46054934 letter of credit

Upload: asep-kurnia-putra

Post on 04-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    1/15

    BAB II

    LETTER OF CREDIT

    A. Pengertian L/C

    Letter of credit, atau sering disingkat menjadi L/C, LC, atau LOC, adalah

    sebuah cara pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir menerima

    pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas

    dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan).

    Letter of credit (L/C) muncul dalam mekanisme perdagangan internasional

    sebagai manifestasi dari kontrak dagang (sales contract) antara penjual dan

    pembeli sebagai kontrak dasar yang disepakati mengenai syarat pembayaran

    transaksi mereka. Sales contract sendiri adalah kesepakatan yang dibuat oleh

    penjual dan pembeli untuk melakukan jual beli barang atau jasa yang berisi

    butir-butir persyaratan yang mereka setujui. Karena penjual (eksportir) dan

    pembeli (importir) umumnya terpisahkan oleh jarak dan geografis -ditambah

    lagi oleh perbedaan karakter, budaya, dan bahasa-, maka wajar apabila muncul

    suatu kondisi saling kurang percaya di antara mereka. Untuk menjembatani hal

    itu, L/C menjadi pilihan terbaik. Kesepakatan dalam sales contractdituangkan

    ke dalam content L/C. Namun, L/C tidak dapat disangkutpautkan dengansales

    contract. L/C terpisah darisales contract.

    L/C sendiri merupakan perjanjian yang diterbitkan oleh suatu bank (issuing/

    opening bank) yang bertindak atas permintaan nasabahnya (importir/ applicant/

    accountee) untuk melakukan pembayaran atas dokumen ekspor-impor yang

    dikirimkan oleh penerima L/C (eksportir/beneficiary).

    Namun syaratnya, dokumen yang dikirimkan eksportir itu harus sesuai dengan

    syarat dan kondisi yang sudah ditentukan dalam L/C (complying presentation).

  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    2/15

    L/C diterbitkan oleh issuing bank sebagai jaminan pembayaran kepada

    eksportir. Karena itulah L/C disebut juga Documentary Credit (Kredit

    Berdokumen).

    L/C dalam negeri adalah L/C yang diterbitkan dalam valuta rupiah yang

    dimaksudkan untuk menjamin kelancaran perdagangan dalam negeri. Bank

    yang menerbitkan L/C akan memberikan jaminan pembayaran kepada cabang

    atau bank lain untuk membayar sejumlah uang tertentu yang telah ditentukan

    dalam L/C. Bank penerbit merupakan bank nasabah pembeli barang, sedangkan

    bank pembayar merupakan bank penjual barang. Maksud dari suatu bankmenerbitkan L/C adalah untuk memberikan jaminan secara tertulis yang

    berlandaskan hukum, untuk melakukan pembayaran terhadap pihak penjual

    barang, mengaksep atau menegosiasi wesel-wesel yang ditarik oleh si penjual

    serta untuk memberikan kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran,

    mengaksep atau menegosiasi wesel-wesel.

    B. Pelaku L/C

    Applicant atau pemohon kredit adalah importir (pembeli) yang

    mengajukan aplikasi L/C.

    Beneficiary adalah eksportir (penjual) yang menerima L/C.

    Issuing bankatau openingadalah bankpembuka L/C.

    Advising bank adalah bank yang meneruskan L/C, yaitu bank

    koresponden (agen) yang meneruskan L/C kepada beneficiary. Bank

    tidak bertanggung jawab atas isi L/C dan hanya bertindak sebagaiperantara.

    Confirming bank adalah bank yang melakukan konfirmasi atas

    permintaan issuing bank dan menjamin sepenuhnya pembayaran.

    Paying bankadalah bank yang secara khusus ditunjuk dalam L/C untuk

    melakukan pembayaran dan beneficiary berkewajiban menyerahkan

    dokumen kepada bank tersebut.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bankhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bank
  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    3/15

    Carrieradalah penyimpanan barang yang diperjualbelikan.

    C. Skema Pelaksanaan L/C

    Bank dari pihak importir mengonfirmasikan dibukannya L/C oleh importir atas

    nama eksportir.

    Eksportir menyerahkan barang dan mendapatkan bill of lading.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Letter_of_credit_2.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Letter_of_credit_1.png
  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    4/15

    Eksportir menukarkan bill of lading dengan uang, bill of lading kemudian

    diteruskan oleh bank kepada importer

    Importir menukarkan bill tersebut dengan barang.

    D. Tata cara pembayaran dengan L/C

    1. Importir meminta kepada banknya (bank devisa) untuk membuka suatu

    L/C untuk dan atas nama eksportir. Dalam hal ini, importir bertindak

    sebagai opener. Bila importir sudah memenuhi ketentuan yang berlaku

    untuk impor seperti keharusan adanya surat izin impor, maka bank

    melakukan kontrak valuta (KV) dengan importir dan melaksanakan

    pembukaan L/C atas nama importir. Bank dalam hal ini bertindak

    sebagai opening/issuing bank. Pembukaan L/C ini dilakukan melalui

    salah satu koresponden bank di luar negeri. Koresponden bank yang

    http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Letter_of_credit_4.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Letter_of_credit_3.png
  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    5/15

    bertindak sebagai perantara kedua ini disebut sebagai advising bankatau

    notifiying bank. Advising bank memberitahukan kepada eksportir

    mengenai pembukaan L/C tersebut. Eksportir yang menerima L/C

    disebut beneficiary.

    2. Eksportir menyerahkan barang ke Carrier, sebagai gantinya Eksportir

    akan mendapatkan bill of lading.

    3. Eksportir menyerahkan bill of lading kepada bank untuk mendapatkan

    pembayaran. Paying bank kemudian menyerahkan sejumlah uang

    setelah mereka mendapatkan bill of lading tersebut dari eksportir. Bill of

    lading tersebut kemudian diberikan kepada Importir.

    4. Importir menyerahkan bill of lading kepada Carrier untuk ditukarkan

    dengan barang yang dikirimkan oleh eksportir.

    E. Jenis-jenis L/C

    Revocable L/C

    Adalah L/C yang sewaktu-waktu dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak

    oleh opener atau oleh issuing bank tanpa memerlukan persetujuan dari

    beneficiary.

    Irrevocable L/C

    Irrevocable L/Cadalah L/C yang tidak bisa dibatalkan selama jangka berlaku

    (validity) yang ditentukan dalam L/C tersebut dan opening banktetap menjamin

    untuk menerima wesel-wesel yang ditarik atas L/C tersebut. Pembatalan

    mungkin juga dilakukan, tetapi harus atas persetujuan semua pihak yang

    bersangkutan dengan L/C tersebut.

    Irrevocable dan Confirmed L/C

  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    6/15

    L/C ini diangggap paling sempurna dan paling aman dari sudut penerima L/C

    (beneficiary) karena pembayaran atau pelunasan wesel yang ditarik atas L/C ini

    dijamin sepenuhnya oleh opening bankmaupun oleh advising bank, bila segala

    syarat-syarat dipenuhi, serta tidak mudah dibatalkan karena sifatnya yang

    irrevocable.

    Clean Letter of Credit

    Dalam L/C ini tidak dicantumkan syarat-syarat lain untuk penarikan suatu

    wesel. Artinya, tidak diperlukan dokumen-dokumen lainnya, bahkan

    pengambilan uang dari kredit yang tersedia dapat dilakukan dengan penyerahan

    kuitansi biasa.

    Documentary Letter of Credit

    Penarikan uang atau kredit yang tersedia harus dilengkapi dengan dokumen-

    dokumen lain sebagaimana disebut dalam syarat-syarat dari L/C.

    Documentary L/C dengan Red Clause

    Jenis L/C ini, penerima L/C (beneficiary) diberi hak untuk menarik sebagian

    dari jumlah L/C yang tersedia dengan penyerahan kuitansi biasa atau dengan

    penarikan wesel tanpa memerlukan dokumen lainnya, sedangkan sisanya

    dilaksanakan seperti dalam hal documentary L/C. L/C ini merupakan kombinasi

    open L/Cdengan documentary L/C.

    Revolving L/C

    L/C ini memungkinkan kredit yang tersedia dipakai ulang tanpa mengadakan

    perubahan syarat khusus pada L/C tersebut. Misalnya, untuk jangka waktu

    enam bulan, kredit tersedia setiap bulannya US$ 1.200, berarti secara otomatis

    setiap bulan (selama enam bulan) kredit tersedia sebesar US$ 1.200, tidak

    peduli apakah jumlah itu dipakai atau tidak.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Weselhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Weselhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uang
  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    7/15

    Back to Back L/C

    Dalam L/C ini, penerima (beneficiary) biasanya bukan pemilik barang, tetapi

    hanya perantara. Oleh karena itu, penerima L/C ini terpaksa meminta bantuan

    banknya untuk membuka L/C untuk pemilik barang-barang yang sebenarnya

    dengan menjaminkan L/C yang diterimanya dari luar negeri.

    F. Alasan Penggunaan L/C dalam transaksi

    L/C dipilih oleh eksportir dan importir sebagai instrumen yang menjembatani

    transaksi karena :

    1. Konflik Kepentingan

    Sudah menjadi nature penjual kalau menginginkan pembayaran secepat

    mungkin, dan mengirim barang selambat mungkin.Sementara, pembeli pasti

    menginginkan sebaliknya. Barang diterima secepat mungkin, tapi pembayaran

    dilakukan semolor mungkin.

    Untuk menjembatani konflik kepentingan itulah L/C dipilih. Dengan

    L/C, hak dan kewajiban eksportir dan importir menjadi jelas. L/C mengatur

    kapan barang harus dikirim oleh beneficiary dan kapan applicant harus

    membayarnya. Dengan L/C, urusan jual-beli menjadi lebih tertib dan terjamin.

    2. Kebutuhan pembiayaan dari bank

    Fungsi bank dalam L/C adalah sebagai penjamin pembayaran L/C kepada

    beneficiary.Applicantyang hendak membuka L/C diharuskan menyetor deposit

    sebesar nilai L/C. Bisa berupa dana efektif, saldo rekening giro yang diblokir,

    maupun deposito yang diblokir. Di sinilah letak kekuatan jaminan itu. Dana

    untuk membayar kepada beneficiary sudah dikuasai bank. Selama dokumen

    yang dipresentir oleh beneficiary sesuai dengan syarat L/C, dana itu tinggal

    dibayarkan sesuai saat jatuh tempo yang diatur dalam L/C.

    Tapi bank tidak hanya berfungsi sebagai penjamin dalam kapasitas menguasai

  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    8/15

    cover(dana) pembayaran dari applicant. Lebih dari itu, bank dapat mengambil

    peran lebih mendalam dengan membiayai proses transaksi ekspor-impor itu.

    Tentu saja peran ini membuat bank terekspos kepada risiko yang mungkin

    timbul. Kebijakan pembiayaan dari bank ini disebut dengan Trade Finance.

    Seperti apakah bentuk pembiayaan dari bank dalam konteks instrumen L/C itu?

    Berikut ini jawabannya, dilihat dari sisi beneficiary maupun applicant.

    >>. Beneficiary

    Eksportir yang mendapat fasilitas pembiayaan dari bank dapat

    memanfaatkannya untuk menerima pembayaran lebih cepat, sebelum L/C jatuh

    tempo. Itu berarti, eksportir sudah dapat menikmati pembayaran sebelum

    importir membayar, karena ditalangi terlebih dahulu oleh bank.

    Ada dua jenis pembiayaan untuk eksportir berdasarkanjangkawaktu(tenor)L/C:

    a. Negosiasi => L/C sight

    L/C sight adalah L/C yang jatuh temponya atas unjuk (sight). Maksudnya,

    pembayaran akan diterima beneficiary setelah dokumen yang dikirimkannya

    diterima oleh bank penerbit L/C, dengan catatan dokumen memenuhi syarat dan

    kondisi yang ditentukan dalam L/C. Sebelum issuing bank melakukan

    pembayaran, bankbeneficiary dapat mengambil posisi sebagai negotiating bank

    dengan melakukan negosiasi atau mengambil alih wesel ekspor eksportir yang

    ditagihkan kepada applicant. Setelah melakukan assessmentyang menyatakan

    beneficiary layak menerima negosiasi, bank mengucurkan dana sebagaitalangan pembayaran untuk beneficiary. Bank tentu membebankan sejumlah

    biaya kepada beneficiary, yaitu transit interest (bunga yang dikenakan hingga

    menerima pembayaran dari pihak importir), biaya porto kurir dokumen, dan/

    atau biaya dari bank koresponden.

  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    9/15

    b.Diskonto => L/C Usance

    L/C usance adalah L/C yang jatuh temponya berjangka sesuai dengan tenornya,

    umumnya 30, 60, 90, 120, atau 180 hari. Maksudnya, pembayaran akan

    diterima beneficiary sesuai tenornya. Misalnya dengan tenor 30 hari, berarti

    tanggal jatuh temponya adalah 30 hari setelah tanggal pengiriman barang, yang

    diindikasikan dari tanggal barang shipped on board pada Bill of Lading.

    Jika dalam L/Csightbeneficiary menerima pembayaran awal melalui negosiasi,

    maka dalam L/C usance melalui diskonto (discount). Prosesnya, setelah issuing

    bank menyatakan persetujuan untuk membayar L/C pada tanggal jatuh tempo

    (akseptasi), bank beneficiary sebagai nominated bank kemudian melakukan

    diskonto, dengan mengucurkan talangan untuk membayar beneficiary lebih

    awal. Tentu saja setelah bank melalui assessment bahwa diskonto layak

    dilakukan. Ini mengingat bank dihadapkan pada risiko tinggi dengan

    mengambil kebijakan seperti ini. Tak lupa, beneficiary juga dikenakan bunga

    diskonto hingga tanggal jatuh tempo pembayaran dari importir, porto kurir

    dokumen, dan/ atau ongkos bank koresponden.

    >>. Applicant

    Dari sisi importir, bank juga dapat memberikan fasilitas pembayaran.

    Bentuknya berupa pemberian failitas L/C impor, yang biasanya merupakan satu

    paket dengan fasilitas kredit usaha. Jadi, pada umumnya importir yang

    mendapat fasilitas ini merupakan debitur pada banknya. Dengan mendapat

    fasilitas impor, applicant tidak harus menyetor dana penuh untuk dapatmembuka L/C, namun cukup 10 persen saja misalnya, sesuai dengan perjanjian

    kredit yang diberikan bank. Sedangkan kewajibannya yang 90 persen

    diselesaikan pada saat jatuh tempo. Karena itu pula, umumnya L/C yang dibuka

    dalam bentuk L/C usance agar kewajiban membayar tidak terlalu cepat.

  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    10/15

    3. Adanya aturan yang standard secara universal

    L/C dipilih oleh para pelaku perdagangan internasional karena ada sebuah

    produk yang memberikan batasan-batasan dalam praktik menggunakan L/C.

    Perbedaan kebiasaan dan tipikal yang tentu ada pada para pelaku perdagangan

    internasional yang melewati batas negara, bahasa, dan budaya dapat dijembatani

    oleh produk ini.

    Produk itu adalah Uniform Customs and Practices for Documentary Credit

    (UCPDC). UCPDC merupakan produk International Chambers of Commerce

    (ICC) yang berisi kebiasaan-kebiasaan yang seragam dan telah dibakukan atas

    praktik-praktik yang digunakan sebagai acuan dalam perdagangan internasional

    yang menggunakan L/C sebagai sistem pembayarannya. UCPDC pertama kali

    diperkenalkan pada tahun 1933 dan telah mengalami beberapa revisi. Revisi

    mutakhir yang digunakan adalah revisi keenam dengan nomor publikasi 600

    (sering disebut UCPDC 2007 Revision Publication 600), yang mulai berlaku

    efektif tanggal 1 Juli 2007. Namun satu hal, UCPDC tidak mempunyai kekuatan

    hukum yang mengikat. Sekali lagi, UCPDC adalah formalisasi kebiasaan yang

    diseragamkan dalam praktik perdagangan internasional yang menggunakan

    L/C. UCPDC berguna untuk meminimalisir terjadinya perselisihan dalam

    transaksi ekspor-impor, karena itu L/C yang dibuka perlu ditegaskan tunduk

    kepada UCPDC edisi tertentu. Umumnya, kini banyak yang mengacu pada edisi

    yang terakhir yaitu Revisi 2007 Publikasi 600.

    G. Keuntungan menerbitkan L/C dalam negeriKeuntungan yang dapat diperoleh bank penerbit L/C adalah dapat

    memperluas jaringan pelayanan kepada masyarakat sebagai perantara

    perdagangan dan sekaligus mendapatkan tambahan pendapatan berupa komisi

    dan sumber dana berupa setoran jaminan.

    H. Ketentuan penerbitan L/C dalam negeri

  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    11/15

    L/C dalam negeri hanya dapat diperoleh untuk daerah pabean Indonesia,

    sedang L/C luar negeri untuk wilayah diluar pabean Indonesia. Perbedaan dasar

    antara L/C dalam negeri dan L/C luar negeri adalah pada valuta pembayarannya

    dan wilayah pabeannya. L/C dalam negeri memerlukan pencatatan yang tepat

    waktu dari penerbitannya hingga penyelesaiannya. Pelaksanaan L/C dalam

    negeri berpegang pada Uniform Custom and Practice for Documentary Credits

    (UCPDC) yang diterbitkan oleh International Chambers of Commerce (ICC)

    dalam publikasi nomor 400 revisi tahun 1983 dan diterbitkan pada 1 Oktober

    1985.

    I. Prosedur transaksi L/C dalam negeri

    Pihak penjual dan pembeli mengadakan negosiasi jual-beli barang

    hingga terjadi kesepakatan.

    Pihak pembeli diharuskan membuka L/C DN pada suatu bank (Bank

    Pembuka L/C).

    Setelah L/C DN dibuka, oleh bank pembuka L/C segera memberi tahu

    kepada bank pembayar agar disampaikan kepada penjual barang.

    Setelah penjual mendapat pemberitahuan dari pihak bank pembayar,

    barang siap untuk dikirim. disini, penjual barang meneliti apakah L/C

    terjadi perubahan dari syarat yang telah disetujui semula.

    Pihak penjual menghubungi pihak maskapai pelayaran atau jasa

    angkutan lainnya untuk mengirim barang ke tempat tujuan.

    Setelah pihak pembeli mendapatkan pemberitahuan tentang kedatangan

    barang, mak pihak pembeli harus membuatkan Certificate of receiptsatau konosemen (B/L) yang diserahkan kepada pihak pengangkutan

    untuk diteruskan pada bank pembayar dan penjual.

    Atas dasar B/L, penjual segera menghubungi bank pembayar dengan

    menunjukkan dokumen L/C dan surat pengantar dokumen disertai

    dengan wesel yang berfungsi sebagai penyerahan dokumen dan

    penagihan pembayaran kepada bank pembayar.

  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    12/15

    Setelah menerima dokumen dari penjual, kemudian bank pembayar

    segera mnghubungi bank pembuka L/C. oleh bank pembuka L/C segera

    memberitahukan penerimaan dokumen dilampiri dengan perhitungan-

    perhitungan kepada pembeli.

    Pembeli menerima dokumen dari bank pembuka L/C.

    Pembeli segera mlunasi kewajibannya atas jual-beli tesebut kepada bank

    pembuka L/C.

    Bank pembuka L/C memberi konfirmasi penerimaan dokumen dan

    sekaligus memberitahukan bahwa si pembeli telah membayar. Dengan

    demikian memberi ijin kepada bank pembayar untuk melakukan

    pambayaran kepada si penjual. Klemudian semua arsip disimpan.

    Oleh bank pembayaran dilakukan pembayaran dengan

    memperhitungkan diskonto atas perhitungan wesel.

    J. Dokumen-dokumen dalam transaksi perdagangan dalam negeri

    1. Aplikasi pembukaan L/C dalam negeri

    2. Permohonan penangguhan setoran jaminan L/C

    3. Bilyet Letter of Credit

    4. Permintaaan perubahan L/C DN

    5. Pemberitahuan penerimaan dokumen L/C DN

    6. Perhitungan L/C DN

    7. Penegasan penerimaan dokumen

    8. Penyerahan dokumen L/C DN dan perhitungan pelunasannya

    9. Bukti pelunasan perhitungan L/C DN berjangka

    10. Surat penerusan / perubahan L/C DN

    11. Surat penerimaan dokumen L/C DN

    12. Surat penyerahan dokumen L/C DN

    13. Surat jaminan

  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    13/15

    14. Surat pengantar dokumen

    15. Bukti perhitungan wesel/ nota diskonto wesel

    16. Wesel

    17. Perjanjian pembukaan L/C DN

    18. Map pembukaan L/C DN

    K. Jenis L/C dalam negeri

    Ditinjau dari segi pembiayaannya, L/C DN dapat berupa :

    1. Sight L/C : Dapat segera dibayarkan sewaktu warkat

    ditunjukkan.

    a. Sight L/C dengan setoran jaminan 100 persen

    b. Sight L/C dengan setoran jaminan kurang dari 100 persen

    2. Usance L/C : Dengan pembayaran secara berjangka dengan wesel

    3. Red clause L/C : Pembayaran dapat dilakukan dimuka

    L. Akuntansi untuk L/C Dalam negeri

    Pembukaan di cabang penerbit ( Issuing Bank)

    1. Sight L/C DN

    a. Sight L/C dengan setoran jaminan 100 persen

    Bila sight L/C dibukla dengan setoran 100 persen atau

    tidak ada penangguhan setoran jaminan untuk nasabah, maka

    bagi bank tidak ada resiko wannprestasi si pembuka L/C.

    setoran jaminan 100 persen ini merupakanm sumber dana

    yang relatif sangat murah. Disini dibedakan kepada siapa L/C

    DN yang diterbitkan akan ditunjukan, apakah kepada bank

    lain atau kepada cabang bank sendiri yang berlokasi di bank

    lain.

    b. Sight L/C dengan setoran jaminan kurang dari 100 persen

  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    14/15

    Pembukaan L/C yang setoran jaminannya dilakukan

    kurang dari 100 persen, akan terjadi penangguhan setoran

    jaminan yang akan merupakan hutang bagi nasabah pembuka

    L/C DN dan merupakan kewajiban bagi penerbit L/C kepada

    pihak yang dijamin. dalam hal ini, ada resiko wannprestasi

    dari pembuka L/C untuk tidak dapat memenuhi sisa

    kewajibannya. Apabila nasabah tidak dapat memenuhi

    kewajiban tersebut, maka bank akan mengkonversi hutang

    setoran jaminannya menjadi debitur.

    2. Usance L/C DN

    Pembayaran hasil penjualan kepada si penjual dilakukan

    secara berjangka. Pihak penjual berhak menerima pembayaran

    setelah jangka waktu wesel usance yang telas disepakati jatuh

    tempo.

    Pembukaan di cabang pembayar ( Negotiating Bank )- Sebagai cabang penerus L/C : cabang hanya menerima komisi

    penerusan dari bank lain tersebut atas L/C yang telah diterbitkan dari

    bank lain tersebut.

    - Sebagai cabang penyambung konfirmasi L/C :

    cabang akan menerima komisi konfirmasi L/C.

    - Sebagai cabang pembayar L/C : akan tercipta

    hubungan antara kantor dengan cabang penerbit L/C DN tersebut.

    M. Akuntansi pembayaran L/C

    1. Pembayaran Sight L/C DN

    Dalam hal ini pengambil alihan / pembayaran L/C DN tidak perlu

    dilakukan akseptasi wesel oleh cabang penerbit L/C. Cabang ppembayar

  • 7/30/2019 46054934 Letter of Credit

    15/15

    dapat langsung membayarkan sejumlah nilai L/C Sight kepada

    beneficiary pada waktu nasabah mengajukan wesel sight (Sight Draft).

    2. Pembayaran atas Usance L/C DN yang diterbitkan oleh bank sendiri

    Pengambil alihan wesel usance untuk dibayarkan harus terlebih dahulu

    mendapatkan akseptasi dari cabang penerbit. Pencairan wesel berjangka

    baru dapat dicairkan oleh cabang pembayaran pada saat jatuh tempo.

    Pembayaran yang dikehendaki oleh beneficiary sebelum wesel

    berjangka jatuh waktu, akan dibebankan diskonto untuk bank pembayar.

    3. Pembayaran atas Red Clause L/C

    Bila perdagangan dalam negeri dilakukan dengan menerbitkan Red

    clause L/C, kepada si beneficiary diberikan fasilitas untuk mendapatkan

    pembayaran wesel dimuka yang berlaku hanya atas L/C yang telah

    diterbitkan sendiri oleh cabang lain, bukan bank lain. Dalam hal ini, L/C

    yang telah diterbitkan oleh bank lain prosedur pembayarannya harus

    melalui inkaso. Apabila terdapat Red clause L/c dalam negeri yang

    diterbitkan oleh bank lain, maka prosedur pembukuannya harus melalui

    inkaso ke bank penerbit L/C melalui cabang sendiri yang berada pada

    lokasi terdekat dengan bank penerbit L/C tersebut. Hubungan antara

    bank pembayar dan bank penagih tercipta dalam rekening antar kantor,

    sedangkan hubungan bank penagih dengan bank lain penerbit L/C

    dalam bentuk kliring.