31 32 bantuan bomm edit

Upload: mashuri-kumis

Post on 10-Jul-2015

105 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

P

2. 1. 31/32

Tahun 2007

anduan elaksanaan

Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) SMK

Direktorat Pembinaan SMKDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

i

KATA PENGANTAR Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan pokok terima kasih

kepada SMK yang selama ini tiada hentinya ikut berpartisipasi mengimplementasikan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional untuk mewujudkan (1) pemerataan dan perluasan akses pendidikan, (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing (3) penguatan tatakelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik. Implementasi Pendidikan dari ketiga pokok kebijakan Pembinaan Departemen bentuk SMK yang

Nasional

dituangkan

dalam

program/kegiatan

pada Direktorat

disampaikan melalui bantuan Imbal Swadaya atau Subsidi. Program bantuan disalurkan langsung ke SMK dalam rangka mendorong (MBS). keterlaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Dengan demikian setiap bantuan yang sampai ke

sekolah diharapkan memiliki dampak manfaat yang langsung menyentuh pada kebutuhan setiap sekolah. Panduan Pelaksanaan ini memberikan penjelasan tentang deskripsi program bantuan, persyaratan yang harus dipenuhi, organisasi pelaksana dana, program, mekanisme pelaksanaan, pemanfaatan ketentuan pertanggungjawaban

keuangan, dan sistem pelaporan hasil pelaksanaan. Oleh karena itu setiap SMK yang akan menjalankan program ini agar memahami terlebih dahulu Panduan Pelaksanaan ini

i

untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan program di SMK yang lebih efektif, efisien, dan akuntabel. Selanjutnya, apabila dalam Panduan Pelaksanaan ini terjadi kekurangan atau kekeliruan, maka akan diperbaiki sesuai ketentuan yang berlaku.

Jakarta, Februari 2007 Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Dr. Joko Sutrisno NIP. 131415680

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................i DAFTAR ISI...............................................................iii PENDAHULUAN..........................................................1

PENGORGANISASIAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB . 5

A.Latar Belakang.................................................................................1 B.Tujuan...............................................................................................1 C.Dasar Hukum dan Kebijakan............................................................2 D.Sasaran..............................................................................................3 E.Hasil yang Diharapkan......................................................................3 F.Nilai Bantuan Operasional Manajemen Mutu..................................3 G.Karakteristik Bantuan Operasional Manajemen Mutu.....................3 A.Organisasi ........................................................................................5 B.Tugas dan Tanggungjawab ..............................................................6 1.Direktorat Pembinaan SMK .........................................................6 2.Dinas Pendidikan Provinsi............................................................6 3.Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota..............................................7 4.Komite Sekolah.............................................................................7 5.Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)............................................8 6.Tim Pelaksana...............................................................................8KETENTUAN PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA.................................10

PERSYARATAN, MEKANISME PENGAJUAN PROPOSAL, DAN PENYALURAN DANA..........................................12

A.Ketentuan Penyaluran dan Penggunaan Dana ...............................10 B.Pertanggungjawaban Penggunaan Dana ........................................10 A.Persyaratan Penerima BOMM........................................................12 B.Mekanisme Pengajuan Proposal dan Penyaluran Dana..................12 C.Jadwal Kegiatan..............................................................................13 A.Pelaporan SMK ke Dinas Pendidikan Provinsi..............................14 B.Pelaporan dari Dinas Pendidikan Provinsi.....................................14

PELAPORAN.............................................................14

PENUTUP.................................................................15

iii

LAMPIRAN LAMPIRAN.............................................16

iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun 2005 2009 dititikberatkan pada (1) pemerataan dan perluasan akses pendidikan, (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing (3) penguatan tatakelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik. Dalam rangka peningkatan mutu lulusan, SMK perlu mengupayakan proses pembelajaran yang lebih baik, khususnya dalam pembekalan kompetensi yang berkaitan dengan praktik kejuruan. Salah satu aspek utama dalam pelaksanaan praktik adalah ketersediaan bahan praktik yang selama ini menjadi kendala oleh sebagian besar SMK akibat keterbatasan dana yang tersedia. Untuk peningkatan pelaksanaan praktik yang lebih bermutu, Pemerintah melalui Direktorat Pembinaan SMK memberikan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) kepada Sekolah Menengah Kejuruan. Dengan demikian diharapkan sekolah mampu menghasilkan lulusan yang semakin berkualitas, dapat diterima bekerja di Industri ataupun kerja secara mandiri. B. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK 2. Mendukung ketersediaan bahan penyelenggaraan praktik kejuruan,

1

C. Dasar Hukum dan Kebijakan Dasar hukum pemberian subsidi Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) siswa SMK dilandasi ketentuan perundangan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang-Undang RI No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Undang-Undang RI No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; Undang-Undang RI No. 15 tahun 2004 tentang Penyelenggaraan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; Undang-Undang RI No. 8 tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-Undang RI No. 18 tahun 2006 tentang APBN tahun 2007 Peraturan Pemerintah RI No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom; Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Peraturan Presiden RI No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004 2009; Keppres 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Perpres No. 85 tahun 2006; Peraturan Menteri Keuangan RI No. 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran APBN Kepmendiknas No 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah; Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. 66/PB/2005 tentang mekanisme pembayaran atas beban APBN;

2

14. Surat Dirjen Mandikdasmen No. 905/C1.C3/KU/2006 tanggal 13 Februari 2006 tentang Nomor Rekening Sekolah; 15. Renstra Depdiknas 2004 2009; 16. Road Map Direktorat Pembinaan SMK 2006 2010; D. Sasaran Sasaran Nasional Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) terdiri dari: a. Program Keahlian pada Kelompok Teknologi sebanyak 1.104.641 siswa b. Program Keahlian pada Kelompok Non Teknologi sebanyak 1.296.002 siswa Sedang sasaran per provinsi disesuaikan dengan alokasi Kegiatan Perencanaan Peningkatan Mutu dan Evaluasi SMK tahun 2007 pada Dinas Pendidikan Provinsi. E. Hasil yang Diharapkan

1. Kualitas hasil pembelajaran di SMK tahun pelajaran2007/2008 meningkat 2. Praktik kejuruan di SMK dapat berjalan lebih baik.

F. Nilai Bantuan Operasional Manajemen Mutu a. Program Keahlian pada Kelompok Teknologi 1.104.641 siswa x Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah) per tahun b. Program Keahlian pada Kelompok Non Teknologi 1.296.002 siswa x Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) per tahun. G. Karakteristik Bantuan Operasional Manajemen Mutu a. Dana BOMM merupakan subsidi yang diberikan khusus untuk mendukung peningkatan kualitas pelaksanaan

3

praktik di SMK pada kelompok Program Keahlian Teknik dan Non Teknik; b. Dana BOMM dialokasikan di Dinas Pendidikan Provinsi sebagai dana Dekonsentrasi dan akan disalurkan ke SMK melalui Rekening Sekolah; c. Dana BOMM harus diberikan secara utuh tidak diperkenankan melakukan pemotongan dengan alasan apapun dan oleh pihak manapun.

4

BAB II PENGORGANISASIAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB A. Organisasi Pelaksanaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) melibatkan unsur-unsur sebagai berikut : 1. Direktorat Pembinaan SMK, 2. Dinas Pendidikan Provinsi, 3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, 4. Komite Sekolah, 5. SMK, 6. Tim Pelaksana. Diagram Hubungan Pelaksanaan ProgramDirektorat Pembinaan SMK

Dinas Pendidikan Provinsi

Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota

SMK& Komite Sekolah

Tim Pelaksana

5

B.

Tugas dan Tanggungjawab Setiap unsur yang terlibat dalam pengembangan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) sebagaimana tersebut di atas memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut: 1. Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Pembinaan SMK memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut: 1. Menyiapkan panduan pelaksanaan pemberian BOMM. 2. Mensosialisasikan program kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 3. Melakukan monitoring dan evaluasi terpadu terhadap pelaksanaan BOMM. 4. Menerima laporan pelaksanaan BOMM dari Dinas Pendidikan Provinsi. 2. Dinas Pendidikan Provinsi Dinas Pendidikan Provinsi memiliki tugas dan tanggungjawab: a. Melakukan sosialisasi secara terpadu kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan SMK. b. Menyusun rencana alokasi dan pendistribusian dana BOMM bersama Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota c. Menerima dan meneliti rancangan program/proposal dari SMK yang disampaikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. d. Melakukan klarifikasi data ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,

6

e. Menerbitkan surat keputusan penetapan SMKpenerima BOMM dan besarnya dana yang diterima. f. Penyiapan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) pelaksanaan program dengan SMK/Komite; g. Memproses pencairan dana BOMM. h. Melakukan pengawasan penggunaan dana BOMM. i. Melakukan telaah dan evaluasi laporan administrasi dan keuangan pelaksanaan program BOMM dari sekolah. j. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan BOMM ke Direktorat PSMK. 3. Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut: a. Menerima dan melakukan validasi rencana program/ proposal dan data siswa serta RAB dana BOMM dari SMK. b. Mengusulkan rencana program/ proposal dari SMK secara komulatif ke Dinas Pendidikan Provinsi c. Melakukan pengawasan penggunaan dana BOMM. 4. Komite Sekolah Komite Sekolah memiliki tugas dan tanggungjawab antara lain: a. Bersama sekolah menyusun rencana program/proposal dan data siswa serta RAB pemanfaatan dana BOMM; b. Bersama sekolah mengusulkan rencana program/ proposal dan data siswa serta RAB pemanfaatan dana BOMM ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

7

c. Bersama sekolah membentuk dan menetapkan Tim Pelaksana; d. Melakukan pengawasan pemanfaatan dana BOMM di sekolah; 5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) SMK sebagai pelaksana program bertugas dan bertanggung jawab sebagai berikut: a. Bersama komite sekolah menyusun rencana program/proposal dan data siswa (sesuai format terlampir) serta RAB pemanfaatan dana BOMM. b. Bersama komite mengirimkan rencana program/proposa dan data siswa serta RAB dana BOMM ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, c. Menerima dana bantuan BOMM dari Dinas Pendidikan Provinsi melalui rekening SMK d. Bersama komite membentuk dan menetapkan Tim Pelaksana; e. Mensosialisasikan dana bantuan BOMM kepada warga sekolah dan orang tua siswa, f. Melakukan pertanggungjawaban penggunaan dana BOMM sesegera mungkin pada tahun anggaran yang sama, g. Membuat laporan pelaksanaan program BOMM kepada Dinas Pendidikan Provinsi dengan tembusan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, 6. Tim Pelaksana Tim Pelaksana adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan Komite bersama SMK dengan keanggotaan terdiri dari unsur SMK (Pemimpin/bukan Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Kependidikan), dan Komite. Adapun tugas dan tanggungjawabnya adalah sbb: a. Menyusun rencana program pelaksanaan b. Menyusun Rencana Anggaran Belanja (RAB)

8

c. Menyusun jadwal pelaksanaan d. Melaksanakan kegiatan e. Menyampaikan laporan kepada Komite dan SMK.

9

BAB III KETENTUAN PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA A. Ketentuan Penyaluran dan Penggunaan Dana Penyaluran dan penggunaan dana BOMM diatur sebagai berikut:

1. Disalurkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi langsung2. 3. kepada SMK melalui rekening SMK (bukan atas nama pribadi atau yayasan), Dana harus sudah dimanfaatkan oleh SMK selambatlambatnya 12 (dua belas) hari kerja setelah dana diterima di rekening sekolah; Dana BOMM digunakan terutama untuk : Pengadaan bahan praktik Pengadaan bahan pendukung penyelenggaraan praktik (working sheet, lembar penilaian, dll) Dana BOMM yang diterima harus selesai dipertanggungjawabkan 3 bulan dihitung mulai dari diterimanya dana di rekening SMK; Dana dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan praktik siswa selama 12 (dua belas) bulan, untuk itu pencairan dana diharapkan sudah mulai dilakukan pada awal tri wulan pertama tahun 2007

4.5.

B. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Pertanggungjawaban pengelolaan dana BOMM harus memperhatikan antara lain: 1. Setiap penerimaan dan pengeluaran uang harus didukung dengan bukti yang sah, disertai tandatangan persetujuan dari pihak-pihak yang menerima dan berwenang mengeluarkan uang;

10

2.

Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu (di atas Rp.500.000) harus diberi materai yang cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 3. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang / jasa yang dibayar, tanggal dan nomor bukti; 4. Realisasi fisik barang dan jasa yang diterima tidak boleh lebih kecil dari nilai uang yang dikeluarkan; 5. Seluruh penerimaan dan pengeluaran uang agar dicatat/dibukukan dalam buku penerimaan dan pengeluaran; 6. Setiap terjadi transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran uang dibukukan sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi; 7. Setiap akhir bulan buku penerimaan dan pengeluaran tersebut, dihitung saldonya dicocokkan dengan saldo fisik yang ada, baik di Kas maupun di Bank, kemudian dibuat berita acara pemeriksaan kas yang ditandatangani oleh Kepala dan Bendahara Sekolah; 8. Seluruh data akuntansi keuangan baik berupa laporan keuangan dan dokumen bukti-bukti pengeluaran disimpan dalam tempat yang aman dan mudah untuk dipergunakan kembali setiap saat diperlukan. 9. Memungut dan menyetor pajak-pajak atas pembayaran uang lelah/honor, pembelian/pengadaan/penggandaan barang dalam jumlah tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku dan di setor ke Kas Negara. 10. Apabila terjadi penyimpangan terhadap penggunaan dana sebagaimana diatur dalam surat perjanjian dan lampirannya menjadi tanggungjawab SMK

11

BAB IV PERSYARATAN, MEKANISME PENGAJUAN PROPOSAL, DAN PENYALURAN DANA A. Persyaratan Penerima BOMM

1. 2. 3. 4.B.

SMK Negeri maupun SMK Swasta, Menyampaikan data siswa tingkat I, II, dan III sesuai dengan kelompok Program Keahlian Menyampaikan Rencana Kegiatan Program dan RAB pemanfaatan dana BOMM. Diusulkan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ke Dinas Pendidikan Provinsi.

Mekanisme Pengajuan Proposal dan Penyaluran Dana

1. 2. 3. 4. 5.

Direktorat Pembinaan SMK mengalokasikan dana BOMM SMK melalui dana dekonsentrasi di Dinas Pendidikan Provinsi. Sekolah bersama dengan komite sekolah menyusun Rencana Kegiatan Program dan RAB pemanfaatan dana BOMM. Komite mengirimkan usulan Rencana Kegiatan dan RAB dana BOMM ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan koreksi dan validasi data, selanjutnya diusulkan ke Dinas Pendidikan Provinsi. Dinas Pendidikan Provinsi menerima dan meneliti usulan calon penerima BOMM dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

12

6. 7. 8. 9.

Dinas Pendidikan Provinsi menerbitkan keputusan penetapan SMK penerima BOMM.

surat

Dinas Pendidikan Provinsi menyalurkan dana BOMM ke SMK melalui rekening SMK Komite bersama Sekolah memanfaatkan dana BOMM untuk penyelenggaraan praktik selama 12 bulan, Komite bersama sekolah membuat laporan ke Dinas Pendidikan Provinsi dengan tembusan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Dinas Pendidikan Provinsi menyampaikan laporan hasil pelaksanaan BOMM ke Direktorat PSMK. C. Jadwal Kegiatan No . 1 2 3 4 5 Kegiatan Penyerahan Daftar Usulan ke Provinsi Penetapan Penerima BOMM Penyaluran dana ke SMK Pelaksanaan Kegiatan Pelaporan Waktu - 2007 Juli - Agustus Agustus Sept 2007 Sept 2007 Des 2007

10.

13

BAB V PELAPORAN A. Pelaporan SMK ke Dinas Pendidikan Provinsi Sekolah menyusun laporan pelaksanaan BOMM dan menyampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dengan ketentuan sebagai berikut:

1. 2. 3.

Laporan dibuat rangkap 3 (tiga), 1 (satu) asli untuk pertinggal untuk Sekolah., 1 (satu) copy tembusan untuk Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, 1 (satu) copy Dinas Pendidikan Provinsi Menggunakan ukuran kertas A4 dan dijilid rapi, Kerangka laporan dapat dilihat pada lampiran 1.

B. Pelaporan dari Dinas Pendidikan Provinsi

1. 2.

Dinas Pendidikan Provinsi menyusun resume laporan pelaksanaan kegiatan BOMM seluruh SMK dalam bentuk laporan akhir yang memuat data kuantitatif dan kualitatif hasil pelaksanaan program. Laporan akhir disampaikan kepada Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, dengan alamat : Direktorat Pembinaan SMK Kompleks Depdiknas Gedung E Lantai 13 Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270

3.

Disusun dalam rangkap 2 (dua), 1 (satu) asli pertinggal untuk Dinas Pendidikan Provinsi, 1 (satu) copy untuk tembusan Direktorat Pembinaan SMK

14

BAB VI PENUTUP Panduan pelaksanaan BOMM ini merupakan acuan bagi pihakpihak terkait dalam implementasi program BOMM di SMK. Ketentuan-ketentuan yang diatur didalamnya sifatnya mengikat akan tetapi strategi untuk menjalankan ketentuan tersebut disesuaikan dengan kondisi SMKnya. Dengan demikian diharapkan program BOMM yang sasarannya tersebar di seluruh pelosok negeri akan menghasilkan standar hasil yang relatif sama. Sangat disadari bahwa program BOMM nampaknya sangat sederhana, namun di lapangan akan ditemui banyak permasalahan yang terduga maupun yang tak terduga. Oleh karena itu pedoman pelaksanaan ini sedikit banyak sangat membantu memperkecil bahkan meniadakan permasalahanpermasalahan yang mungkin timbul. Dengan tersusunnya pedoman pelaksanaan ini pelaksanaan BOMM di lapangan menjadi lebih baik, efektif, efisien dan lebih mudah....semoga!.

15

LAMPIRAN LAMPIRAN

DAFTAR PROGRAM KEAHLIAN

16

KELOMPOK TEKNOLOGI DAN NON TEKNOLOGI Pengelompokkan didasarkan kebutuhan bahan praktik pada setiap Program Keahlian. Kelompok Program Keahlian yang membutuhkan bahan praktik lebih banyak masuk ke dalam kelompok Teknologi sedangkan Program Keahlian lainnya masuk Kelompok Non-Teknologi

KURIKULUM SMK EDISI 2004 NO. BIDANG KEAHLIAN KELOMPOK TEKNOLOGI A TEKNIK BANGUNAN GEDUNG 1 2 3 4 5 6 7 B PERABOT 8 9 C TEKNIK LISTRIK 10 11 12 13 14 D TEKNIK MESIN 15 16 17 18 TEKNIK BANGUNAN GEDUNG TEKNIK KONSTRUKSI BAJA TEKNIK KONSTRUKSI KAYU TEKNIK BATU DAN BETON TEKNIK PEKERJAAN FINISHING TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN SEDERHANA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN TEKNIK PLUMBING & SANITASI PERABOT PERABOT KAYU PERABOT LOGAM TEKNIK LISTRIK TEKNIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK TEKNIK DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK TEKNIK LISTRIK INDUSTRI TEKNIK MESIN TEKNIK LAS TEKNIK PEMBENTUKAN TEKNIK PENGECORAN TEKNIK PEMESINAN PROGRAM KEAHLIAN

17

KURIKULUM SMK EDISI 2004 NO. BIDANG KEAHLIAN 19 20 21 22 23 D TATA BOGA 24 25 F TATA KECANTIKAN 26 27 28 G TATA BUSANA 29 30 H BUDIDAYA TERNAK 31 32 33 I BUDIDAYA IKAN 34 35 36 37 J TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN 38 PENGAWASAN MUTU K KERAJINAN 41 42 43 44 39 40 PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMELIHARAAN MEKANIK INDUSTRI TEKNIK GAMBAR MESIN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF TEKNIK ALAT BERAT TEKNIK BODY OTOMOTIF TEKNIK ELEKTRO OTOMOTIF TATA BOGA RESTORAN PATISERI TATA KECANTIKAN TATA KECANTIKAN KULIT TATA KECANTIKAN RAMBUT SPA TATA BUSANA TATA BUSANA DESIGN BUSANA BUDIDAYA TERNAK BUDIDAYA TERNAK RUMINANSIA BUDIDAYA TERNAK UNGGAS BUDIDAYA TERNAK HARAPAN BUDIDAYA IKAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR BUDIDAYA IKAN AIR LAUT BUDIDAYA IKAN AIR PAYAU BUDIDAYA RUMPUT LAUT TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN PANGAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN NON PANGAN PENGAWASAN MUTU KERAJINAN KRIA TEKSTIL KRIA KULIT KRIA KERAMIK KRIA LOGAM

18

KURIKULUM SMK EDISI 2004 NO. BIDANG KEAHLIAN 45 L TEKNOLOGI PESAWAT TERBANG 46 47 48 49 50 52 53 M TEKNIK PERKAPALAN 54 55 56 57 58 59 N TEKNOLOGI TEKSTIL 60 61 62 63 64 O GRAFIKA 65 66 P GEOLOGI PERTAMBANGAN 67 Q INSTRUMENTASI INDUSTRI 68 PROGRAM KEAHLIAN KRIA KAYU TEKNOLOGI PESAWAT TERBANG PERMESINAN KONSTRUKSI RANGKA PESAWAT UDARA KONSTRUKSI BADAN PESAWAT UDARA AIR FRAME & POWER PLANT AEI MAINTENANCE & REPAIR KELISTRIKAN PESAWAT UDARA ELEKTRONIKA PESAWAT UDARA TEKNIK PERKAPALAN PEMBANGUNAN DAN PERBAIKAN KAPAL BAJA LAS KAPAL INSTALASI PEMESINAN KAPAL LISTRIK KAPAL GAMBAR RANCANG BANGUN BANGUNAN KAPAL KAYU DAN FIBERGLASS TEKNOLOGI TEKSTIL TEKNOLOGI PEMINTALAN SERAT BUATAN TEKNOLOGI PEMBUATAN BENANG TEKNOLOGI PEMBUATAN KAIN TENUN TEKNOLOGI PENCELUPAN TEKNOLOGI PENCAPAN GRAFIKA PRODUKSI GRAFIKA PERSIAPAN GRAFIKA GEOLOGI PERTAMBANGAN GEOLOGI PERTAMBANGAN PERMINYAKAN INSTRUMENTASI INDUSTRI KONTROL PROSES

19

KURIKULUM SMK EDISI 2004 NO. BIDANG KEAHLIAN 69 70 71 R KIMIA 72 73 S PELAYARAN 74 75 76 77 T TELEKOMUNIKASI 78 79 80 81 82 KELOMPOK NONTEKNOLOGI A TEKNIK SURVEI DAN PEMETAAN 1 B TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2 3 4 C TEKNIK RADIO, TELEVISI DAN FILM 5 6 D TEKNIK ELEKTRONIKA 7 8 TEKNIK SURVEI DAN PEMETAAN TEKNIK SURVEI DAN PEMETAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI REKAYASA PERANGKAT LUNAK TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN MULTI MEDIA TEKNIK RADIO, TELEVISI DAN FILM TEKNIK SIARAN RADIO PRODUKSI PROGRAM PERTELEVISIAN TEKNIK ELEKTRONIKA TEKNIK AUDIO - VIDEO TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI PROGRAM KEAHLIAN KONTROL MEKANIK INSTRUMENTASI LOGAM INSTRUMENTASI GELAS KIMIA KIMIA INDUSTRI ANALIS KIMIA PELAYARAN NAUTIKA KAPAL NIAGA TEKNIKA KAPAL NIAGA NAUTKA KAPAL PENANGKAP IKAN TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN TELEKOMUNIKASI TEKNIK TRANSMISI RADIO TEKNIK TRANSMISI KABEL TEKNIK SUITSING TEKNIK AKSES RADIO TEKNIK AKSES KABEL

20

KURIKULUM SMK EDISI 2004 NO. E BIDANG KEAHLIAN TEKNIK PENDINGIN & TATA UDARA 9 F BISNIS DAN MANAJEMEN 10 11 12 13 14 15 16 G PARIWISATA 17 18 H I PEKERJAAN SOSIAL 19 BUDIDAYA TANAMAN 20 21 22 23 24 25 26 J SENI RUPA 27 28 29 K SENI PERTUNJUKAN 30 31 PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PENDINGIN & TATA UDARA TEKNIK PENDINGIN DAN TATA UDARA BISNIS DAN MANAJEMEN ADMINISTRASI PERKANTORAN AKUNTANSI PENJUALAN PERDAGANGAN PERBANKAN ASURANSI KOPERASI PARIWISATA USAHA JASA PARIWISATA AKOMODASI PERHOTELAN PEKERJAAN SOSIAL PEKERJAAN SOSIAL BUDIDAYA TANAMAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN BUDIDAYA TANAMAN HIAS BUDIDAYA TANAMAN BUAH TAHUNAN BUDIDAYA TANAMAN BUAH SEMUSIM BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN Pengolahan Hasil Hutan PEMBIBITAN TANAMAN SENI RUPA SENI MURNI GRAFIS KOMUNIKASI ANIMASI SENI PERTUNJUKAN SENI MUSIK KLASIK SENI MUSIK NON KLASIK

21

KURIKULUM SMK EDISI 2004 NO. BIDANG KEAHLIAN 32 33 34 35 L KEPERAWATAN* 36 M N ANALISIS KESEHATAN* 37 KEFARMASIAN* 38 39 SENI SENI SENI SENI PROGRAM KEAHLIAN TARI KARAWITAN PEDALANGAN TEATER

KEPERAWATAN* PERAWAT MEDIS Pengatur Rawat Gigi ANALISIS KESEHATAN* ANALISIS KESEHATAN KEFARMASIAN* FARMASI TEKNIK PRODUKSI OBAT

Keterangan: *Program Keahlian pada SPK dibawah Pembainaan DEPKES

22