1004505009-tugas 1-mssa

26
Management Support System Sistem Pakar Untuk Membantu Menemukan Kerusakan Pada TV(Televisi) Oleh : I Gst Agung Bagus Ananta Putra (1004505009) JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Upload: ananta-putra

Post on 04-Aug-2015

49 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1004505009-Tugas 1-MSSA

Management Support System

Sistem Pakar Untuk Membantu Menemukan

Kerusakan Pada TV(Televisi)

Oleh :

I Gst Agung Bagus Ananta Putra

(1004505009)

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2012

Page 2: 1004505009-Tugas 1-MSSA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Sistem Pakar

Sistem Pakar (Expert System) merupakan suatu sistem yang menggunakan

pengetahuan manusia dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya

dikerjakan oleh seorang pakar. Sistem pakar dapat mendorong perhatian besar

diantara ahli komputer dan spesialist informasi untuk mengembangkan sistem

membantu manajer dan non manajer memecahkan masalah. Sistem pakar terdiri

atas 4 bagian yaitu:

1) User Interface

2) Knowledge Base

3) Inference Engine

4) Development Engine

Sistem Pakar memberikan banyak keuntungan bagi operasi perusahaan dan

manajer, tetapi memiliki keterbatasan signifikan. Artificial Intelligence

merupakan suatu aktivitas untuk menyediakan berbagai mesin seperti komputer

dengan menampilkan perilaku dengan penalaran yang cerdas apabila diamati

sebagai manusia. Artificial Intelligence menyajikan berbagai aplikasi komputer

yang canggih untuk menyamai berbagai jenis penalaran manusia. Bidang

Artificial Intelligence antara lain adalah sebagai berikut :

1) Jaringan Syaraf (Neural Network)

2) Sistem Persepsi (Perceptive System)

3) Belajar (Learning)

4) Robot (Robotics)

5) Perangkat Keras Ai (Artificial Intelligence)

6) Pemrosesan Bahasa Alamiah (Natural Language Processing)

Page 3: 1004505009-Tugas 1-MSSA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jenis – jenis Sistem Pakar

Ada beberapa jenis perhitungan yang ada didalam sistem pakar, berikut ini

adalah jenis – jenis dari sistem pakar :

a. Interpretasi : Menghasilkan deskripsi situasi berdasarkan data sensor.

b. Prediksi : Memperkirakan akibat yang mungkin dari situasi yang

diberikan.

c. Diagnosis : Menyimpulkan kesalahan sistem berdasarkan gejala

(symptoms).

d. Disain : Menyusun objek-objek berdasarkan kendala.

e. Planning : Merencanakan tindakan

f. Monitoring : Membandingkan hasil pengamatan dengan proses

perencanaan.

g. Debugging : Menentukan penyelesaian dari kesalahan sistem.

h. Reparasi : Melaksanakan rencana perbaikan.

i. Instruction : Diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan pelajar.

j. Control : Diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan sistem.

2.2. Ciri – ciri Sistem Pakar.

Sistem pakar memiliki beberapa ciri-ciri, berikut ini adalah ciri-ciri sistem

pakar :

a. Terbatas pada domain keahlian tertentu.

b. Dapat memberikan penalaran untuk data data yang tidak pasti.

c. Dapat mengemukan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan

cara yang dapat dipahami.

d. Berdasarkan pada kaidah/rRule tertentu.

e. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

f. Keluaranya bersifat anjuran.

Page 4: 1004505009-Tugas 1-MSSA

2.3. Komponen dari Sistem Pakar

Sistem pakar memiliki beberapa komponen, komponen-komponen dari sistem

pakar tersebut di bagi menjadi empat bagian, yaitu:

1. Knowledge Base (Basis Pengetahuan)

Knowledge Base merupakan inti dari program sistem pakar karena

basis pengetahuan itu merupakan presentasi pengetahuan atau

knowledge representation basis pengetahuan adalah sebuah basis data

yang menyimpan aturan-aturan tentang suatu domain

knowledge/pengetahuan tertentu. Basis pengetahuan ini terdiri dari

kumpulan objek beserta aturan dan atributnya (sifat atau cirinya).

Contoh : Jika hewan merupakan sayap dan bertelur, maka hewan jenis

burung.

2. Working Memory (Basis Data atau Memori Kerja)

Working memory adalah bagian yang mengandung semua fakta-fakta

baik fakta awal pada saat sistem beroperasi maupun fakta-fakta pada

saat pengambilan klesimpulan sedang dilaksanakan selama sistem

pakar beroperasi basis data berada di adalam memori kerja.

3. Inference Engine (Mesin Inferensia)

Inference Engine adalah bagian yang menyediakan mekanisme fungsi

berfikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang

pakar.

Mekanisme ini akan menganalisa masalah tertentu dan

selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang

terbaik.

Mesin ini akan dimulai pelacakannya dengan mencocokan

kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta

yang ada dalam basis data.

Dua teknik Inference, yaitu:

a. Backward Chaining (Pelacakan kebelakang)

Melalui penalaranya dari sekumpulan hipotesis menuju

fakta-fakta yang mendukung tersebut,jadi proses pelacakan

berjalan mundur dimulai dengan menentukan kesimpulan yang

Page 5: 1004505009-Tugas 1-MSSA

akan dicari baru kemudian fakta-fakta pembangun kesimpulan

atau a Goal Driven.

b. Forward Chaining (Pelacakan ke depan)

Forward Chaining merupakan kebalikan dari Backward

Chaining yaitu mulai dari kumpulan data menuju kesimpulan.

Suatu kasus kesimpulannya dibangun berdasarkan fakta-fakta

yang telah diketahui atau data driven.

4. User Interface

Antarmuka pemakai adalah bagian penghubung antara program sistem

pakar dengan pemakai. Pada bagian memungkinkan pengguna untuk

memasukkan instruksi dan informasi ke dalam sistem pakar serta

menerima penjelasan dan kesimpulan.

2.4. Keuntungan dan Kelebihan dari Expert System.

Ada beberapa keuntungan dari sistem pakar atau yang lebih dikenal dengan

expert system, berikut ini adalah keuntungannya :

a. Menyajikan lebih banyak alternatif.

b. Menerapkan logika tingkat tinggi

c. Menyediakan waktu banyak untuk evaluasi hasil keputusan.

d. Memberikan solusi yang lebih konsisten

e. Membuat seorang awam bekerja seperti layaknya seorang pakar.

f. Menyederhanakan pekerjaan dan meningkatnya efisiensi kerja.

g. Meningkatnya kualitas pekerjaan;

h. Meningkatnya produktifitas sehingga meningkat pula performance

perusahaan.

i. Merupakan arsip yang terpercaya sehingga seolah-olah langsung

konsultasi dengan pakar (meskipun sang pakar telah tiada).

2.5. KerugianApabila ada keuntungan, maka ada juga kerugian dari expert

system ini, kerugiannya adalah :Expert System tidak dapat menangani

inkonsistesi knowledge.

Page 6: 1004505009-Tugas 1-MSSA

a. E.S. tidak dapat menerapkan judgement dan instuisi sebagai suatu bahan

penting untuk pemecahan masalah.

b. Hambatan terbesar untuk menerapkan Expert System kedalam bisnis

adalah struktur masalah.

2.6. Aplikasi Sistem Pakar atau Expert System.

Aplikasi-aplikasi expert system atau sistem pakar beserta kegunaannya pada

masalah tertentu dapat dijelaskan seperti dibawah ini :

a. ADVER

atau Advertising adalah sebuah prototipe ES digunakan untuk

menggunakan strategi media periklanan yang sesuai dengan kondisi

internal dan eksternal perusahaan dengan parameter biaya iklan per seribu

pemirsa.

b. BERT

Atau Brickwork expERT adalah sebuah ES untuk disain bangunan. BERT

digunakan untuk memeriksa sebuah disain bangunan, kemudian

memberikan beberapa rekomendasi untuk perbaikan. Inputnya bisa dalam

bentuk gambar.

c. DELTA

Delta adalah ES untuk mendiagnosa kerusakan pada mesin-mesin Diesel

Electric Locomotive.

d. DENDRAL

Sistem pakar untuk analisis struktur molekul suatu senyawa yang belum

diketahui. Senyawa yang belum diketahui tersebut dianalisis dengan

menggunakan “mass spectrometer” dan “nuclear magnetic reconancy

equipment”. Data hasil analisis tersebut dimasukkan ke DENDRAL yang

akan membuat struktur molekulnya.

e. MYCIN

Adalah ES untuk mendiagnosa infeksi akibat bakteri dan menyarankan

jenis obat dan dosisnya untuk penyembuhan.

Page 7: 1004505009-Tugas 1-MSSA

f. OPERA

atau OPERator Advisor yang digunakan untuk mendiagnosa dan

menangani kerusakan pada suatu jaringan komputer. OPERA dijalankan

pada malam hari untuk menggantikan Supervisor System Manager.

g. PROSPECTOR

untuk membantu menemukan lokasi yang mengandung bahan tambang.

Basis pengetahuannya berisi kaidah berdasar data empiris dan taksonomi

beberapa jenis mineral dan batu-batuan.

Untuk mengetahui apakah suatu daerah mengandung bahan tambang ,

lebih dahulu dilakukan survey keadaan geologi dan pengambilan contoh

tanah dan batu-batuan.

Berdasarkan data hasil survey tsb akan diberikan rekomendasi apakah

daerah tsb layak untuk dieksplorasi dan akan diputuskan apakah akan

dilakukan penggalian atau tidak.

h. HEATINGS

Untuk pengontrolan proses pembakaran batubara secara terus menerus

dengan menggunakan sensor yang dihubungkan ke komputer. Bila terjadi

kerusakan yang menimbulkan bahaya (peralatan & manusia) dapat dengan

mudah mengetahui dan memberikan pemecahannya. Misal, bila bila

HEATINGS mendeteksi kadar CO melewati ambang batas akan terdengar

bunyi alarm dan menyuruh membuka ventilasi.

i. SHEARERUntuk mendiagnosa kerusakan mesin pemotong batubara tipe

AM500.Pada pertambangan batubara, batubara dipotong dgn

menggunakan alat pemotong à Shearer (sangat mahal, terdiri dari : sistem

mekanik, hidrolik, dan elektrik), kemampuannya sekitar 300 ton batubara

per jam. SHEARER dapat siaga 24 jam penuh dan cepat melakukan

diagnosa kerusakan (hidrolik, mekanik, dan elektrik).MSUV-VIS

Untuk melakukan analisis multi komponen bahan aktif obat flu dalam

berbagai macam pelarut, pada industri farmasi.

Selain itu sistem tersebut dapat digunakan untuk penetapan kadar (pk)

campuran senyawa-senyawa lain dengan syarat spektranya tumpang tindih

yang aditif.

Page 8: 1004505009-Tugas 1-MSSA

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Contoh Kasus Sistem Pakar Membantu Menemukan Kerusakan dan

Memperbaikinya pada Televisi.

TV atau Televisi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan lagi oleh

masyarakat indonesia saat ini atau bahkan masyarakat dunia, karena TV saat ini

sudah menjadi pusat informasi dan hiburan, bagaimana tidak, setiap saat setiap

detik, menit dan jam siaran televisi terus berlangsung denganmenyuguhkan

berbagai macam acara yang sangat menarik untuk di tonton. Perkembangan

teknologi pertelevisian pun kini kian canggih. Saya paparkan sejarah televisi yaitu

sebagai berikut:

1. Michael Faraday dan James Clark Maxwell : Mendalami gelombang

radio untuk mengirim gambar dan suara

2. Heinrich Hertz : Mengirim gelombang elektromagnetik jarak dekat

3. Morse : yang mengembangkan sinyal elektromagnetik mampu

menempuh jarak jauh, yakni menyebrangi lautan, sekaligus beliau

yang mempatenkan teknologi nirkabel

4. 1926 : John L Baird, yang melakukan eksperimen mengenai pemancar

TV pertama

5. 1928 : F.F Alexanderson , melakukan percobaan dan demo pemancar

televisi berukuran 3 inchi

6. 1928 : TV pertama kali muncul di Jerman, sekaligus TV pertamakali

muncul di dunia

7. 1935 : TV pertama kali muncul di Perancis Universitas Sumatera Utara

8. 1936 : TV di inggris

9. 1939 : TV di AS

10. 1939 : Pesawat TV elektromagnetik pertama dengan 441 garis

11. 1941 : AS mengambil alih teknologi TV dengan komisi perhubungan

AS yang mengeluarkan standarisasi TV dengan 525 garis.

Page 9: 1004505009-Tugas 1-MSSA

12. 1951 : UHF channel dan TV berwarna muncul

13. Sedangkan di Indonesia sendiri, TV pertamakali muncul pada tanggal

17 Agustus 1962, pada saat HUT RI ke-17, sebagai kado ulang tahun

RI, TVRI muncul pertama kali dengan siaran langsung upacara

bendera, siaran pertama ini adalah siaran uji coba.

14. TVRI resmi mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962 yang bertepatan

dengan Sea Games ke-4 di Gelora Bung Karno.

3.1.1. Prinsip Kerja Televisi

Sebelum kita mengetahui prinsip lerka pesawat televisi, ada baiknya kita

mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang bisa kita lihat di layar

kaca. Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah

kamera. Objek gambar yang di tangkap lensa kamera akan dipisahkan berdasarkan

tiga warna dasar, yaitu merah (R=red), hijau (G=green), dan biru (B=blue). Hasil

tersebut akan di pancarkan oleh pemancar televisi (transmiter).

Pada sistem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar

kaca pada awalnya diubah dari objek gambar menjadi signal listrik. Signal listrik

tersebut akan di transmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima (receiver)

televisi. pesawat televisi akan mengubah signal listrik yang diterima menjadi

objek gambar utuh sesuai dengan objek yang di transmisikan.

Pada televisi hitam putih (monocrome), gambar yang diproduksi akan

membentuk warna gambar hitam putih dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat

televisi berwarna, semua warna alamiah yang telah dipisah kedalam warna dasar

R (red), G (green), B (blue) akan di campur kembali pada rangkaian matriks

warna untuk menghasilkan signal luminasi Y dan dua signal krominasi, yaitu I

dan Q menurut persamaan berikut :

Y = + 0'30R + 0,95G + 0,11

B I = + 0,60R - 0,28G - 0,32

B Q = + 0,21R- 0,52G + 0,31B

Selain gambar, pemancar televisi juga membawa signal suara yang

ditransmisikan bersama signal gambar. Penyiaran televisi sebenarnya menyerupai

suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. signal suara di pancarkan

Page 10: 1004505009-Tugas 1-MSSA

oleh modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran

pemancar yang sama dengan signal gambar. Signal gambar termodulasi mirif

dengan sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua

kasus ini, amplitudo sebuah glombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat

bervariasi terhadap tegangan pemodulasi.

Modulasi adalah signal bisang frekuensi dasar (baseband). Modulasi

frekuensi (FM) digunakan pada signal suara untuk meminimalisasi atau

menghindari derau (noise) dan interferensi. Signal suara FM dalam televisi pada

dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM tetapi ayunan frekuensi

maksimumnya bukan 75 kHz melainkan 25 kHz.

3.1.2. Saluran dan Standar Pemancar Televisi

Kelompok frekuensi yang telah di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar

untuk transmisi signalnya disebut saluran (channel). masing-masing mempunyai

sebuah saluran 6 Mhz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan

untuk penyiaran televisi komersial. Universitas Sumatera Utara

1. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHz sampai

88 MHz.

2. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHz sampai

216 MHz.

3. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHz samapi 890 MHz.

Sebagai contoh saluran 3 disiarkan pada 60 MHz samapai 66 MHz. signal

pembawa RF untuk pembawa gambar dan suara kesuanya termasuk didalam tiap

saluran tersebut.

3.2.3.Standar Pemancar Televisi

Sistem pemancar televisi yang kita kenal di antaranya NTSC, PAL,

SECAM, dan PAL B.NTSC (National Television System Committee) digunakan

di Amerika Serikat, sistem PAL (Phases Alternating Line) digunakan di Inggris,

sistem SECAM (Sequential Coleur a'Memorie) digunakan di Prancis. Sementar

itu, Indonesia sendiri menggunakan system PAL B. hal yang membedakan sistem

tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa, dan pembawa suara.

Page 11: 1004505009-Tugas 1-MSSA

3.1.4.Mengenal Blok Rangkaian Pada TV Berwarna Serta Cara Kerjanya

Secara garis besar blok tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Rangkaian Penala (tuner)

Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi (penguat HF),

pencampur (mixer), dan osilator lokal. Rangkain penala berfungsi utnuk

menerima signal masuk (gelombang TV) dari antena dan mengubahnya

menjadi sinyal frekuensi IF.

2. Rangkaian Penguat IF (Intermediate Frequency)

Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat signal hingga 1.000 kali. Sinyal

output yang dihasilkan penala (tuner) merupakan signal yang lemah dan

sangat tergantung pada jarak pemancar, posisi penerima, dan bentang

alam. Rangkaian ini juga berguna untuk membuang gelombang lain

yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pelayangan gelombang

pembawa suara yang mengganggu gambar.

3. Rangkaian Detektor Video

Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang

keluar dari penguat IF gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula

sebagai peredam saluran sinyal lain yang mengganggu karena apabila

ada sinyal lain yang masuk akan mengakibatkan buruknya kualitas

gambar. Salam satu sinyal yang di redam adalah sinyal suara.

4. Rangkaian Penguat Video

Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal

dari detektor video sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT

(Catode Ray Tube). Di dalam rangkaian penguat video terdapat pula

rangkaian ABL (Automatic Brightnees Level) atau pengatur kuat cahaya

otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi

dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar

kaca.

Page 12: 1004505009-Tugas 1-MSSA

5. Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)

Rangkaian AGC berfungsi untuk mengatur penguatan input secara

otomatis. Rangkaian ini akan menstabilkan sendiri input signal televisi

yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkannya menjadi

konstan.

6. Rangkaian Penstabil Penerima Gelombang TV

Rangkaian penstabil penerima gelombang TV diantaranya adalah AGC

dan AFT. AGC (automatic gain control) akan menguatkan signal jika

signal yang diterima terlalu lemah. Sebaliknya, jika signal yang diterima

terlalu besar, AGC dengan sendirinya memperkecil signal. Sementara

itu, AFT (automatic fine tuning) atau penala halus secara otomatis akan

mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat IF secara otomatis.

7. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi

Rangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu rangkaian sinkronisasi,

rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi horizontal, dan rangkaian

pembangkit tegangan tinggi.

8. Rangkaian Suara

Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian defleksi suara,

sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM).

Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar.

9. Rangkaian Catu Daya (Power Supply)

Rangkaian catu daya (power supply) berfungsi untuk merubah arus AC

menjadi DC yang selanjutnya di distribusikan ke saluran rangkaian.

Pada gambar, rangkaian catu daya di atas oleh garis putih PCB dan di

daerah di dalam lingkarang merah. Daerah di dalam garis putih adalah

rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (live area).

Sementara itu, daerah didalam lingkaran merah adalah output catu daya

Page 13: 1004505009-Tugas 1-MSSA

yang selanjutnya mendistribusikan tegangan DC keseluruh rangkaian

TV.

3.1.5. Proses Pengambilan Solusi berdasarkan Teknologi Expert Sistem yang

sudah dipelajari.

Memperbaiki televisi hendaklah dilakukan dengan hati-hati dan teliti

karena berakibat fatal. Televisi adalah barang elektronik yang memiliki tegangan

listrik tinggi. Di samping itu, dari semua gejala kerusakan belum tentu disebabkan

oleh komponen yang rusak. Adakalanya televisi rusak hanya karena patrian timah

yang tidak baik akibat panas komponen sehingga kaki-kaki komponen tidak

tersambung ke PCB dengan sempurna. Gejala yang timbul dapat berupa mati

total, tidak ada suara, atau gambar yang dihasilkan jelek. Sementara itu, kerusakan

TV disebabkan oleh komponen yang sudah dimakan umur, komponen yang rusak,

atau hubungan antar komponen yang kurang sempurna.

3.1.5.1. Kerusakan Tidak Ada Gambar dan Suara

Ada pun kerusakan televisi tidak ada gambar dan suara, sebagai berikut :

1. Mati Total

Ada beberapa kerusakan yang bias mengakibatkan pesawat televisi

tidak dapat bekerja sama sekali. Pada umumnya kerusakan semacam

ini terjadi pada bagian catu daya (power supply) atau pada rangkaian

defleksi horizontal yakni pada osilator horizontal, rangkaian

pendorong awal atau predriver, penguat awal, dan rangkaian penguat

akhir.

a. Kerusakan Mati Total dan tidak ada lampu indikator yang menyala.

Penyebab : Kemungkinan besar terdapat kerusakan pada

rangkaian catu daya.

Solusi : Periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai

output. Pada umumnya catu daya pesawat televisi mempunyai

output tegangan sebesar 115 volt, 24 volt, 12 volt, dan 5 volt,

tergantung merek TV-nya. Ganti komponen yang rusak dan

perbaiki jalur rangkaian yang tidak sempurna.

Page 14: 1004505009-Tugas 1-MSSA

b. Terdengar suara derit getaran kerusakan trafo switching.

Peyebab : Kerusakan ini biasanya terjadi karena tegangan

outputnya tersumbat disebabkan komponen yang rusak.

Solusi : Lepaskan beban dari output regulator dengan cara

melepas kaki basis transistor horizontal atau salah satu kaki

input trafo horizontal dan ukuran tegangan outputnya. Jika

output regulator menunjukkan tegangan yang sesuai dengan

petunjuk yang ada di PCB, periksa seluruh jalur distribusi

tegangan dari output regulator dan seluruh rangkaian horizontal.

Page 15: 1004505009-Tugas 1-MSSA

Contoh kasus yang saya ambil sebenarnya sudah ada pada makalah yang

berjudul “Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan TV Berwarna”. Tetapi penelitian

yang sebelumnya penulis menggunakan metode forward chaining. Dan saya untuk

penelitian ini saya menggunakan metode backward chaining. Di penelitian

sebelumnya penulis hanya menggunakan objek penelitian televisi yang masih

menggunakan CRT atau tabung katoda.

Penelitian sebelumnya menggunakan metode forward chaining dan

memakai pertanyaan untuk mencari solusi perbaikan TV berwarna. Penelitian

sebelumnya membuat kaidah produksi dimulai dari gejala kerusakan lalu

diketahui kerusakannya baru keluarlah solusi perbaikan. Seperti contoh kaidah

produksi dibawah ini :

Rule 1 If gejala:

TV mati total And sekring putus

Then kerusakan pada blok power supply (S1)

Rule 2 If gejala:

TV mati total And sekring tidak putus And Tegangan Output Ada

Then kerusakan pada Rangkaian horizontal, vertikal, dan suara (S2)

Rule 3 If gejala: TV mati total And Sekring Tidak Putus And Tegangan Output

Tidak Ada

Then kerusakan pada blok Power Supply (bagian osilator) (S3)

Rule 4 If gejala:

TV hidup And Tegangan Power Supply Normal And gambar normal

Then kerusakan bukan pada blok Power Supply (S4)

Page 16: 1004505009-Tugas 1-MSSA

BAB IV

PENUTUP

14.1. Kesimpulan

Sistem Pakar (Expert System) merupakan suatu sistem yang menggunakan

pengetahuan manusia dalam komputer untuk memecahkan masalah yang

biasanya dikerjakan oleh seorang pakar. Sistem pakar dapat mendorong

perhatian besar diantara ahli komputer dan spesialist informasi untuk

mengembangkan sistem membantu manajer dan non manajer memecahkan

masalah.

Sistem pakar terdiri atas 4 bagian, yaitu User Interface, Knowledge Base,

Inference Engine, dan Development Engine. Adapun jenis-jenis dari Sistem

Pakar yaitu Interpretasi, Prediksi, Diagnosis, Disain, Planning, Monitoring,

Debugging, Reparasi, Instruction, dan Control.

Pengambilan Keputusan menggunakan Expert System dipengaruhi oleh

beberapa factor dan kondisi yang terdiri atas Alasan Umum, Problem Domain,

Domain Task, Domain Personnel, Expert, dan Sistem Analist.

Page 17: 1004505009-Tugas 1-MSSA

DAFTAR PUSTAKA

1. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice

Hall, New Jersey, 1998.

2. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems

Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.