15.pertumbuhan ekonomi

30
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI TERBUKA

Upload: lelien

Post on 12-Jan-2017

254 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 15.pertumbuhan ekonomi

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI TERBUKA

Page 2: 15.pertumbuhan ekonomi

Masalah yang dihadapi dalam perekonomian terbuka

• Perekonomian menghadapi masalah pengangguran, tetapi terdapat surplus dalam neraca pembayaran

• Perekonomian menghadapi masalah inflasi tetapi terdapat surplus dalam neraca pembayaran

• Perekonomian menghadapi masalah pengangguran dan di samping itu menghadapi defisit dalam neraca pembayaran.

• Perekonomian menghadapi masalah inflasi dan di samping itu menghadapi defisit dalam neraca pembayaran.

Page 3: 15.pertumbuhan ekonomi

Kebijakan Memindahkan Perbelanjaan

• Merupakan langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah defisit dalam neraca pembayaran yang akan mengakibatkan pertambahan ekspor dan pengurangan impor.

Page 4: 15.pertumbuhan ekonomi

Langkah-langkah tersebut adalah

Melakukan pembatasan impor

Menekan (mengurangi penggunaan valuta asing)

Menurunkan nilai mata uang asing (devaluasi)

Page 5: 15.pertumbuhan ekonomi

KEBIJAKAN PENGURANGAN PERBELANJAAN

• Merupakan langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi kekurangan dalam neraca pembayaran dengan mengurangi perbelanjaan agregat dan tingkat kegiatan ekonomi negara

Page 6: 15.pertumbuhan ekonomi

Langkah-langkah tersebut adalah

Menaikkan pajak pendapatan

Menaikkan suku bungan dan menurunkan penawaran uang

Mengurangi pengeluaran pemerintah

Page 7: 15.pertumbuhan ekonomi

DEVALUASI (PENURUNAN NILAI VALUTA)

• Adalah tindakan pemerintah yang menurunkan nilai mata uangnya terhadap valuta asing.

Syarat-syarat untuk mensukseskan devaluasi :1. Ekspor negara itu elastis2. Permintaan impor negara itu elastis3. Di dalam negeri tidak berlaku inflasi4. Negara lain tidak melakukan reaksi balasan dan

melakukan devaluasi pula.

Page 8: 15.pertumbuhan ekonomi

PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Page 9: 15.pertumbuhan ekonomi

Kita perlu mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi untuk mengetahui bagaimana perkembangan produksi riil suatu negara.

Pertumbuhan riil yang mencapai 100 persen mengindikasikan tingkat kesejahteraan masyarakat telah menjadi dua kali lipat dibanding sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi dapat diketahui dari besarnya prosentase pertumbuhan ekonomi tahunan.

Pendahuluan

Page 10: 15.pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi adalah suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam satu tahun tertentu dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Sadono Sukirno)

Pendahuluan

Page 11: 15.pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dalam bentuk prosentase

Misal: Tahun 2007 ini pertumbuhan ekonomi

di Indonesia adalah 6%, perekonomian Indonesia, (PDB) untuk tahun 2007 meningkat sebesar 6% dibandingkan dengan PDB tahun 2006

Pertumbuhan ekonomi (pertumbuhan PDB) perhitungan atas dasar harga konstan

Pendahuluan

Page 12: 15.pertumbuhan ekonomi

Keterangan:g : tingkat pertumbuhanPn : PDB pada tahun yang ditelitiP(n-1) : PDB setahun sebelumnya

%100

PPP

g1-n

1-nn

Rumus

Page 13: 15.pertumbuhan ekonomi

Tahun PDB Harga

Konstan (Rp.milyar)

Pertumbuhan Absolut

(Rp.milyar)

Prosentase

2004 1.656.513

- - 2005 1.750.653

94.140

5,68

2006 1.846.651

95.998

5,48

Contoh

Page 14: 15.pertumbuhan ekonomi

Tahun PDB CPI Jumlah penduduk

2000 210,320 juta 120,1 31,215 ribu2001 230,120 juta 124,2 31,800 ribu2002 250,660 juta 127,4 32,400 ribu2003 270,110 juta 130,7 33,048 ribu

SOAL

Hitung pendapatan perkapitanya Hitung PDB riil Hitung pertumbuhan ekonominya Hitung tingkat pertambahan penduduk nya Apakah perekonomian tersebut mengalami

pembangunan ekonomi?

Page 15: 15.pertumbuhan ekonomi

Beberapa Konsep Pertumbuhan Ekonomi

1. Pertumbuhan ekonomi Definisi: menerangkan atau mengukur

prestasi dari perkembangan suatu ekonomi

Diukur melalui persentasi pertambahan pendapatan nasional riil

2. Pembangunan ekonomi Definisi: pertumbuhan ekonomi yang

diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi

Sering dikaitkan dengan perkembangan ekonomi di negara berkembang

Page 16: 15.pertumbuhan ekonomi

Beberapa Konsep Pertumbuhan Ekonomi

1. Pembangunan ekonomi Tingkat pendapat per kapita terus

menerus meningkat2.Pertumbuhan ekonomi

Tingkat pendapat per kapita belum tentu mengalami peningkatan

Perbedaan

Page 17: 15.pertumbuhan ekonomi

Pendapatan per KapitaPendapatan per kapita digunakan

sebagai indikator untuk mengukur kemakmuran

Semakin tinggi pendapatan per kapita, maka dapat di maknai tingginya tingkat kemakmuran suatu masyarakat

Rumus:

penduduk JumlahPDBkapita per PDB

penduduk JumlahPNBkapita per PNB

Page 18: 15.pertumbuhan ekonomi

Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi

Tanah dan kekayaan alamJumlah dan mutu penduduk dan

tenaga kerjaBarang-barang modal dan tingkat

teknologiSistem sosial dan sikap masyarakat

Page 19: 15.pertumbuhan ekonomi

1. Pertanian tradisional2. Kekurangan dana modal dan modal fisik3. Peranan tenaga terampil dan

berpendidikan4.Perkembangan penduduk yang pesat5. Masalah institusi, sosial, kebudayaan dan

politik6.Pembangunan di Indonesia lebih banyak

diarahkan pada pertumbuhan ekonomi unsur pemerataannya masih kurang mendapatkan perhatian kesenjangan

Masalah Pembangunan di Negara Berkembang

Page 20: 15.pertumbuhan ekonomi

Distribusi pendapatan adalah mengukur seberapa baik pembagian pendapatan nasional terhadap warga negaranya.

Tingkat pertumbuhan ekonomi, tidak memberikan gambaran bahwa seluruh penduduk yang ada di negara tersebut meningkat kesejahteraannya.

Sangat mungkin terjadi, ekonomi meningkat pesat tetapi jumlah penduduk miskin juga meningkat.

Hal ini tergantung pada tingkat pemerataan distribusi pendapatan tersebut.

Distribusi Pendapatan

Page 21: 15.pertumbuhan ekonomi

Misalkan: Di dalam satu keluarga ada lima orang,

yakni A, B, C, D, dan E. Kelima orang tersebut setiap bulannya

memperoleh penghasilan masing-masing (dalam rupiah) sebagai berikut: A: Rp.730.000,00 B: Rp.780.000,00 C: Rp.960.000,00 D: Rp.1.100.000,00 E: Rp.1.400.000,00

Apakah terjadi pemerataan pendapatan?

Distribusi Pendapatan

Page 22: 15.pertumbuhan ekonomi

Tingkat pemerataan distribusi pendapatan diukur dengan Rasio Konsentrasi Gini (Gini Consentration Ratio) atau Koefisien Gini.

Koefisien Gini adalah ukuran ketidakseimbangan atau ketimpangan yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan sempurna).

Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan

Page 23: 15.pertumbuhan ekonomi

Metode:1. Membagi penduduk menjadi 5

atau 10 kelompok (quintiles atau deciles) sesuai dengan tingkat pendapatannya.

2. Menetapkan proporsi yang diterima oleh masing-masing kelompok pendapatan.

Koefisien Gini dapat digambarkan dengan Kurva Lorenz

Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan

Page 24: 15.pertumbuhan ekonomi
Page 25: 15.pertumbuhan ekonomi

Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan

Page 26: 15.pertumbuhan ekonomi

• Rumus Koefisien Gini:

• Semakin kecil wilayah Q hingga mendekati nol (Q ≈ 0), maka pembilang adalah nol, sedang penyebutnya (wilayah Q + R) adalah bidang seluas segitiga di bawah garis pemerataan sempurna, atau:

R) (Q Wilayah

Q WilayahKG

0

R) (0 Wilayah0

R) (Q WilayahQ Wilayah

KG

Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan

Page 27: 15.pertumbuhan ekonomi

Jika wilayah Q sangat luas, maka wilayah R semakin kecil karena terdesak oleh wilayah Q sehingga luas wilayah R mendekati nol (R ≈ 0).

Dengan demikian antara pembilang dan penyebutnya sama, yakni seluas segitiga di bawah garis pemerataan sempurna, maka:

1

0) (Q Wilayah

Q WilayahR) (Q Wilayah

Q WilayahKG

Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan

Page 28: 15.pertumbuhan ekonomi

Standar pengukuran Koefisien Gini:

Lebih kecil dari 0,3 = tingkat ketimpangan rendah

Antara 0,3‐0,5 = tingkat ketimpangan moderat

Lebih dari 0,5 = tingkat ketimpangan rendah

Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan

Page 29: 15.pertumbuhan ekonomi

Standar pengukuran Koefisien Gini Bank Dunia

Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan

Page 30: 15.pertumbuhan ekonomi

1. Perbedaan kemampuan2. Perbedaan pendidikan dan pelatihan3. Diskriminasi4. Selera dan risiko kerja5. Distribusi penguasaan aset sebagai

faktor produksi6. Kekuatan pasar7. Keberuntungan, KKN8. Pertumbuhan ekonomi yang lebih

menguntungkan pada kelompok tertentu

Distribusi PendapatanPenyebab Ketimpangan

Pendapatan