perancangan visual buku half decade surabaya graffiti
Post on 28-Dec-2016
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERANCANGAN VISUAL BUKU HALF DECADE SURABAYA GRAFFITI Nama Penulis : Erik Maradona Author Affiliation : Rahmatsyam Lakoro, S.Sn, M.T Abstrak
Begitu banyak dinegara kita yang tercinta ini seniman-seniman atau pelaku graffiti yang dengan karyanya menciptakan scene graffiti di daerah mereka menghiasi tembok-tembok kota dan mengembangkan graffiti sebagai seni dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Namun sebagian besar diantara kita telah melewatkannya begitu saja dan bahkan tak ada dukungan ataupun perhatian sedikitpun dari kita untuk mereka. Untuk itu penting bagi kita memberikan secuil perhatian ataupun dukungan terhadap pelaku dan karya graffiti Indonesia.
Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki scene graffiti, merupakan salah satu budaya yang mengiringi perkembangan sebuah kota. Telah menghiasi tembok-tembok di beberapa sudut kota dengan warna-warna yang mencolok telah memberikan sedikit hiburan bagi kita. Surabaya kota dimana graffiti berkembang dengan attitude yang baik dimana graffiti tanpa ada coret-coretan yang cenderung merusak telah menunjukkkan di scene graffiti nasional bahwa scene Surabaya meskipun seabgai sece graffiti ke-3 ,bisa menjadi inspirasi kota lain untuk menciptakan scene yang baik sebagai kelangsungan graffiti nasional yang mengiringi dan mendukung perkembangan kota. Membuat karya dengan berbagai gaya dan media telah membuat graffiti Surabaya mulai menuju graffiti yang di luar media tembok, dari jalanan ke dalam galeri pameran, beberapa tembok telah menjadi galeri jalanan dan beberapa galeri, distro dan mall telah menjadi ruang pameran karya jalanan. Cat semprot, kuas dan roll adalah alatnya karya yang berupa, typografi/piece dan character berwarna-warni dan cenderung menggunakan warna mencolok adalah cirri khasnya. Ditengah-tengah maraknya budaya barat karena perkembangan jaman dan teknologi , karya-karya graffiti lebih mudah untuk diakses oleh semua orang.
Buku ini akan memperlihatkan kepada masyarakat luas, terutama anak muda, bahwa graffiti adalah karya seni yang memiliki jiwa, semangat, kreativitas dan scene tersendiri dalam perkembangannya, yang pada akhirnya membuat graffiti berbeda.
Dalam pengerjaan buku visual Surabaya graffiti ini adalah sebagai upaya utuk memulai salah satu bentuk pendokumentasian budaya pop local, dalam hal ini terutama mengenai karya-karya seperti Graffiti (dan juga karya-karya lainnya dimasa yang akan datang). Metode yang digunakan adalah mencoba memposisikan buku visual ini sebagai media untuk memberikan dukungan kepada pelaku graffiti khususnya Indonesia dan juga memberikan apresiasi untuk karya-karyanya. Dimana penampilan visual akan disesuaikan dengan konsep awalnya yaitu “Surabaya Graffiti Character” dan konsep ini akan menjadi acuan terhadap gaya visual yang diangkat baik dari segi layout maupun ilustrasinya serta foto-fotonya.
Untuk itu dibuatlah sebuah buku visual setengah decade dari Surabaya Graffiti, yang bertujuan untuk menjadi salah satu media komunikasi terhadap salah satu karya seni dinegara kita. Buku ini akan mengupas perkembangan setengah decade graffiti di Surabaya dan disajikan dengan format buku karakter graffiti, yang dimana hal ini akan menjadi salah satu daya tarik seseorang untuk berminat membaca buku ini.
Abstract
There so many artis or writer (a graffiti artist who generally concentrates on letters,tags,styles of graffiti) in our country, with their works could create a graffiti scene in their own place. They have made all wall around cities became colourfull and recontsruct graffiti into culture and art that belongs to Indonesia. Most of us just passed it away and didn’t pay any attention about it, worst things is we dint’t give a damm and try to forgot about it. That’s why it’s important for us to give support even attention to graffiti scene and the artist,.
As a one of major city in Indonesia which have graffiti scene in it, graffiti become a culture that grow along the developing of a city. Flourecent colour on the wall around the city has being decoration, and graffiti give us a little entertainment. Surabaya a city where graffiti extense with a good attitude , no vandalism in it shows us that Surabaya as a 3rd graffiti scene, could inspired other cities to create a good graffiti scene for national scene which grow and along the cities and support the developing.. Creating an artwork with different style and media, turn Surabaya graffiti into off the wall media, from street into art gallery, some walls change into street art gallery, distro and mall became a art space for street art exebition.. Aerosol spray paint, Brush and Roll
are the tools, colourfull piece, character, wild styles are the unique identity. Graffiti artwork now easy to acces by every body it because of the develop of technology and western culture are spereading in east.
This book presenting that graffiti is an art which have soul, spirit,creativity and special scene form to wide audience, it shows the different.
During this Surabaya Graffiti Scene book created it try to documenting local pop culture, this is about graffiti artwork (and other work in the future). The methode that use is to try to make possisitioning this visual book as a appreciation and supported media for the graffiti artist specially in Indonesia.. Visual appearance will be combined with “Surabaya Graffiti Character” as the early concept and reference for visual style for layout, illustration, and photographic..
Instead of that this Half Decade Surabaya graffiti Scene book made of, the aim to be one of the communication media for Indonesian developing artwork. This book present A to Z during a decade of Surabaya Graffiti scene and as a result book formatted with graffiti character, which is became a unique selling point for a people to read this book.
Keyword Buku, Graffiiti, Surabaya Scene
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Akhir-akhir ini Graffiti mulai berkembang di Indonesia . Graffiti yang menghiasi dinding perkotaan tidak akan berumur panjang ada yang bertahan selama 1 tahun namun ada juga yang bertahan beberapa hari saja karena di ‘tiban’ atau di gambar ulang untuk mengganti gambar sebelumnya. Hal ini tidak dapat dihindari karena dinding atau tembok tempat karya graffiti bukan milik si “bomber” (sebutan untuk pelaku graffiti) Graffiti memang sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sebuah kota. Karya graffiti juga termasuk seni grafis, karena mengandung typografi dan warna.1 Melihat karya yang sudah ada dari bomber yang lebih dulu yang menjadi salah satu alasan yang mengispirasi pelaku Graffiti atau ”bomber”atau ”writer” semangat untuk berkarya terutama graffiti Setiap daerah mempunyai scene graffiti sendiri-sendiri Graffiti yang berupa typografi/huruf dulu mendominasi namun sekarang budaya graffiti telah berkembang, bentukan yang baru, karakter, symbol dan berkembangnya gaya abstrak. Selama beberapa tahun bomber menggunakan jangkauan ekspresi yang lebih luas. Gaya tiap personal bebas tanpa ada batasan, stiker, poster, stensil, cat, untuk beberapa bomber lebih mengandalkan pada cat semprot/spraycan.2
Perkembangan graffiti ada yang kurang mengetahui terutama dari kalangan bomber sendiri, padahal untuk mengetahui perkembangan sangat penting sebagai bentuk “respect to the old school” (menghargai yang mengawali/pelaku lama) siapa yang mengawali di scene (tempat/daerah) nya sendiri, dan sebagai pembelajaran dalam berkarya di graffiti, Indy Six juga berharap ada yang akan membuat buku tentang the history decade of indo graffiti. Squadcore atau Al-Squad pemilik Squad distro n Graffiti shop membuka forum dengan topik ”perlu gak scene graffiti di jadiin buku.?, Menurut The Popo Penulis Buku Jakarta Street Art (on progress), Graffiti di Surabaya dengan karya yang berkonsep dan skill yang tidak kalah jika di bandingkan dengan kota seperti Jakarta yang sudah lama berkembang scene graffitinya dan lebih banyak kuantitinya, namun kunatiti tidak menjadi ukuran, yang penting kuality/kualitas.3,
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan Penelitian Tugas Akhir di atas, permasalahan dalam Tugas Akhir ini adalah :
1. Adanya budaya “tiban”, yang mengganti gambar graffiti lama dengan yang baru, dan tiban
yang dilakukan TOY yang cenderung merusak gambar.
1 Hendro,seniman grafis. Fenomena trans TV 2007. 2 World of Graffiti From Five Continent, Nicholas Ganz, 3 Interview dengan the POPO,Stereet Artist dari jakarta
2. Adanya kebutuhan sesuatu media yang mampu mengambarkan scene graffiti dari daerah
yang bersangkutan karena karya yang meniban secara asal-asalan tidak akan mendapatkan
respect.
3. Surabaya dengan karya yang berkonsep dan skill yang tidak kalah jika di bandingkan
dengan kota seperti Jakarta yang sudah lama berkembang scene graffitinya dan lebih banyak
kuantitinya, namun kunatiti tidak menjadi ukuran, yang penting kuality/kualitas, graffiti
Surabaya itu ada namun tidak terlalu terlihat.
1.3 Batasan Masalah
. Penelitian ini ditujukan untuk merancang sebuah buku graffiti Surabaya yang mencakup
konten.
1.4 Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut maka didapatkan permasalahan untuk diangkat di studi ini yaitu :
” Bagaimana merancang sebuah buku yang memperkenalkan setengah dekade scene graffiti
Surabaya secara utuh di level nasional.”
1.5 Tujuan Penelitian
a) Memperkenalkan Scene Graffiti Surabaya sucara utuh di level nasional.Graffiti.
b) Variasi media tentang Graffiti di Indonesia.
BAB II
Tinjauan pustaka 2.1 Buku
2.1.1 Kajian tentang Buku
Pada umumnya buku dibagi menjadi tiga bagian yang masing-masing terbagi lagi
berdasarkan fungsinya masing-masing.
Kesimpulan :
Untuk Buku Half Decade,Surabaya Graffiti Scene, buku dibagi menjadi bebebrapa bagian
seperti :
BAGIAN DEPAN
1. Cover depan berisi judul Buku, Nama Pengarang, nama atau Logo penerbit, elemen
visual atau teks lainnya.
2. Judul bagian Dalam
3. Informasi Penerbitan atau perijinan
4. Kata Pengantar :
tentang Graffiti Indonesia di masa kini
5. Kata Sambutan dari pihak lain : YZRL dan Namex One (monica never comes)
6. Daftar isi
BAGIAN ISI
Isi buku yang terdiri dari bab-bab dan sub-bab , dan tiap bab membicarakan topik yang
berbeda.
BAGIAN BELAKANG
1. Daftar Pustaka
2. Daftar Istilah
3. Data Gambar
4. Cover belakang buku, biasanya berisi gambaran singkat mengenai isi buku tersebut,
testimonial, harga, nama atau logo penerbit , elemen visual atau teks lainnya.
Kajian Komunikasi Visual
1. Elemen Layout
Secara umum tujuan dari berbagai macam elemen layout adalah :
1. Menyampaikan informasi dengan lengkap dan tepat
2. Kenyamanan dalam membaca termasuk didalamnya kemudahan mencari informasi yang
dibutuhkan, navigasi dan estetika.
Elemen lay out dibagi menjadi tiga, yaitu : Elemen Teks, Elemen visual dan Invisible
Element.
2. Elemen Teks dalam Layout
Teks merupakan elemen salah satu elemen layout terpenting. Selain elemen visual ,
elemen teks juga memberi segala informasi yang dibutuhkan.
3. Judul / Heading
. Judul diberi ukuran besar untuk menarik perhatian pembaca dan membedakan dari
elemen layout lainnya.
4. Elemen Visual dalam Layout
Yang termasuk dalam kelompok elemen visual adalah semua elemen bukan teks
yang kelihatan dalam suatu layout. Bisa saja dalam suatu layout hanya terdapat elemen teks
dan tidak ada elemen visual sama sekali. Dokumen-dokumen yang diketik, isi halaman buku
telepon atau kamus, biasanya tidak memakai elemen visual. Ada juga yg kebalikannya :
hanya ada elemen visual tanpa elemen teks misalnya pada iklan, yang menggunakan strategi
visual-driven.
5. Foto Kekuatan terbesar dari fotografi adalah kredibilitas dan kemampuannya untuk
memberikan kesan dapat dipercaya.
6. Ilustrasi Ilustrasi adalah elemen visual sama seperti foto, dapat mendukung jalannya cerita atau informasi
yang akan disampaikan, biasanya ilustrasi digunakan untuk children Book, namun ada juga buku-
buku untuk masyarakat dewasa menggunakan elemen visual ilustrasi.
7. Margin Margin menentukan jarak antara pinggir kertas dengan area ruang yang akan ditempati oleh
elemen-elemen layout. Fungsi margin adalah untuk mencegah agar elemen-elemen layout tidak
jauh ke pinggir halaman dan dengan penggunaan margin dapat mneghindarkan elemen-elemen
layout terpotong pada saat di percetakan. Namun terkadang ada juga yang sengaja meletakkan
elemen layout jauh di pinggir halaman bila memang konsep desain tersebut mengharuskan
demikian dan sudah ada pertimbangan estetis sebelumnya.
8. Grid Grid adalah alat bantu yang sangat bermanfaat dalam me-layout. Grid mempermudah kita
menentukan dimana harus meletakkan elemen layout dan mempertahankan kosistensi dan
kesatuan layout terlebih untuk karya desain yang mempunyai beebrapa halaman.
9. Prinsip Dasar layout
Prinsip Dasar layout adalah Prinsip dasar Desain grafis. Terdapat 4 prinsip dasar layout, yaitu
10. Sequence / urutan Sequence adalah urutan perhatian, yaitu membuat urutan prioritas yang harus dibaca
pertama sampai terakhir. Sequence diperlukan karena semua informasi yang akan dijelaskan
sama kuatnya, dan pembaca akan kesulitan menangkap pesannya. Dengan adanya
sequence maka akan membuat pembaca secara otomatis akan mengurutkan pandangan
matanya.
11. Emphasis / Penekanan Emphasis adalah memberikan penekanan tertentu terhadap satu objek did alam suatu layout
yang dapat menjadi point of interest
12. Balance / Keseimbangan Balance adalah pembagian berat yang merata pada sebuah layout. Pembagian berat yang
merata tidak selalu berarti seluruh bidang layout harus terisi elemen, namun lebih kepada
menghasilkan kesan seimbang dengan mneggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dan
meletakkannya pada tempat yang tepat.
13. Teori Warna Pemilihan warna adalah hal yang penting dalam menciptakan suatu desain, karena warna dapat
mnejadi point daya tarik suatu media. Pemilihan warna yang representatif dimulai dari memilih
warna yang dapat merepresentasikan pesan dari sebuah desain.
BAB III
Eksisting 3.1 Graffiti World street art from five continent
Penulis : Nicholas Ganz,
Penerbit : Thames and hudson, London. UK
Ukuran : Terbuka 44x24 cm
Tertutup 22x24 cm
Cover : Art Paper 210 Gr+Karton 30-40 + dpc 250 + Kartu Tik
Isi : Mp 120 gr
Tebal halaman : 378 halaman
Finishing : blok Lem, jahit benang, Cover Laminasi dof 1/0
Harga Jual : Rp. 500.000
Sinopsis : Buku ini memberikan wacanan dan pengetahuan tentnag karya graffiti beberapa artis/
seniman graffiti dari 5 benua, Amerika, Eropa, Asia,Australia, Afrika. Mualia dari graffiti old school
atau graffiti dari tahun 70 an yang masih berupa typografi, hingga yang new school atau modern yang
sudah ke arah wild style dan fotografi graffiti yang biasa si sebut graffoto. Di buku ini membahas
semua jenis graffiti, mulai yang menggunakan aerosol, cat poster hingga ke media stiker..
Gaya Bahasa : Isi buku ini menggunakan bahasa yang sederhana, ditiap halaman berisi tentang
nama, asal si seniman,bagaimana ia bisa mulai berkarya dan mendapat pengaruh pada karya
tersebut.
3.2 Maclaim Finest Photorealistic Graffiti
Penulis : Falk Lehman & Steffen Peterman
Penerbit : Pageone
Ukuran : Terbuka 21x52 cm
Tertutup 21x26 cm
Cover : Art Paper 210 Gr+ + dpc 250 + Kartu Tik
Isi : Mp 120 gr
Tebal halaman : 160 halaman
Finishing : blok Lem, jahit benang, Cover Laminasi dof 1/0
Harga Jual : Rp. 350.000
Sinopsis : Buku ini memberikan wacanan dan pengetahuan tentang sebuah team/crew dari Jerman
yaitu Maclaim. Mulai dari awal pertemuan tiap anggota hingga team tersebut terbentuk.Dengan
kumpulan karya mulai awal hingga proses pembuatan karya tersebut sampai jadi. Segala event dan
kegiatan hingga yang berhubungan dengan perjalanan team tersebut.
Gaya Bahasa : Isi buku ini menggunakan bahasa Inggris. Setiap tulisan hanya berupa sebuah
paragraf untuk menjelaskan tiap gambar. Tidak semua gambar di bahas, bahkan beberapa hanya
keterangan judul, lokasi dan tahun pembuatan karya tersebut.
Dalam buku Maclaim Finest Photorealistic Graffiti, dibagi menjadi beberapa judul bab yang
menceritakan tentang perjalanan team tersebut dalam berkarya.
BAB IV
Konsep Desain
4.1 Keyword
Definisi Keyword
Setelah keyword ditemukan, diperlukan sebuah pemahaman lebih lanjut mengenai makna
dari keyword tersebut. Menurut Kamus Inggris Indonesia karangan John M. Echols dan Hassan
Shadily terbitan PT. Gramedia Jakarta, kata-kata yang terdapat pada keyword tersebut memiliki
makna :
Good / kb. Kebaikan, kebajikan.
Graffiti / Graffiti (juga dieja grafitty atau grafitti) adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan
komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat tertentu di atas dinding. Alat
yang digunakan biasanya cat semprot kaleng. Menurut Wikipedia (n.d., 19 Januari 2006), graffiti
adalah salah satu tulisan ataupun penanda yang dengan sengaja dibuat oleh manusia pada suatu
permukaan benda, baik itu milik pribadi ataupun publik. Sebuah graffiti dapat berupa sebuah karya
seni, gambar ataupun kata-kata.
Character / kb. 1 watak, karakter, sifat. 2 peran. 3 huruf.
Secara denotasi, Good Graffiti Character memiliki makna yaitu karakter/gaya yang baik/tidak
merusak yang ditampilkan oleh pelaku graffiti , dan kharakter dari seni Graffiti itu sendiri.
Makna konotasi dari kata ” Good Surabaya Graffiti Character” dapat di artikan bahwa buku ini
menampilkan karakter tdak merusak dari setiap bomber/pelaku graffiti dari Surabaya. Dan karakter
dari buku ini menunjukkan dari karakter graffiti Surabaya, mulai dari bagaimana mereka
berkarya,dimana, dan segala peralatan yang mereka gunakan.
4.2 Poin-Poin isi Buku 1. Intro
Berisi kata pengantar dan penjelasan singkat dari pengarang buku tentang isi buku dan
sedikit tentang graffiti.
2. Surabaya Scene Berisi tentang perjalanan graffiti di Surabaya Mulai tahun graffiti mulai marak di surabaya
yaitu tahun 2005, dari Writer/ Bomber yang merupakan pioner di scene graffiti di Surabaya.
3. Profile
Menjelaskan tentang karya graffiti di seluruh di Surabaya dan siapa di balik karya tersebut
dengan sedikit penjelasan singkat tentang si ‘writer/bomber’ ,mulai dari asal team alasan masuk ke
dunia graffiti dan penjelasan tentang style/gaya dari karyanya. Urutan karya berdasarkan nama
team/individual dari writer/bomber berdasarkan dari urutan inisial A-Z. tiap writer/bomber
mendapatkan jatah 2 halaman, namun jika mereka telah lama berkarya dan mempunyai dan lebih
banyak ada kemungkinan mendapatkan halaman lebih dari 2. Bab ini merupakan inti dari buku ini
yang berisi karya graffiti dari Surabaya.
4. Prodo
Menjelaskan tentang karya graffiti yang dibuat bersama-sama(satu team atau lebih dri 2
orang)di seluruh di Surabaya. Karya yang ada biasanya dengan konsep. Pada abab ini disajikan
Prodo sejak tahu 2005.
5. Event/ Exebition Penjelasan tentang event dan pemeran tentang graffiti yang pernah di adakan di Indonesia,
disertai dengan foto karya dan penjelasan tentang karya tersebut. Baik event independent maupun
event yang di sponsori oleh swasta.
6. Tools/ Can n Caps
Penjelasan tentang alat-alat apa yang digunakan,beserta penjelasan tentang kegunaan alat
tersebut.’Caps’ sebutan untuk ujung tambahan yang digunakan pada Cat semprot, Cans (kaleng)
7. Skethes
Berisi tentang beberapa sketsa di writer/bomber.sebelum mereka melakukan
production/karya bersama-sama maupun individu.
8. How 2
Berisi tentang cara langkar-langkah membuat suatu graffiti mulai dari sketsa hingga jadi.
Untuk graffit yang akan di buat adalah yang memiliki tingkat kesulitan yaitu gaya 3D dan realis yang
akan ditunjukan oleh writer yang mempunyai style/gaya tersebut.
9. Jobs
Pada bab ini menunjukan bahwa graffiti sudah bisa diterima oleh masyarakat, dan mereka
menggunakan karya graffiti tersebut sebagai karya komersial untuk produk mereka.
10. Off The Walls
Berisi tentang karya graffiti yang off the wall, yaitu menggunakan media selain tembok. Mulai
dari kanvas, kardus, besi, hingga ke Vinyl toys.
aerosol), brush, roll, hingga cat yang biasa digunakan untuk menmbuat background.
11. Walls of fame
Berisi tentang tembok-tembok legal di Surabaya dimana tembok tersebut terdapat karya
graffiti yang berkualitas yang pernah di buat.
12. Meeting of styles
Halaman ini menyediakan sketsa dari writer/ pelaku graffiti yang sudah dikenal atau Old
school sebutan untuk pemain lama, namun sebagian besar halaman sengaja masih kosong untuk di
gambari oleh si pemilik buku. Halaman ini menunjukkan karya bersama-sama, karena di scene graffiti
istilah prodo merupakan karya bersama-sama di satu spot dengan tema sama. Kata prodo berasal
dari kata production yang berarti berproduksi/menghasilkan karya bersama.
13. Glossary
Berisi tentang kata-kata maupun istilah yang ada di scene graffiti baik itu internasional
maupun nasional dengan beberapa gambar yang menjelaskan hal tersebut.
14. Thanks to
Sedikit ucapan terima kasih dari penulis kepada yang berperan atas terciptanya buku
tersebut
4.5 Strategi Komunikasi (Gaya Bahasa)
Dalam penulisan buku visual Surabaya Graffiti gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa
yang tidak terlalu terikat dalam kaedah bahasa Indonesia baku, dan sedikit mengandung unsur
bahasa Amerika/inggris (ke barat-baratan), mengingat graffiti merupakan budaya yang berasal dari
barat, terutama Amerika yang sedikit banyak akan mempengaruhi cara bertutur dalam media ini.
Bahasa kebarat-baratan sesuai dengan yang di tunjukkan di bab permasalahn yang menunjukkan
diskusi di forum tembok bomber (website graffiti di Indonesia). Di bab terakhir (Glossary) terdapat
daftar kata-kata sulit/ kata-kata yang menjadi istilah di scene graffiti. Terjemahan dari bahasa kebarat-
baratan/Amerika bahasa Indonesia. Dalam hal ini seperti kamus.
Gambar 4.1 Ikon kota Surabaya,www.suarasurabaya.com
Sesuai dengan hasil focus group terhadap 15 responden ada 80% orang menyukai fotografi
karena fotografi merupakan cara pendokumetasian yang mendekati kenyataan, terlebih lagi yang
akan didokumentasikan merupakan karya graffiti.
Gambar 4.2 graffiti piece karya nsane5,www.tembokbomber.com/nsane5
Untuk cover depan, disertai dengan gambar/tulisan yang menggambarkan karakter graffiti.
Berdasarkan kuisisoner kriteria desain tentang, gambar/image apakah yang dapat mewakili untuk
dijadikan cover buku Surabaya Graffiti Scene : piece graffiti (31 orang), Icon surabaya (16 orang),
pylox/cat semprot (3 orang), orang dan graffiti (0 orang), tagging (0 orang). Untuk itu yang digunakan
adalah karya graffiti dengan stylenya yang meliputi, stensil, tagging,stiker, ataupun peralatan utama
graffiti yaitu aerosol . Hal ini dilakukan untuk mengingatkan audiens pada bentuk graffiti dengan
menampilkan gambar graffiti dengan segala jenis gaya/stlye. Karena buku ini merupakan kumpulan
dari karya graffiti dari Surabaya maka yang berada di cover depan adalah gambar graffiti, judul buku,
nama pengarang.
Pada bagian jaket terdapat gambar kaleng aerosol yang di sebagai petunjuk bahwa Graffiti
adalah suatu karya yang dibuat dengan peralatan utama aerosol dengan kata lain mengartikan graffiti
Surabaya yang tersembunyi/kurang muncul . Font judul buku untuk cover depan menggunakan jenis
font yang menunjukkan karakteristik graffiti, yaitu stencil atau tagging maupun graffiti bentuk piece
yang membentuk tulisan judul buku, namun dengan keterbacaan yang jelas, jika sulit untuk terbaca
maka menggunakan keterangan.
Gambar.4.3 graffiti piece membentuk tulisan Ashtwo. www.tembokbomber.com/ashtwo
Gambar. 4.4 tagging tulisan ’drips n drops’, dan stencil tulisan ’how 2’
www.dripsanddrops.blogspot.com, Maclaim Finest Photo realistic graffiti.(halaman bab).
Untuk cover belakang menampilkan gambar dengan tema yang sama pada cover depan
berupa karya graffiti dan karakternya, dan sedikit keterangan tentang isi buku.Setiap halaman selalu
ada foto karya graffiti. Untuk ilustrasi tidak di setiap halaman namun beberapa halaman terdapat
potongan foto graffiti yang di gunakan sebagai ilustrasi, mengingat buku ini adalah buku kumpulan
karya. Untuk ukuran gambar tidak selalu sama di setiap halamannya. Tergantung banyaknya isi
tulisan dan gambar, agar pembaca tidak bosan dengan gambar yang disuguhkan. Di dalam buku ini,
halaman menggunakan warna putih untuk menonjolan gambar, karena warna graffiti cenderung
berwarna- warni. Sebagian halaman juga menggunakan warna hitam untuk variasi dan warna hitam
mewakili kesan misterius/anonim yang merupakan karakter pelaku graffiti yang cenderung
menyembunyikan identitas aslinya. Mengingat konsepnya adalah Good Surabaya graffiti Character.
Gambar. 4.5 foto graffiti piece dan tagging yang akan di gunakan untuk ilustrasi layout.
www.tembokbomber.com/graver
Gambar. 4.6 layout menggunakan graffiti piece dan tagging sebagai ilustrasi
4.6 Warna
Warna yang akan digunakan adalah hitam yang mewakili kesan dari pelaku graffitit
yang misterius dan menyembunyikan identitasnya. Berdasarkan kuisioner kriteria
desain,warna yang sesuai untuk buku Half Decade Surabaya Graffiti : warna hitam (32 orang),
Warna elegant/coklat (11orang), Natural (5), warna-warni (2). Namun untuk gambar graffiti
menggunakan warna asli karena menggunakan teknik fotografi yang mampu
mendokumentasikan graffiti dan paling mendekati kenyataan. Karena menunjukkan gambar
berupa foto maka warna di dalam buku ini cenderung warna-warni sebagai karakter graffiti.
Gambar 4.7. graffiti dan warna yang digunakan
Untuk kertas bagian isi buku hendaknya dominan menggunakan warna putih dan hitam
untuk menonjolkan gambar graffiti yang cenderung berwarna-warni.
4.7 Grid
Grid atau baris kolom artikel yang akan digunakan adalah satu atau dua kolom grid. Dua
kolom grid disesuaikan dengan dimensi buku dan keterbacaan huruf berkaitan dengan ukuran huruf
pada body copy. Sementara penataannya akan fleksibel dan dinamis, dalam artian tidak monoton
pada tiap-tiap halaman. Grid juga memungkinkan untuk mengikuti bentuk dari ilustrasi dalam layout.
Sistem satu kolom grid dengan variasi juga akan digunakan, hal ini dikarenakan untuk menunjukkan
kesan bebas dan tidak kaku, dan agar tidak terkesan formal.
STENCIL SANS EXTRABOLD ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&
50 orang
4.8 Typografi
Rupa huruf yang digunakan adalah jenis huruf yang memunculkan kesan graffiti. Dan juga
mengadopsi dari salah satu style graffiti.
Berikut hasil survey pilihan penggunaan font kepada 100 orang responden target audience :
1. Jenis huruf yang sesuai untuk penulisan bab dan font keseluruhan buku Indo graffiti adalah?
Gambar. 4.8 Font hasil survey
Gambar. 4.9 Font Buku indo graffiti
Untuk judul buku (nama tokoh) dan headline menggunakan huruf Stencil Sans extra
bold. Dengan ukuran minimal 30. Agar jelas dibaca dengan jarak 2m. untuk textline
menggunakan font Helvetika dengan ukuran 11. Untuk keterangan foto menggunakan font
myriad pro.
4.9 Fotografi
Fotografi dalam buku Indo graffiti ini menggunakan foto asli tanpa olahan warna untuk
menunjukkan keaslian dari karya graffiti yang di tampilkan. Fotografi disini adalah alat
pendokumentasian untuk memberikan gambaran moment berharga yang mendekati dengan wujud
nyata yaitu bagaimana karya tersebut berada yang sama persis dengan aslinya. Kekuatan terbesar
Arial ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&
BernhardMod BT ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890!@#$%^& 30 orang
Myriad pro ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&
STENCIL STD ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890!@#$%^& 12 orang
Helvetika ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&
Ivanna ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&
20 orang
dari fotografi adalah kreadibilitas dan kemampuannya untuk dapat memberikan kesan dapat
dipercaya.4
Gambar. 4.10 Graffiti dilapangan sepak bola
Contoh diatas merupakan foto tanpa olahan, yaitu graffiti orisinilnya berada di tempat
aslinya, tanpa diolah untuk diganti lokainya/ backgroundnya. Dan gambar seperti ini nanti yang
banyak digunakan pada pembuatan buku visual indo Graffiti.
4.10 Layout
Untuk gambar, tulisan dan foto dalam buku ini penataannya disesuaikan dengan kondisi
banyaknya tulisan yang terkandung dalam tulisan tersebut. Komposisi dan keseimbangan
diperhatikan sebaik mungkin agar lebih menarik. Posisinya diletakkan memanjang karena
graffiti yang berada di dinding cemderung memanjang sehingga bisa disesuaikan dengan
ukuran buku yang berformat memanjang. Untuk ilustrasi, peletakannya disesuaikan dengan
tulisan cerita yang ada. Tata letak ilustrasi bebas. Tidak dibatasi dengan apapun. Agar ilustrasi
yang ada lebih dapat menampilkan dan mewakili isi cerita dalam halaman tersebut.
Berdasarkan hasil survey bahwa komposisi yang ideal agar buku Surabaya Graffiti bisa
menarik minat baca adalah dominan gambar/foto (48 orang) dan berimbang antara text dan gambar
(2 orang) Dan (0 orang) memilih dominan text.
4 Layot dan dasar penerapannya, Surianto Rustan, S.Sn, Gramedia Pustaka Tama, 2008, Hal 54
dominan gambar
Gambar. 4.11 Layout
4.11 Ukuran Buku
Sebelum membuat graffiti di dinding pelaku graffiti selalu membuat sketsa dahulu di buku
sketsa yang biasa disebut sebagai black book, ada yang berukuran A4 dan A5 dan berformat
ladnscape. Namun ukurannya dibuat lebih kecil,yaitu 25cm x 21cm dengan format landscape untuk
menyesuaikan dengan gambar graffiti yang rata-rata memanjang. Berdasarkan kuisioner kriteria
desain ukuran yang cocok untuk buku Half Decade Surabaya Graffiti : ukuran 25x21cm (38 orang),
24x26cm (12 orang), 25x29cm (0 orang).
4.12 Alternatif Desain
Sesuai kuisioner terhadap 50 responden ada 29 orang memilih alternative 4 sebagai cover
yang mereka sukai untuk buku Half Decade, Surabaya graffiti, 15 orang memilih alternative 5,
7 orang memilih alternative 3. Dan Ryan”the Popo” Penulis buku street art Jakarta memilih
alternative 4 sebagai cover buku Half Decade,Surabaya graffiti.
alternatif 1
alternatif 2
alternatif 3
alternatif 4
alternatif 5
Gambar. 4.12 Layout
4.14.1 Alternatif Pembabagan dalam Buku
alternatif 1
alternatif 2
alternatif 3
alternatif 4
alernatif 5
alternatis 6
Gambar. 4.13 Layout
4.14.2 Alternatif Layout dalam Buku
alternatif 1
alternatif 2
alternatif 3
alternatif 4
alternatif 5
Gb. 4.14 Alternatif Layout Halaman
4.15 Alternatif Page Number
bagian page numering menggunaan simbol “X”, sebagai simbol bentuk perlawanan,
atau undefeated (tak terkalahkan) yang merupakan bagian dari character graffiti. Bentuk “X”
berfungsi sebagai ‘dan’, ‘antara ‘ yang digunakan memisahkan penunjuk Bab dan Halaman.
Gb. 4.15 penggunaan symbol”X” pada blog 707 conceptstore
www.sevenoseven.blogspot.com
Gb. 4.15 penggunaan symbol”X” dari bentuk bambu runcing pada page numering
Pege numering pada bagian kiri menunjukkan bab ke- berapa, dan pada bagian kanan
menunjukkan halaman ke-. Sesuai kuisioner terhadap 50 responden ada 35 orang memilih alternative
2 sebagai page number yang sesuai untuk buku Surabay Graffiti scene, 9 orang memilih alternative
3, 1 orang memilih alternative 1.
Alternative 1 Alternative 2
Alternative 3 Alternative 4
Gb. 4.16 Alternatif Page Number
Pengunaan symbol X Yang berarti kolaborasi
4.16 Sistem Produksi Buku
4.16.1 Spesifikasi Buku
Jenis Buku : Buku koleksi
Ukuran : 21 x 25cm
Jumlah Halaman : 180 halaman
Finishing : Soft cov
Jenis Kertas : Cover : Art Paper 260 gr
Isi : Art Paper 120 gr
Jumlah cetak awal : 2000 Eksemplar
4.16.2 Estimasi Harga Buku
Untuk perancanggan buku biografi visual Gombloh, buku ini disimulasikan
menggunakan penerbit JawaPos Books atau yang umum disingkat JP Books. Melalui interview
yang dilakukan dengan Pak Anang selaku Pimpinan JP Books, bahwa untuk harga per halaman
senilai Rp. 80. Berikut adalah gambaran umum pembagian persentase yang digunakan oleh JP
Books:
• Resiko 2%
• Ongkos Kirim 3%
• Penulis 10%
• Disributor 50%
• Keuntungan Perusahaan 10%
Pada simulasi perancangan buku biografi visual Gombloh pihak JP Books menyatakan
bahwa pada tiap produksi cetak tahap awal standartnya 2000 eksemplar.
Berikut perhitungan berdasar harga jual per buku:
• Harga perhalaman x jumlah halaman = HPP (Harga Pokok Produksi)
• Rp.80/Hal x 180 Hal = Rp. 14.400,-
• HPP x oplah = Ongkos Produksi
• Rp. 14.400 x 2000 eksemplar = Rp. 28.800.000,-
Setelah ketemu ongkos produksi maka dicari HET (Harga Eceran Toko). Berikut
perhitungannya:
• HPP x 5 = HET (Harga Eceran Toko)
• Rp. 14.400 x 5 = Rp. 70.000
• Harga eceran toko menjadi Rp. 70.000 x 2000 eksemplar = Rp. 140.000.000
Harga buku biografi Half Decade, Surabaya Graffiti seharga Rp. 70.000,- Jadi harga minimal
buku biografi Surabaya Graffiti adalah Rp 70.000,- Kemudian dikalikan 2000 eksemplar. Jadi total
harga eceran toko dikalikan 2000 eksemplar adalah Rp.140.000.000,- jika harga per buku telah
diketahui maka berapakah jumlah laba yang akan didapatkan oleh penerbit. Dan berapakah buku
yang harus terjual agar modal awal produksi dan distribusi buku bisa kembali, digunakan metode
pengukuran, berikut adalah metodenya:
− Resiko 2% = Rp 2.800.000,-
− Ongkos Kirim 3% = Rp 4.200.000,- − Penulis 10% = Rp 14.000.000,-
− Disributor 50% = Rp 70.000.000,-
− Keuntungan Perusahaan 10% = Rp 14.000.000,-
Total = Rp 105.000.000,-
Setelah pembagian prosentase telah diketahui maka total harga eceran toko yang telah
dikalikan 2000 eksemplar tadi dikurangi hasil pembagian prosentase. Berikut Perhitungannya:
• Rp.140.000.000 – Rp 105.000.000 = Rp. 35.000.000,- Hasilnya dikurangi Ongkos Produksi:
• Rp. 35.000.000 – Rp. 28.800.000 = Rp. 6.200.000,-
• PPH (Pajak Penghasilan) 1,5% x Rp. 140.000.000 = Rp. 2.100.000,-
• PPH = Rp. 2.100.000,-
• Rp. 6.200.000 - Rp. 2.100.000 = Rp. 4.100.000,-
Rp. 4.100.000,- merupakan keuntungan tambahan untuk pihak penerbit.
4.17 Analisa Media Pada kesempatan ini media-media yang digunakan sebagai aplikasi desain dari konsep Buku
Half Decade, Surabaya Graffiti adalah media-media yang berperan dalam penyusunan Buku
Surabaya Graffiti. Menentukan metode pendekatan pemilihan media dengan menentukan target
audiens yang dibandingkan dengan karakteristik medianya. Berikut adalah pengumpulan data-data
rinci tentang pelanggan :
1. Mengetahui cakupan dari semua media.
2. Membandingkan informasi diatas sebagai pemilihan media pendahuluan.
3. Mengkaji pemilihan media dari aspek yang lain, misalnya dari kebiasaan audiens terhadap media
tersebut, terhadap anggaran, maupun bentuk pesan yang disampaikan.
4. Alokasi anggaran dana untuk media yang terpilih beserta sarananya.
Sarana media yang dipilih memiliki pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Sirkulasi (banyaknya unit penyampai iklan).
2. Khalayak (jumlah individu yang dapat dirangkul oleh suatu media iklan).
3. Khalayak yang efektif (individu yang benar-benar menjadi sasaran media tersebut).
4. Bagian khalayak efektif yang memperhatikan iklan dimedia tersebut.
Media meliputi segenap perangkat yang dapat memuat atau membawa pesan-pesan
penjualan kepada pembeli. Media primer adalah media yang memimpin atau yang diutamakan dalam
sebuah kampanye iklan, sedangkan media sekunder adalah media-media yang bersifat menunjang
atau melengkapi.
4.17.1 Media Primer
Media yang digunakan adalah buku, buku ini adalah media utama dalam menyampaikan isi
dari Graffiti yang ada di Surabaya. Dan buku ini nantinya diharapkan dapat menyampaikan isi dari
Graffiti di Surabaya.
4.17.2 Media Sekunder
Media pendukung untuk buku Half Decade, Surabaya graffiti adalah sebagai berikut:
1. Poster/ Retail Ad
Poster ini berfungsi unuk mengiklankan buku Graffiti Surabaya, diletakkan di toko buku.
2. Pembatas buku
Berfungsi sebagai pembatas buku. Pembatas ini diletakkan dalam buku Surabaya Graffiti.
BAB V
IMPLEMENTASI DESAIN
5.1 Tipography 5.1.1 Tipography untuk Headtext
Ber dasarkan kesimpulan dari bab sebelumya, maka desain yang terpilih untuk di aplikasikan
di buku half Half Decade Surabaya Graffiti adalah sebagai breikut,
5.1.2 Tipography untuk Text
5.1.3 Typography untuk Keterangan Gambar
Stencil sans extra bold ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&
Stencil std ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890!@#$%^&
P o r t a g o l I T C ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%�&
Myriad Pro ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&
Myryad Pro ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&
5.2 Sistem Page Number Sesuai kuisioner ada 35 orang memilih desain dibawah ini sebagai page number untuk
bukuHalf Decade Surabaya Graffiti.
Gb. 5.1 halaman
Sistem peletakan nomer halaman menggunakan aturan angka ganjil tanda ini hanya berada
di sebelah kiri. Terdapat dua jenis angka , yang sebelah kiri menunjukka Bab dan sebelah kanan
menunjukkan Halaman. Coretan berupa huruf ‘X’ nenujukkan kolaborasi atau sesuatu yang
bertentangan. Di layout ini ‘X’ tersebut menunjukkan angka di sebelah kiri dan kanan sesuatu yang
berbeda. Font yang digunakan untuk nomer halaman adalah font Chalk Board.
5.3 Grids
Dalam Perancangan Buku Half Decade, Surabaya Graffiti ini Sistem Grid yang digunakan
adalah Satu kolom Grid.
Pertimbangan pemilihan jenis kolom grid di atas dikarenakan ukuran media buku biografi 21
cm x 25 cm, sehingga space dalam ruang buku memanjang akan leluasa untuk penempatan text
serta proporsi space untuk gambar ilustrasi, ornamen, dan foto.
Contoh Satu Kolom grid
Gb. 5.2 Contoh Satu kolom Grid
5.4 Anatomi Buku
Gb. 5.3 Anatomi buku
5.5 Desain Jaket 5.5.1 Desain Jaket
Karena buku Half decade Surabaya graffiti sebagai buku koleksi makadiperlukan jaket
sebagai yang berfungsi sebagai pembungkus buku saat tidak dibaca dan jaket menambah nilai
eksklusif.
Gb. 5.4 Jaket Buku
Desain Jaket menampilkan gambar kaleng dengan label Surabaya Graffiti dan logo Half
Decade/setengah dekade yang diwakili simbol bambu runcing yang berjumlah 5 buah. Tampilan
gambar kaleng dengan ukuran asli di taruh di pojok bermaksud jika kita memegang buku ini kita
seakan-akan memegang kaleng tersebut dan kita menjadi bagian dari Graffiti scene tersebut.
5.5.2 Desain Cover
Sesuai kuisioner ada 35 orang memilih desain di bawah ini sebagai page number untuk buku
Half Decade Surabaya Graffiti.
Head Text
Judul Bab
Page numering
Body text
Ornamen
Foto
Gb. 5.5 Cover Buku
Namun setelah meminta pertimbangan pada pihak penerbit dan pelaku Graffiti bahwa ada
warna yang harus dirubah, agar lebih bisa menunjukkan warna dan karakter Surabaya. Berikut
perubahannya:
Gb. 5.6 Cover Buku
Desain cover buku Half Decade Surabaya Graffiti ini menggunakan gambar Graffiti Piece
dengan teknik ilustrasi gambar digital. Sesuai dengan kriteria bahwa cover buku Surabaya Graffiti
disertai dengan karakter graffiti berupa semprotan cat sesuai dengan ciri khas Graffiti. Bentuk bambu
runcing yang berjumlah 5 buah yang berarti setengah decade/ 5 tahun, menunjukkan buku ini berisi
tentang graffiti yang berasal dari Arek-arek Surabaya, hal tersebut diperjelas dengan penambahan
warna hijau yang merupakan warna dari arek Soroboyo dan Bonek. Hal ini untuk mengingatkan pada
pembaca akan Graffiti yang berasal dari Surabaya.
Untuk cover belakang terdapat penjelasan mengenai isi buku yang terletak dibagian bawah.
Diatasnya terdapat ilustasi semprotan cat yang di dalamnya terdapat 5 buah Bambu runcing yang
memnperkuat unsur Graffiti Surabaya. Cover buku ini menggunakan kertas Art Paper 260gr dan
memiliki tebal punggung buku 15 millimeter, finishing buku menggunakan teknik soft cover.
5.5.3 Pembabagan
Setiap pergantian bab terdapat pembabagan dengan gambar yang memiliki makna
pergantian pokok bahasan yang terkandung dalam bab tersebut.:
Gb. 5.7 Pembabagan
Penggunaa gambar tembok yang benumjukkan batu bata memperkuat kesan graffiti yang
selalu menggunakan media tembok sebagai media utama mereka.
5.6 Gimmick
5.6.1 Pembatas Buku
Gb. 5.8 Pembabagan
Pembatas buku berfungsi sebagai media yang bersifat menunjang atau melengkapi,berguna
sebagai pembatas disaat pembaca berhenti sejenak saat membaca agar tidak lupa. Dan juga
mengingatkan cara/teknik membuat salah satu jenis karya Graffiti realis, jika pembaca terinspirasi
untuk menggambar karya tersebut maka pembatas ini dapat di bawa dan dicontoh tahapan caranya.
5.6.2 Retail Ad
Gb. 5.9 Retail Ad
Retail ad berfungsi sebagai media promosi. Yang diletakkan di rak pajangan toko buku agar
menarik perhatian konsumen, karena dari kejauhan seakan-akan ada kaleng cat semprot (aerosol
spray paint) berjumlah 3 buah. Namun pada saat didekati hanya ada 2 kaleng asli, karena yang
satunya hanya berupa gambar yang ada di buku Half Decade Surabaya Graffiti. Di dalam buku
tersebut berisi Graffiti yang alat utamanya adalah cat semprot tersebut.
Retail ad
Retail ad Dan buku
buku
Cat semprot asli
DAFTAR RUJUKAN
Buku Ganz, Nicholas. 2007. World of Graffiti From Five Continent Thames&Hudson.London UK. Hobson, John. 2006. Art Of Rebellion: Page One.Singapore Lehman, Falk. Petterman, Steffen, 2006. Ma’claim Finest Photo Realistic Graffiti. Page One. Singapore Dameria, Anne. 2007. Color Basic-Panduan Dasar Warna Untuk Desainer Dan Industri Grafika. Link & Match Graphic. Jakarta. Khasali, Reinald. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmenting, Targeting, Positioning. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta Rustan, Surianto. 2008. Layout dan dasar Penerapannya. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Internet Accesed Maret2009. Apa yang bikin kalian semangat buat Bombing. URL:http://www.tembokbomber.com Accesed Maret2009. Apa yang bikin kalian semangat buat Bombing. URL:http://www.tembokbomber.com Accesed Maret2009. Respect The Old School . URL:http://www.tembokbomber.com Accesed 23 January 2009. Graffiti dan Wajah Kota URL:http://www.surabayapost.com Accesed 23 January 2009. Ketika Interpol Menggandeng Comunitas Bomber URL http://www.bisnis.com, Accesed 23 January 2009. Urban Art Exebition URL http://www.djarumblackurbanart.com, Koran Minggu, 25 January 2009. Seniman-Seniman Dinding Jalanan Surya, Malang Raya. Majalah Vol 01, edisi 05 2008. Babyboss.Urban art n Experimental art PT Concept Media.Jakarta. Agustus, 2006. Juice.when the street is calling PT Media Satu International.Jakarta.
top related