öãÔ÷æøÞ ùú Ìãúûüûý þÿ ûã ß Ï óèô ¨fa_@ 5 ` +02 üý º ü e è ©¹Óè...
TRANSCRIPT
LAPORAN PANITIA KHUSUS BAHAN ACARA NOMOR 24 TAHUN 2018
TENTANG PENGAWASAN PELAKSANAAN
PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN
2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Dan Salam Sejahtera
Yang kami hormati, Sdr. Pimpinan Rapat, Sdr. Gubernur dan Wakil Gubernur DIY,
Sdr. Para Pejabat Pemerintah DIY, rekan-rekan Anggota Dewan, wartawan dan
seluruh hadirin yang kami hormati.
Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga pada hari
ini kita dapat hadir pada Rapat Paripurna DPRD DIY dalam rangka penetapan
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
tentang Rekomendasi Pengawasan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2 0 1 5
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di DIY
Pimpinan Rapat dan hadirin yang kami hormati,
Ketersediaan sumber daya alam secara kuantitas ataupun kualitas tidak
merata, sedangkan kegiatan pembangunan membutuhkan sumber daya alam
yang semakin meningkat. Kegiatan pembangunan juga mengandung risiko
terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Kondisi ini dapat
mengakibatkan daya dukung, daya tampung, dan produktivitas lingkungan hidup
menurun yang pada akhirnya menjadi beban sosial.
Oleh karena itu, lingkungan hidup di DIY harus dilindungi dan dikelola dengan
baik berdasarkan asas tanggung jawab Pemerintah Daerah, asas keberlanjutan,
dan asas keadilan. Selain itu, pengelolaan lingkungan hidup harus dapat
memberikan kemanfaatan ekonomi, sosial, dan budaya yang dilakukan
berdasarkan prinsip kehati-hatian, demokrasi lingkungan, desentralisasi, serta
pengakuan dan penghargaan terhadap kearifan lokal dan kearifan lingkungan.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menuntut dikembangkannya
suatu sistem yang terpadu berupa suatu kebijakan daerah perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilaksanakan secara taat asas dan
konsekuen dari pusat sampai ke daerah.
Pimpinan Rapat dan hadirin yang kami hormati,
Pansus Pengawasan Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2 0 1 5 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup telah melakukan beberapan
inventarisasi dari beberapa kunjungan dilapangan diperoleh beberapa
permasalahan lingkungan hidup diantarannya
pencemaran air tanah, pencemaran udara, permasalahan sampah,
kerusakan lahan akibat penambangan galian golongan C, kerusakan
kawasan pantai akibat abrasi dan alih fungsi lahan, dan semakin
menurunnya keanekaragaman hayati.
Selain itu juga bahwa sumber pencemaran air berasal dari limbah rumah
tangga, peternakan, dan industri yang masih banyak membuang limbahnya
langsung ke sungai tanpa diolah lebih dulu . Kondisi tersebut akibat masih
kurangnya pemahaman, pengetahuan, dan ketrampilan dari berbagai pihak
terkait dengan permasalahan pencemaran air tanah dan air permukaan.
Pencemaran udara di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di wilayah
perkotaan yang ditunjukkkan dengan semakin mningkatnya kadar polutan
udara untuk parameter C02 , N02 , HC, dan partikulat sebagai akibat
meningkatnya usaha/kegiatan masyarakat dan juga bertambah pesatnya
jumlah kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua, serta akibat
kondisi emisi gas buang dari kendaraan angkutan umum, terutama yang
masih belum memenuhi baku mutu emisi gas buang menjadi penyebab
memburuknya kualitas udara pada ruas-ruas jalan terutama di lokasi padat
lalu-lintas, meskipun sampai saat ini kualitas udara ambien di Daerah
Istimewa Yogyakarta relatif masih jauh di bawah baku mutu udara ambien
yang ditetapkan.
Kerusakan lahan akibat penambangan galian golongan C terjadi di wilayah
pesisir seperti di pantai selatan yang juga sudah banyak beralih funsgi. Di
pantai wilayah Kabupaten Gunung Kidul terjadi penambangan pasir putih
pada sempadan pantai. Penambangan galian golongan C juga terjadi pada
kawasan perbukitan karst di Kabupaten Gunung Kidul.
Sedangkan di peisisr pantai selatan Kabupaten Bantu! keberadaan gumuk
pasir juga mulai terancam adanya kegiatan lain yang ada di pesisir pantai
selatan Bantul, padahal gumuk pasir ini merupakan laboratorium alam dan
kekayaan alam yang sangat urgen untuk dilestarikan keberadaannya.
Kabupaten Sleman marak terjadi penambangan pasir pada wilayah
terlarang dan tidak melakukan upaya reklamasi pasca penambangan.
Pada kesempatan ini kami akan menyampaikan laporan Panitia Khusus Bahan
Acara Nomor 24 tahun 2018 sebagai berikut :
I . DASAR HUKUM
1 . Keputusan DPRD DIY Nomor : 48/K/DPRD/2018 tentang
Pembentukan Panitia Khusus BA 24 Tahun 2018 terhadap
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di DIY
2. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor : 5 1 /K.P /DPRD / 2 0 1 8 Ten tang Penetapan
Personalia Pansus BA 24 Tahun 2 0 1 8 terhadap Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup di DIY dengan personalia sebagai
berikut :
Ketua merangkap Anggota
w akil Ketua merangkap anggota
Anggota-anggota :
1 . Eko Suwanto, ST, M.Si
2. Rendradi Suprihandoko, SH, M.Hum
3 . Bambang Chrisnadi, SH, M.SI
4. KPH. Purbonegoro, SE, MBA
5. Hj. Tutiek Masria Widyo, SE
6 . S u r o y o
7. Drs. H. Agus Subagyo
8. Agus Sumaryanto, ST
9 . S 1 a m e t , SPd, MM
10 . Nandar Winoro, ST
1 1 . HM. Zuhrif Hudaya, ST
12 . H. Sukamto, SH
13 . S a m b u d i, ST
14 . H. Muhmammad Yazid, S.Ag
: Anggota
: Anggota
: Anggota
: Anggota
: Anggota
: Anggota
: Anggota
: Anggota
: Anggota
: Anggota
: Anggota
: Anggota
: Anggota
: Anggota
Anton Prabu Semendawai
Suharwan ta, ST
II. TAHAPAN PEMBAHASAN PANSUS
1 . Panitia Khusus Bahan Acara Nomor 24 Tahun 2 0 1 8 melakukan
pembahasan mulai tanggal 3 1 Mei sampai dengan tanggal 13 Juli 2 0 1 8
dengan melakukan rapat kerja dengan ekseku tif serta mendengarkan masukan dari pakar.
2 . Pansus BA 24 Tahun 2018 ini, juga dalam melakukan pembahasan men yep aka ti ban yak melakukan pengawasan langsung ke lapangan/Kunjungan Lapangan terhadap pelaksanaan pengelolaan Lingkungan hidup baik yang dilakukan oleh Pemerintah, masyarakat mau pun swasta.
3 . Untuk menambah wawasan dan pendalaman mat · p . . en okja Pansus BA 24
Tahun 2 0 1 8 juga melakukan Kunjungan kerja ke lu d . ar aerah dan Juga
4. Disamping konsultasi dan kunjungan kerja pansus juga mengundang pakar untuk memberikan masukan-masukan yang diperlukan.
Ill. Hasil Rekomendasi Pansus BA 24 Tahun 2018 sebagai berikut
Rekomendasi Pansus BA 24 Tahun 2018 perihal Hasil Pengawasan Atas Pelaksanaan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2 0 1 5 ten tang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagai berikut:
1 . Perlu dilakukan evaluasi, harmonisasi, dan penegakan hukum Peraturan
Daerah Nomor 3 Tahun 2 0 1 5 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. 2 . Perlu segera disusun Peraturan Gubernur berdasarkan delegasi dalam
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2 0 1 5 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dengan merangkum beberapa delegasi dalam Peraturan Gubernur sesuai dengan pengelompokan materi muatan
yang akan diatur. 3 . Perlu adanya komitmen penganggaran untuk melaksanakan segala
ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2 0 1 5 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, antara lain :
a. organisasi perangkat daerah terkait menganggarkan dan/ atau melaksanakan kegiatan yang mendukung kepedulian terhadap lingkungan hidup; dan
b. pencanangan program/ gerakan cinta lingkungan hidup, dengan salah satu tujuannya untuk mendorong peran serta masyarakat dan mengoptimalkan
peran pelaku usaha dalam program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan ( corporate social respobility).
4. Pemerintah Daerah perlu menyusun grand design pemanfaatan lahan tidak produktif /terlantar untuk memenuhi kebutuhan terhadap tutu pan vegetasi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
5. Pemerintah Daerah perlu segera mengangkat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) lingkungan hidup dan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah
melakukan konsultasi ke pemerintah pusat.
(PPLHD) sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang undangan.
6 . Ekosistem Gumuk Pasir di Parangtritis sudah mulai terganggu oleh kegiatan manusia maupun tumbuhnya vegetasi yang tidak sesuai dengan ekosistem gumuk pasir, oleh karena itu Pemerintah Daerah perlu segera melakukan penegakan hukum, penataan dan perlindungan ekosistem gumuk pasir.
7 . Persoalan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun (83) sudah sangat mendesak untuk ditangani, oleh karena itu Pemerintah Daerah perlu segera melakukan upaya pengelolaan lebih lanjut.
V. PENUTUP
Demikianlah laporan Pansus ini kiranya dapat ditetapkan menjadi Keputusan
DPRD DIY dalam rapat Paripurna pada malam hari ini.
Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.
Yogyakarta, 13 Juli 2 0 1 8
PANITIA KHUSUS BAHAN ACARA NOMOR 24 TAHUN 2 0 1 8
Ketua
Anton Prabu Semendawai, SH
Wakil Ketua
Suharwanta, ST