makalah kasus 1.jadi
Post on 31-Oct-2015
65 Views
Preview:
TRANSCRIPT
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
Makalah Kasus I
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Tutor mata kuliah system komunitas
Disusun oleh :
KELOMPOK TUTOR 7
Dian Palupi Kusuma W (220110100074)
Fitri aryanti (220110100075)
Wina tresnawati (220110100076)
Fithri Wahyuni Putri (220110100077)
Dinny Ria Pertiwi (220110100078)
Febi Dwi Putri (220110100079)
Adrian Nur Prayoga (220110100080)
Huseino Ahmad (220110100081)
Aditya Bayukusuma (220110100082)
Aisah Syayidah (220110100083)
Intan Melati (220110100141)
Tsaalist Murharroroh (220110100016)
Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran
2012
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas tutorial mata kuliahsistem komunitas
program I. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Determinant of Health, Demografi
dan Level Prevention
Tak lupa penyusun ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian penulisan makalah ini, khususnya dosen kami ibu Raini, bapak Irman
Somantri serta dosen-dosen lainnya.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Jatinangor, 27 juni 2012
Kelompok 7
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
Kasus Pemicu
Masyarakat di RW 14 Kel.Y terdiri dari 525 jiwa penduduk yang terdiri dari 250 orang laki-
laki dan 275 perempuan. Berdasarkan jumlah penduduk tersebut 58 % (303 orang) termasuk
pada usia produktif tersebut (15-49 tahun), bayi dan balita 15% , usia 6-14 tahun 12%, dan
lansia 15%.CBR 1,7%, CDR 1,3% pada pertengahan tahun berjalan. 48% termauk pada
kategori iskin, tingkat pendidikan usia produktif: 14% tidak sekolah sama sekali, 50% tamat
SD, 22% tamat SMP, 10% tamat SMA, dan sisanya tamat perguruan tinggi. Mata pencaharian
penduduk sebagian besar buruh tani(50%), wiraswasta 20%,PNS 10%,tiak bekerja 20%.usia
harapan hidup penduduk 68 tahun, 90% penduduk memiiki rumah semi permanen, 9% tidak
permanen.57% menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih dan juga untuk mandi cuci
kakus.
Berdasarkan hasil pendataan, 20% penduduk menderita ISPA, 15% diare,10% hipertensi, dan
2% mengalami kelumphan rematik. Sebanyak 60% penderita hipertensi memiliki riwayat
keluarga yang menderita hipertensi, masyarakat sudah sepakat utuk melakukan jumat bersih
setiap minggunya untuk menjaga kebersihan. Untuk mengatasi masalah hipertensi pada lansia
diadakan pemeriksaan darah secara rutin setiap bulan oleh tenaga kesehatan. Untuk
masyarakat yang telah mengalami kelumpuhan akibat remaik petugas melakukan atihan
rentang gerak pasif dirumah pasien secara teratur.
SMALL GROUP DISCUSSION
Step 1
1. Crude Birth Rate (CBR) = angka kelahiran kasar
2. Crude Death Rate (CDR) = angka kematian kasar
3. Usia produktif = masa-masa menghasilkan
4. Determinant of Health ? Demografi ?
Step 2
1. Contoh latihan rentang gerak pasif?
TeoriModelMetodeDefinisiFungsiKlasifikasiRuang Lingkup
Konsep Demografi
Determinasi kesehatan menurut Bloom
Jenis Pencegahan
Data – data komposisi penduduk & Proyeksi pertumbuhan penduduk
Pendidikan kesehatan
Konsep Epidemiologi
Masyarakat RW 14
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
2. Usia harapan hidup? Factor yang mempengaruhi ?
3. Perbandingan rumah semi permanen dan rumah permanen bagi kesehatan ?
4. Perbandingan tingkat pendidikan pada penduduk dengan kesehatan ?
5. Pemerataan penduduk seperti apa?
6. Status kesehatan masyarakat ?
7. Penyuluhan / penatalaksanaan ISPA ?
8. Kenapa masyarakat di RW 14 lebih banyak menderita ISPA ?
Step 3
1. Gerakan yang dibantu oleh orang lain
Contoh : perawat memfleksi dan ekstensikan kepala pasien
2. Kemungkinan lama hhidup dilihat dari factor kesehatan dan lain-lain.
7. Pendidikan kesehatan dan jumat bersi
8. Lingkungan kurang bersih, sirkulasi jelek, sanitasi, personal hygiene jelek, pendidikan
kesehatan kurang
Step 4
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
Step 5:
LO kasus
1. Komposisi penduduk dan proyeksi pertumbuhan penduduk
2. Konsep determinant kesehatan (teori BLUM)
3. Menganalisa data statistik dengan rumus statistik mengenai: angka kelahiran
total,kematian total, maternal mortality rate, infant mortality rate, umur harapan
hidup
4. Pemerataan penduduk yang baik seperti apa?
5. kalsifikasi pencegahan
6. Faktor-faktor yang mempengaruhu angka harapan hidup penduduk
STEP VI . Self Study
STEP VII
Reporting
A. KONSEP
1. Data komposisi penduduk dan analisa kasus
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh dan studi dokumentasi sejarah
komunitas. Data umum :
Lokasi daerah binaan : RW 14, Kelurahan Y.
Tipe komunitas :
Struktur politik :
Luas wilayah :
Iklim ;
b. Data demografi
Total penduduk: 525 jiwa.
- Data komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
No
.
Jenis kelamin Frekuensi %
1. Laki-laki 250 47,6
2. Perempuan 275 52,4
Jumlah 525 100
Dari 525 jiwa mayoritas penduduk Rw 14 adalah perempuan sebanyak 275 orang.
- Data komposisi penduduk berdasarkan usia
No. Usia Frekuensi %
1. Bayi dan balita 79 15
2. 6-14 tahun 63 12
3. 15-49 tahun 304 58
4. Lansia 79 15
Jumlah 525 100
Mayoritas penduduk Rw 14 berusia produktif yaitu usia 15- 49 tahun sebanyak 304
dari 525 penduduk.
- Data komposisi penduduk berdasarkan status ekonomi
No. Ekonomi %
1. Miskin 48
2.Menengah dan
kaya52
Jumlah 100
Hampir 50 % Penduduk Rw 14 berstatus ekonomi miskin.
- Data komposisi penduduk berdasarkan pendidikan
No. Pendidikan Frekuensi %
1. Tidak sekolah 74 14
2. SD 262 50
3. SMP 115 22
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
4. SMA 53 10
5. Perguruan tinggi 21 4
Jumlah 525 100
Mayoritas pendidikan di Rw 14 berpendidikan rendah yaitu SD sebanyak
50%, 262 orang dari 525 penduduk
- Data komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan
No. Pekerjaan Frekuensi %
1. Buruh tani 191 50
2. Wiraswasta 77 20
3. PNS 38 10
4. Tidak bekerja 77 20
Jumlah 383 100
Usia produktif masyarakat kelurahan Y Rw14 sejumlah 383 orang. Hal ini
dikarenakan dari 525 orang dikurangi 79 jiwa bayi & balita dan dikurangi 63 usia
muda jadi jumlahnya 383 orang. mayoritas bekerja sebagai buruh tani sebanyak
191 orang sisanya menyebar menjadi wiraswasta, PNS dan yang tidak bekerja
sebanyak 77 orang atau sekitar 20 % dari keseluruhan.
- Data komposisi penduduk berdasarkan status perkawinan
- Data komposisi penduduk berdasarkan ras/suku
- Data komposisi penduduk berdasarkan bahasa
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
- Data komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendapatan
- Data komposisi penduduk berdasarkan agama
- Data komposisi penduduk berdasarkan komposisi keluarga
c. Vital statistik
- CBR (Angka Kelahiran Kasar) : 1,7 %
- CDR (Angka kematian kasar) : 1,3%
- MMR (angka kematian ibu)
- IMR (angka kematian ibu)
Pengkajian selanjutnya:
a. Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas
b. Tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, respirasi rate, suhu tubuh.
c. Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir)
No. Penyakit Frekuensi %
1. ISPA 105 20
2. Diare 79 15
3. Hipertensi 53 10
4. Kelumpuhan 10 2
5. Tidak ada 278 53
Jumlah 525 100
Dari 525 jiwa, 278 orang tidak mempunyai penyakit namun sisanya mengalami
penyakit diantaranya 105 orang ISPA, 79 orang Diare, 53 orang dan 10 orang
kelumpuhan.
d. Riwayat penyakit keluarga
60 % penderita hipertensi memiliki riwayat keluarga hipertensi.
e. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari:
- Pola pemenuhan nutrisi
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
- Pola pemenuhan cairan elektrolit
- Pola istirahat/tidur
- Pola eliminasi
- Pola aktivitas gerak
- Pola pemenuhan kebersihan diri
f. Status psikososial
- Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan
- Hubungan dengan orang lain
- Peran di masyarakat
- Kesedihan yang dirasakan
- Stabilitas emosi
- Penelataran anak/lansia
- Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perlakuan tindakan kekerasan.
g. Status pertumbuhan dan perkembangan
h. Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
i. Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan
j. Pola perilaku tidak sehat, seperti: kebiasaan merokok, minum kopi yang
berlebihan, mengonsumsi alkohol, penggunaan obat tanpa resep, penyalahgunaan
obat terlarang, pola konsumsi tinggi garam, lemak dan purin
1. Data lingkungan fisik
Kediaman
No. Kediaman %
1. Semi permanen 90
2. Tidak permanen 9
3. Permanen 1
Jumlah 100
Mayoritas penduduk Rw 14 mempunyai kediaman semi permanen
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
2. Penggunaan air
No. Sumber %
1. Air sungai 57
2. Lain-lain 43
Jumlah 100
Mayoritas penduduk Rw 14 menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih dan
juga untuk mandi cuci kakus.
3. Pelayanan kesehatan dan sosial
4. Ekonomi
5. Keamanan dan transportasi
6. Politik dan pemerintahan
7. Sistem komunikasi
8. Pendidikan
9. rekreasi
2. Determinant of health
Menurut Teori Blum
Dalam konsep Blum ada 4 faktor determinan yang dikaji, masing-masing faktor saling
keterkaitan berikut penjelasannya :
1. Perilaku masyarakat
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
Masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat akan menghasilkan budaya
menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.
Beberapa kegiatan yang mungkin kita lakukan seperti: berolah raga, tidur, merokok,
minum, dll.
2. Lingkungan
Berbicara mengenai lingkungan sering kali kita meninjau dari kondisi
fisik.Lingkungan yang memiliki kondisi sanitasi buruk dapat menjadi sumber
berkembangnya penyakit.Hal ini jelas membahayakan kesehatan masyarakat kita.
Terjadinya penumpukan sampah yang tidak dapat dikelola dengan baik, polusi udara,
air dan tanah juga dapat menjadi penyebab. Upaya menjaga lingkungan menjadi
tanggung jawab semua pihak untuk itulah perlu kesadaran semua pihak.
Disamping lingkungan fisik juga ada lingkungan sosial yang berperan. Sebagai
mahluk sosial kita membutuhkan bantuan orang lain, sehingga interaksi individu satu
dengan yang lainnya harus terjalin dengan baik. Kondisi lingkungan sosial yang buruk
dapat menimbulkan masalah kejiwaan.
3. Pelayanan kesehatan
Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan masyarakat.Pelayanan
kesehatan yang berkualitas sangatlah dibutuhkan.Masyarakat membutuhkan posyandu,
puskesmas, rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya untuk membantu dalam
mendapatkan pengobatan dan perawatan kesehatan.Terutama untuk pelayanan
kesehatan dasar yang memang banyak dibutuhkan masyarakat.Kualitas dan kuantitas
sumber daya manusia di bidang kesehatan juga mesti ditingkatkan.
Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat sangat
besar perananya.sebab di puskesmaslah akan ditangani masyarakat yang
membutuhkan edukasi dan perawatan primer. Peranan Sarjana Kesehatan Masyarakat
sebagai manager yang memiliki kompetensi di bidang manajemen kesehatan
dibutuhkan dalam menyusun program-program kesehatan.Utamanya program-
program pencegahan penyakit yang bersifat preventif sehingga masyarakat tidaka
banyak yang jatuh sakit.
Banyak kejadian kematian yang seharusnya dapat dicegah seperti diare, demam
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
berdarah, malaria, dan penyakit degeneratif yang berkembang saat ini seperti jantung
karoner, stroke, diabetes militus dan lainnya.penyakit itu dapat dengan mudah dicegah
asalkan masyarakat paham dan melakukan nasehat dalam menjaga kondisi lingkungan
dan kesehatannya.
4. Genetik
Seperti apa keturunan generasi muda yang diinginkan ???. Pertanyaan itu menjadi
kunci dalam mengetahui harapan yang akan datang. Nasib suatu bangsa ditentukan
oleh kualitas generasi mudanya.Oleh sebab itu kita harus terus meningkatkan kualitas
generasi muda kita agar mereka mampu berkompetisi dan memiliki kreatifitas tinggi
dalam membangun bangsanya.
Dalam hal ini kita harus memperhatikan status gizi balita sebab pada masa inilah
perkembangan otak anak yang menjadi asset kita dimasa mendatang.Namun masih
banyak saja anak Indonesia yang status gizinya kurang bahkan buruk.Padahal potensi
alam Indonesia cukup mendukung.oleh sebab itulah program penanggulangan
kekurangan gizi dan peningkatan status gizi masyarakat masih tetap diperlukan.
Utamanya program Posyandu yang biasanya dilaksanakan di tingkat RT/RW. Dengan
berjalannya program ini maka akan terdeteksi secara dini status gizi masyarakat dan
cepat dapat tertangani.
selain itu factor yang mempengaruhi determinant health masih banyak,
diantaranya:
Income and social status
Employment/pekerjaan
Education
Lingkungan / environment
Health child development
Physical enviropment
Personal health practice ang coping skill
Health service
Social support network
Biologi ang genetic
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
Gender dan culture
Berikut beberapa conto faktor yamg mempengaruhi Derajat Kesehatan :
1. Environment
· Adanya sanitasi lingkungan yang baik akan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
· Semakin tinggi tingkat pendidikan individu/masyarakat maka pengetahuan akan
cara hidup sehat akan semakin baik.
· Ada norma agama pada umat Islam tentang konsep haram terhadap alcohol akan
menurunkan tingkat konsumsi alcohol.
2. Life Styles
· Perilaku merokok sejak usia dini akan meningkatkan resiko kanker paru
· Kebiasaan melakukan konsep 3 M (menguras, mengubur, menutup) pada
pencegahan DBD akan menurunkan prevalensi DBD.
· Perilaku mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food) akan meningkatkan
resiko obesitas yang beresiko pada penyakit jantung.
3. Heredity
· Perkawinan antar golongan darah tertentu akan mengakibatkan leukemia.
· Adanya kretinisme yang diakibatkan mutasi genetic
4. Health Care Services
· Adanya upaya promotif terhadap penularan HIV/AIDS akan menurunkan
prevalensi HIV/AIDS.
· Tersedianya sarana & prasaran kesehatan yang baik akan memudahkan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
berkualitas.
· Adanya asuransi kesehatan akan memudahkan individu/masyarakat untuk
mengakses pelayanan kesehatan.
3. Rumus statistic mengenai:
Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate-TFR):
Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita sampai dengan
akhir masa reproduksinya/ masa suburnya, Angka TFR yang tinggi cerminan
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
usia kawin rendah, tingkat pendidikan rendah (perempuan), tingkat sosial
ekonomi rendah.
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate):
CBR menunjukkan jumlah kelahiran per 1.000 penduduk dalam sat
periode tertentu-biasanya satu tahun.
Rumus: jumlah kelahiran hidup : Perkiraan jumlah penduduk/6 blan X
1000
Nilai < 20 : Rendah
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate):
Besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000
penduduk
Rumus : jumlah kematian : perkiraan jumlah penduduk x 1000
Angka Kematian Bayi (IMR):
kematian yang terjadi setelah bayi lahir s/d sebelum bayi berusia tepat satu
tahun
Rumus : jumlah kematian bayi < 1 tahun : jumlah kelahiran hidup x
100.000
Angka Kematian Ibu (MMR)
kematian perempuan ketika hamil atau dalam 42 hari setelah terminasi
kehamilan (melahirkan/keguguran/aborsi) yang disebabkan oleh hal terkait
dgn kehamilan atau pemeliharaannya
Rumus: jumlah ibu meninggal tahun t : jumlah penduduk perempuan
umur 15-49 thn tahun x 100.000
Angka Harapan Hidup
- Angka Harapan Hidup umur x adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan
dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x
- Angka Harapan Hidup Saat Lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan
dijalani oleh bayi yang baru lahir
- Kegunaan : untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan
4. Level of prevention
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
1. Pencegahan Primer
Segala kegiatan yang dapat menghentikan kejadian suatu penyakit sebelum hal itu
terjadi. Asfek utamanya: promos kesehatan, pendidikan kesehatan, danp
erlindungan kesehatan. Orientasi pencegahan ini ialah pengaturan perilaku dan
gaya hidup.
Conto: sanitasi, pengendalian infeksi, imunisasi dll
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan yang lebih ditunjukan pada kegiatan skrining kesehatan dan deteksi
untuk menemukan status patogenik(keadaan yang terjadi oleh adanya penyakit)
setiap individu didalam populasi.
Conto: berhenti merokok penurunan BB, penurunan stress, konseling kesehatan dll
3. Pencegahan tersier
Tujuan dari 3 tahapan pencegahan adalah membatasi atau menghalangi
perkembangan ketidakmampuan kondisi atau ganggguan sehingga tidak
berkembang ke tingkat lanjut yang membutuhkan perawatan intensif.
Pencegahan tersier ini lebih diarahkan terhadap rehabilitasi yang memulihkan
seseorang yg sakit sehingga menjadi lebih berguna, produktif dan meningkatkan
kualitas hidup.
5. DEMOGHRAPHY
Demografi berasal dari Bahasa Yunani
Demos : Rakyat
Grafein : Menulis
Demografi : Tulisan tulisan tentang rakyat/penduduk ( ilmu kependudukan)
Menurut Donald J Boque : Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik
tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk beserta perubahannya sepanjang
masa, melalui bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Variabel utama demografi:
1. Kelahiran (natalitas)
2. Kematian (death/mortalitas)
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
3. Migrasi (perpindahan)
Ketiga Variabel ini akan mempengaruhi keadaan dan komposisi penduduk
(umur dan jenis kelamin)
Ruang Lingkup:
Kuantitatif dan kualitatif, unsur-unsur demografi, teknik menghitung data
kependudukan, data demografi, pengukuran, teknik dan analisa serta
konsekuensi Interdisciplinary science (ekonomi, geografi, psychologi, politik
dsb)
Tujuan :
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam satu daerah tertentu
2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan penyebarannya
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk
dengan bermacam aspek-aspek sosial
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa datang dan
kemungkinan konsekuensinya.
Sumber data kependudukan :
Sensus Penduduk (SP). Indonesia telah melakukan sesus pada tahun ’71, ’80,
’90, dan 2000 (SP71, SP80, SP90, dan SP2000)
Survey penduduk, yaitu diataranya : SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus)
pada tahun 1985 dan 1995, Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional), SKRT
(Survei Kesehatan Rumah Tangga), SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia), Registrasi Penduduk, misalnya : Akte Kelahiran, Akta Nikah,
Pembuatan KTP. Seiring dengan waktu untuk mengetahui keadaan penduduk
mengalami perubahan. Info kependudukan berkaitan dengan keakuratan data,
data kependudukan yang tidak akurat menyebabkan informasi yang dihasilkan
salah. Padahal data tersebut digunakan sebagai perencanaan pembangunan.
Dinamika penduduk :
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
Dinamika penduduk akan melahirkan push and pull theory, yaitu Pertumbuhan
penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan
yang menambah dan mengurangi
- Kekuatan menambah (dorong/push) : kelahiran, imigrasi
- Kekuatan mengurangi (tarik/pull) : kematian, emigrasi
Laju pertumbuhan penduduk
Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah. Perubahan jumlah
penduduk ini disebut sebaagi pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk
adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau
negara dalam kurun waktu tertentu.Tingkat
pertumbuhan penduduk di negara kita masih termasuk tinggi.
Pengukuran laju pertumbuhan penduduk yaitu :
Rate of natural increase (pertumbuhan penduduk alami)
Pt = Po + ( B - D) + (Mi – Mo)
Pertumbuhan Geometri
Pt = Po. (1+r) {n}
Pertumbuhan Eksponential
Pt = Po. e {r. n}
Keterangan :
- Pt : jumlah penduduk pada waktu sesudahnya (P=population)
- Po : jumlah penduduk pada waktu terdahulu (awal)
- B : kelahiran yang terjadi pada jangka waktu antara kedua kejadian
tersebut (B=Birth)
- D : Jumlah kematian yang terjadi pada jangka (Death=mati)
- Mi : migrasi masuk pada jangka waktu yang sama (M=migration)
- Mo :migrasi keluar pada jangka waktu yang sama
- r : angka pertumbuhan penduduk (r=rate)
- n : lamanya waktu antara Po dengan Pt (n=number)
- e : angka eksponential = 2,71828 (e=eksponential/pangkat) tanda { }
dipangkatkan
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/negara disebabkan oleh faktor-faktor
demografi :
1. Angka kelahiran, fertilitas, natalitas/birth rate
2. Angka kematian, mortalitas/death rate.
3. Migrasi masuk (imigrasi) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah
tempat tujuan (area of destination)
4. Migrasi keluar (emigrasi) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu
daerah asal (area of origin)
Ukuran-ukuran demografi
1. Fertilitas yaitu Kemampuan riil seseorang wanita untuk melahirkan, yang
dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Ukuran fertilitas yaitu :
a. Crude Birth Rate = (Jumlah lahir hidup setahun : Populasi 1 Juli) x 100
b. Age Spesific Fertility Rate = (Jumlah lahir hidup wanita usia ttt :
Jumlah wanita dengan usia ttt) x 1000
c. General Fertility Rate = Jumlah lahir hidup setahun : Jumlah wanita
dalam “masa mampu hamil”) x 100
d. Masa mampu lahir = 15 – 44 th
2. Mortalitas / angka kematian
- Crude death rate (CDR)
Angka kematian kasar ( Crude Death Rate ) adalah angka yang
menunjukkan berapa besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun
tertentu untuk setiap 1000 penduduk. Angka ini disebut kasar sebab
belum memperhitungkan umur penduduk.
CDR: ∑ kematian dalam 1tahun
∑ penduduk pertengahan tahunx1000
Catatan:
Jumlah penduduk di sini bukanlah merupakan penyebut yang
sebenarnya, oleh karena itu berbagai golongan umur mempunyai
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
kemungkinan mati yang berbeda-beda, sehingga perbedaan dalam
susunan umur antara beberapa penduduk akan menyebabkan perbedaan
dalam CDR meskipun rate untuk berbagai golongan umur sama.
Kekurangan CDR adalah
1. Terlalu menyederhanakan pola yang kompleks dari rate
2. Penggunaannya dalam perbandingan angka kematian antar berbagai
penduduk yang mempunyai susunan umur yang berbeda-beda, tidak
dapat secara langsung melainkan harus melalui prosedur penyesuaian
(adjusment)
Meskipun mempunyai kekurangan tersebut CDR digunakan secara luas
karena
1. Sifatnya yang merupakan summary rate
2. Dapat dihitung dengan informasi yang minimal
CDR digunakan untuk perbandingan-perbandingan menurut waktu dan
perbandingan-perbandingan internasional
Untuk menyelidiki epidemiologi akan diperlukan summary rate yang
tidak mempunyai kelemahan-kelemahan, seperti Cude rate. Rate seperti
ini diperoleh dengan mengadakan penyesuaian pada susunan umur dari
berbagai penduduk yang akan diperbandingkan angka kematian,
dengan sendirinya adjusment rate akan aktif
Faktor pendukung CDR :
1) Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
2) Fasilitas kesehatan yang belum memadai
3) Keadaan gizi penduduk yang rendah
4) Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
5) Wabah penyakit
6) Terjadinya peperangan
7) Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
8) Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Faktor penghambat CDR :
1. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
2. Fasilitas kesehatan yang memadai
3. Meningkatnya keadaan gizi penduduk
4. Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
5. Kemajuan di bidang kedokteran.
6. Lingkungan hidup sehat.
7. Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
8. Tingkat kesehatan masyarakat tinggi
- Age Spesific Death Rate (angka kematian usia tertentu). Jumlah
kematian oleh golongan usia ttt per th x 1000 Jumlah pddk gol usia yg
bersangkutan pd pertengahan th (1 Juli)
3. Migrasi
Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain, yaitu : Urbanisasi,
Transmigrasi
Migrasi internal, yaitu Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah
lain dalam suatu negara . Perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah
asal disebut migrasi keluar/emigrasi ,sedangkan masuknya penduduk
kesuatu daerah tujuan disebut migrasi masuk./imigrasi Migrasi ini ada 2
macam :
Migrasi Bruto
Jumlah migrasi masuk dan keluar dalam suatu daerah atau negara.
Angka Migrasi Bruto
Angka yang menunjukan banyaknya migran masuk dan migran keluar
selama satu tahun di bagi penduduk pada pertengahan tahun (1 Juli)
Rumus : jumlah migran masuk + migran keluar
Jumlah penduduk pertengahan tahun X 1000
Migrasi Neto
Merupakan selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar, migrasi neto
posistif jika migrasi masuk lebih besar dari pada migrasi keluar, sedangkan
migrasi neto negatif adalah sebaliknya.
Angka Migrasi Neto
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
Angka yang menunjukan selisih jumlah migran masuk dan migran keluar
selama satu tahun di bagi penduduk pada pertengahan tahun .
Rumus : jumlah migran masuk - migran keluar
Jumlah penduduk pertengahan tahun X 1000
5. Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Penduduk adalah makhluk hidup yang aktif dan senantiasa mencari ruang
tempat hidupnya yang sesuai dengan persyaratan hidup organisme. Salah satunya
ketersediaan sumber daya alam sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
secara maksimal. Oleh karena itu, manusia tersebar secara tidak merata di atas
permukaan bumi.
Daerah iklim tropis sampai lintang sedang merupakan kawasan konsentrasi
penduduk di muka bumi. Hal ini dikarenakan daerah tropis memiliki temperatur
udara dan curah hujan yang tinggi. Dapat memberikan daya dukung optimal bagi
kehidupan manusia. Wilayah lain yang menjadi kawasan konsentrasi penduduk
antara lain dataran rendah yang subur. Adapun kawasan yang kondisi alamnya
sangat keras, seperti gurun dan kutub merupakan daerah yang berpenduduk sangat
jarang.
Persebaran penduduk yang tidak merata mengakibatkan perbedaan tingkat
kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan
jumlah penduduk dalam satuan wilayah tertentu. Angka kepadatan penduduk dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
a. Kepadatan Penduduk Kasar
Kepadatan penduduk kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah penduduk
dalam satuan wilayah tertentu. Satuan yang biasa digunakan untuk
menggambarkan angka kepadatan adalah orang/hektar atau orang/km2. Rumus
untuk menghitung kepadatan penduduk kasar adalah sebagai berikut.
KP = P : L
Keterangan:
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
KP = kepadatan penduduk kasar (orang/ha atau orang/km2)
P = jumlah penduduk
L = luas lahan
b. Kepadatan Penduduk Fisiologis
Kepadatan penduduk fisiologis adalah angka yang menunjukkan perbandingan
banyaknya penduduk dengan luas lahan pertanian. Rumus untuk menghitung
kepadatan penduduk fisiologis adalah sebagai berikut.
KPf = P : Lt
Keterangan:
KPf = kepadatan penduduk fisiologis (orang/ha atau orang/km2)
P = jumlah penduduk
Lt = luas lahan pertanian
c. Kepadatan Penduduk Agraris
Kepadatan penduduk agraris adalah angka yang menunjukkan perbandingan
banyaknya penduduk petani dengan luas lahan pertanian. Formulasi yang
digunakan untuk menghitung kepadatan penduduk agraris adalah sebagai berikut.
KPa = Pt : Lt
Keterangan:
KPa = kepadatan penduduk agraris (orang/ha atau orang/km2)
Pt = jumlah penduduk petani
Lt = luas lahan pertanian.
Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Selain
faktor kesuburan tanah dan daya dukung lahan, faktor historis juga memengaruhi
ketimpangan sebaran penduduk di Indonesia. Akibatnya, tingkat kepadatan
penduduk di wilayah tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah-
wilayah lainnya di Indonesia. Ketimpangan ini tentunya berpengaruh terhadap
kemajuan dan pembangunan wilayah.
Secara umum tingkat kepadatan penduduk Indonesia pada tahun 2000
adalah 109 juta/km2. Beberapa provinsi yang memiliki kepadatan penduduk paling
COMMUNITY NURSING PROGRAM I Tutor 7
tinggi adalah Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI
Yogyakara, dan Jawa Timur. adapun provinsi yang tingkat kepadatan
penduduknya rendah adalah Maluku, Papua, Kalimantan Barat, dan Kalimantan
Tengah.
6. Faktor yang mempengaruhi Angka harapan hidup suatu komunitas
1. Faktor fisik
- Geografi - besar nya komunitas
- Lingkungan - perkembangan industri
2. Factor social dan budaya
- kepercayaan, tradisi dan budaya
- ekonomi dan politik
- agama
- norma social
- status social ekonomi
3. Organisasi masyarakat
4. Perilaku individu
top related