makalah pertumbuhan ekonomi

32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat menjadi meningkat. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi menambah modal, teknologi yang dipergunakan menjadi berkembang dan juga tenaga kerja akan bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi hal yang sangat diinginkan semua negara maupun daerah. Pertumbuhan ekonomi mencerminkan kegiatan ekonomi yang dapat bernilai positif dan bahkan dapat pula bernilai negatif. Jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan yang positif, maka kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami peningkatan, tetapi jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan yang negatif, berarti kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonomi nasional yang dihitung melalui GDP (Gross Domestic Product) dapat juga dijadikan indikator atas laju perekonomian nasional yang dalam hal ini menyangkut efektifitas dari tingkat investasi dalam maupun luar negeri. 1

Upload: dikriandana

Post on 17-Sep-2015

266 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Presentasi

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat menjadi meningkat. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi menambah modal, teknologi yang dipergunakan menjadi berkembang dan juga tenaga kerja akan bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi hal yang sangat diinginkan semua negara maupun daerah. Pertumbuhan ekonomi mencerminkan kegiatan ekonomi yang dapat bernilai positif dan bahkan dapat pula bernilai negatif. Jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan yang positif, maka kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami peningkatan, tetapi jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan yang negatif, berarti kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonomi nasional yang dihitung melalui GDP (Gross Domestic Product) dapat juga dijadikan indikator atas laju perekonomian nasional yang dalam hal ini menyangkut efektifitas dari tingkat investasi dalam maupun luar negeri. Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti : tingkat pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembangunan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruas jalan. Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi nasional, pendapatan nasional, dan pendapatan perkapita. Situasi semacam itu akan berlangsung secara terus-menerus.

B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian pertumbuhan ekonomi ?2. Bagaimana cara menghitung pertumbuhan ekonomi ?3. Apakah sumber-sumber pertumbuhan ekonomi ?4. Apa teori-teori pertumbuhan ekonomi ?5. Bagaimana kebijakan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi ?6. Apakah manfaat pertumbuhan ekonomi ?7. Bagaimana gambaran pertumbuhan ekonomi Indonesia ?

C. TujuanMakalah kami yang berjudul Pertumbuhan ekonomi ini dimaksudkan untuk mengungkap dan mengidentifikasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia serta dapat mengetahui kondisi fundamental makro ekonomi di Indonesia. Selain itu, di dalam makalah ini dijelaskan juga tentang cara menghitung pertumbuhan ekonomi, cara mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan mengetahui gambaran pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia.

BAB II

PERTUMBUHAN EKONOMI

A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktorproduksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10). Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat. Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya.

Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi. Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto) Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah, terbatas pada negara yang bersangkutan.

Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.Kenaikan GDP dapat muncul melalui :1. Kenaikan penawaran tenaga kerjaPenawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.

2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusiaKenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.

3. Kenaikan produktivitasKenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan Fair, 199: 326).

Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi :1. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.2. Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan

Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi :1. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.2. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.3. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat. 4. Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat

B. Cara menghitung Pertumbuhan Ekonomi Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB). PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu tempat. Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa, namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :

1. Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan, yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensi dimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut sebagai Total Factor Productivity (TFP).

2. Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan. Lalu bagaimana PDB diukur ? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya. Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar. misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa.

C. Sumber-sumber Pertumbuhan Ekonomi Perumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh ketersediaan factor-faktor produksi dalam suatu Negara. Konsep-konsep dasar ekonomi mikro dalam teori produksi dapat dijadikan landasan untuk melihat faktor- faktor penentu dalam pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan konsep mikro dalam teori produksi, jumlah output sangat ditentukan oleh input-input yang terlibat dalam proses produksi. Input adalah faktor produksi yang terlibat dalam proses produksi. Secara umum faktor produksi tersebut dapat berupa sumber daya alam, barang skill (keahlian). Hubungan antara input dan output dapat di nyatakan dalam bentuk fungsi berikut:R=SUMBER DAYA ALAMK=BARANG MODALL=TENAGA KERJAS=KEAHLIAN

Q=f(R,K,L,S) OUTPUT

Konsep mikro tersebut dapat di kembangkan dalam analisis pertumbuhan ekonomi. Adapun faktor yang menunjang pertumbuhan ekonomi tersebut antara lain sumber daya alam (R), sumber daya manusia (L), sumber daya modal (K), teknologi dan inovasi (T), keahlian berupa manajemen dan kewiraswastaan (S), dan informasi (inf). Semua faktor ini sangat mempengaruhi pertumbuhan GNP suatu Negara . Hubungan antara produk nasional dan faktor faktor pertumbuhan ekonomi tersebut dapat di nyatakan dalam bentuk fungsi :Q = f(R,L,K,,S,inf) Q = output nasional(GNP)

Selanjutnya akan dijelaskan maksud dari faktor-faktor (input-input) yang akan menunjang pertumbuhan ekonomi suatu Negara, yaitu sebagai berikut.1. Sumber daya manusiaInput Tenaga kerja terdiri dari kuantitas tenaga kerja dan keterampilan angkatan kerja. Banyak ekonomi meyakini bahwa kualitas input tenaga kerja yaitu keterampilan, pengetahuan, dan dispilin adalah satu-satunya unsur penting dari pertumbuhan ekonomi. Perkembangan teknologi dalam kegiatan perekonomian sangat menuntut ketersediaan tenaga kerja yang terlatih dan terampil. Misalnya perkembangan teknologi informasi harus didukung oleh tenaga kerja yang terlatih dan terampil di bidang komputer.

2. Sumber daya alamKekayaan alam suatu Negara meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan, hasil laut, serta jumlah dan hasil kekayaan tambang. Kekayaan alam akan dapat mempermudah usaha untuk mengembangkan perekonomian suatu Negara, terutama pada masa-masa permulaan proses pertumbuhan ekonomi, di setiap Negara berkembang peranan barang-barang pertanian dan industri pertambangan minyak yang di ekspor, menjadi penggerak utama bagi permulaan pertumbuhan ekonomi terutama di Asia. Meskipun demikian, sumber daya alam tidak selamanya menjamin terjadinya pertumbuhan ekonomi. Karena banyak negara yang tidak mempunyai kekayaan alam seperti jepang, meskipun tidak memiliki sumber daya alam yang potensial, namun pertumbuhan ekonominya tetap bisa berkembang pesat.

3. Sumber daya modalSumber daya modal ada yang disebut barang modal, dan ada pula yang disebut modal uang. Barang-barang modal penting peranannya dalam meningkatkan pertumbuhan di bidang ekonomi. Negara-negara yang tumbuh pesat cenderung melakukan investasi sangat besar dalam pembentukan barang modal baru. Upaya berinvestasi bertujuan untuk meningkatkan social overhead capital seperti membangun jalan, irigasi, sarana dan prasarana lainnya. Setelah itu terbukti bahwa peningkatan social overhead capital sangat dibutuhkan untuk mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Sedangkan uang juga merupakan modal yang sangat menentukan dan berkontribusi secara langsung dalam pertumbuhan ekonomi, oleh sebab itu, makin banyak uang yang digunakan dalam proses produksi, makin besar output yang dihasilkan asalkan pengunaannya dikelola secara efisien.

4. Teknologi dan inovasiKemajuan ekonomi yang berlaku di berbagai Negara secara umum ditimbulkan oleh kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi menimbulkan beberapa efek positif dalam pertumbuhan ekonomi. Efek yang utama adalah :a. Dapat mempertinggi efisiensi dalam kegiatan produksi.b. Menimbulkan penemuan barang-barang baru yang belum pernah diproduksi sebelumnya.c. Meninggikan mutu barang yang diproduksi tanpa meningkatkan harga. Disamping faktor-faktor tersebut masih ada faktor lain yang turut berperan dalam menentukan pertumbuhan ekonomi, yaitu sistem sosial dan sikap masyarakat. Sistem sosial misalnya adat istiadat dan tradisi dapat menghambat masyarakat untuk menggunakan cara berproduksi yang modern. Selain itu juga terdapat sikap masyarakat yang dapat memberi dorongan kepada pertumbuhan ekonomi. Sikap tersebut antara lain sikap berhemat, sikap mengharagai kerja keras dalam setiap kegiatan ekonomi. Menurut Samuelson (2011), pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan GNP yang bersumber dari hal-hal berikut :1. Pertumbuhan dalam tenaga kerja.2. Pertumbuhan dalam modal.3. Pertumbuhan inovasi dan teknologi. Disamping sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, yang perlu diketahui adalah seberapa besar kontribusi perumbuhan tenaga kerja (L), pertumbuhan modal (M) dan pertumbuhan inovasi, dan teknolgi terhadap pertumbuhan ekonomi ? Hal ini dapat dihitung sebagai berikut. Dengan asumsi : tenaga kerja bertambah 1% dan modal bertambah 5% sedangkan teknologi tidak berubah. Bila 3/4 bagian dari produk nasioanal diterima tenaga kerja sebagai upah, dan hanya 1/4 nagian diterima oleh pemilik modal. Pertumbuhan produk nasional yang terjadi dapat dihitung sebagai berikut. Perbandingan kontribusi antara pertumbuhan modal terhadap produk nasioanl tidaklah selalu sama. Dari asumsi di atas dapat dinyatakan : Perbandingan kontribusi L : M = 3/4 : 1/4 atau kontribusi L : M = 3 : 1Pertumbuhan Produk Nasional= 3/4 (1%) + 1/4 (5%)= 3/4% + 5/4% = 8/4%= 2% D. Teori Pertumbuhan EkonomiTeori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut sebagai berikut:Teori Pertumbuhan Ekonomi HistorisTeori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut: Werner Sombart Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:1. Masa perekonomian tertutup Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:1. Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri2. Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen3. Belum ada pertukaran barang dan jasa2. Masa kerajinan dan pertukangan Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:1. Meningkatnya kebutuhan manusia2. Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian3. Timbulnya pertukaran barang dan jasa4. Pertukaran belum didasari profit motive3. Masa kapitalis Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:Tingkat prakapitalisMasa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:1. Kehidupan masyarakat masih statis2. Bersifat kekeluargaan3. Bertumpu pada sektor pertanian4. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri5. Hidup secara berkelompokTingkat kapitalisMasa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:1. Kehidupan masyarakat sudah dinamis2. Bersifat individual3. Adanya pembagian pekerjaan4. Terjadi pertukaran untuk mencari keuntunganTingkat kapitalisme rayaMasa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:1. Usahanya semata-mata mencari keuntungan2. Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi3. Produksi dilakukan secara masal dengan alat modern4. Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli5. Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh Tingkat kapitalisme akhirMasa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:1. Munculnya aliran sosialisme2. Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi3. Mengutamakan kepentingan bersama Friedrich List Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut :1. Masa berburu dan pengembaraan2. Masa beternak dan bertani3. Masa bertani dan kerajinan4. Masa kerajinan, industri, perdagangan Karl Butcher Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut:1. Masa rumah tangga tertutup2. Rumah tangga kota3. Rumah tangga bangsa4. Rumah tangga dunia Walt Whiteman Rostow W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:1. Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)1. Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.2. Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern3. Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai

2. Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)1. Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.2. Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.

3. Periode Lepas Landas (The take off)1. Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.2. Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas3. Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat4. Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.5. Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.4. Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)1. Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.2. Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10% hingga 20% dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.3. Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk4. Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.5. Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern

5. Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)1. Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.2. Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.3. Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.4. Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggiTeori Klasik dan Neo Klasik Teori Klasik Adam SmithTeori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. David RicardoRicardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation. Teori Neoklasik Robert SolowRobert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif. Harrord DomarTeori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja.E. Kebijakan Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi

Cara mudah untuk memprcepat pertumbuhan ekonomi adalah dengan menaikan tingkat tabungan dan investasi nasional. Untuk meningkatkan tabungan nasional dapat melalui kebiakan fiskal dan moneter. Dengan kebijakan fiskal, yaitu menurunkan pajak akan menaikan daya beli masyarakat dan uga mendorong kenaikan tabungan masyarakat. Dengan demikian objek pajak bertambah dan sumber dana untuk keperluan investasi meningkat.sedangkan melalui kebiakan moneter, yaitu menaikan bunga tabungan sehingga akan menarik minat masyarakat untuk meningkatkan tabungannya. Menurut EDWARD DENISON (samuelson, 1992), hasil penelitiannya menyatakan langkah langkah yang dapat mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:

Menaikan investasi netto nasional dan tingkat tabungan Meningkatkan penelitian untuk membantu pertumbuhan ekonomi Menurunkan tingkat pengangguran Menghilangkan semua pemogokan Mengalihkan program-program strategis menjadi investasi pemerintah.

Menurut Sadono Sukirno (2004), kebijakan-kebijakan yang dapat dijalankan untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut :1. Kebijakan diversifasi kegiatan ekonomi yaitu kebijakan dalam modernisasi kegiatan-kegiatan ekonomi yang ada atau melakukan transformasi kegiatan ekonomi yang bersifat tradisional kepada kegiatan yang modern. Secara umum Negara yang belum maju atau lambat pertumbuhannya adalah Negara agraris yang produk nasioanlnya didominasi oleh hasil pertanian. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Negara agararis, adalah dengan cara melakukan inovasi-inovasi baru dalam jenis hasil pertanian. Misalnya menciptakan varietas-varietas baru dari jenis hasil pertanian, sehingga terjadi kenaikan produktivitas sektor pertanian dan sekaligus menunjang ekspor dan sektor industri.2. Mengembangkan infrastruktur. Modernisasi ekonomi memerlukan infrastruktur yang modern pula. Hal ini dikarenakan kegiatan ekonomi akakn berkembang dengan baik apabila didukung oleh infrasttruktur yang tersedia dengan kondisi yang baik. Seperti jalan dan jembatan, lapangan terbang, pelabuhan, kawasan industri, irigasi, penyediaan listrik, jaringan telepon dan lain sebagainya. Berbagai jenis infrastruktur ini sangat diperlukan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasiny. Dengan demikian pengembangan infrastruktur untuk menggalakkan pembangunan ekonomi merupakan tahnggung jawab pemerintah dan dilakukan secara terus-enerus.3. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat. Peningkatan taraf pendidikan masyarakat akan meningkatkan kualitas tenaga kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang berkualitas tinggi akan semakin cepat terjadinya pertumbuhan ekonomi, karena :a. Semakin tersedia tenaga kerja yang ahli dan terampil.b. Manajemen perusahaan-perusahaan modern yang dikembangkan lebih efisien

c. Penggunaan teknologi modern dalam kegiatan ekonomi lebih cepat berkembang.d. Pendidikan yang lebih tinggi dapat meningkatkan daya pemikiran masyarakat, sehingga mampu melahirkan ide-ide cemerlang yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.4. Mengembangkan institusi yang mendorong pembangunan. Pembangunan ekonomi harus secara terus menerus diikuti dengan perkembangan institusi yang dapat memberi dorongan pada perkembangan berbagai kegiatan ekonomi. Institusi-institusi yang perlu dikembangkan misalnya dalam bentuk peraturan yang diberlakukan untuk mendapatkan pendidikan, subsidi untuk petani yang mau menanam bahan makanan pokok, institusi dalam mengembangkan investasi, dan lain sebagainya.5. Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal dan moneter tidak akan ada artinya tanpa merumuskan berbagai kegiatan dapat diselaraskan dan arah pembangunan ekonomi jangka panjang dapat ditentukan. Setiap perencanaan ekonomi perlu menentukan tujuan pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai dan menentukan strategi dalam melaksanakan perencanaan ekonomi yang telah dirumuskan.

Selanjutnya, kebijakan untuk meningkatkan standar hidup jangka panjang menurut Muana Naga (2011) adalah :1. Kebijakan mempengaruhi tingkat tabungan. Meningkatkan tabungan nasional adalah merupakan penentu yang penting dari standar hidup jangka panjang. Caranya adalah melalui kebijakan tingkat bunga riil, karena tabungan bersifat responsif terhadap tingkat bunga riil. Kemudian dari segi pemerintah secara langsung dapat dengan menaikkan tingkat tabungan nasional, melalui penerimaan disektor pemerintah sehingga APBN surplus. Dengan naiknya pajak dapat mengurangi defisit anggaran dan sekaligus mempengaruhi konsumsi jadi turun dan tabungan meningkat.2. Kebijakan meningkatkan tingkat pertumbuhan produktivitas dapat melalui :a. Perbaikan infrastruktur. Tingkat produktivitas suatu Negara sangat didukung oleh ketersediaan dan kualitas infrastruktur yang ada. Berbagai hasil penelitian menunjukkan adanya kaitan yang signifikan antatra produktivitas dengan mutu infrastruktur yang dimiliki suatu Negara.b. Membangun sumber daya manusia (Building Human Capital). Pemerintah dapat meengaruhinya melalui kebijakan pendidikan, pelatihan tenaga kerja, serta mengembangkan entrepreneural skill di setiap jenjang pendidikan.c. Mendorong penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan sehubungan dengan perkembangan iptek internasional.3. Kebijakan industrial, merupakan strategi pertumbuhan dimana pemerintah menggunakan berbagai instrumen seperti pajak, subsidi atau regulasi untuk mempengaruhi pola industri suatu bangsa. Disamping itu pemerintah juga turut mempromosikan industri-industri berteknologi tinggi (high-tech industries).

F. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut : Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumber daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651). Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam definisi tersebut, yaitu : (1) proses, (2) output per kapita, dan (3) jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat. Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya. Dalam analisanya yang mendalam, Kuznet memisahkan enam karakteristik yang terjadi dalam proses pertumbuhan pada hampir semua negara dan dari pendapatnya tersebut di bawah ini terlihat bahwa salah satu faktor yang sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu perdagangan (ekspor). Dua variabel ekonomi agregatif : tingginya tingkat pertumbuhan output per kapita dan populasi dan tingginya tingkat kenaikan produktivitas faktor produksi secara keseluruhan atau terutama produktivitas tenaga kerja. Dua transformasi struktural : tingginya tingkat transformasi struktur ekonomi dan tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi. Dua faktor yang mempengaruhi meluasnya pertumbuhan ekonomi internasional : kecenderungan negara-negara maju secara ekonomi untuk menjangkau seluruh dunia untuk mendapatkan pasar (ekspor) dan bahan baku dan pertumbuhan ekonomi ini hanya dinikmati oleh sepertiga populasi dunia.

G. Gambaran Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Selama satu dekade terakhir, perekonomian global dilanda krisis dan ketidakpastian. Kondisi global ini pun menyeruak masuk melalui berbagai saluran keterkaitan untuk mempengaruhi perekonomian nasional. Menjadikan perkembangan dinamika perekonomian domestik pun tidak mudah untuk diprediksikan secara akurat. Ketidakpastian global mempengaruhi pola pertumbuhan perekonomian Indonesia dalam dekade ini. Secara perlahan namun pasti pertumbuhan ekonomi Indonesia selama periode 2001-2005 mengalami peningkatan, perekonomian tumbuh secara berurutan sebesar 3,6%, 4,5%, 4,8%, 5,0% dan 5,7%. Mengindikasikan bahwa perekonomian Indonesia sudah mulai mengalami recovery dari krisis Asia 1998. Pertumbuhan ekonomi dalam periode ini ditopang oleh tumbuhnya konsumsi domestik dan membaiknya kinerja perdagangan internasional sebagai akibat meningkatnya volume perdagangan dunia. Investasi terutama di sektor komunikasi dan beberapa sektor lain yang mengandalkan teknologi pun tumbuh. Sektor usaha kecil dan menengah (UKM) pun mengalami pertumbuhan signifikan. Namun karena berbagai kerusakan fasilitas infrastruktur sebagai akibat terjadinya beberapa bencana alam (antara lain: Tsunami di Aceh dan gempa bumi di Sumatera Barat dan Yogyakarta) mengakibatkan pelambatan investasi sehingga pertumbuhan ekonomi pada tahun 2006 sedikit mengalami koreksi. Perekonomian hanya mampu tumbuh sebesar 5,5%; lebih rendah dari tahun 2005 yang mencapai 5,7%.Pertumbuhan Ekonomi 2001-2013 :

Pada tahun 2007, perekonomian Indonesia kembali mengalami peningkatan pertumbuhan yang pesat. Ditopang oleh kembali bergairahnya sektor perdagangan dan sektor manufaktur serta didorong oleh konsumsi publik dan meningkatnya kinerja ekspor, perekonomian berhasil tumbuh sebesar 6.3%. Akan tetapi momentum ini tidak bertahan lama, tahun 2008 perekonomian hanya mampu tumbuh 6% karena dampak pelambatan perekonomian global akibat pelemahan perdagangan dunia sejalan krisis yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa. Setahun berikutnya, kondisi krisis global ini semakin memburuk dengan spektrum yang semakin meluas dan membawa imbas bagi ekonomi Indonesia sehingga hanya mampu tumbuh sebesar 4,6%. Walau pun angka ini termasuk tinggi jika dibandingkan dengan beberapa negara berkembang lainnya. Tahun 2010 dan 2011, perekonomian Indonesia mampu tumbuh cukup tinggi 6,2% dan 6,5%. Walaupun krisis global belum pulih, namun sektor perdagangan, industri manufaktur, pertambangan dan pertanian kembali menggeliat untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi ini. Tahun 2012, walaupun perekonomian dunia masih suram ditandai dengan penurunan tingkat pertumbuhan volume perdagangan dunia, pertumbuhan perekonomian Indonesia masih cukup kencang di level 6,2% (Putri, 2014). Badan Pusat Statistik pada Februari 2014 mempublikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi 2013 sebesar 5,8%. Pelemahan pertumbuhan ekonomi di developed countries dan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global sebagai respon rencana pengurangan stimulus ekonomi di Amerika Serikat membawa dampak koreksi atas pertumbuhan ekonomi di emerging market, termasuk Indonesia. Pelambatan pertumbuhan perekonomian dunia dan meningkatnya risiko perekonomian global, telah memaksa pemerintah Indonesia untuk mengeluarkan serangkaian paket kebijakan penyelematan ekonomi untuk menavigasi biduk perekonomian bangsa agar tidak karam dihempas gelombang; agar tetap mampu berjalan selamat menjaga momentum pertumbuhan yang sudah mulai nyata.

BAB IIISIMPULAN & SARAN

A. SimpulanPertumbuhan ekonomi adalah suatu kondisi dimana terjadinya perkembangan GNP yang mencerminkan adanya pertumbuhan output perkapita dan meningkatnya standar hidup masyarakat. Adanya pertumbuhan ekonomi sangat penting karena dapat mempengaruhi hal-hal tentang tingkat kesejahteraan, kesempatan kerja, dan distribusi pendapatan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, diperlukan beberapa faktor yang sangat penting yaitu, sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya modal, dan teknologi & inovasi.

B. SaranPertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang dilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas ekonomi. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial yang memberikan manfaat kepada masyarakat.

21