abang fenol

5
Muhammad Firmansyah 2KB FENOL Definisi: Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C 6 H 5 OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang berikatan dengan gugus hidroksil . Salah satu bahan pencemar yang sering m e n i m b u l k a n m a s a l a h a d a l a h hidrokarbon aromatis. Hidrokarbon yang sering dijumpai, terutama di perairan, adalah fenol dan derivatnya dari karbonisasi batubara, bahan kimia sintetik, dan industri minyak (Semple and Cain, 1996). Senyawa fenolik ini merupakan polutan berbahaya(Donget al . 1992). Fenol alami dapat dijumpai di berbagai tanaman. Tanin merupakan suatu kelompok senyawa polifenolik yang biasanya merupakan komponen tumbuhan,dan terdiri dari 2 kelas utama, yaitu yang terkondensasi dan hidrolisat. Disamping itu tumbuhan menghasilkan lignin yang merupakan kelompok polifenol sekerabat dengan tanin yang sangat sulit didegradasi oleh bakteri (Gambleet al .,1996). Senyawa-senyawa fenol merupakan senyawa organik yang mempunyai sifat racun. Bila mencemari perairan dapat membuat rasa dan bau tidak sedap, dan pada nilai konsentrasi tertentu dapat menyebabkan kematian organisme di perairan tersebut. Di lingkungan industri migas, fenol banyak ditemukan di dalam air buangan kilang.Pengamatan pada kegiatan produksi serta di lingkungan sumur minyak menunjukkan bahwa senyawa ini juga ditemukan di dalam air terproduksinya. Di dalam Buku Mutu Limbah Cair (BMLC) bagi Kegiatan Minyak dan gas serta Panas Bumi, Nomor Kep.42/MENLH/10/1906, disebutkan bahwa kandungan fenol total di dalam limbah cair bagi kegiatan eksplorasi dan produksi dibatasi hingga 2 mg/l untuk pembuangan dipantai, sementara untuk pembuangan di lepas pantai tidak ada ketentuannya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS" terhadap kandungan fenol di dalam air

Upload: adam-brown

Post on 26-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Muhammad Firmansyah2KBFENOL

Definisi: Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang berikatan dengan gugus hidroksil.Salah satu bahan pencemar yang sering menimbulkan masalah adalahhidrokarbon aromatis. Hidrokarbon yang sering dijumpai, terutama di perairan, adalah fenol dan derivatnya dari karbonisasi batubara, bahan kimia sintetik, dan industri minyak (Semple and Cain, 1996). Senyawa fenolik ini merupakan polutan berbahaya(Donget al. 1992). Fenol alami dapat dijumpai di berbagai tanaman. Tanin merupakan suatu kelompok senyawa polifenolik yang biasanya merupakan komponen tumbuhan,dan terdiri dari 2 kelas utama, yaitu yang terkondensasi dan hidrolisat. Disamping itu tumbuhan menghasilkan lignin yang merupakan kelompok polifenol sekerabat dengan tanin yang sangat sulit didegradasi oleh bakteri (Gambleet al.,1996). Senyawa-senyawa fenol merupakan senyawa organik yang mempunyai sifat racun. Bila mencemari perairan dapat membuat rasa dan bau tidak sedap, dan pada nilai konsentrasi tertentu dapat menyebabkan kematian organisme di perairan tersebut.Di lingkungan industri migas, fenol banyak ditemukan di dalam air buangan kilang.Pengamatan pada kegiatan produksi serta di lingkungan sumur minyak menunjukkan bahwa senyawa ini juga ditemukan di dalam air terproduksinya. Di dalam Buku Mutu Limbah Cair (BMLC) bagi Kegiatan Minyak dan gas serta Panas Bumi, NomorKep.42/MENLH/10/1906, disebutkan bahwa kandungan fenol total di dalam limbah cairbagi kegiatan eksplorasi dan produksi dibatasi hingga 2 mg/l untuk pembuangan dipantai, sementara untuk pembuangan di lepas pantai tidak ada ketentuannya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS" terhadap kandungan fenol di dalam air terproduksi dari beberapa kegiatan produksi migas di Indonesia menunjukkan bahwa kandungan fenol melampaui batas yang disebutkan di atas. Hasil penelitian oleh LEMIGAS tersebut menunjukkan bahwa kandungan fenol di dalam air terproduksi berkisar 20.50 mg/l,terdiri atas beberapa jenis senyawa diantaranya adalah fenol, kresol, sinlenol, 2-isopropil fenol dan 2,3,5 trimetil fenol. Hasil penelitian menyebutkan juga bahwa sifat toksik dari masing-masing senyawa fenol standar yang dinyatakan sebagai harga LC-50-nya adalah cukup rendah, yaitu sekitar 0.1-0.4 mg/l. Hasil pengujian terhadap per contoh air terproduksi yang disimpan secara statis selama 3 hari, menunjukkan terjadinya penurunan kandungan senyawa fenol sebesar 34.7%. Degradasi akan meningkat lagi setelah air terproduksi mencapai perairan di tempat keluaran, yaitu sebesar 42.2% .

Karakteristik: Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5OH yang dapat dilarutkan dalam air.

Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya. Fenol dapat bereaksi dengan oksidator kuat, kalsium hipoklorit, alumunium klorida dan asam.Fenol merupakan salah satu dari sekian banyak senyawa turunan benzena.Sedangkan sifat umum dari senyawa benzene sendiri diantaranya:1. Sifat Fisik:Zat cair tidak berwarnaMemiliki bau yang khasMudah menguapTidak larut dalam pelarut polar seperti air air,tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometanaTitik Leleh : 5,5 derajat CelsiusTitik didih : 80,1derajat CelsiusDensitas : 0,88

2. Sifat Kimia:Bersifat kasinogenik (racun)Merupakan senyawa nonpolarTidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga.Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi

3. Berikut merupakan karakteristik senyawa fenol:Mudah terbakarBebau tajamTidak berwarnaCrystalline massSyrupy liquidMudah larut dalam alkohol , gliserol , minyak tanah ,kloroform, ether, dan sangat larut dalam air.

Produksi: Fenol didapatkan melalui oksidasi sebagian pada benzena atau asam benzoat dengan proses Raschig, Fenol juga dapat diperoleh sebagai hasil dari oksidasi batu bara. Sumber-sumber fenol di lingkungan diantaranya : Point sourcesFenol merupakan komponen umum dalam limbah pada kilang minyak.Fenol juga dapat ditimbulkan pada proses konversi batubara menjadibahan bakar gas maupun bahan bakar cair dan produksi batu arang dari bahan baku batu bara. Fenol dapat masuk ke lingkungan dari bocornya kilang minyak, bangunan konversi batubara, buangan dari proses pengolahan limbah kota, dll. Diffuse sources, and point sources included in aggregate demissions dataTerlepas ke udara dari alam atau manusia yang telah terkontaminasi fenol.

Natural sourcesFenol ditemukan secara alami pada kotoran hewan dan material dekomposisi organik .Bagi Indonesia, industri yang berkembang cepat, limbah rumah tangga yang semakin berlimpah ruah berakibat pada munculnya pencemaran dan dapat dipastikanakan meningkat pula dari tahun ke tahun. Walaupun sejumlah usaha telah dilakukan Pemerintah untuk mengatasi masalah ini, namun kesadaran masyarakat yang masih rendah merupakan kendala utama, sehingga tidak berjalannya beberapa program Pemerintah dalam penanggulangan limbah tersebut. Fenol dan derivat-derivatnya merupakan polutan yang sangat berbahaya di lingkungan karena bersifat racun dan sangat sulit didegradasi oleh organisme pengurai. Fenol adalah senyawa kimia yang bersifat korosif yang dapat menyebabkan iritasi jaringan, kulit, mata dan mengganggu pernapasan manusia. Nilai ambang batas senyawa fenol untuk baku mutu air minum sebesar 0,001 ppm, mutu buangan air industri sebesar 0,3 ppm serta di lingkunganpara pekerja gas fenol adalah 0,3 ppm2. Fenol di alam mengalami transformasi kimia,biokimia, dan fisika.

Penggunaan: Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph Lister saat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada anstiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal sebagai TCP (trichlorophenol). Fenol juga merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan kloraseptik.

Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi rumput liar, dan lainnya. Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran kimiawi pada kulit yang terbuka. Secara besar besaran dipakai dalam industri plastik dan resin fenol. Selain itu penggunaannya juga dapat dijumpai dalam industri obat ,tekstil, cat ,kayu, pupuk, kertas, perekat, dan lainnya. Dalam bidang kimia, fenol juga sering dipakai sebagai reagen dalam analisis kimia.Senyawa fenol seringkali digunakan untuk pengukuran konsentrasi karbohidratdan protein dalam metode asam sulfur percobaan uji sensitifitas biomarker pada ikan medaka, Oryzias latipes untuk kemudian dilakukan pengukuran ekspresi gennya pada level choriogenin, vitellogenin dan reseptor estrogen dengan reverse trancription polymerase chain reaction (RT-PCR), pencucian sel pada ikan atlantik salmon dalam pengujian laboratorium, pencucian macrophage monolayer dalam uji chemiluminescence (CL) pada ikan turbot (Scophthalmus maximus,L.) terhadap respon immun non spesifik setelah diinfeksi dengan Vibrio pelagius, perendaman kelenjarpituitari ikan indian major carp dalam larutan guanidium thiocyanate-phenolchloroform(GTC) untuk dalam tahapan isolasi RNA, untuk mendapatkan ekstrak DNA dalam metode fenol-chloroform atau pengujian ekspresi enzim metionin sulfoksid reduktase A(MsrA) yang terkandung dalam bakteriPenyuntikan fenol juga pernah digunakan pada eksekusi mati. Penyuntikan ini sering digunakan pada masa Nazi, Perang Dunia II. Suntikan fenol diberikan pada ribuan orang di kemah-kemah, terutama di Auschwitz-Birkenau. Penyuntikan ini dilakukan oleh dokter secara penyuntikan ke vena (intravena) di lengan dan jantung. Penyuntikan ke jantung dapat mengakibatkan kematian langsung.