persalinan preterm & kpd
Post on 12-Jan-2016
60 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Persalinan preterm & KPD
Nindya Listyani11.2013.297
Dr. Afra Sp.OG
Persalinan preterm adalah persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
Persalinan preterm
JANIN DAN PLASENTA IBU
•Perdarahan trimester awal•Perdarahan antepartum (plasenta previa, solusio plasenta, vasa previa)•Ketuban pecah dini (KPD)•Pertumbuhan janin terhambat•Cacat bawaan janin•Kehamilan ganda/gemeli•Polihidramnion
•Penyakit berat pada ibu•Diabetes mellitus•Preeklampsia/hipertensi•Infeksi saluran kemih/genital/intrauterine•Penyakit infeksi dengan demam•Stres psikologik•Kelainan bentuk uterus/serviks•Riwayat persalinan preterm/abortus berulang •Inkompetensi serviks (panjang serviks < 1 cm)•Pemakaian obat narkotik•Trauma•Perokok berat•Kelainan imunologi/kelainan resus
Faktor risiko
Aktivasi aksis kelenjar hipotalamus-hipofisis-adrenal
baik pada ibu maupun janin, akibat stress pada ibu
atau janin.
Inflamasi desidua-korioamnion atau sistemik akibat
infeksi asenden dari traktus genitourinaria atau infeksi
sistemik.
Perdarahan desidua
Peregangan uterus patologik
Kelainan pada uterus atau serviks
Etiologi
Infeksi korioamnion
◦ Fosfolipase A2 melepaskan bahan asam
arakidonat sintesis prostaglandin inisiasi
persalinan
◦ Proses persalinan preterm akibat infeksi terkait
dengan aktivasi monosit
◦ Protease menyebabkan kerusakan membran
Etiologi
Vaginosis bakterialis◦ Flora normal laktobasilus yang menghasilkan
peroksida diganti oleh Gardenella vaginalis
Hipertensi atau preeklamsia
Inkompetensi serviks
Etiologi
Kontraksi yang berulang sedikitnya setiap 7-8 menit sekali, atau 2-3 kali
dalam waktu 10 menit.
Adanya nyeri pada punggung bawah (low back pain)
Perdarahan bercak
Perasaan menekan daerah serviks
Pemeriksaan serviks menunjukkan telah terjadi pembukaan sedikitnya 2
cm, dan penipisan 50-80%
Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina isiadika
Selaput ketuban pecah dapat merupakan tanda awal terjadinya
persalinan preterm
Terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu
Diagnosis
Indikator klinik Indikator laboratorik Indikator biokimia
Indikator persalinan preterm
kontraksi dan pemendekan serviks (secara
manual maupun ultrasonografi). Terjadinya
ketuban pecah dini juga meramalkan akan
terjadinya persalinan preterm.
Indikator klinik
jumlah leukosit dalam air ketuban (20/ml
atau lebih)
pemeriksaan CRP (> 0,7 mg/ml)
pemeriksaan leukosit dalam serum ibu (>
13.000/ml).
Indikator laboratorik
Fibronektin janin
◦ Kehamilan 24 minggu dengan kadar 50ng/ml atau lebih
mengindikasi risiko persalinan preterm
Corticotropin releasing hormone (CRH)
◦ Peningkatan CRH pd trimester 2 (N=20nmol/l)
Isoferitin plasenta
◦ N=10U/ml; trimester 3: 54,8± 53 U/ml. bila terjadi
penurunan akan berisiko
Feritin
Indikator biokimia
Hindari kehamilan pada ibu terlalu muda (kurang dari 17 tahun)
Hindari jarak kehamilan terlalu dekat
Menggunakan kesempatan periksa hamil dan memperoleh
pelayanan antenatal yang baik
Anjuran tidak merokok maupun mengkonsumsi obat terlarang
(narkotik)
Hindari kerja berat dan perlu cukup istirahat
Obati penyakit yang dapat menyebabkan persalinan preterm
Kenali dan obati infeksi genital/saluran kencing
Deteksi dan penanganan faktor risiko terhadap persalinan preterm
Pencegahan
Seberapa besar kemampuan klinik (dokter spesialis kebidanan, dokter
spesialis kesehatan anak, peralatan) untuk menjaga kehidupan bayi preterm
atau berapa persen yang akan hidup menurut berat dan usia gestasi
tertentu.
Bagaimana persalinan sebaiknya berakhir, pervaginam atau bedah sesar.
Komplikasi apa yang akan timbul, misalnya perdarahan otak atau sindroma
gawat napas.
Bagaimana pendapat pasien dan keluarga mengenai konsekuensi perawatan
bayi preterm dan kemungkinan hidup atau cacat.
Seberapa besar dana yang diperlukan untuk merawat bayi preterm, dengan
rencana perawatan intensif neonatus.
Pengelolaan
Keadaan selaput ketuban. Pada umumnya persalinan tidak
dihambat bilamana selaput ketuban sudah pecah.
Pembukaan serviks. Persalinan akan sulit dicegah bila pembukaan
mencapai 4 cm.
Umur kehamilan. Makin muda usia kehamilan, upaya mencegah
persalinan makin perlu dilakukan. Persalinan dapat
dipertimbangkan berlangsung bila TBJ > 2.000 atau kehamilan >
34 minggu.
Penyebab/komplikasi persalinan preterm.
Kemampuan neonatal intensive care facilities
Faktor manajemen
Tirah baring
Rehidrasi dan sedasi
Β-adenergic receptor agonis
ritodrine dan terbutaline
Inhibitor prostaglandin
acetylsalicylate dan indomethacin
Inhibisi persalinan preterm
Menghambat proses persalinan preterm
dengan pemberian tokolisis,
Pematangan surfaktan paru janin dengan
kortikosteroid, dan
Bila perlu dilakukan pencegahan terhadap
infeksi.
Pencegahan morbiditas dan mortalitas neonatus
Mencegah mortalitas dan morbiditas pada bayi premature
Memberi kesempatan bagi terapi kortikosteroid untuk menstimulir surfaktan paru janin
Memberi kesempatan transfer intrauterin pada fasilitas yang lebih lengkap
Tokolisis
Contoh tokolisis
◦ Kalsium antagonis – nifedipin
◦ Obat β-mimetik- terbutalin, ritrodin, isoksuprin, dan
salbutamol
diberikan bilamana usia kehamilan kurang dari 35
minggu.
untuk pematangan surfaktan paru janin
Betametason: 2 x 12 mg i.m dengan jarak
pemberian 24 jam
Deksametason: 4 x 6 mg i.m dengan jarak
pemberian 12 jam
Kortikosteroid
Risiko infeksi eritromisin 3 x 500 mg selama 3 hari ampisilin 3 x 500 mg selama 3 hari,
Antibiotika
Ketuban pecah dini merupakan pecahnya
selaput janin sebelum proses persalinan
dimulai.
KPD saat preterm (KPDP) adalah KPD pada
usia < 37 minggu.
Ketuban pecah dini
Infeksi Inkompetensi serviks Tekanan intra-uterine yang meningkat secara
berlebihan (Overdistensi Uterus) Sosioekonomi rendah (kurangnya pre-natal care) Infeksi transmisi seksual (Chlamydia,
Gonorrhea) Riwayat KPD sebelumnya Perdarahan vagina Merokok semasa hamil Trauma
Etiologi
Faktor golongan darah
Akibat golongan darah ibu dan anak yang tidak sesuai
dapat menimbulkan kelemahan bawaan termasuk
kelemahan jaringan kulit ketuban.
Faktor disproporsi antar kepala janin dan panggul ibu.
Faktor multi graviditas, merokok dan perdarahan
antepartum.
Defisiensi gizi dari tembaga atau asam askorbat (Vitamin C)
Faktor lain-lain
Kehamilan multiple
Riwayat persalinan preterm sebelumnya
Tindakan senggama
Pendarahan pervagina: trimester pertama (resiko 2x), trimester kedua/
ketiga (20x)
Bakteriuria
pH vagina di atas 4.5
Serviks tipis/ kurang dari 39 mm
Flora vagina abnormal
Kadar CRH (corticotrophin releasing hormone) maternal tinggi
Faktor resiko
keluarnya cairan ketuban merembes melalui
vagina. Aroma air ketuban berbau manis
dan tidak seperti bau amoniak, mungkin
cairan tersebut masih merembes atau
menetes, dengan ciri pucat dan bergaris
warna darah.
Gejala klinis
Konservatif◦ Rawat di RS dengan pemberian antibiotic selama
7 hari◦ ampisilin atau eritromisin 4x500mg◦ metronidazol 2x500mg
Penatalaksanaan
umur kehamilan <32- 34 minggu, pasien harus
dirawat sampai air ketuban tidak keluar lagi.
Umur kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu,
tidak ada infeksi, tes busa negative beri
deksametason, observasi tanda-tanda infeksi
dan kesejahteraan janin. Terminasi pada
kehamilan 37 minggu.
Konservatif
Usia kehamilan 32-37 minggu, sudah inpartu, tidak ada infeksi,
berikan tokolitik(salbutamol), deksametason dan induksi setelah
24 jam..
Usia kehamilan 32-37 minggu ada infeksi, beri antibiotic dan
lakukan induksi.
Usia kehamilan 32-37 minggu berikan steroid untuk memacu
kematangan paru janin dan periksa kadar lesitin dan
spingomielin tiap minggu.
Dosis betametason 12mg sehari dosis tunggal selama 2 hari,
deksametason I.M 5mg setiap 6 jam sebanyak 4 kali.
Kehamilan >37 minggu, induksi dengan oksitosin. Bila
gagal seksio sesar. Dapat pula diberikan misoprostol
25ug- 50ug intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali. Bila
ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotic dosis tinggi
dan persalinan diakhiri.
◦ Bila skor pelvic <5, lakukan pematangan serviks, kemudian
induksi. Jika tidak berhasil, akhiri persalinan dengan seksio sesar
◦ Bila skor pelvic >5, induksi persalinan
Aktif
Tabel skor bishopSkor 0 1 2 3Pembukaan 0 1-2 3-4 5-6
Pendataran 0-30% 40-50% 60-70% 80%
Station -3 -2 -1 +1 +2
Konsistensi Keras Sedang Lunak Amat lunak
Posisi os Posterior Tengah Anterior Anterior
Cara pemakaian Tambah 1 angka untuk Kurangi 1 angka untukPreeclampsia Setiap partus normal
Post dateNulliparaKetuban negative/lama
Bila skor total Kemungkinan 0-4 Berhasil Gagal 0-9 50-60 % 40-50%10-13 90% 10 %
100% 0%
Persalinan Prematur Infeksi Hipoksia dan Asfiksia
◦ Penekanan tali pusat Sindrom Deformitas Janin
Komplikasi
Komplikasi Ibu:
◦ Endometritis
◦ Penurunan aktifitas miometrium (distonia, atonia)
◦ Sepsis (daerah uterus dan intramnion memiliki
vaskularisasi sangat banyak)
◦ Syok septik sampai kematian ibu.
Komplikasi Janin
◦ Asfiksia janin
◦ Sepsis perinatal sampai kematian janin.
Komplikasi (infeksi)
mengurangi aktivitas pada akhir trimester
kedua dan awal trimester ke tiga
berhenti merokok dan tidak mengambil
alkohol
menghentikan koitus pada trimester akhir
kehamilan bila ada faktor predisposisi.
Pencegahan
top related