pengaruh fdr, npf, roa, dan roe terhadap...
Post on 20-May-2019
243 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH FDR, NPF, ROA, DAN ROE TERHADAP PERUBAHAN
LABA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
(PERIODE 2011-2015)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh:
Virly Indayani
NIM: 1113085000058
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. INFORMASI PRIBADI
Nama : Virly Indayani
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 September 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Jl. H. Bacek, gg. H. Ri’an No: 14 RT: 007 RW:02,
Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota
Tangerang, Provinsi Banten, 15152
Telepon : 0812 9335 3090
Email : indayanivirly@gmail.com
B. Pendidikan Formal
TK Nur Intan Jakarta : Tahun 2000-2001
SDN Srengseng 04 Pagi Jakarta : Tahun 2001-2007
SMPN 189 Jakarta : Tahun 2007-2010
Madrasah Aliyah Negeri 10 Jakarta : Tahun 2010-2013
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2013-2017
C. Pengalaman Organisasi
1. Ketua Paduan Suara SMPN 189 Jakarta Periode 2008-2009
2. Sekretaris Koordinator Departemen Minat dan Bakat Periode 2014-2015
3. Bendahara 2nd
Ibdays Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
4. Anggota LSO Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Periode 2014-2015
5. Anggota Departemen Pemberdayaan Perempuan PMII Komisariat
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Cabang Ciputat 2015-2016
D. Keahlian
vii
1. Mampu mengoperasikan Microsoft Office
2. Mampu bekerja secara tim maupun individu
3. Memiliki keahlian menari Ratoeh Jaroe
E. Latar Belakang Keluarga
Ayah : Drs Agusli Ilyas, S.Sos., M.Si
Tempat, Tanggal Lahir : Banda Aceh, 17 Agustus 1967
Pendidikan Terakhir : S2
Ibu : Indasah, S.Sos
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Mei 1970
Pendidikan Terakhir : S1
viii
ABSTRACT
This study analyzes the influence of Financing to Deposit Ratio (FDR),
Non Performing Financing (NPF), Return on Assets (ROA) and Return on Equity
(ROE) of the Profit Change of Islamic Banking in Indonesia. The data used in this
study is the annual data over the period 2011-2015. The method of analysis used
in this study is the Panel Data Regression Analysis by using computer program
Eviews (Software) version 9 and Microsoft Excel 2013.
The results in this study show that Financing to Deposit Ratio (FDR), Non
Performing Financing (NPF), Return on Assets (ROA) and Return on Equity
(ROE) simultaneously have a significant influence on Profit Change. The results
in this study demonstrate FDR (Financing to Deposit Ratio) partially not have a
significant effect on the Profit Changewith significant value 0.1314> 0.05. NPF
(Non Performing Financing) partially have a significant influence on the Profit
Changewith significant value 0.0070 <0.05. ROA (Return on Assets) partially
have a significant influence on the Profit Change with significant values 0.0026
<0.05. ROE (Return on Equity) partially have a significant influence on the Profit
Changewith significant values 0.0069 of <0.05.
Keyword: FDR (Financing to Deposit Ratio), NPF (Non Performing Financing),
ROA (Return on Assets) dan ROE (Return on Equity) and Profit Change
ix
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh FDR (Financing to Deposit Ratio),
NPF (Non Performing Financing), ROA (Return on Assets) dan ROE (Return on
Equity) terhadap Perubahan Laba Bank Umum Syariah di Indonesia. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan selama periode 2011-2015.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Data
Panel dengan menggunakan program komputer Eviews (Software) versi9 dan
Microsoft Excel 2013.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa FDR (Financing to
Deposit Ratio), NPF (Non Performing Financing), ROA (Return on Assets) dan
ROE (Return on Equity) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap
Perubahan Laba (PL). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan FDR (Financing to
Deposit Ratio) secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
Perubahan Laba dengan nilai signifikan 0.1314 > 0.05. NPF (Non Performing
Financing) secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap Perubahan Laba
dengan nilai signifikan 0.0070 < 0.05. ROA (Return on Assets) secara parsial
memiliki pengaruh signifikan terhadap Perubahan Laba dengan nilai signifikan
0.0026 < 0.05. ROE (Return on Equity) secara parsial memiliki pengaruh
signifikan terhadap Perubahan Laba dengan nilai signifikan 0.0069 < 0.05.
Kata Kunci: FDR (Financing to Deposit Ratio), NPF (Non Performing
Financing), ROA (Return on Assets) dan ROE (Return on Equity) terhadap
Perubahan Laba
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahirobbil’alamiin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah dan nikmat-Nya kepada penulis serta menganugerahkan
kesehatan dan kemampuan berpikir sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi ini dengan baik dan dengan harapan dapat bermanfaat luas bagi banyak
pihak. Shalawat serta salam tak lupa selalu terhaturkan kepada Baginda Nabi
Besar Muhammad SAW yang telah membawa ajaran Islam hingga sampai kepada
kita semua, semoga kita semua termasuk umatnya yang kelak mendapatkan
syafa’at dalam menuntut ilmu.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik
tanpa bimbingan dan bantuan berbagai pihak dari mulai periode perkuliahan
sampai penyusunan skripsi ini. oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang berjasa dalam hidup penulis dan
dalam penyusunan skripsi ini, yang terdiri dari:
1. Allah SWT, yang selalu mencurahkan nikmat dan karunia-Nya kepada saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan perkuliahan ini hingga pada penyusunan
skripsi ini.
2. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Agusli Ilyas dan Ibu Indasah. Terima kasih
yang tak terhingga atas segala ridho, do’a, kerja keras, bimbingan, nasihat,
perhatian, semangat dan dukungannya yang selalu kalian berikan kepada saya,
hingga saya mampu menyelesaikan seluruh tanggung jawab ini. Kedua adikku
Cut Syafira Andjani dan Erliana Indasaputry yang selalu menghibur dan
memberikan perhatian kepada saya. Kalianlah yang menjadi penyemangat
saya untuk menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan, Bapak Dr. Amilin, SE,.
Ak., CA., QIA., BKP.,selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Dr.
xi
Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H.,selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi
Umum,dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, M.A., selaku Wakil Dekan III
Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan BisnisUIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA., selaku Ketua Jurusan dan Ibu Fitri
Damayanti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat kepada saya.
5. Bapak Dr. Suhenda Wiranata, M.E., selaku dosen pembimbing pertama yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan
arahan selama pembuatan skripsi ini hingga dapat saya selesaikan dengan
baik. Terima kasih atas segala saran dan dukungan yang Bapak berikan selama
pembuatan skripsi, semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak.
6. Ibu Santi Yustini, SE., M.Ak., selaku dosen pembimbing kedua yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan
selama pembuatan skripsi ini hingga dapat saya selesaikan dengan baik.
Terima kasih atas segala saran dan dukungan yang Ibu berikan selama
pembuatan skripsi, semoga Allah SWT membalas kebaikan Ibu.
7. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat dan berharga untuk saya selama masa perkuliahan.
8. Lalu Renaldi Saputra, yang selalu setia menemani, meluangkan waktunya
untuk menghibur saya, selalu mendengarkan keluh kesah saya dan selalu
memberikan perhatian, support serta doanya.
9. Sahabat-sahabat terbaik, Firda Elfanisa Fadhillah, Rosalia, Dini Rizqiyanti,
Erna Putri Lestari, Maretta Daniaty yang selalu menghibur, memberikan
motivasi dan mendukung saya selama masa perkuliahan. Terima kasih telah
menjadi sahabat terbaik untuk saya.
10. Sahabat seperjuangan, Uphi Samsurin dan Firda Elfanisa Fadhillah yang
selalu setia membantu dalam pembuatan skripsi.
11. Teman-teman PSY B 48 yang telah memberikan dukungan dan berbagi ilmu
satu sama lain semasa kuliah.
xii
12. Teman-teman angkatan 2013, Ahmad Angri Ramadhan, Rilo Wahyudi dan
Muamar Khadapi yang telah banyak membantu saya dalam pembuatan skripsi.
13. Seluruh Mahasiswa Perbankan Syariah angkatan 2012 yang telah memberikan
banyak pelajaran dan pengalaman yang berharga untuk saya, dan seluruh
Mahasiswa Perbankan Syariah semua angkatan yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu, terima kasih atas loyalitas dan waktunya selama masa
perkuliahan.
14. Teman-teman KKN 2016, Husnan Nashuha Lubis dan Mayani Saimima Putri.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan
banyak kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak atas skripsi ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 27 Februari 2017
Virly Indayani
xiii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv
LEMBAR PERNYATAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 9
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 9
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 13
A. Landasan Teori ................................................................................................ 13
1. Laporan Keuangan .................................................................................... 13
a. Definisi Laporan Keuangan ................................................................ 13
b. Tujuan Laporan Keuangan .................................................................. 13
c. Jenis-jenis Laporan Keuangan ............................................................ 14
d. Keterbatasan Laporan Keuangan ........................................................ 17
2. Analisis Laporan Keuangan ...................................................................... 18
a. Definisi Analisis Laporan Keuangan .................................................. 18
b. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan............................... 19
c. Teknik Analisis Laporan Keuangan .................................................... 20
3. Perubahan Laba ......................................................................................... 21
a. Definisi Laba ....................................................................................... 21
xiv
b. Karakteristik Laba ............................................................................... 22
c. Definisi Perubahan Laba ..................................................................... 23
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Laba .......................... 24
e. Teknik Analisis Perubahan Laba ........................................................ 25
4. Analisis Rasio Keuangan .......................................................................... 25
a. Definisi Rasio Keuangan .................................................................... 25
b. Hubungan Rasio Keuangan dan Kinerja Keuangan ............................ 26
c. Manfaat dan Penggunaan Analisis Rasio Keuangan........................... 27
d. Keunggulan Analisis Rasio Keuangan ................................................ 27
e. Kelemahan Rasio Keuangan ............................................................... 28
5. Rasio Keuangan Bank Syariah .................................................................. 29
a. Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) ........................................... 29
b. Rasio Non Performing Financing (NPF) ............................................ 30
c. Rasio Return on Assets (ROA)............................................................ 32
d. Rasio Return on Equity (ROE)............................................................ 33
B. Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 34
C. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 40
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis ...................................................... 42
1. Pengaruh FDR Terhadap Perubahan Laba ................................................ 42
2. Pengaruh NPF Terhadap Perubahan Laba ................................................ 43
3. Pengaruh ROA Terhadap Perubahan Laba ............................................... 44
4. Pengaruh ROE Terhadap Perubahan Laba................................................ 44
5. Pengaruh FDR, NPF, ROA, dan ROE Terhadap Perubahan Laba ........... 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 51
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 51
B. Metode Penentuan Sampel .............................................................................. 51
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 53
D. Metode Analisis Data ...................................................................................... 54
1. Statistik Deskriptif .................................................................................... 54
2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 54
a. Uji Normalitas ..................................................................................... 54
xv
b. Uji Multikolinearitas ........................................................................... 55
c. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ 56
d. Uji Autokorelasi .................................................................................. 57
3. Uji Model Regresi Data Panel .................................................................. 58
a. Common Effect Model (CEM) ............................................................ 58
b. Fixed Effect Model (FEM) .................................................................. 58
c. Uji Chow ............................................................................................. 59
d. Random Effect Model (REM) ............................................................. 60
e. Uji Hausman ....................................................................................... 60
4. Uji Signifikansi ......................................................................................... 61
a. Uji t ..................................................................................................... 61
b. Uji F .................................................................................................... 62
c. Koefisien Determinasi ........................................................................ 63
5. Model Regresi Data Panel......................................................................... 64
E. Operasional Variabel Penelitian...................................................................... 64
1. Variabel Dependen .................................................................................... 64
2. Variabel Independen ................................................................................. 65
a. Financing to Deposit Ratio (𝐗𝟏) ........................................................ 65
b. Non Performing Financing (𝐗𝟐) ........................................................ 65
c. Return on Assets (𝐗𝟑) ......................................................................... 66
d. Return on Equity (𝐗𝟒) ......................................................................... 66
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 71
A. Ringkasan Deskriptif ...................................................................................... 71
1. Analisis Perkembangan Variabel PL (Perubahan Laba) ........................... 72
2. Analisis Perkembangan Variabel FDR (Financing to Deposit Ratio) ...... 72
3. Analisis Perkembangan Variabel NPF (Non Performing Financing) ...... 74
4. Analisis Perkembangan Variabel ROA (Return on Assets) ...................... 74
5. Analisis Perkembangan Variabel ROE (Return on Equity) ...................... 75
B. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................... 77
1. Uji Normalitas ........................................................................................... 77
2. Uji Multikolinearitas ................................................................................. 77
xvi
3. Uji Heteroskedastisitas .............................................................................. 78
4. Uji Autokorelasi ........................................................................................ 78
C. Uji Model Regresi Data Panel ........................................................................ 79
1. Common Effect Model ............................................................................... 79
2. Fixed Effect Model .................................................................................... 79
3. Uji Chow ................................................................................................... 81
4. Random Effect Model ................................................................................ 81
5. Uji Hausman ............................................................................................. 84
D. Uji Signifikansi ............................................................................................... 85
1. Uji t ........................................................................................................... 85
2. Uji F .......................................................................................................... 86
3. Koefisien Determinasi .............................................................................. 86
E. Model Regresi Data Panel............................................................................... 88
F. Interpretasi ...................................................................................................... 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 97
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 97
B. Implikasi ......................................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 100
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 105
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah ....................................................... 1
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu............................................................................ 41
Tabel 3.1 Daftar Bank Umum Syariah................................................................ 52
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ................................................................................ 53
Tabel 4.1 Daftar Bank Umum Syariah................................................................ 71
Tabel 4.2 Hasil Uji Correlation Matrix............................................................... 77
Tabel 4.3 Hasil Uji White................................................................................... 78
Tabel 4.4 Hasil Uji Lagrange Multiplier (LM Test)........................................... 78
Tabel 4.5 Hasil Uji Common Effect Model........................................................ 79
Tabel 4.6 Hasil Uji Fixed Effect Model.............................................................. 80
Tabel 4.7 Hasil Uji Chow.................................................................................... 81
Tabel 4.8 Hasil Uji Random Effect Model.......................................................... 81
Tabel 4.9 Hasil Uji Hausman.............................................................................. 83
Tabel 4.10 Hasil Uji-t.......................................................................................... 84
Tabel 4.11 Hasil Uji-F......................................................................................... 85
Tabel 4.12 Hasil Koefisien Determinasi..............................................................86
Tabel 4.13 Hasil Uji Model Regresi Data Panel.................................................. 87
Tabel 4.14 Hasil Uji Model Regresi Tiap Bank Umum Syariah .........................88
Tabel 4.15 Hubungan Variabel Independen Terhadap Perubahan Laba ............. 91
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Perubahan Laba……………………….……. 3
Gambar 1.2 Grafik Perkembangan Rasio FDR……………………….…………. 5
Gambar 1.3 Grafik Perkembangan Rasio NPF……………………….…………. 6
Gambar 1.4 Grafik Perkembangan Rasio ROA……………………….………… 7
Gambar 1.5 Grafik Perkembangan Rasio ROE….…………………….………… 8
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ...…………………….…………… 44
Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Perubahan Laba ...…………………….…… 72
Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Rasio FDR ...…………………….………… 73
Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Rasio NPF…...………………….………… 74
Gambar 4.4 Grafik Perkembangan Rasio ROA ...…………………….………... 75
Gambar 4.5 Grafik Perkembangan Rasio ROE ...…………………….………... 76
Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas Jarque-Bera…...………………….………… 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan
pada bunga. Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran
serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip
syariat Islam (Muhammad, 2005:1).
Undang-undang Perbankan Syariah Nomor 21 Tahun 2008
menyatakan bahwa bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank
Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS).
Tabel 1.1
Jaringan Kantor Perbankan Syariah
Indikator 2011 2012 2013 2014 2015
Bank Umum Syariah
- Jumlah Bank
- Jumlah Kantor
11
1.401
11
1.745
11
1.998
12
2.151
12
1.990
Unit Usaha Syariah
- Jumlah Bank Umum
Konvensional yang memiliki
UUS
- Jumlah Kantor
24
336
24
517
23
590
22
320
22
311
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
- Jumlah Bank
- Jumlah Kantor
155
364
158
401
163
402
163
439
163
446
Total Kantor 2.101 2.663 2.990 2.910 2.747
Sumber: Laporan Perkembangan Perbankan Syariah
2
Dari tabel 1.1 terlihat perkembangan perbankan syariah di Indonesia
digambarkan dengan pertumbuhan jumlah BUS, UUS dan BPRS. Dapat
dilihat pertumbuhan BPRS jauh lebih meningkat dibandingkan dengan
pertumbuhan BUS dan UUS.Dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015
terdapat penambahan BPRS sebanyak 8 bank. Kemudian dapat dilihat pada
kolom UUS tahun 2013 terdapat pengurangan jumlah UUS dikarenakan
tutupnya HSBC Syariah dan pada tahun 2014 juga terjadi pengurangan jumlah
UUS dikarenakan BTPN Syariah yang melakukan spin off di bulan Juli 2014.
Sehingga terdapat penambahan 1 BUS pada tahun 2014 yaitu BTPN Syariah.
Sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang memiliki
kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana, diperlukan bank
dengan kinerja keuangan yang sehat, sehingga fungsi intermediasi dapat
berjalan lancar. Salah satu penilaian kinerja yang dapat dilakukan adalah
dengan menilai kinerja keuangan untuk mengetahui tingkat kesehatan
bank.Kondisi kesehatan maupun kinerja bank dapat dianalisis dengan laporan
keuangan.
Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara
keseluruhan. Laporan keuangan ini bertujuan memberikan informasi keuangan
perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang
berkepentingan terhadap laporan tersebut(Kasmir, 2014:280). Dari informasi
tersebut dapat dilihat apakah bank tersebut telah mencapai tingkat efisiensi
yang baik, dalam arti telah memanfaatkan, mengelola, mencapai kinerja secara
optimal,serta mengukur keberhasilan suatu bank dalam menghasilkan laba.
Laba merupakan kelebihan hasil (revenue) dari biaya seluruh pos
pendapatan (gain) dan rugi, biaya tidak termasuk bunga, pajak dan bagi hasil.
Sedangkan perubahan laba merupakan perbedaan antara pendapatan dalam
suatu periode dan biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan perubahan
laba (Raifah dan Erawati, 2015:55).
Laba pada umumnya digunakan sebagai alat ukur atas prestasi yang
telah dicapai sebagai dasar pengambilan keputusan investasi dan untuk
memprediksi perubahan laba di masa mendatang yang akan berpengaruh
3
terhadap keputusan investasi para investor dan calon investor yang akan
menanamkan modalnya ke dalam perusahaan.
Gambar 1.1
Grafik Perkembangan Perubahan Laba
Sumber: Website masing-masing Bank Umum Syariah tahun 2011-2015
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa Perubahan Laba11 Bank
Umum Syariah setiap tahunnya mengalami kondisi yang fluktuatif. Hal ini
dapat dilihat Perubahan Labaterendah dan tertinggi terjadi pada tahun 2014
dan 2015 yaitu pada BRI Syariah sebesar 15,29 dan -0,91.
Dengan demikianperlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan laba sehingga dapat diambil langkah perbaikan kinerja untuk
meningkatkan laba. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan laba
adalah faktor fundamental perusahaan. Untuk itu dapat diukur menggunakan
analisa rasio keuangan yang dapat menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam menjalankan aktivitasnya secara efisien dan efektif dalam
menghasilkan keuntungan yang semaksimal mungkin.
Rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data
keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua
data keuangan tersebut yang pada umumnya dinyatakan secara numerik, baik
dalam presentase atau kali.Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
BSM BCAS BNIS BRIS
BMS BUKOPINS PANINS MUAMALAT
VICTORIAS BJBS MAYBANKS
4
mengukur kinerja keuangan bank dan dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai
kinerja pada periode tertentu.
Menurut Selamet Riyadi (2006:155) rasio keuangan perbankan
meliputi (1) Rasio permodalan yaitu Capital Adequancy Ratio (CAR). (2)
Aktiva produktif yaitu Non Performing Loan (NPL). (3) Rasio rentabilitas
yaituReturn on Assets (ROA), Return on Equity (ROE),Net Interest Margin
(NIM), Beban Operasional Termasuk Pendapatan Bunga (BO/PO). (4) Rasio
likuiditas yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR).
Financing to Deposit Ratio(FDR) dijadikan variabel yang
mempengaruhi Perubahan Laba. FDR merupakan rasio pembiayaan terhadap
dana pihak ketiga yang diterima oleh bank. FDR dapat menunjukkan tingkat
kemampuan bank dalam menyalurkan DPK yang dihimpun oleh bank yang
bersangkutan.Semakin tinggi FDR maka laba yang diperoleh bank tersebut
akan meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya
dengan efektif sehingga diharapkan jumlah kredit macetnya rendah).
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.26/5/BPPP tanggal 29
Mei 1993, besarnya FDR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia tidak boleh
melebihi 110%. Apabila suatu bank melebihi dari batas yang ditetapkan oleh
BI, maka bank dalam hal ini dapat dikatakan tidak menjalankan fungsinya
sebagai pihak intermediasi (perantara) dengan baik.
Gambar 1.2
Grafik Perkembangan Rasio FDR
0.00%
50.00%
100.00%
150.00%
200.00%
250.00%
300.00%
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
BSM BCAS BNIS BRIS
BMS BUKOPINS PANINS MUAMALAT
VICTORIAS BJBS MAYBANKS
5
Sumber: Website masing-masing Bank Umum Syariah tahun 2011-2015
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa FDR Bank Umum Syariah
setiap tahunnya mengalami kondisi yang fluktuatif. Hal ini dapat dilihat FDR
terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu pada Bank Victoria Syariah sebesar
46,08% dan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu pada Maybank Syariah
sebesar 289,20%. FDR yang melebihi batas yang sudah ditentukan oleh Bank
Indonesia terjadi yaitu padaBank Panin Syariahtahun 2011, 2012 dan pada
Maybank Syariah tahun 2011 sampai dengan 2015.
Non Performing Financing(NPF) merupakan pembiayaan bermasalah
yang terdiri dari pembiayaan berklasifikasi kurang lancar. Rasio ini bertujuan
untuk mengukur kemampuan bank dalam menjaga resiko kegagalan
pengembalian pembiayaan.Besaran rasio NPF yang ditetapkan oleh BI
berdasarkan Peraturan BI Nomor 15/2/PBI/2013 adalah maksimal5%. Jika
melebihi 5%, maka akan mempengaruhi tingkat kesehatanbank yang
bersangkutan.
Gambar 1.3
Grafik Perkembangan Rasio NPF
Sumber: Website masing-masing Bank Umum Syariah tahun 2011-2015
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa NPF Bank Umum Syariah
setiap tahunnya mengalami kondisi yang fluktuatif. Hal ini dapat terlihat rasio
NPF terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu pada Maybank Syariah sebesar
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
BSM BCAS BNIS BRIS
BMS BUKOPINS PANINS MUAMALAT
VICTORIAS BJBS MAYBANKS
6
0% dan tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu pada Maybank Syariah sebesar
35,15%. Sedangkan NPF yang melebihi batas yang sudah ditentukan oleh
Bank Indonesia terjadi pada tahun 2014 dan 2015 yaitu pada Bank Syariah
Mandiri, Bank Muamalat, Bank Victoria Syariah, BJB Syariah dan Maybank
Syariah.
Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa
besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Semakin tinggi hasil
pengembalian atas aset berarti semakin tinggi pula jumlah laba bersih yang
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Sebaliknya,
semakin rendah hasil pengembalian atas aset berarti semakin rendah pula
jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam
dalam total aset (Hery, 2015:193).
Gambar 1.4
Grafik Perkembangan Rasio ROA
Sumber: Website masing-masing Bank Umum Syariah tahun 2011-2015
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa ROA 11 Bank Umum Syariah
setiap tahunnya mengalami kondisi yang fluktuatif. Hal ini dapat terlihat rasio
ROA terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu pada Maybank Syariah sebesar -
20,13% dan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu pada Bank Victoria
Syariah sebesar 6,93%.
Return on Equity (ROE) digunakan untuk mengukur seberapa besar
jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
BSM BCAS BNIS BRIS
BMS BUKOPINS PANINS MUAMALAT
VICTORIAS BJBS MAYBANKS
7
dalam total ekuitas. Semakin tinggi hasil pengembalian atas ekuitas berarti
semakin tinggi pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana
yang tertanam dalam total aset. Sebaliknya, semakin rendah hasil
pengembalian atas ekuitas berarti semakin rendah pula jumlah laba bersih
yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset (Hery,
2015:194).
Gambar 1.5
Grafik Perkembangan Rasio ROE
Sumber: Website masing-masing Bank Umum Syariah tahun 2011-2015
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa ROE 11 Bank Umum Syariah
setiap tahunnya mengalami kondisi yang fluktuatif. Hal ini dapat terlihat rasio
ROE terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu Maybank Syariah sebesar -
32,04% dan tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu pada Bank Syariah
Mandiri sebesar 68,09%.
Permasalahan dalam penelitian ini juga diperkuat adanya research gap
dari hasil penelitian terdahulu.Menurut Raifah dan Erawati (2015:65) dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa LDR (Loan to Deposit Ratio)
berpengaruh terhadap Perubahan Laba sedangkan menurut Nur Aini (2013:24)
dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa LDR (Loan to Deposit Ratio) tidak
berpengaruh terhadap Perubahan Laba.
MenurutRobin (2013:88) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
NPL (Non Performing Loan) berpengaruh terhadap Perubahan Laba
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
BSM BCAS BNIS BRIS
BMS BUKOPINS PANINS MUAMALAT
VICTORIAS BJBS MAYBANKS
8
sedangkan menurut Raifah dan Erawati (2015:65) dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa NPL (Non Performing Loan)tidak berpengaruh
terhadap Perubahan Laba.
Menurut Herlina Fitry (2014:14) dalam penelitiannya menyimpulkan
bahwa ROA (Return on Assets) dan ROE (Return on Equity) berpengaruh
terhadap Perubahan Laba sedangkan menurut Wibowo dan Pujiati (2011:175)
dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ROA (Return on Assets) dan ROE
(Return on Equity) tidak berpengaruh terhadap Perubahan Laba.
Berdasarkan uraian diatas terdapat beberapa variabel yang
berpengaruh terhadap perubahan laba, namun tidak konsisten hasilnya. Hal
tersebut mengakibatkan pemahaman yang beragam mengenai pengaruh rasio
keuangan terhadap perubahan laba.Oleh karenanya peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan topik “Pengaruh FDR, NPF, ROA, dan ROE
Terhadap Perubahan Laba Pada Bank Umum Syariah di Indonesia
(Periode 2011-2015)”.
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial FDR, NPF,ROA, dan ROE
terhadap perubahan laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia (periode
2011-2015)?
2. Apakah terdapat pengaruh secara simultan FDR, NPF, ROA, dan ROE
terhadap perubahan laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia (periode
2011-2015)?
3. Variabel manakah terdapat pengaruh yang paling dominan FDR, NPF,
ROA, dan ROE terhadap perubahan laba pada Bank Umum Syariah di
Indonesia (periode 2011-2015)?
4. Variabel manakah terdapat pengaruh yang paling tidak dominan FDR,
NPF, ROA, dan ROE terhadap perubahan laba pada Bank Umum Syariah
di Indonesia (periode 2011-2015)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka
tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara parsial FDR, NPF,
ROA, dan ROE terhadap perubahan laba pada Bank Umum Syariah di
Indonesia (periode 2011-2015).
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara simultan FDR, NPF,
ROA, dan ROE terhadap perubahan laba pada Bank Umum Syariah di
Indonesia (periode 2011-2015).
3. Untuk mengetahui variabel manakah terdapat pengaruh yang paling
dominan FDR, NPF, ROA, dan ROE terhadap perubahan laba pada Bank
Umum Syariah di Indonesia (periode 2011-2015).
4. Untuk mengetahui variabel manakah terdapat pengaruh yang paling tidak
dominan FDR, NPF, ROA, dan ROE terhadap perubahan laba pada Bank
Umum Syariah di Indonesia (periode 2011-2015).
10
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka
manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dibidang
perbankan syariah dalam hal ini yang berkaitan dengan perubahan laba
dan rasio keuangan dan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti
selanjutnya yang berkaitan dengan perubahan laba.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai pola hubungan antara FDR (Financing to Deposit
Ratio), NPF (Non Performing Financing), ROA (Return on Assets) dan
ROE (Return on Equity) terhadap perubahan laba.
3. Bagi bank Syariah
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi
kinerja keuangan bank dan dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil
keputusan yang akan diambil terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan laba bank syariah.
4. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapatdijadikan sebagai salah satu acuan
pemerintah dalam menentukan kebijakan pada perbankan syariah untuk
menumbuhkembangkan dunia usaha dan menggerakkan sektor riil yang
ada di Indonesia sehingga dapat meningkatkan perekonomian nasional.
5. Bagi Nasabah dan Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
menambah wawasan bagi nasabah untuk memilih bank syariah yang sehat
sehingga dapat mempercayakan dana yang ada untuk dikelola oleh bank
syariah.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Laporan Keuangan
a. Definisi Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan informasi yang menggambarkan
kondisi suatu perusahaan dan lebih jauh informasi tersebut dapat
dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut
(Irham Fahmi, 2013:21).
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain, laporan keuangan
ini berfungsi sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi
kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan (Hery,
2015:3).
b. Tujuan Laporan Keuangan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1
menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan.
14
Menurut Kasmir (2014: 281) secara umum tujuan pembuatan
laporan keuangan bank adalah sebagai berikut:
1) Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis-
jenis aktiva yang dimiliki.
2) Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan
jenis-jenis kewajiban baik jangka pendek (lancar) maupun jangka
panjang.
3) Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal dan jenis-
jenis modal bank pada waktu tertentu.
4) Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari
jumlah pendapatan yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan
bank tersebut.
5) Memberikan informasi keuangan tentang jumlah-jumlah biaya
yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam
periode tertentu.
6) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi
dalam aktiva, kewajiban, dan modal suatu bank.
7) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu
periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan.
Dengan demikian, laporan keuangan di samping
menggambarkan kondisi keuangan suatu bank juga untuk menilai
kinerja manajemen bank yang bersangkutan. Penilaian kinerja
manajemen akan menjadi patokan apakah manajemen berhasil atau
tidak dalam menjalankan kebijakan yang telah digariskan oleh
perusahaan.
c. Jenis-jenis Laporan Keuangan
Berikut ini adalah jenis-jenis laporan keuangan bank syariah
sebagai berikut:
1) Laporan Posisi Keuangan/Neraca
15
Laporan posisi keuangan yang mencerminkan sumber dana
dan pengelolaan dana atau menggambarkan hak dan kewajiban dari
perbankan syariah. Oleh karena karakteristik bank syariah berbeda
dengan bank konvensional, dimana Lembaga Keuangan Syariah
tidak membedakan dengan jelas pada sektor keuangan atau sektor
riil, maka beberapa akun dalam laporan posisi keuangan bank
syariah menunjukkan karakteristik tersebut(Dwi Nur’aini,
2013:29).
2) Laporan Kinerja (Laba Rugi)
Laporan kinerja atau laporan laba rugi bank syariah ini
menunjukkan kinerja yang telah dicapai oleh bank syariah. Bank
syariah memiliki kegiatan usaha yang lebih luas dari bank
konvensional sehingga dalam laporan kinerja ini juga dapat
menggambarkan hasil usaha yang diperoleh bank syariah (Dwi
Nur’aini, 2013:36).
3) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara dengan kas pada bank
selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas memberikan
informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi
perubahan dalam aktiva bersih bank, struktur keuangan (termasuk
likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi
jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan
perubahan keadaan dan peluang (Dwi Nur’aini, 2013:41).
4) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang
menunjukkan perubahan ekuitas bank yang menggambarkan
peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama
periode pelaporan (Dwi Nur’aini, 2013:43).
16
5) Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat
Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari
pemilik dana investasi terikat dam sejenisnya yang dikelola oleh
bank syariah sebagai agen investasi. Investasi terikat bukan
merupakan aset maupun kewajiban karena bank syariah tidak
mempunyai hak untuk menggunakan atau mengeluarkan investasi
tersebut, serta bank syariah tidak memiliki kewajiban
mengembalikan atau menanggung risiko investasi (Dwi Nur’aini,
2013:45).
6) Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil
Bank syariah menyajikan laporan rekonsiliasi pendapatan
dan bagi hasil yang merupakan rekonsiliasi pendapatan bank
syariah, yang menggunakan dasar akrual (acrual basis) dan
pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik, dana yang
menggunakan dasar kas (cash basis). Perbedaan dasar pengakuan
tersebut mengharuskan bank syariah menyajikan laporan
rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil sebagai bagian komponen
utama laporan keuangannya (Dwi Nur’aini, 2013:46).
7) Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
Laporan sumber dan penggunaan ZIS merupakan laporan
yang menunjukkan sumber dan penggunaan dana selama suatu
jangka waktu tertentu, serta saldo ZIS pada tanggal tertentu. Bank
syariah menyajikan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan
Syariah dan PSAK No. 109 tentang Akuntansi Zakat dan Infak
Sedekah. Unsur dasar Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Zakat meliputi sumber dana, penggunaan dana selama suatu jangka
waktu, serta saldo dana zakat yang menunjukkan dana zakat yang
belum disalurkan pada tanggal tertentu (Dwi Nur’aini, 2013:47).
8) Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
17
Laporan ini berisi informasi penerimaan dana kebajikan
dari beberapa komponen yang mungkin diterima oleh bank syariah
seperti infaq, shodaqoh, hasil pengelolaan dana wakaf sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku (UU Nomor 41 Tahun
2004 tentang Wakaf), pengembalian dana kebajikan, denda dan
pendapatan non halal yang mungkin ada (Dwi Nur’aini, 2013:48).
9) Catatan Atas Laporan Keuangan Bank Syariah
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif
atau rincian jumlah yang tertera dalam Neraca, Laporan Laba Rugi,
Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan
Sumber dan Penggunaan Dana Zakat dan Laporan Penggunaan
Dana Kebajikan, serta informasi tambahan seperti kewajiban
kontinjensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga
mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk
diungkapkan dalam PSAK serta pengungkapan-pengungkapan lain
yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan
secara wajar (Dwi Nur’aini, 2013:49).
d. Keterbatasan Laporan Keuangan
Seluruh informasi yang diperoleh dan bersumber dari laporan
keuangan pada kenyataannya selalu saja terdapat kelemahan dan
kelemahan tersebut dianggap sebagai bentuk keterbatasan informasi
yang tersaji dari laporan keuangan tersebut. Adapun bentuk kelemahan
atau keterbatasan dari laporan keuangan ini sebaiknya kita lihat
pendapat dari PAI (Prinsip Akuntansi Indonesia). Menurut PAI sifat
dan keterbatasan laporan keuangan dalam Irham Fahmi (2013:28),
adalah sebagai berikut:
1) Laporan keuangan yang bersifat historis, yaitu merupakan laporan
atas kejadian yang telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak
dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam
proses pengambilan keputusan ekonomi.
18
2) Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan pihak tertentu.
3) Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan
taksiran dan berbagai kepentingan.
4) Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian
pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos
tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal itu tidak
menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan
keuangan.
5) Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi
ketidakpastian; bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan
yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, lazimnya dipilih
alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang
paling kecil.
6) Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu
peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas)
(substance over form).
7) Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah
teknis dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
8) Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis
dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
9) Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
2. Analisis Laporan Keuangan
a. Definisi Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan
keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna
antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data
19
non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan
lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan
yang tepat (Sofyan Syafri, 2010:190).
Menganalisis laporan keuangan berarti menilai kinerja
perusahaan, baik secara internal maupun untuk dibandingkan dengan
perusahaan lain yang berada dalam industri yang sama. Hal ini
berguna bagi arah perkembangan perusahaan dengan mengetahui
seberapa efektif operasi perusahaan telah berjalan. Analisis laporan
keuangan sangat berguna tidak hanya bagi internal perusahaan saja,
tetapi juga bagi investor dan pemangku kepentingan lainnya (Hery,
2015:113).
b. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Menurut Hery (2015:114) secara umum, tujuan dan manfaat
dari dilakukannya analisis laporan keuangan adalah:
1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu
periode tertentu, baik aset, liabilitis, ekuitas, maupun hasil usaha
yang telah dicapai selama beberapa periode.
2) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi
kekurangan perusahaan.
3) Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang menjadi keunggulan
perusahaan.
4) Untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu
dilakukan di masa mendatang, khususnya yang berkkaitan dengan
posisi keuangan perusahaan saat ini.
5) Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen.
6) Sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis, terutama
mengenai hasil yang telah dicapai.
20
c. Teknik Analisis Laporan Keuangan
Adapun jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan yang dapat
dilakukan menurut Hery (2015:115) adalah sebagai berikut:
1) Analisis perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik
analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua
periode atau lebih untuk menunjukkan perubahan dalam jumlah
(absolut) maupun dalam presentase (relatif).
2) Analisis Trend, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk
mengetahui tendensi keadaan keuangan dan kinerja perusahaan,
apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.
3) Analisis Presentase per Komponen (common size), merupakan
teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui presentase
masing-masing komponen aset terhadap total aset; presentase
masing-masing komponen utang dan modal terhadap total passiva
(total aset); presentase masing-masing komponen laporan laba rugi
terhadap penjualan bersih.
4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik
analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumber dan
penggunaan modal kerja selama dua periode waktu yang
dibandingkan.
5) Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis
yang digunakan untuk mengetahui kondisi kan dan perubahan kas
ada suatu periode waktu tertentu.
6) Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis yang
digunakan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu
dalam neraca maupun laporan laba rugi.
7) Analsis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis yang
digunakan untuk mengetahui posisi laba kotor dari suatu periode
ke periode berikutnya, serta sebab-sebab terjadinya perubahan laba
kotor tersebut.
21
8) Analisis Titik Impas, merupakan teknik analisis yang digunakan
untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar
perusahaan tidak mengalami kerugian.
9) Analisis Kredit, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk
menilai layak tidaknya suatu permohonan kredit debitor kepada
kreditor, seperti bank.
3. Perubahan Laba
a. Definisi Laba
Laba secara operasional merupakan perbedaan antara
pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu
periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut
(Zainal Abidin, 2013:6). Laba merupakan kelebihan hasil (revenue)
dari biaya seluruh pos pendapatan (gain) dan rugi, biaya tidak
termasuk bunga, pajak dan bagi hasil (Raifah dan Erawati, 2015:55).
Menurut Harahap dalam Riza Hermanda (2015:3)laba
merupakan angka yang penting dalam laporan keungan karena
berbagai alasan antara lain: laba merupakan dasar dalam perhitungan
pajak, pedoman dalam menentukan kebijakan investasi dan
pengambilan keputusan, dasar dalam peramalan laba maupun kejadian
ekonomi perusahaan lainnya di masa yang akan datang, dasar dalam
perhitungan dan penilaian efisiensi dalam menjalankan perusahaan,
serta sebagai dasar dalam penilaian prestasi atau kinerja perusahaan.
Laba menurut pendapat ulama-ulama fiqih adalah pertambahan
pada modal pokok perdagangan atau dapat juga diartikan sebagai
tambahan nilai yang timbul karena barter atau ekspedisi dagang. Laba
yang didapatkan harus halal secara zatnya maupun secara
perolehannya. Dalam artian laba yang diperoleh harus bebas dari riba.
Riba secara bahasa bermakna ziyadah(tambahan). Sedangkan menurut
istilah riba merupakan penambahan harta pokok (modal) secara bathil.
22
Terdapat beberapa surat yang mengatur tentang riba salah satunya QS.
Ali-Imran (3) ayat 130:
ا ُن ْا ِذ ُن وَيا َيااَي َي َّل ُن ْا فاَي َي ًاا َي َّل ُن ْاا َهّللا فافًااآُّي َي ا آَي ُن ْاا َيا َي ْا ُن ُن ْاا الِّر َيفا َي ْا َي َيفا َي ُّي َيفا اَّل ِذ يَي
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada
Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Ali Imran: 130)
Berikut ini beberapa aturan mengenai laba dalam konsep Islam:
1) Adanya harta (uang) yang dikhususkan untuk perdagangan.
2) Mengoperasikan modal tersebut secara interaktif dengan unsur-
unsur yang lain terkait untuk produksi, seperti usaha dan sumber-
sumber alam.
3) Memposisikan harta sebagai obyek dalam pemutarannya karena
adanya kemungkinan pertambahan atau pengurangan jumlah.
4) Selamatnya modal yang berarti modal bisa dikembalikan.
b. Karakteristik Laba
Chariri dan Ghozali dalam Dila Ersyawalia (2015:5)
menyebutkan bahwa laba memiliki beberapa karakteristik antara lain
sebagai berikut:
1) Laba didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi.
2) Laba didasarkan pada postulat periodisasi, artinya merupakan
prestasi perusahaan pada periode tertentu.
3) Laba didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan
pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran, dan pengakuan
pendapatan.
4) Laba memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk biaya
historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapat pendapatan
tertentu.
5) Laba didasarkan pada prinsip penandingan (matching) antara
pendapatan dan biaya yang relevan dan berkaitan dengan
pendapatan tersebut.
23
c. Definisi Perubahan Laba
Perubahan laba adalah peningkatan ataupun penurunan laba
yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menurut Raifah dan Erawati (2015:55) perubahan laba merupakan
perbedaan antara pendapatan dalam suatu periode dan biaya yang
dikeluarkan untuk mendatangkan perubahan laba.
Menurut Dila Ersyawalia (2015:5) perubahan laba merupakan
perbedaan laba yang diperoleh perusahaan atas aktivitas penjualan
yang dimana dapat dilihat melalui laba pertahun dari tahun
sebelumnya. Machfoedz menyatakan bahwa perubahan laba yang
terjadi pada perusahaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
∆Yn =Yn −Yn−1
Yn−1 …(2.1)
Dimana:
∆𝑌𝑛= Perubahan laba pada tahun ke-n
Y = Laba sebelum pajak
n = Tahun ke-n
Indikator perubahan laba yang digunakan dalam penelitian ini
adalah laba sebelum pajak. Penggunaan laba sebelum pajak sebagai
indikator perubahan laba dimaksudkan untuk menghindari pengaruh
penggunaan tarif pajak yang berbeda antar periode yang dianalisis.
24
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Laba
Menurut Hanafi dan Halim dalam Zainal Abidin (2013:7),
menyatakan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain:
1) Besarnya Perusahaan
Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan
pertumbuhan laba yang diharapkan semakin tinggi.
2) Umur Perusahaan
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman
dalam meningkatkan laba,sehingga ketepatannya masih rendah.
3) Tingkat Leverage
Bila perusahaan memiliki tingkat liabilitas yang tinggi,
maka manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat
mengurangi ketepatan pertumbuhan laba.
4) Tingkat Penjualan
Tingkat penjualan masa lalu yang tinggi, semakin tinggi
tigkat penjualan dimasa di masa yang akan datang sehingga
pertumbuhan laba semakin tinggi.
5) Perubahan Laba Masa Lalu
Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak
pasti laba yang akan diperoleh di masa mendatang.
25
e. Teknik Analisis Perubahan Laba
Menurut Anogara dan Piji dalam Zainal Abidin (2013:8) ada
dua macam analisis untuk menentukan pertumbuhan laba, yaitu:
1) Analisis Fundamental
Analisis fundamental merupakan analisis yang
berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan
analisis fundamental diharapkan calon investor akan mengetahui
bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi
milik investor, apakah sehat atau tidak, apakah menguntungkan
atau tidak dan sebagainya. Hal ini penting karena nantinya akan
berhubungan dengan hasil yang akan diperoleh dari investasi dan
risiko yang harus ditanggung.
2) Analisis Teknikal
Analisis teknikal sering digunakan oleh investor dan
biasanya data atau catatan pasar yang digunakan berupa grafik.
Analisis ini berupaya untuk memprediksikan pertumbuha laba di
masa yang akan datang dengan mengamati perubahan laba di masa
lalu. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan posisi
keuangan perusahaan.
4. Analisis Rasio Keuangan
a. Definisi Rasio Keuangan
Menurut James C. van Horne, rasio keuangan merupakan
indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh
dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan
digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan kelihatan kondisi
kesehatan perusahaan yang bersangkutan (Kasmir, 2010:93).
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Rasio
26
keuangan ini hanyan menyederhanakan informasi yang
menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya.
Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai secara tepat hubungan
antara pos tadi dan dapat membandingkannya dengan rasio lain
sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian
(Sofyan Syafri, 2010:297).
Analisis rasio merupakan bagian dari analisis keuangan.
Analisis rasio adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan
berbagai perkiraan yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk
rasio keuangan. Analisis rasio keuangan ini dapat mengungkapkan
hubungan yang penting antarperkiraan laporan keuangan dan dapat
digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan (Hery, 2015:139).
b. Hubungan Rasio Keuangan dan Kinerja Keuangan
Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang
memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi
kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas,
bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan
berlangsung. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan
pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja
adalah tentang apa dan bagaimana cara mengerjakannya (Wibowo,
2012:7).
Menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz bahwa:
―To evaluate the financial condition and performance of a firm, the
financial analyst needs certain yardstick. The yardstick frequently used
is a ratio, index, relating two pieces of financial data of to each other.‖
Jadi untuk menilai kondisi dan kinerja keuangan perusahaan dapat
digunakan rasio yang merupakan perbandingan angka-angka yang
terdapat pada pos-pos laporan keuangan. Gitman mengatakan bahwa
―Ratio analysis involves methods of calculating and interpreting
27
financial ratio to asses the firm’s performance. The basic inputs to
ratio analysis are the firm’s income statement and balance sheet.‖
Yang berarti analisis rasio melibatkan metode perhitungan dan
menafsirkan rasio keuangan untuk menilai kinerja perusahaan. Input
dasar untuk analisis rasio adalah laporan laba rugi perusahaan dan
neraca. Dari pendapat di atas dapat dimengerti bahwa rasio keuangan
dan kinerja perusahaan mempunyai hubungan yang erat (Irham Fahmi,
2013:50).
c. Manfaat dan Penggunaan Analisis Rasio Keuangan
Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya
rasio keuangan (Irham Fahmi, 2013:51) yaitu:
1) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai
alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan.
2) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen
sebagai rujukan untuk membuat perencanaan.
3) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk
mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan.
4) Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat
digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi
dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran
bungan dan pengembalian pokok pinjaman.
5) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi
pihak stakeholder organisasi.
d. Keunggulan Analisis Rasio Keuangan
Analisis ini memiliki keunggulan dibanding teknik analisis
lainnya. Keunggulan tersebut menurut (Sofyan Syafri, 2010:298)
adalah:
1) Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih
mudah dibaca dan ditafsirkan.
28
2) Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang
disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3) Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.
4) Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model
pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score).
5) Menstandarisir size perusahaan.
6) Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dnegan perusahaan
lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau
―time series‖.
7) Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi si
masa yang akan datang.
e. Kelemahan Rasio Keuangan
Di samping keunggulan yang dimiliki analisis rasio, teknik ini
juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu
penggunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaannya. Adapun
kelemahan analisis rasio menurut (Sofyan Syafri, 2010:299) adalah:
1) Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan
untuk kepentingan pemakainya.
2) Keterbatasn yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga
menjadi keterbatasan teknik ini seperti:
a) Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak
mengandung taksiran dan judgment yang dapat dinilai bias atau
subjektif.
b) Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio
adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar.
c) Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada
angka rasio.
d) Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi
bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
29
3) Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan
kesulitan menghitung rasio.
4) Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
5) Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar
akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan
perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.
5. Rasio Keuangan Bank Syariah
Berikut ini merupakan rasio keuangan bank syariah yang dijadikan
variabel dalam penelitian:
a. Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR)
Menurut Kasmir (2014:319) Loan to Deposit Ratio atau
Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio untuk mengukur
komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah
dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya
Financing to Deposit Ratio (FDR) menurut peraturan pemerintah
maksimum adalah 110%.
Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah perbandingan antara
pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang
berhasil dikerahkan oleh bank. Rasio ini dipergunakan untuk
mengukur sampai sejauh mana dana pinjaman yang bersumber dari
dana pihak ketiga. Tinggi rendahnya rasio ini menunjukan tingkat
likuiditas bank tersebut, sehingga semakin tinggi angka FDR suatu
bank, berarti digambarkan sebagai bank yang kurang likuid
dibandingkan dengan bank yang mempunyai angka rasio lebih kecil
(Muhammad, 2005:55). Perhitungan rasio FDR sebagai berikut:
FDR =Pembiayaan yang Diberikan
Dana Pihak Ketiga × 100% …(2.2)
30
Loan to Deposit Ratio atau Financing to Deposit Ratio (FDR)
menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali
penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan
kredit/pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya
kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan
karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai pembiayaan
semakin besar (Lukman Dendawijaya, 2009:116).
Rasio ini juga merupakan indikator kerawanan dan kemampuan
dari suatu bank. Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas
aman dari FDR suatu bank adalah sekitar 80%. Namun batas toleransi
berkisar antara 85% dan 100% (Lukman Dendawijaya, 2009:117).
Menurut Martono (2010:82) rasio ini untuk mengetahui
kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para
nasabah yang telah menanamkan dananya dengan pembiayaan-
pembiayaan yang telah diberikan kepada para debiturnya. Semakin
tinggi rasionya semakin tinggi tingkat likuiditasnya.
b. Rasio Non Performing Financing (NPF)
Menurut Dwi Nur’aini (2013:96) Non Performing Financing
(NPF) adalah mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang
dihadapi oleh bank syariah. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan
kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Bank dengan NPF
yang tinggi akan memperbesar biaya baik pencadangan aktiva
produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap
kerugian bank.
Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio
pembiayaan yang bermasalah di suatu bank. Apabila pembiayaan
bermasalah meningkat maka resiko terjadinya penurunan profitabilitas
semakin besar. Apabila profitabilitas menurun, maka kemampuan bank
dalam melakukan ekspansi pembiayaan berkurang dan laju
31
pembiayaan menjadi turun. Risiko pembiayaan yang diterima bank
merupakan salah satu risiko usaha bank, yang diakibatkan dari tidak
dilunasinya kembali pinjaman yang diberikan atau investasi yang
sedang dilakukan oleh pihak bank (Muhammad, 2005:359).
Perhitungan rasio NPF sebagai berikut:
NPF =Pembiayaan Bermasalah
Total Pembiayaan× 100% …(2.3)
Non Performing Financing (NPF) merupakan salah satu
indikator kesehatan kualitas aset bank, semakin tinggi nilai NPF (di
atas 5%) maka bank tersebut tidak sehat. NPF yang tinggi menurunkan
laba yang akan diterima oleh bank. Penurunan laba mengakibatkan
dividen yang dibagikan juga semakin berkurang sehingga
pertumbuhan tingkat return saham bank akan mengalami penurunan
(Wangsawidjaja, 2012:117).
Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/2/PBI/2013 tertera
bahwa nilai NPF maksimum adalah sebesar5%. Hal ini dapat diartikan
bahwa bank dianggap sehat apabila memiliki nilai NPF kurang dari
5%. Jika melebihi 5%, maka akan mempengaruhi tingkat kesehatan
bank yang bersangkutan.
Menurut Kasmir (2014:120), penyelamatan terhadap kredit
atau pembiayaan macet dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
1) Rescheduling, yaitu dengan cara memperpanjang jangka waktu
kredit dan memperpanjang jangka waktu angsuran.
2) Resconditioning, yaitu dengan cara mengubah berbagai persyaratan
yang ada seperti: kapitalisasi bunga, penundaan pembayaran bunga
sampai waktu tertentu, penurunan suku bunga, dan pembebasan
bunga.
3) Restructuring, yaitu dengan cara menambah jumlah kredit dan
menambah equity.
32
4) Kombinasi, yaitu dengan cara mengkombinasi ketiga jenis metode
di atas.
5) Penyitaan jaminan, yaitu dengan cara penyitaan jaminan apabila
nasabah sudah tidak mampu lagi untu membayar angsurannya.
c. Rasio Return on Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) adalah rasio rentabilitas yang
menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) denga total
aset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efesiensi pengelolaan asset
yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan (Dwi Nur’aini,
2013:101).
Return on Assets (ROA), yaitu presentase laba kotor yang
dicapai perusahaan dibandingkan dengan total aktiva perusahaan.
Kenaikan atau penurunan ROA dari suatu periode akuntansi ke periode
akuntansi berikutnya dapat dijadikan ukuran pertumbuhan pendapatan
perusahaan (Sony Yuwono dkk., 2007:162).
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi
bank tersebut dari segi penggunaan aset (Lukman Dendawijaya,
2009:118). Perhitungan rasio ROA sebagai berikut:
ROA =Laba Bersih
Total Aktiva× 100% …(2.4)
Menurut Hery (2015:193) rasio ini merupakan rasio yang
menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba
bersih. Semakin tinggi hasil pengembalian atas aset berarti semakin
tinggi pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana
yang tertanam dalam total aset. Sebaliknya, semakin rendah hasil
33
pengembalian atas aset berarti semakin rendah pula jumlah laba berish
yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.
d. Rasio Return on Equity (ROE)
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah
laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam
dalam total ekuitas. Semakin tinggi hasil pengembalian atas ekuitas
berarti semakin tinggi pula jumlah laba berish yang dihasilkan dari
setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Sebaliknya, semakin
rendah hasil pengembalian atas ekuitas berarti semakin rendah pula
jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang
tertanam dalam total aset (Hery, 2015:194). Perhitungan rasio ROE
sebagai berikut:
ROE =Laba Bersih
Total Ekuitas× 100% …(2.5)
Menurut Lukman Dendawijaya (2009:118) ROE adalah
perbandingan antara laba bersih bank dengan ROE modal sendiri.
Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham bank serta para
investor. Rasio ini banyak diamati oleh pemegang saham bank serta
para investor di pasar modal yang ingin membeli saham bank yang
bersangkutan (jika bank tersebut telah go public).
Rasio ini menunjukkan seberapa banyak rupiah yang diperoleh
dari laba bersih untuk setiap rupiah yang diinvestasikan oleh para
pemegang saham (pemilik perusahaan). Kemampuan perusahaan
dalam menentukan jenis investasi yang tepat juga dapat berpengaruh
terhadap besarnya laba yang diperoleh (Wibowo dan Pujiati,
2011:160).
Rasio ini merupakan indikator yang amat penting bagi para
pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan
bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan
34
pembayaran dividen. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan
laba bersih dari bank yang bersangkutan. Selanjutnya, kenaikan
tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham bank (Lukman
Dendawijaya, 2009:119).
B. Penelitian Terdahulu
Menurut Noni Nuraini (2016) dalam penelitiannya yang berjudul
―Pengaruh Perubahan ROA, BOPO, NPM dan LDR Terhadap Perubahan
Laba‖ menyimpulkan bahwa secara parsial ROA dan NPM berpengaruh
positif dan signifikan terhadap perubahan laba, BOPO berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap perubahan laba dan LDR berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap perubahan laba. Sedangkan secara simultan ROA,
BOPO, NPM dan LDR berpengaruh terhadap perubahan laba.
Menurut Fitria Anggraeni (2015) dalam penelitiannya yang berjudul
―Pengaruh CAR, NIM, KAP, LDR, dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Laba
Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2013‖ menyimpulkan bahwa secara parsial CAR dan
KAP berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba dan NIM,
LDR, dan Inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
pertumbuhan laba.Sedangkan secara simultan CAR, NIM, KAP, LDR, dan
Inflasi berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Menurut Grisely (2015) dalam penelitiannya yang berjudul ―Analisis
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan
Wholesale and Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Periode
2009-2012)‖ menyimpulkan bahwa secara parsial CR, DR, TAT, dan ROA
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba, ROE berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap perubahan laba, dan GPM berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap perubahan laba. Sedangkan secara simultan CR,
DR, TAT, ROE, GPM, dan ROAberpengaruh terhadap perubahan laba.
Menurut Herlina Fitry Kurniawati (2014) dalam penelitiannya yang
berjudul ―Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Bank
35
BCA Darmo Surabaya‖ menyimpulkan bahwa secara parsial dan simultan CR,
ROA, ROE dan GPM berpengaruh terhadap perubahan laba.
Menurut Nur Aini (2013) dalam penelitiannya yang berjudul
―Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO dan Kualitas Aktiva Produktif
Terhadap Perubahan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di
BEI) Tahun 2009-2011‖ menyimpulkan bahwa secara parsialCAR dan NPL
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba, BOPO dan KAP
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan laba, NIM
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan laba, serta LDR
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perubahan laba.Sedangkan
secara simultanCAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, dan KAP berpengaruh
terhadap perubahan laba.
Menurut Ghazali Syamni dan Martunis (2013) dalam penelitiannya
yang berjudul ―Pengaruh OPM, ROE dan ROA Terhadap Perubahan Laba
Pada Perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia‖ menyimpulkan
bahwa secara parsial dan simultan OPM, ROA dan ROE berpengaruh
terhadap perubahan laba.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti,
tahun
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Temuan
Persamaan Perbedaan
1 Noni
Nuraini,
2016
Pengaruh
Perubahan
ROA,
BOPO,
NPM dan
LDR
Terhadap
Perubahan
Laba
Variabel
yang diuji
adalah ROA
dan LDR
Variabel
yang diuji
adalah
BOPO dan
NPM
sedangkan
metodologi
yang
digunakan
Secara parsial ROA dan
NPM berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
perubahan laba, BOPO
berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap
perubahan laba dan LDR
berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap
36
adalah
regresi
linier
berganda
perubahan laba.
Secara simultan ROA,
BOPO, NPM, dan LDR
berpengaruh terhadap
perubahan laba.
Bersambung ke halaman selanjutnya
37
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti,
tahun
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Temuan
Persamaan Perbedaan
2 Fitria
Anggra-
eni, 2015
Pengaruh CAR,
NIM, KAP,
LDR, dan
Inflasi Terhadap
Pertumbuhan
Laba Pada Bank
Umum Swasta
Nasional Devisa
yang Terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia
Periode 2008-
2013
Variabel
yang diuji
adalah LDR
Variabel
yang diuji
adalah
CAR, NIM,
KAP, dan
Inflasi
sedangkan
metodologi
yang
digunakan
adalah
regresi linier
berganda
Secara parsial CAR,
NIM, KAP, dan LDR
berpengaruh terhadap
sedangkan Inflasi
tidak berpengaruh
terhadap
pertumbuhan laba.
Secara simultan
CAR, NIM, KAP,
LDR, dan Inflasi
berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba.
3 Grisely,
2015
Analisis
Pengaruh Rasio
Keuangan
Terhadap
Perubahan Laba
Pada
Perusahaan
Wholesale and
Retail Trade
yang Terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia
(Periode 2009-
2012)
Variabel
yang diuji
adalah ROA
dan ROE
Variabel
yang diuji
adalah CR,
DR, TAT,
dan GPM
sedangkan
metodologi
yang
digunakan
adalah
regresi linier
berganda
Secara parsial CR,
DR, TAT ROA, dan
ROE berpengaruh
terhadap perubahan
laba sedangkan GPM
tidak berpengaruh
terhadap perubahan
laba.
Secara simultan CR,
DR, TAT ROA,
ROE, dan GPM
berpengaruh terhadap
perubahan laba.
38
4 Herlina
Fitry
Kurnia-
wati,
2014
Pengaruh Rasio
Keuangan
Terhadap
Perubahan Laba
Pada Bank
BCA Darmo
Surabaya
Variabel
yang diuji
adalah ROA
dan ROE
Variabel
yang diuji
adalah CR
dan GPM
sedangkan
metodologi
yang
digunakan
adalah
regresi linier
berganda
Secara parsial CR,
ROA, ROE, dan
GPM berpengaruh
terhadap perubahan
laba.
Secara simultan CR,
ROA, ROE, dan
GPM berpengaruh
terhadap perubahan
laba.
Bersambung ke halaman selanjutnya
39
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti,
tahun
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Temuan
Persamaan Perbedaan
5 Nur Aini,
2013
Pengaruh CAR,
NIM, LDR,
NPL, BOPO
dan Kualitas
Aktiva
Produktif
Terhadap
Perubahan Laba
(Studi Empiris
pada
Perusahaan
yang Terdaftar
di BEI)
Variabel
yang diuji
adalah LDR
dan NPL
Variabel
yang diuji
adalah CAR,
BOPO, NIM
dan KAP
sedangkan
metodologi
yang
digunakan
adalah
Ordinary
Least
Squares
(OLS)
Secara parsial CAR,
BOPO, KAP, dan
NPL berpengaruh
terhadap perubahan
laba sedangkan NIM
dan LDR tidak
berpengaruh
terhadap perubahan
laba.
Secara simultan
CAR, NIM, LDR,
NPL, BOPO, dan
KAP berpengaruh
terhadap perubahan
laba.
6 Ghazali
Syamni
dan
Martunis,
2013
Pengaruh OPM,
ROE dan ROA
Terhadap
Perubahan Laba
Pada
Perusahaan
Telekomunikasi
di Bursa Efek
Indonesia
Variabel
yang diuji
adalah ROE
dan ROA
Variabel
yang diuji
adalah OPM
sedangkan
metodologi
yang
digunakan
adalah
regresi linear
berganda
Secara parsial OPM,
ROA, dan ROE
berpengaruh
terhadap perubahan
laba.
Secara simultan
OPM, ROA, dan
ROE berpengaruh
terhadap perubahan
laba.
40
C. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini mengkaji pengaruh FDR (X1), NPF (X2)¸ ROA (X3), dan
ROE (X4) terhadap Perubahan Laba (Y). Berdasarkan kerangka teori yang
dikemukakan dapat disederhanakan dalam bentuk kerangka pemikiran yang
digambarkan dalam gambar 2.1 sebagai berikut:
41
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian
Pengaruh FDR , NPF, ROA, dan ROE Terhadap Perubahan Laba Pada
Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)
FDR (X1)
Uji Signifikansi
Model Regresi Data Panel
Fixed Effect Common Effect Random Effect
Uji Chow Uji Hausman
Uji Asumsi Klasik
Normalitas Multikolinieritas
Multikolinieritas
Heterokedastis
Multikolinierit
as
Autokorelasi
Koefisien Determinasi Uji F Uji t
Interpretasi dan Kesimpulan
NPF (X2) ROA (X3) ROE (X4)
Perubahan Laba (Y)
42
Berdasarkan gambar 2.1 di atas dapat disimpulkan penelitian ini
menguji pengaruh FDR, NPF, ROA, dan ROE terhadap perubahan laba.
Tahap pertama dilakukan uji asumsi klasik, uji asumsi klasik terbagi menjadi
empat yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan
uji autokorelasi.
Tahap kedua dilakukan uji model regresi data panel, untuk menguji
model regresi data panel pertama dilakukan uji model Common Effect dan uji
model Fixed Effect. Untuk menentukan model manakah yang tepat antara uji
model Common Effect atau Fixed Effect dilakukan Uji Chow. Kedua
dilakukan uji model Fixed Effect dan uji model Random Effect. Untuk
menentukan model manakah yang tepat antara uji model Fixed Effect atau
Random Effect dilakukan Uji Hausman.
Tahap ketiga dilakukan uji signifikansi, uji signifikansi terbagi
menjadi tiga yaitu uji-t, uji-F, dan uji koefisien determinasi. Kemudian setelah
selesai dilakukan interpretasi dan diberi kesimpulan.
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis
Menurut Siti Nurhasanah (2016:2) hipotesis merupakan dugaan
sementara yang didasarkan pada teori, dugaan ini merupakan jawaban
sementara atas masalah yang dikemukakan. Untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh serta hubungan yang positif antar dua variabel atau lebih
perlu dirumuskan suatu hipotesis. Adapun hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian ini adalah:
1. Pengaruh FDR Terhadap Perubahan Laba
FDR (Financing to Deposit Ratio) menyatakan seberapa jauh
kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang
dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit/pembiayaan yang
diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio tersebut
memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang
bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan
untuk membiayai pembiayaan semakin besar (Lukman Dendawijaya,
43
2009:116). Hal tersebut akan berpengaruh terhadap laba yang diperoleh
bank.
Menurut Robin (2013:87) dalam penelitiannya yang berjudul
―Pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, BRANCHES, dan BI RATE
Terhadap Pertumbuhan Laba: Studi Bank Umum dengan Aset ≥ Rp 50
Triliyun di Indonesia‖ menyatakan bahwa LDR berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pertumbuhan laba, sedangkan menurut Noni Nuraini
(2016:16) dalam penelitiannya yang berjudul ―Pengaruh Perubahan ROA,
BOPO, NPM dan LDR Terhadap Perubahan Laba‖ menyatakan
bahwaLDR berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap
perubahan laba. Sehingga hipotesis yang diajukan:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan FDRterhadap perubahan
laba.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan FDR terhadap perubahan laba.
2. Pengaruh NPF Terhadap Perubahan Laba
NPF (Non Performing Financing) merupakan salah satu indikator
kesehatan kualitas aset bank, semakin tinggi nilai NPF (di atas 5%) maka
bank tersebut tidak sehat. NPF yang tinggi menurunkan laba yang akan
diterima oleh bank. Penurunan laba mengakibatkan dividen yang
dibagikan juga semakin berkurang sehingga pertumbuhan tingkat return
saham bank akan mengalami penurunan (Wangsawidjaja,
2012:117).Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/2/PBI/2013 tertera
bahwa nilai NPF maksimum adalah sebesar5%. Hal ini dapat diartikan
bahwa bank dianggap sehat apabila memiliki nilai NPF kurang dari 5%.
Menurut Emilda (2016:24) dalam penelitiannya yang berjudul
―Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Bank Syariah
di Indonesia‖ menyatakan bahwa NPF berpengaruh terhadap perubahan
laba, sedangkan menurut Raifah dan Erawati (2015:62) dalam
penelitiannya yang berjudul ―Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non
Performing Loan,Biaya Operasional Pendapatan Operasional, dan Loan to
44
Deposit Ratio Terhadap Perubahan Laba‖ menyatakan bahwa NPF tidak
berpengaruh terhadap perubahan laba. Sehingga hipotesis yang diajukan:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan NPF terhadap perubahan
laba.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan NPFterhadap perubahan laba.
3. Pengaruh ROA Terhadap Perubahan Laba
ROA (Return on Assets) merupakan rasio rentabilitas yang
menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) denga total aset
bank, rasio ini menunjukkan tingkat efesiensi pengelolaan asset. Rasio ini
juga menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba.
Semakin tinggi hasil pengembalian atas aset berarti semakin tinggi pula
jumlah laba yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam
total aset. Sebaliknya, semakin rendah hasil pengembalian atas aset berarti
semakin rendah pula jumlah laba yang dihasilkan dari setiap rupiah dana
yang tertanam dalam total aset (Hery, 2015:193).
Menurut Herlina Fitry (2014:14) dalam penelitiannya yang
berjudul ―Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Bank
BCA Darmo Surabaya‖ menyatakan bahwa ROA berpengaruh signifikan
terhadap perubahan laba, sedangkan menurut Wibowo dan Pujiati
(2011:170) dalam penelitiannya yang berjudul ―Analisis Rasio Keuangan
dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Real Estate dan
Property di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapura (SGX)‖
menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap perubahan laba. Sehingga hipotesis yang diajukan:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan ROA terhadap perubahan
laba.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan ROA terhadap perubahan laba.
4. Pengaruh ROE Terhadap Perubahan Laba
ROE (Return on Equity) digunakan untuk mengukur seberapa
besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang
45
tertanam dalam total ekuitas. Semakin tinggi hasil pengembalian atas
ekuitas berarti semakin tinggi pula jumlah laba berish yang dihasilkan dari
setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Sebaliknya, semakin
rendah hasil pengembalian atas ekuitas berarti semakin rendah pula jumlah
laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam
total aset (Hery, 2015:194).
Menurut Ghazali dan Martunis (2013:25) dalam penelitiannya
yang berjudul ―Pengaruh OPM, ROE dan ROA Terhadap Perubahan Laba
Pada Perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia‖ menyatakan
bahwa ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan laba.
Sedangkan menurut Wibowo dan Pujiati (2011:170) dalam penelitiannya
yang berjudul ―Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan
Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dan Singapura (SGX)‖ menyatakan bahwa ROE berpengaruh
negatif namun tidak signifikanterhadap perubahan laba. Sehingga hipotesis
yang diajukan:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan ROE terhadap perubahan
laba.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan ROE terhadap perubahan laba.
5. Pengaruh FDR, NPF, ROA, dan ROE Terhadap Perubahan Laba
Menurut Nur Aini (2013:22) dalam penelitiannya yang berjudul
―Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, dan Kualitas Aktiva Produktif
Terhadap Perubahan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar di Bei) Tahun 2009–2011‖ menyatakan bahwa LDR dan
NPL secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perubahan
laba. Menurut Ghazali dan Martunis (2013:25) dalam penelitiannya yang
berjudul ―Pengaruh OPM, ROE dan ROA Terhadap Perubahan Laba Pada
Perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia‖ menyatakan bahwa
ROA dan ROE secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
perubahan laba.
46
Sedangkan menurut Emilda (2016:26) dalam penelitiannya yang
berjudul ―Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Bank
Syariah di Indonesia‖ menyatakan bahwa LDR, NPF, dan ROEsecara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Menurut
Yuliani dan Lusmeida (2013:155) dalam penelitiannya yang berjudul
―Analisis Pengaruh Pengaruh Rasio CAMELS Terhadap Pertumbuhan
Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(2007-2011)‖ menyatakan bahwa LDR, NPF, dan ROAsecara bersama-
sama tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Sehingga hipotesis yang
diajukan:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Financing to Deposit Ratio
(FDR), Non Performing Financing (NPF), Return on Assets (ROA),
Return on Equity (ROE) terhadap perubahan laba
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan Financing to Deposit Ratio
(FDR), Non Performing Financing (NPF),Return on Assets (ROA),
Return on Equity (ROE) terhadap perubahan laba.
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh FDR (Financing to Deposit
Ratio), NPF (Non Performing Financing), ROA (Return on Assets) dan ROE
(Return on Equity) terhadap PL (Perubahan Laba). Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder, yaitu data laporan
keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2015 yang
dipublikasi di website masing-masing Bank Umum Syariah di Indonesia. Data
yang diambil dalam penelitian ini adalah data tahunan selama periode 2011-
2015. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section
dan time series selama periode 2011-2015.
B. Metode Penentuan Sampel
Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pemilihan sampel
berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang terdaftar di
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Berikut ini merupakan daftar
Bank Umum Syariah di Indonesia:
52
Tabel 3.1
Daftar Bank Umum Syariah
No Nama Perusahaan
1 PT Bank Muamalat Indonesia
2 PT Bank Victoria Syariah
3 Bank BRISyariah
4 B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah
5 Bank BNI Syariah
6 Bank Syariah Mandiri
7 Bank Syariah Mega Indonesia
8 Bank Panin Syariah
9 PT Bank Syariah Bukopin
10 PT BCA Syariah
11 PT Maybank Syariah Indonesia
12 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
Sumber: www.ojk.go.id
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kriteria-kriteria
sebagai berikut:
1. Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang terdaftar di Bank Indonesia
(BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang menyampaikan laporan
keuangan tahunan selama periode 2011-2015 secara konsisten dan telah
dipublikasikan di website masing-masing Bank Umum Syariah (BUS) di
Indonesia.
3. Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia tersebut memiliki data yang
dibutuhkan terkait variabel-variabel yang digunakan untuk penelitian
selama periode 2011- 2015.
Berdasarkan kriteria-kriteria di atas diperoleh sampel sebanyak 9 bank.
Dalam hal ini Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang tidak dijadikan
sampel dalam penelitian ini adalah PT Bank Victoria Syariah, PT Maybank
53
Syariah Indonesia dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
dikarenakan tidak memenuhi kriteria. Berikut ini merupakan sampel yang
digunakan dalam penelitian:
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan
1 PT Bank Muamalat Indonesia
2 Bank BRISyariah
3 B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah
4 Bank BNI Syariah
5 Bank Syariah Mandiri
6 Bank Syariah Mega Indonesia
7 Bank Panin Syariah
8 PT Bank Syariah Bukopin
9 PT BCA Syariah
Sumber: www.ojk.go.id
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder,
data tersebut diperoleh langsung dari website masing-masing Bank Umum
Syariah (BUS) di Indonesia yaitu berupa laporan keuangan tahunan Bank
Umum Syariah (BUS) di Indonesia. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Field Research dan Library
Research. Field Research yaitu peneliti menggunakan data sekunder berupa
data time series dengan skala tahunan yang diperoleh dari website masing-
masing Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia dengan rentang waktu mulai
dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Library Research merupakan
teknik pengambilan data yang dilengkapi dengan membaca, mempelajari dan
menganalisis literatur yang bersumber dari buku, jurnal dan skripsi yang
berkaitan dengan penelitian ini untuk mendapatkan konsep yang tersusun dan
memperoleh data yang valid.
54
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi data panel dengan
menggunakan program komputer Eviews (Software) versi9 dan Microsoft
Excel 2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data log natural
(ln) pada data variabel independen dan variabel dependen, karena penyertaan
data dari variabel tersebut satuan datanya berbeda.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan metode-metode yang berkaitan
dengan pengumpulan atau penyajian suatu data sehingga memberikan
informasi yang berguna. Statistik deskriptif hanya memberikan informasi
mengenai data yang dimiliki dan sama sekali tidak menarik kesimpulan
apapun tentang data yang lebih besar. Dengan statistik deskriptif,
kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta
dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan nilai
residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini tidak terpenuhi
maka hasil uji statistik menjadi tidak valid khususnya untuk ukuran
sampel kecil (Ghozali dan Ratmono,2013:165). Adapun persamaan uji
normalitas sebagai berikut:
Zskew =S−0
6 N Zkurt =
K−0
24 N
Dimana:
S - Nilai skewness
N - Jumlah kasus
K - Nilai kurtosis
55
JB = N S2
6+
(K−3)²
24 …(3.1)
Dimana:
JB - Statistik Jarque-Bera
N - Jumlah sampel
S -Koefisien skewness
K -Koefisien kurtosis
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan uji Jarque-Bera (JB) dengan melihat pada nilai
probability. Jika nilai probability lebih besar dari tingkat signifikansi α
= 0.05 atau 5% maka data dalam penelitian ini terdistribusi normal.
Sebaliknya, jika nilai probability lebih kecil dari tingkat signifikansi α
= 0.05 atau 5% maka data dalam penelitian ini tidak terdistribusi
normal, dengan hipotesis sebagai berikut:
H0 = Model terdistribusi normal
H1 = Model tidak terdistribusi normal
Bila Probabilitas > 0.05 → H0 diterima dan H1 ditolak
Bila Probabilitas < 0.05 → H1 diterima dan H0 ditolak
b. Uji Multikolinearitas
Dalam model regresi diasumsikan tidak memuat hubungan
dependensi linear antarvariabel independen. Jika terjadi hubungan
dependensi linear yang kuat di antara variabel independen maka
dinamakan terjadi problem multikolinearitas. Jika terjadi
multikolinearitas maka nilai standard error dari koefisien menjadi
tidak valid sehingga hasil uji signifikansi koefisien dengan uji t tidak
valid (Dedi Rosadi, 2012:52). Adapun persamaan uji
multikolinearitassebagai berikut:
VIF =1
(1−R12)
…(3.2)
Dimana:
56
VIF -Variance Inflation Factor
R² - Estimasi regresi parsial variabel penjelas
Uji multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linier
antar variabel indpenden. Untuk melihat ada atau tidaknya gejala
multikolinearitas dengan cara melihat nilai correlation matrix. Jika
nilai correlation matrix lebih besar dari 0.8 maka data dalam penelitian
ini terkena multikolinearitas. Sebaliknya jika nilai correlation matrix
lebih kecil dari 0.8 maka data dalam penelitian ini terkena
multikolinearitas, dengan hipotesis sebagai berikut:
H0: Model tidak terdapat multikolinearitas
H1: Model terdapat multikolinearitas
Bila r < 0,8 → H0 diterima dan H1 ditolak
Bila r > 0,8 → H1 diterima dan H0 ditolak
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Dedi Rosadi (2012:53) uji ini bertujuan untuk
menganalisis apakah variansi dari error bersifat tetap/konstan
(homokedastik) atau berubah-ubah (heterokedastik). Adapun
persamaan uji heteroskedastisitas sebagai berikut:
Ui2 = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ui …(3.3)
Dimana:
𝑈𝑖 - Nilai residual
X1 - Variabel bebas
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam
penelitian ini digunakan Uji White dengan cara melihat nilai
probabilityChi Square. Jika nilai probabilityChi Square lebih besar
dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka data dalam penelitian
ini tidak terkena heteroskedastisitas. Sebaliknya jika nilai
probabilityChi Square lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05
atau 5% maka data dalam penelitian ini terkena heteroskedastisitas,
dengan hipotesis sebagai berikut:
57
H0: Model tidak terdapat heteroskedastisitas
H1: Model terdapat heteroskedastisitas
Bila Probabilitas Obs*R² > 0,05 → H0 diterima dan H1 ditolak
Bila Probabilitas Obs*R² < 0,05 → H1 diterima dan H0 ditolak
d. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali dan Ratmono (2013:137) uji autokorelasi
bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada
korelasi antarkeseluruhan pengganggu (residual) pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Adapun persamaan
uji autokorelasi sebagai berikut:
y = β0 + β1x + u
Sementara itu, untuk deteksi autokorelasi dengan uji Lagrange
Multiplier (LM Test) dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut:
LM = (n − q)R²u …(3.4)
Dimana:
LM - Lagrange Multiplier
N - Jumlah sampel
q - Quantity
R² - Estimasi regresi parsial variabel penjelas
u - Nilai residual umum
Uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan uji Lagrange Multiplier (LM Test) dengan melihat nilai
probability Chi Square. Jika nilai probabilityChi Square lebih besar
dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka data dalam penelitian
ini tidak terkena. Sebaliknya jika nilai probability Chi Square lebih
kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka data dalam
penelitian ini terkena autokorelasi, dengan hipotesis sebagai berikut:
H0: Model tidak terdapat autokorelasi
H1: Model terdapat autokorelasi
Bila Probabilitas Obs*R² > 0,05 → H0 diterima dan H1 ditolak
58
Bila Probabilitas Obs*R² < 0,05 → H1 diterima dan H0 ditolak
3. Uji Model Regresi Data Panel
Berikut ini merupakan langkah-langkah pengujian model regresi
data panel, sebagai berikut:
a. Common Effect Model (CEM)
Langkah pertama untuk menguji model regresi data panel
adalah dengan menguji model Common Effect. Model ini merupakan
model paling sederhana dibandingkan dengan kedua model lainnya
karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross section.
Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu,
sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam
berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakan pendekatan
Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk
mengestimasi model data panel.
Bila kita memiliki asumsi bahwa α dan β akan sama (konstan)
untuk setiap data time series dan cross section, maka α dan β dapat
diestimasi dengan persamaan berikut (Suliyanto, 2011:231):
Yit = β0 + βXit + εit …(3.5)
Dimana:
Yit -Variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
Xit -Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
β -Koefisien slope atau koefisien arah
β0 - Intersep model regresi
εit - Komponen eror pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
b. Fixed Effect Model (FEM)
Langkah kedua untuk menguji model regresi data panel adalah
dengan menguji model Fixed Effect. Model ini menggunakan teknik
variable dummy untuk menangkap perbedaan intersep antar
perusahaan, perbedaan intersep bisa terjadi karena perbedaan budaya
59
kerja, manajerial, dan insentif. Namun demikian slopnya sama antar
perusahaan. Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknik Least
Square Dummy Variable (LSDV).Persamaan dalam model ini sebagai
berikut:
Yit = β0i + βX1it + εit …(3.6)
Dimana:
Yit - Variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
Xit -Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
β -Koefisien slope atau koefisien arah
β0i -Intersep model regresi
εit -Komponen eror pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
c. Uji Chow
Langkah ketiga untuk menguji model regresi data panel adalah
dengan Uji Chow. Uji ini dilakukan untuk menentukan model Pooled
Least Square atau Fixed Effect Modelyang digunakan dalam
estimasi.Adapun persamaan uji chow sebagai berikut:
CHOW =N−1
NT−N−K …(3.7)
Dimana:
N - Jumlah data cross section
T - Jumlah data time series
K - Jumlah variabel penjelas
Untuk mengujinya dapat menggunakan F-test dengan hipotesis:
H0: Pooled Least Square
H1: Fixed Effect Model
Jika nilai probabilitas< α 0.05 maka H0 ditolak, artinya model
regresi data panel yang tepat untuk digunakan adalah Fixed Effect
Model sebaliknya jika H0 diterima maka model regresi data panel yang
tepat untuk digunakan adalah Pooled Least Square. Namun jika H0
ditolak, maka model Fixed Effect harus diuji kembali untuk memilih
60
apakah memakai model Fixed Effect atau Random Effcet baru
dianalisis.
d. Random Effect Model (REM)
Langkah keempat untuk menguji model regresi data panel
adalah dengan menguji model Random Effect. Model ini mengestimasi
data panel yang variabel residual diduga memiliki hubungan antar
waktu dan antar subjek. model Random Effect digunakan untuk
mengatasi kelemahan model Fixed Effect yang menggunakan variabel
dummy. Metode analisis data panel dengan model Random Effect harus
memenuhi persyaratan yaitu jumlah cross section harus lebih besar
daripada jumlah variabel penelitian.
Tidak seperti pada model efek tetap (β0 dianggap tetap), pada
model ini β0 diasumsikan bersifat random, sehingga dapat dituliskan
dalam persamaan:
β0 = β0 + ui , i = 1,…,n
Sehingga persamaan model yang digunakan adalah:
Yit = β0i + βX1it + ui + εit …(3.8)
Dimana:
Yit - Variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
Xit - Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
β - Koefisien slope atau koefisien arah
β0i - Intersep model regresi
ui - Komponen eror pada unit ke-i dan waktu ke-t
εit - Komponen eror pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
e. Uji Hausman
Langkah kelima untuk menguji model regresi data panel adalah
dengan Uji Hausman. Keputusan penggunaan Fixed Effect Model atau
Random Effect Model dapat ditentukan dengan menggunakan
spesifikasi yang dikembangkan dengan Uji Hausman. Spesifikasi ini
61
akan memberikan penilaian dengan menggunakan Chi-square statistik
sehingga keputusan pemilihan model akan dapat ditentukan secara
statistik. Adapun persamaan uji hausman sebagai berikut:
H = βRE − βFE ¹ ∑FE − ∑RE ⁻¹ βRE − βFE …(3.9)
Dimana:
βRE -Random Effect Estimator
βFE -Fixed Effect Estimator
∑FE - Matriks Kovarians Fixed Effect
∑RE - Matriks Kovarians Random Effect
Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis:
H0: Random Effect Model
H1: Fixed Effect Model
Jika nilai probabilitas < α 0.05 maka H0 ditolak, artinya model
regresi data panel yang tepat untuk digunakan adalah Fixed Effect
Model sebaliknya jika H0 diterima maka model regresi data panel yang
tepat untuk digunakan adalah Random Effect Model.
4. Uji Signifikansi
a. Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan
menganggap variabel independen lainnya konstan (Ghozali, 2013:63).
Adapun persamaan uji t sebagai berikut:
ti =b j
Sb j …(3.10)
Dimana:
ti - Nilai t hitung
bj - Koefisien regresi
Sbj- Kesalahan baku koefisien regresi
62
Uji statistik t dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai
probabilitas t-statistic.Jika nilai probabilitas t-statistic lebih besar dari
tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka secara parsial variabel
independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Sebaliknya jika nilai probabilitas t-statistic lebih kecil dari tingkat
signifikansi α = 0.05 atau 5% maka secara parsial variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dengan hipotesis
sebagai berikut:
H0 = Secara parsial variabel independen tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
H1 = Secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
Bila probabilitas α > 0,05 → variabel independen tidak signifikan (H0
diterima, H1 ditolak).
Bila probabilitas α < 0,05 → variabel independen signifikan (H0
ditolak, H1 diterima).
b. Uji F
Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2013:61). Adapun persamaan uji F sebagai
berikut:
F =R² (K−1)
1−R² (n−k) …(3.11)
Dimana:
F - Nilai F hitung
R² - Koefisien determinasi
k - Jumlah variabel
n - Jumlah pengamatan (ukuran sampel)
Uji statistik F dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai
probabilitas F-statistic.Jika nilai probabilitas F-statistic lebih besar
63
dari tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka secara simultan
variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Sebaliknya jika nilai probabilitas F-statistic lebih kecil dari
tingkat signifikansi α = 0.05 atau 5% maka secara simultan variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen,dengan
hipotesis sebagai berikut:
H0 = Secara simultan variabel independen tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
H1 = Secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
Bila probabilitas α > 0,05 → variabel independen tidak signifikan (H0
diterima, H1 ditolak).
Bila probabilitas α < 0,05 → variabel independen signifikan (H0
ditolak, H1 diterima).
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Secara umum
koefisien determinasi untuk data silang (cross-section) relatif rendah
karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,
sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai
nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali dan Ratmono,
2013:59).
Koefisien determinasi (R-squared) yang digunakan dalam
penelitian ini adalah nilai adjusted R-squared. Dikarenakan dalam
penelitian ini menggunakan lebih dari satu variabel independen. Nilai
adjusted R² dikatakan baik jika nilainya di atas 0.5 hal ini dikarenakan
nilai R² berkisar antarna 0-1. Nilai adjusted R-squared dapat naik atau
turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.
Adapun persamaan uji koefisien determinasi sebagai berikut:
64
R2 = 1 −∑(Y−Y)²
∑(Y−Y)² …(3.12)
Dimana:
R2 - Koefisien determinasi
(Y − Y)² - Kuadrat selisih nilai Y riil dengan nilai Y prediksi
(Y − Y)² - Kuadrat selisih nilai Y riil dengan nilai Y rata-rata
5. Model Regresi Data Panel
Model persamaan dasar data panel adalah:
Yit = β1X1it + β2X2it + β3X3it + μit
Model persamaan yang akan diestimasi pada penelitian ini adalah:
PL = β0 − β1FDRit + β2NPFit + β3ROAit − β4ROEit + εit …(3.13)
Dimana:
PL - Perubahan Laba
β0 - Konstanta
β1,β2,β3,β4 - Koefisien Variabel Independen
FDR -Financing to Deposit ratio
NPF -Non Performing Financing
ROA -Return on Assets
ROE -Return on Equity
ε - Koefisien Eror
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Perubahan
Laba Bank Umum Syariah di Indonesia. Perubahan laba adalah
peningkatan ataupun penurunan laba yang diperoleh perusahaan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Data operasional yang digunakan
dalam penelitian ini diperoleh dari laporan laba rugi masing-masing
website Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan perhitungan tahunan,
65
yaitu dari tahun 2011-2015 yang dinyatakan dalam milyar rupiah. Rumus
perubahan laba adalah:
∆Yn =Yn −Yn−1
Yn−1 …(3.14)
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
a. Financing to Deposit Ratio (𝐗𝟏)
Rasio ini dipergunakan untuk mengukur sampai sejauh mana
dana pinjaman yang bersumber dari dana pihak ketiga. Tinggi
rendahnya rasio ini menunjukan tingkat likuiditas bank tersebut,
sehingga semakin tinggi angka FDR suatu bank, berarti digambarkan
sebagai bank yang kurang likuid dibandingkan dengan bank yang
mempunyai angka rasio lebih kecil (Muhammad, 2005:55). Data
operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
masing-masing website Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan
perhitungan tahunan, yaitu dari tahun 2011-2015 yang dinyatakan
dalam bentuk presentase. Rumus FDR adalah:
FDR =Pembiayaan yang Diberikan
Dana Pihak Ketiga × 100% …(3.15)
b. Non Performing Financing (𝐗𝟐)
Rasio ini merupakan rasio pembiayaan yang bermasalah di
suatu bank. Apabila pembiayaan bermasalah meningkat maka resiko
terjadinya penurunan profitabilitas semakin besar. Apabila
profitabilitas menurun, maka kemampuan bank dalam melakukan
ekspansi pembiayaan berkurang dan laju pembiayaan menjadi turun
(Muhammad, 2005:359). Data operasional yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dari masing-masing website Bank Umum
Syariah (BUS) berdasarkan perhitungan tahunan, yaitu dari tahun
2011-2015 yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Rumus NPF
adalah:
66
NPF =Pembiayaan Bermasalah
Total Pembiayaan× 100% …(3.16)
c. Return on Assets (𝐗𝟑)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi
bank tersebut dari segi penggunaan aset (Lukman Dendawijaya,
2009:118).Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dari masing-masing website Bank Umum Syariah (BUS)
berdasarkan perhitungan tahunan, yaitu dari tahun 2011-2015 yang
dinyatakan dalam bentuk presentase. Rumus ROA adalah:
ROA =Laba Bersih
Total Ak tiva× 100% …(3.17)
d. Return on Equity (𝐗𝟒)
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah
laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam
dalam total ekuitas. Semakin tinggi hasil pengembalian atas ekuitas
berarti semakin tinggi pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari
setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset (Hery, 2015:194).
Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
masing-masing website Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan
perhitungan tahunan, yaitu dari tahun 2011-2015 yang dinyatakan
dalam bentuk presentase. Rumus ROE adalah:
ROE =Laba Bersih
Total Ekuitas× 100% …(3.18)
71
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Ringkasan Deskriptif
Data yang digunakan adalah variabel PL (Perubahan Laba), FDR
(Financing to Deposit Ratio), NPF (Non Performing Financing), ROA
(Return on Assets), dan ROE (Return on Equity). Objek penelitian ini adalah
seluruh Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang terdaftar di Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan tahun 2011 hingga 2015 serta
memenuhi kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Berikut ini merupakan
Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang memenuhi kriteria untuk
dijadikan sampel:
Tabel 4.1
Daftar Bank Umum Syariah
No Kode Nama Perusahaan
1 MUAMALAT PT Bank Muamalat Indonesia
2 BRIS Bank BRISyariah
3 BJBS B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah
4 BNIS Bank BNI Syariah
5 BSM Bank Syariah Mandiri
6 BMS Bank Syariah Mega Indonesia
7 PANINS Bank Panin Syariah
8 BUKOPINS PT Bank Syariah Bukopin
9 BCAS PT BCA Syariah
Sumber: www.ojk.go.id
72
1. Analisis Perkembangan Variabel PL (Perubahan Laba)
Penulis mendeskripsikan perkembangan PL (Perubahan Laba)
Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2015, sebagai berikut:
Gambar 4.1
Grafik Perkembangan PL
Sumber: Website masing-masing Bank Umum Syariah tahun 2011-2015
Dari grafik di atas menunjukkan perkembangan perubahan laba
dari masing-masing Bank Umum Syariah yang memiliki kualifikasi untuk
dijadikan sampel dan bertahan selama periode penelitian yaitu dari tahun
2011 hingga 2015. Bank Umum Syariah yang memiliki perubahan laba
tertinggi dan terendah adalah BRI Syariah pada tahun 2014 sebesar 15,29
dan pada tahun 2015 sebesar-0,91.
2. Analisis Perkembangan Variabel FDR (Financing to Deposit Ratio)
Penulis mendeskripsikan perkembangan FDR (Financing to
Deposit Ratio)Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2015, sebagai
berikut:
-2
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
BSM
BCAS
BNIS
BRIS
BMS
BUKOPINS
PANINS
MUAMALAT
BJBS
73
Gambar 4.2
Grafik Perkembangan FDR
Sumber: Website masing-masing Bank Umum Syariah tahun 2011-2015
Dari grafik di atas menunjukkan perkembangan FDR dari masing-
masing Bank Umum Syariah yang memiliki kualifikasi untuk dijadikan
sampel dan bertahan selama periode penelitian yaitu dari tahun 2011
hingga 2015. Bank Umum Syariah yang memiliki FDR tertinggi adalah
Bank Panin Syariah pada tahun 2011 sebesar 162,97%. FDR terendah
adalah BNI Syariah pada tahun 2011 sebesar 78,6%. FDR yang melebihi
batas maksimum (> 110%) yang telah ditentukan adalah Bank Panin
Syariah pada tahun 2011 sebesar 162,97% dan pada tahun 2012 sebesar
123,88%. FDR yang berada di bawah batas aman (< 80%) adalah BCA
Syariah pada tahun 2011 dan 2012 sebesar 78,84% dan 79,91%, BNI
Syariah pada tahun 2011 sebesar 78,6%, dan BJB Syariah pada tahun
2011 sebesar 79,61%.
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
BSM
BCAS
BNIS
BRIS
BMS
BUKOPINS
PANINS
MUAMALAT
BJBS
74
3. Analisis Perkembangan Variabel NPF (Non Performing Financing)
Penulis mendeskripsikan perkembangan NPF (Non Performing
Financing)Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2015, sebagai
berikut:
Gambar 4.3
Grafik Perkembangan NPF
Sumber: Website masing-masing Bank Umum Syariah tahun 2011-2015
Dari grafik di atas menunjukkan perkembangan NPF dari masing-
masing Bank Umum Syariah yang memiliki kualifikasi untuk dijadikan
sampel dan bertahan selama periode penelitian yaitu dari tahun 2011
hingga 2015. Bank Umum Syariah yang memiliki NPF tertinggi adalah
Bank Muamalat pada tahun 2015 sebesar 7,11%. NPF terendah adalah
BCA Syariah pada tahun 2012 dan 2013 sebesar 0,1%. NPF yang melebihi
batas maksimum (> 5%) yang telah ditentukan adalah Bank Syariah
Mandiri pada tahun 2014 sebesar 6,84% dan pada tahun 2015 sebesar
6,06%, Bank Muamalat pada tahun 2014 sebesar 6,55%, dan BJB Syariah
pada tahun 2015 sebesar 6,93%.
4. Analisis Perkembangan Variabel ROA (Return on Assets)
Penulis mendeskripsikan perkembangan ROA (Return on
Assets)Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2015, sebagai
berikut:
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
BSM
BCAS
BNIS
BRIS
BMS
BUKOPINS
PANINS
MUAMALAT
BJBS
75
Gambar 4.4
Grafik Perkembangan ROA
Sumber: Website masing-masing Bank Umum Syariah tahun 2011-2015
Dari grafik di atas menunjukkan perkembangan ROA dari masing-
masing Bank Umum Syariah yang memiliki kualifikasi untuk dijadikan
sampel dan bertahan selama periode penelitian yaitu dari tahun 2011
hingga 2015. Bank Umum Syariah yang memiliki ROA tertinggi adalah
Bank Mega Syariah pada tahun 2012 sebesar 3,81%. Sedangkan ROA
terendah adalah BRI Syariah pada tahun 2014 sebesar 0,08%.
5. Analisis Perkembangan Variabel ROE (Return on Equity)
Penulis mendeskripsikan perkembangan ROE (Return on
Equity)Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2015, sebagai
berikut:
Gambar 4.5
Grafik Perkembangan ROE
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
BSM
BCAS
BNIS
BRIS
BMS
BUKOPINS
PANINS
MUAMALAT
BJBS
76
Sumber: Website masing-masing Bank Umum Syariah tahun 2011-2015
Dari grafik di atas menunjukkan perkembangan ROE dari masing-
masing Bank Umum Syariah yang memiliki kualifikasi untuk dijadikan
sampel dan bertahan selama periode penelitian yaitu dari tahun 2011
hingga 2015. Bank Umum Syariah yang memiliki ROE tertinggi adalah
Bank Syariah Mandiri pada tahun 2012 sebesar 68,09%. Sedangkan ROE
terendah adalah BRI Syariah pada tahun 2014 sebesar 0,44%.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
BSM
BCAS
BNIS
BRIS
BMS
BUKOPINS
PANINS
MUAMALAT
BJBS
77
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Gambar 4.6
Hasil Uji Normalitas Jarque-Bera
0
2
4
6
8
10
12
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3
Series: ResidualsSample 1 45Observations 45
Mean 2.00e-16Median -0.008246Maximum 2.653564Minimum -3.661346Std. Dev. 1.135841Skewness -0.236927Kurtosis 4.666067
Jarque-Bera 5.625595Probability 0.060037
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
Berdasarkan gambar di atas nilai probability sebesar 0.060037
lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0.05 atau 5% (0.060037 >
0.05). Maka H0 diterimadanH1ditolak.Sehingga dapat disimpulkan bahwa
data dalam penelitian ini terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.2
Hasil Uji Correlation Matrix
FDR NPF ROA ROE
FDR 1.000000 -0.054488 0.172094 -0.049821
NPF -0.054488 1.000000 -0.375656 0.057141
ROA 0.172094 -0.375656 1.000000 0.760444
ROE -0.049821 0.057141 0.760444 1.000000
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas nilai korelasi dari masing-masing
variabel independen lebih kecil dari 0.8. Nilai korelasi variabel
independen tertinggi hanya mencapai 0.760444 yaitu antara ROA dan
ROE (0.760444 < 0.8). Maka H0 diterima dan H1ditolak. Sehinggadapat
78
disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak terdapat
multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.3
Hasil Uji White
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.913153 Prob. F(14,30) 0.5553
Obs*R-squared 13.44625 Prob. Chi-Square(14) 0.4917
Scaled explained SS 19.47451 Prob. Chi-Square(14) 0.1476
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas nilai Obs*R-squared sebesar 13.44625
dan probabilitasChi Square sebesar 0.4917 lebih besar dari tingkat
signifikan sebesar 0.05 atau 5% (0.4917> 0.05). Maka H0 diterima
danH1ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian
ini tidak terdapat heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Tabel 4.4
Hasil Uji Lagrange Multiplier (LM Test)
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic 0.600608 Prob. F(2,38) 0.5536
Obs*R-squared 1.378904 Prob. Chi-Square(2) 0.5019
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas nilai Obs*R-squared sebesar 1.378904.
Nilai probabilitasChi Square sebesar 0.5019 lebih besar dari tingkat
signifikan sebesar 0.05 atau 5% (0.5019 > 0.05). Maka H0 diterima dan
H1ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini
tidak terdapat autokorelasi.
79
C. Uji Model Regresi Data Panel
1. Common Effect Model
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut ini
merupakan hasil uji Common Effect Model, sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil UjiCommon Effect Model
Dependent Variable: PL?
Method: Pooled Least Squares
Date: 02/08/17 Time: 06:41
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 9
Total pool (balanced) observations: 45
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
FDR? 0.187761 0.124006 1.514135 0.1377
NPF? 0.654041 0.204009 3.205943 0.0026
ROA? 1.235612 0.413259 2.989924 0.0047
ROE? -0.762952 0.289884 -2.631920 0.0119
R-squared 0.222872 Mean dependent var -0.334222
Adjusted R-squared 0.166009 S.D. dependent var 1.305571
S.E. of regression 1.192288 Akaike info criterion 3.274312
Sum squared resid 58.28356 Schwarz criterion 3.434905
Log likelihood -69.67203 Hannan-Quinn criter. 3.334180
Durbin-Watson stat 1.569172
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
2. Fixed Effect Model
80
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut ini
merupakan hasil uji Fixed Effect Model, sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil UjiFixed EffectModel
Dependent Variable: PL?
Method: Pooled Least Squares
Date: 02/08/17 Time: 06:41
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 9
Total pool (balanced) observations: 45
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 17.11895 7.835881 2.184687 0.0363
FDR? -3.138669 1.641163 -1.912466 0.0648
NPF? 0.575916 0.345120 1.668742 0.1049
ROA? 2.407447 0.755140 3.188080 0.0032
ROE? -1.735020 0.605448 -2.865680 0.0073
Fixed Effects (Cross)
BSM--C 1.804291
BCAS--C -1.253036
BNIS--C -0.974522
BRIS--C 1.212633
BMS--C 0.451588
BUKOPINS--C -0.480941
PANINS--C -0.292666
MUAMALAT--C 0.290346
BJBS--C -0.757694
Effects Specification
81
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.524133 Mean dependent var -0.334222
Adjusted R-squared 0.345683 S.D. dependent var 1.305571
S.E. of regression 1.056075 Akaike info criterion 3.183846
Sum squared resid 35.68940 Schwarz criterion 3.705771
Log likelihood -58.63654 Hannan-Quinn criter. 3.378414
F-statistic 2.937141 Durbin-Watson stat 2.485848
Prob(F-statistic) 0.007399
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
3. Uji Chow
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut ini
merupakan hasil uji Chow, sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Pool: DEPPL
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 2.362213 (8,32) 0.0402
Cross-section Chi-square 20.883687 8 0.0075
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas hasil dari uji Chow menunjukkan bahwa
nilai probabilitascross-section sebesar 0.0402 yang berarti nilai
probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikan α 0.05 atau 5% (0.0402 >
0.05). Maka H0 ditolak dan H1diterima, sehingga model regresi data panel
yang tepat untuk digunakan adalah Fixed Effect Model.
4. Random Effect Model
82
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut ini
merupakan hasil uji Random Effect Model, sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil UjiRandom Effect Model
Dependent Variable: PL?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 02/08/17 Time: 06:52
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 9
Total pool (balanced) observations: 45
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 12.33771 7.232224 1.705936 0.0958
FDR? -2.376556 1.543267 -1.539952 0.1314
NPF? 0.725908 0.255335 2.842961 0.0070
ROA? 1.744965 0.543345 3.211523 0.0026
ROE? -1.138248 0.399300 -2.850605 0.0069
Random Effects
(Cross)
BSM--C 0.749040
BCAS--C -0.226471
BNIS--C -0.659808
BRIS--C 0.746176
BMS--C 0.183571
BUKOPINS--C -0.529696
PANINS--C 0.218983
MUAMALAT--C -0.161036
BJBS--C -0.320760
83
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.734285 0.3259
Idiosyncratic random 1.056075 0.6741
Weighted Statistics
R-squared 0.242611 Mean dependent var -0.180801
Adjusted R-squared 0.166872 S.D. dependent var 1.139161
S.E. of regression 1.039779 Sum squared resid 43.24558
F-statistic 3.203250 Durbin-Watson stat 2.038423
Prob(F-statistic) 0.022579
Unweighted Statistics
R-squared 0.225882 Mean dependent var -0.334222
Sum squared resid 58.05784 Durbin-Watson stat 1.518362
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
84
5. Uji Hausman
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut ini
merupakan hasil uji Hausman,sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: DEPPL
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 2.775060 4 0.5961
s Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas hasil dari uji Hausman menunjukkan
bahwa nilai probabilitascross-section sebesar 0.5961 yang berarti nilai
probabilitas lebih besar dari tingkat signifikan α 0.05 atau 5% (0.5961
>0.05). Maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga model regresi data
panel yang tepat untuk digunakan adalah Random Effect Model.
85
D. Uji Signifikansi
1. Uji t
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut ini
merupakan hasil uji t,sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji-t
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 12.33771 7.232224 1.705936 0.0958
FDR -2.376556 1.543267 -1.539952 0.1314
NPF 0.725908 0.255335 2.842961 0.0070
ROA 1.744965 0.543345 3.211523 0.0026
ROE -1.138248 0.399300 -2.850605 0.0069
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan hasil uji-t adalah sebagai
berikut:
a. Financing to Deposit Ratio (FDR)
Hasil dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas
FDR sebesar 0.1314, menunjukkan bahwa nilai probabilitas FDR lebih
besar dari nilai α = 0.05 atau 5% (0.1314 > 0.05), maka
H0diterimadanH1ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa FDR
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
b. Non Performing Financing (NPF)
Hasil dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas
NPF sebesar 0.0070, menunjukkan bahwa nilai probabilitas NPF lebih
kecil dari nilai α = 0.05 atau 5% (0.0070 < 0.05), maka
H0ditolakdanH1diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa NPF
memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
c. Return on Assets (ROA)
Hasil dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas
ROA sebesar 0.0026, menunjukkan bahwa nilai probabilitas ROA
lebih kecil dari nilai α = 0.05 atau 5% (0.0026 < 0.05), maka H0ditolak
86
danH1diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ROA memiliki
pengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
d. Return on Equity (ROE)
Hasil dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas
ROE sebesar 0.0069, menunjukkan bahwa nilai probabilitas ROE lebih
kecil dari nilai α = 0.05 atau 5% (0.0069 < 0.05), maka H0ditolak
danH1diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ROA memiliki
pengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
2. Uji F
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut ini
merupakan hasil uji F,sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji-F
R-squared 0.242611 Mean dependent var -0.180801
Adjusted R-squared 0.166872 S.D. dependent var 1.139161
S.E. of regression 1.039779 Sum squared resid 43.24558
F-statistic 3.203250 Durbin-Watson stat 2.038423
Prob(F-statistic) 0.022579
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas hasil dari uji-F menunjukkan bahwa nilai
probabilitas (F-statistic) sebesar 0.022579 lebih kecil dari nilai α = 0.05
atau 5% (0.022579 < 0.05). Maka H0ditolak danH1diterima. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa FDR, NPF, ROA dan ROE secara simultan
memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
3. Koefisien Determinasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut ini
merupakan hasil uji koefisien determinasi,sebagai berikut:
87
Tabel 4.12
Hasil UjiKoefisien Determinasi
R-squared 0.242611 Mean dependent var -0.180801
Adjusted R-squared 0.166872 S.D. dependent var 1.139161
S.E. of regression 1.039779 Sum squared resid 43.24558
F-statistic 3.203250 Durbin-Watson stat 2.038423
Prob(F-statistic) 0.022579
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan nilai adjusted R-squared
sebesar 0.166872. Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan
variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 16.68% atau
dapat diartikan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model
mampu menjelaskan 16.68% terhadap variabel dependennya, sedangkan
sisanya 83.32% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti.
88
E. Model Regresi Data Panel
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut ini merupakan
hasil uji model regresi data panel,sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil UjiModel Regresi Data Panel
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 12.33771 7.232224 1.705936 0.0958
FDR -2.376556 1.543267 -1.539952 0.1314
NPF 0.725908 0.255335 2.842961 0.0070
ROA 1.744965 0.543345 3.211523 0.0026
ROE -1.138248 0.399300 -2.850605 0.0069
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas, maka didapat persamaan model regresi
sebagai berikut:
PL = 12.33771 - 2.376556FDRit + 1.744965NPFit + 1.744965ROAit -
1.138248ROEit + εit
Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa:
1. Konstanta sebesar 12.33771 menunjukkan jika variabel independen (FDR,
NPF, ROA dan ROE) pada observasi i dan periode ke t adalah konstan,
maka perubahan laba adalah sebesar 12.33771.
2. Jika nilai FDR pada observasi i dan periode ke t naik sebesar 1% maka
akan menurunkan perubahan laba pada observasi i dan periode ke t sebesar
2.376556 apabila nilai variabel lainnya dianggap konstan.
3. Jika nilai NPF pada observasi i dan periode ke t naik sebesar 1% maka
akan menaikkan perubahan laba pada observasi i dan periode ke t sebesar
0.725908 apabila nilai variabel lainnya dianggap konstan.
4. Jika nilai ROA pada observasi i dan periode ke t naik sebesar 1% maka
akan menaikkan perubahan laba pada observasi i dan periode ke t sebesar
1.744965 apabila nilai variabel lainnya dianggap konstan.
89
5. Jika nilai ROE pada observasi i dan periode ke t naik sebesar 1% maka
akan menurunkan perubahan laba pada observasi i dan periode ke t sebesar
1.138248 apabila nilai variabel lainnya dianggap konstan.
Tabel 4.14
Hasil UjiModel Regresi Tiap Bank Umum Syariah
Random Effect (Cross) Konstanta
BSM—C 0.749040
BCAS—C -0.226471
BNIS—C -0.659808
BRIS—C 0.746176
BMS—C 0.183571
BUKOPINS--C -0.529696
PANINS--C 0.218983
MUAMALAT--C -0.161036
BJBS—C -0.320760
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas, maka didapat persamaan model regresi tiap
Bank Umum Syariah sebagai berikut:
1. Persamaan model regresi Bank Syariah Mandiri
PL BSM = 0.749040 - 2.376556FDRit + 1.744965NPFit + 1.744965ROAit
- 1.138248 ROEit + εit
Konstanta perubahan laba sebesar 0.749040 menunjukkan jika
variabel independen (FDR, NPF, ROA dan ROE) pada observasi i dan
periode ke t adalah konstan, maka perubahan laba Bank Syariah Mandiri
adalah sebesar 0.749040.
2. Persamaan model regresi BCA Syariah
PL BCAS = -0.226471 - 2.376556FDRit + 1.744965NPFit +
1.744965ROAit - 1.138248 ROEit + εit
Konstanta perubahan laba sebesar -0.226471 menunjukkan jika
variabel independen (FDR, NPF, ROA dan ROE) pada observasi i dan
90
periode ke t adalah konstan, maka perubahan laba BCA Syariah adalah
sebesar -0.226471.
3. Persamaan model regresi BNI Syariah
PL BNIS = -0.659808 - 2.376556FDRit + 1.744965NPFit +
1.744965ROAit - 1.138248 ROEit + εit
Konstanta perubahan laba sebesar -0.659808 menunjukkan jika
variabel independen (FDR, NPF, ROA dan ROE) pada observasi i dan
periode ke t adalah konstan, maka perubahan laba BNI Syariah adalah
sebesar -0.659808.
4. Persamaan model regresi BRI Syariah
PL BRIS = 0.746176 - 2.376556FDRit + 1.744965NPFit + 1.744965ROAit
- 1.138248 ROEit + εit
Konstanta perubahan laba sebesar 0.746176 menunjukkan jika
variabel independen (FDR, NPF, ROA dan ROE) pada observasi i dan
periode ke t adalah konstan, maka perubahan laba BRI Syariah adalah
sebesar 0.746176.
5. Persamaan model regresi Bank Mega Syariah
PL BMS = 0.183571 - 2.376556FDRit + 1.744965NPFit + 1.744965ROAit
- 1.138248 ROEit + εit
Konstanta perubahan laba sebesar 0.183571 menunjukkan jika
variabel independen (FDR, NPF, ROA dan ROE) pada observasi i dan
periode ke t adalah konstan, maka perubahan laba Bank Mega Syariah
adalah sebesar 0.183571.
6. Persamaan model regresi Bank Syariah Bukopin
PL BUKOPINS = -0.529696 - 2.376556FDRit + 1.744965NPFit +
1.744965ROAit - 1.138248 ROEit + εit
Konstanta perubahan laba sebesar -0.529696 menunjukkan jika
variabel independen (FDR, NPF, ROA dan ROE) pada observasi i dan
91
periode ke t adalah konstan, maka perubahan laba Bank Syariah Bukopin
adalah sebesar -0.529696.
7. Persamaan model regresi Bank Panin Syariah
PL PANINS = 0.218983 - 2.376556FDRit + 1.744965NPFit +
1.744965ROAit - 1.138248 ROEit + εit
Konstanta perubahan laba sebesar 0.218983 menunjukkan jika
variabel independen (FDR, NPF, ROA dan ROE) pada observasi i dan
periode ke t adalah konstan, maka perubahan laba Bank Panin Syariah
adalah sebesar 0.218983.
8. Persamaan model regresi Bank Muamalat
PL MUAMALAT = -0.161036 - 2.376556FDRit + 1.744965NPFit +
1.744965ROAit - 1.138248 ROEit + εit
Konstanta perubahan laba sebesar -0.161036 menunjukkan jika
variabel independen (FDR, NPF, ROA dan ROE) pada observasi i dan
periode ke t adalah konstan, maka perubahan laba Bank Muamalat adalah
sebesar -0.161036.
9. Persamaan model regresi BJB Syariah
PL BJBS = -0.320760 - 2.376556FDRit + 1.744965NPFit +
1.744965ROAit - 1.138248 ROEit + εit
Konstanta perubahan laba sebesar-0.320760 menunjukkan jika
variabel independen (FDR, NPF, ROA dan ROE) pada observasi i dan
periode ke t adalah konstan, maka perubahan laba Bank Muamalat adalah
sebesar -0.320760.
F. Interpretasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut ini merupakan
interpretasi dari hasil penelitian, sebagai berikut:
Tabel 4.15
Hubungan Variabel Independen Terhadap Perubahan Laba
92
Variabel Hubungan yang Ditemukan Arah Hubungan
FDR Tidak berpengaruh Negatif
NPF Berpengaruh Positif
ROA Berpengaruh Positif
ROE Berpengaruh Negatif
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
1. Pengaruh FDR Terhadap Perubahan Laba
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Financing to Deposit
Ratio (FDR) tidak memiliki pengaruh signifikan dengan nilai negatif
terhadap Perubahan Laba. Hal ini dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi
FDR tidak diikuti dengan semakin menurunnya laba.Nilai negatif dalam
hal ini dapat dijelaskan bahwa semakin tinggiFDR dapat dikatakan bahwa
bank tidak dapat mengelola likuiditasnya dengan baik dikarenakan
rendahnya kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana
yang dilakukan deposandikarenakan pemberian pembiayaan kepada
nasabah tidak dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi
permintaan nasabah yang ingin menarik kembali uangnya yang telah
digunakan oleh bank.
Selain itu nilai negatif dapat juga dijelaskan bahwa kinerja bank
umumnya tidak efisien, sehingga tidak dapat memaksimalkan pendapatan
dari dana yang dipinjamkan kepada nasabah,dalam hal ini bank mengalami
kredit macet dikarenakan kegagalan pembiayaan yang diberikan kepada
nasabah.Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa FDR tidak membawa
dampak pada perubahan labakarena semakin tinggi FDR tidak diikuti
dengan semakin menurunnya laba, dengan kata lain peningkatan atau
penurunan FDR tidak mempengaruhi perubahan laba secara signifikan.
Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian Noni Nuraini
(2013:26) yang menyatakan bahwa LDR tidak signifikan dan negatif
terhadap perubahan laba. Hal ini mengartikan bahwa LDR tidak membawa
dampak pada perubahan laba, yang mengindikasi bank belum mampu
memenuhi kewajiban untuk mengembalikan dana yang ditarik oleh para
93
nasabah dan penelitian Fitria Anggraeni (2015:18) yang menyatakan
bahwa LDR berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba, namun
pengaruh tersebut tidak signifikan atau tidak berarti. Kondisi ini
menggambarkan bahwa kinerja perbankan pada umumnya tidak efisien,
sehingga tidak dapat memaksimalkan nilai pendapatan dari dana yang
dipinjamkan kepada masyarakat.
2. Pengaruh NPF Terhadap Perubahan Laba
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Non Performing
Financing (NPF) memiliki pengaruh signifikan dengan nilai positif
terhadap perubahan laba.Hal ini dapat dijelaskan bahwa walaupun NPF
meningkat karena kewajiban debitur untuk membayar kembali
kewajibannyabelum dibayarkan, perubahan laba tetap akan meningkat
apabila total pembiayaan yang diberikan juga meningkat, sehingga
walaupun debitur belum membayar kembali kewajibannya dapat tertutupi
denganmeningkatnyapinjaman baru.
Selain itusebagian besar periode penelitian NPF mengalami
kenaikan dan kenaikan tersebut diikuti dengan kenaikan perubahan laba.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin meningkat NPF diikuti
dengan meningkatnya perubahan laba. Hal ini dikarenakan kerugian bank
yang disebabkan oleh kegagalan pengembalian pembiayaan oleh debitur
dapat tertutupi dengan meningkatnya pinjaman baru.
Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian Nur Aini (2013:23)
yang menyatakan bahwa walaupun NPF naik karena kewajiban dari
debitur untuk membayar kembali kewajibannya sebagian belum terbayar,
perubahan laba tetap dapat meningkat jika total kredit yang diberikan juga
naik, sehingga pendapatan bunga pinjaman yang belum terbayar, dapat
tertutup oleh kenaikan bunga pinjaman akibat realisasi pinjaman baru dan
penelitian Lilis Erna (2010:76) yang menyatakan bahwanilai positif pada
koefisien regresi variabel NPL menunjukkan sebagian besar data pada
periode penelitian ketika nilai NPL mengalami kenaikan, diikuti dengan
kenaikan nilai perubahan laba.
94
3. Pengaruh ROA Terhadap Perubahan Laba
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Return on Assets
(ROA) memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan laba.Semakin
tinggi ROA menunjukkan bahwa bank meningkatkan penjualan untuk
menghasilkan pendapatan sehingga laba juga ikut meningkat dengan
sendirinya melalui tingkat penjualan dan pendapatan perusahaan yang
diperoleh selama tahun berjalan.
Pengaruh positif yang ditunjukkan ROA sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Hery (2015:193) yaitu semakin tinggi hasil
pengembalian atas aset berarti semakin tinggi pula jumlah laba bersih yang
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset atau
dengan kata lain semakin besar ROA bank semakin baik posisi bank
tersebut dari segi penggunaan aset.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwasemakin besar ROA
suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan
aset.Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian Herlina Fitry (2014:9)
yang menyatakan bahwa semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin
efektif manajemen aset dan penelitian Noni Nuraini (2016:14) yang
menyatakan bahwa perusahaan mampu memanfaatkan total aset yang
dimiliki dalam melakukan kegiatan operasionalnya untuk meghasilkan
pendapatan sehingga meningkatnya pendapatan akan meningkatkan laba.
4. Pengaruh ROE Terhadap Perubahan Laba
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ROE
memiliki pengaruh signifikan dengan nilai negatif terhadap perubahan
laba.Maksud dari nilai negatif tersebut adalah semakin tinggi ROE maka
semakin rendah laba yang diperoleh bank tersebut. Hal tersebut
dikarenakan kurang efisiennya bank dalam penggunaan modal sendiri
untuk menghasilkan laba bank sehingga laba yang diperoleh di tahun
mendatang mengalami penurunan.
95
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan ROE
berdampak pada penurunan laba bank dikarenakan modal yang digunakan
untuk membiayai operasi bank tidak dapat menghasilkan laba. Dalam hal
ini bank belum mampu menentukan jenis investasi yang tepat untuk
menghasilkan laba yang lebih besar.
Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian Ghazali dan Martunis
(2013:26) yang menyatakan bahwa pengaruh negatif yang ditunjukkan
ROE terhadap perubahan laba disebabkan kurang efektifnya penggunaan
perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan dan penelitian Grisely
(2015:12) yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh terhadap perubahan
laba dikarenakan sumber dana yang dapat dikelola perusahaan tidak hanya
bersumber dari modal sendiri (ekuitas) tapi juga bersumber dari hutang.
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan data yang telah dipaparkan pada
bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel independen Financing to
Deposit Ratio (FDR) secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan
dengan nilai negatif terhadap Perubahan Laba dengan nilai probabilitas
0.1314. Non Performing Financing (NPF) secara parsial memiliki
pengaruh signifikan dengan nilai positif terhadap Perubahan Laba dengan
nilai probabilitas 0.0070. Return on Assets (ROA) secara parsial memiliki
pengaruh signifikan dengan nilai positif terhadap Perubahan Laba dengan
nilai probabilitas 0.0026. Return on Equity (ROE) secara parsial tidak
memiliki pengaruh signifikan dengan nilai negatif terhadap Perubahan
Laba dengan nilai probabilitas 0.0069.
2. Hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel independen Financing to
Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Return on Assets
(ROA) dan Return on Equity (ROE) secara simultan berpengaruh terhadap
Perubahan Laba.
3. Hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel yang paling dominan terhadap
Perubahan Laba adalah variabelReturn on Assets (ROA) dengan nilai
konstanta sebesar 1.744965.
98
4. Hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel yang paling tidak dominan
terhadap Perubahan Laba adalah variabel Financing to Deposit Ratio
(FDR) dilihat dari probabilitas yang lebih besar dari 0.05 yang
menunjukkan bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan
terhadap Perubahan Laba Bank Umum Syariah.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis mencoba
mengemukakan implikasiyangmungkin bermanfaat diantaranya:
1. Bagi Investor
Penelitian ini dapat digunakan oleh investor sebagai acuan dalam
pengambilan keputusan investasi pada Bank Umum Syariah agar
memperhatikan terlebih dahulu rasio FDR, NPF, ROA, dan ROE sebelum
melakukan investasi dananya, karena rasio FDR, NPF, ROA, dan ROE
secara simultan berpengaruh terhadap perubahan laba pada Bank Umum
Syariah (BUS) periode 2011-2015.
2. Bagi Bank Syariah
Bagi Bank Umum Syariah di Indonesia diharapkan untuk
meningkatkan kinerja keuangannya dengan baik sehingga dapat
memaksimalkan tingkat probabilitas yang diwakili oleh Laba. Dalam hal
ini pihak manajemen Bank Umum Syariah di Indonesia agar mampu
mengoptimalkan rasio FDR dalam menyalurkan pembiayaan secara
efektif, mengurangi rasio NPF dalam pembiayaan bermasalah yang terjadi,
meningkatkan rasio ROA dalam menghasilkan laba bersih dan
mengefektifkan rasio ROE dalam penggunaan modal sendiri sehingga laba
yang dihasilkan akan maksimal.
3. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapatmenjadi salah satu tambahan
referensi mengenai bank umum syariah bagi peneliti maupun bagi peneliti
selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang topik sejenis.Untuk
peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel lain yang
99
memungkinkan dapat mempengaruhi perubahan laba Bank Umum Syariah
di Indonesia seperti rasio Current Ratio (CR), Interest Rate Risk (IRR),
Gross Profit Margin (GPM), Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dan lain-
lain. Selain itu diharapkan peneliti selanjutnya memperluas obyek
penelitian dan menambahkan atau memperbarharui periode agar
memperoleh hasil yang lebih akurat dan dapat menjelaskan berbagai
fenomena yang terjadi berkaitan dengan penelitian ini.
100
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Dendawijaya, Lukman.“Manajemen Perbankan”. Jakarta: Ghalia Indonesia.
2009.
Fahmi, Irham. “Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab”.
Bandung: Alfabeta. 2013.
Ghozali, Imam, dan Dwi Ratmono, ―Analisis Multivariat dan Ekonometrika:
Teori, Konsep, dan Aplikasi Dengan EViews 8‖, Badan Penerbit-
Undip, Semarang, 2013.
Harahap, Sofyan Syafri. “Analisis Kritis Laporan Keuangan”. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada. 2007.
Hery. “Analisis Kinerja Manajemen”. Jakarta: PT Grasindo. 2015.
Ihsan, Dwi Nur’aini. “Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah”.
Tangerang Selatan: UIN Jakarta Press. 2013.
Kasmir. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Jakarta: Kencana. 2010.
Kasmir. “Manajemen Perbankan”. Jakarta: Rajawali Pers. 2014.
Martono. ―Bank & Lembaga Keuangan Lain‖. Ekonisia, Yogyakarta, 2009.
Muhammad. “Manajemen Pembiayaan Bank Syari'ah”. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN. 2005.
Nurhasanah, Siti. “Praktikum Statistika 2: Untuk Ekonomi dan Bisnis”.
Jakarta: Salemba Empat. 2016.
101
Riyadi, Slamet. “Banking Assets and Liability Management”. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006.
Rosadi, Dedi. “Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan
Eviews”. Yogyakarta: ANDI. 2012.
Wangsawidjaja. ―Pembiayaan Bank Syariah‖. Kompas Gramedia Building,
Jakarta, 2012.
Wibowo. “Manajemen Kinerja”. Jakarta: Rajawali Pers. 2013.
Yuwono, Sony dkk. ―Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard”.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2007.
B. Penelitian/Jurnal
Abidin, Zainal. ―Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada
Perusahaan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia‖.Jurnal Ilmu dan
Riset Akuntansi, Vol. 2, No. 5. 2013.
Anggraeni, Fitria. ―Pengaruh CAR, NIM, KAP, LDR, dan Inflasi Terhadap
Pertumbuhan Laba Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013‖. Vol. 1, No. 1,
ISSN: 2502-7697. Februari 2015.
Ariyanti, Lilis Erna. ―Analisis Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, ROA
dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Perubahan Laba pada Bank
Umum di Indonesia‖.Tesis. 2010.
Aini, Nur. ―Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO dan Kualita sAktiva
Produktif Terhadap Perubahan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di BEI)‖.Dinamika Akuntansi, Keuangan
dan Perbankan, Vol. 2, No. 1, Hal. 14-25, ISSN: 1979-4878. Mei 2013.
Emilda. ―Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Bank
Syariah di Indonesia‖. Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 12, No.
4, Hal: 10-29. Januari 2016.
Ersyawalia, Dila. ―Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan
Laba‖.Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. 4, No. 2. 2015.
102
Grisely. ―Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada
Perusahaan Wholesale and Retail yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (Periode 2009-2012)‖. Jom FEKON, Vol. 2, No. 1. Februari
2015.
Hermanda, Riza. ―Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan
Laba‖.Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. 4,No. 1. 2015.
Karuniawati, Herlina Fitry.―Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan
Laba Pada Bank BCA Darmo Surabaya‖.Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi, Vol. 3, No. 1. 2014.
Nuraini, Noni. ―Pengaruh Perubahan ROA, BOPO, NPM dan LDR Terhadap
Perubahan Laba‖.Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol. 5, No. 7,
ISSN: 2461-0593. Juli 2016.
Raifah, Dita Nur dan Teguh Erawati. ―Pengaruh Capital Adequancy Ratio,
Non Performing Loan, Biaya Operasional Pendapatan Operasional dan
Loan to Deposit Ratio Terhadap Perubahan Laba (Studi Kasus Bank
Konvensional yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2012)‖.Jurnal
Akuntansi, Vol. 3, No. 1, Hal: 53-66. Juni 2015.
Robin. ―Pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, BRANCHES dan BI RATE
Terhadap Pertumbuhan Laba: Studi Bank Umum Dengan Aset ≥ Rp 50
Triliyun di Indonesia‖.Journal of Accounting and Management
Research, Vol. 8, No. 1, Hal: 81-89, ISSN: 1907-6487. Juni 2013.
Syamni, Ghazali dan Martunis. ―Pengaruh OPM, ROE dan ROA Terhadap
Perubahan Laba Pada Perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek
Indonesia‖.Jurnal Kebangsaan, Vol. 2, No. 4, Hal: 19-27, ISSN: 2089-
5917. Juli 2013.
Wibowo, Hendra Agus dan Diyah Pujiati.―Analisis Rasio Keuangan Dalam
Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Real Estate dan
Property di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapura (SGX)‖.The
Indonesian Accounting Review, Vol. 1, No. 2, Hal: 155-178, ISSN:
2086-3802. Juli 2011.
103
Yuliani, Agnes dan Herlina Lusmeida. ―Analisis Pengaruh Pengaruh Rasio
CAMELS Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2007-2011)‖. DeReMa Jurnal
Manajemen, Vol. 8, No. 2, Hal: 143-163. September 2013.
104
C. Laporan
UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
Laporan Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2011 sampai 2015
PBI No. 15/2/PBI/2013
Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP Tanggal 29 Mei 1993
al-Qur’an
D. Website
www.bi.go.id di akses pada tanggal 15 Oktober 2016
www.ojk,go.id di akses pada tanggal 15 Oktober 2016
www.syariahmandiri.co.id di akses pada tanggal 10 November 2016
www.bcasyariah.co.id di akses pada tanggal 10 November 2016
www.bnisyariah.co.id di akses pada tanggal 10 November 2016
www.brisyariah.co.id di akses pada tanggal 10 November 2016
www.megasyariah.co.id di akses pada tanggal 10 November 2016
www.syariahbukopin.co.id di akses pada tanggal 10 November 2016
www.paninbanksyariah.co.id di akses pada tanggal 10 November 2016
www.bankmuamalat.co.id di akses pada tanggal 15 November 2016
www.bjbsyariah.co.id di akses pada tanggal 15 November 2016
www.bankvictoriasyariah.co.id di akses pada tanggal 15 November 2016
www.maybanksyariah.co.id di akses pada tanggal 15 November 2016
105
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Data Variabel Penelitian
No NamaBank Tahun PL FDR NPF ROA ROE
1 BSM 2011 0.31 86.03 2.42 1.95 64.84
2 BSM 2012 0.46 94.40 2.82 2.25 68.09
3 BSM 2013 -0.19 89.37 4.32 1.53 44.58
4 BSM 2014 -0.87 82.13 6.84 0.17 4.82
5 BSM 2015 13.56 81.99 6.06 0.56 5.92
6 BCAS 2011 0.42 78.84 0.15 0.90 2.29
7 BCAS 2012 0.22 79.91 0.10 0.84 2.82
8 BCAS 2013 0.52 83.48 0.10 1.01 4.29
9 BCAS 2014 0.04 91.17 0.12 0.76 2.90
10 BCAS 2015 0.82 91.40 0.70 1.00 3.20
11 BNIS 2011 1.42 78.60 3.62 1.29 6.63
12 BNIS 2012 0.54 84.99 2.02 1.48 10.18
13 BNIS 2013 0.30 97.86 1.86 1.37 11.73
14 BNIS 2014 0.22 92.58 1.86 1.27 13.98
15 BNIS 2015 0.39 91.94 2.53 1.43 11.39
16 BRIS 2011 -0.07 90.55 2.77 0.20 1.19
17 BRIS 2012 7.26 103.07 3.00 1.19 10.41
18 BRIS 2013 0.33 102.70 4.06 1.15 10.20
19 BRIS 2014 -0.91 93.90 4.60 0.08 0.44
20 BRIS 2015 15.29 84.16 4.86 0.76 8.20
21 BMS 2011 -0.14 83.08 3.03 1.58 16.89
22 BMS 2012 2.42 88.88 2.67 3.81 57.98
23 BMS 2013 -0.19 93.37 2.98 2.33 26.23
24 BMS 2014 -0.88 93.61 3.89 0.29 2.50
25 BMS 2015 -0.28 98.49 4.26 0.30 1.61
106
26 BUKOPINS 2011 0.01 83.66 1.74 0.52 6.19
27 BUKOPINS 2012 0.62 92.29 4.57 0.55 7.32
28 BUKOPINS 2013 0.11 100.29 4.27 0.69 7.63
29 BUKOPINS 2014 -0.53 92.89 4.07 0.27 2.44
30 BUKOPINS 2015 2.23 90.56 2.99 0.79 5.35
31 PANINS 2011 0.73 162.97 0.88 1.75 2.80
32 PANINS 2012 2.77 123.88 0.20 3.29 7.75
33 PANINS 2013 -0.41 90.44 1.02 1.03 4.44
34 PANINS 2014 2.28 94.04 0.53 1.99 7.66
35 PANINS 2015 -0.21 96.43 2.63 1.14 4.94
36 MUAMALAT 2011 0.60 85.18 2.69 1.52 20.79
37 MUAMALAT 2012 0.40 94.15 2.09 1.54 29.16
38 MUAMALAT 2013 0.25 99.99 1.35 1.37 32.87
39 MUAMALAT 2014 0.51 84.14 6.55 0.17 2.20
40 MUAMALAT 2015 0.09 90.30 7.11 0.20 2.78
41 BJBS 2011 2.34 79.61 1.36 1.23 3.65
42 BJBS 2012 -0.19 87.99 3.97 0.67 2.59
43 BJBS 2013 1.23 97.40 1.86 0.91 4.65
44 BJBS 2014 -0.12 84.02 5.84 0.72 3.73
45 BJBS 2015 -0.56 104.75 6.93 0.25 0.92
Sumber: Website masing-masing Bank Umum Syariah tahun 2011-2015
Lampiran 2: Data Variabel Penelitian (LN)
No NamaBank Tahun PL FDR NPF ROA ROE
1 BSM 2011 -1.17 4.45 0.88 0.67 4.17
2 BSM 2012 -0.78 4.55 1.04 0.81 4.22
3 BSM 2013 0.00 4.49 1.46 0.43 3.80
4 BSM 2014 0.00 4.41 1.92 -1.77 1.57
5 BSM 2015 2.61 4.41 1.80 -0.58 1.78
107
6 BCAS 2011 -0.87 4.37 -1.90 -0.11 0.83
7 BCAS 2012 -1.51 4.38 -2.30 -0.17 1.04
8 BCAS 2013 -0.65 4.42 -2.30 0.01 1.46
9 BCAS 2014 -3.22 4.51 -2.12 -0.27 1.06
10 BCAS 2015 -0.20 4.52 -0.36 0.00 1.16
11 BNIS 2011 0.35 4.36 1.29 0.25 1.89
12 BNIS 2012 -0.62 4.44 0.70 0.39 2.32
13 BNIS 2013 -1.20 4.58 0.62 0.31 2.46
14 BNIS 2014 -1.51 4.53 0.62 0.24 2.64
15 BNIS 2015 -0.94 4.52 0.93 0.36 2.43
16 BRIS 2011 0.00 4.51 1.02 -1.61 0.17
17 BRIS 2012 1.98 4.64 1.10 0.17 2.34
18 BRIS 2013 -1.11 4.63 1.40 0.14 2.32
19 BRIS 2014 0.00 4.54 1.53 -2.53 -0.82
20 BRIS 2015 2.73 4.43 1.58 -0.27 2.10
21 BMS 2011 0.00 4.42 1.11 0.46 2.83
22 BMS 2012 0.88 4.49 0.98 1.34 4.06
23 BMS 2013 0.00 4.54 1.09 0.85 3.27
24 BMS 2014 0.00 4.54 1.36 -1.24 0.92
25 BMS 2015 0.00 4.59 1.45 -1.20 0.48
26 BUKOPINS 2011 -4.61 4.43 0.55 -0.65 1.82
27 BUKOPINS 2012 -0.48 4.52 1.52 -0.60 1.99
28 BUKOPINS 2013 -2.21 4.61 1.45 -0.37 2.03
29 BUKOPINS 2014 0.00 4.53 1.40 -1.31 0.89
30 BUKOPINS 2015 0.80 4.51 1.10 -0.24 1.68
31 PANINS 2011 -0.31 5.09 -0.13 0.56 1.03
32 PANINS 2012 1.02 4.82 -1.61 1.19 2.05
33 PANINS 2013 0.00 4.50 0.02 0.03 1.49
34 PANINS 2014 0.82 4.54 -0.63 0.69 2.04
35 PANINS 2015 0.00 4.57 0.97 0.13 1.60
108
36 MUAMALAT 2011 -0.51 4.44 0.99 0.42 3.03
37 MUAMALAT 2012 -0.92 4.54 0.74 0.43 3.37
38 MUAMALAT 2013 -1.39 4.61 0.30 0.31 3.49
39 MUAMALAT 2014 -0.67 4.43 1.88 -1.77 0.79
40 MUAMALAT 2015 -2.41 4.50 1.96 -1.61 1.02
41 BJBS 2011 0.85 4.38 0.31 0.21 1.29
42 BJBS 2012 0.00 4.48 1.38 -0.40 0.95
43 BJBS 2013 0.21 4.58 0.62 -0.09 1.54
44 BJBS 2014 0.00 4.43 1.76 -0.33 1.32
45 BJBS 2015 0.00 4.65 1.94 -1.39 -0.08
Sumber: Output SPSS Versi 24.0 yang telah diolah
109
Lampiran 3: Uji Heterokedastisitas
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.913153 Prob. F(14,30) 0.5553
Obs*R-squared 13.44625 Prob. Chi-Square(14) 0.4917
Scaled explained SS 19.47451 Prob. Chi-Square(14) 0.1476
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 03/12/17 Time: 13:44
Sample: 1 45
Included observations: 45
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -57.27105 616.4675 -0.092902 0.9266
FDR^2 -0.474884 27.49078 -0.017274 0.9863
FDR*NPF -0.642885 5.884676 -0.109247 0.9137
FDR*ROA 20.34927 16.57283 1.227870 0.2290
FDR*ROE -7.327381 8.638190 -0.848254 0.4030
FDR 12.94293 261.0701 0.049576 0.9608
NPF^2 -0.181774 0.487830 -0.372617 0.7121
NPF*ROA -0.696387 2.167838 -0.321236 0.7503
NPF*ROE 0.088532 1.392198 0.063591 0.9497
NPF 2.131967 26.11151 0.081649 0.9355
ROA^2 -4.300913 2.794581 -1.539019 0.1343
ROA*ROE 5.266777 3.284371 1.603588 0.1193
ROA -105.1394 76.08305 -1.381903 0.1772
ROE^2 -2.038602 1.112030 -1.833226 0.0767
ROE 42.87375 39.21537 1.093289 0.2830
110
R-squared 0.298806 Mean dependent var 1.261464
Adjusted R-squared -0.028419 S.D. dependent var 2.442615
S.E. of regression 2.477080 Akaike info criterion 4.913239
Sum squared resid 184.0777 Schwarz criterion 5.515460
Log likelihood -95.54789 Hannan-Quinn criter. 5.137741
F-statistic 0.913153 Durbin-Watson stat 2.333323
Prob(F-statistic) 0.555325
Sumber: Output Eviews 9.0 yang telah diolah
111
Lampiran 4: Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic 0.600608 Prob. F(2,38) 0.5536
Obs*R-squared 1.378904 Prob. Chi-Square(2) 0.5019
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 03/12/17 Time: 13:47
Sample: 1 45
Included observations: 45
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.271665 7.425860 -0.036584 0.9710
FDR 0.053622 1.590185 0.033720 0.9733
NPF 0.077085 0.224033 0.344079 0.7327
ROA 0.030871 0.468774 0.065854 0.9478
ROE -0.012978 0.323192 -0.040154 0.9682
RESID(-1) 0.039650 0.163345 0.242735 0.8095
RESID(-2) 0.184380 0.172428 1.069315 0.2917
R-squared 0.030642 Mean dependent var 2.00E-16
Adjusted R-squared -0.122414 S.D. dependent var 1.135841
S.E. of regression 1.203356 Akaike info criterion 3.350140
Sum squared resid 55.02645 Schwarz criterion 3.631176
Log likelihood -68.37814 Hannan-Quinn criter. 3.454907
F-statistic 0.200203 Durbin-Watson stat 2.047885
Prob(F-statistic) 0.974673
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic 0.600608 Prob. F(2,38) 0.5536
Obs*R-squared 1.378904 Prob. Chi-Square(2) 0.5019
top related