2307.ppt

27
JIDA YAJID TURJAL AMIN JIDA YAJID TURJAL AMIN NIM. 1001300064 NIM. 1001300064 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN BLITAR JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MALANG 2013

Upload: jida-yajid

Post on 01-Oct-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • JIDA YAJID TURJAL AMINNIM. 1001300064

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN BLITARJURUSAN KEPERAWATANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MALANG2013

  • BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Diabetes Melitus ditandai kenaikan kadar gula darah. Gejala khas 3P dan berat badan menurun, gejala tidak khas lemas, kesemutan, luka sulit sembuh, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi dan pruritus vulva.Penderita dikelola agar gula darah terkendali (
  • lanjutan..Tahun 2006 jumlah penderita Diabetes Indonesia mencapai 14 juta orang, dari jumlah itu baru 50% penderita yang sadar mengidap dan sekitar 30% diantaranya melakukan pengobatan secara teratur (Pratiwi, 2007; Delamater, 2009; Aini, 2011).Hasil studi dokumentasi yang dilakukan di Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar tanggal 7 Februari 2013, jumlah penderita tahun 2010 sebanyak 1140 orang, tahun 2011 mengalami peningkatan 1770 orang dan tahun 2012 dari Januari-Desember jumlah penderita 1626 orang, selama 3 tahun terakhir (2010-2012) prevalensinya, yaitu: 29,9%.dilanjutkan.....

  • 1.2 Rumusan masalah Bagaimanakah gambaran strategi coping penderita Diabetes Melitus di Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar?

    1.3 Tujuan penelitian Menggambarkan strategi coping penderita Diabetes Melitus di Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar.

    1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Bagi tempat penelitian1.4.2 Bagi peneliti 1.4.3 Bagi peneliti lainlanjutan..

  • BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Strategi coping2.1.1 Pengertian strategi coping2.1.2 Bentuk-bentuk strategi coping2.1.3 Proses coping2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi coping2.1.5 Manfaat strategi coping2.1.6 Cara mengukur strategi coping2.2 Diabetes Melitus2.2.1 Pengertian2.2.2 Kelompok risiko2.2.3 Patofisiologi2.2.4 Faktor pencetus2.2.5 Gejala dan tanda-tanda2.2.6 Perangkat Diagnostik2.2.7 Klasifikasi2.2.8 Tindakan penatalaksanaan2.3 Komplikasi Diabetes Melitus2.3.1 Komplikasi Akut2.3.2 Komplikasi Kronik

  • Penderita Diabetes MelitusGeneral Adaptation Syndrome (GAS) dari Selye, 1976 dalam Potter dan Perry, 1997):3. Kelelahana) komplikasi-komplikasi akutHipoglikemia HiperglikemiaHiperglikemik Non Ketotikb) komplikasi-komplikasi kronisRetinopati DiabetikPenyakit Jantung KoronerNefropati DiabetikNeuropati Diabetik 2. ResistensiPenderita Diabetes Melitus dalam mengontrol dan mengelola GULOH-SISAR1. Reaksi alarmGejala akut & kronis yang dialami penderita Diabetes Melitus.Kondisi kesehatan penderita Diabetes MelitusGambar 2.1 Kerangka konseptual strategi coping penderita Diabetes MelitusSumber: Holahan & Moss (1987) dalam Kresnawan (2010); Rustiana (2003) dalam Wardani (2009). 2.4 Kerangka konseptualFaktor yang mempengaruhi strategi coping:1) Sosiodemografik: usia, Gender, tingkat pendidikan, status sosial ekomi.2) Peristiwa hidup yang menekan.3) Sumber-sumber jaringan sosial.4) Kepribadian.a) Problem Focused Coping (PFC).1) Exercised Caution(Cautiousness).2) Instrumental Action. 3) Negotiation (Negosiasi).b) Emotion Focused Coping (EFC).1) Escapism (Menghindar).2) Minimization (Pengabaian).3) Self Blame (Menyalahkan Diri).4) Seeking Meaning (Berdoa).

    Keterangan:

    : Variabel yang diteliti: Variabel yang tidak diteliFaktor yang berpengaruh pada terjadinya Diabetes Melitus adalah:Faktor keturunan.Faktor kegiatan jasmani yang kurang.Faktor kegemukan/ distribusi lemak.Faktor nutrisi berlebihan.Faktor lain, obat-obatan, hormone.

  • BAB 3METODE PENELITIAN3.1 Desain Penelitian3.2 Kerangka Kerja

    Menentukan Populasi:Semua Penderita Diabetes Melitus yang tercatat sebagai pasien rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar

    Accidental Sampling

    Melakukan pengolahan dataMelakukan analisa dataMenyusun laporan hasil penelitianMenentukan Sampel:Penderita Diabetes Melitus yang memenuhi kriteria inklusi

    Melakukan pengumpulan data menggunakan quesioner Gambar 3.1 Kerangka kerja penelitian strategi coping penderita Diabetes Melitus di RSD Mardi Waluyo Kota Blitar

    dilanjutkan.....

  • 3.3 Populasi, Sampel, dan Sampling3.3.1 Populasi3.3.2 Sampel3.3.3 Sampling

    3.4 Tempat dan waktu penelitian3.4.1 Tempat penelitian3.4.2 Waktu penelitian

    3.5 Variabel Penelitian

    dilanjutkan.....lanjutan..

  • 3.6 Definisi OperasionalTabel 3.1 Definisi Operasional

    NoVariabel penelitianDefinisiParamaterSkalaAlat UkurSkoring1.Strategi coping penderita Diabetes M elitusProses aktivitas kognitif yang disertai dengan aktivitas perilaku yang dilakukan untuk mencapai suatu maksud oleh penderita Diabetes Melitus dengan tujuan mengelola penyakit dan mengontrol penyakitnya, yang dapat diukur dengan kuesioner problem focused coping, yaitu:Cautiousness (kehati-hatian)Gula ( G): mengurangi konsumsi gula.Urat ( U): membatasi JAS-BUKET.Lemak ( L): Membatasi TEK-KUK-CS2.Obesitas (O): Mencegah kegemukan.Hipertensi ( H): Mencegah tekanan darah tinggi.2) Instrumental Action (tindakan instrumental)Sigaret ( S): Tidak merokok.Inaktivitas ( I): Menghindari tidak berolah raga.Stres ( S): Mengusahakan tidur minimal 6 jam sehari.Alkohol ( A): Tidak minum Alkohol.3) Negotiation (Negosiasi)Regular Check Up ( R): Kontrol teratur, konsultasi, terapi.b) emotion focused coping, yaitu:1) Escapism (Menghindar).Gula ( G): mengurangi konsumsi gula.Urat ( U): membatasi JAS-BUKET.Lemak ( L): Membatasi TEK-KUK-CS2Hipertensi ( H): Mencegah tekanan darah tinggi.Sigaret ( S): Tidak merokok.Alkohol ( A): Tidak minum Alkohol.2) Minimization (Pengabaian).Obesitas (O): Mencegah kegemukan.Inaktivitas ( I): Menghindari tidak berolah raga.3) Self Blame (Menyalahkan Diri).Stres ( S): Mengusahakan tidur minimal 6 jam sehari.4) Seeking Meaning (Berdoa)Regular Check Up ( R): Kontrol teratur, konsultasi, terapi.OrdinalKuesionerMengukur strategi coping, setiap jawaban diberi skor: Selalu (3)Jarang (2)Tidak pernah (1)Data dikelompokkan dalam kategori:Strategi coping positf jika T 50 Strategi coping negatif jika T < 50

  • 3.7 Pengumpulan data3.7.1 Ijin penelitian3.7.2 Instrumen pengumpulan data3.7.3 Cara pengumpulan data

    3.8 Pengolahan, analisa, dan penyajian data3.8.1 Pengolahan data3.8.2 Analisa data3.8.3 Penyajian data

    3.8 Etika penelitian3.8.1 Lembar persetujuan (Informed Consent) 3.8.2 Tanpa nama (Anonimity) 3.8.3 Kerahasiaan (Confidentiale)

    dilanjutkan.....lanjutan..

  • BAB 4METODE PENELITIAN4.1 Hasil penelitian4.1.1 Gambaran tempat penelitian

    dilanjutkan.....

  • 4.1.2 Data umum

    a) Karakteristik responden berdasarkan usia

    Gambar 4.1 Diagram lingkaran karakteristik responden berdasarkan usia, Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar, (n = 53), April 2013.

    Dari gambar 4.1 dapat diketahui bahwa sebanyak 79% atau 42 responden berusia 56-64 tahun.

    dilanjutkan.....

  • lanjutan..b) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Gambar 4.2 Diagram lingkaran karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar, (n = 53), April 2013.Dari gambar 4.2 dapat diketahui bahwa sebanyak 79% atau 42 responden berjenis kelamin perempuan.dilanjutkan.....

  • c) Karakteristik responden berdasarkan penghasilan UMK (Upah Minimum Kabupaten/ Kota) Kota Blitar

    lanjutan..Gambar 4.3 Diagram lingkaran karakteristik responden berdasarkan penghasilan, Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar, (n = 53), April 2013.Dari gambar 4.3 dapat diketahui bahwa sebanyak 74% atau 39 responden berpenghasilan > Rp. 924.800.

    dilanjutkan.....

  • d) Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir.

    Gambar 4.4 Diagram lingkaran karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir, Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar, (n = 53), April 2013.

    Dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa sebanyak 30% atau 16 responden berpendidikan SMA/ Sederajat dan 30% atau 16 Akademi/ Perguruan.

    lanjutan..dilanjutkan.....

  • e) Karakteristik responden berdasarkan peristiwa hidup yang dirasa tidak menyenangkan.

    Gambar 4.5 Diagram lingkaran karakteristik responden periatiwa hidupyang dirasa tidak menyenangkan, Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar, (n = 53), April 2013. Dari gambar 4.5 dapat diketahui bahwa sebanyak 64% atau 34 responden, peristiwa hidup yang dirasa tidak menyenangkan, yaitu: sakit.

    lanjutan..dilanjutkan.....

  • f) Karakteristik responden berdasarkan orang yang paling mendukung terhadap kesembuhanGambar 4.6 Diagram lingkaran karakteristik responden orang yang paling mendukung terhadap kesembuhan, Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar, (n =53), April 2013.

    Dari gambar 4.6 dapat diketahui bahwa sebanyak 92% atau 49 responden orang yang paling mendukung terhadap kesembuhan, yaitu: keluarga.

    lanjutan..dilanjutkan.....

  • Gambar 4.7 Diagram lingkaran karakteristik responden berdasarkan tipe kepribadian, Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar, (n=53), April 2013.

    Dari gambar 4.7 dapat diketahui bahwa sebanyak 83% atau 44 responden berkepribadian tipe B.

    g) Karakteristik responden berdasarkan tipe kepribadianlanjutan..

  • 4.1.3 Data khususa) Hasil gambaran strategi coping penderita Diabetes Melitus di Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar

    Tabel 4.1Distribusi gambaran strategi coping penderita Diabetes Melitus di Poli Penyakit Dalam, Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar, (n = 53), April 2013.

    Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa responden yang menggunakan strategi coping dengan nilai positif, yaitu: sebesar 52.8% atau 28 responden.dilanjutkan.....

    KategoriFrekuensiProsentasePositif2852.8%Negatif2547.2%Total53100%

  • 4.2 Pembahasan

    Berdasarkan hasil penelitian gambaran strategi coping penderita Diabetes Melitus di Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar, sebesar 52.8% atau 28 responden memiliki strategi coping positif dan sebesar 47.2% atau 25 responden mempunyai strategi coping negatif.

    Penderita Diabetes Melitus di Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar sebagian besar masih ada yang mempunyai strategi coping negatif dalam hal ini mempunyai kecenderungan untuk tidak melakukan pengelolaan dan pengontrolan penyakitnya, meskipun tahu bahwa tidak melakukan pengelolaan dan pengontrolan dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan penderita Diabetes Melitus. dilanjutkan.....

  • Rustiana (2003) dalam Wardani (2009) mengatakan bahwa coping dikhususkan pada seseorang mengatasi tuntutan yang menekan.

    Cara mengatasi tuntutan yang menekan tersebut lebih berupa strategi coping yang akan direalisasikan hanya apabila kondisi dan situasi memungkinkan.

    Menurut Holahan & Moss (1987) dalam Kresnawan (2010), faktor yang mempengaruhi strategi coping, yaitu: Usia, Gender, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, peristiwa hidup yang menekan, sumber-sumber jaringan sosial, kepribadian.

    lanjutan..dilanjutkan.....

  • 4.3 Keterbatasan penelitian

    Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner yang berisi pernyataan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, sehingga jawaban responden cenderung bersifat subyektif dalam memilih jawaban yang lebih favourabel, terbatas pada pernyataan dan kurang mewakili dalam kehidupan seharihari terutama terhadap strategi coping.

    Hasil ini hanya berlaku untuk sampel yang diambil di Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar, sehingga belum dapat digeneralisasikan untuk penggambaran strategi coping seluruh penderita Diabetes Melitus.

    dilanjutkan.....

  • BAB 5KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 KesimpulanBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan strategi coping penderita Diabetes Melitus di Poli Penyakit Dalam RSD Mardi Waluyo Kota Blitar sebesar 52,8% (28 responden) memiliki strategi coping positif dan sebesar 47,2% (25 responden) memiliki strategi coping negatif. Bentuk strategi coping yang masih negatif dilakukan oleh penderita Diabetes Melitus dipengaruhi peristiwa hidup yang menekan, sakit sebesar 30.2% (16 responden) dan sumber-sumber jaringan sosial, keluarga sebesar 43.4% (23 responden).

    dilanjutkan.....

  • 5.2 Saran5.2.1 Kepada instansi pelayanan kesehatan5.2.2 Kepada peneliti selanjutnya

    lanjutan..

  • DAFTAR PUSTAKA

    Aini, Nur. 2011. Upaya Meningkatkan Perilaku Pasien dalam Tatalaksana Diabetes Mellitus dengan Pendekatan Teori Model Behavioral System Doroth Y E. Johnson. Jurnal Ners Vol 6. No: 1. 1-10.Alimul, Aziz. 2009. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.Azwar, Saifuddin. 2003. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Jakarta: Pustaka Pelajar.Boedisantoso. 2011. Komplikasi Akut Diabetes Melitus. Dalam Soegondo, Sidartawan ddk. (Ed), Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu (hlm. 163-172). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.Davison, Gerald. dkk. 2006. Psikologi Abnormal. Terjemahan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.Kresnawan, J.D. 2010. Hubungan Antara Locus Of Control dengan Strategi Coping pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang. Skripsi. Malang: Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim.Hendromartono. 2009. Nefropati Diabetik. Dalam Sudoyo, A.W. dkk. (Ed), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (hlm. 1942-1946). Jakarta: Interna Publishing.Indirawati, Emma. 2006. Hubungan Antara Kematangan Beragama dengan Kecenderungan Strategi Coping. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol 3. No: 2. 69-92.Intani, F.S., Surjaningrum, E. R. 2010. Coping Strategy pada Mahasiswa Salah Jurusan. INSAN Vol 12. No: 02. 126-119.Niven, Neil. 2002. Psikologi Kesehatan. Terjemahan. Jakarta: ECG.Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.Pandelaki, Karel. 2009. Retinopati Diabetik. Dalam Sudoyo, A.W. dkk. (Ed), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (hlm. 1930-1936). Jakarta: Interna Publishing.Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Terjemahan. Jakarta: EGC.Purnamasari, Dyah. 2009. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. Dalam Sudoyo, A.W. dkk. (Ed), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (hlm. 1880-1883). Jakarta: Interna Publishing.Rubbyana, Urifah. 2012. Hubungan antara Strategi Koping dengan Kualitas Hidup pada Penderita Skizofrenia Remisi Simptom. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol 1 No: 02. 59-66.

    dilanjutkan.....

  • Semiardji, Gatut. 2011. Stres Emosional Pada Penyandang Diabetes. Dalam Soegondo, Sidartawan ddk. (Ed), Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu (hlm. 337-346). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.Shahap, Alwi. 2009. Komplikasi Kronik DM Penyakit Jantung Koroner. Dalam Sudoyo, A.W. dkk. (Ed), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (hlm. 1937-1941). Jakarta: Interna Publishing.Siswanto. 2007. Kesehatan Mental Konsep Cangkupan dan Perkembangan. Yogyakarta: Andi Offset.Soegondo, Sidartawan. 2011. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus Terkini. Dalam Soegondo, Sidartawan ddk. (Ed), Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu (hlm. 151-161). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.Soewondo, Pradana. 2011. Pemantauan Kendali Diabetes Melitus. Dalam Soegondo, Sidartawan ddk. (Ed), Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu (hlm. 151-161). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.Subekti, Imam. 2009. Neuropati Diabetik. Dalam W. Sudoyo, Aru. dkk. (Ed), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (hlm. 1947-1951). Jakarta: Interna Publishing.________. 2011. Apa Itu Diabetes Patofisiologi Gejala dan Tanda. Dalam Soegondo, Sidartawan ddk. (Ed), Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu (hlm. 273-278). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.Suyono, Slamet. 2011. Patofisiologi Diabetes Melitus. Dalam Soegondo, Sidartawan ddk. (Ed), Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu (hlm. 11-18). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.Tjokroprawiro, Askandar. 2007. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes Mellitus. Jakarta: Gramendia Pustaka Utama.Wardani, D.S. 2009. Strategi Coping Orang Tua Menghadapi Anak Autis. Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi Vol 11. No: 1. 26-35.Waspadji, Sarwono. 2011. Diabetes Melitus Penyulit Kronik dan Pencegahannya. Dalam Soegondo, Sidartawan ddk. (Ed), Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu (hlm. 175-185). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

    lanjutan..

  • TERIMAKASIH