160110130124_amira pradsnya p_semen dental

50
SEMEN DENTAL MAKALAH disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ITMKG disusun oleh Amira Pradsnya Paramita 160110130124 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Upload: amira-pradsnya-paramita

Post on 18-Jul-2016

59 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Kedokteran Gigi

TRANSCRIPT

Page 1: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

SEMEN DENTAL

MAKALAH

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

ITMKG

disusun oleh

Amira Pradsnya Paramita

160110130124

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2014

Page 2: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. karena berkat rahmat-

Nya makalah yang berjudul “Semen Dental” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah

ITMKG.

Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam

pembuatan makalah ini.

Penulis sangat menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu,

penulis sangat mengharapkan dan bersedia menerima kritik dan saran yang membangun.

Bandung, November 2014

Penulis

Page 3: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Merupakan material berkekuatan rendah dan tidak benar-benar adhesif pada

enamel ata

dentin. Semen dental dapat larut & terkikis dalam rongga mulut.

Dalam KG telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai:

Bahan pengisi dalam restorasi,

Mempertahankan hasil restorasi dalam mulut.

Selain itu, semen juga digunakan untuk tujuan khusus dalam Restorasi,

endodontic, orthodontic, periodontic, dan bedah di bidang KG.

1.2 Identifikasi Masalah

Apa sifat-sifat semen Kedokteran Gigi?

Bagaimana klasifikasi semen Kedokteran Gigi?

Bagaimana komposisi semenn Kedokteran Gigi?

Bagaimana kegunaan dari semen Kedokteran Gigi?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui semen dalam bidang Kedokteran Gigi

2. Dapat Mengklasifikasikan semen

3. Mengetahui Komposisi semen Kedokteran Gigi

4. Mengetahui manfaat penggunaan semen Kedokteran Gigi

Page 4: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Restorasi Kedokteran Gigi

Istilah umum bagi perawatan gigi yang dimaksudkan untuk menciptakan gigi-geligi

yang stabil, sehat, serta berfungsi dengan baik.

Contoh :

Perawatan konservasi

o Periodontal

o Prostodonsi

o Ortodonsi

o Endodonsi

o Prosedur bedah

Tipe Restorasi

a. Restorasi Sementara

Dilakukan sebelum restorasi tetap

Bahan material yg digunakan hanya bertahan dalam waktu singkat,

beberapa hari atau beberapa minggu

Gutta percha digunakan sebagai pengisi saluran akar, namun tidak dapat

beradaptasi dgn baik dgn dinding kavitas

Page 5: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Zinc Oksida Eugenol digunakan sbg pilihan restorasi sementara karena

memiliki respons yg baik thd pulpa

b. Restorasi Intermediate

Biasanya digunakan di pedodonti

Digunakan sebagai pelindung gigi selama beberapa bulan setelah

dilakukan penghilangan karies

Digunakan polymer reinforced cement; dapat bertahan selama bertahun-

tahun

Sekarang yg digunakan adalah ZOE yang telah diimprovisasi dengan

kekuatan yg baik, tahan thd abrasi dan kuat bertahan selama satu tahun

c. Restorasi Tetap

Contoh bahan yg digunakan untuk restorasi tetap adalah direct filling

gold, amalgam, komposit resin, glass ionomer cement, silikat semen,

porselen

Lebih kuat dan tahan lama dibanding bahan untuk restorasi sementara

dan intermediate

Restorasi Direct & Indirect

a. Direct Restoration

Digunakan untuk membuat struktur gigi langsung di dalam mulut

b. Indirect Restoration

Digunakan untuk membuat struktur gigi & model gigi di luar mulut

c. Estetik dan Non-estetik

Page 6: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Estetik

Contoh : komposit, glass ionomer dan porselen inlay & onlay

Non-estetik

Contoh : amalgam, direct filling gold, dan pengecoran logam inlay &

onlay

Dental Cement

Merupakan material berkekuatan rendah dan tidak benar-benar adhesif

pada enamel ata

dentin. Semen dental dapat larut & terkikis dalam rongga mulut

• Dalam KG telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai:

Bahan pengisi dalam restorasi,

Mempertahankan hasil restorasi dalam mulut.

• Selain itu, semen juga digunakan untuk tujuan khusus dalam Restorasi,

endodontic, orthodontic, periodontic, dan bedah di bidang KG.

sifat-sifat semen dental seperti strength, solubility, dan ketahanan terhadap

kondisi mulut kurang baik jika dibandingkan dengan bahan restorasi lain seperti

amalgam, komposit resin, emas, atau keramik.

Syarat Semen Dental

Persyaratan yang ideal dari semen :

• Tidak toksik dan tidak mengiritasi jaringan pulpa dan jaringan sekitarnya

Page 7: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

• Tidak larut dalam saliva atau cairan mulut

• Memiliki sifat optik yang sama dengan bahan restorasi yang translusen

(porselen)

(Joyce AR & Thomas MV:1985)

• Sebagai semen pelapis dan dasar (cavity base liners)

Perlindungan terhadap zat kimia, harus dapat mencegah penetrasi zat

kimia

ke dalam pulpa yang merusak dari bahan restorasi

• Sebagai semen perekat;

Mampu berikatan dengan enamel dan dentin, keramik dan alloys

• Sebagai bahan tambalan (tumpatan)

Harus kariostatik

Memiliki elastic modulus dan kekuatan yang sama dengan enamel

dentin

Memiliki sifat estetik yang baik

• Sifat lain

Bersifat radio-opak

• Sebagai semen perekat

Memiliki sifat mekanis, ikatan yang dihasilkan dengan retensi

mikromekanik

Dental Cement Classification

Page 8: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Basis, Liner, Varnish, Pulp Capping and Luting

a. Luting

Luting = kegunaan bahan untuk menutup space atau untuk menyemen dua

komponen bersamaan, sama dengan sementasi. Istilah ini gambaran dari

dental cementing agent

Luting :

– Temporer

– Pulp Capping

proses menempatkan agen khusus dekat pulpa untuk membentuk dentin baru

atau dalam penyembuhan pulpa. Contoh pulp capping agent : semen kalsium

hidroksida Kriteria :

Pulpa sehat dan tdk terinfeksi

Wilayah eksposure

b. Direct pulp capping

c. Indirect pulp capping

d. Basis

Basis : lapisan semen yg ditempatkan di bawah restorasi permanen untuk

mendorong pemulihan pulpa dan untuk melindunginya dari berbagai jenis bahan

yang membahayakan, seperti reaksi panas, kimia atau galvanis. Semen dasar yg

ditempatkan paling dalam sbg proteksi pulpa dari chemicallu / thermal injury

Page 9: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Basis berfungsi sebagai pengganti untuk pelindung dentin yang telah hancur

karena karies. Tipe :

Basis High-Strength

Basis Low-Strength

Basis High-Strength

• Perlindungan termal pulpa, dukungan mekanik restorasi

Basis Low-Strength

• Penghalang iritasi bahan kimia, untuk terapi pulpa . (pengobatan)

ZOE

• Thermal properties

• Liners & Varnish

Liners & varnish : agen dalam suatu pelarut yang bila dioleskan pada suatu

permukaan akan mudah menguap dan meninggalkan film/lapisan tipis

Film/lapisan tipis berperan sebagai penghalang yang memiliki fungsi tergantung

dimana liners&varnish ini diberikan

• Zinc Phosphate Cement

• Semen Zinc Phosphate

→ merupakan semen tertua dan dijadikan standar perbandingan dengan semen baru

Kegunaan :

1. Penyemenan pada restorasi (luting)

Page 10: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

2. Semen base (basis restorasi kekuatan tinggi)

3. Restorasi temporer

4. Penyemenan bands & bracket orthodonti

Komposisi

Powder Liquid

Zinc oxide 90.2%Phosphoric acid

38.2%

Magnesium oxide 8.2% Water 36.0%

Other oxide 0.2%Alumunium

phosphate 16.2%

Silica 1.4% Alumunium 2.5%

Zinc 7.1%

Page 11: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Klasifikasi A.D.A.S. No.3

Tipe 1

Fine grain for luting

Tebal film 25 μm atau <

Untuk cor yg permanen : mahkota, inlay, onlay, bridge

Tipe 2

Medium grain for luting and filling

Tebal film > 40 μm

untuk basis, orthodontic, restorasi sementara

Reaksi Setting

Saat bubuk dicampur dengan liquid, asam fosfor memecahkan permukaan

partikel, melarutkan zinc oxide membentuk asam zinc fosfat. Alumunium dalam

liquid diperlukan untuk pembentukan semen. Alumunium kompleks dengan

asam fosfor untuk membentuk gel zinc aluminofosfat

Reaksi yang terjadi → eksotermis

Setting time : 5 - 9 menit

Waktu Setting

Suhu yang tinggi mempercep at reaksi → Mengurangi P/L ratio →

memperlambat reaksi→ Mixing time : semakin lama waktu pengadukan →

Page 12: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

reaksi semakin lambat → Reaksi menjadi lambat jika bubuk tercampur dengan

lambat

Sifat-Sifat

Sifat Thermis

Semen Zinc phosphate merupakan bahan insulator yang baik & efektif

mengurangi efek galvanis

Sifat Optis

Semen yg telah bereaksi bersifat opaque

Adhesi

Retensi yang dihasilkan berupa gaya mechanical interlocking antara

semen yang telah bereaksi dengan kekasaran permukaan kavitas dan

restorasi

Sifat Mekanis

Powder >> → strength semakin kuat

Manipulasi

Page 13: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

• Spatula → Stainless steel

• Mixing time → 1 menit 15 detik

• Ratio Powder/Liquid : 1,4 mg/0,5 ml

• Pengadukan bubuk dan cairan dilakukan diatas kaca untuk

memungkinkan bubuk dan cairan tercampur rata

• Gunakan glass slab yang dingin untuk mengurangi panas dari

reaksi eksotermis

Prosedur

• Bubuk ditambahkan sedikit demi sedikit

Pengadukan dilakukan dengan spatula stainless steel dengan

gerakan cepat melingkar

Setiap tambahan diaduk selama 15-20 detik

Daerah pengadukan yang luas → menghilangkan panas dari

hasil reaksi eksotermis

Page 14: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental
Page 15: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Semen Zinc phosphate diaduk pada glass slab dingin dengan daerah

yang luas agar menghilangkan panas akibat reaksi eksotermi

Modifikasi Zinc Phospate Cement

a. Zinc silicophosphate cement

Zinc silicophosphate cement merupakan kombinasi dari zinc

phospate cement dan silicate powder. Terkadang disebut Zinc

Silicate atau Silicophosphate cement.

Komposisinya :

• Powder

– Silicate glass

– Zinc oxide powder

– Magnesium oxide

• Liquid

– Phosphoric acid

– Water

– Zinc and alumunium salts

Klasifikasi

• ADA Specification No. 21: Three Types

– Type I Cementing medium

Page 16: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

– Type II Material filling temporer

posterior

– Type III digunakan untuk keduanya

– Comercial name Fluorothin

Applikasi

• Luting agent untuk restorasi

• Restorasi Intermediet

• Luting agent untk alat orthodonti

• Sebagai Die material

Reaksi Setting

• Sama dengan semen silicate, namun aanya pembentukan zinc

phosphate

• Berlangsung selama 15 menit

• Properties

• Compressive strenght 165 Mpa (23,000 psi)

• Film thickness 25 um

• Solubility dan disintegrasi 0.9% by wt.

• Antikariogenik flouride

• Sementasi memperlihatkan semitranslusen

Manipulasi

Page 17: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

• powder dan liquid diterbarkan pada glass lab dingin

• powder di satukan ke liquid dalam kenaikan 2-3 kali

• Mixing time 1 menit

• Aduk dengan gerakan sirkuler untuk mendapatkan

konsistensi yg baik

b. Semen Zinc Oxide Eugenol

Semen Zinc Oxide Eugenol telah digunakan dalam KG sejak 1980

Memiliki kekuatan yang rendah

Memiliki efek sedatif (mengurangi rasa sakit) pada dentin

Bersifat antiseptik

Biokompatibel, namun tidak pada semua orang

Klasifikasi A.D.A.S. No. 30

• Tipe 1 : Restorasi sementara

• Tipe 2 : Restorasi tetap

• Tipe 3: Tambalan sementara dan Isolasi thermis

Merupakan tipe yang paling kuat

• Tipe 4 : Cavity liners

Page 18: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Komposisi

Powder Liquid

Seng Oksida/ZnO 69% Eugenol 85%

White rosin 29.3% Olive oil 15%

Zinc stearat 1.0%

Zinc asetat 0.7%

Magnesium Oksida

Reaksi Setting

Reaksi pertama : hidrolisis zinc oxide

ZnO + H2O → Zn(OH)2

Reaksi selanjutnya :

Zn(OH)2 + 2HE → ZnE2 + 2H2O

basa asam garam

(Zinc hydroxide) (Eugenol) (Zinc eugenolate)

Kelarutan

Semen Zinc Oxide Eugenol memiliki kelarutan yg paling tinggi

Kelarutan dikurangi dengan menaikkan P/L ratio

Page 19: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Setting Time

→ berlangsung selama 4 - 10 menit

→ reaksi sempurna antara ZnO & eugenol selama 12 jam

Dipengaruhi oleh :

Ukuran partikel : partikel semakin kecil lebih cepat

Akselerator : alkohol, asam glacial acetic, air

Pendinginan glass slab (lempeng kaca) memperlambat reaksi

Retarder : glycol & glycerine

Perbandingan bubuk & cairan : rasio semakin tinggi, setting time

semakin cepat

Sifat Mekanis

Compressive strength (3-4 MPa s.d. 50-55 MPa)

→ termasuk semen yang kekuatannya rendah

→ ukuran partikel mempengaruhi kekuatan, semakin kecil ukuran

partikel, semen semakin kuat

→ kekuatan dapat ditingkatkan dgn alumina-EBA/polimer

Tensile strength (0.32-5.3 MPa)

Modulus Elastisitas (0.22 – 5.4 Gpa)

Sifat Biologis

pH 6.6-8.0

Page 20: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Tidak terlalu mengiritasi pulpa dibanding semen lainnya

Bakteriostatik, menghalangi pertumbuhan bakteri

Semen Zinc Oxide Eugenol tidak melekat dgn baik pada enamel

atau dentin

Memiliki soothing effect (obtudant) pada pulpa dalam kavitas yang

dalam

Manipulasi

Powder/Liquid ratio = 4:1 sampai 6:1

Botol dikocok dengan hati-hati. Bubuk&cairan yg sudah diukur disimpan

pada lempeng kaca. Sejumlah bubuk digabungkan & diaduk pelan dgn gerakan

melingkar. Oil of orange digunakan untuk membersihkan eugenol cement dari

alat-alat. Keluarkan pasta dgn panjang yang sama. Aduk rata sampai warnanya

tercampur

Modifikasi Semen Zinc Oksida Eugenol

Modifikasi Semen Zinc Oksida Eugenol dibuat untuk memperbaiki sifat

mekanis dari Semen ZnOE :

1. Semen EBA-Alumina Modified

2. Semen Polymer-Reinforced ZOE

Polymer-Reinforced ZOE Cement

Kegunaan :

1. Luting agent

Page 21: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

2. Basis

3. Material pengisi sementara

4. Cavity liner

Komposisi

Powder Liquid

Zinc oxide 70% Eugenol

Synthethic resin Asam asetat

Thymol

Reaksi Setting

• Setting time : 6 - 10 menit

• Reaksi setting mirip dengan Semen ZnOE

• Resin asam (jika ada) akan bereaksi dengan Zinc Oxide memperkuat

matrix

• Faktor Yang memengaruhi reaksi :

– Ratio P/L yang rendah meningkatkan setting time

– Moisture : mengakselerasi setting time

Page 22: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Sifat Mekanis

• Compressive strength 48 MPa

• Tensile strength 4.1 MPa

• Modulus Elastisitas 2.5 Gpa

• Tebal film 32 μm

Manipulasi

• Bubuk & cairan yang sudah ditakar disimpan dalam glass slab yang kering

• Bubuk diaduk dengan cairan dengan pengadukan yang kuat

• Semen ini memiliki waktu kerja yang lama

EBA-Alumina Modified Cement

Sifat-sifatnya lebih baik dari ZOE yang tidak dimodifikasi

Compressive strength >55 MPa

Tensile strength 4.1 MPa

Setting time 9.5 menit

Tebal film 25 μm

Semen EBA (Ortho-Ethoxybenzoic Acid)

Mempunyai rumus

Page 23: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Komposisi

Powder Liquid

Zinc oxide 70%EBA (orthoethoxy benzoic

acid) 62.5%

Alumina 30% Eugenol 37.5%

Manipulasi

Setelah dikeluarkan di atas glass slab → bubuk dicampur dengan

cairan dan diaduk selama 30 detik → diaduk kembali selama 60 detik

untuk mendapatkan konsistensi yang berwarna krem. Setting time : 9.5

menit

Special Zinc-Oxide-Eugenol Products

Page 24: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

• Beberapa Material ZOE mengandung antibiotik seperti tetrasiklin dan

steroid sebagai agen anti-inflamasi.

• Digunakan pada pulp capping dan terapi root canal.

• Produk lainnya juga mengandung barium sulphate, yg tampak

radioopaque

Zinc Polycarboxylate Cement

Merupakan semen pertama yg mengembangkan sistem reaksi kimia

antara struktur gigi dengan semen

Kegunaan :

1. Restorasi penyemenan tetap

2. Basis & liners

3. Penyemenan Band Orthodonti

4. Pengisi saluran akar pada Endodonti

Page 25: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Komposisi

Reaksi Setting

• Ketika bubuk &cairan diaduk, permukaan partikel bubuk dipecah

oleh asam, melepaskan zinc, magnesium, dan ion timah

• Ion timah mengikat rantai polimer melalui grup karboksil

• Setting time 7 – 9 menit (setting time dapat ditingkatkan dengan

mendinginkan glasslab, waktunya menjadi lebih singkat)

Powder Liquid

Zinc oxide Solusi asam

poliakrilat/polimer asam

akrilat dengan asam

karboksilat tidak jenuhMagnesium oksida

Selenium fluoridaDitambah : asam maleat,

itakoat, trikarboksilat

Bismuth oksida

Alumunium oksida

Page 26: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Sifat Mekanis

• Compressive strength 55 MPa

• Tensile strength 6.2 MPa

• Kekuatan semen tergantung pada :

– ratio P/L yang tinggi meningkatkan kekuatannya,

– berat molekul dari asam poliakrilat juga berpengaruh pada

strength, pengadukan dengan konsistensi agak cair membuat

semen ini tidak terlalu kuat

Manipulasi

Sifatnya kental, tergantung beratmolekul dan konsenterasi dari

polyacrilc acid

Conditioning

Bersihkan permukaan gigi dgn 10% polyacrilic acid, bilas

dengan air. Atau bisa menggunakan Hidrogen peroksida 1-3%.

Keringkan dan isolasi

Proportioning

P/L Ratio : 1,5 powder : 1 liquid by wt

Procedure

• Powder dan liquid ditabur pada glass lab dingin.

• Liquid dialirkan pada awal pengadukan, jika tidak,

kekentalan akan meningkat

Page 27: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

• Powder dicampur ke liquid dalam jumlah besar(90%)

dengan spatula semen kaku dan bubuk sisanya dituangkan

untk mengatur konsitensi

• Pengadukan memperlihatkan kekentalan, namun semen ini

akan memiliki flow dan menjadi film tipis jika dipressure

• Mixing time 30-40 s

Things to note

• Semen harus digunakan ketia lapisannya masih glossy

• Setelah dilapiskan, kelebihannya tidak di buang dengan

cepat, jika telah melewati rubbery stage, baru dibuang

dari cavitas. Buang kelebihan jika sudah mengeras

• Powder dapat didinginkan, tapi liquid sebaiknya tidak

meningkatkan viskositas liquid

Polucarboxulate cement akan menempel pada instrumen,

maka :

• Gunakan alkohol untuk melepaskan dari spatula

• Instrumen harus dibersihkan sebelum semen mengeras

• Material sisa bisa dihilangkan dengan dirubus pada cairan

sodium hidroksida.

Semen Silikat

Page 28: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Semen silikat dikenalkan pada tahun 1903 sebagai bahan pengisi

estetik gigi anterior

Sifatnya translusen & penampilannya menyerupai porselen

Semen silikat sekarang jarang digunakan karena sudah banyak

perkembangan dari material yang lebih baik : Composite resin &

Glass Ionomer Cement

Merupakan bubuk glass ionomer

Kegunaan : restorasi estetik gigi anterior

Compressive strength 180 MPa ; Semen silikat → semen terkuat

dalam KG

Tensile strength 3.5 MPa

P/L ratio : 1.6 gm/4 ml

Sifat Biologis : dapat mengiritasi pulpa

Restorasi silikat larut dalam cairan mulut

Reaksi Setting

Setting time : 3-6 menit

Faktor yg mempengaruhi setting time :

1. Semakin baik bentuk partikel → semakin cepat setting

2. Faktor yg memperlambat setting :

Mixing time yg panjang

Suhu yg rendah

Page 29: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

P/L ratio yg kecil

Finishing & Polishing

Finishing akhir harus ditunda selama beberapa hari

Finishing yg terlalu cepat dapat menyebabkan fraktur pada margin

Kelebihan Semen Silikat

Powder/Liquid ratio yg tepat

Pengadukan cepat : 10-15 detik

Estetisnya baik

Mengandung fluoride, antikariogenik

Kekurangan Semen Silikat

Konsistensi asam fosfor 52% (sangat asam) mengiritasi pulpa

Manipulasi

• Spatula yang digunakan : agate, spatula plastik/cobalt-chromium

• Spatula logam tidak dianjurkan utk digunakan karena membuat

diskolorisasi pada adukan

• Mixing time : 1 menit

• Bubuk disimpan pada glass slab yg tebal, dingin, dan kering dan

dibagi menjadi dua atau tiga bagian besar, kemudian diaduk dengan

cairan akan menghasilkan struktur seperti gel

Page 30: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Glassionomer Cement

Dinamakan Glass Ionomer : Bubuk → kaca ; reaksi setting & ikatan adhesif

pada struktur gigi → ikatan ionik

Digunakan untuk restorasi gigi yang terkikis

Telah dikombinasikan dengan semen silikat & semen polycarboxylate

Nama lain untuk semen ini : Poly(alkenoate) cement, GIC (glass ionomer

cement), ASPA (alumino silicate polyacrylic acid)

Aplikasi

• Bahan restorasi yang estetik untuk gigi anterior

• Untuk daerah yang erosi & restorasi kelas V

• Sebagai luting agent

• Sebagai liner & basis

• Untuk core build up

• Pit & fissure sealant

Klasifikasi A.D.A.S. No.8

Type I : Untuk penyemenan

Page 31: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Type II : Untuk restorasi

Type III :Liners & Basis

Type IV : Fissure & pit sealant

Type V : Sementasi alat ortho

Type VI : Core build up

Komposisi

1. Powder

Silica (SiO)2 41.9%

Alumina (Al2O3) 28.6%

Alumunium flouride (AlF3) 1.6%

Kalsium flouride (Caf2) 15.7%

Sodium flouride (NaF) 9.3%

Alumunium phosphate (AlPO4) 3.8%

Copolimerisasi

itikonik, asam maleat cenderung meningkatkan reaktivitas cairan,

menurunkan viskositas

Asam tartarik

menambah waktu kerja & memperpendek setting time

Page 32: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Air

unsur pokok yg paling penting, sbg medium tempat reaksi

berlangsung; kelebihan air dapat menghasilkan semen yg lemah

Setting

Ketika bubuk & cairan dicampurkan, asam memecah partikel kaca

→ jadi ion kalsium, alumunium, sodium & fluoride luluh menjadi

medium yang encer. Initial set terjadi ketika ion kalsium mengikat rantai

asam poliakrilat, membentuk massa padat. Setelah 24 jam, alumunium

juga mulai cross link dgn rantai asam poliakrilat. Ion Sodium & Fluoride

tidak ber cross linking, namun menggantikan ion hidrogen dalam grup

karboksilat. Air sangat penting dalam reaksi sementasi sebagai medium,

membuat semen menjadi lebih kuat

Sifat-Sifat

a) Semen ini mengambil beberapa sifat semen silikat terutama dalam

hal kekuatan, translusens,dan kandungan fluorida ; dari segi ini

semen ini lebih unggul dari semen jenis zinc-oksida

b) Semen glass-ionomer juga mempunyai sifat adhesive seperti semen

zinc polikarboksilat.

c) Saat manipulasi tidak boleh menggunakan spatula logam, karena

dapat menyebabkan diskolorisasi

Page 33: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Modifikasi Semen Glass Ionomer

a. Metal Modified GIC

Metal modified GIC dikenalkan untuk memperbaiki kekuatan, fracture

toughness, dan resistansi pemakaian

Kegunaannya untuk restorasi kelas I, biasanya pada pasien muda yang

mudah karies

Warnanya abu-abu karena adanya fase metallic; sehingga tidak dapat

digunakan utk gigi anterior

b. Bahan Kombinasi Glass-Ionomer-Resin

Kegunaan : restorasi kelas I, III, atau V

Basis & lining

Adhesive bracket orthodontic

Penyemenan crown&bridge

Sifat optis : kurang translusen

Semen Resin

Kegunaan :

Page 34: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

penyemenan mahkota & jembatan

penyemenan porselain veneer & inlay

untuk ikatan langsung pada bracket orthodontic

Komposisi

Powder

resin matrix (monomer diakrilat)

filler anorganik

coupling agent (organo silane)

fotoinisiator&aktivator

Liquid

metil metakrilat

amine tersier

Sifat-Sifat

Compressive strength 180 MPa

Tensile strength 30 MPa

Sifat Biologis : dapat mengiritasi pulpa, melindungi pulpa dengan

kalsium

Kelarutan : tidak larut dalam cairan mulut

Tidak adhesive pada struktur gigi, dapat menyebabkan kebocoran mikro

Manipulasi

Page 35: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

• Menggunakan instrumen tajam

• Setting time 4 – 10 menit

• Sifat

• Estetis baik

• Tidak adhesif pada jaringan gigi

• Dapat mengiritasi pulpa

Kalsium Hidroksida

Tersedia dalam bentuk pasta dengan filler radiopaque

Reaksi pengerasan: kalsium hidroksida + salisilat kalsium disalisilat

Sifat-sifat

Menetralisir asam fosfor dari semen fosfat

Ketebalan 0,25 mm sudah cukup efektif untuk menahan terobosan asam

pH 11-12 basa menghancurkan daya tahan mikroorganismpe

pada karies gigi

Compressive strength setelah 24 jam 6 – 10 MN/m2

Tensile strength 1-2 MN/m2

Kelarutan tinggi 25-30% dalam air setelah satu minggu

Aplikasi

• Basis di bawah semen yang mengandung asam fosfor

Page 36: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

• Bahan lining di bawah restorasi polimer keramik

• Bahan pulp capping

• Mencegah kerusakan pulpa

Reaksi Setting

• Kalsium hidroksida bereaksi dengan ester salisilat untuk membentuk

chelate yaitu kalsium disalisilat amorf, zinc oksida ikut bereaksi

• Setting time 2.5 – 5.5 menit, reaksi ditentukan oleh akselerator

• Manipulasi

• Panjang yg sama dari kedua pasta diaduk untuk menjadi campuran

yang warnanya sama

• Material diaplikasikan pada daerah yg dalam pada kavitas

Varnish Cavity

Cavity varnish adalah campuran dari satu atau lebih karet alam atau resin

sintetik

Digunakan untuk dinding kavitas dan pembentukan batas antara restorasi

dan tubulus dentin

Varnish cavity digunakan untk mencegah produk korosi amalgam ke

dalam tubuli dentin & mencegah iritasi pulpa

Aplikasi

1. Mengurangi microleakage sekitar pinggiran pada restorasi amalgam baru

Page 37: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

2. Pada restorasi amalgam, digunakan jg utk mencegah korosi dalam

tubulus dentin

3. Varnish digunakan pada permukaan restorasi logam sebagai pelindung

sementara dalam kasus shock galvanis

4. Fluoride yang mengandung varnish melepaskan fluoride

Larutan varnish biasanya diaplikasikan menggunakan tampon kecil di

ujung kawat atau canal reamer. Terapkan selapis tipis varnish dengan

sebagian tampon. Gunakan aliran udara yang lembut untuk

mengeringkan. Tambahkan lapisan baru hanya setelah lapisan

sebelumnya kering. Untuk menghindari kontaminasi, gunakan setiap

tampon baru untuk setiap penambahan varnish.

Komposisi

Karet alam → copal, rosin atau sintetik resin larut dalam pelarut organik

seperti alkohol, aseton atau eter

Agen pengobatan ditambahkan juga seperti klorobutanol, thymol, dan

eugenol

Beberapa varnish mengandung fluoride

BAB III

PENUTUP

Page 38: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Merupakan material berkekuatan rendah dan tidak benar-benar adhesif pada

enamel ata

dentin. Semen dental dapat larut & terkikis dalam rongga mulut.

Dalam KG telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai:

Bahan pengisi dalam restorasi,

Mempertahankan hasil restorasi dalam mulut.

Selain itu, semen juga digunakan untuk tujuan khusus dalam Restorasi,

endodontic, orthodontic, periodontic, dan bedah di bidang KG.

sifat-sifat semen dental seperti strength, solubility, dan ketahanan terhadap

kondisi mulut kurang baik jika dibandingkan dengan bahan restorasi lain seperti

amalgam, komposit resin, emas, atau keramik.

DAFTAR PUSTAKA

Page 39: 160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental

Anusavice, Kenneth J. 2003. Phillips’ Science of Dental Materials, 11th edition.

Missouri: Elsevier Saunders.

Baum, Phillips, and Lund. 1985. Textbook of Operative Dentistry, third edition.

Philadelphia: W. B. Saunders Company.

Craig, Robert G and John M Powers. 2002. Restorative Dental Materials, 11th

edition. Missouri: Mosby. Inc.

Bird, Bird L., and Debbie S. Robinson. 2005. Modern Dental Assisting, eight

edition. St. Louis, Missouri: Elsevier Saunders.

Gladwin, Marcia and Michael Bagby. 2000. Clinical Aspects of dental Materials.

Philadelphia: Liipincott Williams & Wilkins