repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · web...

174
ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin Kampus Unhas Tamalanrea Jln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411)

Upload: others

Post on 25-Feb-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

1

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 2: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

REVITALISASI KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI RIUNTUK MEMPERKUAT PERLINDUNGAN TERHADAP HAK ASASI MANUSIA

(HAM) DI INDONESIA

Peneliti: Abdul Razak, Irwansyah, Faisal Abdullah, Nur Salam.

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini adalah: pertama, untuk mengetahui sejauhmana Mahkamah Konstitusi RI telah menjalankan kewenangannya dalam pengujian undang-undang (judicial review) sejak terbentuk tahun 2003 lalu. kedua, untuk memikirkan konsep bagaimana upaya penguatan (revitalisasi) kewenangan Mahkamah Konstitusi RI melalui judicial review (JR) untuk memperkuat perlindungan terhadap konsep hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif dengan cara meneliti bahan-bahan hukum primer yang diperoleh dari studi kepustakaan; buku-buku, jurnal, laporan tahunan Mahkamah Konstitusi, majalah, koran, internet, serta referensi lain yang relevan. Hasil penelitian menunjukan bahwa; pertama, Mahkamah Konstitusi (MK) RI telah menjalankan kewenangannya terkait Pengujian Undang-Undang (PUU). Hal ini dapat dilihat dari jumlah perkara PUU yang diuji MK RI sejak 2003 hingga akhir 2013 berjumlah 194 undang-undang. dari jumlah tersebut sebanyak 5 (lima) undang-undang yang dibatalkan secara keseluruhan. Sedangkan 80 (delapan puluh) undang-undang dibatalkan sebagian baik frasa, kalimat, ayat, atau Pasal yang terkandung dalam UU tersebut. Kedua, Salah satu upaya penguatan MK RI adalah dengan memasukan pengaduan konstitusional (constitutional complaint) kedalam kewenangan MK RI, selain dari kewenangan judicial review (pengujian undang-undang) yang telah dimiliki oleh MK. Hakekat dari constitutional complaint adalah untuk melindungi hak konstitusional warga negara. Beberapa negara yang memiliki Mahkamah Konstitusi dengan kewenangan pengaduan konstitusional ini diantaranya adalah Jerman, Spanyol, Slovakia, dan beberapa negara lainnya.

Kata Kunci: Mahkamah Konstitusi, Hak Asasi Manusia, Judicial Review, Pengaduan Konstitusional

2

Page 3: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

REVITALIZATION AUTHORITY OF THE CONSTITUTIONAL COURT REPUBLIC INDONESIA TO STRENGTHEN THE PROTECTION FOR HUMAN

RIGHTS IN INDONESIA

By: Abdul Razak, Faisal Abdullah, Irwansyah, Muh.Nursalam

ABSTRACT

The purpose of this research are: First), to determine the extent to which the Constitutional Court has the authority to run the judicial review since their establishment in 2003. Second), to consider how the concept of strengthening (revitalization) the authority of the Constitutional Court through judicial review to strengthen the protection for human rights in Indonesia. This research conducted by the use normative research so used the examining the primary legal materials obtained from the study of literature; books, journals, annual reports of the Constitutional Court, magazines, newspapers, the Internet, as well as other relevant references. The results of this research; First), the Constitutional Court Republic of Indonesia has run its authority related. It can be seen from the number of cases to review in constitutional court from 2003 until the end of 2013 amounted to 194 laws. of the amount of five laws that were canceled as a whole. While 80 legislation partially canceled either phrase, sentence, paragraph, or article contained in the Act. Second), one of the efforts to strengthen Constitutional Court is to include a constitutional complaint the authority of the Constitutional Court Republic of Indonesia, apart from judicial authority (judicial) which has been held by the Court. The essence of the Constitutional complaint is to protect the constitutional rights of citizens. Some countries that have Constitutional Court with the authority of this constitutional complaint include Germany, Spain, Slovakia, and other countries.

Keyword: Constitutional Court, Human Rights, Judicial Review, Constitutional Complaint.

3

Page 4: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

4

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 5: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

. STRATEGI PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)

DALAM KONTEKS LINGKUNGAN: STUDI KASUS PADA UKM DI SULAWESI SELATAN.

Maat Pono, Muh. Asdar, Mukhtar, Erina Pakki

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini, yaitu menganalisis pengaruh lingkungan terhadap strategi inovasi produk pada UKM di Sulawesi Selatan, pengaruh lingkungan terhadap keunggulan bersaing pada UKM di Sulawesi Selatan, pengaruh strategi inovasi produk terhadap keunggulan bersaing pada UKM di Sulawesi Selatan, pengaruh strategi inovasi produk terhadap kinerja pada UKM di Sulawesi Selatan, dan pengaruh strategi keunggulan bersaing terhadap kinerja pada UKM di Sulawesi Selatan. Penelitian berlokasi di Kota Makassar dan Kota Parepare. Populasi penelitian, yaitu semua usaha kecil dan menengah (UKM) di Kota Makassar dan Kota Parepare. Sampel penelitian sebanyak 300 responden (200 responden dari UKM Kota Makassar dan 100 responden dari UKM Kota Parepare). Penarikan sampel menggunakan teknik sampel acak sederhana (simple random sampling). Responden adalah para pemilik perusahaan atau yang mewakili (manajer produksi, manajer pemasaran, manajer sumber daya manusia, atau manajer keuangan). Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor lingkungan berpengaruh signifikan terhadap inovasi produk dan keunggulan bersaing UKM; inovasi produk berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing dan kinerja UKM; keunggulan bersaing berpengaruh signifikan terhadap kinerja UKM.

Kata kunci: faktor lingkungan, inovasi produk, keunggulan bersaing, kinerja UKM

5

Page 6: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

THE STRATEGY OF THE INCREASE OF PERFORMANCE OF SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES IN ENVIRONMENT CONTEXT (A STUDY IN SMALL AND

MEDIUM ENTERPRISES)

Maat Pono, Muh. Asdar, Muhktar, Erina Pakki.

ABSTRACT

The aim of this research was to analyze the influence of environment on product innovation strategy of small and medium enterprises in South Sulawesi, the influence of environment on competitive advantage of small and medium enterprises in South Sulawesi, the influence of product innovation on competitive advantage of small and medium enterprises in South Sulawesi, the influence of product innovation strategy on the performance of small and medium enterprises in South Sulawesi, and the influence of competitive advantage on the performance of small and medium enterprises in South Sulawesi. The research was conducted in Makassar and Pare-Pare. The populations were all small and medium enterprises in Makassar and Pare-Pare. The samples were selected using simple random sampling method consisting of 300 respondents. There were 300 respondents from small and medium enterprises of Makassar and 100 of them were taken from small and medium enterprises of Pare-Pare. The respondents were the owners of enterprises or their representatives (production manager, marketing, human resources, and financial manager).The results of the research indicate that environment factors have a significant influence on product innovation and competitive advantage of small and medium enterprises. Product innovation has a significant influence on competitive advantage and performance of small and medium enterprises.

Key words : environment factors, product innovation, competitive advantage, performance of small and medium enterprises

6

Page 7: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

7

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 8: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ANALISIS HUKUM MATERI PERPU NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 DAN TINDAK

LANJUTNYA.

Peneliti: Achmad Ruslan, Anshori Ilyas, Marwati Riza, Ariani Arifin

ABSTRAK

Tujuan penelitian terhadap Government Regulation in Lieu of Law Number 1 Year 2013 ini adalah: 1) untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana materi muatan Perpu Nomor 1 Tahun 2013 memenuhi syarat-syarat untuk terbitnya suatu Perpu.2) Untuk mengetahui dan menganalis sejauh mana materi muatan Perpu Nomor 1 Tahun 2013 dapat mewujudkan MK yang merdeka dan Imparsial. 3) Untuk mengetahui dan menganalisi sejauh mana tindak lanjut Perpu Nomor 1 Tahun 2013 bersesuaian dengan UUD NRI Tahun 1945. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif-empiris (socio legal) dengan cara menggabungkan bahan-bahan hukum primer yang diperoleh dari studi kepustakaan; buku-buku, jurnal, majalah, koran serta penelitian lapangan melalui metode wawancara dengan beberapa pihak terkait. Hasil penelitian menunjukan bahwa; Pertama, Government Regulation in Lieu of Law Number 1 Year 2013 tersebut telah memenuhi syarat keluarnya Perpu dengan didasari munculnya gejolak sosial dan keresahan yang besar, sebagai akibat dari tertangkap tangannya Ketua MK Akil Mochtar saat itu, sehingga memenuhi kualifikasi syarat ‘genting dan memaksa’ sebagai dasar keluarnya Perpu. Serta adanya kekosongan hukum khususnya tentang pengawasan yang bersifat khusus terhadap hakim MK yang djalankan oleh sebuah lembaga khusus, sehingga pengawasan tersebut perlu dlakukan segera dan diatasi dalam waktu singkat. Sebab jika terlambat maka akan menimbulkan gejolak yang lebih besar dan mengancam tidak berfungsinya lembaga negara (MK RI) tersebut. Kedua, materi muatan Government Regulation in Lieu of Law Number 1 Year 2013 tersebut justeru semakin memperkuat kemandirian MK dengan adanya berbagai syarat, misalnya syarat 7 (tujuh) tahun tidak menjadi anggota parpol saat mendaftar sebagai calon hakim konstitusi, kemudian adanya lembaga pengawas yang berbentuk Majelis Kehormatan Hakim Konstitusi (MKHK) yang melibatkan unsur dua lembaga (inter dan antar subektifitas), serta adanya Panel Ahli dalam rekrutmen calon hakim konstitusi yang dijamin objektifitas dan independensinya, dimana materi Perpu tersebut sudah disahkan oleh DPR menjadi UU No 4 Tahun 2014 namun kemudian dbatalkan oleh MK RI. Ketiga, Government Regulation in Lieu of Law Number 1 Year 2013 tersebut berkesesuaian dengan UUDNRI 1945, baik dari segi keadaan genting dan memaksa, adanya kekosongan hukum, sehingga dalam waktu yang singkat harus ada pengaturan sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 24C ayat (6) UUD 1945 yang berbunyi “pengangkatan dan pemberhentian hakim konstitusi, hukum acara serta ketentuan lainnya tentang Mahkamah Konstitusi diatur dengan undang-undang”.

Kata Kunci: Perpu No 1 Tahun 2013, Mahkamah Konstitusi.

8

Page 9: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

9

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 10: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

LEGAL ANALYSIS OF GOVERNMENT REGULATION LIEU OF LAW NUMBER 1 YEAR 2013 ON THE UU NO 24 TAHUN 2003 AND IMPLEMENTATION.

Purpose of this: Achmad Ruslan, Anshori Ilyas, Marwati Riza, Ariani Arifin.

ABSTRACT

The research objective of the Government Regulation in Lieu of Law Number 1 Year 2013 are: 1) to identify and analyze the extent to which the substance of Government Regulation in Lieu of Law Number 1 Year 2013 meets the requirements for the issuance of a Perpu.2) To determine and analyze the extent to which the substance of Government Regulation in Lieu of Law Number 1 Year 2013 MK can realize independent and Impartial. 3) To determine and analyze the extent to which follow-up of Government Regulation in Lieu of Law Number 1 Year 2013 consistent with the Constitution of 1945 NRI. This study used empirical-normative research (socio legal) by combining the primary legal materials obtained from literature; books, journals, magazines, newspapers also field research through interviews with multiple stakeholders. The requirement results showed that; First, Government Regulation in Lieu of Law Number 1 Year 2013 has qualified of to issued the regulation based on the society, as impact of the arrestt of Akil Mochtar Chairman of Constitutional Court., so concern the requirements 'urgent and compelling’ as the concern regulation. Also the empty law, especially control to the judges which carry on by a particular institution, so controlling is need to keep done immediatelly. Oftherwise it will raise move impact and treathortening the function of the Constitutional Court. Second, the content of Government Regulation in Lieu of Law Number 1 Year 2013 is the strengthening of the independence of the Constitutional Court with the various requirements, such as a requirement of 7 (seven) years not be abble to members of a political party when registering as a candidate for judge of the constitution, then the establishment of the regulatory agencies in the form of Honor Council Constitutional Court involved the elements of the two agencies (inter and inter subektifitas), as same as the Panel of Experts in the recruitment of candidate judges constitution guaranteed objectivity and independence, which the content of regulation legalised by Parliament into Law No. 4 Year 2014 but then has been cancelled by the Constitutional Court. Third, Government Regulation in Lieu of Law Number 1 Year 2013 is well on together with Constitution of Republic Indonesia 1945, both in terms of critical circumstances and force, the empty law of, immediatelly should be arrangements as set of the provisions of Article 24C (6) of the 1945 Constitution mentioned "appointment and dismissal of constitutional judge, procedural law and other provisions related to Constitutional Court shall be regulated the law ".

Keyword: Government Regulation Lieu New of Law Number 1 Year 2013. Constitutional Court.

10

Page 11: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

11

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 12: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

TIPOLOGI DAN KRONOLOGI BUDAYA PENGUBURAN DUNI DI DAERAH ENREKANG, KAITANNYA DENGAN SISTEM SOSIAL DAN KEPERCAYAAN

Akin Duli, Rosmawati, Anwar Thosibo, Supriadi

Abstrak

Penggunaan keranda Duni berbentuk perahu dalam sistem penguburan masyarakat Enrekang pada masa lampau, sangat erat kaitannya dengan sistem kepercayaan mereka bahwa Duni alah kenderaan yang dapat membawa arwah leluhur mereka ke alam roh, khususnya bagai masyarakat yang berasal dari startifikasi sosial tinggi. Keranda Duni terdiri dari beberapa ukuran, yaitu ukuran besar dan berhias, ukuran sedang dan kecil, berhubungan dengan simbol stratifikasi sosial dari para bangsawan. Dalam makalah ini, akan dibahas secara ringkas tentang peranan keranda Duni di Enrekang sebagai simbolisasi kenderaan atau perahu arwah para leluhur pada masa pra Islam.

Abstract

Used a casket of Duni formed as boat-shaped in the burial system of Enrekang sociaty at past time has been related to their belief. Duni is a vechicle of carrying their the ancestral spirits into the soul’s place. It is usually used by higher social stratification. A casted of Duni consists of several sizes, namely large and decorated, medium and small, associated with the syimbols of social stratification of the nobles. The paper discusses briefly about the casket role of Duni in Enrekang as syimbolized vechicle or soul’s boat of the ancestors of pre-Islamic.

Keywords: Duni, boat-shaped, spirits, soul, Enrekang

12

Page 13: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

13

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 14: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

MEDIA MASSA SEBAGAI TRANSFORMASI SOSIAL PADA MASYARAKAT PLURALISTIK DI DAERAH TRANSMIGRASI

PROVINSI SULAWESI SELATAN

Andi Alimuddin Unde, Tuti Bahfiarti, Muliadi Mau, Alem Febri Sonni,

Abstrak

Media massa memiliki peran menginformasikan dan mengtransformasikan nilai-nilai baru, atau mengkritisi nilai-nilai sosial yang sudah usang atau tidak relevan lagi bagi masyarakat pluralistk. Media massa menjadi penting untuk memberi wawasan nilai-nilai sosial-budaya dan makna pesan pluralistik tidak hanya dimanifestasikan dalam bentuk toleransi terhadap kebudayaan dan etnisitas yang berlainan tetapi juga ada kebijakan untuk bersikap toleran dan untuk melindungi kebudayaan yang berbeda. Fokus penelitian adalah pengaruh media massa terhadap perubahan masyarakat dalam kaitan dengan kehidupan masyarakat pluralistik. Tujuam memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap keragaman dan jenis media massa, perannya dalam transformasi sosial dalam masyarakat pluralistik sehingga tercipta toleransi kebersamaan.Metode penelitian ini menggunakan dua pendekatan (mixing method) yaitu pendekatan penelitian yang menggabungkan antara penelitian kualitatif dan penelitian metode kuantitatif (triangulasi). Sebuah studi metode campuran melibatkan pengumpulan atau analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terpaan nilai-nilai budaya lokal yang mereka dapat di media jenis TV sebanyak 27 orang (90,00%) dan sisanya menyatakan sebaliknya sebanyak hanya 3 orang (10,00%). Terpaan isi media massa seperti berita, film, soap opera, musik, sinetron, dan laporan perjalanan dikemas ke dalam konstruksi tertentu yang dalam konteks masyarakat pluralis melibatkan berbagai persoalan penting seperti suku bangsa, budaya, dan agama di lingkungan masyarakat transmigrasi di Sulawesi Selatan. Data ini memberikan gambaran bahwa media TV melalui tayangan program acara memberikan mereka pengetahuan mengenai nilai-nilai dan kebiasaan masyarakat lokal. Hal ini dimungkinkan dikarenakan program acara nasional maupun lokal tampil dengan ragam program hanya berupa program acara hiburan. Program acara hiburan yang tampil secara rutin menerpa mereka. Ragam program pengetahuan lokal masih menjadihal sukar untuk dilakukan media massa jenis TV ini. Faktor konsumerisme program acara menjadi proritas dalam memilih tayangan yang diinginkan.

Kata Kunci : Media Massa. Transformasi Sosial, Masyarakat Pluralistik, Transmigras

14

Page 15: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Abstract

The media has a role to inform and mengtransformasikan new values, or criticize the social values that is outdated or no longer relevant to society pluralistk. The mass media is important to provide insight into the values of socio-cultural and pluralistic meaning of the message is not only manifested in the form of tolerance of different cultures and ethnicity but also there is a policy to be tolerant and to protect different cultures. The focus of research is the influence of mass media on society in terms of changes in the life of a pluralistic society. Objectives provide knowledge and understanding of the diversity and types of media, its role in social transformation in a pluralistic society that create togetherness tolerance. This research method using two approaches (mixing method) is a research approach that combines qualitative and quantitative research methods (triangulation). A mixed methods study involving the collection or analysis of quantitative and qualitative data. The results showed that exposure to local cultural values that they can be in the media type of the TV as much as 27 people (90.00%) and the remaining states otherwise as only 3 people (10.00%). Exposure to mass media content such as news, movies, soap operas, music, soap operas, and trip reports packed into a certain construction in the context of a pluralistic society involves a wide range of important issues such as ethnicity, culture, and religion in the resettlement community in South Sulawesi. These data illustrate that through the TV media impressions programs give them knowledge about the values and habits of the local community. This is possible due to national and local programs with a variety of programs appear only in the form of entertainment programs. Entertainment programs that appear regularly hit them. Variety of local knowledge program still menjadihal difficult to do this type of TV media. Factors consumerism become a priority program in choosing the desired impressions.

Keywords: Mass Media, Social Transformation, Pluralistic Society, transmigration

15

Page 16: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

16

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 17: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

MODEL AKUNTABILITAS KEBIJAKAN PUBLIK: STUDI KASUS JARINGAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEDAGANG KAKI LIMA

DI KOTA MAKASSAR

Alwi, Muh. Akmal Ibrahim, La Tamba, ST. Halwatiah,

ABSTRAK

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membangun model akuntabilitas kebijakan yang efisien dan demokratis. Tujuan umum tersebut meliputi 3 tahap, di mana tahap pertama ini bertujuan: 1) untuk mengetahui tanggapan dan harapan PKL dalam implementasi kebijakan pemberdayaan PKL di Kota Makassar; 2) untuk mengetahui tanggapan dan harapan para pemangku kepentingan dalam implementasi kebijakan pemberdayaan PKL di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, interview, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan deskripsi kasus dan settingnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKL Kota Makassar tidak bersedia direlokasi ke tempat-tempat yang jauh dari akses pelanggan, mereka tetap berkeinginan berjualan di tempat-tempat umum, seperti pinggir jalan raya. Sebaliknya, Pemerintah Kota Makassar tetap menghendaki agar mereka tidak berjualan di tempat-tempat umum yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas dan kebersihan kota. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar dalam pemberdayaan PKL masih dalam tahap sosialisasi dan pembinaan tentang kebersihan lokasi tempat jualan mereka.

PUBLIC POLICY ACCOUTABILITY MODEL: Case Study on Street Vendor Empowerment Policy Implementation Network

in Makassar City

Alwi, Muh. Akmal Ibrahim, La Tamba, ST. Halwatiah,

ABSTRACT

The main objective of this research is to develop an efficient and democratic model of policy accountability. The main objective includes three stages, where the first stage aims: 1) to determine the responses and expectations of street vendor empowerment policy implementation in Makassar City; 2) to determine the responses and expectations of stakeholders in street vendor empowerment policy implementation in Makassar City. This study uses qualitative case study strategy. Data collection techniques used were observation, interview, and documentation. Data were analyzed with case description and it’s setting. The results show that the street vendors are not willing to relocate to places that are far from customer access, they are still willing to sell at public places, such as the edge of the highway. Instead, the Government of Makassar City still requires that they do not sell in public places, which can disrupt the smooth traffic and cleanliness of the city. The efforts made by the Government of Makassar City in the street vendors empowerment are still in the stage of socialization and guidance about the cleanliness of the location where they are selling

17

Page 18: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

18

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 19: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

TANGGUNG JAWAB PIDANA PELAKU USAHA DALAM PELANGGARAN LABEL PANGAN

Andi Sofyan, Muh. Hasrul, Haeranah, HJ. Nur Azizah, Mansur ArminBin Ali, Nuria Mentari Idris

ABSTRAK

Salah satu produk yang dimanfaatkan konsumen adalah produk pangan. Produk pangan tersebut bagi setiap manusia merupakan kebutuhan pokok, Derasnya peredaran produk-produk pangan akibat terbukanya pasar melahirkan iklim persaingan yang ketat dan membuka peluang terjadinya penyalahgunaan untuk mengeruk keuntungan sesaat, akibat produk yang dikonsumsinya tidak memenuhi kualitas standar bahkan tidak jarang produk pangan tersebut juga membahayakan bagi konsumen. Akibatnya masyarakat sebagai konsumen sangat dirugikan bahkan dapat mengancam kesehatan. Penelitian ini penting untuk dilaksanakan karena tampak pelaku usaha tidak memperhatikan label pangan yang dijualnya, sehingga mengakibatkan kerugian bagi konsumen yang saat ini sangat marak terjadi, khususnya di daerah-daerah tempat menjamurnya mini market, dan swalayan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu penelitian secara khusus terkait dengan perlindungan konsumen dan mekanisme pertanggungjawaban pidana bagi pelaku usaha yang terbukti lalai dalam melakukan pelanggaran label pangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perlindungan hukum bagi konsumen yang dirugikan akibat pelanggaran label pangan oleh pelaku usaha termuat di dalam beberapa peraturan perundang-undangan utamanya terdapat pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan; dan (2) Mekanisme pertanggungjawaban pidana pelaku usaha dalam pelanggaran label pangan tercermin di dalam Pasal 62 dan Pasal 63 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Hal lain yang juga dapat diketahui dari ketentuan ini, bahwa sanksi pidana yang dikenal dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen ada 2 (dua) tingkatan, yaitu sanksi pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak sebesar Rp. 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah), dan sanksi pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Selain itu di dalam KUH Pidana juga di atur mengenai penjatuhan sanksi bagi pelaku usaha yang melanggar, khususnya Pasal 204 ayat (1) dan (2), Pasal 205 ayat (1), (2), dan (3), Pasal 382 bis, Pasal 383, Pasal 386 ayat (1), dan (2), Pasal 387 ayat (1) dan (2), dan Pasal 390 KUH Pidana.

19

Page 20: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRACT

One of the product that utilized by the consument is food product. Thus Food product is the basic need for each human being, while so many food product have distributed due to the free market that raised the highly competition and open the chance for misused to get much benefit, due to un well quality of the product and sometimes make a dangerous effect for the consumer. Consequence for people in society can cause damaged that even dangerous for its health. This research is important to conduct due to the business seemed have not pay attention to the food label so caused the loss for the consument like many happened recently, especially where many small market or supermarket. So it is needed the research relevant to the consuming protection and the responsibility mechanism for the business that have proved negligent in violated on the food label. The results of this research indicated that (1) the legal protection for consumers harmed by the food labeling violations by business contained in some of the main legislation contained in the Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945, Law Number 8 Year 1999 on Consumer Protection, Law Number 36 Year 2009 on Health, Law Number 18 Year 2012 on Food, Government Regulation Number 69 Year 1999 on Food Labeling and Advertisement, Government Regulation Number 102 Year 2000 on National Standardization, and Government Regulation Number 28 Year 2004 on Safety, Quality, and Nutrition; and (2) the mechanism of the criminal responsibility of business operators in the food labeling violations reflected in Article 62 and Article 63 in Law Number 8 Year 1999 on Consumer Protection, It is also can be seen from this provision that criminal sanctions are known in Consumer Protection Act there are two (2) levels, which sanctioned imprisonment of five years or a maximum fine of Rp. 2,000,000,000.00 (two billion dollars), and the maximum imprisonment penalty of two years or a maximum fine of Rp. 500,000,000.00 (five hundred million rupiah). Also in the Criminal Code also set about imposing sanctions for business that violate, in particular Article 204 paragraph (1) and (2), Article 205 paragraph (1), (2), and (3), Article 382 bis, Article 383, Article 386 paragraph (1), and (2), Article 387 paragraph (1) and (2), and Article 390 of the Criminal Code.

20

Page 21: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

21

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 22: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS GBRP DAN SAP PADA JURUSAN SASTRA INGGRIS

Andjarwati SadikAbd. Madjid Djuraid, Herawaty, Sitti Sahraeny.

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan jangka panjang dan jangka pendek.Tujuan jangka panjang adalah menguji efektifitas penggunaan GBRP dan SAP dalam meningkatkan pencapaian proses belajar mengajar mahasiswa Jurusan Sastra Inggris. Tujuan jangka pendek adalah memaparkan penerapan GBRP dan SAP yang digunakan setiap semester selama ini. nelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif dengan menggunakan beberapa teknik: 1. melakukan studi dokumen GBRP dan SAP (56 MK) untuk melihat kelayakannya ; 2. mengobservasi penerapan GBRP dan SAP dalam proses belajar mengajar; 3. mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam penerapannya. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang diberikan kepada dosen dan mahasiswa. Kuesioner tersebut adalah kuesioner yang disusun oleh LKPP dan telah digunakan selama beberapa semester di Unhas. Kuesioner tersebut digunakan karena sudah mencakup semua aspek yang diperlukan dalam proses belajar mengajar. Selanjutnya, dilakukan interview kepada mahasiswa. Jika diperlukan dilakukan pula interview kepada dosen untuk mengklarifikasi hal-hal yang belum atau tidak jelas bagi peneliti. Untuk mendapatkan data yang akurat dan objektif, perekaman (video recording) dan pencatatan (note-taking) juga dilakukan. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif-kualitatif (dengan cara mendeskripsikan semua data yang diperoleh melalui checklist standard yang telah dipersiapkan sebelumnya). Pengolahan dan analisis data dilakukan pada tahun kedua. Penulisan laporan pendahuluan (preliminary report) dilakukan pada akhir tahun pertama dan penulisan laporan akhir (final report) dilakukan pada akhir tahun kedua. mplikasi dari hasil penelitian ini ada 2 yaitu : 1. Meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab dosen dalam penerapan GBRP dan SAP dalam proses belajar mengajar; 2. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam menimba ilmu di jurusan Sastra Inggris yang pada gilirannya akan meningkatkan mutu luaran PS/Jurusan Sastra Inggris.

22

Page 23: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

23

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 24: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

EFFECTIVENESS OF COURSE OUTLINES AND SYLLABUS-BASEDINTERACTIVE LEARNING MODEL OF ENGLISH DEPARTMENT

Andjarwati Sadik Abd. Madjid Djuraid, Herawaty, Sitti Sahraeny Abstract

ABSTRACT

The research has long term and short term objectives. The long term objective is to examine the effectiveness of the course outlines and syllabuses utilization in improving the teaching and learning process achievement of the English Department students. The short term objective is to disclose the application of the course outlines and syllabi so far used in every semester. This is a qualitative descriptive research using several techniques: 1. Conducting documentary study of the course outlines and syllabuses (56 subjects) to perceive their feasibilities; 2. Observing the application of the course outlines and syllabuses in the teaching and learning processes; 3. Identifying various problems encountering in their application. Data collection is carried out through questionnaire distributed to both the lecturers and the students. The questionnaire has been constructed by Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan (LKPP) and used for several semesters at Hasanuddin University. The reason for using the questionnaire is that the questionnaire has covered all aspects required in the teaching and learning processes. The interview is then carried out to the students. Interview will also be conducted to the lecturers, if it necessary, to clarify the matters which have not been clear for the researchers. In addition to obtain accurate and objective data, video recording and note-taking are also implemented. Data analysis will be carried out by describing all the data obtained through checklist standard that has been prepared before. Data processing and analysis will be conducted in the end of the second year of this research. The writing of the preliminary report is performed in the end of the first year, and the writing of the final report will be done in the end of the second year. This research will have 2 implications namely 1. Improving the lecturers’ awareness and responsibility in applying the course outlines and syllabuses in the leaching and learning processes; 2. Improving the students’ skills and performances in pursuing sciences at the English Department which in turn will improve the output quality of the English Study Program/Department.

Key-words: effectiveness, course outline, syllabus, interactive learning model

24

Page 25: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

25

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 26: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

MEKANISME PENGISIAN JABATAN PEMERINTAHAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE

Anshori Ilyas, dkk.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketentuan pengisian jabatan pemerintahan melalui mekanisme pemilihan dan mekanisme pengangkatan sebagai implementasi good governance dan untuk mengetahui relevansi mekanisme pengisian jabatan pemerintahan dengan pelaksanaan tugas fungsi jabatan pemerintahan. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif sosiologis, oleh sebab itu pengumpulan dilakukan dengan dua metode yakni melakukan penelitian kepustakaan (Library research)dan penelitian lapangan (fieldresearch). Penelitian mengenai mekanisme pengisian jabatan pemerintahan ini dilakukan guna mewujudkan efektifitas pelaksanaan peraturan pengisian jabatan pemerintahan di Indonesia dalam rangka terwujudnya good governance. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian yuridis normatif. Pendekatan yuridis normatif yang dilakukan dengan melakukan pengkajian dengan mengunakan teori pengisian jabatan dan good governance berdasarkan peraturan perundang-undangan, Keputusan Tata Usaha Negara, dan Peraturan Kebijakan yang berkaitan dengan pengisian jabatan pemerintahan.

Katakunci: Jabatan Pemerintahan, Pemilihan, Pengangkatan, Good Governance.

MECHANISM OF THE GOVERNMENT FILLING POSITION DUE TO THE IMPLEMENTATION OF GOOD GOVERNANCE PRINCIPLES

Anshori Ilyas, dkk.

Abstract

The purpose of this research to determine the regulations for filling of the government positions by electoral mechanism and it also as imple-mentation of good governance and to determine the relevance of the mechanism of filling government positions with the exeution of administration functions. This research conduted two methods, which are, library research and field research. The results have shown that the filling of the government positions to achieve effective principle of the rules for filling the positions of government in Indonesia in the context of good governance principles. Type of research is a normative research. Normative juridical aprroach conducted by using the theory of filling the positions and good governance based on the laws and regulations, administrative decision, and regulatory policies relating to filling government posts.

Keywords: Occupation Government, Election, Appointment, Good Governance.

26

Page 27: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

27

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 28: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAPKEPUASAN DAN KINERJA KARYAWAN

(Studi Presepsi Karyawan Industri Makanan dan Minuman di Kota Makassar)

Armayah1, Sumardi2, Musran Munizu3, Asty Almaida4

1,2,3,4 Fakultas Ekonomi – Universitas HasanuddinContact Person: e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah menguji dan menganalisis pengaruh: gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan, gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan, motivasi terhadap kinerja karyawan, kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja karyawan, gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan melalui mediasi kepuasan kerja, dan motivasi terhadap kinerja karyawan melalui mediasi kepuasan kerja. Obyek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman di Kota Makassar yakni : (1) PT. Indo Food Sukses Makmur, (2) PT. Coca Cola Bottling Indonesia, (3) PT. Pyramid Sakti, dan (4) PT. Anugrah Sentosa. Unit analisis penelitian ini adalah karyawan bagian produksi perusahaan. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi, yakni 940 orang. Teknik penarikan sampel menggunakan sampel acak sederhana (simple random sampling). Besarnya jumlah sampel adalah 144 orang responden. Analisis yang akan digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis deskriptif dan analisis jalur (path analysis). Pengolahan data menggunakan bantuan komputer melalui software IBM SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kepuasan kerja. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kepuasan kerja. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kata Kunci: gaya kepemimpinan, motivasi, kepuasan kerja, kinerja karyawan

28

Page 29: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

29

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 30: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

THE EFFECT OF LEADERSHIP STYLES AND MOTIVATION ON JOBSATISFACTION AND EMPLOYEE PERFORMANCE

(Study on Employee Perception at Food and Beverage Industry in Makassar)

Armayah1, Sumardi2, Musran Munizu3, Asty Almaida4

1,2,3,4 Economic Faculty – Hasanuddin UniversityContact Person: e-mail: [email protected]

ABSTRACT

The purpose of this study is to examine and analyze the effect of leadership style on job satisfaction, leadership style on employee performance, motivation on job satisfaction, motivation on employee performance, job satisfaction on employee performance, leadership style on employee performance through the mediation of job satisfaction, and motivation on employee performance through the mediation of job satisfaction. Object of this study are manufacturing companies of food and beverage sector in Makassar namely: (1) PT. Food Indo Sukses Makmur, (2) PT. Coca Cola Bottling Indonesia, (3) PT. Pyramid Sakti, and (4) PT. Anugrah Sentosa. The unit of analysis of this study are employees of the production area. The population of this research is all the production employees, ie 940 people. The sampling technique using simple random sampling. The number of samples are 144 respondents. The analysis will be used to test the hypothesis is descriptive analysis and path analysis. Data is processing used by IBM SPSS 20. The results showed that leadership styles have significant effect to job satisfaction directly. Then, leadership styles have significant effect to employee performance both directly and indirectly. Motivation have significant effect to job satisfaction directly. Then, motivation have significant effect to employee performance both directly and indirectly. Job satisfaction have significant effect to employee performance.

Keywords: leadership styles, motivation, job satisfaction, employee performance

30

Page 31: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

31

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 32: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ANALISIS PEMANFAATAN E-GOVERNMENT DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BANTAENG

Oleh: H. Badu, Hasniati, Atta Irene Allorante, Adnan NasutionStaf Pengajar Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Hasanuddin

ABSTRAK

Kajian tentang pemanfaatan e-government di Lingkungan Pemerintah di Kabupaten Bantaeng mendapatkan karaguan dari berbagai pihak terutama kinerja pelayanan public berbasis eletronik dan hubungan antar stekholders. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan pemanfaatan e-government dalam meningkatkan kinerja pemerintahan di Kabupaten Bantaeng dilihat dari aspek kinerja pelayanan, interaksi pemerintah dengan pemerintah, pelaku bisnis, pegawai, dan masyarakat luas. Selain itu akan ditelusuri faktor-faktor yang turut menghambat pemanfaatan e-government dalam peningkatan kinerja pemerintahan. Kajian ini termasuk jenis penelitian fenomenologi yang mendeskripsiskan dan konfirmasi secara kualitatif terkait tujuan penelitian ini. Informan penelitian ini adalah pimpinan unit kerja pelayanan, Kepala Dinas Infokom, pelaku usaha, dan tokoh masyarakat sebagai pengguna sistem infomasi. Informasi atau data primer terkait pemanfaatan e-government diperoleh berdasarkan pandangan, tanggapan, persepsi atau penilaian dari stakeholders selaku informan. Hasil penelitian menunjukkan Penggunaan eletronik pemerintahan pada umumnya sebagai pengolah kata dan data pada setiap loket dan jenis pelayanan yang telah disediakan. Pelayanan belum semua on line. Pemanfaatan e-government terkait hubungan antara pemerintah dengan pemerintah (G2G) lebih banyak bersifat informasi kedua belah pihak terkait program kerja dan kebijakan pembangunan. Penggunaan elektronik antara lembaga pemerintahan lebih bersifat koordinasi. Pemanfaatan e-government terkait hubungan antara pemerirntah dengan masyarakat (G2C) lebih focus pada pelayanan berbasis eletronik, e-voting pemilihan Bupati Bantaeng. Selain itu masyarakat dapat mengakses berbagai data dan informasi terkait kebijakan dan program pemerintah serta hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai dalam suatu periode tertentu. Pemanfaatan e-government terkait hubungan antara pemerintah dengan badan usaha/swasta (G2B) lebih focus pada tender online pengadaan barang dan jasa. Pemanfaatan e-government terkait hubugan antara pemerintah dengan pekerja/karyawan (G2E) lebih pada focus pada penggunaan eletronik komputerisasi (e-administration) sebagai alat atau media dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pada unit kerja masing-masing. Faktor-faktor yang menghambat pemanfaatan e-government antara lain kemampuan dan keterampilan pegawai menggunakan elektronik komputerisasi yang menunjang pelaksanaan pekerjaan masih rendah. infrastrurktur jaringan dan biaya operasional kurang memadai.

Kata Kunci: E-Government, kinerja pemerintahan

32

Page 33: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ANALYSIS OF THE USE OF E-GOVERNMENT IN IMPROVING THE PERFORMANCE OF GOVERNMENT IN THE DISTRICT BANTAENG

By: H. BADU, HASNIATI, ATTA IRENE ALLORANTE, ADNAN NASUTION(Lecturer of Public Administration Sciences of Social and Political Science Faculty of

Hasanuddin University.)

ABSTRACTS

Studies on the use of e-government in the Government Environment in Bantaeng get karaguan from various parties, especially performance-based electronic public services and the relationship between stekholders. This study aims to uncover and describe the use of e-government in improving the performance of government in Bantaeng seen from the aspect of service performance, government interaction with government, businesses, employees, and society at large. Additionally, it will explore the factors that also inhibit the use of e-government in improving government performance. This study includes the type of research that mendeskripsiskan phenomenology and associated qualitative confirmation of this research. The informants are service unit leader, Head of Infocom, businesses, and community leaders as users of information systems. Information or data related to the primary use of e-government is obtained based on the views, comments, perceptions or judgments of stakeholders as informants. The results showed use of electronic governance in general as word processing and data at each counter and the type of service that has been provided. Not all on-line services. The utilization of e-government related to the relationship between government to government (G2G) more information is relevant both parties work program and policy development. The use of electronically between government agencies is more coordination. The utilization of e-government related to the relationship between pemerirntah with citizens (G2C) more focus on electronic-based services, e-voting election Bantaeng Regent. In addition, people can access a variety of data and information related to government policies and programs as well as development outcomes that have been achieved in a given period. The utilization of e-government related to the relationship between government and business / private (G2B) more focus on the online bidding procurement. The utilization of e-government-related ties between government workers / employees (G2E) is the focus on the use of computerized electronic (e-administration) as a tool or media in carrying out the duties and functions in their respective work units. Factors that hinder the use of e-government, among others, the ability and skills of employees using computerized electronics that support the implementation of the work is still low. infrastrurktur network and inadequate operational costs.

Keywords: E-Government, government performance

33

Page 34: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

34

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 35: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

AKUNTABILITAS PELAYANAN PUBLIK: STUDI KASUS PELAYANAN PERIZINAN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA MAKASSAR

Oleh: H.Baharuddin, H. Badu, Suratman, Muh. Nur Sadik Staf Pengajar Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Hasanuddin

ABSTRAK

Kajian tentang akuntabilitas pelayanan public: Studi kasus pelayanan perizinan mendirikan bangunan di Kota Makassar mendapatkan sorotan dari stakeholder. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis akuntabilitas dari aspek legalitas, professional, kewenagan, pengawasan, dan dimensi kualitas pelayanan perizinan. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan termasuk jenis penelitian studi kasus yang mendeskripsikan dan menjelaskan implikasi beberapa indicator akuntabilitas dan kualitas pelayanan perizinan. Untuk mendapatkan informasi yang valid maka penentuan informan dilakukan secara purposive sampling dengan harapan informan tersebut memahami substansi permasalahan yang diteliti. Informan tersebut dari Badan Perizinan, Dinas Tata Ruang, Dinas Pendapatan Daerah, Tokoh masyarakat pengguna, pelaku usaha. Hasil penelitian menunjukkan legalitas pelayanan perizinan belum maksimal, terkendala dengan kurang sosialisasi peraturan tersebut dan kurang terampilnya aparat pelayanan dalam menggunakan computer sehingga mengganggu proses penyelesaian pekerjaan. Selain itu Standar operasional prosedur (SOP) belum berjalan secara maksimal sehingga kurang efektif dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan. Dari sisi pendidikan dan golongan cukup baik dan mendukung pelaksanaan pekerjaan, namun pegawai secara teknis kurang terampil menggunakan computer, kurang memahami seluk beluk terkait perizinan mendirikan bangunan sehingga sulit memberikan informasi yang akurat kepada pengguna layanan, kurang terampil dalam perhitungan IMB. Namun secara operasional pelayanan IMB tetap melakukan koordinasi dengan Dinas Tata Ruang dan Bangunan. Setiap IMB yang akan diterbitkan terlebih dahulu harus mendapatkan rekomendasi dari Dinas Tata Ruang dan Bangunan. Kewenangan yang diberikan kepada BPTPM adalah mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Sistem pengawasan yang yang diterapkan di BPTPM dalam memberikan pelayanan IMB yaitu pengawasan langsung dari kepada Bidang Pelayanan Perizinan. Dimensi kualitas pelayanan perizinan mendirikan bangunan di Kota Makassar meliputi: keterbukaan dalam pelayanan, prosedur dan kemudahan pelayanan, ketersediaan sarana penunjang, rentang waktu, empaty dan daya tanggap pegawai, kehandalan aparatur, rasa aman dan nyaman belum maksimal. Kata Kunci: Akuntabilitas, kinerja pelayanan IMB

35

Page 36: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

ACCOUNTABILITY OF PUBLIC SERVICE: A CASE STUDY IN THE CONSTRUCTION LICENSING SERVICES IN MAKASSAR CITY

36

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 37: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

By: H.Baharuddin, H. Badu, Suratman, Muh. Nur Sadik Lecturer Department of Administrative Sciences Faculty of Social and Political Science

University of Hasanuddin

ABSTRACT

Studies on the accountability of public services: case study of licensing services building in Makassar get the spotlight of stakeholders. This study aims to describe and analyze the accountability of legality, professional, kewenagan, supervision, and licensing service quality dimensions. This study used a qualitative approach and includes a case study that describes and explains the implications of some indicators of accountability and quality of service licensing. To obtain valid information, the determination of the informant by purposive sampling with the informant hopes to understand the substance of the problems studied. The informant of the Licensing Agency, Department of Spatial Planning, Regional Revenue Office, the user community leaders, businesses. The results show the legality of the licensing service is not maximized, constrained by lack of socialization such regulations and less skilled personnel in the use of computer services that interfere with the process of completion of the work. In addition, Standard operating procedure (SOP) is not running optimally making it less effective and efficient in completing the work. In terms of education and class is quite good and support the implementation of the work, but technically less skilled employees use a computer, do not understand the ins and outs associated with construction permits so it is difficult to provide accurate information to end users, less skilled in the calculation of the IMB. But IMB services remain operationally coordinate with the Department of Spatial Planning and Building. Every building permit to be issued must first obtain the recommendation of the Department of Spatial Planning and Building. The authority given to BPTPM is issued Building Permit (IMB). The monitoring system is implemented in BPTPM in providing services that permit the direct supervision of the Division of Licensing Services. Dimensions of service quality permit building in Makassar include: openness in service, procedure and ease of service, availability of support facilities, timescales, empathy and responsiveness of employees, personnel reliability, security and comfort is not maximized.

Key Words : Accountability, performance of IMB service

37

Page 38: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

PENGATURAN SIBER ESPIONASE DAN IMPLIKASINYA DALAM PRAKTEK NEGARA-NEGARA

38

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 39: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Alma Manuputty, Marthen Napang, Maskun, Birkah Latif, SukmaABSTRAK

Cyber espionage merupakan salahsatu jenis kejahatan siber yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian ini berupaya mengungkapkan pengaturan mengenai cyber espionage sebagai salah satu bentuk cybercrime secara internasional dan implikasi pengaturannya dalam praktek negara-negara. Untuk mengungkapkan hal tersebut, ada beberapa paparan teoritik yang akan digunakan sebagai pisau analisisnya. Pemaparan teroritik ini berpijak pada bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier sebagai data sekunder, kemudian untuk mendukung paparan dan pengungkapan masalah yang diteliti digunakan juga data primer yang diperoleh dari responden yang dipilih, yaitu, Kementerian Informasi dan Komunikasi Republik Indonesia, Direktorat Reserse Khusus Polda Sulawesi Selatan – Barat dan ahli hukum siber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, hingga saat ini, belum dibuat suatu perjanjian multilateral yang mengatur secara khusus tentang siber espionase. Oleh karena itu, bentuk pengaturan siber espionase ketika terjadi kasus-kasus siber espionase maka akan tunduk pada skema hukum kebiasaan internasional seperti penerapan prinsip non-intervensi dan skema yang berlaku secara domestik, seperti di Indonesia, Malasyia, Inggris, dan Amerika Serikat. Kedua, implikasi yang ditimbulkan dari praktek siber espionase dapat mengganggu hubungan bilateral antar negara. Sebagai contoh kasus penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap Presiden SBY, yang berakibat ditariknya Duta Besar Indonesia untuk Australia dan peninjauan ulang kerjasama kemitraan antara Indonesia dan Australia.

ABSTRACT

Cyber espionage is one of the main types of cyber crime that is growing rapidly in recent years. This study aims to reveal regulation of the cyber espionage as a form of cybercrime internationally and to address its implications in state practice. To express this study in appropriate ways, there are some theoretical exposures that will be used as “a knife analysis”. They are grounded in primary, secondary, and tertiary legal materials; and then to support the theory, it was also used primary data from the selected respondents namely, the Ministry of Information and Communications of the Republic of Indonesia, Directorate South and West Sulawesi Police Special Investigation Unit and cyber law expert. The results research’s showed that: firstly, there is no a multilateral treaty that specifically regulates cyber espionage. Therefore, to handle some cyber espionage case, it will be subject to an international scheme such as customary international law - principle of non-intervention - and some domestic laws as if in Indonesia, Malasyia, the United Kingdom, and the United States. Secondly, the implications arising from the practice of cyber espionage could disrupt bilateral relations between countries. As an example of it, the case of wiretapping conducted by Australia against the President, which resulted in the withdrawal of Indonesian Ambassador to Australia and a review of the partnership between Indonesia and Australia.

39

Page 40: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

SASTRA SEBAGAI SARANA ISLAMISASI BUGIS;TELAAH FILOLOGI DAN SEMIOTIK

ATAS KARYA SASTRA BUGIS SADURAN

40

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 41: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Andi Muhammad Akhmar, Hj. Norma Mudung, M. Dalyan Tahir, Wahyuddin,

ABSTRAK

Penelitian ini mengangkat sastra (Islam) Bugis sebagai objeknya. Kategori sastra ini meliputi dua pengertian, yaitu (1) sastra Bugis yang disadur dari sastra dari kawasan Asia Barat dan dari sastra Melayu; serta (2) berbagai kepustakaan yang dihasilkan setelah Islam diterima oleh orang Bugis.Khususnya sastra Bugis saduran, dipilih tujuh cerita dengan kategori yang berbeda sebagai sampel penelitian. Namun, dalam membahas kepustakaan (Islam) Bugis, pembahasan difokuskan pada kumpulan naskah yang telah dimikrofilmkan oleh Proyek Mikrofilm Naskah Universitas Hasanuddin tahun 1992-1993. Oleh karena teks sastra yang yang menjadi objek penelitian ini tersimpan dalam bentuk tulisan (naskah), maka pertama-tama, teori filologi menjadi tumpuan dalam membuat teksnya terbaca. Setelah itu, dilakukan pengkajian isi dan kategorisasi teks dengan menggunakan teori struktural semiotik. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka. Sementara itu analisis data dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategorisasi, melihat hubungan antarteks, serta menafsirkan teks berdasarkan hubungan antara penanda dan petandanya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penerjemahan terhadap sastra Persi dan Melayu ke dalam bahasa Bugis tidak dilakukan secara patuh, melainkan dilakukan penyesuaian isi, komposisi, budaya, dan bahasa masyarakat setempat. Beberapa jenis sastra (puisi) diterjemahkan secara puitis pula. Bahakan karya-karya tersebut menggunakan bentuk ungkapan dalam bahasa Bugis serta penyebutan gelar dan jabatan berdasarkan budaya dan kepemimpinan Bugis. Berdasarkan naskah-naskah Bugis yang ada, dengan keberagaman isi dan bentuk yang dimilikinya,secara umum bertujuan menyampaikan keteladanan dan perjuangan nabi, serta membangun kecintaan terhadap nabi, termasuk Nabi Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya. Pengenalan dan membangun kecintaan kepada nabi, keluarga dan sahabat Nabi Muhammad merupakan landasan untuk membangun keimanan dan ketaqwaan Islam. Di sini, kedudukan sastra menjadi penting karena berfungsi sebagai sarana islamisasi di kalangan orang Bugis. Demikian pula kepustakaan (Islam) Bugis yang ada mengandung nilai perjalanan spiritual seorang sufi, percintaan atau peluangan yang di dalamnya mengandung nilai-nilai keislaman, nilai patriotisme, para pahlawan Islam, serta pemahaman, praktik, dan pendalaman keislaman. Dengan demikian, jenis sastra Bugis saduran dan kepustakaan Bugis lainnya berfungsi sebagai sarana islamisasi di kalangan orang Bugis.

Kata kunci: islamisasi, saduran, kepustakaan.

ABSTRACT

This study discusses the Buginese literature (Islam) as its object. This literary category includes two conceptions, namely (1) Buginese literature adapted from the literature of western Asia and

41

Page 42: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

of Malay literature; and (2) published literature produced after Islam accepted by the Buginese. For the adapted Buginese literature, there are seven selected stories of different categories as the study samples. However, in discussing the Buginese literature (Islam), this study focus its discussion on the collection of Manuscript Microfilm Project done by Hasanuddin University in 1992-1993. Since the literary text as the object of this study was stored in the form of writing text (the script), the theory of philology should firstly becomes the foundation in making the text readable. Then, the contents of the assessment and categorization of text are executed using structural semiotics theory. Data collection was conducted through literary reviews., while the data analysis is done by making the classification and categorization, to see inter-textual relations, and to interpret the text based on the relationship between the signifier and signified.The results showed that the translation of Persian literature into English and Malay Buginese are not submissively done, but it only adapts its content, composition, culture, and language of the local community. Some types of literary works (poetry) are poetically translated, too. These works even use form of expression in the Buginese language, and the naming of title and position is based on Buginese culture and leadership. The existing Buginese manuscripts with their diversity of contents and forms aimed at delivering exemplary and struggles of the Prophet Mohammed, as well as building a love spirit of the Prophets, especially the Prophet Muhammad, His family and His followers. Promoting and loving of the Prophet, the companions of the Prophet Muhammad's family are the foundation for building the Islamic faith and devotion. Here, the position of literature is strongly important because it serves as a means of Islamization among the Buginese. Similarly, the existing of Buginese literature (Islam) contains the value of the spiritual journey of a Sufi, Islamic romance and adventure which contain Islamic values, the value of patriotism, heroes of Islam, as well as the understanding, practice, and deepening of Islam faiths. Thus, this type of adapted Buginese literature serve sas a means of Islamization among the Buginese.

Keywords: Islamization, adaptations, literature

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN 42

Page 43: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Tahun 2014

“UJI-EFEKTIFITAS ANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN GRAMATIKA BAHASA INGGRIS BERBASIS INTERAKTIF, “PAIR INTERACTION MODEL”,

43

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 44: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

TERHADAP DUA PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA; INDUKTIF DAN DEDUKTIF”

Abdul Hakim YassiJurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Sampai saat ini, perdebatan tentang apakah pengajaran Bhs Inggris termasuk gramatika Bhs Inggris dilakukan secara deduktif atau induktif masih belum konklusif. Sebagian mengunggulkan metode deduktif, lainnya induktif, dan sebagian lainnya lagi menyukai kedua metode tersebut. Penelitian ini dirancang untuk menguji efektifitas model pembelajaran gramatika Bhs. Inggris yang diperkenalkan oleh Yassi (2009), “Pair Interaction Model” terhadap dua metode pengajaran bahasa, yaitu deduktif dan induktif. Penelitian ini sifatnya deskriptif kualitatif yang menempatkan kedua metode pembelajaran, deduktif dan induktif sebagai variable bebas dan kompetensi Grammar dan Speaking pembelajar sebagai variable terikat. Data diperoleh dari 44 mahasiswa yang mengikuti tes Grammar dan Speaking Bhs Inggris pada Pre-test dan Post-test setelah mengikuti 10 sesi kelas Grammar yang masing-masing berdurasi 100 menit/sesi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada hakekatnya model pembelajaran “Pair Interaction” efektif terhadap kedua metode pembelajaran, deduktif dan induktif. Lebih spesifik, model pembelajaran tersebut lebih effektif terhadap peningkatan kompetensi Grammar pembelajar dibandingkan dengan kompetensi Speaking bila digunakan secara deduktif. Sebaliknya, model tersebut cendrung lebih efektif terhadap peningkatan kompetensi Speaking pembelajar dibandingkan dengan kompetensi Grammar bila digunakan secara induktif. Selain itu, “Pair Interaction Model” yang menggunakan metode deduktif lebih efektif terhadap pembelajar yang memiliki kompetensi Bahasa Inggris yang rendah sedangkan yang menggunakan metode induktif lebih efektif terhadap pembelajar yang memiliki kompetensi Bhs Inggris yang lebih baik, minimal berkategori Pengguna Menengah (PM).

Katakunci: “Pair Interaction Model”, deduktif, induktif, Grammar, Speaking.

ABSTRACT

The issue on whether the English grammar is taught deductively or inductively has

44

Page 45: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

attracted many language researchers as well as concerned scholars in the last decade. However, it has been inconclusive yet. Some prefers deductive method, others inductive one, and some others like both methods. The study is aimed at revisiting the effectiveness of Yassi’s Pair Interaction Model (2009) towards two learning/teaching approaches; deductive and inductive. The study is descriptive qualitative in nature assigning the two approaches as the independent variables and learners’ competence of English Grammar and Speaking as the dependent variables. Data were obtained from 44 university students sitting on a Pre-test and a Post-test of English Grammar and Speaking tests after attending a 10 meeting-Grammar class session (1000 minutes). The study revealed that the teaching model is relatively effective for both deductive and inductive methods to improve learners’ Grammar and Speaking competence. However, it is found that the teaching model is more likely to be effective for the improvement of learners’ Grammar competence than Speaking one when it is used deductively. Conversely, the model tends to be more effective in improving learners’ Speaking competence than Grammar one when it is used inductively. In addition, the teaching model employing deductive method tend to be more effective for lower competence learners while that utilizing inductive method is more likely to be effective for better competence learners, at least those who belong to Modest User.

Keywords: Pair Interaction Model, deductive, inductive, Grammar, Speaking

45

Page 46: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

RESTRUKTURISASILEMBAGA PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA

46

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 47: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Muhammad Djafar Saidi, Syamsuddin Muchtar, Ruslan Hambali, Eka Merdekawati Djafar

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Restukturisasi Lembaga Pengelolaan Penerimaan negara” dengan tim peneliti terdiri dari Muhammad Djafar Saidi (ketua), Syamsuddin Mukhtar (anggota) Ruslam Hambali (anggota), dan Eka Merdekawati Djafar (anggota). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami (1) mengapa dilakukan restrukturisasi Direktorat Jenderal Pajak serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menjadi lembaga pengelolaan penerimaan negara yang bersifat otonom dan transparansi, (2) bagaimanakah bentuk peraturan yang menjadi dasar pembentukan lembaga pengelolaan penerimaan negara sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh siapapun, (3) bagaimanakah wewenang lembaga pengelolaan penerimaan negara apabila telah berada di luar Kementerian Keuangan Republik Indonesia, (4) kepada siapa lembaga pengelolaan penerimaan negara bertanggungjawab apabila telah berada di luar Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Target yang hendak dicapai penelitian ini adalah untuk menata kembali lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan penerimaan negara. Berhubung karena, lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan penerimaan negara saat ini pada hakikatnya merupakan bagian dari eksekutif yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia dalam kerangka melaksanakan urusan pemerintahan. Dengan demikian, lembaga tersebut tidak memiliki sifat otonom dan transparansi dalam upaya melakukan pengelolaan penerimaan negara untuk menunjang anggaran pendapatan dan belanja negara. Diharapkan ke depan, terbentuk suatu lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan penerimaan negara yang akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan. Lembaga tersebut tidak berada dalam wilayah eksekutif sehingga berkewajiban menyiapkan pendanaan untuk memenuhi belanja negara yang direncanakan tiap-tiap tahun oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Selain itu, tidak mudah untuk diintervensi oleh siapapun termasuk Presiden Republik Indonesia sebagai kepala pemerintahan negara berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kata Kunci : “ Kelembagaan” dan “ Keuangan Negara”

RESTRUKTURISASILEMBAGA PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA

47

Page 48: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Muhammad Djafar Saidi, Syamsuddin Muchtar, Ruslan Hambali, Eka Merdekawati Djafar

ABSTRACT

The title of research is “Restructuring state revenue management” institutions with a research team consisting of Muhammad Djafar Saidi (chairman), Syamsuddin Muchtar (member), Ruslan Hambali (member), and Eka Merdekawati Djafar (member). The aims of research to identify anda understand (1) why the restructuring of the directorate general taxes and the directorate general of customs and excise revenue into state management institutions are autonomous and transparency, (2) How the form of rules that were established revenue management institutions that can not be influenced by any are, (3) How the authority of state revenue management institutions when it is outside of the finance ministry Republic Indonesia, (4) to whon the agency responsible for management or state revenue when it is located outside the finance ministry Republic Indonesia. The target to be achieved in this research is to restructure the agency authorized to manage state revenue. Therefor, the agency authorized to manage the current state revenus are actually a part of the executive led by President of Republic Indonesia wthio the framework of implementing of the government affairs. Thus, the agency do es not have the autonomus properties and transparency in order to manage state revenues to support the state bugdet. We expected in the future, formed an agency which is authorized to exercise state revenue management accountable and can be accountited. These institutions are not inthe area so that the executive is obliged to prepare funding to meet planned expenditure for each country each tear by the finance minister of Republic Indonesia. Besides that, is not easy to intervened by anyone, including President of Republic Indonesa as a heads of state based on article 4 (1) on the Constitutions of the Republic of Indonesia in 1945.

Key word : “Institutional” and “state financial”.

48

Page 49: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

49

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 50: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

PENGARUH BERBAGAI METODE PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ARAB MAHASISWA

Hubungan Penguasaan Mufradat Dan Kemampuan Mahasiswa Membaca Teks Asli Berbahasa Arab

Najmuddin H Abd Safa, Yusring Sanusi Baso, Faridah Rahman, Haeruddin

ABSTRAK

This study examines the relationship between mastery of vocabulary and reading comprehension level of authentic Arabic text. This reseacrh has investigated the lexical threshold (unknown word) students to measure the level of understanding of reading authentic Arabic text. Data were collected from 47 learners of Arabic Study Program of Hasanuddin University. In this study, all partisipants were given Arabic text reading three types of test instruments, namely the test Reading Comprehension Test (RCT) in which students circle (colored with highlighter) unknown word by partisipants in Arabic texts, answering questions from the contents of texts given to them and the tests Lexical Coverage test (RCT) to get an accurate list of unknown vocabulary. The results of the study where was calculated using regression shows that the level of reading comprehension is affected 68% by the mastery of vocabulary. As for the remaining 32% depending on the topic or other variables outside the control of the vocabulary which was not measured in this study. Penelitian ini mengkaji hubungan antara penguasaan kosakata dan tingkat pemahaman membaca teks otentik berbahasa Arab. Penelitian ini telah menyelidiki ambang leksikal (kata diketahui) mahasiswa untuk mengukur tingkat pemahaman atas teks otentik bacaan berbahasa Arab. Data dikumpulkan dari 47 peserta didik di Program Studi Sastra Arab Universitas Hasanuddin. Dalam penelitian ini telah diberikan teks bacaan berbahasa Arab tiga jenis instrumen tes, yaitu test Reading Comprehension Test (RCT) dimana mahasiswa melingkari (mewarnai denganstabilo) kata yang tidak diketahui artinya dalam teks-teks berbahasa Arab, menjawab pertanyaan dari isi teks-teks yang diberikan kepada mereka tersebut dan tes Lexical overage test (RCT) untuk mendapatkan daftar yang akurat dari kosakata yang tidak diketahui. Hasil penelitian yang dihitung dengan menggunakan regresi menunjukkan bahwa tingkat pemahaman bacaan dipengaruhi hingga 68% oleh penguasaan kosakata. Adapun 32% sisanya tergantung dari topic atau variabel lain di luar penguasaan kosakata yang tidak diukur dalam penelitian ini.

Keywords: Naskah Otentik, RCT, ICT, Regresi

50

Page 51: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

MATA RANTAI KEMISKINAN NELAYAN DANSTRATEGI PENGENTASANNYA

(Kajian Tentang Strategi Pengentasan Kemiskinan Nelayan Di Sulawesi Selatan)

51

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 52: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Ansar Arifin, H. Mahmud Tang, Muhammad Neil,

ABSTRAK

Penelitian ini diarahkan untuk menemukenali faktor eksternal dan internal yang secara mendasar telah berkontribusi terhadap kemiskinan struktural pada kelompok nelayan Pa’rengge di Kabupaten Takalar dan kelompok nelayan Pa’bagang di Kabupaten Barru. Selain itu, juga diharapkan dapat menemukenali strategi pengentasan pada setiap mata rantai kemiskinan yang dialami oleh komunitas nelayan Pa’rengge dan pa’bagang. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi. Metode ini dipandang sangat sesuai penggunaannya untuk menelusuri dan menemukenali secara mendalam tentang pemaknaan wujud tindakan sosial-ekonomi dan budaya kelompok-kelompok nelayan. Metode ini memiliki kekuatan penelusuran yang memandang tidak ada tirai yang dapat menghalangi realitas sosial-budaya kenelayanan untuk menampakkan dirinya, karena peneliti dituntut memiliki keyakinan bahwa apapun yang dilihat dan terekam pada saat itu adalah realitas tertinggi yang sesungguhnya terjadi dalam masyarakat nelayan.Lima mata rantai kemiskinan nelayan diakibatkan oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah akibat tidak diberlakukannya Undang-Undang Bagi Hasil No.16 Tahun 1964 oleh Pemerintah Pusat dan Daerah, sehingga bagi hasil dikalangan nelayan tetap mengalami ketidakseimbangan pembagian. Rendahnya perhatian pemerintah terhadap kebutuhan infra-struktur yang mendukung kegiatan produksi dan distribusi, peningkatan pendidikan, serta jaminan kesehatan dan kecelakaan kerja. Sedang faktor internal, umumnya diakibatkan oleh kekuatan strukturasi dalam relasi patron-klien yang berakibat rendahnya pendapatan, tidak memiliki pekerjaan sampingan, rendahnya keterampilan, rendahnya pendidikan, rendahnya kesehatan, ketidakberdayaan, dan terisolirnya sawi karena sifat pekerjaan yang mengharuskan selalu berada di laut. Karena itu, strategi pengurangan kemiskinan dapat dilakukan melalui implemtasi UUBH No.16 Tahun 1964 dan melakukan re-strukturisasi dan re-organisasi kenelayanan guna menciptakan diversifikasi pendapatan dan mengurangi ketergantungan hutang-piutang nelayan sawi terhadap pinggawa pemilik modal.

Kata Kunci : Mata Rantai Kemiskinan, Nelayan, Strategi Pemecahan Masalah

MATA RANTAI KEMISKINAN NELAYAN DANSTRATEGI PENGENTASANNYA

(Kajian Tentang Strategi Pengentasan Kemiskinan Nelayan Di Sulawesi Selatan)

52

Page 53: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Ansar Arifin, H. Mahmud Tang, Muhammad Neil,

ABSTRACT

This research aims to identify external and internal factors that contribute to structural poverty in fishing groups Pa'rengge in Takalar regency and fishing groups Pa'bagang in Barru regency. In addition, it is also expected to identify reduction strategies in each chain of poverty experienced by the fishing communities and pa'bagang and Pa'rengge. This study uses phenomenology approach. This method considered to discover and identify the meaning of a form of social action-economic and cultural groups of fishermen deeply. This method has strength to search that nothing drapes could hinder socio-cultural realities of fishermen to reveal itself, because researchers are required to have confidence that whatever is seen and recorded at the time was the highest reality of what really happened in the fishing community. Five fishermen’s chain of poverty is caused by external factors and internal factors. External factors are due to the enactment of the Undang-Undang Bagi Hasil No. 16 of 1964 by the Central Government and the Regions, so that the result is an imbalance among fishing remains the division. The lower government’s attention to the needs of the infra-structure that supports the activities of production and distribution, improving education, and health insurance and work accident. The internal factors, generally caused by the power of structuration in patron-client relationships that result in low income, jobless, lack of skills, lack of education, poor health, powerlessness, and isolation of Sawi because the nature of the job requires is always at sea. Therefore, poverty reduction strategies could be done through the implementation of UUBH No. 16, 1964 and fishermen re-structuring and re-organization to create diversification of income and reduce the dependence of debt fishermen Pinggawa –Sawi against the owners of capital.

Keywords: Chain Of Poverty, Fishermen’s, Strategies Problem Solving

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN 53

Page 54: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Tahun 2014

PERKEMBANGAN DOKTRIN UNIVERSALISME DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)YANG TIDAK DAPAT DIKURANGI (NON-DEROGABLE RIGHTS): STUDI

54

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 55: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA DALAMPERKARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG TAHUN 2003-2009

Muhammad Ashri, et all.<[email protected]>

Fakultas HukumUniversitas Hasanuddin

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menjelaskan penafsiran MKRI terhadap HAM yang tidak dapat dikurangi (non-derogable rights) dalam UUD NRI 1945, serta pandangan Hakim MKRI terhadap prinsip universalisme HAM. Penelitian dilaksanakan dengan metode normatif, menggunakan analisis konten atas data-data berupa (1) Putusan MKRI atas perkara pengujian undang-undang antara tahun 2003-2009, dan (2) Wawancara dengan 3 (tiga) dari 9 (sembilan) Hakim MKRI. Melalui penelitian ini diperoleh informasi ilmiah bahwa penafsiran MKRI atas HAM yang tidak dapat dikurangi (non-derogable rights) khususnya dalam UUD NRI 1945 Pasal 28I ayat (1) menunjukkan perbedaan signifikan dengan teks dalam UU tersebut. MKRI dalam putusan terhadap perkara pengujian undang-undang menyangkut HAM yang tidak dapat dikurangi, tampak bahwa hak asasi manusia yang diatur dalam Pasal 28A sampai dengan 28I UUD 1945 tunduk pada pembatasan she ngga tidak bersifat mutlak. Sementara itu, Pandangan Hakim MKRI terhadap prinsip universalisme HAM kurang diterima, sebaliknya prinsip relativisme budaya lebih menonjol dipergunakan. Mahkamah berpendirian meskipun HAM bersifat fundamental dan universal, namun dalam penerapannya tidaklah bersifat absolut. Bertolak dari hasil penelitian ini disarankan agar Penafsiran HAM yang tidak dapat dikurangi hendaknya tidak mengabaikan teks konstitusi dan disarankan pula agar pandangan relativisme budaya yang menonjol dianut oleh Hakim MKRI hendaknya dikemukakan dengan justifikasi yang lebih dalam sehingga tidak dipersepsikan sebagai pandangan yang sarat preferensi pribadi.

Kata kunci (keywords): Mahkamah Konstitusi; Hak Asasi Manusia; Non-Derogable Rights; Universalisme.

ABSTRACT

This researched purpose to identify and explain the interpretation the MKRI of Human Rights that can not be reduced (non-derogable rights) in the Constitution of the Republic of Indonesia, 1945, and MKRI Judge view of the principle of human rights universalism. This Research carried out by the normative method, using content analysis on data in the form of (1) The decision on the case of MKRI judicial laws between 2003-2009, and (2) Interviews of three of nine Judges of MKRI. Information obtained through this research, that MKRI interpretation of human rights that can not be reduced (non-derogable), especially in the NRI Constitution of the Republic of Indonesia, 1945 in Article 28 paragraph (1) showed significant differences in the text of the law. MKRI in its ruling on the case of judicial legislation concerning human rights can not be reduced, it appears that the human rights set out in Article 28A until 28I in the constittution of the Republic of Indonesia, 1945 subject to the restrictions that are not absolute. Meanwhile, Judge of MKRI view of the principle of human rights universalism was less acceptable, opposite of that, the principle of cultural relativism more prominently used. court had opinion even human rights is fundamental and universal, but in practice is not absolute. Based on the results of this

55

Page 56: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

research suggested that the interpretation of human rights that can not be reduced should not ignore the constitution and also suggested that the prominent view of cultural relativism aplicable by Judge of MKRI should be presented with a full justification, not to be interpretation as a full view of personal preference.

keywords: Constitutional Court, Human Rights, Non-Derogable Rights, Universalism,

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

56

Page 57: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

KEJAHATAN TRANSNASIONAL DI INDONESIA

A. Maasba Magassing, Marthen Napang, . Judhariksawan, Muhammad Nur Salam, Anita Musliana

57

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 58: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK

Kejahatan Transnasional sebagai bentuk kejahatan yang potensial dapat mengancam

kehidupan masyarakat seperti ekonomi, sosial, ketertiban dan keamanan baik nasional

maupun regional. Perkembangan kejahatan transnasional di Indonesia baik sebagai

dampak globalisasi juga faktor-faktor lainnya yang berkaitan dengan pergerakan

manusia dari suatu wilayah negara ke negara lainnya atau dari suatu kawasan ke

kawasan lainnya. Sehingga sangat potensial muncul dan berkembangnya jenis

kejahatan baru lintas batas negara. Tujuan penelitian adalah untuk Menemukan

berbagai bentuk/jenis kejahatan yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan

transnasional yang membedakannya dengan kejahatan lainnya; Memetakan konsep

penanganan dan penanggulangan kejahatan transnasional untuk kepentingan

Indonesia; Menemukan harmonisasi hukum nasional dan hukum internasional terkait

dengan kejahatan lintas batas negara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di

Indonesia kejahatan perdagangan orang dan penyelundupan orang sudah ada baik

yang terjadi di dalam wilayah Indonesia sendiri maupun yang terjadi secara lintas batas

negara. Bahwa untuk mengatasi meluasnya kejahatan tersebut maka diperlukan

instrumen hukum yang berkaitan dengan jenis kejahatan tersebut baik hukum nasional

maupun hukum internasional/perjanjian internasional beserta protokolnya. Di sisi lain

negara sangat berperan untuk mengantisipasi akan ancaman masuknya kejahatan-

kejahatan tersebut secara lintas batas negara melalui

perundingan-perundingan/diplomasi dan kerjasama-kerjasama baik bilateral maupun

multilateral. Penelitian ini adalah penelitian Juridis Normatif yang dilengkapi dengan

data-data empiris dan kasus. Pendekatan penelitian menggunakan statute approach,

concept approach dan case approach. Penelitian berlangsung di Jakarta dan Bandung.

Keywords : Organized Crime, Transnational Crimes, National and International Law

ABSTRACT

Transnational Crime as a form of crime that could potentially threaten the life of the

community such as the economy, social order and security, both nationally and

58

Page 59: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

regionally. The development of transnational crime in Indonesia well as the impact of

globalization are also other factors relating to the movement of people from one country

to another region or from one region to another. So the potential emergence and

development of new types of cross-border crime. The purpose of this research are to

find different forms/types of crimes that can be categorized as a transnational crime that

distinguishes it from other crimes; mapping the concept of handling and control of

transnational crime for the interest of Indonesia; finding the harmonization of national

laws and international law relating to cross-border crimes. The results of this research

indicated that in Indonesia, the crime of trafficking in persons and smuggling of people

are either occurring within Indonesia itself and that occurs across national borders. On

the one hand, that to anticipate the spread of crime it is necessary legal instruments

relating to the type of crime both national law and international law / treaty and its

protocol. While in the other hand the State was instrumental in anticipation of the

threat of entry of these crimes cross borders through negotiations / diplomacy and

cooperation, both bilateral and multilateral. This research is a juridical normative and

supported by statute approach, the concept of approach and case approach, the

research carried in such stage as gathering data from libraries and limited interview.

This research conducted in Jakarta and Bandung.

Keywords: Organized Crime, Transnational Crimes, National and International Law

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

59

Page 60: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ANALISIS FAKTOR STIMULUS RISIKO KEMISKINAN RUMAH TANGGA PENDUDUK DI DAERAH PERKOTAAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Madris, Sabir, Hidayat Ely, Suharwan Hamzah.

ABSTRAK

60

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 61: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Penelitian ini membahas tentang faktor stimulus risiko kemiskinan rumah tangga penduduk perkotaan di Provinsi Sulawesi Selatan. Tujuan penelitian adalah (1) Mengidentifikasi karakteristik demografi, social dan ekonomi rumah tangga penduduk miskin perkotaan berdasarkan indikator kemiskinan nasional di daerah perkotaan Provinsi Sulawesi Selatan; (2) mengetahui faktor demografi, social dan ekonomi yang merupakan paktor stimulus terhadap risiko kemiskinan di daerah perkotaan Provinsi Sulawesi Selatan. Data yang digunakan adalah data primer, (Survei, 2014) dengan unit analisis rumah tangga. Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga miskin dengan jumlah sampel 300 rumah tangga penduduk perkotaan di Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan menggunakan model analisis regresi logistic (Logit model), hasil penelitian menunjukkan, bahwa faktor sosial (mutu sumberdaya manusia) menjadi faktor stimulus utama, kemudian disusul faktor ekonomi (sektor sekunder, dan tersier), sedangkan faktor demografi tidak menjadi faktor stimulus dalam menurunkan risiko kemiskinan rumah tangga penduduk perkotaan di Provinsi Sulawesi Selatan.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

61

Page 62: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

STIMULUS FACTOR ANALYSIS OF HOUSEHOLD POPULATION RISK REDUCTION IN URBAN AREAS SOUTH SULAWESI PROVINCE

ABSTRACT

62

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 63: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

This study discusses the factors stimulus household poverty risk urban population in the province of South Sulawesi. The purpose of the study was (1) to identify the demographic, social and economic urban poor households based on national poverty indicators in urban areas of South Sulawesi Province; (2) determine demographic factors, social and economic stimulus is paktor against risk of poverty in the urban areas of South Sulawesi province. The data used is primary data, (Survey, 2014) with a household unit of analysis. The population in this study is the poor households with a sample of 300 households in the urban population of South Sulawesi province. Using logistic regression analysis model (logit model), the results showed that social factors (quality of human resources) became a major stimulus factor, followed by economic factors (secondary sector and tertiary), while the demographic factor is not a factor in lowering the risk of stimulus household poverty urban population in the South Sulawesi.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN

63

Page 64: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Tahun 2014

KAJIAN NILAI KERJA KERAS DAN NILAI SEKURITAS SOSIAL SEBAGAI BAHAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI DAERAH BUGIS

PROVINSI SULAWESI SELATAN

64

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 65: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

.H. Mahmud Tang, .Ansar Arifin, .Hasbi, Safriadi.Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian tentang Nilai-Nilai Kerja Keras dan Sekuritas Sosial pada komunitas nelayan di Pulau Salemo Desa Mattiro Bombang Kecamatan Tupabbiring Untara Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan. Fokus penelitian kami adalah untuk mendeskripsikan: (1) proses pewarisan nilai-nilai kerja keras dan sekuritas sosial; (2) wujud (manifestasi) dari nilai-nilai kerja keras dan sekuritas sosial dalam kehidupan sehari-hari warga komunitas nelayan di Pulau Salemo. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif. Metode etnografi yang digunakan untuk memperoleh data adalah studi pustaka, pengamatan partisipasi, wawancara mendalam dan Focus Group Discussion. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pewarisan nilai-nilai kerja keras dan sekuritas sosial dilakukan dengan berbagai cara oleh warga komunitas nelayan, antara lain melalui lagu-lagu tradisional pengantar tidur yang berisi nilai-nilai yang dapat memotivasi anak-anak untuk bekerja keras dan mencapai prestasi tertinggi yang akan dijadikan modal untuk memberikan sekuritas sosial. Cara-cara lainnya adalah dengan mengikutkan anak ke laut sejak masih kecil hanya sekedar untuk melihat-lihat saja apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Selanjutnya setelah agak besar-besar pada umur 8 – 10 tahun si anak mulai meneladani orang tuanya dengan melalkukan pekerjaan yang ringan-ringan. Pada usia 11- 12 tahun si anak mulai dapat melakukan pekerjaan yang berat-berat dan setelah umur 15 tahun anak yang punya karakter pekerja keras sudah bisa berdiri sendiri. Ketika anak mengikut bekerja di laut mereka sekaligus melihat dan meneladani orang tuanya dalam memberika pertolongan (sekuritas sosial) kepada sesama nelayan yang mengalami kesulitan di laut. Demikian pula ketika kembali ke darat si anak dapat meneladani orang tuanya ketika membagikan sebagian dari hasil tangkapannya sebagai bahan sekuritas pangan (food security). Selain itu, orang tua memberikan hadiah-hadiah (rewards) atas keberhasilan anak-anaknya dan sebaliknya memberikan hukuman atas kelalaiannya. Nilai-nilai yang diwarisi tersebut di atas menjadi pedoman dalam kehidupan selanjutnya si anak. Sebagai pekerja keras mereka berangkat sore ke laut dan pulang pagi. Setelah sarapan dan istirahat sedikit berangkat lagi ke laut dengan peralatan yang lainnya dan berkerja sampai sekitar jam 11 siang. Setelah makan siang istirahat beberapa jam dan kemudian bersiap-siap lagi ke laut di sore hari. Siklus kegiatan ini tentu saja dapat dipengaruhi oleh faktor cuaca, peralatan yang tersedia dan keadaan ikan di laut, tetapi seorang pekerja keras tidak gampang menyerah, bersungguh-sungguh dalam bekerja (mateddeq majjama), tahan dalam bekerja (mapareng majjama), selalu berharap akan datangnya rezeki dari Allah dan tidak cepat puas dengan apa yang diperoleh. Setelah berhasil mereka dermawan dalam membagi sebagian dari apa yang diperoleh (malabo) kepada kerabat dekat, tetangga dan bahkan kepada siapa saja yang datang menunggu pemberiannya (patti

KAJIAN NILAI KERJA KERAS DAN NILAI SEKURITAS SOSIAL SEBAGAI BAHAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI DAERAH BUGIS

65

Page 66: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

PROVINSI SULAWESI SELATAN

.H. Mahmud Tang, .Ansar Arifin, .Hasbi, Safriadi.

Abstract

The aim of this ethnographic research is to conduct a study about the hard work and social security values of fisherman community in Salemo Island Mattiro Bombang village Tupabbiring Untara subdistrict Pangkep regency South Sulawesi Province. The focus of our research is to describe: (1) the process of enculturation of hard work and social security values; (2) the manifestation of hard work and social security values in the daily lives of the citizens of the fisherman community in Salemo island.  The type of this research is qualitative descriptive. The ethnographic method which used to obtain data is a liberary study, participant observation, depth interviews and Focus Group Discussion. The collected data analyzed by descriptive qualitative analysis. This research concluded that the inheritance of hard work and social securities values are  conducted in different ways by the fisherman community such as through traditional songs (iyabe lale) which contains values that can motivate kids to work hard and achieve the highest achievements that will become a basic to provide a social security. Another ways are by asking their children to go out into the sea just to look around  what is done by the parents. Then when their children are 8 – 10 years old the child start to learn from his parents to do an easy work. At the age of 11-12 years old, the child try to do the heavy work, and after they are 15 years old the children who had a hard-working character can already stand on by their own. When the children follow their parents to work into the sea, they see and learn from his parents when give a help (social security) to a fellow fisherman who have difficulties in the sea.  In addition, the parents give rewards for the success of his children and instead giving the punishment for negligence. The inheritance of values becomes a guide in the next life of the children. As a hard-worker, about five PM in the afternoon they set out into the sea and go home in the early morning. After breakfast and rest a bit then they prepare to go into the sea again with another equipments and they work till around 11 AM. After they get lunch and rest for some hours, they prepare to go into the sea in the afternoon. This activities cycle absolutely can be affected by weather factors, the available equipment and the condition of fish in the sea, but a hard worker does not give up easily, they work seriously (mateddeq majjama), hold in work (mapareng majjama), always look forward to the arrival of sustenance from God and not quickly settle for what they have got. When they finally success, they are generous to share what is obtained (malabo) to their close relatives, neighbors and even to anyone who came waited for his deed (pattiru).

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN 66

Page 67: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Tahun 2014

POTENSI DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PESISIR DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA

67

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 68: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

( KASUS DAERAH PESISIR BANTAENG DAN SINJAI )Maria E. Pandu, Rahmat, Ria Renita Abbas, Mansyur Radjab

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan dan menganalisa potensi perempuan dalam keluarga miskin di daerah pesisir Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Sinjai. Selain itu, enelitian ini juga bertujuan untuk memberikan pemberdayan kepada perempuan keluarga miskin pada lokasi penelitian ini. Pemilihan lokasi penelitian berdasar pada road map Jurusan Sosiologi dalam rangka menggambarkan keadaan sosial ekonomi perempuan di daerah pesisir, dalam penelitian ini dipilih Desa Baruga Kabupaten Bantaeng dan Desa Passimarannu KabupatenSinjaisebagai lokasi penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah perpaduan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan survei dan pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam dalam mengumpulkan data primer. Selain itu juga dilakukan studi pustaka terhadap hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan tentang perempuan pesisir dan sektor informal serta bahan-bahan bacaan yang relevan dengan masalah penelitian. Ada dua tahap yang dilakukan penelitian ini, yaitu; melakukan penggalian informasi mengenai potensi perempuan keluarga miskin dan pemberdayaan berupa penyuluhan tentang UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Perlindungan Anak dan penyuluhan tentang pengolahan produk-produk dari rumput laut dan ikan. Hasil penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif menunjukkan bahwa ada beberapa kondisi yang dialami perempuan di Desa Baruga Kabupaten Bantaeng dan Desa Passsimarannu Kabupaten Sinjai, yaitu tingkat pendidikan rendah, pekerjaan utama sebagai ibu rumah tangga saja, dan tidak mempunyai pekerjaan sampingan. Sementara potensi sumber daya alam yang dimiliki berupa rumput laut dan ikan. Namun sumber daya tersebut dikelola secara tunggal belum bervariasi sehingga pendapatan keluarga relatif rendah. Potensi lainnya berupa jumlah sumber daya perempuan produktif lebih besar dari pada jumlah laki-laki. Namun, posisi perempuan dalam kehidupan ekonomi rumah tangga menunjukkan bahwa perempuan hanya terikat dengan aktivitas produksi suami yaitu kegiatan sebagai petani rumput laut dan nelayan. Faktor penghambat bagi keterlibatan perempuan pada sektor publik di luar rumah tangga antara lain selain; tingkat pendidikan rendah, tingkat keterampilan rendah, dan tidak ada modal. Meski demikian, perempuan di daerah pesisir berpotensi untuk maju karena mereka sudah memperoleh gambaran mengenai kemajuan di daerah lain melalui televisi. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor pendorong kemajuan perempuan. Strategi pemberdayaan yang tepat guna terhadap perempuan keluarga miskin di desa Baruga dan Desa Passimarannu dapat dimulai dari adanya kelompok orang dari luar kedua desa tersebut baik swasta maupun pemerintah yang menjadi pendorong untuk membuka wawasan, menyadarkan kondisi kehidupan mereka. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan penyuluhan mengenai hal hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial ekonomi serta perlatihan-pelatihan keterampilan yang dibutuhkan dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga mereka

POTENSI DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PESISIR

68

Page 69: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA( KASUS DAERAH PESISIR BANTAENG DAN SINJAI )

Maria E. Pandu, Rahmat, Ria Renita Abbas, Mansyur Radjab

Abstract

This study purposes to describe and analyze the potentials of women in poor families at the costal living area of Bantaeng and Sinjai Regency and to empower women in poor families at the area of this study. The decision of determining the area of this study bases on the road map of Sociology Department in order to describe the socio-economic condition of women in poor families at the costal living area, in this case at Baruga Village, Bantaeng Regency and Passimarannung Village, Sinjai Regency as the area of this study. The method used is mixed method quantitative and qualitative. The strategy of quantitative is survey and the qualitative is case study in collecting data. Besides that, the literatures study is applied to review some studies that had been done related to the problem statements. There were two steps applied in this study, they are; to gain some information related to the potentials of women in poor families at the costal living area and to empower, such as, the extension of Regulation Number 23 at 2004 about Children Protection and the extension about product processing of seaweed and fish. The quantitative strategy indicate that there are some conditions of women at Baruga Village, Bantaeng Regency and Passimarannung Village, Sinjai Regency, they are; low education, the only activity is house wife and there is no supported job. The natural resources are seaweed and fish. But the resources process in single product, it not in varieties, therefore, the family income is lower. The other potential is the amount of women is more than men. But the women position in the economic family life is related only in the activity of their husbands, namely as seaweed farmer and fishermen. The inhibiting factor of women participation at public sector out of house, such as; low education, low of skill, and no capital. Even though, the women in poor families at the costal living area still have potential to develop because they have some information about the development in other living area by television. This case can be the supported factor of women development. The right strategy to empower the women in the poor families at the costal living area at Baruga Village and Passimarannung Village can be started by the coming of outsider people of, such private sector and government as the motivator to educate and aware them about their live condition. Hence, there next step is to applied some extension program related to social economic and skills training according to their need in order to increase the income of their family.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN 69

Page 70: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Tahun 2014

PENGARUH PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN POLITIK TERHADAP PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA

70

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 71: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Muallimin, Haliah, Nirwana, Darmawati

ABSTRAK

Penelitian ini diselenggarakan di tahun 2014 di Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menguji secara empiris proses penyusunan anggaran dan dampaknya terhadap kinerja serta secara khusus untuk menganalisis pengaruh faktor pengetahuan, teknologi, dan politik terhadap partisipasi penyusunan anggaran dan peningkatan kinerja. Metode yang digunakan dalam penelitian inia dalah survey langsung terhadap beberapa pelaku keuangan di daerah Provinsi Sulawesi Barat. Respodennya terdiri atas pihak eksekutif, legislative dan auditor internal. Hipotesis diuji serta dianalisis dengan menggunakan Generalized Structured Component Analysis (GSCA). Hasil penelitian menunjukkan: (1) partisipasi penyusunan anggaran pada daerahxxxxx dipengaruhi oleh teknologi informasi, pengetahuan dan politik; (2) pengetahuan berpengaruh positif terhadap kinerja, sedangkan teknologi informasi dan politik tidak berpengaruh terhadap kinerja dan(3) teknologi informasi, pengetahuan dan politik berpengaruh positif terhadap kinerja melalui partisipasi penyusunan anggaran serta (4) partisipasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Disimpulkan bahwa: teknologi informasi, pengetahuan dan politik yang semakin baik meningkatkan partisipasi penyusunan anggaran. Demikian juga Pengetahuan yang semakin tinggi meningkatkan kinerja. Sedangkan teknologi informasi dan politik meningkatkan kinerja jika didukung (melalui) partisipasi penyusunan anggaran.

Kata Kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kinerja, Teknologi, Pengetahuan, dan Politik.

ABSTRACT

The study was conducted in 2014 in West Sulawesi Province. The aims of this study

71

Page 72: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

are to empirically examine the budget process and its impact on performance as well as to analyze the influence of knowledge, technology, and politics factors to the participation of budgetary and performance improvements. Research method applied in this research is direct survey to the budgeting person at West Sulawesi Province. Respondent consists of person in charge at parties of executive, legislative and internal auditors. The research applied the Generalized Structured Component Analysis (GSCA) to examine the established hypothesis. The results of the research are: (1) participation on budgeting is influenced by information technology, knowledge and politics; (2) knowledge positively effects the performance, mean while information technology and politics do not influence the performance, (3) information technology, knowledge and politics positively effect on performance through budgetary participation, and (4) the participation effect positively on performance. It is concluded that: (1) information technology, knowledge and politics that getting better increasingly effect the budget participation. Likewise, the increasing of knowledge improves performance. While information technology and politics improve performance if it is supported by budgetary participation Keywords: Budgetary Participation, Performance, Technology, Science, and Politics.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN 72

Page 73: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Tahun 2014

KESENIAN TRADISIONAL SEBAGAI KEARIFAN LOKALBAGI MASYARAKATKABUPATEN PANGKEP DAN BARRU

73

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 74: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

(TinjauanPerspektif Media Komunikasi Tradisional)

Muhammad Farid, .Andi Alimuddin Unde, Abdul Gaffar, Sudirman Karnay.

ABSTRACT

Penelitian ini berjudul, Kesenian Tradisional sebagai kearifan lokal di Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Barru dengan pendekatan PerspektifMedia Komunikasi Tradisional. Adapun tujuan penelitian ini adalah, untuk menganalisis kesenian tradisional sebagai kearifan lokal dimanfaatkan menjadi media komunikasi tradisional untuk menyalurkan pesan moral, etika, pergaulan dan pesan keagamaan dan untuk menganalisis kendala ditemukan kesenian tradisional sebagai kearifan lokal. Pendekatan Media komunikasi, diharapkan dapat mengungkap potensi media tradisional yang masih terpelihara di tengah- tengah komuitas tertentu. Media tradisional ini sangat potensil untuk dikembangkan menjadi penyampai pesan-pesan moral, etika dan kehidupan serta pergaulan yang masih dipegang teguh komunitas tertentu. Metode kualitatif merupakan pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data primer dan sekunder. Wawancara dilakukan kepada tokoh masyarakat yang mengetahui persis keberadaan media tradisional yang ada dan masih dimanfaatkan oleh warga maupun pemerintah. Observasi dilakukan terhadap dua kesenian tersebut apakah masih eksis atau sudah dilupakan orang. Pengumpulan data yang tertulis juga dilakukan untuk melengkapi data primer. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, yaitu terdapat proses yang berlangsung secara interaktif yaitu, pengumpulan data, reduksi data, dan Penyajian Data. Hasil penelitian ditemukan bahwa dua media yang masih eksis yaitu Tennong dan tari Pammingki, dan Sere api merupakan kesenian tradisional yang masih sering dimanfaatkan sebagai media komunikasi tradisional yang menyampaikan pesan tertentu kepada warga seperti pesan moral, etika pergaulan dan pesan keagamaan. Kesenian ini mengalami kendala dalam pengembangannya, karene tidak dimasyarakatkan ke seluruh wilayah Pangkep dan Barru. Pemerintah tidak menyediaakan anggaran khusus kesenian ini. Untuk pengembangan kedua kesenian ini, perlu diajarkan di sekolah dasar sebagai muatan lokal sehingga kesenian ini dapat diwariskan kepada kenerasi berikutnya. Pemerintah setidaknya menyiapkan anggaran khusus untuk pengembangan dan pembinaan kedua kesenian tradisional ini.

Kata kunci : Kearifan lokal, media, media komunikasi tradisional

ABSTRACT

The tittle of this research is traditional arts as local wisdom at district pangkep and district Barru with perspective communication media.The purpose of this research is to

74

Page 75: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

analyze traditional arts as local wisdom traditional utilized as a communication media for giving a message of moral,ethical,social and religious message and to analyze the constraints of traditional art are found as local wisdom traditionally. Approach to communication media, is expected to reveal the potential of traditional media are still preserved in the midst of certain community. Traditional media is very potential to developed to giving moral message, ethical, and social life are still adhered to a particular community. Qualitative method is the approach taken to obtain primary and secondary data. Interview conduct for community leaders who know exactly where the traditional media is there and still used by the resident and the goverment. Observation conducted on two such art is does still exist or has been forgotten. Data collection was also carried out in writing to complete the primary data. Analysis of data using an interactive models of miles and hiberman. Is there are three interactive processes, first is data collection, second is data reduction, third is data presentation. The result of the research, found that two media still exist, namely Tennong and pammingki dance, and Sere Api are traditional art which is often used as a traditional communication media that convey a spesific message to the citizens such as moral, ethical, social and religius message. Both of this art is have problems in its development, because not promoted through out the region pangkep and Barru. The goverment does not provide special budget fot both this art. For development both of this art, should be taught in primary scholl as local content, so this art can be pasted to the next generation. At least, the goverment provide a special budget for the development and coaching both of the traditional art.

75

Page 76: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

ANALISIS SKEMA PEMBIAYAAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DI KOTA MAKASSAR

76

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 77: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Muhammad Yunus Zain, Madris, Sabir, Anas Iswanto Anwar

ABSTRAK Studi ini tentang pola alokasi kredit lembaga keuangan untuk UMK. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk: 1) mengidentifikasi program pembiayaan UMK yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan; 2) mengidentifikasi kendala skema penyaluran kredit UMK dari sisi lembaga perbankan dan dari sisi pengusaha UMK; 3) menyusun dan mendeskripsikan peta penyaluran kredit perbankan daerah bagi UMK menurut tipologi UMK dan kategori kelompok bank serta memformulasikan batasan atau indikator optimal penyaluran kredit UMK. Hasil Penelitian menunjukkan (1) Penyaluran kredit dari lembaga perbankan memberlakukan skim yang bersifat general terhadap UMK sehingga membuat pengusaha UMK mengalami kesulitan dalam memperoleh kredit perbankan karena alasan persyaratan jaminan. (2) Akses perolehan permodalan oleh pengusaha UMK pada umumnya terkendala pada lemahnya sistem administrasi keuangan usaha dan kurangnya jaminan yang bankable, daya saing usaha rendah, dan lemahnya integrasi pembinaan UMK di Kota Makassar. (3) Skim pembiayaan yang diterapkan selama ini oleh perbankan daerah belum mendorong munculnya inovasi skim pembiayaan bagi UMK, sehingga persaingan antar bank pada pangsa kredit UMK hanya terletak pada kapasitas pelayanan yang ditentukan oleh luas jaringan yang dimiliki perbankan. (4) Salah satu penyebab kurang optimalnya penyaluran kredit perbankan daerah bagi UMK adalah terbatasnya kewenangan perbankan daerah baik bank umum pemerintah maupun bank umum swasta untuk mendesain skim yang sesuai kondisi kebutuhan UMK di daerah.

Kata Kunci: Skema Pembiayaan, Usaha Mikro Kecil v

ANALISIS SKEMA PEMBIAYAAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DI KOTA MAKASSAR

Muhammad Yunus Zain, Madris, Sabir, Anas Iswanto Anwar

77

Page 78: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRACT

This study is about the pattern of allocation of financial institutions credit for MSEs. The main objectives of this study to: 1) identify financing programs conducted by MSEs financing institutions; 2) identify barriers MSEs lending scheme of the banking institutions and employers in terms of MSE; 3) develop and describe the map area bank lending to SMEs by category typology of MSE and banks and formulate restrictions or optimal indicator MSE lending The research finding showed (1) loan portfolio of the banking institutions that are imposed a general scheme to SMEs so as to make the MSE entrepreneurs have difficulty in obtaining bank loans because of collateral requirements. (2) Access to capital acquisition by SMEs entrepreneurs generally constrained in the weak system of financial administration and the lack of assurance that the business bankable, low business competitiveness, and lack of integration of coaching MSEs in Makassar. (3) the financing scheme is applied for by the local banks do not encourage the emergence of innovative financing schemes for SMEs, so that competition among banks in the share of SMEs loans is only in the capacity of services specified by the extensive network owned by banks. (4) One of the causes of less optimal bank lending to SMEs is the limited area regional banking authority both government and commercial banks private banks to design an appropriate scheme needs of MSEs in local conditions.

Keywords: Financing Scheme, Micro Small Entrepreneurs

78

Page 79: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

SIKAP BAHASA PEREMPUAN KARIER TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA MAMUJU DAN BAHASA INDONESIA DI KOTA MAMUJU

PROVINSI SULAWESI BARAT

79

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 80: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Nurhayati, Dosen Jurusan Sastra IndonesiaFakultas Sastra, Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Nurhayati. Penelitian ini berjudul “Sikap Bahasa Perempuan Karier terhadap Penggunaan Bahasa Mamuju dan Bahasa Indonesia di Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat.Penelitian ini bertujuan: 1) mengungkap sikap bahasa perempuan karier terhadap penggunaan bahasa Mamuju dan penggunaan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dalam keluarga dan di tempat kerja, 2) Mengungkap pilhan bahasa yang paling dominan digunakan oleh perempuan karier di Kota Mamuju, 3) menemukan faktor-faktor yang memengaruhi sikap bahasa perempuan karier di Kota Mamuju. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode survei dengan teknik kuesioner dan wawancara. Hasil menunjukkan bahwa sikap bahasa perempuan karier terhadap penggunan bahasa Mamuju untuk kategori setuju skor 55,4% dan sangat setuju skor 14,2%. Hal ini berarti bahwa sikap bahasa perempuan karier di Kota Mamuju Positif. Sikap Bahasa perempuan karier terhadap penggunaan Indonesia dengan tertinggi 51,4 pada kategori sangat setuju dan 32,5 setuju. Hal ini berarti bahwa sikap bahasa perempuan karier terhadap penggunaan bahasa Indonesia adalah positif. Pilihan bahasa perempuan karier di Kota Mamuju bersikap lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia dengan skor tertinggi 61,8% memilih mengunakan bahasa Indonesia. Adapun yang memengaruhi sikap bahasa perempuan karier di Kota Mamuju adalah pengaruh budaya, pendidikan, dan lingkungan.

Kata kunci: sikap Bahasa, perenpuan karier, Kota Mamuju

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

80

Page 81: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

LANGUAGE ATTITUDES OF WOMEN CAREERS THE USAGE OF MAMUJU LANGUAGE AND INDONESIAN AT MAMUJU CITY, WEST SULAWESI.

81

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 82: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Nurhayati, Lecturer at Department of Indonesian Literature Faculty of Letters, Hasanuddin University

e-mail: [email protected].

ABSTRACT

Nurhayati. This study, entitled "Language Attitudes of Women Careers the Usage of Mamuju Language and Indonesian at Mamuju City, West Sulawesi. This study aims at: 1) revealing the language attitudes of women careers towards Mamuju and Indonesian language usage in communication within the family and at work, 2) revealing the choice of most dominant languages used by the women careerss at Mamuju city, and 3) finding the factors that affect language attitudes of women careerss at Mamuju city. The method used in the data collection was a survey method using questionnaire and interview techniques. The results showed that language attitudes of women careers towards Mamuju language usage reached 55.4% scores and 14.2% strongly agreed. This means that the language attitudes of women careers towards Mamuju language at Mamuju city is positive. Language attitudes of women careers towards the use of Indonesian was 51.4 on the strongly agreed category and 32.5 on the category of agree. This means that the language attitude of women careers towards the use of Indonesian at Mamuju city is positive. The women careers at Mamuju city used Indonesia more than Mamuju language with the score of 61.8%. The factors that influence at the language attitude of women careers towards Mamuju language usage at Mamuju city are culture, education and the environment backgrounds.

Keywords: Language attitudes, Women careers, Mamuju City.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2014

82

Page 83: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

INTERSEKSI HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL TERHADAP PERLINDUNGAN LINGKUNGAN LAUT DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN KOTA

TEPI PANTAI (WATER FRONT CITY) DI INDONESIA

83

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 84: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Juajir Sumardi, Maskun, Birkah Latif, Laode Abd. Gani

Abstrak

Juajir Sumardi, Maskun, Birkah Latif, dan Laode Abd. Gani. Interseksi Hukum Internasional dan Hukum Nasional Terhadap Perlindungan Lingkungan Laut dalam Kegiatan Pembangunan Kota Tepi Pantai (Water Front City) di Indonesia, bertujuan untuk membangun harmonisasi antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional Indonesia dalam melindungi lingkungan laut dari kerusakan yang diakibatkan oleh pembangunan perkotaan yang mengusung konsep Kota Tepi Pantai (Water Front City) di Indonesia. Lokasi penelitian ditetapkan dengan memilih kota tepi pantai yang melaksanakan pembangunan dengan konsep Water Front City yang ada di Indonesia, dalam penelitian ini dipilih Kota Manado dan Kota Makassar. Metode yang digunakan adalah metode penelitian Normatif dengan pendekatan konseptual dan perundang-undangan. Data primer dan data sekunder dianalisis dengan menggunakan analisis isi (content analysis) dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (i) Interseksi Hukum Internasional dan Hukum Nasional dalam perlindungan lingkungan laut dari kegiatan pembangunan kota tepi pantai (water front city) terlihat pada adanya irisan atau pertautan antara kewajiban negara yang diatur di dalam hukum internasional, khususnya pada United Nations Convention on the Law of the Sea, 1982 dengan substansi yang terdapat dalam Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, serta substansi yang terkandung pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; (ii) Disain hukum perlindungan lingkungan laut dari pembangunan kota tepi pantai (water front city) dibangun berdasarkan konsep perlindungan lingkungan sebagaimana yang diwajibkan oleh Hukum Internasional dan Hukum Nasional. Dalam kaitan ini, kosep standar yang berkaitan dengan perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai yang diarahkan untuk mengatur tentang Rencana Struktur Ruang, Rencana Pola Ruang yang di dalamnya terdapat kawasan reklamasi pantai untuk menghasilkan suatu Rencana Disain Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai (RDTR Kawasan Reklamasi Pantai).

Kata Kunci: Interseksi hukum, perlindungan lingkungan laut, dan kota tepi pantai (water front city).

Abstract

Juajir Sumardi, Maskun, Birkah Latif and Abd Laode. Gani. Intersection of International Law and National Law in the Protection of the Marine Environment Against the Water

84

Page 85: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Front City in Indonesia, aims to establish harmonization between International Law and National Law of Indonesia in the protecting the marine environment from damage caused by urban development with concept of Water Front City in Indonesia. Location of the study are set by selecting seaside town development with the concept of Water Front City in Indonesia, this study selected the city of Manado and Makassar. The method used is the Normative studies with conceptual approaches and legislation. Primary and secondary data were analyzed throught content analysis and qualitative analysis. The results showed that: (i) Intersection of International Law and National Law in the protection of the marine environment of coastal urban development (water front city) look at any slice or linkage between the country's obligations set out in international law, in particular the United Nations Convention on the Law of the Sea, 1982 with the substance contained in Law No. 27 of 2007 on Management of Coastal Areas and Small Islands, as well as the substances contained in Law No. 32 of 2009 on Environmental Protection and Management; (ii) The design of legal protection to marine environment in the development of water front city is built on the concept of environmental protection as required by International Law and National Law. In this regard, the concept of standards relating to spatial planning reclamation area is directed to regulate the Space Structure Plan, Plan pattern in which there is space reclamation area to produce a Spatial Design Plans Coastal Reclamation.

Keywords: The intersection of law, protection of the marine environment, and water front city.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2005

85

Page 86: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

PEMENUHAN DAN PERLINDUNGANWOMAN INDIGENOUS RIGHTS DI INDONESIA

S.M. Noor, Laode M. Syarif, Marcel Hendrapati, Iin Karita Sakharina

86

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 87: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK

Indonesia telah meratifikasi Konvensi Tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women/CEDAW) dengan Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 1984. Kewajiban tersebut ditambah dengan pasal dalam CEDAW yang menyatakan bahwa negara-negara Peserta CEDAW wajib mengubah hukum nasional agar menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan dan melindungi hak perempuan. Oleh karena itu dibutuhkan harmonisasi antar regulasi yang ada di Indonesia agar hak-hak woman indigenous dapat dilindungi. Bahkan PBB juga mengakui dan melindungi eksistensi serta hak-hak Indigenous People dengan dikeluarkannya deklarasi PBB tentang Indigenous People Rights. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya Pemerintah Daerah dalam melindungi eksistensi Indigenous People dan Woman Indigenous Rights yang ada di daerahnya, serta untuk mengetahui faktor yang menghambat upaya Pemerintah Daerah dalam melindungi eksistensi Indigenous People dan Woman Indigenous Rights yang ada di daerahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (I) Upaya pemerintah daerah dalam melindungi eksistensi indigenous people dan memenuhi hak-hak woman indigenous rights di daerahnya patut di apresisasi, berdasarkan instrumen hukum internasional dan instrumen hukum nasional yang mengatur tentang perlindungan terhadap eksistensi indigenous people dan memenuhi hak-hak woman indigenous rights, ini dapat dilihat dari beberapa indikator, yakni : 1. kesetaraan seluruh kelompok dan masyarakat, dan diantara laki-laki dan perempuan, 2. partisipasi dalam pengambilan keputusan, 3. hak atas identitas dan kewarganegaraan, 4. kehidupan yang aman dan bebas dari kekerasan, 5. akses ke pendidikan dalam bahasa dan budaya sendiri, 6. kesetaraan dalam pekerjaan, hak milik, dan hukum, 7. akses ke jaminan kesehatan, serta 8. kesetaraan ekonomi dan sosial, dilihat dari kedelapan indikator tersebut, maka apa yang dilakukan pemerintah daerah tersebut sudah mengupayakan hal-hal yang diamanatkan oleh instrumen hukum tersebut, walaupun belum maksimal (terdapat kelemahan di beberapa indikator). (II) Faktor-faktor yang menghambat upaya pemerintah daerah dalam melindungi eksistensi indigenous people dan memenuhi hak-hak woman indigenous rights di daerahnya, umumnya karena 1. Peraturan yang kurang memadai, 2. kurangnya penerimaan indigenous people khususnya woman indigenous rights terhadap program-program yang dicanangkan oleh pemerintah daerah setempat, dan 3. kurangnya sarana yang dimiliki oleh pemerintah.

Kata Kunci : Hak-hak perempuan, hak adat, hak-hak perlindungan

PEMENUHAN DAN PERLINDUNGANWOMAN INDIGENOUS RIGHTS DI INDONESIA

S.M. Noor, Laode M. Syarif, Marcel Hendrapati, Iin Karita Sakharina

87

Page 88: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRACT

Indonesia has ratified the convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women/CEDAW under the Law number 7 year 1984. Those obligation has added into the article of CEDAW that stated that the states party of CEDAW must obliged to replace the national law in order to eliminate the discrimination to the women and protected women rights. There for it needed the harmonization between the regulation in Indonesia in order the woman indigenous rights can be protected. Even United Convention also has recognized and protected the existence of Indigenous People by issued the UN declaration of Indigenous People Rights. The purposed of this research is to know the effort of local government in protecting the existence the Indigenous People and Woman Indigenous Rights in its area, also to know the factor that have obstructed the government in protecting the existence of Indigenous People and Woman Indigenous . The result has shown that (I) The effort of local government in protecting the existence of indigenous people and to fulfill the woman indigenous rights in its region must be appreciated, refer to both international and national instrument of this subject that can be refer some indicator, like : 1.The equal position between women and men in the society., 2. Participation in making decision, 3. The right of identity and citizenship, 4. Securerity life and free from torture, 5. The access to education in its own language and culture, 6. Equality for the work and law, 7.The access for health insurance, also 8. The equality in economic and social welfare . If we look into those eight (8) indicators , so the government have put the effort so far although still not maximum yet. (II) The factors that have obstructed the the government in order to protecting those rights due to the factors like 1. The inadequate regulation, 2. The lack of acceptance of the indigenous people specially for woman indigenous rights for the program that have initiated by the government 3.lack of facility provide by the government.

Key Words : Woman Rights, Indigenous Right, Protection Rights,

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2005

88

Page 89: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ANALISIS HUBUNGAN SIKAP ATAS INVESTASI, REAKSI ATAS RISIKO, PENGETAHUAN BURSA TERHADAP PENGGUNAAN ANALISIS KEUANGAN DAN

KINERJA INVESTOR BURSA EFEK INDONESIA

(Survey Perilaku Investor di Kota Makassar)

89

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 90: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Abdul Rakhman, Armayah, Nur Alamzah, Mahammad Sobarsyah

Abstrak

Analisis Hubungan Sikap Atas Investasi, Reaksi Atas Risiko, Pengetahuan Bursa Terhadap Penggunaan Analisis Keuangan dan Kinerja Investor Bursa Efek IndonesiaSurvey Perilaku Investor di Kota Makassar (Abdul Rakhman dkk) Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan sikap atas investasi, reaksi atas risiko dan pengetahuan bursa terhadap penggunaan analisis keuangan dan kinerja bursa efek Indonesia bagi investor yang berdomisili di Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar terhadap 150 investor yang melakukan investasi saham pada 17 perusahaan sekuritas yang beroperasi di wilayah kerja Makassar. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner). Data yang terkumpul diolah dengan SPSS versi 19 dan Amos 20 IBM.Penelitian ini menemukan bahwa variabel sikap atas investasi mempengaruhi secara nyata penggunaan analisis keuangan dengan koefisien 0.707 demikian pula variabel sikap atas investasi mempengaruhi signifikan kinerja investor dengan koefisien 0.851. Variabel reaksi terhadap risiko mempengaruhi signifikan kinerja investor dengan koefisien 0.641, tetapi tidak signifikan mempengaruhi penggunaan analisis keuangan. Selanjutnya pengetahuan bursa tidak signifikan mempengaruhi penggunaan analisis keuangan tetapi signifikan mempengaruhi kinerja investor dengan koefisien 0.400. Penggunaan analisis keuangan mempengaruhi secara signifikan kinerja investor dengan hubungan koefisien yang negatif yaitu -0.253, ini berarti penggunaan alat analisis keuangan akan menurunkan kinerja investor.

ANALISIS HUBUNGAN SIKAP ATAS INVESTASI, REAKSI ATAS RISIKO, PENGETAHUAN BURSA TERHADAP PENGGUNAAN ANALISIS KEUANGAN DAN

KINERJA INVESTOR BURSA EFEK INDONESIA

90

Page 91: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

(Survey Perilaku Investor di Kota Makassar)

Abdul Rakhman, Armayah, Nur Alamzah, Mahammad Sobarsyah

ABSTRACT

Analysis effect of investor behavior, react to risk and knowledge in stock exchange to he use of financial analysis and investor performances (Abdul Rakhman et.al.) The rposes f this study are to investigate effects of investor behavior, how the investor react to risks and knowledge in the stock exchange could affect how the investor would use financial alysis and investor performance. This research was undertaken in Makassar, South lawesi, Indonesia, with the participants 150 investors, which were chosen from 2800 investors. The sample were registered at 17 securities firm in Makassar area. The data were collected using written questionnaires and it was analysed in SPSS version 19 and Amos 20. The findings in this research indicate that investor behavior could affect significantly to the use of financial analysis with regression weight of 0.707, moreover investor behavior could affect significantly to investor performances with regression weight of 0.851. Furthermore, investor’s react to risk affected significantly to investor’s performance with regression weight of 0.641, however it did not affect to the use of financial analysis. Stock exchange knowledge did not affect to the use of financial analysis, but it affected significantly to investor’s performance with regression weight of 0.400. Lastly, the use of financial analysis affects significantly to investor performance with regression weight of -.253, which means the use of financial analysis would decrease in investor’s performance.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2005

91

Page 92: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

KEBIJAKAN POLITIK DAN PEMERINTHAN JEPANG DI SULAWESI SELATAN PADA MASA PERANG DUNIA KEDUA,1942-1945

92

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 93: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

A. Rasyid Asba, Suriadi Mappangara, Ilham

Abstrak

Studi tentang Kebijakan Politik pada Masa Pendudukan Jepang di Sulawesi Selatan (1942-1945) emiliki nilai yang sangat penting, karena periode pemerintahan ini telah menumbuhkan semangat patriotisme pemuda dan pemudi pejuang bangsa untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada periode penjajahan Belanda di Sulawesi Selatan (pada periode itu termasuk wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulawesi Barat) yang diawali sesudah Perang Makassar (1666-1667; 1668-1669) hanya menguasai sebagian kecil daerah di Sulawesi Selatan, yaitu Kota Makassar, Maros, Pangkajene, Bantaeng, Sinjai, dan Selayar. Kerajaan-kerajaan lainnya dinyatakan sebagai kerajaan sekutu yang merdeka dan berdaulat. Dalam perkembangan kemudian dilaksanakan ekspedisi penalukkan yang dikenal dengan sebutan “ekspedisi militer Sulawesi Selatan 1905” (Zuid-Celebes expeditie 1905). Semua kerajaan-kerajaan yang disebut kerajaan sekutu dan kerajaan pinjaman yang ditaklukan, dipaksakan untuk menyerahkan kekuasaannya dengan menandatangani “pernyataan pendek” (korte verklaring). Ekspedisi militer ini berlangsung hingga tahun 1912, dan dinyatakan bahwa seluruh wilayah daerah itu telah dikuasai sepenuhnya. Sumber-sumber arsip tentang periode pendudukan dan pemerintahan militer Jepang sangat sulit diperoleh, tridak hanya koleksi arsip pemerintah Indonesia, tetapi juga keleksi arsip pihak pemerintah Jepang. Penelitian ini mengunnakan metode Penelitian Sejarah dengan menggunakan surat Khabar dan Metode Wawancara sejarah lisan dengan mewancarai berbagai tokoh pejuang pada masa Jepang dengan tujuan menghimpun informasi yang berkenan dengan Pendudukan Jepang di Sulawewsi Selatan. Usaha untuk menghimpun informasi itu telah dilakukan oleh lembaga arsip di Makassar, yang ketika itu berkedudukan sebagai Perwakilan Arsip Nasional Republik Indonesia (Perwakilan ANRI). Surat Kabar pada masa Pendudukan Jepang yang disimpan oleh Lembaga Arsip Perang Belanda (NIOD). Selain itu juga koleksi sejarah Lisan Sepang yang tersimpan pada Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sulawesi Selatan beruapa . Kaset-kaset hasil wawancara dipublikasikan oleh Prof. Dr. Abdul Rasyid Asba, M.A. kerjasama Universitas Hasanuddin dengan Tokyo University Of Freign Studies Jepang

KEBIJAKAN POLITIK DAN PEMERINTHAN JEPANG DI SULAWESI SELATAN PADA MASA PERANG DUNIA KEDUA,1942-1945

93

Page 94: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

A. Rasyid Asba, Suriadi Mappangara, Ilham Abstract

Study on Japanese military government’s policy in South Sulawesi (1942-1945) has a

significant value, because it shows a youth’s patriotism in struggling for independence

of Indonesia nation. Under Dutch colonial regime n South Sulawesi (that included the

present Southwest and West Sulawesi Provinces) since Makassar War (1666-1667 and

1668-1669), the colonial government controlled a little area of South Sulawesi, namely

Makassar city, aros, Pangkajene, Bantaeng, Sinjai and Selayar. Pada periode

penjajahan Belanda di Sulawesi Selatan (pada riode itu termasuk wilayah Provinsi

Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulawesi Barat) yang diawali sesudah Perang

Makassar (1666-1667; 1668-1669) hanya menguasai sebagian kecil daerah di Sulawesi

Selatan, yaitu Kota Makassar, Maros, Pangkajene, Bantaeng, Sinjai, dan Selayar. The

rest was stated as a free and sovereigned alliance powers. After that, Dutch launched a

military expedition to South Sulawesi in 1905 (Zuid-Celebes expeditie 1905). All ruling

powers as allied and borrowed kingdoms were forced to surrender with the signing of

“Short Statement” (korte verklaring). This military expedition ended in 1912, and

declared that all South Selebes was under Dutch control. The document sources of

Japanese period was hard to find, non only in Indonesian collection but also in

Japanese collection. This research applies a historical method with newspaper and oral

interview with some figures from Japanes period as a prime information source, to

collect some information that relevant with Japanese occupation in South Sulawesi. It

has been done by a local archive office in Makassar, as a branch of Arsip Nasional

Republik Indonesia (National Archive of Republic of Indonesia). The newspapers of

Japanese period were collected by Nederland’s Intitute of War Documentary (NIOD).

Beside it, it is found some oral sources as a result of interview project about Japanese

period in the form of cassete recorders. They were publiced by Prof. Dr. Abdul Rasyid

Asba, M.A. in the sponsorship program of Hasanuddin University and Japanese Foreign

Studies of Tokyo University.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN

94

Page 95: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Tahun 2005

STUDI PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI KEBIJAKAN SUBSIDI UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN DI SULAWESI SELATAN

95

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 96: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Muh. Rusdi

ABSTRAK

Pengembangan model evaluasi berbasis kualitatif dalam dekade terakhir telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari proses evaluasi kebijakan baik dari level praktek penyelenggaraan Negara maupun bagi kepentingan akademik. Posisi pelaksana kebijakan di tingkat lapangan seringkali menemukan kesulitan dalam menerapkan prinsip dan pendekatan analisis kualitatif dalam proses kebijakan tertentu. Phenomena ini dialami oleh pelaku kebijakan sosial di mana entitas birokrasi di Kota Parepare belum efektif menggunakan pendekatan tersebut. Meskipun temuan awal mengindikasikan adanya peran penting penggunaan instrument kualitatif dalam evaluasi kebijakan subsidi dengan karakteristik partisipasi dan peran kelompok sasaran, namun kenyataannya belum efektif digunakan dalam proses penyempurnaan program, penentuan jenis program hingga pada tahapan penetapan penerima manfaat. Metode yang digunakan adalah analisis studi kasus terhadap pola pemanfaatan pendekatan kualitatif dalam proses evaluasi kebijakan subsidi. Pemilihan subjek kajian ditentukan melalui metode purposive masing-masing pelaksana maupun evaluator, sementara dari sisi penerima manfaat untuk menjaring data subjek yang dimasukkan sebagai komponen pembentukan model evaluasi kualitatif. Model evaluasi yang dikembangkan kemudian digunakan untuk memahami konteks kebijakan subsidi dan sasaran kebijakan tersebut untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Parepare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku kebijakan pengentasan kemiskinan di Kota Parepare belum memiliki pemahaman yang seragam terkait dengan penggunaan metode kualitatif dalam evaluasi kebijakan kemiskinan. Format dan model evaluasi yang dikembangkan dengan memasukkan komponen partisipasi penerima manfaat umumnya belum banyak memberikan efek positif penggunaan instrument kualitatif dalam menganalisis dan mengevaluasi kebijakan pengentasan kemiskinan. Ke tiga aspek proses evaluasi kebijakan mulai dari tahapan penentuan penerima manfaat, penentuan jumlah dan waktu penyerahan bantuan hingga tahap pelibatan masyarakat penerima dalam mengawasi proses pemberian bantuan sosial di mana para pelaksana kebijakan belum dapat memanfaatkan format evaluasi berbasis kualitatif secara utuh. Hanya pada saat penentuan masyarakat penerima manfaat yang umumnya dapat diyakini memiliki relevansi yang signifikan, di mana akses masyarakat pada tahapan ini cukup terbuka dan sesuai dengan prinsip metode kualitatif dalam pengentasan kemiskinan.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN

96

Page 97: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Tahun 2005

PERAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DALAM PELAYANAN PUBLIKDI PROPINSI SULAWESI-SELATAN

97

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 98: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

H. A. Samsu Alam, A. M. Rusli, A. Lukman Irwan, Rahmatullah

ABSTRAK

Penelitian ini berfokus pada upaya untuk: (1) mengkaji peran lembaga masyarakat dalam peningkatan pelayanan dasar masyarakat di Sulawesi Selatan, (2) menganalisis faktor penghambat peran lembaga masyarakat dalam meningkatkan pelayanan dasar di Sulawesi Selatan, dan (3) Mengembangkan model kelembagaan masyarakat dalam meningkatkan pelayanan dasar masyarakat di Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tehnik pengumpulan data wawancara mendalam, pengamatan, dan diskusi kelompok terfokus. Kegiatan penelitian ini dilakukan di Sulawesi Selatan, dengan didentifikasi keterwakilan dari dua daerah yang mempunyai karakteristik komunitas relatif berbeda yakni pada Kota Makassar dan Kab. Bone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peran lembaga kemasyarakatan dalam pelayanan kebutuhan dasar di dua lokasi penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: (a) di bidang pendidikan: Menyelenggarakan Pendidikan Anak usia dini, Menyelenggarakan Pendidikan dasar dan menengah, menyelenggarakan Pendidikan Luar Sekolah, Mengontrol/ mengawasi kinerja lembaga pendidikan, Mengadvokasi masyarakat dalam layanan pendidikan, Menyediakan sarana sekolah, Mengendalikan mutu layanan, (b) di bidang ekonomi: Menyediakan pinjaman modal usaha, melakukan pendampingan usaha, Sebagai usaha Simpan pinjam, memberikan bantuan manajemen bagi pelaku usaha, Memfasilitasi pelaku usaha dalam penyaluran dan distribusi produk, memberikan bantuan sosial bagi anggota, (c) di bidang kesehatan: Melaksanakan sosialisasi program kesehatan yang disediakan oleh pemerintah, Sosialisasi peragaaan model hidup sehat ke sekolah-sekolah, Pendampingan masyarakat. Adapun hambatan-hambatan yang dihadapi oleh lembaga kemasyarakatan, adalah: (1) belum terpenuhinya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan lembaga kemasyarakatan untuk menjalankan program-programnya, (2) masalah kelembagaan yang berkaitan dengan rendahnya peranan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk melakukan interkoneksitas antara lembaga atau pihak lain. (3) perbedaan antara lembaga kemasyarakatan yang didirikan secara perorangan dan lembaga kemasyarakatan yang didirikan oleh organisasi keagamaan. Oleh karena itu untuk meningkatkan efektifitas peran LSM terhadap peningkatan pelayanan dasar masyarakat perlu dikembangkan sejumlah model, yakni (a) untuk LSM berbasiss organisasi ’modern’ adalah model sinergis antara LSM dengan masyarakat dimana suatu LSM berkiprah agar terbangun trust di antara keduanya, (b) khusus untuk kelembagaan masyarakat lokal dan adat perlu model redefinisi dan reorientasi peran dalam masyarakat, dan (c) untuk lembaga keagamaan perlu model revitalisasi peran dalam pembangunan masyarakat.

Kata kunci : Lembaga Masyarakat, Pelayanan Publik

PERAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DALAM PELAYANAN PUBLIKDI PROPINSI SULAWESI-SELATAN

98

Page 99: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

H. A. Samsu Alam, A. M. Rusli, A. Lukman Irwan, Rahmatullah

ABSTRACT

This study focuses on efforts: (1) to examine the role of societal institutions in improving the basic services in South Sulawesi, (2) to analyze the inhibiting factors the role of societal institutions in improving basic services in South Sulawesi, and (3) to develop a model of societal institutions in improving the basic services in South Sulawesi. This study used qualitative methods through data collection techniques such as in-depth interview, observation, and focus group discussion. The work of this study was done in South Sulawesi, by identified representation from two regions with relatively distinct community characteristics that is Makassar and Bone regency. The results of study indicated that: (1) The role of societal institutions in basic needs services in two study sites can be identified as follows: (a) in education: operating the early childhood education, primary and secondary education, out school, controlling/supervising the performance of educational institutions, advocate the community in education service, provide school facilities, controlling the quality of service, (b) in economics: provide working capital loans, business mentoring, as a saving and loan, providing management assistance for businesses actors, facilitate businesses actor in the distribution of products, providing social assistance for members, (c) in health: to socialize health programs provided by the government, to socialize the exhibition model of healthy living to schools, community facilitation. The inhibiting faced by the societal institutions in implementing the programs, are: (1) The unmet infrastructure and facilities as needed the societal institutions to run programs, (2) institutional issues associated with the low the role of related-work units (SKPD) to perform interconnectivity between agencies or others. (3) the difference between the societal institutions established by individuals and by religious organizations. Therefore, to increase the effectiveness of the role of NGOs to the improving of basic public services need to be developed a number of models, namely (a) to “modern” organization based NGOs is a synergic model between NGOs and the communities where an NGO acting in order to develop trust between them, (b) specifically for local communities and custom needs redefinition model and reorientation of the role in society, and (c) for religious institutions needs revitalization model the role in community development.

Key world : Community Institutional , Public Services

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN 99

Page 100: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Tahun 2005

MODEL SMART GOVERNANCE(Studi Kasus Pada Pelayanan Pendidikan Dasar dan Menengah

Di Kota Makassar)

100

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 101: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Sangkala, Hamsinah, Suryadi Lambali, Lutfi Atmansyah

Abstrak

Kota Makassar saat ini tengah menghadapi persoalan yang sangat kompleks khususnya terkait dengan bagaimana memenuhi kebutuhan akan pentingnya pelayanan pendidikan yang berkualitas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjawab persoalan tersebut yakni diterapkannya konsep smart governance sebuah sebuah salah satu konsep smart city yang sudah banyak diterapkan diberbagai kota di negara lain. Adapun fokus penelitian ini hanya pada aspek smart governance, yaitu upaya perbaikan kualitas pelayanan publik dalam bidang pendidikan dasar dan menengah dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga penyelenggaraan pendidikan tersebut lebih efisien dan lebih efektif. Pertanyaan utama yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkatan kinerja, tipe dan model penerapan smart governance pada bidang pendidikan dasar dan menengah di Kota Makassar. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut digunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian yang bersifat mix method dengan tingkat analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan smart governance berada pada tingkatan antara sedang dan tinggi. Sementara tipe smart governanance dalam praktek penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah yaitu dimana tidak diperlukan transformasi struktur dan proses pemerintahan. Di dalam konsep ini smart governance hanya pengaturan dari sebuah kota. Smart governance dalam hal ini terkait dengan pembuatan pilihan-pilihan kebijakan yang tepat dan diimplementasi secara efektif dan efisiens. Sedangkan model smart governance yang digunakan adalah model partisipasi warga, transparansi informasi dan kolaborasi dengan pemberi layanan kepada warga, dengan tahap perkembangan yang bervariasi.

Kata Kunci: smart city, smart governance

MODEL OF SMART GOVERNANCE(Case Study; Service of Primary and Secondary Education in Makassar City)

101

Page 102: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Sangkala, Hamsinah, Suryadi Lambali, Lutfi Atmansyah

Abstract

Makassar City is currently facing a very complex issue, especially related to how to meet the needs of the importance of quality education services. One effort that can be done to address the issue that the application of the concept of smart governance, a one of a smart city concept that has been widely applied in various cities in other countries. The focus of this study only the smart aspect of governance, ie efforts to improve the quality of public services in the field of primary and secondary education through information technology so that the education provision more efficient and more effective. The main question posed in this study is how the level of performance, the type and model of the smart application of governance in the field of primary and secondary education in the city of Makassar. To answer the research question used a qualitative approach to research methods that are mixed with the level of descriptive analysis method. The results showed that the rate of adoption of smart governance is at the level between medium and high. While the type of smart governanance in practice the implementation of primary and secondary education is not required where the transformation of the structure and processes of government. In this concept of smart governance arrangements of a city only. Smart governance in this case related to the making of policy options are appropriate and implemented effectively and efisiens. While smart governance models used is a model citizen participation, transparency of information and collaboration with service providers to citizens, with varying stages of development.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN 102

Page 103: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Tahun 2005

KEMAMPUAN BAHASA JEPANG (NIHONGO NOURYOKU)KHUSUSNYA KEMAMPUAN KOSA KATA (GOI)GURU BAHASA JEPANGDAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEMAMPUAN SISWA PEMBELAJAR BAHASA JEPANG DI TINGKAT

SMU/SEDERAJAT YANG BERADA DI WILAYAH MAKASSAR

103

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 104: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Hj. Hamsinah Yasin, Imelda, Chadijah Isfariani, Taqdir, Reza Rustam.

ABSTRAK

Pendidikan bahasa Jepang di SMU/sederajat wilayah Makassar tentu membutuhkan guru bahasa Jepang yang berkualitas dan profesional untuk mencerdaskan siswa-siswanya dengan kompetensi berbahasa Jepang yang baik. Meskipun demikian, pendidikan kosa kata atau goi belum disadari dengan baik oleh pengajar. Pada penelitian ini menggambarkan bahwa guru memiliki perbendaharaan kosa kata yang cukup baik, hanya saja tidak berkorelasi baik dengan input kosa kata yang di miliki oleh siswa. Hal ini dikarenkan beberapa faktor, seperti pengajaran bahasa Jepang di tingkat SMU/sederajat ini lebih berfokus pada kategori Moji seperti membaca dan menulis Kana, sehingga input kosa kata menjadi sangat berkurang dan faktor kurangnya latihan membaca kalimat-kalimat sederhana dalam bahasa Jepang yang bisa membantu menambah perbendaharaan kosa kata. Hal ini perlu memperoleh perhatian khusus, bagaimana mengajar moji dan goi dengan lebih baik dan interaktif sehingga kemampuan kosa kata siswa dapat meningkat dengan lebih baik.

Kata Kunci: Kemampuan, kosa kata, guru, siswa, korelasi

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN 104

Page 105: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Tahun 2005

KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN MELALUI REVITALISASI PERMUKIMAN KUMUH DAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KOTA MAKASSAR

Oleh : SRI SUSYANTI NUR

ABSTRAK

105

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 106: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan dan konsistensi dalam pelaksanaan serta implikasi hokum yang ditimbulkan dalam kegiatan penataan/revitalisasi permukiman kumuh serta pembangunan rumah susun di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekataan kualitatif dan tipe penelitian deskriptif, dengan melakukan observasi/pengamatan langsung di lapangan, wawancara dan kuesioner pada masyarakat penghuni permukiman kumuh yang telah tertata dan belum tertata. Penelitian dilakukan di Kelurahan Lette Kecamatan Mariso, Kelurahan Buloa di Kecamatan Tallo sebagai wilayah pelaksanaan kegiatan revitalisasi permukiman kumuh di kota Makassar, Tahap 1 (2006-2008) dan tahap II ( 2014-2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pengaturan penataan permukiman kumuh di kelurahan Lette Kecamatan Mariso dan Kelurahan Buloa Kecamatan Tallo, diatur dalam Pasal 51 Perda No.6 Tahun 2006 tentang RTRW Kota Makassar; bahwa pelaksanaan pada tahap I telah selesai sesuai dengan peraturannya, namun perlu ditingkatkan lagi dalam pemeliharaan fisik rumag, sarana dan prasaranya, dan untuk tahap II masih sebatas pematangan lahan, perbaikan drainase dan jalan. Bahwa pelaksanaan penataan permukiman kumuh telah meningkatkan kesejahteraan, perbaikan rumah dan mempunyai sertifikat hak atas tanah.

Kata kunci: permukiman kumuh, Rusunawa, Kota Makassar

KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN MELALUI REVITALISASI PERMUKIMAN KUMUH DAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KOTA MAKASSAR

SRI SUSYANTI NUR

106

Page 107: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRACT

This study aimed to identify and analyze things that became the issue to urban land consolidation such as slums structuring and flats develompment, by examining several issues, namely: 1) the extent of structuring slums and flats develompment in Makassar; 2) the extent of consistent execution / implementation of land consolidation activities through revitalization of Makassar city slums and founding Rusunawa; 3) legal implications arising from the slums revitalization and Rusunawa development in Makassar City.This study has been done in Kelurahan Lette Kecamatan Mariso and Kelurahan Buloa Kecamatan Tallo as the location to slums revitalization and Rusunawa development in Makassar city, for the first step (2006-2008) and secound step (2014-2014).The data showed that: 1) Implementation of Land Arrangement Makassar through revitalization activities in Kelurahan Lette Kecamatan Mariso and Kelurahan Buloa Kecamatan Tallo has been done according to with the existing zoning in Pasal 51 RTRW Makassar (2005-2015); 2) Implementation of Rusunawa development in Kelurahan Lette for first step (2006-2008) has been done finely, but for the recent at the current state of the physical seems impressed poorly maintained flats and environmental infrastructure neglected by the public so that it looks less healthy neighborhoods, next in Kelurahan Bulao promulgated to revitalize its second step in 2012-2017 only done around 30% during the year 2012-2014, only drainage and road repairs. Among others this is due, the lack of land for relocation and the lack of public awareness to the environment; 3) legal implications for public whose homes and settlement environment has been arranged into improved from severe to moderate category, there is also an increase in welfare, and land titling, particularly in Kelurahan Lette.

107

Page 108: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2005

NASKAH AL-QUR-AN AL KARIM SUATU TINJAUAN FILOLOGIS

108

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 109: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Sitti Wahidah Masnani, Zuhriah, Muhammad Ridwan, Haeruddin.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menyajikan suntingan teks al-Qur’an dari Juz 1 sampai Juz 10 yang dipandang mendekati aslinya dengan beberapa tahap. Tahap pertama penelusuran keberadaan naskah al-Qur’an di lapangan, tahap kedua menentukan naskah yang akan menjadi acuan, tahap ketiga dideskripsikan naskah al-Qur’an, tahap keempat ditransliterasi dan diterjemahkan Juz 1 sampai Juz 10. Tahap terakhir baru dianalisis. Permasalahannya setelah diteliti, naskah al Qur’an ditemukan berbagai perbedaan. Perbedaan ini ada yang merupakan kesalahan ada juga yang bukan kesalahan, baik berupa penambahan, pengurangan penyalinan terlalu maju dari satu ayat ke ayat lainnya atau melewati satu baris. Metode yang digunakan adalah metode naskah tunggal edisi standar. Metode ini digunakan sebagai usaha perbaikan dalam meluruskan teks supaya terhindar dari berbagai kesalahan dan penyimpangan selama terjadinya penyalinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naskah al-Qur’an ditemukan berbagai perbedaan berupa lakuna sebanyak 75, adisi sebanyak 19, ditografi sebanyak 8, subsitusi sebanyak 105, dan hanya 1 yang ditemukan transposisi. Sementara fungsi naskah pada zamannya dijadikan sebagai alat untuk menyumpah orang yang berperkara, sebagai jimat dan juga sebagai warisan. Sementara fungsi teksnya sebagai buku pegangan, buku pelajaran dan sebagai sumber informasi.

Kata Kunci: Naskah, Al-Qur’an, Islam

NASKAH AL-QUR-AN AL KARIM SUATU TINJAUAN FILOLOGIS

109

Page 110: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Sitti Wahidah Masnani, Zuhriah, Muhammad Ridwan, Haeruddin.

ABSTRAC

The research aims to show the edited Al-Quran textbook from Chapter 1 to Chapter 10 which are considered close to its original Holy Book in many steps. The first step was the exploration of this Al-Qur’an in the field, the second step was deciding which text book would be in reference, the third step was a description of the Holy Book Al-Quran, the fourth step was transliteration and translation of the chapters. The last step was an analysis of findings. After being in search of, the problems found were a variety of differences in this Al-Quran text book. The differences are about mistakes and not mistakes, additions, reduction in writing in one verse to another, or overwriting one line. The methods applied in the research were standard edition of one text book. This method is to attempt validate the data in order to avoid missing in editing.Research findings in the Al Qur’an text book are lakuna (missing alphabet/words/syllables, etc), adisi (additional), ditografi (repetitions), transposisi (transposition) as well as substitute.. Meanwhile, the function in its era, was used as a tool to condemn the people who were in an case, as a magic as well.as handbook, course book and learning and any other information sources.

Keyword : Key, Al Quran text, Al-Quran , Islam

110

Page 111: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2005

MEMBANGUN KESADARAN METABAHASA TENTANG KEARIFAN LOKAL TORAJA DAN KONTRIBUSINYA PADA PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA.

Stanislaus Sandarupa, Husain Hasyim, RSM Assegaf, Fransisca, E. Kapoyos.

111

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 112: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sejumlah teks tuturan ritual Toraja yang berisi segmen teks yang didekontekstualisasi dari sumber-sumber prosa naratif seperti mitos, legenda, ceritera rakyat, peribahasa, dan teks puitik. Teks segmen-teks segmen yang direkontekstualisasikan berisi nilai-nilai dan kearifan lokal dalam kebudayaan Toraja dan kontribusinya pada pembangunan karakter bangsa. Metode yang dipakai adalah observasi partisipan di lapangan. Sejumlah situasi sosial dan peristiwa tutur (speech event) direkam. Hasil catatan lapangan ini dianalisis ke dalam analisis domain, taksonomi, komponensial dan tematis. Pusat perhatian adalah proses entekstualisasi yang mencakup proses dekontekstualisasi teks dari jenis sumber and rekontekstualisasi teks dalam konteks baru. Teknik yang dipakai adalah teknik rekaman, video, dan catat. Penelitian menemukan dua hal, satu etnografis dan satu teoretis. Secara etnografi, ditemukan teks seperti teks menerima tamu, teks dalam pembangunan tongkonan mempunyai ciri-ciri teks sebagai berikut. Satu teks tuturan berisi campuran berbagai teks yang berasal dari sumber prosa naratif yang berbeda-beda. Ia sudah mengalami proses entekstualisasi. Pencampuran berbagai genre dalam satu teks memperlihatkan kesadaran metabahasa yang tinggi karena mesti ada kesesuaian antara teks dan konteks. Data A memperlihatkan bahwa dalam teks itu yang disebut tingga’, ‘pujian terhadap manusia’, terdapat sejumlah segmen teks yang berasal dari berbagi genre dicampur dan digambung untuk membangun sebuah teks yang powerful. Sumber-sumber teks itu adalah teks puitis seperti galla’, ‘pujian untuk tongkonan’, yang memperlihatkan relasi atau struktur kerajaan di Sangngalla’, retteng, ‘argumen puitis’, dan mitos Lakipadada.. Data A’ adalah teks tingga’, ‘pujian untuk orang’ dalam penerimaan tamu mempunyai hubungan intertekstualitas dengan ceritera Tulang Didi. Akhirnya Data B merupakan suatu perdebatan memakai register biasa dalam pembangunan tongkonan dengan sebuah argumen dengan mengutip masa lampau tentang narasi kerbau betina. Secara teoretis, penelitian ini mengembangkan teori entekstualisasi dimana ditemukan hubungan antara proses entekstualisai dan pemertahanan sebuah budaya. Teori ini mengajukan bahwa dalam budaya lisan satu strategi yang dipakai adalah entekstualisasi elemen-elemen budaya dalam berbagai konteks. Proses ini 1) memperlihatkan pemertahanan sebuah kebudayaan lewat kehidupan sosial sebuah teks 2) penyebarluasannya lewat rekontekstualisasi dalam berbagai konteks dan 3) seleksi segmen teks berkaitan dengan pesan teks yang berisi kearifan lokal dan yang masih relevan dalam sebuah kebudayaan dan 3) yang dianggap masih hidup. Nilai-nilai tallu lolona, ‘tiga pucuk kehidupan seperti manusia, binatang dan tanaman’ serta relasi harmonis dengan yang Kuasa (nilai religius), nilai relasi harmonis antara sesama manusia (antikorupsi, jujur, kesatuan, persaudaraan, kratif, disiplin) dan akhirnya nilai relasi harmonis antara manusia dengan alam (peduli lingkungan).

Kata kunci: kesadaran metabahasa, entekstualisasi, tuturan ritual, nilai, kearifan lokal, MEMBANGUN KESADARAN METABAHASA TENTANG KEARIFAN LOKAL

TORAJA DAN KONTRIBUSINYA PADA PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA.

Stanislaus Sandarupa, Husain Hasyim, RSM Assegaf, Fransisca, E. Kapoyos.

112

Page 113: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

Abstract:

This research is aimed at studying a number of Torajan ritual texts used in ritual contexts that contain the decontextualized text segments from other sources of prose narrative such as myths, legends, folktales, proverbs and poetic lines. These recontextualized text segments may contain Torajan values and local wisdoms culture that can contribute to the character building. The method used is participant observation. A number of social situations and speech events are observed. The fieldnotes are analyzed from domain, taxonomic, componential and thematic analysis. The focus is on the entextualization process that encompass the decontextualization of text segments from other speech genres and the recontextualization of such texts in the new contexts. The techniques used is recording, videotaping and fieldnotes. The research has two findings, ethnographic and academic. Ethnographically, it is found that the text utterances used in welcoming the guests, in the house ritual construction, and in ordinary conversations have the following characteristics. In any one of the texts it is found a blend of genres from the source of prose narratives. They have undergone the entextualization process. The blend of genres in one text utterances shows the metalinguistic awareness because of the existence of text-context relation. Data A show that in the text utterances of tingga’, ‘praising guests’ there co-exists text segments originating from other genres to construct a powerful texts. The sources of the texts are galla’, ‘praising the house tongkonan’, that show the structure of Sanggalla’ petty kingdom, retteng, ‘poetic argumentation’ and the myth of Lakipadada. Similarly, Data A’ is the text tingga’, ‘praising guests’ in welcoming guests has the intertextual relations with the folktale Tulang Didi. Finally, Data B constitute a debate using ordinary speech in the tongkonan construction in which one argument used is intertextually related to the story of female buffalo. Theoretically, the research develops the theory of entextualization. in which the entextualization is related to the maintenance of culture. This theory develops that in a culture charcaterized by orality the strategies used is the entextualization of cultural elements in various contexts. The process involves 1) the maintenance of culture through the social life of texts 2) its spread through recontextulation in various contexts and 3) the selection of text segments is related to the importance of the text messages containing values and local wisdoms that are still relevant and 3) as the living culture. The values of the three forms of life such as human beings, animals, and plants are found. From this appear the harmonious relations between human and gods (religious value), human and human (anticorruption, honest, unity, brotherhood, creative, and discipline), human and animals, and human and plants (value of positive attitude towards environment).

Keywords: metalinguistic awareness, entextualization, ritual speech, value, local wisdom, Toraja

113

Page 114: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2005

ANALISIS KINERJA HASIL PROSES PEMBELAJARAN WISUDAWAN TAHUN AKADEMIK 2013/2014 63 PROGRAM STUDI S1

Sumardi, Muhammad Ismail, Usran Munizu, Armayah.

114

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 115: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi variasi tingkat kelulusan, besaran tingkat kegagalan dalam sejuta kesempatan (Deffect permillion oportunity-DPMO) dan besaran kapabilitas/kemampuan proses pembelajaran dalam skala sigma 0-6 pada semester awal 2013/2014 Progsam Studi S1 di 14 Fakultas pada Unhas. Ketiga hal tersebut merupakan ukuran kualitas suatu proses (termasuk dalam hal ini proses pembelajaran). Populasi penelitian meliputi 60 program studi S1 di 14 Fakultas pada Unhas atau sekitar 1500 – 2000 mata kuliah yang disajikan pada semester awal 2013/2014 yang terdistribusi kedalam semester-semester ; satu, tiga, Iima, tujuh, sembilan, sebelas dan tiga belas (sesuai keadaan peserta) yang sekaligus dijadikan sampel secara keseluruhan. Namun demikian yang bersedia menyerahkan datanya hanya 7 fakultas dengan 24 program studi. Data dikumpul dengan menfotocopy arsip nilai mahasiswa kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif yang dilanjutkan dengan pengendalian proses statistik untuk mendapatkan besaran tingkat kegagalan persejuta kesempatan (DPMO) dan kapabilitas/kemampuan proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan :

1. Variasi distribusi nilai rata-rata setiap mata kuliah menunjukkan 9 tingkatan kualitas dari A s/d E.

2. Tingkat kecacatan bervariasi di 300.000 – 500.000 per sejuta kesempatan dengan kemampuan proses di 1,5 – 1,99 sigma. Urgensi penelitian ini mendesak dilakukan dengan dua alasan pokok, yaitu:

1. Sebagai dasar pijakan yang kuat untuk menyusun kebijakan yang berbasis pada program S1 dalam membuat rencana yang sistematis, terukur, bertahap dan berkesinambungan terutama pada pimpinan Unhas yang baru 2014-2018 yang akan datang.

2. Untuk mewujudkan Visi Unhas Sebagai Pusat Unggulan Insani dan IPTEKSOSBUD di Benua Maritim Indonesia, agar dapat meraih predikat sebagai World Class University.

Kata-kata kunci : distribusi variasi, pengendalian mutu secara statistik, DPMO, kapabiIitas/kemampuan proses

ANALISIS KINERJA HASIL PROSES PEMBELAJARAN WISUDAWAN TAHUN AKADEMIK 2013/2014 63 PROGRAM STUDI S1

Sumardi Muhammad Ismail, Musran Munizu, Armayah.

115

Page 116: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRACT

The aim of the research are to acknowledge the distribution of passing grade variation, the rate of fail level in a million opportunity (defect per million opportunity – DPMO) and the rate of learning capability process in sigma scale (0-6) in the first semester 2013/2014 of first degree 60 study programs of 14 faculties of Hasanuddin University. The three measurements are quality measurement process (including learninng process) The population of the are research are all subjects deliver in the first semester 2013/2014 distributed in 1st, 3rd, 5th, and 7th semester (according to condition of participants) of 60 study programs of 14 faculties of Hasanuddin University who become sample as a whole. But only 24 study programs of 7 faculties that participate in the research, while the other study programs of 7 faculties didn’t give the datas with different reasons. Data is collected by photocopying the datas record and analyzed with descriptive statistics and then continued by six sigma statistical process control to obtain the rate of fail level of million opportunites (DPMO) and the learning process capability. The result of the research :

1. Descriptively the result of the research indicate the variation distribution from fail up to Excellent, start on E, D, C, C+, B- B, B+, A-, A

2. The fail level distributed from 300.000 – 500.000 defec per million opportunity with process capability of 1,5 – 1,99 sigma The urgency of this research to be conducted by two reasons :

1. As a strong basic to take a policy in developing and improving quality of learning process for new leaders in Hasanuddin University 2014-2018

2. To realized the Unhas’ vision as the center of excellent for human capital, science, technology and culture based in Benua Maritim of Indonesia to achieve World Class University predicate.

Key words : Variation distribution, six sigma statistical quality control DPMO and process capability.

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2005

116

Page 117: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

PROSES PENYELESAIAN KONFLIK PERTANAHANBERBASIS KEARIFAN LOKAL (PENDEKATAN NON-LITIGASI)

A. SURIYAMAN MUSTARI PIDE, OKY DEVIANY BURHAMZAH, HARUSTIATY A. MUIN,

117

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 118: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

A. SYAHWIYAH A. SAPIDIN

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana eksistensi nilai kearifan lokal masyarakat hukum adat mampu menjadi opsi solutif dalam menyelesaikan konflik pertanahan melalui pendekatan nonlitigasi. Tipe penelitian ini bersifat deskriptif-analitis dengan mengungkapkan realitas sosial suatu fenomena hukum – mengenai eksistensi kearifan lokal dalam fungsinya menyelesaikan berbagai konflik. Untuk menjaring informasi mengenai fakta dan kejadian-kejadian, dilakukan penelitian terhadap para nara sumber (berupa formal dan informal leaders serta fungsionaris hukum) menyangkut eksistensi kearifan lokal masyarakatnya. oleh karena itu, objek penelitian ini memfokuskan pada masyarakat yang nilai hukum adatnya masih melekat bersama dengan kekekalan nilai kearifan lokal. Penelitian yang dilakukan menyajikan informasi akan kondisi faktual masyarakat adat, dimana telah terjadi proses deulayatisasi terkait dengan penguasaan hak atas tanah. Problematika yang nampak adalah tumpang tindihnya antara kedudukan hak ulayat dan kehadiran UUPA dalam mengatur penguasaan hak atas tanah. Ketidakjelasan akan kepastian hokum hak atas tanah tentunya berimplikasi pada terjadinya konflik vertikal antara masyarakat dan pemerintah, yang pada akhirnya cenderung memicu konflik horizontal antara masyarakat setempat dalam hal perebutan lahan pertanahan yang ada. Oleh karenanya, dibutuhkan sebuah kebijakan yang sejatinya menjelmakan perasaan masyarakatnya yang dengannya masyarakat merasa terlindungi. Penelitian ini mengindikasikan betapa pentingnya nilai kearifan lokal dalam menyelesaikan berbagai konflik yang ada, begitupun dengan konflik pertanahan. Ketidak pahaman dan keengganan masyarakat adat atas kehadiran Hukum Positif, sekiranya menjadikan pendekatan non-litigasi berbasis kearifan lokal menjadi opsi dalam menyelesaiakan konflik.

Kata Kunci: Hukum Adat, UUPA, Non-litigasi, Kearifan Lokal, Perlindungan hak atas tanah

118

Page 119: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRACT

The purpose of this research is to know how far the existence of local wisdom of customary law community that able to become alternative option in finishing the land conflict trough non litigation approach. Type of this research is analysis –descriptive by explain the social reality of legal phenomena about the existence of local wisdom in its function to finish some of conflict. To obtained the information about the fact and events ,conducted the research to the resources like formal and informal leaders also the legal practices about the local wisdom in society. For those reason above, the object of this research is focusing on the society which is their local wisdom is still stick together with their tradition. The research has conducted the information of the factual condition of indigenous people, where had have the process of deulayatisasi connected to the power of the right of the land. The problem occurs is when its overlapping between the position of ulayat right and the existence of Agrarian law in managing the authority of the right of the land. Un clear of legal uncertainty of the land right is implicated to the vertical conflict between society and the government which is will raise the horizontal conflict at the end. So it is need the good policy that will be representative of its people so the people can feel to protected by it. This research is outlining how far is local wisdom in solving some of the existing conflict specially in land conflict. The misunderstanding of positive law made the non litigation approach bases on local wisdom become option for solve the conflict.

Key Words : Customary Law, Agrarian Law, Non-litigation, Local Wisdom, the Protection of land Right

119

Page 120: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2005

120

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 121: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICESEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PERKARA TINDAK PIDANA RINGAN

DI TINGKAT PENYIDIKAN

A. M. Syukri Akub, A. Suriyaman Mustari Pide, Harustiaty A. Muin

A. Syahwiyah A. Sapidin.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan disamping menganalisis dan mendeskripsikan secara mendalam mengenai dasar yang melatarbelakangi pelaksanaan diversi oleh penyidik, juga untuk mengetahui upaya apa saja yang telah ditempuh penyidik selaku aparat dan penegak hukum dalam menerapkan restorative justice sebagai upaya penyelesaian perkara tindak pidana. Penerapan restorative justice terhadap tindak pidana jika ditinjau dari perspektif tujuan hukum, sangat bersesuaian dengan teori prioritas kasuistik, yakni penerapan prioritas tersebut tergantung kepada kasus yang dihadapi. Demikian juga dengan teori hukum progresif yang menegaskan bahwa hukum itu sejatinya untuk manusia, bukan sebaliknya manusia untuk hukum. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif analitis dan normatif, sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan kondisi realitas sosial suatu fenomena hukum. Metode yang digunakan yakni metode penelitian hukum normatif yaitu penelitian baik terhadap asas-asas hukum maupun sejarah hukum, dengan melakukan penelitian langsung ke pihak Kepolisian setempat. Hasil penelitian ini memaparkan bagaimana penerapan restorative justice mampu menjadi alternative solution serta win-win solution dalam proses penyelesaian tindak pidana yang berorientasi pada upaya pemulihan guna memberikan rasa keadilan bagi masyarakat. Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan menghasilkan suatu informasi ilmiah yang kemudian dapat memberikan kontribusi teoritik dan dalam pengembangan teori, konsep dan asas hukum pidana melalui pendekatan restorative justice, khusunya pada kasus tindak pidana ringan. Selanjutnya, penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan rujukan bagi pemerintah beserta aparat dan penegak hukum dalam rangka pembuatan kebijakan terhadap perlindungan hukum yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kata Kunci: Restorative Justice, Diversi, Tindak Pidana, Sistem Peradilan.

121

Page 122: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICESEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PERKARA TINDAK PIDANA RINGAN

DI TINGKAT PENYIDIKAN

A. M. Syukri Akub, A. Suriyaman Mustari Pide, Harustiaty A. Muin

A. Syahwiyah A. Sapidin.

ABSTRACT

The Purpose of this research are to analysis and deep describe about the background of diverse conducted by the investigator, also to know the effort that could be conduct by the investigator as the official and legal enforcer in order to implement restorative justice as the way to solve the acts of minor criminal cases. The implementation of restorative to the act of minor criminal cases if we seen from the legal aspect is along together with the priority theory in occasional that depend to the case. So the progressive legal theory that clearly stated law is for human and not it contrary. The research has conducted by used the descriptive analysis and normative so used the regulation of law as the approach and also the approach from the social reality condition as a legal phenomena. The method used like legal normative research which is direct research to the legal principles or legal historic by conduct direct research to the local police. The results of this research indicate that how the application of restorative justice to become an alternative solution for a win-win solution and the finalization of a criminal offense oriented recovery efforts in order to provide a sense of justice. By Conduct this research, it is expected to generating the scientific information that able to theoretic contributed and in developing theory, concept and legal principle of justice due to process of finish the case trough restorative justice approach, Specially on the act of minor criminal case. Further more, this research is expected to be references for the government with its officials and the legal enforcers in order to making the policy of justice and legal protection for all the citizen.

Key words: Restorative Justice, Diversion, Minor Criminal Act

122

Page 123: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2005

123

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 124: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

KEBERLANJUTAN RANTAI MIGRASI (MIGRATION CHAIN)PENDUDUK SULAWESI SELATAN SERTA PERANANNYA DALAM PENGUATAN

INTEGRASI NASIONAL DI INDONESIA BAGIAN TIMUR

M. Tahir Kasnawi, M. Ramli AT, M. Hasbi, Sultan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lebih mendalam mengenai pergeseran yang terjadi dalam pola “rantai migrasi” penduduk asal Sulawesi Selatan ke beberapa daerah di Kawasan Timur Indonesia, serta apa peranan serta partisipasi sosial mereka dalam mewujudkan keserasian sosial dewasa ini. Masalah ini penting terkait dengan kemajemukan masyarakat Indonesia, dan masih seringnya terjadi konflik sosial berbasis identitas agama dan etnisitas. Dengan demikian, penelitian ini menargetkan bisa menjadi bahan untuk penulisan berbagai penerbitan, seperti jurnal, buku, dan untuk kepentingan masukan kebijakan untuk memperkuat integrasi nasional. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, maka dilakukan survey di dua ibukota propinsi di Kawasan Timur Indonesia, yaitu Kota Ambon di Provinsi Maluku dan Kota Palu di Provinsi Sulawesi Tengah. Kedua daerah ini dipilih karena sudah sejak lama menjadi daerah tujuan migrasi penduduk asal Provinsi Sulawesi Selatan, serta penduduk lokal di kedua daerah tersebut sebagian besar memiliki latar belakang budaya, etnis, serta keyakinan agama yang berbeda dengan penduduk asal Sulawesi Selatan. Pada masing-masing daerah telah dipilih sampel dan informan sebanyak 40 orang sehingga secara keseluruhan di kedua daerah penelitian adalah 80 orang, di mana 50 orang di antaranya merupakan sampel survey untuk migran dan selebihnya wawancara terbuka terhadap tokoh masyarakat berbagai etnik, baik tokoh migran maupun penduduk setempat. Selain wawancara terstruktur dan mendalam, pengumpulan data juga dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya pergeseran pola “rantai migrasi” (migration chain) secara berarti pada penduduk asal Sulawesi Selatan di dua provinsi yang diteliti. Perubahan pola yang menonjol terkait karakteristik migran yang semakin berpendidikan tinggi sehingga lebih memungkinkan mereka memasuki berbagai lapangan kerja sektor formal dan pemerintahan, dan tidak semata memfokuskan diri di bidang perdagangan dan jasa informal. Hal ini juga berhubungan dengan konfigurasi hubungan antar migran dan penduduk setempat, di mana sebelumnya migran asal Sulawesi Selatan hanya menguasai bidang perdagangan kini mulai memasuki bidang ekonomi formal, pemerintahan, bahkan – meski pun dalam jumlah terbatas – telah ikut bersaing dalam menduduki jabatan-jabatan politik. Di awal konflik besar memang terjadi migrasi kembali yang cukup besar, dan itu mengurangi jumlah migran di daerah tujuan. Tetapi keterikatan yang tetap besar di daerah tujuan, terutama keterikatan secara ekonomi, menyebabkan banyak di antara mereka kembali ke daerah tujuan setelah konflik mereda. Tetapi konflik di daerah tujuan juga telah memunculkan kesadaran yang semakin tinggi akan vii perlunya upaya-upaya mewujudkan keserasian sosial guna memperkuat integrasi di daerah tujuan. Kesadaran perlunya menjaga harmoni sosial seperti itu terbangun di antara kedua pihak, migran dan penduduk lokal, yang merasakan adanya kesalingtergantungan di antara mereka.

124

Page 125: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2005

125

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 126: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

PENGARUH OPINI PUBLIK TERHADAP PUTUSAN HAKIMWiwie Heryani, Andi Tenri Famauri, Ratnawati, Ismail Alrip.

ABSTRAK

Wiwie Heryani, A.Tenri Famauri, Ratnawati, Ismail Alrip. Pengaruh Opini Publik Terhadap Putusan Hakim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bentuk dan pengaruh opini publik terhadap putusan hakim dan untuk mengetahui upaya hakim dalam mengakomodasi opini publik dalam putusannya. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar, khususnya di PTUN Makassar, PN Makassar, dan Pengadilan TIPIKOR Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara, dengan hakim-hakim di lembaga peradilan tersebut. Wawancara (interview) untuk memperoleh data primer. Wawancara langsung dan terbuka dalam bentuk tanya jawab kepada narasumber berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini, sehingga diperoleh data-data yang diperlukan. Selain itu penelitian dengan studi kepustakaan (library research), untuk memperoleh data sekunder dalam penelitian ini, digunakan teknik studi kepustakaan dengan mengacu pada konsep-konsep dan dokumen ataupun literatur yang mengulas tentang pengaruh opini publik dalam putusan hakim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa opini publik yang paling berpengaruh terhadap putusan hakim adalah opini publik melalui demonstrasi yakni berupa tekanan-tekanan/presure di ruang sidang. Demikian pula demonstrasi yang anarkhis dianggap membahayakan jiwa keselamatan hakim, dan selanjutnya media cetak maupun media elektronik. Semua opini publik ini berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mempersuasi dan mempengaruhi putusan hakim. Opini publik memiliki pengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap putusan hakim. Pengaruh media massa, baik cetak maupun elektronik; Tekanan demonstrasi dan tekanan pernyataan-pernyataan dari tokoh-tokoh politik, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta tokoh-tokoh lainnya mempunyai dampak yang signifikan untuk mempengaruhi hakim dalam membuat putusan. Dengan adanya opini publik menjadikan hakim lebih berhati-hati dalam memutus perkara.

Kata Kunci: Opini Publik, Putusan Hakim

PENGARUH OPINI PUBLIK TERHADAP PUTUSAN HAKIM

Wiwie Heryani, Andi Tenri Famauri, Ratnawati, Ismail Alrip.

126

Page 127: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRACT

Wiwie Heryani, A.Tenri Famauri, Ratnawati, Ismail Alrip. Public Opinion Influence to the Judge Decision.The purpose of this research is to determine the shape and public opinion influence on judge decision and to know the judge effort in accommodating public opinion for their decision. The research was conducted in Makassar, where the Administrative Court of Makassar is located, Makassar District Court, and the Court TIPIKOR Makassar. This research was conducted by interview with judges in the judiciary. Interview purposed to obtain primary data. Direct and open interviews with discussion method related to the problems in this research, in order to get qualified data. Also we used library research, to obtain secondary data, by used and review some of references and documents related to this problem. The results has shown that the most public opinion influence to the judge decision which is on public opinion like demonstrations on throw some pressures in the courtroom. Another things is like anarchists demonstration that could be endanger the security of the judges ,also trough media whether electronic media and newspaper. Those of public opinion have much influenced either directly or indirectly in persuading and influencing the judge decision. The influence of the mass media, both newspaper and electronic; demonstration and statements from political leaders pressures, Non-Governmental Organizations (NGOs) and other figures have put significant impact to judge in making a decision. Morever the public opinion is considering judge to be more careful in determined decision for each case.

Keywords: Public Opinion, Judge Decision

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2005

127

Page 128: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

AKSES MASYARAKAT DESA HUTAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN PASCA OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN MAMUJU UTARA

SULAWESI BARAT

Muhammad Yamin Sani

128

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 129: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK Akses masyarakat desa hutan dalam pengelolaan lingkungan yang adil, masih menjadi masalah pasca otonomi daerah. Hal ini disebabkan, pemerintah masih menitikberatkan pengelolaan hutan untuk meraup Pendapatan Asli Daerah dengan dalih untuk pembangunan. Karena itu, izin pengelolaan hutan dalam bentuk izin pertambangan dan perkebunan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah begitu mudah. Sudah barang tentu, ini menimbulkan implikasi bagi komunitas yang bermukim di dalam dan sekitar hutan, terutama bagi masyarakat adat. Beberapa kasus, dimana masyarakat adat terusir dari lingkungan permukiman mereka, atau harus melakukan kegiatan secara terbatas pada lingkungan permukiman mereka. Akibatnya pencaplokan hutan adat menjadikan masyarakat adat terperangkap dalam kemiskinan. Agaknya berbeda dengan apa yang terjadi di Kabupaten Mamuju Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa perkebunan kelapa sawit telah menjadi sumber penghidupan di Mamuju Utara, meskipun di daerah lain kerap dituding kurang pro lingkungan, banyak memakan lahan, dan menyerap banyak air. Namun, bagi warga Mamuju Utara, sawit punya andil sangat besar dalam perkembangan kabupaten tersebut; setidaknya lebih dari lima tahun terakhir. Sawit menjadi salah satu faktor signifikan dalam mendukung peningkatan pendapatan perkapita, pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat secara umum. Boleh jadi karena faktor tersebut, resistensi masyarakat adat dalam pengelolaan hutan dapat dihindari. Sebagai akibat keberadaan perusahaan kebun sawit, lingkungan permukiman orang Bunggu lebih terbuka, dan kehidupan sosial ekonomi mereka lebih meningkat. Satu hal yang menarik, bahwa walaupun penghasilan petani relatif meningkat dari penghasilan sawit, orang Bunggu sebagai masyarakat adat tetap mempertahankan sistem perladangan. Berdasarkan kepercayaan mereka sistem perladangan menjadi ‘nafas kehidupan komunitas”. Perladangan adalah warisan yang diamankan oleh para leluhur. Dalam hal ini ada mata rantai antara hutan-hutan dan kehidupan supranatural. Hal ini pula menyebabkan, komunitas orang Bunggu dapat dipengaruhi oleh kehidupan mitis dengan sarana tradisi upacara yang dianggap begitu penting. Dalam penelitian ini, peneliti adalah instrumen penelitian yang penting. Artinya kepekaan teoritik sangat menentukan dalam proses dan hasil penelitian. Model penelitian kualitatif, tetap memanfaatkan observasi dan wawancara sebagai cara mengumpul data. Namun demikian, kemampuan interpretative dan reflektif peneliti menjadi dasar dalam melakukan verifikasi penelitian yang kredibel.

Kata Kunci : Masyarakat desa hutan dan Pengelolaan Lingkungan

129

Page 130: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

THE PEOPLE ACCESS OF VILLAGE-FOREST IN ENVIRONMENTAL MANAGEMENT AFTER LOCAL AUTONOMY IN NORTH MAMUJU REGENCY OF

WEST SULAWESI

Muhammad Yamin Sani

ABSTRACT

The people access of village-forest in environmental management fairly is still a problem after the local autonomy. Due to the government is still focused the forest management to reap the local original income by reason of development. Therefore, the license of forest management in the form of mining and plantation licenses issued by the local government so easily. Certainly, this makes an implication for the communities living in and around forests, especially for indigenous peoples. In some cases, where the indigenous people were displaced from their neighborhoods, or doing activities limited of their neighborhoods. Consequently, the annexation of indigenous forests make indigenous peoples trapped in poverty. It seems different from what happened in North Mamuju regency. The results of this study showed that oil palm plantations have become a source of livelihood in North Mamuju, although in other areas often accused pro environment, consume a lot of land, and absorbs a lot of water. However, for North Mamuju’s people, the oil palm has a very large share in the development of area; at least over the last five years. Palm to be a significant factor in increased per capita income, economic growth and socio-economic life of society in general. Perhaps of these factors, the resistance of indigenous peoples in forest management can be avoided. As a result of the presence of an oil palm plantation company, the neighborhoods of Bunggu people are more open, and their social and economic life increase. Importantly, although the farmers income is increase relatively from oil revenue, Bunggu as an indigenous people retaining cultivation system. Based on their belief that a cultivation system becomes a breath of life. The cultivation is a legacy that is secured by the ancestors. In this case there is a chain-link between forests and supernatural life. It is also caused that Bunggu communities can be influenced by the myth life by means of ceremonial traditions that are considered so important. In this study, the researcher is an important research instrument. This means that the theoretical sensitivity is a determinant in the process and research result. A qualitative research model, use observation and interviews as a way of data collecting. However, the ability of interpretative and reflective of researchers became a basis in doing credible verification research.

Keywords: village-forest peoples and environmental management

130

Page 131: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

ABSTRAK PENELITIAN RUTIN Tahun 2005

131

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)Universitas Hasanuddin

Kampus Unhas TamalanreaJln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar

Telp. : (0411) 587032, , 582500, 588888 Fax. (0411) 587032, 584024

Page 132: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

AIRLINE SERVICE QUALITY PADA INDUSTRI PENERBANGANDI INDONESIA

Yansor Djaya, Muh. Yunus Amar, Julius Jilbert, Hendra S. Thayf

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh perceived service quality dan service quality value terhadap kepuasan pelanggan pada industri penerbangan di Indonesia. Lokasi penelitian dan pengambilan sampel data dilakukan di Bandara Hasanuddin Makassar dan Bandara Juanda Surabaya. Total sampel yang dianalisis berjumlah 447 data. Model analisis menggunakan teknik Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya perceived service quality yang berpengaruh terhadap customer satisfaction, sedangkan service quality value tidak berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction.

Kata kunci: perceived service quality, service quality value, customer satisfaction

AIRLINE SERVICE QUALITY PADA INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA

Oleh :

Yansor Djaya, Muh. Yunus Amar, Julius Jilbert, Hendra S. Thayf

ABSTRACT

This research aims to test the effect of perceived service quality and service quality value on customer satisfaction in airline industry in Indonesia. Sampling was done at Sultan Hasanuddin Airport Makassar and Juanda Airport Surabaya. Total sample used to analyze of 447 data. The analysis model uses SEM techniques. Research result indicates that only perceived service quality significantly affect customer satisfaction, while service quality value does not affect significantly customer satisfaction.

Key words: perceived service quality, service quality value, customer satisfaction

132

Page 133: repository.unhas.ac.id › ... › 13830 › nurhayati.docx?sequence=1  · Web viewrepository.unhas.ac.id2015-04-21 · , to consider how the concept of strengthening (revitalization)

133