employee fraud

Post on 30-Jun-2015

1.030 Views

Category:

Business

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Oleh : Edwan Hamidy Daulay (EHD)

E H D

Kunci sukses Perusahaan Pengertian Fraud (Kecurangan Karyawan) Kenapa Karyawan Melakukan Fraud Modus Operandi Pencegahan Penindakan Pemeliharaan & Pengembangan SDM

2

KUNCI SUKSES PERUSAHAAN

1. Sistem Yang Baik

2. SDM yang berkualitas*)

3. Orientasi Kepada Kepuasan Pelanggan

3

Sistem yangbaik

Administrasi& Organisasi

Sistem Informasi

4

SDM (Sumber Daya Manusia)Yang Berkualitas

- Bekerja Profesional*)- Berdisiplin Tinggi- Selalu ingin berkembang- Loyalitas tinggi terhadap Perusahaan / Organisasi- Tidak melakukan tindakan tercela, seperti : Kecurangan, Pencurian, Penggelapan, Manipulasi, Berbuat Asusila dll.

5

CIRI PROFESIONAL

• Ketika bekerja, pekerjaan menjadi prioritas utama• Meninggalkan amarah di rumah• Tepat waktu• Berpakaian rapi (Sesuai standard Profesi)• Bekerja dengan efisien dan sistimatis• Reputasi tinggi karena prestasi• Terampil dan dapat diandalkan• Banyak akal dan kreatif (Positif)• Ulet dan tabah• Percaya diri dan beretika prima•Possitive thinking, possitive feeling,possitive action.•KSA + Kesehatan selalu Prima

6

Kecurangan (Fraud) adalah ….

suatu perbuatan yang bertentangandengan kebenaran (Norma, Hukum ,SOP dll)yang dilakukan dengan sengaja, dengan tujuan untuk memperoleh sesuatuyang bukan merupakan hak pelakunya dan merugikan perusahaan

KECURANGAN UMUMNYA TERDIRI DARI 5 UNSUR:

1.Ada pelakunya.

2.Pelaku tersebut telah bertindak dengan sengaja.

3.Seseorang telah kehilangan sesuatu yang bernilai.

4.Orang yang telah kehilangan sesuatu yang bernilai tersebut

tidak menyadari saat si pelaku melakukan perbuatannya.

5.Si pelaku mendapatkan keuntungan dari tindakannya,

perusahaan mengalami kerugian

8

Kecurangan dalam arti luas mencakup manipulasi pelanggaran

karena jabatan , penyelewengan pajak, kelalaian , pencurian ,

Penggelapan dan setiap kelakuan buruk lain yang dilakukan

seseorang individu yang dapat mengakibatkan suatu kerugian

keuangan terhadap suatu organisasi / Perusahaan.

9

Kecurangan biasanya ditemui :

1. Melalui sistem pengendalian yang diterapkan (misalnya

meliputi pemeriksa intern).

2. Kebetulan .

3. Laporan dari pihak lain.

“Computer Fraud and Security Bulletin” menunjukkan bahwa

Kecurangan dideteksi dengan metode-metode berikut :

Kebetulan 51%

Auditor 19%

Pengendalian 10%

Ketidakpuasan 20%

TEKNIK PEMERIKSAAN KECURANGAN KARYAWAN

1. Pemeriksaan Langsung

2. Pengujian Analisis

3. Pemeriksaan Fisik

4. Konfirmasi

5. Tanya Jawab

KENAPA KARYAWAN MELAKUKAN KECURANGAN ? :

1. Situasi pribadi .a. Dililit hutangb. Sakit berat.c. Masalah judi & alkohold. Frustasi atau merasa diperlakukan tidak adil yang mendorong tindakan balasan.e. Etika pribadi yang kurang.

2. Keadaan perusahaan :a. Kesulitan ekonomib. ketergantungan pada sejumlah pelanggan dan pemasok yang terbatas.c. Kelebihan berhutang.d. Pertumbuhan yang “cepat”.e. Kredit yang ketat.f. Meningkatnya persaingan.g. Kredit pinjaman yang terbatas.h. Terdapat banyak ayat jurnal penyesuaian dan koreksi.i. Lemahnya pengendalian operasi.

3. Alasan khusus.

a. Satu orang menangani semua fungsi dari transaksi yang penting.

b. Supervisi yang buruk.

c. Penugasan dan tanggung jawab yang tidak jelas.

d. Pada saat karyawan cuti; tidak ada orang lain yang

menggantikan mereka.

e. Tidak ada rotasi pekerjaan atau pelatihan karyawan.

f. Pertentangan pribadi yang jelas kelihatan dalam tugas

yang diberikan.

g. Ada tekanan dari Atasan yang lebih tinggi

13

I. Aspek Penjualan1. Merekayasa diskon2. Tidak memberikan hadiah-hadiah untuk pelanggan3. Berdagang produk sejenis dengan produk Perusahaan 4. Manipulasi tanda terima

pengeluaran-pengeluaran/kwitansi seperti Hotel, makan dsb

5. Penjualan tunai tak dicatat dan uang dikantongi sendiri.6. Mengantongi pembayaran dari pelanggan dengan

memberikan tanda terima yang tidak sah.7. Menyobek / merusak bon penjualan.8. Membatalkan bon penjualan dengan alasan-alasan palsu.

9. Menahan uang penerimaan penjualan tunai dengan

mencatatnya sebagai penjualan kredit.

10.Memberikan potongan / diskon yang tidak sah.

11.Memakai lagi tembusan faktur-faktur tahun yang sudah

dibayar.

12.Membuat faktur-faktur sendiri dan memalsukan fiat.

13.Membuat faktur-faktur palsu dengan bekerjasama

dengan pemasok.

14.Mengeluarkan barang dengan D.O. palsu dan kemudian

menjualnya.

II. Aspek Distribusi/Gudang

1. Menukar jenis barang2. Memainkan Jadwal Pengiriman3. Tidak mengirim ke alamat tujuan4. “Alasan barang kiriman di Rampok” di tengah jalan 5. Memalsukan stock-opname untuk menutupi

kekurangan kekurangan.6. Kerjasama dengan Security dalam pengeluaran barang

ilegal

III. Aspek Pembelian1. Kolusi dengan Pemasok (Suplier)2. Memainkan harga3. Manipulasi kualitas & kuantitas bahan baku4. Menggunakan perintah pembelian untuk membeli barang-barang kebutuhan pribadi.

IV. Aspek Maintenance

1. Kolusi penentuan proyek2. Manipulasi penggantian spareparts3. Manipulasi data kebutuhan4. Mark Up biaya5. Menggelapkan spareparts6. Dll

V. Aspek Produksi1. Sabotase mesin produksi2. Mengada-ada lemburan3. Mengakali daftar hadir/ Lembur4. Manipulasi kadar bahan baku5. dll

VI. Aspek Keuangan dan Collection1. Manipulasi Jadwal Pembayaran2. Alasan yang ditagih tidak ada di tempat/Toko Tutup3. Menagih dengan kwitansi tersendiri/sementara4. Alasan hasil tagihan “dirampok/hilang” di tengah jalan5. Memakai jumlah-jumlah kecil dari kas atau register.6. Menulis jumlah lebih rendah pada pembukuan dan

selebihnya dikantongi sendiri.7. Menagih piutang-piutang yang sudah agak “lama”

setelah memberikan tanda terima maka piutang itu dihapuskan.

8. Menagih piutang-piutang yang sudah dihapuskan dan mengantongi sendiri.

9. “Meminjam” dulu uang yang seharusnya disetor ke bank.

10. Hanya menyetor jumlah yang bulat, kekurangannya disetorkan pada akhir bulan.

11.Memperbesar jumlah-jumlah yang harus dibayarkan.

12.Memperbesar jumlah yang harus dibayar dengan kerjasama

pemasok.

13.Menguangkan cek perusahaan dan mengantonginya.

14.Menguangkan cek yang harus dibayar pada pemasok.

15.Dengan sengaja membikin salah penjumlahan pada buku kas.

16.Dengan sengaja tidak “menutup” buku kas melampaui waktu

penutupan lazim.

17.Menjual bahan-bahan/barang-barang yang tidak terpakai

tetapi

tidak membukukan hasil penerimaan .

VII. Aspek Adm. Umum dan SDM

1. “Membawa pulang” alat-alat tulis yang kecil, seperti : spidol, staples, kertas, meterai , perangko,dll.

2. “Mark Up” biaya-biaya perizinan3. Mengada-ada perijinan-perijinan/Retribusi Perusahaan4. “Alasan biaya kordinasi” dengan aparat-aparat tertentu5. Menunda pembayaran iuran Jamsostek Karyawan6. Membayar iuran Jamsostek tidak sesuai dengan jumlah

Karyawannya.7. Menambah daftar karyawan palsu dalam daftar gaji8. Mencantumkan nama keryawan yang sudah keluar

dalam daftar gaji9. Sengaja membuat penjumlahan yang salah pada daftar

gaji (jumlah lebih besar dari seharusnya)10. “Menjual” rahasia lemari besi dan “meminjamkan”

kunci.11. Mebiarkan asset perusahaan terlantar, misal

tanah,bangunandll

VIII. Jajaran Manajemen

1. Biaya keperluan pribadi dibayar Perusahaan

2. Membuat Perusahaan di dalam Perusahaan

3. “Mendapat bagian/jatah” dari bawahan 4. Manipulasi perjalanan dinas, “Mengajak orang yang tidak seharusnya” dibebankan ke Perusahaan5. Bermain “Valas”6. Manipulasi pajak / restitusi.7. dll.

IX. Aspek Pendidikan Formal

A. Dilakukan oleh Dosen / Guru1. Penekanan Nilai

a. Sentimen b. Komersialisasi c. Gabungan a), b)

2. “Pemerasan” Terhadap Mahasiswa/Murid

a. Harus ikut les/tentir dsb b. Harus beli buku/diktat dsb

c. Harus beri “upeti” d. Gabungan a), b), c)

3. Mengakui Hasil Karya Ilmiah Orang Lain4. Sering Mengabaikan Jadwal/Waktu Mengajar

B. Dilakukan oleh Karyawan / Staff1. Menjanjikan Perubahan Nilai Ujian2. Membocorkan/Menjual Soal Ujian3. Menjanjikan Mendapatkan Ijazah Sarjana4. Merubah data Pembayaran Mahasiswa / Siswa5. Memberikan mahasiswa kartu ujian palsu6. Menggunakan Fasilitas-fasilitas kampus/sekolah

secara tidak sah. 7. dll.

C. Dilakukan oleh Mahasiswa / Murid1. Memalsukan kwitansi pembayaran SPP2. “Membawa / Meminjam” Inventaris Kampus/Sekolah

untuk dimiliki.3. Kolusi dengan Karyawan / Staff dalam penerimaan

Mahasiswa baru / Siswa baru.4. Menggunakan Fasilitas-fasilitas kampus/sekolah

secara tidak sah.5. Merusak Fasilitas Kampus/Sekolah

1. Kelebihan Obat Pasien tidak diberikan ke Pasien. (Kalaupun ada lebih & Pasien setuju mestinya dihibahkan & diberikan ke Farmasi). 2. Kekurangan Uang Pembayaran & Jaminannya (KTP dll) di IGD tidak disetorkan. 3. Pasien atas saran Perawat diarahkan membayar ke Penata Rekening bukan ke Kasir 4. Atas instruksi dokter/perawat tidak menginput data / bagian yg di obati. 5. Anak karyawan yang telah berusia 21 tahun tetap di rawat

sebagai Hak Karyawan ( Padahal seharusnya tidak dibenarkan) 6. Karyawan mengirim orang yang tidak berhak menjadi

tanggungan Jaminan Kesehatan (Misalnya Kakaknya, tetapi

menggunakan nama isteri/suaminya) 7. Diagnosa dokter berlebihan, khususnya dalam pemberian

obat (Obat yang tidak perlu tetap diberikan dalam resepnya) 8. Dll

SISTEM PENANGANAN KECURANGAN KARYAWAN :

Rekrutmen & SUMBER PENERIMAAN KARYAWAN ;

1. Surat dari pelamar langsung atau via PO.BOX / Media massa

2. E-mail

3. Referensi karyawan / manajemen atau instansi tertentu

4. Agent rekruitmen

5. Carreer Expo

6. Perguruan tinggi / lembaga-lembaga Pendidikan

7. Kantor Disnaker

8. Program magang, Dll.

Karyawan di perusahaan dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

50%Jujur apabila terdapat pengendalian &Motivasi pribadi

25% Tidak jujur apabila ada kesempatan

25% Jujur Sepanjang Waktu

26

I. PENCEGAHAN

1. Rekruitmen karyawan dengan persyaratan tepat2. a. Wawancara secara mendalam(Deeply

Interview).b. Psikotesc. Tes Kesehatan d. PANTOHIR

3. Check dan Recheck Referensi (Surat/Dokumen, Ijazah,KTP,Perusahaan sebelumnya, keluarga/kerabat, alamat jelas)

4. Penandatanganan Pakta Integritas (Apabila karyawan diterima)

5. Membuat PP/PKB dan SOP yang jelas dan benar6. Sistim pengendalian/kontrol setiap bagian

berjalan dengan baik (Ex.SOP, Audit Keuangan, operational,Management)

II. PEMELIHARAAN

1. Pembinaan Karyawan secara periodik2. Saluran komunikasi antara Manajemen

dan Karyawan tetap dijaga dan dibina

(Mis: Weekly Coffee Morning, Special Gathering, dll)

3. Transparansi dan keteladanan Manajemen4. Reward dan Punishment System berjalan5. System Performance Apprasial yang jelas

dan adil

III. PENINDAKAN :

1. PEMBERIAN SANKSI a. Hubungan

Industrial :Teguran, Surat Peringatan, PHK

b. Administratif : Penurunan Pangkat,(Demosi) Penundaan Promosi, Ganti Rugi

2. PROSEDUR YURIDIS : Pidana,Perdata (Ketenagakerjaan)

1. Pengumpulan alat bukti (surat, dokumen dan saksi-saksi).

2. Pemeriksaan Saksi (Minimal 2 orang)

3. Pemeriksaan Tersangka

4. Pemeriksaan dengan Berita Acara

5. Tindakan Yuridis (Alternatif)

a. Tersangka apabila melakukan kesalahan eks. Pasal 158 ayat (1), maka PHK dapat dilakukan setelah ada putusan Hakim Pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum mengikat (Proses Hukum)

b. Apabila Pekerja ditahan oleh pihak yang berwajib dan Pekerja/Buruh tidak dapat melaksanakan pekerjaan sebagaimana mestinya maka berlaku ketentuan Pasal 160 UU No.13/2003.

c. Terdapat “alasan mendesak” (vide Pasal 1603 o BW) yang mengakibatkan tidak memungkinkan hubungan kerja dilanjutkan, maka Pengusaha dapat menempuh upaya penyelesaian melalui Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.

d. Menyusun alasan PHK di dalam Perjanjian Kerja (PK), Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Apabila hal tersebut telah diatur di PK,PP atau PKB maka PHK dilakukan atas dasar pelanggaran ketentuan yang diatur dalam PK, PP atau PKB tersebut.

e. PHK dan atau ganti rugi dilakukan melalui Perjanjian Bersama (PB) secara bipartit.

Kary.Disiplin / tidak

melakukan kecurangan

Law EnforcementPanutan

Kesadaran

top related