kuliah jiwa 3

Post on 13-Dec-2015

238 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

PSIKOFARMAKOLOGIPSIKOFARMAKOLOGI

Dr. Rudi Indrawan, SpKJDr. Rudi Indrawan, SpKJ

ORGANO-BIOLOGIKORGANO-BIOLOGIK

1. Insulin coma therapy2. Pharmacological convulsive therapy3. Electro convulsive therapy (ECT)4. Operasi otak psycho surgery5. Terapi farmakolgik, dg obat

psikotropikaCara 1,2,4 – sangat jarang/tak pernah dipakai lagi

1. Insulin coma therapy2. Pharmacological convulsive therapy3. Electro convulsive therapy (ECT)4. Operasi otak psycho surgery5. Terapi farmakolgik, dg obat

psikotropikaCara 1,2,4 – sangat jarang/tak pernah dipakai lagi

PSIKO-EDUKATIFPSIKO-EDUKATIF

1. Psikoterapi2. Behaviour Therapy ( terapi perilaku )3. Terapi / Latihan Kerja

1. Psikoterapi2. Behaviour Therapy ( terapi perilaku )3. Terapi / Latihan Kerja

SOSIO-KULTURALSOSIO-KULTURAL

1. Sosial – rekreasi2. Terapi musik – tari – drama3. Manipulasi Lingkungan

1. Sosial – rekreasi2. Terapi musik – tari – drama3. Manipulasi Lingkungan

DefinisiDefinisi

• Psikofarmaka : obat yang bekerja secara selektif pada SSP

• Efek utama terhadap aktivitas mentaldan perilaku

• Digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik yang berpengaruh terhadap taraf kualitas hidup pasien

• Psikofarmaka : obat yang bekerja secara selektif pada SSP

• Efek utama terhadap aktivitas mentaldan perilaku

• Digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik yang berpengaruh terhadap taraf kualitas hidup pasien

Mempengaruhi :- Proses pikir- Alam perasaan/emosi- Tingkah laku- Penghayatan pribadi manusia

Mempengaruhi :- Proses pikir- Alam perasaan/emosi- Tingkah laku- Penghayatan pribadi manusia

6dr. Rudi Indrawan, SpKJ

Asas PsikofarmakaAsas Psikofarmaka

• Dalam penggunaan klinis obat psikotropik selalu mempertimbangkan asas resiko dan manfaat (risk and benefit)

• Dalam penggunaan klinis obat psikotropik selalu mempertimbangkan asas resiko dan manfaat (risk and benefit)

7dr. Rudi Indrawan, SpKJ

• Penggunaan obat psikofarmaka yg rasional gejala sasaran dapat diredam memberi peluang untuk integrasi bio-psiko-sosial (dengan terapi psikososial) pemulihan dari keadaan sakit.

• Penggunaan obat psikofarmaka yg rasional gejala sasaran dapat diredam memberi peluang untuk integrasi bio-psiko-sosial (dengan terapi psikososial) pemulihan dari keadaan sakit.

8dr. Rudi Indrawan, SpKJ

Penggunaan obat psikotropika tidak rasional Ketergantungan obat desintegrasi bio-psiko-sosial hendaya/disabilitas/cacat yang makin lama makin berat

Penggunaan obat psikotropika tidak rasional Ketergantungan obat desintegrasi bio-psiko-sosial hendaya/disabilitas/cacat yang makin lama makin berat

9dr. Rudi Indrawan, SpKJ

Efek PsikofarmakaEfek Psikofarmaka

Efek Primer- Merupakan efek klinis terhadap target- Timbul lebih lambat (dibanding efek

sekunder)- Digunakan untuk tujuan terapi,

disesuaikan dengan gejala yang menjadi sasaran terapi.

Efek Primer- Merupakan efek klinis terhadap target- Timbul lebih lambat (dibanding efek

sekunder)- Digunakan untuk tujuan terapi,

disesuaikan dengan gejala yang menjadi sasaran terapi.

Efek PsikofarmakaEfek Psikofarmaka

Efek Sekunder- Merupakan efek samping penggunaan

psikofarmaka- Muncul lebih dahulu dibanding efek

primer- Digunakan untuk tujuan terapi,

disesuaikan dengan gejala yang mjd sasaran terapi.

Efek Sekunder- Merupakan efek samping penggunaan

psikofarmaka- Muncul lebih dahulu dibanding efek

primer- Digunakan untuk tujuan terapi,

disesuaikan dengan gejala yang mjd sasaran terapi.

Prinsip Penatalaksanaan PsikofarmakaPrinsip Penatalaksanaan Psikofarmaka

• Penatalaksanaan psikofarmaka menggunakan prinsip titrasi dosis

• Penatalaksanaan psikofarmaka menggunakan prinsip titrasi dosis

12dr. Rudi Indrawan, SpKJ

Pengaturan dosis dilakukan :– Dosis awal (dosis anjuran)– Dosis efektif (dosis yg mulai berefek

supresi gejala sasaran)– Dosis optimal (dosis yg mampu

mengendalikan gejala sasaran)– Dosis pemeliharaan (dosis terkecil yg

masih mampu mencegah kambuhnya gejala)

Pengaturan dosis dilakukan :– Dosis awal (dosis anjuran)– Dosis efektif (dosis yg mulai berefek

supresi gejala sasaran)– Dosis optimal (dosis yg mampu

mengendalikan gejala sasaran)– Dosis pemeliharaan (dosis terkecil yg

masih mampu mencegah kambuhnya gejala)

13dr. Rudi Indrawan, SpKJ

Bila sampai jangka waktu tertentu dinilai sudah cukup mantap hasil terapinya, dosis diturunkan secara gradual sampai berhenti pemakaian obat.

Bila sampai jangka waktu tertentu dinilai sudah cukup mantap hasil terapinya, dosis diturunkan secara gradual sampai berhenti pemakaian obat.

14dr. Rudi Indrawan, SpKJ

Macam PsikofarmakaMacam Psikofarmaka

• Anti-psikotik• Anti-depresan• Anti-mania• Anti-anxietas• Anti-insomnia• Anti-obsesif-kompulsif• Anti Panik

• Anti-psikotik• Anti-depresan• Anti-mania• Anti-anxietas• Anti-insomnia• Anti-obsesif-kompulsif• Anti Panik

15dr. Rudi Indrawan, SpKJ

Anti PsikotikAnti Psikotik

• Sinonim : Neuroleptics, Major Tranqulizers, Ataractics, Antipsychotics, Neuroleptika

• Obat Acuan : Chlorpromazine (CPZ)• Obat lain : trifluoperazin (stelazine),

thioridazin (melleril), sulpiride (dogmatil), Haloperidol (haldol), risperidone, quetiapine, clozapine, paliperidone, aripiprazole

• Sinonim : Neuroleptics, Major Tranqulizers, Ataractics, Antipsychotics, Neuroleptika

• Obat Acuan : Chlorpromazine (CPZ)• Obat lain : trifluoperazin (stelazine),

thioridazin (melleril), sulpiride (dogmatil), Haloperidol (haldol), risperidone, quetiapine, clozapine, paliperidone, aripiprazole

16dr. Rudi Indrawan, SpKJ

• Mekanisme Kerja : Memblokade reseptor dopamin dan juga dapat memblokade reseptor kolinergik, adrenergik dan histamin

• Mekanisme Kerja : Memblokade reseptor dopamin dan juga dapat memblokade reseptor kolinergik, adrenergik dan histamin

17dr. Rudi Indrawan, SpKJ

• Efek Samping :- Sedasi dan Inhibisi Psikomotor- Gangguan Otonomik- Gangguan Ekstrapiramidal- Ggn Endokrin, metabolik, hematologik

• Efek Samping :- Sedasi dan Inhibisi Psikomotor- Gangguan Otonomik- Gangguan Ekstrapiramidal- Ggn Endokrin, metabolik, hematologik

18dr. Rudi Indrawan, SpKJ

Dalam pemberian dosis, perlu dipertimbangkan:Dalam pemberian dosis, perlu dipertimbangkan:

• Onset efek primer (efek klinis) : sekitar 2-4 minggu

• Onset efek sekunder (efek samping) : sekitar 2-6 jam

• Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 kali perhari)

• Dosis pagi dan malam berbeda untuk mengurangi dampak efek samping, sehingga tidak mengganggu kualitas hidup pasien

• Onset efek primer (efek klinis) : sekitar 2-4 minggu

• Onset efek sekunder (efek samping) : sekitar 2-6 jam

• Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 kali perhari)

• Dosis pagi dan malam berbeda untuk mengurangi dampak efek samping, sehingga tidak mengganggu kualitas hidup pasien

dr. Rudi Indrawan, SpKJ 19

• Mulailah dosis awal dengan dosis anjuran, dinaikkan setiap 2-3 hari (dosis efektif)

• Evaluasi setiap 2 minggu • Dipertahankan sekitar 8-12 minggu

(stabilisasi)• Diturunkan setiap 2 minggu dosis

maintenance 6 bulan–2 tahun • Tappering off (dosis diturunkan tiap 2-4

minggu) stop

• Mulailah dosis awal dengan dosis anjuran, dinaikkan setiap 2-3 hari (dosis efektif)

• Evaluasi setiap 2 minggu • Dipertahankan sekitar 8-12 minggu

(stabilisasi)• Diturunkan setiap 2 minggu dosis

maintenance 6 bulan–2 tahun • Tappering off (dosis diturunkan tiap 2-4

minggu) stop

dr. Rudi Indrawan, SpKJ 20

Efek SampingEfek Samping

• Extrapiramidal: distonia akut, parkinsonism, akatisia, dikinesia tardiv

• Endokrin: galactorrhea, amenorrhea• Antikolinergik: hiperprolaktinemia• Reaksi idiosinkrasi diskrasia darah,

fotosensitivitas, jaundice, dan Neuroleptic Malignant Syndrome(SNM)

• Extrapiramidal: distonia akut, parkinsonism, akatisia, dikinesia tardiv

• Endokrin: galactorrhea, amenorrhea• Antikolinergik: hiperprolaktinemia• Reaksi idiosinkrasi diskrasia darah,

fotosensitivitas, jaundice, dan Neuroleptic Malignant Syndrome(SNM)

dr. Rudi Indrawan, SpKJ 21

• SNM berupa : – hiperpireksia– rigiditas– inkontinensia urin– perubahan status mental dan kesadaran

(“kematian”)

• SNM berupa : – hiperpireksia– rigiditas– inkontinensia urin– perubahan status mental dan kesadaran

(“kematian”)

dr. Rudi Indrawan, SpKJ 22

Anti-DepresiAnti-Depresi

• Sinonim: Thymoleptics, Psychic Energizers, Antidepresan.

• Obat Acuan : Amitriptylin• Obat lain : tianeptine (stablon),

fluoxetine (prozac), sertraline (zoloft), escitalopram (cipralex)

• Sinonim: Thymoleptics, Psychic Energizers, Antidepresan.

• Obat Acuan : Amitriptylin• Obat lain : tianeptine (stablon),

fluoxetine (prozac), sertraline (zoloft), escitalopram (cipralex)

23dr. Rudi Indrawan, SpKJ

• Mekanisme kerja = Meningkatkan sensitivitas terhadap aminergik neurotransmiter

• Menghambat re-uptake aminergik neurotransmitter 

• Menghambat penghancuran oleh enzim MAO (Mono Amine Oxidase) sehingga terjadi peningkatan jumlah aminergik neurotransmitter pada neuron di SSP.

• Mekanisme kerja = Meningkatkan sensitivitas terhadap aminergik neurotransmiter

• Menghambat re-uptake aminergik neurotransmitter 

• Menghambat penghancuran oleh enzim MAO (Mono Amine Oxidase) sehingga terjadi peningkatan jumlah aminergik neurotransmitter pada neuron di SSP.

24dr. Rudi Indrawan, SpKJ

• Untuk sindroma depresi ringan dan sedang, pemilihan obat sebaiknya

• Mengikuti urutan:– Langkah 1 : golongan SSRI (Selective

Serotonin Reuptake Inhibitor)– Langkah 2 : golongan tetrasiklik (TCA)– Langkah 3 :golongan tetrasiklik, atypical,

MAOI (Mono Amin Oxydase Inhibitor)

• Untuk sindroma depresi ringan dan sedang, pemilihan obat sebaiknya

• Mengikuti urutan:– Langkah 1 : golongan SSRI (Selective

Serotonin Reuptake Inhibitor)– Langkah 2 : golongan tetrasiklik (TCA)– Langkah 3 :golongan tetrasiklik, atypical,

MAOI (Mono Amin Oxydase Inhibitor)

dr. Rudi Indrawan, SpKJ 25

• Efek Samping:- Sedasi- Efek Antikolinergik (mulut kering,

penglihatan kabur)- Efek Anti Adrenergik Alfa- Efek Neurotoksik

• Efek Samping:- Sedasi- Efek Antikolinergik (mulut kering,

penglihatan kabur)- Efek Anti Adrenergik Alfa- Efek Neurotoksik

26dr. Rudi Indrawan, SpKJ

Anti-ManiaAnti-Mania

• Sinonim : Mood Modullators, Mood Stabilizers, Antimanics

• Obat Acuan : lithium carbonat perlu monitoring kadarnya dalam darah mudah intoksikasi, karbamazepin (tegretol)

• Sinonim : Mood Modullators, Mood Stabilizers, Antimanics

• Obat Acuan : lithium carbonat perlu monitoring kadarnya dalam darah mudah intoksikasi, karbamazepin (tegretol)

27dr. Rudi Indrawan, SpKJ

• Golongan obat ini mempengaruhi proses hiperaktivitas tanpa menyebabkan proses depresi

• Pada keadaan maniak akut diperlukan antipsikotik untuk mensupresi gejala secara cepat.

• Setelah fase akut diatasi baru dapat diberi antimaniakal yg dapat bekerja profilaksis supaya tidak timbul eksaserbasi.

• Golongan obat ini mempengaruhi proses hiperaktivitas tanpa menyebabkan proses depresi

• Pada keadaan maniak akut diperlukan antipsikotik untuk mensupresi gejala secara cepat.

• Setelah fase akut diatasi baru dapat diberi antimaniakal yg dapat bekerja profilaksis supaya tidak timbul eksaserbasi.

dr. Rudi Indrawan, SpKJ 28

Mekanisme kerja :Efek anti mania dari lithium carbonate disebabkan kemampuanya mengurangi dopamine reseptor supersensitivity, meningkatkan cholinergic muscarinic activity, dan menghambat cyclic adenosine monophospate.

Mekanisme kerja :Efek anti mania dari lithium carbonate disebabkan kemampuanya mengurangi dopamine reseptor supersensitivity, meningkatkan cholinergic muscarinic activity, dan menghambat cyclic adenosine monophospate.

29dr. Rudi Indrawan, SpKJ

• Efek samping lithium berhubungan erat dg dosis dan kondisi fisik pasien

• Efek samping dini : Mulut kering, haus, gastrointestinal distres, kelemahan otot, poliuria, tremor halus

• Efek samping lain: hipotiroidisme, peningkatan BB, odema, lekositosis, ggn daya ingat dan konsentrasi.

• Efek samping lithium berhubungan erat dg dosis dan kondisi fisik pasien

• Efek samping dini : Mulut kering, haus, gastrointestinal distres, kelemahan otot, poliuria, tremor halus

• Efek samping lain: hipotiroidisme, peningkatan BB, odema, lekositosis, ggn daya ingat dan konsentrasi.

30dr. Rudi Indrawan, SpKJ

Anti-AnxietasAnti-Anxietas

• Sinonim : Psycholeptics, Minortranqulizers, Anxyolitics, Ansiolitika

• Obat Acuan : diazepam (valium), bromazepam (lexotan), lorazepam (ativan), klobazam (frisium), buspiron (buspar), alprazolam (xanax)

• Sinonim : Psycholeptics, Minortranqulizers, Anxyolitics, Ansiolitika

• Obat Acuan : diazepam (valium), bromazepam (lexotan), lorazepam (ativan), klobazam (frisium), buspiron (buspar), alprazolam (xanax)

31dr. Rudi Indrawan, SpKJ

• Berkhasiat untuk mengurangi ansietas pathologi, ketegangan, agitasi, tanpa mempengaruhi fungsi kognitif dan proses persepsi.

• Pemakaian dosis tinggi dan jangka panjang dapat meningkatkan ketergantungan dan gejala putus obat pada penghentian pemakaian.

• Berkhasiat untuk mengurangi ansietas pathologi, ketegangan, agitasi, tanpa mempengaruhi fungsi kognitif dan proses persepsi.

• Pemakaian dosis tinggi dan jangka panjang dapat meningkatkan ketergantungan dan gejala putus obat pada penghentian pemakaian.

dr. Rudi Indrawan, SpKJ 32

Anti-InsomniaAnti-Insomnia

• Sinonim : Hypnotics, Somnifacient, Hipnotika

• Obat unggulan : Phenobarbital• Golongan ini terutama menormalkan

ggn tidur yg patologi• Contoh: Nitrazepam (mogadon),

triazolam (halcion), estazolam (esilgan), flurazepam (dalmadorm)

• Sinonim : Hypnotics, Somnifacient, Hipnotika

• Obat unggulan : Phenobarbital• Golongan ini terutama menormalkan

ggn tidur yg patologi• Contoh: Nitrazepam (mogadon),

triazolam (halcion), estazolam (esilgan), flurazepam (dalmadorm)

33dr. Rudi Indrawan, SpKJ

Mekanisme kerja• Obat anti-insomnia bekerja pada

reseptor BZ1 di susunan saraf pusat yang

• berperan dalam memperantarai proses tidur.

Mekanisme kerja• Obat anti-insomnia bekerja pada

reseptor BZ1 di susunan saraf pusat yang

• berperan dalam memperantarai proses tidur.

dr. Rudi Indrawan, SpKJ 34

• Efek samping– Supresi SSP pada saat tidur– Rebound Phenomen– Disinhibiting effect yang menyebabkan

perilaku penyerangan dan ganas pada penggunaan golongan benzodiazepine dalam waktu yang lama

• Efek samping– Supresi SSP pada saat tidur– Rebound Phenomen– Disinhibiting effect yang menyebabkan

perilaku penyerangan dan ganas pada penggunaan golongan benzodiazepine dalam waktu yang lama

dr. Rudi Indrawan, SpKJ 35

Obat Anti-PanikObat Anti-Panik

• Obat acuan adalah imipramin• Obat lain : Clomipramin, Alprazolam,

Moclobemid, Sertralin, Fluoxetin, Paroxetin, Fluvoxamine

• Obat acuan adalah imipramin• Obat lain : Clomipramin, Alprazolam,

Moclobemid, Sertralin, Fluoxetin, Paroxetin, Fluvoxamine

dr. Rudi Indrawan, SpKJ 36

Mekanisme kerja :• Sindrom panik berkaitan dengan

hipersensitivitas dari serotonic reseptor di SSP.

• Mekanisme kerja obat antipanik adalah menghambat reuptake serotonin pada celah sinaptik antar neuron

Mekanisme kerja :• Sindrom panik berkaitan dengan

hipersensitivitas dari serotonic reseptor di SSP.

• Mekanisme kerja obat antipanik adalah menghambat reuptake serotonin pada celah sinaptik antar neuron

dr. Rudi Indrawan, SpKJ 37

Efek samping obat• Mengantuk, sedasi, kewaspadaan

berkurang• Neurotoksik

Efek samping obat• Mengantuk, sedasi, kewaspadaan

berkurang• Neurotoksik

dr. Rudi Indrawan, SpKJ 38

Anti-Obsesif KompulsifAnti-Obsesif Kompulsif

• Acuan adalah klomipramin.• Obat anti obsesi kompulsi dapat

digolongkan menjadi :– Obat anti obsesi kompulsi trisiklik, contoh

klomipramin– Obat anti obsesi kompulsi SSRI, contoh

sertralin, paroxetin, fluvoxamine, fluoxetin

• Acuan adalah klomipramin.• Obat anti obsesi kompulsi dapat

digolongkan menjadi :– Obat anti obsesi kompulsi trisiklik, contoh

klomipramin– Obat anti obsesi kompulsi SSRI, contoh

sertralin, paroxetin, fluvoxamine, fluoxetin

dr. Rudi Indrawan, SpKJ 39

Mekanisme kerja• Menghambat re-uptake

neurotransmitter serotonin sehingga gejala mereda.

Mekanisme kerja• Menghambat re-uptake

neurotransmitter serotonin sehingga gejala mereda.

dr. Rudi Indrawan, SpKJ 40

41dr. Rudi Indrawan, SpKJ

top related