75930943 dasar pemilihan vehikulum sdh di edit
TRANSCRIPT
Dasar Pemilihan Vehikulum
Indri Kusharyanti, S.Farm, Apt
Formulasi dermatologis
☺ tingtur
☺ Linimentum
☺ lotion
☺ gel
☺ aerosol
☺ bubuk
☺ pasta
☺ krim
☺ salep (unguentum)
☺ sapo medicatus
☺ Emplastrum/Collemplastrum(sediaan transdermal)
Bdsrk Konsistensi Fisik Obat u Kulit
1. Cairan kental atau encer = solutio, limentum
2. Setengah Padat = unguentum, cream, pasta
3. Lebih padat = sapo medicatus, emplastrum
Sediaan topikal
Sediaan topikal, terdiri dari:
o Bahan Aktif cth: zinc oxide, asam salisilat, sulfur, metil salisilat, dsb
o Vehikulum cth: vaselinum, parafinum, oleum sesami, ol.cocos, ol.olivarum, dsb
o Agen-agen pengemulsi kadang juga perlu ditambahkan, cth: span, cera (utk W/O) triethanolaminum, tween (utk O/W)
o Zat Antioksidan dan Pengawet, cth: nipagin 0.12-0.18%
Bahan Aktif
Perhatikan sifatnya!
☺ Zat yg dpt dilarutkan dlm dasar salep
☺ Zat yg mudah larut dlm air
☺ Zat yg kurang larut/tdk larut dlm dasar salep
Champor, Mentol, fenol mudah larut dlm vaselin
Kalii iodium dlm adeps lanae
1
Zinci oxide dalam parafin
Jumlah zat berkhasiat biasanya dituliskan:
☺ Jumlah absollut : dlm mg, gram, mL
☺ Jumlah persen : ung.Oxydi Zincici 10 %
Vehikulum
Bahan dasar salep / basis salep / zat pembawa
Syarat-syarat vehikulum :
♂ Indifferent/inert
♂ Tidak merangsang kulit atau mukosa
♂ Cukup stabil dalam penyimpanan
♂ Tidak berbau
♂ pH netral
♂ Tidak meninggalkan bercak pd kulit
Klasifikasi Vehikulum
Berdasarkan sifat:
1. Dasar salep hidrokarbon cth: vaselin, parafin, minyak nabati
2. Dasar salep serap cth: adeps lanae, lanolin, ungt.simplex
3. Dasar salep dapat dicuci dengan air cth: vanishing cream, dasar salep emulsi o/w atau w/O
4. Dasar salep yg dpt larut air cth: PEG, tragacanth, PGA
(M.Anief, 1987)
Berdasarkan sumber bahan:
1. Kelompok Hidrokarbon cth: vaselin album, vaselin flavum, parafin liquidum, parafin solidum
2. Minyak Nabati cth: ol.sesami, ol.olivarum, ol.arachidis, ol.cacao
3. Lemak dan lilin asal hewani cth: adeps lanae, cera flava, cera alba
4. Cream atau dasar salep emulsi
(N.Z.Jonoes, 2001)
2
Pemilihan Vehikulum
Jenis sediaan yang akan dibuat
☺ Salep epidermis dgnk basis hidrokarbon
☺ Cream dgnk basis berair atau yg mrpk emulsi
Zat aktif yang akan ditambahkan
☺ Salep yg mengandung penicillin dgnkn basis yg anhidrous
☺ vehikulum menahan atau melepaskan atau membantu absorpsi zat aktif,
Kecocokannya untuk dipergunakan di daerah kulit yang diinginkan;
cairan(liquids),misalnya lotions gel, shampo, spray tepat untuk tempat-tempat yang berambut;
krem-krem emulsified finishing tupe digunakan untuk tempat-tempat yang mempunyai sela sela seperti jari umpamanya,
salep paling cocok untuk mencegah maserasi kulit
Sifat & Fungsi Vehikulum
1. Klp.Hidrokarbon
bersifat hidrofobik
Sulit dicuci dg air
Tdk dpt dikombinasikan dg obat yg mengandung air
2. Minyak Nabati
Cenderung menjadi tengik
Sbg tambahan spy konsistensi lebih lunak
3. Lemak dan Lilin asal hewani
Adeps lanar dpt menyerap air
Cera dgnk utk menambah konsistensi yg terlalu lunak
Memungkinkan utk membentuk emulsi w/o
3
4. Cream atau Dasar Salep emulsi
Merupakan emulsi sangat kental
tanpa tambahan obat dpt berfungsi sbg emollient atau dasar kosmetik
Emulsi O/W
Emulsi W/O
Zat Tambahan Lain pada vehikulum
Air
bekerja sebagai suatu vehikulum dan hydrating agent pada kompres basah, lotion "baths“, krem dan beberapa salep.
Bilamana digunakan sebagai kompres panas atau dingin, air akan meningkatkan atau menurunkan suhu kulit dan menimbulkan maserasi lapisan permukaan kulit sehingga memperbesar penetrasi zat aktif.
Alkohol
merupakan pelarut dan digunakan untuk mendinginkan kulit; tergantung dari konsentrasinya maka alkohol dapat bersifat antiseptik atau astringen.
Gliserin
merupakan suatu pelarut dan emolien dalam lotion, krem, dan pasta, dapat dicampur dengan air dan alkohol.
Propilen glikol
adalah suatu pelarut yang sangat baik dan telah menggantikan tempat gliserin sebagai vehikulum dalam formulasi obat topikal, kosmetika, dan lotion tubuh dan tangan.
Zat ini bersifat higroskopik dan mempunyai efek melembutkan (softening action).
Pada kulit yang rusak (tidak intact) dpt menyebabkan iritasi subjektif (rasa terbakar dan tersengat) sehingga membatasi penggunaannya.
Praktikum
Solutio (larutan) à sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia terlarut
Sediaan setengah padat (unguentum & cream)
Unguentum (salep) à sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
4
Cream à bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau t erdispersi dalam bahan dasar yang sesuai
(Farmakope IV, 1995)
R/ Sol. Kalium Permanganas 1/10.000 200ml
S.u.e
R/ Unguentum Whitfield 100
S.u.e. 2dd
R/ Vanishing cream (FMS) 100
S d.c.f
ATURAN UMUM PEMBUATAN SALEP
1. Zat yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan bila perlu denga pemanasan rendah.
2. Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dahulu diserbuk dan diayak dg derajat ayakan no. 100
3. Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep mampu mendukung/menyerap air tersebut, dilarutkan dulu dalam air yang tersedia, setelah itu ditambahkan bagian dasar salep yang lain.
4. Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut harus diaduk sampai dingin.
5