17. makalah seminar kasus
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. D DENGAN DIAGNOSA MEDIS GAGAL GINJAL DI RUANGAN RA1 RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
OLEH : KELOMPOK II Deswita Helmi Saragih Ferdiana Casanova Fidha Andelia Fitri Andryani Hartati A. M. Simamora Helena Pryadina Ida Rismauli M.A.S. Imelda S. Irma Sari Ismah Khairani
Pendidikan Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, 2008
BAB I PENDAHULUAN A. Defenisi Gagal Ginjal Kronik atau Penyakit Renal Tahap Akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible, dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). Gagal ginjal kronik adalah suatu sindrom klinik yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progressif dan cukup lama. B. Etiologi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Infeksi Penyakit peradangan Penyakit vaskuler, hipertensi Gangguan jaringan penyambung Gangguan metabolisme Nefrotoksik Gangguan congenital atau herediter Nefrotik obstruktif Glomerulonefritis
Gagal Ginjal Kronik disebabkan oleh
C. Patofisiologi Skema Patofisiologi Gagal Ginjal Kronik (GGK)
Penyakit infeksi, Penyakit radang, Penyakit vaskuler, Gangguan kongenital, Gangguan jaringan penyambungan, Penyakit metabolik, Nefrotik obstruksi dan Nefrotik toksik
Gagal Ginjal Kronik
Peningkatan proses keperawatan
Kerusakan glomerulus Kerusakan glomerulus Laju Filtrasi Glomerulus (GFR)
Creatinin Klirens Creatinin Serum
Aktivitas Renin Angiotensin I dan II
Serum fosfat , kalsium
kalsium tulang Penyakit tulang, Uremik, Costeodistropi
BUN
Sekresi Aldosteron
Pruritis, Anoreksia, Mual dan muntah, Perubahan tingkat kesadaran, Konsentrasi menurun, Kejang otot
Retensi cairan dan natrium Edema, Gagal jantung kongestif,
Hipertensi
Eskresi NH3- . Eskresi HCO3- Eskresi H+ Asidosis Metabolik
Eritroprotein tidak adekuat
Anemia Berat
D.
Tanda dan Gejala Pernafasan Kusmaul
Kelehanan, Sesak nafas, Angina
1. Sistem Pencernaan Anoreksia, stomatitis, gingivitis, muntah, diare, konstipasi, hematemesis, esofagitis, gastritis, melena dan pembesaran hepar. 2. Elektrolit Peningkatan kadar kalium, hydrogen, natrium, fosfat, dan magnesium, penurunan kadar asam, bikarbonat dan kalsium. 3. Sistem perkemihan Oliguria, anuria, infeksi, urin mengandung lekosit, proteinuria, hematuria, penurunan kadar kreatinin klearens. 4. Sistem kardiovaskuler Edema paru, pneumonia, fleura effusion, nafas kusmaul, apnoe, nafas bau ammonia, hiperventilasi. 5. 6. Integument Kulit kering, ekomosis, kuku rapuh, kulit pucat dan beraroma tembaga. Metabolic Peningkatan kadar urea, nitrogen dan kreatinin serum, peningkatan asam urat, 7. Persayaran Perubahan fungsi kognitif dan tingkah laku, perubahan tingkat kesadaran, neuropati perifer, keram pada malam hari, kesemutan ekstremitas bawah, apatis, kelemahan, sakit kepala, kejang dan koma. 8. Muskuloskletal Renalosteodistropi, osteosklerosis, hilangnya massa otot, osteomalaise, nyeri tulang, peningkatan alkali fosfat. E. Pemeriksaan Diagnostik 1. Urin - Volume, 400 cc/24 jam; oliguria, anuria Laboratorium intoleransi terhadap glukosa, perubahan degradasi insulin, peningkatan trigleserida dan asidosis.
- Warna keruh, mungkin disebabkan pus, bakteri, sedikit kotor dan adanya darah - Berat jenis urine kurang dari 1,015 (menetap pada 1,010 menunjukkan kerusakan ginjal berat) - Osmolalitas kurang dari 350 oam/kg menunjukkan kerusakan tubular - Klearens kreatinin menurun - Natrium > 40 mEq/l: ginjal tidak dapat mengabsorbsi natrium - Protein derajat tinggi (proteinuria (+++)) menunjukkan kerusakan glomerulus Darah - BUN/Kreatinin meningkat mungkin 5-10 mg/fosfor meningkat - Hitungan darah lengkap: HB