3. jurnal penelitian beton unrika

Upload: mulyati

Post on 07-Jul-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    1/20

    1

    UJI KARAKTERISTIK KUAT TEKAN

    BETON NORMAL F’c 30 Mpa MENGGUNAKANAGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS QUARY

    BINTAN DAN KARIMUN

    Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

    Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

    Universitas Riau Kepulauan Batam

    Disusun Oleh :

    AMAL MULIA

    10.07.0.011

    PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

    BATAM

    2015

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    2/20

    2

    Naskah Publikasi Ilmiah

    UJI KARAKTERISTIK KUAT TEKAN

    BETON NORMAL F’c 30 Mpa MENGGUNAKAN

    AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS QUARY

    BINTAN DAN KARIMUN

    Diajukan Oleh :

    AMAL MULIA

    10.07.0.011 

    Disetujui oleh :

    Dosen Pembimbing I

    Pada Tanggal :

    Teddy Tambunan, ST.MT

    NIDN: 0930117202

    Naskah Publikasi Ilmiah

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    3/20

    3

    UJI KARAKTERISTIK KUAT TEKAN

    BETON NORMAL F’c 30 Mpa MENGGUNAKAN

    AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS QUARY

    BINTAN DAN KARIMUN

    Program Studi Teknik SipilJurusan Ilmu-Ilmu Teknik Sipil

    Disusun Oleh :

    AMAL MULIA

    10.07.0.011 

    Disetujui Oleh:

    Pada Tanggal :

    Teddy Tambunan, ST.MT

    NIDN: 0930117202

    UJI KARAKTERISTIK KUAT TEKAN BETON NORMAL f’c 30 Mpa

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    4/20

    4

     MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS QUARY BINTAN

     DAN KARIMUN

    Amal Mulia1 Teddy Tambunan, ST., MT

    2, Dian Hastari Agustina, ST.,MT

    3,

    Program Studi Teknik Sipil Universitas Riau Kepulauan

    Abstrak

    Beton merupakan material konstruksi yang paling sering dipakai dan diminati

    karena merupakan bahan dasar yang mudah dibentuk dengan harga yang relatifmurah dibanding dengan konstruksi lainnya. Untuk mendapatkan kuat tekan beton

    yang tinggi, maka material penyusun beton harus mempunyai kualitas yang baik.Kuat Tekan dan Modulus Elastistas beton merupakan parameter utama untukmenentukan mutu beton. Kuat tekan beton merupakan kemampuan beton tersebut

    dalam menahan beban yang dipikulnya. Tolak ukur yang umum dari sifat  elastic suatu bahan adalah Modulus elastisitas beton yang merupakan perbandingan dari

    tekanan yang diberikan dengan perubahan bentuk persatuan panjang, sebagaiakibat dari tekanan yang diberikan.

    Agregat Kasar dan Agregat halus yang sering digunakan di Batam sebagian

     berasal dari daerah Bintan dan Karimun. Untuk mengetahui karakteristik material

    dari daerah Bintan dan Karimun dapat dilakukan dengan uji properties dari

    material tersebut. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Universitas Riau

    Kepulauan Batam dengan membuat benda uji silinder beton ukuran 150 x 300 mm

    sebanyak 16 benda uji untuk masing  –   masing daerah dan dilakukan pengujian

    umur 28 hari.

    Dari hasil penelitian, penggunaan material agregat kasar dan agregat halus

    dari daerah Karimun memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan

     penggunaan agregat kasar dan agregat halus dari daerah Bintan. Dari hasil

     pengujian didapat kuat tekan beton rata-rata menggunakan material dari daerah

    Karimun adalah 34,14 Mpa, sedangkan menggunakan material dari daerah

    Bintan adalah 21,43 Mpa. Modulus Elastisitas beton normal (Ec)=4700√fc’.

    Sesuai dengan kuat Tekan Rencana fc’ 30 Mpa, maka Modolus Elastisitas beton

    normal (Ec) adalah 25.742,96 Mpa. Dari hasil pengujian dilaboratorium,Modulus Elastisitas (Ec) beton rata-rata dari daerah Bintan adalah 10.142,18Mpa, sedangkan Modulus elastisitas (Ec) beton dari daerah Karimun adalah

    36.249,65 Mpa.

    Kata kunci : Agregat, Uji Properties,  Mix Design, Kuat Tekan(f’c), Modulus

    Elastisitas(Ec).

    1) Mahasiswa S1 Teknik Sipil, Universitas Riau Kepulaun, Batam.

    2) Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulaun, Batam.3) Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulaun, Batam

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    5/20

    5

    UJI KARAKTERISTIK KUAT TEKAN BETON NORMAL f’c 30 Mpa

     MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS QUARY BINTAN

     DAN KARIMUN  

    Amal Mulia1 Teddy Tambunan, ST., MT 2, Dian Hastari Agustina, ST.,MT 3,

     Program Studi Teknik Sipil Universitas Riau Kepulauan

    Abstract

    Concrete is a construction material that is most frequently used and often in

     great demand because it is a basic ingredient which is formed with a relatively

    cheap price. To obtain a high compressive strength of concrete, the concreteconstituent materials must have a good quality. Concrete compressive strength

    and modulus of elasticity of concrete is the main parameter to determine thequality of concrete. Concrete compressive strength of the concrete is the ability to

    withstand the burden of assuming. A common yardstick of the elastic properties ofa material is the modulus of elasticity of concrete that comparison of the pressure

    exerted by the change in the form of a long unity, as a result of the pressure

    exerted.

    Coarse and fine aggregates that are often used in Batam, mostly from the

    area of Bintan and Karimun. To know the material characteristics of the area of

     Bintan and Karimun can be done by testing the properties of the material. This

    research was conducted in university laboratories Riau islands of Batam to make

    concrete cylinder specimen size of 150 x 300 mm up to 16 samples for each - each

    region and testing the age of 28 days.

    The results of research, the use of coarse aggregate material and fine

    aggregate from the karimun have better quality than the coarse aggregate and

     fine aggregate from the area of Bintan. the results obtained from testing the

     strength of concrete on average using materials from the area karimun is 34.14

     Mpa. while using material from bintan area is 21.43 Mpa. Modulus of elasticity of

    normal concrete (Ec)=4700√fc’  with compressive strength  plan f’c 30 Mpa is

    25,742,96 Mpa. From the results of laboratory tests, the modulus of elasticity of

    concrete average of bintan area is 10.142,18  MPa. While the modulus ofelasticity of concrete karimun area is 36.249,65  Mpa

    Key word :  Aggregate, properties test, Mix Design, Compressive Test (f’c),

     Elasticity test (E c )

    1) Mahasiswa S1 Teknik Sipil, Universitas Riau Kepulaun, Batam.2) Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulaun, Batam.3) Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulaun, Batam

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    6/20

    6

    PENDAHULUAN

    1.1 . Latar Belakang Masalah

    Kemajuan teknologi dibidang ilmu pengetahuan memberikan dampak yang

    sangat besar khususnya dibidang konstruksi. Dengan beragam aplikasi yang dapat

    digunakan untuk perancangan dan perhitungan struktur dengan tingkat kesalahan

    relatif kecil, sehingga memberikan kemudahan bagi pengguna dan banyak

    menghemat waktu dibandingkan dengan pekerjaan perhitungan secara manual.

    Meskipun demikian, hal yang terpenting barada pada mutu bahan yang digunakan,

    semakin baik bahan yang digunakan maka akan menghasilkan mutu yang baik.

    Pembangunan konstruksi di Batam sangat pesat, karena letak Pulau Batam

    yang sangat strategis untuk perekonomian. Pembangunan konstruksi tersebut

    meliputi pembangunan gedung, perumahan, jalan, jembatan dan lain sebagainya.

    Dari jenis pembangunan yang disebutkan diatas, konstruksi beton sangat banyak

    dimininati dan tergolong lebih murah yang digunakan. Permasalahan yang timbul

    dalam pembangunan konstruksi beton adalah mengenai kualitas material yang

    digunakan. Material agregat halus (pasir) Dan agregat kasar (kerilikil)

    didatangkan dari daerah luar Batam, Seperti Bintan dan Karimun, 

    1.2 . Perumusan Masalah

    Dari latar belakang diatas dapat diambil permasalahan yaitu:

    1.  Bagaimanakah kekuatan tekan beton yang dihasilkan dari masing-

    masing daerah Bintan dan Karimun?

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    7/20

    7

    2. 

    Apakah Agregat kasar dan agregat halus yang digunakan sudah

    memenuhi spesifikasi sesuai dengan SNI ?

    1.3 . Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kuat tekan beton dengan

    menggunakan agregat kasar dan agregat halus yang berasal dari Bintan dan

    Karimun. Dan untuk mengetahui karakteristik kuat tekan yang dihasilkan dari

    masing-masing daerah tersebut.

    LANDASAN TEORI

    Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum

    digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan dan lain-lain. Beton

    merupakan satu kesatuan yang homogen. Beton ini didapatkan dengan cara

    mencampur agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil) atau jenis agregat lain

    dan air, dengan semen portland atau semen hidrolik yang lain, kadang-kadang

    dengan bahan tambahan (additif) yang bersifat kimiawi ataupun  fisikal   pada

     perbandingan tertentu, sampai menjadi satu kesatuan yang homogen.

    Campuran tersebut akan mengeras seperti batuan. Pengerasan terjadi karena

     peristiwa reaksi kimia antara semen dengan air.

    Beton memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain sebagai berikut

    (Tjokrodimulyo,1996  )

    Kelebihan Beton :

    1.  Beton mampu menahan gaya tekan dengan baik, serta mempunyai

    sifat tahan terhadap korosi dan pembusukan oleh kondisi lingkungan.

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    8/20

    8

    2. 

    Beton segar dapat dengan mudah dicetak sesuai dengan keinginan.

    Cetakan dapat pula dipakai berulang kali sehingga lebih ekonomis.

    3.  Beton segar dapat disemprotkan pada permukaan beton lama yang

    retak maupun dapat diisikan kedalam retakan beton dalam proses

     perbaikan. Beton segar dapat dipompakan sehingga memungkinkan

    untuk dituang pada tempat-tempat yang posisinya sulit.

    4.  Beton tahan aus dan tahan bakar, sehingga perawatannya lebih murah.

    Kekurangan Beton :

    1. 

    Beton dianggap tidak mampu menahan gaya tarik, sehingga mudah

    retak. Oleh karena itu perlu di beri baja tulangan sebagai penahan

    gaya tarik.

    2.  Beton keras menyusut dan mengembang bila terjadi perubahan

    suhu, sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint ) untuk

    mencegah terjadinya retakan-retakan akibat terjadinya perubahan

    suhu.

    3.  Untuk mendapatkan beton kedap air secara sempurna, harus

    dilakukan dengan pengerjaan yang teliti.

    4. 

    Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan

    diteliti secara seksama agar setelah dikompositkan dengan baja

    tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan

    gempa.

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    9/20

    9

    METODOLOGI PENELITIAN

    Adapun metode penelitian yang penulis lakukan adalah dengan melakukan

     penelitian langsung di laboratorium Universitas Riau Kepulauan Batam untuk

    mendapatkan data-data yang diperlukan dalam Mix Design Beton F’c 30 Mpa

    menggunakan agregat kasar dan agregat halus Bintan dan Karimun.

    Flow Chart Penelitian

    Pengujian:Analisa Saringan, Kadar

    Lumpur, Berat Jenis, SSDPasir,

    Mulai

    Pengujian Bahan Beton

    Semen Agregat Halus Agragat Kasar Air

    Pengujian:Berat Jenis Semen

    Pengujian :Analisa Saringan, Kadar

    Lumpur, Berat Jenis,Pen era an Air

    Perencanaan campuran beton ( Mix Desain )

    Memenuhi

    S arat

    A

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    10/20

    10

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Data-data yang didapat pada penelitian ini adalah berdasarkan penelitian yang

    dilakukan di Laboratorium Bahan dan Material Universitas Riau Kepulauan

    Batam, adalah sebagai berikut:

    Tabel 1. Hasil Pengujian Berat Jenis Semen PCC PADANG

    No Jenis Semen Berat Jenis

    Semen

    SNI Keterangan

    1. PADANG Type I 3,05 t/m3  3,0-3,20 t/m3  Memenuhi SNI

    A

    Pembuatan Sample / Benda Uji

    Perawatan

    Pengujian Sample / Benda Uji

    Pngujian Kuat Tekan Beton Pengujian Elastisitas Beton

    Analisa

    Hasil dan

    Kesimpulan

    Selesai

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    11/20

    11

    Hasil Pengujian Berat Jenis semen didapat 3,05 t/m3. Berat Jenis semen PPC

     berdasarkan SK SNI 15-2531-1991 berkisar antara 3,00 –  3,20 t/m3

    .

    Hasil Pengujian Agregat Halus

    No Jenis Pengujian Agerat Halus

    BINTAN

    Agregat Halus

    KARIMUN

    SNI Ket

    1. Kandungan Lumpur

    Pasir Asli

    13,89 % 13,12 % 5% Tidak

    Memenuhi

    SNI

    2. Kandungan LumpurSetelah dicuci 7,89 % 6,58% 5% TidakMemenuhi

    SNI

    3. Modulus Halus Butiran

    Pasir

    3,52

    ( Gradasi No.1)

    3,52

    ( Gradasi No.2 )

    1,5-3,8 Memenuhi

    SNI

    4. Berat Satuan Pasir 0,001583Kg/cm 0,001657Kg/cm - -

    5. Berat Jenis Pasir Kering

    Tungku

    2,457 t/m 2,426 t/m 2,4-2,9

    t/m3 

    Memenuhi

    SNI

    6. Berat Jenis Pasir SSD 2,538 t/m 2,538 t/m 2,4-2,9

    t/m3

     

    Memenuhi

    SNI7. Pemeriksaan SSD Kondisi Ideal Kondisi Ideal - -

    Hasil Pengujian Agregat Kasar

    No Jenis Pengujian Agregat Kasar

    BINTAN

    Agregat Kasar

    KARIMUN

    SNI Ket

    1. Pemeriksaan

    Lumpur Kerikil

    0,223% 0,830 % 1% Memenuhi

    SNI

    2. Modulus Halus

    Kerikil

    7,71

    Ukuran 40 mm

    7,21

    Ukuran 40 mm 5,0-8,0

    Memenuhi

    SNI

    3. Pemeriksaan Berat

    Satuan Kerikil

    0,0015 Kg/cm 0,0015 Kg/cm - -

    4. Berat Jenis Kerikil

    Mutlak

    2,56 t/m 2,52 t/m 2,4-2,9 t/m Memenuhi

    SNI

    5. Berat Jenis KeringTungku

    2,55 t/m 2,48 t/m 2,4-2,9 t/m MemenuhiSNI

    6. Berat Jenis SSD 2,56 t/m 2,49 t/m 2,4-2,9 t/m Memenuhi

    SNI

    7. Persentase

    Penyerapan

    0,09 % 0,64 % - -

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    12/20

    12

    Dari Pengujian material diatas, dapat dibuat  Mix Design  beton f’c 30 Mpa

    dari masing- masing daerah, yaitu daerah Bintan dan dearah Karimun.

    Mix Design   Beton f’c 30 Mpa Menggunakan Material Bintan  Berdasarkan

    SNI SNI-03-2834-1993 

    No Uraian Jumlah Satuan

    1. Kuat Tekan Yang disyaratkan pada umur

    ....Hari

    30 Mpa

    2. Deviasi Standart ( S ) 7 Mpa

    3.  Nilai Tambah ( M )= 1,64 * S 12 Mpa4. Kuat Tekan Yang direncanakan f'cr = f'c

    +M

    42 Mpa

    5. Jenis Semen Porland Tipe 1

    ( PADANG )

    Ditetapkan

    6. Jenis Agregat Halus Alami

    7. Jenis Agregat Kasar Batu Pecah

    8. Faktor Air Semen 0,388 Grafik 1

    9. Faktor Air Semen Maksimum 0,60 Ditetapkan

    Dipakai Faktor Air Semen Minimal 0,38810.  Nilai Slump 30 -60 mm Ditetapkan

    11 Ukuran Maksimum Butir agregat Kasar 40 mm

    12. Kebutuhan Air 190 Kg/m3

    13. Kebutuhan Semen 489,691 Kg/m3

    14. Kebutuhan Semen Minimum 316,667 Kg/m3

    Dipakai Kebutuhan Semen Maksimal 489,69 Kg/m3

    15. Golongan Pasir I -

    16. Persentase Pasir Terhadap Campuran 36 %

    17. Persentase Kerikil Terhadap Campuran 64 %18. Berat Jenis Campuran 2,55 -

    19. Berat Beton 2325 Kg/m3

    20. Kebutuhan Campuran Pasir dan Kerikil 1645,31 Kg/m3

    21. Kebutuhan Pasir 592,31 Kg/m3

    22. Kebutuhan Kerikil 1053,00 Kg/m3

    Kesimpulan :

    No Berat Total

    ( Kg )

    Air ( Kg ) Semen

    ( Kg )

    Agr. Halus

    ( Kg )

    Agr. Kasar

    ( Kg )

    1 m3 2350 190 489,69 592,31 1053,00

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    13/20

    13

    Mix Design  Beton f’c 30 Mpa Menggunakan Material Karimun Berdasarkan

    SNI SNI-03-2834-1993

    No Uraian Jumlah Satuan

    1. Kuat Tekan Yang disyaratkan pada umur

    28 Hari

    30 Mpa

    2. Deviasi Standart ( S ) 7 Mpa

    3.  Nilai Tambah ( M )= 1,64 * S 12 Mpa

    4. Kuat Tekan Yang direncanakan f'cr = f'c

    +M

    42 Mpa

    5. Jenis Semen Porland Tipe 1

    ( PADANG )

    Ditetapkan

    6. Jenis Agregat Halus Alami

    7. Jenis Agregat Kasar Batu Pecah

    8. Faktor Air Semen 0,40 Grafik 1

    9. Faktor Air Semen Maksimum 0,60 Ditetapkan

    Dipakai Faktor Air Semen Minimal 0,388

    10.  Nilai Slump 30 -60 mm Ditetapkan

    11 Ukuran Maksimum Butir agregat Kasar 40 mm

    12. Kebutuhan Air 190 Kg/m3

    13. Kebutuhan Semen 489,69 Kg/m3

    14. Kebutuhan Semen Minimum 316,67 Kg/m3

    Dipakai Kebutuhan Semen Maksimal 489,69 Kg/m3

    15. Golongan Pasir II -

    16. Persentase Pasir Terhadap Campuran 29,5 %

    17. Persentase Kerikil Terhadap Campuran 70,5 %

    18. Berat Jenis Campuran 2,51 -

    19. Berat Beton 2300 Kg/m3

    20. Kebutuhan Campuran Pasir dan Kerikil 1620,31 Kg/m3

    21. Kebutuhan Pasir 477,99 Kg/m3

    22. Kebutuhan Kerikil 1142,32 Kg/m3

    Kesimpulan :

    No Berat Total

    ( Kg )

    Air ( Kg ) Semen

    ( Kg )

    Agr. Halus

    ( Kg )

    Agr. Kasar

    ( Kg )

    1 m3 2300 190 489,69 477,99 1142,32

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    14/20

    14

    Hubungan Karakteristik Nilai Slump  Terhadap Kuat Tekan Beton Material

    Bintan dengan menggunakan Analisa Regresi Linear

    Hubungan pengaruh nilai slump terhadap kuat tekan diperoleh

     persamaan y =0,2563x+11,174 dengan koefesien deteminasi R 2  = 0,1388 Maka

    dapat dikatakan bahwa Nilai slump Material Bintan mempengaruhi 13,88%

    terhadap kuat tekan beton. 

    Hubungan Karakteristik Nilai Slump Terhadap Kuat Tekan Beton Material

    Karimun dengan menggunakan Analisa Regresi Linear

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    15/20

    15

    Hubungan pengaruh nilai slump terhadap kuat tekan diperoleh

     persamaan y =0,824x+41,914 dengan koefesien deteminasi R 2

      = 0,3681. Maka

    dapat dikatakan bahwa Nilai slump Material Karimun mempengaruhi 38,81%

    terhadap kuat tekan beton.

    Hubungan Karakteristik Agregat Halus dan Agregat Kasar dengan Kuat

    Tekan Beton Material Bintan dan Karimun dengan menggunakan Analisa

    Regresi Linear

    Hubungan pengaruh agregat halus material Bintan diperoleh persamaan

    y = 1,8699x – 0,292 dengan koefesien deteminasi R 2  = 0,2052. Maka dapat

    dikatakan bahwa agregat Halus Material Bintan mempengaruhi 20,52 % terhadap

    kuat tekan beton.

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    16/20

    16

    Hubungan pengaruh agregat halus material Karimun diperoleh persamaan y

    = 3,853x – 5,3578 dengan koefesien deteminasi R 2 = 0,3218. Maka dapat dikatakan

     bahwa agregat Halus Material Karimun mempengaruhi 32,18% terhadap kuat

    tekan beton.

    Hubungan pengaruh agregat kasar material Bintan diperoleh persamaan y =

    2,6132x – 3,4523 dengan koefesien deteminasi R 2 = 0,3693. Maka dapat dikatakan

     bahwa agregat kasar Material Karimun mempengaruhi 36,93% terhadap kuat

    tekan beton. 

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    17/20

    17

    Hubungan pengaruh agregat kasar material Bintan diperoleh persamaan y =

    24,3614x-7,4796 dengan koefesien deteminasi R 2 = 0,3977. Maka dapat dikatakan

     bahwa agregat kasar Material Karimun mempengaruhi 39,77% terhadap kuat

    tekan beton.

    Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton dan Modulus Elastisitas Beton

    No Pengujian Tes Tekan Beton

    Bintan

    (Mpa)

    Karimun

    (Mpa)

    1.  Nilai Tes Tekan Beton Rata- rata 21,43 34,14

    2. Modulus Elastisitas Beton 10.142,18 36.249,65

    Berdasarkan hasil pengujian diatas, Kuat Tekan Beton Material Bintan (

    f’cr ) = 21,43 Mpa, tidak memenuhi syarat kuat tekan rencana ( f’c = 30 Mpa .

    dan Modulus Elastisitas Beton ( Ec ) = 10.142,18 tidak memenuhi syarat

    Modulus Elastisitas Beton Normal ( Ec) = 25.742,96 Mpa.

    Sedangkan Berdasarkan hasil pengujian Kuat Tekan Beton Material

    Karimun ( f’cr ) = 34,14 Mpa, memenuhi syarat kuat tekan rencana ( f’c = 30

    Mpa . dan Modulus Elastisitas Beton ( Ec ) = 36.249,65 memenuhi syarat

    Modulus Elastisitas Beton Normal ( Ec) = 25.742,96 Mpa.

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    18/20

    18

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    1.  Material penyusun beton seperti agregat kasar dan agregat halus menentukan

    kualitas beton yang dihasilkan. Semakin bagus material yang digunakan maka

    akan menghasilkan kualitas yang baik. Dan sebaliknya.  

    No Pengujian Bintan Karimun SNI Ket

    1. SEMEN

    a. Pengujian Berat Jenis Semen PADANG Type I 3,05 t/m3  3,0 - 3,2 t/m3  Ok

    2. AGREGAT HALUS

    a. Pemeriksaan Kandungan Lumpur Pasir Asli 13,89% 13,12% < 5 % No b. Pemeriksaan Kandungan Lumpur Pasir setelah dicuci 7,89% 6,58% < 5 % No

    c. Pemeriksaan Modulus Halus Butir Pasir 3,52 3,52 1,5-3,8 Ok

    d. Pemeriksaan Berat Satuan Pasir 0,001583 0,001657 - -

    e. Pemeriksaan Berat Jenis Pasir Kering Tungku 2,457 t/m3  2,426 t/m

    3  2,4 - 2,9 t/m

    3  Ok

    f. Pemeriksaan Berat Jenis Pasir SSD 2,538 t/m3  2,538 t/m

    3  2,4 - 2,9 t/m

    3  Ok

    g. Pemeriksaan Pemeriksaan SSD Kondisi Ideal Kondisi Ideal - -

    3. AGREGAT KASAR

    a. Pemeriksaan Kadar Lumpur Kerikil 0,223% 0,830% < 1% Ok

     b. Pemeriksaan Modulus Halus Butiran Kerikil 7,71 7,21 5,0 - 8,0 Ok

    c. Pemeriksaan Berat Satuan Kaerikil0,0015Kg/cm

    0,0015Kg/cm

    3  - -

    d. Pemeriksaan Berat Jenis Mutlak Kerikil 2,56 t/m3  2,52 t/m3  2,4 - 2,9 t/m3  Ok

    e. Pemeriksaan Berat Jenis Kering Tungku Kerikil 2,55 t/m3  2,48 t/m

    3  2,4 - 2,9 t/m

    3  Ok

    f. Pemeriksaan Berat Jenis SSD Kerikil 2,56 t/m3  2,49 t/m3  2,4 - 2,9 t/m3  Ok

    g. Persentase PenyerapanKerikil 0,09% 0,64% - -

    4. PENGETESAN BENDA UJI

    a. Kuat Tekan rata-rata ( F'cr ) Beton Umur 28 Hari 21,43 Mpa 34,14 MpaKuat Tekan

    Rencana f'c =

    30 Mpa

    Bintan = NoKarimun = Ok

     b. Modulus Elastisitas Beton rata-rata (Ec )10142,18Mpa

    36249,65Mpa

    Ec Beton Normal

    =25742,96

    Bintan = NoKarimun = Ok

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    19/20

    19

    2. 

    Berdasarkan hasil analisa regresi linear dapat disimpulkan bahwa hubungan

    Karakteristik Persentasi Material Bintan dan Karimun terhadap Kuat Tekan

    Beton adalah sebagai berikut:

    No

    Hubungan

    Karakteristik Material

    Bintan

    (%)

    Karimun

    (%)

    1.  Nilai Slump Beton 13,88 36,81

    2. Agregat Halus 20,52 32,18

    3. Agregat Kasar 36,93 39,77

    3. 

    Dapat disimpulkan bahwa penggunaan material Karimun lebih baik di banding

    dengan penggunaan material Bintan.

    Saran

    1.  Berdasarkan hasil penelitian dilaboraorium Universitas Riau Kepulauan

    Batam, penggunaan material agregat kasar dan agregat halus sebaiknya

     berasal dari daerah karimun agar kualitas beton yang dihasilkan lebih baik.

    2.  Agar dilakukan penelitian dengan penambahan bahan lain untuk

    meningkatkan kuat tekan beton yang dihasilkan baik dari daerah Bintan

    maupun dari daerah Karimun.

  • 8/19/2019 3. Jurnal Penelitian Beton UNRIKA

    20/20

    20

    DAFTAR PUSTAKA

    ASTM C.33-03. 2002. Standard Spesification For Concrete aggregate. USA:

    Annual Books Of ASTM Standard.

    ASTM C.39. 2002. Standard Test Methode For Compressive Strenght of

    Cylindrical Concrete Specimens. USA: Annual Books Of ASTM

    Standard.

    ASTM C.136-06. 2002. Standard Test Methode For Sieve Analysis Of Fine and

    Coarse Aggregate. USA: Annual Books Of ASTM Standard.

    Chu-Kia Wang. Ph.D. 1986. Statically Indeterminate Strukture. Surabaya:Yusandi.

    Dipohusodo, Istimawan. 1994. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: Gramedia

    Pustaka Utama.

    Kimpraswil, NSPM. 2012. Tata Cara dan Spesifikasi: Jakarta.

    Mulyono, Tri. 2004. Teknologi Beton. Jogyakarta: Andi.

    Murdock, L.J dan Brook, K.M. 1999. Bahan dan Praktek Beton ( Diterjemahkan

    Oleh Ir. Stephanus Hendarko). Jakarta: Erlangga.

     Nawy, G. Edward.1985. Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar (Diterjemahkan

    Oleh Bambang Suryoatmono). Bandung: Rafika Aditama.

    Samekto, Wuryati dan Rahmadiyanto, Candra. 2001. Teknologi Beton.

    Jogyakarta: Kanisius.

    Tjokrodimuljo, K. 1996. Teknologi Beton. Buku Ajar, Jurusan Teknik Sipil,

    Fakultas Teknik: UGM.

    Universitas Riau Kepulauan Batam. 2014. Modul Praktikum Teknologi Beton.Laboratorium Bahan dan Material : Unrika Batam.