58 tentang - jdih.sumutprov.go.id
TRANSCRIPT
GUBERITUR STTMATTRA UTARA
PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA
NolrttoR 58 TAHUN 2011
TENTANG
TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGASDINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA
DENGAN RAHTUAT TUHAN YANG NilAHA ESA
Menimbang : a.
Mengingat : 1.
GUBERNUR SUII'IATER.A UTARA,
bahwa berdasarkan Pasal 49 ayat (2) Peraturan Daerah ProvinsiSumatera Utara Nomor I Tahun 2008 tentang Organisasi danTata Keda Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utaraditegaskan bahwa uraian tugas dan fungsi masing-masingJabatan Struktural pada Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara,akan diatur dan ditetapkan berdasarkan dengan Peraturan
Gubernur;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Tugas,
Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Pertanian Provinsi SumateraUtara;
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan Perubahan PeraturanPembentukan Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 1956 Nomor O4, Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 1103);
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNomor 3041) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999 pengganti Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1974 tentang Pokok - Pokok Kepegawaian (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3890);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya
Tanaman (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1992
Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor 34781:
2.
3.
6.
4.
5.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
14.
15.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1996 Nomor 99,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3656);
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang PerlindunganKonsumen (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1999
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor 382U
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor 4355) ;
Undang-Undang Nomor 7 tahun 20M tentang Sumber Daya Air(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 32,Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4377);
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan {Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 20M Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik lndonesia Nomor a389);
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor 4y'.37), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 48441;
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 20M Nomor 126
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4438);
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5063);
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara
Republik tndonesia Tahun 2009 Nomor 149, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5068);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah Propinsi (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 1950 Nomor 59);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi
Kegiatan lnstansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara
Republik lndonesia Nomor 3373);
Peraturan Pemerintah Nornor 6 Tahun 1995 tentang Sistem
Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 1995 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 3586);
16.
17.
18^
19.
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang PerbenihanTanaman (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1995Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNomor 3616) ;
Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Labet danlklan Pangan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1999Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNornor 3867) ;
Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang$tandarisasi Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesiaTahun 2000 Nomor 199, Tambahan Lembaran Negara Republiklndonesia Nomor 4A2A);
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang PerubahanAtas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 TentangPengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural (Lembaran NegaraRepublik lndonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan LembaranNegara Republik lndonesia Nomor 4194|;
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang WewenangPengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai NegeriSipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor15, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor4263);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran NegaraRepublik lndonesia Nomor a578);
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang PedomanPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNomor4593);
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang lrigasi(Lernbaran Negara Republik lndonesia Tahun 2006 Nomor 46,Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4624);
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kepada DPRD, dan lnfonnasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 4693);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4737\;
24.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang OrganisasiPerangkat Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republiklndonesia Nomor 474"1);
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentangDekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran NegaraRepublik lndonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan LembaranNegara Republik lndonesia Nomor 4816);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pelaksanaan Keuangan Daerah sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 Tahun2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan KeuanganDaerah;
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39/Permentan/OT.140/8/2006 Tentang Produksi, Sertifikasidan Peredaran Benih Bina;
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 720.1/KptslOT.14AnA2006tentang Pedoman Administrasi Keuangan Deparlemen Pertanian ;
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25/Permentanl Pl. 1 30/5/2008tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan UsahaPelayanaan Jasa Alat dan Mesin Pertanian ( UPJA ) ;
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41lPermentanlQT.l40l912009 Tentang Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Pertanian;
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/ OT.14011U2A09 tentang Pedoman Budidaya Buah dan Sayuran yang
Baik;
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Provinsi Sumatera
Utara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008Nomor 6 Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara
6);
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara(Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008
Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi $umateraUtara Nomor 8);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN GUBERNUR TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN
URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA
UTARA.
29.
28.
30.
35.
31.
32.
33.
34.
Menetapkan :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan:
1, Daerah adalah Provinsi Sumatera Utara;
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsurPenyelenggara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara;
3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan oleh PemerintahDaerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, menurut asas otonomi dantugas pernbantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem danprinsip Negara Kesatuan Republik lndonesia sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang Dasar Negara Repubtik I ndonesia;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Lembaga Penarakilan RakyatDaerah Provinsi Sumatera Utara sebagai unsur penyelenggara PemerintahanDaerah yang selanjutnya disebut DPRD;
5. Perangkat Daerah Provinsi adalah unsur pembantu Gubernur dalampenyele*ggaraan Pernerintahan Daerah terdiri dari Sekretariat Daerah,Sekretariat Dewan Penrakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan LembagaTeknis Daerah dalam bentuk Badan, Kantor dan Rumah Sakit Daerah;
6. Kepala Daerah adalah Gubemur Sumatera Utara, yang selanjutnya disebutGubsu;
7. Wakil Gubemur adalah Wakil Gubernur Sumatera Utara, yang selanjutnyadisebut Wagubsu;
L Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara, yang
selanjutnya disebut Setdaprovsu ;
9. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, yang
selanjutnya disebut Sekdaprovsu;
10. Staf Ahli adalah Staf Ahli Gubernur Sumatera Utara;
11. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban Daerah Otonom untukmengatur dan menguru$ sendiri urusan pernerintahan dan kepentingan
masyarakat setem pat, sesuai dengan peratu ran peru nda ng-undan gan ;
12. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah
kepada Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah
dalam sistem Negara Kesatuan Republik lndonesia;
13. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah danlatau Perangkat Pusat di Daerah;
14. Kabupaten dan Kota adalah kabupaten dan kota di tingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara;
15. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Daerah
dan/atau Desa dan dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau
desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan
tugas tertentu;
16. Dinas adalah Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara selanjutnya disebut
Dinas;
17. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara yang
selanjutnya disebut Kepala Dinas;
18. Kelompok Jabatan Fungsionaladalah susunan Jabatan Fungsionalyang terdiri
dari tenaga-tenaga yang memiliki keahlian atauldan keterampilan tertentu,
yang jenis dan tugas serta personilnya ditetapkan dengan Peraturan Gubernur,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
21.
22.
19.
24.
24.
28.
Eselon adalah tingkatan jabatan struktural;
Pengawasan adalah upaya yang diciptakan manajemen dalam suatuorganisasi untuk mengarahkan seluruh keglatan dengan menggunakansumber daya yang ada guna mencapai tujuan organisasi secara efektil elisiendan ekonomis;
Perencanaan adalah penetapan keadaan yang akan dilakukan pada masayang akan datang dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan dalamrangka pencapaian tujuan;
Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebihkegiatan yang dilaksanakan oleh satu atau unit organisasi dalam satu ataubeberapa instansi untuk mencapai tujuan dan sasaran kebijakan sertamemperoleh alokasi anggaran ;
Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu ataubeberapa satuan kerja sebagai bagian pencapaian sasaran terukur pada suatuprogram dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya(manusia, material, dana,teknologi) sebagai masukan (input) untukmenghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa;
Agrobisnis adalah kegiatan usahatani yang mencakup seluruh aspek siklusproduksi secara seimbang dalam satu paket lengkap mulai dari pengadaan
dan penyaluran sarana produksi berupa benih/bibit, pupuk, pestisida danlainnya (hulu), proses produksi/kegiatan budidaya (on-farm), pengolahan hasildan pemasaran (hili$, serta jasa penunjangnya seperti permodalan, teknologi,pendidikan/pelatihan, penyuluhan dan lainnya.Pendekatan sistem dan usahaagribisnis mencakup subsistem hulu, subsistem on-farm, subsistem hilir danjasa penunjang;
Ketahanan Pangan diartikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi setiaprumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah
dan mutunya, aman, merata, dan teriangkau. Pemenuhan kebutuhan pangan
sejauh mungkin dipenuhi dari produksi dalam negeri dengan mengandalkankeunggulan sumberdaya, kelembagaan dan budaya masing-masing daerahyang beragam;
Benih adalah tanaman atau bagian yang digunakan untuk memperbanyak dan
atau mengembangkan tanaman;
Varietas adalah bagian dari suatu jenis yang ditandai oleh bentuk tanaman,pertumbuhan, daun, bunga, biji dan sifat-sifat yang lain yang dapat dibedakanoleh jenis yang sama;
Varietas Unggul adalah varietas yang telah dilepas oleh pemerintah baik
berupa varietas baru maupun varietas lokal yang memiliki kelebihan dalampotensi hasildan sifat lainnya;
Benih Bersertifikat adalah benih yang berisikan keterangan mutu dan caraperbanyakan untuk mempertahankan mutu fisik, fisiologis dan genetik suatu
varietas;
Teknologi benih adalah cara kegiatan untuk menghasilkan benih yang
bertujuan untuk memunculkan keunggulan melalui penelitian;
Produksi adalah jumlah dari hasil panen dalam satu musim tanam untuk suatuperluasan;
Produktivitas adalah jumlah rata-rata produksi persatuan luas untuk suatu
daerah;
23.
25.
26.
27.
29.
31.
32.
30.
33. Kelompok Tani adalah sekumpulan keluarga tanilpetani dalam satu wilayah
yang memiliki tujuan kebutuhan dan kepentingan yang sama dalampencapaian tujuan;
34. Penangkar benih adalah orang/badan usaha untuk menghasilkan benih yang
ditanam kembali bagi petanidan terdaftar di kabupaten/kota;
36.
35. Produsen Benih adalah badan hukum atau instansi pemerintah yangmelakukan produksi benih ;
Serealia adalah tanarnan rumput-rumputan dan bijinya digunakan untukmakanan rnanusia sepertipadi, jagung dan gandum;
37. Tanaman kacang-kacangan adalah seluruh tanaman yang berpolong danpenghasil karbohidrat serta protein yang merupakan bahan pangan yangbernilai gizi tinggi;
40.
Tanaman Umbi-umbian adalah seluruh tanaman pangan yang berumbi danpenghasil karbohidrat yang merupakan bahan pangan;
Revitalisasi adalah upaya mendudukkan, melaksanakan, memfungsikan danmenata kembali suatu program agar tenrujud satu kesatuan pengertian, satukesatuan arah kebijakan dan strategi;
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) adalah suatu pendekatan inovatif dalamupaya perbaikan sistem / pendekatan dalam perakitan paket teknologi yangsinergis antar komponen teknologi, dilakukan secara partisipatif oleh petaniserta bersifat spesifik lokasi;
Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) adalah suatutempat pendidikan non formal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan dalam mengenali potensi,menyusun rencana usahatani,
mengatasi permasalahan, mengambil keputusan dan menerapkan teknologiyang sesuai dengan kondisi sumberdaya setempat secara sinergis danbenryawasan lingkungan sehingga usahataninya menjadiefisien, berproduktivitas tinggi da n berkelanj uta n ;
Laboratorium Lapangan (LL) adalah kawasan { area yang terdapat dalamkawasan SL-PTT yang berfungsi sebagai lokasi percontohan, temu lapang,tempat belajar dan tempat praktek penerapan teknologi yang disusun dandiaplikasikan bersama oleh kelompok tani/ petani;
Pemandu lapangan (PL) adalah Penyuluh Pertanian, Pengamat OrganismePengganggu Tanaman (POPT), Pengawas Benih Tanaman (PBT) yang telah
mengikuti Pelatihan SL-PTT;
Rencana Usahatani Kelompok (RUK) adalah rencana kerja usaha tani darikelompok tani untuk satu periode musim tanam yang disusun melalui
musyawarah dan kesepakatan bersama dalam pengelolaan usaha tanisehamparan wilayah kelompok tani yang memuat uraian kebutuhan, jenis,
volume, harga satuan, dan jumlah uang yang diajukan untuk pembelian
saprodi;
Tanaman obat-obatan (biofarmaka) adalah tanaman yang bermanfaat untuk
obat-obatan yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga,
buah , umbi (rimpang) ataupun akar;
Tanaman buah-buahan tahunan adalah tanaman sumber vitamin, garam
mineral dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanarnan berupa buah dan
merupakan tanaman tahunan, umumnya dapat dikonsumsi tanpa dimasaklebih dahulu;
Tanaman sayuran adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral dan lain-
lain yang dikonsumsidari bagian tanaman berupa daun atau buah;
Tanaman Hias adalah tanaman yang mempunyai nilai keindahan baik karena
bentuk, warna daun, tajuk maupun bungannya, sering digunakan sebagaipenghias pekarangan atau ruangan dirumah-rumah atau gedung perkantoran;
Benih berlabel (Benih bermutu) adalah benih yang prosesnya melalui
beberapa tahapan kegiatan dan diawasi oleh instansi pengawasan mutu yang
ditunjuk serta memenuhi persyaratan standar mutu benih tertentu. Dalam
setiap kemasan produksinya disertakan label benih yaitu keterangan tertulis
yang diberikan pada benih yang sudah dikemas yang akan diedarkan dan
49.
3B.
39.
41.
42.
43.
44.
46.
45.
47.
48.
50.
51.
63.
64.
52.
53.
54.
55.
60.
62.
56.
57.
58.
memuat antara lain tempat asal benih jenis dan varietas tanaman, kelas benih,data hasil uji laboratorium serta akhir masa edar benih;
Teknologi adalah suatu anjuran dalam menggunakan sarana produksi antaralain : benih/ bibit, pupuk, pestisida dan alau mesin pertanian untuk meningkatproduksi pertanian;
Paket Teknologi adalah proses dalam menggunakan menggunakan saranaproduksi sesuai dengan ukuran/ paket yang telah ditentukan oleh BalaiPengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). misalnya paket teknologi PengelolaanTanaman Terpadu (PTT);
Paket Teknologi Hortikultura adalah proses dalam menggunakan saranaproduksi (bibit/benih, pupuk, pestisida dan alaUmesin pertanian denganukuranl paket yang telah ditentukan oleh BPTP untuk tanaman buah-buahandan sayur-sayuran;
Sawah adalah usaha tani yang secara fisik permukaan tanahnya rata, dibatasioleh pematang, dapat ditanami padi dan palawija / tanaman pangan lainnya;
Sawah irigasiadalah sawah yang sumber air utamanya berasaldariair irigasi;
Sawah lrigasi Teknis adalah sawah yang memperoleh pengairan dimanasaluran pemberi terpisah dari saluran pembuang agar penyediaan danpembagian irigasi dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah.Jaringan seperti ini biasanya terdiri dari saluran induk, sekunder dan tersier.$aluran induk, sekunder serta bangunannya dibangun, dikuasai dan dipeliharaoleh pemerintah;
Sawah lrigasi Setengah Teknis adalah Sawah berpengairan teknis akan tetapipemerintah hanya menguasai bangunan penyadap untuk dapat mengatur danmengukur pemasukan air, sedangkan jaringan selanjutnya tidak diukur dandikuasai pemerintah;
Sawah lrigasi Sederhana adalah Sawah yang memperoleh pengairan dimana
cara pembagian dan pembuangan airnya belum teratur, walaupun pemerintah
sudah ikut membangun sebagian dari jaringan tersebut (misalnya biaya
membuat bendungannya) ;
Sawah Pasang Surut adalah sawah yang pengairannya tergantung pada airsungaiyang dipengaruhioleh pasang surutnya air laut.
Lahan Kritis adalah lahan yang sudah tidak produktif lagi kondisinya tidakmemungkinkan lagi untuk diusahakan sebagai lahan pertanian, kecuali bila
ada upaya rehabilitasi terlebih dahulu;
Lahan Potensial Kritis adalah lahan yang masih produktif bila diusahakan
untuk pertanian tanaman pangan. Namun demikian bila pengelolaan lahanyang diterapkan tidak didasarkan pada kaidah-kaidah konservasi tanah dan
air, maka lahan akan rusak dan cenderung menjadi lahan semi kritis atau
bahkan lahan kritis;
Jalan Usaha Tani adalah suatu prasarana jalan diwilayah lahan usahataniyang berfungsi sebagai sarana transportasi dalam pengangkutan saranaproduksi pertanian, hasil panenan dan alat mesin pertanian;
Jalan Produksi adalah jalan yang melewatilmemotong jalan koleksi menuju kepabrik pengolahan hasil;
Pembukaan Lahan /Sawah Baru adalah suatu usaha penambahan baku lahan
pertanian pada berbagai tipologi lahan irigasi, pasang surut dan tadah huian
yang sedapat mungkin terdapat dalam satu hamaparan yang memenuhi
norma, criteria, standar teknis dan prosedur yang telah ditetapkan;
Air adalah semua yang terdapat diatas maupun dibawah permukaan tanah,
termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air hujan, dan air laut yang
dimanfaatkan didarat;
59.
61.
66.
67.
68.
65. Sumber air adalah tempaUwadah air baik yang terdapat pada, diatas, maupundibawah permukaan tanah (dalam penjelasan termasuk dalam pengertian ;
sungai, danau, mata air, aquifer, situ, waduk, rawa dan muara serta dijelaskansifat wadah air yang kering permanen);
Sumber daya Air adalah air dan daya air yang terkandung didalamnya;
Pengembangan Sumber daya air adalah upaya peningkatan pemanfaatanfungsi sumberdaya air tanpa merusak kesimbangan;
Pengendalian dan penanggulangan daya rusak air adalah upaya untukmencegah dan menanggulangi terjadinya kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh daya rusak air yang dapat berupa banjir, lahar panas/dingin,ombak, gelombang pasang dan lain-lain;
Anomaliiklim adalah proses terjadinya perubahan iklim yang melebihi rata-ratanormalnya dalam jangka waktu panjang;
Curah hujan atas normal adalah jika nilai perbandingan terhadap rata-rata 30tahun > 115o/o;
Curah Hujan Normal adalah jika nilai perbandingan terhadap rata-rata 30tahun antara 85o/o - 1154/o;
Curah Hujan bawah Normal adalah jika perbandingan terhadap rata-rata 30tahun < 85o/oi
73. Pengolah air adalah upaya perencanaan, pengembangan, rehabilitasi danoptimasi penggunaan dan penyediaan sumber daya air untuk kebutuhanpertanian;
75.
Pengkajian iklim adalah upaya mengetahuikarateristik iklim suatu daerah serta
evaluasi maupun prediksi kedepan yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung
kegiatan pertanian;
Perluasan areal adalah Pembukaan lahan/sawah baru adalah suatu usahapenambahan baku lahan pertanian pada berbagai tipolugi lahan seperti lahan
irigasi, pasang surut dan tadah hujan yang sedapat mungkin terdapat dalam
statu hamparan yang memenuhi norma, kriteria, Standard teknis dan prosedur
yang telah ditetapkan;
Pengelolaan Lahan adalah segala usaha pendayagunaan lahan yang meliputi
optimasi, konservasi, reklamasi lahan, jalan usaha tani dan jalan produksi;
UPJA adalah Sistem Usaha Pelayanan Jasa Alsintan berorientasi bisnis,
dikelola secara terpadu, dimana semua lembaga usaha yang terkait didalam
sistem tersebut baik lembaga usaha on farm maupun aff farm dapat tumbuh
dan berkembang, kokoh, efisien, mandiri, dan menguntungkan;
Mutu dan Keamanan Pangan adalah Nilai yang ditentukan atas dasar kondisi
dalam upaya yang diperlukan untuk mencegah komoditi dari kemungkinan
cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan,
membahayakan keselamatan dan atau kesehatan manusia, kandungan gizi
dan standar perdagangan hasil pertanian;
Pelaku Usaha adalah setiap orang pribadi atau badan yang melakukan
kegiatan usaha komoditi hasil pertanian (prosedur, pemasok, distributor,pengecer, dll);
Standar adalah Spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata
cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang
terkait dengan memperhatikan syarat keselamatan, keamanan, kesehatan,
lingkungan perkembangan ilmu dan teknologi serta pengalaman,
perkembangan masa kini dan antisipasi masa yang datang untuk memperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya;
77.
69.
71.
74,
76.
78.
79.
80.
81. Promosi adalah kegiatan yang mempengaruhi target pasar denganmengkomunikasikan suatu produk kepada target pasar/calonpembeli/konsumen agar mereka dapat menjadi lebih mengenal produk dantertarik kemudian membeli serta loyalterhadap produk tersebut;
82. Kemitraan adalah Kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usahamenengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip salingmemerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan;
83. Usaha Pasca Panen asdalah Usaha yang meliputi pembersihan, pengupasan,penyortiran, pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standarisasi mutu danpengangkutan;
84. Hasil Kegiatan adalah Produk segar, kering atau beku dalam bentuk utuh ataudikupas/dipotong, dikemas atau tidak dikemas;
85. Usaha Pengolahan adalah Kegiatan usaha mengolah komoditas hasil
pertanian menjadi produk olahan primer/antara atau produk akhir;
86. Usaha Pemasaran Hasil adalah Usaha yang meliputi beberapa kegiatan
antara lain pencarian pasar, promosipenjualan dan pengangkutan;
87. Pemasaran adalah merupakan fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali
kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan sasaran yang dapat dilayani
oleh pelaku usaha serta merancang produk, jasa dan program yang tepat
untuk melayanipasar,
88. Sasaran Pemasaran adalah Menciptakan kepuasan pelanggan sambil
mendatangkan laba/keuntungan dengan membangun hubungan yang selaras
terhadap pelanggan.
BAB IITUGAS,FUNGSI DAN URAIAN TUGAS
Bagian KesatuDinas
Pasal 2
(1) Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah /kewenangan provinsi dibidang Bina Tanaman Pangan, Bina Hortikultura,
Pengelolaan Lahan, Air dan Sarana dan Bina Usaha tani, serta tugas
pembantuan;
(2) Dinas menyelenggarakan fungsi ;
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis dibidang pembinaan tanaman
pangan, hortikultura, pengelolaan lahan, air , sarana dan usaha tani, bina
usaha tani;b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pembinaan tanaman pangan, hortikultura, pengelolaan lahan air, sarana dan
usaha tani;c. penyelenggaraan pemberian perizinan di bidang pertanian;
d. penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertanian;
e. penyelenggaraan tugas pembantuaan pemerintahan dibidang pertanian
f. penyelenggaraan pelayanan administrasi internal dan eksternal.
g. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai dengan
tugas dan fungsinya
(3) Kepala Dinas Pertanian mempunyai uraian tugas:
a. menyelenggarakan pembinaan, sinkronisasi, pengendalian tugas dan fungsi
dinas;
b. menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas,sesuaidengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah;
c. menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan pemberiandukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah;
d. menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan tugasatas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang pertanian;
e. menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan programBina Tanaman Pangan, Bina Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air danSarana, Bina Usaha Tani;
f. menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasimengenai pertanian sebagai bahan penetapan kebijakan umum pemerintah
daerah;
g. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;h. menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas ;
i. menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis sertaevaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, Bina Tanaman Pangan,Bina Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Sarana, Bina Usaha Tani;
j. menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraanpelayanan dibidang pertanian;
k. menyelenggarakan koordinasi dengan dinas/lembaga pertanian lintaskabupatenlkota;
l. menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina Unit Pelaksana TeknisDinas;
m. menyelenggarakan koordinasidengan unit kerja lain ;
n. menyelanggarakan tugas lain, sesuaidengan tugas dan fungsinya.
(4) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) , Kepala Dinas dibantu oleh :
a. Sekretariat;b. Bidang Bina Tanaman Pangan ;
c. Bidang Bina Hortikultura ;
d. Bidang Bina Pengelolaan Lahan, Air dan Sarana ;
e. Bidang Bina Usaha Tani ;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas;g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian KeduaSekretariat
Pasal 3
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan
administrasi umum, kepegawaian, pengelolaan keuangan dan perencanaan
program.
(2) Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan urusan umum, pengelolaan keuangan dan penyusunan
program dinas;
b. penyelenggaraan perencanaan dan pengelolaan kebutuhan administrasi danperlengkapan, peningkatan pendayagunaan organisasi dan personil dinas
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan;
c. penyelenggaraan perencanaan, pengelolaan dan pengurusan pertanggungjawaban keuangan dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
dan standar yang ditetapkan;
d. penyelenggaraan pengelolaan data statistik pertanian dan perumusan
program, penganggaran, monitoring evaluasi dan pelaporan dinas sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan ;
e. penyelenggaraan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai danpejabat struktural pada lingkup Sekretariat Dinas;
f. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang tugas
dan fungsinya;
g. penyelenggaraan pemberikan masukan yang perlu kepada Kepala Dinas
sesuai bidang tugas dan fungsinya;
h. penyelenggaraan penyusunan laporan dan pertanggung jawaban ataspelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai dengan
standar yang ditetapkan ;
(3) Sekretaris mempunyai uraian tugas:
a. menyelenggarakan koordinasi rencana program kerja Sekretariat, Bidang-
Bidang dan Unit Pelaksana Teknis Dinas;
b. menyelenggarakan pengkaiian dan koordinasi perencanaan dan program
dinas;
c. menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan;
d. menyelenggarakan pembinaan dan pengelolaan adminfstrasi keuangan;
e. menyelenggarakan pengkajian dan pengendalian administrasi anggaran
belanja;
f. menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan bahan rencana strategis
dinas;
g. menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan;
h. menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas dan kearsipan;
i. menyelenggarakan fasilitasi pelayanan umum dan pelayanan minimal;
t. menyelenggarakan pengadaan, pemeliharaan, penataan, pembinaan dan
pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan/peralatan kantor;
k. menyelenggarakan pengkoordinasian bahan rancangan peraturan;
l. menyelenggarakan fasilitasi dan pengaturan keamanan kantor;
m. menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional;
n. menyelenggarakan pengkoordinasian monitoring evaluasi pelaporan atas
kegiatan Bidang-Bidang lingkup Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas;
o. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
p. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
q. menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal dinas;
r. menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan tugas dan fungsinya;
(4) Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) Sekretaris dibantu oleh :
a. Kepala Sub Bagian Umum;
b. Kepala Sub Bagian Keuangan;c. Kepala Sub Bagian Program.
Pasal 4
(1) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai uraian tugas:
a. melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan
pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat;
b. melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Sub Bagian Umum;
c. melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian;
d. melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gajiberkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberianpenghargaan, serta tugaslijin belajar, pendidikan dan pelatihankepemimpinan/ struktural, fungsional dan teknis;
e. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai;
f. melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi sertapemberhentian pegawai;
g. melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraanpegawaidan jabatan di lingkungan dinas;
h. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan pengorganisasian danketatalaksanaan dinas;
i. melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasianperaturan perundang-undangan ;
j. melaksanakan administrasilpenatausahaan, penerimaan, pendistribusian,
surat-surat, naskah dinas dan arsip ;
k. melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat ;
l. melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan umum danpelayanan minimal :
m. melaksanakan pengelolaan pendokumentasian surat-surat barang bergerakdan barang tidak bergerak ;
n. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasanapengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor,kenderaan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan keamanan danpelayanan kantor;
o. melaksanakan penyusunan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan sub
bagian umum,
p" melaksanakan penyusunan laporan inventariasasi dan mutasi barang;
q. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbanganpengambilan kebijakan;
r. melaksanakan pembinaan kepegawaian pada Unit pelaksana Teknis Dinas;
s. melaksanakan pembinaan kearsipan pada Unit Pelaksana Teknis Dinas;
t. melaksanakan koordinasi dengan unit keria terkait;
u. melaksanakan tugas lain, sesuaidengan tugasnya;
(2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas:
a, melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhanpelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat di Bidang Keuangan;
b. melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan belanja Dinas;
c. melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah;
d. melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis
administrasi keuangan;
e. melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan
lainnya;
f. melaksanakanverifikasikeuangan;
g. melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung
pada Dinas dan Unit Pelaksana Teknis;
h. melaksanakan penyusunan laporan Sistem Akuntansi lnstansi (SAl) dan
laporan pertanggungjawaban keuangan;
i. melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan
administrasi keuangan;
j. melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja dan Sub Bagian
Keuangan;
k. melaksanakan pengendalianadministrasiperjalanandinaspegawai;
l. melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan;
m. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
n. melaksanakan penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan;
o. melaksanakan penyusunan laporan realisasi anggaran;
p. melaksanakan penatausahaan pendapatan Asli Daerah (PAD) dan
Penerimaan Negara Bukan Paiak (PNBP);
q. melaksanakan koordinasidengan unit kerja terkait;
r. melaksanakan tugas lain, sesuaidengan tugasnya.
(3) Kepala Sub Bagian Program mempunyai uraian tugas:
a. melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan
pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat ;
b. melaksanakan penyusunan perencanaan dan penganggaran Dinas ;
c. melaksanakan penyusunan bahan rencana strategis, Laporan Akuntanbilitas
(LAKIP), LKPJ dan LPPD dan laporan tahunan Dinas;
d. melaksanakan penyusunan bahan pengkoordinasian monitoring evaluasi dan
pelaporan;
e. melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem informasi pertanian;
f. melaksanakan penyusunan pengelolaan data statistik pertanian;
g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
h. melaksanakan koordinasidengan Unit Kerja terkait;
i. melaksanakan tugas lain, sesuaidengan tugasnya.
Bagian Ketiga
Bidang Bina Tanaman Pangan
Pasal 5
(1) Bidang Bina Tanaman Pangan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang budidaya serealia, kacang-
kacangan dan umbi-umbian, serta Fasilitasi Benih dan Paket Teknologi Tanaman
Pangan.
(2) Kepala Bidang Bina Tanaman Pangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan penyempurnaan dan penyusunan pelaksanaan kewenangan
kanupatenlkota standar kewenangan tugas-tugas Dinas dalam
pengembangan budidaya serealia, kacang- kacangan, umbi-umbian, fasilitasi
benih dan paket teknologi tanaman pangan rencana iangka tahunan dan
jangka menengah;
b. penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian potensi
pengembingan produktivitaslproduksi dan benih serealia, kacang-kacangan
dan- umbi-umbian secara kontinu dan intensif untuk jangka tahunan dan
menengah dibidang pertanian tanaman pangan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
c. penyelenggaraan pelaksanaan fasilitasi benih dan paket teknologi tanaman
pangan pJmbinan teknis berupa penyebaran informasi tanaman pangan dan
penggunaannya secara kontiniu, berkelanjutan dan optimal untuk menjangkau
baeiafr kabupaten/kota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar yang ditetaPkan ;
d. penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi penerapan pedoman perbenihan
tanaman plngan serta pengaturan penggunaan benih wilayah Provinsi;
e. penyelenggaraan bimbingan penerapan pedoman teknis pola tanam dan
perlakuan terhadap tanaman pangan;
f. penyelenggaraan pembinaan teknis guna pencapaian sasaran tanam panen
dan produksi tanaman Pangan;
g. penyelenggaraan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
bidang tugasnya dan standar yang ditetapkan;
h. penyelenggaraan pemberian masukan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugasnya dan fungsinya kepada Kepala Dinassesuai standar yang ditetapkan,
(3) Kepala Bidang Bina Tanaman Pangan mempunyai uraian tugas:
a. menyelenggarakan pembinaan, sinkronisasi dan pengendalian tugas danfungsi bidang tanaman pangan;
b. menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan bidang
tanaman pangan, sesuai dengan arahan pembangunan nasional danpembangunan daerah;
c. menyelenggarakan penetapan pengkajian terhadap program kegiatan pada
bidang tanaman pangan;
d. menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program
kegiatan tanaman pangan;
e. menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi
mengenai bidang tanaman pangan sebagai bahan penetapan kebijakan
kepada Kepala Dinas.
f. menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan bidang tanaman pangan;
g. menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas{ugas teknis serta
evaluasidan pelaporan bidang tanaman pangan;
h. menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan dibidang tanaman pangan;
i. menyelenggarakan penyajian bahan/data untuk penyempurnaan danpenyusunan standar pelaksanaan kewenangan Provinsi dan daerah
Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas - tugas Dinas dalam
pengembangan dan peningkatan budidaya serealia, kacang-kacangan dan
umbi-umbian serta benih dan paket teknologi.
j- menyelenggarakan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka
tahunan dan menengah dalam bidang tanaman pangan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
k. menyelenggarakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi,
pengendalian pembinaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan bidang
tanaman pangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar yang ditetapkan ;
L menyelenggarakan pengendalian bimbingan teknis pemberdayaan
pemantauan memberikan informasi untuk revitalisasi perbaikan budidaya
Bidang Bina Tanaman Pangan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan dan standar yang ditetapkan;
m. menyelanggarakan tugas lain sesuaidengan tugas dan fungsinya'
(4) Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Kepala Bidang Bina Tanaman Pangan dibantu oleh :
a. Kepala Seksi Budidaya Serealia;
b. Kepala Seksi Budidaya Kacangan dan Umbian;
c. Kepala Seksi Fasilitasi Benih dan Paket TeknologiTanaman Pangan.
Pasal 6
(1) Kepala Seksi Budidaya Serealia mempunyai uraian tugas:
a. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan, penyajian bahanldata untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah
kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam
pengembangan dan peningkatan budidaya serealia;
melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untukpenyusunan reneana jangka tahunan dan menengah dalam budidaya serealia
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan;
melaksanakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi,pengendalian monitoring dan evaluasi serta pelaporan dalam upayapeningkatan produktivitas dan produksi serealia sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
melaksanakan pengendalian bimbingan teknis pemberdayaan pemantauan,
memberikan informasi untuk revitalisasi perbaikan budidaya serealia sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan ;
melaksanakan koordinasi, identifikasi penyebaran dan pengembangan varietasbaru/unggul, baik lokal maupun nasional sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standard yang ditetapkan;
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Tanaman
Pangan sesuaitugas dan fungsinya;
g. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Bina
Tanaman Pangan sesuaitugas dan fungsinya;
h. melaksanakan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan
tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Tanaman Pangan sesuai tugas dan
fungsinya.
(2) Kepala Seksi Budidaya Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian mempunyai uraian
tugas:
melaksanakan pengumpulan dan pengolahan, penyajian bahan/data untukpenyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah
Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas - tugas dinas dalam
pengembangan dan peningkatan budidaya kacang-kacangan dan umbF
umbian;
melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dalam budidaya kacang'
kacangan dan umbi-umbian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
dan standar yang ditetapkan;
melaksanakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi,
pengendalian monitoring dan evaluasi serta pelaporan dibidang budidaya
kacang-kacangan dan umbi-umbian sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan dan standar yang ditetapkan;
melaksanakan pengendalian bimbingan teknis pemberdayaan pemantauan,
memberikan informasi untuk revitalisasi perbaikan budidaya kacang-kacangan
dan umbi-umbian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar yang ditetapkan;
melaksanakan sosialisasi dan koordinasi dalam identifikasi dan
pengembangan tanaman pangan alternatif/lokal sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Tanaman
Pangan sesuaitugas dan fungsinya;
melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Bina
Tanaman Pangan sesuaitugas dan fungsinya;
melaksanakan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan
tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Tanaman Pangan sesuai ttrgas dan
fungsinya.
(3) Kepala Seksi Fasilitasi Benih dan Paket Teknologi mempunyai uraian tugas:
a. melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah
kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas dinas dalam fasilitasi benih
dan pengembangan paket tekhnologi tanaman pangan;
b.
e.
a.
b.
d.
e.
g.
h.
melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untukpenyusunan rencana jangka tahunan dan menengah di bidang penyiapan danpengembangan paket tekhnologi tanaman pangan sesuai ketentuan danstandar yang ditetapkan;
melaksanakan koordinasi dan kerjasama untuk pengadaan benih unggulbermutu dengan instansi terkait antara pemerintah dengan pihak perguruan
tinggi dan swasta sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar yang ditetapkan;
melaksanakan penyusunan kebijakan benih hibrida dan identifikasipengembangan varietas unggul lokal dibidang perbenihan;
melaksanakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi, monitoring evaluasi secara
berkala dan periodik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar yang ditetapkan ;
melaksanakan koordinasi dan kerja sama untuk penerapan danpengembangan paket tekhnologi serta fasilitasi perbenihan dengan instansi
terkait antara pemerintah dengan perguruan tinggi dan swasta sesuai
ketentuan peraturan peru ndang-undangan dan standar yang ditetapkan ;
g. melaksanakan pembinaan, pemantauan dan pemberdayaan penerapan
pengembangan paket teknologi tanaman pangan dalam produksi benih
tanaman pangan sesuai ketentuan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan;
melaksanakan fasilitasi kebutuhan benih tanaman pangan wilayah Provinsi;
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Tanaman
Pangan sesuai tugas dan fungsinya;
melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Bina
Tanaman Pangan sesuaitugas dan fungsinya;
melaksanakan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan
tugasnya kepada kepala Bidang Bina Tanaman Pangan sesuai standar yang
ditetapkan.
Bagian KeempatKepala Bidang Hortikultura
Pasal 7
Bidang Hortikultura mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang budidaya sayuran dan
biofarmaka, buah-buahan, dan tanaman hias, serta fasilitasi benih dan paket
teknologi tanaman hortikultura.
Bidang Hortikultura menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan penyempurnaan dan penyu$unan pelaksanaan kewenangan
Kabupaten/Kota standar kewenangan tugas - tugas dinas dalam
pengembangan budidaya sayuran dan biofarmaka, buah-buahan, sayuran dan
tanaman hias, fasilitasi benih dan peket tekhnologi hortikultura rencana jangka
tahunan dan jangka menengah;
b. penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian potensi lahan
dan pengembangan perbanyakan penyebaran budidaya sayuran dan
biofarmaka, buah-buahan, sayuran dan tanaman hias secara kontiniu dan
intensif untuk jangka tahunan dan menengah dibidang pertanian tanaman
pangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan;
c. penyelenggaraan perencanaan pelaksanaan pengembangan potensi kawasan
sentra pengembangan budidaya benih sayuran dan biofarmaka, buah-buahan,
sayuran dan tanaman hias untuk komoditas prioritas sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
b.
c-
d.
e.
f.
h.
i.
(1)
(2).
penyelenggaraan pelaksanaan teknis dengan instansi terkaitpemerintahlswasta dan perguruan tinggi dalam upaya pengembangan dan
fasilitasi benih serta pencapaian keseimbangan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
penyelenggaraan pelaksanaan fasilitasi benih dan paket tekhnologi hortikultura
pembinaan teknis berupa penyebaran informasi hortikultura dan
penggunaannya secara kontinu, berkelanjutan dan optimal untuk menjangkau
daerah KabupatenlKota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar yang ditetapkan;
penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi teknis dan kerjasama dengan
instansi pemerintah/swasta dalam pembinaan produksi hortikultura sesuai
ketentuan peraturan peru nda ng-undan gan dan standar yan g ditetapkan ;
penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi penerapan pedoman perbenihan
hortikultura serta pengaturan penggunaan benih wilayah Provinsi;
penyelenggaraan bimbingan penerapan pedoman teknis pola tanam dan
perlakuan terhadap tanaman hortikultura;
(3). Kepala Bidang Bina Hortikultura mempunyai uraian tugas:
menyelenggarakan pemimpinan, pembinaan, sinkronisasi dan pengendalian
tugas dan fungsi bidang hortikultura;
menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan bidang
hortikultura sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan
daerah;
menyelenggarakan penetapan pengkajian terhadap program kegiatan pada
bidang hortikultura;
menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program
kegiatan bidang hortikultura;
menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai
bidang hortikultura sebagaibahan penetapan kebiiakan kepada Kepala Dinas;
menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan bidang hortikultura;
menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis serta
evaluasi dan pelaporan bidang hortikultura;
menyetenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan di bidang hortikultura;
menyelenggarakan penyajian bahan/data untuk penyempurnaan- dan
penyusunan standar pelaksanaan kewenangan Provinsi dan Daerah
kaUupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam
pengembangan dan peningkatan sayuran, biofarmaka, buah-buahan, tanaman
hias, serta fasilitasi benih dan paket tehnologi;
menyelenggarakan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka
tahunan dan menengah dalam bidang hortikultura sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan.
menyelenggarakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi,
pengenOatiin pembinaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan di bidang
i.rorfikultura sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan;
menyelenggarakan pengendalian bimbingan teknis pemberdayaan pemantauan,
memOeritiair informasi untuk revitalisasi perbaikan budidaya bidang hortikultura
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
d.
e.
t.
g.
h.
b.
c.
e.
f.
g.
h.
J.
m. menyelanggarakan tugas lain sesuaidengan tugas dan fungsinya'
(4). Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ayat (2) dan ayal (g) Kepala Bidang Bina Hortikultura dibantu oleh:
a. Kepala Seksi Budidaya Sayuran dan Biofarmaka;
b.
c.
Kepala Seksi Budidaya Buah-Buahan dan Tanaman Hias;
Kepala Seksi Fasilitasi Benih dan Paket Tekhnologi Hortikultura.
Pasal 8
Kepala Seksi Budidaya Sayuran dan Biofarmaka mempunyaiuraian tugas:
a. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan, penyajian bahan/data untukpenyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerahKabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalampengembangan dan peningkatan budidaya sayuran dan biofarmaka;
b. melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untukpenyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dalam budidaya
sayuran dan biofarmaka sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
dan standar yang ditetapkan;
c. melaksanakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi,pengendalian pembinaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan dibidang
budidaya sayuran dan biofarmaka sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan dan standar yang ditetapkan;
d. melaksanakan budidaya sayuran dan biofarmaka yang mengacu kepada
ketentuan Good Agricultural Practices (GAP)/Standar Operasional Prosedur(soP).
f. melaksanakan pengendalian bimbingan teknis pemberdayaan pemantauan,
memberikan informasi untuk revitalisasi perbaikan budidaya sayuran dan
biofarmaka sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standaryang ditetapkan;
e. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dengan Tim Pengerak PKK dalam
pemberdayaan taman PKK Provinsi;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Hortikultura
sesuai tugas dan fungsinya;
g. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang
Hortikultura sesuai tugas dan fungsinya;
h. melaksanakan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan
tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Hortikultura sesuai tugas dan
fungsinya.
Kepala Seksi Budidaya Buah- Buahan dan Tanaman Hias mempunyai uraian
tugas:
a. melaksanakan, mengumpulkan dan mengolah, menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah
Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam
pengembangan dan peningkatan budidaya buah- buahan dan tanaman hias;
b. melaksanakan, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dalam budidaya buah-
buahan dan tanaman hias sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
dan standar yang ditetapkan;
c. melaksanakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi,
pengendalian pembinaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan di bidang
budidaya buah- buahan dan tanaman hias sesuai ketentuan dan standar
yang ditetapkan;
d. rnelaksanakan pembinaan budidaya buah-buahan dan tanaman hias yang
mengacu kepada ketentuan Good Agricultural Practices (GAP)/Standar
Operasional Prosedur (SOP);
e. melaksanakan pengendalian bimbingan teknis pemberdayaan pemantauan,
memberikan informasi untuk revitalisasi perbaikan budidaya buah-buahan
dan tanaman hias sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar yang ditetapkan ;
(1 ).
(2\.
(3)
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang BinaHortikultura sesuai tugas dan fungsinya;
g. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang BinaHortikultura sesuai tugas dan fungsinya;
h. melaksanakan, melaporkan dan mempertanggung jawabkan ataspelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Hortikultura sesuai tugasdan fungsinya.
Kepala Seksi Fasilitasi Benih dan Paket Teknologi mempunyai uraian tugas :
a. melaksanakan, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/datauntuk penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangandaerah Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas dinas dalamfasilitasi benih dan pengembangan paket tekhnologi hortikultura;
b. melaksanakan, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/datauntuk penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dibidangpenyiapan dan pengembangan paket tekhnologi hortikultura sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
c. melaksanakan koordinasi dan kerjasama untuk pengadaan benih/bibilbermutu dari varietas unggul dengan instansi terkait antara pemerintah
dengan pihak perguruan tinggi dan swasta sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
d. melaksanakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi, monitoring evaluasisecara berkala dan priodik sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan dan standar yang ditetapkan;
e. melaksanakan koordinasi dan kerja sama untuk penerapan dan
pengembangan paket tekhnologi serta fasilitasi perbenihan dengan instansi
terkait antara pemerintah dengan perguruan tinggi dan swasta sesuai
ketentuan peratu ran peru ndang-u ndangan dan standar yang diteta pkan ;
f. melaksanakan pembinaan, pemantauan dan pemberdayaan penerapan
pengembangan paket teknologi hortikultura dalam produksi benih
hortikultura sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standaryang ditetapkan;
g. melaksanakan fasilitasi kebutuhan dan pengadaan benihlbibit hortikultura
wilayah Provinsi;
h. melaksanakan pembinaan dan peningkatan SDM penangkar benih/bibit
hortikultura;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Hortikultura
sesuai tugas dan fungsinya;
j. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Bina
Hortikultura sesuai tugas dan fungsinya;
k. melaksanakan, melaporkan dan mempertanggung jawabkan atas
petaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Hortikultura sesuai
standar yang ditetapkan.
Bagian KelimaBidang Pengelolaan Lahan, Air dan Sarana
Pasal 9
(1) Kepala Bidang Pengelolaan Lahan Air dan Sarana mempunyai tugas membantuKepala Dinas dalam Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidangPembinaan, Monitoring dan Evaluasi pemanfaatan tata guna air dan Pengkajianlklim, lahan dan perluasan arealdan penyiapan Sarana Pertanian.
(2\ Kepala Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan Sarana menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan
kewenangan daerah Kabupaten/Kota, pelaksanaan tugas-tugas dinasdalam rencana tahunan dan menengah di bidang pemanfaatan pengelolaan
air dan pengkajian iklim, pengelolaan lahan, perluasan areal dan penyiapan
sarana pertanian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar yang ditetapkan;
penyelenggaraan pengkoordinasian, pengendalian pembangunan,pembinaan jangka tahunan dan menengah kerjasama dengan daerahKabupaten/Kota dalam bidang pembinaan, monitoring dan evaluasipengelolaan air dan pengkajian iklim, pengelolaan lahan dan perluasan arealserta penyiapan sarana pertanian sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan dan standar yang ditetapkan;
penyelenggaraan perencanaan penerapan dalam menyelenggarakanpermanfaatan pengelolaan air dan pengkajian iklim, pengelolaan lahan danperluasan areal serta penyiapan sarana pertanian sesuai ketentuan dan
standar yang ditetapkan;
penyeleng garaa n perencanaan koord i nasi kefiasama pemerinta h/swasta da n
perguruan tinggi dengan instansi yang terkait dalam pengelolaan air,
pengkajian iklim, pengelolaan lahan dan perluasan areal serta penyiapan
sarana pertanian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar yang ditetapkan ;
penyelenggaraan bimbingan teknis, pembinaan dan pengawasan,
pemantauan dan evaluasi, pengembangan pengelolaan air irigasi tingkat
usaha tani, irigasi desa, tata air mikro, pompanisasi, irigasi partisipatif,
embung, irigasi bertekanan, konservasi air, pencatatan curah hujan,
penyebaran infirmasi pengkajian iklim, jalan usaha tani, optimasi lahan,
konservasi lahan, rehabilitasi lahan, reklamasi lahan, pengendalian lahan
dan pembukaan lahan baru studi analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL), tanaman pangan dan hortikultura, penetapan kebijakan, pedoman
penggunaan, pendaftaran dan pengawasan formula, pengadaan, peredaran,
penyiapan dan penetapan standar mutu pupuk, pestisida dan alat mesin
pertanian sesuai ketentuan peraturan perundang'undangan dan standaryang ditetapkan;
melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugas
dan fungsinya;
melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
melaksanakan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas
dan fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai standar yang ditetapkan.
(3) Kepala Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan Sarana mempunyai uraian tugas:
menyelenggarakan, pembinaan, sinkronisasi, pengendalian tugas dan fungsi
bidang pengelolaan lahan ,air dan sarana;
menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan bidang
pengelolaan lahan, air dan sarana, sesuai dengan arahan pembangunan
nasional dan pembangunan daerah;
d.
A
f.
g.
h.
b.
c. menyelenggarakan penetapan pengkajian terhadap program kegiatan
pengelolaan air irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani dan
desa, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), perluasan areal, pengelolaan
lahan dan peredaran, penggunaan pupuk pestisida dan alat mesin pertanian;
d. menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan
program kegiatan pengelolaan air, pengelolaan lahan, perluasan areal dan
sarana.
e. menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi
mengenai bidang pengelolaan lahan ,air dan sarana sebagai bahan
penetapan kebijakan kepada Kepala Dinas;
f. menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga
terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan bidang pengelolaan
lahan ,air dan sarana;
g. menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis serta
evaluasidan pelaporan bidang pengelolaan lahan ,air dan sarana;
h. menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan dibidang pengelolaan lahan ,air dan sarana;
i. menyelenggarakan penyajian bahan/data untuk penyempurnaan dan
penyusunan standar pelaksanaan kewenangan Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam
pengembangan pengelolaan air irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi tingkat
usaha tani dan desa, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), pengkajian
iktim, jatan usaha tani, pengelolaan lahan, perluasan areal, studi analisis
mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan peredaran, penggunaan pupuk
pestisida dan alat mesin pertanian;
j. menyelenggarakan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka
tahunan dan menengah dalam bidang pengelolaan lahan air dan sarana
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan dan standar yang
ditetapkan;
k. menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan, pengadaan, peredaran
dan penggunaan pupuk pestisida dan alat mesin pertanian di wilayah
Provinsi;
l. menyelenggarakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi,
pengendalian, pembinaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan di bidang
pengelolaan lahan air dan sarana sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan dan standar yang ditetapkan;
m. menyelenggarakan pengendatian bimbingan teknis pemberdayaan
pemantauan, memberikan informasi untuk revitalisasi perbaikan
pengelolaan air irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani dan
desi, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), perluasan areal, pengelolaan
lahan dan peredaran, penggunaan pupuk pestisida dan alat mesin pertanian;
n. menyelanggarakan tugas lain sesuaidengan tugas dan fungsinya.
(4) Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana pada ayat (1), ayat (2)
dan ayat (3), Kepala Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan Sarana dibantu oleh:
a. Kepala Seksi Pengelolaan Lahan dan Perluasan Areal ;
b. Kepala Seksi Pengelolaan Air dan Pengkajian lklim ;
c. Kepala Seksi Sarana Pertanian.
Pasal 10
(1).Kepala Seksi Pengelolaan Lahan dan Perluasan Areal mempunyai uraian tugas:
a. melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah
kaUupaien/Kota dan siandar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam
pengelolaan lahan dan perluasan areal menginventarisasi lahan-lahan kritis,
rehabilitasi, konservasi, optimalisasi dan pengendalian;
b. melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dalam pemanfaatan
pengelolaan dan pengembangan lahan dan perluasan areal serta penggunaan
Iahan pertanian sesuai ketentuan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan;
c. melaksanakan bimbingan teknis, pertemuan, monitoring, pengendalian dan
evaluasi serta pelaporan dibidang pemanfaatan pengelolaan jalan usaha tani,
pengembangan lahan, perluasan areal, konservasi lahan, optimasi lahan dan
inventarisasi lahan kritis, studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan;
d. melaksanakan sosialisasidan kerjasama untuk mengembalikan fungsi lahan;
e- melaksanakan konservasi dan optimalisasi lahan, pengendalian lingkungan
dan penataan tata ruang, pemetaan lahan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
f. melaksanakan pemetaan potensi bidang pengelolaan lahan, (optimasi,
konservasi, rehabilitasi, reklamasi dan pengendalian lahan) serta perubahan
baku lahan tanaman pangan dan hortikultura wilayah Provinsi bekerja sama
dengan instansi terkait dan perguruan tinggi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
g. melaksanakan peraturan dan penerapan kawasan pertanian terpadu wilayah
Provinsi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan;
h. melaksanakan pengembangan pengelolaan lahan optimasi, konservasi,
rehabilitasi, reklamasi dan pengendalian lahan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
i. melaksanakan kebijakan bidang pengelolaan lahan optimasi, konservasi,
rehabilitasi, reklamasi dan pengendalian lahan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
j. melaksanakan pembuatan pedoman teknis, bimbingan teknis, pertemuan,
monitoring pengedalian dan evaluasi serta pelaporan bidang pengelolaan
lahan, optlmasil konservasi, rehabilitasi, reklamasi dan pengendalian lahan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan
Lahan, Air dan Sarana sesuaitugas dan fungsinya;
l. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang
Pengelolaan Lahan Air dan sarana sesuaitugas dan fungsinya;
m. melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggung jawaban atas
pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Pengelolaan Lahan Air dan
Sarana sesuai standar yang ditetapkan'
(2). Kepala Seksi Pengetolaan Air dan Pegkajian lklim mempunyaitugas:
a. melaksanakan penyusunan, pengolahan dan penyajian data untuk
penyempurnaan dan- penyusunan siandar pelaksanaan kewenangan dae,rah
kaOupaienlKota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam
pengelolaan air dan pengkajian iklim;
b. melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahanldata untuk
penyusunan rencani jangka menengan dan tahunan di bidang pengelolaan air
dan pengkajian iklim;
c. melaksanakan sosialisasi, pembinaan, bimbingan teknis, pertemuan,
pengawasan, monitoring dan evaluasi pemanfaatan dan pemeliharaan
jaririgan iritasi tingkat ulaha tani, irigasi desa, konservasi air, tata air mikro,
irigaii partlsipatif,-pompanisasi, irigasi bertekanan, pencatatan curah hujan,
iniormasi pengkaiiin iklim sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
dan standar Yang ditetaPkan;
d. melaksanakan pembuatan bahan pembinaan pemberdayaan dan evaluasi,
kelembagaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Perkumpulan Petani
Pemakai Air Tanah (P3AT), khususnya dalam pemanfaatan dan pengelolaan
sumber-sumber air dan air irigasi, konservasi air serta pemeliharaan jaringan
yang sudah ada dengan instansi terkait sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
e. melaksanakan monitoring, pengendalian, sosialisasi penyebaran informasi
pendayagunaan sumber daya air dan pengkajian iklim serta penerapan
teknologi optimalisasi pengelolaan air untuk usaha tani, menata saluran air,
meningkatkan fungsi lahan dan antisipasi banjir, kekeringan untuk keperluan
pertanian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan;
f. melaksanakan koordinasi dengan Stasiun Klimatologi (BMKG) dalam
pencatatan curah hujan dan penyebaran informasi prakiraan data curah hujan
bulanan, enam bulanan dan tahunan sebagai dasar perencanaan pola tanam
detail dimasing-masing wilayah daerah irigasi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
g. melaksanakan penyusunan, pembuatan peta daerah rawan bencana alam
kekeringan dan kebanjiran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
dan standar yang ditetapkan;
h. melaksanakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Penanggulangan
Bencana Alam dalam penanggulangan dan antisipasi bencana alam banjir dan
kekeringan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar
yang ditetapkan;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan
Lahan Air dan Sarana sesuai bidang tugasnya;
j. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang
Pengelolaan Lahan Air dan Sarana sesuai bidang tugasnya;
k. melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugasnya kepada Kepala Bidang Pengelolaan Lahan Air dan Sarana sesuai
standar yang ditetapkan.
(3) Kepala Seksi Sarana Pertanian mempunyai uraian tugas:
a. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian bahan/data untuk
penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan daerah Kabupaten/Kota
serta standar pelaksanaan tugas dinas dalam pelaksanaan penyiapan
sarana pertanian;
b. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian bahanldata untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dibidang penyiapan
sarana pertanian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar yang ditetaPkan;
c. melaksanakan, perencanaan dan pelaporan dalam penyiapan sumber daya
sarana pertanian dalarn penanganan dan pengendalian, pembiayaan dan
penyaluran /penyediaan pupuk pestisida dan alat mesin pertanian antar
kabupaten/Kota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar
yang ditetapkan;
d. melaksanaan perencanaan koordinasi kerjasama PemerintahlSwasta dan
Perguruan Tinggi dengan lnstansi terkait pendaftaran dan penanganan,
pengawasan pengendalian jenis dan standar mutu pupuk, pestisida alsintan
pen[adaan, perddaran dah penggunaan antar Kabupaten/ kota sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
e. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan bimbingan teknis dan
pengawasan pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian pra panen;
f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi ketersediaan dan penggunaan pupuk
pestisida dan alat mesin pertanian pra panen;
melaksanakan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat mesin pertanian
pra panen dan penentuan kebutuhan prototype alat mesin pertanian pra panen
wilayah propinsi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standaryang ditetapkan;
melaksanakan koordinasi, sosialisasi dan memberikan informasi untuk
ketersediaan pupuk, pestisida dan alsintan pra panen, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan standaryang ditetapkan;
melaksanakan pengembangan dan pembinaan unit usaha pelayanan pupuk
dan pestisida;
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengelolahan
Lahan Air Sarana sesuaitugas dan fungsinya;
melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang
Pengelolaan Lahan Air dan Sarana sesuai tugas dan fungsinya;
melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugasnya kepada Kepala Bidang Pengelolaan Lahan Air dan Sarana sesuai
standar yang ditetapkan.
Bagian KeenamBidang Bina Usaha Tani
Pasal 11
(1) Bidang Bina Usaha Tani mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
penyelenggaraan urusan Pemerintahan di Bidang Penanganan Pengolahan
Hasil dan Pasca Panen, Pengembangan lnformasi Pasar dan Peningkatan
Promosidan Kemitraan.
(2) Bidang Bina Usaha Tani menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan
kewenangin daerah Kabupaten/Kota, pelaksanaan tugas dinas dalam
rencana iahunan dan menengah di bidang pasca panen dan pengolahan
hasil, informasi pasar, promosi dan kemitraan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
b. penyelenggaraan koordinasi pembangunan jangka tahunan dan menengah
kerjasama dengan Kabupaten/Kota dalam bidang penanganan pasca panen
dan pengolahan hasil pertanian, pengembangan informasi pasar serta
promosi dan kemitraan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
dan standar yang ditetapkan;
c. penyelenggaraan perencanaan dan pelaporan dalam penanganan pasca
panln dan pengolahan hasil, pengembangan informasi pasar dan
pemasaran, peningkatan promosi dan kemitraan hasil pertanian sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
d. penyetenggaraan koordinasi dengan pemerintah/swasta, perguruan tinggi
dan instanli terkait dalam melaksanakan penanganan pasca panen dan
pengolahan hasil, pengembangan informasi pasar dan pemasaran,
peningkatan promosi dan kemitraan usaha tani, sesuai ketentuan peratunan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;
e. penyelenggaraan bimbingan di bidang kelembagaan usaha tani, manajemen
usaha ta|l pembiayaan-, penerapan pedoman/kerjasama kemitraan, dan
pemantauan/pengawasan izin usaha pertanian, standar alat pasca panen,
unit pengolairan, unit penyimpanan dan kemasan hasil pertanian, serta
peningkatan mutu hasil Pertanian;
f. penyelenggaraan promosi hasil-hasil pertanian baik di dalam maupun luar
negeri srlia pengembangan sistem informasi pasar dan pemasaran hasil
tanaman pangan dan hortikultura wilayah Provinsi;
g. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan
memberikan masukan sesuai tugas dan fungsinya;
g.
h.
h. penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas dan fungsinya sesuai standar yang ditetapkan.
(3) Kepala Bidang Bina Usaha Tani mempunyai uraian tugas :
a. menyelenggarakan pembinaan, sinkronisasi, memimpin dan
mengendalikan tugas dan fungsi Bidang Bina usaha tani;
b. menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan Bidang
Bina Usaha Tani, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan
pembangunan daerah;
c. menyelenggarakan penetapan pengkajian terhadap program kegiatan pada
Bidang Bina Usaha Tani;
d. menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan
program kegiatan Bina Usaha Tani;
e. menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi
mengenai Bidang Bina Usaha Tani sebagai bahan penetapan kebijakan
kepada Kepala Dinas;
f. menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dan kerjasama dengan
instansi/lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
Bidang Bina Usaha Tani;
g. menyelenggarakan penyajian bahan/data untuk penyempurnaan dan
penyusunan standar pelaksanaan kewenangan Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota, penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah
serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam Bidang Bina Usaha
Tani sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan;
h. menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi pengembangan investasi
pertanian tanaman pangan dan hortikultura;
i. menyelenggarakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi,
pengendaiiin pembinaan monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang Bina
Usaha Tani sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar
yang ditetapkan;
j. menyelenggarakan pengendalian bimbingan teknis pemberdayaan
pemantauan, pemberian informasi untuk revitalisasi perbaikan Bidang
Bina Usaha Tani sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar yang ditetapkan;
k. menyelenggarakan tugas lain sesuaidengan tugas dan fungsinya.
(4t Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Kepala Bidang Bina Usaha Tani dibantu
oleh:
a.Kepala Seksi Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil;
b.Kepala Seksi lnformasi Pasar;
c.Kepala Seksi Promosi dan Kemitraan.
Pasal 12
(1) Kepala Seksi Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil mempunyai
uraian tugas :
a. melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah
kanupaien/Kota dan slandar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam
pembinaan penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil, serta
peningkatan mutu;
b. melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka tahunan dan jangka menengah, menyebarkan
penanganan panen, pasca panen, pengolahan hasil dan mutu (tanaman
bangan dan hortikulturb) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar yang ditetapkan ;
c. melaksanakan pembinaan, pertemuan bimbingan teknis, sosialisasi,monitoring evaluasi dan pengendalian penanganan panen, pasca panen,pengolahan hasil dan mutu, perhitungan perkiraan kehilangan hasil tanamanpangan dan hortikultura dan pengolahan hasil dalam peningkatan mutu nilaitambah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yangditetapkan;
d. melaksanakan koordinasi, bimbingan, penyebarluasan dan pemantauanpenerapan teknologi penanganan panen, pasca panen, alat mesin pascapanen, dan pengolahan hasil dan mutu (tanaman pangan dan hortikultura)serta penganekaragaman hasil dengan instansi terkait pemerintah/swasta dankabupaten/kota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standaryang ditetapkan;
e. melaksanakan pembinaan dan pengawasan standar unit pengolahan, alattransportasi, unit penyimpanan, penanganan pasca panen dan kemasan hasiltanaman pangan dan hortikultura yang hygiene diwilayah provinsi;
f. melaksanakan pembinaan dan fasilitasi perusahaan usaha pengolahan hasilpertanian tanaman pangan dan hortikultura
g. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang BinaUsaha Tanisesuai bidang tugasnya
h. melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban ataspelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Usaha Tanisesuai standaryang ditetapkan.
(2) Kepala Seksi Informasi Pasar mempunyai uraian tugas:
a. melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untukpenyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerahKabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas{ugas dinas dalampengelolaan informasi pasar pertanian;
b. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian bahan/data untukpenyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dibidang pengelolaan
informasi pasar pertanian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
dan standar yang ditetapkan;
c. melaksanakan pembinaan, pertemuan bimbingan teknis, sosialisasi,monitoring, pemantauan dan evaluasi pemasaran hasil komoditas Tanaman
Pangan dan Hortikultura dan harga komoditas serta kelembagaan pasar yang
mandiri dan berkelanjutan;
d. melaksanakan penyebarluasan informasi pasar dan data harga, serta
memfasilitasi sarana pengolah data peralatan informasi dan sistem informasiyang terkoneksi secara online, real time dan terkini juga menginventarisasi
sistem pemasaran yang berlaku diwilayah Provinsi;
e. melaksanakan bimbingan teknis untuk operasionalisasidan manajemen sistem
informasi serta pembangunan sarana fisik (peralatan dan bangunan)penyimpanan, pengolahan dan pemasaran sarana produksi serta pemasaran
dan perluasan pasar hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura wilayah
Provinsi;
f. melaksanakan pengembangan kelembagaan jaminan mutu pangan daerah
dan pengembangan tenaga fungsional mutu yang tersertifikasi untukpengembangan sistem informasi pasar;
g. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Bina
Usaha Tani sesuai bidang tugasnya;
h. melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban ataspelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Usaha Tani sesuai standaryang ditetapkan;
(2) Kepala Seksi Promosidan Kemitraan mempunyai uraian tugas:
a. melaksanakan pengumpulan, pengotahan dan penyajian bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah
Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas - tugas dinas dalam bidangpeningkatan promosi komoditas tanaman pangan dan hortikultura, danpenerapan pedoman kerjasama kemitraan usaha tanaman pangan dan
hortikultura sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standaryang ditetapkan;
b. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian bahanldata untuk
penyusunan rencana jangka tahunan dan jangka menengah dibidang
peningkatan promosi komoditas tanaman pangan dan hortikultura, penerapan
pedoman kerjasama kemitraan komoditas tanaman pangan dan hortikultura
wilayah provinsi;
c. melaksanakan bimbingan kelembagaan usaha tani, asosiasi, dan UPJA,
manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha tani wilayah
Provinsi;
d. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait
pemerintah/swasta dan pelaku usaha tani komoditas unggulan provinsi, pasar
pelaksanaan promosi hasil-hasil pertanian dan expo serta peningkatan
investasipertanian dan kemitraan usaha tani;
e. melaksanakan monitoring, pemantauan, dan evaluasi, pengembangan sarana
usaha, analisa usaha tani tanaman pangan dan hortikultura serta promosi dan
kemitraan wilayah provinsi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
dan standar yang ditetapkan;
f. melaksanakan monitoring, pemberian izin usaha dan pengawasan izin usaha
tanaman pangan dan hortikultura wilayah provinsidan mendorong peningkatan
investasi tanaman pangan dan hortikultura;
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pedoman pembiayaan
dari lembaga keuangan perbankan, non perbankan dan dana yang bersumber
dari masyarakat wilayah Provinsi;
h. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Bina
Usaha Tani sesuai bidang tugasnYa;
i. melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Usaha Tani sesuai standar
yang ditetapkan.
Bagian KetujuhKelompok Jabatan Fungsional
Pasal 13
(1) Pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, dapat dibentuk Kelompok Jabatan
Fungsional, berdasarkan kebutuhan dan hasil analisa beban kerja yang ditetapkan
dengan Peraturan Gubernur, sesuai ketentuan peraturan peru ndang-undangan ;
(2) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas sesuai dengan keahlian masing-masing;
(3) Ketompok Jabatan Fungsional dapat dibagi dalam sub-sub kelompok yang masing-
masing dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
(4) Jumlah Kelornpok Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan, sifat, jenis
dan beban kerja;
(5) Pembinaan terhadap Kelompok Jabatan Fungsional dilakukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan ;
(6) Tugas, fungsi dan uraian tugas Kelompok Jabatan Fungsional akan diatur dengan
Peraturan Gubernur.
BAB IIITATA KERJA
Pasal 14
(1) Untuk mewujudkan lntegrasi, Sinkronisasi dan harmonisasi kerja dilingkungan,
semua Pejabat Struktural Dinas wajib membangun, memelihara dan membina
komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal serta koordinasi dan kerjasama yang
baik dengan Perangkat Daerah lainnya dan pihak terkait, serta menerapkan prinsip
partisipasi, transparansi dan akuntabilitas.
(2) Kepala Dinas wajib melaksanakan pengawasan dan Pembinaan terhadap
bawahannya masing-masing;
(3) Pembinaan kepegawaian di lingkungan Dinas dilakukan dan ditetapkan oleh Kepala
Dinas, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
(4) Apabila Kepala Dinas berhalangan dalam melaksanakan tugas karena sesuatu hal,
Sekretaris melaksanakan tugas - tugas Kepala Dinas, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang - undangan;
(5) Apabila Sekretaris berhalangan melaksanakan tugasnya karena sesuatu hal, maka
Kepala Dinas menghunjuk pejabat yang telah memenuhi persyaratan untuk
melaksanakan tugas Sekretaris.
(6) Apabila Kepala Bidang berhalangan dalam melaksanakan tugasnya karena sesuatu
hal, maka Kepala Dinas menghunjuk pejabat yang telah memenuhi persyaratan
untuk melaksanakan tugas Kepala Bidang.
Pasal 15
Untuk kepentingan koordinasidan pengendalian surat menyurat maka :
a. Surat Dinas yang akan ditanda tangani oleh Gubernur harus melalui paraf
koordinasi febati Sun Bagian/Kepala Seksi kepada Bidang dan Sekretaris,
Kepala Dinas, Asisten Sekretaris Daerah yang membidangidan Sekretaris Daerah
sesuai ketentuan Tata Naskah Dinas;
b. Surat Dinas yang akan ditanda tangani Kepala Dinas, harus melalui paraf
kordinasi Xepila Sub Bagian / Kepala Seksi, Kepala UPTD I Sekretaris / Kepala
Bidang, sesuai ketentuan Tata Naskah Dinas-
BAB IVKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 16
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Gubernur.
BAB VKETENTUAN PEHUTUP
Pasal 17
pada saat diberlakukannya Peraturan Gubernur ini, maka Keputusan Gubernur
Sumatera Utara Nomor OOt-+SZ.ffahun 2002 tanggal 24 Juni 2002 tentang Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Serta Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas pertaniln Propinsi Sumatera Utara dicabut dan dinyatakan tidak berlaku;
Pasal 18
Peraturan Gubernur ini berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahui dan memerintahkan pengundangan Peraturan Gubemurinidengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera Utara
Ditetapkan di Medanpada tanggal 2 Agustus 2011
Plt. GUBERNUR SUIITIATERA UTARA,
dto
GATOT PUJO NUGROHO
Diundangkan di Medanpada tanggal g hnuryvg
PIT.SEKRETARIS DAE
H.RACHIUIA
BERITA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 20tt NOttfiOR 58