ad vokes ssss

Upload: monang-ikhwanul-m

Post on 10-Jan-2016

233 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Advokes

TRANSCRIPT

MAKALAH

ISU TEMBAKAU DI INDONESIA

Untuk Memenuhi Tugas UTSMata Kuliah Advokasi Kesehatan

Kelompok 3Aji Utomo Putro1306487036Eka Sri Haryanti1306487484Muhd. Taufiq Mahriyar1306488083Siti Khusnul Chotimah1306488594Syifa Azizah1306488676

PROGRAM STUDI S1 EKSTENSIFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS INDONESIALEMBAR PERNYATAANBEBAS PLAGIARISME

Dengan ini, kami kelompok 3 yang beranggotakan :1. Aji Utomo Putro 13064872. Eka Sri Haryanti13064873. Muhd. Taufiq Mahriyar13064880834. Siti Khusnul Ch.13064885945. Syifa Azizah1306488676menyatakaan dengan sungguh-sungguh dan benar bahwa dalam mengerjakan tugas UTS Advokasi Kesehatan dengan judul Isu Tembakau di Indonesia, kami :1. tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan2. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya4. mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya iniDemikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Depok, April 2014Yang menyatakan,

Aji Utomo PutroEka Sri HaryantiMuhd. Tufiq Mahriyar

Siti Khusnul ChSyifa Azizah

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya berupa kesehatan jasmani dan rohani sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul Isu Tembakau di Indonesia, yang merupakan tugas UTS dari mata kuliah Advokasi Kesehatan.Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain dan tentunya bagi penyusun. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna proses pembelajaran dan perbaikan kedepannya.

Depok, April 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..2

KATA PENGANTAR ........................................................................................3

DAFTAR ISI .......................................................................................................4

BAB IPENDAHULUAN .....................................................................

1.1LatarBelakang ..................................................

1.2Tujuan .......................................................................................

BAB IIISI ..................................................................................

2.1Data Pendukung ............................................................

2.2Rumusan Tujuan SMART .........................................................

2.3Identifikasi Sasaran Advokasi ...................................................

2.3.1 Profil Sasaran ...

2.3.2 Analisis Pembuat Keputusan ...

2.4Aksi Advokasi ...........................................................................

2.4.1 Strategi Advokasi

2.4.2 Advokasi Media

2.4.3 Pesan dan Teknik Penyampaian

2.4.4 Monitoring Evaluasi

2.4.5 Indikator Advokasi ..

BAB IIIPENUTUP .........................................................................................

3.1Kesimpulan ...............................................................................

3.2Saran .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangSaat ini, Indonesia tengah menghadapi ancaman serius peningkatan prevalensi penyakit tidak menular dimana konsumsi rokok merupakan salah faktor risiko utamanya. Riset yang dilakukan oleh Dr. Soewarta Kossen menyatakan bahwa pada tahun 2010 diperkirakan 384.058 orang (237.167 laki-laki dan 146.881 wanita) terkena penyakit akibat konsumsi tembakau. Sedangkan angka kematiannya mencapai 190.260 (100.680 laki-laki dan 50.520 wanita) atau 50% dari orang yang terkena akibat rokok mengalami kematian dini. Jika hal ini terus dibiarkan, akan terjadi kemiskinan antar generasi (intergenerational transfer of poverty) yang akan berlanjut pada generasi mendatang Badan Kesehatan dunia (WHO) sebenarnya telah menjabarkan langkah-langkah untuk menanggulangi konsumsi rokok dalam konvensi internasional untuk pengendalian tembakau yang disebut Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Konvensi ini bertujuan untuk mengatur konsumsi rokok agar tidak menganggu kesehatan masyarakat. salah satu instrument yang efektif menurunkan konsumsi rokok adalah peningkatan cukai rokok. Studi diberbagai negara telah membuktikan bahwa kebijakan ini dapat mencegah kelompok rentan (orang miskin dan anak-anak) untuk mengkonsumsi rokok. Sayangnya Indonesia belum sepenuhnya menerapkan kebijakan ini.

BAB IIISI

2.1 Data PendukungPada tahun 2010, diperkirakan 384.058 orang (237.167 laki-laki dan 146.881 wanita) di Indonesia menderita penyakit terkait konsumsi tembakau. Total kematiannya akibat konsumsi rokok mencapai 190.260 (100.680 laki-laki dan 50.520 wanita) atau 12,7% dari total kematian pada tahun 2010. 50% dari orang yang terkena penyakit terkait rokok mengalami kematian dini. Penyebab kematian terbanyak adalah penyakit stroke, jantung koroner, serta kanker trakhea, bronkhus, dan paru. Prevalensi perokok remaja telah meningkat sebanyak 3 kali lipat sejak tahun 1995. Kesan macho, gaul, dan solidaritas yang dicitrakan iklan promosi dan sponsor rokok telah berkontribusi signifikan dalam menggiring remaja menjadi perokok aktif.Prevalensi merokok tertinggi pada laki-laki dewaasa tinggal di provinsi Gorontalo (75,6%) dan prevalensi terendah berada di provinsi Sulawesi Tenggara (53,6%). Akan tetapi prevalensi merokok pada laki-laki cenderung tinggi di semua provinsi, yaitu diatas 50%.Provinsi dengan prevalensi konsumsi tembakau tertinggi pada perempuan dewasa adalah provinsi Kalimantan Tengah (13%) sedangkan prevalensi terendah adalah di provinsi Kalimantan Selatan (2,2%). Kendati dibwah 50%, peningkatan prevalensi perokok perempuan lebih mencolok jika dibandingkan dengan laki-laki

2.2 Rumusan Tujuan SMARTTujuan advokasi haruslah konkrit dan menggunakan indikator SMART, yang meliputi: Spesific (spesifik atau tidak umum)Pemerintah meningkatkan cukai rokok untuk menurunkan mengkonsumsi rokok pada kelompok rentan . Measurable (terukur)Pemerintah mengalokasikan dana untuk meningkatkan kebijakkan cukai rokok. Attainable (dapat dicapai)Meningkatkan harga cukai rokok bukan sesuatu yang dapat dicapai dalam waktu dekat. Alternatifnya:Mengadakan konferensi nasional kepada tenaga kesehatan dan jajarannya. Realistic (realistis)Dengan pemerintah dapat menurunkan konsumsi rokok maka anggaran dana pada penyakit tidak menular juga menurun. Dan anggaran dana dapat dialokasikan untuk kebutuhan yang lain Timely (memiliki jangka waktu)Tentukan jangka waktu yang realistis :Penurunan mengkonsumsi rokok pada populasi rentan dapat menurun 10% pada tahun 2015.

2.3 Identifikasi Sasaran Advokasi2.3.1 Profil SasaranKampanye anti tembakau ternyata dibiayai oleh Amerika. Tidak tanggung-tanggung 6,4 juta dolar Amerika mengucur ke kantong sejumlah LSM dan lembaga pemerintah bahkan DPR terkait dengan program tersebut. Berdasarkan data yang dilansir dari laman resmi Bloomberg Initiative To Reduce Tobacco Use Grants Program, disebutkan ada sekitar 17 lembaga yang menerima dana tersebut yang jika dikurskan 1 USD = 9000 rupiah mencapai 57,9 miliar rupiah. Dana dikucurkan sejak 2007 hingga saat ini berdasarkan proposal program yang diajukan ke Bloomberg Initiative yang disponsori oleh penyandang dananya yaitu Michael R Bloomberg, walikota New York. Berikut Rincian 17 Lembaga di Indonesia yang menerima dana anti tembakau di Indonesia.1. Dinas Kesehatan Provinsi Bali (Bali Provincial Health Office)Negara: IndonesiaTujuan: Menciptakan Kawasan Bebas Rokok di Bali Jumlah: $159,621 - Rp 1.436.589.000 (1,436 Miliar Rupiah)Awal Program: Mar 2012Akhir Program: Feb 20141. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI (Demographic Institute; Faculty of Economics; University of Indonesia).Negara: IndonesiaWebsite: www.ldfeui.orgTujuan : Mempengaruhi Kebijakan Pajak Tembakau, Kapasitas Produksi dan Advokasi PeraturanJumlah: $40,654 - Rp 365.886.000Awal Program: Jun 2008Akhir Program: Aug 2008Negara: IndonesiaTujuan : Mempengaruhi Kebijakan Pajak Tembakau, Kapasitas Produksi dan Advokasi PeraturanJumlah: $280,755 - Rp 2.526.795.000 (2,5 miliar)Awal Program: Oct 2008Akhir Program: Jul 20101. Direktorat Jenderal Penyakit Tidak Menular, Kementrian Kesehatan (Directorate of Non Communicable Disease Control)Negara: IndonesiaTujuan: Membuat Kebijakan Kontrol Atas Tembakau (Umum)Jumlah: $315,825 - Rp 2.842.425.000 (2,8 Miliar)Awal Program: Sep 2008Akhir Program: May 2011Negara: IndonesiaTujuan: Membuat Kebijakan Kontrol Atas Tembakau (Umum)Jumlah: $300,000 - Rp. 2.700.000.000 (2,7 miliar)Awal Program: Nov 2011Akhir Program: Oct 20131. Indonesia Corruption Watch (ICW) Negara: IndonesiaTujuan : Kampanye Good Governance terkait transparansi dan akuntabilitas pemerintah terkait kebijakan tembakau (bersama koalisi anti tembakau lainnya)Jumlah: $45,470 - Rp 409.230.000Awal Program: Jul 2010Akhir Program: Mar 20121. Indonesian Forum of Parliamentarians on Population and Development (IFPPD)Negara: IndonesiaTujuan : Mendapatkan Komitmen Dukungan Dari DPR Terkait RUU Pengendalian Tembakau NasionalJumlah: $28,753 - Rp. 258.777.000,-Awal Program: Jan 2007Akhir Program: Jun 2007Negara: IndonesiaWebsite: http://www.ifppd.orgTujuan : Mendapatkan Komitmen Dukungan Dari DPR Terkait RUU Pengendalian Tembakau NasionalJumlah: $164,717 - Rp 1.482.453.000 (1,482 Miliar)Awal Program: Oct 2007Akhir Program: Dec 2009Negara: IndonesiaWebsite: http://www.ifppd.orgTujuan : Mendapatkan KOmitmen Dukungan Dari DPR Terkait RUU Pengendalian Tembakau NasionalJumlah: $134,100 - Rp 1.206.900.000 (1,206 Miliar)Awal Program: Jan 2010Akhir Program: Jan 2011Negara: IndonesiaTujuan : Mendapatkan Komitmen Dukungan Dari DPR Terkait RUU Pengendalian Tembakau NasionalJumlah: $240,000 - Rp 2.160.000.000Awal Program: Mar 2011Akhir Program: Mar 20121. Lembaga Pengembangan Sosial Indonesia - Indonesian Institute for Social Development (IISD)Negara: IndonesiaTujuan: Kampanye Dukungan Atas Kebijakan Pengendalian Kretek dan TembakauJumlah: $322,643 - Rp 2.903.787.000 (2,9 Miliar)Awal Program: Sep 2010Akhir Program: Aug 20121. Asosiasi Kesehatan Masyarakat, Kelompok Kerja Pengendalian Tembakau (Indonesian Public Health Association, Tobacco Control Working Group)Negara: IndonesiaTujuan: Kampanye Dukungan Atas Kebijakan Pengendalian Kretek dan TembakauJumlah: $542,600 - Rp 4.883.400.000 (4,883 Miliar)Awal Program: Aug 2007Akhir Program: Aug 2009Negara: IndonesiaTujuan: Kampanye Dukungan Atas Kebijakan Pengendalian Kretek dan TembakauJumlah: $491,569 - Rp 4.424.121.000 (4,424 Miliar)Awal Program: Sep 2009Akhir Program: Aug 2011Negara: IndonesiaTujuan: Kampanye Dukungan Atas Kebijakan Pengendalian Kretek dan TembakauJumlah: $200,000 - Rp 1.800.000.000 (1,8 Miliar)Awal Program: Dec 2011Akhir Program: Nov 20121. Jakarta Resident Forum (Forum Warga Kota Jakarta) FAKTANegara: IndonesiaTujuan: Kampanye Dukungan Atas Kebijakan Pengendalian Kretek dan TembakauJumlah: $225,178 - Rp 2.026.602.000 (2,026 Miliar)Awal Program: Jul 2010Akhir Program: Jun 20121. Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (National Commission on Tobacco Control - NCTC)Negara: IndonesiaTujuan : Kampanye larangan Iklan, Sponsorship dan promosi kretek dan tembakauJumlah: $81,250 - Rp 731.250.000Awal Program: Dec 2009Akhir Program: Jan 2011Negara: IndonesiaTujuan : Kampanye larangan Iklan, Sponsorship dan promosi kretek dan tembakauJumlah: $112,700 - Rp 1.014.300.000Awal Program: Feb 2011Akhir Program: Jan 2012Negara: IndonesiaTujuan : Kampanye larangan Iklan, Sponsorship dan promosi kretek dan tembakauJumlah: $110,628 - Rp 995.652.000Awal Program: Mar 2012Akhir Program: Mar 20131. Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen SemarangNegara: IndonesiaTujuan : Advokasi atas peraturan daerah soal larangan merokok dan tembakauJumlah: $106,368 - Rp 957.312.000Awal Program: Nov 20101. Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Propinsi BaliNegara: IndonesiaTujuan : Kampanye kawasan bebas rokok dan Advokasi atas peraturan daerah soal larangan merokok dan tembakauJumlah: $31,973 - Rp 287.757.000Awal Program: Jan 2012Akhir Program: Dec 20121. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA)-National Commission for Child ProtectionNegara: IndonesiaTujuan : Kampanye dan membangun dukungan masayrakat terhadap aturan pemerintah mengenai larangan merokok dan tembakau.Jumlah: $455,911Awal Program: May 2008Akhir Program: May 2010Negara: IndonesiaTujuan : Kampanye dan membangun dukungan masayrakat terhadap aturan pemerintah mengenai larangan merokok dan tembakau.Jumlah: $142,543 - Rp 4.103.199.000 (4,103 Miliar)Awal Program: May 2008Akhir Program: Dec 2011Negara: IndonesiaTujuan : Kampanye dan membangun dukungan masayrakat terhadap aturan pemerintah mengenai larangan merokok dan tembakau.Jumlah: $200,000 - Rp 1.800.000.000 (1,800 Miliar)Awal Program: Mar 2011Akhir Program: Feb 20131. Komunitas Tanpa Tembakau (No Tobacco Community)Negara: IndonesiaTujuan: Legalisasi dan sosialisasi aturan kawasan bebas rokok dan produksi tembakauJumlah: $228,224 - Rp 2.054.016.000 (2,054 Miliar)Awal Program: Mar 2009Akhir Program: Feb 2011Negara: IndonesiaTujuan: Legalisasi dan sosialisasi aturan kawasan bebas rokok dan produksi tembakauJumlah: $193,968 - Rp 1.745.712.000 (1,745 Miliar)Awal Program: May 2011Akhir Program: Mar 20131. Swisscontact Indonesia FoundationNegara: IndonesiaTujuan : Kampanye kawasan bebas rokok dan dukungan terhadap aturan soal tembakauJumlah: $360,952 - Rp 3.248.568.000 (3,248 Miliar)Awal Program: May 2009Akhir Program: Apr 2011Negara: IndonesiaTujuan : Kampanye kawasan bebas rokok dan dukungan terhadap aturan soal tembakauJumlah: $300,000 - Rp. 2.700.000.000 (2,7 Miliar)Awal Program: Jul 2011Akhir Program: May 20131. Tobacco Control Support Center - Indonesian Public Health Association (TCSC-IPHA)Negara: IndonesiaTujuan :Rapat perumusan strategi dan rencana kerja koalisi organisasi untuk mendukung kebijakan pengendalian tembakau di tahun 2009Jumlah: $12,800 - Rp 115.200.000Awal Program: Jan 2009Akhir Program: May 20091. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)Negara: IndonesiaTujuan : Advokasi dan sosialisasi kawasan bebas rokok di 4 provinsi di Pulau JawaJumlah: $454,480 - Rp 4.090.320.000 (4,090 Miliar)Awal Program: May 2008Akhir Program: May 2010Negara: IndonesiaTujuan : Advokasi Dekrit Gubernur no:88/2010 terkait kawasan bebas asap rokok di hotel dan restoranJumlah: $127,800 - Rp 1.150.200.000 (1,150 Miliar)Awal Program: Jan 2011Akhir Program: Apr 20121. Yayasan Pusaka IndonesiaNegara: IndonesiaTujuan : Advokasi dan pengawalan terhadap pemberlakuan aturan Gubernur Sumatera Utara soal kawasan bebas asap rokokJumlah: $32,010 - Rp 288.090.000Awal Program: Nov 2011Akhir Program: Oct 2012

2.3.2 Analisis Pembuat KeputusanPengaturan kawasan dilarang merokok, adalah Pergub DKI Jakarta No. 75 Tahun 2005 tentang Kawasan Dilarang Merokok sebagaimana telah diubah dengan Pergub DKI Jakarta No. 88 Tahun 2010(Pergub 88). Dalam Pasal 18 Pergub 88 disebutkan bahwa tempat atau ruangan merokok harus terpisah, di luar dari gedung serta letaknya jauh dari pintu keluar gedung. Selain itu, Pergub ini juga mengatur sanksi sebagai berikut (Pasal 27 Pergub 88): Pimpinan dan/atau penanggungjawab tempat yang ditetapkan sebagai Kawasan Dilarang Merokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, apabila terbukti tidak memiliki komitmen, tidak membuat penandaan, tidak melakukan pengawasan kawasan dilarang merokok di kawasan kerjanya dan membiarkan orang merokok di Kawasan Dilarang Merokok, dapat dikenakan sanksi administrasi berupa :a. peringatan tertulis;b. penyebutan nama tempat kegiatan atau usaha secara terbuka kepada publik melalui media massa;c. penghentian sementara kegiatan atau usaha; dand. pencabutan izin. Selain itu, ada juga sanksi yang diatur dalam Pasal 41 ayat (2) Pasal 13 ayat (1) Perda DKI Jakarta No. 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara yakni, setiap orang yang merokok di kawasan dilarang merokok di kawasan dilarang merokok diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Jadi, sebenarnya sanksi bagi pelanggar kawasan dilarang merokok sudah ada, baik bagi orang yang merokok maupun pimpinan dan/atau penanggungjawab tempat yang ditetapkan sebagai kawasan dilarang merokok sebagaimana telah kami uraikan di atas. Namun, memang dalam penegakan aturan kawasan dilarang merokok ini dapat dikatakan belum efektif sebagaimana dijelaskan dalam artikel Aturan Ruangan Merokok Tidak Efektif. Untuk itu, dibutuhkan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan kelompok pelaku usaha untuk membantu penegakan hukum terkait kawasan dilarang merokok ini. Karena tanpa peran serta aktif dari masyarakat, hukum tidaklah dapat diterapkan secara maksimal dan efektif. Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat. Dasar hukum:1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan;3. Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 75 Tahun 2005 tentang Kawasan Dilarang Merokok;4. Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

2.4 Aksi Advokasi2.4.1 Strategi AdvokasiStrategi advokasi pada penurunan konsumsi tembakau adalah dengan peningkatan harga cukai yang ditentukan oleh kebijakan pemerintah, sehingga mempengaruhi harga rokok . dan juga melalui penyuluhan tentang rokok.

2.4.2 Advokasi MediaAdvokasi media dapat dilakukan melalui media cetak dan elektronik tentang bahaya merokok di koran, radio, televisi dan internet. Selain itu dapat dibuat melalui leaflet, poster, dan baliho di tempat-tempat umum.

2.4.3 Pesan dan Teknik PenyampaianPesanKawasan Kampus Tanpa tembakau akan meningkatkan citra kampus sebagai lembaga pendidikan yang peduli dengan masa depan generasi bangsa.Menciptakan kampus yang mandiri secara intelektual, akademik, dan ekonomi tanpa tembakau.Tanpa tembakau kawasan kampus menjadi lebih sehat, aktivitas kampus lebih optimal, mahasiswa lebih berprestasi.Merokok dan Promosi rokok di kampus adalah tindakan melanggar peraturan (elegal)

.Penyampaian PesanTim Advokasi Kawasan Kampus Tanpa tembakau Undip dan UdinusUndip : Prof. Ir. Eko Budiharjo, M.Sc.Udinus : dr. Lily Kresnowati

Metode penyampaian pesanAudiensi dengan Rektor, Wakil Rektor di Undip dan UdinusRound table discucussiondengan Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Kepala Biro di Undip dan UdinusSeminar tentang Kawasan Kampus Tanpa tembakau di Undip dan UdinusMobilisasi massa dengan aksi simpatik mahasiswa Membebaskan Kampus dari TembakauDeklarasi Kawasan Kampus Tanpa tembakau di Undip dan Udinus

2.4.4 monitoring EvaluasiJadwal kegiatanNoKegiatanSasaranWaktu

2014 (bulan)2015 (bulan)

567891011121234

1Pembuatan proposalTim advokasi

2Pengiriman proposalTCSC IAKMI

3Review Proposal

4AudiensiRektor, WR

5Round table discucussionRektor, WR, Dekan, Ka Biro

6Seminar tentang Kawasan Kampus Tanpa tembakauCivitas akademika

7Mobilisasi massa: Aksi simpatik mahasiswaCivitas akademika

8Deklarasi Kawasan Kampus Tanpa tembakauCivitas akademika

9Media advocacy : press release, peliputan kegiatanMedia lokal & nasional

10Media alternatif: pentas seni, pameranCivitas akademika

11Aplikasi hasil advocacyCivitas akademika

12EvaluasiCivitas akademika

13Laporan

ANGGARANI. Persiapan

1Pembuatan proposal

a. Penggandaan proposalRp100.000

b. Pengiriman proposalRp100.000

c. Review Proposal

~ TransportasiRp1.000.000

~ AkomodasiRp750.000

Rp1.950.000

II. Pelaksanaan

1Audiensi

a. Transportasi2X4X25.000Rp200.000

b. Penggandaan Materi audiensi2X5X25.000Rp250.000

Rp450.000

2Round table discucussion

a. Transportasi2X15X25.000Rp750.000

b. Konsumsi2X25X25.000Rp1.250.000

c. Penggandaan materi2X25X10.000Rp500.000

Rp2.500.000

3Seminar tentang Kawasan Kampus Tanpa tembakau

a. Transportasi pembicara JktRp1.000.000

b. Honor pembicara4X1.000.0000Rp4.000.000

c. Konsumsi300X6.000Rp1.800.000

d. Penggandaan materi300X5.000Rp1.500.000

f. Sewa sound system400.000Rp400.000

g. BackdropRp250.000

h. Spanduk10X100.000Rp1.000.000

i. DokumentasiRp300.000

Rp10.250.000

7Mobilisasi massa: Aksi simpatik mahasiswa

a. Media kampanyaRp1.000.000

8Deklarasi Kawasan Kampus Tanpa tembakau

a. Media deklarasiRp1.000.000

9Media advocacy : press release, peliputan kegiatanRp1.000.000

10Media alternatif: pentas seni, pameran2X3.000.000Rp6.000.000Rp6.000.000

III. Laporan

1Penggandaan LaporanRp500.000500.000

TOTAL23.650.000

2.4.5 Indikator AdvokasiAdanya penegakan hukum yang tegas bagi yang melanggarBerkurangnya perokok yang merokok di tempat umumTercapainya tujuan dari SMART

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanTujuan advokasi haruslah konkrit dan menggunakan indikator SMART, yang meliputi: Spesific (spesifik atau tidak umum)Pemerintah meningkatkan cukai rokok untuk menurunkan mengkonsumsi rokok pada kelompok rentan . Measurable (terukur)Pemerintah mengalokasikan dana untuk meningkatkan kebijakkan cukai rokok. Attainable (dapat dicapai)Meningkatkan harga cukai rokok bukan sesuatu yang dapat dicapai dalam waktu dekat. Alternatifnya:Mengadakan konferensi nasional kepada tenaga kesehatan dan jajarannya. Realistic (realistis)Dengan pemerintah dapat menurunkan konsumsi rokok maka anggaran dana pada penyakit tidak menular juga menurun. Dan anggaran dana dapat dialokasikan untuk kebutuhan yang lain Timely (memiliki jangka waktu)Tentukan jangka waktu yang realistis :Penurunan mengkonsumsi rokok pada populasi rentan dapat menurun 10% pada tahun 2015.

3.2 SaranDengan adanya advokasi ini diharapkan jumlah perokok yang merokok di tempat umum maupun tidak akan berkurang. Diharapkan tingkat kesadaran akan prilaku sehat akan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.smeru.or.id/report/training/menjembatani_penelitian_dan_kebijakan/untuk_organisasi_advokasi/files/33.pdfhttp://www.dpr.go.id/complorgans/baleg/makalah_PERKEMBANGAN_RUU_TENTANG_PENGENDALIAN__DAMPAK_PRODUK_TEMBAKAU_TERHADAP_KESEHATAN__Oleh-_Ignatius_Mulyono.pdf