bab iii identifikasi data a. identifikasi data obyek 1
Post on 15-Apr-2022
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
25
BAB III IDENTIFIKASI DATA
A. Identifikasi Data Obyek
1. Kabupaten Kediri
a. Letak Geografis Kabupaten Kediri
Kabupaten Kediri tercatat sebagai salah satu kawasan yang strategis.
Posisi geografi Kabupaten Kediri terletak antara 111o 47' 05" sampai dengan
112o 18'20" Bujur Timur dan 7o 36' 12" sampai dengan 8o 0' 32 Lintang
Selatan. Wilayah Kabupaten Kediri diapit oleh 5 Kabupaten, Sebelah Barat
Tulungagung dan Nganjuk, Sebelah Utara Nganjuk dan Jombang, Sebelah
Timur Jombang dan Malang, Sebelah Selatan Blitar dan Tulungagung.
Kondisi topografi terdiri dari dataran rendah dan pegunungan yang
dilalui aliran sungai Brantas yang membelah dari selatan ke utara. Suhu
udara berkisar antara 23o C sampai dengan 31o C dengan tingkat curah hujan
rata-rata sekitar 1652 mm per hari. secara keseluruhan luas wilayah ada
sekitar 1.386.05 KM2 atau + 5%, dari luas wilyah provinsi Jawa Timur.
Wilayah Kabupaten kediri diapit oleh dua gunung yang berbeda
sifatnya, yaitu Gunung Kelud di sebelah Timur yang bersifat Vulkanik dan
Gunung Wilis disebelah barat yang bersifat non vulkanik, sedangkan tepat di
bagian tengah wilyah Kabupaten Kediri melintas sungai Brantas yang
membelah Wilayah Kabupaten Kediri menjadi dua bagian, yaitu bagian Barat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
sungai Brantas: merupakan perbukitan lereng Gunung Wilis dan Gunung
Klotok. dan bagian timur Sungai Brantas.
b. Makna Logo, Visi dan Misi Kabupaten Kediri
Gambar 1 : Logo Kabupaten Kediri Sumber : http://kedirikab.go.id
Lambang Daerah Kabupaten Kediri terdiri dari 8 (delapan) bagian
dengan bentuk, macam, dan maknanya sebagai berikut:
1) Bintang sudut lima berwarna kuning adalah lambang Pancasila
ideologi Negara dan Bangsa Indonesia.
2) Ganesya Kediri berwarna abu-abu berdiri bertangan 4 (empat)
memegang bejana (mangkuk) beratribut kapak dan Tasbih, adalah
lambang pengetahuan dan kebijaksanaan. Gambar Ganesha ini
menjadi tanda pengenal spesifik daerah Kediri.
3) Gunung Kelud berapi dan kawahnya berwarna hitam dan merah
merupakan lambang jiwa dinamis revolusioner yang kuat, sentosa
dan tak kunjung padam.
4) Sungai Brantas berwarna biru melambangkan kesuburan daerah.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
5) Ladang dan sawah berwarna hijau dan kuning adalah lambang
kemakmuran daerah.
6) Padi sauli (setangkai) berwarna kuning berbutir 17, bunga kapas
berwarna putih berjumlah 8 dengan tangkai berkelopak 4 dan
berbunga 5 helai melambangkan semangat Proklamasi 17 Agustus
1945 dan sandang pangan.
7) Langit berwarna biru muda adalah lambang ketentraman dan
damai.
8) Tulisan "Canda Bhirawa" di atas pita putih adalah nama lambang
Kabupaten Kediri, bermakna suatu ikatan persatuan yang suci san
tulus ikhlas sari segenap lapisan masyarakat hingga merupakan
kekuatan yang berlipat ganda bersemangat patah tumbuh hilang
berganti.
Visi Kabupaten Kediri
Pemerintahan Kabupaten Kediri dibawah kepemimpinan Dr. Hj.
Haryanti Sutrisno dan wakilnya Drs. H. Masykuri, M.M selama periode 2016
– 2021 menetapkan visi : “Terwujudnya Ketahanan Pangan bagi Masyarakat
Kabupaten Kediri yang Religius, Cerdas, Sehat, Sejahtera, Kreatif, dan
Berkeadilan, yang didukung oleh Aparatur Pemerintah yang Profesional”.
Untuk mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan Misi pembangunan
Kabupaten Kediri tahun 2016 – 2021 sebagai berikut :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
1. Melaksanakan ajaran agama dan/atau kepercayaan dalam
kehidupan bermasyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan
harmoni.
2. Mempercepat pembangunan di sektor pertanian, peternakan,
perikanan, dan perkebunan untuk memperkuat kemandirian
masyarakat menuju swasembada pangan.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ditandai dengan
terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan dalam
lingkungan masyarakat yang tertib dan aman.
4. Menumbuhkembangkan layanan pendidikan murah (terjangkau)
dan berkualitas pada semua jenis, jenjang dan jalur pendidikan.
5. Mewujudkan Masyarakat yang mandiri dan berkeadilan di bidang
kesehatan.
6. Menumbuhkembangkan kreatifitas, produktifitas dan pendapatan
masyarakat melalui kebijakan ekonomi kerakyatan dengan
memajukan industri menengah, kecil dan mikro.
7. Melanjutkan pembangunan kepariwisataan dan kebudayaan
sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat dan
melestarikan budaya daerah.
8. Mengembangkan koperasi sebagai salah satu soko guru
pembangunan ekonomi kerakyatan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
9. Mengoptimalkan pelayanan perizinan bagi kepentingan kehidupan
masyarakat, terutama dalam menggiatkan investasi dan dunia
usaha.
10. Memantapkan pembangunan kependudukan, yang meliputi
ketertiban sistem pendataan dan pemberdayaan warga masyarakat
terutama di wilayah pedesaan, khususnya kaum perempuan.
11. Mewujudkan aparatur pemerintah yang profesional dan
melanjutkan reformasi birokrasi.
12. Membangun infrastruktur penunjang pembangunan di berbagai
bidang.
13. Membangun dan mengembangkan jaringan sistem informasi dan
komunikasi.
14. Meningkatkan pembangunan lingkungan hidup yang sehat, serasi
dan seimbang.
15. Pembangunan sektor ketenagakerjaan untuk kesejahteraan
masyarakat.
c. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri merupakan unsur
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dibidang Pariwisata dan urusan
pemerintahan daerah dibidang Kebudayaan. Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Kediri dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Dinas Pariwasata dan Kebudayan Kabupaten
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
Kedirimempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang Pariwisata dan
Kebudayaan. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebiiakan teknis dibidang pariwisata dan kebudayaan.
2. Penyusuaan perencanaan program dan anggaran dibidang
pariwisata dan kebudayaan.
3. Pelaksanaan dibidang pariwisata dan kebudayaan.
4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan dibidang
pariwisata dan kebudayaan.
5. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan dibidang pariwisata dan
kebudayaan.
6. Pembinaan penyelenggaraan dibidang pariwisata dan kebudayaan.
7. Pembinaan UPTD.
8. Pelaksanaan administrasi dibidang pariwisata dan kebudayaan
daerah.
9. Penyusunan dan perumusan laporan kinerja secara periodik kepada
Bupati.
10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Susunan Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Kediri terdiri dari :
1) Kepala Dinas
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
2) Sekretariat, membawahi :
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b) Sub Bagian Keuangan
c) Sub Bagian Penyusunan Program
3) Bidang Pemasaran Pariwisata, membawahi :
a) Seksi Promosi Wisata
b) Seksi Pelayanan dan Informasi Pariwisata
4) Bidang Pengembangan Pariwisata, membawahi
a) Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata
b) Seksi Usaha Jasa dan Sarana Kepariwisataan
5) Bidang Kesenian, membawahi :
a) Seksi Pengembangan Kesenian
b) Seksi Usaha Hiburan dan Kelembagaan
6) Bidang Sejarah dan Purbakala, membawahi :
a) Seksi Sejarah dan Nilai Tradisi
b) Seksi Museum dan Purbakala
7) UPTD
8) Kelompok Jabatan Fungsional
a) Sekertariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
b) Masing - masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
c) Masing - masing sub bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
d) Masing - masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
d. Wisata yang ada di Kabupaten Kediri
1) Simpang Lima Gumul
Gambar 2 : Simpang Lima Gumul Sumber : http://indozone.id
Monumen Kediri yang bentuknya menyerupai L’arch D’ Triomphe
yang ada di Perancis tersebut berdiri megah di tengah -tengah
persimpangan Lima Gumul - Kediri yang menjadi tiang pancang
pengembangan kawasan Simpang Lima Gumul menjadi kawasan kota
baru di Kabupaten Kediri. Bedanya, Monumen ini memiliki spirit
berdirinya Kabupaten Kediri sehingga monumen ini di posisikan tepat di
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
tengah jalur lima jalan arah Pare, Kediri, Plosoklaten, Pesantren dan
Menang.
Monumen yang memiliki luas bangunan 804 meter persegi, di
tumpu 3 tangga 3 meter dari dasar pura, dan tinggi 25 meter sehingga jika
kita berada di atap monument dapat kita saksikan keseluruhan panorama
Kediri dari atasdanproyeksi pengembangan kawan perdagangan ini yang
secara keseluruhan seluas 37 Ha. Disisi monumen Simpang Lima Gumul
terpahat relief – relief tentang sejarah Kediri hingga kesenian dan
kebudayaan yang ada sekarang. Angka luas dan tinggi monumen juga
mencerminkan tanggal, bulan dan tahun hari jadi Kabupaten Kediri, 25
Maret 804 Masehi.
Monumen Kediri yang terletak di Simpang Lima Gumul ini
merupakan Ikon Kabupaten Kediri. Lokasi yang hanya berjarak ± 6 km (±
10 menit) dari kota Kediri atau ± 120 km (± 2,5 jam) dari Bandara Juanda
Surabaya. Kawasan ini diproyeksikan menjadi kota baru dan pusat
perdagangan Jawa Timur bagian barat (Central Business District) sudah
mulai melengkapi diri dengan convention hall dan gedung serbaguna,
Bank daerah, terminal bus antar kota dan MPU, dan sarana rekreasi megah
Water Park Gumul Paradise Island.
Kawasan ini juga tak pernah sepi pengunjung di malam hari
dengan bersantai di area monumen ataupun menikmati kuliner tradisional
yang berjualan di pedagang kaki lima yang berjejer di area Pasar Tugu.
Pada hari sabtu dan mnggu pagi kawasan ini ramai oleh pengunjung yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
berolaraga jogging track, rekreasi bersama keluarga, dan juga menikmati
ramainya pasar sabtu Minggu (Tugu). Perancangan ke depan, kawasan ini
akan dilengkapi hotel, mall, pertokoan, pusat grosir, dan pusat produk –
produk unggulan dan cinderamata. Sedangkan area monumen segera
digunakan sebagai mini market, gedung pertemuan cafetaria, dan pusat
Informasi Pariwisata dan Perdagangan.
2) Gunung Kelud
Gambar 3 : Gunung Kelud Sumber : http://sahabatransel.com
Gunung Kelud (sering disalahtuliskan menjadi Kelut dalam bahasa
Jawa; dalam bahasa Belanda disebut Klut, Cloot, Kloet, atau Kloete)
adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang
tergolong aktif. Gunung ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri,
Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang , kira-kira 27 km sebelah timur
pusat Kota Kediri.
Kekhasan gunung api ini adalah adanya danau kawah, yang dalam
kondisi letusan dapat menghasilkan aliran lahar letusan dalam jumlah
besar, dan membahayakan penduduk sekitarnya. Letusan freatik tahun
2007 memunculkan kubah lava yang semakin membesar dan menyumbat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
permukaan danau, sehingga danau kawah nyaris sirna, menyisakan
genangan kecil seperti kubangan air. Kubah lava ini kemudian hancur
pada letusan besar di awal tahun 2014.
Puncak-puncak yang ada sekarang merupakan sisa dari letusan
besar masa lalu yang meruntuhkan bagian puncak purba. Dinding di sisi
barat daya runtuh terbuka sehingga kompleks kawah membuka ke arah itu.
Puncak Kelud adalah yang tertinggi, berposisi agak di timur laut kawah.
Puncak-puncak lainnya adalah Puncak Gajahmungkur di sisi barat dan
Puncak Sumbing di sisi selatan.
3) Air Terjun Dolo
Gambar 4 : Air Terjun Dolo Sumber : http://kedirikab.go.id
Kabupaten Kediri memiliki beberapa air terjun yang cantik.Salah
satunya, adalah Air Terjun Dolo. Tempat wisata ini terletak di dusun
Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kediri. Jarak tempuh dari Kota
Kediri ke arah barat, ± 25 km (± 45 menit), atau ± 150 km (±3,5 jam) dari
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
Bandara Juanda Surabaya. Meski agak jauh, tapi pemandangan di
sepanjang jalan menuju lokasi terbilang sangat indah dan mudah.
Berada di ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut, tepatnya
di Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri dengan
jarak tempuh kurang lebih 30 kilometer dari Kantor Kabupaten Kediri,
cukup terjaga dari kebisingan dan polusi pusat kota. Keindahan obyek
wisata ini semakin lengkap dengan adanya udara yang segar dan sejuk
khas pegunungan, ditambah suasana yang hijau dan tenang dan kealamian
dari air terjunnya sendiri. Lokasi Air Terjun Dolo dapat dilihat dari Satelit
melalui Google Maps dengan koordinat 7°52'10"S 111°50'5"E yang dapat
dilacak melalui GPS ataupun Ponsel dengan GPS support.
4) Gumul Paradise Island
Gambar 5 : Gumul Paradise Island Sumber : http://kedirikab.go.id
Dewasa ini wisata air (water park) adalah wahana yang paling
diminati oleh warga masyarakat sehingga hampir di setiap daerah,
pemerintah setempat berusaha untuk mengembangkan salah satu jenis
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
wisata tersebut, yang mana diharapkan bisa menjadi salah satu icon wisata
daerah setempat dan sebagai kota tujuan wisata.
Begitu juga dengan yang sedang dirintis Pemerintah Kabupaten
Kediri saat ini yaitu, tempat wisata air dengan nama “ GUMUL
PARADISE ISLAND”. GPI didesign dan dirancang sedemikian rupa
sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu wisata air terbaik di Jawa
Timur dengan menawarkan berbagai macam wahana permainan seperti:
Speed slide, body slide, kolam jamur, fun boomerang, kolam bak
tumpah,flying fox dan lain - lain. Selain itu juga disediakan fasilitas
penunjang untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung seperti: Toilet,
Food Court, Musholla, Loker, giftmart.
Selain tempat yang strategis dan terjangkau, GPI juga tidak
mematok harga tiket yang mahal. Hal ini ditujukan supaya semua
kalangan bisa menikmati wisata air ini, khususnya masyarakat Kediri dan
wisatawan luar kota maupun wisatawan asing khususnya.
5) Candi Tegowangi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
Gambar 6 : Candi Tegowangi Sumber : http://colorsofkediri.com
Candi Tegowangi merupakan Candi Hindu, terletak di Desa
Tegowangi, Kecamatan Plemahan. Gambaran dari Candi Tegowangi
terletak di Plemahan ± 25 km, ± 45 menit dari Kota Kediri atau dari
Surabaya ± 100 km (2,5 jam). Menurut kitab Pararaton, candi ini
merupakan tempat pendharmaan Bhre Matahun. Sedangkan dalam Kitab
Negarakertagama dijelaskan bahwa Bhre Matahun meninggal tahun1388
M. Diperkirakan candi ini dibuat pada tahun 1400 M dimasa kerajaan
Majapahit.
Candi Tegowongi berdenah bujursangkar menghadap ke barat
dengan memiliki ukuran 11,2 x 11,2 meter dan tinggi 4,35 m. Pondasinya
terbuat dari bata sedangkan batu kaki dan sebagian tubuh yang masih
tersisa terbuat dari batu andesit. Bagian kaki candi berlipit dan
berhias.Pada bagian tubuh candi di tengah-tengah pada setiap sisinya
terdapat pilar polos yang menghubungkan badan dan kaki candi. Pilar-
pilar itu tampak belum selesai dikerjakan. Di sekeliling tubuh candi
dihiasi relief cerita Sudamala yang berjumlah 14 panil yaitu 3 panil di sisi
utara, 8 panil di sisi barat dan 3 panil sisi selatan. Cerita ini berisi tentang
pengruatan (pensucian) Dewi Durga dalam bentuk jelek dan jahat menjadi
Dewi Uma dalam bentuk baik yang dilakukan oleh Sadewa, tokoh bungsu
dalam cerita Pandawa. Sedangkan pada bilik tubuh candi terdapat Yoni
dengan cerat (pancuran) berbentuk naga.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
Dihalaman candi terdapat beberapa arca yaitu Parwati Ardhenari,
Garuda berbadan manusia dan sisa candi di sudut tenggara. Berdasarkan
arca-arca yang ditemukan dan adanya Yoni dibilik candi maka candi ini
berlatar belakang agama Hindu.
6) Candi Surowono
Gambar 7 : Candi Surowono Sumber : http://kedirikab.go.id
Candi Surowono merupakan sebuah candi Hindu dari jaman
Kerajaan Majapahit, berukuran kecil namun dengan relief cantik, yang
berada di Desa Canggu, Kecamatan Badas, ± 28 Km dari Kota Kediri atau
105 km (2,5 jam) dari Surabaya. Candi Surowono diperkirakan dibangun
pada tahun 1390 M sebagai tempat pendharmaan bagi Wijayarajasa, Bhre
Wengker.
Candi Surowono diperkirakan dibangun pada 1390, namun baru
selesai pada tahun 1400 saat candi ini digunakan. Candi Surowono dibuat
sebagai tempat pensucian atau pendharmaan bagi Wijayarajasa, Bhre
Wengker, yang merupakan paman dari Rajasanagara, Raja Majapahit.
Bhre Wengker meninggal pada 1388.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
Pada Candi Surowono terdapat beberapa relief yang dikerjakan
dengan halus. Pada kaki Candi Surowono terdapat relief-relief fabel dan
juga tantri, sedangkan pada badan Candi Surowono terdapat relief Arjuna
Wiwaha karya Mpu Kanwa yang digubahnya pada 1035, serta relief
Bubuksah, dan relief Sri Tanjung.
7) Bukit Kura-kura Ongakan
Gambar 8 : Bukit Kura-kura Ongakan Sumber : pribadi
Sejak terjadinya erupsi Gunung Kelud di wilayah Kediri pada
tahun 2014, ternyata menyisakan sejumlah keindahan alam yang masih
tersembunyi di wiilayah Kediri Jawa Timur. Salah satu wilayah yang ada
di daerah tersebut adalah Bukit Ongakan, atau dikenal dengan nama bukit
Kura-Kura Ongakan. Tempat ini dulunya merupakan spot khusus yang di
gunakan untuk melihat secara langsung aktifitas Gunung Kelud yang
masih aktif tersebut.
Bukit Kura – kura Ongakan terletak di Desa Besowo, Kecamatan
Kepung, Kabupaten Kedir, Jawa Timur. Berada di sisi timur laut Gunung
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
Kelud. Lokasi Bukit Kura-kura berada sekitar 8 kilometer dari Kecamatan
Kepung.
8) Bendung Gerak Waru Turi
Gambar 9 : Bendung Gerak Waru Turi Sumber : http://kedirikab.go.id
Taman wisata ini berada ± 15 km, ± (10 menit) dari Kota Kediri
atau dari arah Surabaya ± 110 km (± 2,5 jam). Panjang Bendungan yang
150 meter digunakan sebagai pengendali air Sungai Brantas.
Kawasan Bendung Gerak Waru Turi merupakan salah satu obyek
wisata yang ada diwilayah Kabupaten Kediri, lebih tepatnya berlokasi di
wilayah Kecamatan Gampengrejo. Di lokasi bendungan yang memiliki
panjang kurang lebih sekitar 150 Meter ini, pengunjung akan disuguhi
dengan situasi dan kondisi alamnya yang tergolong alami. Karena itulah,
ditempat tersebut cukup menarik untuk dijadikan sebagai tempat
menikmati hari libur atau di kala senggang bersama anggota keluarga,
bahkan disekitar area dalam lokasi juga bisa dijadikan tempat piknik.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
Disamping itu lokasinya relatif mudah dijangkau dari dua arah
yang berbeda dari Timur dan Barat, jika pengunjung sedang berada di
jalur Kertosono-Kediri pengunjung bisa masuk melalui pintu sebelah
timur yang berlokasi di wilayah Desa Gampengrejo Kecamatan
Gampengrejo, sedangkan jika pengunjung yang berada di jalur jalan Raya
Bulak Jabon, pengunjung bisa memanfaatkan pintu di sebelah barat yang
masuk dalam wilayah Desa Jabon Kecamatan Banyakan.
9) Gereja Tua Puh Sarang
Gambar 10 : Gereja Tua Puh Sarang Sumber : http://kedirikab.go.id
Gereja Katolik yang terletak di kaki timur Gunung Wilis,
Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri ini juga membawa gaya moderen.
Jadi, selain melihat sentuhan Mojopahit, Jawa, Tiongkok, Bahkan Hindu
dan Budha, kita juga dapat melihat sruktur busur kayu, baja tarik
penghubung atap, dan teknologi rumah otomatis.
Gereja tua Pohsarang ini dibangun tahun 1936 dan sudah
mengalami beberapa kali renovasi. Namun dari rentetan renovasi itu,
bentuk asli gereja masih terjaga. Altar gereja dari batu masih yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
beratnya mencapai tujuh ton dan berhias pahatan rusa, altar luar berbentuk
Stupa Borobudur, menara berbentuk Candi Buntar, pendopo, perangkat
gamelan sebagai pengiring misa, tabernakel batu dengan desain batu
terguling, makam, dan lain-lain, masih bisa kita temui di Gereja
Pohsarang.
10) Desa Wisata Sumber Podang
Gambar 11 : Desa Wisata Sumber Podang Sumber : http://kedirikab.go.id
Sumber Podang adalah obyek wisata alam yang terletak di Dusun
Karangnongko, Desa Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.Sumber
Podang memiliki potensi alam yang luar biasa. Pasokan air yang
berlimpah dengan adanya Embung Joho dan sungai membuat wilayah
tersebut subur dan hijau.
Selain potensi alam tersebut, di Sumber Podang terdapat pula
kekayaan budaya, sejarah dan edukasi. Yaitu Candi Gangsang dan
Musholla Syech Bela Belo. Sementara untuk wisata edukasi, Anda bisa
belajar beternak lebah madu, belajar kerajinan anyaman bambu dan janur,
belajar memasak nasi goreng tiwul dan belajar bercocok tanam sayur.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
Kesadaran atas potensi besar tersebut yang menjadi latar belakang
masyarakat dan Tokoh setempat untuk memperjuangkan Desa Joho
menjadi desa wisata Sumber Podang, saat ini di Desa joho telah terbentuk
kelompok sadar wisata yang menghimpun masyarakat yang memiliki
kesadaran dan kemauan untuk mengolah dan mengembangkan Desa Joho
menjadi desa tujuan wisata. Kelompok sadar wisata tersebut dinamakan
“Sumber Podang”.
2. Kota Kediri
a. Profil dan Sejarah Kota Kediri
Gambar 12 : Kota Kediri Sumber : http://kedirikota.go.id
Kota Kediri ”berumah” nan jauh arah barat daya Ibu Kota Provinsi
Jawa Timur, Surabaya. Jarak dari Kota Pahlawan sekitar 130 km. Untuk
catatan jumlah penduduk, Kota Kediri adalah kota terbesar nomor 3 (tiga) di
Jawa Timur. Kota nomor satu diduduki Surabaya. Disusul di nomor urut 2
(dua) Kota Malang. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, sampai
2018 penduduk Kota Kediri berjumlah 292.768 orang/jiwa. Seluruh wilayah
kota ibarat dalam kepungan Kabupaten Kediri. Ini karena seluruh wilayahnya
berbatasan dengan Kabupaten Kediri. Baik sebelah utara, barat, selatan,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
maupun timur berbatasan dengan Kabupaten Kediri. Kota Kediri juga terbelah
oleh sungai tua dengan histori dan heroisme besar Kali Brantas.
Sejarah singkat kota Kediri, artefak arkeologi yang ditemukan pada
tahun 2007 menunjukkan bahwa daerah sekitar Kediri menjadi lokasi kerajaan
Kediri, sebuah kerajaan Hindu pada abad ke-11. Awal mula Kediri sebagai
pemukiman perkotaan dimulai ketika Airlangga memindahkan pusat
pemerintahan kerajaannya dari Kahuripan ke Dahanapura, menurut Serat
Calon Arang. Dahanapura (Kota Api) selanjutnya lebih dikenal sebagai Daha.
Sepeninggal Raja Airlangga, wilayah Medang dibagi menjadi dua: Panjalu di
barat dan Janggala di timur. Daha menjadi pusat pemerintahan Kerajaan
Panjalu dan Kahuripan menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Jenggala.
Panjalu oleh penulis-penulis periode belakangan juga disebut sebagai
Kerajaan Kadiri/Kediri.
Semenjak Kerajaan Tumapel (Singasari) menguat, ibukota Daha
diserang dan kota ini menjadi kedudukan raja vazal, yang terus berlanjut
hingga Majapahit, Demak, dan Mataram. Kediri jatuh ke tangan VOC sebagai
konsekuensi Geger Pecinan. Jawa Timur pada saat itu dikuasai Cakraningrat
IV, adipati Madura yang memihak VOC dan menginginkan bebasnya Madura
dari Kasunanan Kartasura. Karena Cakraningrat IV keinginannya ditolak oleh
VOC, ia memberontak. Pemberontakannya ini dikalahkan VOC, dibantu
Pakubuwana II, sunan Kartasura. Sebagai pembayaran, Kediri menjadi bagian
yang dikuasai VOC. Kekuasaan Belanda atas Kediri terus berlangsung sampai
Perang Kemerdekaan Indonesia.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
Perkembangan Kota Kediri menjadi swapraja dimulai ketika
diresmikannya Gemeente Kediri pada tanggal 1 April 1906 berdasarkan
Staasblad (Lembaran Negara) no. 148 tertanggal 1 Maret 1906. Gemeente ini
menjadi tempat kedudukan Residen Kediri dengan sifat pemerintahan otonom
terbatas dan mempunyai Gemeente Raad (Dewan Kota/DPRD) sebanyak 13
orang, yang terdiri dari delapan orang golongan Eropa dan yang disamakan
(Europeanen), empat orang Pribumi (Inlanders) dan satu orang Bangsa Timur
Asing. Sebagai tambahan, berdasarkan Staasblad No. 173 tertanggal 13 Maret
1906 ditetapkan anggaran keuangan sebesar f. 15.240 dalam satu tahun. Baru
sejak tanggal 1 Nopember 1928 berdasarkan Stbl No. 498 tanggal 1 Januari
1928, Kota Kediri menjadi "Zelfstanding Gemeenteschap" ("kota swapraja"
dengan menjadi otonomi penuh).
b. Letak Geografis Kota Kediri
Berdasarkan posisi geografisnya, Kota Kediri dikelilingi oleh wilayah
Kabupaten Kediri dan terletak di sebelah selatan garis katulistiwa, berada
diantara 111,05 derajat-112,03 derajat Bujur Timur dan 7,45 derajat-7,55
derajat Lintang Selatan.
Kota Kediri dilalui oleh Sungai Brantas yang mengalir dari selatan ke
utara sepanjang 7 Km dan membagi wilayah Kota Kediri menjadi wilayah
barat dan timur. Wilayah barat sungai menjadi wilayah Kecamatan Mojoroto,
sedangkan timur sungai terdiri dari Kecamatan Kota dan Kecamatan
Pesantren.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
Luas wilayah Kota Kediri adalah 63,404 km2, secara administratif
terbagi menjadi tiga Kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota
dan Kecamatan Pesantren, dan 46 Kelurahan. Kecamatan Mojoroto dengan
luas wilayah 24,6 km2 terdiri dari 14 Kelurahan, Kecamatan Kota terdiri dari
17 Kelurahan dengan luas wilayah 14,9 km2, dan Kecamatan Pesantren
dengan luas wilayah 23,9 km2 terdiri dari 15 Kelurahan.
Kondisi topografi wilayah Kota kediri relatif datar, yaitu pada
kemiringan antara 0 s/d 40 dan sebagian besar merupakan dataran rendah
dengan kemiringan antara 0-2% seluas 5,737 Ha atau 90,49%. Mayoritas
ketinggian wilayah Kota Kediri (80,17%) berada pada 63m sampai 100m dari
permukaan laut yang terletak sepanjang sisi kiri dan kanan Kali Brantas.
Ketinggian antara 15-40% berada di kawasan Gunung Maskumambang
dengan ketinggian 300 mdpl dan Gunung Klotok 672 mdpl di bagian barat
Kecamatan Mojoroto. Untuk Kecamatan Kota kondisi topografinya mayoritas
berada pada kemiringan 0-2%. Untuk Kecamatan Pesantren kondisi topografi
wilayah relatif datar, yaitu pada kemiringan antara 0 s/d 15% dengan
ketinggian lebih kurang 67mdpl.
c. Makna Logo, Visi dan Misi Kota Kediri
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Gambar 13 : Logo atau Lambang Kota Kediri Sumber : http://kedirikota.go.id
Lambang Daerah Kota Kediri terdiri dari 8 (delapan) bagian dengan
bentuk, macam, dan maknanya sebagai berikut:
1) Buto locoyo (Ki Ageng Dhoho) patih yang setia, teguh dan jujur
dari Sri Aji Joyoboyo, penjaga Kota Kediri, lambang Kesetiaan,
Keteguhan dan Kejujuran.
2) Perisai, lambang Pertahanan.
3) Macan Putih (Sri Aji Joyoboyo) Raja Pujangga ahli nujum ternama
dari Kediri, lambang Waspada.
4) Bunga Melati, bunga nasional (Bunga Pusaka Indonesia) berdaun
lima lambang Pancasila.
5) Padi dan Kapas, lambang Kemakmuran.
6) Dewi Kilisuci namanya sesuai dengan jiwanya. Ia bertapa untuk
kepentingan saudaranya yang diberi haknya untuk memimpin
rakyatnya (dia lapar untuk orang lain), lambang tidak
mementingkan diri sendiri.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
7) Pita "Djojo ing Bojo" adalah bahan pengikat atau mempersatukan,
lambang Persatuan.
8) Sayap dan ekor berbulu 17, 8, 4 dan 5 atau 17-8-1945, lambang
Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Kesimpulan dari makna logo atau lambang Kota Kediri, dariWarna
dengan Keberanian, Kesucian, dan Penderitaan dapat tercapai hasil yang
gilang gemilang. Lambang Kediri tetap Waspada dan mempertahankan
Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dengan Keberanian, Kesucian, Keteguhan dan tidak takut Penderitaan untuk
mencapai hasil yang Gilang Gemilang (Aman dan Makmur).
Visi Kota Kediri
Pemerintahan Kota Kediri dibawah kepemimpinan Abdullah Abu
Bakar, SE dan Lilik Muhibbah S.Sos I.M.Pd.I selama periode 2019 – 2024
menetapkan visi : “Mewujudkan Kota Kediri unggul dan makmur dalam
harmoni”.
Untuk mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan Misi pembangunan
Kabupaten Kediri tahun 2019 – 2024 sebagai berikut :
1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan
berintegritas berorientasi pada pelayanan prima dan teknologi
informasi.
2. Mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing berbasis
nilai agama dan budaya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
3. Memperkuat perekonomian daerah berbasis potensi unggulan
daerah dan pengembangan ekonomi kreatif yang berkeadilan.
4. Mewujudkan Kota Kediri yang aman, nyaman, dan berwawasan
lingkungan yang berkelanjutan.
d. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga
Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga merupakan
unsur pelaksana urusan pemerintahan dibidang kebudayaan, pariwisata,
kepemudaan dan olahraga. Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah.
Dinas Kebudayaan, Pariwisaata, Kepemudaan dan Olahraga Kota
Kediri mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang Pariwisata dan
Kebudayaan. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga
dalam melaksanakan tugas mempunyai visi : “Mewujudkan Kediri sebagai
Kota Budaya, tujuan Wisata yang Kreatif, Inovatif, dan berprestasi Olahraga”.
Untuk mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan Misi Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kota Kediri sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengembangan, pemeliharaan, pelestarian dan
penggalian kesenian, kesejarahan dan kebudayaan Kota Kediri.
2. Meningkatkan pelayanan, pembinaan dan peran serta masyarakat
dalam bidang kesenian, kesejarahan dan kebudayaan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
3. Membentuk masyarakat sadar wisata untuk mewujudkan destinasi
wisata dan ekonomi kerakyatan yang handal.
4. Meningkatkan kreatifitas dan pemuda yang berakhlak mulia, sehat
tangguh, cerdas, mandiri dan profesional.
5. Mewujudkan olahraga prestasi yang mampu bersaing di tingkat
regional, nasional dan internasional.
6. Mewujudkan dan meningkatkan olahraga rekreasi di masyarakat.
Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan
Olahraga Kota Kediri terdiri dari :
1) Kepala Dinas
2) Sekretariat, membawahi :
a) Sub Bagian Umum
b) Sub Bagian Keuangan
c) Sub Bagian Program
3) Bidang Kebudayaan, membawahi :
a) Seksi Perancangan dan Pembinaan Program Kebudayaan
b) Seksi Pemberdayaan Kesenian Rakyat
c) Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan
4) Bidang Pariwisata, membawahi :
a) Seksi Pengembangan Obyek Wisata
b) Seksi Pemasaran Pariwisata, Pengembangan Sumber Daya Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
5) Bidang Kepemudaan, membawahi :
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
a) Seksi Pembinaan dan Kerjasama Lembaga Kepemudaan
b) Seksi Pemberdayaan Pemuda
6) Bidang Olahraga, membawahi :
a) Seksi Infrastruktur dan Kemitraan Keolahragaan
b) Seksi Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
c) Seksi Peningkatan Prestasi Keolahragaan
7) UPT Dinas
8) Kelompok Jabatan Fungsional
Masing - masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Masing - masing sub
bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris.Masing - masing seksi dipimpin oleh
Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
e. Wisata yang ada di Kota Kediri
1) Goa Selomangleng
Gambar 14 : Goa Selomangleng Sumber : http://jatimplus.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
Goa Selomangleng adalah wisata alam di wilayah kotamadya Kediri,
tepatnya berada di kaki Gunung Klotok. Berada di Jalan Mastrip, Mojoroto,
Pojok, Kediri, Kota Kediri, Jawa Timur, Wisata Goa Selomangleng Kediri.
Goa selomangleng merupakan tempat pertapaan Dewi Kilisuci putri
Mahkota Raja Airlangga, konon di Goa ini putri Kilisuci menghabiskan sisa
umurnya untuk bertapa agar rakyat kediri terhindar dari marabahaya, dewi
kilisuci rela menghabiskan sisa umurnya untuk tidak menikah demi
kesejahteraan masyarakat kediri.
Nama Goa Selomangleng ini sendiri diambil dari kata selo yang
berarti Batu, sedangkan Mangleng ini sedniri berarti Miring, jadi
Selomangleng ini berarti Batu yang kedudukannya miring jika dilihat dari
permukaan tanah. Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam berukuran cukup
besar dan nampak menyolok terlihat dari kejauhan. Keunikan dari Goa
Selomangleng adalah adanya bongkahan batu yang seolah berserakan dan
diantara batu tersebut ada yang dipahat,dan di bagian luar goa ada berbagai
relief yang menghiasi.
2) Museum Airlangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
Gambar 15 : Museum Airlangga Sumber : http://kediritourism.net
Museum Airlangga terletak satu komplek dengan Kawasan Wisata
Goa Selomangleng. Secara Administratif museum ini masuk dalam wilayah
Desa Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Museum Airlangga
Diresmikan pada januari 1992. Koleksi museum ini berasal dari penampungan
benda cagar budaya Alun-alun Kediri. Pada Tahun 1951 paseban alun-alun
dibongkar sehingga koleksi cagar budaya dipindahkan ke Pemandian Kuak
atau Tirtoyoso. Pada tahun 1982 penampungan cagat budaya di Pemandian
Tirtoyoso dikukuhkan sebagai Museum Daerah dengan nama Museum
Tirtoyoso. Dalam perkembangannya didirikan museum baru yang kini kita
kenal sebagai Museum Airlangga. Pemindahan koleksi benda cagar budaya
dari Museum Tirtoyoso ke Museum Airlangga berlangsung antara bulan
November hingga desember 1991 .
Koleksi Museum Airlangga cukup beragam, mulai dari koleksi arca,
koleksi prasasti, hingga koleksi etnografi. Koleksi arca dan prasasti terletak
dalam satu gedung, sementara koleksi etnografi dipisahkan pada gedung
lainya. Beberapa koleksi unik karena berasal dari masa kerajaan khadiri yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
menunjukan corak peralihan dari langgam Jawa Tengah ke langgam Jawa
Timur.
3) Hutan Joyoboyo
Gambar 16 : Hutan Joyoboyo Sumber : http://kediritourism.net
Hutan kota ini berada di jantung kota Kediri, tepatnya di Banjaran,
Kecamaatan Kota, Kota Kediri, berada persis seberang Stadion
Brawijaya.Sejak awal, lahan ini memang merupakan RTH. Kini, lebih
dikembangkan dengan konsep hutan kota yang bisa lebih bermanfaat. Yang
awalnya penuh semak belukar, kini warga sudah bisa menikmati.
Memanfaatkannya dengan berjalan-jalan di bawah rindangnya hutan kota
tersebut.
Luas hutan kota saat ini sekitar 2,6 hektare. Selain digunakan warga
kota untuk jalan-jalan dan duduk di bawah rindangnya pohon-pohon besar,
lokasi ini juga bisa untuk pemanfaatan lain. Hutan Joyoboyo ini juga
mempunya banyak fasilitas sarana dan prasarana diantaranya, Sky Bridge,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
teras pohon, Play Ground, balok titian, serta sarana fisik untuk edukasi tempat
pengomposan sculpture.
4) Kampung Tenun Bandar
Gambar 17 : Kampung Tenun Bandar Sumber : http://kediritourism.net
Kediri mempunyai sentra kerajinan tenun ikat. Tepatnya sentra
pengrajin kain tenun ikat berada di desa Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto,
Kota Kediri.Tenun ikat di Kediri sudah ada sejak tahun 1950-an, tapi
produknya hanya berupa Sarung Goyor dan lebih bersifat lokal. Sarung goyor
adalah sarung khas Kediri yang mempunyai keunikan yakni terasa dingin bila
di pakai pada siang hari dan hangat bila dipakai di malam hari. Sarung goyor
juga mempunyai beberapa motif antara lain: motif ceplok, tirto, long dan
masih banyak motif yang lain.
Pada tahun 2000-an pengrajin Kain Tenun Ikat Kediri mulai
mengembangkan produknya berupa kain/baju tenun. Dengan adanya produk
baru tersebut kain tenun ikat Kediri menjadi lebih di kenal baik lokal, regional
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
maupun nasional. Perkembangan produk baru itu juga di karenakan para
pengrajin mulai sering mengikuti pameran.
5) Gereja Merah
Gambar 18 : Gereja Merah Sumber : http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id
Selain Gereja Puhsarang yang terkenal dengan perpaduan arsitek
Eropa-Jawa. Di Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur,
juga terdapat gereja tertua yang dibangun pada awal abad 19, dengan gaya
arsitektur Eropa. Selain menjadi satu-satunya bangunan cagar budaya, gereja
ini juga menyimpan injil kuno dari peninggalan tahun 1867.Kerkeeraad Der
Protestanche Te Kediri, itulah nama asli Gereja Protestan Barat (GPIB) di
Kediri, Jawa Timur, yang saat ini dikenal dengan sebutan Gereja Merah.
Gereja ini pertama kali dibangun oleh orang Belanda JA Broers pada tahun
1904. JA Broers yang kala itu seorang pendeta diutus pemerintahan Hindia
Belanda untuk mengajarkan agama protestan di Kediri.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
Baru pada tahun 1948, gereja ini diserahkan pemerintah Belanda
kepada pengurus gereja asli pribumi. Sejak dibangun hingga saat ini, Gereja
Merah baru mengalami satu kali pemugaran pada tahun 2005 lalu. Selain
bangunan, interior gedung juga masih asli, seperti kaca jendela, balkon, kursi,
kayu penyangga.
6) Alun Alun Kota Kediri
Gambar 19 : Alun Alun Kediri Sumber : http://jejakpiknik.com
Alun Alun Kota Kediri terletak disebelah selatan kota Kediri, jika dari
tengah kota menyusuri jalan dhoho sampai didepan masjid agung, tepatnya di
Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Kampung Dalem, Kecamatan Kota,
Kota Kediri.
Alun Alun Kota Kediri menjadi pusat kegiatan beraktifitas bagi
masyarakat kota Kediri, juga menjadi taman rekreasi karena tempatnya
dikelilingi banyak pohon besar yang umurnya ratusan tahu. Di dalamnya
terdapat banyak fasilitas sarana prasarana mulai dari taman bermain anak
anak, tempat olahraga, dan juga tempat untuk berjualan pedagang kaki lima.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
Pada malam hari alun-alun Kediri selalu ramai, banyak pedagan kaki lima
yang menyajikan makanan khas kota Kediri yakni tumpang pecel.
7) Masjid Agung Kota Kediri
Gambar 20 : Alun Alun Kediri Sumber : http://landscaper.com
Masjid Agung Kota Kediri tepat berada di depan alun-alun Kota. Luas
Masjid Agung sebesar 1388,8 m2. Berdasarkan prasasti kayu jati (pertama),
tertulis di mahkota yang dipasang diatas joglo masjid lama terukir tahun 1771
M. Dapat diduga bahwa Masjid Agung Kediri dibangun yang pertama kali
pada tahun 1771 M. Prasasti kayu jati yang kedua di tulis di mimbar masjid
berbunyi : kolo adegipun minbar mesjid ageng ing Kediri sabtu pahing, wulan
haji kaping 5, tahun alif 1261 min hijrotin nabiyyi min makkata ilal madinah.
Prasasti ini menjelaskan bahwa mimbar Masjid Agung dibuat dan dipakai
setelah fisik masjid ada pada tahun 1261 H atau tahun 1841 M.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
Bangunan Masjid Agung Kediri termasuk salah satu masjid termegah
sekaligus masjid yang terbesar yang ada di kota Kediri. Hal ini sesuai dengan
status yang disandangnya sebagai Masjid Agung untuk Kota Kediri.
Bangunan masjid agung Kediri ini selesai direnovasi terakhir ketika tahun
2006 silam. Sebanyak tiga lantai yang didalamnya memadukan berbagai
desain masjid-masjid di dunia tanpa harus meninggalkan identitas dan sejarah
masjid nusantara.
8) Taman Brantas
Gambar 21 : Taman Brantas Sumber : http://travelblog.id
Taman Brantas Kediri yang merupakan ruang terbuka hijau yang
dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas.Ruang Terbuka Hijau ini berada
di aliran sungai Brantas yang sudah mulai dikerjakan pada tahun 2017 yang
lalu, tepatnya pada bulan September. Sementara itu untuk luasnya, tempat
wisata ini mencapai 1,5 hektar.Taman ini terletak di pusat kota, tepatnya di
Taman Brantas berada di kelurahan Pocanan, kecamatan Kota Kediri, Jawa
Timur. Tepatnya persis disebelahnya Jembatan Brawijaya. Dari taman ini,
kamu bisa melihat langsung pemandangan Sungai Brantas yang begitu lebar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
dan Jembatan Brawijaya yang megah. Suguhan pemandangan Gunung
Ngliman di sisi barat membuat taman ini memiliki daya tarik tersendiri.
Layaknya taman pada umumnya, Taman Brantas memiliki berbagai
koleksi bunga dan tanaman hias yang cukup terawat. Pohon-pohon rindang
pun ditata rapi, membuat suasana taman tetap sejuk. Fasilitas yang
dimilikinya juga cukup banyak, antara lainjogging track, panggung terbuka,
jalur pejalan kaki, toilet umum, area bermain BMX dan skateboard untuk
anak-anak dan remaja, serta berbagai fasilitas lainnya.
9) Klenteng Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong
Gambar 22 : Klenteng Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong Sumber : http://kediritourism.net
Klenteng Tjoe Hwie Kiong adalah salah satu bangunan yang
dilindungi di Kota Kediri. Selain memiliki usia yang cukup tua, bangunan
yang menjadi tempat ibadah etnis Tionghoa ini juga mengandung nilai
historis. Makanya klenteng tersebut masuk dalam cagar budaya Jawa
Timur.Kenapa dinamakan Tri Darma, sebab di klenteng ini juga untuk tiga
penganut yakni penganut Tao, Budha dan Konghucu. Salah satu buktinya
adanya altar Tri Nabi di Klenteng Tri Darma masing-masing berisi arca Lao
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
Tze bagi para penganut Tao dengan lambang Yin Yang. Altar kedua berisi
arca Budha Sakyamuni bagi penganut Budha dengan lambang Swastika. Dan
yang terakhir adalah arca Nabi Kong Hu Cu bagi penganut Konghucu dengan
lambang Genta.
Klenteng Tjoe Hwie Kiong ini dibangun pada tahun 1985 oleh warga
Kediri yang berketurunan Tionghoa dan secara bergotong royong
mengumpulkan dana untuk bersama-sama membangun tempat ibadah
tersebut. Kebanyakan dari masyarakat tersebut merupakan imigran yang
berasal dari daerah Fujian, Tiongkok yang datang ke Indonesia yang dulunya
dikenal dengan Hindia Belanda untuk memperbaiki nasib. Kamu akan
disambut dengan sebuah pintu gerbang dengan dinding bermotifkan susunan
bata berwarna merah menyala serta garis kuning. Di atas pintu masuk juga
terdapat tulisan "Yayasan Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong Kediri", hiasan guci
serta bunga berbentuk lidah api di atas tembok tersebut.
B. Kompetitor
Kompetitor ini dilakukan dengan wisata kota yang sejenis memiliki
kemiripan dengan wisata yang ada pada kota Kediri guna mendapat pesaing
yang dinilai seimbang. Disini penulis memilih kota Malang sebagai pesaing
dari kota Kediri karena memiliki wisata yang hampir sama dan saling
berdekatan seperti wisata alam, budaya, religi maupun wisata lainya. Tetapi
disini wisata kota Malang lebih dikenal dibanding dengan wisata kota Kediri
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
karena Malang memiliki Batu yang menjadi tempat wisata bagi turis lokal
maupun asing untuk menghabiskan waktu liburannya disana.
Kota Malang merupakan salah satu daerah otonom dan merupakan
kota besar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Malang diuntungkan
oleh keindahan alam daerah sekitarnya seperti batu dengan agrowisatanya.
Pariwisata kota malang mampu menarik perhatian tersendiri, para pelancong
sering menjadikan kota ini sebagai tempat singgah dan sekaligus tempat
belanja. Perdagangan ini mampu mengubah konsep pariwisata kota malang
dari kota peristirahatan menjadi kota wisata belanja.Kota Malang pernah
mendapat julukan Switzerland of Indonesia karena kota ini pernah dianggap
mempunyai tata kota terbaik di antara kota-kota Hindia Belanda. Alamnya
yang masih tergolong bersih untuk sebuah kota dan iklimnya yang sejuk
karena letaknya yang berada di dataran tinggi sangat menarik untuk
wisatawan. Pada tahun 2016, jumlah wisatawan domestik kurang lebih
3.987.074 pengunjung. Sedangkan wisatawan mancanegara pada tahun 2016
sebanyak 9.535 pengunjung. Untuk terus meningkatkan wisatawan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang dalam mengembangkan potensi
wisata Kota Malang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang
mengungkapkan ada beberapa bentuk promosi yang telah dilakukan sebagai
berikut :
a. Pengiklanan (Advertising) telah dilakukan pihak disbudpar kota
malang yakni berupa baliho dan banner yang masih hanya sebatas
media tampilan, namun upaya tersebut dinilai cukup optimal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
dikarenakan pemasanganya dititik-titik strategis yang benar guna
memberi informasi dan menjangkau masyarakat luas tentang
adanya wisata kota malang.
b. Mengkomunikasikan atau sering melakukan koordinasi secara
terus menerus dengan para stakeholder.
c. Melakukan upaya promosi melalui kegiatan promosi penjualan
(sales promotion) tidak hanya menawarkan tiket yang murah saja,
namun dapat menawarkan inovasi produk wisata atau atraksi
wisata yang baru, misalnya dengan menambah antraksi wisata baru
seperti arum jeram atau wisata susur sungai dengan memanfaatkan
aliran sungai
d. Mengoptimalkan melalui kegiatan publikasi dan hubungan
masyarakat (publicity and public relations) yakni dengan gencar
melakukan publikasi melalui iklan di media cetak, melakukan
promosi di radio, televisi, website maupun akun-akun media sosial
serta melalui stand-stand pada suatu pameran, selain itu melakukan
penambahan kegiatan untuk dapat menarik wisatawan berkunjung
tidak hanya melalui pagelaran seni saja, tetapi dapat dilakukan
dengan menambah event-event yang dapat menarik partisipasi
masyarakat maupun wisatawan.
e. Personal selling salah satunya yakni dengan melalui promosi yang
dilakukan pada pameran-pameran.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
f. City Branding, tim kreatif dari pemerintah Kota Malang mengkaji
akan pentingnya media promosi Pariwisata Kota Malang sebagai
investasi untuk meningkatkan PAD dan meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Kota Malang melalui sebuah Branding
City.Brand City Kota Malang dengan tag line “BEAUTIFUL
MALANG” merupakan langkah strategis sebagai proses entitas
yang telah memiliki simbol sebagai pengidentitasan yang Unik dan
pembeda dalam pencitraannya dengan para kompetitor dan pesaing
sejenisnya.
C. Analisis SWOT
SWOT merupakan metode perancangan yang berguna untuk
menganalisis kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (threat) dari suatu proyek atau spekulasi bisnis.
Analisis ini digunakan dalam menganalisis potensi perancangan visual
branding wisata kota Kediri. Dibandingkan dengan wisata kota Malang yang
memiliki wisata hampir sejenis, seperti wisata yang ada di kota Kediri dan
memiliki target audience yang sama.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
top related