12 prinsip pembelajaran orang dewasa

9
12 PRINSIP PEMBELAJARAN ORANG DEWASA 1. Needs Assessment Dari hasil analisa kebutuhan yang dilakukan pada KMM Basket, ditemukan adanya kekurangan pada kemampuan leadership pada ketua dan komunikasi diantara pemain dan ketua, serta follower yang pasif dalam mengikuti KMM ini. Hal itu terlihat ketika peneliti melakukan pendekatan dengan teknik wawancara pada ketua dan beberapa anggota. Peneliti menemukan bahwa banyak sekali harapan-harapan yang tidak pernah terwujud, kurangnya kekompakan, komunikasi yang tidak berjalan lancar, dan ketua yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan tuntutan yang ada. Sehingga peneliti akan memberikan intervensi untuk meningkatkan kemampuan leadership dan komunikasi yang mereka miliki. Cara yang dipilih untuk memberikan intervensi adalah pemberian training. 2. Safety Training akan dilaksanakan di dua tempat, indoor dan outdoor. Bertempat di Kampus Ubaya 3. Trainer akan memberikan materi mengenai leadership, komunikasi, serta followership dan diikuti dengan games serta refleksi pada setiap akhir games. Selain itu, akan ada kegiatan sharing bersama dalam grup-grup kecil sehingga terjalin kedekatan pada masing-masing anggota. Dalam setiap materi dan games yang diberikan, trainer akan membuat suasana tidak canggung, misalnya dengan menggunakan candaan yang segar sehingga trainee tidak merasa bosan. 3. Sound Relationship

Upload: hasanalaskari

Post on 24-Jul-2015

249 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

12 prinsip pembelajaran orang dewasa

TRANSCRIPT

Page 1: 12 Prinsip Pembelajaran Orang Dewasa

12 PRINSIP PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

1. Needs Assessment

Dari hasil analisa kebutuhan yang dilakukan pada KMM Basket, ditemukan adanya

kekurangan pada kemampuan leadership pada ketua dan komunikasi diantara pemain

dan ketua, serta follower yang pasif dalam mengikuti KMM ini. Hal itu terlihat ketika

peneliti melakukan pendekatan dengan teknik wawancara pada ketua dan beberapa

anggota. Peneliti menemukan bahwa banyak sekali harapan-harapan yang tidak

pernah terwujud, kurangnya kekompakan, komunikasi yang tidak berjalan lancar, dan

ketua yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan tuntutan yang ada. Sehingga

peneliti akan memberikan intervensi untuk meningkatkan kemampuan leadership dan

komunikasi yang mereka miliki. Cara yang dipilih untuk memberikan intervensi

adalah pemberian training.

2. Safety

Training akan dilaksanakan di dua tempat, indoor dan outdoor. Bertempat di Kampus

Ubaya 3. Trainer akan memberikan materi mengenai leadership, komunikasi, serta

followership dan diikuti dengan games serta refleksi pada setiap akhir games. Selain

itu, akan ada kegiatan sharing bersama dalam grup-grup kecil sehingga terjalin

kedekatan pada masing-masing anggota. Dalam setiap materi dan games yang

diberikan, trainer akan membuat suasana tidak canggung, misalnya dengan

menggunakan candaan yang segar sehingga trainee tidak merasa bosan.

3. Sound Relationship

Untuk menciptakan kedekatan pada setiap anggota kelompok, trainer akan membagi

seluruh anggota menjadi beberapa tim yang beranggotakan 4 orang yang terdiri dari

berbagai angkatan. Sehingga tidak memungkinkan beberapa anggota yang berasal dari

angkatan yang sama masuk dalam satu tim. Selain itu, agar trainee merasa nyaman

untuk berkomunikasi dan terbuka, trainer tidak akan menggunakan bahasa yang

terlalu baku dan menggunakan kata sapaan “teman-teman” sehingga tidak muncul

kesenjangan yang besar.

4. Sequence and Reinforcement

Intervensi akan disampaikan dengan cara yang tidak membosankan. Urutannya adalah

pemberian materi, game outdoor, jedah, refleksi, dan diulang lagi materi. Waktu

dalam pemberian intervensi juga tidak terlalu padat sehingga memungkinkan trainee

untuk bersantai. Untuk memberikan kesan yang dalam dan membuat trainee nyaman,

Page 2: 12 Prinsip Pembelajaran Orang Dewasa

setiap trainee bertanya, menjawab, atau memberikan pernyataan, trainer akan

memberikan penghargaan berupa pujian.

5. Praxis : Action and Reflection

Untuk menemukan apa kekurangan yang terjadi di dalam KMM Basket, trainee

memberikan games dan refleksi kepada seluruh anggota. Doing : seluruh anggota

KMM Basket bermain games yang berhubungan dengan leadership dan komunikasi.

Di situ semua anggota tim akan mendapatkan gambaran dan menguatkan

kekompakan. Reflecting : refleksi dilakukan agar masing-masing anggota menemukan

makna dari games dan menempatkannya pada kehidupan mereka senyatanya.

Sehingga mereka dapat menyadari kekurangan yang ada. Deciding : setelah anggota

KMM Basket menyadari kekurangan yang ada, mereka diminta untuk menentukan

apa langkah yang mereka inginkan agar kekurangan yang ada di dalam tim bisa

diatasi. Changing : masing-masing anggota kemudian diharapkan dapat berubah

sehingga tercciptalah KMM Basket yang lebih baik (New Doing).

6. Respect for Learners

Di setiap sesi tanya jawab, sharing, maupun refleksi, trainer menghargai segala yang

diungkapkan oleh trainee. Semua saran, pendapat, dan gagasan yang diberikan oleh

trainee akan diterima dan dibicarakan dengan anggota tim lainnya secara adil.

Sehingga trainee juga mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang mereka

jalani.

7. Ideas, Feeling, and Action

Setiap kegiatan yang dilakukan pada training ini memunculkan tiga aspek penting,

yaitu ideas/kognitif pada saat materi di saat setiap anggota dapat memberikan dan

mengembangkan ide-ide dan pemikiran mereka. Feelings/afektif saat refleksi, games,

dan kegiatan-kegiatan lain. Masing-masing anggota dapat merasakan perasaan haru,

gembira, bersemangat, bergairah, dan lain-lain. Yang terakhir, action/psikomotor di

berbagai games yang seakan-akan menjadi simulasi dalam setiap kegiatan mereka di

KMM Basket.

8. Immediacy

Manfaat yang diperoleh bisa langsung dirasakan oleh setiap anggota KMM Basket.

Karena materi, games, dan refleksi seolah-olah menjadi simulasi dari setiap kegiatan

di organisasi mereka. Misalnya, ketua dapat langsung mengetahui teori-teori

mengenai leadership, ketua juga bisa langsung mengerti tindakan apa yang harus

dilakukan ketika organisasi mengalami kesulitan, dan lain-lain.

Page 3: 12 Prinsip Pembelajaran Orang Dewasa

9. Clear Roles

Trainer menjelaskan dari awal training apa yang menjadi tujuan dari training, apa saja

pencapaian yang ditargetkan, dan bagaimana training dilaksanakan. Disini, mereka

akan diberi tahu bahwa peran kami sebagai trainer adalah fasilitator, bukan guru

ataupun pelatih, sehingga para trainee-lah yang berperan banyak pada training ini.

Trainer juga akan menciptakan suasana yang hangat dengan mengusahakan agar

kesenjangan yang ada pada setiap anggota dan trainer kecil atau bahkan tidak ada

sehingga keterbukaan bisa terjalin.

10. Team Work

Pembentukan kelompok tidak dilakukan oleh anggota, melainkan trainer. Setiap

kelompok terdiri dari 4 orang yang berasal dari masing-masing angkatan, sehingga

tidak ada anggota yang berasal dari angkatan yang sama. Kemudian di setiap games,

akan menuntut setiap anggota kelompok untuk saling bertukar pendapat dan

kerjasama yang tinggi. Sehingga kekompakan masing-masing anggota KMM Basket

bisa semakin besar. Pembentukan kelompok dengan cara tersebut dimaksudkan agar

kelompok tidak terdiri dari anggota yang sudah dekat, sehingga tidak membuat semua

anggota KMM Basket terjalin pada relasi yang hangat dan kompak.

11. Engagement

Keterlibatan peserta dalam setiap kegiatan sangat dituntut dalam training ini.

Misalnya pada setiap materi, anggota diharapkan dapat membuka pikiran dan bertukar

dengan anggota yang lain. Di sesi sharing, anggota juga dapat mengungkapkan

harapan-harapan dan pemikirannya mengenai KMM Basket.

12. Accountability

Trainer akan menggunakan evaluasi hasil sebagai indikator keberhasilan. Salah satu

kegiatan yang menjadi alat ukur evaluasi hasil adalah, pada hari akhir training,

seluruh anggota basket akan bermain basket dengan trainer. Sehingga trainer dapat

melihat apakah kekompakan, komunikasi, dan leadership dari seluruh anggota KMM

Basket sudah menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.

Page 4: 12 Prinsip Pembelajaran Orang Dewasa

Rancangan POD

1. Kebutuhan Utama

Rasa tanggung jawab dan kerja sama dari anggota dan ketua, serta kemampuan

leadership dari ketua KMM yang masih kurang.

2. Bentuk Belajar

Pembelajaran

Dimana trainee akan diberi informasi mengenai leadership,

communication skill, serta followership

Pelatihan

Setelah trainee di beri materi, trainee akan diberi game yang berhubungan

dengan materi yang telah disampaikan yang tentu memiliki makna dan

esensi yang penting bagi trainee,

Penelitian

Anggota dan ketua mampu mengembangkan dengan sendirinya hasil

refleksi dari game game dan materi yang telah disampaikan dalam

permainan di akhir sesi pelatihan yang diadakan

3. Sifat Belajar

Informatif

Trainee akan diberikan materi oleh trainer dengan cara presentasi

Partisipatif

Trainee setelah diberi materi akan diberi contoh kasus dimana mereka

diajak berdiskusi untuk menyelesaikan masalah

Partisipatif – Eksperensial

Trainee diajak untuk bermain game yang disiapkan oleh trainer

Eksperesial

Pada hari terakhir pelatihan trainee akan diajak bertanding basket

4. Desain Kegiatan

A. Tujuan : menghilangkan GAP, dengan cara memberikan pelatihan yang

meningkatkan menjalin komunikasi antar tim dan meningkatkan kemampuan

leadership pada ketua

B. Sasaran : - subjek : KMM Basket, masing masing anggota dan ketua KMM

Page 5: 12 Prinsip Pembelajaran Orang Dewasa

- Kegiatan : materi - game – contoh kasus – refleksi ( Hari 1 )

Latihan basket ( Hari 2 )

C. Materi : 1.Sesi

Durasi : Training dilakukan 2 hari 1 malam

Hari 1 : 06.00 kumpul dan siap siap

07.00 berangkat

09.00 tiba di UTC + snack + opening

09.30 – 11.30 sesi 1 : materi leadership

11.30 – 13.00 ishoma

13.00 – 14.00 sesi 2 : materi followership

14.00 – 15.00 diskusi kasus

15.00 – 16.30 games memancing ( kekompakan, afeksi,

dan problem solving )

games impossible castle ( kekompakan, leadership,

komunikasi )

games memecah balon air ( kekompakan, risk

taking,afeksi. )

16.30 – 19.00 istirahat

19.00 – 21.00 games besar

21.00 – 23.00 refleksi + sharing peserta training

Hari 2 : 05.30 – 06.00 senam

06.00 – 06.30 coffe break + snack

06.30 – 07.30 tanding basket

07.30 – 09.30 sarapan + mandi + persiapan pulang

09.30 – 10.00 evaluasi + penutupan

10.00 – 12.00 kembali ke Ubaya

12.00 – 13.00 panitia melakukan evaluasi hasil

Peralatan games : 2 buah alat pancing, 10 buah ikan mainan, 20 buah

magnet kecil (untuk dipasang pada ikan mainan), Tali rafia 1 roll, 2 buah

kardus kosong, 2 buah kaleng cat kosong, 2 buah bola plastik, cutter untuk

memotong tali rafia, karet gelang, 8 buah balon berisi air.

Page 6: 12 Prinsip Pembelajaran Orang Dewasa

Dimana : UTC ( Ubaya 3 ), materi ( indoor ), games ( outdoor )

PIC : Dosen pembimbing , dan 2 orang perwakilan dari BEM Psikologi

D. Evaluasi

Proses : evaluasi proses dilaksanakan pada akhir acara hari pertama

setelah trainee beristirahat. Yang dievaluasi adalah; masalah pada

pelaksanaan sesi, kesulitan-kesulitan yang dialami saat sesi, proses

keberangkatan, hingga hal-hal tak terduga.

Hasil : evaluasi hasil dilaksanakan pada penghujung acara ketika para

peserta training sudah pulang. Evaluasi ini dilaksanakan oleh panitia

dan PIC. Yang dievaluasi adalah keseluruhan acara training serta taraf

keberhasilan training ini. Dikatakan berhasil jika peserta dapat

menampakkan perubahan positif saat melakukan tanding basket pada

penghujung acara, kita akan melihat seberapa kompak dan afeksi para

peserta. Jika peserta yang bermain dengan penuh semangat dan ceria

serta menerapkan apa yang didapat saat training, maka training ini

dinyatakan berhasil.