< o }p w^ wõïìîììï xíííì e}u} wµ o]l ]wíííìxíïx ìï rpjm...katalog bps :...
TRANSCRIPT
Katalog BPS : 9302003.1110
Nomor Publikasi : 1110.13.03
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 i
LAPORAN STUDI PENYUSUNAN
PDRB KABUPATEN BIREUEN MENURUT PENGELUARAN
TAHUN 2010-2012
Katalog BPS : 9302003.1110
No. Publikasi : 1110.13.03
Ukuran Buku : 17,6 Cm x 25 Cm
Jumlah Halaman : 32 + iv Halaman
Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Penyunting : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Gambar Kulit : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Diterbitkan Oleh:
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BIREUEN
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 ii
KATA PENGANTAR
Laporan Studi Penyusunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran 2010-2012 berdasarkan harga berlaku dan
harga konstan tahun dasar 2000 menyajikan tinjauan tentang perkembangan
ekonomi makro Kabupaten Bireuen dalam kurun waktu 2010-2012. Bahasan dalam
publikasi ini mencakup antara lain: nilai pengeluaran, laju pertumbuhan ekonomi,
perubahan struktur komponen, PDRB Perkapita dan inflasi.
Kurang lengkapnya data dasar yang tersedia setiap tahun menyebabkan
adanya beberapa nilai PDRB menurut pengeluaran yang disajikan masih bersifat
sementara, yang akan disempurnakan dalam publikasi tahun berikutnya.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan
bantuan sehingga publikasi ini dapat terwujud.
Bireuen, September 2013
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN BIREUEN
NURIAH ISMAIL, SE
NIP. 19651231 199103 2 005
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………….... ii
Daftar Isi
Daftar Tabel Lampiran
………………………..
…………………………
iii
iv
BAB I Pendahuluan
1.1.
1.2.
Latar Belakang ......................................................
Tujuan dan Manfaat Penyusunan PDRB Menurut
Pengeluaran ..........................................................
1
2
BAB II Metodologi Penyusunan
2.1. Konsumsi Rumah Tangga …....................……… 4
2.2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba ................. 5
2.3. Konsumsi Pemerintah ...................................... 5
2.4. Pembentukan Modal Tetap Bruto ..................... 6
2.5. Perubahan Inventori .............................................. 7
2.6. Ekspor dan Impor ................................................. 7
BAB III PDRB Kabupaten Bireuen Menurut
Pengeluaran
3.1. Konsumsi Rumah Tangga …..……........……… 10
3.2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba ................. 12
3.3. Konsumsi Pemerintah ...................................... 14
3.4. Pembentukan Modal Tetap Bruto ..................... 15
3.5. Pengeluaran Komponen Lainnya ..................... 16
3.6. Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Regional
Perkapita ............................................................... 17
Lampiran
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 iv
DAFTAR TABEL LAMPIRAN
Tabel 1
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen Menurut
Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2012 ........
21
Tabel 2
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen Menurut
Pengeluaran Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010-2012 .......
22
Tabel 3
Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Bireuen Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2010-2012 ........................................................................
23
Tabel 4
Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Bireuen Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2010-2012 ........................................................................
24
Tabel 5
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2010-2012 ..........................................................
25
Tabel 6
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2010-2012 .........................................................
26
Tabel 7
Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Bireuen Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2010-2012 ........................................................................
27
Tabel 8
Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Bireuen Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2010-2012 ........................................................................
28
Tabel 9
Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Bireuen Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2010-2012 ........................................................................
29
Tabel 10
Pendapatan Regional Perkapita Kabupaten Bireuen Atas Dasar
Harga Berlaku Tahun 2010-2012 ...............................................
30
Tabel 11
Pendapatan Regional Perkapita Kabupaten Bireuen Atas Dasar
Harga Konstan Tahun 2010-2012 ..............................................
31
Tabel 12
Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional Perkapita Kabupaten
Bireuen Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010-2012 ..............
32
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Informasi perkembangan perekonomian sangat diperlukan untuk menyusun
perencanaan dan melakukan evaluasi kinerja pemerintahan. Salah satu data statistik
yang dibutuhkan untuk kegiatan perencanaan dan evaluasi ekonomi makro adalah
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dengan tersedianya data PDRB, strategi
dan kebijaksanaan pembangunan perekonomian yang telah diambil pemerintah
dapat dievaluasi, dan diperbaiki atau dilanjutkan di masa mendatang.
Kemudian untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pendapatan masyarakat
suatu wilayah perlu disajikan pendapatan regional secara berkala yang dapat
digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan regional/daerah khususnya di
bidang ekonomi. Angka Pendapatan Regional atau PDRB merupakan suatu
indikator berupa data agregat yang dapat dipakai untuk mengukur tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Sementara itu dalam beberapa buku referensi ditegaskan bahwa
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi lebih ditentukan oleh faktor permintaan
dari pada penyediaan. Perkembangan yang terjadi sebagai akibat dari perubahan
gaya hidup dan perilaku konsumsi dari sebagian masyarakat modern telah
mendorong produsen untuk meningkatkan produksinya baik secara kuantitas
maupun kualitas, yang pada akhirnya mendorong pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi. Dengan demikian dibutuhkan parameter untuk memantau perkembangan
permintaan atau konsumsi masyarakat luas.
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 2
2.1. Tujuan dan Manfaat Penyusunan PDRB Menurut Pengeluaran
Kegunaan dari penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen menurut pengeluaran
adalah:
1. Untuk menyatakan komposisi penggunaan barang dan jasa baik yang dihasilkan
dalam daerah maupun yang berasal dari daerah lain termasuk impor dari luar
negeri, untuk memenuhi permintaan antara lain sebagai berikut:
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga
b. Pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba
c. Pengeluaran konsumsi pemerintah
d. Pembentukan modal tetap bruto
e. Perubahan inventori
f. Ekspor neto, yaitu ekspor dikurang impor.
2. Mengetahui dan mempelajari fenomena, tatanan maupun perilaku ekonomi
makro berbagai pelaku ekonomi seperti perilaku konsumsi masyarakat,
pemerintah dan investasi (fisik).
3. Penyajian angka pendapatan regional atas dasar harga konstan akan
menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah
4. Penyajian PDRB atas dasar harga berlaku bersama-sama dengan harga konstan
dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat perubahan harga dari berbagai
produk barang dan jasa yang digunakan oleh masyarakat sebagai konsumsi
akhirnya.
5. Sebagai bahan masukan bagi pembuat kebijakan di bidang perekonomian daerah.
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 3
BAB II
METODOLOGI PENYUSUNAN
Dikenal ada tiga pendekatan dalam penghitungan PDRB, yaitu produksi,
pengeluaran dan pendapatan.
a. Pendekatan Produksi meghitung nilai tambah yang dihasilkan tiap sector
produksi dengan cara mengurangi nilai total output dengan biaya antara yang
dikeluarkan untuk menghasilkannya. Nilai tambah tersebut masih merupakan
nilai bruto karena didalamnya masih termasuk nilai penyusutan barang modal
dan nilai pajak tidak langsung netto. Ditinjau dari pendekatan produksi kegiatan
ekonomi dikelompokkan dalam 9 sektor, yaitu
1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
b. Pendekatan Pendapatan menghitung PDRB sebagai penjumlahan dari balas
jasa faktor produksi (seperti kompensasi pekerja, sewa, penyusutan, bunga neto
dan keuntungan)
c. Pendekatan Pengeluaran menghitung PDRB dengan menjumlahkan seluruh
permintaan akhir.
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 4
Pemanfaatan barang dan jasa yang dihasilkan oleh sembilan sektor produksi
adalah untuk keperluan bahan produksi (intermediate input) dan untuk
keperluan konsumsi akhir (final consumption/demand). PDRB penggunaan atau
pengeluaran merupakan nilai penggunaan barang dan jasa yang digunakan
sebagai konsumsi akhir oleh berbagai golongan dalam masyarakat yang terdiri
dari:
1. Konsumsi rumah tangga
2. Konsumsi Lembaga Nirlaba
3. Konsumsi Pemerintah
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto
5. Perubahan Stok
6. Ekspor Netto
Selanjutnya metode dalam penghitungan PDRB dengan pendekatan
pengeluaran dirinci sebagai berikut:
2.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Pengeluaran konsumsi rumah tangga mencakup semua pengeluaran untuk
konsumsi barang dan jasa, dikurangi penjualan neto barang bekas dan sisa yang
dilakukan oleh rumah tangga.
Untuk memperkirakan besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga,
digunakan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) sebagai data pokok.
Selanjutnya penyempurnaan pengeluaran konsumsi rumah tangga dilakukan melalui
rekonsiliasi.
Perkiraan besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga didasarkan pada data
Susenas, penduduk pertengahan tahun, serta indeks harga konsumen (IHK).
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 5
2.2. Pengeluaran Lembaga Swasta Nirlaba
Lembaga swasta yang tidak mencari untung (nirlaba) adalah lembaga/badan
swasta yang memberikan pelayanan atau jasa kepada masyarakat seperti organisasi
serikat buruh, persatuan para ahli, organisasi politik, badan keagamaan, lembaga
penelitian, pendidikan, kesehatan, dan organisasi-organisasi kesejahteraan
masyarakat yang khusus melayani masyarakat dan tidak mengutamakan
keuntungan/nonkomersial. Yang dimaksud dengan nonkomersial adalah lembaga
nirlaba yang menjual jasa layanannya pada tingkat di bawah harga pasar, yaitu
harga yang tidak didasarkan atas biaya produksi, bahkan kadangkala layanan yang
diberikan dengan cuma-cuma.
Konsumsi lembaga swasta nirlaba meliputi semua pengeluaran untuk
pembelanjaan barang dan jasa, pembayaran upah dan gaji, penerimaan transfer,
penyusutan dan pajak tak langsung netto dikurangi penjualan barang bekas. Pada
umumnya sumber pembiayaan dari lembaga ini berasal dari sumbangan dan bantuan
perorangan, masyarakat, organisasi baik dalam negeri maupun luar negeri, dan
pemerintah. Apabila bantuan dana dan pengawasan sepenuhnya atau sebagian besar
dari pemerintah maka lembaga ini dimasukkan ke dalam konsumsi pemerintah.
2.3. Konsumsi Pemerintah
Pemerintah sebagai konsumen akhir mencakup departemen, lembaga non
departemen dan lembaga pemerintah lainnya. Pengeluaran konsumsi pemerintah
mencakup pengeluaran untuk belanja pegawai, penyusutan dan belanja barang
(termasuk belanja perjalanan, pemeliharaan dan pengeluaran lain yang bersifat
rutin) baik dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, tidak
termasuk penerimaan dari produksi barang dan jasa yang dihasilkan.
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 6
Data dasar yang dipakai adalah realisasi belanja rutin dan pembangunan,
Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang diperoleh dari Direktorat
Jenderal Anggaran Departemen Keuangan untuk estimasi konsumsi pemerintah
pusat. Realisasi pengeluaran pemerintah provinsi, kabupaten dan desa yang
dikumpulkan oleh BPS untuk konsumsi pemerintah daerah. Namun data yang
tersedia dua tahun ke belakang sehingga ada angka sementara dan angka sangat
sementara. Besarnya penyusutan diperkirakan lima persen dari jumlah belanja
pegawai.
Perkiraan pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga konstan 2000
untuk belanja pegawai dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan penimbang
jumlah pegawai negeri. Sedangkan untuk belanja barang dengan cara deflasi yaitu
dengan menggunakan IHPB umum tanpa ekspor.
2.4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) mencakup pembuatan dan
pembelian barang-barang modal baru dari dalam negeri dan barang modal baru
ataupun bekas dari luar negeri. Barang modal juga diartikan sebagai barang atau
peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan biasanya umur pemakaiannya
satu tahun atau lebih.
Metode yang dipakai dalam penghitungan PMTB adalah pendekatan institusi.
Menurut institusi PMTB terdiri dari PMTB Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta usaha swasta lainnya
(termasuk usaha rumah tangga).
Data yang digunakan pada publikasi ini adalah data pengeluaran konstruksi
pemerintah dan jumlah unit kendaraan. Perkiraan PMTB atas dasar harga konstan
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 7
2000 diperoleh dengan cara dideflasi dengan menggunakan IHPB umum tanpa
ekspor.
2.5. Perubahan Inventori
Perubahan inventori merupakan selisih antara nilai posisi inventori pada akhir
tahun dikurangi dengan nilai posisi pada awal tahun pada waktu yang sama. Oleh
karena itu dalam pengukuran perubahan inventori dapat bertanda positif atau
negatif. Positif dalam arti terjadi penambahan barang inventori, sedangkan negatif
apabila terjadi pengurangan barang dari persediaan (stok) yang ada.
Sumber data yang digunakan dari publikasi statistik Industri Besar Sedang
(IBS) dan statistik Industri Kerajinan Kecil Rumah Tangga (IKKR) BPS. Perkiraan
perubahan inventori atas dasar harga konstan 2000 adalah dengan mendeflate nilai
perubahan inventori dengan IHPB umum tanpa ekspor
2.6. Ekspor dan Impor
Ekspor dan impor merupakan kegiatan transaksi barang dan jasa antara
penduduk Kabupaten Bireuen dengan penduduk di luar Kabupaten Bireun dan
dengan penduduk luar negeri, yang meliputi ekspor dan impor adalah barang, jasa
pengangkutan, jasa asuransi, jasa komunikasi, jasa pariwisata dan jasa lainnya.
Ekspor adalah pembelian langsung atas barang dan jasa di wilayah
Kabupaten Bireuen oleh penduduk luar Kabupaten Bireuen dan penduduk luar
negeri. Sebaliknya pembelian langsung barang dan jasa di luar Kabupaten Bireuen
dan di luar negeri oleh penduduk Kabupaten Bireuen, dimasukkan sebagai impor.
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 8
BAB III
PDRB KABUPATEN BIREUEN MENURUT PENGELUARAN
Secara keseluruhan Nilai PDRB Kabupaten Bireuen dari tahun ke tahun
terus meningkat, baik atas dasar harga berlaku maupun konstan. Hal ini menunjukan
adanya perkembangan positif perekonomian Bireuen dari tahun ke tahun.
Grafik 1
Nilai PDRB Kabupaten Bireuen Tahun 2009-2012
(Trilyun Rupiah)
PDRB ADHB PDRB ADHK
5.79
2.64
6.51
2.78
7.16
2.94
2010*) 2011*) 2012**)
Pada tahun 2010 PDRB atas dasar harga berlaku yang dihasilkan sebesar
5,79 trilyun rupiah, terus meningkat hingga menjadi 7,16 trilyun rupiah pada tahun
2012. Tren yang sama juga terjadi pada PDRB atas dasar harga konstan yang terus
meningkat, dari 2,64 trilyun rupiah di tahun 2010 hingga menjadi 2,94 trilyun
rupiah di tahun 2012.
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 9
Pemanfaatan barang dan jasa yang dihasilkan oleh sembilan sektor produksi
adalah untuk keperluan bahan produksi (intermediate input) dan untuk keperluan
konsumsi akhir (final consumption/demand). PDRB penggunaan atau pengeluaran
merupakan nilai penggunaan barang dan jasa yang digunakan sebagai konsumsi
akhir oleh berbagai golongan dalam masyarakat baik untuk memenuhi keperluan
konsumsi, pembentukan modal, stok, maupun ekspor dan impor.
Ditinjau dari sisi lokasi geografi, penggunaan barang dan jasa konsumsi
akhir dibedakan menjadi keperluan domestik dan untuk keperluan dari luar wilayah.
Untuk keperluan domestik, penggunaannya adalah untuk konsumsi rumah
tangga dan lembaga nirlaba, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto,
serta perubahan inventori.
Grafik 2.
PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2012**
(Milyar Rupiah)
2,259.00
1,027.45
6.563.48
851.04
268.67
1,914.17
646.80
2,127.71
993.38
Rumah Tangga Lembaga
Swasta Nirlaba
Pemerintah PMTB Komponen
Lainnya
PDRB Atas Dasar Harga BerlakuPDRB Atas Dasar Harga Konstan
**) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 10
Sedangkan untuk keperluan luar wilayah, penggunaanya adalah untuk
keperluan ekspor, baik antar kabupaten, antar provinsi maupun antar negara. Pada
kenyataannya barang dan jasa konsumsi akhir yang beredar dalam Kabupaten
Bireuen, ada juga yang berasal dari luar wilayah Bireuen. Oleh karena itu ekspor
yang dimaksud adalah ekspor neto, yakni ekspor dikurangi impor. Namun dalam
publikasi kali ini perubahan inventori dan ekspor neto, kami gabung menjadi
komponen lainnya, dikarenakan keterbatasan datanya.
Grafik 3
Peranan Berbagai Komponen dalam Pembentukan
PDRB Kabupaten Bireuen Tahun 2012 **)
31.56%
0.09%29.72%
26.74%
11.89%
Rumah
Tangga
Lembaga
Swasta
Nirlaba
Pemerintah
PMTB
Komponen
Lainnya
3.1. Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi rumah tangga menjadi urutan pertama terbesar terhadap total
PDRB menurut penggunaan, yaitu sebesar 31,56 persen dengan nilai 2,26 trilyun
rupiah.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga terdiri dari dua sub komponen yaitu
konsumsi makanan dan konsumsi non makanan. Pengeluaran konsumsi makanan
terhadap PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2012 mencapai 1,45 trilyun
**) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 11
rupiah, sedangkan pengeluaran konsumsi non makanan 805,62 milyar rupiah, atau
dengan kata lain peranan konsumsi makanan lebih besar terhadap total PDRB, dari
pada konsumsi non makanan, yaitu masing-masing sebesar 20,30 % dan 11,25 %.
Grafik 4.
Nilai Pengeluaran Rumah Tangga pada PDRB Kabupaten Bireuen
Tahun 2012** (Milyar Rupiah)
1,453.37
626.94
805.62
400.51
Makanan Non Makanan
PDRB a.d.h. Berlaku PDRB a.d.h. Konstan
Sedangkan jika ditinjau dari PDRB atas harga konstan, pengeluaran
konsumsi makanan di tahun 2012 sebesar 626,94 milyar rupiah dan konsumsi non
makanan 400,51 milyar rupiah. Pengeluaran konsumsi makanan yang paling besar
dikeluarkan oleh penduduk Bireuen adalah beras dan ikan, sedangkan pengeluaran
non makanan banyak dikeluarkan untuk perumahan, transportasi dan pakaian.
Laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada tahun 2012 sebesar 5,18 %,
lebih tinggi dua tahun sebelumnya, yaitu hanya 2,29 % di tahun 2011 dan 1,83 % di
tahun 2010. Peningkatan konsumsi rumah tangga, sangat dipengaruhi oleh
konsumsi makanan, terutama makanan pokok (beras dan ikan) serta pengeluaran
non makanan, terutama perumahan, trasportasi dan pakaian.
**) Angka sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 12
Grafik 5.
Laju Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga
Kabupaten Bireuen Tahun 2008-2011 (Persen)
5.18
2.29
1.83
2010*) 2011*) 2012**)
3.2. Lembaga Swasta Nirlaba
Konsumsi lembaga swasta nirlaba merupakan komponen pengeluaran yang
paling kecil kontribusinya dibandingkan komponen pengeluaran lainnya. dengan
nilai 6,56 milyar rupiah di tahun 2012 hanya mampu menyumbang 0,09 % dari
perekonomian Bireuen.
Dalam periode 3 (tiga) tahun terakhir laju pertumbuhan konsumsi lembaga
swasta nirlaba tertinggi pada tahun 2011 sebesar 7,33 %, kemudian menurun di
tahun 2012 hingga menjadi 4,73 %.
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 13
Grafik 6.
Nilai Pengeluaran Lembaga Swasta Nirlaba
pada PDRB Kabupaten Bireuen 2010-2012 (Milyar Rupiah)
5.43
3.10
6.24
3.33
6.56
3.48
2010*) 2011*) 2012**)
PDRB a.d.h. Berlaku PDRB a.d.h. Konstan
Grafik 7.
Laju Pertumbuhan Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba
Kabupaten Bireuen Tahun 2010-2012 (Persen)
6.727.33
4.73
2010*) 2011*) 2012**)
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 14
3.3. Konsumsi Pemerintah
Anggaran Pemerintah Kabupaten Bireuen tidak hanya berasal dari APBD
Kabupaten Bireuen sendiri, juga dari dana APBN. Pengeluaran pemerintah atas
dasar harga berlaku tahun 2012 mencapai 851,04 milyar rupiah. Sebagian besar
konsumsi pemerintah Bireuen dipergunakan untuk belanja pegawai yang mencapai
597,21 milyar rupiah dari APBD Kabupaten bireuen.
Grafik 8.
Nilai Konsumsi Pemerintah pada PDRB Kabupaten Bireuen
Tahun 2009-2012 (Milyar Rupiah)
636.66
242.27
780.94
259.34
851.04
268.67
2010*) 2011*) 2012**)
PDRB a.d.h. Berlaku PDRB a.d.h. Konstan
Pengeluaran pemerintah atas dasar harga konstan di tahun 2012 sebesar
268,67 milyar rupiah dengan laju pertumbuhan sebesar 3,60 %. Kenaikan konsumsi
pemerintah sangat dipengaruhi oleh belanja pegawai.
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 15
3.4. Pembentukan Modal Tetap Bruto
Pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTB) dapat digolongkan
dalam bentuk bangunan/konstruksi, mesin-mesin dan alat-alat perlengkapan. Barang
modal tersebut merupakan peralatan yang digunakan untuk berproduksi dan
biasanya mempunyai umur pemakaian lebih dari satu tahun.
Grafik 9.
Nilai PMTB pada PDRB Kabupaten Bireuen
Tahun 2009-2012(Milyar Rupiah)
1,522.87
576.85
1,758.88
623.72
1,914.17
646.80
2010*) 2011*) 2012**)
PDRB a.d.h. Berlaku PDRB a.d.h. Konstan
Komponen PMTB atas dasar harga berlaku tahun 2012 cukup besar yaitu
mencapai 1,91 trilyun rupiah atau sebesar 26,74 % dari total PDRB Bireuen.
Besarnya komponen PMTB sangat dipengaruhi oleh pengeluaran untuk
bangunan/konstruksi.
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 16
Sedangkan laju pertumbuhan PMTB selama 3 (tiga) tahun terakhir cukup
berfluktuasi dimana laju pada tahun 2010 sebesar 5,87 % meningkat di tahun 2011
menjadi 8,13 %, namun pada tahun 2012 laju pertumbuhannya melambat menjadi
3,7 %.
Grafik 10.
Laju Pertumbuhan PMTB Kabupaten Bireuen 2009-2012 (%)
5.87
8.13
3.7
2010*) 2011*) 2012**)
3.5. Komponen Lainnya
Sedangkan pengeluaran komponen lainnya yang terdiri dari perubahan
inventori dan ekspor neto, dikarenakan keterbatasan data maka digunakan sebagai
penyeimbang antara total PDRB menurut lapangan usaha dengan PDRB jenis
pengeluaran, di tahun 2012 total komponen lainnya berdasarkan harga berlaku
sebesar 2,13 trilyun rupiah atau mencapai 29,72 % dari total PDRB Bireuen.
Sedangkan jika dihitung berdasarkan harga konstan senilai 993,38 milyar rupiah,
dengan pertumbuhan 8,05 % di tahun 2012.
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 17
3.6. Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Regional Per Kapita
Sepanjang kurun waktu 2010-2012 perekonomian Kabupaten Bireuen
mengalami pertumbuhan yang cukup stabil, walaupun pada tahun 2010 hanya
sebesar 4,91 % tidak setinggi tahun sebelumnya 5,29 %, namun pada tahun 2011
laju pertumbuhan perekonomian Bireuen meningkat menjadi 5,58 % dan 2012
menjadi 5,65 %.
Grafik 11
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bireuen Tahun 2010-2012 (Persen)
4.91
5.585.65
2010 2011*) 2012**)
Pendapatan regional per kapita merupakan hasil bagi antara Produk
Domestik Regional Neto (PDRN) atas biaya faktor produksi (PDRB yang telah
dikurangi penyusutan dan pajak tak langsung) dengan jumlah penduduk pada
pertengahan tahun.
Pendapatan regional per kapita digunakan untuk melihat rata-rata
pendapatan tiap penduduk pada suatu daerah. Tapi keadaan ini tidak dapat
sepenuhnya dijadikan ukuran kesejahteraan karena ukuran agregat yang dihasilkan
*) angka diperbaiki **) angka sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 18
dapat membuat pendapatan besar sekelompok orang terdistribusi keseluruh
penduduk.
Grafik 12.
Pendapatan Regional Per Kapita Kabupaten Bireuen Tahun 2010 – 2012
(Juta Rupiah)
2010*) 2011*) 2012**)
14.1115.51
16.72
6.44 6.64 6.87
Pendapatan Regional Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
Pendapatan Regional Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan
Pendapatan regional per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2010
sebesar Rp. 14,11 juta terus meningkat tiap tahunnya hingga menjadi Rp. 16,72 juta
pada tahun 2012. Demikian juga dengan pendapatan regional per kapita atas dasar
harga konstan yang juga terus meningkat, dengan nilai Rp. 6,44 juta di tahun 2010
hingga menjadi 6,87 juta di tahun 2012 dengan laju pertumbuhan 3,44 %.
Selain itu publikasi ini juga menyajikan PDRB per kapita. PDRB per kapita
atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per satu orang penduduk.
*) angka diperbaiki **) angka sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 19
Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan menunjukkan perkembangan
ekonomi per kapita penduduk suatu daerah. PDRB Per kapita atas dasar harga
berlaku Bireuen sebesar 17,63 juta rupiah, sedangkan PDRB Per kapita atas dasar
harga konstan Bireuen di tahun 2012 senilai Rp. 7,24 juta rupiah dengan laju
pertumbuhan 3,60 %.
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 20
BAB IV
LAMPIRAN TABEL
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 21
TABEL 1. PDRB KABUPATEN BIREUEN MENURUT PENGELUARAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU (JUTA RUPIAH)
PERINCIAN 2010*) 2011**) 2012**)
(1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2,005,320.59 2,125,512.41 2,258,996.74
1.1. Makanan 1,302,467.33 1,372,198.23 1,453,372.72
1.2. Non Makanan 702,853.26 753,314.18 805,624.02
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga
Swasta Nirlaba 5,429.62 6,244.06 6,563.47
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 636,660.00 780,936.61 851,042.03
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 1,522,871.91 1,758,877.31 1,914,169.28
5. Komponen Lainnya 1,618,766.99 1,836,384.07 2,127,711.44
PDRB 5,789,049.10 6,507,954.47 7,158,482.96
Catatan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 22
TABEL 2. PDRB KABUPATEN BIREUEN MENURUT PENGELUARAN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN (JUTA RUPIAH)
PERINCIAN 2010*) 2011**) 2012**)
(1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 954,983.89 976,848.86 1,027,449.26
1.1. Makanan 581,227.96 594,535.55 626,940.18
1.2. Non Makanan 373,755.93 382,313.31 400,509.08
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga
Swasta Nirlaba 3,098.75 3,326.00
3,483.41
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 242,270.73 259,337.72 268,667.10
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 576,845.42 623,715.36 646,797.81
5. Komponen Lainnya 858,283.16 919,329.26 993,376.74
PDRB 2,635,481.95 2,782,557.20 2,939,774.32
Catatan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 23
TABEL 3. DISTRIBUSI PDRB KABUPATEN BIREUEN
MENURUT PENGELUARAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU (PERSEN)
PERINCIAN 2010
*) 2011
**) 2012
**)
(1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 34.64 32.66 31.56
1.1. Makanan 22.50 21.08 20.30
1.2. Non Makanan 12.14 11.58 11.25
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta
Nirlaba 0.09 0.10 0.09
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 11.00 12.00 11.89
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 26.31 27.03 26.74
5. Komponen Lainnya 27.96 28.22 29.72
PDRB 100.00 100.00 100.00
Catatan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 24
TABEL 4. DISTRIBUSI PDRB KABUPATEN BIREUEN
MENURUT PENGELUARAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN (PERSEN)
PERINCIAN 2010
*) 2011
**) 2012
**)
(1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 36.24 35.11 34.95
1.1. Makanan 22.05 21.37 21.33
1.2. Non Makanan 14.18 13.74 13.62
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 0.12 0.12 0.12
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 9.19 9.32 9.14
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 21.89 22.42 22.00
5. Komponen Lainnya 32.57 33.04 33.79
PDRB 100.00 100.00 100.00
Catatan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 25
TABEL 5. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN BIREUEN
MENURUT PENGELUARAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU (PERSEN)
PERINCIAN 2010
*) 2011
**) 2012
**)
(1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 236.38 250.55 266.28
1.1. Makanan 252.26 265.76 281.48
1.2. Non Makanan 211.69 226.89 242.64
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta
Nirlaba 549.77 632.23 664.57
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1,697.70 2,082.42 2,269.36
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 469.52 542.28 590.16
5. Komponen Lainnya 435.51 494.06 572.44
PDRB 365.73 411.15 452.24
Catatan : *) Angka Perbaikan **) Angka
Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 26
TABEL 6. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN BIREUEN
MENURUT PENGELUARAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN (PERSEN)
PERINCIAN 2010*) 2011**) 2012**)
(1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 112.57 115.15 121.11
1.1. Makanan 112.57 115.15 121.42
1.2. Non Makanan 112.57 115.15 120.63
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta
Nirlaba 313.76 336.77 352.71
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 646.03 691.54 716.42
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 177.85 192.30 199.41
5. Komponen Lainnya 230.91 247.34 267.26
PDRB 166.50 175.79 185.72
Catatan : *) Angka Perbaikan **) Angka
Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 27
TABEL 7. INDEKS BERANTAI PDRB KABUPATEN BIREUEN
MENURUT PENGELUARAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU (PERSEN)
PERINCIAN 2010
*) 2011
**) 2012
**)
(1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 105.20 105.99 106.28
1.1. Makanan 106.14 105.35 105.92
1.2. Non Makanan 103.51 107.18 106.94
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 110.00 115.00 105.12
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 113.43 122.66 108.98
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 111.36 115.50 108.83
5. Komponen Lainnya 115.87 113.44 115.86
PDRB 110.54 112.42 110.00
Catatan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 28
TABEL 8. INDEKS BERANTAI PDRB KABUPATEN BIREUEN
MENURUT PENGELUARAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN (PERSEN)
PERINCIAN 2010
*) 2011
**) 2012
**)
(1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 101.83 102.29 105.18
1.1. Makanan 101.83 102.29 105.45
1.2. Non Makanan 101.83 102.29 104.76
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 106.72 107.33 104.73
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 109.90 107.04 103.60
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 105.87 108.13 103.70
5. Komponen Lainnya 106.46 107.11 108.05
PDRB 104.91 105.58 105.65
Catatan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 29
TABEL 9. INDEKS IMPLISIT PDRB KABUPATEN BIREUEN
MENURUT PENGELUARAN (PERSEN)
PERINCIAN 2010
*) 2011
**) 2012
**)
(1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 209.98 217.59 219.86
1.1. Makanan 224.09 230.80 231.82
1.2. Non Makanan 188.05 197.04 201.15
2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 175.22 187.73 188.42
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 262.79 301.13 316.76
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 264.00 282.00 295.95
5. Komponen Lainnya 188.61 199.75 214.19
PDRB 219.66 233.88 243.50
Catatan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 30
Tabel 10. PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA KABUPATEN BIREUEN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU
PERINCIAN 2010*) 2011*) 2012**)
(1) (3) (4) (5)
Produk Domestik Regional Bruto 5,789,049.10 6,507,954.47 7,158,482.96
Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah)
Penyusutan (Jutaan Rupiah) 118,675.51 135,365.45 150,328.14
Produk Domestik Regional Neto
Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah) 5,670,373.60 6,372,589.01 7,008,154.82
Pajak Tak Langsung (Jutaan Rupiah) 175,781.58 197,550.26 217,252.80
Produk Domestik Regional Neto
Atas Dasar Biaya Faktor (Jutaan Rupiah) 5,494,592.02 6,175,038.75 6,790,902.02
Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 389,288 398,201 406083
PDRB Per Kapita (Rupiah) 14,870,865 16,343,391 17,628,128
Pendapatan Regional Per Kapita (Rupiah) 14,114,465 15,507,341 16,722,941
Catatan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 31
Tabel 11. PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA KABUPATEN BIREUEN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN
PERINCIAN 2010*) 2011*) 2012**)
(1) (3) (4) (5)
Produk Domestik Regional Bruto 2,635,481.95 2,782,557.20 2,939,774.32
Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah)
Penyusutan (Jutaan Rupiah) 51,912.09 57,042.42 61,735.26
Produk Domestik Regional Neto
Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah) 2,583,569.86 2,725,514.77 2,878,039.06
Pajak Tak Langsung (Jutaan Rupiah) 74,923.53 81,765.44 89,219.21
Produk Domestik Regional Neto
Atas Dasar Biaya Faktor (Jutaan Rupiah) 2,508,646.34 2,643,749.33 2,788,819.85
Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 389,288 398,201 406,083
PDRB Per Kapita (Rupiah) 6,770,006 6,987,821 7,239,343
Pendapatan Regional Per Kapita (Rupiah) 6,444,191 6,639,233 6,867,610
Laporan Studi Penyusunan PDRB Kabupaten Bireuen Menurut Pengeluaran Tahun 2010-2012 32
Tabel 12. LAJU PERTUMBUHAN PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA
KABUPATEN BIREUEN ATAS DASAR HARGA KONSTAN (PERSEN)
PERINCIAN 2010*) 2011**) 2012**)
(1) (3) (4) (5)
Produk Domestik Regional Bruto 4.91 5.58 5.65
Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah)
Penyusutan (Jutaan Rupiah) 9.95 9.88 8.23
Produk Domestik Regional Neto
Atas Dasar Harga Pasar (Jutaan Rupiah) 4.81 5.49 5.60
Pajak Tak Langsung (Jutaan Rupiah) 8.56 9.13 9.12
Produk Domestik Regional Neto
Atas Dasar Biaya Faktor (Jutaan Rupiah) 4.71 5.39 5.49
Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 1.83 2.29 1.98
PDRB Per Kapita (Rupiah) 3.02 3.22 3.60
Pendapatan Regional Per Kapita (Rupiah) 2.82 3.03 3.44