh
barrel mengalami tingkat gerakan yang berulang, rotasi, memutar dan pergerakan
kompleks lainnya sehingga bahan-bahan akan mengalami pergerakan 3
dimensi dan pergerakan kompleks sepanjang barrel supaya memenuhi berbagai
pergerakan dari bahan. Melalui penghamburan, penyatuan, dan penambahan bahan
lain, tujuan untuk mencapai keseragaman dapat dicapai.
(Kunstanti, 2012)
2.2.5 Ribbon Mixer
Ribbon mixer adalah alat pencampur dasar dalam industri. Biasanya
terdiri dari casing yang berbentuk kotak terbuka (biasanya 2 – 3 kali lebih panjang
daripada lebarnya) dengan bagianbawah berbentuk semicircular,
dilengkapi dengan poros horisontal tempat terpasangnya ribbon blades,paddles atau
helical screws dengan jangkauan lengan sangat dekat dengan dinding
untuk meminimalisasi bagian yang tak tersentuh pisau. Bentuk paling efektif dari
pisau ribbon ini adalah double spiral dimana pisau bagian luar menggerakkan
bahan dalamsatu arah dan pisau bagian dalam bergerak ke arah sebaliknya.
Hal ini menyebabkan aliran yang axial dan mencegah penumpukan bahan yang
dipindahkan selama rotasi yang dapat membuat waktu pencampuran yang lebih lama.
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
11
Tidak dapat digunakan dengan kapasitas yang berlebihan karena pisau tidak akan
bekerja efektif dan bahan tidak tercampur dengan baik
Ribbon mixer biasanya dioperasikan pada suhu kamar tetapi alat ini dapat
juga dilapisi uappanas (pada tekanan atmosfir) atau air pendingin. Meskipun ribbon
mixer relatif memiliki bentuk yang sama ada banyak pilihan modifikasi dan desain
komersial tergantung dari karakteristik bahan, kebutuhan produksi (ukuran batch
dan kondisi kerja) karakteristik mesins eperti fasilitas pemasukan
bahan dan pengeluaran bahan.
Perawatan Ribbon mixer
Dalam ribbon mixer, serbuk dicampur secara horisontal dan vertikal. Proses
pemasukan bahan dapat menjadi sangat berdebu. Bagaimanapun juga selama prose
pencampuran, mixer ini di tutup yang dapat berfungsi untuk membatasi
jumlah debu yang tersebar ke lingkungan. Masalah yang paling utama pada ribbon
mixer adalah adanya "dead-spot" atau daerah yangterletak pada lubang pengeluaran
mixer ini. Sebagai kompensasi dari hal ini, para pemakai harus memasukkan
kembali serbuk yang berada pada daerah ini ke proses pencampuran. Sesungguhnya,
seharusnya ada pengarahan yang cukup dan spesifik untuk menjamin langkah kritis
ini dilakukan. Perhatian lain untuk mixer ini adalah minimnya pencampuran pada
bagian bawah dari alat ini serta permukaan dinding akibat dari jangkauan pisau.
Tingkat penempatan serbuk pada mixer ini biasanya pada bagian terluar dari pisau
bagian atas. Seperti halnya mixer-mixer yang lain, tidak dianjurkan untuk
mengisi mixer terlalu penuh.
Masalah pembersihan, tertutama sekali pada bagian dimana palang
horisontal masuk kemixer, jika pabrik pengguna tidak membongkar dan
membersihkan seal dan packing antarbatch, mereka seharusnya mempunyai dat yang
menunjukkan tidak adanya kontaminan asingdi setiap penggantian batch dengan
produk yang berbeda
Pemakaian Ribbon Mixer di PT. Kino
PT. Kinosentra Industrindo dalam proses pencampuran minuman serbuknya
menggunakan Ribbon Mixer dengan masing-masing kapasitas 120 kg dan 300 kg.
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
12
Proses mixing mempunyai waktu 1 hingga 3 menit untuk setiap
batchnya. Seperti penjelasan di atas mengenai dead zone, pada ribbon
mixer yang dimiliki PT. Kino juga terdapat bagian itu, yaitu pada sedikit bagian
bawah dan pada bagian lubang pengeluaran. Untuk mengatasi masalah
ini, biasanya setelah proses pencampuran berjalan kurang lebih 30 detik, bahan
dikeluarkankira-kira setengah ember kapasitas 15 kg kemudian dimasukkan
kembali ke dalam mixer (Kunstanti, 2012).
2.2.6 Paddle Mixer
Paddle mixer adalah mesin mixer dengan efisiensi tinggi yang bekerja cepat,
pencampuran yang teliti dan seragam untuk bahan dengan perbedaan besar. Aksi
scooping dan pengangkatan dari pisau dan konfigurasi criss cross mixing
menyebabkan pencampuran yang akurat dan homogen, bahkan dengan
perbedaan bulk density bahan yang signifikan. Desain pedal memastikan pengeluaran
bahan yangefektif. Konstruksi mixer yang kokoh menyebabkan mixer ini tahan lama.
Fitur:
Pencampuran 10 kali lebih cepat menyebabkan peningkatan kapasitas produksi.
Proses pencampuran yang halus menyebabkan tingkat degradasi produk
yangminimal. Sangat cocok untuk produk yang rapuh dan abrasif.
Aksi pencampuran menyebabkan batch yang homogen.
Pencampuran partial batch sama seperti full batch
Sangat cocok untuk manual atau spray bar cairan tambahan selama
prosespencampuran.
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
13
Mencampur serbuk dengan granul pada satu batch secara efisien
Tips memilih Batch mixer:
Ketika memilih sebuah batch mixer untuk suatu keperluan dapat
dipertimbangkan hal-hal dibawah ini:
Bagaimana distribusi ukuran partikael serta konsistensi bahan kaitannya dengan
pergerakan bahan selama proses pencampuran. seberapa besar variasi
dalam homogenitas produk hasil mixer yang dapat diterima.
Variasi apa dalam ukuran batch yang dapat ditangani suatu mixer.
Apakah proses mixer membutuhkan cairan tambahan atau tidak.
Apakah proses pencampuran membutuhkan agitasi, shear atau delumping
Seberapa luas tempat yang dibutuhkan untuk alat mixer dan perlengkapannya.
Peralatan apa yang dibutuhkan untuk handling sebelum dan sesudah mixer.
(Kunstanti, 2012)
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
14
BAB III
APLIKASI PROSES MIXING DALAM INDUSTRI
Sistem Automasi Proses Produksi Minuman Dengan Sistem SCADA Menggunakan
PLC
Dunia industri membutuhkan suatu proses produksi yang dapat dioperasikan secara
berurutan dari proses yang satu ke proses yang lain tanpa harus memakai tenaga manusia
yang banyak. Untuk masalah itu, dibutuhkan sistem automasi yang dapat dijalankan dan
dioperasikan dari satu pusat. SCADA dengan menggunakan PLC banyak dipakai dalam
proses industri karena mampu menjawab semua masalah dalam mengontrol aplikasi
industri secara otomatis.
Automatisasi sistem produksi minuman dilakukan dengan menerapkan teknologi
SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition). Sistem ini memungkinkan seorang
operator/engineer untuk melakukan Monitoring dan juga Controlling sebuah proses
pembuatan minuman/ sirup melalui sebuah unit control (PLC) yang terhubung pada
jaringan Komputer PC. Dalam sistem SCADA ini desain difokuskan pada pembuatan
simulator pembuatan minuman, pengaturan putaran pompa untuk mengontrol debet dari
pompa, selain itu ada fasilitas tambahan yaitu sebagai penggunaan PLC sebagai unit
Control yang ditempatkan pada simulator dan koneksi PLC dan PC untuk penerapan
Visualisasi SCADA. Pengontrolan dengan SCADA dilakukan dengan memanfaatkann
Software Intouch 7. yang dapat mem-visualisasikan proses pembuatan minuman di
lapangan dengan menghubungkan PC dengan PLC, Inverter, pompa, sensor dan peralatan
lainnya. SCADA mengontrol pompa dan valve yang dipergunakan dalam sistem ini
walaupun Operator tidak berada pada lokasi pompa dan valve. Hal ini dimungkinkan
dengan penerapan logika dalam PLC dan menggunakan serial port pada Komputer sebagai
perantara antara software SCADA yang dibuat oleh manusia untuk mengambil data-data
teknis yang ada pada divais (seperti volume, tegangan, arus, dll pada kondisi real time)
yang dimonitor oleh PC.
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
15
Desain Proses Produksi Minuman
Desain proses produksi minuman ini membutuhkan 5 buah Tangki, 3 buah Pompa, 1
buah Motor mixer, 1 buah Heater dan asesoris (pipa, klem, dll). Di samping itu tentunya
dibutuhkan 1 unit PLC C-200HS dan software SCADA Intouch. Dibawah ini adalah
gambar kerangka alat yang akan digunakan pada pembuatan automasi proses produksi
minuman.
Gambar 3.1 Kerangka Alat Produksi Minuman
(Felix, dkk., 2004)
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
16
Penjelasan tentang Mixer
Motor yang dipakai sebagai mixer mempunyai empat pasang kutub. Untuk
mengatur putaran motor AC diperlukan inverter yang dapat diatur kecepatannya dengan
PLC. Pada penelitian ini digunakan Inverter dengan spesifikasi sebagai berikut:
• FVR 0.75 E9S – 7 JE
• 1 φ 110-220 V 50/60Hz
• 1,9 KVA 5 A 0.2-400 Hz
• Ser no. 61001T1
Dibawah ini adalah gambar dari terminal rangkaian kontrol pada inverter yang dioperasikan
penggunaannya melalui PLC.
Gambar 3.2 Rangkaian Kontrol
Terminal Inverter [2]
(Felix, dkk., 2004)
Sebelum inverter tersebut disambungkan ke PLC, maka bagian yang akan
disambungkan tersebut diatur untuk menjalankan motor pada frekuensi tertentu. Sehingga
begitu PLC memberikan sinyal pada bagian inverter, maka inverter akan beroperasi secara
otomatis. Inverter sendiri tetap mendapatkan suplai listrik 220 V AC, sedangkan motor tiga
phasa tersebut mendapatkan suplai listrik dari inverter. Berikut ini adalah gambar bagan
pengoperasian mixer.
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
17
Gambar 3.3 Bagan Pengoperasian Mixer
(Felix, dkk., 2004)
Dengan menggunkan motor ¼ HP dapat dicari torsi motor (Tm) yang digunakan
dengan menggunakan rumus dibawah ini :
N Tm = 9550. P (10)
dimana P : daya motor (kW), dan N : putaran motor (rpm).
Penjelasan tentang sistematika proses produksi minuman dapat dijelaskan seperti
urutan di bawah ini :
1) Pompa satu akan mengisi tangki satu sampai penuh.
2) Setelah tangki satu penuh, maka pompa dua akan mengambil air dan mengisinya
pada tangki dua sampai penuh.
3) Setelah itu valve satu dan valve dua akan membuka bersamaan dan mengisi ke
bagian tangki tiga.
4) Proses mixing akan terjadi setelah tangki ketiga penuh dari campuran tangki satu
dan tangki dua.
5) Hasil dari proses mixing akan dibawa ke tangki empat oleh pompa tiga, tetapi
proses ini tidak akan berjalan sebelum isi pada tangki empat kosong.
6) Setelah tangki empat terisi penuh, maka akan dilanjutkan dengan proses heater.
7) Setelah proses heater selesai, solenoid valve empat dihubungkan dengan tombol
untuk mengeluarkan minuman dari tangki empat. Dimana tombol ini digerakkan
secara manual dengan pengeluaran cairan yang diatur oleh timer PLC.
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
18
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
19
Gambar 3.4 Flowchart dari Plan Produksi Minuman
(Felix dkk, 2004)
Mekanika Fluida dan Partikel Mixing
20
DAFTAR PUSTAKA
Felix Pasila, Stephanus A. Ananda, Nelson Kusuma Rahardja. 2004. Sistem
Automasi Proses Produksi Minuman Dengan Sistem SCADA Menggunakan
PLC. Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Elektro, Universitas
Kristen Petra. http://puslit.petra.ac.id/journals. Diakses pada : 26 September
2013.
Gardjito, Immanuel. 2010. Dry Mixing.
http://www.academia.edu/3359270/Dry_mixing. Diakses pada : 26
September 2013.
Hilmawan, Ardi. 2011. Mixing. http://www.myspace.com/566876251/blog
Diakses pada : 27 September 2013.
Kustanti, Ika. 2012. Otomatisasi Proses Mixing Pada Susu Pasteurisasi.
http://maulana.lecture.ub.ac.id/files/2012/12/Mixer-Ika-Kustanti.pdf.
Diakses pada : 27 September 2013.
Lubis, Ahmad Husni. 2012. Pencampuran Bahan Kimia (MIXING PROCESS).
http://ahmadhusnilubis.blogspot.com/2012/02/pencampuran-bahan-kimia-
mixing-process.html. Diakses pada : 27 September 2013.
Rizkiana, Wening dan Putra, Ari Permana. 2012. Mixing Equipment. Bogor : Institut
Pertanian Bogor. Diakses : 27 September 2013.