bab iii metode penelitian 3.1objek...
Post on 17-Mar-2020
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Suatu penelitian tidak akan lepas dari variabel penelitian karena variabel
penelitian berkenaan dengan objek yang nantinya akan diteliti. Adapun pengertian
dari objek penelitian sebagaimana dinyatakan oleh Sugiyono (2011, hlm. 13)
yaitu: “Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable
tentang suatu hal (variabel tertentu).”
Berdasarkan pernyataan diatas, maka yang menjadi objek dalam penelitian
ini adalah pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan sebagai variabel X dan
kualitas laba sebagai variabel Y. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tahun 2012-2014, dipilihnya tahun 2012-2014 karena tahun tersebut tidak jauh
dari tahun penelitian sehingga dapat mencerminkan keadaan terkini. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan
perusahaan (annual report), serta dokumen rincian harga saham perusahaan yang
diperoleh dari IDX (Indonesia Stock Exchange).
3.2Metode Penelitian
3.2.1Desain Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Misalnya bertujuan untuk
menguji serangkaian hipotesis, dengan menggunakan teknik serta alat-alat
tertentu. Cara utama tersebut digunakan setelah peneliti memperhitungkan
kewajiban dan tujuan serta situasi penelitian.
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
Berdasarkan pemaparan diatas, maka sesuai dengan variabel-variabel yang
diteliti, penelitian yang dilakukan dirancang dengan analisis deskriptif melalui
30
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendekatan kuantitatif. Menurut Suryana dan Riduwan (2010, hlm. 30) analisis
deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik
sendiri maupun secara berkelompok. Tujuannya adalah untuk membuat gambaran
secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta
hubungan antara fenomena yang diselidiki atau diteliti.
Selanjutnya metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu upaya
pencarian ilmiah (scientific inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme logikal
(logical positivism) yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai
logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi (Waston dalam Trianto, 2010,
hlm. 174). Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasi sebagai proses kerja yang
berlangsung secara ringkas, terbatas, dan memilah-milah permasalahan menjadi
bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka (Trianto, 2010,
hlm. 174).
Berdasarkan beberapa konsep di atas dapat disimpulkan bahwa metode
deskriptif melalui pendekatan kuantitatif adalah suatu metode yang digunakan
untuk menggambarkan dan menguji hasil keilmuan yang telah ada, menguji setiap
variabel yang diselidiki melalui pengumpulan data, pengolahan data,
penganalisisan data dan menginterpretasikannya dalam pengujian hipotesis.Dalam
penelitian ini metode tersebut digunakan untuk mengetahui gambaran
pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan serta pengaruh pengungkapan
sukarelapada laporan tahunan terhadap kualitas laba yang diperoleh dengan
earnings response coefficient pada perusahaan pertambangan. Sementara itu,
untuk menguji kebenaran hubungan antar variabel dalam penelitian ini, analisis
lebih lanjut akan menggunakan SPSS.
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
3.2.2.1 Definisi Variabel
Sugiyono (2012, hlm. 38) mengungkapkan bahwa “Variabel penelitian
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
31
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan judul penelitian yang diambil
penulis, yaitu “Pengaruh Pengungkapan Sukarela pada Laporan Tahunan terhadap
Kualitas Laba pada Perusahaan Pertambangan”, maka variabel yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas / Independent (X)
Menurut Indriantoro dan Supomo (2012, hlm. 63) yang dimaksud dengan
variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi
variabel lain. Jadi variabel independen merupakan variabel yang tidak terikat
namun dapat mempengaruhi variabel lainnya.Variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Pengungkapan Sukarela (X).
Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) adalah ”Pengungkapan
sukarela merupakan pilihan bebas manajeman perusahaan untuk memberikan
informasi akuntansi dan informasi lain yang relevan untuk pembuatan keputusan
para pemakai laporan tahunan” (Meek et al, 2007, hlm. 94). Mengacu pada
penelitian Sudarma dan Ratnadi (2015) untuk mengukur pengungkapan sukarela
setiap item-item yang diungkapkan diberi nilai 1 dan apabila tidak diungkapkan
diberi nilai 0. Sehingga didapat nilai total pengungkapan sukarela dalam suatu
perusahaan. Indeks pengungkapan sukarela didapatkan dengan cara membagi total
skor yang diperoleh dengan total skor yang diharapkan dapat diperoleh setiap
perusahaan, kemudian dikalikan 100 persen. Setiap pengungkapan dianggap
setara tanpa ada bobot banyak atau sedikitnya informasi itu diungkapkan. Hal ini
berdasarkan Adhariani (2005) yang mengatakan bahwa:
(i) laporan tahunan disampaikan untuk tujuan umum pemakai, sehingga
informasi yang diberikan tidak dilihat dari sudut kepentingan pihak
tertentu.Sehingga, suatu jenis informasi tidak dapat dianggap lebih penting
daripada yang lain, karena jenis informasi yang dipandang penting oleh satu
pihakmungkin dipandang kurang penting oleh pihak yang lain, dan
sebaliknya.
32
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(ii) pembobotan bisa mengandung unsur subyektivitas karena tergantung
argumentasi dan penilaian masing-masing peneliti.
Salah satu pioneer penelitian terkait dengan pengungkapan sukarela
dilakukan oleh Botosan (1997). Botosan menggunakan beberapa item
pengungkapan yang disesuaikan dengan poin-poin temuan dari komite Jenkins.
Komite Jenkins merupakan suatu komite khusus yang dibentuk oleh AICPA
(American Intitute Certified Public Accountant) pada tahun 1991 (Belkaoui, 2011,
hlm. 325). Tujuan utama dari komite ini adalah untuk meningkatkan pelaporan
keuangan. Setelah dua tahun melakukan riset didapatlah poin-poin informasi yang
dirancang sesuai dengan proses pengambilan keputusan yang diterapkan oleh para
pengguna dalam membuat proyeksi, nilai perusahaan atau menilai prospek dari
pembayaran kembali pinjaman. Poin-poin inilah yang selanjutnya dikembangkan
oleh Botosan dalam merancang item-item pengungkapan sukarela. Poin-poin
tersebut ialah sebagai berikut (Belkaoui, 2011, 336), Cotter (2011):
1. Latar Belakang Perusahaan
2. Ringkasan Hasil Historis
3. Informasi Non Keuangan
4. Informasi Proyeksi Masa Depan Perusahaan
5. Analisis Manajemen
6. Aktivitas Penelitian dan Pengembangan
7. Informasi Karyawan
8. Informasi Nilai Tambah
9. Data Pasar Modal
Selanjutnya Kartadjumena (2010) menggunakan item yang dikembangkan
dari poin-poin Botosan (1997) dengan total 70 item. Untari & Budiasih (2014)
juga menggunakan poin-poin pengungkapan sukarela menurut Botosan yang
berjumlah 35 item pengungkapan. Sudarma & Ratnadi (2015) juga menggunakan
poin pengungkapan sukarela Botosan (1997) yang ditambahkan dengan poin
pengungkapan Cotter (2011) sehingga menjadi 46 item, Sedangkan Rizki (2015)
mengembangkan item-item berdasarkan beberapa peneliti diantaranya: Botosan,
33
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suripto dan Baridwan, Cotter et al, Barros et al, Qu dan Leung, serta Akhtaruddin
et al yang juga telah disesuaikan dengan peraturan BAPEPAM terbaru, yakni
Kep-431/BL/2012..
Berdasarkan hal tersebut di atas, berikut item-item pengungkapan Sukarela
menurut Rizki (2015):
Background information:
1. The effect of corporate strategy on current and future results are discussed
2. Barriers to entry are discussed
3. Impact of barriers to entry on current profits is discussed
4. Impact of barriers to entry on future profits is discussed
Financial overview:
5. Information of expenses, classified as fixed and variable costs
6. Information of expected return of a project to be done
Key non-financial statistics:
7. Order backlog
8. Percentage of order backlog to be shipped next year
9. Percentage of sales in products designed in the last five years
10. Dollar/Rupiahs amount of new orders placed this year
11. Units sold
12. Unit selling price
13. Growth in units sold
14. Rejection/defect rates
15. Production lead time
16. Break-even sales $’s/ p’s
17. Volume of materials consumed
18. Prices of materials consumed
19. Ratio of inputs to outputs
Projected information:
20. The impact of opportunities available to the firm on future sales or profit
34
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21. The impact of risks facing the firm on future sales or profit is discussed
22. factors affecting future business-political
23. Factors affecting future business-technology
Research and Development Activities:
24. Company’s pol cy on research and developmen
25. Discussion on future R&D activities
26. Forecast of R&D expenditure
27. Number of research personnel employed
Employee information:
28. Average compensation/ welfare per employee
29. Age of key employees
30. Equal employment policy
31. Description of problems faced in recruiting employee and actions taken to
handle them
32. Breakdown of employees by line of business
33. Breakdown of employees by geographic area
34. Categories of employees by sex
35. Description of work safety, including the cost of safety measures
36. Discussion of employee turnover
Value-added information:
37. Value added statement
38. Value added ratios
39. General value added information
Capital market data:
40. Geographical distribution of shareholders
Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) dalam penelitian ini
menggunakan daftar item pengungkapan yang digunakan oleh Rizki (2015) yang
berjumlah 40 item yang telah disesuaikan dengan peraturan BAPEPAM terbaru.
Karena item-itemnya sudah merujuk pada peraturan terbaru serta diambil
35
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berdasarkan beberapa penelitian terdahulu diharapkan dapat lebih komprehensif.
Semakin banyak butir yang diungkapkan oleh perusahaan, semakin banyak pula
angka indeks yang diperoleh perusahaan tersebut yang menunjukkan perusahaan
tersebut melakukan praktek pengungkapan secara lebih komprehensif
dibandingkan dengan perusahaan yang angka indeks lebih kecil (Paramita, 2012).
Berdasarkan hal tersebut diatas, formula untuk merumuskan Indeks
Pengungkapan Sukarela yakni sebagai berikut:
Sumber: Botosan (1997)
2. Variabel Terikat / Dependent (Y)
Menurut Indriantoro dan Supomo (2012, hlm. 63) yang dimaksud dengan
variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel independen.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas laba.
Scott dalam Rahmawati (2012, hlm. 63) mengatakan kualitas laba menunjuk pada
seberapa cepat dan tepat laba yang dilaporkan mengungkapkan laba fundamental.
Laba fundamental adalah ukuran profitabilitas akuntansi yang mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen di masa depan. Atau dapat
diartikan bahwa kualitas laba sebagai kemampuan laba dalam merefleksikan
kebenaran laba perusahaan dan membantu memprediksi laba mendatang. Kualitas
laba dalam penelitian ini menggunakan ERC sebagai alat ukurnya, karena
beberapa peneliti diantaranya Rahayu (2008), Sudarma dan Ratnadi (2015)
menganggap penelitian untuk mengukur kualitas laba dalam penelitian pasar
modal lebih tepatnya dengan menggunakan ERC.
Scott (2012, hlm. 163) menyatakan bahwa ERC mengukur besarnya
cummulative abnormal returns saham (CAR) dalam merespon komponen kejutan
dari earnings yang dilaporkan perusahaan (UE). CAR adalah total penjumlahan
dari abnormal returns untuk periode tertentu disekitar pengumumman suatu
36
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
informasi. Besarnya ERC diperoleh dengan melakukan beberapa tahap
perhitungan sebagai berikut:
1) Menghitung CAR untuk tiap-tiap perusahaan sampel. Berikut adalah tahapan
menghitung CAR :
(1) Menghitung return abnormal :
ARit = Rit – Rmit
Sumber: Jogiyanto (2008, hlm. 550)
Keterangan:
ARit = Abnormal Return perusahaan i pada hari t.
Rit = Return sesungguhnya perusahaan i pada hari t.
Rmit = Return pasar perusahaan i pada hari t.
Abnormal return dihitung dengan menggunakan model sesuai pasar atau
market adjusted model yang menganggap bahwapenduga terbaik untuk
mengestimasi return suatu sekuritas adalah dengan return indeks pasar pada saat
itu. Model ini tidak membutuhkan periode estimasi untuk membentuk model
estimasi karena return sekuritas yang diestimasi sama dengan return pasar
(Jogiyanto;2008).
(2) Menghitung return sesungguhnya dan return pasar dirumuskan sebagai
berikut:
Rit = (Pit-Pit-1)/Pit-1
Sumber: Jogiyanto (2008, hlm. 197)
Keterangan:
Rit = return sesungguhnya perusahaan i pada hari t.
Pit = harga saham penutupan (closing price) perusahaan i pada hari t.
37
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pit-1 = harga saham penutupan (closing price) perusahaan i pada hari
sebelum t.
(3) Return pasar dihitung dengan cara sebagai berikut
RMit = (IHSGt-IHSGt-1)/IHSGt-1
Jogiyanto (2008, hlm. 580)
Keterangan :
RMit = return pasar pada hari t
IHSGt = Indeks harga saham gabungan padahari t.
IHSGt-1=Indeks harga saham gabungan padahari sebelumt.
(4) Akumulasi abnormal return dalam jendela pengamatan adalah:
∑
Sumber: Jogiyanto (2008, hlm. 550)
Keterangan :
CARit = Cummulative Abnormal Return perusahaan i pada tahun t
ARit = return abnormal perusahaan i pada hari t
CAR pada saat laba akuntansi dipublikasikan dihitung dalam event
window pendek selama 7 hari (3 hari sebelum peristiwa, 1 hari peristiwa, dan 3
hari sesudah peristiwa). Menurut Jogiyanto (2008) untuk peristiwa yang nilai
ekonomisnya dapat dengan mudah oleh investor , misalnya pengumuman laba,
dividen, periode pengamatan bisa pendek disebabkan oleh investor yang dapat
bereaksi dengan cepat.
38
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Menghitung UE masing-masing perusahaan. Unexpected earnings atau
earnings surprise merupakan proksi laba akuntansi yang menunjukkan kinerja
intern perusahaan. UE merupakan selisih antara earnings harapan dengan
earnings sesungguhnya yang diumumkan oleh perusahaan. Laba kejutan dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
UEit = (Eit - Eit-1)/ Pit-1
Sumber: Scott (2012, hlm. 163)
Keterangan :
UEit = laba kejutan perusahaan i pada tahun t
Eit = laba akuntansi perusahaan i pada tahun t
Eit-1 = Laba akuntansi perusahaan i pada tahun t-1
Pit-1 = Harga saham penutupan akhir periode tahun t-1
Earnings Response Coefficient merupakan koefisien yang diperoleh dari
regresi antara proksi harga saham dan laba akuntansi (Chaney dan Jater dalam
Sudarma dan Ratnadi,2015). Proksi harga saham yang digunakan adalah CAR,
sedangkan proksi laba akuntansi adalah UE. Besarnya koefisien respon laba
dihitung dengan persamaan regresi atas data tiap perusahaan :
CARit = α+ β(UEit) + ε
Sumber: Scott (2012, hlm. 163)
Keterangan :
CARit = Cumulative Abnormal Return perusahaan yang diperoleh dari
akumulasi AR pada interval dari hari t-3 hingga hari t+3
UEit = Unexpected Earnings perusahaan i pada periode t
α = Konstansta;
β = ERC;
ε = standar error
39
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel bertujuan untuk memudahkan pengukuran
terhadap variabel-variabel yang ada dalam sebuah penelitian. Berikut ini
operasionalisasi variabel dalam penelitian ini:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Skala
Variabel Independen:
Pengungkapan Sukarela
(X) merupakan pilihan
bebas manajeman
perusahaan untuk
memberikan informasi
akuntansi dan informasi
lain yang relevan untuk
pembuatan keputusan para
pemakai laporan
tahunan(Meek,2007, hlm.
94))
• Skor total pengungkapan
• Skor Pengungkapan maksimum dengan
total 40 item
Sumber: Botosan (1997)
Rasio
Variabel Dependen :
Kualitas Laba menurut
Scott dalam Rahmawati
(2012, hlm. 63) kualitas
laba menunjuk pada
seberapa cepat dan tepat
laba yang dilaporkan
mengungkapkan laba
fundamental. Laba
fundamental adalah
ukuran profitabilitas
akuntansi yang mengukur
kemampuan perusahaan
untuk membayar dividen
di masa depan.
Koefisien Respon Laba
CARit = α0 + α1 UEit + ε
Sumber: Scott (2012, hlm. 163)
Rasio
Sumber: Diolah Penulis
40
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.3.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2012, hlm.80) populasi adalah “wilayah generalisasi
yang terdiri atas: objek-objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah
perusahaan-perusahaan pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dari periode 2012-2014 yang berjumlah 44 perusahaan.
3.2.3.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 91) sampel merupakan bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.Dalam penelitian ini digunakan
teknik Purposive Sampling, Pada teknik ini sampel yang diambil adalah sampel
yang memiliki kriteria-kriteria tertentu agar dapat mewakili populasinya.
Perusahaan yang dijadikan sampel harus memenuhi kriteria-kriteria berikut:
1. Perusahaan yang sahamnya tetap aktif beroperasi mulai tahun 2012 sampai
bulan Desember 2014
2. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama periode estimasi.
3. Memiliki data lengkap yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini
dan secara konsisten dilaporkan di BEI
Dari kriteria sampel diatas dapat diketahui perusahaan yang bisa dijadikan
sampel dalam penelitian ini adalah seperti yang tampak pada tabel 3.3:
Tabel 3.2
Proses Penarikan Sampel
No Keterangan Jumlah
Perusahaan
1 Perusahaan pertambangan yang listed di BEI tahun
2012-2014 44
2 Data tidak lengkap (9)
3 Mengalami kerugian pada tahun tertentu dalam tahun
penelitian (21)
Total Sampel Perusahaan 14
41
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: www.idx.co.id, diolah penulis
Tabel 3.3
Sampel Penelitian
No. Kode
Emiten Nama Emiten No.
Kode
Emiten Nama Emiten
1 ADRO Adaro Energy
Tbk
8 ITMG Indo Tambangraya
Megah Tbk
2 ARTI Ratu Prabu
Energi Tbk
9 KKGI Resource Alam
Indonesia Tbk
3 CTTH Citatah Tbk 10 MEDC Medco Energi
Internatinal Tbk
4 ENRG Energi Mega
Persada Tbk
11 MITI Mitra Investindo Tbk
5 GEMS Golden Energy
Mines Tbk
12 RUIS Radiant Utama
Interinsco Tbk
6 HRUM Harum Energy
Tbk
13 TINS Timah (Persero) Tbk
7 INCO Vale Indonesia
Tbk
14 TMPI Sigmagold Inti Perkasa
Tbk
Sumber: www.idx.co.id, diolah penulis
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dari informasi yang telah diolah, selain itu data juga
berperan dalam penelitian.Data digunakan sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban secara ilmiah terhadap penelitian yang dilaksanakan.Oleh
karena itu, data yang digunakan dalam penelitian harus melalui teknik
pengumpulan data, gunanya agar data yang didapatkan merupakan data yang
reliabel.
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode
penelusuran dengan komputer, yaitu penelusuran data sekunder yang datanya
disajikan dalam format elektronik. Data elektronik (database) dapat berupa
numeric dan text database (Indriantoro, 2012, hlm. 151). Sumber pengambilan
data termasuk kedalam data sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
42
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipublikasikan (Indriantoro, 2012, hlm. 147). Data tersebut meliputi laporan
tahunan (annual report), harga saham harian, IHSG perusahaan-perusahaan
pertambangan yang menjadi sampel penelitian yang diperoleh melalui idx.co.id,
serta literatur-literatur seperti jurnal, penelitian terdahulu, dan text book.
3.2.5 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data penelitian merupakan bagian
dari proses pengujian data setalah tahap pemlihan dan pengumpulan data
penelitian. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel
dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, malakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono, 2012, hlm. 206)
Teknik analisis data dalam penelititan kuantitatif menggunakan statistik.
Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah statistik deskriptif, yaitu proses
transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan
diinterprestasikan (Indriantoro, 2014, hlm. 170). Pengujian yang digunakan pada
penelitian ini adalah pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis regresi
linear sederhana.Berdasarkan hal tersebut di atas berikut tahapan analisis data
dalam penelitian ini:
1. Mencari data yang diperlukan di BEI
2. Tabulasi data yang didapat
3. Skoring item pengungkapan sukarela setiap perusahaan
4. Menghitung Earnings Response Coefficients sesuai tahapan yang ada
5. Analisis Statistik Deskriptif
6. Olah data menggunakan SPSS
7. Analisis hasil olah data
8. Pengujian Hipotesis
9. Membuat simpulan
43
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian ini menggunakan
teknik analisis data seperti yang digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Teknik Analisis Data
No Rumusan Masalah Teknik Analisis Data
1 Menggambarkan Pengungkapan Sukarela
Perusahaan Pertambangan
Analisis Statistik Deskriptif
2 Menggambarkan Kualitas Laba Perusahaan
Pertambangan
Analisis Statistik Deskriptif
3 Pengaruh Pengungkapan Sukarela terhadap
Kualitas Laba
Analisis Regresi Linier
Sederhana
Sumber: Diolah Penulis
3.2.5.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses
transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan
diinterprestasikan (Indriantoro, 2014, hlm. 170). Tabulasi menyediakan ringkasan,
pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan grafik. Ukuran
yang digunakan dalam deskripsi antara lain berupa: rata-rata, nilai maksimum,
nilai minimum, serta standar deviasi.
3.2.5.2 Analisis Regresi Linear Sederhana
Sebelum melakukan uji regresi sederhana, diperlukan Uji Asumsi Klasik.
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier
sederhana yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari
penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, dan uji liniaritas.
Adapun masing-masing pengujian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Data
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 79) menyatakan bahwa sebelum
peneliti menggunakan teknik statistik parametris, harus dilakukan uji
normalitas terlebih dahulu, dengan tujuan untuk mengetahui data yang
akan diteliti sudah berdistribusi normal atau belum. Jika data belum
44
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berdistribusi normal maka tidak bisa diterapkan pada statistik
parametris.Sedangkan menurut Ghozali (2013, hlm. 160) menyatakan
bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam
penelitian ini digunakan Kolmograf – Smirnov (K-S) untuk menghitung
distribusi normal data. Jika nilai probabilitas signifikansinya lebih besar
dari 0,05 (>0,05), maka data tersebut terdistribusi secara normal.
Begitupun sebaliknya.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas merupakan suatu pengujian yang digunakan untuk
mengetahui apakah variabel independen dan variabel dependen
mempunyai hubungan yang linier atau mempunyai hubungan non linier.
Sesuai dengan pendapat Sudjana (2005, hlm. 331) yang menyatakan
bahwa “Uji linieritas digunakan untuk menguji linier atau tidaknya data
yang dianalisis”. Uji linieritas diuji melalui hipotesis nol (Ho) bahwa
regresi linear melawan hipotesis tandingan (Ha) bahwa regresi tidak linear.
Untuk itu peneliti melakukan uji linearitas untuk kedua variabel tersebut
dengan menggunakan bantuan software SPSS 20.0 for Windows.
Selanjutnya membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Apabila F
hitung lebih besar dari F tabel maka dapat disimpulkan data tidak linier
atau H0 ditolak. Apabila F hitung lebih kecil dari F tabel maka data linier
atau H0 diterima.
1) Jika nilai F hitung > F tabel maka Ho ditolak
2) Jika nilai F hitung < F tabel maka Ho diterima
Setelah melakukan uji asumsi klasik, pengujian selanjutnya ialah dengan
menggunakan analisis regresi sederhana. Dalam Sugiyono (2012, hlm. 270)
Analisi regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal
satu variabel independen dengan satu variabel dependen.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:
45
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Sugiyono (2012, hlm. 261)
Keterangan:
= Variabel Dependen (variabel terikat)
X = Variabel Independen (variabel bebas)
α = Konstanta (nilai Ŷ apabila X = 0)
b = Koefisien Regresi yang menunjukkan nilai peningkatan ataupun
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen, bila β positif (+), maka terjadi kenaikan , bila β (-) maka
terjadi penurunan.
3.2.5.3Uji Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban atas masalah penelitian
yang secara rasional dideduksi dari teori. Untuk menentukan apakah jawaban
teoritis yang terkandung dalam pernyataan hipotesis didukung oleh fakta yang
dikumpulkan dan dianalisis dalam proses pengujian data (Indriantoro, 2012, hlm.
191). Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya
pengaruh positif variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
Hipotesis nol atau null (Ho) menyatakan tidak adanya pengaruh positif
dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).Sedangkan hipotesis
alternatif (Ha) adalah lawan dari pernyataan hipotesis nol yang menunjukkan
adanya pengaruh positif variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
Adapun hipotesis penelitian yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut:
H0 : b ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif pengungkapan sukarela
terhadap kualitas laba
Ha : b > 0 : Terdapat pengaruh positif pengungkapan sukarela terhadap
kualitas laba
Pengujian terhadap hipotesis hanya menggunakan persamaan regresi,
dengan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis sebagai berikut:
Jika b ≤ 0 : H0 diterima
46
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN TERHADAP KUALITAS
LABA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika b > 0 : H0 ditolak
H0 diterima artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen, sedangkan H0 ditolak berarti variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen.
top related