iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/37622/... · web...

22
Vektor-Vektor dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3 Disusun oleh: Achmad Fachrurozi Albert Martin Sulistio Iffatul Mardhiyah Rifki Kosasih Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Upload: buinhan

Post on 11-Apr-2019

248 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

Vektor-Vektordalam

Ruang Berdimensi-2dan

Ruang Berdimensi-3

Disusun oleh:

Achmad Fachrurozi

Albert Martin Sulistio

Iffatul Mardhiyah

Rifki Kosasih

Departemen Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Indonesia 2010

Page 2: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

Vektor-Vektor Dalam

Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

3. 1 Pengantar Vektor (Geometris)

Vektor bisa disajikan secara geometris sebagai ruas garis berarah atau panah dalam ruang

berdimensi-2 atau ruang berdimensi-3. Arah panah menentukan arah vektor, dan panjang panah

menentukan panjang vektor. Ekor dari panah tersebut disebut titik pangkal vektor, dan ujung

panah disebut titik ujung vektor. Vektor dilambangkan huruf kecil cetak tebal (misalnya a, b, v,

w, dsb). Ketika mendiskusikan vektor, semua bilangan riil disebut skalat, dan dilambangkan

huruf kecil cetak miring (misalnya, a, b, k, m, dsb). Jika titik pangkal suatu vektor v adalah A,

dan titik ujungnya adalah B, maka dituliskan .

Vektor-vektor yang panjang dan arahnya sama disebut ekuivalen atau dapat dipandang

sama (walaupun terletak dalam posisi berbeda). Jika v dan w ekuivalen maka dituliskan v = w.

Definisi

Jika v dan w adalah dua vektor sebarang, maka jumlah v+w adalah vektor yang ditentukan

sebagai berikut: Letakkan vektor w sedemikian sehingga titik pangkalnya bertautan dengan titik

ujung vektor v. Vektor v+w disajikan oleh panah dari titik pangkal v hingga ke titik ujung w.

Berikut ilustrasinya

Page 3: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa v+w = w+v dan jumlah dua vektor tersebut adalah

diagonal dari jajargenjang yang ditentukan oleh v dan w dengan kedua titik pangkalnya sama.

Vektor yang panjangnya nol disebut vektor nol dan dinyatakan dengan 0. Didefinisikan

bahwa 0+v = v+0 = v untuk sebarang vektor v. Vektor nol mempunyai sebarang arah yang sesuai

dengan keadaannya. Jika v adalah sebarang vektor tak-nol, maka –v (yaitu negatif dari v) adalah

vektor yang besarnya sama dengan v tetapi arahnya terbalik. Vektor –v ini mempunyai sifat v+(-

v) = 0. Didefinisikan pula -0 = 0.

Definisi

Jika v dan w adalah dua vektor sebarang, maka selisih w dari v didefinisikan sebagai

v-w = v+(-w)

Definisi

Jika v adalah suatu vektor tak-nol dan k adalah suatu skalar tak-nol, maka hasil kali kv adalah

vektor yang panjangnya kali panjang v dan arahnya sama dengan arah v jika k > 0 dan

berlawanan dengan arah v jika k < 0. Didefinisikan kv = 0 jika k = 0 atau v = 0.

Vektor kv tersebut disebut penggandaan skalar dari v. Vektor-vektor yang merupakan

penggandaan skalar satu sama lain adalah sejajar. Begitu pula sebaliknya.

Vektor-vektor dalam sistem Koordinat

Anggap v adalah sebarang vektor pada bidang dan asumsikan bahwa v diletakkan

sehingga titik pangkalnya berada pada titik asal sistem koordinat segi empat. Misalkan titik

ujung v adalah titik dalam ruang berdimensi-2. Koordinat dari titik ujung v tersebut

disebut komponen v dan ditulis

Page 4: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

v =

Dengan memperhatikan hal diatas maka jika vektor-vektor yang ekuivalen diletakkan

sehingga titik pangkalnya berada di titik asal, maka jelas bahwa titik ujungnya harus berhimpit.

Jadi vektor-vektor tersebut mempunyai komponen yang sama.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dua vektor v = dan w = dikatakan

ekuivalen jika dan hanya jika dan . Operasi penjumlahan vektor dan perkalian

vektor dengan skalar mudah dilakukan dalam bentuk komponen.

Berikut ilustrasi untuk penjumlahan vektor dan perkalian vektor dengan skalar.

Penjumlahan vektor

Page 5: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

Perkalian vektor dengan skalar

Berdasarkan gambar tersebut, Jika v = dan w = didapat v+w =

dan kv = . Lalu, karena v-w = v+(-1)w, maka berdasarkan operasi penjumlahan dan

perkalian skalar diatas, didapat v-w = .

Vektor-Vektor dalam ruang berdimensi-3.

Sistem koordinat segi empat dalam ruang berdimensi-3 memiliki tiga sumbu koordinat

yang saling tegak lurus, diberi nama sumbu x, y dan z. Setiap pasangan koordinat menentukan

suatu bidang yang disebut bidang koordinat, yaitu bidang-xy, bidang-xz dan bidang-yz. Untuk

setiap titik P dalam ruang berdimensi-3 diberikan tiga pasangan terurut (x, y, z) yang disebut

koordinat titik P. Berikut contoh penyusunan titik-titik yang koordinatnya adalah (4, 5, 6) dan

(-3, 2, -4)

Page 6: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

Sistem koordinat dalam ruang berdimensi-3 mempunyai dua kategori, yaitu sistem

tangan-kiri dan tangan-kanan. Berikut ilustrasinya.

Dalam pembahasan disini hanya akan digunakan sistem tangan-kanan.

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, mengenai komponen suatu vektor dalam ruang

berdimensi-2, maka didapat pula pernyataan untuk komponen untuk vektor-vektor dalam ruang

berdimensi-3 sebagai berikut

v = dan w =

Dua vektor v dan w ekuivalen jika dan hanya jika , dan

v+w =

kv = dan

v-w =

Contoh: Jika v = (1, -3, 2) dan w = (4, 2, 1), maka

v+w = (5, -1, 3) 2v = (2, -6, 4) -w = (-4, -2, -1) dan v-w = (-3, -5, 1)

Page 7: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

Kadang suatu vektor titik pangkalnya tidak berada dititik asal. Jika vektor

mempunyai titik pangkal dan titik ujung , maka

Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut.

Vektor adalah selisih vektor dan vektor , sehingga

Jadi komponen diperoleh dengan pengurangan koordinat titik pangkal dari koordinat titik

ujung.

Pergeseran Sumbu

Penyelesaian atas banyak permaslahan bisa disederhanakan dengan menggeser sumbu

koordinat untuk memperoleh sumbu baru yang sejajar dengan sumbu aslinya. Berikut adalah

ilustrasinya.

Page 8: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

Pada gambar diatas, sumbu suatu sistem koordinat-xy telah digeser sehingga diperoleh

suatu sistem koordinat-x’y’ yang titik asalnya adalah O’ yang berada pada titik (k, l) dalam

koordinat-xy. Suatu titik P pada ruang berdimensi-2 sekarang mempunyai koordinat (x, y) dan

(x’, y’). Untuk melihat kaitan antar kedua koordinat tersebut, tinjau vektor O’P . Pada sistem

koordinat-xy titik pangkalnya adalah (k, l) dan titik ujungnya adalah (x, y), sehingga O’P = (x-k,

y-l). Sedangkan pada sistem koordinat-x’y’ titik pangkalnya adalah (0,0) dan titik ujungnya

adalah (x’, y’), sehingga O’P = (x’, y’). Oleh karena itu diperoleh x’ = x-k dan y’ = y-l

Rumus tersebut dinamakan persamaan pergeseran.

Contoh: Anggap suatu sistem koordinat-xy digeser sehingga diperoleh suatu sistem koordinat-

x’y’ yang titik asalnya mempunyai koordinat-xy (k, l) = (4, 1)

a) Carilah koordinat-x’y’ dari titik dengan koordinat –xy P(2, 0)

b) Carilah koordinat-xy dari titik dengan koordinat-x’y’ Q(-1, 5)

Penyelesaian:

a) Persamaan pergeserannya adalah x’ = x-4 dan y’ = y-1. Sehingga koordinat-x’y’ dari titik

P adalah x’ = 2-4 = -2 dan y’ = 0-1 = -1. Jadi dalam koordinat-x’y’ P(-2, -1)

b) Persamaan pergeseran dapat ditulis pula menjadi x = x’+4 dan y = y’+1. Sehingga

koordinat-xy dari titik Q adalah x =-1+4 = 3 dan y = 5+1 =6. Jadi dalam koordinat-xy

Q(3, 6).

Page 9: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

3.2 NORMA SUATU VEKTOR ; ARITMATIKA VEKTOR

Pada bagian ini kita akan menetapkan aturan dasar dari aritmatika vektor

SIFAT-SIFAT OPERASI VEKTOR

Teorema :

Jika u, v, w adalah vektor-vektor dalam ruang berdimensi 2 dan berdimensi 3 dan k dan l adalah

skalar, maka hubungan berikut ini berlaku.

a) u + v = v + u

b) (u+v)+w = u+(v+w)

c) u + 0 = 0 + u = u

d) u + (-u) = 0

e) k(lu) = (kl)u

f) k(u+v)=ku + kv

g) (k+l) u = ku +lu

h) 1u=u

NORMA SUATU VEKTOR

Page 10: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3
Page 11: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3
Page 12: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

3.3 Hasil Kali Titik ; ProyeksiMisalkan u dan v adalah vektor tak-nol dalam R2 atau R3 ,anggap vektor-vektor in telah

diposisikan sehingga titik pangkalnya berhimpitan. Sudut antara vektor u dan v adalah ,

dimana .

Definisi Hasil kali titik atau hasil kali dalam Euclidean u . v didefinisikan sebagai

Anggap u = (u1, u2, u3) dan v = (v1, v2, v3), sudut antara vektor u dan v adalah ditunjukkan pada

gambar di bawah ini. Sesuai aturan cosinus, diperoleh :

Karena , maka dan dapat

disederhanakan menjadi .

Mencari Sudut Antar Vektor dari definisi di atas, sudut antar vektor dapat diperoleh dari

.

Page 13: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

Selanjutnya, dalam memperoleh informasi dari sudut antar dua vektor, teorema di bawah ini

dapat digunakan.

Teorema Anggap u dan v adalah vektor-vektor dalam R2 atau R3.

(a)

(b) Jika u dan v adalah vektor tak-nol, sudut antara vektor u dan v adalah , maka

# lancip Jika dan hanya jika u . v > 0

# tumpul Jika dan hanya jika u . v < 0

# = Jika dan hanya jika u . v = 0

Vektor – Vektor Ortogonal merupakan vektor-vektor yang tegak lurus. Berdasar teorema (b) di

atas; jika u dan v adalah vektor tak-nol, maka = Jika dan hanya jika u . v = 0, artinya u

dan v saling tegak lurus (orthogonal), dituliskan .

Contoh : Tunjukkan bahwa dalam vektor tak-nol n = (a,b) tegak lurus dengan garis

.

Penyelesaian. Misal dan titik yang berbeda garis, maka

Sedemikian sehingga vektor = .

--

(*)

(*) dapat juga dinyatakan atau , maka benar

bahwa n dan saling tegak lurus.

Page 14: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

Teorema Anggap u dan v adalah vektor-vektor dalam R2 atau R3 dan k adalah suatu skalar,

maka:

Bukti :

(c) Misalkan u = (u1, u2, u3) dan v = (v1, v2, v3), maka

Demikian juga dengan .

Proyeksi Ortogonal

Perhatikan gambar berikut :

Dimana

Vektor w1 sejajar dengan a, vektor w2 tegak lurus dengan a, dan

.

Selanjutnya, vektor w1 disebut proyeksi orthogonal dari u pada a atau komponen vektor dari u

yang sejajar dengan a, dinyatakan dengan Proya u. karena , maka

. Vektor w2 disebut komponen vektor u yang orthogonal terhadap a.

Teorema Anggap u dan a adalah vektor-vektor dalam R2 atau R3, a≠0, maka:

Komponen vektor dari u yang sejajar dengan a :

Komponen vektor dari u yang ortogonal dengan a :

Panjang komponen vektor u yang sejajar vektor a bisa diperoleh dari

Page 15: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

Sehingga akan menghasilkan

Jika θ menyatakan sudut yang dibentuk oleh u dan a, maka u ∙ a=‖u‖‖a‖cosθ sehingga

persamaan diatas dapat ditulis sebagai

Berikut adalah contoh penggunaan metode vektor untuk menurunkan suatu rumus yaitu rumus

jarak dari suatu titik pada bidang ke suatu garis.

Contoh. Cari rumus jarak D dimana D adalah jarak antara titik P0 ( x0 , y0 ) dan garis ax+by+c=0

.

Penyelesaiaan. Misalkan titik Q ( x1 , y1 ) adalah sebarang titik pada garis tersebut dan letakkan

vektor n = (a , b ) sedemikian sehingga titik pangkalnya ada di Q.

Karena vektor n tegak lurus garis ax+by+c=0 maka jarak D sama dengan panjang proyeksi

orthogonal Q⃑P0 pada n, perhatikan gambar berikut

Page 16: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

Dengan menggunakan persamaan sebelumnya diperoleh,

dimana

Sehingga diperoleh

Karena titik Q ( x1 , y1 ) terletak pada garis tersebut sehingga

Dengan mensubstitusikan persamaan ini maka diperoleh rumus

Page 17: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

Cross Product

Is a bilinear map R3 × R3 → R3.

Let u, v, and w be a vector in R3 and w = u × v then:

w ∙ v = w ∙ u = 0

Meaning: w is perpendicular to both u and v

Orientation is important

Definition:

a× b = |a||b| sinθn

where θ is the angle between the vectors a and b

Coordinate notation:

a × b = (a2b3 − a3b2, a3b1 − a1b3, a1b2 − a2b1)

Matrix Definition

Geometric meaning:

a× b = |a||b| sinθn

|a× b| = |a||b| sinθ

= area of parallelogram

Relationship with dot product:

a) u ∙ (u × v) = 0

b) v ∙ (u × v) = 0

c) |u × v|2 = |u|2|v|2-(u ∙ v) 2

Page 18: iffatul.staff.gunadarma.ac.idiffatul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37622/... · Web viewUniversitas Indonesia 2010 Vektor-Vektor Dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3

d) u ×(v × w) = (u ∙ w)v-(u ∙ v)w

(u × v) × w = (u ∙ w)v-(v ∙ w)u

Lines and Planes in 3-Space

Lines

Specify a vector v = (a, b, c) that is parallel to the line

Given a point on the line p0=(x0, y0, z0), the vector from p0 to arbitrary point in the line is

parallel to v.

p0p = tv for any scalar t.

Since p0p = (x-x0, y-y0, z-z0)

then(x-x0, y-y0, z-z0) = (ta, tb, tc)

Equating LHS and RHS, we get the parametric equation for a line in 3-Space

Vector form:

r = r0 -tv

Planes

Specify a vector that is a normal to the plane, n = (a, b, c)

Given a point on the plane p0=(x0, y0, z0), the vector from p0 to arbitrary point on the

plane p0p is perpendicular to n.

n∙(p0p) = 0

Since p0p = (x-x0, y-y0, z-z0)

then a(x-x0)+b(y-y0)+c(z-z0)=0

specifies the plane

Vector form:

n ∙ (r-r0)=0