pompa
Post on 18-Jan-2016
74 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pompa semakin banyak digunakan dan penggunaannya semakin
bermacam-macam. Dahulu pompa hanya digunakan untuk memindahkan air saja
tetapi sekarang penggunaannya semakin luas yaitu juga digunakan untuk
memindahkan bahan-bahan kimia serta benda cair lainnya. Pompa merupakan
suatu alat yang digunakan untuk mempermudah kerja manusia terutama untuk
memindahkan benda yang berupa fluida cair. Dan juga mensirkulasikan cairan
sekitar sistem (misalnya air pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin
dan peralatan).
Pompa-pompa dapat digolongkan menurut prinsip operasi dasarnya seperti
pompa dinamik atau pompa pemindahan positif. Pada prinsipnya, cairan apapun
dapat ditangani oleh berbagai rancangan pompa. Jika berbagai rancangan pompa
digunakan, pompa sentrifugal biasanya yang paling ekonomis diikuti oleh pompa
rotary dan reciprocating. Walaupun, pompa perpindahan positif biasanya lebih
efisien daripada pompa sentrifugal, namun keuntungan efisiensi yang lebih tinggi
cenderung diimbangi dengan meningkatnya biaya perawatan.
Tiga kelas pompa yang digunakan sekarang ini adalah sentrifugal, rotari
(rotary) dan torak (reciprocating). Istilah ini hanya berlaku pada mekanika fluida,
bukan pada desain pompa itu sendiri. Hal ini penting, sebab banyak pompa dibuat
dan dijual untuk keperluan yang khusus, hanya dengan melihat detail desain
terbaik saja, sehingga masalah yang berdasarkan kepada kelas dan jenis menjadi
terlupakan.
Pompa centrifugal mempunyai sebuah impeler untuk mengangkat zat cair
dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar
diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler didalam zat cair, maka zat
cair yang ada di dalam impeler oleh dorongan sudu-sudu ikut berputar.
1
1.2 Tujuan
Memberikan informasi dan pengetahuan kepada para pembaca mengenai
pompa dan perancangan pompa. Sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan para pembaca serta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dari
makalah ini dalam pengembangan ilmu engineer nya.
1.3 Sasaran
Makalah ini dimaksudkan sebagai pembelajaran bagi mahasiswa
khususnya mahasiswa teknik kimia dan pihak-pihak lain yang membutuhkan
informasi mengenai pompa dan perancangan pompa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pompa
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan
cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan
dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung
secara terus menerus.Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan
tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan
kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga
(penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk
mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang
pengaliran.Sistim pemompaan bertanggung jawab terhadap hampir 20%
kebutuhan energi listrik duniadan penggunaan energi dalam operasi pabrik
industri tertentu berkisar 25-50% (US DOE,2004).
Komponen utama sistim pemompaan adalah:
1. Pompa
2. Mesin penggerak: motor listrik,mesin diesel atau sistim udara
3. Pemipaan, digunakan untukmembawa fluida
4. Kran, digunakan untukmengendalikan aliran dalam sistim
5. Sambungan, pengendalian daninstrumentasi lainnya
6. Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai persyaratan
7. Peralatan energi listrik : pompa dan sistim pemompaan (misalnya tekanan,
aliran) yang menentukan komponen dan susunan sistim pemompaan.
Contohnya adalah alat penukar panas, tangki dan mesin hidrolik.
Pompa dan mesin penggerak biasanya merupakan komponen yang paling
efisien energinya. Pompa hadir dalam berbagai ukuran untuk penggunaan yang
luas. Pompa-pompa dapat digolongkan menurut prinsip operasi dasarnya seperti
pompa dinamik atau pompa pemindahan positif. Berikut akan ditampilkan gambar
pembagian pompa :
3
Gambar 2.1 Pembagian pompa
Pada prinsipnya, cairan apapun dapat ditangani oleh berbagai rancangan
pompa. Jika berbagai rancangan pompa digunakan, pompa sentrifugal biasanya
yang paling ekonomis diikuti oleh pompa rotary dan reciprocating. Walaupun,
pompa perpindahan positif biasanya lebih efisien daripada pompa sentrifugal,
namun keuntungan efisiensi yang lebih tinggi cenderung diimbangi dengan
meningkatnya biaya perawatan.
2.2 Kegunaan Pompa
Pompa telah banyak digunakan orang sejak lama, mulai dari unit terkecil
di rumah tangga sampai industri-industri besar. Penggunaan pompa yang semakin
luas dari waktu ke waktu menyebabkan perkembangan pompa sangat pesat. Pada
era sekarang ini berbagai macam bentuk pompa dengan berbagai keunggulannya
telah banyak ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan produsen pompa. Sering kali
suatu perusahaan membuat pompa tertentu yang hanya digunakan untuk aplikasi
khusus. Mengingat banyaknya jenis pompa di pasaran, maka kejelian dalam
memilih pompa menjadi syarat utama agar diperoleh kerja pompa yang optimum
sesuai dengan sistem yang dilayani.
Dalam rumah tangga, pompa banyak digunakan untuk memompa air dari
sumur untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang pertanian
4
pompa banyak digunakan dalam sisten irigasi untuk mengairi sawah-sawah.
Dalam penyediaan air minum untuk masyarakat, pompa digunakan untuk
mendistribusikan air minum dari PDAM ke rumah-rumah penduduk.
Dalam Indusrti kimia, seperti kita ketahui banyak sekali jenis zat cair baik
kental maupun encer (viskositas), sifat korosif sehingga kita harus tahu pemilihan
pompa secara tepat. Dalam industri minyak, pompa tidak hanya digunakan pada
pengilangan tetapi juga digunakan pada penyaluran minyak ke pusat-pusat
distribusi. Pada pusat pelayanan tenaga khususnya PLTU pompa digunakan
sebagai pengisi air ketel (boiler feed pump). Selain itu juga digunakan untuk
memompa kondensat (air yang diembunkan di dalam kondensor) ke pompa
pengisi ketel (boiler feed pump) dan untuk mengalirkan air dingin ke kondensor.
Pada gedung-gedung, pompa digunakan untuk mengalirkan air pendingin ke
ruangan-ruangan dalam sistem AC sentral.
Pada industri makanan secara umum, kebersihan dalam proses produksi
merupakan kebutuhan utama untuk mempertahankan kualitas produk. Oleh karena
itu pompa-pompa yang dipakai dalam industri makanan harus tahan karat tanpa
ada kebocoran minyak pelumas ke dalam makanan. Proses pembersihannya juga
harus dibuat semudah mungkin. Dalam industri makanan banyak digunakan
pompa saniter yang telah memenuhi syarat-syarat kebersihan dan kesehatan.
Pompa ini digunakan untuk mengalirkan bahan-bahan mentah cair (belum
mengalami proses produksi) dan juga produk-produk makanan cair sebelum
mengalami pengepakan. Selain itu juga digunakan untuk menyuplai kebutuhan air
bersih sebagai campuran bahan-bahan lain dalam proses pabrik. Pompa memiliki
dua kegunaan utama:
1. Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari
aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air)
2. Mensirkulasikan cairan sekitar sistem (misalnya air pendingin atau
pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan)
5
2.3 Prinsip Kerja Pompa
Prinsip kerja pompa adalah menghisap dan melakukan penekanan terhadap
fluida. Pada sisi hisap (suction) elemen pompa akan menurunkan tekanan dalam
ruang pompa sehingga akan terjadi perbedaan tekanan antara ruang pompa dengan
permukaan fluida yang dihisap. Akibatnya fluida akan mengalir ke ruang pompa.
Oleh elemen pompa fluida ini akan didorong atau diberikan tekanan sehingga
fluida akan mengalir ke dalam saluran tekan (discharge) melalui lubang tekan.
Proses kerja ini akan berlangsung terus selama pompa beroperasi.
Untuk melakukan kerja hisap dan menekan pompa membutuhkan energi
yang berasal dari pengerak pompa. Energi mekanis dari pengerak pompa oleh
elemen pompa akan diubah menjadi energi tekan pada fluida sehingga fluida akan
memiliki daya alir. Energi dari pengerak pompa selain untuk memberi daya alir
pada fluida juga digunakan untuk melawan perbedaan energi potensial, mengatasi
hambatan dalam saluran yang diubah menjadi panas. Energi yang digunakan
untuk mengatasi hambatan dan yang diubah menjadi panas merupakan kerugian
energi bagi pompa. Dari keterangan diatas maka dapat disimpulkan fungsi pompa
adalah untuk mengubah energi mekanis dari pengerak pompa menjadi energi
tekan dalam fluida sehingga akan menjadi aliran fluida atau perpindahan fluida
melalui saluran tertutup.
2.4 Jenis Pompa
Tiga kelas pompa yang digunakan sekarang ini adalah sentrifugal, rotari
(rotary) dan torak (reciprocating). Istilah ini hanya berlaku pada mekanika fluida,
bukan pada desain pompa itu sendiri. Hal ini penting, sebab banyak pompa dibuat
dan dijual untuk keperluan yang khusus, hanya dengan melihat detail desain
terbaik saja, sehingga masalah yang berdasarkan kepada kelas dan jenis menjadi
terlupakan.
Masing-masing kelas selanjutnya dibagi lagi menjadi sejumlah jenis yang
berbeda. Misalnya yang termasuk klasifikasi pompa rotari adalah pompa kam
(cam), sekrup, roda gigi, dan sebagainya. Masing-masing merupakan jenis yang
khusus dari pompa rotari. Untuk maju kelangkah yang berikutnya, dapat
6
diperhatikan bahwa pompa bahan bakar yang banyak dipakai sekarang ini. Pompa
jenis ini merupakan jenis rotari tiga-sekrup yang tersedia dengan rotor-rotor yang
terbuat dari berbagai bahan yang berbeda dengan empat cara penyeimbangan
dorongan aksial.
The Hydraulic Institute menyarankan bahwa klasifikasi standar hanya
dianggap berlaku untuk satu jenis saja, yang selanjutnya terserah kepada pembuat
untuk membuat detail yang akan dikembangkan dan telah distandardisasi untuk
pompa tersebut. Jadi, dalam memilih sebuah pompa, sering diperlukan ketelitian
membandingkan detail demi detail sejumlah pompa.
Dalam mengklasifikasikan standar pompa sentifugal, misalnya, The
Hydraulic Institute membaginya berdasarkan: tingkatan (satu tingkat atau dua
tingkat), jenis rumah pompa/casing (rumah keong, lingkaran, atau difuser),
kedudukan (poros horizontal atau vertikal), hisapan (tungggal atau ganda).
Bila kita tinjau berdasarkan bahannya, konstruksi The Hydarulic Institute
memakai penandaan-penandaan sebagai berikut:
1. Sebagian brons
2. Serba brons
3. Brons dengan komposisi khusus
4. Serba besi
5. Sebagian baja tahan karat
6. Serba tahan karat
7
Gambar 2.2 Kelas dan Jenis Pompa
Jenis pompa secara umum terbagi atas 2 yaitu :
1. Pompa Dinamik
Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut
beroperasi: impeler yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau
kecepatan yang diperlukan untuk memompa fluida.
Terdapat dua jenis pompa dinamik:
1. Pompa sentrifugal merupakan pompa yang sangat umum digunakan untuk
pemompaan air dalam berbagai penggunaan industri. Biasanya lebih dari 75%
pompa yang dipasang di sebuah industri adalah pompa sentrifugal. Untuk alasan
ini, pompa ini dijelaskan dibawah lebih lanjut.
2. Pompa dengan efek khusus terutama digunakan untuk kondisi khusus di lokasi
industri.
8
2. Pompa Perpindahan Positif
Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya beroperasi: cairan
diambil dari salah satu ujung dan pada ujung lainnya dialirkan secara positif untuk
setiap putarannya. Pompa perpindahan positif digunakan secara luas untuk
pemompaan fluida selain air, biasanya fluida kental. Pompa perpindahan positif
selanjutnya digolongkan berdasarkan cara perpindahannya:
1. Pompa Reciprocating jika perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya
jarum piston.Pompa reciprocating hanya digunakan untuk pemompaan
cairan kental dan sumurminyak.
2. Pompa Rotary jika perpindahan dilakukan oleh gaya putaran sebuah gir,
cam atau balingbalingdalam sebuah ruangan bersekat pada casing yang
tetap. Pompa rotary selanjutnyadigolongkan sebagai gir dalam, gir luar,
lobe, dan baling-baling dorong dll. Pompapompatersebut digunakan untuk
layanan khusus dengan kondisi khusus yang ada dilokasi industri.
Pada seluruh pompa jenis perpindahan positif, sejumlah cairan yang sudah
ditetapkan dipompa setelah setiap putarannya. Sehingga jika pipa pengantarnya
tersumbat, tekanan akan naik ke nilai yang sangat tinggi dimana hal ini dapat
merusak pompa.
1. Pompa Sentrifugal
Pompa Sentrifugal termasuk jenis non-positive displaccement, yang terdiri
dari impeller, shaft, dan casing. Casing berbentuk volute (rumah siput), yang
berfungsi mengarahkan liquida menuju saluran keluar pompa (discharge). proses
ini berkelanjutan terus menerus sehingga liquida mengalir tanpa fluktuasi.
Pompa sentrifugal adalah pompa untuk menambah energi kepada liquida
yang masuk dengan melemparkan liquida melalui impeller pada casing sehingga
tekanannya menjadi lebih tinggi, dan liquida dapat mengalir melalui jaringan pipa
dengan perbedaan tekanan.
Merupakan pompa yang sangat umum digunakan untuk pemompaan air
dalam berbagai penggunaan industri. Biasanya lebih dari 75% pompa yang
dipasang di sebuah industri adalah pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal
9
merupakan salah satu peralatan yang paling sederhana dalam berbagai proses
pabrik.
Gambar 2.3 Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal terdiri dari beberapa jenis yaitu ;
1. Pompa jenis rumah keong.
Pada jenis ini impeller membuang cairan dalam rumah spiral yang
berangsur–angsur berkembang, ini dibuat sedemikian rupa untuk mengurangi
kecepatan dapat diubah menadi tekanan statis. Rumah keong ini akan
menyeimbangkan beben–beben radial pada poros pompa sehingga beban akan
saling meniadakan, dengan demikian akan mengurangi pembebanan poros dan
resultant lenturan.
2. Pompa jenis diffuser
Pada jenis ini baling–baling pengarah tetap akan mengelilingi runer atau
impeller. Laluan–laluan yang berangsur–angsur mengembang ini akan mengubah
arah cairan dan mengkonversikannya menjadi tinggi tekan tekanan (pressure
head).
3. Pompa jenis turbin
10
Pompa ini juga dikenal dengan pompa vorteks,peri–peri, dan regeneratif,
cairan pada jenis ini dipusar oleh baling–baling impeller dengan kecepatan yang
tinggi selama hampir dalam satu putaran didalam saluran yang berbentuk cincin
(annular), tempat impeller tadi berputar. Energi ditambahkan kecairan kedalam
bentuk impuls. Jadi pompa trubin menambah energi pada cairan dalam sejumlah
impuls.
4. Jenis aliran campuran dan airan aksial
Pompa aliran campur menghasilkan tinggi tekan (head) sebagian oleh
pengangkatan (lift) baling–baling pada cairan. Diameter sisi buang baling–baling
ini lebih besar dari sisi masuknya. Pompa aliran aksial menghasilkan tinggi tekan
oleh propeler atau oleh aksi pengangkatan (lift) baling–baling pada cairan.
Diameter baling–baling pada sisi hisap sama dengan pada sisi buang.
Pompa propeler merupakan jenis pompa aliran aksial. Pompa jenis ini
beroperasi dengan sebagai berikut :
1. Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam hal
jet pump oleh tekanan buatan.
2. Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga
menyebabkan cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan
tinggi.
3. Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin digunakan
cincin diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah energi
kinetik menjadi energi tekanan.
Gambar 2.4 Lintasan Aliran Cairan Pompa Sentrifugal (Sahdev M)
11
Komponen utama dari pompa sentrifugal adalah sebagai berikut :
1. Komponen berputar: impeller yang disambungkan ke sebuan poros
2. Komponen statis: casing, penutup casing, dan bearings.
Gambar 2.5 Komponen Utama Pompa Sentrifugal
1. Impeler
Impeler merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran
fluida yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu,
polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga
digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya, maka
penting untuk memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeler dalam
kondisi yang baik.
Jumlah impeler menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap
memiliki satu impeler dan sangat cocok untuk layanan head (tekanan) rendah.
Pompa dua tahap memiliki dua impeler yang terpasang secara seri untuk layanan
head sedang. Pompa multi-tahap memiliki tiga impeler atau lebih terpasang seri
untuk layanan head yang tinggi. Impeler dapat digolongkan atas dasar:
1. Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran aksial, aliran
campuran
2. Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda
12
3. Bentuk atau konstruksi mekanis: Impeler yang tertutup memiliki baling-baling
yang ditutupi oleh mantel (penutup) pada kedua sisinya. Biasanya digunakan
untuk pompa air, dimana baling-baling seluruhnya mengurung air. Hal ini
mencegah perpindahan air dari sisi pengiriman ke sisi penghisapan, yang akan
mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka untuk memisahkan ruang
pembuangan dari ruang penghisapan, diperlukan sebuah sambungan yang
bergerak diantara impeler dan wadah pompa. Penyambungan ini dilakukan
oleh cincin yang dipasang diatas bagian penutup impeler atau dibagian dalam
permukaan silinder wadah pompa. Kerugian dari impeler tertutup ini adalah
resiko yang tinggi terhadap rintangan.
Impeler terbuka dan semi terbuka (Gambar 2.6) kemungkinan
tersumbatnya kecil. Akan tetapi utnuk menghindari terjadinya penyumbatan
melalui resirkulasi internal, volute atau back-plate pompa harus diatur secara
manual untuk mendapatkan setelan impeler yang benar. Impeler pompa
berpusar/vortex cocok untuk bahan-bahan padat dan “berserabut” akan tetapi
pompa ini 50% kuran efisien dari rancangan yang konvensional.
Gambar 2.6 Impeler Jenis Tertutup dan Terbuka
4. Batang torak
Batang torak memindahkan torque dari motor ke impeler selama startup
dan operasi pompa.
5. Wadah
13
Fungsi utama wadah adalah menutup impeler pada penghisapan dan
pengiriman pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada
ujung penghisapan dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung
pengiriman dapat dua puluh kali tekanan atmosfir pada pompa satu tahap. Untuk
pompa multi-tahap perbedaan tekanannya jauh lebih tinggi. Wadah dirancang
untuk tahan paling sedikit dua kali tekanan ini untuk menjamin batas keamanan
yang cukup.
Fungsi wadah yang kedua adalah memberikan media pendukung dan
bantalan poros untuk batang torak dan impeler. Oleh karena itu wadah pompa
harus dirancang untuk:
1. Memberikan kemudahan mengakses ke seluruh bagian pompa untuk
pemeriksaan, perawatan dan perbaikan
2. Membuat wadah anti bocor dengan memberikan kotak penjejal
3. Menghubungkan pipa-pipa hisapan dan pengiriman ke flens secara langsung
4. Mudah dipasang dengan mudah ke mesin penggerak (motor listrik) tanpa
kehilangan daya.
Terdapat dua jenis wadah, yaitu :
1. Wadah volute
Memiliki impeler yang dipasang dibagian dalam wadah. Salah satu tujuan
utamanya adalah membantu kesetimbangan tekanan hidrolik pada batang torak
pompa. Walau begitu, mengoperasikan pompa dengan wadah volute pada
kapasitas yang lebih rendah dari yang direkomendasikan pabrik pembuatnya dapat
mengakibatkan tekanan lateral pada batang torak pompa. Hal ini dapat
meningkatkan pemakaian sil, bantalan poros, dan batang torak itu sendiri. Wadah
volute ganda digunakan bilamana gaya radial menjadi cukup berarti pada
kapasitas yang berkurang.
2. Wadah bulat
14
Memiliki baling-baling penyebaran stasioner disekeliling impeler yang
mengubah kecepatan menjadi energi tekanan. Wadah tersebut banyak digunakan
untuk pompa multi-tahap. Wadah dapat dirancang sebagai:
1. Wadah padat: Seluruh wadah dan nosel dimuat dalam satu cetakan atau
potongan yang sudah dibuat pabrik pembuatnya.
2. Wadah terbelah: Dua bagian atau lebih disambungkan bersama. Bilamana
bagian wadah dibagi oleh bidang horisontal, wadahnya disebut terbelah
secara horisontal atau wadah yang terbelah secara aksial.
Gambar 2.7 Wadah volute, dan wadah terbuka
Gambar 2.8 Sistim Pemompaan dalam sebuah Industri (US DOE, 2001)
Beberapa keuntungan dari pompa sentrifugal (Lazarkiewics, 1965) adalah
sebagai berikut:
1. Gerakan impeler yang kontinyu menyebabkan aliran tunak (steady-state) dan
tidak berpulsa
15
2. Keandalan operasi tinggi disebabkan gerakan elemen yang sederhana dan
tidak adanya katup-katup
3. Kemampuan untuk beroperasi pada putaran tinggi, yang dapat dikopel dengan
motor listrik, motor bakar atau turbin uap
4. Ukuran kecil sehingga hanya membutuhkan ruang yang kecil, lebih ringan dan
biaya instalasi ringan
5. Harga murah dan biaya perawatan murah
Sedangkan beberapa kelemahan / kekurangan dari pompa sentrifugal,
adalah sebagai berikut :
1. Pompa single stage tidak dapat menghasilkan tekanan yang tinggi kecuali
dengan putaran > 10.000 rpm. Pompa multistage / tekanan tinggi sangat
mahal terutama dari bahan anti korosi.
2. Efisiensi dapat turun drastis, jika tidak digunakan pada debit sekitar puncak
efisiensi.
Pompa sentrifugal tidak self priming (tidak bisa langsung menghisap pada
saat pompa tidak ada cairan) dan performace akan turun drastis dengan
meningkatnya kekentalan cairan.
1. Pompa Rotary
Pompa rotari adalah pompa perpindahan positif dimana energi mekanis
ditransmisikan dari mesin penggerak ke cairan dengan menggunakan elemen yang
berputar (rotor) di dalam rumah pompa (casing). Pompa rotari terdiri dari rumah
pompa yang diam yang mempunyai roda gigi, baling-baling, piston, kam (cam),
segmen, sekrup, dan lain-lain, yang beroperasi dalam ruang bebas (clearance)
yang sempit. Sebagai ganti "pelewatan" cairan pada pompa sentrifugal, pompa
rotari akan memerangkap cairan, mendorongnya melalui rumah pompa yang
tertutup, hampir sama dengan pompa piston pada pompa torak. Akan tetapi tidak
seperti pompa piston, pompa rotari mengeluarkan cairan dengan aliran yang
lancar (smooth). Sering dianggap sebagai pompa untuk cairan kental, pompa
16
rotari tidak terbatas hanya pada keperluan ini saja. Pompa ini akan mengalirkan
hampir setiap cairan yang tidak mengandung bahan-bahan padat yang abstraktif
dan keras. Dan bahan-bahan padat dapat saja terdapat di dalam cairan tersebut
asalkan jaket uap yang menyelubungi rumah pompa dapat mempertahankan bahan
padat tersebut dalam kondisi fluida.
Susunan penggerak pompa rotari untuk desain aneka paras (multishaft)
terdiri dari dua jenis. Elemen pemompa pada paras yang digerakkan akan
menggerakan elemen pasangannya pada paras yang bebas, akan tetapi, bila bahan-
bahan abstraktif yang ada didalam cairan itu dapat menyebabkan keausan yang
berlebihan atau bila elemen pemompa itu fleksibel, roda gigi pengatur waktu
(timing gear) akan menggerakan paras yang bebas tadi. Ini akan memungkinkan
elemen-elemen pemompa beroperasi dalam ruang bebas (clearance) yang sempit
tanpa terjadinya persentuhan yang keras. Secara umum pompa rotari dapat
diklasifikasikan atas 6, yaitu :
1. Pompa Kam dan Piston
2. Pompa Roda Gigi
3. Pompa Cuping
4. Pompa Sekrup
5. Pompa Baling
6. Kumparan Blok.
Jenis-jenis ini mempunyai karakteristik masing-masing.
1. Pompa Kam dan Piston
Pompa ini disebut juga pompa plunyer rotari, pompa jenis kam dan piston
ini terdiri dari lengan eksentrik dan lengan bercelah pada bagian atasnya (Gambar
2.9). Perputaran paras menyebabkan eksentrik menjebak cairan di dalam rumah
pompa. Apabila putaran berlanjut, maka cairan akan dipaksakan keluar rumah
pompa melalaui cairan lubang luar pompa.
17
Gambar 2.9 Pompa Rotari Kam dan Piston
2. Pompa Roda Gigi
Rotornya berupa sepasang roda gigi yang berputar di dalam rumah
pompa. Roda gigi itu dapat berupa gigi heliks-tunggal, heliks-ganda atau gigi
lurus. Pompa roda gigi mampu digunakan untuk memompa cairan yang
mempunyai viskositas rendah hingga tinggi. Pompa ini umumnya dipakai sebagi
pompa minyak pelumas. Pompa roda gigi terdiri dari roda gigi penggerak dan
roda gigi yang digerakkan. Konstruksinya bisa external ataupun juga internal.
Pompa ini terdiri atas :
7. Pompa roda gigi-luar (External-gear Pump)
Pompa ini merupakan jenis pompa rotari yang paling sederhana. Apablia
gerigi roda gigi pada sisi hisap (Gambar 2.10) cairan akan mengisi ruangan yang
ada diantara gerigi tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan
ditekan keluar apabila geriginya bersatu lagi. Roda gigi itu dapat berupa gigi
heliks-tunggal, heliks-ganda atau gigi lurus. Beberapa desain mempunyai lubang
fluida yang radial pada rada gigi bebas dari bagian atas dan akar gerigi sampai ke
lubang dalam roda gigi. Ini memungkinkan cairan melakukan jalan pintas (by-
pass) dari satu gigi ke gigi lainnya, yaitu menghindarkan terjadinya tekanan
berlebih yang akan membebani bantalan secara berlebihan dan menimbulkan
kebisingan.
18
Gambar 2.10 Pompa Rotari roda gigi luar
8. Pompa roda gigi-dalam (Internal-gear Pump)
Jenis ini (Gambar 2.11) mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam
berpasangan dengan roda gigi-luar yang bebas (idler). Sebuah sekat yang
berbentuk bulan sabit (Gambar 2.11) dapat digunakan untuk mencegah cairan
yang kembali ke sisi pompa.
Gambar 2.11 pompa rotary gerigi dalam
Cara Kerja Pompa Rotari Roda Gigi :
Aliran volume boleh dikatakan tidak tergantung dari tekanan yang
dibangkitkan dalam pompa. Pada tekanan yang meningkat aliran volume memang
sedikit berkurang, karena meningkatnya rugi bocor. Ukuran kejadian ini
tergantung dari ruang main antara berbagai alat bagian dan viskositas zat cair.
Pompa roda gigi mempunyai dua buah roda gigi dengan pengigian luar. Salah satu
dari kedua paras yang dipasangi roda gigi digerakkan dan ia menggerakkan paras
19
dengan roda gigi yang lainnya. Ketika roda gigi sedang berputar, pada zat cair
yang masuk dapat mengalir antara gigi-gigi, oleh karena sebuah gigi dari roda
yang satu selalu membebaskan rongga gigi dari roda yang lainnya. Zat cair
tersebut dibawa dalam rongga gigi dan dikempakan terus ke luar. Kebanyakan
pompa roda gigi menurut prinsip ini mempunyai dua buah roda gigi. Kadang-
kadang terlihat pula pompa itu dengan tiga buah roda gigi atau lebih, sedangkan
paras dari roda yang ditengah-tengahlah yang digerakan.
Sebagai pengganti dua buah roda gigi dengan pengigian luar, kita melihat
pula pompa dengan sebuah roda besar dengan pengigian dalam. Di dalam roda itu
berputar sebuah roda yang lebih kecil dengan pengigian luar. Roda yang besar
atau gigi karang, yang digerakkan, dinamakan rotor, scdangkan roda kecil
dinamakan roda pinion.
Kegunaan Pompa Rotari Roda Gigi
Kebanyakan pompa bersifat mampu memancing sendiri (self-priming) dan
akan, bila perlu, dapat memompakan gas atau air yang terjebak. Contoh
penggunaan termasuk pemindahan, pengedaran, dan pegukuran cairan-cairan yang
bermacam-macam kekenta1annya, proses kimia, makanan, pembongkaran muatan
di bidang kelautan (marine), pengisian dan penge1uaran ke / dari tangki,
pencegahan kebakaran, transmisi daya hidrolik, pe1umas paksa, penyemprotan
cat, pendingin, mesin-mesin perkakas, keperluan pembakaran minyak (oil
burner), pemompaan minyak gemuk, gas-gas dicairkan (propana, butana,
amoniak, Freon, dan lain-lain), dan sejum1ah industri lainnya. Bi1a cairan yang
temperaturnya di atas 180°F hendak dipompakan, penggunaannya juga harus
memenuhi petunjuk yang ada.
Untuk mencegah arus atau kemacetan, zat cair tidak bo1eh mengandung
bagian-bagian yang dapat mengauskan atau bagian yang padat. Pompa dengan
pengigian luar banyak dipergunakan sebagai pompa minyak pelumas. Jika pompa
ini harus memompa zat cair yang lain, maka zat cair itu setidak-tidaknya memiliki
sifat seperti pelumas yang baik. Pompa dengan rotor dan roda pinion digunakan
untuk memindahkan zat cair yang lebih berat, seperti tetes, sirup dan bituma.
20
Jumlah putarannya 1ebih rendah dari pada pompa roda gigi dengan pengigian luar
dan harus disesuaikan dengan Sifat zat cair tersebut.
Bila kita bandingkan dengan pompa torak (diafragma) maupun dengan
pompa sentrifuga1 maka pompa ini memi1iki batas tekanan buang yang
menengah. Untuk mendapatkan batas tekanan buang yang tinggi kita dapat
memakai jenis pompa torak maupun jenis pompa sentrifuga1.
Gambar 2.12 Pompa torak Gambar 2.13 Pompa Sentrifugal
Pompa rotari roda gigi baik rotari roda gigi-dalam maupun rotari roda gigi-
luar cenderung atau lebih baik digunakan untuk zat cair yang memiliki viskositas
yang cukup tinggi seperti minyak pelumas maupun sirup. Untuk fluida yang
mengandung zat abrasif maupun zat-zat padatan lainnya hendaknya menggunakan
jenis pompa lain ataupun pompa rotari roda gigi yang telah dimodifikasi sesuai
dengan jenis zat yang akan digunakan.
Kapasitas yang dapat dikerjakan oleh jenis pompa rotari secara umum
adalah kapasitas kecil hingga menengah. Untuk kapasitas yang lebih tinggi dapat
digunakan jenis pompa sentrifugal yang mempunyai kapasitas kecil hingga tinggi.
Namun pompa rotari dapat juga dimaksimalkan dengan memperhatikan jenis
bahan yang digunakan serta jenis fluida yang akan dipompapakan. Bila jenis
fluida mengandung zat-zat padatan maka kinerja dan pompa rotari akan menurun
yang kemudian akan mengurangi kapasitas pompa itu nantinya.
Karakteristik Pompa Rotari Roda Gigi
Dengan mengabaikan kebocoran, pompa rotari memompakan kapasitas
yang hampir konstan pada tekanan buang yang bervariasi. Jadi kurva HQ yang
21
biasa hampir menggunakan garis mendatar (Gambar 2.14) adalah kurva kisaran
yang menunjukkan bagaimana kapasitas dan daya kuda pompa rotari gigi-luar).
Gambar 2.14 Karakteristik Kapasitas dan Daya Kuda Pompa Roda Gigi Luar
Perpindahan (displacement) pompa rotari bervariasi langsung dengan
kepesatannya, kecuali kapasitas dapat dipengaruhi oleh kekentalan dan faktor-
faktor lainnya. Cairan yang kental dapat membatasi kapasitas pompa pada
kepesatan yang lebih tinggi sebab cairan tidak dapat mengalir dengan cepat ke
dalam rumah pompa untuk mengisi ruangan sepenuhnya.
Slip atau kerugian kapasitas pemompaan melalui ruang bebas antara
rumah pompa dan elemen yang berputar, dengan menganggap kekentalan
(viscosity) konstan akan ber-variasi menurut tekanan buangnya. Misalnya, pada
gambar 3-7 pada putaran 600 rpm dan tekanan buang 0 psi, kapasitas 108 gpm.
Tetapi pada tekanan 300 psi dan pada putaran yang sama, kapasitasnya sebesar 92
gpm. Perbedaanya, 16 grin, adalah slip atau kerugian.
Masukan daya ke pompa rotari, kurva karakteristik HQ, akan bertambah
besar dengan bertambahnya kekentalan cairan (Gambar 3-7 adalah kurva kisaran
yang menunjukan bagaimana kapasitas dan daya kuda pompa rotari gigi-dalam).
Efisiensi akan menurun dengan membesarnya kekentalan. Ini juga berlaku, tentu
saja, merupakan hal yang penting untuk mengingat karakteristik ini. Gambar 3-8
menunjukkan contoh kurava HQ dan PQ untuk pompa rotari jenis roda gigi-
dalam.22
Gambar 2.15 Karakteristik Kapasitas Dan Daya Pompa Roda Gigi Dalam
1. Pompa Cuping
Pompa cuping (lobe pump) ini mirip dengan pompa jenis roda gigi-dalam
hal aksinya dan mempunyai dua rotor (Gambar 3.4 s/d Gambar 3.6). Putaran rotor
tadi diserempakkan oleh roda gigi-luarnya. Oleh karena cairan dialirkan dengan
frekuensi yang lebih sedikit tetapi dalam jumlah yang lebih besar dari yang
dialirkan oleh pompa rada gigi, maka aliran dari pompa jenis cuping ini akan
sekonstan aliran roda gigi. Tersedia juga gabungan pompa-pompa roda gigi dan
cuping.
Prinsip kerja pompa lobe adalah: Kedua rotor berputar serempak dengan
arah saling berlawanan di dalam sebuah casing. Sumbu gigi dari rotor selalu
membentuk sudut 90o terhadap sumbu gigi rotor yang lain. Jika rotor diputar
dalam arah panah, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah, maka fluida yang
terkurung antara casing dengan lobe akan dipindahkan dari sisi inlet.
23
1. Rotary 2 cuping b. rotary 3 cuping c. rotary 4 cuping
Gambar 2.16. a, b, c Pompa Cuping
1. Pompa Sekrup
Pompa sekrup ini mempunyai satu, dua, tiga sekrup yang berputar dalam
rumah pompa yang diam. Tersedia sejumlah besar desain untuk berbagai
penggunaan. Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar di
dalam sebuah stator atau lapisan (linier) heliks-dalam (internal-helix-stator). Rotor
terbuat dari logam sedangkan heliks terbuat dari karet keras atau lunak, tergantung
pada cairan yang dipompakan.
Pompa dua-sekrup atau tiga sekrup masing-masing mempunyai satu atau
dua sekrup bebas (idler). Aliran melalui ulir-ulir sekrup, sepanjang sumbu sekrup,
sekrup-sekrup yang berlawanan dapat dipakai untuk meniadakan dorongan aksial
pada pompa.
1. Pompa sekrup tunggal b. pompa sekrup ganda c. pompa tiga sekrup
Gambar 2.17 Pompa Sekrup
24
2. Pompa Baling
Pompa baling berayun (swinging-vane pump) mempunyai sederetan baling
berayun yang akan keluar bila rotor berputar, menjebak cairan dan memaksanya
keluar pipa buangan pompa. Pompa baling geser (slidding-vane pump)
menggunakan baling-baling yang dipertahankan tetap menekan lubang rumah
pompa oleh gaya sentrifugal bila rotor berputar.
Gambar 2.18 Pompa vane
3. Pompa Blok
Pompa blok kumparan mempunyai rotor bulat yang digerakkan dalam
rumah pompa kosentrik. Di dalam roda tadi, balok kumparan dan piston saling
berputar oleh eksentrik yang ditempatkan oleh pena bebas yang menghasilkan
sedotan dari sisi buang. Pompa sambungan universal mempunyai poros tumpul di
ujung bebas rotor yang didukung dalam lubang sekitar 30 derajat secara
horisonta1. Ujung rotor lainnya tidak bergerak untuk menjalankan poros tadi.
Apabila rotor tersebut berputar, maka empat pasang permukaan pelat akan
terbuka dan tertutup untuk pompa empat bagian per satu putaran. Sebuah
eksentrik di dalam ruangan yang fleksibel akan menghasilkan aksi pemompaan
oleh penekanan bagian-bagian yang fleksibel terhadap rumah pompa untuk
memaksa cairan keluar dari sisi buang pompa. Pompa tabung fleksibel (fleksible-
tube pump) mempunyai sebuah tabung karet yang ditekan oleh cincin kompresi
pada eksentrik yang dapat disetel. Corong pompa yang dihubungkan dengan
eksentrik, akan memutarnya.
25
2.4 Menghitung Kinerja Pompa
Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head
total dan berat cairan yang dipompa dalam jangka waktu yang diberikan. Daya
batang torak pompa (Ps) adalah daya Hp yag dikirimkan ke batang torak pompa,
dan dapat dihitung sebagai berikut: Daya batang torak pompa Ps = Daya hidrolik
hp / Efisiensi pompa atau Efisiensi pompa = daya hidrolik/daya batang torak
pompa. Keluaran pompa, daya Hp air atau daya Hp hidrolik (hp) adalah daya Hp
cairan yang dikirimkan oleh pompa, dan dapat dihitung sebagai berikut:
Dimana: Q = debit aliran
hd = head pembuangan
hs = head penghisapan
ρ = massa jenis fluida
g = percepatan gravitasi
Persamaan dalam perhitungan pompa, yaitu diantaranya :
1. Kapasitas Pompa
Kapasitas pompa adalah banyaknya cairan yang dapat dipindahkan oleh
pompa setiap satuan waktu . Dinyatakan dalam satuan volume per satuan waktu,
seperti :
1. Barel per day (BPD)
2. Galon per menit (GPM)
3. Cubic meter per hour (m3/hr)
2. Head Pompa
Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan untuk
mengalirkan sejumlah zat cair yang direncanakan sesuai dengan kondisi instalasi
pompa, atau tekanan untuk mengalirkan sejumlah zat cair,yang umumnya
dinyatakan dalam satuan panjang.
26
Daya hidrolik hp = Q (m3/detik ) x (hd - hs dalam m) x ρ (kg/m3) x g (m/detik2) / 1000
Menurut persamaan Bernouli, ada tiga macam head (energi) fluida dari
sistem instalasi aliran, yaitu, energi tekanan, energi kinetik dan energi potensial.
Hal ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Karena energi itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan) dapat bervariasi
pada penampang yang berbeda. Namun pada kenyataannya selalu ada rugi energi
(losses).
3. Head Tekanan
Head tekanan adalah perbedaan head tekanan yang bekerja pada
permukaan zat cair pada sisi tekan dengan head tekanan yang bekerja pada
permukaan zat cair pada sisi isap. Head tekanan dapat dinyatakan dengan rumus :
4. Head Kecepatan
27
Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair pada
saluran tekan dengan head kecepatan zat cair pada saluran isap.
Head kecepatan dapat dinyatakan dengan rumus :
5. Head Statis Total
Head statis total adalah perbedaan tinggi antara permukaan zat cair pada
sisi tekan dengan permukaan zat cair pada sisi isap.
Head statis total dapat dinyatakan dengan rumus:
Z = Zd - Zs ………………… 5)
Dimana :
Z : Head statis total
Zd : Head statis pada sisi tekan
Zs : Head statis pada sisi isap
Tanda (+) : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih rendah dari sumbu
pompa (suction lift).
Tanda (–) : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari sumbu pompa
(suction head).
6. Kerugian Head (Head Loss)
28
Kerugian energi per satuan berat fluida dalam pengaliran cairan dalam
sistem perpipaan disebut sebagai kerugian head (head loss). Head loss terdiri dari:
7. Mayor Head Loss (Major Losses)
Merupakan kerugian energi sepanjang saluran pipa yang dinyatakan
dengan rumus :
Harga f (faktor gesekan) didapat dari diagram Moody sebagai fungsi dari
Angka Reynold (Reynolds Number) dan Kekasaran relatif (Relative Roughness -
ε/D), yang nilainya dapat dilihat pada grafik sebagai fungsi dari nominal diameter
pipa dan kekasaran permukaan dalam pipa (ε) yang tergantung dari jenis material
pipa.
Sedangkan besarnya Reynolds Number dapat dihitung dengan rumus :
29
8. Minor Head Loss (Minor Losses)
Merupakan kerugian head pada fitting dan valve yang terdapat sepanjang
sistem perpipaan. Dapat dicari dengan menggunakan Rumus :
30
Dalam menghitung kerugian pada fitting dan valve dapat menggunakan besaran
yang menyatakan kerugian dalam ukuran panjang ekivalen dari pipa lurus.
9. Total Losses
Total losses merupakan kerugian total sistem perpipaan, yang
diformulasikan dengan persamaan sebagai berikut :
10. Daya Pompa
Daya pompa adalah besarnya energi per satuan waktu atau kecepatan
melakukan kerja. Ada beberapa pengertian daya, yaitu sebagai berikut :
11. Daya Hidrolik (Hydraulic Horse Power)
Daya hidrolik (daya pompa teoritis) adalah daya yang dibutuhkan untuk
mengalirkan sejumlah zat cair. Daya ini dapat dihitung dengan rumus :
31
12. Daya Poros Pompa (Break Horse Power)
Untuk mengatasi kerugian daya yang dibutuhkan oleh poros yang
sesungguhnya adalah lebih besar dari pada daya hidrolik. Besarnya daya poros
sesungguhnya adalah sama dengan effisiensi pompa atau dapat dirumuskan
sebagai berikut :
13. Daya Penggerak (Driver)
Daya penggerak (driver) adalah daya poros dibagi dengan effisiensi
mekanis (effisiensi transmisi). Dapat dihitung dengan rumus :
14. Effisiensi Pompa
Effisiensi pada dasarnya didefinisikan sebagai perbandingan antara
output dan input atau perbandingan antara HHP Pompa dengan BHP pompa.
Harga effisiensi yang tertinggi sama dengan satu harga effisiensi pompa yang
32
didapat dari pabrik pembuatnya. Effisiensi pompa merupakan perkalian dari
beberapa effiaiensi, yang diformulasikan dengan persamaan sebagai berikut:
2.6 Contoh Perhitungan Desain Pompa
Nama alat : Pompa umpan reaktor sulfitasi
Tipe alat : Single Stage Centrifugal
Data perhitungan :
Suhu = 70oC = 343 K = 158oF
Massa jenis = 1070 kg/m3 = 66,7983 lb/ft3
Viskositas, μ = 1,50 cP = 0,001 lb/ft s
Laju alir, G = 56000 kg/jam = 15,556 kg/s
Faktor keamanan 10%
Kapasitas pemompaan, Gactual = 1,1 x G = 61600 kg/jam = 17,11 kg/s
Laju volumetrik cairan melewati pompa,
Q= Fρ
=17,111070
=0,016m3
s=0,56503
ft3
s
Menentukan ukuran pipa:
Asumsi aliran turbulen
33
Di=293G0,53 ρ−0,37 (Coulson ,2005 )
Di=293 ×17,110,53 ×1070−0,37=99,91 mm=3,93346∈¿
Diambil pipa standar 4 in (schedule 40)
OD = 4,5 in ID = 4,026 in at = 12,7296 in2 = 0,0884 ft2
Kecepatan linier aliran:
v=Qat
=0,56503 ft3/s0,0884 ft2 =6,391742
fts
Bilangan Reynolds cairan melalui pipa:
N ℜ=ID v ρ
μ=0,3355 ft × 6,391742 ft /s ×66,7983 lb / ft3
0,001lb / ft s=143244,2411>2100(Turbulen)
Gambar 2.19 Flow Diagram Proses
Friction loss aliran fluida:
Tabel 2.1 Friksi pada pipa lurus, fitting dan valve.
Tipe fitting & valve JumlahNilai Le/ID per
unitLe/ID
Elbow 90o 3 35 105Gate valve, wide open 1 9 9
114(Geankoplis, 1997)
Panjang pipa lurus, L = 70 ft34
Perhitungan friction loss
1. Contraction loss at exit tank
Kc=0,55(1−A2
A1)=0,55 (1−0 )=0,55
hc=Kcv2
2 gc
=0,556,3917422
2 ×32,174=0,3492 ft lbf / lbm
2. Friction loss in the 3 elbow 90o
K f =0,75 (Geankoplis ,1997)
h f=3 K fv2
2 gc
=3× 0,75 ×6,39174 22
2 ×32,174=1,4285 ft lbf /lbm
3. Friction loss in the gate valve
K f =0,17
h f=K fv2
2 gc
=0,17 ×6,39174 22
2×32,174=0,1079 ft lbf / lbm
4. Friction loss in the straight pipe
ε=4,6 × 10−5 m=1,51 ×10−4 ft ¿)
εD
=1,51 ×10−4
0,3355=4,498 × 10−4 ft=0,0004498
N ℜ=143244,2411
f =0,0043
∆ L=10+23+8+10+11+8=70 ft
35
F f =4 f∆ LD
V 2
2 gc=4 ×0,0043 ×
700,3355
×6,3917422
2× 32,174=2,2784 ft lbf / lbm
5. Expansion loss at the tank entrance
K cx=(1−A1
A2)
2
=(1−0 )2=1
hex=kexV 2
2 gc
=1 ×6,3917422
2× 32,174=0,6349
ft . lbflbm
Total friction loss
∑ F=hc+h f elbow+hf gate valve+F f + H ex
∑ F=0,3492+1,4285+0,1079+2,2784+0,6349
∑ F=4,7989ft . lbflbm
V 1=V 2=6,39174fts
,makaV 1
2−V 22
2 gc
=0
P1=P2=1 atm , makaP1−P2
P=0
Asumsi Z1 = 0 ; Z2 = 2 m = 6,5617 ft
Sehingga mechanical energy balance menjadi :
W s=ggc
(Z1−Z2 )+V 1
2−V 22
2 gc
+P1−P2
P−∑ F
W s=32,17432,174
(0−6,5617 )+0+0−4,7989
36
W s=−11,3606
W p=−W s
η=11,3606
0,70=16,229
ft . lbflbm
ṁ=Q × P=0,56503 ×66,7983=37,743lbm
s
Daya Pompa
BHP=ṁ×W p=37,743 ×16,229=612,532ft .lbf
s=1,114hp
Daya Motor
P= BHPηm
=1,110,8
=1,3925 hp
37
BAB III
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk
memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media
perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan
berlangsung secara terus menerus.
Kegunaan pompa yaitu:
1. Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari
aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air)
2. Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau
pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan)
3.2 Saran
Pada prinsipnya, cairan apapun dapat ditangani oleh berbagai rancangan
pompa. Jika berbagai rancangan pompa digunakan, pompa sentrifugal biasanya
yang paling ekonomis diikuti oleh pompa rotary dan reciprocating. Walaupun,
pompa perpindahan positif biasanya lebih efisien daripada pompa sentrifugal,
namun keuntungan efisiensi yang lebih tinggi cenderung diimbangi dengan
meningkatnya biaya perawatan.
38
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Chapter II - Pumps and pumping systems (Bahasa Indonesia)
Black Perry 0., 1982. Pumps, Second Edition, D.B. Taraparevala Sons & Co.
Private Ltd., India, 1976.
CHURCH Austin H. 1990. Pompa dan Blower Sentrifugal. Jakarta: Erlangga.
Frank Smith. 1980. Pumps. Newdelhi: 4th Edition, McGrawHill Publishing
Company Ltd.
Gandasulistiyo. 2009. Pompa (sebuah pendahuluan).
http://gandasulistiyo .wordpress.com/ Diakses 8 Mei 2014.
Geankoplis,CJ, 1997. Transport Process and Unit Operation, 3rdedition. Eastern
Economic Edition, Prentice-Hall of India Private Ltd, New Delhi India.
Hicks Tyler G., Edwards TW., 1996. Teknologi Pemakaian Pompa. Jakarta:
Erlangga, Cetakan Pertama.
Hicks Tyler G., Pump Operations & Maintenance. Newdelhi: McGrawHill
Publishing Company Ltd.
Sularso, dkk. 2004. POMPA dan KOMPRESOR (pemilihan, pemakaian, dan
pemeliharaan). PT Pradnya Paramita: Jakarta
39
top related