laporan ddpa (destilasi zat cair)
Post on 10-Aug-2015
90 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
DESTILASI ZAT CAIR
Fadly Sandi (441-412-066) Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Gorontalo
E-mail: fadlysandi19@yahoo.com Laporan Diterima: 1 April, 2014
1
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
1. Tujuan
Agar mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip kerja destilasi
2. Dasar Teori
Destilasi adalah salah satu proses pemisahan zat berdasarkan titik didih dari masing-masing
zat. Titik didih suatu cairan adalah temperatur dimana tekanan uap yang meninggalkan cairan sama
dengan tekanan luar. Tekanan uap merupakan salah satu sifat fisis yang dimiliki tiap zat.1
Bila terdapat perbedaan besar antar titik didih, proses destilasi dapat dilangsungkan pada
tekanan yang lebih rendah, yang akan menurunkan titik didih senyawa dan memungkinkan destilasi
berlangsung pada suhu rendah.2
Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan diferensial dari suatu campuran cairan
diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan.
Beberapa teknik destilasi lebih cocok untuk pekerjaan-pekerjaan preparatif di laboratorium dan
industri. Sebagai contoh adalah pemurnian alkohol, pemisahan minyak bumi menjadi fraksi-
fraksinya, pembuatan minyak atsiri dan sebagainya.3
Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, pada proses ini cairan berubah menjadi uap.
Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didingingkan pada pendinginan ini, uap mengembun
menjmadi cairan murni yang disebut destilat. Destilat dapat digunakan untuk memperoleh pelarut
murni dari larutan yang mengandung zat terlarut misalnya destilasi air laut menjadi air murni.4
Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat
cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu,
kemudian apabila di dinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).
Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang di dasarkan atas perbedaan titik didih cairan.5
Pemisahan dengan destilasi berbeda dengan pemisahan dengan cara penguapan. Pada
pemisahan dengan cara destilasi semua komponen yang terdapat di dalam campuran bersifat
mudah menguap (Volatil). Tingkat Volatilitas masing-masing komponen berbeda-beda pada suhu
1 Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. (UI: Jakarta)2 Bresnick. 2003. Intisari Kimia Organik. (Hipokrates: Jakarta)3 Astin Lukum. 2006. Bahan Ajar Dasar-Dasar Pemisahan Analitik. (UNG: Gorontalo)4 Team Teaching. 2014. Penuntun Praktikum DDPA. (UNG: Gorontalo)5 Hadisoebroto. Dasar-Dasar Analitik dan Pemisahan Kimia. (ITB:Bandung)
2
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
yang sama. Hal ini akan berakibat pada suhu tertentu uap yang dihasilkan dari suatu campuran
akan selalu mengandung lebiih banyak komponen yang volatil. Sifat demikian ini akan terjadi
sebaliknya, yakni pada suhu tertentu fasa cairan akan lebih banyak mengandung komponen yang
kurang volatil. Jadi, cairan yang setimbang dengan uapnya pada suhu tertentu memiliki komposisi
yang berbeda. Pada pemisahan dengan cara penguapan, komponen volatil dipisahkan dari
komponen yang non volatil, karena proses pemanasan. Sebagai contoh: pemisahan dengan
metode penguapan dapat digunakan untuk memisahkan air dari larutan NaCl berair, sedang
pemisahan dengan cara destilasi digunakan untuk memisahkan campuran alkohol dari air.6
Biasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya
rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses ini dilakukan dengan
mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah,
namun hasilnya tidak benar-benar murni atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat
memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak.Destilasi
sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain
dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai
residu. Destilasi ini digunakan untuk Memisahkan campuran cair-cair, misalnya air-alkohol, air-
aseton, dll. Alat yang digunakan dalam proses destilasi ini antara lain, labu destilasi, penangas,
termometer, pendingin/kondensor leibig, konektor/klem, statif, adaptor, penampung, pembakar, kaki
tiga dan kasa.7
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan
dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat
dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya. Senyawa – senyawa
yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing – masing.
Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa
dalam campuran.Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan
cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai
tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih.
6 Soebagio,dkk. 2005. Kimia Analitik II. (UM Press: Malang)7 Awjee, 2013. Destilasi (online)
3
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
Suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan
yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempnyai titik didih lebih
rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar.8
Prinsip dasar destilasi uap adalah mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari
masing-masing senyawa campurannya. Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa
yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-
senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap
atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran
senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap
dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat
didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam
seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi
minyak parfum dari tumbuhan.9
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air
dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran
sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah
dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan
dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap. Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang
berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut,
karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.10
3. Alat dan Bahan
3.1 Alat
8 Stephanie kartika bd. Dkk. 2009. Destilasi Sederhana. (online).9 Chandra. 2013. Destilasi Uap. (online).10 Zulfikar. 2010. Destilasi uap. (online).
4
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
Dalam percobaan destilasi zat cair, alat-alat yang digunakan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Alat-alat pada percobaan destilasi zat cair
Nama Alat Gambar Fungsinya
Statif dan Klem Digunakan sebagai alat penunjang pada
rangkaian alat destilasi, berfungsi untuk
menjepit kondensor dan penghubung.
Gelas
Erlenmeyer
Digunakan untuk menampung destilat
Leher Labu Tiga Digunakan sebagai wadah larutan yang akan
didestilasi
Termometer Digunakan untuk mengamati suhu penguapan
larutan
Kondensor Pendingin untuk proses pengembunan
Selang
Kondensor
Untuk pengaliran air ke kondensor
Penyumbat Digunakanutnuk menyumbat
5
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
Heater Mantle Digunakan untuk memanaskan larutan pada
labu destilasi
3.2 Bahan
Dalam percobaan destilasi zat cair, bahan-bahan beserta sifat fisik dan sifat kimia masing-
masing yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Alat-alat pada percobaan destilasi zat cair
Nama Bahan Sifat Kimia Sifat Fisik
Aquades - Memilki keelektronegatifan yang
lebih kuat daripada hidrogen
- Merupakan senyawa yang polar
- Memiliki ikatan van der waals dan
ikatan hidrogen
- Dapat membentuk azeotrop
dengan pelarut lainnya
- Dapat dipisahkan dengan
elektrolisis menjadi oksigen dan
hidrogen
- Dibentuk sebagai hasil samping
dari pembakaran senyawa yang
mengandung hydrogen
- Merupakan pelarut universal
- Memiliki warna yang bening
- Berat molekul: 18,0153 gr/mol
- Titik leleh 0 0C,Titik didih 100 0C
- Berat jenis 0,998 gr/cm3, tidak
berbau
- Memiliki gaya adhesi yang kuat
Batu Didih - Biasanya batu didih terbuat dari
bahan silika, kalsium karbonat,
porselen, maupun karbon.
- Ukuran kecil
- Bentuknya tidak rata dan berpori,
yang biasanya dimasukkan ke
dalam cairan yang sedang
dipanaskan.
Etanol - Memiliki rumus kimia C2H5OH - Titik Didih 78,3 0C
6
Memasukkan kedalam labu leher tiga Menambahkan 100 ml airMemasukkan batu didihMenghubungkan labu dengan pendingin dan menghubungkan dengan generator uap airMemanaskan labu destilasi Mengamati suhu saat terjadi penguapan pada sampelMenentukan larutan tersebut
50 ml larutan sampel
Tetesan pertama pada suhu 81oC dan konstan pada suhu 83oC (Larutan metanol).
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
- Larut dalam air
- Berbau khas dan tajam
- Kelarutan dalam air tercampur
penuh
- Keasaman (pKa) 15,9
- Momen dipol : 1,69D (gas)
- Etanol termasuk dalam alkohol
primer
- Densitas 0,789 g/cm3
- Massa molar 46,07 g/mol
- Penampilan cairan tak berwarna
- Titik lebur −114,3
- Titik didih 78,4
- Viskositas 1,200 cP (20 °C)
4. Prosedur Kerja
4.1 Destilasi Sederhana (Sampel IV)
7
Merangkai alat destilasi uapMemasukkan sampel kedalam pesawat kitMemasukkan air dalam ErlenmeyerMemasukkan air yang ada dalam labu ErlenmeyerMengamati minyak aksirin yang terbentuk
Sampel 53 gr
Terbentuk minyak aksirin sebanyak 21 mL.
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
4.2 Destilasi Uap
5. Hasil Pengamatan
Perlakuan yang dilakukan serta hasil pengamatan pada kegiatan percobaan destilasi zat cair
dapat dilihat pada tabel 3 dan 4.
Tabel 3. Perlakuan dan Hasil Pengamatan Destilasi Sederhana
NO Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Menghubungkan labu destilasi dengan
pendingin dan menghubungkan dengan
generator uap
2 Mengambil sampel 50 mL
3 Memasukkan sampel kedalam labu leher
tiga
4 Memanaskan labu destilasi
8
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
5 Mengamati suhu saat terjadi penguapan dan
menentukkan larutan tersebut
- Sampel 1
Tetesan pertama pada suhu 80 0C dan
konstan pada suhu 83 0C
- Sampel 2
Tetesan pertama pada suhu 99 0C dan
konstan pada suhu 100 0C
- Sampel 3
Tetesan pertama pada suhu 81 0C dan
konstan pada suhu 87 0C
- Sampel 4
Tetesan pertama 89 0C dan konstan
pada suhu 92 0C
Tabel 3. Perlakuan dan Hasil Pengamatan Destilasi Uap
NO Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Merangkai alat destilasi uap Alat siap digunakan
2 Menimbang sampel sebanyak 53 gr Sampel berwarna coklat
3 Memasukkan sampel kedalam pesawat kit
4 Memasukkan air kedalam Erlenmeyer
5 Memasukkan air yang ada dalam labu
Erlenmeyer
Uap air mengalir kedalampesawat kit yang
berisi sampel dan uap yang dari pesawat kit
mengalir kedalam labu
6 Mengamati minyak aksirin yang terbentuk Terbentuk minyak aksirin sebanyak 21 ml
6. Pembahasan
Destilasi adalah salah satu proses pemisahan zat berdasarkan titik didih dari masing-masing
zat. Titik didih suatu cairan adalah temperatur dimana tekanan uap yang meninggalkan cairan sama
dengan tekanan luar. Tekanan uap merupakan salah satu sifat fisis yang dimiliki tiap zat. Pada
9
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
percobaan ini dilakukan 2 proses destilasi yaitu proses destilasi sederhana dan proses destilasi
uap.
6.1 Destilasi Sederhana
Percobaan ini merupakan percobaan yang dapat digolongkan percobaan yang simpel dan
mudah, karena tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Destilasi sederhana merupakan salah
satu proses pemisahan zat berdasarkan titik didih dari masing-masing zat. Titik didih suatu cairan
adalah temperatur dimana tekanan uap yang meninggalkan cairan sama dengan tekanan luar.
Tekanan uap merupakan salah satu sifat fisis yang dimiliki tiap zat.
Hal pertama yang dilakukan yaitu merangkai alat destilasi sederhana yang terdiri dari labu
leher tiga, termometer, pendingin/kondensor leibing, konektor/klem, statif, selang kondensor,
erlenmeyer, sumbat/penutup, dan heater mantle/penangas. Contohnya seperti gambar dibawah ini.
Gambar 1. Rangkaian alat destilasi sederhana
Langkah selanjutnya yaitu mengambil 50 ml larutan sampel yang telah ditentukan oleh
asisten. Kemudian memasukkan sampel kedalam labu destilasi/labu leher tiga yang telah
dibersihkan sebelumnya. Setelah itu, menambahkan 100 ml air kedalam labu destilasi/labu leher
tiga yang telah terisi sampel sebelumnya, dan memasukkan beberapa batu didih. Namun dalam hal
ini, langkah-langkah yang tertera diatas tidak kami lakukan semuanya. Kami hanya melakukan
langkah awal yaitu merangkai alat destilasi dan langkah yang terakhir yaitu menambahkan
beberapa batu didih. Selebihnya telah dipersiapkan oleh asisten, dan kami hanya menentukan titik
didih dan sampel apa yang terdapat pada labu tersebut.
Dalam percobaan ini, tujuan dari penambahan batu didih yaitu untuk mengurangi letupan-
10
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
letupan (gelembung-gelembung) saat proses pemanasan berlangsung, sehingga mengurangi resiko
kecelakaan pada saat kita melakukan proses destilasi, serta meratakan panas dalam pelarut saat
proses destilasi berlangsung.
Untuk perangkaian alat, mula-mula leher labu destilasi/leher tiga yang telah terisi larutan yang
berada ditengah dihubungkan dengan pipa T. Kemudian untuk kedua leher labu yang tersisa,
keduanya disumbat menggunakan penyumbat. Penyumbatan labu destilasi ini dilakukan karena jika
labu destilasi dalam keadaan terbuka, maka uap larutan yang dipanaskan akan langsung keluar dari
labu destilasi. Jika hal ini terjadi, maka destilasi tidak bisa dilakukan, karena tidak ada uap yang
akan diembunkan dan ditampung sebagai destilat. Oleh karena itu, pada saat memasang
penyumbat harus diperhatikan apakah penyumbat sudah terpasang dengan benar.
Selanjutnya, labu yang telah terpasang pipa T dihubungkan dengan kondensor seperti pada
gambar dibawah ini.
Gambar 2. Rangkaian labu dan kondensor
Kemudian lubang pipa T yang mulutnya menghadap ke atas disumbat dengan penyumbat
yang telah dipasang termometer. Termometer ini digunakan untuk mengamati suhu ketika terjadi
pengembunan atau menguap disekitar dinding labu. Posisi termometer harus jauh dari permukaan
larutan, agar ujung termometer tidak bersentuhan dengan larutan pada saat larutan mendidih.
Selanjutnya memasang pipa ke lubang masuknya air dan lubang keluarnya air seperti pada gambar
3. Air pada kondensor ini yang berfungsi untuk mendinginkan uap-uap hasil pemanasan dan
mengubahnya menjadi embun dan kemudian menjadi cairan. Pada pemasangan kondensor, posisi
kondensor harus agak miring. Karena posisi air masuk harus berada di tempat yang lebih rendah
agar air masuk akan naik secara perlahan dan memenuhi kondensor terlebih dahulu. Hal ini
11
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
dilakukan karena apabila lubang masuknya air berada di tempat yang lebih tinggi, maka air akan
mengalir terus tanpa terlebih dahulu memenuhi kondensor, selain itu jika air masuk (bersuhu
rendah) dan uap larutan yang dipanaskan langsung bertemu di persimpangan penghubung, maka di
bagian tersebut akan terjadi keretakan, bahkan kondensor akan pecah (karena suhu tinggi bertemu
dengan suhu rendah). Selanjutnya labu destilasi yang berisi campuran larutan tersebut dipanaskan
dengan menggunakan heater mentle(penangas). Larutan sampel yang diamati dalam percobaan ini
adalah larutan sampel III. Larutan ini mendidih dan menguap pada suhu 740C. Selanjutnya, uap ini
perlahan-lahan mulai naik ke bagian atas labu destilasi, melewati penghubung, dan masuk ke
kondensor. Di dalam kondensor, uap larutan ini mengalami proses kondensasi (pengembunan). Hal
ini terjadi karena di dalam kondensor terdapat air dingin yang telah dialiri secara terus menerus,
sehingga uap yang bersuhu tinggi ini berubah menjadi titik-titik air (mengembun). Uap yang telah
diembunkan ini selanjutnya mengalir ke penampung destilat yaitu Erlenmeyer. Proses ini
berlangsung dalam waktu yang agak lama, sehingga tetesan pertama destilat terjadi ketika suhu
810C dan suhu konstan yang diperoleh adalah 830C. Langkah akhir dari percobaan ini adalah
mengidentifikasi larutan sampel berdasarkan suhu penguapan, suhu tetesan pertama destilat, dan
sifat fisik destilat yang ditampung. Pada saat dilakukan identifikasi terhadap larutan tersebut didapat
bahwa sifat fisik sampel ini adalah berbau khas alkohol yaitu senyawa metanol. Namun jika
dibandingkan senyawa yang didapat pada saat praktikum dengan yang referensi, senyawa ini
memiliki perbedaan titik didih yang jauh dengan yang ada dalam referensi tersebut yaitu dengan
senyawa konstan 830C.
Metode destilasi ini memilki keuntungan dan kerugian. Keuntungan dari metode destilasi
diantaranya, volume bisa langsung diketahui, kecepatan dehidrasi diketahui, suhu konstan dapat
dipertahankan, waktunya cepat, alatnya sederhana, pengaruh RH lingkungan bisa dikurangi, dan
lebih teliti dibanding metode oven. Sementara kerugian dari metode ini adalah adanya droplet air
pada sisi tabung, pelarut mudah terbakar, pelarutnya mungkin beracun, beberapa komponen
alkohol, gliserol mungkin ikut terdestilasi, dan seringkali terjadi kesalahan dalam membaca
meniskus. Beberapa kekurangan inilah mungkin yang menyebabkan hasil yang didapat tidak sesuai
dengan referensi yang ada.
12
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
6.2 Destilasi Uap
Prinsip dasar destilasi uap adalah mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari
masing-masing senyawa campurannya. Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa
yang memiliki titik didih mencapai 200°C atau lebih.
Pada percobaan destilasi uap yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan minyak atsiri
yang terbentuk dari bahan kayu manis. Langkah pertama yang dilakukan yaitu merangkai alat
destilasi uap seperti pada gambar 3.
Gambar 3. Rangkaian Alat Destilasi Uap
Kemudian menimbang sampel sebanyak 53 gram dengan menggunakan neraca analitik. Tujuan
dilakukan penimbangan dengan neraca analitik agar mendapatkan ketepatan berat sampel yang
diinginkan. Kemudian memasukkan sampel kedalam pesawat kit. Selanjutnya memasukkan air
yang ada dalam labu erlenmeyer dan memanaskan labu Erlenmeyer tersebut. Sama halnya dengan
destilasi sederhana, pada destilasi uap kami hanya mengamati berapa banyak minyak atsiri yang
terbentuk. Rangkaian alat serta bahannya sudah dirangkai oleh asisten. Pada saat proses destilasi
uap berlangsung selanjutnya mengamati minyak atsiri yang terbentuk sehingga hasil yang didapat
terbentuk minyak atsiri sebanyak 21 mL. Sama halnya dengan destilasi sederhana, destilasi uap
juga memiliki kelebihan den kekurangan. Kelebihan dan kekurangan dari destilasi uap yaitu
kelebihannya jumlah uap dapat dikontrol, tidak ada dekomposisi thermal dari kandungan minyak
13
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
esensial, merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk produksi minyak esensial skala
besar. Sedangkan kekurangannya yaitu metode ini memerlukan biaya yang sangat besar
dibandingkan dengan destilasi air maupun destilasi air dan uap.
7. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja dari
destilasi adalah suatu metode pemisahan zat cair yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan.
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau
lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Sedangkan destilasi uap adalah
mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai
200 °C atau lebih.
8. Kemungkinan Kesalahan
1. Kurang telitinya praktikan dalam memperhatikan titik didih sampel.
2. Kurang cermatnya praktikan dalam melihat skala alat ukur.
14
Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan AnalitikModul I, 25 Maret 2014
DAFTAR PUSTAKA
Awjee, 2013. Destilasi (online) Tersedia: http://awjee1202.blogspot.com/2013/05/destilasi.html .
(Diakses tanggal 29 Maret 2014, pukul 01:12 WITA)
Bresnick, Stephen. 2003. Intisari Kimia Organik. Hipokrates: Jakarta
Chandra. 2013. Destilasi uap. (online) Tersedia: http://chandra.staff.uii.ac.id/2013/11/18 /destilasi-
uap.html. (Diakses tanggal 29 Maret 2014, pukul 01:12 WITA)
D.N.Hadisoebroto. 1990. Dasar-Dasar Analitik dan Pemisahan Kimia. Bandung : ITB
Lukum, Astin. 2006. Bahan ajar dasar-dasar pemisahan analitik Jurusan pendidikan kimia.
Gorontalo: UNG, FMIPA.
Teaching,Team. 2014. Dasar-Dasar Pemisahan Analitik. Gorontalo: UNG, FMIPA.
Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Penerbit UI. Jakarta.Soebagio. 2005. Kimia Analitik II. Malang : Universitas Negeri Malang
Stephanie, Kartika bd. Janik, Ristiyani. Putrantama, Retyantoro. Alfi, Rahardi. Imambakhtiar, Agus
Lukmanulhakim. 2009. Destilasi Sederhana. (online) Tersedia: http://images.Janikr06630002.
multiply.Multiplycontent.com/attachment/0/SglpzQoKCq4AAG1hE1g1/DESTILASI
%20SEDERHANA.doc?key=janikr06630002:journal:3&nmid=242411633. (Diakses tanggal 29
Maret 2014, pukul 13:12 WITA)
Zulfikar. 2010. Destilasi uap. (online) Tersedia: http://zulfikarchemistry.staff.uii.ac.id/
2010/12/21/Destilasi_Chem-Is-Try.Org_Situs Kimia _ Indonesia _.html . (Diakses tanggal 29
Maret 2014, pukul 12:32 WITA)
15
top related