pemerintah kabupaten...
Post on 23-Aug-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 1
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Tidak dapat disangkal bahwa agenda pembangunan sepenuhnya tergantung
pada sejauhmana pendanaan yang memadai dapat disediakan. Keberhasilan
pembangunan juga ditunjang oleh sejauh mana dana riil untuk alokasi
pembangunan disediakan. Gambaran pengelolaan keuangan daerah beserta
kerangka pendanaan akan menjelaskan kinerja pengelolaan keuangan di masa lalu,
perilaku data dan informasi pertanggungjawaban keuangan daerah, dan bagaimana
proyeksi ketersediaan dana pembangunan pada masa 5 tahun mendatang.
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
Kinerja keuangan masa lalu dimaksudkan untuk mengetahui kondisi
keuangan di masa lalu. Analisis terhadap kinerja keuangan daerah mencakup kinerja
pelaksanaan APBD dan Neraca Daerah. Keuangan daerah meliputi penerimaan atau
pendapatan daerah, pengeluaran daerah atau belanja daerah dan pembiayaan
daerah. Keuangan daerah dikelola dengan menganut azas-azas, tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan
bertanggungjawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan dan manfaat untuk
masyarakat.
Kemampuan keuangan daerah dapat dilihat dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah. Dari sisi APBD, keuangan daerah dipergunakan untuk membiayai
program dan kegiatan dalam rangka penyelenggaran pemerintahan dan
pembangunan dari tahun ke tahun diperkirakan akan terus mengalami peningkatan.
Peningkatan ini menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan pembangunan
baik dari aspek fisik maupun non fisik.
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 2
Kemampuan keuangan APBD sangat dipengaruhi oleh APBN, dimana APBN
ditentukan oleh perhitungan asumsi makro APBN yang dipengaruhi oleh :
(1) kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan Bahan Bakar Minyak (BBM), (2) laju
pertumbuhan perekonomian nasional yang berimbas kepada perekonomian daerah,
(3) terjadinya laju inflasi sebagai akibat terjadinya krisis di negara Eropa dan Amerika
yang mengakibatkan naiknya harga-harga impor, (4) melemahnya nilai tukar rupiah.
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD
Analisis kinerja keuangan daerah dapat dilihat dari bagaimana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diimplementasikan dalam rangka
mendukung pencapaian target-target pembangunan yang telah ditetapkan.
Penyusunan APBD pada dasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan
ekonomi makro dan sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumberdaya secara
tepat dan mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan anggaran secara baik. Aspek
penting dalam penyusunan APBD adalah penyelerasan antara kebijakan (policy),
perencanaan (planning) dan penganggaran (budgeting) antara pemerintah dengan
pemerintah daerah.
3.1.1.1. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah Kabupaten Majalengka dari tahun ke tahun terus
meningkat, hal ini sebagaimana terlihat dari target dan realisasi pendapatan daerah
pada tabel 3.1.
Pada tahun 2008, target pendapatan daerah sebesar Rp886,523 miliar dapat
direalisasikan sebesar Rp876,122 miliar atau sebesar 98,83 %, sedangkan pada tahun
2012 mengalami peningkatan target sebesar Rp1,571 triliun dengan realisasi sebesar
Rp1,574 triliun atau 100,17%. Adapun perkembangan realisasi pendapatan daerah
tahun 2008-2012 mengalami fluktuasi sebagamana terlihat pada gambar 3.1.
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 3
Tabel 3.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
Tahun Anggaran
Target Setelah Perubahan APBD
(Rp)
Realisasi (Rp) % Bertambah/
Berkurang
2008 886.523.886.671,10 876.122.099.714,00 98,83 (10.401.786.957,10) 2009 952.235.017.359,31 967.266.988.286,00 101,58 15.031.970.926,69 2010 1.128.871.359.031,59 1.122.795.910.289,00 99,46 (6.075.448.742,59) 2011 1.274.730.517.626,13 1.277.921.523.925,00 100,25 3.191.006.298,87 2012 1.571.670.901.204,65 1.574.352.386.820,00 100,17 2.681.485.615,35
Jumlah 5.814.031.681.892,78 5.818.458.909.034,00 100,08 4.427.227.141,22 Sumber : LKPJ Bupati Majalengka Tahun Anggaran 2008-2012
Gambar 3.1.
Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah
Total target pendapatan daerah Kabupaten Majalengka selama periode
tahun 2008-2012 sebesar Rp5.814.031.681.892,78 dengan realisasi sebesar
Rp5.818.458.909.034,00 atau melampaui target sebesar 100,08 persen.
Struktur pendapatan daerah Kabupaten Majalengka terdiri dari Pendapatan
Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Target
98,83
101,58
99,46
100,25 100,17
9797,5
9898,5
9999,5100
100,5101
101,5102
2008 2009 2010 2011 2012
Pers
en re
alis
asi
T A H U N
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 4
dan realisasi komponen pendapatan daerah selama tahun 2008-2012 dapat dilihat
pada tabel 3.2 dan gambar 3.2. berikut.
Tabel. 3.2.
Target dan Realisasi Komponen Pendapatan Daerah Kabupaten MajalengkaTahun 2008-2012
(Dalam Miliar Rupiah)
Tahun PAD Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
2008 47,500 47,721 100,47 741,195 730,072 98,50 97,827 98,327 100,51 2009 68,391 68,907 100,75 768,472 774,396 100,77 115,370 123,962 107,45 2010 79,695 76,398 95,86 875,729 877,528 100,21 173,446 168,869 97,36 2011 90,825 86,579 95,33 973,516 981,620 100,83 210,388 209,721 99,68 2012 99,061 103,740 104,72 1.273,682 1.275,448 100,14 198,926 195,162 98,11
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Gambar 3.2. Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Daerah
Dari data di atas terlihat bahwa selama kurun waktu 2008-2012, realisasi
PAD meningkat dari Rp47.721.941.970,00 pada tahun 2008, menjadi
Rp103.740.974.491,00 pada tahun 2012. Pada kurun waktu yang sama, dana
perimbangan meningkat dari Rp730.072.518.256,00 pada tahun 2008, menjadi
Rp1.275.448.701.689,00 pada tahun 2012. Begitu pula dengan lain-lain pendapatan
yang sah, meningkat dari Rp98.327.639.488,00, menjadi
0,00
200,00
400,00
600,00
800,00
1.000,00
1.200,00
1.400,00
2008 2009 2010 2011 2012
Kily
ar R
upia
h
T A H U N
PAD
Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 5
Rp195.162.710.640,00 pada tahun 2012. Namun demikian, secara persentase, selama
kurun waktu 2008-2012, realisasinya berfluktuasi seperti terlihat pada gambar 3.3
berikut :
Gambar 3.3. Prosentase Capaian Pendapatan Daerah
Salah satu ukuran kemandirian pemerintah daerah adalah dengan melihat
proporsi PAD terhadap total pendapatan daerah. Selama tahun 2008-
2012, proporsi PAD cenderung meningkat yaitu pada tahun 2008 sebesar 5,44 %,
meningkat menjadi 6,59 % pada tahun 2012, dan pada tahun 2009 mencapai angka
tertinggi yaitu sebesar 7,12. Sangat rendahnya proprosi PAD (masih dibawah 10%)
menunjukkan bahwa ketergantungan Pemerintah Kabupaten Majalengka kepada
pemerintah pusat dan atau provinsi dari sisi finansial masih sangat tinggi.
Perkembangan proporsi dapat dilihat pada tabel 3.3 dan gambar 3.4.
Tabel. 3.3. Perkembangan Proporsi Pendapatan Daerah Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
Tahun PAD Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan
Jumlah (Rp) % Jumlah (Rp) % Jumlah (Rp) %
2008 47.721.941.970,00 5,44 730.072.518.256,00 83,33 98.327.639.488,00 11,22
2009 68.907.543.309,00 7,12 774.396.796.950,00 80,06 123.962.648.027,00 12,82
100,47 100,75
95,86 95,53
104,72
98,5100,77 100,21 100,83 100,14100,51
107,45
97,3699,68
98,11
889092949698
100102104106108110
2008 2009 2010 2011 2012
dala
m p
rose
n
T A H U N
PAD
DANA PERIMBANGAN
LAIN_LAIN
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 6
Tahun PAD Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan
Jumlah (Rp) % Jumlah (Rp) % Jumlah (Rp) %
2010 76.398.018.123,00 6,80 877.528.110.599,00 78,15 168.869.781.567,00 15,04
2011 86.579.536.411,00 6,77 981.620.120.854,00 76,81 209.721.866.660,00 16,41
2012 103.740.974.491,00 6,59 1.275.448.701.689,00 81,01 195.162.710.640,00 12,39
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Gambar 3.4. Perkembangan Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Daerah
Dari gambar di atas, terlihat pula bahwa komponen dana perimbangan
masih sangat dominan dalam pendapatan daerah Kabupaten Majalengka, yaitu
mencapai diatas 70 % setiap tahunnnya, sedangkan lain-lain pendapatan daerah
yang sah, berkisar antara 11-16 %.
Secara rinci realisasi pendapatan daerah per komponen sumber penerimaan
selama kurun waktu 2008-2012 adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan Asli Daerah; terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah,
pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
Pendapatan Asli Daerah yang sah. Realisasi selama kurun waktu 2008-
2012 sebagaimana tabel 3.4, dan gambar 3.5.
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
2008 2009 2010 2011 2012T A H U N
Lain-lain pendapatanDana PerimbanganPAD
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 7
Tabel 3.4. Perkembangan Realisasi PAD Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
No. Uraian Tahun (Rp) 2008 2009 2010 2011 2012
1 Pajak daerah 4.827.278.616,00 5.907.816.772,00 5.174.181.843,00 12.976.000.948,00 14.650.525.514,00
2 Retribusi Daerah 34.493.554.317,00 29.555.915.125,00 12.444.252.599,00 11.987.641.003,00 16.408.826.561,00
3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah Yang dipisahkan
2.242.774.291,00 2.918.544.163,00 3.740.194.293,00 3.164.274.102,00 3.808.902.976,00
4 Lain-lain Pendapatan Asli daerah yang sah
6.158.334.746,00 30.525.267.249,00 55.039.389.388,00 58.451.620.358,00 68.872.719.440,0
Jumlah PAD 47.721.941.970,00 68.907.543.309,00 76.398.018.123,00 86.579.536.411,00 103.740.974.491,00
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Gambar 3.5. Realisasi PAD Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
b. Dana Perimbangan; terdiri dari dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak,
dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan lain-lain. Realisasi dana
perimbangan selama kurun waktu 2008-2012 sebagaimana terlihat pada tabel
3.5 dan gambar 3.6 berikut:
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
2008 2009 2010 2011 2012
DALA
M M
ILYA
R RU
PIAH
Pajak daerah Retribusi daerah Pengelolaan kekayaan daerah Lain-lain
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 8
Tabel 3.5 Perkembangan Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
No. Uraian Tahun (Rp)
2008 2009 2010 2011 2012
2 Dana Perimbangan 730.072.518.256,00 774.396.796.950,00 877.528.110.599,00 981.620.120.854,00 1.275.448.701.689,00
2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
79.719.083.256,00 91.878.588.950,00 97.746.731.999,00 109.447.610.694,00 116.093.856.689,00
2.2 Dana Alokasi Umum 600.795.435.000,00 642.722.208.000,00 717.458.878.600,00 803.849.010.160,00 1.029.606.595.000,00
2.3 Dana Alokasi Khusus
49.558.000.000,00 39.796.000.000,00 62.322.500.000,00 68.323.500.000,00 129.748.250.000,00
2.4 Lain-lain - 0,00 0,00 0,00 0,00
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Gambar 3.6. Perkembangan Dana Perimbangan
c. Lain-lain Pendapatan daerah; terdiri dari pendapatan hibah, dana darurat, dana
bagi hasil pajak/bukan pajak dari provinsi, dana penyesuaian dan otonomi
khusus, bantuan keuangan dari provinsi, dan lain-lain pendapatan. Secara rinci
realisasinya dapat dilihat pada tabel 3.6 dan gambar 3.7 berikut.
0,00
200,00
400,00
600,00
800,00
1.000,00
1.200,00
2008 2009 2010 2011 2012
dala
m m
ilyar
rupi
ah
T A H U N
Bagi Hasil
DAU
DAK
Lain-Lain
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 9
Tabel 3.6.
Perkembangan Realisasi Lain-lain Pendapatan Yang Sah Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
No Uraian Tahun (Rp)
2008 2009 2010 2011 2012 1 Lain-lain Pendapatan
Daerah Yang Sah 98.327.639.488,00 123.962.648.027,00 168.869.781.567,00 209.721.866.660,00 195.162.710.640,00
1.1 Pendapatan Hibah 650.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.2 Dana Darurat 5.000.000.000,00 7.190.396.000,00 0,00 0,00 0,00 1.3 Dana Bagi Hasil
Pajak/Bukan Pajak Dari Provinsi Dan Pemerintah Daerah Lainnya
26.136.528.753,00 27.535.892.927,00 30.589.689.338,00 39.755.770.346,00 48.228.620.770,00
1.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus 16.984.267.880,00 22.519.950.000,00 68.309.966.729,00 100.824.365.000,00 12.195.000.000,00
1.5 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya
49.556.842.855,00 66.716.409.100,00 69.970.125.500,00 69.141.731.314,00 134.739.089.870,00
1.6 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah Pendapatan 876.122.099.714,00 967.266.988.286,00 1.122.795.910.289,00 1.277.921.523.925,00 1.574.352.386.820,00 Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 10
Dari keseluruhan komponen dan sumber pendapatan daerah, komponen
dana perimbangan memberikan proporsi terbesar dalam pendapatan daerah.
Sumber terbesar dari komponen ini adalah Dana Alokasi Umum (DAU). Komponen
kedua terbesar adalah Lain-lain pendapatan yang sah, dengan sumber terbesar
berasal dari pos bantuan keuangan dari provinsi. Sedangkan terakhir adalah
komponen PAD, dengan sumber terbesar dari lain-lain pendapatan asli daerah yang
sah.
Secara umum rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah Kabupaten
Majalengka periode tahun 2008-2012 sebesar 15,87 persen dengan sumber
pendapatan terbesar bersumber dari PAD sebesar 22,10 persen, dana perimbangan
sebesar 15,30 persen dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar 19,96 persen.
Untuk lebih jelasnya, rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah Kabupaten
Majalengka periode tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 3.7. berikut:
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
2008 2009 2010 2011 2012
dala
m m
ilyar
rupi
ah
T a h u n
Gambar 3.7. Perkembangan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah
Hibah
Dana Darurat
DBHP/BP Prov
Dana Penyesuaian
Ban Keu Prov
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 11
Tabel 3.7
RATA-RATA PERTUMBUHAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH TAHUN 2008-2012
KABUPATEN MAJALENGKA
URAIAN Tahun (Rp) RATA-
RATA 2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
PENDAPATAN DAERAH 876.122.099.714,00 967.266.988.286,00 1.122.795.910.289,00 1.277.921.523.925,00 1.574.352.386.820,00 15,87
Pendapatan Asli Daerah 47.721.941.970,00 68.907.543.309,00 76.398.018.123,00 86.579.536.411,00 103.740.974.491,00 22,10
Pendapatan Pajak Daerah 4.827.278.616,00 5.907.816.772,00 5.174.181.843,00 12.976.000.948,00 14.650.525.514,00 43,41
Pendapatan Retribusi Daerah 34.493.554.317,00 29.555.915.125,00 12.444.252.599,00 11.987.641.003,00 16.408.826.561,00 (9,75)
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 2.242.774.291,00 2.918.544.163,00 3.740.194.293,00 3.164.274.102,00 3.808.902.976,00 15,81
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 6.158.334.746,00 30.525.267.249,00 55.039.389.388,00 58.451.620.358,00 68.872.719.440,00 125,00
Pendapatan Pajak Daerah 4.827.278.616,00 5.907.816.772,00 5.174.181.843,00 12.976.000.948,00 14.650.525.514,00 43,41
Dana Perimbangan 730.072.518.256,00 774.396.796.950,00 877.528.110.599,00 981.620.120.854,00 1.275.448.701.689,00 15,30
Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 79.719.083.256,00 91.878.588.950,00 97.746.731.999,00 109.447.610.694,00 116.093.856.689,00 9,92
Dana Alokasi Umum 600.795.435.000,00 642.722.208.000,00 717.458.878.600,00 803.849.010.160,00 1.029.606.595.000,00 14,68
Dana Alokasi Khusus 49.558.000.000,00 39.796.000.000,00 62.322.500.000,00 68.323.500.000,00 129.748.250.000,00 34,11
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 98.327.639.488,00 123.962.648.027,00 168.869.781.567,00 209.721.866.660,00 195.162.710.640,00 19,89
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 12
URAIAN Tahun (Rp) RATA-
RATA 2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
Pendapatan Hibah 650.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 (25,00)
Dana Darurat 5.000.000.000,00 7.190.396.000,00 0,00 0,00 0,00 (14,05)
Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 26.136.528.753,00 27.535.892.927,00 30.589.689.338,00 39.755.770.346,00 48.228.620.770,00 16,93
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 16.984.267.880,00 22.519.950.000,00 68.309.966.729,00 100.824.365.000,00 12.195.000.000,00 48,90
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 49.556.842.855,00 66.716.409.100,00 69.970.125.500,00 69.141.731.314,00 134.739.089.870,00 33,30
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah Pendapatan 876.122.099.714,00 967.266.988.286,00 1.122.795.910.289,00 1.277.921.523.925,00 1.574.352.386.820,00 15,87
Sumber: DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 13
3.1.1.2. Belanja Daerah
Pada dasarnya belanja daerah dalam APBD diarahkan dalam rangka
pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan secara umum, pelaksanaan pembangunan
sesuai prioritas daerah yang disinergikan dengan program-progam Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta dalam upaya peningkatan pelayanan
masyarakat.
Belanja daerah terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung.
Seiring dengan meningkatnya pendapatan daerah, selama kurun waktu
2008-2012, belanja daerah pun mengalami peningkatan yang cukup signifikan,
seperti terlihat dalam Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012 (Dalam Miliar Rupiah)
No. Tahun
Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Jumlah
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
1
2008 559,924 549,392
98,12
360,702 333,376
92,42
920,626 882,768
95,89
2
2009 658,232 628,420
95,47
319,970 299,721
93,67
978,202 928,141 94,88
3
2010 818,531 805,763
98,44
373,556 330,366
88,44
1.192,088 1.136,129
95,31
4
2011 844,878 837,437
99,12
474,201 451,571
95,23
1.319,079 1.289,008
97,72
5
2012 936,725 907,686
96,90
654,072 618,238
94,52
1.590,797 1.525,924
95,92
Sumber: DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Belanja tidak langsung meningkat dari anggaran tahun 2008 sebesar
Rp559,924 miliar dengan realisasi sebesar Rp549,392 miliar, menjadi anggaran
sebesar Rp936,725 miliar dengan realisasi sebesar Rp907,686 miliar pada tahun
2012; belanja langsung meningkat dari anggaran tahun 2008 sebesar Rp360,702
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 14
miliar dengan realisasi sebesar Rp333,376 miliar, menjadi anggaran sebesar
Rp654,072 miliar dengan realisasi sebesar Rp618,238 miliar pada tahun 2012; Total
belanja meningkat dari anggaran tahun 2008 sebesar Rp920,626 miliar dengan
realisasi sebesar Rp882,768 miliar, menjadi anggaran sebesar Rp1,590 triliun dengan
realisasi sebesar Rp1,525 triliun pada tahun 2012.
559,924658,232
818,531 844,878936,725
360,702 319,97 373,556474,201
654,072
920,626 978,202
1.192,091.319,08
1.590,80
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2008 2009 2010 2011 2012
MILYAR
RUPIAH
T a h u n
Gambar 3.8.Perkembangan Anggaran Belanja Daerah
BTL
BL
TOTAL BELANJA
549,392628,42
805,763 837,437907,686
333,376 299,721 330,366451,571
618,238
882,768 928,141
1.136,13
1.289,01
1.525,92
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2008 2009 2010 2011 2012
Milyar
Rupiah
T a h u n
Gambar 3.9. Perkembangan Realisasi Belanja Daerah
BTL
BL
TOTAL BELANJA
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 15
Mengenai perkembangan persentase realisasi belanja dapat dilihat pada
Gambar 3.10. Selama kurun waktu 2008-2012, persentase realisasi belanja tidak
langsung selalu lebih besar dari belanja langsung. Secara keseluruhan realisasi
belanja daerah mengalami fluktuasi. Total belanja daerah terdapat fluktuasi yaitu
dari 95,89% pada tahun 2008, turun menjadi 94,88 % pada tahun 2009, turun lagi
menjadi 93,31% pada tahun 2010, kemudian naik lagi menjadi 97,72 % pada tahun
2011, kemudian turun lagi menjadi 95,92 % pada tahun 2012.
Dari gambar 3.10 di atas juga terlihat selama kurun waktu 2008-2012,
persentase realisasi komponen Belanja Langsung mencapai angka terendah yaitu
88,44% pada tahun 2010, turun dari tahun 2009 yang tercatat sebesar 93,67 %.
Kondisi ini berbeda dengan Belanja Tidak Langsung, yang meningkat dari 95,47 %
pada tahun 2009 menjadi 98,44 pada tahun 2010.
Mengenai proporsi realisasi belanja selama kurun waktu 2008-2012 dapat
dilihat pada tabel 3.9 dan gambar 3.11.
95,8994,88
93,31
97,7295,92
98,12
95,47
98,44 99,12
96,9
92,4293,67
88,44
95,23 94,52
82
84
86
88
90
92
94
96
98
100
2008 2009 2010 2011 2012
persetase
T A H U N
Gambar 3.10.Perkembangan Prosentase Realisasi Belanja Daerah
Total
BTL
BL
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 16
Tabel 3.9. Perkembangan Proporsi Belanja Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
No. Tahun Belanja Tidak
Langsung (%)
Belanja Langsung (%)
Total (%)
1 2008 62,24 37,76 100
2 2009 67,71 32,29 100
3 2010 70,92 29,08 100
4 2011 64,97 35,03 100
5 2012 59,48 40,52 100
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012
persen
T A H U N
Gambar 3.11. Perkembangan Proporsi Belanja Daerah
BL
BTL
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 17
Dari tabel dan gambar di atas terlihat bahwa selama kurun waktu
2008-2012, secara rata-rata tidak terjadi perubahan yang cukup signifikan pada
komposisi belanja daerah yaitu berkisar antara 60% untuk Belanja Tidak Langsung
dan 40 % Belanja Langsung. Perubahan yang terjadi yaitu penurunan untuk Belanja
Tidak Langsung dan peningkatan untuk Belanja Langsung, artinya bahwa kebijakan
keuangan daerah mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam melayani
kebutuhan publik/ masyarakat.
Secara rinci, perkembangan belanja daerah selama kurun waktu
2008-2012 dapat dilihat pada tabel 3.10. yaitu sebagai berikut :
a. Belanja Tidak Langsung; terdiri dari Belaja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja
Subsidi, Belaja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan
Keuangan, Belaja Tidak Terduga, dan Belanja Lain-lain.
b. Belanja Langsung; terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang/Jasa; dan Belanja
Modal.
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 18
Tabel 3.10 Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012 (Dalam Miliar Rupiah)
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
No Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
BELANJA DAERAH 920,627 882,768 95,89 978,203 928,142 94,88 1.192,088 1.136,130 95,31 1.319,080 1.289,009 97,72 1.590,798 1.525,925 95,92
Belanja Tidak Langsung 559,924 549,392 98,12 658,232 628,420 95,47 818,531 805,763 98,44 844,879 837,437 99,12 936,726 907,686 96,90
1 Belanja Pegawai 484,216 479,697 99,07 548,582 545,184 99,38 712,642 703,199 98,68 766,341 764,179 99,72 887,485 860,887 97,00
2 Belanja Bunga 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
3 Belanja Subsidi 0,500 0,500 100,00 0,168 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
4 Belanja Hibah 20,171 18,423 91,34 6,817 5,550 81,41 6,912 6,833 98,85 10,547 9,628 91,29 2,531 2,481 98,02
5 Belanja Bantuan Sosial 16,079 12,949 80,54 55,397 33,005 59,58 53,256 50,773 95,34 22,495 18,669 82,99 0,000 0,000 0,00
6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/ kabupaten/ kota Dan Pemerintahan Desa
1,550 1,434 92,48 1,633 1,360 83,27 1,723 1,599 92,78 1,881 1,816 96,56 1,997 0,841 42,12
7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/kabupaten/kota Dan Pemerintahan Desa
37,028 36,389 98,27 45,029 43,321 96,21 43,499 43,360 99,68 43,115 42,948 99,61 44,212 43,424 98,22
8 Belanja Tidak Terduga 0,380 0,000 0,00 0,606 0,000 0,00 0,500 0,000 0,00 0,500 0,197 39,35 0,500 0,053 10,69
9 Lain-lain 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
Belanja Langsung 360,703 333,376 92,42 319,971 299,721 93,67 373,557 330,366 88,44 474,201 451,571 95,23 654,072 618,238 94,52
1 Belanja Pegawai 75,714 72,475 95,72 62,334 56,784 91,10 45,848 40,393 88,10 73,526 69,596 94,66 80,191 74,322 92,68
2 Belanja Barang Dan Jasa 119,599 111,419 93,16 132,713 122,376 92,21 137,656 118,208 85,87 196,621 186,054 94,63 209,657 192,915 92,01
3 Belanja Modal 165,390 149,482 90,38 124,924 120,562 96,51 190,052 171,765 90,38 204,055 195,921 96,01 364,224 351,002 96,37
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 19
3.1.1.3. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan daerah dan
pengeluaran pembiayaan daerah. Penerimaan pembiayaan daerah terdiri dari SILPA
tahun anggaran sebelumnya, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan
0
200
400
600
800
1000
2008 2009 2010 2011 2012
Juta
rupian
T A H U N
Gambar 3.12. Perkembangan Realisasi Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai
Belanja bunga
Belaja Subsidi
Belaja Hibah
Bansos
Bagi Hasil
Bankeu
Tidak Terduga
Lain-lain
0
50
100
150
200
250
300
350
400
2008 2009 2010 2011 2012
Jutaan
rupiah
T A H U N
Gambar 3.13. Perkembangan Realisasi Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Barang/Jasa
Belanja Modal
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 20
daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali
pemberian pinjaman, dan penerimaan piutang daerah. pengeluaran pembiayaan
daerah terdiri dari pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi)
pemerintah daerah, pembayaran pokok utang, pemberian pinjaman daerah.
Secara rinci Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah dapat dilihat pada
tabel 3.11 berikut ini.
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 21
Tabel. 3.11 Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
(Dalam Miliar Rupiah)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
PEMBIAYAAN DAERAH 34,103 34,332 100,67 25,968 26,284 101,22 63,217 65,409 103,47 44,349 47,940 108,10 19,127 19,322 101,02
Penerimaan Pembiayaan Daerah 39,354 39,580 100,57 29,213 28,429 97,32 65,717 65,409 99,53 52,349 51,440 98,26 37,127 37,322 100,53
1 SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya 31,161 31,161 100,00 27,685 27,685 100,00 65,409 64,848 99,14 52,075 50,746 97,45 36,853 36,853 100,00
2 Pencairan Dana Cadangan 5,000 5,000 100,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 0,000 0,421 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
6 Penerimaan Piutang Daerah 3,193 2,998 93,89 1,528 0,744 48,69 0,308 0,561 182,49 0,274 0,694 253,36 0,274 0,469 171,15
Jumlah Penerimaan Pembiayaan Daerah 39,354 39,580 100,57 29,213 28,429 97,32 65,717 65,409 99,53 52,349 51,440 98,26 37,127 37,322 100,53
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 5,251 5,249 99,95 3,245 2,145 66,11 2,500 0,000 0,00 8,000 3,500 43,75 18,000 18,000 100,00
1 Pembentukan Dana Cadangan 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 4,500 0,000 0,00 18,000 18,000 100,00
2 Penyertaan Modal (investasi) Pem Daerah 3,500 3,500 100,00 2,700 1,600 59,26 2,500 0,000 0,00 3,500 3,500 100,00 0,000 0,000 0,00
3 Pembayaran Pokok Utang 1,751 1,749 99,86 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
4 Pemberian Pinjaman Daerah 0,000 0,000 0,00 0,545 0,545 100,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 5,251 5,249 99,95 3,245 2,145 66,11 2,500 0,000 0,00 8,000 3,500 43,75 18,000 18,000 100,00
Pembiayaan Neto 34,103 34,332 100,67 25,968 26,284 101,22 63,217 65,409 103,47 44,349 47,940 108,10 19,127 19,322 101,02
SILPA Tahun berkenaan 0,000 27,685 0,00 0,000 65,409 0,00 0,000 52,075 0,00 0,000 36,853 0,00 0,000 67,750 0,00
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 22
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa selama periode tahun 2008-2012,
pembiayaan daerah mengalami fluktuasi yang puncaknya mencapai angka tertinggi
pada tahun 2010 dan 2011 dengan rata-rata mencapai di atas 103 persen.
3.1.2. Neraca Daerah
Neraca daerah adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu
entitas (perusahaan, pemerintah pusat, pemerintah daerah) yang meliputi aset,
kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu. Elemen utama neraca
pemerintah daerah meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana. Setiap elemen utama
neraca tersebut ditunjukkan dalam sub-sub rekening yang lebih rinci.
Neraca daerah sebagaimana tersebut di atas dapat dilihat dalam tabel 3.12
sebagai berikut:
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 23
Tabel 3.12
RATA-RATA PERTUMBUHAN NERACA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2008 - 2012
NO URAIAN
Tahun (Rp) RATA-RATA 2008 2009 2010 2011 2012
1 ASET LANCAR
Kas 27.708.270.980,00 8.606.397.119,00 54.325.061.626,00 42.713.366.805,00 72.332.570.797,00 99,82
Kas di Kas Daerah 27.398.713.599,00 5.101.399.740,00 51.920.316.209,00 36.708.724.785,00 68.049.529.500,00 177,03
Kas di Bendahara Pengeluaran 301.384.200,00 339.736.084,00 155.639.731,00 2.797.814.852,00 0,00 294,99
Kas di Bendahara Penerimaan 8.173.181,00 679.621.987,00 21.837.800,00 17.821.804,00 0,00 1.585,28
Kas di BLUD 0,00 2.485.639.308,00 2.227.267.886,00 3.189.005.364,00 4.283.041.297,00 33,42 Investasi Jangka Pendek 0,00 60.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00
Piutang 10.408.350.375,00 6.834.521.370,96 9.276.072.919,40 8.318.399.314,00 9.796.524.799,00 2,61
Piutang Bagi Hasil 0,00 0,00 0,00 0,00 358.854.581,00 Piutang Retribusi 3.582.002.375,00 2.110.773.370,96 2.416.695.914,40 4.236.981.314,00 5.436.252.218,00 16,97 Piutang Lainnya 6.826.348.000,00 4.723.748.000,00 6.859.377.005,00 4.081.418.000,00 4.001.418.000,00 (5,12)
Penyisihan Piutang 0,00 0,00 0,00 0,00 (4.598.819.022,00)
Penyisihan Piutang Retribusi 0,00 0,00 0,00 0,00 (1.156.401.022,00) Penyisihan Piutang Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 (3.442.418.000,00)
Persediaan 4.337.884.369,95 5.907.728.470,55 16.688.080.623,49 18.080.121.838,10 16.827.547.740,50 47,35
Jumlah Aset Lancar 42.454.505.724,95 81.348.646.960,51 80.289.215.168,89 69.111.887.957,10 94.357.824.314,50 21,50
2 INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non Permanen Dana Bergulir 3.910.592.172,00 3.445.290.940,00 3.388.587.452,00 3.353.734.433,00 3.337.325.633,00 (4,64) Dana Bergulir Diragukan Tertagih 0,00 0,00 (1.431.653.828,00) (1.207.917.669,52) (1.199.866.137,80)
Penyertaan Modal Pada Pusat Koperasi Syariah dan KUKM
1.000.000.000,00 2.600.000.000,00 2.161.000.000,00 1.717.500.000,00 1.344.960.000,00
Jumlah Investasi Nonpermanen 4.910.592.172,00 6.045.290.940,00 4.117.933.624,00 3.863.316.763,48 3.482.419.495,20 (1,89)
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 24
NO URAIAN Tahun (Rp) RATA-
RATA 2008 2009 2010 2011 2012
Investasi Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 17.161.122.044,00 17.161.121.834,00 21.965.733.581,97 27.374.754.080,34 27.409.000.250,28 13,96
Jumlah Investasi Permanen 17.161.122.044,00 17.161.121.834,00 21.965.733.581,97 27.374.754.080,34 27.409.000.250,28 13,96
Jumlah Investasi Jangka Panjang 22.071.714.216,00 23.206.412.774,00 26.083.667.205,97 31.238.070.843,82 30.891.419.745,48 10,57 3 ASET TETAP Tanah 618.932.293.502,00 694.948.147.984,00 706.676.366.821,00 631.560.543.571,00 610.509.198.322,00 0,10 Peralatan dan mesin 129.243.799.361,00 177.675.016.819,00 187.360.027.249,00 226.924.853.482,00 328.218.937.510,00 24,49 Gedung dan bangunan 568.053.843.326,00 691.479.583.735,00 722.172.609.178,97 777.226.587.936,00 827.620.160.549,00 10,01 Jalan, Irigasi dan jaringan 607.818.657.573,00 586.620.147.924,00 692.955.071.683,00 744.779.503.275,00 909.085.714.873,00 11,84 Aset tetap lainnya 8.460.846.038,00 5.202.701.619,00 14.926.498.199,00 44.723.177.358,00 17.689.425.346,00 58,63 Konstruksi dalam pengerjaan 0,00 0,00 0,00 2.404.548.287,00 0,00 Akumulasi penyusutan 0,00 0,00 2.095.704.156,03 0,00 0,00
Jumlah Aset Tetap 1.932.509.439.800,00 2.155.925.598.081,00 2.324.090.573.130,97 2.427.619.213.909,00 2.693.123.436.600,00 8,62
4 Dana cadangan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 18.000.000.000,00 Jumlah Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 18.000.000.000,00 - - - 5 ASET LAINNYA Tagihan Penjualan Angsuran -
Tuntutan Ganti Rugi / Tuntutan Perbendaharaan - -
Aset Tak Berwujud 1.375.066.550,00 - 1.430.132.500,00 9.126.083.775,00 13.053.812.993,00 Aset Rusak Berat 23.740.653.878,00 23.740.653.878,00 29.898.647.927,00 33.176.334.887,00 - (12,62) Aset lain- lain 79.824.000,00 79.824.000,00 1.982.179.000,00 4.457.179.000,00 147.336.358.719,00 1.142,73 Jumlah Aset Lainnya 25.195.544.428,00 23.820.477.878,00 33.310.959.427,00 46.759.597.662,00 160.390.171.712,00 64,71 JUMLAH ASET 2.022.231.204.168,95 2.284.301.135.693,51 2.463.774.414.932,83 2.574.728.770.371,92 2.996.762.852.371,98 9,90
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 25
NO URAIAN Tahun (Rp) RATA-
RATA 2008 2009 2010 2011 2012 II KEWAJIBAN - 1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang kepada pihak ketiga 596.539.458,00 32.087.725,00 30.792.647.491,00 40.361.912.532,00 40.661.912.532,00 19.156,11 Utang Perhitungan Pihak Ketiga 630.200,00 2.653.757.270,00 - Utang Jangka Pendek Lainnya 628.189.308,00 410.072.640,00 692.695.925,00 -
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 2.288.513.080,41 2.260.296.552,41 2.260.296.552,41 2.260.296.552,41 2.260.296.552,41 (0,25)
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 12.253.087.181,00 20.361.227.720,00 - - Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 15.138.139.719,41 23.281.801.305,41 33.463.646.883,41 45.968.662.279,41 42.922.209.084,41 36,83 2 Keawajiban Jangka Panjang - - -
Uatang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - -
Utang Jangka Panjang Lainnya - - Jumlah Kewajiban Jangaka Panjang - - - Jumlah Kewajiban 15.138.139.719,41 23.281.801.305,41 33.463.646.883,41 45.968.662.279,41 42.922.209.084,41 36,83
III Ekuitis Dana - -
1 Ekuitis Dana Lancar
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 27.685.213.599,00 65.409.048.099,00 52.075.316.209,00 36.852.782.367,00 67.749.529.500,00 31,87
Pendapatan yang di tangguhkan 8.173.181,00 3.165.261.295,00 2.249.115.217,00 3.206.827.168,00 4.283.041.297,00 7.720,18
Cadangan Piutang 10.408.350.375,00 6.834.521.370,96 9.276.072.919,40 8.318.399.314,00 5.197.705.777,00 (8,44)
Cadangan Persediaan 4.337.884.369,95 5.907.728.470,55 16.688.080.623,41 18.080.121.838,10 16.827.547.740,50 47,35
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek (15.123.255.519,41) (23.249.713.580,41) (33.463.016.683,41) (43.314.905.009,41) (42.622.209.084,41) 36,24
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 27.316.366.005,54 58.066.845.655,10 46.825.568.285,40 23.143.225.677,69 51.435.615.230,09 28,51
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 26
NO URAIAN Tahun (Rp) RATA-
RATA 2008 2009 2010 2011 2012 2 Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 22.071.714.216,00 23.206.412.774,00 26.083.667.205,97 31.238.070.843,82 30.891.419.745,48 10,57
Diinvestasikan dalam Aset Tetap 1.932.509.439.800,00 2.155.925.598.081,00 2.326.186.277.287,00 2.427.619.213.909,00 2.693.123.436.600,00 8,62 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 25.195.544.428,00 23.820.477.878,00 33.310.959.427,00 46.759.597.662,00 160.390.171.712,00 64,71
Dana Yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang - - - -
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 1.979.776.698.444,00 2.202.952.488.733,00 2.385.580.903.919,97 2.505.616.882.414,82 2.884.405.028.057,48 9,62
3 Ekuitas Dana Cadangan - -
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan - 18.000.000.000,00
Jumlah Ekuitas Dana Cadangan - 18.000.000.000,00
Jumlah Ekuitas Dana 2.007.093.064.449,54 2.261.019.334.388,10 2.432.406.472.205,37 2.528.760.108.092,51 2.953.840.643.287,57 9,71
Jumlah Kewajiban Dan Ekuitas Dana 2.022.231.204.168,95 2.284.301.135.693,51 2.465.870.119.088,78 2.574.728.770.371,92 2.996.762.852.371,98 9,90
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 27
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2009-2013
Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan melalui suatu sistem yang
terintegrasi dalam rangkaian siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) yang pelaksanaannya mulai tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan/pemeriksaan sampai pada pertanggungjawaban atas pelaksanaan
APBD yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. Kebijakan Pendapatan Daerah
Selama periode tahun anggaran 2008-2012, kebijakan umum pendapatan
daerah diarahkan pada peningkatan penerimaan daerah melalui:
1) Optimalisasi pendapatan daerah sesuai peraturan yang berlaku dan kondisi
daerah;
2) Peningkatan kemampuan dan keterampilan SDM pengelola pendapatan daerah;
3) Peningkatan intensitas hubungan perimbangan keuangan pusat dan daerah
secara adil dan proporsional berdasarkan potensi dan pemerataan; dan
4) Peningkatan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya.
Untuk itu digariskan sejumlah kebijakan yang terkait dengan pengelolaan
pendapatan daerah, antara lain :
1. Memantapkan kelembagaan dan sistem operasional pemungutan pendapatan
daerah.
2. Meningkatkan pendapatan daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi
sumber-sumber pendapatan yang memperhatikan aspek legalitas, keadilan,
kepentingan umum, karakteristik daerah dan kemampuan masyarakat dengan
memegang teguh prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi.
3. Meningkatkan akurasi data sumber daya alam sebagai dasar perhitungan
pembagian dalam dana perimbangan.
4. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang pendapatan daerah dengan
pemerintah, pemerintah provinsi dan OPD penghasil.
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 28
5. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam upaya
peningkatan kontribusi secara signifikan terhadap pendapatan daerah.
6. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi daerah.
7 . Meningkatkan peran dan fungsi OPD penghasil dalam peningkatan pelayanan
dan pendapatan.
8. Meningkatkan pengelolaan aset dan keuangan daerah.
9. Meningkatkan kinerja pendapatan daerah melalui penyempurnaan sistem
administrasi dan efisiensi penggunaan anggaran daerah.
10. Meningkatkan kinerja pelayanan masyarakat melalui penataan organisasi dan
tata kerja, pengembangan sumber daya pegawai yang profesional dan
bermoral, serta pengembangan sarana dan fasilitas pelayanan prima dan
melaksanakan terobosan untuk peningkatan pelayanan masyarakat.
b. Kebijakan Belanja Daerah
Penentuan besaran belanja yang dianggarkan senantiasa berlandaskan pada
prinsip disiplin anggaran, yaitu prinsip kemandirian yang selalu mengupayakan
peningkatan sumber-sumber pendapatan sesuai dengan potensi daerah, prinsip
prioritas yang diartikan bahwa pelaksanaan anggaran selalu mengacu pada prioritas
utama pembangunan daerah, serta prinsip efisiensi dan efektifitas anggaran yang
mengarahkan bahwa penyediaan anggaran dan penghematan sesuai dengan skala
prioritas.
Berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah tahun
anggaran 2008-2013, disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan, dengan
memperhatikan prestasi kerja setiap OPD dalam pelaksanaan tugas, pokok dan
fungsinya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan
anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam
program dan kegiatan.
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 29
Kebijakan belanja daerah tahun anggaran 2008-2013 diarahkan untuk
mendukung pencapaian sasaran IPM dan MDGs. Untuk itu, diperlukan perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pencapaian IPM dan
MDGs guna memperkuat bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur.
Kebijakan belanja daerah tahun anggaran 2008-2013 dilakukan melalui
pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien, dan efektif, antara lain:
1. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan
Kabupaten Majalengka yang terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan, serta
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD dalam melaksanakan urusan
pemerintah daerah.
2. Pemenuhan dan pemanfaatan anggaran untuk fungsi pendidikan sebesar 20%
dari volume APBD setiap tahunnya.
3. Pemenuhan dan pemanfaatan anggaran untuk fungsi kesehatan secara bertahap
sebesar 10% dari volume APBD setiap tahunnya.
4. Alokasi anggaran untuk bidang infrastruktur minimal 10% dari total PKB, PBBKB
dan BBNKB sesuai dengan Pasal 8 UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan
Retribusi Daerah.
5. Dalam rangka peningkatan daya beli masyarakat, anggaran belanja akan
diarahkan pada revitalisasi sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan
dan kehutanan, penguatan struktur ekonomi pedesaan, pemberdayaan koperasi
dan UMKM, serta dukungan infrastruktur pedesaan.
6. Untuk mendukung pengembangan aktivitas ekonomi, pemeliharaan dan
pembangunan infrastruktur diarahkan pada wilayah sentra produksi dipedesaan,
aksesibilitas sumber air baku dan listrik.
7. Untuk menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan di Kabupaten
Majalengka, pemerintah daerah mengarahkan anggaran pada kegiatan-kegiatan
pengurangan pencemaran lingkungan, pencapaian target kawasan lindung,
mitigasi bencana, pengendalian alih fungsi lahan dan pengendalian eksploitasi
yang berlebihan terhadap sumber daya alam.
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 30
8. Kegiatan yang orientasinya terhadap pemenuhan anggaran belanja tetap (fixed
cost) dan pelayanan dasar OPD.
9. Kebijakan untuk belanja tidak langsung meliputi hal-hal sebagai berikut :
a) Mengalokasikan belanja pegawai yang merupakan belanja kompensasi, dalam
bentuk gaji dan tunjangan serta pemberian insentif kepada Pegawai Negeri
Sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b) Mengalokasikan belanja subsidi yang digunakan untuk menganggarkan
bantuan biaya produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual
produksi dan jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak.
c) Mengalokasikan belanja bantuan sosial yang digunakan untuk menganggarkan
pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat
yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
d) Mengalokasikan belanja hibah yang digunakan untuk menganggarkan
pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada
pemerintah daerah, dan kelompok masyarakat perorangan yang secara
spesifik telah ditetapkan peruntukannya.
e) Mengalokasikan belanja tidak terduga yang merupakan belanja untuk kegiatan
yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti
penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan
sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah
tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.
f) Mengalokasikan belanja bagi hasil kepada kabupaten dan kota digunakan
untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan
provinsi kepada kabupaten dan kota sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan. Belanja bagi hasil dilaksanakan secara proporsional, guna
memperkuat kapasitas fiskal kabupaten dan kota dalam melaksanakan
otonomi daerah.
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 31
g) Mengalokasikan belanja bantuan keuangan kepada kabupaten dan kota dan
pemerintah desa yang digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan
yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten dan kota,
pemerintah desa, dan kepada pemerintah daerah lainnya. Belanja bantuan
keuangan kepada kabupaten dan kota dan pemerintah desa diarahkan dalam
rangka mendukung kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Barat.
c. Kebijakan Pembiayaan Daerah
Struktur APBD selain terdapat komponen pendapatan dan belanja daerah,
juga mencakup pembiayaan daerah yang meliputi: (a) penerimaan pembiayaan, (b)
pengeluaran pembiayaan.
Kebijakan pembiayaan daerah diarahkan pada pemenuhan belanja yang
mengalami defisit anggaran sebagai akibat dari proporsi pendapatan yang lebih
kecil dibandingkan dengan kebutuhan belanja. Arah kebijakan pembiayaan daerah
juga diarahkan pada pemenuhan belanja investasi yaitu dengan peningkatan
penyertaan modal BUMD serta penyediaan dana cadangan untuk pelaksanaan
Pemilukada.
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
Dengan memperhatikan kebijakan pengelolaan keuangan tersebut di atas
yang menyangkut kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah dan
kebijakan pembiayaan daerah, maka untuk mengetahui kebijakan pembelanjaan dan
pengeluaran pembiayaan lima tahun ke depan dalam rangka meningkatkan
kapasitas pendanaan pembangunan daerah, hendaknya diketahui pembelanjaan dan
pengeluaran pembiayaan tahun sebelumnya.
Gambaran realisasi dari pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan daerah
pada tahun 2008-2012 antara lain adalah sebagai berikut :
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 32
a) Proporsi Realisasi Belanja Daerah Dibanding Anggaran
Tabel 3.13 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja
Kabupaten Majalengka Tahun 2008 – 2012 (Dalam Miliar Rupiah)
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, Tahun 2013
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
BELANJA DAERAH 920,627 882,768 95,89 978,203 928,142 94,88 1.192,088 1.136,130 95,31 1.319,080 1.289,009 97,72 1.590,798 1.525,925 95,92
Belanja Tidak Langsung 559,924 549,392 98,12 658,232 628,420 95,47 818,531 805,763 98,44 844,879 837,437 99,12 936,726 907,686 96,90
1 Belanja Pegawai 484,216 479,697 99,07 548,582 545,184 99,38 712,642 703,199 98,68 766,341 764,179 99,72 887,485 860,887 97,00
2 Belanja Bunga 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
3 Belanja Subsidi 0,500 0,500 100,00 0,168 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
4 Belanja Hibah 20,171 18,423 91,34 6,817 5,550 81,41 6,912 6,833 98,85 10,547 9,628 91,29 2,531 2,481 98,02
5 Belanja Bantuan Sosial 16,079 12,949 80,54 55,397 33,005 59,58 53,256 50,773 95,34 22,495 18,669 82,99 0,000 0,000 0,00
6
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/ kabupaten/ kota dan Pemerintahan Desa
1,550 1,434 92,48 1,633 1,360 83,27 1,723 1,599 92,78 1,881 1,816 96,56 1,997 0,841 42,12
7
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ kabupaten/kota dan Pemerintahan Desa
37,028 36,389 98,27 45,029 43,321 96,21 43,499 43,360 99,68 43,115 42,948 99,61 44,212 43,424 98,22
8 Belanja Tidak Terduga 0,380 0,000 0,00 0,606 0,000 0,00 0,500 0,000 0,00 0,500 0,197 39,35 0,500 0,053 10,69
9 Lain-lain 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00 0,000 0,000 0,00
Belanja Langsung 360,703 333,376 92,42 319,971 299,721 93,67 373,557 330,366 88,44 474,201 451,571 95,23 654,072 618,238 94,52
1 Belanja Pegawai 75,714 72,475 95,72 62,334 56,784 91,10 45,848 40,393 88,10 73,526 69,596 94,66 80,191 74,322 92,68
2 Belanja Barang dan Jasa 119,599 111,419 93,16 132,713 122,376 92,21 137,656 118,208 85,87 196,621 186,054 94,63 209,657 192,915 92,01
3 Belanja Modal 165,390 149,482 90,38 124,924 120,562 96,51 190,052 171,765 90,38 204,055 195,921 96,01 364,224 351,002 96,37
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 33
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa proporsi penggunaan realisasi
belanja daerah dibandingkan dengan anggaran belanja daerah mengalami fluktuasi
dikisaran antara 94 sampai 97 prosen tiap tahunnya.
Sementara itu, analisis proporsi belanja daerah untuk pemenuhan kebutuhan
aparatur periode tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 3.14 sebagai berikut :
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 34
Tabel 3.14
Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
(Dalam Miliar Rupiah) No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 A. Belanja Tidak Langsung 473.932.200.117 539.078.507.202 585.276.841.022 650.596.292.374 708.678.449.265 1. Belanja Gaji dan Tunjangan 460.489.906.644 528.396.568.108 566.919.885.726 631.152.552.124 689.459.250.694 2. Belanja Tambahan Penghasilan 10.603.332.500 7.603.959.000 16.546.432.500 16.275.740.250 15.027.049.000 3. Belanja Penerimaan Anggota dan
Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/Wakil KDH
2.614.800.000 2.879.400.000 - 3.168.000.000 3.168.000.000
4. Belanja Pemungutan Pajak Daerah 224.160.973 198.580.094 1.810.522.796 - 1.204.149.571 B. Belanja Langsung 157.716.265.576 131.035.160.001 195.204.547.731 214.496.849.361 371.627.448.138 1. Belanja Honorarium PNS 1.308.380.000 2.283.125.650 7.895.145.000 3.348.835.850 3.615.445.400 2. Belanja Uang Lembur - - 2.893.608.050 3.356.287.500 3.761.856.700 3. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS - - - - 45.702.680 4. Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan
Bimbingan Teknis PNS - - 1.218.468.200 2.325.900.600 3.010.810.600 5. Belanja Premi Asuransi Kesehatan - - 818.625.500 924.724.720 - 6. Belanja makanan dan minuman pegawai 831.882.718 1.660.144.345 1.403.294.189 479.549.250 1.005.744.658 7. Belanja pakaian dinas dan atributnya - 74.800.000 810.879.750 5.107.500 17.524.100 8. Belanja pakaian khusus dan hari-hari
tertentu - - 74.199.000 14.911.600 30.349.000 9. Belanja perjalanan dinas 6.093.596.905 6.455.192.036 8.325.107.524 8.120.395.831 9.138.433.347
10. Belanja perjalanan pindah tugas - - - - - 11. Belanja pemulangan pegawai - - - - - 12. Belanja Modal (Kantor, Mobil Dinas,
Meubeuler, Peralatan dan Perlengkapan dan Lain-lain)
149.482.405.953 120.561.897.970 171.765.220.518 195.921.116.510 351.001.581.653
Total 631.648.465.693 670.113.667.203 780.481.388.753 865.093.141.735 1.080.305.897.403 Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 35
Tabel 3.15 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Majalengka
No. Uraian Total Belanja Untuk
pemenuhan kebutuhan aparatur
(Rp)
Total Pengeluaran (Belanja + Pembiayaan
Pengeluaran) (Rp)
%
1. Tahun Anggaran 2008 631.648.465.693,00 888.017.033.695,00 71,13
2. Tahun Anggaran 2009 670.113.667.203,00 930.287.115.723,00 72,03
3. Tahun Anggaran 2010 780.481.388.753,00 1.136.129.534.962,00 68,70
4. Tahun Anggaran 2011 865.093.141.735,00 1.292.508.961.686,00 66,93
5. Tahun Anggaran 2012 1.080.305.897.403,00 1.543.924.588.487,00 69,97
Data di atas menunjukkan bahwa selama kurun waktu tiga tahun terakhir
yaitu tahun 2010, 2011 dan 2012 total belanja daerah dalam rangka pemenuhan
kebutuhan aparatur tiap tahunnya mengalami fluktuasi. Tahun 2010, persentase
total belanja untuk pemenuhan kebutuhan sebesar 68,70 persen, namun tahun 2011
mengalami penurunan 1,77 persen menjadi 66,93 persen. Sedangkan pada tahun
2012 mengalami penaikan yang cukup tajam yakni 3,04 persen menjadi 69,97
persen. Hal ini mencerminkan bahwa postur pengelolaan keuangan daerah dari
waktu ke waktu mengalami perubahan yang sangat signifikan serta mengalami
peningkatan dalam memenuhi kebutuhan publik. Artinya terjadi peningkatan
pemenuhan kebutuhan belanja untuk kepentingan pelayanan publik yakni belanja
yang dipergunakan untuk pembangunan menampakkan peningkatan dan terjadi
penurunan untuk pemenuhan kebutuhan belanja pegawai/ aparatur, hal ini
disebabkan karena kebijakan pemerintah pusat yang melakukan pengurangan
dalam penerimaan pegawai.
Pengeluaran periodik, wajib dan mengikat serta prioritas utama Kabupaten
Majalengka tahun 2008-2012 terlihat pada tabel dibawah.
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 36
Tabel 3.16
Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Majalengka
(Dalam Miliar Rupiah)
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-Rata
Pertumbuhan (%)
A. Belanja Tidak Langsung 532.989.810.303 597.363.377.208 667.885.104.981 666.446.604.599 739.427.028.956
1. Belanja Gaji dan Tunjangan 460.489.906.644 528.396.568.108. 566.919.885.726 631.152.552.124 689.459.250.694
2. Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/Wakil KDH
2.804.550.000 2.483.400.000 - 3.168.000.000 3.168.000.000
3. Belanja Bunga - - - - -
4. Belanja Bagi hasil 1.443.859.843 - - 3.631.641.940 -
5. Belanja Subsidi 500.000.000 - - - -
6. Belanja Hibah 18.423.012.816 - 6.832.502.300 9.628.222.035 2.480.750.000
7. Belanja Bantuan Sosial 12.949.487.000 - 50.773.207.600 18.669.418.500 -
8. Belanja Bagi Hasil - - - - 841.353.455
9. Belanja Bantuan Keuangan 36.388.994.000 66.483.409.100 43.359.509.355 - 43.424.208.549
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 37
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-Rata
Pertumbuhan (%)
10. Belanja Tidak terduga - - - 196.770.000 53.466.258
B. Belanja Langsung 1.454.652.550 2.608.761.600 5.669.735.056 3.487.148.685 12.076.163.182
1. Belanja Honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis
1.308.380.000 2.283.125.650 222.370.000 3.348.835.850 3.615.445.500
2. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 65.600.000 - - - -
3. Belanja Jasa Kantor (khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya)
80.672.550 325.635.950 5.447.365.056 138.312.835 8.460.717.682
4. Belanja sewa gedung kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya) - - - - -
5. Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)
- - - - -
C. Pembiayaan Pengeluaran - - - - 18.000.000.000
1. Pembentukan Dana Cadangan - - - - 18.000.000.000
2. Pembayaran Pokok Utang - - - -
Total (A+B+C) 534.444.462.853 599.972.138.808 673.554.840.037 669.933.753.284 769.503.192.138
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 38
3.2.2 Analisis Pembiayaan
Tabel 3.17 Defisit Riil Anggaran
Kabupaten Majalengka
No Uraian 2010 (Rp.)
2011 (Rp.)
2012 (Rp.)
1 Realisasi Pendapatan Daerah 1.122.795.910.289,00 1.277.921.523.925,00 1.574.352.386.820,00
Dikurangi realisasi :
2 Belanja Daerah 1.136.129.534.962,00 1.289.008.961.686,00 1.525.924.588.487,00
3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0,00 3.500.000.000,00 18.000.000.000,00
A Defisit Riil (13.333.624.673,00) (14.587.437.761,00) 30.427.798.333,00
Ditutup oleh realisasi penerimaan pembiayaan :
4 SILPA tahun anggaran sebelumnya 64.847.598.099,00 50.746.012.109,00 36.852.782.367,00
5 Pencairan Dana Cadangan - - -
6 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan - - -
7 Penerimaan Pinjaman Daerah - - -
8 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah - - -
9 Penerimaan Piutang Daerah 561.342.783,00 694.208.019,00 468.948.800,00
B Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah 65.408.940.882,00 51.440.220.128,00 37.321.731.167,00
A-B Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan 52.075.316.209,00 36.852.782.367,00 67.749.529.500,00 Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 39
Tabel 3.18 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
Kabupaten Majalengka
No. Uraian 2010 (Rp) 2011 (Rp) 2012 (Rp)
1 SILPA tahun anggaran sebelumnya 64.847.598.099,00 50.746.012.109,00 36.852.782.367,00
2 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00
3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan 0,00 0,00 0,00
4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00
5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00
6 Penerimaan Piutang Daerah 561.342.783,00 694.208.019,00 468.948.800,00
7 Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 40
Tabel 3.19 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Kabupaten Majalengka
No. Uraian 2010 2011 2012 Rata-rata
Pertum buhan Rp % dari
SILPA Rp % dari
SILPA Rp % dari
SILPA 1 Jumlah SILPA 64.847.598.099,00 99,14 50.746.012.109,00 97,44 36.852.782.367,00 100 (49,00)
2 Pelampauan penerimaan PAD (3.297.487.854,00) 95,86 (4.245.537.438,57) 95,32 4.679.225.889,00 95,32 19,61
3 Pelampauan penerimaan dana perimbangan
1.798.437.114,00 100,20 8.103.616.698,00 100,83 1.766.341.791,00 100,83 136,19
4 Pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah
(4.576.398.002,59) 97,36 (667.072.960,56) 99,68 (3.764.082.065,00) 99,68 189,42
5 Sisa penghematan belanja atau akibat lainnya
(55.958.467.108,59) 95,30 (30.070.872.149,00) 97,72 1.545.051.370.854,00 95,92 2595,88
6 Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
7 Kegiatan lanjutan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 41
Tabel 3.20 Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
Kabupaten Majalengka Tahun 2010-2012
No. Uraian 2010 (Rp)
2011 (Rp)
2012 (Rp)
1 Saldo neraca daerah 2.453.519.922.835,32 2.574.728.770.371,92 2.996.762.852.371,98
Dikurangi :
2 Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan
30.792.647.481,00 40.361.912.532,00 40.661.912.532,00
3 Kegiatan lanjutan 0 0 0
Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran
2.442.727.275.344,32 2.534.366.857.839,92 2.956.100.939.839,98
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
3.2.3 Analisis Neraca Daerah
Neraca daerah Pemerintah Kabupaten Majalengka tahun 2008-2012
dijelaskan sebagai berikut:
3.2.3.1. Aset Daerah
Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan dikuasai
oleh pemerintah daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi
pemerintah daerah maupun masyarakat di masa mendatang sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu serta dapat diukur dalam satuan moneter. Aset terdiri dari (1)
aset lancar, (2) investasi jangka panjang, (3) aset tetap, (4) dana cadangan, dan (5)
aset lainnya.
Perkembangan aset Kabupaten Majalengka dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Per 31 Desember 2012, Kabupaten Majalengka
memiliki aset senilai Rp2.996.762.852.371,98 atau rata-rata terjadi kenaikan sebesar
9,90 persen per tahun selama kurun waktu 2008-2012. Aset yang terbesar nilainya
adalah aset tetap yang mencapai nilai Rp2.693.123.436.600,00. Kemudian aset
lainnya yang mencapai nilai Rp160.390.171.712,00 atau terjadi pertumbuhan rata-
rata selama kurun waktu 2008-2012 sebesar 64,71 persen. Selanjutnya aset lancar
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 42
yang mencapai nilai Rp94.357.824.314,50 atau terjadi pertumbuhan rata-rata selama
kurun waktu 2008-2012 sebesar 21,50 persen. Investasi jangka panjang mencapai
nilai Rp30.891.419.745,48 atau terjadi pertumbuhan rata-rata selama 2008-2012
sebesar 10,97 persen. Sementara dana cadangan dari tahun 2008 sampai pada tahun
2012 sebesar Rp18.000.000.000,00.
a. Aset Lancar
Aset lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang dapat dicairkan
menjadi kas dan dijual atau dipakai habis dalam 1 tahun periode akuntansi.
Kabupaten Majalengka per 31 Desember 2012 memiliki aset lancar yang mencapai
nilai Rp94.357.824.314,50 yang terdiri dari; (i) kas senilai
Rp72.332.570.797,00, yang posisinya berada di kas daerah senilai
Rp68.049.529.500,00 dan di kas BLUD senilai Rp4.283.041.297,00; (ii) investasi jangka
panjang senilai Rp9.796.524.799,00 berupa piutang bagi hasil senilai
Rp358.854.581,00, piutang retribusi senilai Rp5.436.252.218,00 dan piutang lainnya
senilai Rp4.001.418.000,00; (iii) persediaan senilai Rp16.827.547.740,50.
b. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat ekonomi
atau sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Kabupaten
Majalengka per 31 Desember 2012, memiliki investasi jangka panjang mencapai
Rp30.891.419.745,48 yang terdiri dari (i) investasi non permanen sebesar
Rp3.482.419.495,20 dan investasi permanen sebesar
Rp27.409.000.250,28.
c. Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun anggaran yang digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum. Kabupaten Majalengka per 31 Desember 2012 memiliki
aset tetap yang mencapai nilai Rp2.693.123.436.600,00, yang terdiri dari:
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 43
(i) Tanah Rp610.509.198.322,00
(ii) Peralatan dan Mesin Rp328.218.937.510,00
(iii) Gedung dan Bangunan Rp827.620.160.549,00
(iv) Jalan, irigasi dan jaringan Rp909.085.714.873,00
(v) Aset Tetap Lainnya Rp17.689.425.346,00
d. Dana Cadangan
Dana cadangan dimaksudkan untuk menyediakan anggaran yang
memerlukan waktu penyediaan anggaran dalam kurun waktu lebih dari satu tahun
anggaran. Dana cadangan Kabupaten Majalengka per 31 Desember 2012 sebesar
Rp18.000.000,00 yang diperuntukan untuk mendukung kegiatan Pemilukada pada
tahun 2013.
e. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset yang tidak berwujud atau aset yang dalam kondisi
tidak bisa dipergunakan (rusak). Kabupaten Majalengka per 31 Desember 2012
memiliki aset lainnya mencapai nilai Rp160.390.171.712,00 yang terdiri dari; (i) aset
tidak berwujud sebesar Rp13.053.812.993,00; (ii) dan aset lain-lain senilai
Rp1467.336.358.719,00.
3.2.3.2. Kewajiban
Kewajiban umumnya timbul sebagai akibat dari pemenuhan terhadap
kebutuhan anggaran dalam pelaksanaan tugas atau tanggung jawab di masa lalu
yang mengalami defisit. Kewajiban memberikan informasi tentang utang pemerintah
daerah. Kewajiban dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu kewajiban jangka pendek
dan kewajiban jangka panjang. Jumlah kewajiban yang harus dipenuhi oleh
pemerintah daerah Kabupaten Majalengka per 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp42.922.209.084,41 yang terdiri dari utang jangka pendek ke pihak ketiga sebesar
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 44
Rp40.661.912.532,00 dan utang lancar dalam negeri - lembaga sebesar
Rp2.260.296.552,41.
3.2.3.3. Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan selisih antara aset dengan kewajiban pemerintah
daerah. Ekuitas dana meliputi; (i) ekuitas dana lancer; (ii) ekuitas dana investasi; dan
(iii) ekuitas dana cadangan. Pemerintah Kabupaten Majalengka per 31 Desember
2012, memiliki ekuitas dana sebesar Rp2.953.840.643.287,57 yang dijelaskan sebagai
berikut:
a. Ekuitas dana lancar adalah selisih antara aset lancer dengan kewajiban jangka
pendek. Kabupaten Majalengka per 31 Desember 2012, memiliki status
ekuitas dana lancar sebesar Rp51.435.615.230,00 dengan perincian sebagai
berikut:
(i) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Rp67.749.529.500,00
(ii) Pendapatan yang ditangguhkan Rp4.283.041.297,00
(iii) Cadangan Piutang Rp5.197.705.777,00
(iv) Cadangan Persediaan Rp16.827.547.740,00
(v) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek
Rp(45.622.209.084,41)
b. Ekuitas dana investasi merupakan selisih antara jumlah nilai investasi permanen,
aset tetap dan aset lainnya (tidak termasuk dana cadangan) dengan jumlah nilai
utang jangka panjang. Kabupaten Majalengka per 31 Desember 2012, memiliki
ekuitas dana investasi sebesar Rp. 2.884.405.028.057,48 yang terdiri dari :
(i) Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang Rp30.891.419.745,48
(ii) Diinvestasikan dalam aset tetap Rp2.693.123.436.600,00
(iii) Diinvestasikan dalam aset lainnya Rp160.390.171.712,00
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 45
c. Ekuitas dana cadangan merupakan kekayaan pemerintah daerah yang
diinvestasikan dalam dana cadangan untuk tujuan tertentu di masa mendatang.
Kabupaten Majalengka per 31 Desember 2012, memiliki dana cadangan sebesar
Rp18.000.000.000,00.
3.2.3.4. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Untuk neraca keuangan daerah,
rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar (Current Ratio) dan Rasio Quick
(Quick Ratio).
Rasio likuiditas Kabupaten Majalengka pada tahun 2008-2012 mengalami
fluktuasi yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rasio lancar Pemerintah
Kabupaten Majalengka dapat mencairkan aset lancar untuk membayar seluruh
utang atau kewajiban jangka pendeknya. Namun perlu diperhatikan juga, nilai rasio
Pemerintah Kabupaten Majalengka yang setiap tahunnya mengalami penurunan.
Nilai rasio yang semakin kecil dapat menunjukkan semakin berkurangnya
kemampuan pemerintah daerah dalam melunasi kewajibannya.
Nilai ratio quick neraca keuangan Pemerintah Kabupaten Majalengka pada
tahun 2011 sebesar 111,1% dan pada tahun 2012 sebesar 180,63%. Hal ini
mengindikasikan bahwa kemampuan aset lancar Pemerintah Kabupaten Majalengka
setelah dikurangi persediaan, mempunyai kemampuan yang kuat untuk melunasi
kewajiban jangka pendeknya.
Untuk lebih jelasnya rasio likuiditas Pemerintah Kabupaten Majalengka
periode tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 3.21 berikut ini.
Tabel 3.21
Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Majalengka
No. Uraian 2008 (%)
2009 (%)
2010 (%)
2011 (%)
2012 (%)
1 Rasio Lancar (Current Ratio) 280,45 249,41 239,93 150,35 219,83
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 46
No. Uraian 2008 (%)
2009 (%)
2010 (%)
2011 (%)
2012 (%)
2 Rasio Quick (Quick Ratio) 251,79 324,03 190,06 111,1 180,63
3 Rasio Total Hutang terhadap total asset 0,75 1,02 1,36 1,79 1,43
4 Rasio Hutang Terhadap Modal 0,75 1,03 1,38 1,82 1,45 5 Rata-Rata Umur Piutang 3,73 3,84 3,06 6 Rata-Rata Umur Persediaan 8,81 5,63 5,35
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
3.2.3.5. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan pemerintah
daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Untuk neraca
keuangan daerah, rasio solvabilitas yang digunakan adalah rasio kewajiban terhadap
aset dan rasio kewajiban terhadap ekuitas.
Rasio solvabilitas Pemerintah Kabupaten Majalengka selama periode 2008-
2012 menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan Pemerintah Kabupaten Majalengka cukup kuat untuk membayar
manakala melakukan pinjaman ke kreditor.
Untuk lebih jelasnya rasio solvabilitas necara keuangan Pemerintah
Kabupaten Majalengka tahun 2008-2012 sebagaimana tercantum dalam tabel 3.22
berikut ini.
Tabel 3.22 Analisis Rasio Solvabilitas Pemerintah Kabupaten Majalengka
Tahun 2008-2012
No. Uraian 2008 (%)
2009 (%)
2010 (%)
2011 (%)
2012 (%)
1 Rasio Kewajiban terhadap Aset 0,75 1,02 1,36 1,79 1,43 2 Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas 0,75 1,03 1,38 1,82 1,45
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 47
3.2.4 Analisis Kerangka Pendanaan
Tabel 3.23
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2009-2013
No. Uraian Proyeksi
2008 (Rp)
2009 (Rp)
2010 (Rp)
2011 (Rp)
2012 (Rp)
1. Pendapatan 886.523.886.671,10 952.235.017.359,31 1.128.871.359.031,59 1.274.730.517.626,13 1.571.670.901.204,65
2. Pencairan dana cadangan (sesuai Perda) 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 - - -
3. Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran 31.161.096.906,00 27.685.213.599,00 65.409.048.099,00 52.075.316.209,00 36.852.782.367,00
Total Penerimaan 922.684.983.577,10 984.920.230.958,31 1.194.280.407.130,59 1.326.805.833.853,13 1.608.523.683.571,65
Dikurangi :
4. Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
619.858.993.967,72 704.316.353.820,00 889.334.422.918,51 947.581.397.488,00 1.199.024.841.654,00
Kapasitas riil kemampuan keuangan
302.825.989.609,38 280.603.877.138,31 304.945.984.212,08 379.224.436.347,13 409.498.841.917,65
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 48
Tabel 3.24
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2008-2012
No. Uraian Proyeksi 2008 (Rp.) 2009 (Rp.) 2010 (Rp.) 2011 (Rp.) 2012 (Rp.)
I Kapasitas riil kemampuan keuangan 302.825.898.609,38 280.603.877.138,31 304.945.984.212,08 379.224.436.347,13 409.498.841.917,65 Rencana alokasi pengeluaran prioritas I 256.836.675.353,38 206.020.110.919,31 237.862.487.680,78 332.576.174.816,25 386.744.634.257,65
II.a Belanja Langsung 360.702.595.915,38 319.970.619.945,31 373.556.567.720,78 474.201.045.316,25 654.072.037.117,65 II.b Pembentukan dana cadangan - 4.500.000.000,00 18.000.000.000,00
Dikurangi : II.c Belanja langsung yang wajib dan mengikat serta
prioritas utama 98.614.842.855,00 110.705.069.100,00 133.194.080.040,00 138.124.870.500,00 267.327.402.860,00
II.d Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat serta prioritas utama
5.251.077.525,00 3.245.439.926,00 2.500.000.000,00 8.000.000.000,00 18.000.000.000,00
II Tota Rencana Pengeluaran Prioritas I (II.a+II.b-II.c-II.d)
256.836.675.535,38 206.020.110.919,31 237.862.487.680,78 332.576.174.816,25 386.744.634.257,65
Sisa kapasitas riil kemampuan keuangan daerah setelah menghitung alokasi pengeluaran prioritas I (I-II)
45.989.314.074,00 74.583.766.219,00 67.083.496.531,30 46.648.261.530,88 22.754.207.660,00
Rencana alokasi pengeluaran prioritas II 38.679.970.555,00 64.620.860.727,00 62.391.091.471,30 35.422.261.530,88 5.028.207.660,00 III.a Belanja Tidak Langsung 559.924.121.667,72 658.232.145.447,00 818.531.434.349,81 844.878.788.518,88 936.725.646.454,00
Dikurangi : III.b Belanja tidak langsung yang wajib dan mengikat
serta prioritas utama 521.244.151.112,72 593.611.284.720,00 756.140.342.878,51 809.456.526.988,00 931.697.438.794,00
III Total rencana pengeluaran prioritas II (III.a-III.b) 38.679.970.555,00 64.620.860.727,00 62.391.091.471,30 35.422.261.530,88 5.028.207.660,00 Surplus anggaran riil atau berimbang (I-II-III) 7.309.343.519,00 9.962.905.492,00 4.692.405.060,00 11.226.000.000,00 17.726.000.000,00
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 49
3.3 Kerangka Pendanaan
Kerangka pendanaan keuangan daerah meliputi penerimaan atau
pendapatan daerah, pengeluaran daerah atau belanja daerah dan pembiayaan
daerah. Kerangka pendanaan keuangan daerah dikelola dengan menganut azas-
azas, tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan,
kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.
Kemampuan kerangka pendanaan keuangan daerah dapat dilihat dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Keuangan daerah dalam APBD
Kabupaten Majalengka dipergunakan untuk membiayai program dan kegiatan
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten
Majalengka yang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
Peningkatan ini menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan pembangunan
yang diproyeksikan pada tahun-tahun mendatang akan terus berkembang.
Pendanaan rencana kegiatan yang akan diakomodir dalam periode tahun
2014-2018 ini sangatlah penting untuk dikaji. Hasil analisis gambaran umum
pengelolaan keuangan daerah pada periode tahun 2008-2012 akan menjadi
dasar dalam pendanaan program dan kegiatan pada periode tahun 2014-2018.
Kebijakan anggaran merupakan acuan umum dari rencana kerja
pembangunan dan merupakan bagian dari perencanaan operasional anggaran
dana dan alokasi sumberdaya, sementara kebijakan keuangan daerah diarahkan
pada kebijakan penyusunan program dan indikasi kegiatan pada pengelolaan
pendapatan dan belanja daerah secara efektif dan efisien.
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 50
3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Tabel 3.25 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan Yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018
NO. URAIAN Data Tahun 2012 (Rp)
Tingkat Pertumbuhan
(%)
Proyeksi
2014 (Rp) 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A. BELANJA TIDAK LANGSUNG 936.725.646.454,00 26,91 1.188.840.145.790,04 1.395.625.357.038,31 1.543.954.831.688,04 1.709.597.779.829,74 1.931.646.139.634,80
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 886.782.972.794,00 27,40 1.129.730.464.262,35 1.242.703.510.688,59 1.366.973.861.757,44 1.503.671.247.933,19 1.654.038.372.726,51
2 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/Wakil KDH
702.000.000,00 14,53 804.008.405,69 884.409.246,26 972.850.170,88 1.0700135.187,97 1.177.148.706,77
3 Belanja Bunga - - - - - -
4 Belanja Subsidi - - - - - -
5 Belanja Hibah 2.530.750.000,00 33,72 3.384.099.250,00 3.891.714.137,50 4.475.471.258,13 5.146.791.946,84 41.918.810.738,87
6 Belanja Bantuan Sosial - 300.000.000,00 345.000.000,00 396.750.000,00 456.262.500,00 524.701.875,00
7 Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
1.997.4570.660,00 52,46 3.045.267.872,00 3.502.058.052,80 4.027.366.760,72 4.631.471.774,83 5.326.192.541,05
8 Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa
44.212.466.000,00 14,39 50.576.306.000,00 143.148.664.913,16 165.786.031.740,87 193.100.995.486,91 226.911.906.796,60
9 Belanja Tidak Terduga
500.000.000,00 100,00 1.000.000.000,00 1.150.000.000,00 1.322.500.000,00 1.520.875.000,00 1.749.006.250,00
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 51
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9
B BELANJA LANGSUNG 12.197.999.027,00 2,25 12.472.787.890,00 13.720.066.679,00 15.092.073.346,90 16.601.280.681,59 18.261.408.749,75
1 Belanja Honorarium PNS Khusus untuk Guru dan Tenaga Medis 3.591.864.277,00 25,28 4.500.000.000,00 4.950.000.000,00 5.445.000.000,00 5.989.500.000,00 6.588.450.000,00
2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 160.655.360,00 (19,08) 130.000.000,00 143.000.000,00 157.300.000,00 173.030.000,00 190.333.000,00
3 Belanja Jasa Kantor (khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya
8.445.479.390,00 (7,14) 7.842.787.890,00 8.627.066.679,00 9.489.773.346,90 10.438.750.681,59 11.482.625.749,75
4 Belanja Sewa Gedung Kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)
- - - - - -
5 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)
- - - - - -
C Pembiayaan Pengeluaran 18,000,000,000.00 - - - - - -
1 Pembentukan Dana Cadangan 18.000.000.000,00 (100,00) 9.000.000.000,00 9.000.000.000,00 9.000.000.000,00 9.000.000.000,00 -
2 Pembayaran Pokok Utang - - - - - -
TOTAL (A+B+C) 966.923.645.481,00 24,24 1.201.312.933.680,04 1.321.444.227.048,04 1.453.588.649.752,85 1.598.947.514.728,13 1.758.842.266.200,95
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 52
3.3.2. Proyeksi Kerangka Pendanaan 2014-2018 Berdasarkan Data Masa Lalu
a. Arah Kebijakan Belanja Daerah 2014-2018
Berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah
disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan
prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas,
pokok dan fungsinya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas
perencanan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran ke dalam program/kegiatan. Keterbatasan anggaran yang setiap
tahun senantiasa mengemuka, menuntut adanya kreativitas dan inovasi
dalam pencarian sumber-sumber pendanaan bagi percepatan
pembangunan.
Kebijakan belanja daerah diarahkan untuk mendukung pencapaian
target RPJMD, target pencapaian IPM, dukungan terhadap MDG’s, program
prioritas nasional dan program prioritas provinsi. Melalui perencanaan
anggaran yang konsisten dan fokus, perencanaan pembangunan diarahkan
untuk memperkuat bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan
infrastruktur.
Kebijakan belanja daerah diupayakan dengan pengaturan pola
pembelanjaan yang proporsional, efisien dan optimalisasi atas berbagai
kebutuhan aktual pembangunan dan kebijakan yang efektif menuju
pencapaian sasaran pembangunan yang dicirikan sinergi pembangunan
pemerintah pusat dan provinsi terutama merespon 14 (empat belas)
prioritas pembangunan nasional dan 10 (sepuluh) common goals Provinsi
Jawa Barat yang secara keseluruhan dilaksanakan berdasarkan kepada
anggaran berbasis kinerja, dengan berdasarkan kepada agenda-agenda
pembangunan yang secara umum dapat dicirikan melalui:
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 53
a. Mendanai program prioritas dalam rangka pencapaian rencana
pembangunan yang tercantum RPJMD 2014-2018.
b. Pencapaian IPM merujuk kepada RPJP 2005-2025, SPM dan ketentuan PP
Nomor 6 Tahun 2008.
c. Mendukung percepatan pembangunan nasional (Inpres Nomor 1/2010)
dan Program Pembangunan yang Berkeadilan (Inpres Nomor 3/2010).
d. Mendanai kegiatan yang bersifat lanjutan (komitmen program).
e. Mendanai kegiatan yang bersifat terobosan (program baru/ terobosan).
f. Mendanai kegiatan yang mampu mengungkit performance Kabupaten
Majalengka secara signifikan dalam merespon isu dan permasalahan
pembangunan di Kabupaten Majalengka.
g. Mendanai program janji Bupati dan Wakil Bupati.
3.3.3 Perhitungan Kerangka Pendanaan
a. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
1) Kebijakan
Kebijakan keuangan daerah dalam hal potensi daerah dan
penerimaan di Kabupaten Majalengka sesuai urusannya diarahkan
melalui upaya peningkatan pendapatan daerah dari sector; (1)
Pendapatan Asli Daerah (PAD); (2) Dana Perimbangan; (3) Lain-Lain
Pendapatan Daerah Yang Sah.
Adapun komposisi penerimaan pendapatan daerah dalam
perencanaan jangka menengah daerah, yaitu :
a. 25,00 % berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD);
b. 52,44 % berasal dari Dana Perimbangan;
c. 22,66 % berasal dari Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
2) Strategi
a) Strategi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah adalah:
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 54
1. Penyusunan dan penyempurnaan regulasi pengelolaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sesuai peraturan perundang-
undangan dan potensi daerah;
2. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pemenuhan
kewajiban membayar pajak dan retribusi;
3. Penegakan aturan dalam Pengelolaan PAD;
4. Reformasi birokrasi pengelola PAD.
b) Strategi untuk meningkatkan dana perimbangan adalah:
1. Optimalisasi upaya intensifikasi dan ekstensifikasi Pajak
Penghasilan Orang Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN) dan
PPh Pasal 21;
2. Peningkatan akurasi data sumber daya alam sebagai dasar
perhitungan pembagian dalam dana perimbangan;
3. Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat dalam
peningkatan dana perimbangan;
4. Peningkatan koordinasi dengan OPD terkait di kabupaten.
c) Strategi untuk meningkatkan lain-lain pendapatan daerah yang
sah adalah:
1. Optimalisasi upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak
provinsi;
2. Peningkatan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan
pemerintah pusat;
3. Menjalin kerjasama dan jejaring dengan lembaga non
pemerintah.
3) Upaya yang dilakukan untuk pelaksanaan kebijakan dan strategi
pendapatan daerah adalah:
a) Pendapatan Asli Daerah :
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 55
1. Penyusunan dan penyempurnaan dasar hukum pengelolaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD);
2. Penyusunan sistem dan prosedur pengelolaan PAD;
3. Sosialisasi kebijakan dan aturan pelaksanaan pengelolaan
PAD;
4. Peningkatan layanan secara khusus untuk kemudahan
masyarakat dalam membayar pajak;
5. Pemberian reward bagi wajib pajak berprestasi;
6. Peningkatan fungsi kontrol di dalam maupun antar OPD/unit
kerja dalam pengelolaan PAD;
7. Peningkatan upaya penertiban atas pelanggaran regulasi yang
dilakukan oleh masyarakat;
8. Optimalisasi denda atas keterlambatan pembayaran pajak
dan/atau retribusi;
9. Penataan kelembagaan OPD pengelola PAD;
10. Peningkatan kompetensi personil OPD pengelola PAD melalui
pendidikan dan pelatihan serta bimbingan teknis pengelolaan
PAD;
11. Penerapan standar pelayanan kepuasan publik dengan
menggunakan parameter ISO 9001-2000;
12. Penyusunan data base potensi PAD;
13. Pemenuhan fasilitas dan sarana pelayanan secara bertahap
sesuai dengan kemampuan anggaran;
14. Peningkatan pendayagunaan dan pengelolaan aset dan
keuangan daerah;
15. Revitalisasi BUMD melalui berbagai upaya agar dapat
memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah, antara
lain melalui peningkatan sarana, prasarana, kemudahan
prosedur pelayanan terhadap konsumen/nasabah dalam
meningkatkan persaingan usaha, serta mengoptimalkan peran
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 56
Badan Pengawas, agar BUMD berjalan sesuai dengan
peraturan;
b) Dana Perimbangan :
1. Fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi instansi vertikal
sebagai upaya peningkatan kesadaran wajib pajak dalam
pembayaran pajak pusat;
2. Penyusunan regulasi dalam rangka peningkatan pendapatan
daerah dari dana perimbangan;
3. Peningkatan akurasi data potensi baik potensi pajak maupun
potensi sumber daya alam bekerja sama dengan Kementerian
Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Pajak sebagai dasar
perhitungan pembagian dana perimbangan keuangan;
4. Koordinasi dengan pemerintah pusat maupun provinsi dalam
perhitungan lifting migas dan perhitungan sumber daya alam
lainnya agar memperoleh proporsi pembagian yang sesuai
dengan potensi;
5. Koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Keuangan dan Kementerian Teknis untuk mengupayakan
peningkatan besaran DAU.
c) Lain – lain Pendapatan Yang Sah :
1. Fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi OPD provinsi sebagai
upaya peningkatan kesadaran wajib pajak dalam pembayaran
pajak provinsi;
2. Koordinasi dengan pemerintah pusat melalui kementerian
teknis dan lembaga non pemerintah
3. Koordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat dan OPD
teknis terkait.
Mempertimbangkan kecenderungan pencapaian pendapatan
daerah, kondisi ekonomi makro secara nasional dan regional, serta
kapasitas OPD penghasil, maka diperkirakan penerimaan pendapatan
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 57
daerah Kabupaten Majalengka rata-rata secara keseluruhan mengalami
pertumbuhan sekitar 15,76 % sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.26
berikut ini.
Tabel 3.26 Proyeksi Pendapatan Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018
Uraian Pendapatan Target Murni 2014 (Rp.) 2015 (Rp.) 2016 (Rp.) 2017 (Rp.) 2018 (Rp.)
Pendapatan Daerah 2.006.268.863.603,64 2.233.242.495.279,72 2.589.237.267.229,15 3,055,750,799,050,58 3.647.458.466.851,21 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 154.484.313.422,50 219.475.026.864,12 385.178.672.149,23 611.150.159.810,12 924.364.616.712,81
1. Pajak Daerah 31.704.504.693,00 52.674.006.447,00 100.146.454.758.80 171.122.044.746,83 277.309.385.013,84 2. Retribusi Daerah 34,556,696,891.00 46.089.755.641,00 78.961.627.790,59 117.951.980.843,35 167.309.995.625,02 3. Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
4.818.032.438,50 6.913.463.346,27 12.325.717.508,78 19.740.150.161,87 30.134.286.504,84
4. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 83.405.079.400,00 113.797.801.429,85 193.744.872.091,06 302.335.984.058,07 449.610.949.569,11
Dana Perimbangan 1.269.963.685.783,00 1.418.600.338.043,60 1.573.217.430.959,32 1,745,847,644,988.88 1.938.802.574.608,13 1. Dana Bagi Hasil Pajak/ Hasil Bukan Pajak 97.318.012.783,00 127.570.591.113,60 153.084.709.336,32 183.701.651.203,58 220.441.981.444,30
2. Dana Alokasi Umum 1.092.495.173.000,00 1.205.152.295.930,00 1.325.667.525.523,00 1.458.234.278.075,30 1.604.057.705.882,83 3. Dana alokasi Khusus 80.150.500.000,00 85.877.451.000,00 94.465.196.100,00 103.911.715.710,00 114,302,887,281.00 Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 581.820.864.398,14 595.167.130.372,00 630.841.164.120,60 698.752.994.251,54 784.291.275.530,27
1. Hibah 2. Dana Darurat 3. Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
84.683.185.142,14 98.029.451.116,00 117.635.341.339,20 141.162.409.607,00 169.394.891.528,45
4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 336.446.244.000,00 336.446.244.000,00 336.445.244.000,00 369.670.924.174,42 406.638.016.591,86
5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
160,691,435,256.00
160.691.435.256,00 176.760.578.781,60 187,919,660,470.12 208.258.367.409,96
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Asumsi dasar yang mendasari proyeksi pendapatan selama 5 tahun
sebagaimana tabel di atas adalah:
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setiap tahun antara lain
dilatarbelakangi oleh :
a) Penerapan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
dan Retribusi, Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati sebagai
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009;
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 58
b) Perubahan kelas tanah dan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada
objek PBB serta perubahan Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP)
pada objek BHPHTB;
c) Peningkatan kesadaran masyarakat dalam memenuhi
kewajibannya;
d) Adanya sinergitas di dalam maupun antar OPD pengelola
pendapatan;
e) Terlaksananya penataan kelembagaan, peningkatan kompetensi
SDM personil, pemenuhan sarana dan prasarana serta sistem
operasional pemungutan pendapatan daerah;
f) Peningkatan pelayanan dan kepuasan masyarakat atas pelayanan
yang diberikan oleh OPD pengelola PAD;
g) Peningkatan pemanfaatan aset dan keuangan daerah;
h) Penggalian potensi pendapatan dari BUMD
2) Dana Perimbangan
a) Meningkatnya koordinasi dengan pemerintah pusat dalam
pelaksanaan dan evaluasi dana perimbangan.
b) Meningkatnya akurasi data potensi daerah sebagai dasar
perhitungan pembagian dalam dana perimbangan.
3) Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Kenaikan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah selama lima tahun
kedepan dilatarbelakangi oleh :
a) Adanya penambahan dari dana bagi hasil pajak provinsi yaitu
pajak rokok yang mulai dibagihasilkan ke daerah kabupaten/kota
pada tahun 2014;
b) Adanya penambahan jumlah guru yang mendapatkan tunjangan
profesi guru PNSD;
c) Adanya penambahan jumlah penerimaan guru baru dari
penerimaan CPNSD kategori 2 tahun 2013.
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 59
b. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Pemberlakuan anggaran kinerja memungkinkan adanya defisit
dan surplus anggaran dalam penyusunan APBD. Defisit terjadi ketika
pendapatan lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran atau belanja,
sedangkan surplus terjadi ketika pendapatan lebih besar dibandingkan
dengan pengeluaran atau belanja. Untuk menutupi anggaran yang
mengalami defisit diperlukan pembiayaan daerah.
Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan
untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah.
Ketika terjadi defisit anggaran, sumber pembiayaan dapat berasal dari
sisa lebih perhitungan anggaran, pencairan dana cadangan, penjualan
kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah,
penerimaan kembali pinjaman dan penerimaan piutang daerah. Adapun
pengeluaran dalam pembiayaan itu sendiri adalah pembentukan dana
cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah, pembayaran
pokok utang, pemberian pinjaman daerah dan pembayaran kewajiban
kepada pihak ketiga.
Kebijakan pembiayaan daerah mencakup dua sumber yaitu
penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan dengan arah
kebijakan pada tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut:
1) Sisa Lebih Pengangggaran Tahun Lalu (SILPA) dipergunakan sebagai
sumber penerimaan pada APBD tahun berikutnya dan rata-rata SILPA
diupayakan seminimal mungkin dan disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku yakni maksimal dibawah 6 (enam)
persen dari kebutuhan belanja dengan melaksanakan perencanaan
dan penganggaran secara konsisten.
2) Penyertaan modal BUMD dilaksanakan dengan mempertimbangkan
hasil kajian dan tindak lanjut revitalisasi dan restrukturisasi kinerja
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 60
BUMD serta pendayagunaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan
dalam rangka efisiensi pengeluaran pembiayaan.
3) Pemenuhan kebutuhan dana cadangan yang dipergunakan untuk
mempersiapkan pembiayaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Periode 2018-2023 dan diproyeksikan dilakukan pada tahun 2018
sebelum masa berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati
periode 2014-2018.
4) Penerimaan piutang daerah
5) Perintisan pelaksanaan pinjaman daerah untuk membiayai
pembangunan infrastruktur strategis.
6) Investasi non permanen dalam rangka pemberdayaan ekonomi
masyarakat.
c. Proyeksi Pembiayaan Daerah 2014-2018
Proyeksi pembiayaan daerah Kabupaten Majalengka tahun 2014-
2018 sebagaimana tercantum dalam tabel 3.27 sebagai berikut :
Tabel 3.27
Proyeksi Pembiayan Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018
Uraian Pendapatan Target Murni
2014 (Rp.) 2015 (Rp.) 2016 (Rp.) 2017 (Rp.) 2018 (Rp.)
Pembiayaan Daerah
Penerimaan Pembiayaan 23.226.750.505,33 26.710.763.081,13 30.717.377.543,30 35.324.984.174,79 74.888.234.684,77
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
22.822.350.505,33 26.245.703.081,13 30.182.558.543,30 34.709.942.324,79 38.180.936.557,27
2. Pencairan Dana Cadangan - - - - 36.000.000.000,00
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
- - - - -
4. Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah
- - - - -
5. Penerimaan Piutang Daerah 404.400.000,00 465.060.000,00 534.819.000,00 615.041.850,00 707.298.127,50
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 61
Uraian Pendapatan Target Murni
2014 (Rp.) 2015 (Rp.) 2016 (Rp.) 2017 (Rp.) 2018 (Rp.)
Pengeluaran Pembiayaan 10.500.000.000,00 10.725.000.000,00 10.983.750.000,00 11.281.312.500,00 2.623.509.375,00
1. Pembentukan Dana Cadangan 9.000.000.000,00 9.000.000.000,00 9.000.000.000,00 9.000.000.000,00 0,00
2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
1.500.000.000,00 1.725.000.000,00 1.983.750.000,00 2.281.312.500,00 2.623.509.375,00
3. Pembayaran Pokok Utang - - - - -
4. Pemberian Pinjaman Daerah - - - - -
Pembiayaan Netto 12.726.750.505,33 15.985.763.081,13 19.733.627.543,30 24.043.671.674,79 72.264.725.309,77
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Proyeksi Pembiayan Daerah sebagaimana tersebut di atas
menunjukkan asumsi-asumsi sebagai berikut :
1) Penyediaan dana cadangan untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
tahun 2018-2023;
2) Kewajiban penyediaan penyertaan modal bagi BUMD;
3) Defisit anggaran sebagai akibat kebutuhan belanja yang lebih besar
dari potensi pendapatan, diupayakan dari pinjaman daerah dan
penerimaan piutang daerah.
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 62
Tabel 3.28 Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran
Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018
No Uraian Data Tahun Dasar (Rp)
Tingkat Pertum-buhan
(%)
Proyeksi
2014 (Rp)
2015 (Rp)
2016 (Rp)
2017 (Rp)
2018 (Rp)
1. Saldo neraca daerah 2.996.762.852.371,98 16,39 3.487.932.283.875,75 4.059.604.385.202,98 4.724.973.543.937,75 5.499.396.707.789,15 6.400.747.828.195,79
Dikurangi :
2. Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan
40.661.912.532,00 0,74 40.361.912.532,00 40.361.912.532,00 40.361.912.532,00 40.361.912.532,00 40.361.912.532,00
3. Kegiatan lanjutan 0 0 0 0 0 0
Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran 2.956.100.939.839,98 16,62 3.447.570.371.343,75 4.019.242.472.670,98 4.684.611.631.405,75 5.459.034.795.257,15 6.360.385.915.663,79
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 63
d. Proyeksi Belanja Daerah
Proyeksi belanja daerah Kabupaten Majalengka tahun
2014-2018 dapat dilihat pada tabel 3.29 berikut ini :
Tabel 3.29
Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018
Uraian Target Murni
2014 (Rp) 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp)
Belanja Daerah 2.040.995.614.108,97 2.249.228.258.360,85 2.608.970.894.772,45 3.079.794.470.725,34 3.719.723.192.160,98
Belanja Tidak Langsung 1.258.929.442.508,04 1.462.204.771.897,41 1.657.695.506.307,05 1.850.179.174.249,00 2.102.954.377.448,81
1. Belanja Pegawai 1.200.623.769.386,04 1.310.167.334.793,95 1.482.556.940.348,56 1.646.790.391.122,71 1.829.176.327.859,46 2. Belanja Bunga - - - - - 3. Belanja Subsidi - - - - - 4. Belanja Hibah 3.384.099.250,00 3.891.714.137,50 4.094.760.092,50 4.504.236.101,75 40.504.236.101,75 5. Belanja Bantuan Sosial 300.000.000,00 345.000.000,00 363.000.000,00 399.300.000,00 439.230.000,00 6. Bagi Hasil Kepada
Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Daerah
3.045.267.872,00 3.502.058.052,80 3.684.774.125,12 4.053.251.537,63 4.458.576.691,00
7. Belanja Bantuan Keuangan dan Provinsi atau Pemerintah Desa Lainnya
50.576.306.000,00 143.148.664.913,16 165.786.031.740,87 193.100.995.486,91 226.911.906.796,60
8. Belanja Tak Terduga 1.000.000.000,00 1.150.000.000,00 1.210.000.000,00 1.331.000.000,00 1.464.100.000,00 Belanja Langsung 782.066.171.600,93 787.023.486.463,44 951.275.388.465,40 1.229.615.296.476.34 1.616.768.814.712,17
Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
Proyeksi belanja daerah Kabupaten Majalengka periode tahun
2014-2018 pada tabel di atas memperhatikan asumsi-asumsi sebagai
berikut :
1) Kebutuhan belanja pegawai selalu meningkat setiap tahun sebagai
akibat dari kenaikan gaji dan tunjangan serta penambahan jumlah
pegawai.
2) Kebutuhan belanja publik yang semakin meningkat sebagai upaya
pencapaian visi misi Kabupaten Majalengka 2014-2018.
3) Penyesuaian terhadap kenaikan harga (inflasi) dengan kebutuhan
belanja.
4) Belanja daerah disusun berdasarkan prestasi kerja. Pengeluaran
belanja berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 64
direncanakan, sehingga diharapkan terjadi peningkatan akuntabilitas
perencanaan anggaran, memperjelas efektifitas dan efisiensi
penggunaan anggaran.
5) Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang
efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi OPD dalam rangka
melaksanakan urusan pemerintah daerah yang menjadi tanggung
jawabnya sehingga pengalokasian anggaran belanja yang
direncanakan oleh OPD harus terukur yang diikuti dengan
peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
6) Terselenggaranya pemerintahan yang amanah, profesional, efektif,
efisien dan ekonomis harus ditunjang dengan tersedianya sarana dan
prasarana perkantoran yang cukup.
7) Bidang infrastruktur memiliki porsi yang paling besar dalam rencana
anggaran belanja terutama pada awal-awal tahun perencanaan. Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
Kabupaten Majalengka.
8) Pada bidang pendidikan dan kesehatan, direncanakan anggaran
bidang pendidikan sudah sesuai dengan amanat undang-undang
yaitu sebesar 20 persen dari total anggaran, dan pada bidang
kesehatan minimal sebesar 10 persen dari total anggaran belanja.
9) Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang
berkelanjutan harus dilaksanakan tanpa merusak kelestarian
lingkungan hidup. Pengalihan pemanfaatan tanah harus sesuai
dengan peraturan tata ruang yang berlaku.
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 65
Tabel 3.30 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka
No. Uraian Proyeksi
2014 (Rp.) 2015 (Rp.) 2016 (Rp.) 2017 (Rp.) 2018 (Rp.)
1. Pendapatan 2.006.268.863.603,64 2.233.242.495.279,72 2.589.237.267.229,15 3.055.750.799.050,58 3.647.458.466.851,21
2. Pencairan Dana Cadangan (sesuai Perda) 0,00 0,00 0,00 0,00 36.000.000.000,00
3. Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran 22.822.350.505,30 26.245.703.081,13 30.182.558.543,30 34.709.942.324,79 38.180.936.557,27
Total Penerimaan 2.029.091.214.108,94 2.259.488.198.360,85 2.619.419.825.772,45 3.090.460.741.375,37 3.721.639.403.408,48
Dikurangi :
4. Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang 1.502.542.010.642,04 1.710.609.885.963,11 1.966.863.361.593,33 2.317.774.984.432.02 2.657.242.166.167,30
Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan 526.549.203466,90 548.878.312.397,74 652.556.464.179,12 772.685.756.943,35 1.064.397.237.241,18 Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
RPJMD Kab. Majalengka Tahun 2014 - 2018
Pemerintah Kabupaten Majalengka
Hal III - 66
Tabel 3.31 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Majalengka
No. Uraian Proyeksi
2014 (Rp.) 2015 (Rp.) 2016 (Rp.) 2017 (Rp.) 2018 (Rp.)
I. Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan 526.549.203466,90 548.878.312.397,74 652.556.464.179,12 772.685.756.943,35 1.064.397.237.241,18
Rencana Alokasi Pengeluaran Prioritas I II.a Belanja Langsung 760.066.171.600,93 787.023.486.463,44 914.094.970.041,87 1.053.376.773.751,77 1.338.147.078.654,72
II.b Pembentukan Dana Cadangan 9.000.000.000,00 9.000.000.00,00 9.000.000.000,00 9.000.000.000,00 0.00
Dikurangi :
II.c Belanja Langsung yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 240.841.935.256,00 246.568.886.256,00 271.225.774.881,60 291.831.376.180,12 322.561.254.690,96
II.d Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 10,500,000,000.00 10,725,000,000.00 10,983,750,000.00 11,281,312,500.00 2,623,509,375.00
II Total Rencana Pengeluaran Prioritas I (II.a+II.b-II.c-II.d) 517.724.236.344,93 538.729.600.207,44 640.885.445.160,27 759.264.085.071,65 1.012.962.314.588,76
Sisa Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Setelah Menghitung Alokasi Pengeluaran Prioritas (I-II) 8.824.967.121,97 10.148.712.190,30 11.671.019.018,85 13.421.671.871,70 51.434.922.652,42
Rencana Alokasi Pengeluaran Prioritas II III.a Belanja Tidak Langsung 1.258.929.442.508,04 1.462.204.771.897,41 1.694.875.924.730,58 2.026.417.696.973,57 2.381.576.113.506,26
Dikurangi :
III.b Belanja Tidak Langsung yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 1.251.200.075.386,04 1.453.315.999.707,11 1.684.653.836.711,73 2.014.662.295.751,90 2.332.057.402.101,34
III Total Rencana Pengeluaran Prioritas II (III.a-III.b) 7.729.367.122,00 8.888.772.190,30 10.222.088.018,85 11.755.401.221,67 49.518.711.404,92
Surplus Anggaran Riil atau berimbang (I-II-III) 1.095.599.999,97 1.259.940.000,00 1.448.931.000,00 1.666.270.650,03 1.916.211.247,50 Sumber : DPKAD Kabupaten Majalengka, tahun 2013
top related