194493399 tugas-kti

44
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DIPUSKESMAS LUBUK BUIAYA PADANG TAHUN 2012 PROPOSAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Penelitian dalam Rangka Penulisan Karya Tulis Ilmiah Diploma III Kebidanan Akademi Kebidanan Mitra Husada Padang Oleh PUTRI AMRIANI 0910418106096 AKADEMI KEBIDANAN MITRA HUSADA PADANG 2012

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 12-Jul-2015

1.412 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 194493399 tugas-kti

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN IBU DENGAN

KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DIPUSKESMAS

LUBUK BUIAYA PADANG

TAHUN 2012

PROPOSAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Penelitian dalam

Rangka Penulisan Karya Tulis Ilmiah Diploma III Kebidanan Akademi

Kebidanan Mitra Husada Padang

Oleh

PUTRI AMRIANI

0910418106096

AKADEMI KEBIDANAN MITRA HUSADA PADANG

2012

Page 2: 194493399 tugas-kti

i

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Proposal karya tulis ilmiah berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Dan

Petugas Kesehatan Dengan Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia Di

Kelurahan Limau Manis Di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Padang Tahun

2012” ini telah diperiksa, disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Mitra Husada Padan

Pembimbing

Elpi Sri Rahayu, S.ST

Direktur Akademi Kebidanan Mitra Husada Padang

Elpi Sri Rahayu, S.ST

Page 3: 194493399 tugas-kti

ii

PERNYATAAN PENGUJI

Proposal Karya Tulis Ilmiah berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga

Dan Petugas Kesehatan Dengan Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia Di

Kelurahan Limau Manis Di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Padang Tahun

2012” ini telah dipertahankan dihadapan tim penguji seminar proposal Karya Tulis

Ilmiah Program D-III Kebidanan Mitra Husada Padang.

Tim Penguji

Ketua

Penguji I

Penguji II

Page 4: 194493399 tugas-kti

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal ini dengan judul “Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan

Tindakan Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Puskesmas Lubuk

Buaya Padang Tahun 2012”.

Proposal ini merupakan salah satu syarat untuk melakukan penelitian dan

untuk menyelesailkan Pendidikan Diploma III Akademi Kebidanan Mitra Husada

Padang. Dalam menyelesaikan proposal ini, penulis banyak menemukan kesulitan-

kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan dan kerjasama berbagai pihak

sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Untuk itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi yaitu :

1. Ibu Elpi Sri Rahayu, S.ST selaku direktur Akademi Kebidanan Mitra Husada

Padang, serta dalam proposal ini menjadi pembimbing dan juga telah ikut

meluangkan waktu, memberikan petunjuk, bimbingan, nasehat, dan arahan

selama penyusunan proposal ini.

2. Ibu Hj. Reflita,S.Kp.M.Kep selaku ketua Yayasan Akademi Kebidanan Mitra

Husada Padang.

3. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf D-III Akademi Kebidanan Mitra Husada

Padang yang telah membantu dan memberikan kemudahan bagi penulis

dalam penyusunan proposal ini.

Page 5: 194493399 tugas-kti

iv

4. Teristimewa untuk kedua orang tua dan keluarga yang tidak henti-hentinya

memberikan dukungan, Doa dan materi sehingga penulis tetap kuat dan

semangat dalam menyusun proposal.

5. Teman-teman seperjuangan serta semua pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam

menyelesaikan proposal ini.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih banyak terdapat kekurangan dan

kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan proposal ini.

Akhir kata dengan kerendahan hati, peneliti berharap semoga proposal ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Padang, Mei 2012

Penulis

Page 6: 194493399 tugas-kti

v

DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ i

PERNYATAAN PENGESAHAN PENGUJI ................................................... ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4

1.4 Manfaat penelitian ........................................................................................... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dukungan Keluarga ........................................................................................ 8

2.2. Dukungan Petugas Kesehatan ........................................................................ 12

2.3 Konsep Posyandu Lansia ............................................................................... 14

2.4 Kerangka Teori................................................................................................ 20

2.5 Kerangka Konsep ............................................................................................ 20

2.6 Hipotesis .......................................................................................................... 21

2.7 Defenisi Operasional ....................................................................................... 21

Page 7: 194493399 tugas-kti

vi

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain penelitian ............................................................................................ 22

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 22

3.3 Populasi dan Sampel ...................................................................................... 22

3.4 Teknik Pengumpulan data .............................................................................. 24

3.5 Teknik Pengolahan Data ................................................................................ 24

3.6 Analisa Data ................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: 194493399 tugas-kti

vii

DAFTAR TABEL

No.Tabel

2.7 Defenisi Operasional ..................................................................................... 20

Page 9: 194493399 tugas-kti

viii

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Halaman

2.4 Kerangka Teori Faktor-faktor mempengaruhi Tingkat kunjungan lansia............19

2.5 Kerangka Konsep Hubungan dukungan keluarga dan petugas kesehatan dengan

kunjungan lansia ke posyandu lansia tahun 2012……………………………… 19

Page 10: 194493399 tugas-kti

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Jadwal kegiatan penelitian

2. Pemohonan kepada responden

3. Format persetujuan

4. Kisi-kisi kuesioner

5. Kuesioner Penelitian

6. Master tabel

7. Dummy tabel

8. Lembar konsultasi

Page 11: 194493399 tugas-kti

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut WHO (2002), saat ini sedang terjadi pergeseran penduduk dunia ke

arah usia lanjut, yang merupakan kisah sukses terbesar manusia. Sebagai

implikasinya, dunia medis dan keperawatan disibukkan oleh meningkatnya tuntunan

(demand) untuk merawat dan mengobati para penderita berusia lanjut. Dengan

meningkatnya jumlah lansia, timbul beragam masalah antara lain masalah medis

tekhnis, mental psikologis, dan sosial ekonomi. Kebutuhan pelayanan kesehatan akan

mengalami peningkatan karena terjadinya pergeseran pola penyakit serta perubahan

tuntunan dan kebutuhan masyarakat. Pengalaman di negara maju menunjukkan

bahwa perawatan penderita lansia memerlukan perhatian khusus dan lebih besar

karena berbagai hal, antara lain bermacam penyakit yang diderita (disebut

multipatologi), fungsi organ yang sudah menurun, rentan terhadap penyakit dan stres,

lebih sering memerlukan bantuan, serta fase pemulihan penyakitnya yang lama,

sehingga membutuhkan penanganan yang tepat, perhatian serius serta upaya khusus

dibidang pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan. Untuk mengatasi permasalahan

ini, diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, khususnya

keluarga yang mempunyai lansia.(Noorkasiani,2011:106)

Di zaman modernisasi, hubungan orang muda dan orang tua semakin

renggang. Kesibukan yang melanda kaum muda hampir menyita seluruh waktunya,

sehingga mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk memikirkan orang tua. Kondisi

seperti ini menyebabkan kurangnya komunikasi antara orangtua dan anak, kurangnya

Page 12: 194493399 tugas-kti

2

perhatian dan pemberian perawatan terhadap orang tua dan adapun keluarga adalah

support system utama bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya, peranan

keluarga dalam perawatan lansia antara lain menjaga dan merawat lansia,

mempertahankan meningkatkan status mental, mengantisipasi perubahan sosial

ekonomi, serta memberikan motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spirtual bagi

lansia (Maryam dkk 2011 : 42).

Selain kesenjangan mutu pelayanan kesehatan diberbagai daerah, masalah

juga terletak dikompetisi sumber daya manusia. Tidak semua tenaga kesehatan

terlatih menangani aspek kesehatan pada lansia. Hal tersebut tak terlepas dari

kenyataan bahwa setiap daerah tak selalu mengutamakan pelayanan kesehatan pada

lansia sehingga menyebabkan lansia menderita di usia senja mereka. (Media

Aesculapius.2012 : 11)

Saat ini, diseluruh dunia, jumlah usia lanjut diperkirakan lebih dari 629 jiwa

(satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun) dan pada tahun 2025, lanjut usia

akan mencapai 1,2 miliar. Di negara maju, pertambahan populasi/penduduk lanjut

usia telah diantisipasi sejak awal abad ke -20. Tidak heran bila masyarakat di negara

maju sudah lebih siap mengahadapi pertambahan populasi lanjut usia dengan

tantangannya. Namun, saat ini, negara berkembang mulai menghadapi masalah yang

sama. Fenomena ini jelas mendatangkan sejumlah konsekuensi, antara lain timbulnya

masalah fisik, mental, sosial serta kebutuhan pelayanan kesehatan dan keperawatan

terutama kelainan degeneratif (Nugroho,2012:1).

Menurut Dinas Kependudukan Amerika Serikat (1999), jumlah populasi

lansia berusia 60 tahun atau lebih diperkirakan hampir mencapai 600 juta orang dan

diproyeksikan menjadi 2 miliar pada tahun 2050, pada saat itu lansia akan melebihi

jumlah populasi anak (0-14 tahun). Dan BPS juga menggambarkan bahwa antara

Page 13: 194493399 tugas-kti

3

tahun 2005-2010 jumlah lansia akan sama dengan jumlah jumlah anak balita, yaitu

sekitar 19 juta jiwa atau 8,5 % dari seluruh jumlah penduduk (Maryam dkk,2011:10)

Menurut Kinsella dan Teauber (1993) pada tahun 2000 jumlah lansia di

Indonesia diproyeksikan sebesar 7,28 % dan pada tahun 2020 menjadi sebesar 11,34

% (BPS). Bahkan data Biro Statistik Amerika Serikat memperkirakan Indonesia akan

mengalami pertambahan warga lanjut usia terbesar di seluruh dunia pada tahun 1990-

2025, yaitu sebesar 414 % (Maryam dkk,2011:9).

Menurut profil Kesehatan Propinsi sumatera Barat 2007 jumlah populasi

lansia yang berusia > 60 tahun adalah 144.577 sedangkan yang mendapatkan

pelayanan kesehatan sebanyak 107.954 (81 %) dari jumlah lansia, Menurut Dinas

Kesehatan Kota Padang tahun 2011 Target kunjungan lansia sebanyak 15,0 % dan

Data program kunjungan lansia tahun 2011 Puskesmas Pauh mempunyai sasaran

lansia terbanyak yang berjumlah 6003 orang, dari sasaran tersebut yang berkunjung

ke posyandu lansia sebanyak 2220 orang. Dari sembilan kelurahan yang ada di

wilayah kerja Puskesmas Pauh, kunjungan lansia terendah terdapat didesa Limau

Manis Selatan yaitu 139 lansia yang berkunjung ke posyandu lansia.

Salah satu usaha sosial dari pemerintah untuk tetap melakukan pembinaan

terhadap kesejahteraan lansia adalah melalui sarana pelayanan kesehatan yang

dilaksanakan oleh puskesmas. Puskesmas kemudian membentuk posyandu lansia

dengan melaksanakan posyandu lansia maka akan menciptakan lansia yang sehat

fisik, mental serta mampu mempertahankan kesehatan dan kemandirian lansia

tersebut. (Media Aesculapius. 2012 : 11)

Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat PKK 2 di Puskesmas Padang

Pasir, peneliti pernah mengikuti kegiatan posyandu lansia bersama tenaga kesehatan

dari Puskesmas. Peneliti melihat tingkat kunjungan lansia masih rendah, sehingga

Page 14: 194493399 tugas-kti

4

memunculkan rasa ingin tahu peneliti penyebab dari rendahnya kunjungan lansia

dengan melontarkan pertanyaan kepada beberapa lansia yang datang pada saat itu.

Beberapa lansia mengatakan bahwa sebagian lansia yang tidak datang ke posyandu

kurang berkemauan dan tidak bersemangat karena keluarga lansia tidak

memerhatikan dan mengabaikan program kegiatan lansia yang terlaksana.

Dari survey awal yang dilakukan peneliti melalui wawancara terhadap 10

orang lansia yang tidak datang ke posyandu lansia yang diadakan pada hari Kamis

tanggal 3-Mei-2012 peneliti memperoleh hasil wawancaranya yaitu Enam orang

lansia tidak mendapatkan izin dari keluarga untuk ke posyandu dengan alasan

mereka merasa dalam keadaan sehat, serta keluarga kurang membantu dalam hal

transportasi sedangkan Empat orang lansia lainnya mengatakan bahwa merasa tidak

puas dengan pelayanan dan sikap tenaga kesehatan yang tidak ramah dalam

menerima berbagai bentuk keluhan yang dirasakannya.

Berdasarkan latar belakang yang peneliti uraikan diatas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan dukungan keluarga dan

dukungan petugas dengan kunjungan lansia ke posyandu lansia di Kelurahan Limau

Manis Selatan di wilayah kerja Pauh Padang tahun 2012.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka penulis ingin mengetahui “Apakah

ada Hubungan dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dengan

kunjungan lansia ke posyandu lansia di Kelurahan Limau Manis Selatan di wilayah

kerja Puskesmas Pauh Padang tahun 2012.

Page 15: 194493399 tugas-kti

5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan

dukungan petugas kesehatan dengan kunjungan lansia ke posyandu lansia di

Kelurahan Limau Manis Selatan di wilayah kerja Puskesmas Pauh Padang

tahun 2012.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Diketahui distribusi frekuensi kunjungan lansia ke posyandu lansia di

Kelurahan Limau Manis Selatan di wilayah kerja Puskesmas Pauh Padang

tahun 2012.

1.3.2.2 Diketahui distribusi frekuensi dukungan keluarga dengan kunjungan lansia

ke Posyandu lansia Kelurahan Limau Manis Selatan di wilayah kerja Pauh

Puskesmas Padang tahun 2012.

1.3.2.3 Diketahui distribusi frekuensi dukungan petugas kesehatan dengan kunjungan

lansia ke posyandu lansia di Kelurahan Limau Manis Selatan di wilayah kerja

Puskesmas Pauh Padang tahun 2012.

1.3.2.4 Diketahui Hubungan dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan

dengan kunjungan lansia ke posyandu lansia di Kelurahan Limau Manis

Selatan di wilayah kerja Puskesmas Pauh Padang tahun 2012.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Bermanfaat sebagai bahan pengembangan diri, kemampuan, dan menambah

wawasan, ilmu pengetahuan serta pengalaman peneliti dalam mengumpulkan,

menganalisa, dan menginformasikan data temuan serta untuk menerapkan

Page 16: 194493399 tugas-kti

6

kemampuan ilmiah yang telah di dapatkan di bangku kuliah dan

mengaplikasikannya dilapangan.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan kepustakaan untuk peningkatan dan pengembangan

pendidikan serta ilmu pengetahuan.

1.4.3 Bagi Peneliti selanjutnya

Sebagai bahan acuan dan gambaran bagi peneliti yang akan datang.

1.4.4 Bagi Puskesmas

Puskesmas Pauh untuk dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan didalam

pelayanan Posyandu lansia.

1.5 Ruang Lingkup

Penelitian ini membahas tentang Hubungan dukungan keluarga dan

petugas kesehatan dengan kunjungan lansia ke posyandu lansia di Kelurahan

Limau Manis Selatan di wilayah kerja Pauh Padang tahun 2012. Penelitian akan

dilakukan di Kelurahan Limau Manis Selatan wilayah kerja Puskesmas Pauh

Padang bulan Mei – Agustus 2012. Dimana populasinya adalah seluruh lansia di

kelurahan Limau Manis Selatan sebanyak 139 orang. Data yang dikumpulkan

dengan menggunakan kuisioner yang diisi langsung oleh peneliti melalui

wawancara dengan responde

Page 17: 194493399 tugas-kti

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dukungan Keluarga

Keluarga merupakan support sistem utama bagi lansia dalam

mempertahankan kesehatannya, Peranan keluarga dalam perawatan lansia antara lain

menjaga atau merawat lansia, mempertahankan dan meningkatkan status mental,

mengantisipasi perubahan sosial ekonnomi serta memberikan motivasi dan

memfasilitasi kebutuhan spritural bagi lansia.

Menurut Erickson, kesiapan lansia untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri

terhadap tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang

pada tahap selanjutnya. Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya

melakukan kegiatan sehari-hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan

yang serasi dengan orang-orang disekitarnya, maka pada usia lanjut ia akan tetap

melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan pada tahap perkembangan sebelumnya

seperti olahraga mengembangakan hobi, dan lain-lain.

Adapun tugas perkembangan lansia adalah sebagai berikut :

1. Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun.

2. Mempersiapkan diri untuk pensiun.

3. Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya.

4. Mempersiapkan kehidupan baru.

5. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial/masyarakat secara santai.

6. Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan.

Dalam melakukan perawatan terhadap lansia, setiap anggota keluarga

memiliki peranan yang sangat penting. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh

anggota keluarga dalam melaksanakan perannya terhadap lansia, yaitu:

Page 18: 194493399 tugas-kti

8

1. Melakukan pembicaraan terarah.

2. Mempertahankan kehangatan keluarga.

3. Membantu melakukan persiapan makanan bagi lansia.

4. Membantu dalam transportasi.

5. Menghormati dan menghargai.

6. Bersikap sabar dan bijaksana terhadap perilaku lansia.

7. Memberikan kasih sayang, menyediakan waktu, serta perhatian.

8. Jangan menganggap sebagai beban.

9. Memberikan kesempatan tinggal bersama.

10. Mintalah nasihatnya dalam peristiwa-peristiwa penting.

11. Mengajaknya dalam acara-acara keluarga.

12. Membantu mencukupi kebutuhannya.

13. Memberi dorongan untuk tetap mengikuti kegiatan-kegiatan di luar rumah

termasuk pengembangan hobi.

14. Membantu mengatur keuangan.

15. Mengupayakan sarana transportasi untuk kegiatan mereka termasuk rekreasi.

16. Memeriksakan kesehatan secara teratur.

17. Memberikan dorongan untuk tetap hidup bersih dan sehat.

18. Mencegah terjadinya kecelakaan, baik didalam maupun diluar rumah.

19. Pemelihraan kesehatan usia lanjut adalah tanggung jawab bersama.

20. Memberi perhatian yang bp orang baik terhadap orang tua yang sudah lanjut,

maka anak-anak kita kelak akan bersikap yang sama.

(Maryam dkk, 2011 : 41)

Menurut Carter dan McGoldrick (1998) dalam Nugroho 2011, tugas

perkembangan keluarga dengan lansia sebagai berikut :

Page 19: 194493399 tugas-kti

9

1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan

Pengaturan hidup bagi lansia merupakan suatu faktor yang sangat

penting dalam mendukung kesejahteraan lansia. Perpindahan tempat

tinggal bagi lansia merupakan suatu pengalaman traumatis, karena pindah

ke tempat tinggal berarti akan mengubah kebiasaan-kebiasaan selama ini

dilakukan oleh lansia dilingkungan tempat tinggalnya selain itu, dengan

pindah tempat tinggal berarti lansia akan kehilangan teman dan tetangga

yang selama ini berinteraksi serta telah memberikan rasa aman pada lansia.

2. Penyesuaian terhadap pendapatan yang menurun

Ketika lansia memasuki pensiun, maka terjadi penurunan pendapatan

secara tajam dan semakin tidak memadai, karena biaya hidup terus

meningkat sementara tabungan /pendapatan berkurang.

Dengan sering munculnya masalah kesehatan, pengeluaran untuk

biaya kesehatan merupakan masalah fungsional yang utama. Adanya

harapan hidup yang meningkat memungkinkan lansia untuk dapat hidup

lebih lama dengan maslah kesehatan yang ada.

3. Mempertahankan hubungan perkawinan

Hal ini menjadi lebih penting dalam mewujudkan kebahagiaan

keluarga. Perkawinan mempunyai kontribusi yang besar bagi moral dan akt

ifitas yang berlangsung dari pasangan lansia.

Salah satu mitos tentang lansia adalah dorongan seks dan aktifitas

sosialnnya tidak ada lagi. Mitos itu tidak benar, karena menurut hasil

penelitian memperlihatkan keadaan yang sebaliknya. Studi-studi yang

semacam ini menentukan bahwa meskipun terjadi penurunan kapasitas

seksual secara perlahan-lahan pada lansia, namun keinginan dalam kegiatan

Page 20: 194493399 tugas-kti

10

seksual terus ada, bahkan meningkat (Lobsenz,1975). Salah satu penyebab

yang dapat menurunkan aktifitas seksual adalah masalah psikologis.

4. Penyesuaian diri terhadap kehilangan pasangan

Tugas perkembangan ini secara umum merupkan tugas perkembangan

yang paling traumatis. Lansia biasanya telah menyadari bahwa kematian

adalah bagian dari kehidupan normal, tetapi kesadar akan kematian tidak

berarti bahwa pasangan yang ditinggalkan akan menemukan penyesuaian

kematian dengan mudah.

Hilangnya pasangan menuntut reorganisasi fungsi keluarga secara

total, karena kehilangan pasangan akan mengurangi sumber-sumber

emosional dan ekonomi serta diperlukan penyesuaian untuk menghadapi

perubahan tersebut.

5. Pemeliharaan ikatan keluarga antar generasi

Ada kecendrungan bagi lansia untuk menjauhkan diri dari hubungan

sosial, tetapi keluarga tetap menjadi foku interaksi lansia dan sumber utama

dukungan sosial. Oleh karena lansia menarik diri dari aktifitas dunia

sekitarnya, maka hubungan dengan pasangan, anak-anak, cucu, serta

saudaranya menjadi lebih penting.

6. Meneruskan untuk memahami eksistensi usia lanjut

Hal ini dipandang penting, bahwa penelaahan kehidupan memudakan

penyesuaian terhadap situasi-situasi sulit yang memberikan pandangan

terhadap kejadian-kejadian masa lalu. Lansia sangat peduli terhadap

kualitas hidup mereka dan berharap agar dapat hidup terhormat dengan

kemegahan dan penuh arti (Duvall, 1977).

Page 21: 194493399 tugas-kti

11

Selain itu, lansia sendiri harus dapat melakukan perawatan dirinya

sendiri, keluarga, dan orang-orang disekitarnya pun perlu memahami

bagaimana melakukan perawatan yang tepat bagi lansia tersebut. Oleh

karena selama individu tersebut memiliki semangat untuk hidup serta

melakukan kegiatan-kegiatan, maka ia akan tetap produktif dan berbahagia

meskipun usianya telah lanjut.

(Maryam dkk, 2011 : 42)

2.2 Dukungan Tenaga kesehatan

Pengertian tenaga kesehatan menurut PP.No32 tahun 1996 tentang tenaga

kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta

memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan

yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya

kesehatan.

Kegiatan petugas kesehatan dalam melaksanakan pembinaan kesehatan lansia

adalah :

1. Melaksanakan penyuluhan secara teratur dan berkesinambungan sesuai

kebutuhan melalui berbagai media mengenai kesehatan lansia.Upaya ini

dilakukan terhadap berbagai kelompok sasaran yaitu lansia sendiri, keluarga

dan masyarakat dilingkungan lansia.

2. Melaksanakan penjaringan lansia resiko tinggi, pemeriksaan berkala lansia

dan memberikan petunjuk upaya pencegahan penyakit, gangguan psikososial

dan bahaya yang dapat terjadi pada lansia.

3. Melaksanakan diagnosa dini, pengobatan, perawatan dan pelayanan

rehabilitatif kepada lansia yang membutuhkan dan memberi petunjuk

Page 22: 194493399 tugas-kti

12

mengenai tindakan kuratif atau rehabilitatif yang harus dijalani, baik kepada

lansia maupun keluarga.

4. Melaksanakan rujukan medik ke falititas rumah sakit untuk pengobatan,

perawatan atau rehabilitatif bagi lansia yang membutuhkan termasuk

mengusahakan kemudahannya.

(Depkes RI, 2005 : 13)

2.2.1 Pendekatan Perawatan Lanjut Usia

1. Pendekatan fisik

Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan,

kejadian-kejadian yang dialami klien lanjut usia semasa hidupnya, perubahan

fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih biasa dicapai dan

dikembangkan dan penyakit yang dapat dicegah atau ditekan

progresivitasnya.

2. Pendekatan psikis

Perawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan

edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter, dan

perawat hendaknya memiliki kesabaran dan ketelitian dalam memberikan

kesempatan dan waktu yang cukup hanya untuk menerima berbagai bentuk

keluhan agar para lanjut usia merasa puas. Untuk itu perawat harus selalu

menciptakan suasana yang aman dan nyaman.

3. Pendekatan sosial

Mengadakan diskusi, tukar pikiran dan bercerita merupakan salah satu

upaya tenaga kesehatan dalam pendekatan sosial. Jadi, pendekatan sosial ini

merupakan suatau pegangan bagi tenaga kesehatan bahwa orang yang

dihadapinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain.

Page 23: 194493399 tugas-kti

13

4. Pendekatan spiritual

Tenaga kesehatan harus memberikan ketenangan dan kepuasan bathin

dalam hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya. Terutama

bila klien lanjut usia dalam keadaan sakit atau mendekati kematian.

(Bandiyah,siti,2009:80)

2.3 Konsep Posyandu Lansia

2.3.1 Pengertian Lansia (Lanjut Usia)

Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan

manusia (Budi Anna Keliat, 1991) sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU

No. 13 Tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang

yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam,dkk,2011:32)

2.3.2 Klasifikasi Lansia

Menurut Maryam dkk (2011) Ada lima klasifikasi pada lansia yaitu :

1. Pralansia (Prasenilis)

Seseorang yang berusia antara 45 – 59 tahun.

2. Lansia

Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.

3. Lansia resiko tinggi

Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60 tahun

atau lebih dengan masalah kesehatan.

4. Lansia potensial

Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan yang dapat

menghasilkan barang/jasa.

Page 24: 194493399 tugas-kti

14

5. Lansia tidak potensial

Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung

pada bantuan orang lain.

2.3.3 Posyandu Lansia

Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut

disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat

dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan

pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia

yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran

serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam

penyelenggaraannya.

Posyandu juga merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk

bersama-sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk

melaksanakan, memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai

kebutuhan dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat secara umum.

Menurut Departemen Kesehatan RI (2005), Posyandu lansia adalah suatu

bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia ditingkat desa/ kelurahan

dalam masing-masing wilayah kerja puskesmas. Keterpaduan dalam posyandu lansia

berupa keterpaduan pada pelayanan yang dilatar belakangi oleh criteria lansia yang

memiliki berbagai macam penyakit. Dasar pembentukan Posyandu lansia adalah

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama lansia.

2.3.3.1 Tujuan Posyandu Lansia

Menurut Erfandi (2008), Tujuan Posyandu secara garis besar adalah

1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga

terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.

Page 25: 194493399 tugas-kti

15

2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan

swasta dalam pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan komunikasi

antara masyarakat usia lanjut.

2.3.3.2 Manfaat Posyandu Lansia

Manfaat dari posyandu lansia adalah pengetahuan lansia menjadi meningkat,

yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau

motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga

lebih percaya diri dihari tuanya.

2.3.3.3 Sasaran Posyandu Lansia

Sasaran posyandu lansia adalah :

1. Sasaran langsung, yaitu kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), kelompok

usia lanjut (60 tahun ke atas), dan kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi

(70 tahun ke atas).

2. Sasaran tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada, organisasi sosial

yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut, masyarakat luas.

2.3.3.4 Kegiatan Posyandu Lansia

1. Upaya promotif

Adalah upaya untuk menggairahkan semangat hidup dan

meningkatkan derajat kesehatan lansia agar tetap berguna, baik bagi dirinya,

keluarga, maupun masyarakat. Kegiatan tersebut berupa penyuluhan atau

pelatihan pengetahuan mengenai masalah gizi, perawatan dasar kesehatan,

bimbingan rohani, pembinaan masalah mental, pembinaan pengembangan

kegemaran lansia dan kegiatan lain yang dapat memelihara kemandirian serta

produktifitas lansia.

Page 26: 194493399 tugas-kti

16

2. Upaya Preventif

Adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya

penyakit-penyakit yang disebabkan oleh proses penuaan dan komplikasinya.

Kegiatan yang dapat dilakukan berupa pemeriksaan berkala dengan

menggunakan KMS Lansia, dan lakukan pemantauan kesehatan oleh dirinya

sendiri dengan bantuan petugas kesehatan dalam pemeliharaan kesehatan

lansia.

3. Upaya Kuratif

Adalah upaya pengobatan bagi lansia oleh petugas kesehatan sesuai

kebutuhannya seperti pelayanan kesehatan dasar, pengobatan jalan

puskesmas, serta rujukan ke RS, dokter spesialis, atau ahli kesehatan yang

diperlukan.

4. Upaya rehabilitatif

Adalah upaya untuk mempertahankan fungsi organ seoptimal

mungkin. Kegiatan ini dapat berupa rehabilitasi mentaldan kegiatan fisik dan

dibantu oleh tenaga kesehatan yang telah dilatih.

(http///puskesmas-oke.blogspot.com/2009/04/pengelolaan-posyandu-lansia.html)

2.3.3.5 KMS usia lanjut

1. Pengertian :

KMS usia lanjut adalah alat untuk mencatat kesehatan pribadi usia

lanjut baik fisisk maupun mental emosionalnya. KMS ini diisi tiap bulan oleh

petugas kesehatan bekerjasama dengan kader pada kegiatan kelompok Usila /

kunjungan Puskesmas. KMS ini disimpan oleh usila dan keluarga dan selalu

dibawa pada setiap kunjungan ke Puskesmas atau kelompoknya.

Page 27: 194493399 tugas-kti

17

2. Kegunaan KMS :

a. Memantau dan menilai kemajuan usia lanjut

b. Mernnemukan secara dini penyakit pada usia lanjut

c. Sebagai bahan informasi bagi usia lanjut dan keluarga nya dalm

mememlihara dan meningkatkan kesehatannya.

2.3.3.6 Pemeriksaan yang dicatat dalam KMS Lansia :

1. Status mental

Lakukan pemeriksaan status mental yang berhubungan dengan keadaan

mental emosional, dengan menggunakan pedoman berikut yang disebut

metode 2 menit. :Pada tahap ini perlu dipersiapkan oleh petugas/ kader, hal-

hal sebagai berikut :Ciptakan lingkungan dan suasana yang nyaman agar usia

lanjut betah, Sikap ramah dan penuih perhatian akan kebutuhan usia lanjut

secara menyeluruh sehingga mempermudah hubungan yang terbuka dan

lancara antara usia lanjut dan petugas/kader dan Ajukan pertanyaan dengan

ramah dan tanpa menyinggung perasaan.

2. Indeks Masa Tubuh

Pada masa kunjungan, timbanglah berat badan tanpa alas kaki dan catat

di kolom yang tersedia.

3. Tekanan darah

Ukur tekanan darah dengan tensimeter dan stetoskop.

4. Hemoglobin(Hb)

Periksa Hb dengan salah satu cara, yaitu talquist, sahli, atau cupri sulfat.

5. Kadar gula darah

Periksalah kadar gula melalui pemeriksaan reduksi urine.

Page 28: 194493399 tugas-kti

18

6. Proitein dalam urine

Periksalah kadar protein urine selalui pemeriksaan dalam urine dan

Pemeriksaan portein dalam urine dilakukan tiap tiga bulan sekali atau bila ada

indikasi.

2.3.3.7 Catatan keluhan dan tindakan

Jika diperlukan tindakan maka petugas kesehatan/ kader melakukan

tindakan atau merujuk sesuai prosedur yang berlaku. Apabila tindakan atau

rujukan sudah selesai dilakukan, serahkan KMS kepada usia lanjut san

sarankan untuk kembali sesuai jadwal.

(www.library.usu.ac.id : Posyandu dan Kader Kesehatan 2010)

2.3.3.8 Kunjungan Posyandu lansia dapat dilihat dari :

1. Baik bila kunjungan lansia lebih dari 6 kali dalam setahun.

2. Kurang bila kunjungan lansia kurang dari 6 kali dalam setahun.

(Depkes,2003 : 27)

Page 29: 194493399 tugas-kti

19

2.3 Kerangka Teori

Menggunakan teori Lawrence Green dalam Notoadmodjo 2010, menggunakan

bahwa perilaku ditentukan oleh tiga faktor :

Keterangan :

: Diteliti

:Tidak diteliti

Gambar 2.1 :

Faktor-faktor mempengaruhi Tingkat kunjungan lansia

2.4 Kerangka konsep

Variable independen Variable dependen

Gambar 2.2

Hubungan dukungan keluarga dan petugas kesehatan

dengan kunjungan lansia ke posyandu lansia

tahun 2012

Faktor predisposisi :

Pengetahuan

Sikap

Pendidikan Persepsi sikap

Faktor pendukung :

Transportasi Persediaan waktu

Tingkat kunjungan lansia

Dukungan keluarga

Dukungan petugas

kesehatan

Kunjungan lansia ke

posyandu lansia

Faktor pendorong

Keluarga

Petugas kesehatan

Page 30: 194493399 tugas-kti

20

Page 31: 194493399 tugas-kti

21

2.5 Hipotesis

Ha : Ada Hubungan dukungan keluarga dengan kunjungan lansia ke posyandu

lansia.

Ha : Ada Hubungan dukungan petugas kesehatan dengan kunjungan lansia ke

posyandu lansia

2.6 Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Cara ukur Alat Ukur Hasil Ukur skala

1 Dukungan

Keluarga

Partisipasi atas

tindakan dari

keluarga lansia

terhadap kunjungan

lansia dalam

memotivasi,

mengingatkan,

mendampingi.

Wawancara Kuisioner Baik, jika

nilai skor

≥ dari

mean

Buruk,

jika nilai

skor <

dari mean

Ordinal

2 Dukungan

Petugas

Kesehatan

Respon atau

tanggapan responden

terhadap sikap

petugas kesehatan

dalam melaksanakan

kegiatan posyandu

lansia, diukur

melalui pernyataan

yang berhubungan

dengan sikap – sikap

petugas dalam

melaksanakan

kegiatan posyandu

lansia.

Wawancara Kuisioner Baik, jika

nilai skor

≥ dari

mean

Buruk, jika

nilai skor <

daari mean

Ordinal

3 Tingkat

Kunjungan

Lansia

Kehadiran responden

ke posyandu lansia

dan mengikuti

kegiatan yang

dilaksanakan

diposyandu lansia.

Wawancara Kuisioner Baik : > 4

kali dalam 6

bulan

Kurang : < 4

kali dalam 6

bulan

Ordinal

Page 32: 194493399 tugas-kti

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei analitik

dengan pendekatan Cross Sectional dimana peneliti mengukur variabel bebas dan

variabel terikat yang dikumpulkan dalam waktu bersamaan dalam suatu sampel

populasi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat

Penelitian ini akan dilakukan di Posyandu kelurahan Limau Manis Selatan di

wilayah kerja puskesmas Pauh Padang.

3.2.2 Waktu

Penelitian akan dilakukan pada bulan Januari-Agustus 2012.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang didata pada bulan januari

2012, dan berada di Kelurahan Limau Manis Selatan di wilayah kerja Pauh Padang

tahun 2012 berjumlah 139 orang.

3.3.2 Sampel

Pada penelitian ini teknik dalam pengambilan sampel adalah simple random

sampling. Besar sampel dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Page 33: 194493399 tugas-kti

23

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah responden

d =Presisi 10%

Jadi sampel penelitian adalah :

Adapun kriteria sampel adalah

1. Kriteria inklusi

a. Mampu berkomunikasi dengan baik.

b. Berusia > 60 tahun

c. Bersedia menjadi responden

d. Responden merupakan lansia yang bertempat tinggal dilokasi penelitian

dan berada ditempat saat diwawancarai.

2. Kriteria eklusi

a. Mempunyai kelainan fisik dan mental yang dapat mengahambat dan

menganggu pelaksanaan penelitian.

b. Sedang menderita penyakit berat.

(Setiadi,2007:179)

Page 34: 194493399 tugas-kti

24

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data melalui :

3.4.1 Data primer

Data yang diambil langsung dari responden menggunakan pengisian

kuisioner, prosesnya yaitu pertama-tama peneliti memperkenalkan diri pada

responden kemudian menjelaskan maksud dan tujuan pengisian kuisioner lalu

meminta kesediaan responden untuk mengisi kuisioner tersebut data diperoleh dari

laporan-laporan kunjungan lansia dikelurahan Limau Manis Selatan.

3.4.2 Data sekunder

Diperoleh dari laporan-laporan dan kunjungan ke posyandu lansia

dikelurahan Limau Manis Selatan.

3.5 Teknik Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus

ditempuh, yaitu

3.5.1 Pemeriksaan Data (Editing)

Setelah kuisioner diisi, peneliti memeriksa kembali untuk memastikan data

yang diperoleh adalah data yang benar, bersih, dan berisi lengkap.

3.5.2 Pengkodean Data (Coding)

Memberikan kode pada setiap jawaban agar memudahkan dalam pengolahan

data.

3.5.3 Memasukkan Data (Entry Data)

Memasukkan data yang dikumpulkan dan yang diberikan kode kedalam tabel

dan diolah dengan komputer.

Page 35: 194493399 tugas-kti

25

3.5.4 Pembersihan Data (cleaning)

Data yang akan dimasukkan diperiksa kembali untuk memastikan data

tersebut telah bersih dari kesalahan.

3.5.5 Penyusunan Data (Tabulasi)

Pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah,

disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.

(Setiadi,2007:189)

3.6 Analisis Data

Data yang akan disajikan meliputi data yang menggunakan analisis univariat dan

analisis bivariat

3.6.1 Analisa Univariat

Analisa univariat untuk mengetahui gambaran dari variabel penelitian,

Analisis univariat ini mengahasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari setiap

variabel.

3.6.2 Analisa Bivariat

Analisi ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel independent dan

variabel dependen menggunakan uji chisquare. Hasil uji statistik menunjukkan

bahwa nilai p < 0,05 maka secara statistic disebut ada hubungan yang bermakna

(Notoadmojdo,2010:183)

Page 36: 194493399 tugas-kti

26

DAFTAR PUSTAKA

Akbid Mitra Husada.2011.Pedoman Penulisan Proposal Penelitian Diploma III

Kebidanan Padang. Akbid Mitra Husada Padang

Bandiyah,Siti.2009.

Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta

Dalam Media Aesculapius.1 Maret-April 2012.Jakarta

Departemen Kesehatan RI. 2005.

Pedoman pembinaan Usia Lanjut bagi petugas Kesehatan. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2003.

Pedoman pengelolaan Kegiatan Kesehatan dikelompok usia lanjut. Jakarta

http : //puskesmas-oke.blogspot.com/2009/04/pengelolaan-posyandu-lansia.html

Maryam,dkk. 2010.

Asuhan Keperawatan Pada Lansia. Jakarta : Salemba Medika

Maryam,dkk.2011.

Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika

Noorkasiani. 2011.

Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan, Jakarta :

Salemba Medika

Notoadmodjo,Soekidjo. 2010.

Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta

Notoadmodjo,Soekidjo.2010.

Metode Penelitian Kesehatan,Jakarta, Rineka Cipta

Nugroho,Wahyudi.2012.

Keperawatan Gerontik. Jakarta : Gramedia

Riduan.2002.

Metode variable-variabel penelitian.Bandung : Salemba Medika

Setiadi. 2007.

Konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

.

www.library.usu.ac.id : Posyandu dan Kader Kesehatan. 2010

Page 37: 194493399 tugas-kti

27

Lampiran 2

PERMOHOHAN KEPADA RESPONDEN

kepada Yth: Calon Responden

dengan Hormat,

Saya yang bertanda dibawah ini adalah mahasiswi program Studi Kebidanan

Akbid Mitra Husada Padang semester IV (enam) yang bermaksud akan mengadakan

penelitian.

Nama: Areni Juliani

Npm : 0910418106002

Menyatakan bahwa akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan

Dukungan Keluarga Dan Petugas Kesehatan Dengan Kunjungan Lansia Ke

Posyandu Lansia Di Kelurahan Limau Manis Selatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

Pauh Padang Tahun 2012”. Untuk itu penulis mengharapkan kesediaan untuk

menjadi responden dalam penelitian yang akan penulis lakukan ini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sikap,

tidak akan menimbulkan kerugian bagi bapak/ibu semua kerahasiaan dan informasi

yang di berikan akan dijaga dan hanya digunakan kepentingan penelitian.

Apabila bapak/ibu menyetujui, maka dengan ini penulis mohon kesediaan

untuk mendatangani lembaran persetujuan dan menjawab pertanyaan yang penulis

ajukan. Atas perhatian bapak/ibu sebagai responden, saya ucapkan terima kasih.

Padang, Mei 2012

Penulis

Page 38: 194493399 tugas-kti

28

Lampiran 3

FORMAT PERSETUJUAN

(INFORMED CONSENT)

Setelah membaca penjelasan lembaran pertama dan saya mengerti, bahwa

penelitian ini tidak berakibat buruk kepada saya serta identitas dan informasi yang

saya berikan dijaga kerahasiaannya dan betul-betul hanya digunakan untuk

kepentingan penelitian.

Maka saya menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian yang

akan dilakukan oleh mahasisiwi AKBID Mitra Husada Padang yang bernama Areni

juliani dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga Dan Petugas Kesehatan Dengan

Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia Di Kelurahan Limau Manis Selatan Di

Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Padang Tahun 2012”. Untuk bermanfaatnya

penelitian ini, saya berjanji akan memberikan jawaban yang sebenarnya.

Demikianlah persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela tanpa ada

paksaan dari pihak manapun.

Padang, Mei 2011

Yang menyatakan

(........................................)

Page 39: 194493399 tugas-kti

29

Lampiran 4

KISI-KISI KUESIONER

Tujuan Aspek yang dinilai

No. Halaman

pertanyaan

Jumlah

Pertanyaan

Mengetahui

Hubungan Dukungan

Keluarga Dan Petugas

Kesehatan Dengan

Kunjungan Lansia Ke

Posyandu Lansia

Dukungan keluarga 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10

Dukungan petugas

kesehatan

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10

Tingkat kunjungan

lansia

1 1

Page 40: 194493399 tugas-kti

30

Lampiran 5

KUISIONER PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN DUKUNGAN

PETUGAS KESEHATAN DENGAN KUNJUNGAN LANSIA

KE POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN LIMAU

MANIS SELATAN DI WILAYAH KERJA

PAUH PADANG

TAHUN 2012

Tanggal wawancara :

NO Sampel :

A. Iden titas Responden

Nama Responden :

Umur Responden : tahun

Jenis kelamin Responden :

Pendidikan terakhir Responden :

Pekerjaan Responden :

Alamat responden :

B. Dukungan Keluarga

Beri tanda (√)checklist pada kolom untuk jawaban yang diberikan oleh responden

Selalu (SL) bila setiap bulan berkunjung ke posyanndu

Sering (SR) bila tidak setiap bulan berkunjung ke posyandu

Kadang-kadang (KK) bila jarang datang ke posyandu

Tidak pernah (TP)

Page 41: 194493399 tugas-kti

31

Pernyataan ini dinyatakan untuk 6 bulan terakhir

NO PERNYATAAN SL SR KK TP

1 Setiap bulan anggota keluarga mengingatkan saya jadwal

posyandu lansia

2 Setiap bulan anggota keluarga mengantarkan saya jadwal

posyandu lansia

3 Anggota keluarga melarang saya mengikuti posyandu lansia

4 Anggota keluarga merasa bosan/malas mengatarkan saya

posyandu lansia

5 Anggota kelurga mengatakan senang apabila saya mengikuti

posyandu lansia

6 Anggota kelurga menanyakan hasil pemeriksaan saya

diposyandu lansia

7 Anggota keluarga memeriksa KMS setelah saya pulang dari

posyandu lansia

8 Anggota kelurga merasa ada manfaat bagi saya posyandu

lansia

9 Anggota kelurga menunggui saya setiap mengikuti posyandu

lansia

10 Anggota keluarga membiarkan saya datang ke posyandu

sendirian

Page 42: 194493399 tugas-kti

32

C. Dukungan Petugas Kesehatan

Beri tanda (√)checklist pada kolom untuk jawaban yang diberikan oleh responden

Selalu (SL) bila setiap bulan berkunjung ke posyanndu

Sering (SR) bila tidak setiap bulab berkunjung ke posyandu

Kadang-kadang (KK) bila jarang datang ke posyandu

Tidak pernah (TP)

Pernyataan ini dinyatakan untuk 6 bulan terakhir

NO PERNYATAAN SL SR KK TP

1 Petugas kesehatan dari Puskesmas datang setiap kali diadakan

posyandu lansia di tempat saya

2 Petugas kesehatan tidak melayani saya dengan ramah dan sopan

3 Petugas kesehatan melayani saya dengan sabar dan penuh

perhatian

4 Petugas kesehatanmendengar keluhan yang saya sampaikan

tentang masalah kesehatan saya

5 Petugas kesehatan tidak melakukan pemeriksaan fisik di

posyandu lansia

6 Petugas kesehatan memberikan penyuluhan kepada saya di

posyandu setiap bulannya

7 Petugas kesehatan hanya memberi obat saja saat saya datang ke

posyandu lansia

8 Petugas kesehatan merujuk saya ke puskesmas untuk

pemeriksaan lebih lanjut jika saya sakit

9 Petugas kesehatan membujuk saya untuk datang ke posyandu

setiap bulan

10 Petugas kesehatan sering datang terlambat saat posyandu

D. Tingkat kunjungan lansia

1. Dalam 6 (Enam) bulan terakhir berapa kali bapak/ibuk mengikuti kegiatan

posyadu

lansia......kali

Page 43: 194493399 tugas-kti

33

Lampiran 7

DUMMY TABEL

Tabel 1

Diketahui distribusi frekuensi dukungan keluarga dengan kunjungan lansia ke

Posyandu lansia Kelurahan Limau Manis Selatan di wilayah kerja Pauh Padang

tahun 2012.

Dukungan kelurga frekuensi %

Kurang

Baik

Jumlah

Tabel 2

Diketahui distribusi frekuensi dukungan petugas kesehatan dengan

kunjungan lansia ke posyandu lansia di Kelurahan Limau Manis Selatan

di wilayah kerja Pauh Padang

tahun 2012.

Dukungan kelurga frekuensi %

Kurang

Baik

Jumlah

Tabel 3

Diketahui distribusi frekuensi kunjungan lansia ke posyandu lansia di

Kelurahan Limau Manis Selatan di wilayah kerja Pauh Padang

tahun 2012

Dukungan keluarga frekuensi %

Kurang

Baik

Jumlah

Page 44: 194493399 tugas-kti

34

LEMBAR KONSULTASI

PROPOSAL

Nama Mahasiswa : Areni Juliani

NPM : 0910418106002

Pembimbing : Elpi Sri Rahayu, S.ST

Judul Proposal : Hubungan Dukungan Keluarga Dan Petugas Kesehatan

Dengan Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia Di

Kelurahan Limau Manis Selatan Puskesmas Pauh Padang

Bimbingan ke Hari/Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan

Pembimbing

I

ACC Judul

II

BAB I

III

BAB I,II,III

IV

Perbaikan BAB

I,II,IIIdan Kuesioner

V

VI