dardrs-pasprib
Post on 26-Feb-2018
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
1/33
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DIARE AKUTDefinisi
Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali perhari, disertai
perubahan konsistensi tinja mejadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang
berlangsung kurang dari satu minggu. Pada bayi yang minum ASI sering frekuensi
buang air besarnya lebih dari 3 kali per hari, keadaan ini tidak dapat disebut
diare, tetapi masih bersifat fisiologis atau normal. Selama berat badan bayi
meningkat normal, hal tersebut tidak tergolong diare, tetapi merupakan intoleransi
laktosa sementara akibat belum sempurnanya perkembangan saluran cerna.
Sedangkan dalam Panduan Pelayanan !edis, diare akut adalah buang air
besar lebih dari 3 kali dalam " jam dengan konsistensi cair dan berlangsung
kurang dari # minggu.
Dalam $iskesdas "%%& ' diare merupakan penyebab kematian pada "(
bayi dan "),"( pada anak usia #* tahun.
Epidemiologi
Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang
termasuk di Indonesia dan merupakan salah satu penyebab kematian dan
kesakitan tertinggi pada anak, terutama usia di ba+ah ) tahun. Di dunia, sebanyak
juta anak meninggal tiap tahunnya karena diare dan sebagian besar kejadian
tersebut terjadi di negara berkembang. Sebagai gambaran #&( kematian anak di
dunia disebabkan oleh diare sedangkan di Indonesia, hasil $iskesdas "%%&
diperoleh bah+a diare masih merupakan penyebab kematian bayi yang terbanyak
yaitu "( dibanding pneumonia "(, dan untuk golongan anak usia #* tahun
penyebab kematian karena diare "),"( dibanding pneumonia #),)(.
Cara Penularan dan Fakor Risiko
-ara penularan diare pada umumnya melalui cara fekal oral yaitu
melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak
langsung tangan dengan penderita atau barang*barang yang telah tercemar tinja
1
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
2/33
penderita atau tidak langsung melalui lalat. melalui / 0 finger, flies, fluid,
field1.
/aktor resiko yang dapat meningkatkan penularan enteropatogen antara
lain ' tidak memberikan ASI secara penuh untuk bulan pertama kehidupan
bayi, tidak memadainya penyediaan air bersih, pencemaran air oleh tinja,
kurangnya sarana kebersihan !-21, kebersihan lingkungan dan pribadi yang
buruk, penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak higienis dan cara
penyapihan yang tidak baik. Selain hal*hal tersebut, beberapa faktor pada
penderita dapat meningkatkan kecenderungan untuk menderita diare antara lain '
gii buruk, dan imunodefisiensi.
#. /aktor umur
Sebagian besar episode diare terjadi pada " tahun pertama kehidupan.
Insidensi tertinggi terjadi pada kelompok umur ## bulan pada saat diberikan
makanan pendamping ASI. Pola ini menggambarkan kombinasi efek penurunan
kadar antibodi ibu, kurangnya kekebalan aktif bayi, pengenalan makanan yang
mungkin terkontaminasi bakteri dan kontak langsung dengan tinja manusia atau
binatang pada saat bayi mulai merangkak. 2ebanyakan enteropatogen merangsang
paling tidak sebagian kekebalan mela+an infeksi atau penyakit yang berulang,
yang membantu menjelaskan menurunnya insiden penyakit pada anak yang lebih
besar dan pada orang de+asa.
". Infeksi asimtomatik
Sebagian besar infeksi usus bersifat asimtomatik dan proporsi asimtomatik
ini meningkat setelah umur " tahun dikarenakan pembentukan imunitas aktif.
Pada infeksi asimtomatik yang mungkin berlangsung beberapa hari atau minggu,
tinja penderita mengandung 4irus, bakteri atau kista protooa yang infeksius.5rang dengan infeksi asimtomatik berperan penting dalam penyebaran banyak
enteropatogen terutama bila mereka tidak menyadari adanya infeksi, tidak
menjaga kebersihan dan berpindah*pindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
3. /aktor musim
6ariasi pola musiman diare dapat terjadi menurut letak geografis. Didaerah
sub tropik, diare karena bakteri lebih sering terjadi pada musim panas, sedangkan
diare karena 4irus terutama rota4irus puncaknya terjadi pada musim dingin.
2
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
3/33
Didaerah tropik termasuk Indonesia1, diare yang disebabkan oleh rota4irus dapat
terjadi sepanjang tahun dengan peningkatan sepanjang musim kemarau,
sedangkan diare karena bakteri cenderung meningkat pada musim hujan.
. 7pidemi dan pandemi
Vibrio cholera %.# dan Shigella dysentriae # dapat menyebabkan epidemi
dan pandemi yang mengakibatkan tingginya angka kesakitan dan kematian pada
semua golongan usia. Sejak tahun #8#, kolera yang disebabkan oleh V. Cholera
0.1 biotipe Eltor telah menyebar ke negara*negara di Afrika, Amerika 9atin, Asia,
:imur :engah dan di beberapa daerah di Amerika ;tara dan 7ropa. Dalam kurun
+aktu yang sama Shigella dysentriae tipe # menjadi penyebab +abah yang besar
di Amerika :engah dan terakhir di Afrika :engah dan Asia Selatan. Pada akhir
tahun #88", di kenal strain baru Vibrio cholera 0139 yang menyebabkan epidemi
di Asia dan lebih dari ## negara mengalami +abah.
Eiologi
Pada saat ini, dengan kemajuan di bidang teknik laboratorium kuman*
kuman patogen telah dapat diidentifikasikan dari penderita diare sekitar
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
4/33
1. Aeromonas
2. Bacillus cereus
3. Campylobacter euni
!. Clostridium per"ringens
#. Clostridium de""icile
$. Escherichia coli
&.%lesiomonas shigeloides
&. Salmonella
9. Shigella
10. Staphylococcus aureus
11. Vibrio cholera
12. Vibrio parahaemolyticus
13. 'ersinia enterocolitica
!olongan #irus "
#. Astro4irus
". -alci4irus ?oro4irus, Sapo4irus1
3. 7nteric adeno4irus
. -orona4irus
). $ota4irus
. ?or+alk 4irus
&. @erpes simple 4irus B
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
5/33
B umumnya berhubungan dengan diare hanya pada penderita imunocompromised.
Di negara berkembang kuman patogen penyebab penting diare akut pada
anak*anak yaitu' -ota(irus Escherichia coli enteroto/sigeni/ Shigella
Campylobacter euni dan Cryptosporidium.
Patogenesis terjadinya diare yang disebabkan 4irus secara selektif
menginfeksi dan menghancurkan sel*sel ujung*ujung 4illus pada usus halus.
6irus akan menginfeksi lapisan epithelium di usus halus dan menyerang
4illus di usus halus. @al ini menyebabkan fungsi absorbsi usus halus terganggu.
Sel*sel epitel usus halus yang rusak diganti oleh enterosit yang baru, berbentuk
kuboid yang belum matang sehingga fungsinya belum baik. 6illus mengalami
atrofi dan tidak dapat mengabsorbsi cairan dan makanan dengan baik.
Selanjutnya, cairan dan makanan yang tidak terserap=tercerna akan meningkatkan
tekanan koloid osmotik usus dan terjadi hiperperistaltik usus sehingga cairan
beserta makanan yang tidak terserap terdorong keluar usus melalui anus,
menimbulkan diare osmotik dari penyerapan air dan nutrien yang tidak sempurna.
Pada hospes normal, infeksi ekstra*intestinal sangat jarang, +alaupun
penderita gangguan sistem imun dapat mengalami keterlibatan hati dan ginjal.
2enaikan kerentanan bayi dibanding dengan anak yang lebih tua dan orang
de+asa1 sampai morbiditas berat dan mortalitas gastroenteritis 4irus dapat
berkaitan dengan sejumlah faktor termasuk penurunan fungsi cadangan usus, tidak
ada imunitas spesifik, dan penurunan mekanisme pertahanan hospes nonspesifik
seperti asam lambung dan mukus. Infeksi 4irus sangat meningkatkan
permeabilitas usus terhadap makromolekul lumen dan dapat meningkatkan risikoalergi makanan.
Diare karena bakteri terjadi melalui salah satu mekanisme yang
berhubungan dengan pengaturan transpor ion dalam sel*sel usus cA!P,cC!P,
dan -a dependen. Patogenesis terjadinya diare oleh salmonella, shigella, 7 coli
agak berbeda dengan patogenesis diare oleh 4irus, tetapi prinsipnya hampir sama.
>edanya bakteri ini dapat menembus in4asi1 sel mukosa usus halus sehingga
dapat menyebabkan reaksi sistemik. :oksin shigella juga dapat masuk ke dalam
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
6/33
serabut saraf otak sehingga menimbulkan kejang. Diare oleh bakteri ini dapat
menyebabkan adanya darah dalam tinja yang disebut disentri.
Disamping itu diare dapat ditimbulkan oleh penyebab diare non infeksi
yaitu antara lain '
#. 2esulitan makan
". Defek Anatomis
* !alrotasi
* Penyakitirchsprung
* Short Boel Syndrome
* Atrofi mikro4illi
* Stricture
3. !alabsorpsi
* Defisiensi disakaridase* !alabsorpsi glukosa*
galaktosa
* -ystic fibrosis
* -holestosis
* Penyakit -eliac
. 7ndokrinopati
* :hyrotoksikosis
* Penyakit Addison
* Sindroma Adrenogenital
). 2eracunan makanan
* 9ogam >erat
* !ushrooms
. ?eoplasma
* ?euroblastoma
* Phaeochromocytoma
* Sindroma ollinger 7llison
&. 9ain *lain '
* Infeksi non gastrointestinal
* Alergi susu sapi
* Penyakit -rohn
* Defisiensi imun
* -olitis ulserosa
* Cangguan motilitas usus
* Pellagra
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
7/33
Paofisiologi Diare
!ekanisme Diare '
Secara umum diare disebabkan " hal yaitu gangguan pada proses absorbsi atau
sekresi. :erdapat beberapa pembagian diare'
#. Pembagian diare menurut etiologi
". Pembagian diare menurut mekanismenya yaitu gangguan
a. Absorbsi
b. Cangguan sekresi.
3. Pembagian diare menurut lamanya diare
a. Diare akut yang berlangsung kurang dari # hari.
b. Diare kronik yang berlangsung lebih dari # hari dengan etiologi non*
infeksi.
c. Diare persisten yang berlangsung lebih dari # hari dengan etiologi
infeksi.
2ejadian diare secara umum terjadi dari satu atau beberapa mekanisme
yang saling tumpang tindih.Diare akibat gangguan absorpsi yaitu 4olume cairan yang berada di kolon
lebih besar daripada kapasitas absorpsi. Disini diare dapat terjadi akibat kelainan
di usus halus, mengakibatkan absorpsi menurun atau sekresi yang bertambah.
Apabila fungsi usus halus normal, diare dapat terjadi akibat absorpsi di kolon
menurun atau sekresi di kolon meningkat. Diare dapat juga dikaitkan dengan
gangguan motilitas, inflamasi dan imunologi.
#. !angguan a$sorpsi aau diare osmoik%
Secara umum terjadi penurunan fungsi absorpsi oleh berbagai sebab salah
satunya adanya bahan yang tidak diserap, menyebabkan bahan intraluminal pada
usus halus bagian proksimal tersebut bersifat hipertonis dan menyebabkan
hiperosmolaritas. Akibat perbedaan tekanan osmosis antara lumen usus dan darah
maka pada segmen usus jejenum yang bersifat permeabel, air akan mengalir ke
arah lumen jejenum, sehingga air akan banyak terkumpul air dalam lumen usus.
?a akan mengikuti masuk ke dalam lumen, dengan demikian akan terkumpul
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
8/33
cairan intraluminal yang besar dengan kadar ?a yang normal. Sebagian kecil
cairan ini akan diabsorpsi kembali, akan tetapi lainnya akan tetap tinggal di lumen
oleh karena ada bahan yang tidak dapat diserap seperti !g, glukose,
sukrose,laktose, maltose di segmen illeum dan melebihi kemampuan absorpsi
kolon, sehingga terjadi diare. >ahan*bahan seperti karbohidrat dari jus buah, atau
bahan yang mengandung sorbitol dalam jumlah berlebihan, akan memberikan
dampak yang sama.
&% 'ala$soprsi umum%
2eadaan seperti short bo+el syndrom, protein, peptida, tepung, asam
amino dan monosakarida mempunyai peran pada gerakan osmotik pada lumen
usus. 2erusakan sel yang secara normal akan menyerap ?a dan air1 dapat
disebabkan 4irus atau kuman, seperti Salmonella, Shigella atau -ampylobacter.
Sel tersebut juga dapat rusak karena inflammatory bo+el disease idiopatik, akibat
toksin atau obat*obat tertentu. Cambaran karakteristik penyakit yang
menyebabkan malabsorbsi usus halus adalah atropi 4illi. 9ebih lanjut,
mikororganisme tertentu bakteri tumbuh lampau, giardiasis, dan enteroadheren 7.
coli1 menyebabkan malabsorbsi nutrien dengan merubah faal membran brush
border tanpa merusak susunan anatomi mukosa.
Cangguan atau kegagalan ekskresi pankreas menyebabkan kegagalan
pemecahan kompleks protein, karbohidrat, trigliserid, selanjutnya menyebabkan
maldigesti, malabsorpsi dan akhirnya menyebabkan diare osmotik. !endapat
cairan hipertonis dalam jumlah besar dan cepat, menyebabkan kekambuhan diare.
Infeksi 4irus yang menyebabkan kerusakan mukosa sehingga menyebabkan
gangguan sekresi enim laktase, menyebabkan gangguan absorpsi nutrisi laktose.
(% !angguan sekresi aau diare sekreorik
* @iperplasia kripta.
:eoritis adanya hiperplasia kripta akibat penyakit apapun, dapat
menyebabkan sekresi intestinal dan diare. Pada umumnya penyakit ini
menyebabkan atrofi 4ili.
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
9/33
* 9uminal secretagogues
Dikenal " bahan yang menstimulasi sekresi lumen yaitu enterotoksin
bakteri dan bahan kimia yang dapat menstimulasi seperti garam empedu bentuk
dihydroy, serta asam lemak rantai panjang.
:oksin penyebab diare ini terutama bekerja dengan cara meningkatkan
konsentrasi intrasel cA!P, cC!P atau -aEE yang selanjutnya akan mengaktifkan
protein kinase. Pengaktifan protein kinase akan menyebabkan fosforilasi
membran protein sehingga mengakibatkan perubahan saluran ion, akan
menyebabkan -l* di kripta keluar. Di sisi lain terjadi peningkatan pompa natrium,
dan natrium masuk kedalam lumen usus bersama -l*.
>ahan laksatif dapat menyebabkan efek yang ber4ariasi pada akti4itas
?a2*A:Pase. >eberapa diantaranya memacu peningkatan kadar cA!P
intraseluler, meningkatkan permeabilitas intestinal dan sebagian menyebabkan
kerusakan sel mukosa. >eberapa obat menyebabkan sekresi intestinal. Penyakit
malabsorpsi seperti reseksi ileum dan penyakit -rohn dapat menyebabkan
kelainan sekresi seperti menyebabkan peningkatan konsentrasi garam empedu,
lemak.
* >lood*>orne Secretagogues.
Diare sekretorik pada anak*anak di negara berkembang, umumnya
disebabkan enterotoksin 7 coli atau -holera. >erbeda dengan negara berkembang,
di negara maju, diare sekretorik jarang ditemukan, apabila ada kemungkinan
disebabkan obat atau tumor seperti ganglioneuroma atau neuroblastoma. Diare
yang disebabkan tumor ini termasuk jarang. Semua kelainan mukosa usus,
berakibat sekresi air dan mineral berlebihan pada 4ilus dan kripta serta semua
enterosit terlibat dan dapat terjadi mukosa usus dalam keadaan normal.
)% Diare aki$a gangguan perisalik
!eskipun motilitas jarang menjadi penyebab utama malabsorbsi, tetapi
perubahan motilitas mempunyai pengaruh terhadap absorbsi. >aik peningkatan
ataupun penurunan motilitas, keduanya dapat menyebabkan diare. Penurunan
motilitas dapat mengakibatkan bakteri tumbuh sehingga menyebabkan diare.
Perlambatan transit obat*obatan atau nutrisi akan meningkatkan absorbsi. Diare
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
10/33
akibat hiperperistaltik pada anak jarang terjadi. Fatery diare dapat disebabkan
karena hipermotilitas pada kasus kolon iritable pada bayi. Cangguan motilitas
mungkin merupakan penyebab diare pada thyrotoksikosis, malabsorbsi asam
empedu dan berbagai penyakit lain.
*% Diare inflamasi
Proses inflamasi di usus halus dan kolon menyebabkan diare pada
beberapa keadaan. Akibat kehilangan sel epitel dan kerusakan tight junction,
tekanan hidrostatik dalam pembuluh darah dan limphatic menyebabkan air,
elektrolit, mukus, protein dan seringkali sel darah merah dan sel darah putih
menumpuk dalam lumen. >iasanya diare akibat inflamasi ini berhubungan dengan
tipe diare lain seperti diare osmotik dan diare sekretorik.
>akteri enteral patogen akan mempengaruhi struktur dan fungsi tight
junction, menginduksi sekresi cairan dan elektrolit, dan akan mengaktiflkan
kaskade inflamasi. 7fek infeksi bakterial pada tight junction akan mempengaruhi
susunan anatomis dan fungsi absorpsi
+% Diare erkai imunologi
Diare terkait imunologi dihubungkan dengan reaksi hipersensiti4itas tipe I,
III dan I6. $eaksi tipe I yaitu terjadi reaksi antara sel mast dengan Ig7 dan alergen
makanan. $eaksi tipe III misalnya pada penyakit gastroenteropati, sedangkan
reaksi tipe I6 terdapat pada -oeliac disease dan protein loss enteropaties. Pada
reaksi tipe I, alergen yang masuk tubuh menimbulkan respon imun dengan
dibentuknya Ig7 yang selanjutnya akan diikat oleh reseptor spesifik pada
permukaan sel mast dan basofil. >ila terjadi akti4asi akibat pajanan berulangdengan antigen yang spesifik, sel mast akan melepaskan mediator seperti
histamin, 7-/*A, PA/, S$A*A dan prostaglandin. Pada reaksi tipe III terjadi
reaksi komplek antigen*antibodi dalam jaringan atau pembuluh darah yang
mengaktifkan komplemen. 2omplemen yang diaktifkan kemudian melepaskan
!acrophage -hemotactic /actor yang akan merangsang sel mast dan basofil
melepas berbagai mediator. Pada reaksi tipe I6 terjadi respon imun seluler, disini
tidak terdapat peran antibodi. Antigen dari luar dipresentasikan sel AP-Antigen
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
11/33
Presenting -ell1 ke sel :h# yang !@-*II dependen. :erjadi pelepasan berbagai
sitokin seperti !I/, !A/ dan I/?*G oleh :h#. Sitokin tersebut akan mengaktifasi
makrofag dan menimbulkan kerusakan jaringan.
>erbagai mediator diatas akan menyebabkan luas permukaan mukosa
berkurang akibat kerusakan jaringan, merangsang sekresi klorida diikuti oleh
natrium dan air.
'anifesasi Klinis
Infeksi usus menimbulkan tanda dan gejala gastrointestinal serta gejala
lainnya bila terjadi komplikasi ekstra intestinal termasuk manifestasi neurologik.
Cejala gastrointestinal bisa berupa diare, kram perut dan muntah. Sedangkan
manifestasi sistemik ber4ariasi tergantung pada penyebabnya.
Penderita dengan diare cair mengeluarkan tinja yang mengandung
sejumlah ion natrium, klorida, dan bikarbonat. 2ehilangan air dan elektrolit ini
bertambah bila ada muntah dan kehilangan air juga meningkat bila ada panas. @al
ini dapat menyebabkan dehidrasi, asidosis metabolik dan hipokalemia. Dehidrasi
merupakan keadaan yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan
hipo4olemia, kolaps kardio4askuler dan kematian bila tidak diobati dengan tepat.
!enurut derajat dehidrasinya bisa tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan, dehidrasi
sedang atau dehidrasi berat.
Infeksi ekstraintestinal yang berkaitan dengan bakteri enterik patogen
antara lain ' 4ul4o4aginitis, infeksi saluran kemih, endokarditis, osteomielitis,
meningitis, pneumonia, hepatitis, peritonitis dan septik trombophlebitis. Cejala
neurologik dari infeksi usus bisa berupa paresthesia akibat makan ikan, kerang,
monosodium glutamat1 hipotoni dan kelemahan otot -. botulinum1.>ila terdapat panas dimungkinkan karena proses peradangan atau akibat
dehidrasi. Panas badan umum terjadi pada penderita dengan inflammatory diare.
?yeri perut yang lebih hebat dan tenesmus yang terjadi pada perut bagian ba+ah
serta rektum menunjukkan terkenanya usus besar.
!ual dan muntah adalah simptom yang non spesifik akan tetapi muntah
mungkin disebabkan oleh karena organisme yang menginfeksi saluran cerna
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
12/33
bagian atas seperti' enterik 4irus, bakteri yang memproduksi enterotoksin,
Ciardia, dan -ryptosporidium.
!untah juga sering terjadi pada non inflammatory diare. >iasanya
penderita tidak panas atau hanya subfebris, nyeri perut periumbilikal tidak berat,
+atery diare, menunjukkan bah+a saluran cerna bagian atas yang terkena. 5leh
karena pasien immunocompromise memerlukan perhatian khusus, informasi
tentang adanya imunodefisiensi atau penyakit kronis sangat penting.
Ta$el ,% Cejala khas diare akut oleh berbagai penyebab
Cejala klinik $ota4irus Shigella Salmonella 7:7- 7I7- 2olera
* !asa tunas
* Panas
* !ual muntah
* ?yeri perut
#&*&" jam
E
Sering
:enesmus
"*< jam
EE
Harang
:enesmus
kramp
*&" jam
EE
Sering
:enesmus
kolik
*&" jam
*
E
*
*&" jam
EE
*
:enesmu
s kramp
*
anyak
Sering
-air
*
*
:ak
ber+arna
*
!eteoris
mus
*
6ariasi
Sedikit
Sering
9embek
E
:idak
!erah*
hijau
*
Infeksi
sistemik
*
3 hari
>anyak
:erus*
menerus
-air
*
Amis khas
Seperti air
cucian
beras*
*
Sumber ' Sunoto #88#
Diagnosis
,% Anamnesis
Pada anamnesis perlu ditanyakan hal*hal sebagai berikut' lama diare,
frekuensi, 4olume, konsistensi tinja, +arna, bau, ada = tidak lendir dan darah. >ila
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
13/33
disertai muntah' 4olume dan frekuensinya. 2encing' biasa, berkurang, jarang atau
tidak kencing dalam < jam terakhir. !akanan dan minuman yang diberikan
selama diare. Adakah panas atau penyakit lain yang menyertai seperti' batuk,
pilek, otitis media, campak.
:indakan yang telah dilakukan ibu selama anak diare' memberi oralit,
memba+a berobat ke Puskesmas atau ke $umah Sakit dan obat*obatan yang
diberikan serta ri+ayat imunisasinya.
&% Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksa' berat badan, suhu tubuh, frekuensi
denyut jantung dan pernapasan serta tekanan darah. Selanjutnya perlu dicari
tanda*tanda utama dehidrasi' kesadaran, rasa haus dan turgor kulit abdomen dan
tanda*tanda tambahan lainnya ' ubun*ubun besar cekung atau tidak, mata ' cekung
atau tidak, ada atau tidak adanya air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering
atau basah.
Pernapasan yang cepat dan dalam indikasi adanya asidosis metabolik.
>ising usus yang lemah atau tidak, ada bila terdapat hipokalemi. Pemeriksaan
ekstremitas diperlukan karena per"usi dan capillary re"ill dapat menentukan
derajat dehidrasi yang terjadi.
Penilaian beratnya atau derajat dehidrasi dapat ditentukan dengan cara'
obyektif yaitu dengan membandingkan berat badan sebelum dan selama diare.
Subyektif dengan menggunakan kriteria F@5, Skor !aurice 2ing, kriteria
!!F$ dan lain*lain dapat dilihat pada tabel berikut.
Ta$el &% Penenuan dera-a de.idrasi menuru ''/R &00(
Simptom !inimal atau
tanpa dehidrasi
kehilangan >> J
3(
Dehidrasi $ingan
* Sedang,
2ehilangan >> 3
( * 8 (
Dehidrasi >erat
2ehilangan >>
8(
2esadaran >aik ?ormal, lelah,
gelisah, irritable
Apathis, letargi,
tidak sadar
Denyut jantung ?ormal ?ormal *
meningkat
:akikardi,
bradikardia pada
kasus berat
2ualitas nadi ?ormal ?ormal
melemah
9emah, kecil,
tidak teraba
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
14/33
Pernapasan ?ormal ?ormal cepat Dalam
!ata ?ormal Sedikit co+ong Sangat co+ong
Air mata Ada >erkurang :idak ada
!ulut dan lidah >asah 2ering Sangat kering
-ubitan kulit Segera kembali 2embali J " detik 2embali " detik
-apillary refill ?ormal !emanjang !emanjang,
minimal
7tremitas @angat Dingin Dingin, mottled,
sianotik
2encing ?ormal >erkurang !inimal
Ta$el (% Penentuan derajat dehidrasi menurut F@5 #88)
Penilaian A > -
#. 9ihat '
keadaan umum
mata
air mata
mulut dan lidah
rasa haus
>aik, sadar
?ormal
Ada
>asah
!inum biasa
tidak haus
B Celisah, re+el
-ekung
:idak ada
2ering
B @aus, ingin
minum banyak
B 9esu, lunglai
atau tidak sadar
Sangat cekung
2ering
Sangat kering
B !alas minum
atau
tidak bisa minum
". Periksa '
turgor kulit
2embali cepat B 2embali
lambat
B 2embali
sangat
lambat
3. @asil
pemeriksaan '
:anpa dehidrasi Dehidrasi
ringan = sedang
>ila ada # tanda
B ditambah #
atau lebih tanda
lain
Dehidrasi berat
>ila ada # tanda
B ditambah #
atau lebih tanda
lain
. :erapi '
$encana :erapi
A
$encana :erapi
>
$encana :erapi
-
Ta$el )% Penentuan derajat dehidrasi menurut sistim pengangkaan
!aurice 2ing #8&1
>agian tubuh yang diperiksa ?ilai untuk gejala yang ditemukan
% # "
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
15/33
2eadaan umum Sehat Celisah,
cengeng, apatis,
ngantuk
!engigau, koma
atau syok
2ekenyalan
kulit
?ormal Sedikit kurang Sangat kurang
!ata ?ormal Sedikit cekung Sangat cekung
;bun*ubun
besar
?ormal Sedikit cekung Sangat cekung
!ulut ?ormal 2ering 2ering K
sianosis
Denyut nadi=
mnt
2uat J #"% Sedang #"%*
#%1
9emah #%
@asil yang didapat pada penderita diberi angka %, # atau " sesuai dengan tabel
kemudian dijumlahkan. ?ilai' % " 0 $ingan 3 0 Sedang & #" 0 >erat
(% 1a$oraorium
Pemeriksaan laboratorium lengkap pada diare akut pada umumnya tidak
diperlukan, hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan misalnya penyebab
dasarnya tidak diketahui atau ada sebab*sebab lain selain diare akut atau pada
penderita dengan dehidrasi berat. -ontoh ' pemeriksaan darah lengkap, kultur
urine dan tinja pada sepsis atau infeksi saluran kemih.
Pemeriksaan laboratorium yang kadang*kadang diperlukan pada diare akut '* Darah ' darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah,
kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika.
* ;rine ' urine lengkap, kultur dan test kepekaan terhadap antibiotika.
* :inja '
Pemeriksaan makroskopik'
Pemeriksaan makroskopik tinja perlu dilakukan pada semua
penderita dengan diare meskipun pemeriksaan laboratorium tidak
dilakukan. :inja yang +atery dan tanpa mukus atau darah biasanya
disebabkan oleh enterotoksin 4irus, protooa atau disebabkan oleh infeksi
diluar saluran gastrointestinal.
:inja yang mengandung darah atau mukus bisa disebabkan infeksi
bakteri yang menghasilkan sitotoksin, bakteri enteroin4asif yang
menyebabkan peradangan mukosa atau parasit usus seperti ' 7. histolytica,
>. coli dan :. trichiura. Apabila terdapat darah biasanya bercampur dalam
tinja kecuali pada infeksi dengan 7. @istolytica darah sering terdapat pada
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
16/33
permukaan tinja dan pada infeksi 7@7- terdapat garis*garis darah pada
tinja. :inja yang berbau busuk didapatkan pada infeksi dengan Salmonella,
Ciardia, -ryptosporidium dan Strongyloides.
Terapi
Departemen 2esehatan mulai melakukan sosialisasi Panduan :ata 9aksana
Pengobatan Diare pada balita yang baru didukung oleh Ikatan Dokter Anak
Indonesia, dengan merujuk pada panduan F@5. :ata laksana ini sudah mulai
diterapkan di rumah sakit*rumah sakit. $ehidrasi bukan satu*satunya strategi
dalam penatalaksanaan diare. !emperbaiki kondisi usus dan menghentikan diare
juga menjadi cara untuk mengobati pasien. ;ntuk itu, Departemen 2esehatan
menetapkan lima pilar penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare yang diderita
anak balita baik yang dira+at di rumah maupun sedang dira+at di rumah sakit,
yaitu'
#. $ehidrasi dengan menggunakan oralit baru
". inc diberikan selama #% hari berturut*turut
3. ASI dan makanan tetap diteruskan
. Antibiotik selektif
). ?asihat kepada orang tua
a. $ehidrasi
Pada tahun #8&) F@5 dan ;nicef menyetujui untuk mempromosikan
-$5 tunggal yang mengandung dalam mmol=91 ?atrium 8%, 2alium "%,
-hlorida asa 3% dan Clukosa ### "(1. 2omposisi ini dipilih untuk
memungkinkan satu jenis larutan saja untuk digunakan pada pengobatan diareyang disebabkan oleh bermacam sebab bahan infeksius yang disertai dengan
berbagai derajat kehilangan elektrolit. -ontoh diare $ota4irus berhubungan
dengan kehilangan natrium bersama tinja 3% % m7L=9, 7:7- )% % m7L=9
dan 6. cholera 8% #"% m7L=9. -$5 F@5 5ralit1 telah terbukti selama
lebih dari ") tahun efektif baik untuk terapi maupun rumatan pada anak dan
de+asa dengan semua tipe diare infeksi. Falaupun demikian, dari hasil*hasil riset
klinik berikutnya, pada metaanalisa mendukung penggunaan -$5 yang
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
17/33
osmolaritasnya rendah. -$5 dengan osmolaritasnya yang lebih rendah berkaitan
dengan muntah lebih sedikit, keluaran tinja yang lebih sedikit, berkurangnya
pemberian intra4ena dibandingkan dengan -$5 standard, pada bayi dan anak non
kolera.
Pada kolera tidak ada perbedaan klinik antara penderita yang diberi -$5
osmolaritas rendah dengan -$5 standard kecuali angka kejadian hiponatremi.
Atas dasar hasil tersebut F@5 dan ;nicef mengadakan konsultasi tentang
penggunaan -$5 dengan osmolaritas lebih rendah untuk digunakan secara global.
Pada tahun "%%" F@5 mengumumkan -$5 formula baru yang sesuai dengan
rekomendasi tersebut dengan &) m7L=9 ?atrium, &) mmol=9 glucosa dan
osmolaritas total ") m5sm=9.
$ehidrasi dengan oralit baru, dapat mengurangi rasa mual dan muntah.
>erikan segera bila anak diare, untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. 5ralit
formula lama dikembangkan dari kejadian luar biasa diare di Asia Selatan yang
terutama disebabkan karena disentri, yang menyebabkan berkurangnya lebih
banyak elektrolit tubuh, terutama natrium. Sedangkan diare yang lebih banyak
terjadi akhir*akhir ini dengan tingkat sanitasi yang lebih banyak terjadi akhir*akhir
ini dengan tingkat sanitasi yang lebih baik adalah disebabkan oleh karena 4irus.
Diare karena 4irus tersebut tidak menyebabkan kekurangan elektrolit seberat pada
disentri. 2arena itu, para ahli diare mengembangkan formula baru oralit dengan
tingkat osmolarits yang lebih rendah.
5smolaritas larutan baru lebih mendekati osmolaritas plasma, sehingga
kurang menyebabkan risiko terjadinya hipernatremia. 5ralit baru ini adalah oralit
dengan osmolaritas yang rendah. 2eamanan oralit ini sama dengan oralit yang
selama ini digunakan, namun efekti4itasnya lebih baik daripada oralit formulalama. 5ralit baru dengan lo+ osmolaritas ini juga menurunkan kebutuhan
suplementasi intra4ena dan mampu mengurangi pengeluaran tinja hingga "%(
serta mengurangi kejadian muntah hingga 3%(. Selain itu, oralit baru ini juga
telah direkomendasikan oleh F@5 dan ;?I-7/ untuk diare akut non*kolera
pada anak.
Ta$el *%2omposisi 5ralit >aru
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
18/33
2rali Baru
2smolarias
Renda.
'mol3lier
?atrium &)
2lorida )Clucose, anhydrous &)
2alium "%
Sitrat #%
:otal 5smolaritas ")
2etentuan pemberian oralit formula baru'
a. >eri ibu " bungkus oralit formula baru
b. 9arutkan # bungkus oralit formula baru dalam # liter air matang, untuk
persediaan " jam.c. >erikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan
ketentuan sebagai berikut'
;ntuk anak berumur J " tahun ' berikan )%*#%% ml tiap kali >A>
;ntuk anak " tahun atau lebih ' berikan #%%*"%% ml tiap >A>
d. Hika dalam +aktu " jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka
sisa larutan harus dibuang.
#. Pengobatan diare tanpa dehidrasi
:$5 :erapi $ehidrasi 5ral1
Penderita diare tanpa dehidrasi harus segera diberi cairan rumah tangga
untuk mencegah dehidrasi, seperti' air tajin, larutan gula garam, kuah sayur*
sayuran dan sebagainya. Pengobatan dapat dilakukan di rumah oleh keluarga
penderita. Humlah cairan yang diberikan adalah #% ml=kg>> atau untuk anak usia
J # tahun adalah )% #%% ml, # ) tahun adalah #%% "%% ml, ) #" tahun
adalah "%% 3%% ml dan de+asa adalah 3%% %% ml setiap >A>.
;ntuk anak diba+ah umur " tahun cairan harus diberikan dengan sendok
dengan cara # sendok setiap # sampai " menit. Pemberian dengan botol tidak
boleh dilakukan. Anak yang lebih besar dapat minum langsung dari cangkir atau
gelas dengan tegukan yang sering. >ila terjadi muntah hentikan dulu selama #%
menit kemudian mulai lagi perlahan*lahan misalnya # sendok setiap " 3 menit.
Pemberian cairan ini dilanjutkan sampai dengan diare berhenti. Selain cairan
rumah tangga ASI dan makanan yang biasa dimakan tetap harus diberikan.
!akanan diberikan sedikit*sedikit tetapi sering lebih kurang kali sehari1 serta
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
19/33
rendah serat. >uah*buahan diberikan terutama pisang. !akanan yang merangsang
pedas, asam, terlalu banyak lemak1 jangan diberikan dulu karena dapat
menyebabkan diare bertambah berat. >ila dengan cara pengobatan ini diare tetap
berlangsung atau bertambah hebat dan keadaan anak bertambah berat serta jatuh
dalam keadaan dehidrasi ringan*sedang, obati dengan cara pengobatan dehidrasi
ringan sedang.
". Pengobatan diare dehidrasi ringan sedang '
:$5 :erapi $ehidrasi 5ral1
Penderita diare dengan dehidrasi ringansedang harus dira+at di sarana
kesehatan dan segera diberikan terapi rehidrasi oral dengan oralit. Humlah oralit
yang diberikan 3 jam pertama &) cc=kg>>. >ila berat badannya tidak diketahui,
meskipun cara ini kurang tepat, perkiraan kekurangan cairan dapat ditentukan
dengan menggunakan umur penderita, yaitu ' untuk umur J # tahun adalah 3%%
ml, # ) tahun adalah %% ml, ) tahun adalah #"%% ml dan de+asa adalah "%%
ml. $entang nilai 4olume cairan ini adalah perkiraan, 4olume yang sesungguhnya
diberikan ditentukan dengan menilai rasa haus penderita dan memantau tanda*
tanda dehidrasi.>ila penderita masih haus dan masih ingin minum harus diberi lagi.
Sebaliknya bila dengan 4olume diatas kelopak mata menjadi bengkak, pemberian
oralit harus dihentikan sementara dan diberikan minum air putih atau air ta+ar.
>ila oedem kelopak mata sudah hilang dapat diberikan lagi.
Apabila oleh karena sesuatu hal pemberian oralit tidak dapat diberikan
secara per*oral, oralit dapat diberikan melalui nasogastrik dengan 4olume yang
sama dengan kecepatan "% ml=kg>>=jam. Setelah 3 jam keadaan penderita
die4aluasi, apakah membaik, tetap atau memburuk. >ila keadaan penderita
membaik dan dehidrasi teratasi pengobatan dapat dilanjutkan dirumah dengan
memberikan oralit dan makanan dengan cara seperti pada pengobatan diare tanpa
dehidrasi.
$ehidrasi parenteral intra4ena1 diberikan bila anak muntah setiap diberi
minum +alaupun telah diberikan dengan cara sedikit demi sedikit, atau melalui
pipa nasogastric. -airan intra4ena yang diberikan adalah ringer laktat atau 2a7?
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
20/33
3 > atau ?a-l dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan berat badan. Status
hidrasi die4aluasi secara berkala.
* >erat badan 3*#% kg ' "%% ml=kg>>=hari
* >erat badan #%*#) kg ' #&) ml=kg>>=hari* >erat badan #) kg ' #3) ml=kg>>=hari
#. Pengobatan diare dehidrasi berat
:$P :erapi $ehidrasi Parenteral1
Penderita diare dehidrasi berat harus dira+at di puskesmas atau $umah
Sakit. Pengobatan yang terbaik adalah dengan terapi rehidrasi parenteral.
Pasien yang masih dapat minum meskipun hanya sedikit harus diberi oralit
sampai cairan infus terpasang. Disamping itu, semua anak harus diberi oralit
selama pemberian cairan intra4ena ) ml=kg>>=jam1, apabila dapat minum dengan
baik, biasanya dalam 3 jam untuk bayi1 atau # " jam untuk anak yang lebih
besar1. Pemberian tersebut dilakukan untuk memberi tambahan basa dan kalium
yang mungkin tidak dapat disuplai dengan cukup dengan pemberian cairan
intra4ena. ;ntuk rehidrasi parenteral digunakan cairan $inger 9aktat dengan dosis
#%% ml=kg>>.
* ;mur kurang dari #" bulan ' 3% ml=kg>> dalam # Ham pertama,dilanjutkan &% ml=kg>> dalam ) jam berikutnya
* ;mur lebih dari #" bulan ' 3% ml=kg>> dalam #=" Ham pertama,
dilanjutkan &% ml=kg>> dalam ",) jam berikutnya
9akukan e4aluasi tiap jam. >ila hidrasi tidak membaik, tetesan I.6. dapat
dipercepat. Setelah jam pada bayi atau 3 jam pada anak lebih besar, lakukan
e4aluasi, pilih pengobatan selanjutnya yang sesuai yaitu ' pengobatan diare
dengan dehidrasi ringan sedang atau pengobatan diare tanpa dehidrasi.
b. inc
inc diberikan selama #% hari berturut*turut. inc mengurangi lama dan
beratnya diare. inc juga dapat mengembalikan nafsu makan anak.
Penggunaan inc ini memang popular beberapa tahun terakhir karena
memiliki e4idence based yang bagus. >eberapa penelitian telah membuktikannya.
Pemberian inc yang dilakukan di a+al masa diare selama #% hari ke depan secara
signifikan menurunkan morbiditas dan mortalitas pasien. 9ebih lanjut, ditemukan
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
21/33
bah+a pemberian inc pada pasien anak penderita kolera dapat menurunkan
durasi dan jumlah tinja=cairan yang dikeluarkan.
inc termasuk mironutrien yang mutlak dibutuhkan untuk memelihara
kehidupan yang optimal. !eski dalam jumlah yang sangat kecil, dari segi
fisiologis, inc berperan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel, anti oksidan,
perkembangan seksual, kekebalan seluler, adaptasi gelap, pengecapan, serta nafsu
makan. inc juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan merupakan
mediator potensial pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Dasar pemikiran penggunaan inc dalam pengobatan diare akut didasarkan
pada efeknya terhadap fungsi imun atau terhadap struktur dan fungsi saluran cerna
dan terhadap proses perbaikan epitel saluran cerna selama diare. Pemberian inc
pada diare dapat meningkatkan aborpsi air dan elektrolit oleh usus halus,
meningkatkan kecepatan regenerasi epitel usus, meningkatkan jumlah brush
border apical, dan meningkatkan respon imun yang mempercepat pembersihan
patogen dari usus. Pengobatan dengan inc cocok diterapkan di negara*negara
berkembang seperti Indonesia yang memiliki banyak masalah terjadinya
kekurangan inc di dalam tubuh karena tingkat kesejahteraan yang rendah dan
daya imunitas yang kurang memadai. Pemberian inc dapat menurunkan frekuensi
dan 4olume buang air besar sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya
dehidrasi pada anak. Dosis inc untuk anak*anak'
Anak di ba+ah umur bulan ' #% mg #=" tablet1 per hari
Anak di atas umur bulan ' "% mg # tablet1 per hari
inc diberikan selama #%*# hari berturut*turut meskipun anak telah
sembuh dari diare. ;ntuk bayi, tablet inc dapat dilarutkan dengan air matang,
ASI, atau oralit. ;ntuk anak*anak yang lebih besar, inc dapat dikunyah atau
dilarutkan dalam air matang atau oralit.
c. ?utrisi
Pemberian makanan harus diteruskan selama diare dan ditingkatkan
setelah sembuh. :ujuannya adalah memberikan makanan kaya nutrien sebanyak
anak mampu menerima. Sebagian besar anak dengan diare cair, nafsu makannya
timbul kembali setelah dehidrasi teratasi. !eneruskan pemberian makanan akan
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
22/33
mempercepat kembalinya fungsi usus yang normal termasuk kemampuan
menerima dan mengabsorbsi berbagai nutrien, sehingga memburuknya status gii
dapat dicegah atau paling tidak dikurangi. Sebaliknya, pembatasan makanan akan
menyebabkan penurunan berat badan sehingga diare menjadi lebih lama dan
kembalinya fungsi usus akan lebih lama. !akanan yang diberikan pada anak diare
tergantung kepada umur, makanan yang disukai dan pola makan sebelum sakit
serta budaya setempat. Pada umumnya makanan yang tepat untuk anak diare sama
dengan yang dibutuhkan dengan anak sehat. >ayi yang minum ASI harus
diteruskan sesering mungkin dan selama anak mau. >ayi yang tidak minum ASI
harus diberi susu yang biasa diminum paling tidak setiap 3 jam. Pengenceran susu
atau penggunaan susu rendah atau bebas laktosa secara rutin tidak diperlukan.
Pemberian susu rendah laktosa atau bebas laktosa mungkin diperlukan untuk
sementara bila pemberian susu menyebabkan diare timbul kembali atau bertambah
hebat sehingga terjadi dehidrasi lagi, atau dibuktikan dengan pemeriksaan terdapat
tinja yang asam p@ J 1 dan terdapat bahan yang mereduksi dalam tinja %,)(,.
Setelah diare berhenti, pemberian tetap dilanjutkan selama " hari kemudian coba
kembali dengan susu atau formula biasanya diminum secara bertahap selama " 3
hari.
>ila anak berumur bulan atau lebih dan sudah mendapatkan makanan
lunak atau padat, makanan ini harus diteruskan. Paling tidak )%( dari energi diit
harus berasal dari makanan dan diberikan dalam porsi kecil atau sering kali
atau lebih1 dan anak dibujuk untuk makan. 2ombinasi susu formula dengan
makanan tambahan seperti serealia pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik
pada anak yang telah disapih. Pada anak yang lebih besar, dapat diberikan
makanan yang terdiri dari ' makanan pokok setempat, misalnya nasi, kentang,gandum, roti, atau bakmi. ;ntuk meningkatkan kandungan energinya dapat
ditambahkan ) #% ml minyak nabati untuk setiap #%% ml makanan. !inyak
kelapa sa+it sangat bagus dikarenakan kaya akan karoten. -ampur makanan
pokok tersebut dengan kacang*kacangan dan sayur*sayuran, serta ditambahkan
tahu, tempe, daging atau ikan. Sari buah segar atau pisang baik untuk menambah
kalium. !akanan yang berlemak atau makanan yang mengandung banyak gula
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
23/33
seperti sari buah manis yang diperdagangkan, minuman ringan, sebaiknya
dihindari.
ASI dan makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang
sama pada +aktu anak sehat untuk mencegah kehilangan berat badan serta
pengganti nutrisi yang hilang. Pada diare berdarah nafsu makan akan berkurang.
Adanya perbaikan nafsu makan menandakan fase kesembuhan.
d. Antibiotik
Antibiotik jangan diberikan kecuali ada indikasi misalnya diare berdarah
atau kolera. Pemberian antibiotik yang tidak rasional justru akan memperpanjang
lamanya diare karena akan mengganggu keseimbangan flora usus dan -lostridium
difficile yang akan tumbuh dan menyebabkan diare sulit disembuhkan. Selain itu,
pemberian antibiotik yang tidak rasional akan mempercepat resistensi kuman
terhadap antibiotik, serta menambah biaya pengobatan yang tidak perlu. Pada
penelitian multipel ditemukan bah+a telah terjadi peningkatan resistensi terhadap
antibiotik yang sering dipakai seperti ampisilin, tetrasiklin, kloramfenikol, dan
trimetoprim sulfametoksaole dalam #) tahun ini. $esistensi terhadap antibiotik
terjadi melalui mekanisme berikut' inakti4asi obat melalui degradasi enimatik
oleh bakteri, perubahan struktur bakteri yang menjadi target antibiotik dan
perubahan permeabilitas membrane terhadap antibiotik.
Antibiotika pada umumnya tidak diperlukan pada semua diare akut oleh
karena sebagian besar diare infeksi adalah rota4irus yang sifatnya self limited dan
tidak dapat dibunuh dengan antibiotika.
@anya sebagian kecil #% "%(1 yang disebabkan oleh bakteri patogen
seperti 6. cholera, Shigella, 7nterotoksigenik 7. coli, Salmonella, -amphylobacterdan sebagainya.
Ta$el +%Antibiotik pada diare Penyebab
Antibiotik Pilihan Alternatif
2olera :etracycline
#",) mg=kg>>
sehari selama 3 hari
7rythromycin
#",) mg=kg>>
sehari selama 3 hari
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
24/33
Shigella dysentery -iprofloacin
#) mg=kg>>
" sehari selama 3
hari
Pi4mecillinam
"% mg=kg>>
sehari selama ) hari
-eftriaone
)%*#%% mg=kg>>
# sehari I! selama "*
) hari
Amoebiasis !etronidaole
#% mg=kg>> 3 sehari selama ) hari #% hari
pada kasus berat1
Ciardiasis !etronidaole ) mg=kg
3 sehari selama ) hari
e. 7dukasi
?asihat pada ibu atau pengasuh' 2embali segera jika demam, tinja
berdarah,berulang, makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering,
atau belum membaik dalam 3 hari.
Infeksi usus pada umumnya self limited, tetapi terapi non spesifik dapat
membantu penyembuhan pada sebagian pasien, dan terapi spesifik dapat
memperpendek lamanya sakit dan memberantas organisme penyebabnya.
Falaupun demikian, berdasarkan penelitian epidemiologis di Indonesia
dan negara berkembang lainnya, diketahui bah+a sebagian besar penderita diare
biasanya masih dalam keadaan dehidrasi ringan atau belum dehidrasi. @anya
sebagian kecil dengan dehidrasi lebih berat dan memerlukan pera+atan di sarana
kesehatan. Perkiraan secara kasar menunjukkan dari #%%% kasus diare yang ada dimasyarakat, 8%% dalam keadaan dehidrasi ringan, 8% dalam keadaan dehidrasi
sedang dan #% dalam keadaan dehidrasi berat, # diantaranya disertai komplikasi
serta penyakit penyerta yang penatalaksanaannya cukup rumit. >erdasarkan data
diatas, sesuai dengan panduan F@5, pengobatan diare akut dapat dilaksanakan
secara sederhana yaitu dengan terapi cairan dan elektrolit per*oral serta
melanjutkan pemberian makanan, sedangkan terapi non spesifik dengan anti diare
tidak direkomendasikan dan terapi antibiotika hanya diberikan bila ada indikasi.
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
25/33
!angguan Elekroli
a. @ipernatremia
Penderita diare dengan natrium plasma #)% mmol=9 memerlukan
pemantauan berkala yang ketat. :ujuannya adalah menurunkan kadar natrium
secara perlahan*lahan. Penurunan kadar natrium plasma yang cepat sangat
berbahaya oleh karena dapat menimbulkan edema otak. $ehidrasi oral atau
nasogastrik menggunakan oralit adalah cara terbaik dan paling aman.
2oreksi dengan rehidrasi intra4ena dapat dilakukan menggunakan cairan
%,)( saline )( detrose selama < jam. @itung kebutuhan cairan menggunakan
berat badan tanpa koreksi. Periksa kadar natrium plasma setelah < jam. >ila
normal lanjutkan dengan rumatan, bila sebaliknya lanjutkan < jam lagi dan periksa
kembali natrium plasma setelah < jam. ;ntuk rumatan gunakan %,#
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
26/33
d. @ipokalemia
Dikatakan hipokalemia bila 2 J 3.) m7L=9, koreksi dilakukan menurut
kadar 2 ' jika kalium ",) 3,) m7L=9 diberikan per*oral &) mcg=kg>>=hr dibagi
3 dosis. >ila J ",) m7L=9 maka diberikan secara intra4ena drip tidak boleh
bolus1 diberikan dalam jam. Dosisnya' 3,) kadar 2 terukur >> %, E "
m7L=kg>>=" jam1 diberikan dalam jam, kemudian "% jam berikutnya adalah
3,) kadar 2 terukur >> %, E #= " m7L >>1.
@ipokalemi dapat menyebabkan kelemahan otot, paralitik ileus, gangguan
fungsi ginjal dan aritmia jantung. @ipokalemi dapat dicegah dan kekurangan
kalium dapat dikoreksi dengan menggunakan oralit dan memberikan makanan
yang kaya kalium selama diare dan sesudah diare berhenti.
Pen4ega.an
;paya pencegahan diare dapat dilakukan dengan cara'
#. !encegah penyebaran kuman patogen penyebab diare.
2uman*kuman patogen penyebab diare umumnya disebarkan secara fekal * oral.
Pemutusan penyebaran kuman penyebab diare perlu difokuskan pada cara
penyebaran ini. ;paya pencegahan diare yang terbukti efektif meliputi'
a. Pemberian ASI yang benar.
b. !emperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI.
c. Penggunaan air bersih yang cukup.
d. !embudayakan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sehabis buang
air besar dan sebelum makan.
e. Penggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh seluruh anggota
keluarga.
f. !embuang tinja bayi yang benar.
". !emperbaiki daya tahan tubuh pejamu host 1.
-ara*cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak
dan dapat mengurangi resiko diare antara lain'
a. !emberi ASI paling tidak sampai usia " th.
b. !eningkatkan nilai gii makanan pendamping ASI dan memberi makan
dalam jumlah yang cukup untuk memperbaiki status gii anak.
c. Imunisasi campak.
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
27/33
3. Probiotik
Probiotik diberi batas sebagai mikroorganisme hidup dalam makanan yang
difermentasi yang menunjang kesehatan melalui terciptanya keseimbangan
mikroflora intestinal yang lebih baik. Pencegahan diare dapat dilakukan dengan
pemberian probiotik dalam +aktu yang panjang terutama untuk bayi yang tidak
minum ASI.
2emungkinan mekanisme efek probiotik dalam pencegahan diare melalui'
perubahan lingkungan mikro lumen usus p@, oksigen1, produksi bahan anti
mikroba terhadap beberapa patogen usus, kompetisi nutrien, mencegah adhesi
kuman patogen pada enterosit, modifikasi toksin atau reseptor toksin efek trofik
terhadap mukosa usus melalui penyediaan nutrien dan imunomodulasi.
Prebiotik bukan merupakan mikroorganisme akan tetapi bahan makanan.
;mumnya kompleks karbohidrat yang bila dikonsumsi dapat merangsang
pertumbuhan flora intestinal yang menguntungkan kesehatan.
5ligosacharida yang ada didalam ASI dianggap sebagai prototipe prebiotik
oleh karena dapat merangsang pertumbuhan 9actobacilli dan >ifidobacteria
didalam kolon bayi yang minum ASI. Data menunjukan angka kejadian diare akut
lebih rendah pada bayi yang minum ASI.
$ekomendasi penggunaannya untuk aspek pencegahan diare akut masih
perlu menunggu penelitian*penelitian selanjutnya.
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
28/33
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
29/33
BAB III
PE'BA5ASAN
Pasien laki laki berusia # tahun bulan datang dengan keluhan utama
buang air besar cair < kali sehari sejak # hari sebelum masuk $umah Sakit
disertai dengan keluhan tambahan demam dan muntah.
Pasien ini didiagnosis diare akut dehidrasi ringan*sedang atas dasar , yaitu
dari anamnesa mencret E < kali sehari sejak # hari sebelum masuk rumah sakit.
Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam " jam dengan
konsistensi cair dan berlangsung kurang dari # hari.#,"
Pasien juga mengeluhkan muntah dan demam. >ila terdapat panas
dimungkinkan karena proses peradangan atau akibat dehidrasi. Panas badan
umum terjadi pada penderita dengan inflammatory diare. ?yeri perut yang lebih
hebat dan tenesmus yang terjadi pada perut bagian ba+ah serta rektum
menunjukkan terkenanya usus besar. !ual dan muntah adalah simptom yang non
spesifik akan tetapi muntah mungkin disebabkan oleh karena organisme yang
menginfeksi saluran cerna bagian atas seperti' enterik 4irus, bakteri yang
memproduksi enterotoksin, Ciardia, dan -ryptosporidium.3
!untah juga sering terjadi pada non inflammatory diare. >iasanya
penderita tidak panas atau hanya subfebris, nyeri perut periumbilikal tidak berat,
+atery diare, menunjukkan bah+a saluran cerna bagian atas yang terkena. #,3
Ta$el ,% !e-ala Klinis Diare $erdasarkan Eiologi,
Cejala klinik $ota4irus Shigella Salmonella 7:7- 7I7- 2olera
* !asa tunas
* Panas* !ual muntah
* ?yeri perut
#&*&" jam
6Sering
:enesmus
"*< jam
EEHarang
:enesmus
kramp
*&" jam
EESering
:enesmus
kolik
*&" jam
*E
*
*&" jam
EE*
:enesmu
s kramp
*
anyak
*
6ariasi
Sedikit
*
3 hari
>anyak
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
30/33
* 2onsistensi
* Darah
* >au
* Farna
* 9eukosit
* 9ain*lain
*7,083.r
Cair
*
9anguKuning
.i-au
*
Anoreia
#%=hr
9embek
Sering
*!erah*
hijau
E
2ejang
Sering
9embek
2adang
>usuk2ehijauan
E
Sepsis
Sering
-air
*
*:ak
ber+arna
*
!eteoris
mus
Sering
9embek
E
:idak!erah*
hijau
*
Infeksi
sistemik
:erus*
menerus
-air
*
Amis khasSeperti air
cucian
beras
*
*
Derajat dehidrasi pada pasien didapatkan dari anamnesa bah+a pasien
masih tampak re+el, dan mau minum dan jika pasien menangis, air mata masih
ada, sedangkan dari pemeriksaan fisik didapatkan bah+a ;;> terbuka sedikit
cekung, mata cekung, dan mukosa bibir agak kering namun turgor kulit
didapatkan cukup. @al ini sesuai dengan derajat dehidrasi ringan*sedang
berdasarkan kiteria F@5 #88) dan !aurice*2ing.#
Ta$el &% Penenuan dera-a de.idrasi menuru /52 ,99*
Penilaian A > -
#. 9ihat '
keadaan umum
mata
air mata
mulut dan lidah
rasa haus
>aik, sadar
?ormal
Ada
>asah
!inum biasa tidak
haus
B Celisah, re+el
-ekung
:idak ada
2ering
B @aus, ingin
minum banyak
B 9esu, lunglai
atau tidak sadar
Sangat cekung
2ering
Sangat kering
B !alas minum
atau
tidak bisa minum
". Periksa ' turgor
kulit
2embali cepat B 2embali lambat B 2embali sangatlambat
3. @asil
pemeriksaan '
:anpa dehidrasi Dehidrasi ringan =
sedang
>ila ada # tanda B
ditambah # atau
lebih tanda lain
Dehidrasi berat
>ila ada # tanda B
ditambah # atau
lebih tanda lain
. :erapi ' $encana :erapi A $encana :erapi > $encana :erapi -
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
31/33
Ta$el (% Penenuan dera-a de.idrasi menuru sisim pengangkaan
'auri4e King :,9;)agian tubuh yang diperiksa ?ilai untuk gejala yang ditemukan
% # "2eadaan umum Sehat Celisah,
cengeng, apatis,
ngantuk
!engigau, koma
atau syok
2ekenyalan
kulit
?ormal Sedikit kurang Sangat kurang
!ata ?ormal Sedikit cekung Sangat cekung
;bun*ubun
besar
?ormal Sedikit cekung Sangat cekung
!ulut ?ormal 2ering 2ering K
sianosis
Denyut nadi=
mnt
2uat J #"% Sedang #"%*
#%1
9emah #%
@asil yang didapat pada penderita diberi angka %, # atau " sesuai dengan tabel
kemudian dijumlahkan. ?ilai' % " 0 $ingan 3 0 Sedang & #" 0 >erat
Pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan kelainan baik pada
jumlah leukosit ataupun elektrolit yang menunjukkan bah+a diare yang terjadi
tidak sampai menyebabkan gangguan elktrolit pada pasien dan pasien tidak
membutuhkan terapi dengan menggunakan antibiotik. >erdasarkan hal tersebut
maka pasien mendapatkan terapi cairan rehidrasi peroral berupa cairan oralit
sebanyak &) cc=2g>> dalam 3 jam pertama. >ila berat badannya tidak diketahui,
dapat ditentukan dengan menggunakan umur penderita, yaitu J # tahun adalah
3%% ml, # ) tahun adalah %% ml, ) tahun adalah #"%% ml, dan de+asa adalah
"%% ml.#
$ehidrasi melalui parenteral yang telah dihitung sesuai dengan berat badan
yaitu sebanyak "& tetes per menit. 2ebutuhan cairan disesuaikan dengan berat
badan, yaitu >erat badan 3*#% kg ' "%% ml=kg>>=hari= #%*#) kg ' #&)
ml=kg>>=hari= #) kg ' #3) ml=kg>>=hari.#
Pemberian terapi simtomatik untuk penurun panas yaitu parasetamol syrup
dengan dosis #%*#) mg=2g>>=kali diberikan #") mg atau # -th dan
diberikan inc sirup sebanyak # "% mg atau # #. Penggunaan inc dalam
pengobatan diare akut didasarkan pada efeknya terhadap fungsi imun atau
terhadap struktur dan fungsi saluran cerna dan terhadap proses perbaikan epitel
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
32/33
saluran cerna selama diare. Pemberian inc pada diare dapat meningkatkan
aborpsi air dan elektrolit oleh usus halus, meningkatkan kecepatan regenerasi
epitel usus, meningkatkan jumlah brush border apical, dan meningkatkan respon
imun yang mempercepat pembersihan patogen dari usus.#
. Pemberian inc dapat menurunkan frekuensi dan 4olume buang air besar
sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya dehidrasi pada anak. Dosis inc
untuk anak*anak' Anak di ba+ah umur bulan ' #% mg per hari dan anak di atas
umur bulan ' "% mg per hari.#
DAFTAR PUSTAKA
Cuyton A-, @all H7. :ransport ion dan molekul melalui sel. Dalam' Cuyton A-,
@all H7 eds. >uku ajar fisiologi kedokteran. 7C-. #88&' ))*8.
Pickering 92, Snyder HD. Castroenteritis in >ehrman, 2liegman, Henson eds.
?elson :etbook of Pediatrics #& ed. Saunders. "%% '#"&"*.
-
7/25/2019 DARDRS-PASPRIB
33/33
$udolph, abraham, "%%.Bu/u Aar %ediatri -udolph.7disi ". 6olume #. Hakarta'
7C-
Sunoto. Penyakit radang usus' infeksi. Dalam' >uku Ajar Ilmu 2esehatan Anak.
>alai Penerbit /2;I. #88#M I'agian Ilmu 2esehatan Anak /2;I. "%%&. "
top related