acls koas 2011
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
1/85
PERAWATAN PASCAHENTI JANTUNG
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
2/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
3/85
LATAR BELAKANG
Kejadian mati mendadakpenyebab
kematian utama
Eropa: kasus henti jantung 700.000 /tahun.
Prevalensi Nasional Peny. JantungIndonesia (2007): 7,2% 1.
Prevalensi PJK di 16 Propinsi di Indonesiadiatas angka Nasional
1RISKESDAS Depkes RI 2007
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
4/85
Pada 40% sindroma koroner akut terjadi aritmia fibrilasiventrikel (VF)
Kursus Bantuan Hidup Jantung Lanjut (BHJL) /Advanced Cardiac Life Support dirancang untuk tenaga
kesehatan dalam menangani resusitasi pasien baik didalam maupun di luar Rumah Sakit
Pelatihan menggunakan metode partisipasi aktif dalamserangkaian simulasi kasus kardio pulmoner
VF / VT asistol kematian
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
5/85
Simulasi ini dirancang untuk memperkuatkonsep konsep penting meliputi :
Identifikasi dan penanganan medis dalammenangani henti jantung
Survei awal Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Algoritme BHJL
Dinamika tim resusitasi yang efektif
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
6/85
1. DETEKSI SEGERA ( Early Access)2. RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) SEGERA (Early
CPR)3. DEFIBRILASI SEGERA (Early DC Shock)4. BHJL SEGERA (Early ACLS)5. PERAWATAN PASCA HENTI JANTUNG (Post
Cardiac Arrest Care)
(The Chain Of Survival )
RANTAI KELANGSUNGAN HIDUP
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
7/85
Mengenali dan melakukan pengelolaandini terhadap kondisi sebelum henti
jantung
Menunjukkan kemahiran dalam melaku-
kan tindakan BHD termasuk mengin-tegrasikan penggunaan DefibrilatorEksternal Otomatis
Tujuan Pelatihan
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
8/85
Mengelola henti jantung hinggakembalinya sirkulasi spontan atauReturn Of Spontaneous Circulation
(ROSC), penghentian resusitasiatau rujukan
Penanganan SKA Mendemonstrasikan komunikasi
sebagai tim resusitasi yang efektif
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
9/85
Mampu tata laksana dalam 10menit pertama henti jantung / VFdewasa.
Mampu tata laksana 9 kasus inti.
Objektif
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
10/85
9 KASUS INTI BHJL
1. Henti nafas -jantung
2. VF ditangani dgnRJP dan AED
3. VF / VT tanpa
nadi
4. PEA
5. Asistol
6. Sindroma
Koroner Akut
7. Takikardia takstabil
8. Takikardia stabil
9. Bradikardia
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
11/85
KONSEP KURSUS
1. Identifikasi dan penanganan kondisi yangberisiko terjadi henti jantung
2. Survei Awal Bantuan Hidup Dasar (BHD)
3. Algoritma BHJL
4. Dinamika tim yang efektif
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
12/85
DISKUSI DAN BERMAIN PERAN
PENGENALAN ARITMIA
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
13/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
14/85
Skill Station : BASIC LIFE SUPPORT
MELATIH KETRAMPILAN
BANTUAN HIDUP DASAR
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
15/85
PRAKTIK PERILAKU TIM
MEGACODE
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
16/85
KONSEP TIM RESUSITASI
Mampu memimpin tim
Mampu bekerjasama dalam tim
Mampu integrasi konsep BHD danBHJL dalam kerja tim
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
17/85
SYARAT LULUS PELATIHAN
1. Lulus ujian RJP/AED dengan 1 penolong
2. Berpartisipasi, mempraktikkan, dan
menyelesaikan semua topik3. Lulus ujian Megacode
4. Lulus ujian tulis tutup buku dengan nilaiminimal 75%
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
18/85
Selamat
menikmatikursus
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
19/85
BANTUAN HIDUP DASAR
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
20/85
- Kapan Memulai RJP
Berbeda dengan penanganan medis yang
lain, RJP bisa dimulai tanpa menungguintruksi Dokter. Seseorang yang memilikipengetahuan dan kemampuan RJP dapatmenolong pasien dengan kasus henti
jantung. Namun penolong juga harusmengetahui beberapa keadaan sehingga RJPtidak perlu dilakukan, al:
MEMULAI DAN MENGHENTIKAN RJP
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
21/85
A. Kejadian henti jantung yang disaksikan
RJP tidak perludimulai jika :
Ada bukti permintaan keluarga
Usaha RJP membahayakan orang yangmenolong
Kemungkinan mengembalikan sirkulasi spontansangat kecil
Henti jantung yang terjadi setelah usaha terapiyang maksimal untuk penyakit yang terminal
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
22/85
B. Kejadian henti jantung tidak disaksikan.
Penolong tidak mengetahui berapa lamahenti jantung telah berlangsung untuk hal ini
RJP tak perlu dilakukan jika:Ada tanda kematian yang tidak berubah
Sudah mulai ada tanda tanda pembusukan
Penderita mengalami trauma yang tidak bisa
diselamatkan
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
23/85
Sudah dilakukan pertolongan secara penuh baik BHDmaupun BHJL
Penolong sudah mempertimbangkan apakah padapasien terdapat hipotermia
Penolong sudah mempertimbangkan apakah pasienterpapar bahan beracun yang akan menghambat sistemsaraf pusat
Terjadi asistol yang menetap selama 10 menit ataulebih
Usaha RJP pada henti jantung yang disaksikan dimanasirkulasi spontan tidak terjadi dalam waktu 25 30menit
Kapan menghentikan RJP
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
24/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
25/85
Teknik Pelaksanaan: Sebelum Oktober 2010
Airway
Breathing : Look, Feel,Listen
Circulation : CPR Defibrilasi
Setelah Oktober 2010
Circulation
Airway
Breathing (Look, Feel,Listen dihilangkan)
Defibrilasi
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
26/85
Rekomendasi
Komponen
Pengenalan Awal
Dewasa Anak
Tidak sadarkan diri
Bayi
Tidak ada nafas atau
bernafas tidak normal
Tidak bernafas atau ada usaha nafas
Tidak teraba nadi dalam 10 detik (hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan professional)
Urutan BHD CAB CAB CAB
Frekuensi Kompresi Minimal 100 x/menit
Kedalaman kompresi Minimal 5 cm (2 inci) Minimal 1/3 diameter dinding
Anterior posterior toraks
(sekitar 5 cm/2 inci)
Minimal 1/3 diameter dinding
Anterior posterior toraks
(sekitar 4 cm/1 inci)
Recoil Dinding Dada Usahakan terjadi recoil sempurna setiap kompresi
Untuk penolong terlatih, pergantian posisi penolong setiap 2 menit
Interupsi bantuan Interupsi seminimal mungkin, jikalau memungkinkan interupsi kurang dari 10 detik
Jalan Nafas (Airway) Head tilt Chin lift (untuk kecurigaan trauma leher lakukan jaw thrust)
Kompresi 30 : 2
(1 atau 2 penolong)
30 : 2 (satu penolong)
15 : 2 (2 penolong)
30 : 2 (satu penolong)
15 : 2 (2 penolong)
Ventilasi Jika penolong tidak terlatih, kompresi saja
Pada penolong terlatih, dengan jalan nafas lanjutan berikan nafas setiap 68 detik (810
x/menit).
Defibrilasi Pasang dan tempelkan AED sesegera mungkin, Interupsi kompresi minimal baik sebelum
atau sesudah kejut listrik. Lanjutkan RJP diawali dengan kompresi setelah kejut listrik
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
27/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
28/85
NORMAL ECG
&
ARRHYTHMIA
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
29/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
30/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
31/85
Designations of different QRS patterns
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
32/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
33/85
1 kotak kecil
= 0.04 detik
5 kotak kecil
= 1 kotak sedang
= 0.2 detik
5 kotak sedang
= 1 kotak besar
= 1 detik
Paper speed : 25 mm/second
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
34/85
A. Jarak RR :- 1 kotak sedang = 300 x / menit
- 2 kotak sedang = 150 x / menit
- 3 kotak sedang = 100 x / menit
- 4 kotak sedang = 75 x / menit
- 5kotak sedang = 60 x / menit
- 6 kotak sedang = 50 x / menit
B. Hitung jumlah R- R dalam 6 kotak besar = 6 detik
Jumlah R x 10 = heart rate / menit
C. 1500 / jarak R-R ( dlm mm ) = heart rate / menit
MENGHITUNG LAJU JANTUNG
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
35/85
Causes of Cardiac Arrhythmias
Disturbedautomaticity:thismayinvolvedaspeedinguporslowingdownofareasofautomaticitysuchasthesinus
node,theatrioventricular(AV)node,orthemyocardium.
Abnormalbeats(depolarizations)mayarisethroughthis
mechanismfromtheatria,theAVjunction,ortheventricles.Disturbedconduction:conductionmaybeeithertoorapid(as
inWolff-Parkinson-Whitesyndrome)ortooslow(asinAV
block)
Combinationsofdisturbedautomaticityanddisturbedconduction
HOW TO READ ECG RHYTHM
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
36/85
QRS Complex ?
(-)
-Asystole
-V F
(+)
Fast / Slow ?-Takikardia/
-Bradicardia
Wide / Narrow complex-Wide ? (Ventricular ? )
(Consider consult the expert )
-Narrow ? (Supra ventricular)
HOW TO READ ECG RHYTHM
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
37/85
QRS regular /irregular ?
P wave ?
P wave and QRS complex
Connection ?
Normal / abnormal P wave ?
-1 P followed 1 QRS
-Appropriate distance between
P wave and QRS complex
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
38/85
Sinus Rhythm
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
39/85
Atrial Fibrillation
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
40/85
Atrial Flutter
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
41/85
V E S
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
42/85
SR SR SR SRSR SR
VES VES
Sinus rhythm with multifocal VES
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
43/85
Sinus rhythm with VES couplet
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
44/85
Sinus rhythm with VES, R on T
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
45/85
Ventricular tachycardia
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
46/85
Torsades de pointes
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
47/85
Ventricular fibrillation
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
48/85
First-degree AV block
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
49/85
Second-degree AV block type 1
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
50/85
Second-degree AV block type 2
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
51/85
P PP P P P P
QRS QRS QRS
Third-degree AV block / Total AV block
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
52/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
53/85
BRADIKARDIA
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
54/85
Definisi
Bradikardi yang menimbulkan gejala terjadi
pada frekuensi < 50 x/menit
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
55/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
56/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
57/85
HENTI JANTUNG
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
58/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
59/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
60/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
61/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
62/85
PERAWATAN PASCA HENTIJANTUNG
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
63/85
TUJUAN
Optimalisasi fungsi kardiopulmoner dan organvital
Persiapan transportasi pasien ke tempatperawatan dengan fasilitas lebih baik
Identifikasi faktor pencetus dan mencegahterjadinya henti jantung kembali
ALGORITME
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
64/85
ALGORITME
Dosis/Penjelasan Ventilasi/Oksigenasi
Hindari Frekuensi Berlebihan (10-12x/menit)
Target SpO2 > 94%, Pet CO2 35-40%
Cairan IV Bolus
1-2 liter NaCL 0.9% atau RL, untukmencetuskan hipotermia dapatdiberikan dengan suhu 4 C
Pemberian Inotropik
Epinefrin (0,1-0,5 micg/kgbb/men)
Dopamin ( 5-10 mcg/kgbb/men)
Norepinefrin (0,1-0,5micg/kgbb/men)
Identifikasi faktor pencetus dterjadinyahenti jantung . (5 H dan 5 T)
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
65/85
Target Yang Harus DiEvaluasi
Ventilasi
Hemodinamik
Kardiovaskular
Neurologis
Metabolic
l
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
66/85
Ventilasi
Kapnografi
Rontgen Thorax
Pulse Oximetri
Ventilasi Mekanik
Amankan jalan nafas, titrasi ventilasi. Target Pa CO2 40-45 mmHg, PETCO2 35-
40 mmHg
Memastikan posisi ETT dan komplikasi pascahenti jantung
Pa O2 > 94%, Pa O2 100 mmHg, Turunkan FiO2 sesuai pasien serta mencegah injuri paruakut
Tidal Volume 68 ml/kg
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
67/85
Hemodinamik
Ukur tekanan darah berulang kali Target MAP > 65 mmHg atau Tekanan darah sistolik > 90 mmHg
Terapi Hipotensi Bolus cairan sesuai dengan toleransi penderita
Inotropik dengan Dopamin 510 mcg/kg/menit
Dobutamin 510 mcg/kg/menit
Epinefrin 0,10,5 mcg/kg/menit
Norepinefrin 0,10,5 mcg/kg/menit
Fenileprin 0,52,0 mcg/kg/menit
Milrinone Bolus 50, dilanjutkan infus0.375 mcg/kg/menit
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
68/85
Kardiovaskular
Pemantauan Fungsi Kardiak secara Kontinu Deteksi Aritmia dan terapi penyebab Aritmia yang reversibel
Tidak ada terapi pencegahan aritmia
EKG 12 sandapan/Troponin
Deteksi Infark ST elevasi/ACS serta hitung interval QT Terapi Sindroma Koroner Akut
Aspirin, Heparin, transfer untuk terapi revaskularisai jantung sambilmemikirkan fibrinolitik atau PCI
Ekokardiogram
Terapi Myocardial stunning Nilai Status Volume pasien
Dobutamin 510 mcg/kg/menit
IABP
Ne rologis
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
69/85
Neurologis
Pemeriksaan Status Neurologi
Tentukan status kesadaran, pemeriksaan reflek pupil
Monitor EEG pada pasien koma
Menyingkirkan kejang sambil memberikan terapi bila diperlukan
Pengukuran Temperatur Inti pada pasien Koma
Cegah hiperpireksia (> 37,7 C), Kondisikan untuk hipotermia, Bolus
cairan dingin iv 30 ml/kg jika tanpa kontra indikasi
Pertimbangkan CT scan kepala
Singkirkan proses internal kepala
Pemberian Sedasi atau obat pelumpuh otot
Kendalikan menggigil, agitasi atau perlawanan ventilasi
Metabolik
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
70/85
Metabolik
Pemeriksaan serial laktat Pemeriksaan serial Kalium
Pertahankan kadar kalium > 3.5 mEq/L
Penilaian urin output dan kreatinin
Pemantauan kadar gula darah
Hindari cairan hipotonis
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
71/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
72/85
SINDROMA KORONER AKUT
f
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
73/85
Definisi
Kumpulan keluhan dan tanda klinis yang
sesuai dengan iskemia miokardium akut
Diagnosis bisa Angina pektoris tidak stabil,
infark non ST elevasi, infark ST elevasi atau
kematian jantung mendadak
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
74/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
75/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
76/85
TERAPI FIBRINOLISIS TERAPI INVASIF (PCI)
Onset < 3 jam
Terapi invasif bukan pilihan (tidak
ada akses ke fasilitas PCI atau
akses vaskular sulit) atau akan
menimbulkan penundaan:
o Kontak medik-balloon atau door-
balloon >90 menit
o (Door-balloon) minus (door-
needle) lebih dari 1 jam
Tidak terdapat kontraindikasi
fibrinolisis
Onset > 3 jam
Tersedia ahli PCI
o Kontak medik-balloon atau door-
balloon
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
77/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
78/85
TAKIKARDIA
Definisi
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
79/85
Definisi
Takikardia didefinisikan sebagai aritmia
dengan denyut jantung > 100 kali per menit
Gejala Ekstrim biasanya timbul pada denyut
jantung > 150 x/menit
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
80/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
81/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
82/85
Hipotensi/Syok
danEdema Paru Akut
Tanda klinis: syok, hipoperfusi,gagal jantung kongestif, edema
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
83/85
g g j g g ,paru akut
Apakah masalahnya?
Edema paruakut
Masalah volume Masalah pompaMasalah
irama
Tindakan pertamabila syok (-) :O2 & intubasi
kalau perluNitroglicerin/nitrat
SL Furosemide IV 0,5-
1mg/kgBBMorphin IV 2-4 mg
Berikan: cairan transfusi cairan spesifik
Pertimbangkan:Vasopresor
Tekanan darah?
Bradikardiatau
Takikardi(ke algoritma
bradikardia atautakikardia)
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
84/85
-
8/12/2019 ACLS Koas 2011
85/85