20c5 sma kimia
DESCRIPTION
soal kimiaTRANSCRIPT
5. KIMIA
I. PENDAHULUAN
Penyusunan kurikulum Sains pada Sekolah Bertaraf Internasional mengacu pada Standar Isi
dan Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan kurikulum, pembelajaran, dan
penilaian dari salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan dikembangkan dengan cara
mengadaptasi atau mengadopsi.
Pendekatan kurikulum “SBI” di bidang pembelajaran Sains dilakukan secara menyeluruh
untuk
mempersiapkan suatu struktur pengembangan kemampuan berpikir, tingkah laku dan individu
yang dapat berdiri sendiri serta menciptakan suatu pembelajaran seumur hidup.
Sains dengan metode investigasinya memberikan solusi pembelajaran melalui inkuiri (rasa
ingin tahu) yang dapat memberikan kontribusi kepada pengembangan kemampuan
menganalisa dan berpikir kritis. Begitu pula, Sains dalam Kurikulum SBI memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan metode ilmiah dalam mempelajari
Sains dan mengeksplorasi keterlibatan sains dalam perkembangan dunia. Sains dalam
Kurikulum SBI berfungsi untuk menciptakan peserta didik yang dapat menghargai keterikatan
antara sains dan kehidupan sehari-hari.
Hal itu sesuai dengan hakikat Sains yang menekankan pada pemberian pengalaman belajar
secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah
yang diaplikasikan ke dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) diperkaya
denganmengadaptasi kurikulum bertaraf internasional dari salah satu negara anggota OECD
dan/ atau negara maju yang mengembangkan: (1) Pembelajaran yang menyeluruh, (2)
Kesadaran interkultural, dan (3) Komunikasi, yang ditungkan lebih lanjut pada ruang linkup
pembelajaran.
Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana
gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika,
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 205
dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA mempelajari segala sesuatu
tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika
zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran.
Sesuai dengan konsep Sekolah Bertaraf International, maka pembelajaran kimia di SBI
merupakan pengayaan terhadap standar nasional pendidikan. Pengayaan ini ditekankan pada
aplikasi ilmu dalam kehidupan nyata dan pengembangan berbagai ketrampilan/ keahlian
peserta didik yang dapat menunjang daya saing lulusan baik di tingkat nasional maupun
international.
Mata pelajaran kimia dapat dipelajari melalui model yang dibuat, eksperimen (menggunakan
alat dan bahan dengan baik dan benar), belajar di alam atau belajar di luar ruang, merancang
dan membuat eksperimen dengan memperhatikan keselamatan di dalam laboratorium,
menganalisa perkembangan ilmu pengetahuan khususnya kimia dan mampu menganalisa dan
memberi solusi tentang masalah tersebut.
Dalam kurikulum SBI, mata pelajaran kimia dikenal dua istilah yaitu HL (high level) dan SL
(Standard level) yang dilaksanakan dengan sistem pre -requisite, artinya bahwa untuk mata
pelajaran tertentu (high level), peserta didik harus mengambil mata pelajaran di standard level.
Kimia Hl adalah kimia yang diperuntukkan bagi peserta didik yang berminat menekuni bidang
kimia atau bidang Sains/teknologi lainnya yang memerlukan kimia secara mendalam di
perguruan tinggi. Sebaliknya kimia SL adalah kimia yang diperuntukkan bagi peserta didik
untuk membuka wawasannya tentang kimia dan keterkaitannya dengan kehidupan.
Pada bagian berikut akan ditemukan materi/ kalimat yang diberi tanda garis bawah (under
lined), yang merupakan bagian yang memperkaya Standar Isi (SI) dengan cara adopsi atau
adaptasi dari kurikulum negara yang diacu.
II. TUJUAN
Tujuan pengajaran dan pembelajaran kimia di SMA dalam kurikulum SBI adalah untuk
mengembangkan kemampuan dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk:
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah
satu ciptaan Tuhan.
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 206
Mengkomunikasikan isu-isu saintifik, pendapat, dan hasil-hasil eksperimen secara akurat
dengan berbagai cara
Berpikir secara analitik, kritis, dan kreatif dalam memecahkan masalah, menilai suatu
pendapat, dan membuat suatu kesimpulan dalam konteks sains dan cabang ilmu lainnya
Menyadari keterikatan kimia terhadap teknologi dan lingkungan sosial
Mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik dalam ilmu kimia.
Menyiapkan peserta didik dalam bidang keilmuwan kimia agar dapat menyesuaikan diri
dengan dunia kerja maupun universitas.
Mengembangkan sikap kepedulian peserta didik terhadap lingkungan dan isu-isu global.
Menciptakan peserta didik yang mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
suatu percobaan ilmiah.
Membentuk peserta didik yang dapat bersosialisasi
III.RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kurikulum Sains meliputi:
1. Pendekatan belajar dengan : (1) Pembelajaran yang menyeluruh, (2)
Kesadaran interkultural, dan (3) Komunikasi serta Implikasi dari konsep
Pembelajaran yang menyeluruh
Para guru sains diharapkan untuk:
Dapat bekerja sama dengan sesama guru, baik di bidang sains maupun dari bidang lainnya
Memberikan kesempatan mengintegrasikan topik yang diajarkan dalam segala cabang sains
dengan mata pelajaran lainnya
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat menghargai kontribusi yang
telah diberikan oleh sains terhadap kehidupan dan kualitas hidup manusia
Kesadaran interkultural (lintas budaya)
Sains memberikan kontribusi dalam pengembangan kesadaran lintas budaya dengan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi isu-isu sains, baik lokal maupun global.
Dengan memberi kesempatan peserta didik untuk mengekplorasi topik-topik secara kritis, melalui
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 207
perspektif global dan multikultural, diharapkan dapat menumbuhkan rasa toleransi, saling
menghormati, dan empati. Selain itu, peserta didik juga mendapatkan kesempatan untuk
merefleksikan peran dan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan mereka dan dunia.
Komunikasi
Sains memfokuskan kepada pentingnya pengembangan kemampuan untuk memahami dan
mengkomunikasikan pemikiran-pemikiran saintifik secara efektif. Untuk mengembangkan
kemampuan berkomunikasi, peserta didik harus diberikan kesempatan untuk membaca, menulis,
dan mendiskusikan masalah-masalah yang berhubungan dengan sains. Peserta didik harus diberi
kesempatan untuk menggunakan bermacam-macam cara/metode komunikasi, yaitu secara oral
atau tertulis, secara visual, simbol matematika dan multimedia.
2. Area Interaksi yang meliputi: (a) Pendekatan pembelajaran (approaches to
learning/ATL); (b) Pelayanan terhadap komunitas di sekitarnya (community and
service); (c) Apresiasi terhadap perkembangan sains; (d) Lingkungan; (e) Kesehatan dan
kehidupan sosial
Pendekatan pembelajaran: Kemampuan dan tingkah laku yang diharapkan dapat dikembangkan
adalah:
Kemampuan memahami konsep-konsep saintifik
Aplikasi pengetahuannya: dengan menggunakan berbagai macam strategi untuk
memecahkan masalah
Kemampuan analisa: mampu mengenali hubungan atau pola pada suatu data
Kolaborasi: dapat bekerja sama dengan peserta didik lainnya
Pelayanan terhadap komunitas di sekitarnya: Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan
sebagai pelayanan terhadap komunitas adalah:
Menyelidiki suatu isu dalam sains dan implikasinya terhadap lingkungan at sekitarnya atau
dunia umumnya
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 208
Kampanye mengenai kesehatan dan lingkungan hidup di sekolah atau lingkungan
sekitarnya
Homo faber: Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai homo faber adalah
Investigasi mengenai bagaimana terbentuknya suatu teori dalam sains
Evaluasi terhadap implikasi sosial dan etik dari perkembangan sains dan teknologi
Lingkungan: Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai area interaksi lingkungan
adalah:
Investigasi mengenai dampak intervensi manusia terhadap lingkungannya, seperti
perubahan iklim, kepunahan suatu spesies, penggundulan hutan.
Membuat suatu rencana untuk menjaga keseimbangan lingkungan
Pendidikan Kesehatan dan Kehidupan sosial: Kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan
sebagai area interaksi pendidikan kesehatan dan kehidupan sosial adalah:
Riset mengenai malnutrisi di berbagai budaya dan keadaan ekonomi
Menyelidiki bahwa kehidupan sosial dan peer pressure dapat membahayakan kesehatan
Riset mengenai topik-topik kesehatan dan sosial di berbagai Negara
3. KONSEP-KONSEP DASAR KIMIA SMA
Materi Utama (standar level )
1. Stoikiometri
2. Teori atom
3. Tatanama senyawa
4. Sistem periodik
5. Ikatan kimia
6. Wujud zat
7. Energitika
8. Kinetika
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 209
9. Kesetimbangan kimia
10. Asam dan basa
11. Hasil kali kelarutan ( Ksp )
12. Sifat koligatif larutan
13. koloid
14. Oksidasi dan reduksi
15. Kimia unsur
16. Kimia organik
Materi tambahan (high level)
1. Teori atom
2. Sistem periodik
3. Ikatan kimia
4. Energitika
5. Kinetika
6. Kesetimbangan kimia
7. asam dan basa
8. Oksidasi dan reduksi
9. Kimia organik
Materi pilihan (Standar level /high level )
1. Obat-obatan
2. Biokimia
3. Kimia Lingkungan
4. Kimia Industri
5. Bahan bakar dan energi
Materi pilihan ( High level )
1. kimia analitik modern
2. kimia organik lanjutan
Pokok Bahasan SL HLA. Materi Utama1. Stoikiometri konsep mol
Rumus kimia Reaksi kimia
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 210
Pokok Bahasan SL HL
2.Teori atom
3. Tata nama Senyawa
4. Sistem periodik
5. Ikatan kimia
6. Wujud Zat
7. Energitika
8. Kinetika
9. Kesetimbangan kimia
Hukum hukum dasar kimia
Perkembangan teori atom Struktur atom konfigurasi elektron ( NA 1 s.d
30 )
senyawa biner Kation dan anion
Sejarah perkembangan tabel periodik unsur
Sifat fisik dan sifat kimia unsur Sifat keperiodikan unsur
Ikatan ion Ikatan kovalen - bentuk molekul - kovalen polar dan non polar Gaya antar molekul Ikatan logam
Zat padat, cair, dan gas
Hk. Kekekalan energi Sistem dan lingkungan Reaksi eksoterm dan endoterm Perubahan entalpi Hk. Hess
Konsentrasi Larutan (kemolaran)
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Teori tumbukan Orde reaksi Peranan katalis dalam makhluk
hidup dan industri
Kesetimbangan dinamis Faktor-faktor yang
mempengaruhi arah pergeseran kesimbangan
Tetapan kesetimbangan ( Kc, Kp )
Proses Haber Bosch dan proses
konfigurasi elektron untuk atom yang terletak pada blok s, p, d, dan f
pemahaman mendalam tentang bentuk orbital dan tingkat energi elektron pada suatu atom
Menghubungkan sifat kimia dan fisika suatu unsur dengan sifat keperiodikan Hibridisasi.
Kalor lebur dan Kalor uap Entropi (∆S) Energi bebas (∆G) Mekanisme reaksi
Fase zat dalam Kesetimbangan
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 211
Pokok Bahasan SL HL
10. Asam dan basa
11. Kelarutan dan Hasil Kali kelarutan ( Ksp)
12. Sifat koligatif larutan
13. Koloid
14. Oksidasi dan reduksi
15. KImia Unsur
kontak
Teori asam basa Sifat larutan asam dan basa Derajat keasaman (Skala pH) Derajat ionisasi dan tetapan
asam dan basa Titrasi asam basa Larutan buffer Hidrolisis garam
Kesetimbangan dalam larutan jenuh atau sukar larut
Kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut
Prediksi terbentuknya suatu endapan
Konsentrasi Larutan Pengertian sifat koligatif
larutan Tekanan uap jenuh larutan Titik beku dan titik didih
larutan elektrolit dan non elektrolit
Tekanan osmotik larutan elektrolit dan non elektrolit
Sistem koloid Sifat koloid Pembuatan koloid Peranan koloid dalam
kehidupan
Konsep oksidasi dan reduksi Bilangan oksidasi Persamaan reaksi redoks Sel volta Sel elektrolisis Korosi Hukum Faraday
Unsur Alkali dan alkali tanah Unsur gas mulia Unsur Halogen Unsur periode 3 Unsur transisi periode 4 Karbon, nitrogen, fosfor,
Sulfur, dan oksigen.
grafik titrasi asam basa
Argentometri Permanganometri Iodometri
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 212
Pokok Bahasan SL HL
16. Kimia organik
B. Materi Pilihan
1. Obat-obatan
2. Biokimia
3. Kimia lingkungan
4.5. Kimia Industri
Identifikasi atom C, H, dan O Sifat khas atom karbon Atom C primer, sekunder,
tertier dan kuarterner Alkana, alkena, dan alkuna Sfat fisika dan kimia alkana,
alkena, dan alkuna Minyak bumi Struktur dan tata nama turunan
alkana Isomer Reaksi senyawa karbon Struktur dan tata nama
Benzena dan turunannya Reaksi benzena Sifat fisik dan sifat kimia
senyawa benzena Kegunaan dan bahaya
beberapa senyawa organik
Farmasi Obat maag Obat analgesik Obat antidepresi Obat anti bakteri Obat anti virus
Diet Protein Karbohidrat Lemak Vitamin Hormon
Pencemaran udara Pencemaran air .pencemaran tanah
Industri Metalurgi Industri pupuk Industri detergen Industri zat aditif makanan
Minyak bumi Bahan bakar alternatif
Mekanisme reaksi senyawa karbon
Mekanisme reaksi senyawa benzene dan turunannya
(alkilasi, halogenasi, nitrasi, sulfonasi,...)
Anestesis Menghilangkan
ketergantungan drugs
Enzim Asam nukleat Ion logam dalam sistem sel
biologi
Energi nuklir
Analisis kualitatif Analisis kuantitatif
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 213
Pokok Bahasan SL HL6. Bahan bakar dan energi
7. Kimia analitik modern
8. Kimia organik lanjutan
Mekanisme Reaksi pembuatan hidro karbon dan turunannya
Mekanisme reaksi identifikasi hidrokarbon dan turunannya
Skill (psikomotorik) 1. merancang penelitian2. melaksanakan penelitian3. mengkomunikasikan
informasi dan pemahaman 4. mengembangkan cara
berfikir ilmiah dan penyelesaian masalah
5. dapat bekerja secara individu dan kelompok
Sama untuk SL dan HL tetapi diterapkan dalam konsep-konsep yang sesuai SL atau HL.
Nilai dan sikap (afektif) terhadap1. diri sendiri2. orang lain3. pembelajaran sebagai
proses sepanjang hayat4. kimia5. lingkungan
Sama untuk SL dan HL.
1.Stoikiometri
Memahami hukum-hukum dasar kimia
dan penerapannya dalam perhitungan
kimia
1.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya
1.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia
1.1 Menjelaskan konsep mol dan mengamplikasikan ke dalam zat.
1.2 Menghitung jumlah partikel ( molekul, senyawa dan ion )
1.3 Mendefinisikan massa atom
1.4 Mengkonversikan massa atom dengan mol
1.5 Membedakan massa atom ,massa molekul relatif dan
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 214
massa rumus.
1.6 Mendefinikan rumus empiiris dan rumus molekul
1.7 Menentukan rumus empiris dan rumus molekul dari suatu senyawa.
1.8 Menentukan persamaan reaksi kimia
1.9 Menghitung jumlah massa zat dikonversi dari gram, jumlah partikel ,volume gas pada tekanan dan suhu tertentu atau mol.
1.10 Mengamplikasikan hukum Avogadro dalam reaksi dalam bentuk-bentuk gas.
1.11 Menghitung konsentrasi larutan dengan molaritas (mol/L )
2. Teori atom
3.Tata nama senyawa
2.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron
2.2 Menjelaskan atom terdiri atas inti atom dan electron yang bergerak mengelilinginya.2.3 Menjelaskan partikel dasar penyusun atom berdasarkan hasil ekperimen penemunya2.4 Menentukan nomor atom dan nomor masa berdasarkan jumlah proton dan jumlah electron atau sebaliknya.2.5 Menghitung jumlah proton , electron dan neutron dalam atom dari massa atom, nomor atom dan ion ( positif dan negative ).
3.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan
organik sederhana serta persamaan reaksinya
3.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia
4. Sistem Periodik 4.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik
4.2 Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul
4.3 Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya antar molekul) dengan sifatnya
4.1 Menjelaskan darsar penggolongan unsur-unsur dalam sistem periodik.
4.2 Menjelaskan kemiripan sifat unsure-unsur dalam golongan dan
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 215
5. Ikatan kimia
6. Wujud zat
7.nergiika
Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya
8. Kinetika
Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
9. Kesetimbangan Kimia
10. Asam dan basa
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa,
metode pengukuran, dan terapannya
11. Kelarutan dan hasil kali kelarutan
perubahan dari logam ke non logam unsur pada periode 3.
5.1 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk
6.1 Mnjelaskan dan membandingkan fase zat padat, cair dan gas.
7.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm
7.2 Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan
8.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
8.2 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi, dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari
9.1 Menjelaskan keseimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah keseimbangan dengan melakukan percobaan
9.2 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi keseimbangan
9.3 Menjelaskan penerapan prinsip keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
10.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
10.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa
10.3 Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis
10.4 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
10.5 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 216
12. Sifat koligatif larutan
Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan
non-elektrolit dan elektrolit
13. Koloid
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta
penerapannya dalam kehidupan sehari
hari
14. Oksidasi dan reduksi
Menerapkan konsep reaksi oksidasi-
reduksi dan elektrokimia dalam
teknologi dan kehidupan sehari-hari
15. Kimia Unsur
Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam
16. Kimia Organik
16.1 Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
16.2 Memahami senyawa organik dan
reaksinya, benzena dan turunannya, dan
makromolekul
11.1 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
12.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan
12.2 Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan
13. 1 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya
13.2 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
14.1 Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri
14.2 Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel
elektrolisis
14.2 Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan
elektrolit
15.1 Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut
15.2 Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya)
15.3 Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari
15.4 Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, kegunaan, dan bahayanya
16.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
16.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa
16.3 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
16.4 Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 217
17. Obat-obatan( SL dan HL )
18. Kimia Industri(HL)
hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, papan, perdagangan, seni, dan estetika
16.5 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
16.6 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya
16.7 Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)
16.8 Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak
17.1 Menjelaskan bagaimana diet yang tepat dan menghitung banyaknya kalori pembakaran dalam tubuh manusia.
17.2 Membandingkan struktur kolesterol dan hormon sex.
17. 3 Menjelaskan berbagai cara kontrasepsi melalui mulut
17.4 Menjelaskan kegunaan dan penyalahgunaan steroid.
18.1 Menjelaskan kelimpahan sumber-sumber material
18.2Mengidentifikasikan faktor-faktor yang menentukan lokasi pendirian industri kimia
18.3Menerangkan garis besar industri menjadi industri menengah dan industri produksi.
19. Bahan bakar dan energi (SL dan HL )
18.4 Menerangkan garis besar prinsip-prinsip yang digunakan untuk pemisahan materi secara fisik.
18.5 Mendiskusikan prinsip-prinsip kimia dalam ektraksi logam dari bijihnya.
18.6 Menerangkan sifat-sifat , sumber dan penggunaan macam-macam logam.
18.7 Menjelaskan proses distilasi minyak bumi
18.8 Menerangkan sifat-sifat , struktur polimer.
18.9 Menerangkan berbagai cara modifikasi polimer.
19.1 Menerangkan karakteristik dan potensi dari berbagai sumber energi.
19.2 Mendeskripsikan formasi dan karakter dari berbagai bahan bakar fosil
19.3 Menjelaskan komposisi dan karakter dari bagian minyak bumi yang digunakan untuk bahan bakar
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 218
20. Kimia Organik lanjutan (HL )
19.4 Menerangkan hubungan antara bahan bakar minyak dengan kadar oktan .
19.5 Menjelaskan proses terbentuknya polusi dari pembakaran minyak bumi.
19.6 Mendiskusikan kelebihan dan kekurangan dari berbagai bahan bakar fosil.
19.7 Mempelajari dasar-dasar dari energi nuklir , energi matahari ( solar energy ), dan energi elektrokimia.
20.1 Menjelaskan isomer geometri dalam alkena non siklik.
20.2 Menjelaskan perbedaan sifat fisika dan kimia dari isomer geometri.
20.3 Menjelaskan cahaya polarisasi pada bidang datar dan hubungannya dengan enantiomer.
20.4 Menjelaskan fase reaksi gas alkana dan metil benzena dengan halogen.
20.5 Menjelaskan fase reaksi dari kloro alkana dapat mempengaruhi ozon.
20.6 Menjelaskan nitrasi pada benzena
20.7 Menjelaskan efek langsung dan relatif dari dari keecepatan reaksi pengganti pada cincin benzena.
20.8 Menjelaskan sifat-sifat asam dari fenol dan pengganti fenol yang berhubungan dengan ikatan
20.9 Membandingkan sifat basa relatif dari amoniak , amina dan amida.
IV. PROSES PEMBELAJARAN
Dalam proses pembelajaran butir-butir tujuan di atas dilaksanakan dengan:
1. Menunjukkan pemahaman konsep, fakta, metodologi, istilah, dan cara
mempresentasikan data saintifik dengan cara:
o Menjelaskan suatu istilah saintifik dengan tepat
o Menggambar suatu diagram
o Mengurutkan suatu peristiwa saintifik
o Mengukur suatu material
o Menyebutkan suatu istilah saintifik
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 219
2. Mengaplikasikan dan menggunakan fakta, konsep, metodologi, istilah saintifik
untuk berkomunikasi secara efektif, metodologi yang sesuai untuk mempresentasikan
informasi saintifik dengan cara :
o Memberikan keterangan singkat pada suatu diagram atau grafik
o Mengapliksikan teori, persamaan dan prinsip-prinsip dasar pada situasi yang baru
o Menggunakan tehnik matematika untuk menjawab suatu pertanyaan
o Membandingkan persamaan dan perbedaan dari suatu benda atau keadaan
o Memberikan informasi secara detail
o Menjelaskan perbedaan antara dua atau lebih benda atau keadaan
o Menaksir suatu nilai yang tidak diketahui berdasarkan informasi yang diberikan dan
latar belakang teori
o Memberi jawaban berdasarkan berbagai macam pilihan situasi atau keadaan
o Menjelaskan secara singkat
3. Menyusun, menganalisa, dan mengevaluasi hipotesa, metodologi, dan
penjelasan saintifik dengan cara:
o Menginterpretasikan data untuk mencapai suatu kesimpulan
o Membuat suatu grafik
o Membuat suatu kesimpulan berdasarkan informasi yang diberikan
o Memanipulasi persamaan matematika untuk menghasilkan persamaan yang baru
o Membuat rencana eksperimen atau model saintifik
o Menentukan jawaban yang benar
o Memberikan argument atau alternative hipotesa
o Menganalisa implikasi dan kekurangan suatu eksperimen
o Memberi penjelasan secara detail, yang termasuk sebab akibat dan mekanisme suatu
kondisi
o Memprediksi hasil suatu eksperimen
o Menjawab pertanyaan dengan menggunakan tehnik aljabar dan angka
o Menawarkan suatu hipotesa atau kemungkinan lain
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 220
4. Kolaborasi: dapat bekerja sama dengan orang lain
o Menghargai pendapat kawan
o Dapat memberi petunjuk bila diperlukan
o Mengemukakan pendapat dengan sopan
o Sabar
o Mau menerima perbedaan pendapat
Pada Kimia SMA ditambah dengan:
o mendiskusikan dan menganalisis data dari jurnal penelitian atau informasi
lainnya mengenai isu-isu global yang berhubungan dengan kimia
o M engkomunikasikan hasil penelitian atau proyek .
V. Penilaian
Penilaian dilakukan pada prises maupun hasil berdasarkan pengetahuan dan pemahaman
materi, proses pembelajaran, proyek, praktikum, keahlian dalam melakukan penelitian baik secara
individu maupun di dalam tim, kepedulian terhadap lingkungan, serta teknik presentasi.
Program Fisika memiliki prioritas utama yaitu meningkatkan:
- Skill dan teknik praktikum dari peserta didik.
- mengumpulkan data dan merepresentasikan dalam bentuk grafik atau tabel secara
tepat.
- membuat analisa yang akurat dan lengkap.
Oleh karena itu 20% dari nilai akhir peserta didik berasal dari laporan praktikum di kelas. 20%
penilaian sekolah. Untuk standarisasi dari hasil pembelajaran maka 60% nilai peserta didik diambil
dari nilai Ujian Akhir.
A. Prinsip-prinsip penilaian
Prinsip-prinsip penilaian meliputi: validitas, bersifat mendidik, eksplisit, adil dan komprehensif.
1. Bersifat Valid berarti penilaian seharusnya menyediakan informasi yang valid pada gagasan,
proses, produk dan nilai aktual yang diharapkan dari peserta didik.
o Berdasar serangkaian pengukuran yang secara jelas mendokumentasikan proses dan
solusi (contoh:internal marking scheme)
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 221
o Menggunakan berbagai bukti (kriteria penilaian pada internal marking scheme).
o Fokus pada perkembangan, adaptasi, dan aplikasi solusi yang dimiliki peserta didik
dalam memenuhi tuntutan (fokus nilai di kriteria penilaian adalah pada proses,
analisa dan evaluasi dari peserta didik).
o Meliputi evaluasi diri peserta didik; jurnal peserta didik; refleksi guru saaat
berinteraksi dengan berbagai individu peserta didik (fokus nilai di kriteria penilaian
adalah pada proses, analisa dan evaluasi dari peserta didik).
2. Bersifat Mendidik berimplikasi bahwa penilaian harus mempunyi kontribusi positif pada
pembelajaran peserta didik
o Menyatu dengan perkembangan proses tehnologi baik dalam bentuk tes formatif,
sumatif, maupun diaknostik
o Punya kontribusi langsung dalam pembelajaran jangka panjang.Memfokuskan pada
perbaikan hasil kerja peserta didik dan bukan sekadar ceklist atau analisis angka
saja.
o Mendorong peserta didik mau ambil risiko (risk taker)dalam memenuhi parameter
dan mengolah data
o Meningkatkan jiwa kompetitif diantara peserta didik.
3. Eksplisit berarti penilaian harus jelas dan bersifat terbuka, (diketahui peserta didik, guru,
orangtua, sekolah)
o Peserta didik harus tahu kriteria penilaian yang dijabarkan secara jelas sebelum
memulai aktivitas (internal marking scheme).
o Kriteria harus mencerminkan outcomes dan berfokus pada pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik, memberdayakan peserta didik dengan cara
meningkatkan kesadaran peserta didik serta memungkinkan peserta didik
merefleksikan bagaimana peserta didik belajar.
o Peserta didik perlu diberi kesempatan mempertanyakan dan mendiskusikan
penilaian dengan guru sebagaimana peserta didik memecahkan masalah.
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 222
4. Adil mempunyai implikasi bahwa penilaian harus adil bagi semua peserta didik, tidak bersifat
diskriminatif, dan tidak didasarkan pada landasan yang tidak relevan pada pencapaian tujan
pembelajaran.
o Penilaian berdasar kriteria yang akurat dan sudah diketahui semua pihak dan
endukung terciptanya tujuan yang diraih individu peserta didik, tanpa membedakan
kondisinya.
o Peserta didik dari asal dan budaya yang berbeda pun mempunyai kesempatan yang
sama
o Komprehensif
o Penilaian atas kemajuan peserta didik berdasarkan berbagai jenis dan sumber bukti
o Guru harus menyimpan dokumentasi penilaian peserta didik
B. Bentuk Penilaian:
Terdapat dua bentuk penilaian yaitu formatif dan sumatif. Keduanya merupakan:
1. Refleksi dari keberhasilan peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
2. Nilai yang didasarkan pada kesepakatan bersama antara para pengajar pada tingkat
pendidikan tertentu dan harus dikomunikasikan kepada peserta didik dan orang tua
3. Kesempatan bagi peserta didik untuk menganalisa cara belajar mereka dan menyadari
kekurangan yang perlu diperbaiki
C. Kriteria Penilaian
Penilaian didasarkan kepada:
1. Peserta didik harus dapat menunjukkan pengetahuan dan pemahaman yang berhubungan
dengan:
o Fenomena, fakta, hukum, definisi, konsep dan berbagai teori kimia.
o Perbendaharaan kata, istilah (terminology), simbol, besaran dan unit sains.
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 223
o Alat dan bahan dan teknik dalam mengoperasikan dan aspek keamanan dalam
praktikum kimia.
o Applikasi kimia dan teknologi yang berhubungan dengan dampaknya(implikasi)
pada sosial, ekonomi dan lingkungan.
2. Peserta didik harus dapat mengkomunikasikan idenya dalam berbagai bentuk presentasi
ataupun tulisan (contoh: simbol, grafik, angka, dll.), dengan cara:
o memilih, menyeleksi dan mengatur berbagai informasi dari banyak sumber.
o menterjemahkan informasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
o memanipulasi data.
o Menggunakan informasi untuk mengidentifikasi pola, trend, dan mengambil
kesimpulan berdasarkan analisa data.
o Memaparkan penjelaskan dari fenomena, pola dan keterkaitannya.
o Membuat perkiraan dan hipotesis yang dilengkapi dengan alasan yang bersifat
sains.
o Menyelesaikan permasalahan yang berdasar pada data dan analisis yang telah
dibuat.
3. Peserta didik harus memiliki kemampuan dalam melakukan praktikum dan melakukan
investigasi, dengan cara:
o merencanakan dan merumuskan langkah-langkah untuk mencapai tujuan
praktikum.
a. menggunakan teknik, alat dan bahan (termasuk mengikuti langkah-langkah
instruksi secara lengkap dan terpadu)
b. mengumpulkan dan mengolah data dan hasil pengukuran.
c. Menginterpretasikan dan mengevaluasi dan hasil pengamatan atau praktikum.
d. Mengevaluasi metode dan memberikan kemungkinan pengembangan dan perbaikan
(termasuk pemilihan metode, alat dan bahan).
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 224
4. Peserta didik mampu mengaitkan kimia yang dipelajarinya dengan isu-isu global
yang diperoleh dari berbagai sumber informasi.
5. Laporan ilmiah: Peserta didik mampu membuat laporan ilmiah secara sistematis.
6. Peserta didik mampu bekerja sama dengan peserta didik lainnya.
Penilaian dilakukan pada proses maupun hasil berdasarkan pengetahuan dan pemahaman
materi, proses pembelajaran, proyek, praktikum, keahlian dalam melakukan penelitian baik secara
individu maupun di dalam tim, kepedulian terhadap lingkungan, serta teknik presentasi.
Program Kimia memiliki prioritas utama yaitu meningkatkan:
- Skill dan teknik praktikum dari peserta didik.
- mengumpulkan data dan merepresentasikan dalam bentuk grafik atau tabel secara
tepat.
- membuat analisa yang akurat dan lengkap.
Oleh karena itu 20% dari nilai akhir peserta didik berasal dari laporan praktikum di kelas. 20%
penilaian sekolah. Untuk standarisasi dari hasil pembelajaran maka 60% nilai peserta didik diambil
dari nilai Ujian Akhir.
D. Tehnik penilaian
1. Penilaian unjuk kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti
praktik di laboratorium.
Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena yang dinilai lebih
mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 225
2. Penilaian sikap
Data penilaian sikap berasal dari hasil pengamatan guru terhadap sikap peserta didik yang
berkaitan dengan prilaku umum (di dalam maupun di luar kelas) peserta didik yang
menonjol baik positif maupun negatif seperti kedisiplinan, keaktifan, tanggung jawab,
kerajinan, kerapian, ketelitian.
Contoh penilaian sikap di dalam sains: penilaian sikap ilmiah peserta didik dalam
memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan sains.
3. Penilaian tertulis
Penilaian tertulis dilakukan dengan tes secara tertulis. Tes tertulis merupakan tes di mana
soal yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan, namun jawaban yang
diberikan peserta didik bisa dalam bentuk tulisan, mewarnai, menggambar, memberi tanda,
melakukan sesuatu dan lain sebagainya.
Bentuk penilaian tertulis dalam bidang sains misalnya: tes pilihan berganda, menjodohkan,
isian singkat, uraian,dan sebab-akibat.
4. Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, pelaporan dan
penyajian data.
Bentuk penilaian proyek dalam bidang sains misalnya: Penilaian proses pengerjaan proyek
ilmiah yang mewajibkan peserta didik untuk melaporkan perkembangan proyeknya secara
berkala dimulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, melaksanakan serangkaian
percobaan, pengolahan data hasil percobaan, pelaporan dan penyajian hasil dalam bentuk
demonstrasi dan penyampaian secara lisan maupun tulisan
5. Penilaian produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk dalam bidang sains misalnya : penilaian hasil percobaan dalam
laboratorium baik secara lisan maupun tulisan.
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 226
6. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukan perkembangan kemampuan peserta didik secara individu
dalam satu periode tertentu.
Penilaian portofolio dalam bidang sains misalnya: penilaian suatu bentuk koleksi yang
berkaitan dengan sains (serangga, daun, mineral, berita ilmiah, dan lain-lain).
7. Penilaian diri
Penilaian diri adalah suatu tehnik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai
dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya.
Penerapan penilaian diri (self assessment) dalam bidang sains dapat dilakukan dengan cara
memberikan lembaran survey setelah peserta didik menuntaskan suatu tugas / kegiatan
(misalnya: proyek ilmiah, percobaan, presentasi, dan lain-lain)
8. Komunikasi (Presentasi)
Menilai kemampuan peserta didik menyalurkan ide, menyusun data, menganalisa dan
mengambil kesimpulan secara jelas dan lengkap dalam laporan praktikum yang dilakukan
secara berkala dikelas dan juga dalam karya ilmiah yang mereka buat. Kemampuan
komunikasi peserta didik juga dapat dinilai selama kegiatan Strategi Belajar Terpadu (SBT)
contohnya dalam diskusi atau debat ilmiah di kelas.
Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional - 2007 227