abdomen akutum

Upload: rahmawati-aliwarman

Post on 10-Mar-2016

173 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

abdomen

TRANSCRIPT

  • ABDOMEN AKUTUM

    Prof.Dr.dr.I.Riwanto Sp.BD

    Sub-Bag. Bedah Digestif, Bag. I. Bedah FK Undip

    Semarang

  • TUJUAN BELAJAR

    Mampu melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik

    yang sistematis pasien dengan abdomen akutum

    Mampu mengusulkan pemeriksaan penunjang diagnosis

    pasien dengan abdomen akutum

    Mampu membedakan peritonitis dengan ileus obstruksi

    Mampu mengidentifikasikan pasien abdomen akutum

    yang memerlukan pembedahan.

    Mampu menjelaskan tindakan awal, persiapan pra-bedah

    dan pengelolaan pasca bedah pasien abdomen akutum

  • ACUAN UTAMA

  • Laki-laki 55 tahun, 2 hari mendadak

    perut sangat sakit mulai dari ulu hati ke

    kanan bawah selanjutnya menyeluruh, 3-

    5 jam setelah itu rasa sakit mereda, tetapi

    setelah 6 jam rasa sakit meningkat lagi

    sampai sekarang diikuti badan panas.

    Riwayat penyakit dahulu: sering nyeri

    epigastrik yang membaik dengan promag.

    T 100/70 mmHg, Nadi 124/Mnt, RR

    30/mnt. Suhu 39,6 C. Pasien diam kurang

    gerak,Perut kembung, tegang, nyeri tekan

    (+), defance musculer (+), pekak hepar (-

    ), peristaltik usus (-),

    RT: ampula recti mengembang dan nyeri

    segala arah

    ABDOMEN ACUTUM ?

    APA JENISNYA?

  • Laki-laki 65 tahun, dengan keluhan 5 hari perut

    mules dan kembung, tidak bisa berak dan kentut

    Sebelumnya sejak 3 bulan terakhir sering kembung

    ringan hilang timbul, berak seperti tahi kambing ada

    lendir dan darah

    T 85/60 mm Hg, Nadi 104/ mnt, RR

    28/mnt. T 36,6C, Pasien gelisah miring kiri

    kanan kesakitan.

    Turgor kulit kurang, perut kembung,

    gambaran dan gerakan usus (+), tumor (-),

    pekak hepar (+), peristaltik (+) meningkat,

    suara metalik (+), RT: kolaps , tidak ada

    tumor

    ABDOMEN AKUTUM? JENISNYA?

  • PENGERTIAN ABDOMEN AKUTUM

    Keadaan klinis akibat kegawatan dirongga perut yang biasanya

    timbul mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama, Sering

    memerlukan penanganan segera berupa tindakan

    pembedahan

    The acute abdomen may be defined generally as an intra

    abdominal process causing severe pain and often requiring

    surgical intervention. It is a condition that requires a fairly

    immediate judgment or decision as to management (Module

    2, 2008:1).

  • JENIS NYERI PERUT

    Nyeri Visceral

    Nyeri Somatik

  • -TRUNCUS COELIACUS -->

    FOREGUT

    -A MESENTERICA SUPERIOR MIDGUT

    -A. MESENTERICA INFERIOR HINDGUT

  • TRUNCUS COELIACUS

    FOREGUT PARASIMPATIS: N. VAGUS

    SIMPATIS: T6-9

  • A. MESENTERIKA SUPERIOR MIDGUT

    PARASISMPATIS : N VAGUS

    SIMPATIS T- 9-11

  • A. MESENTERIKA INFERIOR HINDGUT

    PARASIMPATIS: RAMUS

    SACRALIS

    SIMPATIS : T11- L 1

  • NYERI VISCERAL

    Peritoneum viscerale disarafi oleh saraf otonom yang tidak

    peka terhadap rabaan atau sayatan, tetapi peka terhadap

    iskemia

    Tarikan, regangan , kontraksi berlebihan menyebabkan

    iskemia

    Tidak bisa menunjukkan letak yang tepat letak nyerinya

    (daerahnya lebih luas)

    Lokasi nyeri terkait persyarafan embryonal.

    Nyeri tidak dipengaruhi gerakan

  • LOKASI NYERI VISCERAL Epigastrium : foregut

    (lambung, duodenum, hepatobilier, npankreas & limpa)

    Umbilikus: midgut (usus halus & kolon sampai sepertiga distal kolon transversum)

    Hipogastrium: hindgut (sisa kolon transversum sampai rectum & kantung kencing)

  • NYERI SOMATIK

    Peritoneum parietale disarafi oleh saraf somatik yang peka

    terhadap regangan maupun luka

    Saraf somatik berjalan dari medula spinalis kelateral kiri dan

    kanan otot, peritoneum parietale, kulit.

    Nyeri seperti ditusuk atau disayat

    Pasien dapat secara tepat menunjukkan lokasi nyeri dan lokasi

    nyeri sesuai dengan letak kelainan.

    Rangsang penyebab nyeri: tekanan, kimia, infeksi

    Gerak tubuh akan menimbulkan nyeri pasien lebih banyak diam dan gerakan nafas lebih dominan thorakal.

  • OVERVIEW ABDOMINAL ANATOMI

    4 KWADRANT /

    9 REGIO

    ORGAN DISETIAP KWADRANT/ REGIO?

  • BEBERAPA HAL TERKAIT NYERI

    Nyeri alih (referred pain)

    Nyeri proyeksi

    Hiperestesia

    Nyeri kontinu

    Nyeri kolik

    Nyeri iskemik

    Nyeri pindah

    Mula nyeri dan beratnya

    Posisi pasien

  • Referred pain

    Referred pain is pain that perceived at a site distant from

    the source of stimulus.

    For example:

    Irritation of the diaphragm may produce pain in the shoulder.

    Disease in the bile duct or gallbladder may produce shoulder

    pain.

    Distention of the small bowel can produce pain referred

    to the back.

  • VISCERAL AFFERENT

    Afferent nerves from the liver capsule, the hepatic ligaments, the central portion of the diaphragm, the splenic capsule, and the pericardium enter the central nervous system from C3 to C5. (ingat n phrenicus)

    Pain fibers from the periphery of the diaphragm, the gallbladder and the stomach, the pancreas, and the small intestine enter the spinal cord from T6 to T9

    Pain fibers from the colon, appendix, and pelvis viscera enter the central nervous system at the 10th and 11th thoracic segments.

    The sigmoid colon, rectum, renal pelvis and capsule, ureter, and testes pain fibers enter the central nervous system at T11 and L1.

    The bladder and the rectosigmoid colon send afferent nerves to the spinal cord from S2 to S4.

  • Nyeri proyeksi

    Nyeri akibat rangsangan saraf sensorik akibat cedera atau

    peradangan saraf.

    Contoh:

    Nyeri fantom pada amputasi

    Nyeri perifer setempat pada herpez zoster yang bisa muncul

    sebelum herpez zoster muncul, sesaat bahkan bisa tinggal

    lama setelah herpez zoster sembuh.

  • Hiperestesia/ hiperalgesia

    Kulit dengan sedikit gesekan terasa nyeri, ini terjadi pada

    kulit dimana ada peradangan viscera dibawahnya yang sudah

    mengiritasi peritoneum parietale didekatnya/ peradangan

    peritoneum parietale

    Pada abdomen akutum sering didapatkan pada peritonitis

    lokal maupun umum

    Hal ini akan memberikan: nyeri gerak, nyeri batuk, nyeri

    tekan lepas. pasien akan banyak diam

  • Nyeri kontinu

    Akibat iritasi peritoneum parietale yang terus menerus,

    misalnya karena radang

    Pada pemeriksaan akan didapatnya nyeri tekan dan upaya

    mengurangi sakit dengan reflek kontraksi otot [defance

    musculer]

  • Nyeri kolik

    Terjadi karena spasme otot polos berongga, biasanya karena

    adanya hambatan pasase organ tersebut ( ileus obstructivus, batu

    empedu, batu ureter)

    Nyeri timbul karena hipoksia jaringan karena spasme tersebut.

    Karena hipoksia kemampuan kontraksi mengurang sehingga ada

    jeda nyeri hilang timbul.

    Saat kolik disertai perasaan mual dan bahkan sampai muntah

    Saat serangan pasien gelisah akan banyak gerak

    Trias kolik: 1. serangan nyeri perut hilang timbul, 2. mual

    muntah , 3. gerakan paksa (gelisah)

  • Nyeri iskemik

    Nyeri yang terjadi karena adanya jaringan iskemik dalam

    rongga abdomen (Mesenterial trombosis, Volvulus, hernia

    strangulata)

    Nyeri sangat hebat, menetap dan tidak menyurut

    Dapat diikuti memburuknya kondisi pasien

  • Nyeri pindah

    Nyeri pindah karena perkembangan patologi penyakit

    Appendisitis akuta: awal : nyeri visceral di periumbilikal

    Lanjut sudah ada rangsangan peritoneal parietale: nyeri somatik pindah kekanan bawah

    Tukak duodenum perforasi: Awal: nyeri somatik (tajam dan hebat) akibat iritasi asam lambung di

    epigastrium

    Selanjutnya nyeri pindah ke fossa iliaka dektra karena asam lambung berjalan melalui lekukan parakolika kanan namun akan mereda karena pengenceran asam lambung, namun selanjutnya diikuti peritonitis bacteriel (peritonitis purulenta)

  • Mula nyeri dan beratnya

    Mulanya hebat atau secara cepat menjadi hebat: misalnya

    perforasi lambung atau duodenum karena asam lambung akan

    mengiritasi peritoneum parietale: peritonitis kimia.

    Seorang tiba-tiba sakit perut hebat: perforasi intestinal,

    volvulus, sumbatan.

    Nyeri bertahap makin hebat: karena peradangan misalnya

    kolesistitis akuta, apendisitis akuta, pankreatitis akuta.

  • Posisi pasien

    Pasien membuat posisi tertentu untuk mengurangi rasa sakit

    Pankreatitis akuta: enak tidur miring kekiri (duduk) disertai fleksi punggung, panggul dan lutut

    Abses hati: berjalan membungkuk sambil tangan kanan menekan perut bagian atas

    Apendisitis akuta retrosekal: cenderung berbaring dengan fleksi sendi panggul kanan

    Peritonitis generalisata/ abses sub-phrenic nafas dangkal dan lebih nyaman posisi setengah duduk

    Peritonitis generalisata lebih enak tidak bergerak

    Kolik lebih banyak gerak dalam upaya mengurangi sakit.

  • PROSES PATOLOGIK YANG SERING

    MENYEBABKAN ABDOMEN AKUTUM

    PENYEBAB CONTOH

    RADANG

    ILEUS

    OBSTRUKTIF

    ISKEMIA

    PERDARAHAN

    CEDERA/

    TRAUMA

    Apendisitis akuta, Apendisitis akuta perforata,

    perforasi tukak lambung, perforasi ileum karena tifus,

    pankreatitis akuta, kolesistitis akuta, adnexitis akuta,

    diverticulitis colon perforasi

    Hernia inkarserata, Volvulus, adhesi intestinal,

    karsinomoa kolo-rektal obstruksi

    Hernia strangulata, volvulus, mesenterial trombosis

    Kehamilan ektopik yang pecah, Aneurisma aorta pecah

    Perforasi organ berongga, ruptur hati/ limpa

  • OVERVIEW GASTROINTESTINAL DISEASE

  • KELUHAN ABDOMEN AKUTUM

    UTAMA:

    Nyeri perut

    Perut kram/ kolik

    PENYERTA:

    Kembung

    Mual, muntah

    Tidak buang air besar/ kentut

    Panas

  • SACRED SEVEN

    1. LOKASI DAN PENJALARAN SAKIT

    2. KARAKTER SAKIT

    3. KWALITAS SAKIT.

    4. ONZET DAN KRONOLOGI SAKIT

    5. FAKTOR YANG MEMPERBERAT KELUHAN

    6. FAKTOR YANG MENGURANGI RASA SAKIT

    7. KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI

  • LOKASI & PENJALARAN

    Nyeri primer : dari organ dekat tempat lokasi nyeri, karena

    iritasi/ inflamasi peritoneum parietale nyeri parietal (sifat nyeri tajam/ batas tegas): nyeri akibat rangsang

    peritoneal (darah, feces, asam lambung, empedu, cairan

    pancreas) inflamasi atau infeksi

    Nyeri sekunder/ nyeri penyebaran/referred pain nyeri visceral (sifat nyeri samar-samar/ nyeri tumpul batas tidak

    tegas): awal apendisitis nyeri epigastrium, abses subfrenik nyeri bahu

  • NYERI REGIO EPIGASTRIK

  • NYERI KWADRAN KANAN ATAS

  • NYERI KWADRAN KIRI ATAS

  • NYERI REGIO UMBILIKALIS

  • NYERI REGIO LUMBALIS

  • NYERI REGIO SUPRAPUBIK DAN ILIAKA

  • KARAKTER NYERI Bright pain (bright =cemerlang/terang):

    hot (panas), burning (rasa terbakar), sharp (tajam), knifelike (seperti teriris), stabbing (seperti ditusuk) inflamasi mukosa lambung & duodenum (kurang untuk organ yang lebih distal, nyata kalau rangsangan peritoneal

    Dull pain (dull= tumpul) dull (tumpul), squeezing (seperti diremas-remas), cramping (kram), colickly (kolik), like something too big, like something moving around.

    Undefferentiated pain: tidak bisa menyatakan karakter sakitnya, berasal dari organ solid misalnya pankreas

  • KUALITAS NYERI

    Bervariasi dari tidak sakit sampai sakit sangat berat sehingga

    tidak bisa berbuat apa-apa (skor 0-10)

    Tingkat beratnya rasa sakit tergantung pada :

    beratnya penyakit,

    sensitivitas penderita,

    penderita yang merasakan takut biasanya tingkat rasa

    sakitnya jadi lebih tinggi.

  • ONSET & KRONOLOGIS ONSET

    Tanggal pertama kali timbul sakit.

    Mulainya hebat atau ringan makin memberat?

    Keadaan-keadaan di sekitar/mendahului waktu onzet

    KRONOLOGIS

    Sakitnya konstant? Atau hilang timbul?

    Periodik: daily? kaitan aktivitas harian

    episodik? sembuh kumat lagi

    Fluktuasi nyeri?

  • FAKTOR YANG MEMPERBERAT

    KELUHAN ( makan, minum)

    Makan dan minum memperberat sakit: gaster, usus halus,

    kolon, pankreas atau kendung empedu.

    Sakit dalam 45 menit setelah makan: gaster (rangsangan

    sekresi asam /makanan) Untuk duodenum, kandung

    empedu atau pankreas perlu waktu lebih lama karena

    diperlukan rangsangan untuk menghasilkan

    cholesistokinin, sekretin pankreozymin.

    Rasa sakit kolon dan usus halus yang berhubungan dengan

    makan adanya sumbatan.

    Kopi, alkohol, panas, pedas, asam juga obat-obatan seperti

    aspirin, anti inflamasi non steroid, eritromissin, elixir yang

    mengandung alkohol sakit pada inflamasi gaster dan duodenum.

  • FAKTOR YANG MEMPERBERAT

    KELUHAN ( posisi/ gerakan)

    Terlentang nyeri pankreatitis,

    Badan ekstensi nyeri intestinal obstruksi

    Aktifitas badan menambah rasa sakit: pankreatitis,

    apendisitis dan peritonitis.

    Bila batuk, bersin nafas dalam memperberat sakit iritasi peritoneum dinding abdomen atau terutama

    diafragma.

    Pada peritonitis atau pasca bedah abdomen bagian

    atas penderita akan mengurangi/meniadakan

    pernafasan abdominal untuk mengurangi sakit.

  • FAKTOR YANG MENGURANGI RASA

    SAKIT

    Minum antasid mengurangi rasa sakit perut bagian atas, inflamasi gaster/duodenum karena asam lambung.

    Defekasi mengurangi rasa sakit kolon distal.

    Memilih tidur agak membungkuk atau miring proses inflamasi di retroperitoneal misal pankreas.

    Kolik abdomen sering gelisah dengan berubah-ubah posisi

    untuk mencari posisi yang enak.

    Inflamasi peritoneal akan lebih memilih tidur diam tanpa

    gerakan. Gerakan badan akan menggerakkan usus yang bisa

    merangsang peritoneum menyebabkan sakit.

  • KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI

    Berat badan yang menurun Intake yang menurun:

    - karena mual / muntah

    - bila makan sakit ( ulkus peptikum)

    Gangguan enzim pencernaan diare (pankreatitis kronik, karsinoma pankreas).

    Peningkatan kehilangan kalori.

    Keganasan.

  • KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI

    Mual dan muntah Pusat mual / muntah bisa terangsang oleh input saraf somatik

    maupun autonomik.

    Terjadi baik karena inflamasi maupun keganasan.

    Kelainan lambung dan usus halus lebih sering memberikan keluhan mual dan muntah dibanding kolon.

    Muntah regurgitatif karena sumbatan atau reflektoris karena inflamasi atau karena pembesaran organ solid yang relatif cepat misalnya pada hepatitis.

    Muntah pada:

    obstruksi pylorus: projektil dan warna kuning,

    sumbatan didistal papila vateri: muntah kehijauan

    sumbatan didistal ligamentum treitz akan memberikan warna dan bau fekal.

  • KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI Konstipasi

    Konstipasi terjadi akibat proses di usus terutama kolon misalnya :

    1. Ileus obstruktivus.

    2. Peritonitis.

    3. Divertikulitis.

    4. Penyakit Hisrprung (Megakolon kongenitum).

    5. Keganasan kolo-rektal.

    6. Pengaruh obat-obatan tertentu.

  • KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI

    Kembung

    Bila sakit perut disertai kembung harus dicurigai obstruksi

    usus (ileus obstruktif), peritonitis (ileus paralitik) atau kolik

    ureter.

  • KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI

    Panas

    Harus dicurigai sudah ada reaksi inflamasi atau infeksi

    Panas muncul setelah nyeri perut dipikirkan infeksi atau

    iskemi diikuti infeksi

    Nyeri perut muncul setelah panas beberapa hari harus

    dipikirkan tipus perforasi

  • PERSIAPAN

    Tidur terlentang dengan bantal, tangan disamping, bisa diberi

    bantal dibawah sendi lutut akan menambah rilek perut.

    Sinar cukup

    Daerah terbuka, dekat dibawah buah dada sampai symphysis

    pubis, daerah inguinal harus terlihat

  • INSPECTION

    Pain during cough/ movement

    masses / hernia

    scars, sinuses

    lesions

    signs of trauma

    Bulging flank: best done from the foot of the bed

    jaundice/ scleral icterus

    abdominal distension

    bowel contour and movement

    caput medusae - dilated blood vessels radiating from the umbilicus (may be present in liver failure)

    cough impulse

  • AUSKULTASI Dilakukan sebelum perkusi & palpasi

    Hangatkan membran stetoskop

    Tidak pelu dilakukan pada seluruh regio/ kwadrant cukup satu tempat karena suara usus akan dihantarkan keseluruh abdomen

    Diperlukan waktu sampai 2 menit untuk menyatakan bahwa peristaltik usus memang tidak ada.

    Lakukanlah ditempat yang tidak dikeluhkan sakit, karena dengan penekanan bisa memunculkan defance muskuler pada peritonitis yang berakibat penolakan pemeriksaan lanjutan.

    Peristaltik meningkat dengan suara metalik ileus obstruksi

    Peristaltik menghilang (paralitik) peritonitis

  • Palpasi Seluruh 9 regio, mulai dari ringan kemudian mendalam.

    Palpasi ringan untuk meraba benjolan

    Palpasi dalam untuk menilai benjolan lebih rinci, meraba hati dan limpa

    Mulailah palpasi dari daerah yang tidak sakit diakhiri didaerah sakit

    Nilai tonus otot dengan menekan dinding perut:.

    - guarding (otot kontraksi sewaktu ditekan)

    - rigidity ( otot sudah tegang sebelum ditekan)

    - rebound ( nyeri tekan lepas)

    Raba lobang hernial apakah ada impuls sewaktu batuk.

  • Perkusi

    Dimulai dari regio/ kwadrant yang tidak dirasa sakit

    Dilakukan pada seluruh 9 regio

    Perkusi hati: regio iliaka kanan hipokondrium kanan

    Perkusi lien: regioiliaka kanan hipokondrium kiri dan regio iliaka kiri hipokondrium kiri.

    Bila lien tidak teraba membesar dilakukan perkusi pada intercostal 8-9, linea aksilaris media, inspirasi lien turun kebawah perkusi pekak, ekspirasi lien naik keatas perkusi sonor/ timpani (Castell's sign)

    Pekak hepar (menghilang udara bebas oleh karena perforasi)

  • Rectal Touche

    Pemeriksaan abdomen tidak lengkap tanpa di lakukan pemeriksaan colok dubur.

    - Inspeksi : benjolan, luka,

    kemerahan, lobang fistula

    - palpasi: nyeri, fluktuasi

    - RT: benjolan anus, spingter ani,

    ampula recti (mengembang ?, kolaps (?),

    tinja keras?), benjolan dinding

    rektum, nyeri (?) arah nyeri (?) dll.

    ST: darah? Lendir?

  • Vaginal touche : Pemeriksaan pelvis

    Pemeriksaan pelvis (vaginal touche) hanya dilakukan berdasarkan indikasi, misalnya:

    - Curiga graviditas

    ekstra uterine

    - Curiga adnexitis

    - Curiga kista ovarii

    terpuntir.

    - Curiga infiltrasi

    tumor kolon ke

    organ genitalia

  • Kecurigaan kolesistitis

    Murphy's sign

    APA YANG TERJADI SAAT

    INSPIRASI DALAM?

    APA YANG TERJADI BILA

    TANGAN ANDA

    DITEKANKAN RINGAN

    DISUBCOSTAL KANAN DAN

    PASIEN DISURUH INSPIRASI

    DALAM, PADA PASIE N

    KOLESISTITIS ?

  • Kecurigaan apendisitis akuta/

    peritonitis lokal

    Nyeri alih

    Test batuk

    Nyeri tekan

    Tanda Rovsing

    Nyeri tekan lepas

    Defance musculer

    RT nyeri kanan atas

    Tanda psoas

    Tanda obturator

    USG/CT Scan

  • Nyeri tekan lepas

    Tanda Rovsing: Tekanan kontra McBurney diikuti nyeri didaerah McBurney

    Tanda psoas: Posisi miring dilakukan hiperekstensi sendi panggul kanan, atau terlentang dalam keadaan lutut ekstensi diminta melakukan fleksi panggul dan mendadak ditahan. Bila menimbulkan nyeri berarti apendisitis yang letaknya retrocecal

    Tanda obturator: Posisi terlentang sendi panggul fleksi dilakukan gerakan endoraotasi. Bila menimbulkan nyeri letak apendicitis di pelvica.

  • PERIAPENDICULAR MASS/ ABSCESS

  • USG APPENDICITIS ACUTA

  • PERITONITIS PERFORASI TUKAK PEPTIK

    Riwayat nyeri epigastrik kronik

    Nyeri perut mendadak epigastrium cepat pindah kekanan bawah karena perjalanan asam lambung yang keluar (peritonitis kimia)

    Nyeri mereda dalam beberapa jam diikuti nyeri menyeluruh dan badan panas (peritonitis bakteriel)

    Perut kembung tegang, nyeri tekan dan defance musculer

    Pekak hepar menghilang dan free air pada foto polos.

  • PERITONITIS PERFORASI ILEUM PADA

    DEMAM TYPOID

    Terjadi pada minggu ke II panas

    Sebelumnya tanda klinis demam typoid: panas, lidah kotor, konstipasi, mual, nafsu makan menurun

    Mendadak nyeri perut karena perforasi ileum, diikuti nyeri cepat meluas segala arah peritonitis generalisata

    KU: lemah, septik, biasa disertai syok septik dan metabolik asidosis

    Abdomen, kembung, tegang, nyeri tekan (+), defance muskuler (+), pekak hepar (-), peristaltik (-), RT ampula rekti mengembang dengan nyeri segala arah.

    BNO: dilatasi usus dengan penebalan dinding usus, psoas line (-), pre-peritoneal fat line (-) , free air (+)

    Terapi: Vital organ support, antibiotika, pembedahan

  • PANCREATITIS ACUTA Nyeri tajam luas daerah epigastrium

    Paien lebih suka posisi fleksi sendi panggul dan lutut baik tiduran miring kekiri atau duduk

    Nyeri meluas ke punggung

    Syok karena kesakitan, selanjutnya karena sepsis

    Lab: Peningkatan amilase dan lipase

    USG/ CT Scan pembesaran pankreas bisa disertai daerah nekrosis atau terdapatnya abses

    Pembedahan dilakukan untuk mengangkat jaringan pankreas yang sudah nekrosis, setelah batas tegas, drainase abses dan kholesistektomi bila pankreatitisnya didasari batu empedu.

  • MESENTERIAL TROMBOSIS

    Mendadak nyeri hebat dan

    menetap

    Riwayat penyakit jantung

    Aneurisma

    Hipercoagulable darah

    Syok

    Nyeri tekan dan defance

    muskuler

    Laparatomi reseksi usus

    non-vital

  • Intestinal obstruction LEVEL OBSTRUKSI:

    Pylorus

    Duodenum

    Usus halus

    Kolon

    LIPATAN MUKOSA JEJENUM, ILEUM DAN KOLON YANG SPESIFIK MEMBERIKAN GAMBARAN SPESIFIK PADA FOTO POLOS PERUT.

  • OBSTRUKSI PYLORUS Muntah projektil warna

    seperti yang dimakan

    Epigastric bulging

    Penyebab terbanyak: pylorus hipertrofi (bayi), strictura ulkus pylori/ duodeni, keganasan pylorus

    BNO: Mono buble dengan air fluid level

    Diagnostik: endoscopy

    Terapi: pembedahan

  • ATRESIA DUODENI

    Muntah proyektil warna bile

    Epigastric bulging

    BNO: double buble appearance

    Anular pancreas memberikan

    gejala yang sama

    Tindakan: pembedahan

  • Small bowel obstruction Penyebab: adhesi, hernia inkarserata,

    volvulus, invaginasi, bolus ascaris, Crohn disease.

    Kembung, muntah fecal, tidak proyektil

    Distensi menyeluruh perut

    Peristaltik meningkat, suara metalik (+)

    RT: Collaps

    BNO: dilatasi usus halus dengan multiple air-fluid level

    Terapi: adhesi coba konservatif 24 jam dengan puasa & NGT, gagal baru laparatomi. Yang lain pembedahan.

  • Volvulus Sigmoid

    Nyeri perut mendadak dan menetap karena iskemia

    Bulging dan gambaran usus

    Nyeri tekan

    Defance muskuler bila telah nekrosis/ perforasi

    Foto: Cofee bean appearance

    Coba konservatif dengan rectoscopi decompresi dilanjutkan pembedahan elektif

    Gagal/ tanda nekrosis operasi segera

  • ILEUS OBSTRUKSI RENDAH (COLON)

    Kolik abdomen graduel

    Gangguan bowel habit sebelumnya pada keganasan kolon-rectum

    Kembung seluruh perut dgn gambaran & gerakan usus

    Tidak bisa berak dan kentut

    Mual, muntah bila sudah lanjut (fecal)

    Perut kembung peristaltik meningkat bisa ada suara metalik

    RT kollaps (atau teraba tumor rektum)

    BNO: dilatasi kolon

    Colonografi untuk menyingkirkan DD pseudo-obstruksi

    Terapi: pembedahan, kemungkinan kolostomi perlu diinformasikan

  • PERDARAHAN INTRABDOMEN /

    PERITONITIS TRAUMATIKA Riwayat trauma (tumpul, tusukan, tembakan)

    Luka tembak masuk/ jejas di dinding abdomen

    Bisa diikuti syok/ anemia (tergantung banyaknya perdarahan dan aktifnya perdarahan)

    Trauma tumpul sering ruptur organ padat (hepar, limpa)

    Nyeri tekan dan defance muskuler

    Diagnosis: Diagnostic Peritoneal Lavage: darah (+) FAST (Focused Abdominal Sonography for

    trauma): fluid collection

    Pembedahan bila ada tanda peritonitis, hemodinamik tidak stabil.

  • PEMERIKSAAN PENDUKUNG

    Foto polos

    Foto dengan kontras

    Endoskopi

    USG

    CT Scan

    MRI

    Laparoskopik diagnosis

  • Foto polos

    Peritonitis Ileus obstructivus

  • Foto dengan kontras larut air

    Upper tract (ulcer) Lower tract (sigmoid ca)

  • CT Scan

    PSEUDO-OBSTRUKSI DI FLEKSURA LIENALIS COLON

  • Endoscopy

    Upper gi tract Lower gi tract

    normal mild

    moderate severe

    norma

    l

    mild

    moderate severe

    colitis

    cancer

    Peptic

    ulcer

    Esophageal

    varices

  • DEHIDRASI PADA ILEUS

    OBSTRUKTIVUS

  • OBSTRUKSI USUS

    AKUMULASI SISA MAKANAN

    PEMBUSUKAN H2S

    TEKANAN INTRA LUMEN

    MENINGKAT

    HAMBATAN VENA & LYMFE EDEMA & SECRESI

    MENINGKAT

    DEHIDRASI

  • TINGKAT DEHIDRASI

    Ringan (4% TBW) : kembung

    Sedang (6% TBW) : turgor kurang, mata

    cekung

    Berat (8% TBW) : syok

  • CAIRAN & ELEKTROLIT MAINTENANCE

    Volume (anak-anak)

    Dewasa-Tua: bertahap turun dari 40-25 cc/KgBB/Jam

    Electrolit

    Na : 1-2 meq/kg BW/ day

    Cl : 1-2 meq/kg BW/ day

    K : 1 meq/kg BW/day

    Weight ml/kg BW/h ml/kgBW/day

    First 10 Kg 4 100

    Second 10 Kg 2 50

    Each Kg above 20 kg 1 10

  • CAIRAN DAN ELEKTROLIT RUMATAN 14

    TAHUN 50 KG UMUR 30 TAHUN

    Cairan Volume

    (1750 CC)

    Kalori Protein Natrium

    50-150

    meq

    Ch1orida

    50-150

    meq

    Kalium

    50-100

    meq

    Osmolari

    tas

    R.L. 500 cc -- -- 65 54 2 273

    D5 1250 cc 250 -- 0 0 0 278

    KCl 50 cc 0 0 0 50 50

    1750 cc 250 0 65 104 52

    Volume 35 CC/KG BB X 50 KG 1750 CC

    Natrium 50 x (1-2) meq = 50-100 meq

    Chlorida 50 x (1-2) meq = 50-100 meq

    Kalium 50x (1) meq = 50 meq

  • VOLUME & COMPOSITION OF GI FLUID

    LOSESS

    SOURCE VOLUME Na Cl K HCO3 H

    STOMACH 1000-4200 20-120 130 10-15 -- 30-100

    DUODENUM 100-2000 110 115 15 10 --

    ILUEM 1000-3000 80-150 60-100 10 30-50 --

    COLON 500-1700 120 90 25 45 --

    PLASMA 142 104 4,3 24

  • CAIRAN REHIDRASI

    VOLUME:

    DEFISIT (sesuai tingkat dehidrasi) + MAINTENANCE

    COMPOSISI:

    DEFISIT : sesuai dengan level obstruksi (lihat tabel diatas)

    MAINTENANCE: sesuai dengan rumus

  • CARA PEMBERIAN

    6 JAM PERTAMA: 50% DIHARAPKAN PERFUSI ORGAN PENTING SUDAH TERCAPAI (PRODUKSI

    URINE) PASIEN SIAP OPERASI

    18 JAM BERIKUTNYA: 50% SISA

  • OVERVIEW SEPSIS MANAGEMENT

  • MANAGEMENT SEPTIC SHOCK

    Vital organ support:

    Mechanical ventilation

    Early Goal Directed Therapy

    Antibiotics

    Source control

    Nutrition support

  • Goal during first 6

    hours:

    # CVP 8-12 mm Hg

    (Mechanically

    ventilated

    patients or Increase

    IAP 12-15 mmHg)

    # MAP 65 mm Hg

    # Urine output 0.5 ml/kg/hour

    # Central Venous

    (Superior Vena Cava)

    or mixed venous

    oxygen saturation 70% (ScvO2)

  • FLUID THERAPY

    Target CVP 8 mm Hg ( 12 mm Hg if mechanically ventilated) (1 C)

    Fluid challenges in patients with suspected in adequate arterial circulation: 500-1000 cc

    crystalloid or 300-500 cc colloid over 30

    minutes. More rapid and larger volume may

    be required in sepsis-induced tissue

    hypoperfusion (1 D)

  • VASOPRESSOR 1. Fluid challenge fails to restore adequate

    blood pressure and organ perfusion vasopressor (Grade E)

    2. Maintain MAP 65 mm Hg (1C)

    3. Norepinephrine and dopamine centrally administrated are the initial vasopressor ( 1C)

    4. Epinephrine, phenylephrine or vasopressin should not be administrated as the initial vasopressor in septic shock (2C)

    5. Use epinephrine as the first alternative agent in septic shock when blood pressure is poorly responsive to norepinephrine or dopamine (2B)

    6. Do not use low-dose dopamine for renal protection (1 A)

    7. Requiring vasopressor --> insert arterial catheter (1D)

  • During the first 6 hrs of

    resuscitation if Scvo2 of 70%

    is not achieved with fluid

    resuscitation to a central

    venous pressure of 8-12 mm

    Hg, then transfuse PRBC to

    achieve a hematocrit of 30%

    and/or administer a dobutamin

    infusion to achieve this goal.

    (Grade 1 B)

    MONITORING INITIAL RESUSCITATION

  • INOTROPIC

    Use dobutamine in patients with myocardial dysfunction as supported by elevated cardiac filling pressures and low cardiac output (1C)

    Do not increase cardiac index to predetermined supranormal level (1B)

  • MANAGEMEN ABDOMINAL DISEASE

    medikal surgikal

    MURNI MEDIKAL SEQUELE ATAU KOMPLIKASI JANGKA PANJANG BARU INDIKASI PEMBEDAHAN

    PENYAKIT GASTROINTESTINAL YANG DIHARAPKAN SEMBUH DENGAN OBAT HARUS DIOBATI DAHULU DENGAN OBAT DAN KEGAGALAN BILA ADA INDIKASI BARU PEMBEDAHAN

    PELENGKAP PENGOBATAN BEDAH

    PENYAKIT YANG GAGAL

    DENGAN PENGOBATAN

    MEDIK

    PENYAKIT YANG SEJAK

    AWAL DIYAKINI TIDAK

    AKAN SEMBUH

    DENGAN

    PENGOBATAN MEDIK

  • MURNI MEDIKAL SEQUELE ATAU KOMPLIKASI

    JANGKA PANJANG BARU INDIKASI PEMBEDAHAN

    HEPATITIS : pengobatan utama medik

    sirosis hepatis & gagal hati transplantasi

    varises esofagus dengan pengobatan medikal gagal operasi, atau

    hipersplenisme splenectomi

    PANKREATITIS: pengobatan utama medik

    abses pankreas drainage ekternal & nekrosektomi

    Kista pankreas drainase internal

    Gall stone pancreatitis kholesistektomi

  • DIHARAPKAN SEMBUH DENGAN OBAT,

    GAGAL BARU OPERASI

    Ulkus peptikum pengobatan dimulai secara

    medik, untuk kasus intractabel, dengan

    komplikasi perforasi/ keganasan,

    obstruksi, dan dengan perdarahan yang

    gagal secara medik operasi

    Colitis pengobatan dimulai secara medik,

    kasus dengan obstruksi, perforasi, fistulasi

    dan keganasan operasi

  • PENYAKIT YANG SEJAK AWAL DIYAKINI TIDAK

    AKAN SEMBUH DENGAN PENGOBATAN MEDIK

    Keganasan gastrointestinal

    Defect organ intraabdominal karena infeksi atau trauma (abses hepar pecah, perforasi usus okn infeksi atau trauma dll)

    Defect dinding abdomen yang menyebabkan hernia

    Perdarahan intra-abdominal yang tidak sembuh dengan konservatif dan cenderung perdarahan terus berlangsung dan membahayakan pasien

    Apendisitis

    Kholelithiasis

    Intestinal obstruksi

    Peritonitis

    Abses intra abdominal

  • HASIL PEMERIKSAAN YANG MEMERLUKAN

    PERTIMBANGAN UNTUK LAPARATOMI (1)

    PEMERIKSAAN FISK:

    Defans muskuler

    Nyeri tekan terutama yang meluas

    Distensi abdomen yang progresif/ meningkat

    Benjolan yang nyeri, khususnya bila disertai suhu yang tinggi

    Tanda yang meragukan disertai dengan:

    tanda perdarahan (syok, anemia progresif)

    tanda sepsis (panas tinggi, lekositosis, perubahan mental [takut, gelisah, somnolent])

    Tanda iskemia (tanda intoksikasi [panas, takikardi, lekositosis], memburuk sewaktu ditangani]

  • HASIL PEMERIKSAAN YANG MEMERLUKAN

    PERTIMBANGAN UNTUK LAPARATOMI (2)

    PEMERIKSAAN RADIOLOGIK

    Pneumoperitoneum

    Distensi usus hebat yang bertambah

    Ekstravasasi bahan kontras

    Abscess intra abdominal

    Oklusi vena atau arteri mesenterika

    PEMERIKSAAN ENDOSKOPI

    Perforasi saluran cerna

    Perdarahan saluran cerna yang tdk bisa diatasi

    HASIL PARASENTESIS/ LAPAROSKOPI

    Darah segar, empedu, pus, isi usus atau urin

  • PERITONITIS Microbial contamination of the

    peritoneal cavity

    Intra-abdominal infection

    Route: primary hematogenic or secondary from GI tract, Urologic and gynecologic source

    Treatment:

    Vital organ support

    Source control

    Antibiotics

    Nutritional support

    Brunicardi et al. In Schwartzs

    Principle of Surgery8th ed 2005

  • ABSES PASCA BEDAH, KASA

    TERTINGGAL DALAM

    RONGGA ABDOMEN

    SOURCE

    CONTROL